PROSIDING SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI
(SNMI8) 2013
ISBN: 978-602-98109-2-9
RRIISSEETT MMUULLTTIIDDIISSIIPPLLIINN UUNNTTUUKK MMEENNUUNNJJAANNGG
PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN IINNDDUUSSTTRRII NNAASSIIOONNAALL
Auditorium Gedung M Lantai 8 Universitas Tarumanagara Jakarta, 14 November 2013
Diterbitkan oleh: Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta 11440
Telp. (021) 567 2548, 563 8358 Fax. (021) 566 3277, (021) 563 8358 e-mail: [email protected], [email protected]
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
| v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Sambutan Dekan Fakultas Teknik iii
Ucapan Terima Kasih iv
Daftar Isi v
Susunan Panitia x
Susunan Acara xi
1. Technopreneur and Social-Entrepreneurship: ��based on product��, Raldi
Artono Koestoer 1
2. Supply Chain Management: Tantangan dan Strategi, Nyoman Pujawan 7
Bidang Teknik Mesin
1. Metode Pemilihan Pompa Sebagai Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro, Anak Agung Adhi Suryawan, Made Suarda, I Nengah Suweden 1
2. Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Tekan Komposit Fiberglass,
AAIA Sri Komaladewi, I Made Astika, I G K Dwijana 7
3. Pengaruh Variasi Diameter dan Sudut Kemiringan Pipa Inlet Terhadap Unjuk
Kerja Pompa Hidram, Sehat Abdi Saragih 14
4. Analisa Kerusakan pada Rotating Element Pompa Injeksi Air David Brown
DB34-D DI PT CPI Minas, Abrar Ridwan, Ridwan Chandra 21
5. Pengaruh Temperatur Pembakaran pada Komposit Lempung/Silika RHA terhadap
Sifat Mekanik (Aplikasi pada Bata Merah), Ade Indra, Nurzal, Hendri Nofrianto 34
6. Rancang Bangun Mesin Pemisah Dan Pencacah Sampah Organik (Daun-daunan)
dan Anorganik (Plastik, Kresek) untuk Menghasilkan Serpihan Sampah Organik
Lebih Kecil sebagai Bahan Kompos, I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P.
Kusuma Kencanawati, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan 42
7. Peningkatan Nilai Kalor Biobriket Campuran Sekam Padi dan Dominansi Kulit
Kacang Mete dengan Metode Pirolisa, Arijanto 49
8. Perilaku Stress Tanki Toroidal Penampang Oval dengan Beban Internal Pressure,
Asnawi Lubis, Shirley Savetlana, and Ahmad Su�udi 60
9. Kekerasan Baja AISI 4118 setelah Proses Pack Karburising dengan Media
Karburasi Arang Tulang Bebek dan Arang Pelepah Kelapa, Dewa Ngakan Ketut
Putra Negara, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 67
10. Quantum States At Juergen Model for Nuclear Reactor Control Rod Blade Based
On Thx Duo2 Nano-Material, Moh. Hardiyanto 73
11. Pengerasan Induksi pada Material AISI 4340 sebagai Material Bahan Baku
Industri HANKAM Nasional, Muhammad Dzulfikar, Rifky Ismail, Dian Indra
Prasetyo, dan Jamari 83
12. Studi Pengaruh Kemiringan Kolektor Surya Tipe Satu Laluan Udara Panas
Terhadap Proses Pengeringan Kerupuk Ubi, Eddy Elfiano, Muhd. Noor Izani 90
13. Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sawit (Elacis Guinesis) sebagai Energi
Biomassa yang Terbarukan, Eko Yohanes, Sibut 96
14. Pengaruh Variasi Volume Serat Resam terhadap Kekuatan Tarik dan Impact
Komposit pada Matriks Polyester sebagai Bahan Pembuatan Dashboard Mobil,
Herwandi, Sugianto, Somawardi, Muhammad Subhan 102
15. Pemanfaatan Arang Kayu Bakar sebagai Media Karburasi pada Proses Pack
Karburising, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 109
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
| vi
16. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Media Radiator pada Mesin Bensin
Bertipe Injeksi Terhadap Unjuk Kerja Mesin, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I
Gusti Ketut Sukadana, dan I Gusti Ngurah Bagus Surya Pratama 115
17. Strain-Hardening Baja Karbon AISI 1065 Akibat Beban Gelinding-Gesek, I Made
Astika, Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Made Widiyarta, I Gusti Komang
Dwijana dan I Ketut Adhi Sukma Gusmana 124
18. Pengaruh Temperatur Tuang Paduan Perunggu Terhadap Sifat Kekerasannya Pada
Proses Pembuatan Genta Dengan Metoda Pasir Cetak (Sand Casting), I Made
Gatot Karohika, I Nym Gde Antara 133
19. Ketahanan Aus Baja Carbon AISI 1065 dengan Pengerasan Permukaan Kontak
(Quench-Hardening) terhadap Beban Gelinding-Luncur, I Made Widiyarta, Tjok
Gde Tirta Nindia, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Ketut Windu
Segara 141
20. Pengembangan Kurva P-h dalam Pemodelan Elemen Hingga Vickers Indentasi
untuk Memprediksi Kekerasan Vickers (HV), I Nyoman Budiarsa 149
21. Studi Profil Temperatur Reaktor Fluidized Bed Pada Gasifikasi Sewage Sludge,
I Nyoman Suprapta Winaya, I Nyoman Adi Subagia, Rukmi Sari Hartati 158
22. Pengaruh Pemasangan Ring Berpenampang Segiempat dengan Posisi Miring
pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag, Si Putu Gede Gunawan Tista,
Ketut Astawa, Ainul Ghurri 166
23. Pengaruh Perlakuan Diammonium Phosphate (DAP) Terhadap Ketahanan Api
Komposit Plastik Daur Ulang-Serat Alam, I Putu Lokantara, NPG Suardana 173
24. Analisa Pengaruh Viskositas Pelumas terhadap Permukaan Penampang Material
pada Proses Ekstrusi Pengerjaan Dingin, Jhonni Rahman 180
25. Simulasi Numerik Aero-Akustik Aliran Udara Yang Melalui Silinder Pada
Bilangan Reynolds 90000 Menggunakan Model Turbulensi Les Dan Model
Akustik FWH, M. Luthfi, Sugianto 186
26. Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) pada Elektrolit terhadap
Performa Alkaline Fuel Cell, Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede
Sugita, Made Suarda 195
27. Makrostruktur dan Permukaan Patah dalam Uji Tarik terhadap Perlakuan Panas
pada Baja Karbon Rendah, Nofriady H. dan Ismet Eka P. 203
28. Model Penentuan Koefisien Serap (Absorbsi) dan Kekuatan Tarik Material
Komposit Epoxy dengan Pengisi Serat Rockwool sebagai Knalpot Rendah Bising
Secara Eksperimen, Nurdiana, Zulkifli , Mutya Vonnisa 208
29. Pengaruh Waktu Tahan dan Laju Pemanasan terhadap Besar Butir Austenit dan
Kekerasan pada Proses Heat Treatment Baja HSLA, Richard A.M. Napitupulu,
Otto H. S, Charles Manurung, Humisar Sibarani 218
30. Analisa Kualitas Permukaan Baja AISI 4340 terhadap Variasi Arus pada Electrical
Discharge Machining (EDM), Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion 224
31. Rancangan Launcher Roket Air, Suherlan, Dzulfi S Prihartanto, Gede Eka
Lesmana, Yohannes Dewanto 234
32. Analisa Kerja Roket Air Satu Tingkat, Ahmad Hidayat Furqon, Mochammad
Ilham Attharik, Pirnardi, dan I Gede Eka Lesmana 240
33. Analisis Penggunaan Differensial Proteksi pada Motor-Motor Listrik, PLTU
Buatan China, Suryo Busono 247
34. Efektivitas Alat Penukar Kalor Double Pipe Bersirip Helical sebagai Pemanas Air
dengan Memanfaatkan Gas Buang Mesin Diesel, Zainuddin, Jufrizal, Eswanto 255
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
| vii
35. Analisa Performansi Destilasi Air Laut Tenaga Surya Menggunakan Penyerap
Radiasi Surya Tipe Bergelombang yang Berbahan Dasar Campuran Semen
dengan Pasir, Ketut Astawa, Made Sucipta, I Gusti Ngurah Suryana 263
36. Pemodelan Fungsi Terpadu yang Diterapkan pada Multi-Gripper Fingers dengan
Metode Vacuum-Suction, W. Widhiada 271
37. Proses Perancangan Ulang pada Alat Penghemat Bahan Bakar Kendaraan Roda
Dua Berkapasitas 115cc Menggunakan Metode DFM, Aschandar Ad Hariadi,
Bimo Pratama, Gede Eka Lesmana, Yohannes Dewanto 280
38. Karakteristik Kekerasan Permukaan Baja Karbon Rendah Dengan Perlakuan
Boronisasi Padat, Erwin Siahaan 297
39. Analisis Kekasaran Permukaan pada Proses Pembubutan Baja AISI 4340
Menggunakan Mata Pahat Ceramic dan Carbide, Rosehan, Sobron Lubis, Adiyan
Wiradhika 309
40. Perancangan Turbin Air Helik (Helical Turbine) untuk Sistem PLTMH Guna
Memanfaatkan Energi Aliran Irigasi Way Tebu di Desa Banjar Agung Udik
Kabupaten Tanggamus, Jorfri B. Sinaga 315
41. Analisa Performansi Tungku Pembakaran Biomassa dari Limbah Kelapa Sawit,
Barlin, Heriansyah 324
42. Pengaruh Variable Kecepatan Angin terhadap Turbin Angin Horizontal Aksial
dengan Profil Airfoil Blade Sesuai Standar NACA 2418, Abraham Markus
Martinus, Abrar Riza, Steven Darmawan 332
43. Program Perancangan Karakteristik Daya Turbin Angin Tipe Horizontal dengan
Variasi Sudut Serang, Darwin Andreas, Abrar Riza, I Made Kartika D. 340
44. Optimasi Bentuk Rangka dengan Menggunakan Prestress pada Prototipe
Kendaraan Listrik, Didi Widya Utama, William Denny Chandra, R. Danardono
A.S. 346
45. Desain Reaktor Co-Gasifikasi Fluidized Bed untuk Bahan Bakar Limbah Sampah,
Biomasa dan Batubara, I N. Suprapta Winaya, Rukmi Sari Hartati, I Putu
Lokantara, I GAN Subawa 354
46. Pembuatan Model Aliran Arus Laut Penggerak Turbin, I Gusti Bagus Wijaya
Kusuma 363
Bidang Teknik Industri
1. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kecil
Sukses, Aam Amaningsih Jumhur 371
2. Pengembangan Structural Equation Modeling untuk Pengukuran Kualitas,
Kepuasan, dan Loyalitas Layanan Travel X, Ardriansyah Taufik Krisyandra 379
3. Kajian Tarif Angkutan Umum Terkait dengan Kebijakan Pemerintah dalam
Penetapan Harga Bahan Bakar Minyak Secara Nasional, (Studi Kasus: Angkutan
Kota di Kota Bandung), Aviasti, Asep Nana Rukmana, Djamaludin 388
4. Peluang Efisiensi Energi Listrik Gedung Hotel X, Badaruddin 397
5. Analisis Jenis dan Jumlah Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan di Kawasan
Perkantoran di Kota Denpasar, Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati 403
6. Peningkatan Produktivitas pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas Udayana Melalui Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja yang
Terintegrasi, I Made Dwi Budiana Penindra 409
7. Analisa Perilaku Guling Kendaraan Truk Angkutan Barang (Studi Kasus pada
Jalur Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, Kadek
Oktapianus Prapta 417
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
| viii
8. Pengukuran Kelayakan Beban Kerja pada Proses Palletizing di PT. XYZ dengan
Metode Perhitungan NIOSH, Felicia Wibowo, Helena J. Kristina 424
9. Peningkatan Kualitas Daya Listrik dan Penghematan Energi di Industri Tekstil
Menggunakan Filter Harmonisa, Hamzah Hilal 435
10. Analisa Kinerja Traksi Kendaraan Truk Muatan Berlebih (Studi Kasus: Pada Jalur
Denpasar-Gilimanuk), I Ketut Adi Atmika, I Made Gatot Karohika, I Kadek
Agus Dwi Adnyana 442
11. Analisa Kegagalan Produk Pengecoran Aluminium (Studi Kasus di CV. Nasa
Jaya Logam), Is Prima Nanda 450
12. Pemanfaatkan Energi Matahari untuk Tata Udara Ruangan dengan Dinding Lilin,
Isman Harianda 456
13. Usulan Penentuan Jumlah Tenaga Kerja dengan Penambahan Kebutuhan Lini
Konveyor dengan Analisa Transfer Line pada PT. Astra Komponen Indonesia,
Lina Gozali, Andres, Andrian Hartanto 464
14. Perencanaan Persediaan Bahan-Bahan Baku PFG 120 pada PT XYZ, Mellisa
Handryani Christine, Laurence 472
15. Penilaian Kinerja Suatu Perusahaan dengan Kriteria Malcolm Baldrige, Syahida
Nurul Haq, Aam Amaningsih Jumhur 481
16. Potensi Risiko Kelelahan Pengemudi Travel Jakarta-Bandung Berdasarkan
Lamanya Waktu Kerja dan Usulan Penanggulangannya, Rida Zuraida, Nike
Septivani 486
17. Peningkatan Kualitas Produksi Karung Plastik Bermerk pada PT. XYZ
Menggunakan Metode DMAIC, Samuel Cahya Saputra, Yuliana 493
18. Pengembangan Model Pengukuran dan Pengevaluasian Jam Tangan Pria dan
Kemasannya dengan Mempertimbangkan Faktor Emosi Konsumen Berdasarkan
Konsep Kansei Engineering, Tommy Hilman, Bagus Arthaya dan Johanna
Renny Octavia Hariandja 502
19. Rancang Bangun Alat Proses Penggorengan Kemplang (Kerupuk) dengan Bahan
Bakar Gas Elpiji untuk Industri Rumahan di Pedesaan Pulau Bangka, Zulfan Yus
Andi, Dhanni Tri Andini Setyaning, Wenny Azela, Isfarina, Rismandika 511
20. Logistik Bencana Berbasis SCM Komersial: Pembelajaran dari Erupsi Gunung
Merapi 2010, Adrianus Ardya Patriatama dan Agustinus Gatot Bintoro 520
21. Usulan Peningkatkan Kualitas Produksi PIN Di PT. X, Lithrone Laricha
Salomon, Moree Wibowo, Andres 528
22. Identifikasi Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Minat Konsumen dalam
Pembelian Produk Handphone Samsung dengan Menggunakan Structural
Equation Modeling, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Martin 536
23. Aplikasi Metode Service Quality (Servqual) untuk Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kawasan Wisata Kawah Putih Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan
Banten, Hendang Setyo Rukmi, Ambar Hasrsono, Sesar Triwibowo 545
24. Pemilihan Tempat Konferensi Nasional dengan Menggunakan Metode Analytical
Hierarchy Process, Hendang Setyo Rukmi, Hari Adianto, Muhammad Reza
Utama 555
25. Multidisciplinary Research: Perspectives from Industrial and Systems
Engineering, Strategic Management and Psychology, Khristian Edi Nugroho
Soebandrija 564
26. Optimasi Penentuan Kapasitas Produksi dengan Menggunakan Metode Simplek
(Studi Kasus), Mulyadi Ilyas 573
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
| ix
27. Pengembangan Model Sistem Produksi Industri Kecil dan Menengah yang Berada
dalam Lingkungan Just in Time, Slamet Setio Wigati dan Agustinus Gatot
Bintoro 578
28. Analisa Efektifitas Modifikasi Filter Oli pada Compressor Atlas Copco dengan
Overall Equipment Effectiveness di PT. GTU, Silvi Ariyanti, Yusup Hardiana 588
29. Usulan Peningkatan Produktifitas Melalui Perbaikan Stasiun Kerja dan Metode
Kerja (Studi Kasus: di PT. X), I Wayan Sukania, Nofi Erni, Handika 598
30. Pengurangan Penumpukan Produk Pada Stasiun Kerja Dengan Menggunakan
Analisis Sistem Antrian di PT. KMM, Ahmad 604
31. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Layanan di Bengkel XYZ
Dengan menggunakan Metode Servqual, IPA, dan Kano, Ahmad, Wilson Kosasih 613
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 133
PENGARUH TEMPERATUR TUANG PADUAN PERUNGGU
TERHADAP SIFAT KEKERASANNYA PADA PROSES PEMBUATAN GENTA DENGAN METODA PASIR CETAK
(SAND CASTING)
I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali
e-mail: [email protected]
Abstrak
Genta berasal dari bahasa Sansekerta ghanta yang berarti bel atau lonceng. Genta terbuat
dari bahan logam dan di Bali genta pendeta digunakan untuk memimpin suatu upacara
keagamaan umat hindu. Pengrajin genta di desa Budaga Kabupaten Klungkung Bali masih
menggunakan cara tradisional (teknologi pasir cetak) untuk proses pengecoran produk genta
tersebut. Kualitas produk genta yang dibuat secara tradisional (teknologi pasir cetak) sangat
tergantung dari beberapa faktor, antara lain komposisi paduan, temperatur pencairan logam,
temperatur tuang, cetakan, dan sebagainya.Penelitian dilakukan dengan membuat genta dari
bahan paduan perunggu yang mempunyai komposisi 78% Cu - 22% Sn. Metode yang
digunakan adalah metode tradisional (pasir cetak) dengan memvariasikan temperatur tuang
dari logam cair, yaitu 900°C, 1100°C, dan 1200°C. Tiap spesimen di uji kekerasan
permukaannya untuk diketahui pengaruh temperatur tuang pengecoran terhadap sifat
kekerasannya.Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa, produk genta yang terbuat dari paduan perunggu dengan variasi
temperature tuang 1200˚C memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi dan variasi
temperature tuang 1100˚C memiliki tingkat kekerasan yang paling rendah serta adanya
porositas yang cukup merata dibandingkan dengan variasi temperature 900˚C dan 1200˚C.
Kata Kunci: Genta, Perunggu, Metode tradisional (pasir cetak), Temperatur tuang, Sifat
kekerasan, Porositas
1. Latar Belakang
Genta berasal dari bahasa Sansekerta ghanta yang berarti bel atau lonceng. Genta terbuat dari bahan logam, dilihat dari bentuk dan fungsinya genta dapat diberi beberapa
nama yaitu genta gantung, genta pendeta, genta binatang dan klintingan. Bahan dasar pembuatan genta di Bali (genta pendeta yang digunakan untuk memimpin suatu upacara
keagamaan umat hindu) adalah perunggu yaitu paduan antara tembaga (Cu) dan timah putih (Sn).
Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan genta, ialah dengan teknologi
pengecoran secara tradisional ( metoda pasir cetak - sand casting ). Pengrajin genta di desa Budaga Kabupaten Klungkung Bali masih menggunakan cara tradisional (teknologi pasir
cetak) untuk proses pengecoran produk genta tersebut. Dalam proses pengecoran tersebut, terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan
yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap kualitas dari produk yang dihasilkan.
Namun sampai saat ini pengrajin masih menganggap bahwa komposisi paduan yang menyebabkan rendahnya kualitas atau rusaknya hasil coran, padahal masih ada hal lain
yang mempengaruhi hasil coran. Seperti pada penelitian sebelumnya yang menyebutkan semakin rendah tingkat kelembaban cetakan (kering) pada proses pembuatan genta, maka permukaan hasil coran cenderung kasar dan tingkat kekerasan material perunggu sebagai
bahan pembuatan genta semakin tinggi (Wirata.G M,2010). Selama ini komposisi paduan 78%Cu - 22%Sn, dengan temperatur tuang logam cair
ke dalam cetakan 1100˚C dan lama penjemuran cetakan 2 hari hal yang biasanya dilakukan pengrajin. Dalam hal temperatur tuang tersebut kurang diperhatikan oleh pengrajin. Saat
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 134
penuangan logam cair, pengrajin langsung menuangkannya ke dalam cetakan begitu logam
dianggap sudah cair. Padahal temperatur tuang sangat penting karena ini akan berpengaruh terhadap sifat mekanis dari paduan (perunggu). Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian lebih lanjut tentang sifat kekerasan permukaan paduan perunggu
untuk pembuatan genta secara tradisional (metoda pasir cetak-sand casting) yang disebabkan oleh perbedaan temperatur tuang logam cair.
2. Langkah penelitian
Langkah penelitian dibuat dalam bentuk diagram alir dengan maksud agar peneliti
memiliki suatu pedoman penelitian dari setiap tahap yang akan dilakukan. Adapun diagram alir penelitian tersebut seperti gambar berikut:
Gambar 2.1. Diagram alir langkah penelitian.
ya
Tidak
Proses permesinan dan pembuatan spesimen uji
Pengujian kekerasan permukaan ( Vickers ) dan Pengamatan struktur mikro
Analisa dan data pengujian : tabel, grafik, foto
Stop
Kesimpulan
Persiapan bahan/paduan
Pembuatan pola dan cetakan
Proses peleburan paduan 78% Cu – 22% Sn
Penuangan
900˚C
Apakah hasil coran
ada cacat retak?
Persiapan pola dan bahan cetakan
Start
Penuangan
1100˚C
Penuangan
1200˚C
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 135
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengujian Kekerasan Vickers
Angka kekerasan Vickers dihitung dengan: dimana:
d = 2
dd 21 +
Sehingga:
HVN = {2P sin (α/2)/d2
= 1.8544 P/d² Keterangan:
P = Gaya tekan (kgf)
d = diagonal tapak rata-rata (mm) α = sudut puncak identor = 136°
Tabel 3.1. Data Uji Kekerasan Temp Spesimen A d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
900˚C
Titik 1 0.956 0.965 0.960 0.9216 30 60.364
Titik 2 0.941 0.982 0.961 0.9235 30 60.240
Titik 3 1.034 1.007 1.020 1.0404 30 53.471
Titik 4 0.995 1.013 1.004 1.0080 30 55.190
Titik 5 0.907 0.910 0.908 0.8244 30 67.481
Spesimen B d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.856 0.872 0.864 0.7464 30 74.533
Titik 2 0.756 0.740 0.748 0.5595 30 99.431
Titik 3 0.916 0.947 0.931 0.8667 30 64.188
Titik 4 0.952 0.964 0.958 0.9177 30 60.621
Titik 5 0.971 0.953 0.962 0.9254 30 60.116
Spesimen C d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.768 0.772 0.77 0.5929 30 93.830
Titik 2 0.947 0.925 0.936 0.8760 30 63.506
Titik 3 1.000 1.002 1.001 1.0020 30 55.520
Titik 4 0.808 0.795 0.801 0.6416 30 86.708
Titik 5 0.882 0.879 0.880 0.7744 30 71.838
1100
oC
1100˚C
Spesimen A d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 1.055 1.066 1.060 1.1236 30 49.512
Titik 2 0.957 0.981 0.969 0.9389 30 59.252
Titik 3 1.115 1.141 1.128 1.2723 30 43.725
Titik 4 1.094 1.105 1.099 1.2078 30 46.060
Titik 5 1.022 1.034 1.028 1.0567 30 52.646
Spesimen B d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.938 0.964 0.951 0.9044 30 61.512
Titik 2 0.881 0.906 0.893 0.7974 30 69.766
Titik 3 0.974 0.972 0.973 0.9467 30 58.764
Titik 4 0.978 0.956 0.967 0.9350 30 59.499
Titik 5 0.892 0.883 0.887 0.7867 30 70.715
Spesimen C d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.941 0.930 0.935 0.8742 30 63.637
Titik 2 0.892 0.907 0.899 0.8082 30 68.834
Titik 3 0.908 0.890 0.899 0.8082 30 68.834
Titik 4 0.862 0.929 0.895 0.8010 30 69.453
Titik 5 1.039 0.984 1.011 1.0221 30 54.429
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 136
Lanjutan Tabel 3.1. Data Uji Kekerasan
1200˚C
Spesimen A d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.803 0.700 0.751 0.5640 30 98.638
Titik 2 0.792 0.815 0.803 0.6448 30 86.277
Titik 3 0.797 0.763 0.78 0.6084 30 91.439
Titik 4 0.835 0.833 0.834 0.6955 30 79.988
Titik 5 0.777 0.796 0.786 0.6177 30 90.063
Spesimen B d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.890 0.899 0.894 0.7992 30 69.609
Titik 2 0.821 0.808 0.814 0.6625 30 83.972
Titik 3 0.852 0.877 0.864 0.7464 30 74.533
Titik 4 0.890 0.903 0.896 0.8028 30 69.297
Titik 5 0.821 0.847 0.834 0.6955 30 79.988
Spesimen C d1 d2 drata-rata d² (mm) P (kgf) HVN (1.8544 P/d²)
Titik 1 0.811 0.815 0.813 0.6609 30 84.176
Titik 2 0.865 0.872 0.868 0.7534 30 73.841
Titik 3 0.826 0.830 0.828 0.6855 30 81.155
Titik 4 0.858 0.879 0.868 0.7534 30 73.841
Titik 5 0.902 0.916 0.909 0.8262 30 67.334
Hasil dari nilai HVN tiap titik dari masing-masing spesimen dan temperatur tuang
pada tabel uji kekerasan diatas kemudian dicari HVN rata-rata dan ditabelkan serta
ditampilkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Tabel 3.2. Data HVN rata-rata uji kekerasan dengan variasi temperature tuang
Temperatur tuang
HVN rata-rata
Spesimen permukaan datar
Spesimen A Spesimen B Spesimen C
900˚C 59.349 71.777 74.280
1100˚C 50.239 64.051 65.037
1200˚C 89.281 75.479 76.069
Gambar 3.1. Grafik hasil uji kekerasan Vickers spesimen permukaan datar
0102030405060708090
900˚ C 1100˚ C 1200˚ C
HV
N
Temperatur Tuang
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 137
3.2 Pengamatan Struktur Mikro
Gambar 3.2. Foto spesimen permukaan variasi temperatur tuang 900˚C tanpa etsa (microscope optic tingkat pembesaran 100x)
Gambar 3.3. Foto spesimen permukaan variasi temperatur tuang 1100˚C tanpa etsa
(microscope optic tingkat pembesaran 100x)
Fase α+δ
eutektoid
Fase α
Porositas
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 138
Gambar 3.4. Foto spesimen permukaan variasi temperatur tuang 1200˚C tanpa etsa
(microscope optic tingkat pembesaran 100x)
Spesimen A Spesimen B Spesimen C
Gambar 3.5. Foto struktur mikro spesimen variasi temperature tuang 900˚C (microscope optic tingkat pembesaran 400x)
Spesimen A Spesimen B Spesimen C
Gambar 3.6. Foto struktur mikro spesimen variasi temperature tuang 1100˚C
(microscope optic tingkat pembesaran 400x)
Fase α
Fase α+δ
eutektoid
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 139
Spesimen A Spesimen B Spesimen C
Gambar 3.7. Foto struktur mikro spesimen variasi temperature tuang 1200˚C
(microscope optic tingkat pembesaran 400x)
4. Analisa hasil uji kekerasan Vickers dan pengamatan struktur mikro
Dapat dilihat pada tabel 3.1 dan gambar 3.1 adalah hasil uji kekerasan yang diperoleh dari pengujian spesimen/genta dengan variasi temperatur tuang pengecoran
paduan perunggu adalah 900˚C, 1100˚C, 1200˚C. Bahwa temperatur tuang 1200˚C memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi. Sedangkan pada variasi temperatur tuang
1100˚C memiliki tingkat kekerasan yang paling rendah. Berdasarkan pengamatan dengan menggunakan mikroskop optic, pada gambar 3.3
nampak terdapat porositas. Porositas hampir merata terbentuk pada spesimen dengan
variasi temperature tuang 1100˚C. Jika dibandingkan dengan variasi temperatur lainnya, terdapat juga porositas namun tidak hampir merata seperti pada variasi temperature
1100˚C. Porositas adalah salah satu karakteristik dari benda coran, berupa lubang-lubang kecil yang terbentuk akibat terdapat gelembung gas hidrogen pada logam cair yang tidak sempat terbebaskan pada saat logam cair membeku, letak porositas dapat menyebar atau
berkumpul didaerah tertentu, semisal pada batas butir. Dengan adanya porositas yang terbentuk, hal ini mempengaruhi bentuk dan ukuran butir dari fase-fase pada struktur
mikro suatu paduan atau material yang akan berpengaruh terhadap sifat mekanis material. Dalam penelitian ini sifat kekerasan permukaan pada paduan 78%Cu-22%Sn sebagai bahan dasar pembuatan genta.
Jika dilihat dari fase yang terbentuk pada paduan Cu-Sn dengan komposisi 78%Cu-22%Sn (paduan yang digunakan dalam penelitian), diperkirakan fase yang terbentuk yaitu
fase α dan fase α+δ eutectoid. Jika dilihat pada gambar 3.6 spesimen A, fase α bentuknya pipih besar dan fase α+δ eutectoid yang terbentuk cukup banyak serta adanya porositas (begitu juga pada spesimen B dan C gambar 3.6). Pada gambar 3.5 spesimen A fase α
bentuknya bulat kecil serta fase α+δ eutectoid yang terbentuk lebih sedikit dari spesimen A gambar 3.6. Sedangkan pada gambar 3.7 spesimen A, fase α bentuknya pipih kecil, pada
spesimen C fase α bentuknya ada yang pipih kecil dan pipih besar. Untuk fase α+δ eutectoid yang terbentuk pada spesimen A dan spesimen C gambar 3.7 paling sedikit diantara spesimen dengan temperature tuang lainnya.
Berdasarkan hal diatas, dilihat dari bentuk butiran dari setiap variasi temperatur, tentunya adanya perbedaan dari masing-masing variasi temperatur. Hal ini dipengaruhi
oleh laju pendinginan dari setiap variasi temperature tuang saat pengecoran yang tentunya berdampak pada kekerasan permukaan dari paduan perunggu.
Untuk gambar hasil potongan setelah dilakukan uji kekerasan. Dilihat dari lekukan
yang nampak, Pada gambar 3.4, dimana fase α+δ eutectoid lekukannya cukup dalam dibandingkan dengan fase α. Hal ini mengindikasikan bahwa fase α memiliki sifat yang
keras dan fase α+δ eutectoid memiliki sifat yang lunak.
Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013
Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional
Jakarta, 14 November 2013
TM-19 | 140
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Berdasarkan pengujian kekerasan Vickers pada paduan perunggu (78% Cu-22% Sn)
sebagai bahan dasar pembuatan genta dengan variasi temperature tuang pengecoran 900˚C, 1100˚C, 1200˚C didapatkan variasi temperature tuang 1200˚C memiliki tingkat
kekerasan yang paling tinggi dan temperature 1100˚C memiliki tingkat kekerasan yang paling rendah.
2. Adanya porositas yang terbentuk cukup merata pada spesimen hasil coran genta
dengan varisi temperature tuang 1100˚C dibandingkan dengan variasi temperature tuang 900˚C dan 1200˚C
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kami ucapkan kepada Universitas Udayana yang telah membiayai Penelitian
ini melalui hibah Penelitian Grup Riset 2013.
Daftar Pustaka
1. Antara, I N G, (2006), Teknologi Cetakan dan Pengecoran, Teknik Mesin Universitas Udayana.
2. Atique M, Arif M, Javed M, Material Testing, Preston University,Lahore Campus. 3. Glory, Thora E, (2007), Pengaruh Komposisi Paduan Campuran Cu-Sn Terhadap
Ketangguhan Retak dan kekerasan pada Perunggu Gambelan Bali, Skripsi Jurusan teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.
4. Hadijaya, D, (2006), Pengaruh Larutan Etsa Pada Uji Kekerasan Mikro Bahan
Struktur Elemen Bakar Nuklir, Hasil-Hasil Penelitian EBN. 5. Sudjana H, (2008), Teknik Pengecoran untuk SMK, Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemena Pendidikan Nasional.
6. Surdia, T dan Saito, S, (2000), Pengetahuan Bahan Teknik, edisi kelima, Pradnya
Paramita, Jakarta. 7. Surdia, T dan Kenji Chijiiwa, (1987), Teknik Pengecoran Logam. Jakarta : Pradnya
Paramitha. 8. Subana, G, (2011), “Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Terhadap Struktur Mikro
Paduan Perunggu Pada Proses Pembuatan Genta Secara Tradisional”, Skripsi
Program Studi Teknik mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali. 9. Wirata, G M, (2010), “Pengaruh Kelembaban Cetakan Terhadap Sifat Kekerasan Dan
Struktur Mikro Paduan Perunggu Pada Proses Pembuatan Genta Secara Tradisional”, Skripsi Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.
10. William D. Nielsen, Jr. Metalurgi Paduan Tembaga-Base, Western Reserve
Manufacturing