-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
243
ANALISIS MOTIVASI DAN PENGGUNAAN E-BANKING BANK
MANDIRI OLEH PEGAWAI BPPKI MANADO DENGAN
PENDEKATAN
The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT)
Oleh : Rivaatul Adaniah Wahab*)
Abstrak
Persaingan di dunia perbankan menuntut bank untuk
meningkatkan
pelayanan nasabah yang menginginkan layanan mudah dan cepat.
Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan teknologi
informasi.
Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh
perbankan,
maka semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan
yang
dapat diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi
yang
paling berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik
atau
yang dikenal dengan e-banking. Dalam rangka menjaga kepuasan
nasabah akan layanan yang diberikan, maka Bank Mandiri juga
memanjakan nasabah dengan teknologi e-banking Oleh karena itu,
penulis
melakukan penelitian ini yang bertujuan mengetahui pengaruh
faktor yang
dapat mempengaruhi adopsi penggunaan e-banking oleh Pegawai
BPPKI
Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan UTAUT yang
dikembangkan oleh Venkatesh dkk pada tahun 2003, sebagai salah
satu
pendekatan untuk mengukur adopsi teknologi, dalam model
tersebut
variabel independennya adalah performance expectancy, effort
expectancy, social influence, dan facilitating conditions
sedangkan
variabel dependennya adalah motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan penggunaan e-banking. Lokasi penelitian ini
adalah kantor
BPPKI Manado dengan jenis dan metode penelitian kuantitatif
deskriptif
survei. Populasinya adalah Pegawai BPPKI Manado yang telah
menggunakan e-banking Bank Mandiri dengan sampel yang dipilih
secara
random sebanyak 18 orang. Metode pengumpulan data yang
digunakan
adalah metode angket (quetionnaire) dengan analisis penghitungan
skor
dan kriteria interpretasi skor. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor
harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan
upaya/effort
expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam
membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention
(BI) e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya
dengan
faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki
pengaruh lemah
dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC)
yang memiliki
pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi menggunakan
e-banking
* ) Kandidat Peneliti pada BPPKI Manado
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
244
Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun demikian,
motivasi
menggunakan ternyata memiliki pengaruh sangat kuat terhadap
perilaku
penggunaan atau use behaviour (UB) menggunakan e-banking
Bank
Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.
Kata Kunci : E-banking, Motivasi Penggunaan, Penggunaan
E-banking,
UTAUT, Harapan Kinerja, Harapan Upaya, Pengaruh
Sosial, Memfasilitasi Kondisi.
Latar Belakang
Bank sebagai lembaga keuangan menempati posisi penting dalam
pembangunan perekonomian negara, fungsi dasarnya menurut
Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November
1998 adalah sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat
banyak (Kasmir, 2004:12), telah menjadikannya bagian yang tidak
dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Fungsi bank di era teknologi seperti saat ini, tidak lagi hanya
terbatas
untuk mendukung kelancaran mekanisme seperti transfer,
penghimpunan dana
simpanan masyarakat, dan penyimpanan barang berharga, akan
tetapi telah
berkembang ke bidang pemberian jasa seperti pembayaran rekening
telepon,
listrik, asuransi, sampai pembeliaan pulsa. Karena itu, tidaklah
mengherankan
meskipun jumlah bank dalam beberapa tahun terakhir mengalami
flukturasi,
namun jumlah bank cabangnya semakin berkembang. Bertambahnya
jumlah
bank cabang, baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan
Rakyat/Syariah
(BPR/S) pastinya akan berdampak pada bertambahnya jumlah nasabah
bank
sebagai konsumen layanan perbankan.
Tabel 1. Jumlah Bank Umum dan BPR/S
Sumber : Laporan Bulanan Statistik Perbankan Februari 2011, Bank
Indonesia, 2011.
Menurut Data Laporan Bulanan Bank Indonesia pada bulan
Februari
2011, dari sekian banyak bank yang hadir di tengah masyarakat,
Bank
Mandiri dengan visinya Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang
paling dikagumi dan selalu progresif menduduki peringkat pertama
jumlah aset
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
245
terbanyak di antara bank umum lainnya dalam kurun waktu 6 tahun
terakhir.
Bank Mandiri yang merupakan hasil peleburan empat bank
pemerintah (Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan
Bank
Pembangunan Indonesia) memiliki jumlah nasabah Mandiri Prioritas
yang
terus tumbuh hingga di atas 55.000 nasabah pada Juni 2011
dibanding sekitar
53.000 pada Juni 20101. Selama empat tahun berturut-turut pada
tahun 2007,
2008, 2009 dan 2010, Bank Mandiri juga berhasil menempati posisi
sebagai
service leader perbankan nasional berdasarkan survei Marketing
Research
Indonesia (MRI) dengan menempati urutan pertama pelayanan
prima2.
Meskipun berada di posisi puncak selama beberapa tahun, Bank
Mandiri
harus tetap menjaga performa layanannya agar kepercayaan dan
loyalitas
masyarakat secara umum dan nasabahnya secara khusus, yang
merupakan aset
bank, tetap terjaga.
Dunia perbankan tidak luput dari perkembangan teknologi
informasi.
Kemajuan sebuah bank banyak dipengaruhi oleh penerapan
teknologi
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi dalam perbankan
selain untuk
mempermudah proses operasional intern juga untuk meningkatkan
performa
pelayanan terhadap nasabah. Persaingan di dunia perbankan
menuntut bank
untuk meningkatkan pelayanan nasabah yang menginginkan layanan
mudah
dan cepat. Performa ini dapat diperoleh dengan dukungan
teknologi informasi.
Semakin banyak jenis penerapan teknologi informasi oleh
perbankan, maka
semakin berkembang dan semakin beragam fasilitas layanan yang
dapat
diberikan. Salah satu contoh penerapan teknologi informasi yang
paling
berkembang saat ini adalah layanan perbankan elektronik atau
yang dikenal
dengan e-banking. Layanan ini hadir sebagai alternatif bagi
nasabah yang
mendambakan fleksibilitas dalam melakukan transaksi perbankan.
Layanan
ini dapat diakses dengan menggunakan telepon tetap, telepon
seluler,
komputer, maupun mesin Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller
Machine
(ATM) yang terhubung dengan jaringan internet bank. Dengan
hadirnya e-
banking, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan melalui di
mana saja
dan kapan saja dengan mudah dan cepat tanpa perlu datang
langsung ke
kantor bank.
Peluang penggunaan e-banking sangat tinggi melihat jumlah
pengguna
internet, telepon tetap, dan telepon seluler di dunia dan di
Indonesia sendiri
1 Rindy, 2011,Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney,
Harian Ekonomi Neraca, 25
November 2011,
www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-
asiamoney/, Diakses 24 November 2011. 2 Bank Mandiri, 2011,
Profil Perusahaan, www.bankmandiri.co.id, Diakses 2
November 2011.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
246
sangat banyak. Berdasarkan data International Telecommunication
Union
(ITU) tahun 2008, jumlah pengguna telekomunikasi bergerak di
seluruh dunia
telah mencapai 4 miliar dan pengguna telekomunikasi telepon
tetap sejumlah
1,2 miliar (Volgesang, dalam Pudjiastuti, 2010:2). Sedangkan
perkiraan
jumlah pengguna internet mencapai 2,08 miliar pada akhir 2010,
yang pada
tahun lalu hanya 1,86 miliar. Perkiraan jumlah pelanggan ponsel
seluruh
dunia mencapai 5,28 miliar pada akhir 2010, sedangkan pada akhir
2009
hanya 4,66 miliar.3 Pada awal 2000 hanya ada 500 juta pelanggan
mobile
secara global dan 250 juta pengguna internet sedangkan pada awal
2011,
jumlah ini menjamur dan mencapai lebih dari lima miliar pengguna
ponsel
dan dua miliar pelanggan ke internet.4 Jumlah langganan internet
broadband
dunia melewati setengah miliar pertama kalinya pada 2010
mencapai 555 juta,
sedangkan jumlah pelanggan mobile broadband melonjak 940
juta.5
Sementara itu, berdasarkan Data Sekretaris Jendral
Telekomunikasi
Internasional PBB Union (ITU), sambungan telepon tetap menurun
berturut-
turut selama tahun keempat dan berada di bawah 1,2 miliar.6
Sedangkan di Indonesia, data dari Bidang Telekomunikasi
Kominfo
juga menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna
telepon
seluler rata-rata meningkat 32% sedangkan pengguna telepon tetap
rata-rata
meningkat sampai 56%.
Gambar 1. Grafik Pengguna Telepon Tetap dan Telepon Seluler
Tabel 2. Jumlah Pengguna Telepon Tetap dan Telepon seluler di
Indonesia
2006 2007 2008 2009 2010
Seluler 63.803.015 93.386.881 140.578.243 163.676.961
188.790.531
Tetap 6.014.031 8.470.132 21.703.843 26.385.654 27.318.832
Sumber: Laporan Tahunan 2010 Bidang Telekomunikasi Kominfo,
2011:13.
Data pengguna Internet baik yang menggunakan modem maupun
melalui hp di Indonesia untuk tahun 2006-2010 versi IDC, PT
Telkom, dan
Nokia Siemens Network menunjukkan pada tahun 2006, pengguna
internet di
3 Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun
2011 Mencapai 2
Milyar,http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/pengguna-internet-di-dunia-pada-
tahun.html, Diakses 2 November 2011. 4 Ibid. 5 Ibid. 6 Ibid.
- 200.000.000
2006 2007 2008 2009 2010
Seluler
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
247
Indonesia mencapai 20 juta, pada tahun 2007 mencapai 25 juta,
tahun 2008
mencapai 31 juta, tahun 2009 mencapai 40,4 juta, dan tahun 2010
mencapai
48,7 juta.7
Dalam rangka menjaga kepuasan nasabah akan layanan yang
diberikan,
maka Bank Mandiri juga memanjakan nasabah dengan teknologi
e-banking
dimana terdiri dari Mandiri Mobile (perlu aplikasi yang diunduh
terlebih
dahulu menggunakan telepon selular/komputer tablet serta
teknologi
3G/GPRS/WiFi), Mandiri Internet (menggunakan PC/laptop, modem
+
jaringan telepon atau GPRS), Mandiri Short Message Service atau
Mandiri
SMS (menggunakan SMS), Mandiri Call (menggunakan telepon atau
ponsel),
dan Mandiri ATM (menggunakan mesin ATM) yang berjumlah 2.500
dan
tersebar di lokasi-lokasi yang strategis di seluruh provinsi di
Indonesia.
Keberhasilan e-banking Mandiri dapat diukur dari intensitas
penggunaannya oleh nasabah. Namun, semakin populernya promosi
Bank
Mandiri akan layanan e-banking tidak secara otomatis membuat
nasabah
tertarik untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi ini. Oleh
karena itu,
perlu untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
nasabah
untuk termotivasi dan akhirnya menggunakan teknologi e-banking
Bank
Mandiri, agar pihak bank dapat melakukan evaluasi dan perbaikan
layanan
jika diperlukan sehingga nasabah dapat terdorong untuk
menggunakan
layanan e-banking yang ditawarkan.
Analisis motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri
dapat
dilakukan dengan pendekatan The Unified Theory of Acceptance and
Use of
Technology (UTAUT). Pendekatan yang diperkenalkan oleh Venkatesh
pada
tahun 2003 ini adalah salah satu model untuk menganalisis proses
adopsi
teknologi informasi. UTAUT menggambarkan hubungan antara
faktor
behavioral intention dan use behavior dengan performance
expectancy, effort
expectancy, social influence, facilitating conditions yang juga
bisa dimediasi
oleh faktor gender, age, experience, voluntariness of use.
Penelitian ini, hanya
akan dititikberatkan pada hubungan behavioral intention dan use
behavior
dengan performance expectancy, effort expectancy, social
influence,
facilitating conditions dalam bentuk pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap
motivasi dan penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh pegawai
Balai
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika
(BPPKI)
Manado.
7 Sulaiman Zuhdi Manik, 2011, Melindungi Anak Dari Pornografi,
http://www.pkpa-
indonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=252:melindungi-anak-dari-
pornografi-&catid=64: pkpa-aceh, Diakses 2 November
2011.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
248
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor
harapan
kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya atau
effort
expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI),
memfasilitasi
kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi
menggunakan
(behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI
Manado
dan bagaimana pula pengaruh motivasi menggunakan (behavioral
intention)
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap
perilaku
penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh
Pegawai
BPPKI Manado.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
dapat
disimpulkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh faktor
harapan kinerja atau performance expectancy (PE), harapan upaya
atau effort
expectancy (EE), pengaruh sosial atau social influence (SI),
memfasilitasi
kondisi atau facilitating conditions (FC) terhadap motivasi
menggunakan
(behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI
Manado
dan juga mengetahui pengaruh motivasi menggunakan (behavioral
intention)
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado terhadap
perilaku
penggunaan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri oleh
Pegawai
BPPKI Manado.
Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang dapat diperoleh mengenai motivasi dan
penggunaan e-banking dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
adalah
sebagai bahan evaluasi bagi pihak perbankan untuk lebih
meningkatkan
peran faktor-faktor tersebut dalam rangka memotivasi nasabah
Bank
Mandiri untuk menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri.
Landasan Teori
1. E-banking Electronic banking atau yang lebih dikenal dengan
e-banking
merupakan layanan inovasi dalam dunia perbankan yang merupakan
adopsi
teknologi informasi. E-banking adalah sebuah pengiriman layanan
perbankan
otomatis secara langsung kepada pelanggan elektronik melalui
saluran
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
249
komunikasi.8 Bank menyediakan layanan e-banking untuk
memenuhi
kebutuhan nasabah akan alternatif media untuk melakukan
transaksi
perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang. Dengan
e-banking, nasabah
tidak perlu lagi banyak waktu untuk antri di kantor-kantor bank,
karena saat
ini banyak transaksi perbankan dapat dilakukan dimanapun dan
kapanpun
dengan mudah dan praktis melalui jaringan elektronik (Kadir,
2005:22-23).
a. Teknologi E-banking Pengguna e-banking adalah nasabah yang
telah memiliki rekening
Tabungan atau Giro pada bank yang menyediakan layanan
e-banking
tersebut. Jenis layanan e-banking terdiri dari:
1) Mobile Banking Mobile banking adalah jenis layanan e-banking
dimana nasabah dapat
melakukan transaksi finansial dan non finansial dengan tampilan
menu yang
lebih jelas dan menarik dimana aplikasi harus diunduh terlebih
dahulu
menggunakan handset telepon selular/komputer tablet serta
teknologi
3G/GPRS/WIFI.9 Dengan layanan mobile banking ini nasabah
dapat
melakukan transaksi umum perbankan, antara lain informasi saldo,
mutasi
rekening, informasi nilai tukar, pembayaran tagihan (misal:
kartu kredit,
telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi
ulang, tiket
pesawat, saham).
2) Internet Banking Internet banking adalah jenis layanan
e-banking dimana nasabah
dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan
non-finansial)
melalui personal computer/lap-top, modem+ line telephone atau
GPRS10
yang terhubung dengan jaringan internet bank. Keuntungan
menggunakan internet banking antara lain nasabah dapat
mengakses
rekening mereka 24 jam sehari 7 hari seminggu dan dapat
melakukan
transaksi dari belahan dunia manapun (selama ada akses ke
Internet).
Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana,
informasi
saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar, pembayaran
tagihan (misal:
kartu kredit, telepon, handphone, listrik), dan pembelian
(misal: pulsa isi
8 Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010 /03/01/e-banking/,
Diakses 2 November 2011. 9 Bank Mandiri, 2011, Mandiri Mobile
www.bankmandiri.co.id/ article/
mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011. 10 Bank Mandiri,
2011, Mandiri Internet,
www.bankmandiri.co.id/article/888824538651.asp,
Diakses 2 November 2011.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
250
ulang, tiket pesawat, saham).11
Menurut panduan intrnet banking Bank
Mandiri, untuk menggunakan layanan ini, maka perangkat minimal
yang
perlu disiapkan antara lain; a). Perangkat Keras (hardware)
yaitu PC
Pentium 133 Mhz, atau lebih tinggi dan Modem 28.8 kbps
(disarankan 56
kbps). b). Perangkat lunak (software) yaitu Operating System
Windows
98, Windows 2000 atau Windows NT dan Browser Microsoft
Internet
Explorer 5.00 atau Netscape Navigator 4.5. c). Koneksi Internet
yaitu
Internet Account pada salah satu ISP (Penyedia Jasa Internet)
seperti
Radnet, CBN, Indosatnet, dsb dan Instant Access seperti
Telkomnet
Instant atau ISP lainnya.
3) SMS Banking SMS banking adalah jenis layanan e-banking yang
dapat diakses
langsung melalui telepon selular/handphone dengan
menggunakan
SMS.12
Jenis transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana,
informasi
saldo, mutasi rekening, pembayaran (kartu kredit), dan pembelian
(pulsa
isi ulang).
4) Phone Banking/Call Banking Panduan phone banking pada website
Bank Mandiri menjelaskan
phone banking adalah jenis layanan e-banking yang diberikan
untuk
kemudahan dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon,
melakukan
transaksi perbankan semudah Anda menekan tombol telepon.
Jenis
transaksi yang bisa ditangani yaitu transfer dana, informasi
saldo, mutasi
rekening, informasi nilai tukar; pembayaran tagihan (misal:
kartu kredit,
telepon, handphone, listrik), dan pembelian (misal: pulsa isi
ulang, tiket
pesawat, saham).
5) Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine (ATM) ATM
adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank
untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa
perlu
dilayani oleh seorang teller manusia. Banyak ATM juga
mengijinkan
penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli
perangko.13
ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti
restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan
kantor-kantor bank itu
sendiri.
11 Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic
Banking, h. 1. 12 Ibid., h. 2. 13 Facebook, 2011, ATM,
http://id-id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2
November 2011.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
251
Bank sebagai penyedia layanan e-banking semestinya
mempertimbangkan resiko14
dalam hal keamanan nasabah karena dalam
transaksi e-banking sering terjadi transaksi berskala tinggi
maka harus
mempertimbangkan terjadinya :
1) Pelanggaran privasi konsumen anti pencucian uang,
anti-terorisme, atau konten, waktu.
2) Kerugian dari penipuan kalau lembaga gagal untuk
memverifikasi identitas individu
3) Kemungkinan pelanggaran undang-undang atau peraturan yang
berkaitan dengan privasi konsumen
4) Negatif persepsi publik, ketidakpuasan pelanggan, dan potensi
kewajiban yang dihasilkan dari kegagalan untuk memproses pembayaran
pihak ketiga
sebagaimana diarahkan
5) Rahasia akses tidak sah ke informasi pelanggan selama
transmisi atau penyimpanan.
b. Keuntungan E-Banking Penggunaan e-banking dalam transaksi
perbankan memiliki beberapa
keuntungan15
antara lain:
1) Business expansion. Dahulu sebuah bank harus memiliki sebuah
kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu. Usaha ini
memerlukan biaya
yang tidak kecil. Kemudian hal ini dipermudah dengan hanya
meletakkan
mesin ATM sehingga dia dapat hadir di tempat tersebut. Kemudian
ada
phone banking yang mulai menghilangkan batas fisik dimana
nasabah
dapat menggunakan telepon untuk melakukan transaksi
perbankannya.
Sekarang ada internet banking yang lebih mempermudah lagi
karena
menghilangkan batas ruang dan waktu. Layanan perbankan sebuah
bank
kecil dapat diakses dari mana saja di seluruh Indonesia, dan
bahkan dari
seluruh dunia.
2) Customer loyality. Nasabah, khususnya yang sering bergerak
(mobile), akan merasa lebih nyaman untuk melakukan transaksi
perbankannya tanpa
harus membuka account di bank yang berbeda-beda di berbagai
tempat.
Dia dapat menggunakan satu bank saja.
14 Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, loc.cit. 15 Budi
Rahardjo, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam Internet
Banking,
Materi Seminar di Banking Research and Regulation Directorate
Bank Indonesia,
Internet Banking: Implementasi dan Tantangannya Ke Depan,
Tanggal 13 Agustus
2001, h. 1-2.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
252
3) Revenue and cost improvement. Biaya untuk memberikan layanan
perbankan melalui e-banking dapat lebih murah daripada membuka
kantor
cabang.
4) Competitive advantage. Bank yang tidak memiliki mesin ATM
akan sukar berkompetisi dengan bank yang memiliki banyak mesin
ATM.
5) New business model. E-banking memungkinan adanya bisnis model
yang baru. Layanan perbankan baru dapat diluncurkan melalui web
dengan
cepat.
2. The Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT) UTAUT adalah model yang dikembangkan oleh Venkatesh dkk
pada
tahun 2003 dimana digunakan untuk menyelidiki penerimaan sistem
dan
teknologi baru. Model analisis ini merupakan penggabungan dari
delapan
model analisis adopsi teknologi sebelumnya yaitu Theory of
Reasoned Action
(TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivational Model
(MM),
Theory of Planned Behavior (TPB), A Combined Theory of
Planned
Behavior/Technology Acceptance Model, Model of PC Utilization
(MPU),
Innovation Diffusion Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory
(SCT).16
Model pendekatan UTAUT dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Model UTAUT (Venkatesh, V. ,dkk. 2003: 447)
16 Sedana dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better
Understanding on The
Acceptance and Use of Learning Management System Case Study:
Experiential E-Learning
of Sanata Dharma University, Proceedings of The International
Conference On Advance Computer Science and Information Systems, h.
415-420.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
253
1. Harapan Kinerja (Performance Expectacy) Harapan Kinerja
didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang
percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dia
untuk
mencapai keuntungan dalam hal kinerja pekerjaan. (Venkatesh, V.
,dkk.
2003:447). Dari model yang berbeda, penulis mengidentifikasi
5
konstruksi yang dapat digunakan untuk mengukur jenis harapan
kinerja,
yaitu kegunaan yang dirasakan (TAM/TAM2 dan C-TAM-TPB),
motivasi ekstrinsik (MM), kesesuaian pekerjaan (MPCU),
keuntungan
relatif (IDT), dan harapan akan hasil (SCT). Dalam semua
model,
harapan kinerja adalah prediktor terkuat dari niat perilaku.
2. Harapan Upaya (Effort Expectacy) Harapan Upaya didefinisikan
sebagai tingkat kemudahan yang
berhubungan dengan penggunaan sistem. (Venkatesh, V. ,dkk.
2003:450). Dalam perbandingan beberapa model, tiga
konstruksi
mencerminkan gagasan harapan usaha, yaitu kemudahan
penggunaan
yang dirasakan (TAM/TAM2), kompleksitas (MPCU), dan
kemudahan
penggunaan (IDT). Seperti yang ditunjukkan pada penelitian
sebelumnya, harapan upaya memiliki berpengaruh besar bagi
niat
perempuan dan pekerja yang lebih tua untuk menggunakan
sistem.
3. Pengaruh Sosial (Social Influence) Pengaruh sosial
didefinisikan sebagai tingkat dimana individu
merasa bahwa orang-orang yang penting baginya percaya sebaiknya
dia
menggunakan sistem baru. (Venkatesh, V., dkk. 2003:451). Konsep
yang
menangkap pengaruh sosial sebagai penentu langsung dari niat
perilaku
adalah bagian dari TRA, TAM2, TPB / DTPB, C-TAM-TPB, MPCU,
dan
IDT.
4. Memfasilitasi Kondisi (Facilitating Conditions) Memfasilitasi
kondisi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan
seorang individu terhadap ketersediaan infrastruktur teknik
dan
organisasional ada untuk mendukung penggunaan sistem.
(Venkatesh, V .
dkk. 2003:453) Sehubungan dengan definisi ini, model yang
menggunakan gagasan memfasilitasi kondisi antara lain: kontrol
perilaku
yang dirasakan (TPB / DTPB, C-TAM-TPB), memfasilitasi
kondisi
(MPCU), dan kompatibilitas (IDT).
c. Motivasi Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik
(2003:158)
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut
Henry G.
Tarigan (1986:103) motivasi merupakan salah satu butir penentu
keberhasilan
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
254
seseorang karena motivasi adalah bentuk proses penggiatan
seseorang untuk
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan (Gino, 1999:23).
Sedangkan
secara psikologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi
berarti
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya, atau
mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Depdikbud, 2001:756).
Menurut Egsenck (Slameto, 2003:170) motivasi merupakan suatu
proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas,
konsisten, serta arah
umum dari tingkah laku manusia. Dalam A.M. Sardiman (2005:75)
motivasi
belajar dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk
meniadakan atau
mengelak perasaan tidak suka itu.
Jadi dapat dikatakan bahwa motivasi yang menimbulkan
perubahan
energi dalam diri manusia akan mempengaruhi kejiwaan, perasaan,
dan
emosi. Pengaruh inilah yang berfungsi sebagai daya penggerak
baik dari
dalam diri maupun dari luar yang akan menciptakan serangkaian
usaha dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek
itu dapat tercapai. Tanpa adanya motivasi, seorang manusia
enggan
melakukan apapun termasuk mencapai tujuan hidupnya. Ada beberapa
teori
yang berkembang terkait dengan motivasi. Teori-teori tersebut
antara lain17
:
1. Hierarki Kebutuhan Abraham Aslow Teori motivasi yang paling
terkenal adalah hierarki teori kebutuhan
milik Abraham Aslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap
diri manusia
terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa
lapar, haus, dan
kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari
bahaya fisik
dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan,
penerimaan, dan
persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan
eksternal), dan
aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan
pemenuhan
diri sendiri).
2. Kebutuhan McClelland Teori kebutuhan McClelland ini berfokus
pada tiga kebutuhan yang
didefinisikan sebagai berikut: Kebutuhan berprestasi: dorongan
untuk
melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk
berhasil. Kebutuhan
berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku
sedemikian
rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
Kebutuhan
17 Wikipedia, 2011, Motivasi,
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4,
Diakses
28 November 2011.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
255
berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang
ramah dan akrab.
3. Penentuan Tujuan Teori penentuan tujuan adalah teori yang
mengemukakan bahwa niat
untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang
utama.
Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus
dilakukan dan
berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
4. Harapan Teori harapan adalah kekuatan dari suatu
kecenderungan untuk
bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari
suatu harapan
bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan
pada daya
tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
Prinsip Motivasi
Menurut Kenneth H. Hover (Hamalik, 2005:114), beberapa
prinsip
motivasi antara lain; a). Motivasi yang berasal dari dalam
individu lebih
efektif daripada motivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya
adalah karena
kepuasan yang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang
ada dalam
diri individu sendiri. b). Motivasi itu mudah menjalar atau
tersebar terhadap
orang lain. c). Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan
merangsang
motivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yang hendak
dicapainya
maka perbuatannya kearah itu akan besar daya dorongnya. d).
Bisa
diaplikasikan dalam wujud nyata. (Hamalik, 2005:109)
Fungsi Motivasi
Motivasi dalam kehidupan manusia memiliki beberapa fungsi
antara
lain; a). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi di sini merupakan
penggerak dari
kegiatan yang akan dikerjakan. b). Menentukan arah perbuatan,
yakni arah
tujuan yang hendak dicapai. Motivasi di sini memberikan arah dan
kegiatan
yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. c).
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Hamalik, 2001:162). d).
Mendorong,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar (Hamalik,
2003:156).
Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian terkait penggunaan e-banking telah
dilakukan
sebelumnya. Penelitian tersebut diantaranya; 1). Marietta
Christiyanti
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
256
dan Dr. Henny Medyawati18
pada tahun 2010 meneliti tentang penerapan
e-banking nasabah pada lima bank di Kota Bekasi dengan
menggunakan
pendekatan Technology of Acceptance Model (TAM). Salah satu
kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sikap atas
penggunaan e-
banking berpengaruh signifikan terhadap penggunaan nyata dan
penerimaan e-banking. 2). Gilang Rizky Amijaya19
pada tahun 2010
melakukan penelitian yang berfokus pada pengaruh persepsi
teknologi
informasi, kemudahan dalam menggunakan, resiko, dan fitur
layanan
terhadap minat ulang nasabah Bank BCA dalam menggunakan
internet
banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
tersebut
memiliki pengaruh terhadap minat ulang nasabah Bank BCA
dalam
menggunakan internet banking. Penelitian ini juga
menggunakan
pendekatan TAM. 3). Yee dan Yeow20
pada tahun 2009 menggunakan
model UTAUT untuk mengeksplorasi niat perilaku menggunakan
internet banking di Malaka dan Kuala Lumpur. Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa niat responden dalam menggunakan internet
banking banyak dipengaruhi oleh faktor harapan akan kinerja
internet
banking. 4).Titis Widyastuti21
pada tahun 2008 melakukan penelitian
tentang pengaplikasian mobile banking dengan menggunakan
pendekatan
TAM. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perilaku adopsi
teknologi
dipengaruhi oleh tujuan penggunaan yang dipengaruhi oleh
persepsi
manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan sistem. 5). Lydia
Ari
Widyarini dan A Yan Wellyan Toni Putro pada tahun 2008
melakukan
penelitian internet banking dengan pendekatan TAM dimana
hasilnya
adalah bahwa pengaruh persepsi kemudahan menggunakan
internet
banking terhadap niat menggunakan internet banking tidak
signifikan,
18
Marieta Christianty dan Henny Medyawati, 2010, Analysis
Technology Acceptance Model (TAM) On Application E-Banking
(Empirical Study of Bank Costumer in
Bekasi, Skripsi, Gunadarma University, Jakarta. 19
Gilang Rizky Amijaya, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi
Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang
Nasabah Bank Dalam Menggunakan
Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA), Skripsi,
Universitas Diponegoro, Semarang.
20 Mornizan Yahya dkk, 2011, Determinants of UTAUT in Measuring
User Acceptance
of E-Syariah Portal in Syariah Courts in Malayasia, Universiti
Teknologi MARA, Malaysia.
21 Titis Widyastuti, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan
Penggunaan, Persepsi
Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Pengaplikasian Layanan
Mobile
Banking (Studi Kasus Di Kota Yogyakarta), Skripsi, Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
257
persepsi daya guna (usefullness) internet banking berpengaruh
positif
dan signifikan terhadap niat menggunakan internet banking,
persepsi
kemudahan menggunakan internet banking berpengaruh terhadap
daya
guna (usefullness) internet banking, persepsi risiko
berpengaruh
signifikan terhadap niat menggunakan internet banking, dan
kepercayaan
berpengaruh signifikan terhadap niat menggunakan internet
banking. Penelitian-penelitian mengenai e-banking dan jenis
layanannya yang
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti banyak
menggunakan
pendekatan TAM, namun dalam penelitian ini akan digunakan
pendekatan
UTAUT sebagai hasil kolaborasi model TAM dan beberapa model
adopsi
teknologi lainnya yang dikembangkan oleh Venkatesh.
Kerangka Berpikir
E-banking Bank Mandiri yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah semua jenis layanan perbankan online yang ditawarkan oleh
pihak
Bank Mandiri, meliputi Mandiri Mobile, Mandiri Internet, Mandiri
SMS,
Mandiri Call, dan Mandiri ATM. Sedangkan pegawai BPPKI
Manado
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pegawai tetap
Balai
Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika
(BPPKI)
Manado. Motivasi Pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-
banking Bank Mandiri mewakili niat menggunakan (behavioral
intention) yang merupakan salah satu variabel dependen dalam
model
UTAUT. Motivasi inilah yang akan mempengaruhi perilaku
penggunaan
(use behavior) e-banking Bank Mandiri Pegawai BPPKI Manado
yang
direalisasikan dalam bentuk penggunaan nyata e-banking Bank
Mandiri.
1. Pengaruh faktor harapan kinerja (performance expectancy)
terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank
Mandiri
Pegawai BPPKI Manado.
Harapan kinerja (performance expectancy) terkait dengan
adanya
keuntungan dalam hal kinerja yang bisa dicapai atau diperoleh
dengan
menggunakan teknologi e-banking. Niat perilaku diwakili dengan
munculnya
motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking
Bank
Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa dengan
menggunakan
e-banking transaksi perbankan dapat dilakukan dengan lebih
mudah, cepat,
dan fleksibel maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado
untuk
menggunakan e-banking dalam melakukan transaksi
perbankannya.
2. Pengaruh faktor harapan upaya (effort expectancy) terhadap
motivasi menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri
Pegawai
BPPKI Manado.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
258
Harapan upaya (effort expectancy) terkait dengan kemudahan
dalam
penggunaan teknologi e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku
diwakili dengan
munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-banking
Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado melihat bahwa
pengoperasian
teknologi e-banking itu mudah, aman, dan proses untuk setiap
transaksi cepat,
maka akan timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-
banking Bank Mandiri.
3. Pengaruh faktor sosial (social influence) terhadap motivasi
menggunakan (behavioral intention) e-banking Bank Mandiri
Pegawai
BPPKI Manado.
Pengaruh sosial (social influence) terkait dengan orang-orang
yang
berada di sekitar pegawai BPPKI Manado. Niat perilaku diwakili
dengan
munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-banking
Bank Mandiri. Jika orang-orang di sekitar pegawai BPPKI Manado
seperti
teman, keluarga, atau pihak bank menyarankan atau mengajak
pegawai
BPPKI Manado untuk menggunakan e-banking Bank Mandiri, dan
pegawai
BPPKI Manado tersebut tertarik, maka akan timbul motivasi
untuk
menggunakan e-banking Bank Mandiri.
4. Pengaruh faktor memfasilitasi kondisi (facilitating
conditions) terhadap motivasi menggunakan (behavioral intention)
e-banking Bank Mandiri
Pegawai BPPKI Manado.
Faktor memfasilitasi kondisi (facilitating conditions) terkait
dengan
infrastruktur teknik maupun organisasional dari e-banking itu
sendiri dalam
menunjang penggunaan e-banking Bank Mandiri. Niat perilaku
diwakili
dengan munculnya motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-
banking Bank Mandiri. Jika pegawai BPPKI Manado memiliki
informasi
yang cukup tentang teknologi e-banking Bank Mandiri yang dapat
diperoleh
melalui website e-banking Bank Mandiri, atau pernah memiliki
pengalaman
menggunakan e-banking bank lain, atau sudah memiliki pengalaman
dalam
menggunakan teknologi yang mendukung penggunaan e-banking, maka
akan
timbul motivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-banking
Bank Mandiri.
5. Pengaruh motivasi menggunakan (behavioral intention) terhadap
perilaku menggunakan (use behavior) e-banking Bank Mandiri
Pegawai
BPPKI Manado.
Niat perilaku (behavioral intention) diwakili oleh munculnya
motivasi
untuk menggunakan e-banking Bank Manadiri, sedangkan
perilaku
penggunaan (use behavior) berkaitan dengan realisasi motivasi
tersebut dalam
bentuk perilaku nyata penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh
pegawai
BPPKI Manado dalam melakukan transaksi perbankannya.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
259
Gambar 3. Model Kerangka Konsep Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah kantor Balai Pengkajian dan
Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BPPKI) Manado.
Jenis/Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk
mengetahui
jumlah pegawai BPPKI Manado yang menggunakan e-banking Bank
Mandiri, dan untuk mengetahui apakah munculnya motivasi
menggunakan (behavioral intention) dan perilaku penggunaan
e-banking
Bank Mandiri oleh pegawai BPPKI Manado (use behavior) dapat
dipengaruhi oleh faktor performance expectancy, effort
expectancy,
social influence, dan facilitating conditions.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif survei. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
yang
berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pendapat pegawai BPPKI
Manado
terkait pengaruh antara faktor performance expectancy,
effort
Performance Expectacy/PE
Transaksi lebih mudah (LM)
Transaksi lebih cepat (LC)
Transaksi lebih fleksibel (LF)
Effort Expectacy/EE
Mudah digunakan (TM)
Aman digunakan (TA)
Proses cepat (TC)
Motivasi Menggunakan
E-Banking Bank Mandiri
oleh
Pegawai BPPKI Manado
(BI)
Penggunaan
E-Banking
Bank Mandiri
oleh
Pegawai BPPKI
Manado (UB)
Social Influency/SI
Teman (T)
Pihak Bank (B)
Keluarga (K)
Facilitating Conditions/FC
Website (W)
Pengalaman (PL) Pengetahuan (PT)
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
260
expectancy, social influence, dan facilitating conditions
terhadap
motivasi menggunakan dan perilaku penggunaan e-banking Bank
Mandiri.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Pegawai BPPKI Manado yang
telah
menggunakan e-banking Bank Mandiri yang berjumlah 25 orang.
Untuk
sampelnya berdasarkan Surachmad (1994:100) yangg menyatakan
bahwa
jika ukuran populasi sebanyak kurang atau sama dengan 100,
pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran sampel
diperoleh ukuran sampel sebagai berikut:
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah minimal 13
orang.
Berdasarkan rumus di atas, secara random peneliti mendapatkan
18
sampel dari 25 populasi yang ada.
Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Variabel penelitian adalah motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan perilaku menggunakan (use behavior) e-banking
Bank
Mandiri sebagai variabel dependennya dan performance
expectancy,
effort expectancy, social influence, serta facilitating
conditions sebagai
variabel independen.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain; 1). Library research dengan membaca beberapa
buku
literatur, jurnal-jurnal penelitian, dan artikel-artikel yang
berkaitan
dengan teori motivasi, penggunaan e-banking, dan pendekatan
adopsi
teknologi informasi UTAUT. 2). Field research dengan
menggunakan
metode angket (quetionnaire) yaitu serangkaian daftar pertanyaan
yang
disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden (Bungin,
2009:123).
Angket yang digunakan dalam penelitian ini angket tertutup
dengan
tujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor-faktor
performance expectancy, effort expectancy, social influence,
dan
facilitating conditions terhadap motivasi menggunakan
(behavioral
intention) dan perilaku penggunaan (use behavior).
Metode Analisis Data
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
261
Pertanyaan dalam angket yang disebar menggunakan skala
Guttman
yang juga biasa disebut dengan scalogram yaitu skala yang
digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas dan konsisten, misalnya
Ya-Tidak (Riduwan, 2010:91).
Analisis data dilakukan dengan menghitung skor jawaban dalam
penelitian dimana jawaban Ya bernilai 1 dan Tidak bernilai 0.
Hasil perhitungan skor ini akan diukur berdasarkan kriteria
interpretasi skor sebagai
berikut:
Angka 0% - 20% = Sangat lemah
Angka 21% - 40% = Lemah
Angka 41% - 60% = Cukup
Angka 61% - 80% = Kuat
Angka 81% - 100% = Sangat kuat
Dengan menggunakan kriteria interpretasi skor di atas akan
ditemukan
pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social
influence, dan
facilitating conditions motivasi menggunakan (behavioral
intention) dan
perilaku penggunaan (use behavior) e-banking Bank Mandiri oleh
Pegawai
BPPKI Manado.
Analisis Dan Hasil
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 18 responden
yang
terdiri dari 11 responden laki-laki dan 7 responden perempuan,
diperoleh
identitas responden sebagai berikut:
Tabel 3. Cross Table Identitas Responden
Usia (Tahun)
Pendidikan
Total SMA DI DIII S1 S2
L P L P L P L P L P
21 - 25 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2
26 - 30 1 0 0 0 0 0 2 1 0 0 4
31 - 35 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2
36 - 40 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
41 - 45 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3
46 - 50 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3
51 - 55 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
Lebih dari 55 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 4 1 1 0 1 2 6 2 0 1 18
Sumber: Diolah oleh penulis
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
262
Berdasarkan tahun menjadi nasabah Bank Mandiri, diperoleh
data
bahwa sebanyak 1 responden mulai menjadi nasabah Bank Mandiri
sejak
tahun 2000, 1 responden di tahun 2001, 1 responden di tahun
2003, 1
responden di tahun 2006, 3 responden di tahun 2009, 10 responden
di tahun
2010, dan 1 responden di tahun 2011.
Pegawai BPPKI Manado yang menjadi nasabah Bank Mandiri
tersebut
ada yang mengenal Bank Mandiri ketika datang ke kantor cabang
Bank
Mandiri, ada yang mulai mengenal setelah agen direct sales Bank
Mandiri
datang ke tempat kerjanya, melaui rekomendasi teman/keluarga,
melalui
media elektronik, tetapi yang paling banyak adalah melalui
iklan/penawaran.
Terkait dengan alasan menjadi nasabah Bank Mandiri, sebanyak
9
responden menjawab untuk tabungan, 15 responden menjawab untuk
rekening
gaji, dan sebanyak 3 responden menjadi nasabah untuk melakukan
transaksi
perbankan. Keinginan para responden menjadi nasabah Bank Mandiri
selain
untuk memenuhi kebutuhan, juga didukung oleh kelebihan yang
dimiliki oleh
Bank Mandiri dibandingkan dengan bank umum lainnya. Adapun
kelebihan-
kelebihan tersebut antara lain karena Bank Mandiri merupakan
salah satu
bank terpercaya dengan pelayanan yang cepat dan nyaman. Selain
itu Bank
Mandiri juga memiliki fitur elektronik dan ATM yang banyak
dengan letak
yang mudah dijangkau serta aman dan mudah digunakan untuk
bertransaksi.
Namun kelebihan tersebut tidak serta merta membuat responden
hanya
menggunakan Bank Mandiri, terbukti sebanyak 4 responden juga
menjadi
nasabah di BNI, 14 responden di BRI, 2 responden di BCA, 1
responden di
CIMB Niaga, 1 responden di Bank Muamalat Indonesia, dan 1
responden di
Bank Mega. Kondisi inilah yang harus diantisipasi dan
diminimalisir oleh
pihak Bank Mandiri, salah satu caranya dengan memberikan layanan
yang
lebih baik lagi misalnya dengan layanan e-banking. Dalam
penelitian ini, 18
responden yang dijadikan sampel telah menggunakan e-banking
Bank
Mandiri meskipun hanya 1 atau 2 layanan, dimana sebanyak 1
responden
menggunakan Mandiri Mobile, 3 responden menggunakan Mandiri
Internet,
13 responden menggunakan Mandiri SMS, 3 responden
menggunakan
Mandiri Call, dan yang paling banyak dan digunakan oleh semua
responden
adalah Mandiri ATM. Motivasi awal responden menggunakan
e-banking
Bank Mandiri antara lain transaksi yang lebih mudah dan lebih
cepat.
Variabel inilah yang akan diteliti lebih jauh untuk mengukur
sejauh mana
faktor tersebut dapat menimbulkan motivasi menggunakan dan
perilaku
penggunaan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
263
Tabel 4. Hasil Faktor Harapan Kinerja/Performance Expectacy
(PE)
No Harapan Kinerja/Performance Expectacy (PE) Total Skor
1a Transaksi Lebih Mudah (LM)
17
1b Transaksi Lebih Cepat (LC)
17
1c Transaksi Lebih Fleksibel (LF)
17
Total Skor 51
Sumber: Diolah oleh penulis
Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 3 x 18 =
54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
harapan
kinerja/performace expectacy (PE) terhadap motivasi menggunakan
e-banking
Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%.
Jika
dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan
bahwa
pengaruhnya sangat kuat. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa
masing-masing
indikator Transaksi Lebih Mudah (LM), Transaksi Lebih Cepat
(LC), dan
Transaksi Lebih Fleksibel (LF) memberikan kontribusi yang sama
atau tidak
ada indikator yang menurut responden lebih menonjol pengaruhnya
terhadap
penerimaan harapan kinerja dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado
untuk
menggunakan layanan e-banking Bank Mandiri. Dengan demikian
dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi performa e-banking (mudah,
cepat, dan
fleksibel) maka semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking
yang dapat
timbul. Tabel 5. Hasil Faktor Harapan Upaya/Effort Expectacy
(EE)
No Harapan Upaya/Effort Expectacy (EE) Total
Skor 2a Teknologi Mudah (TM) 18
2b Teknologi Aman (TA) 15
2c Teknologi Cepat (TC) 18
Total Skor 51
Sumber: Diolah oleh penulis
Jumlah skor ideal untuk item No. 2 (skor tertinggi) = 3 x 18 =
54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
264
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
harapan
upaya/effort expectacy (EE) terhadap motivasi menggunakan
e-banking Bank
Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika
dikaitkan
dengan kriteria interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa
pengaruhnya sangat
kuat. Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa indikator Teknologi Mudah
(TM) dan
Teknologi Cepat (TC) lebih dominan memberikan kontribusi
pada
penerimaan harapan upaya dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado
untuk
menggunakan e-banking Bank Mandiri dibandingkan dengan
indikator
Teknologi Aman (TA). Hal ini disebabkan sebelum menggunakan
layanan e-
banking Bank Mandiri, beberapa responden pernah mendapatkan
atau
mendengarkan beberapa kasus yang terjadi terkait keamanan
layanan e-
banking salah satunya adalah kasus pembobolan ATM. Dengan
demikian
dapat disimpulkan bahwa semakin canggih teknologi e-banking
(mudah,
aman, dan cepat) maka semakin tinggi motivasi penggunaan
e-banking yang
dapat timbul.
Tabel 6. Hasil Faktor Pengaruh Sosial/Social Influence (SI)
No Pengaruh Sosial/Social Influence (SI)
Total Skor
3a Teman (T) 3
3b Pihak Bank (B) 10
3c Keluarga (K) 4
Total Skor 17
Sumber: Diolah oleh penulis
Jumlah skor ideal untuk item No. 3 (skor tertinggi) = 3 x 18 =
54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
faktor
pengaruh sosial/social influence (SI) terhadap motivasi
menggunakan e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado adalah sebesar
32%.
Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor, dapat
dikatakan bahwa
pengaruhnya lemah. Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa indikator
Pihak Bank
(B) sangat dominan memberikan kontribusi pada penerimaan
pengaruh sosial
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
265
dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-banking
Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Teman (T) dan
Keluarga (K)
meskipun pengaruhnya sangat lemah. Hal ini disebabkan sebagian
besar
pegawai BPPKI Manado mengenal Bank Mandiri dan layanan e-banking
dari
iklan/penawaran oleh pihak bank dan media elektronik dan bukan
dari
ajarakan atau saran teman dan keluarga. Iklan/penawaran apalagi
jika
ditampilkan melalui media elektronik memang lebih menarik
dibandingkan
dengan sekedar ajakan teman atau keluarga apalagi jika tidak
dibarengi
dengan bukti nyata manfaat penggunaannya. Dengan demikan
dapat
disimpulkan bahwa semakin banyak pengaruh sosial (teman, pihak
bank, dan
keluarga) tidak mempengaruhi timbulnya motivasi penggunaan
e-banking.
Tabel 7. Hasil Faktor Memfasilitasi Kondisi/Facilitating
Conditions (FC)
No Memfasilitasi Kondisi/Facilitating Conditions (FC)
Total Skor
4a Website (W) 3
4b Pengalaman (PL) 13
4c Pengetahuan (PT) 16
Total Skor 32
Sumber: Diolah oleh penulis
Jumlah skor ideal untuk item No. 4 (skor tertinggi) = 3 x 18 =
54
Jadi dapat dihitung persentasenya yaitu :
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
faktor
memfasilitasi kondisi/facilitating conditions (FC) terhadap
motivasi
menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado
adalah
sebesar 59%. Jika dikaitkan dengan kriteria interpretasi skor,
dapat dikatakan
bahwa pengaruhnya cukup. Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa
indikator website
(W) sangat kecil kontribusinya pada penerimaan faktor
memfasilitasi kondisi
dalam memotivasi pegawai BPPKI Manado untuk menggunakan
e-banking
Bank Mandiri dibandingkan dengan indikator Penglaman (PL)
dan
Pengetahuan (PT). Hal ini disebabkan sebagian besar pegawai
BPPKI
Manado tidak memiliki akses internet sehingga informasi tentang
e-banking
Bank Mandiri hanya diperoleh dari pihak bank, teman,
keluarga,
iklan/penawaran media elektronik maupun media cetak, dan di
tempat kerja.
Sedangkan tingginya kontribusi Pengalaman (PL) terhadap
penerimaan faktor
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
266
disebabkan sebagian besar responden sudah menggunakan layanan
e-banking
bank lain sebelum menggunakan e-banking Bank Mandiri misalnya
ATM
bank lain. Sejalan dengan hal tersebut, tingginya kontribusi
Pengetahuan (PT)
terhadap penerimaan faktor memfasilitasi kondisi disebabkan
sebagian besar
pegawai BPPKI Manado sudah memiliki pengetahuan tentang
penggunaan
teknologi dasar layanan e-banking Bank mandiri seperti SMS dan
ATM.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak
infrastruktur
teknik dan organisasional yang dapat memfasilitasi kondisi
(website,
pengalaman, dan pengetahuan) penggunaan e-banking, maka
kemungkinan
semakin tinggi motivasi penggunaan e-banking yang dapat
ditimbul.
Untuk pengaruh motivasi menggunakan/behavioral intention
(BI)
terhadap perilaku menggunakan/use behavior (UB) e-banking
Bank
Mandiri Pegawai BPPKI Manado, dari hasil penelitian diperoleh
skor 16,
sedangkan skor tertinggi adalah 17 (karena jumlah responden 17
orang).
Sehingga persentase pengaruhnya dapat dihitung sebagai
berikut:
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa
pengaruh
motivasi menggunakan/behavioral intention (BI) terhadap
perilaku
menggunakan/use behavior (UB) e-banking Bank Mandiri Pegawai
BPPKI Manado adalah sebesar 94%. Jika dikaitkan dengan
kriteria
interpretasi skor, dapat dikatakan bahwa pengaruhnya sangat
kuat. Halnya ini
sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Stoner dalam
Riduwan
(2010:177) bahwa motivation is the factors that cause, channel,
and sustain an individuals behaviour yang dapat diartikan bahwa
motivasi merupakan faktor-faktor penyebab yang berhubungan dengan
sesuatu dalam perilaku
sesorang baik fisik maupun rohani. Dengan demikian dapat
disimpulkan
bahwa semakin tinggi motivasi sesorang maka semakin besar
kemungkinan
motivasi tersebut terealisasi dalam tindakan nyata.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor
harapan kinerja/performace expectacy (PE) dan harapan
upaya/effort
expectacy (EE) memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam
membangkitkan motivasi menggunakan atau behavioral intention
(BI) e-
banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Lain halnya
dengan
faktor pengaruh sosial/social influence (SI) yang memiliki
pengaruh
lemah dan faktor memfasilitasi kondisi/facilitating conditions
(FC) yang
memiliki pengaruh cukup dalam membangkitkan motivasi
menggunakan
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
267
e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI Manado. Namun
demikian, motivasi menggunakan ternyata memiliki pengaruh
sangat
kuat terhadap perilaku penggunaan atau use behaviour (UB)
menggunakan e-banking Bank Mandiri oleh Pegawai BPPKI
Manado.
Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan penulis
berdasarkan
hasil penelitian adalah pihak Bank Mandiri sebagai penyedia
layanan e-
banking Bank Mandiri hendaknya mempertahankan dan
meningkatkan
performa layanan e-banking nya agar pengaruh harapan kinerja
dan
harapan upaya dapat lebih meningkat lagi. Sedangkan untuk
pengaruh
sosial dan memfasilitasi kondisi, pihak Bank Mandiri hendaknya
dapat
melakukan sosialisasi lebih luas lagi ke masyarakat agar calon
pengguna
tidak hanya mendapatkan informasi dari pihak bank saja tetapi
juga dapat
melalui teman maupun keluarga. Selain itu, website Bank Mandiri
juga
harus disosialisasikan lebih luas agara lebih banyak calon
pengguna
layanan yang tertarik dan berusaha untuk mengakses website
tersebut
meskipun masih jarang yang memiliki akses internet.
DAFTAR PUSTAKA
Amijaya, Gilang Rizky, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi
Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat
Ulang
Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada
Nasabah Bank BCA), Skripsi, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Bank Indonesia, 2008, Ayo ke Bank: Mengenal Electronic Banking,
Bank
Indonesia, Jakarta.
Bank Mandiri, 2011, Mandiri Internet www.bankmandiri.co.id/
article/888824538651.asp, Diakses 2 November 2011.
--------------------, 2011, Mandiri Mobile
www.bankmandiri.co.id/
article/mandirimobile.aspx, Diakses 2 November 2011.
--------------------, 2011, Profil Perusahaan,
www.bankmandiri.co.id,
Diakses 2 November 2011.
Bungin, Burhan, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakatan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya,
Ed.
1, Cet. 4, Kencana, Jakarta.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
268
Christianty, Marieta dan Henny Medyawati, 2010, Analysis
Technology Acceptance Model (TAM) On Application E-Banking
(Empirical
Study of Bank Costumer in Bekasi, Skripsi, Gunadarma University,
Jakarta.
Depdikbud, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka,
Jakarta.
Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan. 2011. Laporan
Bulanan Statistik Perbankan Indonesia Bulan Februari 2011. Laporan
Teknis Intern. Vol 9 (3). Bank Indonesia, 162 hlm.
Facebook, 2011, ATM, http://id-
id.facebook.com/pages/ATM/103998229635720, Diakses 2
November
2011.
Gino, dkk, 1999, Belajar dan Pembelajaran I: S1/Semester III/ 2
SKS,
UNS Press, Surakarta.
Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar. PT Bumi
Aksara,
Jakarta.
--------------------, 2003, Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan Sistem,PT Bumi Aksara, Jakarta.
-------------------, 2005, Kurikulum dan Pembelajaran, Cet. 4,
PT Bumi
Aksara, Jakarta.
Kadir, Abdul dan Terra Ch. Triwahyuni, 2005, Pengenalan
Teknologi
Informasi, Ed. II, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Kasmir, 2004, Manajemen Perbankan, Cet. Kelima, PT
RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Kementerian Komunikasi dan Informatika. 2011. Laporan
Tahunan
Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2010. Biro
Perencanaan, Jakarta.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
269
Komunitas Perbankan Universitas Gunadarma, 2010, E-Banking,
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/01/e-banking/,
Diakses 2
November 2011.
Manik, Sulaiman Zuhdi, 2011, Melindungi Anak Dari
Pornografi,
http://www.pkpaindonesia.org/index.php?option=com_content&vie
w=article&id=252:melindungi-anak-dari-pornografi-&catid=64:
pkpa-aceh, Diakses 2 November 2011.
Pudjiastuti, Utami, 2010, Analisis Penetapan Pasar yang
Bersangkutan
Dalam Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 26/KPPU-L/2007,
FE UI, Jakarta.
Rahardjo, Budi, 2001, Aspek Teknologi dan Keamanan Dalam
Internet Banking, Materi Seminar di Banking Research and Regulation
Directorate Bank Indonesia, Internet Banking: Implementasi dan
Tantangannya Ke Depan, Tanggal 13 Agustus 2001.
Riduwan, 2010, Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru-Karyawan
dan
Peneliti Pemula, Cet. Keenam, Alfabeta, Bandung.
Rindy, 2011, Bank Mandiri Raih Predikat Terbaik Asiamoney,
Harian Ekonomi Neraca, 25 November 2011,
www.neraca.co.id/2011/10/02/bank-mandiri-raih-predikat-terbaik-
asiamoney/, Diakses 24 November 2011.
Sardiman, A.M, 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT
Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Surachmad, Winarno, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito,
Bandung.
Sedana, dan Wijaya, 2009, Applying UTAUT Model To Reach Better
Understanding on The Acceptance and Use of Learning Management
System Case Study: Experiential E-Learning of Sanata Dharma
University, Proceedings of The International Conference On
Advance Computer Science and Information Systems, h. 415-420.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,
PT
Rineka Cipta, Jakarta.
-
JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK
270
Spektrum Dunia, 2011, Pengguna Internet di Dunia Pada Tahun
2011
Mencapai 2 Milyar http://spektrumdunia.blogspot.com/2011/02/
pengguna-internet-didunia-pada-tahun.html, Diakses 2 November
2011.
Tarigan, Henry Guntur, 1986, Menyimak Sebagai Suatu
Keterampilan
Berbahasa,
Angkasa, Bandung.
Venkatesh, V. et al, 2003, User Acceptance of Information
Technology: Toward A Unified View, MIS Quarterly, Vol. 27. No. 3,
h. 425-478.
Widyastuti, Titis, 2008, Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan,
Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Terhadap
Pengaplikasian Layanan Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota
Yogyakarta), Skripsi, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Wikipedia, 2011, Motivasi,
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi#cite_note-butuh-4, diakses
28
November 2011.
Yahya, Mornizan dkk, 2011, Determinan ts of UTAUT in Measuring
User Acceptance of E-Syariah Portal in Syariah Courts in
Malayasia, Universiti Teknologi MARA, Malaysia.