Tiga Bukti Logis & Faktuilallah swt bukan Tuhan
Saya boleh katakan, bangsa Arab sebenarnya tidak berniat menipu,
mereka sendiri justru tertipu oleh keprimitifan nenek moyang mereka
yang menganggap batu hajar aswad sebagai Tuhan. Mereka sendiri
begitu yakin, sangat-sangat yakin, kalau batu itu adalah Tuhan.
Hal ini tidak aneh, karena bila kita tilik dari sejarah
bangsa-bangsa kuno, terutama mereka yg begitu terbelakang, mereka
mempercayai JIMAT, batu bertuah atau batu jeda sebagai "DZAT" yang
memiliki kekuatan supranatural (adikodrati) dan dapat mempengaruhi
kelangsungan jagat raya ini, termasuk hidup matinya makhluk hidup.
Maka kita akhirnya dapat mengerti dan menerima kegoblokan bangsa
Arab itu, bahwa mereka sesungguhnya sadar bahwa yang mereka sembah
itu adalah batu, namun mereka dengan senang hati melakukannya
karena bagi mereka, batu itu adalah TUHAN SANG PENCIPTA (wujud dari
berhala dewa bulan sabit). Mereka tidak merasa diri mereka goblok,
karena otak mereka yang primitif. Bila kita sebagai bangsa
Indonesia yang sebenarnya telah memiliki peradaban lebih tinggi dan
lebih pintar dari bangsa primitif Arabia itu, malah mengikuti pola
berpikir, mengadopsi keprimitifan mereka, yaitu ikut-ikutan bangsa
primitif itu dengan turut melakukan penyembahan kepada batu,
berarti kita sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa yang dungu.
Biarkan Arab punya tuhannya sendiri. Awloh adalah tuhan lokal
mereka, biarkan mereka. Mereka mau meyakini batu sebagai Tuhan, itu
urusan mereka sendiri. Tapi sangatlah GOBLOK bila kita yang lebih
tinggi budayanya dari mereka malah ikut-ikutan bangsa primitif
itu.
Memang kita tidak bisa memungkiri, nabi mereka memang secara
sengaja hendak menjadikan tuhan lokal mereka menjadi tuhan
universal, dengan cara memaksa bangsa-bangsa lain untuk turut
menyembahnya. Secara psikologis, bila awloh disembah di seluruh
dunia berarti derajat bangsa Arab akan terangkat pula, dan itu
memberi keleluasaan bangsa Arab untuk dapat berkuasa penuh di bumi.
Itu secara umum; dan secara khususnya, dengan mengorbitkan awloh
sebagai satu-satunya sesembahan yg agung, berarti mengangkat citra
bani Quraish (penduduk kota Mekkah) sebagai suku yang terhormat.
Anda bisa bayangkan, sewaktu seluruh dunia mengucapkan kalimat:
"Laa illa ha illalaaa.... Laa illa ha illalaaa...." Betapa
bangganya orang Quraish, nama sesembahan mereka diakui dan
dipuja-puja.Mereka yang pintar, kita yang goblok. Maka dari itu,
tanpa perlu banyak argumentasi/pendapat lagi, saya akan suguhkan
bukti-bukti logika kenapa MUSLIM itu GOBLOK. Perhatikan ini! 1) Ke
arah mana kiblat sholatmu? Ke Kaabah, di mana disitulah ditempatkan
batu "awloh" sembahan Quraish. Jadi, yang kamu sembah bukan SANG
PENCIPTA, tapi tuhannya Quraish, penduduk kota Mekkah.
Perhatikan juga ucapan nabi gadungan ini:QS. 27 An Naml: 91"Aku
hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (awloh
sembahan Quraish Mekkah) Yang telah dijadikannya suci dan
kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku
termasuk orang-orang yang berserah diri." Awloh beda dengan Tuhan
Yahudi & Nasrani:Surat ALBAQARAH (2:62)Sesungguhnya orang-orang
mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang
Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada
Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala
dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak
(pula) mereka bersedih hati.Siapakah awloh? Awloh adalah batu hajar
aswad, "Tuhan" bagi suku Quraish. Sebelum Muhammad memproklamirkan
diri sebagai nabinya awloh, batu hajar aswad sudah demikian
dikultuskan, dan menjadi salah satu penghuni Kaabah di samping 359
berhala lain sembahan suku-suku di Arab. Ini dapat kita ketahui
dari riwayat pengangkatan batu tersebut sewaktu Kaabah rusak
ditimpa banjir besar. Ingat! Waktu itu Muhammad belum jadi "nabi".
Suatu ketika di saat Muhammad berusia 35 tahun, Kaabah rusak
ditimpa banjir. Orang-orang bersepakat membangun kembali kuil itu,
tidak ketinggalan Muhammad. Ketika sampai pada saat mengembalikan
Hajar Aswad (Batu Keramat berwarna Hitam) ke tempatnya semula,
timbul kericuhan. Masing-masing merasa lebih berhak mendapat
kehormatan mengerjakan hal itu. Orang bersitegang, hingga seluruh
pekerjaan terhenti karenanya. Akhirnya dimufakati untuk menyerahkan
keputusan persoalan kepada barangsiapa yang esok harinya paling
dahulu berada di Masjid al Haram. Ternyata orang itu ialah
Muhammad, padahal dia tidak sengaja berusaha datang lebih pagi.
Kemudian, Muhammad membeberkan selembar kain, mengangkat dan
meletakkan batu keramat itu di atas kain tersebut. Kemudian para
kepala keluarga/kelompok/kafilah/orang terkemuka diajak
beramai-ramai mengangkat dan membawa kain itu ke tempat di mana
batu hitam akan diletakkan dan Muhammad sendiri meletakkannya di
atas tempatnya semula. Sejak saat itu Muhammad mendapat tempat
terhormat di hati orang-orang Mekah. Kewibawaan Muhammad naik di
mata rakyat. Dan sejak saat itu pula, Muhammad semakin sering
bersemedi di dalam gua angker, sebuah gua yang sempit dan gelap
gulita, namanya gua Hira. Untuk memasuki gua tersebut, orang harus
merangkak. Gua itu terletak di bukit Hira 9km dari Mekah.
Muhammad ketika meletakkan batu hitam hajar aswad benda keramat
suku Quraish pada selembar kainBaca juga di: Samakah ALLAH SWT
dengan Tuhannya Ibrahim dan para nabi?
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=22064
2) Simbol apa yang terpasang di atap rumah ibadatmu? Bulan Sabit.
Awloh adalah dewa bulan, yg simbolnya adalah bulan sabit. Ini sudah
cukup dikenal oleh bangsa-bangsa primitif di Timur Tengah sejak
ribuan tahun yg lalu sebelum si Mamad lahir.
Gambar di bawah ini diperoleh dari situs ISLAM TULEN:
Arrahmah.com
3) Ritual apa yang dilakukan oleh para calon haji di Mekkah?
Sebelum muter-muter kaabah, sebisa mungkin mereka melakukan sunnah
Muhammad yaitu menciumi "awloh". Dan sebelum mencium awloh, mereka
mengucapkan: "Ya awloh, aku penuhi panggilanmu." Hal itu
dicontohkan Muhammad ketika dia melakukan ibadat haji: Hadits Sahih
Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673: Dikisahkan oleh Salim bahwa
ayahnya berkata : Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekah; mula2 dia
mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan
berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali
putaran (tawaf) MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113: Yahya bercerita
padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW
telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat
ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu
Hitam berada sebelum berangkat.BATU HITAM "awloh" itu begitu
penting dalam ritual haji muhammad di mekah....Pertama, dia cium
itu batu hitam, terus berlari keliling kabah TIGA KALI...trus
berjalan keliling kabah EMPAT KALI!... MUSLIM, Book 007, Number
2832: Abdullah b. 'Umar (Allah be pleased with them) melaporkan:
Rasul Allah (mpbuh) mengamati Tamattu in Hajjat-ul-Qada,
Pertama-tama dia pakai Ihram utk Umroh dan kemudian utk Haji, dan
lalu memberi korban binatang. Jadi dia bawa binatang kurban itu
bersamanya dari Dhul-Hulaifa. Rasul Allah (mpbuh) memulai Ihram utk
Umroh dan dg demikian mengumumkan juga Talbiya utk Umroh. Lalu
(memakai Ihram utk Haji) dan mengumumkan Talbiya utk Haji. Dan
orang2 melakukan Tamattu ditemani Rasul Allah (mpbuh). Mereka
memakai Ihram utk Umroh (pertama tama) dan kemudian yang untuk
Haji. Beberapa dari mereka membawa binatang kurban. Jadi ketika
Rasul Allah (mpbuh) datang ke Mekah, dia bilang pada orang2: Dia
yang membawa serta binatang kurban tidak boleh menganggap apapun
yang tidak hak baginya menjadi hak baginya sampai dia menyelesaikan
Haji; dan dia, yang tidak membawa binatang kurban harus
mengelilingi Kabah dan berlari diantara al-Safa dan al-Marwa dan
memotong (rambutnya) dan melepas Ihram lalu memasang Ihram utk
berhaji dan memberi kurban. Tapi dia yang tidak menemukan kurban,
harus melakukan puasa selama tiga hari selama haji dan tujuh hari
ketika dia kembali kepada keluarganya. Rasul Allah (mpbuh)
mengelilingi (kabah) ketika dia sampai di Mekah: Dia pertama-tama
mencium sudut (Kabah yang ada batu Hitam), lalu berlari tiga
keliling dari tujuh dan berjalan empat keliling. Dan lalu ketika
dia selesai mengelilingi Kabah dia melakukan sholat dua rokaat pada
station (ibrahim), lalu mengucap Salaam (karena selesai Rokaat),
dan berangkat ke al-Safa dan berlari tujuh kali antara al-Safa dan
al-Marwa. Setelah itu dia tidak memperlakukan apapun sebagai hak
segala sesuatu yang bukan hak sampai dia melengkapi hajinya dan
mengurbankan kurban dihari kurban (hari ke-10 Dhul-Hijja). Dan lalu
kembali secepatnya (ke Mekah) dan mengelilingi Kabah (dikenal
sebagai tawaf ifada) setelah itu semua yang bukan hak baginya
menjadi hak. Dan mereka yang membawa hewan kurban bersama mereka
melakukan apa yang dilakukan Rasul Allah (mpbuh). Hadis ini
diriwayatkan atas otoritas Aisha. Istri dari Rasul Allah (mpbuh),
mengenai Tamattu dari Haji dan Umrah dan bagaimana melakukan
Tamattu oleh para sahabat. Ada lagi ritual selain mencium dan
menghormat BATU HITAM "awloh". muhammad juga sering menunjuk
menggunakan tongkat ke arah BATU HITAM seraya meneriakkan,
'allahuakbar'!...
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 677: Diriwayatkan oleh Ibn
Abbas.: Dalam Haji Terakhirnya nabi melakukan Tawaf Kaba dengan
naik unta dan menunjuk sudut (kabah yg ada batu hitam) dengan
tongkat yang berujung bengkok.
BUKHARI, Volume 2, Book 26, Number 697: Diriwayatkan oleh Ibn
Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat
itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada
batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada
tangannya dan berkata, Allahu-Akbar.
Hadis Sahih Muslim 1190"Tatkala Rasulullah SAW tiba di Mekah,
mula-mula beliau datangi Hajar Aswad lalu beliau mencium."
Hadis Sahih Muslim 1150Sebelum mencium Hajar Aswad itu, Muhammad
mengucapkan: "Labbaik allahuma labbaik" yang berarti : "Ya Allah
atas panggilanMu aku datang kepadaMu." ABU DAWUD, Book 10, Number
1813: Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata: Orang
yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia menyentuh
Batu Hitam.
[Talbiyah = "Ya Allah, aku datang memenuhi undanganmu. Tiada
sekutu bagimu..."]
Berdasarkan 3 (tiga) bukti logis ini, maka tak dapat disangkal
lagi, bahwa muslim itu memang goblok. Sudah jelas-jelas allah swt
itu bukan Tuhan, tapi masih diyakininya sebagai Tuhan. Kalau orang
Arab yang menganggap allah swt itu Tuhan, ya biarkan saja mereka,
kenapa kita yang lebih cerdas dan lebih pintar dari mereka malah
ikut-ikutan mereka? Kita harus lawan habis-habisan, setiap usaha
kacung-kacung Arab untuk menyebarkan Islam. Karena jelas ini adalah
usaha penggoblokan, dan kita yang tidak ingin diri kita digobloki,
kita harus dengan tegas menolaknya.
RINGKASAN
Tiga Bukti Logis & Faktuil yg tidak terbantahkan:1. Arah
Kiblat ke Kaabah, menunjukkan bahwa sesembahan Muslim adalah
berhalanya Quraish. 2. Simbol bulan sabit, adalah simbol DEWA
BULAN. 3. Ritual cium batu oleh para calon haji, yg diikuti dg
seruan "Ya allah, aku datang kepadamu."1) Kaabah, sebelum
dibersihkan oleh Muhammad, berisi 360 berhala. Satu di antaranya
adalah Allah taala yg wujudnya BATU. Orang Quraish yg primitif itu
menganggap BATU tersebut adalah TUHAN SANG PENCIPTA. Demikianlah
pandangan bodoh itu terus diadopsi hingga sekarang, tapi dikaburkan
supaya tidak diketahui oleh dunia bahwa allah taala itu sebenarnya
cuma sebuah batu.2) Bangsa-bangsa kuno di Mesopotamia menyembah
DEWA BULAN, simbolnya BULAN SABIT. Dan sekarang Arab memakai simbol
tersebut untuk agamanya, masihkah Anda mengelak dari kenyataan
ini?3) Batu Hajar Aswad dicium, lalu diikuti seruan: "Ya allah, aku
datang kepadamu". Masihkah Anda membantah kalau batu itu bukan
allah?
Catatan:
Saya tidak seharusnya mengotak-atik masalah ketuhanan mereka,
seandainya "apa" yang disebut tuhan oleh mereka itu tidak
mengajarkan kebiadaban dan kekejian kepada umat manusia.
Tapi karena "apa" yang disembah oleh mereka itu membawa dampak
yg buruk bagi umat manusia, maka "apa" sesungguhnya sesembahan
mereka perlu kita ekspos habis-habisan, bila perlu kita permalukan
dan kita hina habis-habisan.
Pesan: Biarkan orang mau menyembah apapun, asal "benda" itu
tidak mengajarkan kebiadaban dan kekejian bagi umat manusia.
Tapi terhadap "benda" yang sudah jelas-jelas berdampak negatif,
tidak ada toleransi buat "benda" seperti itu kecuali kita
hancurkan. Pertanyaan-pertanyaan: Jika BATU HITAM itu AWLOH, kenapa
ditempatkan di luar Kaabah, bukan di dalamnya?
Masih ingat dengan istilah "PENUNGGU KAABAH"? Bangsa Arab
percaya bahwa awloh menjaga "RUMAH"-nya dengan cara berdiri di
salah satu sudut rumahnya. Di samping itu, awloh tidak sendirian,
dia juga dikawal oleh 8.888 jin, yang diberi nama "Huda Al-Fitiri".
Jadi, menempatkan batu "awloh" di luar, terutama di salah satu
sudut bangunan Kaabah memiliki arti "MENJAGA" atau "MENUNGGUI
RUMAHNYA". Jika BATU HITAM yg ukurannya kecil itu AWLOH, bukankah
ini bertentangan dengan konsep "ALLAHU-AKBAR"? Bangsa Arab tidak
memandang ukuran fisiknya. Pengertian dari "akbar" di sini bukan
menyatakan ukuran fisiknya, tapi kekuasaannya. Bangsa Arab
meyakini, walaupun awloh "seukuran batu" namun kekuasaannya
meliputi seluruh alam semesta. Itulah kenapa ada mitos
"ALLAHU-AKBAR". Muhammad sendiri memahami konsep tersebut, seperti
terlihat dari hadist berikut ini: BUKHARI, Volume 2, Book 26,
Number 697: Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan
Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka).
Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk ke arah
batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata,
Allahu-Akbar.
Jika BATU HITAM itu awloh, kenapa Muhammad tidak berterus-terang
menulis dalam Qurannya kalau awloh itu berwujud batu? Walaupun
bangsa Arab itu primitif, namun mereka tidak bodoh-bodoh amat.
Mereka juga dekat dan berinteraksi dengan agama-agama lain,
terutama dengan agama-agama kitab seperti Yahudi dan Nasrani. Tentu
saja bangsa Arab akan merasa malu bila sampai dunia tahu kalau
awloh itu cuma sebuah batu. Walau begitu, mereka tetap tidak bisa
menyembunyikan identitas awloh sembahan mereka itu sebagai batu
secara sempurna. Mereka masih menyebut awloh sebagai "DZAT" (benda
wujud). Bangsa Arab menganggap Tuhan itu "DZAT" yang unique,
distinct dan absolut (berbeda sendiri, tidak ada yang menyamai
bentuknya, dan tidak bisa berubah wujud), karena memang seperti
itulah hakikat BATU HITAM. Selain itu, penyebutan awloh sebagai
tauhid juga mengarah pada identitas kebendaan (tunggal secara
bendawi). Apa Hubungan SABIT dengan BATU HITAM? Sabit adalah simbol
dewa bulan. Orang-orang kuno di Mesopotamia menyembah bulan sabit
sebagai Tuhan, dan mewujudkannya dalam bentuk patung manusia
(Hubal). Di Kaabah juga terdapat Patung Hubal, sebagai salah satu
di antara 360 berhala. Tapi, walau suku Quraish Jahiliyah sama-sama
menyembah Dewa Bulan, namun mereka tidak memakai patung Hubal
sebagai perwujudannya, melainkan sebuah BATU HITAM "HAJARUL ASWAD".
Jadi, Patung Hubal adalah dewa bulannya suku lain di Arab,
sementara BATU HITAM adalah dewa bulannya suku Quraish. Ketika
Muhammad berhasil menaklukkan Mekkah, dia menyingkirkan
berhala-berhala lain, termasuk patung dewa bulan "Hubal" itu.
Patung Hubal dia singkirkan, karena patung Hubal itu bukan
sesembahan bani Quraish, walau sama-sama diklaim oleh suku lain
sebagai Dewa Bulan. Sama-sama Dewa Bulan, tapi bentuknya beda, dan
namanya pun juga beda. Bisa jadi, di dalam Kaabah masih ada lagi
Dewa Bulan-Dewa Bulan lain dengan bentuknya masing-masing sesuai
dengan keinginan suku pemiliknya. Nama "Allah" adalah eksklusif
milik suku Quraish Mekkah, dan tidak diterapkan pada patung lain,
kecuali BATU HITAM itu. Dan Muhammad masih memakai simbol sabit,
karena sabit adalah identitas bagi BATU HITAM, untuk menegaskan
bahwa BATU HITAM itulah Dewa Bulan yang sesungguhnya, bukan
patung-patung yang lain.
Bila Awloh itu Berhala, kenapa Muhammad tidak pernah merasa
menyembah Berhala? Bagi orang Arab primitif, berhala itu wujudnya
makhluk, seperti misalnya: wujud manusia atau wujud hewan. Bila
bentuknya batu (tidak menyerupai apapun), maka dianggap bukan
berhala. Muhammad akan sangat murka bila sesembahannya diserupakan
dengan apapun. Allah taala dewa bulan itu absolut, unique dan
distinct. Tak ada yang menyamai bentuknya, sangat unik dan berbeda
dari ciptaannya, serta tidak akan pernah berubah wujud sampai kapan
pun walau untuk sementara waktu (absolut secara kebendaan). Banyak
ayat-ayat Quran yang dia karang yang isinya melarang pengikutnya
menyerupakan awloh dengan makhluk. Muhammad benci pada patung, tapi
cinta pada batu. Karena bagi Muhammad, batu yang tak berbentuk atau
tidak menyerupai apapun di muka bumi bukanlah patung (berhala).Bila
Arab penyembah bulan, kenapa tidak ada ritual menyembah bulan
secara langsung? Orang Jepang penganut agama Shinto, walau mereka
menyembah Matahari, tapi mereka tidak menjalankan ritual-ritual yg
secara menyolok mengarah langsung pd pemujaan Matahari, karena Sang
Dewa sudah dialihkan ke dalam atribut lain, seperti berupa patung
atau jimat-jimat. Demikian pula Arab. Mereka tidak menunjukkan
ritual pemujaan yg langsung mengarah pada bulan di langit, karena
Sang Dewa sudah dialihkan ke bentuk batu bernama Hajar Aswad. Jadi,
persembahyangan mereka ditujukan tidak lagi terhadap bulan di
langit, tapi kepada batu tersebut. Kenapa terjadi pengaburan?
Apakah ini bertujuan untuk mengelabuhi orang lain supaya tidak
kentara kalau mereka sesungguhnya penyembah benda-benda langit?
Salah satu alasannya bisa begitu, karena perkembangan informasi
antar agama dan kemajuan Iptek membuat mereka merasa malu kalau
sampai diketahui dunia bahwa mereka adalah penyembah bulan. Jadi,
sosok sesungguhnya yg mereka sembah dengan sengaja disamarkan.
Muhammad pun dengan cerdiknya menutupi hal ini, seperti terlihat
pada ayat berikut: QS 2:189. Mereka bertanya kepadamu tentang bulan
sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi
manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki
rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah
kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari
pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Tetapi tetap saja dia tidak dapat menutupi hal ini secara sempurna,
karena simbol itu, biar bagaimanapun, masih harus dipakai sebagai
simbol "Tuhan". Kenapa mula-mula sholat Islam diarahkan ke
Yerusalem yg tidak ada BATU HITAM-nya?Itu tidak benar. Karena
sholat mula-mula di Mekkah tidak mempunyai kiblat. Muslim bebas
menghadap ke arah mana pun. Setelah hijrah ke Medinah, pada
awal-awal interaksinya dengan orang Yahudi di kota itu, Muhammad
menyamakan kiblat muslim dengan orang Yahudi, yaitu ke Yerusalem.
Hal itu terjadi selama lebih kurang 17 bulan.
Itu hanya trik awal Muhammad saja untuk menggaet orang-orang
Yahudi Medinah agar tertarik dan bersedia masuk Islam jadi
pengikutnya.
Hadis Sahihu'l-Bukhari, Kitabu'l-Imam, vol. i. p. 18. Pada
awalnya, sang Nabi memerintahkan sembahyang dengan Qibla ke arah
Yerusalem selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan dia senang
ketika Mekah menjadi arah Qibla. Ketika tahu orang-orang Yahudi
tetap tidak bersimpati padanya dan tidak mau mengakuinya nabi, maka
Muhammad menjadi sangat membenci umat itu, dan memutuskan untuk
mengubah arah kiblat ke kotanya sendiri, yaitu Mekkah.Hal itu
tampak dalam ayat-ayat Medinah tentang pemindahan kiblat yang
dikarangnya:QS 2:143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi
saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang
menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya
nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan
sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi
orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak
akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.QS 2:144. Sungguh Kami (sering)
melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah
mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui,
bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya;
dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.QS
2:149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu
benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali
tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. QS 2:150. Dan dari mana
saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil
Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah
wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu,
kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar
Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat
petunjuk.
Apakah ALLAH adalah bagian dari PERSERIKATAN (KELOMPOK) 360
Berhala yang ada di Ka'bah? Itu benar sekali. Allah adalah salah
satu dari 360 berhala yang ngendon di Ka'bah. Itulah kenapa, ada
ayat-ayat seperti ini (mohon perhatikan baik-baik): QS 7:191.
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang
tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu
sendiri buatan orang. QS 17:42. Katakanlah: "Jikalau ada
tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan,
niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai
'Arsy."
QS 22:26 "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada
Ibrahim di tempat baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu
memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku (=awloh) dan sucikanlah
rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang
beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud." Ketika Muhammad
menghancurkan berhala-berhala dari dalam Ka'bah, Muhammad
menyisakan HAJAR ASWAD. Kenapa? Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH.
(Perhatikan kembali ayat-ayat di atas, sebagai pedoman Muhammad
untuk melegalkan sepak terjangnya).
Kalau awloh bukan salah satu dari 360 berhala, mengapa ada
ayat-ayat di atas? Dan kenapa HAJAR ASWAD tidak turut dimusnahkan?
HAJAR ASWAD = ALLAH. Hajar aswad sekedar nama samaran, sedangkan
ALLAH adalah nama yang sesungguhnya. Arab-arab itu licik, mereka
tidak ingin agamanya ditertawakan oleh umat agama Samawi, jadi
mereka perlu bersekongkol untuk menipu dunia dan berusaha
mengaburkan sosok awloh yang sesungguhnya. Tapi, mereka tetap tidak
bisa menutupinya secara sempurna. Lihat, apa yang diperbuat
Muhammad terhadap HAJAR ASWAD: MUWATTA, Book 20, Number 20.33.113:
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika
Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan
ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut
tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat. BUKHARI, Volume 2, Book
26, Number 697: Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan
Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka).
Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah
batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, Allahu-Akbar.
Apakah Muhammad pernah hormat kepada Ka'bah? TIDAK PERNAH. Apakah
Muhammad pernah menunjuk ke arah Ka'bah, lalu berseru:
"ALLAHU-AKBAR"? TIDAK PERNAH.
MUSLIM, Book 007, Number 2907: Salim melaporkan atas otoritas
ayahnya bahwa Rasul Allah tidak menyentuh sudut manapun dari Kabah,
kecuali sudut Hitam (yang ada Batu Hitam terpasang) dan bagian
kecil di dekatnya, yang mengarah ke arah rumah2 suku Jumuhi. Kalau
masih ada orang yang menyangka Ka'bah itulah ALLAH, ini salah.
Karena HAJAR ASWAD itulah ALLAH YG SEBENARNYA. ABU DAWUD, Book 10,
Number 1813: Diriwayatkan Abdullah ibn Abbas: Nabi (pbuh) berkata:
Orang yang melakukan umrah harus berteriak talbiyah sampai dia
menyentuh Batu Hitam. Talbiyah, adalah seruan-seruan terhadap
awloh: "Kami penuhi penggilan-Mu, kami penuhi panggilan-Mu, kami
penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, kami penuhi
panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kenikmatan bagi-Mu, dan
kerajaan (bagi-Mu) tiada sekutu bagi-Mu."
Muhammad tidak saja menghormat dan meneriaki Hajar Aswad sebagai
"allah yang maha akbar", tapi juga menyentuh, mengelus dan
menciumnya, ibarat seorang pemuja jimat yang sangat cinta pada
jimatnya.
ABU DAWUD, Book 10, Number 1884: Diriwayatkan Abdullah ibn
Abbas: Nabi (pbuh) menjepit jubah pada ketiak kanannya dengan ujung
jubah itu ada pada bahu kirinya, dan menyentuh sudut (batu hitam),
lalu meneriakkan Allahu-Akbar dan berjalan dengan bangganya
mengelilingi Kabah tiga kali. Ketika mereka (para sahabat) mencapai
sudut Yaman, dan menghilang dari mata orang Quraish, mereka
berjalan seperti biasa; ketika muncul dihadapan mereka mereka
berjalan dengan gagah dan langkah yang cepat. Dengan itu kaum
Quraish berkata: Mereka seperti rusa (yang sedang lompat). Ibn
Abbas berkata: oleh karena itu hal ini lalu menjadi Sunnah (suri
tauladan Nabi).
Hadits Sahih Bukhari Volume 2, Book 26, Number 673: Dikisahkan
oleh Salim bahwa ayahnya berkata : Aku melihat Rasul Allah tiba di
Mekah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan
melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf)
pertama dari tujuh kali putaran (tawaf)
Page 1 of 21