1 TINJAUAN SIKAP KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI KELURAHAN ABELI WILAYAH KERJA PUSKESMASABELI KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH : WA ODE HASMIRA NIM.P00320013032 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2016
73
Embed
TINJAUAN SIKAP KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/381/1/BAB I- BAB V - Copy.pdfaspek menggunakan obat anti asma dalam pencegahan kekambuhan penyakit asma
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
TINJAUAN SIKAP KELUARGA TERHADAPPENCEGAHAN KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA DI
KELURAHANABELI WILAYAH KERJA PUSKESMASABELI
KOTA KENDARI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari
Karena yang tidak pernah memanjat yang tidak pernah jatuh
Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal
Hanya orang-orang yang tidak pernah melangkah
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikanselama ada komitmen untuk menyelesaikannya
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana
dalam mengatasi masalah adalah suatu yang utama
untuk menuju kesuksesan
Kupersembahkan karya tulis ini
Teruntuk ayahanda dan ibunda tercinta,
Almamater serta Bangsa dan Negara.
6
ABSTRAK
Wa Ode Hasmira ( P00320013032).Tinjauan sikap Keluarga Terhadap PencegahanKekambuhan Penyakit Asma di Kelurahan Abeli wilayah kerja Puskesmas Abeli KotaKendari.DibimbingolehSitiRahmiMisbahdan Ruth Mongan (xii+ 49 Halaman + 8 Tabel +13 Lampiran).Asma adalah penyakit peradangan saluran napas kronis akibat tejadinyapeningkatan kepekaan saluran napas terhadap berbagai rangsangan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui sikap keluarga terhadap pencegahan kekambuhan penyakitasma di Kelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmass Abeli KotaKendari.Rumusanmasalah. Variabel dalam penelitian ini adalah sikap keluarga dari aspekmenjaga kebersihan lingkungan dalam pencegahan kekembuhan asma, Sikap keluargaaspek menghindari factor pemicu dalam pencegahan kekambuhan penyakit asma, Sikapkeluarga aspek menggunakan obat anti asma dalam pencegahan kekambuhan penyakitasma.Jenis penelilian ini adalah deskriptif yang dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 23 juni2016.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 93 dan sampel diambil 10% dari jumlahpopulasi yaitu 48 sampel dengan menggunakan tehnik simpel random sampling.Datadiperoleh dengan menggunaka instrument penelitian berupa lembarkuesioner.Berdasarkanhasilpenelitian,Sikapkeluargamenjagakebersihanlingkungandalampencegahankekambuhanpenyakitasma kategoribaikyaitu sebanyak 41 responden (85,4%)Sedangkan kategori kurangsebanyak 7 responden (14,6%), sikap keluarga aspek menghindari factor pemicu dalampencegahan kekambuhan penyakit asma kategori baikyaitu sebanyak 39 responden(81,3%), sedangkan kategori kurang sebanyak 9 responden (18,7%), Sikap keluargaaspek menggunakan obat anti asma dalam pencegahan kekambuhan penyakit asmakategori baikyaitu sebanyak 40 responden (83,3%), Sedangkan kategori kurang sebanyak8 responden (16,7%). Kesimpulan Sikapkeluargadalam pencegahan kekambuhanpenyakit asma secaraumumkategoribaiksebanyak 43 responden (89,6%)dankategorikurangsebanyak 5 responden (10,4%). Saran bagi masyarakat agar selalumengikuti penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas.
DaftarPustaka: 16 (2006-2016)
Kata kunci: Sikapkeluarga,-KepalaKeluarga – PencegahanKekambuhanPenyakitAsma
7
KATA PENGANTAR
Tiada kata paling indah dan paling mulia yang patut penulis panjatkankepada Allah SWT kecuali rasa syukur atas rahmat dan hidayah-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Tinjauan Sikap KeluargaTerhadap Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma Di Kelurahaan Abeli WilayahKerja Puskesmas Abeli Kota Kendari”.
Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis sadari sepenuhnya sangatbanyak kesulitan yang dialami, namun berkat Allah AWT yang senantiasamemberikan petunjuk-Nya dan keyakinan pada kemampuan diri sendiri sehinggasegala hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi. Terimakasih yang tak ternilaiserta sembah sujud penulis ucapkan Kepada Kedua Orangtua yang sangatkucintai, Ayahanda La Ode Azadin dan Ibunda Baado dan Saudaraku tersayangLa Ode Anwar segala doa dan kasih sayang yang tak henti-hentinya tercurahkandemi keberhasilanku serta semua pengorbanan materil yang telah dilimpahkan,tanpa ridho kedua orang tua penulis tidak ada apa-apanya.
Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadakedua pembimbing ibu Sitti Rachmi Misbah,SKp.,M,Kes selaku pembimbing Idan ibu Ruth Mongan,B,Sc,S.Pd,M.Pd selaku pembimbing II yang dengan penuhkesabaran dan keikhlasan membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah inidapat terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada yang terhormat:
turut membekali ilmu pengetahuan pada penulis selama kuliah.
7. Terakhir, teruntuk orang yang aku sayangi Ilyas dan sahabat-sahabatku
angkatan 2013 khususnya Budiarti,Ike kusmita dewi,Zulyati Uus
Farida,Jefri,Mijrat,jurusan keperawatan tingkat III A dan III B yang tidak
dapat di sebutkan satu persatu telah memberikan motivasi dan dukungan
selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kitasemua khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan daan peneliti selanjutnyadi Poltekkes Kemenkes Kendari serta kiranya Allah SWT selalu member rahmatkepada kita semua. Amin.
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang....................................................................................... 1B. Rumusan Masalah.................................................................................. 4C. Tujuan Penelitian................................................................................... 5D. Manfaat Penelitian................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Tentang Asma......................................................................... 7B. TinjauanTentang Sikap…….………………………………………..... 14C. TinjauanTentang Keluarga…………………………………… ............ 19D. Tinjauan Tugas Keluarga Terhadap Pencegahan penyakit Asma ......... 21
BAB III METODE PENELITIANA. Dasar Pemikiran ................................................................................... 24B. Kerangka Konsep…………………………………………………….. 25C. Variabel Penelitian………………………………………………… ... 25D. DefinisiOperasional.............................................................................. 25
BAB IV METODE PENELITIANA. JenisPenelitian………………………………………………………… 29B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 29C. PopulasidanSampel .............................................................................. 29D. InstrumenPenelitian.............................................................................. 31E. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data……………… .............................. 32F. TekhnikPengumpulan Data………………………………………… .. 32
10
G. TekhnikAnalisa Data………………………………………………… 33H. Penyajian Data………………………………………………… ......... 33
BAB V HASIL DAN PEMBAHASANA. GambaranUmumLokasiPenelitian…………………………………… .. 35B. HasilPenelitian ........................................................................................ 36C. Pembahasan............................................................................................. 40
BAB VIKESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan………………………………………………………… ..... 45B. Saran................................................................................................ ….... 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli .......................................................36
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berasarkan Umur Di Kelurahan Abeli WilayahKerja Puskesmas Abeli ....................................................................37
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli .....................................................37
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli .....................................................38
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Dari Aspek Menjaga KebersihanLingkungan Dalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma DiKelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli .......................38
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Dari Aspek Menghindari FaktorPemicu Dalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma DiKelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli ..........................39
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Dari Aspek Menggunakan ObatAnti Asma Dalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma DiKelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli ..........................40
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Sikap Dalam Pencegahan Kekambuhan PenyakitAsma Di Kelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli ..........40
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengambilan Data Awal Penelitian
Lampiran 2. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 3. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4.Kuesioner Penelitian
Lampiran 5. Surat Izin Dari Poltekkes Depkes Kendari
Lampiran 6.Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian Dan PengembanganProvinsi Sulawesi Tenggara
Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 8. Tabulasi Data Hasil Penelitian (Sikap MenjagaKebersihan Lingkungan)
Lampiran 9 Tabulasi Data Hasil Penelitian (Sikap MencegahFaktor Pemicu)
Lampiran 10 Tabulasi Data Hasil Penelitian (SikapMenggunaka Obat)
Lampiran 11 Master tabel penelitian
Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Bebas Pustaka
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah penyakit paru kronik saluran pernapasan. Data mengenai
kematian akibat asma mengalami peningkatan dalam beberapa dekade terakhir
(Mchpee and Ganong, 2011). Menurut Global Initiative for Asthma (GINA) tahun
2008, asma didefenisikan sebagai penyakit inflamasi kronis pada saluran
pernafasan. Angka kejadian penyakit asma akhir-akhir ini mengalami
peningkatan dan relative sangat tinggi dengan banyaknya morbiditas dan
mortalitas. WHO memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia saat ini terkena
penyakit asma dan diperkirakan akan mengalami penambahan 180.000 setiap
tahunnya. (WHO, 2013)
Kemenkes RI (2011)di Indonesia mengatakan penyakitasma masuk
dalam sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian. Angka
kejadianasma80% terjadidi negara berkembang akibat kemiskinan,
Suprajinto (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan,
keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan
dilakukan, meliputi:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
36
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehanat segala sesuatu tidak akan bearti dan
karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan
pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan
memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan
yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan
dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai
keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang dilingkungan tinggal
keluarga agar memperoleh bantuan.
c. Merawatkeluarga yang mengalami gangguan kesehatan Seringkali
keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih
parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan
kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
37
Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi
timbulnya serangan asma. Adapun hal-hal yag dapat dilakukan oleh keluarga
dalam mencegah asma yakni dengan menjaga agar rumah sebaiknya tidak
lembab, cukup ventilasi, dan cahaya matahari. Saluran pembuangan air haru
lancar. Kamar tidur merupakn tempat yang perlu mendapat perhatian yang
khusus. Sebaiknya kamar tidur sedikit mungkin berisi barang-barang untuk
menghindari debu rumah(Nurafiatin A, Ayu ES, Mabruroh F, & Fauziah N
2007).
Hewan peliharaan,asap rokok, semprotan rambut, dan lain-lain dapt
menjadi pemicu penyakit asma/kekambuhan asma. Lingkungan pekerjaan juga
perlu mendapatkan perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara
lingkungan kerja dengan serangan penyakit asma(Nurafiatin A, Ayu ES,
Mabruroh F, & Fauziah N 2007).
38
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Asma merupakan suatu kondisi paru-paru kronis yang ditandai
dengan sulit bernafas. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup terhadap suatau stimulus atau objek.Kurangnya sikapkeluarga dan
masyarakat tentang asma dan menganggap asma penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, kurangnya upaya untuk melaksanakan pencegahan serangan
asma di rumah, serta belum terlihat adanya usaha yang baik dalam mengontrol
dan menghindari factor pemicunya. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya
asma.
Usaha untuk menjaga agar tidak terjadi mengalami penyakit asma
tergantung pada sikap klien dan keluarga terhadap penyakitnya, karena
pengetahuan tersebut klien dan keluarga memiliki alasan dan landasan untuk
menentukan suatu pilihan.
Tingkat sikap yang baik mempengaruhi bagaimana keluarga berusaha
menjaga kesehatan keluarga, karena dengan sikap yang baik akan
mengarahkan keluarga untuk bertindak melakukan pencegahan terhadap
berbagaipenyakit khususnya Asma.
39
B. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Hubungan antara variabel
: Variabel independen
: Variabel dependen
C. Variabel Penelitian
Adapun variabel independen yaitu sikap keluarga sedangkan variabel
dependen adalah pencegahan kekambuhan penyakit asma.
D. Definisi Operasional dan kriteria obyektif
1. Sikap pada penelitian ini adalah respon atau reaksi
keluargaterhadappencegahan kekambuhan penyakit asmadimana
manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari prilaku tertutup, terdiri dari:
a) Menjaga kebersihan lingkungan yakni merupakan usaha yang
dilakukan keluarga dalam menjaga lingkungan tempat tinggal anggota
PencegahanKekambuhan
Penyakit Asma
Menjaga kebersihan lingkungan
Menghindari factor pemicukekambuhan
Menggunakan obat anti asma
SIKAP KELUARGA
40
keluarga agar tidak mudah kembali terkena penyakit asma. Kriteria
penilaian didapatkan dengan menggunkana kuesioner yang terdiri dari
5 pertanyaan yang diberi skor atau bobot. Dimana setiap pertanyaan
akan diberi nilai/skor yang mengacu pada skala Likert, bila menjawab
akan diberi skor sebagai berikut :
SS = Sangat setuju : 4
S = Setuju : 3
TS = Tidak setuju : 2
STS = Sangat Tidak Setuju : 1
Kriteria Objektif :
Baik :Bila jawaban responden memperoleh nilai ≥60% dari total
skormaksimal
Kurang :Bila jawaban responden memperoleh nilai <60% dari total
skor (Sugiono, 2008)
b) Menghindari factor pemicu yakni merupakan usaha yang dilakukan
keluarga dalam menghindari factor-faktor pemicu yang
dapatmenyebabkan kekambuhan penyakit asma. Kriteria penilaian
didapatkan dengan menggunkana kuesioner yang terdiri dari 5
pertanyaan yang diberi skor atau bobot. Dimana setiap pertanyaan
akan diberi nilai/skor yang mengacu pada skala Likert, bila menjawab
akan diberi skor sebagai berikut :
SS = Sangat setuju : 4
S = Setuju : 3
41
TS = Tidak setuju : 2
STS = Sangat Tidak Setuju : 1
Kriteria Objektif :
Baik :Bila jawaban responden memperoleh nilai ≥60% dari total
skormaksimal
Kurang :Bila jawaban responden memperoleh nilai <60% dari total
skor (Sugiono, 2008)
c) Menggunakan obat anti asma yakni merupakan usaha yang dilakukan
keluarga dalam mengkonsumsi obat yang dapat mencegah
kekambuhan penyakit asma. Kriteria penilaian didapatkan dengan
menggunkana kuesioner yang terdiri dari 5 pertanyaan yang diberi
skor atau bobot. Dimana setiap pertanyaan akan diberi nilai/skor yang
mengacu pada skala Likert, bila menjawab akan diberi skor sebagai
berikut :
SS = Sangat setuju : 4
S = Setuju : 3
TS = Tidak setuju : 2
STS = Sangat Tidak Setuju : 1
Kriteria Objektif :
Baik :Bila jawaban responden memperoleh nilai ≥60% dari total
skormaksimal
Kurang :Bila jawaban responden memperoleh nilai <60% dari total
skor (Sugiono, 2008)
42
3. Penderita asma adalah anggota keluarga pernah menderita penyakit
asma dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Abeli Kelurahan
Abeli Kota Kendari.
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yakni untuk memperoleh
Gambaran Sikapkeluarga terhadap pencegahankekambuhan penyakit asma di
Kelurahan Abeli wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari.
B. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 2 juni s/d 23 juni
2106
2. Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakandi Kelurahan Abeli Wilayah
Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
ditelitii (Arikunto 2006), adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian
ini adalah kepala keluarga yang anggota keluarganyatercatat menderita
penyakit asma tahun 2016 periode Januari – Maret dengan jumlah
93penderita asma.
44
2. Sampel
a. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Riduwan, 2009).
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang
anggota keluarganya pernah menderita penyakit asma dan berdomisili
di Kelurahan Abeli wilayah kerja Puskesmas Abeli Kota Kendaritahun
2016 periode Januari – Maret dengan jumlah 93.
b. Jumlah sampel
Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin
(Notoadmojo, 2010).
n =1N(d)
N2
93n = -----------------
93 (0,1)2 +1
93n = ---------------
1.93
n =48 orang
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan
90%) Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 48 orang responden.
45
Penarikan sampel RW desa adalah sebagai berikut
Sampel tiap kelas =
27 X 48a. RW 1 = ------------- = 14
93
41 X 48b. RW 2 = ------------- = 21
93
19 X 48c. RW 3 = ------------- = 10
93
6 X 48d. RW 4 = ------------- = 3
93
c. Teknik penarikan sampel
Penarikan sampel ditentukan dengan carasimple random
sampling/ acak sederhana.
d. Kriteria sampel
1) Kriteria inklusi
a) Kepala keluarga penderita penyakit asma yang berada di
wilayah kerja Kelurahan Abeli Puskesmas Abeli.
b) Bersedia menjadi responden
c) Dapat membaca dan menulis
2) Kriteria eksklusi
46
a) Kepala keluarga penderita penyakit asma yang tidak berada di
wilayah kerja Kelurahan Abeli Puskesmas Abeli.
b) Tidak bersedia menjadi responden
c) Kepala keluarga yang buta huruf
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini alat yang di gunakan untuk mengumpulkan data
yaitu dengan lembarkuesionaryang akan di isi oleh responden.
E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah data mengenai karakteristik responden, sikap
responden terkait pencehgahan kekambuhan penyakit asma yang di
peroleh langsung dari reponden,baik dengan wawancara ataupun
menggunakan daftar pertanyaan pada kuesioner
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang du peroleh dari data yang telah ada
sebelumnya meliputi jumlah kejadian penyakit asma dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir di wilayah kerja Puskesmas dan juga data
penderita asma di Kelurahan Abeli.
2. Cara pengumpulan data
a. Data primer
47
Diperoleh melalui kunjungan langsung ke wilayah kerja Puskesmas
Abeli Kelurahan Abeli Kota Kendari.
b. Data sekunder
Diperoleh dari dokumen-dokumen yang diperoleh dari Puskesmas
Abeli Kelurahan Abeli Kota Kendari.
F. Teknik pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan dari responden kemudian akan diolah
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing, yaitu kegiatan pengoreksian data dari responden pada kuesionar
yang telah di isi oleh responden
2. Coding, Yaitu mengklarifikasikan jawaban responden menurut jenisnya
dan membubuhkan kode pada jawaban tersebut.
3. Scoring, yaitu pemberian skor pada jawaban responden yang telah di
isipada kuesioner dari berbagai variabel yang diteliti
4. Tabulating, yaitu menyusun data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
G. Tehnik analisa data
Data yang telah di peroleh kemudian di analisa menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan :
X : jumlah persentase variabel yang di teliti
f: jumlah responden berdasarkan variabel
X =f/n x K
48
n : jumlah sampel penelitian
k : konstanta (100)(budiarto,2002)
H. Penyajian data
Penyajian dilakukan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
kemudian di narasikan secara deskriptif(memaparkan) variabel yang di teliti.
I. Etika Penelitian
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. pada penelitian ilmu
keperawatan, karena hampir 90% subjek yang dipergunakan adalah manusia,
maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian.
Menurut Nursalam (2008) secara umum prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi:
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Subjek
harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
menolak menjadi responden. Pada informed consent juga pelu
dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu.
2. Anonymity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
49
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Right to privacy (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Informasi
yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
50
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
Puskesmas Abeli merupakan salah satu dari 15 Puskesmas yang
ada di Kota Kendari, yang terletak di Kelurahan Abeli Kecamatan Abeli.
Jarak dari Kantor Walikota ± 73,13 km2.
Puskesmas Abeli terletak di Kelurahan Abeli Kecamatan Abeli
yang terdiri atas 8 (delapan) Kelurahan dengan batasnya adalah sebagai
berikut:
Sebelah utara berbatasan Teluk Kendari
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo
Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Matabubu Kecamatan Poasia
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan hasil pendataan terakhir, jumlah penduduk di
Kelurahan Abeli sebanyak 1137 jiwa yang terdiri atas 420 Kepala
Keluarga.
B. Hasil Penelitian.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik sampel dalam penelitian meliputi jenis kelamin,
umur, pendidikan dan pekerjaan:
51
a. Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin seperti terlihat
pada tabel di bawah :
Tabel 5.1Distribusi Responden Berdasarkan Jenis KelamindiKelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Jenis kelamin f %Laki-LakiPerempuan
417
85,414,6
Jumlah 48 100Sumber : Data PrimerTahun 2016
Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden tertinggi
adalah laki-laki sebanyak 41 responden (85,4 %) sedangkan terendah
adalah perempuan sebanyak 7 responden (14,6%)
b. Umur
Distribusi responden berdasarkan umur seperti terlihat pada
tabel di bawah :
Tabel 5.2Distribusi Responden Berdasarkan Umur di KelurahanAbeli Wilayah Kerja Puskesmas Puskesmas Abeli
Umur f %21-4041-65
426
87,512,5
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa tertinggi adalah
kelompok umur 21-40 tahun sebanyak 42 responden (87,5%) dan
terendah yaitu umur 41-65 tahunsebanyak 6 responden (12,5%).
52
c. Pendidikan
Distribusi responden berdasarkan pendidikan seperti
terlihat pada tabel di bawah :
Tabel 5.3Distribusi Responden Berdasarkan PendidikandiKelurahan Abeli Wilayah Kerja PuskesmasPuskesmas Abeli
Pendidikan f %SD
SLTP/SederajatSLTA/Sederajat
Perguruan Tinggi
1151715
2,131,235,431,3
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa pendidikan teringgi
adalah SLTA sebanyak 17 responden (35,4%) dan terendah yaitu SD
dengan jumlah 1 responden (2,1%).
d. Pekerjaan
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan seperti terlihat
pada tabel di bawah :
Tabel 5.4Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan diKelurahan Abeli Wilayah Kerja PuskesmasPuskesmas Abeli
Pekerjaan F %PetaniPNS
Wiraswasta
21423
43,88,347,9
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
53
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan tertinggi
adalah wiraswasta sebanyak 23 responden (47,9%) dan terendah yaitu
PNS dengan jumlah 4 responden (8,3%).
2. Variable Penelitian
1. Sikap Keluarga Dari Aspek Menjaga Kebersihan LingkunganDalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma
Tabel 5.5Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Dari AspekMenjaga Kebersihan Lingkungan Dalam PencegahanKekambuhan Penyakit Asmadi Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
No Kategori f %1 Baik 41 85,42 Kurang 7 14,6
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa dari 48 responden, sikap
keluarga menjaga kebersihan lingkungan dalam pencegahan
kekambuhan penyakit asmatertinggi adalah kategori baikyaitu
sebanyak 41 responden (85,4%). Sedangkan terendah adalah kategori
kurang sebanyak 7 responden (14,6%).
2. Sikap Keluarga Dari Aspek Menghindari Faktor Pemicu DalamPencegahan Kekambuhan Penyakit Asma
Tabel 5.6Distribusi Frekuensi Sikap Keluarga Dari AspekMenghindari Faktor Pemicu Dalam PencegahanKekambuhan Penyakit Asmadi Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
No Kategori f %1 Baik 39 81,32 Kurang 9 18,7
Jumlah 48 100
54
Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa dari 48 responden,sikap
keluarga menghindari factor pemicu dalam pencegahan kekambuhan
penyakit asma tertinggi adalah kategori baikyaitu sebanyak 39
responden (81,3%). Sedangkan terendah adalah kategori kurang
sebanyak 9 responden (18,7%).
3. Sikap Keluarga Dari Aspek Menggunakan Obat Anti AsmaDalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma
Tabel 5.7DistribusiFrekuensi Sikap Keluarga Dari AspekMenggunakan Obat Anti Asma Dalam PencegahanKekambuhan Penyakit Asmadi Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
No Kategori F %1 Baik 40 83,32 Kurang 8 16,7
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa dari 48 responden,sikap
keluarga menggunakan obat anti asma dalam pencegahan kekambuhan
penyakit asma tertinggi adalah kategori baikyaitu sebanyak 40
responden (83,3%). Sedangkan terendah adalah kategori kurang
sebanyak 8 responden (16,7%).
55
4. Sikap Keluarga Dalam Pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma
Tabel 5.8DistribusiFrekuensi Sikap Keluarga Dalam PencegahanKekambuhan Penyakit Asma diKelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
No Kategori F %1 Baik 43 89,62 Kurang 5 10,4
Jumlah 48 100Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa dari 48 responden,sikap
keluarga dalam pencegahan kekambuhan penyakit asma tertinggi
adalah kategori baikyaitu sebanyak 43 responden (89,6%). Sedangkan
terendah adalah kategori kurang sebanyak 5 responden (10,4%).
C. Pembahasan
1. Sikap Keluarga Aspek Menjaga Kebersihan Lingkungan DalamPencegahan Kekambuhan Penyakit Asma di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
Sikap sangat menentukan usaha untuk menjaga agar tidak terjadi
asma juga bergantung pada pengetahuan klien terhadap penyakitnya,
karena dengan pengetahuannya tersebut klien memiliki alasan dan
landasan untuk menentukan suatu pilihan. Informasi dan pengetahuan
tentang asma sangat penting dimana yang harus diajarkan kepada pasien
adalah mengenal faktor pemicu serangan asma pada dirinya serta
pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan kerja obat asma. Strategi
ini mengurangi frekuensi gejala, eksaserbasi, dampak asma pada gaya
hidup serta kekambuhan pada asma (Chang, Esther et al, 2010).
56
Dari hasil penelitianresponden dengan sikap keluarga aspek
menjaga kebersihan lingkungan dalam pencegahan kekambuhan penyakit
asma kategori baikdiketahui lebih banyak yaitu sebanyak 41 responden
(85,4%).
Hal ini dapat disebabkan oleh karena tingkat pendidikan dari
responden yang sudah lebih banyak yang SLTA yakni 17 (35,4) dan juga
Perguruan tinggi 15 (31,3)namun demikian masih terdapat pula yang
kurang dalam aspek menjaga kebersihan lingkungan dalam pencegahan
kekambuhan penyakit asmakurang sebanyak 7 responden (14,6%) hal ini
dapat disebabkan oleh padatnya pekerjaan responden yang dilakukan
dikebun, maupun ditempat kerja sehingga memungkinkan responden
untuk kurang bias menjaga kebersihan lingkungan rumah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang mengemukakan
bahwa kurangnya pengetahuan pasien dan masyarakat tentang asma dan
menganggap asma merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan,
kurangnya upaya untuk melaksanakan pencegahan serangan asma di
rumah, serta belum terlihat adanya usaha yang baik dalam mengontrol dan
menghindari alergen. Hal ini yang mengakibatkan kekambuhan pada
pasien asma (Sundaru, 2006).
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori lingkungan, dimana
penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan
asma. rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi, dan cahaya
matahari. Saluran pembuangan air haru lancar. Kamar tidur merupakn
57
tempat yang perlu mendapat perhatian yang khusus. Sebaiknya kamar
tidur sedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu
rumah(Nurafiatin A, Ayu ES, Mabruroh F, & Fauziah N 2007).
2. Sikap Keluarga Aspek Menghindari Faktor Pemicu DalamPencegahan Kekambuhan Penyakit Asma di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
Hewan peliharaan,asap rokok, semprotan rambut, dan lain-lain
dapt menjadi pemicu penyakit asma/kekambuhan asma. Lingkungan
pekerjaan juga perlu mendapatkan perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada
hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asma.
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang yang sikap
keluarga aspek menghindari factor pemicu dalam pencegahan kekambuhan
penyakit asma kategori baikdiketahui lebih banyak yaitu sebanyak 39
responden (81,3%). Hal inio dapat disebabkan oleh karena tingkat
pendidikan dari responden yang sudah lebih banyak yang SLTA yakni 17
(35,4) dan juga Perguruan tinggi 15 (31,3)namun demikian masih terdapat
pula yang kurang dalam aspek menghindari factor pemicu dalam
pencegahan kekambuhan penyakit asma kurang sebanyak 9 responden
(18,7%) hal ini dapat disebabkan oleh padatnya pekerjaan responden yang
dilakukan dikebun, maupun ditempat kerja sehingga memungkinkan
responden untuk kurang bisa menghindari factor pemicu.
Allergen yang sering menimbulkan penyakit asma adalah debu.
Allergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapatkan perhatian
dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga, seperti kecoa
58
dan tikus juga dapat menimbulkan penyakit asma. Infeksi virus saluran
pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita sma
menjauhi orang-orang yang sedang terserang iffluenza dan menghindari
tepat-tempat ramai atau penuh sesak. Hindari kelelahan yang berlebihan,
kehujanan, suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan
umum, atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga lakukan
pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah
serangan kembai penyakit asma. zat-zat yang merangsang saluran napas
seperti asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat, uap zat-zat kimia, da
udara kotor lainnya harus dihindari. Perhatikan obat-obat yang diminum,
khusunya obat-obat untuk darah tinggi, jantung, dan anti rematik zat –zat
pewarna dan zat-zat pengawet makanan juga dapat menmmbulkan
penyakit asma(Nurafiatin A, Ayu ES, Mabruroh F, & Fauziah N 2007)
3. Sikap Keluarga Aspek Menggunakan Obat Anti Asma DalamPencegahan Kekambuhan Penyakit Asma di Kelurahan AbeliWilayah Kerja Puskesmas Abeli
Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat
dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah
penyakit asma ialah selain mencegah terjadinya serangan penyakit asma
juga diharapkan agar pengguaan obat-obat bronkodilator dan sterodi
sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan. (Sunartia,
2011).
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang yang sikap
keluarga aspek menghindari factor pemicu dalam pencegahan kekambuhan
59
penyakit asma kategori baikdiketahui lebih banyak yaitu sebanyak 40
responden (83,3%). Hal inio dapat disebabkan oleh karena tingkat
pendidikan dari responden yang sudah lebih banyak yang SLTA yakni
17(35,4) dan juga Perguruan tinggi 15 (31,3)namun demikian masih
terdapat pula yang kurang dalam aspek menghindari factor pemicu dalam
pencegahan kekambuhan penyakit asma kurang sebanyak 8 responden
(16,7%) hal ini dapat disebabkan oleh padatnya pekerjaan responden yang
dilakukan dikebun, maupun ditempat kerja lainnya sehingga
memungkinkan responden untuk kurang bisa menggunakan obat anti asma
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang mengemukakan
bahwa Pada serangan penyaki asma yang rigan apalagi frekuensinya
jarang, penderita boleh memakai bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul,
maupun sirup. Tetapi ,bila inin gejala asma cepat hilang, jelas aerosol
lebih baik. Pada serangan yang lebih berat, bila masih mngkin dapat
menambah dosis obat sering lebih baik mengombinasikan dua atau tiga
macam obat.
60
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan mengenai tinjauansikapkeluarga terhadap
pencegahan kekambuhan penyakit asma diKelurahan Abeli wilayah kerja
Puskesmas Abeli Kota Kendari yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2016
didapatkan kesimpulan bahwa sebagian besar adalah kategori baik sebanyak
43 responden (89,6%) yang terdiri dari:
1. Sikap keluarga ditinjau dari menjaga kebersihan lingkungan dalam
pencegahan kekambuhan penyakit asma kategori baikyaitu sebanyak 41
responden (85,4%). Sedangkan kurang sebanyak 7 responden (14,6%).
2. Sikap keluarga ditinjau dari menghindari factor pemicu dalam pencegahan
kekambuhan penyakit asmakategoribaikyaitu sebanyak 39 responden
(81,3%). Sedangkan kurang sebanyak 9 responden (18,7%)
3. Sikap keluarga ditinjau dari menggunakan obat anti asma dalam
pencegahan kekambuhan penyakit asma kategori baikyaitu sebanyak 40
responden (83,3%). Sedangkan kurang sebanyak 8 responden (16,7%).
B. Saran
1. Bagi instansi pendidikan Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan
Keperawatan agar memberikan pendalaman ilmu kepada mahasiswa
terkait penyakit Asma.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kota Kendari agar membuat kebijakan terkait
penanganan asma yang harus dijalankan oleh setiap Puskesmas.
61
3. Bagi masyarakat agar selalu mengikuti penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh pihak Puskesmas
4. Bagi peneliti selanjutnya agar lebih mengembangkan lagi variable
penelitian yang berkaitan dengan penyakit asma.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S, 2006 Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik Jakarta : RinekaCipta.
Clark,Margaret varnel l. 2013 .asthma. alveilebelin http://www. who. int/ topics/asthma/ en/ diakses pada 1 Maret 2016
Chang, Esther et al. 2010. Patofisiologi: Aplikasi Pada Praktik Keperawatan.Jakarta: EGC.
Friedmean, 2008. Keperawatan Keluarga Teori Dan Praktik. Jakarta. EGC
Mchpee S and Ganong W. 2011.Patofisiologi: Aplikasi Pada PraktikKeperawatan. Jakarta: EGC.
Notoadmodjo S,2012 Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :PTRineka Cipta.
Nurafiatin A, Ayu ES, Mabruroh F, dan Fauziah N. 2007. Patofisiologi Asma.Universitas Sumatera Utara
Rachelefsky, Gery M D and Patricia Garrison. 2010. Penanganan Asma padaAnak. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer.
Ridwan,2009 Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian Bandung : CetakanKedua.
RISKESDAS. Laporan Nasional riskesdas 2013. Available in DepartemenKesehatan. Asma di Indonesia. http://www.depkes.co.id (di Akses Tanggal22 Maret 2016)
Sugiyono. 2008 Statistik Non Parametris Untuk Penelitian. Jakarta : Alfabeta,
Sundaru. 2006. Asma Bronkial. Jakarta: FKUI.
Sunarti, Septi Shinta, 2011. 14 Penyakit paling sering menyerang dan sangatmematikan : Wardi
Waspadji.2007. Buku AjarIlmu PenyakitDalam Edisike3. Jakarta: Balai Pustaka.
63
WHO. 2013. Asthma. http://www.who.int/topics/asthma/en/diakses pada 1 Maret2016
64
Lampiran 2
SURAT PERMOHONAN MENJADIRESPONDEN
Kepada :
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Yang betanda tangan dibawah ini mahasiswa Program studi D III
Keperawatan Politekhnik Kesehatan Kendari.
Nama : Wa Ode Hasmira
Nim : P00320013032
Akan mengadakan penelitian dengan judul : Tinjauan Sikap keluarga
terhadap pencegahan kekambuhan penyakit asma di wilayah kerja Puskesmas
Abeli Kelurahan Abeli Kota Kendari“. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah
satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir.
Sehubungan dengan perihal di atas maka saya memohon kepada ibu agar
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, untuk kerja samanya saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Wa Ode Hasmira
65
Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk
menjadi responden dalam penelitian yang di lakukan oleh :
Nama : Wa Ode Hasmira
Nim : P00320013032
Status : Mahasiswa Jurusan Diploma III Poltekkes kendari
Akan melakukan penelitian dengan judul ‘Tinjauan Sikap Keluarga
Terhadap pencegahan Kekambuhan Penyakit Asma Di Kelurahan Abeli Wilayah
Kerja Puskesmas Abeli Kota Kendari”.Tanda tangan saya menunjukan bukti
bahwa saya bersedia dan telah diberi informasiserta memutuskan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Kendari, 2016
Responden
( )
66
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
Tinjauan Sikap Keluarga Terhadap Pencegahan Kekambuhan
PenyakitAsmaDi Kelurahan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Abeli
Kota Kendari
A. Karakteristik Responden
Inisial :
Jenis kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. Sikap keluarga terhadap pencegahan penyakit asma
1. Pencegahan kekambuhan asma aspek menjaga kebersihan lingkungan
1. Apakah jendela rumah dibuka disiang hari ?
selalu sering kadang kadang tidak pernah
2. Apakah ventilasi rumah senantiasa dijaga kebersihannya ?
selalu sering kadang kadang tidak pernah
3. Apakah horden jendela Rumah dibuka agar cahaya mataharidapat
masuk?
selalu sering kadang kadang tidak pernah
67
4. Apakah rumah dibersihkan dari debu dan kotoran ?
selalu sering kadang kadang tidak pernah
5. Apakah lingkungan sekitar rumah dibersihkan dari kotoran hewan