BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. EFUSI PLEURA 1. Defi nisi Efu si Pleur a Efusi pleura merupakan suatu kondisi dimana adanya akumulasi cairan pleura yang berlebihan didalam rongga pleura yang disebabkan karena ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. 8 Rongga pleura dalam keadaan normal berisi cairan 10 ml sampai 20 ml yang berfungsi dal am pr oses pernapasan. Akumul asi cair an ya ng mele bi hi normal , akan menimbulkan gangguan dengan memberikan gejala klinis dan terdeteksi pada pemeriksaan klinis dan radiologis. Efusi pleura dapat berupa eksudat dan transudat. 2. Epidemiologi !i Amerika serikat, dilaporkan 1," juta orang setiap tahunnya menderita efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan pneumonia bakteri. #ementara di negara berkembang seperti $ndonesia, diakibatkan oleh infeks i tuber culosi s disus ul dengan keganas an. !istr ibusi berdasarka n jenis kelamin,efusi pleura didapatkan lebih banyak pada %anita daripada pria. Efusi pleura yang disebabkan karena tuberkulosis paru lebih banyak dijumpai pada %anita. &mur terbanyak untuk efusi pleura karena tuberculosis adalah 21'"0 tahun(rerata "0,2)*+. 3. Eiologi Ak umul as i ca ir an di rongg a pl eura ter ja di ak ib at pe ni ng ka ta n permeabilitas pembuluh darah karena reaksi inflamasi oleh infiltrasi sel kankerpada pleura parietal dan -isceral. ekanisme yang lain adalah in-asi langsung sel tumor yang berdekatan dengan pleura, obstruksi kelenjar limfe dan gangguan absorbsi oleh pembuluh limfe pleura parietal. !engan terjadinya efusi pleura pada umumnya ialah kenaikan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan onko tik pada sir kul si kapile r, penurunan tekana n ka-um ple ura , kenaikan permeabilitas kapiler dan penurunan aliran limfe dari rongga pleura. ) 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Efusi pleura merupakan suatu kondisi dimana adanya akumulasi cairan
pleura yang berlebihan didalam rongga pleura yang disebabkan karena
ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. 8 Rongga
pleura dalam keadaan normal berisi cairan 10 ml sampai 20 ml yang berfungsi
dalam proses pernapasan. Akumulasi cairan yang melebihi normal, akan
menimbulkan gangguan dengan memberikan gejala klinis dan terdeteksi pada
pemeriksaan klinis dan radiologis. Efusi pleura dapat berupa eksudat dan
transudat.
2. Epidemiologi
!i Amerika serikat, dilaporkan 1," juta orang setiap tahunnya menderita
efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan pneumonia
bakteri. #ementara di negara berkembang seperti $ndonesia, diakibatkan oleh
infeksi tuberculosis disusul dengan keganasan. !istribusi berdasarkan jenis
kelamin,efusi pleura didapatkan lebih banyak pada %anita daripada pria. Efusi
pleura yang disebabkan karena tuberkulosis paru lebih banyak dijumpai pada
%anita. &mur terbanyak untuk efusi pleura karena tuberculosis adalah 21'"0
tahun(rerata "0,2)*+.
3. E iologi
Akumulasi cairan di rongga pleura terjadi akibat peningkatan
permeabilitas pembuluh darah karena reaksi inflamasi oleh infiltrasi sel kanker
pada pleura parietal dan -isceral. ekanisme yang lain adalah in-asi langsungsel tumor yang berdekatan dengan pleura, obstruksi kelenjar limfe dan gangguan
absorbsi oleh pembuluh limfe pleura parietal. !engan terjadinya efusi pleura
pada umumnya ialah kenaikan tekanan hidrostatik dan penurunan tekanan
onkotik pada sirkulsi kapiler, penurunan tekanan ka-um pleura, kenaikan
permeabilitas kapiler dan penurunan aliran limfe dari rongga pleura. )
penting terutama jika ditemukan sel'sel patologissel neutrofil menunjukkan infeksi akutsel limfosit menunjukkan adanya infeksi kronik seperti pleuritis
tuberkulosa atau limfoma malignasel mesotel bila jumlahnya meningkat infark paru biasanya
ditemukan juga banyak sel eritrositsel epitel maligna pada mesoteliomasel'sel besar dengan banyak inti pada arthritis rheumatoidsel ;Esel maligna pada paru3metastase
o 4akteriologi4iasanya cairan pleura steril tetapi kadang'kadang dapat mengandung
mikroorganisme apalagi jika cairan purulen (empiema+o 4iopsi pleuraemeriksaan histopatologi satu atau beberapa contoh jaringan pleura
dapat menunjukkan 0*'7 * diagnosis kasus'kasus pleuritis
tuberculosis dan tumor pleura.
). Pena ala%sanaan
9atalaksana pada efusi pleura terfokus pada penyakit dasar dan
pengosongan cairan. engosongan cairan dapat dilakukan menggunakan pipa
intubasi melaui sela iga(torakosintesis+. $ndikasinya adalah untuk mengurangi
sesak pada pasien, bila terapi spesifik pada penyakit primer tidak efektif dan bila
terjadi reakumulasi cairan.#edangkan kerugian dari tindakan ini adalah dapat
menghilangkan protein pada cairan pleura, dapat menimbulkan infeksi pada
pleura dan dapat terjadi pneumothoraks .
4. ;E&R$9$# 94
1. Definisi Pleuri is TB
leuritis 94 merupakan suatu penyakit 94 dengan manifestasimenumpuknya cairan di rongga paru, tepatnya di antara lapisan luar dan lapisan
dalam paru.Efusi pleura tuberkulosis sering ditemukan di negara berkembang
ka-itas pleura.5airan efusi ini secara umum adalah eksudat tapi dapat juga
berupa serosanguineous dan biasanya mengandung sedikit basil 94. 4eberapa
kriteria yang mengarah ke pleuritis 94 primer 1
• Adanya tes ! positif baru• Rontgen thoraC dalam satu tahun terakhir tidak menunjukkan adanya kejadian
tuberkulosis parenkim paru• Adenopati hilus dengan atau tanpa penyakit parenkim.
&mumnya, efusi yang terjadi pada pleuritis 94 primer berlangsung tanpa
diketahui dan proses penyembuhan spontan terjadi pada 0* kasus. leuritis 94
dapat berasal dari reakti-asi atau 94 post primer. Reakti-asi dapat terjadi jika
stasus imunitas pasien turun. ada kasus leuritis 94 rekati-asi, dapat dideteksi
94 parenkim paru secara radiografi dengan 59 scan pada kebanyakan pasien.
$nfiltrasi dapat terlihat pada lobus superior atau segmen superior dari lobus
inferior. 4ekas lesi parenkim dapat ditemukan pada lobus superior, hal inilah
yang khas pada 94 reakti-asi. Efusi yang terjadi hampir umumnya ipsilateral
dari infiltrat dan merupakan tanda adanya 94 parenkim yang aktif. Efusi pada
pleuritis 94 dapat juga terjadi sebagai akibat penyebaran basil 94 secara
langsung dari lesi ka-itas paru, dari aliran darah dan sistem limfatik pada 94
post primer (reakti-asi+. enyebaran hematogen terjadi pada 94 milier. Efusi pleura terjadi 10'"0* dari kasus 94 miler. ada 94 miler, efusi yang terjadi
dapat masif dan bilateral. ! test dapat negatif dan hasil pemerikasaan sputum
biasanya jadi negatif 1 .
DIA"N*SIS
!iagnosis leuritis 94 dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan bakteriologik dan pemeriksaan penunjang
lainnya 1",1 .
"e,ala Klinis
leuritis 94 biasanya bermanifestasi sebagai penyakit demam akut disertai
batuk nonproduktif ( :*+ dan nyeri dada (78*+ tanpa peningkatan lekosit darah
tepi. enurunan berat badan dan malaise bisa dijumpai, demikian juga
menggigil. #ebagian besar efusi pleura 94 bersifat unilateral ( *+, lebih sering
pemeriksaan 49A sputum positif pada 0* pasien dan kultur positif pada )0*
pasien 1).
4$H #$ ;E&RA
4iopsi pleura parietal telah menjadi tes diagnositik yang paling sensitif
untuk pleuritis 94. emeriksaan histopatologis jaringan pleura menunjukkan
peradangan granulomatosa, nekrosis kaseosa, dan 49A positif. /asil biopsi perlu
diperiksa secara A, pe%arnaan 49A dan kultur. 4eberapa penelitian meneliti
akti-itas A!A (adenosin deaminase+ untuk mendiagnosis pleuritis 94.
!isebutkan bah%a kadar A!A = 70 $&3; dalam cairan pleura sangat menyokong
ke arah 94, sedangkan kadar 6 :0 $&3; mengekslusi diagnosis. #ebuah meta
analisis dari :0 penelitian yang diterbitkan sejak tahun 1 )) sampai 1
menyimpulkan bah%a tes akti-itas A!A (sensiti-itas berkisar antara :7,1 sampai100* dan spesifitas berkisar antara 0'100*+ dalam mendiagnosis pleuritis 94
sangat baik (cukup baik untuk menghindari dilakukannya biopsi pleura pada
pasien muda dari daerah dengan pre-alensi 94 yang tinggi+, sebuah sitokin yang
mempunyai hubungan dengan terapi, terbukti $B>'G mempunyai hubungan yang
erat dengan efusi pleura yang disebabkan oleh karena 94 (menggunakan cut off
point 1:0 pg3ml dalam cairan pleura+ mempunyai sensiti-itas 8 ,7* dan
spesifitas 7,1* pada pasien dengan pleuritis 94 1).
emeriksaan dengan 5R ( olymerase 5hain Reaction+ didasarkan pada
amplifikasi fragmen !BA mikobakterium. arena efusi pada pleuritis 94
mengandung sedikit basil 94, secara teori sensiti-itasnya dapat ditingkatkan
mengunakan 5R. 4anyak penelitian yang menge-aluasi efikasi 5R untuk
mendiagnosis pleuritis 94 dan menunjukkan bah%a sensiti-itas berkisar antara
20' 0* dan spesifitas antara 78'100* 1).
PEN"*BATAN
erjalanan alamiah dari efusi pleura 94 yang tidak diterapi akan terjadi
resolusi spontan dalam :'1) minggu dengan adanya kemungkinan
perkembangan 94 paru aktif atau 94 ekstraparu pada :"') * pasien. !ata ini
menyimpulkan pentingnya diagnosis dan terapi yang tepat untuk kasus ini.
asien dengan /$I3A$!# dan pleuritis 94 diterapi sama dengan pasien yang