3.4 TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGANTabel 3.7 tindakan keperawatan dan catatan perkembangan pada Ny.P dengan diagonsa diabetes melitus + post op amputasi cruris dextra 1. Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan Trauma jaringan dan reflek spasme otot skunder akibat : post op amputasi cruris dextraNo DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
1
1 22-06-2015
18.30 wib
18.40 wib
19.00 wib
19.20 wib
19.30 wib
20.00 wib
05.00 wib
05.30 wib
06.10 wib
06.15 wib
Dinas siang
Melakukan observasi keluhan pasien setelah post op amputasi cruris dextra
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 10 ( 1-10) nyeri berat T : terus menerus
Melakukan observasi TTV TD = 120/80 mmHgRR = 20x/menit S : 368CGCS : 4 5 6Perfusi : Hangat Kering merah.
Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri.
Mengganti cairan infuse NS 21 tpm
Injeksi obat tramadol 100 mg intravena
Dinas malam
Injeksi tramadol 100 mg intravena
Melakukan observasi TTV a. Suhu : 37C b. Nadi : 82/menitc. Tekanan darah : 150/90 mmHgd. RR : 20 x/menit
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 8 ( 1-10) nyeri berat T : terus menerus
Mengevaluasi teknik relaksasi nafas dalam yang sudah di ajarkan kemarin.
22-06 -2015 21.00 wib
23-06-2015 07.00 wib Dinas siang S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang setelah diberikan suntikan. P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 9 ( 1-10) nyeri beratT : terus menerus. O : Wajah pasien tampak menyerangai menahan nyeri. Pasien kooperatif dan bisa menerapkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Observasi TTV : a. Suhu : 365C b. Nadi : 88/menitc. Tekanan darah : 140/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4 Dinas malam S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang setelah diberikan suntikan. P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 8 ( 1-10) nyeri beratT : terus menerus. O : Wajah pasien tampak menyerangai menahan nyeri. Pasien masih ingat dengan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Pasien tidak bisa tidur karena nyeri Observasi TTV : a. Suhu : 368C b. Nadi : 80/menitc. Tekanan darah : 130/90 mmHgd. RR : 20 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
1
1
1 23-06-2015
08.00 wib
11.15 wib
11. 20 wib
12.00 wib
12.10 wib
16.45 wib
17.00 wib
17.05 wib
17.10 wib
05.00 wib
06.00 wib
06.10 wib
06.15 wib
Dinas Pagi
Membantu pasien untuk mendapatkan posisi nyaman (miring kanan)Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 6 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul
Mengajarkan pasien teknik distraksi dengan membayangkan kenangan yang indah
Injeksi obat tramadol 100 mg intravena
Observasi TTV pasien a. Suhu : 362C b. Nadi : 90/menitc. Tekanan darah : 140/80 mmHgd. RR : 18 x/menit
Dinas siang
Observasi TTV pasien a. Suhu : 365C b. Nadi : 84 /menitc. Tekanan darah : 120/70 mmHgd. RR : 20 x/menit
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 5 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul
Mengevaluasi cara yang diajarkan teknik distraksi dalam dengan membayangkan kenangan yang indah
Injeksi obat tramadol 100 mg intravena
Dinas malam
Injeksi tramadol 100 mg intravena
Melakukan observasi TTV a. Suhu : 365C b. Nadi : 84/menitc. Tekanan darah : 110/80 mmHgd. RR : 18 x/menit
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 4 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul
Mengevaluasi teknik relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi yang sudah di ajarkan kemarin.
23-06-201514.00
23-06-201521.00
24-06-201507.00Dinas pagi S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 6 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul O : Wajah pasien tampak menyerangai menahan nyeri. Pasien masih ingat dengan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Pasien tidak bisa tidur karena nyeri Pasien bisa mengikuti cara yang diajarkan untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi. Observasi TTV : a. Suhu : 36C b. Nadi : 84/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4 Dinas siang S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 4 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul O : Wajah pasien sedikit rileks Pasien masih ingat dengan teknik distraksi untuk mengurangi nyeri. Pasien sudah bisa tidur walaupun hanya bentar. Pasien bisa mengikuti cara yang diajarkan untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi. Observasi TTV : a. Suhu : 36C b. Nadi : 84/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagain P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 4 ( 1-10) nyeri sedang T : hilang timbul O : Wajah pasien sedikit rileks Pasien masih ingat dengan teknik distraksi dan teknik releksasi nafas dalam. Pasien sudah bisa tidur dengan nyeyak. Pasien bisa mengikuti cara yang diajarkan untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi. Observasi TTV : a. Suhu : 36C b. Nadi : 80/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagain P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
1 24-06-2015
08.00 wib
11.15 wib
11. 20 wib
12.00 wib
12.10 wib
16.45 wib
17.00 wib
17.05 wib
17.10 wib
05.00 wib
06.00 wib
06.10 wib
Dinas Pagi
Membantu pasien untuk mendapatkan posisi nyaman (miring kanan)Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 2 ( 1-10) nyeri ringan T : hilang timbul
Melakukan evaluasi teknik nafas dalam dan distraksi pada pasien
Injeksi obat tramadol 100 mg intravena
Observasi TTV pasien a. Suhu : 362C b. Nadi : 82/menitc. Tekanan darah : 120/80 mmHgd. RR : 20 x/menit
Dinas siang
Observasi TTV pasien a. Suhu : 36C b. Nadi : 80 /menitc. Tekanan darah : 130/70 mmHgd. RR : 18 x/menit
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 2 ( 1-10) nyeri ringan T : hilang timbul
Menganjurkan pada pasien untuk tetap memakai teknik distraksi dan teknik nafas dalam kalau nyeri itu muncul.
Injeksi obat tramadol 100 mg intravena
Dinas malam
Injeksi tramadol 100 mg intravena
Melakukan observasi TTV a. Suhu : 36C b. Nadi : 88/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit
Mengkaji tingkat nyeri pada pasien P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 0 ( 1-10) tidak nyei T : sudah tidak merasa nyeri.
24-06-2015 14.00 wib
24-06-2015 21.00 wib
25-06-2015 07.00 wibS : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan berkurang P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 2 ( 1-10) nyeri ringan T : hilang timbul O : Wajah pasien rileks Pasien masih ingat dengan teknik distraksi dan teknik releksasi nafas dalam. Sudah tidak ada gangguan tidur lagi. Pasien bisa mengikuti cara yang diajarkan untuk mengurangi nyeri dengan teknik distraksi. Observasi TTV : a. Suhu : 36C b. Nadi : 80/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagain P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
Dinas siang Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanan sudah mulai berkurang P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S : 1 ( 1-10) nyeri ringan T : hilang timbul O : Wajah pasien rileks Pasien sudah bisa menerapkan teknik distraksi dan teknik releksasi nafas dalam. . Observasi TTV : a. Suhu : 36C b. Nadi : 80/menitc. Tekanan darah : 130/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi sebagain P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
Dinas malam S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri P : Nyeri post op amputasi Q : cenut cenut R : kaki kanan bawah S :0 ( 1-10) tidak nyeri T : nyeri sudah hilang O : Wajah pasien rileks Pasien sudah bisa tersenyum Observasi TTV : a. Suhu : 364C b. Nadi : 84/menitc. Tekanan darah : 130/70 mmHgd. RR : 20 x/menit A : Masalah keperawatan nyeri teratasi P : Intervensi di hentikan
2. Diagnosa 2 : Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan Penurunan darah dan nutrisi ke jaringan sekunder akibat : diabetes melitus. No DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
222-06-201520.00 wib
20.05 wib
05.00 wib
05.10 wib
06.00 wib
Dinas siang intravena Injeksi meropenem 1 gr
Mengobservasi keadaan luka post op pasien
Dinas malam Memberikan infuse metronedazol 500 mg
Memberikan injeksi meropenem pada pasien
Kolaborasi dengan tim ahli gizi memberikan diit pada pasien
22-06-2015 21.00 wib
23-06-2015 07.00 wib Dinas siang S : - O : Warrna kulit coklat dan warna kuku merah muda, terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra hari ke-0, keadaan luka masih terbalut dengan kasa, dengan diameter luka 20 cm dan 11 jahitan, serta masih terpasang drain produksi darah 20 cc. Pasien mendapatkan terapi injeksi SC Lavermir 30 unit dan inj. Aprida 20 unit. Observasi Suhu : 365C A : Masalah integritas jaringan belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan 1,2,3,4,5 Dinas malam S : - O : Warrna kulit coklat dan warna kuku merah muda, terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra hari ke-0, keadaan luka masih terbalut dengan kasa, dengan diameter luka 20 cm dan 11 jahitan, serta masih terpasang drain produksi darah 50 cc. Observasi Suhu : 368C A : Masalah integritas jaringan belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan 1,2,3,4,5
3. Diagnosa 3 : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Kerusakan muskuluskletal No DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
322-06-2015 20.20 wib
20.30 wib
06.50 wib
Dinas siang Mengakaji kemampuan tonus otot pasien
5555 5555 0033 5555
Mengajarakan pasien untuk mobilisasi di tempat tidur miring kanan dan kiri
Dinas malam
Mengajarkan pasien latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit
22-06-201521.00 wib
23-06-2015 07.00 wib Dinas siang S : - O : 5555 5555 0033 5555 Pergerakan tonus otot pada tangan kanan skala 5 sedangkan pada kaki kanan ekstermitas atas 0 ( amputasi cruris dextra) dan bawah skala 3 (mengangkat tanpa tahanan ), tangan dan kaki kiri tidak ada masalah, skala 5 ( kuat dengan tahanan kuat) Keadaan umum pasien lemah Selama di rumah sakit pasien tampak di bantu suaminya untuk beraktifitas seperti mandi, berpakaian, toileting. Terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra dan masih terpasang drain. A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan 1, 2,3,4
Dinas malam S : - O : 5555 5555 0033 5555 Pergerakan tonus otot pada tangan kanan skala 5 sedangkan pada kaki kanan ekstermitas atas 0 ( amputasi cruris dextra) dan bawah skala 3 (mengangkat tanpa tahanan ), tangan dan kaki kiri tidak ada masalah, skala 5 ( kuat dengan tahanan kuat) Keadaan umum pasien lemah Selama di rumah sakit pasien tampak di bantu suaminya untuk beraktifitas seperti mandi, berpakaian, toileting. Terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra dan masih terpasang drain. A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan 1, 2,3,4
323-06-201507.20 wib
17.10 wib
17.20 wib Dinas pagi Mengakaji kemampuan tonus otot pasien
5555 5555 0033 5555
Dinas siang
Mengajarkan pasien latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit
Mengajarakan pasien untuk mobilisasi di tempat tidur miring kanan dan kiri, mencoba pasien untuk belajar duduk.
23-06-2015 14.00 wib
23-06-2015 21.00 wib
Dinas pagi S : - O : 5555 5555 0033 5555 Pergerakan tonus otot pada tangan kanan skala 5 sedangkan pada kaki kanan ekstermitas atas 0 ( amputasi cruris dextra) dan bawah skala 3 (mengangkat tanpa tahanan ), tangan dan kaki kiri tidak ada masalah, skala 5 ( kuat dengan tahanan kuat) Keadaan umum pasien lemah Selama di rumah sakit pasien tampak di bantu suaminya untuk beraktifitas seperti mandi, berpakaian, toileting. Terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra dan masih terpasang drain. A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi P : Intervensi di lanjutkan 1, 2,3,4
Dinas siang S : - O : 5555 5555 0033 5555 Pergerakan tonus otot pada tangan kanan skala 5 sedangkan pada kaki kanan ekstermitas atas 0 ( amputasi cruris dextra) dan bawah skala 3 (mengangkat tanpa tahanan ), tangan dan kaki kiri tidak ada masalah, skala 5 ( kuat dengan tahanan kuat) Keadaan umum pasien lema Selama di rumah sakit pasien tampak di bantu suaminya untuk beraktifitas seperti mandi, berpakaian, toileting. Pasien sudah mulai bisa duduk Pasien kooperatif untuk melakukan ROM aktif Terdapat luka post operasi amputasi cruris dextra dan masih terpasang drain. A : Masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian P : Intervensi di lanjutkan 1, 2,3,4
4. Diagnosa 4 : Ketidak stabilan kadar gula darah b/d Ketidak efektifan produksi insulinNo DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
422-06-2015 18.50 wib
19.00 wib
22.00 wib
05.30 wib
06.00 wib Dinas siang Mengobservasi hasil tes GDA tadi siang sebelum post op amputasi cruris dextra 2JPP = 242 mg/dl ( N : 86 125 mg/dl) BSN : 192 mg/dl (N : 76 -110 mg/dl)
Mengobservasi tanda-tanda vital pasien Melakukan observasi TTV TD = 120/80 mmHgRR = 20x/menit S : 368CGCS : 4 5 6Perfusi : Hangat Kering merah.
Dinas malam Injeksi lavermir 20 unit Melakukan observasi TTV a. Suhu : 37C b. Nadi : 82/menitc. Tekanan darah : 150/90 mmHgd. RR : 20 x/menitInjeksi apidra 20 unit sebelum makan22-06-2015 21.00 wib
22-06-2015 21.00 wib
Dinas siang S : - O : 2JPP = 242 mg/dl ( N : 86 125 mg/dl) BSN : 192 mg/dl (N : 76 -110 mg/dl) Keadaan umum pasien lemah Observasi TTV : a. Suhu : 365C b. Nadi : 88/menitc. Tekanan darah : 140/80 mmHgd. RR : 18 x/menit A : Masalah ketidak efektifan kadar gula darah belum terasi. P : Intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
Dinas siang S : - O : belum di lakukan tes GDA ulang lagi Keadaan umum pasien lemah Observasi TTV : a. Suhu : 368C b. Nadi : 80/menitc. Tekanan darah : 130/90 mmHgd. RR : 20 x/menit A : Masalah ketidak efektifan kadar gula darah belum terasi. P : Intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
5. Diagnosa 5 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan Sensasi nyeri pada luka post op amputasi cruris dextra
No DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
523-06-201507.30 wib
07.45 wib
11.20 wib
23-06-201516.30 wib
16.45 wib
17.05 wib
22.00 wib
22.05 wib Dinas PagiMelakukan pengkajian ke pada pasien mengenai penyebab pasien tidak bisa tidur
Mengkaji kebiasaan tidur pasien
Mengajarkan pasien teknik distraksi dengan membayangkan kenangan yang indah
Dinas siang Mengobservasi pemenuhan tidur pasien
Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien seperti : membatasi kunjungan dari keluraga pasien supaya pasien bisa beristirahat.
Mengevaluasi cara yang diajarkan teknik distraksi dalam dengan membayangkan kenangan yang indah
Dinas malam
Memberikan HE ke pada pasien untuk menggunakan kebiasaan sebelum tidur ketika di rumah seperti berdoa atau mendengarkan music.
Mengobservasi pemenuhan tidur pasien
23-06-201514.00 wib
23-06-2015 21.00 wib
24-06-201507.00 wib
Dinas pagi S : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri . O : - Pasien hanya tidur 1 jam pada waktu malam hari. Keadaan umum pasien lemas Pasien terlihat menyerangai menahan nyeri. Pasien terlihat mencoba untuk tidur A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi P : Intervesi di lanjutkan 1 5
Dinas siang S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur bentar O : - Pasien bisa tidur siang jam 13.30 16.00 wib Keadaan umum pasien lemas Pasien terlihat sedikit rileks A : Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian P : Intervesi di lanjutkan 1 5Dinas Malam S : Pasien mengatakan sudah bisa tidur dengan nyenyak O : - Pasien bisa tidur siang jam 13.30 16.00 wib Tidur malam jam 22.30 05.00 wib Pasien terlihat sedikit rileks dan wajah segar A : Masalah gangguan pola tidur teratasi P : Intervesi di hentikan
6. Diagnosa 6 : Defisit perawatan diri b/d kelemahanNo DxWaktu (tgl & jam)TindakanTT perawatWaktu (tgl & jam)Catatan Perkembangan (SOAP)TT perawat
623-06-201505.30 wib
05.40 wib
05.45 wib
16.40 wib
16.50 wib
17.00 wib
Dinas malam Membantu suami pasien untuk melakukan nyeko, megganti baju pasien
Mengobservasi kebersihan/ hygine pasien
Melakukan pengkajian ke pada pasien mengenai kenyamanan tentang kebersihan tubuhnya.
Dinas siang
Membantu suami pasien untuk melakukan nyeko, megganti baju pasien
Mengobservasi kebersihan/ hygine pasien
Melakukan pengkajian ke pada pasien mengenai kenyamanan tentang kebersihan tubuhnya.
23-06-201507.00 wib
23-06-201521.00 wib
Dinas malam S : - O : - Semua aktifitas pasien di bantu oleh keluarga dan perawat di ruangan. Keadaan umum pasien lemah. Pasien tampak lebih segar setelah di seko dan di ganti baju.A : Masalah defisit pearwatan diri teratasi sebagain P : Intervensi di lanjutkan 1- 5
Dinas siang S : pasien mengatakan nyaman dan badanya bersih. O : - Semua aktifitas pasien di bantu oleh keluarga dan perawat di ruangan. Keadaan umum pasien lemah. Pasien tampak lebih segar setelah di seko dan di ganti baju. Untuk toileting BAK dan BAB masih di bantu oleh pihak kelurganya sepenuhnya. A : Masalah defisit pearwatan diri teratasi sebagain P : Intervensi di lanjutkan 1- 5
224-06-201505.30 wib
05.40 wib
05.45 wib
16.40 wib
16.50 wib
17.00 wib
Dinas malam Membantu suami pasien untuk melakukan nyeko, megganti baju pasien
Mengobservasi kebersihan/ hygine pasien
Melakukan pengkajian ke pada pasien mengenai kenyamanan tentang kebersihan tubuhnya.
Dinas siang
Membantu suami pasien untuk melakukan nyeko, megganti baju pasien
Mengobservasi kebersihan/ hygine pasien
Melakukan pengkajian ke pada pasien mengenai kenyamanan tentang kebersihan tubuhnya.
24-06-201507.00 wib
23-06-201521.00 wib
Dinas malam S : - O : - Semua aktifitas pasien di bantu sebagian oleh keluarga Pasien sudah mulai belajar sedikit-dikit untuk mobilisasi di tempat tidur Pasien sudah mulai belajar untuk memakai pakaiannya sendiri walaupun masih di bantu. Untuk toileting BAK dan BAB masih di bantu oleh pihak kelurganya sepenuhnya. Pasien tampak lebih segar setelah di seko dan di ganti baju.A : Masalah defisit pearwatan diri teratasi sebagain P : Intervensi di lanjutkan 1- 5
Dinas siang S : - O : - Semua aktifitas pasien di bantu sebagian oleh keluarga Pasien sudah mulai belajar sedikit-dikit untuk mobilisasi di tempat tidur Pasien sudah mulai belajar untuk memakai pakaiannya sendiri walaupun masih di bantu. Untuk toileting BAK dan BAB masih di bantu oleh pihak kelurganya sepenuhnya. Pasien tampak lebih segar setelah di seko dan di ganti baju.A : Masalah defisit pearwatan diri teratasi sebagain P : Intervensi di lanjutkan 1- 5