Page 1
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
NO TOKOH KEYWORD KETERANGAN
1 Socrates Ilmu Pengetahuan Socrates mengatakan bahwa definisi atau makna harus terlebih dahulu
dipahami sebelum mencapai sebuah ilmu pengetahuan. Beliau juga
mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan kecerdasan adalah dasar dari
suatu keberhasilan. Karena kebajikan dapat dicapai melalui kecerdasan
manusia.
2 Plato Conceptualism Plato menekankan bahwa suatu kebenaran harus diperoleh dengan
menguji atau membuktikan konsep-konsep terlebih dahulu. Selain itu,
Plato mengatakan bahwa suatu idea atau konsep itu tidak hanya bisa
dicapai hanya melalui satu pengalaman saja. Plato juga terkenal dengan
filsafatnya yaitu “idealisme”, menurutnya kebajikan tidak mungkin ada
tanpa memiliki pengetahuan, pengetahuan itu tidak terbatas pada
pengamatan saja, karena menurutnya pengetahuan itu lahir dari alam dan
bukan benda.
Komunisme Masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang terbagi atas 3 lapisan
sosial, yaitu:
1. Mereka yang mengabdikan hidupnya bagi pemenuhan nafsu dan
perasaan dengan tujuan menghidupi atau memelihara masyarakat.
Yang termasuk dalam kelas ini adalah kelas pekerja di sektor pertanian
dan industri (manual work).
2. Mereka yang mengabdikan hidupnya untuk memperoleh
Page 2
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
penghormatan dan perbedaan sebagai manifestasi dari spirit or the will
yang bertugas melindungi masyarakat (baik dari luar maupun dari
dalam masyarakat itu sendiri. Mereka ini adalah kelas militer atau a
citizen soldier class.
3. Mereka yang mempersembahkan hidupnya untuk memelihara akal
atau kecerdasan bertugas untuk memerintah dan memimpin
masyarakat. mereka ini disebut kelas penguasa (magistrates atau
guardian class). Orang yang masuk dalam kelas ini adalah mereka
yang berasal dari kelas militer yang telah diangkat karena memiliki
kemampuan dan kecerdasan otak
Meskipun masyarakat terbagi dalam 3 kelas tersebut, pelapisan sosial
masyarakatnya bersifat terbuka.
5 Tahap Perkembangan
Masyarakat
1.Tahap kehidupan masyarakat yang terisolir didalam masyarakat
pemburu dan yang hidup di padang-padang rumput.
2.Masyarakat yang patriarchal dimana keluarga-keluarga tersusun
kedalam ikatan-ikatan klan dan suku-suku, tetapi masyarakat itu masih
hidup di padang-padang sebagai pemburu dan pengembala.
3.Masyarakat pertanian yang sudah mulai mendiami desa-desa pertanian.
4.Masyarakat yang hidup di kota-kota perdagangan.
5.Masyarakat yang hidup di kota yang mapan seperti Sparta atau Athena.
Gambaran mengenai tahapan perkembangan masyarakat tersebut
Page 3
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
dilukiskan berdasarkan situasi negara Yunani saat itu yang terdiri dari
kota-kota.
3 Aristoles Organisasi Sosial Aristoteles membagi ilmu tentang keluarga menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Hubungan antara tuan dengan budaknya.
Aristoteles mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang secara
kodrati dilahirkan sebagai budak. Hubungan keduanya merupakan
manifestasi dari hukum subordinasi. Hubungan antara tuan dan
budaknya bersifat alamiah jika kedua belah pihak tersebut bisa saling
menguntungkan. Akan tetapi jika sebaliknya, hubungan tersebut
dikatakan legal maka hal tersebut merupakan “pemaksaan”.
2. Hubungan antara suami dengan istri
Secara kodrati, dalam keluarga laki-laki memiliki kekuasaan tertinggi
oleh karena itu perempuan harus tunduk. Akan tetapi secara moral,
laki-laki dan perempuan adalah setara atau sederajat. Dalam hubungan
antara suami dengan istri, diibaratkan antara penguasa dan yang
dikuasai dalam sebuah pemerintahan konstitusional.
3. Hubungan antara orang tua dengan anaknya
Hubungan antara orang tua dan anaknya diibaratkan antara penguasa
dan yang dikuasai dalam sebuah pemerintahan monarkhi.
4. Ilmu atau seni mendapatkan uang
Dalam hal ini, Aristoteles dapat dikatakan masih memiliki pemikiran
Page 4
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
yang kuno atau primitif. Dia tidak senang dengan kegiatan
perdagangan dan industri. Menurutnya, pertanian adalah satu-satunya
sumber untuk memperoleh kemakmuran dan kekayaan. Uang
tergantung pada hasil bumi yang dimiliki oleh alam dan binatang.
Aristoteles juga menggambarkan keadaan perekonomian yang buruk
dimana sistem membungakan uang atau interest taking hanya
menyengsarakan manusia. Aristoteles mengakui hal milik pribadi atau
individu yang tentu saja masih berada dibawah pengawasan negara dan
menolak komunisme yang dicetuskan oleh Plato.
4 Thomas Hobbes Egoistik dan “bellum omnium
contra omnes”
Arti dari istilah “bellum omnium contra omnes” tersebut adalah perang
antara semua melawan semua. Manusia adalah serigala bagi manusia
yang lain. Dia mengatakan bahwa ada 3 sifat dasar manusia yaitu:
1. Ingin menguasai.
2. Ingin memiliki.
3. Ingin dipuji.
5 Auguste Comte Ilmu Alam (Social Static And
Social Dynamic)
1. Social Static
- The Doctrin of Individual
- The Doctrin of Family or Group
- The Doctrin of Society
- The Doctrin of State
Page 5
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
2. Social Dynamic
- The Law of The Three Stage
Fetheism (Theological, Metaphysical, and Scientic)
Polytheism
Monotheism
- The Law of The Hierarchie of The Science
- The Law of The Practical Activities
- The Law of Corelation of The Feeling
6 Emile Durkheim Fakta Sosial 1. Fakta Sosial Material
Sesuatu yang dapat disimak, ditangkap, diobservasi. Fakta sosial
yang berbentuk material ini adalah bagian dari dunia nyata (external
world), contohnya arsitektur dan norma hukum.
2. Fakta Sosial Nonmaterial
Fenomena yang bersifat inter subjektif yang hanya dapat muncul dari
dalam kesadaran manusia, contohnya egoisme, altruisme dan opini.
Teori Bunuh Diri (suicide) 1. Bunuh Diri Egoistik (Egoistic Suicide)
Seseorang tidak dapat menolak peran yang diharapkan.
2. Bunuh Diri Altruistik (Altruistic Suicide)
- Seseorang merasa dirinya beban masyarakat.
- Kepentingan masyarakat lebih penting dari pada kepentingannya.
Page 6
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
3. Bunuh Diri anomik (Anomic Suicide)
Tidak ada aturan yang mengatur pola sikapnya.
4. Bunuh Diri Fatalistik (Fatalistic Suicide)
Karena merasa putus asa.
Teori Solidaritas (The Division
of Labour in Society)
1. Solidaritas Mekanis
Tidak terspesialisasi dan ada pada masyarakat tradisional
2. Solidaritas Organis
Terspesialisasi dan ada pada masyarakat modern
Teori Tentang Agama (The
Elementary Forms of Religious
Life)
Agama merupakan perwujudan dari collective consciousness. Ada 2 hal
pokok dalam agama yaitu kepercayaan dan ritus, kepercayaan adalah
bentuk fikiran dan ritus adalah bentuk lanjut yang berupa tindakan.
7
Karl Marx
Teori Dialektika Ada pertentangan antara 2 kelas, yaitu kelas yang memiliki dan
menguasai alat produksi dan kelas yang tidak memiliki dan menguasai
alat produksi. Hal tersebut akan terus menerus terjadi sampai terbentuk
masyarakat utopia (masyarakat sosialis atau komunis).
Dinamika Perubahan Sosial Perubahan revolusioner, mulai dari:
1. Tradisional/property
Berburu
2. Feodal
Tanah sudah disewakan
Page 7
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
3. Kapitalis
Majikan menguasai alat-alat produksi dan buruh dipihak lain
4. Sosialis
Hak milik dikuasai oleh negara
5. Komunis
Masyarakat tanpa kelas
Teori Kelas 3 kelas menurut Marx:
- Kelas Pemilik Tanah
- Kelas Pemilik Modal
- Kelas Pekerja
Teori Alienasi 4 unsur alienasi:
- pekerja teralienasi dari aktivitas produksi mereka
- pekerja teralienasi dari tujuan aktivitas tersebut atau produk
- pekerja teralienasi dari sesama pekerja
- pekerja teralienasi dari potensi kemanusiaan mereka sendiri
8 Max Webber Tindakan Sosial 4 Tindakan Sosial:
- Rasional Instrumental (Zweck Rational)
Tindakan berdasarkan rasionalitas manusia dlmmenghadapi lingkungan
- Rasional Berorientasi Nilai (Wert Rational)
Menyandarkan diri pada suatu nilai-nilai absolut tertentu
Page 8
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
- Afektif
Tindakan atas dasar dorongan emosional
- Tradisional
Tindakan yang didasari oleh tradisi masa lampau
Teori Kekuasaan dan Wewenang - Wewenang Tradisional
Berdasarkan tradisi zaman
- Wewenang Kharismatik
Mutu luar biasa yang tidak dimiliki orang lain
- Wewenang Rasional – Legal
Melalui aturan yang diundangkan secara resmi dan diatur secara
impersonal
Etika Protestan dan Semangat
Kapitalisme
Menurut Webber, jika seseorang ingin menjadi seorang kapitaslis, harus
terlebih dahulu memiliki etika protestan. Menurutnya, karakteristik dari
spirit kapitalisme itu sendiri adalah:
1. Adanya usaha-usaha ekonomi yang doirganisir dan dikelola secara
rasional diatas landasan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
berkembangnya kepemilikan/kekayaan pribadi.
2. Berkembangnya produksi untuk pasar.
3. Produksi untuk massa dan melalui massa.
4. Produksi untuk uang.
5. Adanya Anthusiasme, etos, dan efisiensi yang maksimal yang
Page 9
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
menuntut pengabdian manusia kepada panggilan kerja.
9 George Simmel 4 Asumsi 4 asumsi menurut Simmel:
1. Social Relationship terjadi dalam konteks sistemik, hanya dapat
dipahami bentuknya sebagai sesuatu keterkaitan organis dari asosiatif
dan disosiatif proses. Assosiatif itu sendiri adalah hubungan yang
saling mendekatkan satu sama lain,
2. Proses sedemikian itu, keduanya direfleksikan melalui dorongan
instinktif aktor (manusia) dan menjadi dasar yang mengatur atau
menentukan beraneka ragam bentuk hubungan sosial.
3. Oleh karena itu, proses konflik adalah sesuatu yang tidak terelakan di
dalam sistem sosial, meskipun tidak semua proses konflik itu tidak
dibutuhkan dalam setiap konflik. Namun proses itu mendorong
terjadinya perubahan sosial.
4. pada kenyataannya, konflik merupakan suatu proses penting untuk
terjadinya perubahan secara keseluruhan ataupun perubahan di dalam
beberapa bagian saja.
7 Proposisi Intensitas Konflik 1. Proporsi Pertama
Besarnya derajat keterlibatan emosional suatu kelompok suatu kelompok
terhadap konflik maka makin intens konflik terjadi.
2. Proporsi Kedua
Makin besar derajat in-groupness dari kelompok yang terlibat konflik maka
Page 10
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
makin intens konflik terjadi.
3. Proposisi Ketiga
Makin besar derajat penghormatan solidaritas dari suatu kelompok didalam
konflik, maka makin intens konflik terjadi.
4. Proposisi Keempat
Makin besar derajat harmoni suatu kelompok yang terlibat dalam konflik,
makin intens konflik terjadi.
5. Proposisi Kelima
Makin terisolasi dan tersegregasi kelompok-kelompok yang terlibat konflik
yang diikuti dengan meluasnya struktur sosial, maka makin intens konflik
terjadi.
6. Proposisi Keenam
Makin konflik dianggap sebagai tujuan, makin intens konflik terjadi.
7. Proposisi ketujuh
Makin konflik dipersepsi oleh yang terlibat untuk mencapai tujuan dan
kepentingan transenden atau suci, makin intens konflik terjadi.
Filsafat Uang atau “The
Philosophy of Money”
Menurut Georg Simmel, “Uang itu secara historis tidak hanya berfungsi
untuk mengukur benda, tetapi uang juga untuk mengukur manusia. uang
juga berpartisipasi dalam kebebasan individual, namun tujuannya ada
pada dirinya sendiri”.
Kebudayaan Individual 1. Kebudayaan Individual (Subjektif)
Page 11
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
(Subjektif) dan Kebudayaan
Objektif
Kemampuan sang aktor untuk menghasilkan, menyerap, dan
mengendalikan unsur-unsur kebudayaan objektif.
2. Kebudayaan Objektif
Kebudayaan objektif mengacu kepada hal-hal yang dihasilkan
manusia (seni, ilmu, filsafat, dan seterusnya).
Geometri Sosial 2 koefisien geometrik yang yang dijadikan fokus perhatian Simmel,
yaitu:
1. Jumlah
Simmel menaruh perhatian pada dampak jumlah orang pada kualitas
interaksi dapat dilihat didalam diskusinya mengenai perbedaan antara
suatu diade (kelompok yang terdiri dari 2 orang) dan suatu triade
(kelompok yang terdiri dari 3 orang). Menurutnya yang paling penting
dari perbedaan jumlah tersebut adalah bahwa ukuran dan diferensiasi
yang semakin bertambah cenderung melonggarkan ikatan-ikatan antar
individu yang menghasilkan banyak hubungan yang jauh lebih
berjarak, tidak berpribadi, dan terpecah-pecah. Kelompok yang besar
akan membebaskan individu sekaligus mengancam individualitas.
2. Jarak
Nilai sesuatu ditentukan oleh jaraknya dari sang aktor. Ia tidak akan
bernilai jika terlalu dekat dan terlalu mudah untuk diperoleh atau
terlalu jauh dan terlalu sulit untuk diperoleh. Objek-objek yang paling
Page 12
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
besar nilainya adalah yang dapat dicapai tetapi hanya dengan usaha
yang besar.
10 Ferdinand Tonnies Tipe Masyarakat Ferdinand Tonnies membagi masyarakat menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Gemeinscaft
Masyarakat dengan tipe gemeinscaft mendasarkan hubungannya atas dasar
ikatan perasaan. Tipe hubungan seperti ini terjadi dan dapat dilihat pada
masyarakat pedesaan. Gemeinscaft dibagi menjadi 3 yaitu:
- Gemeinscaft by blood
- Gemeinscaft of place
- Gemeinscaft of mind
Di dalam masyarakat gemeinscaft, terdapat ciri-ciri diantaranya adalah,
- kehendak bersama (common will) lebih dominan dibandingkan dengan
kehendak individu (individual will).
- Keanggotaannya tidak saling menonjolkan diri.
- Hubungan sosialnya berdasarkan kaidah-kaidah yang disebut dengan
adat istiadat dan mores.
- Solidaritasnya bersifat alami
- Kepemilikan bersama diakui di dalam masyarakat ini.
2. Gesellschaft
Masyarakat dengan tipe gesellschaft mendasarkan hubungannya pada
kehendak-kehendak yang sifatnya lebih rasional. Ciri masyarakat gesellschaft
adalah,
Page 13
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
- Yang lebih menonjol adalah kepentingan individu dan bukan
kepentingan kelompok.
- Kepentingan individu sangat dominan.
- Kepentingan-kepentingan individu tersebut tentu saja memiliki tujuan-
tujuan yang yang sifatnya pribadi.
- Terdapat sanksi-sanksi yang sifatnya eksternal jika para anggotanya
melakukan suatu penyimpangan.
- Pendapat umum atau public opinion lebih terlihat dalam masyarakat ini
- Sudah tidak terlihat lagi adat istiadat.
- Solidaritasnya bersifat sementara karena berdasarkan kepentingan-
kepentingan tertentu.
- Kepemilikan bersama disini tidak berlaku dan yang diakui adalah
kepemilikan secara individu.
Hakekat Kehendak Manusia Tonnies membagi kedalam dua jenis kehendak masyarakat, yaitu:
1. Zweckwille
Zweckwille adalah kemauan rasional yang hendak mencapai mencapai
suatu tujuan, contohnya terlihat pada diri seorang pedagang, ilmuwan
dan pejabat-pejabat.
2. Tribwille
Tribwille adalah kemauan batin yang didorong oleh perasaan,
contohnya seperti yang ada pada diri seorang petani, seniman, rakyat,
wanita, dan kaum pemuda.
Page 14
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
11 Vilvredo Pareto Fakta Sosial Fakta sosial dapat dibagi menjadi tindakan yang logis dan non logis.
Penjelasan dari tindakan logis dan non logis adalah sebagai berikut:
1. Tindakan logis
Tindakan logis adalah suatu tindakan yang ada hubungannya dengan
logika dan mempunyai tujuan yang nyata. Pareto mengatakan, contoh
dari suatu tindakan logis adalah ekonomi.
2. Tindakan non Logis
Tindakan non logis adalah tindakan yang tidak ditentukan oleh tujuan
yang nyata tetapi hanya sekedar dorongan dari hati yang masuk
kedalam penjelasan yang lebih lanjut.
Stabilizing Forces Masyarakat adalah suatu „Dynamic Equilibirium‟ yang beralih dari satu
keseimbangan ke keseimbangan yang lain, hal ini disebabkan karena
adanya Stabilizing Forces. Unsur-unsur stabilizing forces adalah sebagai
berikut:
1. Kondisi Geografis (tanah, flora, dan fauna).
2. Unsur-unsur pengaruh baik dari masyarakat luar maupun tradisi lama
masyarakat itu sendiri (feodalisme).
3. Unsur-unsur mekanisme didalam diri manusia (perasaan, naluri,
residu, derivasi, kepentingan, faktor-faktor rasial, dan etnis).
4. Heterogenitas kelompok sosial
Individu dan masyarakat itu berbeda atau memiliki heterogenitas
Page 15
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
karena mereka mempunyai residu.
5. Mobilitas Sosial dan Sirkulasi Elite
Dalam pergantian pemimpin seolah-olah ada pergantian, tapi tidak
begitu adanya. Sebenarnya yang terjadi hanya perputaran dari elite satu
ke elite yang lain. Pertukaran elite tersebut memiliki 2 unsur yaitu:
The Lion
The foxes
Unsur-unsur Mekanis yang
Menegakkan Sistem Sosial
1. Residu (endapan)
Ada 6 residu (sifat-sifat dasar manusia yang mengendap sebagai dasar
berperilaku), yaitu:
- Menggabungkan
Manusia cenderung menggabungkan hal-hal yang berlainan.
- Mempertahankan/melestarikan kombinasi yang sudah ada
Residu ini menjelaskan mengapa adat itu sulit untuk berubah.
- Kecenderungan untuk mengungkapkan emosi sacara lahiriah.
- Sosialitas
Kecenderungan untuk bersatu dengan orang lain, dengan kata
lain individu selalu ingin berkumpul membentuk kelompok.
- Kecenderungan untuk mempertahankan diri sebagai individu
yang utuh, masing-masing individu memiliki identitas, dan selalu
menjaga identitas masing-masing.
Page 16
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
- Kecenderungan untuk mengarahkan dan mengungkapkan
seksualitas. Contohnya, pelacuran sakral.
2. Derivasi
Derivate merupakan penjelasan-penjelasan atau rasionalisasi residu.
3. Interest Ekonomi
Pareto mengatakan bahwa perilaku dalam hal ekonomi merupakan
perilaku yang logis selain ilmu pengetahuan. Karena perilaku ekonomi
adalah tindakan rasional yang tujuannya mencari keutungan.
4.
12 Herbert Spencer Teori Evolusi Masyarakat Spencer memperkenalkan teori evolusi universalnya. Ia memandang
evolusi sosial sebagai serangkaian tingkatan yang harus dilalui oleh
semua masyarakat yang bergerak dari tingkat yang sederhana ke tingkat
yang lebih rumit dan dari tingkat homogen ke tingkat heterogen.
Sistem Social 1. Masyarakat adalah organisme atau mereka adalah superorganis yang
hidup berpencar-pencar.
2. Antara masyarakat dan badan-badan yang ada di sekitarnya ada suatu
keseimbangan tenaga, suatu kekuatan yang seimbang antara
masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain, antara kelompok
sosial satu dengan kelompok sosial yang lain.
3. Keseimbangan antara masyarakat dengan masyarakat, antara
Page 17
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
masyarakat dan lingkungan mereka, berjuang satu sama lain demi
eksistensi mereka di antara warga masyarakatnya. Akhirnya konflik
menjadi suatu kegiatan masyarakat yang sudah lazim.
4. Di dalam perjuangan ini kemudian timbulah rasa takut di dalam hidup
bersama serta rasa takut untuk mati. Rasa takut mati adalah pangkal
kontrol terhadap agama.
5. Kebiasaan konflik kemudian diorganisir dan dipimpin oleh kontrol
politik dari agama menjadi militerisme. Militerisme pada umumnya
membentuk sifat dan tingkah laku serta membentuk organisasi sosial
dalam peperangan.
6. Militerisme menggabungkan kelompok-kelompok sosial yang kecil
menjadi kelompok sosial yang lebih besar dan kelompok-kelompok
tersebut memerlukan integrasi sosial. Proses semacam ini memperluas
medan integrasi sosial yang biasanya terdapat pemupukan rasa
perdamaian antar sesamanya serta rasa kegotongroyongan.
7. Kebiasaan berdamai dan rasa kegotongroyongan membentuk sifat,
tingkah laku serta organisasi sosial yang suka pada hidup tenteram dan
penuh dengan rasa setia kawan.
8. Dalam tipe masyarakat yang penuh dengan perdamaian, kekuatannya
akan berkurang namun rasa spontanitas serta inisiatif semakin
bertambah. Organisasi sosial menjadi semacam bungkus, sedang
Page 18
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
anggota masyarakat dapat dengan leluasa pindah dari satu tempat ke
tempat yang lain. Mereka mengubah hubungan sosial mereka tanpa
merusak kohesi sosial yang telah ada. Kesemuanya ini merupakan
elemen di mana rasa simpati dan seluruh pengetahuan yang ada di
dalam kelompok sosial merupakan kekuatan tersendiri bagi masyarakat
primitif.
9. Perubahan dari semangat militerisme menjadi semangat
industrialisme. Semangat kerja keras tergantung pada luasnya tenaga
antara kelompok masyarakat yang ada serta kelompok masyarakat
tetangganya, antara ras dalam suatu masyarakat yang ada serta
masyarakat yang lain, antara masyarakat pada umumnya serta
lingkungan fisis yang ada. Akhirnya semangat kerja keras yang disertai
dengan penuh rasa perdamaian tak dapat dicapai sampai keseimbangan
bangsa-bangsa serta ras-ras yang ada tercapai lebih dahulu.
10. Di dalam masyarakat, seperti pada kelompok masyarakat lain
tertentu, luasnya perbedaan serta jumlah kompleksitas segenap proses
evolusi tergantung pada nilai proses integrasi. Semakin lambat nilai
integrasinya, semakin lengkap dan memuaskan jalan evolusi itu.
13 Pitirim Sorokin Mentalitas Budaya Tipe-tipe mentalitas budaya:
1. Kebudayaan Ideasional
Dasar pemikirannya (premis) ini adalah kenyataan bahwa akhir itu
Page 19
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
bersifat nonmateriil, transdenden, dan tidak dapat ditangkap dengan
indera. Kebudayaan ideasional ini terbagi lagi menjadi:
- Kebudayaan Ideasional Asketik
Mentalitas ini memperlihatkan suatu ikatan tanggung jawab
untuk mengrangi sebanyak mungkin kebutuhan materiil manusia
supaya mudah diserap ke dalam dunia transenden.
- Kebudayaan Ideasional Aktif
Selain untuk mengurangi kebutuhan inderawi, tipe ini berusaha
mengubah dunia materil supaya selaras dengan dunia transenden.
2. Kebudayaan Inderawi (Sensate Culture)
Dasar pemikirannya adalah bahwa dunia materil yang kita alami
dengan indera kita merupakan satu-satunya kenyataan yang ada.
Eksistensi kenyataan adi-inderawi atau yang transenden disangkal.
Mentalitas ini dibagi menjadi:
- Kebudayaan Inderawi Aktif
Kebudayaan ini mendorong usaha aktif dan giat untuk memenuhi
kebutuhan materil. Mentalitas ini mendasari pertumbuhan
teknologi dan kemajuan-kemajuan ilmiah serta kedokteran.
- Kebudayaan Inderawi Pasif
Kebudayaan ini meliputi hasrat atau keinginan untuk mengalami
kesenangan inerawi yang setinggi-tingginya. Sebagai contoh,
Page 20
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
adanya prinsip “bekerjalan seakan kita akan hidup 1000 tahun
lagi”.
- Kebudayaan Inderawi Sinis
Mentalitas ini menunjukkan usaha yang bersifat hipokrit atau
munafik untuk membenarkan pencapaian tujuan meterialistis atau
inderawi dengan menunjukkan sistem nilai transenden yang pada
dasarnya tidak diterimanya.
3. Kebudayaan Campuran
Kebudayaan ini mengandung penegasan terhadap dasar berfikir
mentalitas ideasional dan inderawi. Terbagi kedalam dua tipe, yaitu:
- Kebudayaan Idealistis
Kebudayaan ini terdiri dari suatu campuran organis dari
mentalitas ideasional dan inderawi, oleh karenanya keduanya
saling berhubungan satu sama lain.
- Kebudayaan Ideasional Tiruan
Tipe ini didominasi oleh pendekatan inderawi, akan tetapi antara
unsur-unsur ideasional dan inderawi saling berlawanan satu sama
lain meskipun keduanya berdampingan.
14 Thorstein Veblen The Theory of Leisure Class Beliau adalah pemikir ekonomi sekaligus sosiolog. Dalam teorinya ia
menggabungkan antara sosiologi dan ekonomi dan kemudian muncullah
teori “The Theory of Leisure Class”. Dalam teori ini, menganalisis
Page 21
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
evolusi dengan mengaitkannya dengan bisnis dan trust. Proses industri
baru terdorong integrasi dan memberikan kesempatan yang
menguntungkan bagi mereka yang berhasil. Hasilnya adalah berupa
konflik antara pengusaha dan insinyur, dengan pengusaha yang mewakili
urutan yang lebih tua dan insinyur sebagai inovator dari cara-cara baru
dalam melakukan sesuatu. Dalam kombinasi dengan kecenderungan
yang dijelaskan dalam teori ini, konflik ini menghasilkan limbah dan
memangsa yang kemmudian berfungsi untuk meningkatkan status sosial
mereka yang dapat keuntungan dari klaim predator terhadap barang dan
jasa.
15 D. Droghicesco Interaksi Sosial Menurut pemikiran dari D. Droghicesco, interaksi soail yang lebih
intensif, lebih kompleks dan lebih panjang atau lebih lama dari manusia
akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk timbul dan
berkembangnya pikiran dan pengetahuan. Persepsi tersbut bisa juga
diartikan sebagai berikut, interaksi sosial harus diperhitungkan didalam
menerangkan pertumbuhan pemikiran kejiwaan manusia.
16 E.D. Roberty Bio-Social Hypothesis Teiori ini bermaksud untuk menerangkan mengapa pikiran da
pengetahuan merupakan gejala-gejala superorganis yang paling tinggi.
Terdapat dua faktor yang mendasari munculnya teori ini, yaitu:
- Sumber yang bersifat biologis
- Sumber yang bersifat Sosial.
Page 22
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Faktor Interaksi sosial Ada 4 faktor interaksi sosial yang menerangkan pentingnya atau sebab
dari interaksi sosial sebagai faktor yang mengembangkan pikiran dan
pengetahuan manusia, yaitu:
1. Berbeda dengan gejala-gejala psikis biasa, pikiran dan pengetahuan
tidak mungkin timbul tanpa adanya bahasa, dan bahasa tidak mungkin
ada tanpa adanya interaksi.
2. Berbeda dengan gejala-gejala psikis biasa, pikiran dan pengetahuan
menusia tidak hanya ada berkat pengalaman-pengalaman pribadi saja,
tetapi juga pengalaman-pengalaman kolektif dimana satu sama lain
saling melengkapi dan mengkoreksi.
3. Tanpa interaksi sosial yang permanen diantara b anyak generasi, maka
akumulasi pikiran dan pertumbuhan gejala-gejala superorganis,
perkembangan peradaban manusia bahkan perkembangan mental tidak
akan terjadi.
4. Satu dari kondisi yang paling penting dari proses kejiwaan manusia
yang sadar adalah stimulti atau rangsangan yang bervariasi dan berubah-
ubah (changing and different stimuli).
17 William F. Ogburn Teori Perubahan Sosial erubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur
kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya
pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-
unsur immaterial.
Page 23
TOKOH-TOKOH TEORI SOSIAL KLASIK DAN PEMIKIRANNYA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/