6 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hepar 2.1.1 Anatomi Hepar Hepar merupakan organ besar di tubuh, memiliki berat sebesar 1,5 kg atau sekitar 2% dari berat tubuh orang dewasa, hepar merupakan kelenjar terbesar dan terletak di dalam rongga perut di bawah diafragma, sebagian besar hepar dilindungi oleh barisan kosta kanan, dan hemidiafragma kanan memisahkan hepar dari pleura, paru-paru, perikardium, dan jantung, hepar memiliki lebar hingga mencapai hemidiafragma kanan. (Snell & Richard, 2012) Hepar merupakan perantara antara saluran pencernaan dengan darah, sebagian besar dari daerah yang berada pada hepar berasal dari vena porta (70- 80%), darah ini berasal dari lambung, usus, dan limpa. Sisanya (20%) disuplai oleh arteri hepatika, seluruh materi yang diserap tiba di hepar melalui vena porta kecuali kilomikron, yang mana diangkut oleh pembuluh limfe. (Snell & Richard, 2012) Hepar dalam sistem sirkulasi memiliki peran yang optimal untuk menampung, mengubah, serta mengumpulkan metabolit dari darah serta untuk menetralisir dan mengeluarkan zat toksik dari dalam darah, pengeluaran toksik ini dilakukan oleh empedu. Hepar juga menghasilkan protein plasma, seperti albumin, fibrinogen, dan berbagai protein lainnya (Mescher, 2012 : Snell & Richard, 2012). Daerah posteroinferior atau permukaan viseral dari hepar, berbentuk ireguler, dan memiliki kontak dengan bagian abdomen dari esophagus, gaster, flexura colic dextra, ren dextra, glandula suprarenal, dan vesica billiaris
36
Embed
TINJAUAN PUSTAKAeprints.umm.ac.id/39973/3/BAB II.pdfvitamin A, sel tersebut menyimpan banyak vitamin A tubuh, menghasilkan komponen matriks ekstrasel, dan ikut berperan dalam mengatur
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hepar
2.1.1 Anatomi Hepar
Hepar merupakan organ besar di tubuh, memiliki berat sebesar 1,5 kg atau
sekitar 2% dari berat tubuh orang dewasa, hepar merupakan kelenjar terbesar dan
terletak di dalam rongga perut di bawah diafragma, sebagian besar hepar dilindungi
oleh barisan kosta kanan, dan hemidiafragma kanan memisahkan hepar dari pleura,
paru-paru, perikardium, dan jantung, hepar memiliki lebar hingga mencapai
hemidiafragma kanan. (Snell & Richard, 2012)
Hepar merupakan perantara antara saluran pencernaan dengan darah,
sebagian besar dari daerah yang berada pada hepar berasal dari vena porta (70-
80%), darah ini berasal dari lambung, usus, dan limpa. Sisanya (20%) disuplai oleh
arteri hepatika, seluruh materi yang diserap tiba di hepar melalui vena porta kecuali
kilomikron, yang mana diangkut oleh pembuluh limfe. (Snell & Richard, 2012)
Hepar dalam sistem sirkulasi memiliki peran yang optimal untuk
menampung, mengubah, serta mengumpulkan metabolit dari darah serta untuk
menetralisir dan mengeluarkan zat toksik dari dalam darah, pengeluaran toksik ini
dilakukan oleh empedu. Hepar juga menghasilkan protein plasma, seperti albumin,
fibrinogen, dan berbagai protein lainnya (Mescher, 2012 : Snell & Richard, 2012).
Daerah posteroinferior atau permukaan viseral dari hepar, berbentuk
ireguler, dan memiliki kontak dengan bagian abdomen dari esophagus, gaster,
flexura colic dextra, ren dextra, glandula suprarenal, dan vesica billiaris
7
Hepar terbagi menjadi lobus besar yaitu lobus dextra dan lobus yang lebih
kecil yaitu lobus sinistra oleh ligamentum falciforme. Lobus sinistra daripada
hepar selanjutnya terbagi menjadi lobus quadratus dan lobus caudatus oleh
kehadiran vesica biliaris, fissura dari ligamentum teres, vena cava inferior, dan
fissura dari ligamentum venosum. Hepar secara utuh dikelilingi oleh sebuah kapsula
fibrous, hepar terbentuk dari lobulus hepar, vena sentral dari setiap lobulus
merupakan sebuah cabang dari vena hepatika. (Snell & Richard, 2012).
2.1.2 Histologi Hepar
Hepar dibungkus oleh simpai tipis jaringan ikat yang menebal di hilus,
tempat dimana vena porta dan arteri hepatika memasuki organ dan keluarnya duktus
hepatika kiri dan kanan serta pembuluh limfe dari hati, pembuluh-pembuluh dan
duktus ini dikelilingi oleh jaringan ikat disepanjang perjalanannya hingga ke bagian
asal didalam celah portal diantara lobulus hati, pada tempat ini, jalinan serat
Gambar 2.1 Anatomi Hepar
Netter,2014
8
Gambar 2.3 Struktur umum organ hepar
retikuler halus mengelilingi dan menopang sel hati dan sel endotel sinusoid di
lobulus hati. (Mescher, 2012)
Gambar 2.2 Struktur umum organ hepar
Mescher,2012
Ross MH & Pawlina W, 2011
9
Hepatosit tersusun berupa ribuan lobulus hati kecil polihedral yang
merupakan unit fungsional dan struktural hati yang klasik, setiap lobulus memiliki
tiga sampai enam area portal di bagian perifernya dan suatu venula yang disebut
sebagai vena sentral di bagian pusatnya. Zona portal di sudut lobulus terdiri atas
jaringan ikat dengan suatu venula, arteriol, dan duktus epitel kuboid, ketiga struktur
tersebut disebut sebagai trias porta, venula tersebut mengandung darah dari vena
mesenterica superior dan inferior serta vena lienalis, arteriol menerima darah dari
truncus coeliacus dari aorta abdominalis, duktusnya membawa empedu yang dibuat
oleh sel-sel parenkim (hepatosit) dan akhirnya mencurahkan isinya kedalam duktus
hepatikus.Hepatosit membentuk suatu lempeng yang berhubungan seperti susunan
bata di tembok dan lempeng sel ini tersusun secara radial disekeliling vena sentral.
Dari bagian perifer lobulus ke pusatnya, lempeng hepatosit bercabang dan
beranastomosis secara bebas membentuk struktur yang menyerupai spons, celah di
antara lempeng ini mengandung komponen mikrovaskular penting, yaitu sinusoid
hati. (Mescher, 2012).
Sinusoid hanya terdiri dari lapisan diskontinu sel endotel bertingkap,
sinusoid dikelilingi dan ditunjang selubung serat retikular halus. Selain sel endotel,
terdapat dua sel penting yang berhubungan dengan sinusoid, yaitu; sel Kupffer, sel
yang ditemukan di antara sel endotel sinusoid dan permukaan luminal didalam
sinusoid, terutama dekat area portalnya, memiliki fungsi utama untuk
menghancurkan eritrosit tua, menggunakan ulang heme, menghancurkan bakteri
atau debris yang dapat memasuki darah portal dari usus dan bekerja sebagai sel
penyaji antigen pada imunitas adaptif.Sel-sel penimbun lemak-stelata (sel -sel Ito)
yang terdapat pada celah perisinusoid dengan droplet kecil yang mengandung
10
vitamin A, sel tersebut menyimpan banyak vitamin A tubuh, menghasilkan
komponen matriks ekstrasel, dan ikut berperan dalam mengatur imunitas setempat.
(Mescher, 2012)
Hepatosit merupakan sel polihedral besar dengan enam atau lebih
permukaan, dan berdiameter 20-30m. Pada sediaan yang dipulas dengan
hematoksilin dan eosin, sitoplasma hepatosit biasanya bersifat eosinofilik karena
banyaknya mitokondria, yang berjumlah hingga 2000 per sel. Hepatosit memiliki
inti sferis besar dengan nukleolus. Sel-sel tersebut sering memiliki dua atau lebih
nukleolus dan 50% lainnya darinya bersifat poliploid, dengan dua, empat, delapan,
atau melebihi jumlah kromosom diploid normal. Inti poliploid ditandai dengan
ukuran yang lebih besar, yang proporsional dengang sifat ploidnya, permukaan
setiap hepatosit berkontak dengan dinding sinusoid, melalui celah Disse, diantara
kedua hepatosit terbentuk suatu celah tubular yang disebut dengan kanalikuli
biliaris. (Mescher, 2012)
Gambar 2.4 Histologi umum hepar. Vena Porta (PV),
Arteriol (A), Duktus (D),Sinusoid (S). Pewarnaan
HE,perbesaran 400x dengan mikroskop cahaya
Mescher,2012
11
Kanalikuli merupakan bagian pertama duktus biliaris, dibatasi oleh
membran plasma dari dua hepatosit yang menjulurkan sedikit mikrovili di bagian
dalamnya, membran sel didekat kanalikuli diikat kuat oleh taut erat. Taut celah juga
terdapat di antara hepatosit yang memungkinkan tempat komunikasi antarsel dan
koordinasi aktivitas sel-sel. Kanalikuli membentuk suatu jalinan anastomosis
kompleks di sepanjang dinding lobulus hati dan berakhir di daerah portal. Di area
portal perifer, kanalikuli bermuara kedalam duktulus biliaris yang tersusun dari sel-
sel kuboid yang disebut kolangiosit, setelah melewati jarak pendek, duktulus
melewati hepatosit pembatas di lobulus dan berakhir dalam duktus biliaris di celah
portal. Duktus biliaris dilapisi epitel kuboid atau silindris dan mempunyai selubung
jaringan ikat khusus, duktus-duktus ini kemudian membesar, menyatu, dan
membentuk duktus hepatikus kiri dan kanan, yang pada akhirnya keluar dari hati.
(Mescher, 2012)
Hepatosit mempunyai banyak retikulum endoplasma baik yang kasar
maupun halus, retikulum endoplasma kasar berfungsi untuk sintesis protein plasma
menimbulkan sifat basofilia sitoplasma, yang sering lebih jelas di hepatosit dekat
area portal. Pada RE halus terdapat banyak proses penting yang terjadi, yang
terdistribusi secara difus di seluruh sitoplasma. Organel ini bertanggung jawab atas
proses oksidasi, metilasi, dan konjugasi yang diperlukan untuk menginaktifkan atau
mendetoksifikasi berbagai zat sebelum diekskresi. (Mescher, 2012)
Hepatosit sering mengandung tumpukan glikogen, yang tampak secara
ultrastruktural sebagai granul padat elektron yang kasar dan sering berkumpul
dalam sitosol dekat dengan RE halus. Glikogen hati merupakan timbunan glukosa
dan dimobilisasi jika kadar glukosa darah menurun di bawah normal, agar hepatosit
12
mempertahankan kestabilan kadar glukosa darah, yakni salah satu sumber energi
utama tubuh. Kapasitas untuk menyimpan metabolit tersebut penting karena hal
tesebut menyuplai energi bagi tubuh di antara waktu makan. Hepatosit biasanya
tidak menyimpan protein dalam granula sekretorik tetapi secara kontinu
melepaskannya ke dalam aliran darah. (Mescher, 2012)
Hepatosit bertanggung jawab atas konversi lipid dan asam amino menjadi
glukosa melalui suatu proses enzimatik kompleks yang glukoneogenesis. Hepatosit
juga merupakan tempat utama deaminasi asam amino yang menimbulkan produksi
urea yang diangkut dalam darah ke ginjal dan diekskresikan ke dalam tempat
tersebut (Mescher, 2012)
Lisosom hepatosit sangat penting untuk pergantian dan degradasi organel
intrasel. Peroksisom juga banyak dijumpai dan penting untuk oksidasi kelebihan
asam lemak, penguraian hidrogen peroksida yang dibentuk oksidasi tersebut
(melalui aktivitas katalase), pemecahan kelebihan purin menjadi asam urat, dan
berpartisipasi dalam sintesis kolestrol, asam empedu dan sejumlah lipid yang
digunakan neuron untuk membentuk mielin . setiap hepatosit dapat memiliki hingga
50 kompleks Golgi yang terlibat dalam pembentukan lisosom dan sekresi protein,
glikoprotein, dan lipoprotein ke dalam plasma. (Mescher, 2012 ; Eroschenko,2012)
Sekresi empedu merupakan suatu fungsi eksokrin karena hepatosit terlibat
dalam ambilan, transformasi dan ekskresi komponen darah kedalam
kanalikuli biliaris. Empedu mempunya sejumlah komponen penting lainnya selain
air dan elektrolit, seperti asam empedu, fosfolipid, kolesterol, dan pigmen empedu
yang mengandung heme.(Mescher, 2012 ; Eroschenko,2012)
13
Asam empedu memiliki suatu fungsi penting dalam emulsifikasi lipid di
saluran cerna sehingga memudahkan proses pencernaan oleh lipase dan absorpsi
selanjutnya. Kebanyakan pigmen empedu berasal dari perombakan hemoglobin
pada eritrosit yang menua, terutama terjadi dalam makrofag limpa, dan juga
makrofag sinusoid hati. Zat dan obat yang berpotensi toksik dapat dinonaktifkan
melalui oksidasi, metilasi atau konjugasi. Enzim yang berpartisipasi dalam proses
ini terutama berada dalam RE halus hepatosit. Pada keadaan tertentu, obat yang
dinonaktifkan dalam hati dapat menginduksi penambahan RE halus dalam hepatosit
sehingga kapasitas detoksifikasi hati meningkat. (Mescher, 2012 ; Eroschenko,
2012)
2.1.3 Fungsi hepar
Hepar memproduksi sebagian besar dari proten plasma di sirkulasi tubuh,
yang di dalamnya termasuk albumin,lipoprotein, glikoprotein, haptoglobin,
transferrin,, hemopexin, prothrombin, fibrinogen, non-immun -globulin dan –
globulin. Hepar menyimpan dan mengkonversi beberapa vitamin dan besi. Hepar
mempunyai peran yang penting dalam pengambilan, penyimpanan, dan
pemeliharaan level vitamin A di dalam sirkulasi. Ketika level vitamin A dalam
darah menurun, hepar menjalankan tempat penyimpanan vitamin A pada sel stelata
hepar,Vitamin A kemudian dilepaskan ke dalam sirkulasi dalam bentuk ikatan