Top Banner

of 18

TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

Mar 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    1/18

    LAPORAN KEMAJUAN

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    BRO LOVE SIS (BRAIN-AND-GYRO CONTROLLED TRAVEL ASSIST

    DEVICE), KONTROL KURSI RODA BERBASISBRAIN-COMPUTER

    INTERFACEDAN SENSOR GYROUNTUK PENDERITA KELUMPUHAN

    PADA KEEMPAT ANGGOTA GERAK

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM KARSA CIPTA

    Disusun Oleh:

    Timotius Wira Yudha 04121401065 Angkatan 2012

    Muhammad Wiko Rialdi 03041281320008 Angkatan 2013

    Renaldy Dwi Nugraha 03051181320035 Angkatan 2013

    Ali Morgana 03041281320034 Angkatan 2013

    Kornelius Firstdly 09121402044 Angkatan 2012

    UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    PALEMBANG

    2016

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    2/18

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    3/18

    RINGKASAN

    Jumlah penduduk dengan disabilitas di Indonesia meningkat dari 0,69%

    pada tahun 2003 menjadi 2,45% pada tahun 2012. Sementara itu, 66% dari seluruhpenderita disabilitas mengalami disabilitas yang melibatkan fungsi motorik.

    Disabilitas ini dapat disebabkan oleh berbagai masalah, seperti cedera mekanik,

    kelainan otot dan saraf, dan kelemahan akibat penyakit.

    Kemajuan teknologi kedokteran, yang bersifat multidisipliner dan

    merupakan salah satu aspek terpenting dalam ilmu kedokteran, sangat diperlukan

    sebagai pendekatan untuk mempermudah penderita disabilitas untuk hidup seperti

    orang normal. Penemuan kursi roda telah banyak memberikan manfaat bagi

    masyarakat dengan disabilitas motorik.

    Seiring dengan perkembangannya, desain dan fungsionalitas kursi roda

    terus diperbarui. Beberapa dekade setelah penemuan kursi roda mendorong sendiri,

    diciptakan kursi roda elektrik. Kontrol kursi roda pun menjadi semakin mudah

    dengan penciptaan kendali berbasis Android oleh para ilmuwan dari Indonesia.

    Sayangnya, belum ada kursi roda yang mampu memenuhi kebutuhan penderita

    kelumpuhan keempat anggota gerak untuk dapat berpindah secara mandiri.

    Kehadiran kursi roda dengan kontrol melalui otak melalui antarmuka

    otak-komputer (brain-computer interface) dan gerakan kepala akan menjadi solusi

    yang inovatif. BRO LOVE SIS merupakan kursi roda elektrik yang dikendalikan

    melalui perintah otak yang didasarkan pada tingkat perhatian pengguna dan

    gerakan kepala (maju, mundur, kiri, dan kanan). Keunikan kendali dan mudahnya

    cara penggunaan ini akan memudahkan penderita disabilitas keempat anggota gerak

    untuk hidup mandiri.

    BRO LOVE SIS terdiri dari 5 bagian utama: headgear yang berfungsi

    sebagai antarmuka otak-komputer dan sensor arah gerakan, rangka utama yang

    terbuat dari aluminium, dua motor arus searah (DC) di bagian kiri dan kanan

    sebagai penggerak, rangkaian elektronik yang menggunakan mikrokontroler

    Arduino Mega 2560, dan sensor ultrasonik. Arduino Mega 2560 merupakan otak

    (komputer) dari BRO LOVE SIS, dan sensor ultrasonik berfungsi untuk membatasi

    gerakan kursi roda supaya tidak menabrak objek yang berada di dekatnya.

    BRO LOVE SIS telah selesai dirancang dan dirakit, dengan tingkatkeselesaian 70%. Saat ini, sedang dilakukan pengujian terhadap BRO LOVE SIS,

    namun mengalami kendala belum datangnya pengganti komponen yang rusak.

    BRO LOVE SIS akan mampu dikendalikan menggunakan konsentrasi dan gerakan

    kepala. Rencana yang akan dilakukan adalah mengganti komponen drivermotor,

    menyempurnakan program Arduino, dan melakukan eksperimentasi kepada subjek.

    Setelah itu, akan dibuat laporan akhir dan penyelesaian administratif lainnya.

    iii

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    4/18

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul ..................................................................................................... i

    Halaman Pengesahan ............................................................................................. ii

    Ringkasan .............................................................................................................. iii

    Daftar Isi ................................................................................................................ iv

    Daftar Gambar ........................................................................................................ v

    Bab 1. Pendahuluan ................................................................................................ 1

    Bab 2. Target Luaran .............................................................................................. 2

    Bab 3. Metode ......................................................................................................... 23.1. Metode dan Model Pelaksanaan .......................................................... 2

    3.2. Prosedur Perancangan Sistem ............................................................. 3

    3.3. Cara Kerja Alat ...................................................................................3

    3.4. Keunggulan dan Kendala .................................................................... 4

    3.5. Pengujian Performa Alat ..................................................................... 4

    3.6. Pernyataan Etik Subjek Penelitian ....................................................... 4

    Bab 4. Hasil yang Dicapai ....................................................................................... 5

    4.1. Overview.............................................................................................. 5

    4.2. Pembelian Alat dan Bahan ................................................................... 6

    4.3. Pembuatan Bro Love Sis ...................................................................... 6

    4.4. Pengujian Bro Love Sis ........................................................................ 7

    Bab 5. Potensi Hasil ................................................................................................ 7

    Bab 6. Rencana Tahapan Berikutnya ...................................................................... 8

    Daftar Pustaka ......................................................................................................... 9

    Lampiran .............................................................................................................. 10

    Lampiran 1. Penggunaan Dana ................................................................. 10

    Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan .......................................................... 11

    iv

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    5/18

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Flowchart ........................................................................................ 3

    Gambar 2 Proses pengerjaan ketika motor tiba di Indonesia .......................... 11

    Gambar 3 Pembuatan rangka di Workshop Santoso ...................................... 11

    Gambar 4 Konsultasi bersama dosen pembimbing ........................................ 12

    Gambar 5 Perakitan roda ............................................................................... 12

    Gambar 6 Tes koneksi Bro Love Sis .............................................................. 13

    Gambar 7 Konsultasi ke-3 bersama dosen pembimbing ................................ 13

    v

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    6/18

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Populasi dengan disabilitas merupakan salah satu kelompok yang patut diberi

    perhatian khusus. Dalam masyarakat, kelompok ini tidak hanya kerap kali

    mengalami marginalisasi, tetapi disabilitas yang mereka miliki juga membatasi

    mereka untuk mengakses berbagai sumber daya. Di Indonesia sendiri, proporsi

    penduduk dengan disabilitas telah mengalami peningkatan dari 0,69% pada tahun

    2003 menjadi 2,45% pada tahun 2012 (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2014).

    Celakanya, 66% dari seluruh penduduk dengan disabilitas 1,62% dari

    seluruh penduduk Indonesia - memiliki disabilitas motorik (Kemenkes, 2014).

    Disabilitas motorik sendiri dapat disebabkan oleh berbagai masalah dasar, sepertitrauma mekanik, kelainan otot dan saraf, dan kelemahan fisik yang disebabkan oleh

    penyakit jangka panjang.

    Sementara itu, kemajuan ilmu pengetahuan telah memerbolehkan manusia

    untuk berhenti menganggap penyakit sebagai intervensi supranatural. Ilmu

    kedokteran kuna yang berbasis alkimia mulai ditinggalkan pada abad ke-16, dan

    kedokteran telah menjadi sebuah ilmu multidisipliner.

    Kemajuan teknologi kedokteran merupakan salah satu aspek terpenting

    dalam ilmu multidisipliner ini. Penemuan kursi roda, misalnya, telah memudahkan

    penderita disabilitas motorik untuk memiliki mobilitas yang mendekati normal.

    Meningkatnya mobilitas penderita disabilitas motorik ini akan memudahkan

    mereka untuk mencari pekerjaan, menjalani hidup sosial, dan melakukan aktivitas

    lain seperti orang normal.

    Desain dan fungsionalitas kursi roda terus dimantapkan seiring dengan

    perkembangan zaman. Pada tahun 1953, diciptakan kursi roda elektrik pertama

    (CSTM, 2014), dan beberapa ilmuwan Indonesia telah berhasil membuat prototipe

    kursi roda dengan kontrol melalui telepon selular (Pradana, 2014). Sayangnya,

    belum ada kursi roda yang mampu menjawab kebutuhan penderita dengankelumpuhan pada seluruh anggota gerak (tetraplegia).

    BRO LOVE SIS (Brain-and-gyro controlled Travel Assist Device) meru-

    pakan kursi roda dengan kontrol berbasis antarmuka otak-komputer (brain-

    computer interface) dan sensor arah gerakan (gyro) yang dikenakan di kepala. Alat

    ini digunakan dengan memfokuskan pikiran pengguna dan menggerakkan kepala

    sesuai arah yang diinginkan. BRO LOVE SIS akan menjawab tantangan akan

    kebutuhan ini dan akan mengurangi dependensi penderita disabilitas motorik

    tetraplegik.

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    7/18

    2

    BAB 2

    TARGET LUARAN

    a.

    Artikel Ilmiah tentang BRO LOVE SIS. Artikel ini akan berguna bagi siapa saja

    yang ingin mengembangkan produk baru berdasarkan prototipe ini, atau yang

    mau meng-improveBRO LOVE SIS dan memberi kritik/saran.

    b. BRO LOVE SIS. Produk kursi roda yang nyata akan memberikan manfaat bagi

    banyak orang. Masyarakat akan tertarik untuk menggunakan BRO LOVE SIS,

    dan reviewerakan meneliti BRO LOVE SIS ini lebih lanjut untuk dibuat lebih

    baik di masa depan.

    c. Hak Kekayaan Intelektual. BRO LOVE SIS akan didaftarkan sebagai produk

    kekayaan intelektual karya anak bangsa, dan akan mendapatkan paten sebagai

    kursi roda kendali otak dan giroskop.

    BAB 3

    METODE

    3.1. METODE DAN MODEL PELAKSANAAN

    Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode eksperimental.

    Tahap awal kegiatan adalah menentukan desain produk BRO LOVE SIS meng-

    gunakan program desain 3 dimensi (SolidWorks 2012) dan menentukan alat dan

    bahan yang akan digunakan.

    Kegiatan akan dilanjutkan dengan perakitan BRO LOVE SIS. Setelah

    produk selesai dirakit dan diprogram, akan dilakukan debugging untuk mencari

    kesalahan dalam perancangan hardwaredan pemrograman. Setelah produk selesaidi-debug, produk akan diuji coba pada 5 subjek normal, di mana subjek akan

    diberikan kesempatan untuk mencoba menggunakan kursi roda manual, kursi roda

    elektrik biasa, dan BRO LOVE SIS. Setelah pencobaan, subjek akan diberikan

    kuesioner berisi pertanyaan dengan skala numerik tentang kepuasan mereka

    terhadap masing-masing produk.

    Akhirnya, akan dilakukan pemrosesan data dalam bentuk tabel dan akan di-

    inputke laporan akhir penelitian.

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    8/18

    3

    3.2. PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM

    BRO LOVE SIS akan dibuat berdasarkan desain kursi roda manual tipe

    transporter (didorong oleh operator di belakang). Alasan pemilihan desain ini

    adalah diameter roda belakang yang kecil, yang akan memudahkan motor DC untukmenggerakkannya.

    Desain BRO LOVE SIS akan dibuat menggunakan program SolidWorks

    2012. BRO LOVE SIS terdiri dari 5 subunit utama: rangka, motor, rangkaian

    elektronik, sensor ultrasonik, dan headgear. Rangka BRO LOVE SIS terbuat dari

    kursi roda travel transporteryang berbahan dasar aluminium. Rangka aluminium

    bersifat tahan terhadap gaya yang kuat dari luar dan walaupun ringan, dapat

    menampung beban hingga 75 kg.

    Motor yang akan digunakan adalah motor DC bertegangan 12-24 V yang

    memiliki torsi 100 kg.cm dan ke atas. Motor ini akan dihubungkan ke H-bridge

    (motor shield) agar dapat dimanfaatkan dalam pemrograman Arduino. Rangkaian

    elektronik akan ditaruh di bagian bawah, untuk tidak mengurangi nilai estetik dari

    produk ini. Sensor ultrasonik akan dipasang di bagian depan dan belakang produk,

    dan fungsinya adalah untuk mencegah tabrakan. Terakhir, tetapi yang paling

    penting, adalah headgear Neurosky Mindwave yang ditempelkan sensor gyro

    sebagai kontroler utama BRO LOVE SIS.

    3.3. CARA KERJA ALAT

    Gambar 1. Flowchart

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    9/18

    4

    Inisiasi dilakukan oleh seorang asisten, di mana ia membantu memasang

    headgeardi kepala pengguna dan menyalakan tombor POWER(daya) utama yang

    terletak di bagian belakang bawah BRO LOVE SIS, dan memasang tali pengaman.

    Ketika pengguna memfokuskan perhatiannya ke jalan, EEG yang terdapatdalam headgearakan mendeteksi adanya perbedaan tegangan di bagian frontal otak,

    yang menunjukkan bahwa bagian itu sedang bekerja. Jika fokus telah mencapai

    50%, kursi roda akan bergerak maju. Jika pengguna menelengkan kepalanya ke kiri,

    maka sensor gyroakan mendeteksi adanya perubahan orientasi ke sebelah kiri dan,

    melalui Arduino, kedua motor akan diperlambat tetapi motor kiri akan dibuat

    lebih lambat dari motor kanan. Ini akan menyebabkan kursi roda berbelok arah ke

    kiri, dan sebaliknya. Konfigurasi ini juga terjadi jika pengguna menelengkan

    kepalanya ke belakang (mundur) dan ke depan (maju lagi).

    Adanya sensor ultrasonik di bagian depan BRO LOVE SIS meminimalisasikejadian kecelakaan/tabrakan dengan objek lain maupun manusia. Jika sensor

    mendeteksi adanya halangan di depan atau belakang yang berjarak 20 cm atau

    kurang, kedua motor akan dihentikan. Dalam situasi seperti ini, yang dapat dilaku-

    kan oleh pengguna adalah mundur jika halangan berada di depan, maju jika

    berada di belakang, atau berbelok ke kiri atau ke kanan.

    3.4. KEUNGGULAN DAN KENDALA

    Keunggulan BRO LOVE SIS dibandingkan dengan produk kursi roda

    lainnya adalah pengoperasiannya yang lebih mudah, khususnya bagi penggunadengan kelumpuhan keempat anggota gerak. Kehadiran BRO LOVE SIS akan

    mengurangi kebutuhan terhadap pengasuh, atau paling tidak, mengurangi beban

    kerja yang harus dilakukan oleh pengasuh.

    Keamanan merupakan salah satu keunggulan tersendiri. Dengan pendeteksi

    tingkat perhatian, sensor ultrasonik, dan sabuk pengaman, risiko terjadinya

    kecelakaan dan tabrakan akan berkurang secara signifikan. Produk ini juga

    terjangkau; biaya produksinya yang diaproksimasi Rp 10.000.000,00 akan sangat

    kompetitif dengan kursi roda elektrik lain yang dijual di atas Rp 20.000.000,00.

    Sekalipun memiliki banyak keunggulan, BRO LOVE SIS juga mengalami

    beberapa kendala. Produk ini tidak bisa dilipat saat dibawa bepergian, dan inisiasi

    masih belum bisa dilakukan secara otomatis.

    3.5. PENGUJIAN PERFORMA ALAT

    Pengujian BRO LOVE SIS dilakukan menggunakan metode eksperimental.

    Peneliti akan mencari subjek 5 orang normal secara acak dan bersedia volunter.

    Pemilihan subjek ini didasarkan pada fakta bahwa penderita tetraplegia memiliki

    kesulitan dalam menulis kuesioner yang akan diberikan. Subjek akan ditawarkan

    untuk mencoba menggunakan 3 produk yang berbeda: kursi roda biasa, kursi roda

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    10/18

    5

    elektrik konvensional, dan BRO LOVE SIS. Uji coba ini dilakukan selama 5 menit

    pada masing-masing produk.

    Setelah itu, peneliti akan membagikan kuesioner (terlampir) kepada subjek

    untuk diisi. Kuesioner ini berisi pertanyaan seputar pengalaman dan kepuasansubjek terhadap masing-masing produk yang dicoba, dalam skala numerik: 1 (tidak

    puas), 2 (kurang puas), dan 3 (puas). Setelah itu, akan dibandingkan total skor pada

    kursi roda biasa, kursi roda elektrik konvensional, dan BRO LOVE SIS. Produk

    dengan skor tertinggi adalah produk dengan kepuasan tertinggi.

    3.6. PERNYATAAN ETIK SUBJEK PENELITIAN

    Peneliti menganggap penelitian ini memenuhi syarat etik penelitian, karena

    didasarkan pada landasan ilmu yang kuat dan up-to-date, dan pengujian yang

    dilakukan pada subjek manusia tidak menyebabkan rasa nyeri dan tidak bersifat

    invasif (melukai subjek). Subjek dalam pengujian ini juga bersifat volunter dan

    tidak ada pemaksaan untuk mengikuti pengujian produk ini.

    Untuk kompensasi dan ucapan terima kasih atas waktu dan kesediaan subjek

    yang berpartisipasi dalam pengujian BRO LOVE SIS, peneliti akan memberikan

    snackdan kompensasi transportasi kepada subjek setelah pengisian kuesioner.

    BAB 4

    HASIL YANG DICAPAI

    4.1. Kemajuan Program

    Program BRO LOVE SIS telah berjalan sejauh 70% saat laporan kemajuan

    ini ditulis (14 Juni 2016). BRO LOVE SIS telah melalui proses perancangan,

    perakitan, serta pemrograman. Ditargetkan, BRO LOVE SIS akan mampu

    dikendalikan menggunakan konsentrasi dan gerakan kepala penggunanya.

    Tabel 1. Tabel Kemajuan Program

    No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

    Tahap 1: Persiapan

    1 Desain rencana proyek

    2 Desain perangkat

    3 Catatan harian tahap 1

    Tahap 2: Pembuatan BRO LOVE SIS

    1 Pembelian alat, bahan

    2 Perakitan kursi roda

    3 Perakitan sistem motor

    4 Perakitan elektrikal

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    11/18

    6

    5 Testing koneksi

    6 Catatan harian tahap 2

    Tahap 3: Pengujian BRO LOVE SIS

    1 Debugging

    2 Pengujian produk3 Catatan harian tahap 3

    Tahap 4: Analisis dan Evaluasi

    1 Eksperimentasi

    2 Analisis dan Evaluasi

    3 Catatan harian tahap 4

    Tahap 5: Laporan Akhir

    1 Pembuatan lap. akhir

    2 Penyelesaian admin.

    Legenda

    : telah dilaksanakan

    : belum dilaksanakan

    Program yang dirancang telah dilaksanakan sebanyak 29 dari 42 kotak, yang

    sebanding dengan 70%. BRO LOVE SIS telah selesai dirakit dan sedang dalam

    proses pengujian. Setelah testing koneksi dilakukan, rangkaian elektrikal dihubung-

    kan ke perangkat utama dan terjadi kontak singkat.

    4.2. Pembelian Alat dan Bahan

    Alat dan bahan dibeli di berbagai lokasi dan menggunakan berbagai metode.Sebagian besar bahan didapatkan melalui belanja onlinemenggunakan Internet.

    Beberapa komponen, seperti Neurosky Mindwave, motor MY-1025, dan modul

    bluetooth Bluesmirf Silver, tidak tersedia di Indonesia dan harus dipesan dari luar

    negeri melalui jasa perantara.

    4.3. Pembuatan Bro Love Sis

    Bro Love Sis dibuat sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan

    sebelumnya. Pembuatan melalui 3 tahap utama, yaitu pembuatan perangkat keras

    (kursi roda dan motor), rangkaian elektrikal, dan perangkat lunak (pembuatan kode).Kursi roda yang telah dibeli selanjutnya dibawa ke Workshop Santoso, di

    mana telah dilakukan pembuatan rangka tambahan untuk memuat kedua motor dan

    komponen elektrikal. Setelah rangka diselesaikan dengan bantuan Workshop

    Santoso, kursi roda pun diambil kembali dan tim melakukan pemasangan sistem

    roda gigi.

    Setelah itu, rangkaian elektronik dibuat untuk menghubungkan giroskop

    dan modem Bluetooth ke Arduino. Kemudian, dilakukan pengujian koneksi dan

    pemrograman.

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    12/18

    7

    4.4. Pengujian Bro Love Sis

    Pengujian dilakukan dengan metode trial-and-error yang dititikberatkan

    pada keberhasilan koneksi dan pemrograman. Setelah seluruh rangkaian elektronik

    selesai, pengendali (driver) motor pun dihubungkan ke perangkat utama. Saatdihubungkan, pertama kali tidak timbul masalah. Namun, beberapa menit kemudian,

    drivermotor mengalami kerusakan (hangus). Tim telah memesan komponen yang

    diperlukan (MOSFET IRF9530) dan sedang menunggu tibanya komponen. Namun,

    tim tetap optimis untuk menyelesaikan proyek Bro Love Sis bahkan jika komponen

    tiba setelah monitoring dan evaluasi.

    BAB 5

    POTENSI HASIL

    a. Masyarakat Indonesia

    BRO LOVE SIS tidak hanya akan memudahkan masyarakat dengan disabilitas

    motorik khususnya kelumpuhan keempat anggota gerak dalam mobilitas

    dan mengurangi dependensi, tetapi juga memerkenalkan teknologi robotik.

    Dengan kehadiran BRO LOVE SIS, diharapkan masyarakat umum jugasemakin aware dan memberikan perhatian khusus kepada kelompok dengan

    disabilitas.

    Selain itu, masyarakat umum akan tertarik dan semakin kreatif dengan

    penciptaan alat-alat aplikatif yang berbasis mikrokontroler seperti Arduino.

    Gerakan maker (pembuatan alat sederhana berbasis teknologi dan komputer)

    akan mengajak masyarakat untuk bersikap kritis terhadap berbagai

    permasalahan yang ada dalam masyarakat dan menciptakan solusi yang dapat

    dimanfaatkan oleh semua orang.

    b.

    Pemuda Indonesia

    BRO LOVE SIS akan meng-encourage pemuda untuk peduli dengan

    masyarakat dengan disabilitas di sekitarnya, sekaligus memperkenalkan

    teknologi robotik. Mengenal teknologi robotik merupakan salah satu hal yang

    penting agar pemuda Indonesia dapat bersaing di dunia yang kompetitif.

    c. Akademisi dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    1. BRO LOVE SIS akan menjadi fondasi bagi mahasiswa lintas bidang ilmu

    untuk mengembangkan ilmu teknik biomedis (biomedical engineering) di

    Indonesia.

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    13/18

    8

    2. Mendorong mahasiswa untuk mengembangkan BRO LOVE SIS agar dapat

    memiliki nilai fungsional dan estetika yang lebih baik.

    3. Meningkatkan kooperasi mahasiswa lintas bidang ilmu untuk membuat

    karya yang inovatif dan memiliki nilai guna di masyarakat.

    BAB 6

    RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

    Tahap 4: Analisis dan Evaluasi1 Eksperimentasi

    2 Analisis dan Evaluasi

    3 Catatan harian tahap 4

    Tahap 5: Laporan Akhir

    1 Pembuatan lap. akhir

    2 Penyelesaian admin.

    Saat ini tim sedang menunggu datangnya MOSFET IRF9530 yang

    mengalami kerusakan saat pengujian. Setelah itu, pengujian akan diselesaikan. Tim

    sangat optimis mampu menyelesaikan proyek Bro Love Sis bahkan setelahmonitoring dan evaluasi.

    Setelah pemasangan sensor ultrasonik, pengujian BRO LOVE SIS

    dilakukan menggunakan metode eksperimental. Peneliti akan mencari subjek 5

    orang normal secara acak dan bersedia volunter. Pemilihan subjek ini didasarkan

    pada fakta bahwa penderita tetraplegia memiliki kesulitan dalam menulis kuesioner

    yang akan diberikan. Subjek akan ditawarkan untuk mencoba menggunakan 3

    produk yang berbeda: kursi roda biasa, kursi roda elektrik konvensional, dan BRO

    LOVE SIS. Uji coba ini dilakukan selama 5 menit pada masing-masing produk.

    Setelah itu, peneliti akan membagikan kuesioner (terlampir) kepada subjek

    untuk diisi. Kuesioner ini berisi pertanyaan seputar pengalaman dan kepuasan

    subjek terhadap masing-masing produk yang dicoba, dalam skala numerik: 1 (tidak

    puas), 2 (kurang puas), dan 3 (puas). Setelah itu, akan dibandingkan total skor pada

    kursi roda biasa, kursi roda elektrik konvensional, dan BRO LOVE SIS. Produk

    dengan skor tertinggi adalah produk dengan kepuasan tertinggi.

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    14/18

    9

    DAFTAR PUSTAKA

    Canada Science and Technology Museum. 2014. George Klein. Diakses

    melalui http://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_

    i19_e.cfmpada 8 Oktober 2015, 19.23 WIB.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Buletin Jendela Data dan

    Informasi Kesehatan: Situasi Penyandang Disabilitas. Jakarta:

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

    Pradana, Angga et al.. 2014.Rancang Bangun Electric Wheelchair Controlled by

    Android Device with Speech Recognition Commands Function untuk

    Mempermudah Penyandang Cacat Melakukan Aktivitas Diatas Kursi Roda

    Tanpa Bantuan Orang Lain. Surabaya: Digilib Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember.

    http://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_i19_e.cfmhttp://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_i19_e.cfmhttp://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_i19_e.cfmhttp://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_i19_e.cfmhttp://www.sciencetech.technomuses.ca/english/about/hallfame/u_i19_e.cfm
  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    15/18

    10

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1. Penggunaan Dana

    Item Kuantit

    as

    Harg

    a

    Satua

    n

    Harg

    a

    Beli

    Keterangan

    Kursi Roda 1 2158 2158 Rangka kursi roda Krisbow

    Sensor Ultrasonik 2 20 40 Detektor jarak untuk

    mencegah kolisi

    Arduino Mega 2560 1 175 175 Pusat kendali Bro Love Sis

    Motor Driver 1 36 36 RUSAK SAAT

    PEMAKAIAN

    Kabel Jumper 1 26.5 26.5

    Breadboard 1 49 49

    Neurosky Mindwave 1 1959.

    7

    1959.

    7

    Input (sensor gelombang otak)

    Modul Bluetooth

    Bluesmirf Silver

    1 552 552

    Motor MY 1025 2 962.1 1924.

    2

    Gear 2 10 20 Roda gigi untuk

    menggerakkan roda via motorBaterai 12 V 20 Ah 2 135 270

    Komponen lain 1 319.5 319.5

    7529.

    9

    Lampiran 2. Bukti-bukti Pendukung Kegiatan

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    16/18

    11

    Gambar 2. Proses pengerjaan ketika motor tiba di Indonesia

    Gambar 3. Pembuatan rangka di Workshop Santoso

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    17/18

    12

    Gambar 04. Konsultasi bersama dosen pembimbing

    Gambar 05. Perakitan roda

  • 7/25/2019 TimotiusWiraYudha UniversitasSriwijaya PKMKC LapKemajuan

    18/18

    13

    Gambar 06. Tes koneksi Bro Love Sis

    Gambar 07. Konsultasi ke-3 bersama dosen pembimbing