Top Banner
Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854- 8544 HASIL PENELITIAN PROFIL SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNTUK PELUANG INVESTASI Zainal Abidin Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto, Penfui, Kotak Pos 104, Kupang 85001, NTT Email: [email protected] , Telp./Fax. (0380) 881085, http://www.Undana.ac.id ABSTRAK/ABSTRACT Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan September hingga Desember 2013 dengan tujuan untuk mengkaji profil investasi Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Sumba Timur. Penelitian menggunakan metode survey dengan pengamatan langsung ke lapangan, berpedoman pada kuisioner untuk wawancara dengan stake holder yaitu pemerintah atau Pemimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masyarakat tani (kelompok tani) dan pengusaha untuk memperoleh data primer. Data sekunder diperoleh menggunakan studi pustaka berupa data statistik, hasil penelitian terkait, Rencana Strategi, Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang investasi besar di sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Peranan Sub-Sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura; peranannya menempati urutan ketiga yaitu 16,51% pada PDRB kabupaten Sumba Timur. Sedangkan sektor pertanian menempati ranking pertama yaitu 34,54 % sumbangannya pada PDRB. Investasi jangka pendek yaitu pada produksi komoditi unggulan daerah tanaman pangan semusim yang cepat menghasilkan baik untuk konsumsi maupun untuk benih. Komoditi unggulan tanaman pangan semusim tersebut yaitu: padi sawah, jagung, kacang tanah, kedelai, sorghum, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau. Luas lahan yang ada untuk pengembangan dan produksi tanaman tersebut cukup tersedia. Program ini sesuai dengan Renstra nasional Kementan, Dinas Pertanian Provinsi NTT dan Dinas Pertanian kabupaten Sumba Timur. Luas lahan untuk investasi 24
23

To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Feb 21, 2023

Download

Documents

Jein Sing
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

HASIL PENELITIAN

PROFIL SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAKABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNTUK PELUANG INVESTASI

Zainal Abidin

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa CendanaJl. Adisucipto, Penfui, Kotak Pos 104, Kupang 85001, NTT

Email: [email protected], Telp./Fax. (0380) 881085, http://www.Undana.ac.id

ABSTRAK/ABSTRACT

Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Sumba Timur ProvinsiNusa Tenggara Timur pada bulan September hingga Desember 2013dengan tujuan untuk mengkaji profil investasi Sub SektorPertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten SumbaTimur. Penelitian menggunakan metode survey dengan pengamatanlangsung ke lapangan, berpedoman pada kuisioner untukwawancara dengan stake holder yaitu pemerintah atau PemimpinSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), masyarakat tani(kelompok tani) dan pengusaha untuk memperoleh data primer.Data sekunder diperoleh menggunakan studi pustaka berupa datastatistik, hasil penelitian terkait, Rencana Strategi, RencanaPembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan JangkaPanjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang investasibesar di sub sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura.Peranan Sub-Sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura;peranannya menempati urutan ketiga yaitu 16,51% pada PDRBkabupaten Sumba Timur. Sedangkan sektor pertanian menempatiranking pertama yaitu 34,54 % sumbangannya pada PDRB.Investasi jangka pendek yaitu pada produksi komoditi unggulandaerah tanaman pangan semusim yang cepat menghasilkan baikuntuk konsumsi maupun untuk benih. Komoditi unggulan tanamanpangan semusim tersebut yaitu: padi sawah, jagung, kacangtanah, kedelai, sorghum, ubi kayu, ubi jalar, kacang hijau.Luas lahan yang ada untuk pengembangan dan produksi tanamantersebut cukup tersedia. Program ini sesuai dengan Renstranasional Kementan, Dinas Pertanian Provinsi NTT dan DinasPertanian kabupaten Sumba Timur. Luas lahan untuk investasi

24

Page 2: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

padi sawah tahun 2013 yaitu 25.674 Ha; 23.119 Ha untuk tanamanyang lain (prediksi 2018). Luas lahan sawah dan lahan keringpotensial untuk pengembangan tanaman pangan tersebut yangbelum manfaatkan 105.560,5 Ha. Tiap tahun pencetakan sawahbaru 500 Ha. Target SKPD/Pemda bahwa kenaikan luas areal padisawah 1-2% tiap tahun, jagung 1,5-2%, kacang tanah 2,3%,kedelai 20 %, ubi kayu 3-8%, ubi jalar 7% dan sorghum 7%.Kenaikan produksi nasional tiap tahun: padi sawah 3,22(Nasional), 3,45 (SKPD), jagung 10,02 %, kacang tanah 10,20%,kedelai 20,5 %, ubi kayu 5,54% dan ubi jalar 6,78%. RenstraSKPD tahun 2015 untuk produksi padi: 31,165 ton, jagung 26,162ton, kedelai 70 ton, kacang tanah 1,285 ton, kacang hijau 356ton, ubi kayu 26,606 ton, ubi jalar 4,637 ton, sorghum 178ton. Kondisi ini masih bisa ditingkatkan dengan dukungan luaslahan potensil, daerah irigasi, DAS dan aplikasi teknologipertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan. Investasiuntuk tanaman hortikultura yaitu mangga, pisang, jeruk,manggis, cabe, bawang merah dan kentang di kecamatan Kanatang,Pandawai, Kambera, Mahu, Karera, Paberiwai, Ngadu Ngala, Lewadan Tabundung.

[ Kata kunci: Tanaman Pangan, Hortikultura, Investasi ]

Abidin, Z. 2014. Profil Sub-Sektor Pertanian Tanaman Pangandan Hortikultura Kabupaten Sumba Timur Provinsi NusaTenggara Timur untuk Peluang Investasi. LEGUMINOSAE 20(1): 24 - 37.

This study was conducted in East Sumba Regency, East NusaTenggara Province, from September to December 2013 with theaim to assess the investment profile of Sub-Sector Food Cropsand Horticulture East Sumba. Research using a survey methodwith direct observations to the field, based on thequestionnaire for the interviews with stakeholders, namelygovernment ( the leader of regional work units ), communityfarmer ( farmer groups ) and entrepreneurs to obtain primarydata. Secondary data were obtained using literature in theform of statistical data, relevant research results, StrategicPlanning, Medium Term Development Plan and Long TermDevelopment Plan. The results showed that the major investmentopportunities in sub-sektor Food Crops and Horticulture. Role

25

Page 3: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

of Food Crops and Horticulture Sub-Sector; ranks third is16.51% in Gross Domestic Product of East Sumba. While theagricultural sektor ranked first is 34.54 % contribution tothe Gross Domestic Product. Short-term investments, namely inthe production of commodity crops regions of rapid seasonalproduce both for consumption and for seed. Commodity seed cropseason are: paddy rice, corn, peanuts, soybeans, sorghum,cassava, sweet potatoes, green beans. Area of land availablefor development and production of these crops is available.This program is in accordance with the National Strategic Planof the Ministry of Agriculture , Department of AgricultureNTT, Department of Agriculture East Sumba . Investment areafor paddy rice in 2013 is 25 674 ha ; 23 119 ha for othercrops (predictions 2018). Extensive wetland and drylandpotential for the development of crops that are yet to takeadvantage of 105,560.5 ha . Each year new paddy fields 500 Ha.Target on local government that a vast increase in the plantedarea of paddy rice 1-2% per year, corn 1.5-2 % , 2.3 % peanuts, soybeans 20 % , 3-8 % of cassava , sweet potato and sorghum7 7 % % . The increase in national production on each year:rice paddy 3.22, maize 10.02 %, 10.20 % peanuts, soybeans20.5 %, cassava 5.54 % and 6.78% sweet potato. Strategic PlanDepartment of Agriculture and Horticulture in 2015 for riceproduction: 31.165 tons, 26.162 tons of corn, 70 tons ofsoybean, groundnut 1,285 tons, 356 tons of green beans,cassava 26.606 tons, 4,637 tons of sweet potatoes, 178 tonnesof sorghum. This condition can still be improved with thesupport of potential land area, irrigated area, Watershed andapplication technology to improve the productivity ofagricultural land. Investing for horticultural crops aremango, banana, orange, mangosteen, peppers, onions andpotatoes in the Sub-District Kanatang, Pandawai, Kambera,Mahu, Karera, Paberiwai, Ngadu Ngala, Lewa and Tabundung.

[ Keywords : Food Crops , Horticulture, Investment ]

PENDAHULUAN

Pengelolaan danpemanfaatan sumber daya alamdan sumber daya manusia di

Nusa Tenggara Timur masihterbatas atau belum dikeloladan dimanfaatkan secara

26

Page 4: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

optimal yang berdampak padamasih rendahanya pendapatandan kesejahteraan hidupmasyarakat terutamamasyarakat tani. Pengelolaandan Pemanfaatan tersebutmelalui pembangunan jangkapendek, menengah, jangkapanjang, mendatangkaninvestor regional, nasional,internasional dan memberikankesempatan juga padainvestor lokal untukberinvestasi.

Pulau Sumba secaraadministratif terdiri dari4 kabupaten dan kabupatenSumba Timur merupakankabupaten yang paling luaswilayah daratannya yaitu7000,5 Km2. Kabupaten SumbaTimur terdiri dari 22kecamatan dengan 160 desa.Empat puluh prosen dari luaswilayah terjal dan berbukit.Bagian selatan berlerengdengan kondisi tanah subur.Bagian utara dataran berbatudengan kondisi tanah kurangsubur. Kabupaten Sumba Timurmempunyai dua musim yaitumusim hujan dan musimkemarau. Musim hujan 4 bulanyaitu dari bulan Januarihingga April. Sedangkanmusim kering/kemarau 8bulan. Rata-rata curah hujan84,03 mm/bulan. Suhu udara18.8- 33,50C; suhu rata-rata

24,7-290C dengan RH 70-85%[10]. Kondisi ini memberikanpola tersendiri bagikegiatan pertanianpenduduknya. Dimanamatapencaharian utamapenduduknya adalahpertanian.

Jumlah pendudukkabupaten Sumba Timur237.956 jiwa dengankepadatan 34 jiwa/km2. Lajupertumbuhan penduduk rata-rata 2,13%/tahun, angkatankerja 106,067 orang;pengangguran 3,240 orang,tingkat partisipasi angkatankerja 71,35%; sedangkanpertumbuhan ekonominya 4,88%[10].

Struktur ekonominyadidominasi oleh sektorpertanian 35%, jasa-jasa25,93$. Sedangkanperdagangan, hotel danrestauran 21,50%. Khusussektor pertanian sebesar 44%merupakan kontribusi dariSub-Sektor tanaman pangandan hortikultura dan 39,4%berasal dari Sub-Sektorpeternakan. Lapangan usahapenduduk di sektor pertanian63,171 orang (60%). Hal inimemberikan gambaran bahwasektor pertanian merupakanlapangan kerja utama dandominan serta memegang

27

Page 5: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

peranan yang besar dalamperekonomian masyarakatkabupaten Sumba Timur.

Kabupaten Sumba Timursebagai kabupaten terluasdaratannya di Pulau Sumba;pemerintah dan masyarakatsangat antusias adanyainvestasi di daerah inisehingga dapat menciptakanlapangan kerja baru danmeningkatkan pendapatan perkapita demi terwujudnyapemerataan pendapatan danpemerataan distribusi barangdan jasa.

Pembangunan daerahmemang sangat membutuhkaninvestasi untuk memacupertumbuhan ekonomi. Semuaaktivitaas ekonomi yangditmbulkan oleh investasiatau penanaman modaldiyakini merupakan sumberlapangan pekerjaan baru danpeningkatan pendapatan bagimasyarakat secara luas.Investasi adalah komitmenuntuk menempatkan sejumlahdana pada suatu objekinvestasi dengan harapanuntuk mendapatkan penerimaanyang lebih besar dimasa yangakan datang. Investasiadalah permintaan baranguntuk menciptakan ataumenambah skala produksi danpendapatan di masa yang akandatang [15].

Pemerintah daerah perlupanduan dalam mengembangkanpotensi yang tersedia untukkemakmuran daerah.Pemerintah wajib menyusunrencana jangka panjang untukmengelola potensi yangdimiliki yang menjadipendapatan riil masyarakatdan daerah dalam bentukrencana umum penanaman modaldaerah (RUPMD). RUMPD inimenjadi dasar dan panduanuntuk mempromosi potensiinvestasi dan menarikinvestor baru yang akan

28

Page 6: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

berinvestasi pada sektorpotensial, sehingga akantercipa lapangan kerja baru,peningkatan pendapatan bagimasyarakat dan daerah.

Tujuan investasi yaitumenggantikan barang modalyang menurun dayaproduksinya atau tambahanpenyediaan modal atau modalkerja atau rusak karenadigunakan dalam prosesproduksi. Pelaku investasiadalah pemerintah, swastadan kerjasama antarapemerintah dan masyarakat[15].

Investasi adalahbagaimana proses pembuatankeputusan dilakukan olehcalon infestor baik asingmaupun dalam negeri untukmemilih jenis usaha atausektor dan besarnya skalaproyek yang diambil denganmempertimbangkan factorbunga, inflasi, tingkatpendapatan yang akandiperoleh dan rasiko yangdihadapi dalam berinvestasi[16].

Hasil pemetaaan potensiinvestasi sedaratan Sumbadiketahui bahwa ada sejumlahpotensi yang berpeluanguntuk investor berinvestasidi daerah ini yang didukungoleh sumber daya alam,

sumberdaya manusia danpemerintah serta masyarakatyaitu sub-sektor pertaniantanaman pangan danhortikultura sepertikomoditi padi sawah dan padiladang baik untuk benihmaupun untuk konsumsi.Kacang tanah varietas unggullokal Sumba Timur darikecamatan Lewa, Kanatangtelah diolah dan telahdijual di NTT, Bali,Surabaya. Selain itu kacanghijau, kedele dari KecamatanNggaha Ori Angu. Serealiayang lain seperti jagungsorghum punya potensi yangbesar untuk investasi.Tanaman pangan yang umurnyaagak panjang beberapa bulanlebih lama dari jagung danpadi yaitu ubi kayu, ubijalar juga punya peluanginvestasi.

Komoditi hortikulturaseperti cabe, bawang merah,kentang, mangga, pisang,jeruk, lengkeng dan manggisjuga mempunyai peluang yangsama dengan tanaman semusimdalam peluangnya untukinvestasi. BerdasarkanRentra Kementerian Pertaniandan dinas Pertanian PropinsiNTT; bahwa komoditi-komoditiyang telah disebutkan didepan terus dikembangkanuntuk mendukung ketahanan

29

Page 7: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

pangan masyarakat danmeningkatkan kesejahteraanpetani. Pengembangan inimeliputi perluasan arealpenanaman, peningkatanproduksi dan produktivitas.

Tujuan dari penelitianini yaitu untuk memperolehgambaran potensi atau

peluang investasi dari sub-sektor pertanian tanamanpangan dan hortikultura yangmeliputi on farm dan offfarm di Kabupaten SumbaTimur NTT tahun 2013-2025yang meliputi komoditi-komoditi yang telahdisebutkan di depan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telahdilaksanakan pada bulanAgustus hingga Desember2013, meliputi 22 kecamatanyang ada di kabupaten SumbaTimur, Nusa Tenggara Timur.Penelitian menggunakanmetode survei denganpengamatan langsung kelapangan, berpedoman padakuisioner untuk wawancaradengan stake holder yaitupemerintah atau PemimpinSatuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD), masyarakattani (kelompok tani) danpengusaha untuk memperolehdata primer. Data sekunderdiperoleh menggunakan studi

pustaka berupa datastatistik, hasil penelitianterkait, Rencana Strategi,Rencana Pembangunan JangkaMenengah dan RencanaPembangunan Jangka Panjang.Dokumentasi berupa foto saatwawancara dan foto objeksumberdaya alam dankomoditi-komoditi pertanianunggulan di lokasi kecamatandan desa-desa. Data-datastatistic yang diperolehdianalisis deskriptifmenggunakan fasilitasstatistik Komputer programSPSS versi 21 dan MS Excel2010 [14].

30

Page 8: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Penduduk, Ketenaga-kerjaan dan Struktur EkonomiKabuapern Sumba Timur NTT

Penduduk Sumba Timurberjumlah 237.956 jiwa padatahun 2012. Jumlah penduduklaki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk wanita.Rasio penduduk laki-laki danwanita yaitu 106, artinyasetiap 106 penduduk laki-laki terdapat 100 pendudukwanita. Usia penduduk jugamenentukan keadaan pendudukSumba Timur yaitu pendudukberumur 15-64 tahun atauusia produktif sebagaitenaga kerja lebih tinggidari kategori usia yang lainyaitu 58,7%. Lajupertumbuhan pendudk tiaptahun untuk 2 tahun terakhir

relatif sama yaitu 1,4%[5]. Sedangkan kepadatanpenduduk tiap Km2 masihrendah yaitu 34 jiwa/Km2 .Keadaan ini memberikangambaran bahwa dibandingkandengan luas daratankabupaten Sumba Timur yaitu7000,5 Km2 ; maka penduduknyamasih sangat jarang ataumasih tersedia luas daratanyang cukup untukpengembangan berbagaikepentingan dalampembangunan kabupaten SumbaTimur dalam meningkatkankemajuan dan kesejahteraanpenduduknya. Keadaanpenduduk kabupaten SumbaTimur pada tahun 2013 dapatdilihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1. Keadaan penduduk kabupaten Sumba Timur Provinsi NusaTenggara Timur pada tahun 2013

No Komponen Jumlah Keterangan

1 Jumlah penduduk 237.9562 Laki-laki 122.4853 Perempuan 115.4714 Pertumbuhan penduduk (%) 1,45 Kepadatan penduduk (jiwa/km2 346 Sex rasio L/P 1067 Usia 0-14 tahun 36,8 %8 Usia 15-64 tahun 58,7 %9 Usia > 64 tahun 4,5 %

Sumber : [5]

31

Page 9: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Keadaan tenaga kerjaatau jumlah angkatan kerjadi Sumba Timur tahun 2012mengalami peningkatan yanglebih besar dibandingkandengan peningkatan pendudukbukan angkatan kerja. Halini menyebabkan TingkatPartisipasi Angkatan Kerja(TPAK) mengalami peningkatansebesar 0,32%. Peningkatanjumlah penduduk yang bukanmerupakan angkatan kerjadisebabkan oleh meningkatnyajumlah penduduk yangmengurus rumah tangga.Meskipun jumlah pendudukyang bekerja meningkat,penambahannya jauh lebihsedikit dibandingkanpeningkatan jumlah angkatankerja yang berimbas padapeningkatan angkapengangguran [5]. Jumlahangkatan kerja yang cukupmerupakan salah satu factoryang mendukung kebutuhantenaga kerja untuk perluasankesempatan kerja dalamberinvestasi di sektorpertanian.

Salah satu aspek yangmendasar dalam kehidupanmanusia adalah masalahketenagakerjaan karnamencakup dimensi sosialekonomi.Menciptakan lapangankerja baru dalam jumlah dankualitas yang memadaimerupakan salah satu sasaranpembangunan sehingga dapatmenyerap tambahan angkatankerja yang memasuki pasarkerja. Setiap upaya

pembangunan selalu diarahkan pada perluasankesempatan kerja danberusaha sehingga pendudukdapat memperoleh manfaatlangsung dari pembangunan.Namum demikian, masalahketenagakerjaan sangat dipenagruhi oleh tinggirendahnya pertumbuhanpenduduk. Pertumbuhanpenduduk yang tinggi akanberpengaruh juga padatingginyapenawaran/penyediaanlapangan kerja. Pertumbuhantenaga kerja yang tinggitanpa di ikuti penyediaankesempatan/lapangan kerjayang memadai akanmenimbulkan pengangguransehingga masalah-masalahsocial akan timbul sertamemghambat kelancaranpembangunan itu sendiri.Masalah yang cukup mendesakdan memerlukan penangananyang serius adalah semakinbanyaknya penduduk yangmemasuki kelompok angkatankerja yang membutuhkanlapangan pekerjaan sedangkankesempatan kerja baru bagimereka sangat terbatas [13]

Menurut konsepketenagakerjaan, pendudukusia kerja adalah pendudukyang berumur 15 tahun keatas, terdiri dari angkatankerja dan bukan angkatankerja. Angkatan kerjaterdiri dari; bekerja danmencari pekerjaan dan bukanangkatan kerja terdiri dari

32

Page 10: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

sekolah, mengurus rumahtangga dan sebagainya.Berdasarkan data yangdiperoleh tahun 2012,jumlah penduduk usia kerja(15 tahun keatas), di SumbaTimur, yang tergolongangkatan kerja ada 123.204orang, kesempatan kerja ada112.966 orang, dan jumlahpengangguran ada 411 orang.Perbandingan jumlah tenagakerja wanita lebih besardari  tenaga kerja priadimana jumlah TKW pada tahun

2010 ada 328 orangmeningkat  tajam biladibandingkan dengan tahun2010 sebesar 26 orang,sedangkan jumlah tenagakerja pria pada tahun 2011ada 35 orang meningkat 100 %pada tahun 2012 sebesar 73orang. Jumlah pencari tenagakerja pada tahun 2011 diKabupaten Sumba Timursebanyak 1.730 orang. Untuklebih jelas, dapat dilihatpada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Sumba Timur Tahun 2008-2012

Sumber : [13]

Lapangan usaha primer(pertanian, perkebunan,

kehutanan, peternakan danperikanan) masih menjadi

33

Page 11: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

daya tarik utama bagipenduduk untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari.Penduduk laki-laki padaumumnya mendominasi tiaplapangan usaha kecualilapangan usaha sekunder(pertambangan danpenggalian, industri sertalistrik, gas, air minum).Hal ini sangat mendukungkebutuhan tenaga kerja untukinvestasi di kabupaten SumbaTimur Distribusi tenagakerja berdasarkan lapanganusaha dapat dilihat padaTabel 3.

Penduduk KabupatenSumba Timur memiliki matapencaharian yang  berbeda-beda, hal ini disebabkankarena potensi wilayah diKabupaten Sumba Timur  bermacam-macam yang secarageografis merupakan daerahpegunungan, dataran danpantai. Hal ini sangatberpengaruh terhadapkegiatan perekonomianutama masyarakat yangdisesuaikan dengan kondisidaerah tempat tinggalnya.Untuk lebih jelasnya lihatTabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha diKabupaten Sumba Timur Tahun 2012

No Komponen Jumlah(orang)

1 Pertanian 69.192 2 Pertambangan dan penggalian 2.279 3 Industri pengolahan 4.493 4 Listrik, gas dan air 875 Bangunan 1.1406 Perdagangan besar, eceran, rumah makan,

hotel6.507

7 Angkutan, penggudangan , komunikasi 2.8278 Keuangan asuransiusaha sewa bangunan,

tanah, jasa perusahan521

9 Jasa kemasyarakatan 14.395Sumber : [5]

Data pada Tabel 3menunjukkan bahwa sektorpertanian masih merupakansektor yang dominan menjaditumpuan hidup masyarakatkabupaten Sumba Timur.Persentase angkatan kerja

yang bekerja di sektorpertanian yaitu 69.192 orang(60%). Pertanian sudahmerupakan pekerjaanetnosentris artinya telahdiwarisi secara turun-temurun dari generasi

34

Page 12: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

sebelumnya oleh masyarakatSumba Timur. Oleh karena ituinvestasi di sektorpertanian tidak memenuhihambatan tentang pengetahuandan keterampilan budidayatanaman dari masyarakat bilabermitra dengan investor.Memperkenalkan teknologibaru, metode baru padamasyarakat Sumba Timur agarlebih efisien dan efektifdari pada praktek budidayayang selama ini dipraktekkanoleh masyarakat.

Sektor pertanianmempunyai peranan yang besardalam meningkatkan ProdukDomestik Regional Bruto(PDRB) kabupaten SumbaTimur. Sumbangan sektorpertanian yaitu 35% terhadapPDRB. Sedangkan sumbanganSub-Sektor tanaman pangandan hortikultura mencapai16,51%. Sumbangan sektorpertanian dan 8 sektor yanglain terhadap PDRB kabupatenSumba Timur tahun 2012 dapatdilihat pada Tabel 4 danGambar 1 di bawah ini yaitu:

35

Page 13: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Tabel 4. Sumbangan sektor pertanian dan 8 sektor yang lainterhadap PDRB kabupaten Sumba Timur NTT tahun 2012

No Sektor/sub-sektor Persentase Ranking1 Tanaman pangan dan Hortukultura 16.5 11 1 Peternakan 14.12 1 Perikanan 2.42

35%1

1 Perkebunan 1.44 1 Kehutanan 0.05 2 Pertambangan dan Penggalian 1.62 73 Industry Pengolahan 1.42 84 Listrik, Gas, Air minum 0.29 95 Bangunan/Konstruksi 7.65 46 Perdagangan 18.22 37 Pengangkutan dan Komunikasi 5.92 58 Keuangan, Persewaan, Jasa

Perusahaan 3.74 6

9 Jasa-jasa 26.61 2Total 100%

Sumber : [1,2,3,4,5,12]

16.51

14.122.421.440.050000000

00000011.62

1.420.29

7.65

18.225.92

3.74

26.61

% kontribusi pada PDRB

Tanaman pangan Peternakan Perikanan Perkebunan Kehutanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, air minum Bangunan/konstruksi Perdagangan Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan, jasa perusahaan Jasa-jasa

36

Page 14: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Gambar 1. Kontribusi sektor pertanian dan 8 sektor yang lainterhadap PDRB kabupaten Sumba Timur NTT tahun 2012

Gambar 1 menunjukkanbahwa pengembangan/investasisub sektor tanaman pangandan hortikultura ini pentingsekali untuk menopangperekonomian Kabupaten SumbaTimur. Kontribusi sub-sektorini urutan ketiga dalampembentukan PDRB kabupatenSumba Timur 2012 yaitu 16,51%; setelah Jasa-Jasa 26,61%, Perdagangan 18,22 %.Tetapi untuk sektorpertanian tetap merupakansektor unggulan (leadingsektor) dalam sumbangannyaterhadapat PDRB kabupatenSumba Timur yaitu 35%.Berdasarkan Gambar 1 jugabahwa peluang investasibesar di sektor pertanianatau khususnya sub-sektortanaman pangan danhortikultura untuk memacupereknomian kabupaten SumbaTimur.

Potensi dan PeluangInvestasi Sub-SektorPertanian Tanaman Pangan danHortikultura

Produk DomestikRegional Bruto kabupatenSumba Timur sangattergantung pada sumbangansub-sektor ini. Disampingitu bila dilihat pada Tabel3 yaitu jumlah pendudukmenurut lapangan usaha makaSub-sektor ini merupakansub-sektor yang palingbanyak menyerap tenagakerja.

Potensi dan peluanginvestasi tanaman panganuntuk tahun yang telahberjalan dan prediksi hinggatahun 2018 maka potensi danpeluangnya besar denganadanya peningkatan luasareal penanaman, produksidan percetakan sawah baru.Potensi dan peluanginvestasi tanaman pangandapat dilihat pada Tabel 5di bawah ini:

Tabel 5. Potensi dan peluang serta prediksi investasi luasareal tanaman pangan kabupaten Sumba Timur NTT tahun2013 – 2018

TahunPadisawah

Jagung

Kacang

Tanah

Kedelai Ubi kayu

kacang

hijau

ubijalar

Sorghum

2009 10.094

4.716 1.067 16 1.092 170 327 0

2010 13.620

9.145 1.010 43 2.027 286 475 0

37

Page 15: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

2011 14.120

14.022 1.870 41 2.870 389 691 0

2012 14.620

13.437 1.284 57

2.790 262 485 0

2013 15.120

9.405 1.056 54

2.188 300 476 165

2014 15.620

13.437 1.120 65

2.385 325 476 165

2015 16.120

14.234 1.190 78

2.600 356 476 165

2016 16.620

15.409 1.265 94

2.850 390 510 178

2017 17.120

15.952 1.345 120

3.123 428 550 192

2018 17.620

16.855 1.427 150

3.420 470 590 207

Sumber : [1,2,3,4,5,12]

0

5,000

10,000

15,000

20,000

Padi sawahJagung

Luas

Are

al (

Ha)

Gambar 2. Grafik luas areal padi sawah dan jagung prediksi luas areal padi sawah 2013-2018

38 -

500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

Kacang TanahKedelaiUbi kayukacang hijauubi jalarSorghum

Luas Areal (Ha)

Page 16: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Gambar 3. Grafik luas areal kacang-kacangan. ubi-ubian dansorghum serta prediksi luas areal 2013-2018

Berdasarkan Tabel 5 danGambar 2, 3 menunjukkanbahwa kecenderungan luasareal tanaman pangan umumnyameningkat dari tahun ketahun walaupun pada beberapatahun berfluktuasi.Peningkatan luas arealtanaman pangan ini dapatdilakukan karena kabupatenSumba Timur masih memilikilahan sawah dan lahan kering(potensil) yang belumdimanfaatkan yaitu105.560.5 Ha . Luas lahansawah tahun 2012 : 25.674Ha. Lahan sawah yang belumdimanfaatkan 11.054 Ha.Target Pemerintah daerahbahwa kenaikan luas arealtanam padi sawah 1-2% tiaptahun. jagung 1.5-2%. kacangtanah 2-3%. kedelai 20 %.ubi kayu 3-8%. ubi jalar 7%dan sorghum 7%.

Peluang investor untukmasuk berinvestasi cukupbesar dengan tersedianyalahan dan dukunganpemerintah daerah dan Dinas

Pertanian Tanaman Pangan danHortikultura kabupaten SumbaTimur. Dalam Rentra 2011-2015 tercantum perluasanareal tanam. percetakansawah/lahan baru. tawaraninvestor untuk pengembangantanaman pangan dandibentuklah pewilayahankomoditi agar terjadinyapercepatan pengembangan sub-sektor tersebut. Memangtelah ada investor SangHyang Sri untuk pengembangantanaman pangan seperti usahabenih padi dan jagung.Tetapi ada beberapa hambatanyang ditemukan yaitu jedawaktu yang panjang antarapanen dan pembayaran hasilpanen. Waktu pencairan danauntuk biaya operasional danpembayaran hasil panenterlambat cair sehinggacukup menghambatpengembangan tersebut. Olehkarena itu harus segeradicari solusinya. Dalam halini pemerintah. BUMN atauperbankan dapat menjadipenyanggah dana dalam

39

Page 17: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

pengembangan tersebut. polausaha tersebut bisa polaPIR. Plasma Inti dan Swastamurni.

Investasi dapatberjalan lancar perludidukung oleh regulasi yangjelas dan tidak berbelit.persoalan tanah ataupembebasan tanah/lahan yangmudah. adanya dukungan daritokoh masyarakat. tuantanah. jaminan keamanan bagiinventaris perusahan danjaminan keselamatan bagiinvestor. Bila pola usahaPIR atau Plasma Inti makaperlu adanya contract farmingsehingga bila over produksiatau gagal panen petanitidak dirugikan. Contractfarming dibangun oleh unsurpetani. investor. lembagakeuangan. LSM dan pemerintahdengan peran masing-masingyang jelas. Bila tidak adacontract farming maka posisitawar petani sangat lemahdan selalu dirugikan;sehingga keberlanjutanusahanya tidaka ada.

Kapasitas Produksi danProduktivitas Tanaman PanganKabupaten Sumba Timur NTT

Kapasitas produksi danproduktivitas tanaman pangandi Sumba Timur masih rendahbila dibandingkan dengan

potensi hasil secaranasional atau biladibandingkan dengan daerahlain yang telah menerapkanteknologi maju dalambudidaya tanaman pangantersebut. rendahnya produksitersebut disebabkan olehproduktivitas lahan rendah.luas panen terbatas. sawahirigasi teknis dan setengahteknis terbatas. pengelolaanair belum baik. bangunan-bangunan irigasi daninstalasi penyaluran airbelum baik. kesuburan tanahrendah. pengetahuan danketerampilan tentang teknikbudidaya masih terbatas.penggunaan pupuk tidakberimbang atau tidak tepat.pengendalian OPT minim.kualitas benih rendah. tidakmencukupi kebutuhan danpengadaannya terlambat atautidak tepat waktu.penanganan panen danpascapanen belum baik.Padahal peluang investasibesar untuk meningkatkanproduksi baik untuk konsumsidan benih. Untuk konsumsiyaitu investasi beraskemasan bersih bisadiseleksi dari varietasunggul lokal dan unggulnasional yang aromatik danberas merah untukmenggantikan beras kemasandari Jawa dan Bali.

40

Page 18: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Kapasitas produksi yangtelah dicapai dan prediksibisa dicapai danproduktivitas tanaman pangan

di kabupaten Sumba Timurdapat dilihat pada Tabel 6dan Gambar 4 di bawah ini.

Tabel 6. Kapasitas produksi (ton) dan produktivitas (ton/Ha)tanaman pangan kabupaten Sumba Timur 2009-2012 danprediksi 2013-2018

Tahun Padisawah

Jagung

Kacang

Tanah

Kedelai

Ubikayu

kacang

hijau

ubijalar

Sorghum

2009 10.094

4.716 1.067 16 1.092 170 327 0

2010 13.620

9.145 1.010 43 2.027 286 475 0

2011 14.120

14.022 1.870 41 2.870 389 691 0

2012 14.620

13.437 1.284 57

2.790 262 485 0

2013 15.120 9.405 1.056 54

2.188 300 476 165

2014 15.620

13.437 1.120 65

2.385 325 476 165

2015 16.120

14.234 1.190 78

2.600 356 476 165

2016 16.620

15.409 1.265 94

2.850 390 510 178

2017 17.120

15.952 1.345 120

3.123 428 550 192

2018 17.620

16.855 1.427 150

3.420 470 590 207

Produktivi-taston/ha

3,6 2,33 1,43 1,04 10,7 8,64 0.94

1

Sumber : [1,2,3,4,5,12]

41

Page 19: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

Gambar 4. Grafik produksi padi sawah, jagung, ubi kayu dan ubijalar serta prediksi produksi tahun 2013-2018

Gambar 5. Produksi kacang tanah, kacang hijau, kedelai dansorghum serta prediksi produksi tahun 2013-2018

Gambar 5 menunjukkanbahwa kecenderunganpeningkatan produksi tanamanpangan tiap tahun yang dapatmemenuhi target SKPD/Pemdadan Target Nasional untukmendukung ketahanan pangandaerah dan nasional.

Kenaikan produksinasional dan SKPD tiap

tahun: padi sawah 3,22(Nasional), 3,45 (SKPD),jagung 10,02 %, kacang tanah10,20%, kedelai 20,5 %, ubikayu 5,54% dan ubi jalar6,78%. Renstra SKPD 2015stok padi: 31.165 ton,jagung 26.162 ton, kedelai70 ton, , kacang tanah 1.285ton, kacang hijau 356 ton,

42

2009201020112012201320142015201620172018 -

200 400 600 800

1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

Kacang tanah Kacang hijauKedelaiSorghum

Produksi (T on)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

Padi sawahJagung Ubi kayuUbi jalar

produksi (t on)

Page 20: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

ubi kayu 26.606 ton, ubijalar 4.637 ton, sorghum 178ton. Kondisi ini masih bisaditingkatkan dengan dukunganluas lahan potensil, daerahirigasi, DAS dan aplikasiteknologi pertanian untukmeningkatkan produktivitaslahan.

Produktivitas lahan(ton/ha ) untuk tanamanpangan saat ini yaitu: padisawah 3,6; jagung 2,33;Kacang Tanah 1,43; Kedelai1,04; Ubi kayu 10,7; Ubijalar 8,64; Kacang hijau0,94; Sorghum 1,produktivitas ini masihdapat ditingkatkan denganperbaikan pola tanam,aplikasi teknologimekanis/fisik, kimia,biologi dan peraturanpemerintah/SKPD.

Peluang investasi untukmeningkatkan produksitanaman pangan terbuka luaskarena sejalan dengankebijakan pemerintah daerahdalam hal ini memacupeningkatan produksi yangtinggi, Untuk mendukunginvestasi maka pemerintahdaerah membuat pewilayahankomoditi dengan pertimbangankecocokan agroklimat,ketersediaan lahan potensil,kondisi fisik, sosial budayamasyarakat setempat.

Program Pengembangan PotensiPertanian Tanaman Pangan danHortikultura kabupaten SumbaTimur NTT

Program PengembanganPotensi Pertanian TanamanPangan dan Hortikulturakabupaten Sumba Timur NTTmeliputi:1. Pengembangan tanaman

pangan yaitu: peningkatanproduksi danproduktivitas, perluasanareal, penerapan teknologipertanian, pengembanganperbenihan, pengendalianOPT dan pertanian organik.Sumba Timur bisa dijadikanpemasok benih tanamanpangan dan hortikulturauntuk NTT seperti padi,jagung, kacang tanah,kededelai, sorghum, kacanghijau, cabe, bawang merah,kentang dan bibit buah-buahan. Dana APBN untukpengadaan benih tiapkabupaten di NTT Rp 1,7Milyar bisa dimanfaatkanoleh SKPD/Pemda SumbaTimur. Daya dukung SDA danSDM serta regulasi saatini pada upaya tersebutbisa diandalkan. Polapengembangannya bisaplasma inti, PIR, investorswasta dengan HGU tanah,Investor BUMN/BUMD. Bilamenggunakan petani sebagaiprodusen harus dilindungidengan Contract Farming;bila gagal panen dan overproduksi petani tidakdirugikan.

2. Pengembangan hortikultura:pengembangan perbenihanhortikultura, perluasanareal dan penerapaninovasi teknologi.

43

Page 21: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

3. Pengolahan dan pemasaran:pengembangan unitpengolahan di pedesaan,penumbuhan kelompok homeindustri pengolahanpangan, promosi danstandarisasi mutu produkolahan tanaman pangan danhortikultura.

4. Sarana dan prasarana:pembangunan danrehabilitasi jaringanirigasi tingkat Usahatani,jaringan irigasi desa,Dam, Parit dan Embung.

5. Pemanfaatan secara optimal121 daerah irigasi kabSumba Timur

6. Pengembangan komoditaspertanian pada ruangwilayah kawasan andalanpertanian (pewilayahankomoditas berdasarkankecocokan agroklimat yaitu8 wilayah komoditassebagai berikut: a. Padi: kecamatan Lewa,

Pahunga Lodu, WullaWaijelu, Pandawai, kotaWaingapu, Haharu, LewaTidahu dan Kambera

b. Jagung: kecamatanNggoa, Pahunga Lodu,Umalulu, kota waingapu,

Kambera, pandawai, LewaTidahu dan Katala HamuLingu.

c. Kacang tanah: kecamatanLewa, Nggoa, Pinupahar, Paberiwai,Karera, Pahunga Lodu,Wulla Waijelu, Umalulu,Kanatang dan Haharu

d. Kacang Hijau: kecamatanUmalulu, haharu,Kambera dan Pandawai

e. Ubi kayu: kecamatanNggoa, Haharu, katalaHamu Lingu danTabundung

f. Sorghum: kecamatanHaharu, Kanatang danPandawai

g. Hortikultura buah-buahan andalan (mangga,pisang, jeruk,manggis): kecamatanKanatang, Pandawai,Kambera, Mahu, Karera,Paberiwai, Ngadu Ngala,Lewa dan Tabundung.

h. Hortikultura sayur-sayuran andalan ( cabe,bawang merah, kentang):kecamatan Kambera,Pandawai, Kahaungu Etidan Matawai La Pawu.

44

Page 22: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkansebagai berikut yaitu

Sub-sektor tanamanpangan dan hortikulturamenjadi leading sub-sektordalam memajukan perekonomiankabupaten Sumba Timur

Sumbangan sektorpertanian paling tinggiterhadap Produk DomesticRegional Bruto kabupatenSumba Timur yaitu 35%.

Sumbangan sub-sektortanaman pangan danhortikultura paling tinggidari pada sub-sektorpertanian yang lain terhadapProduk Domestik RegionalBruto kabupaten Sumba Timuryaitu 16,51%.

Peluang invstasi yangbesar pada sub-sektorpetanian tanaman pangan danhortikultura dengan dukunganregulasi (kebijakanPemerintah daerah), SDA danSDM.

Komoditi tanaman pangandan hortikultura unggulandalam investasi yaitu padi,

jagung, kacang tanah, kacanghijau, kedelai, ubi kayu,ubijalar, sorghum, cabe, bawangmerah, kentang, mangga,pisang dan jeruk.

Saran

Saran yang dapatdiberikan yaitu pemerintahdaerah harus lebih proaktifuntuk melakukan promosikeunggulan-keunggulan lokalmelalui dunia IT (internet),TV, radio, surat khabarnasional agar investor dalamdan luar negeri bisamengenal Sumba Timur NTT dantertarik untuk berinvestasi.

Perlu regulasi yangtepat untuk mengatasipersoalan tanah di kabupatenSumba Timur yang menghambatpembangunan, menghambatinvestasi. Perlu dudukbersama dengan para tuantanah dan para bangsawanagar persoalan tanah dantenaga kerja di Sumba Timurditemukan solusi yang baikserta perlu mendorong etoskerja masyarakat agartinggi.

DAFTAR PUSTAKA

1) Badan Pusat Statistik.2009. Sumba Timur DalamAngka 2009. BPS,Waingapu.

2) Badan Pusat Statistik.2010. Sumba Timur Dalam

Angka 2010. BPS,Waingapu.

3) Badan Pusat Statistik.2011. Sumba Timur DalamAngka 2011. BPS,Waingapu.

45

Page 23: To assess the investment profile of Sub-Sector Food Crops and Horticulture East Sumba, East Nusa Tenggara Province, Indonesia

Leguminosae Vol. 20 No. 1; Edisi April, 2014 (ISSN: 0854-8544

4) Badan Pusat Statistik.2012. Sumba Timur DalamAngka 2012. BPS,Waingapu.

5) Badan Pusat Statistik.2013. Sumba Timur DalamAngka 2013. BPS,Waingapu.

6) Badan Pusat Statistik.2009. Statistik PertanianSumba Timur 2009. BPS,Waingapu.

7) Badan Pusat Statistik.2010. Statistik PertanianSumba Timur 2010. BPS,Waingapu.

8) Badan Pusat Statistik.2011. Statistik PertanianSumba Timur 2011. BPS,Waingapu.

9) Badan Pusat Statistik.2012. Statistik PertanianSumba Timur 2012. BPS,Waingapu.

10)Badan Pusat Statistik.2013. Statistik Pertanian

Sumba Timur 2013. BPS,Waingapu.

11)BPMPP. 2012. Rentra BadanPenanaman Modal PelayananPerijinan 2012-2016.Waingapu.

12)Dinas Pertanian. 2012.Renstra Dinas PertanianTanaman Pangan danHortikultura 2011-2015.Waingapu.

13)Disnakertras. 2013.Ketenagakerjaan KabupatenSumba Timur. Waingapu.

14)IBM. 2013. SPSSStatistics 21. USA.

15)Jati, H., Z. Abidin, O.Pau, D. Fernandes dan P.Ratoebandjoe. 2013.Rencana Umum PenanamanModal Daerah KabupatenSumba Timur NTT.Waingapu.

16)Tandelilin, E. 2006.Manajemen Investasi.Karunia. Jakarta.

46