ENOSEnos dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan
Alkitab, adalah salah satu anak dari Set dan isterinya yang tidak
disebutkan namanya. Nama Enos disebut delapan kali dalam Alkitab,
enam kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan sekali di
dalam kitab Lukas. Ia mempunyai seorang anak yang bernama Kenan
pada usia 90 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 905 tahun[3],
1.140 tahun setelah Adam.[4] Ia hidup semasa dengan Adam selama 695
tahun, 84 tahun dengan Nuh, dan dia menyaksikan kenaikan Henokh
pada usia 752 tahun. [4]Pada zaman Enos disebutkan bahwa manusia
mulai memanggil nama TUHAN[5] Melalui keturunan Enos dilahirkanlah
Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan Yesus[6].
YAREDYared dalam kitab Kejadian dari Kitab Suci Ibrani dan
Alkitab, adalah salah satu anak dari Mahalaleel dan isterinya yang
tidak disebutkan namanya. Nama Yared disebut tujuh kali dalam
Alkitab, lima kalinya di kitab Kejadian, sekali di I Tawarikh dan
sekali di dalam kitab Lukas. Ia mempunyai seorang anak yang bernama
Henokh pada usia 162 tahun [2] dan hidup hingga mencapai usia 962
tahun[3]. Ia memiliki masa hidup terpanjang dari antara leluhurnya
dari sejak Adam hingga dirinya. Ia hidup semasa dengan Adam selama
470 tahun dan 366 tahun dengan Nuh. Ia menyaksikan kenaikan Henokh
ke surga pada usia 527 tahun.[4] Melalui keturunan Yared
dilahirkanlah Nuh, Abraham, Daud, hingga akhirnya menurunkan
Yesus[5].
Isai atau Yishai , bahasa Ibrani Standar Yay / Yay, Ibrani
Tiberias Yay / Yay) adalah ayah tokoh Alkitab Raja Daud yang
disebutkan dalam Kitab 1 dan 2 Samuel dari Kitab Suci Ibrani dan
Alkitab. Daud kadang-kadang disebut "Anak Isai" (ben Yishai). Isai
adalah anak laki-laki Obed, dan cucu dari Rut dan Boas. Dalam
Talmud dikatakan bahwa Yishai adalah salah satu dari empat orang
(lainnya adalah Benyamin, Amram, dan Kileab) yang tidak pernah
berdosa. Yishai dalam bahasa Ibrani juga berarti "hadiah." "Geza
Isai" adalah sebuah dataran tinggi yang terletak di sebelah utara
Lembah Yizrel di Israel yang konon merupakan tempat yang dulunya
dihuni oleh keturunan-keturunan Daud. Dalam teologi Kristen, Yesus
diyakini sebagai keturunan Daud dan memenuhi nubuat yang terdapat
dalam Yesaya 11:1, "Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan
taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah." Karena itu,
kutipan ayat ini biasa dibacakan pada masa-masa sekitar
Minggu-minggu Adven dan Natal.
Mikha (bahasa Ibrani: , Standar Mia Tiberias Mh ; "Seperti
Siapa?") adalah nama dari beberapa tokoh dalam Kitab Suci Ibrani
(Perjanjian Lama), dan berarti seperti siapakah TUHAN?[1] Awalan
teofori dalam Yah dan dalam Yahweh menghasilkan Mikayah atau
Mikhayahu (bahasa Ibrani: , Standar Miayhu Tiberias Mayh ;
"siapakah yang sama [2] dengan YHWH?") Nabi Mikha berasal dari
Moresyet-Gat.[1][2][3][4] Ia merupakan salah satu nabi yang
berkarya pada abad 8 SM.[4] Akan tetapi, ia tampaknya bukan seorang
nabi profesional.[2] Walaupun demikian, ia dicatat sebagai nabi
pertama yang memberitakan bahwa Yerusalem dan Bait Allah akan
dihancurkan (bnd. Mikha 3:12).[3] Mikha berkarya pada masa
pemerintahan Yotam (742-735 SM), Ahas (735-715 SM), dan Hizkia
(715-687 SM) dari Yehuda.[4] Ia diperkirakan hidup pada masa yang
sama dengan Amos, Hosea dan Yesaya.[3][5] Teristimewa dengan nabi
Yesaya, ia memiliki hubungan rohani yang sangat dekat.[3]
Kemungkinan Yesaya adalah gurunya.[5] Pemberitaan mengenai keadilan
sosial yang disuarakan oleh nabi Amos, juga mempengaruhi
pewartaannya. [3] Sebab, ia melihat bahwa korupsi merajalela dalam
kehidupan Israel Utara dan Israel Selatan, terutama dilakukan oleh
para pemimpin keagamaan.[4] Ada banyak tuan tanah yang menindas
orang-orang miskin, penyelewengan hukum, dan ritual peribadatan
yang tidak sungguhsungguh.[4]
Warta NabiMikha menyuarakan mengenai ketidakadilan sosial yang
terjadi di Yehuda dan memprotes kultus-kultus kepercayaan palsu.[3]
Pewartaannya merupakan keluhannya terhadap para penguasa tanah yang
menyalahgunakan orang miskin dan tersisih.[1][2] Ia memperingatkan
orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka
TUHAN telah merencanakan hukuman yang keras bagi mereka.[1][4]
Pewartaan Mikha senada dengan nabi Amos, Hosea dan Yesaya, bahwa
TUHAN akan memakai bangsa asing untuk menghukum Israel yang sudah
berdosa.[4]
Engraving of the Prophet Micah by Gustave Dor. Pesan nabi Mikha
(Mikha 3:12) dikutip di Kitab Yeremia, ketika tua-tua negeri Yehuda
membela nabi Yeremia di depan kumpulan rakyat: "Mikha, orang
Moresyet itu, telah bernubuat di zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia
telah berkata kepada segenap bangsa Yehuda: Beginilah firman TUHAN
semesta alam: Sion akan dibajak seperti ladang dan Yerusalem akan
menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang
berhutan." (Yeremia 26:18)