THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DEBT TO EQUITY RATIO AND CURRENCY RISK TOWARD PRICE EARNING RATIO AT THE INDUSTRY COMPANY IN THE JAKARTA STOCK EXCHANGE, THORMAN LUMBANRAJA, S.E., MSi (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURYA NUSANTARA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, rasio hutang terhadap ekuitas dan risiko mata uang dengan price earning ratio. Hipotesis diuji dalam penelitian ini adalah ada pengaruh profitabilitas kembali, rasio hutang terhadap ekuitas dan risiko mata uang terhadap rasio harga produktif di perusahaan industri di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Data yang digunakan adalah data sekunder , laporan keuangan perusahaan industri dari tahun 2011 hingga tahun 2013 di Bursa Efek Jakarta dan untuk tukar dolar dari tahun 2011 hingga metode tahun 2013. digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah rasio earning harga dan variabel independen adalah profitabilitas, rasio hutang terhadap ekuitas dan risiko mata uang. Untuk mengetahui variabel independen terhadap variabel dependen digunakan SPSS (Program statistik untuk Ilmu Sosial). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji asumsi klasik, seperti: normalitas, autokorelasi, multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Jenis data yang digunakan adalah data panel. Data analisis menggunakan regresi linier berganda. Uji hipotesis adalah f-test dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, margin laba usaha, laba atas investasi, rasio hutang terhadap ekuitas risiko mata uang Dan secara signifikan mempengaruhi rasio earning harga. Kedua, margin laba operasi tidak mempengaruhi untuk harga earning ratio. Ketiga, laba atas investasi tidak berpengaruh terhadap harga earning ratio. Keempat, rasio hutang terhadap ekuitas tidak mempengaruhi untuk harga earning ratio. Kelima, risiko mata uang tidak berpengaruh terhadap harga earning ratio. Kata Kunci : price earning ratio, profitabilitas, rasio hutang terhadap ekuitas dan risiko mata uang.
15
Embed
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DEBT TO EQUITY RATIO … · the influence of profitability, debt to equity ratio and currency risk toward price earning ratio at the industry company
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, DEBT TO EQUITY RATIO AND CURRENCY RISK TOWARD PRICE EARNING RATIO AT THE
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuidanmenganalisispengaruhprofitabilitas,rasiohutangterhadapekuitasdanrisikomatauangdenganpriceearningratio.Hipotesisdiujidalampenelitianiniadalahadapengaruhprofitabilitaskembali,rasiohutangterhadapekuitasdanrisikomatauangterhadaprasiohargaproduktifdiperusahaanindustridiBursaEfekJakarta(BEJ)daritahun2011hingga tahun2013.Data yangdigunakanadalahdata sekunder , laporan keuanganperusahaanindustridaritahun2011hinggatahun2013diBursaEfekJakartadanuntuktukardolardaritahun2011 hinggametode tahun 2013. digunakan adalahmetode kuantitatif dengan analisis regresiberganda. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah rasio earning harga dan variabelindependen adalah profitabilitas, rasio hutang terhadap ekuitas dan risiko mata uang. Untukmengetahuivariabel independenterhadapvariabeldependendigunakanSPSS(Programstatistikuntuk Ilmu Sosial). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode uji asumsiklasik, seperti: normalitas, autokorelasi,multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Jenis datayang digunakan adalah data panel. Data analisis menggunakan regresi linier berganda. Ujihipotesis adalah f-test danuji t.Hasil penelitian inimenunjukkanbahwa:Pertama,margin labausaha, labaatas investasi, rasiohutang terhadapekuitas risikomatauangDansecara signifikanmempengaruhirasioearningharga.Kedua,marginlabaoperasitidakmempengaruhiuntukhargaearning ratio. Ketiga, laba atas investasi tidak berpengaruh terhadap harga earning ratio.Keempat,rasiohutangterhadapekuitastidakmempengaruhiuntukhargaearningratio.Kelima,risikomatauangtidakberpengaruhterhadaphargaearningratio.
Kata Kunci : price earning ratio, profitabilitas, rasio hutang terhadap ekuitas dan risikomatauang.
25
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan publik yang terdaftar di BEJ setiap tahun berkewajiban untukmenyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi kinerja perusahaansebagai evaluasi yang lebih baik terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil. Laporankeuangandapatdipergunakansebagaisumberberbagaiinformasibagiinvestordimanainformasiitubermanfaatsebagaisalahsatudasarpertimbangandalampengambilankeputusaninvestasidipasarmodal. Investormenginvestasikan dananya dengan tujuanuntukmemperoleh return dandalambentukdividenataucapitalgain.Dipihaklain,perusahaanmempunyaitujuanyangutamayaitu mempertahankan kelangsungan usahanya dan memaksimalkan nilai perusahaan yangtercermin dalam harga saham. Dalam pasar modal yang efisien, harga saham mencerminkansemuainformasiyangrelevandanpasarakanbereaksiapabilaterdapatinformasibaru.
Caramerumuskan bagaimanamencantumkan harga saham yangwajar, telah dilakukanolehanalisiskeuangandengantujuanuntukmemperolehtingkatkeuntunganyangmenarik.PriceEarning Ratio (PER) merupakan ukuran yang paling banyak digunakan oleh investor untukmenentukan apakah investasi modal yang dilakukannyamenguntungkan ataumerugikan. Priceearning ratio menunjukkan berapa besar para investor bersedia dibayar suatu jumlah untuksetiapperolehan labaperusahaan, sehinggamerupakan salah satualatuntukmengukur kinerjasuatuperusahaan.Paramanajerkeuanganakanmerasasenangjikasahamperusahaannyadijualdenganpriceearningratioyangtinggikarenainimengindikasikanbahwaperusahaanmempunyaipeluangpertumbuhanyangbaik,yangberartipendapatannyayangrelatifaman.
Semakin berkembangdan semakin terintegrasinyapasarmodal,maka analisis terhadapfaktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio mempunyai arti penting bagi investorsebelummengambilsuatukeputusaninvestasi.Dariinformasiiniakandiperolehanalisisrasionalsebagaievaluasi terhadapprospekantarasuatuperusahaandenganperusahaan lainnyadenganmenggunakanstandaryangsama.Selainmempertimbangkaninformasiyangberasaldarilaporantahunan yang merupakan faktor interen perusahaan, dalam mengambil keputusan ekonomiinvestor juga mempertimbangkan faktor ekstern perusahaan seperti politik, keamanan, dantingkatinflasiyangakanmempengaruhikondisiperekonomian.
WithbeckdanKissor (1963) dalampenelitiannyamenunjukkanbahwaprojected growthrate,dividendpayout dan standard deviation adalahberpengaruh terhadapprice earning ratio.Denganmenggunakansampelpenelitiansebanyak135perusahaanyanglisteddiNewYorkStockExchangediperolehhasilbahwapertumbuhan labadandividendpayout mempunyaihubunganpositifterhadappriceearningratio.
Penelitian Sartono dan Munir (1997) di BEJ dengan menggunakan sampel tahun 1991sampai 1996 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mampu menjelaskan price earning ratiopadaindustritertentuadalahdividendpayoutratio,pertumbuhanlaba,returnonequity,ukuranperusahaan, penjualan dan debt to equity. Singgih (1998) melakukan penelitian mengenaipenilaianmengenaikewajaranhargasahamberdasarkanpriceearningratio.SampelyangdipilihadalahperusahaanyangterdaftardiBEJtahun1994sampai1995.Hasilnyamenunjukkanbahwapertumbuhan labadanbetamampumenjelaskanperubahanpriceearning ratio sebesar26,6%.Daribeberapapenelitianempirisdiatas,terlihatbahwapriceearningratioberhubungandenganpertumbuhanlabaperusahaan.
Penelitian terdahulu telahdilakukan terhadapberbagai faktor seperti leverage,dividendpayout, size,earning growth, dan country risk yangmempengaruhiprice earning ratio, dimanapenelitian tersebut dilakukan pada perusahaan industri non manufaktur yang terdaftar di BEJ(Bursa Efek Jakarta). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan
Berdasarkanhaltersebutdiatas,makapenulisakanmenelitipengaruhbeberapavariabelkeuangan yaituoperatingprofitmargin, returnon investment,kebijakanpembiayaan,dansatuvariabel yangmerupakan faktor ekstern perusahaan yaitu currency risk terhadap price earningratio. Penelitian ini akan dilakukan terhadap perusahaan nonmanufaktur yang terdaftar di BEJ(Bursa Efek Jakarta) pada tahun 2011-2013. Sehingga judul penelitian ini adalah PengaruhProfitabilitas, Kebijakan Pembiayaan, dan Currency Risk terhadap Price Earning Ratio padaPerusahaanIndustridiBursaEfekJakarta(BEJ).PENGERTIANPRICEARNINGRATIO
MenurutFabozzi (1995):“APriceEarningRatio (PER) is thecurrentmarketpriceof thestock devided by some measure of earning per share”. Rasio ini menggambarkan kesediaaninvestor dibayar untuk suatu jumlah dari setiap rupiah perolehan laba perusahaan. Andreas(2006)berpendapatbahwaPERmerupakanperbandinganantarahargapasardenganearningpershare (EPS) dari saham yang bersangkutan; earning per share, yaitu perbandingan antara lababersihsetelahpajakpadasatutahunbukudenganjumlahsahamyangditerbitkan.Francis(1991)berpendapat bahwa dalam melakukan analisis price earning ratio dalam kaitannya denganestimasifaktor-faktorpenentupriceearningratiotersebuttidakbiasterlepasdaripertimbanganbeberapa faktor fundamental perusahaan tersebut. Faktor manajemen dan kondisi keuanganmerupakancontohdarifaktorfundamentalpenting.
ANALISISDANPENILAIANSAHAM
Upaya untuk merumuskan bagaimana mencantumkan harga saham yang seharusnya,telahdilakukanolehanaliskeuangandengantujuanuntukbisamemperolehtingkatkeuntunganyangmenarik.Meskipundemikianpadapasarmodalyangefisiendapatdiketahuibahwasulitbagipemodaluntukterusmenerusbisamemperolehtingkatkeuntungandiatasnormal.
Naikatauturunnyahargasahamtergantungdariperubahansatuataulebihfaktor-faktoryangmempengaruhinya. Pada saat kondisi perusahaanmenurunmakaharga saham juga turundemikianpulasebaliknyabilakondisiperusahaanemitenmembaikmakahargasahamakannaikpula. Jadiberlainanhalnyadenganpenilaianhargasahamprioritas (preferredstok)danobligasi,yangpenilaiannyadidasarkankepadahasilyangakanditerimaolehsipemilikdenganpresentaseyangtelahdiketahui.Padasahambiasa(commonstock)disampinghaltersebutbelumdiketahuijugaterdapatharapanbahwahargasahambiasatersebutakannaiksejalandenganpertumbuhanperusahaan.MetodeAnalisisHargaSaham
Menurut Husnan (1998) terdapat dua metode menganalisa harga saham yaitu analisisfundamentaldananalisisteknikal.AnalisisFundamental
Analisisfundamentalmencobamemperkirakanhargasahamdimasadatangdengancara:(a)mengestimasinilai faktor-faktor fundamental sepertipenjualan,kebijakandividen,kebijakanpemerintah, biaya dan pertumbuhan yang mempengaruhi harga saham di masa datang. (b)menetapkanvariable-variabeltersebutsehinggadiperolehtaksiranhargasaham.AnalisisTeknikal
Analisisteknikalmerupakanupayauntukmengestimasihargasahamdenganmengamatiperubahan harga saham tersebut pada kondisi pasar di waktu lalu. Pemikiran yang mendasarianalisisiniadalah:(a)Hargasahammencerminkaninformasiyangrelevan,(b)Informasitersebutditujukanolehperubahanhargayanglalu,dan(c)Perubahanhargasahamakanmempunyaipolatertentudanpolatersebutakanberulang.MetodePenilaianHargaSaham
Analisis penilaianharga sahambertujuanuntukmengestimasi nilai instrinsik atauhargateoritis suatu saham, dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saham tersebutpada saat ini. Nilai instrinsik suatu saham adalah harga yang wajar yang seharusnya dijadikandasar penilaian suatu saham. Metode untuk menilai harga saham yaitu: metode pendekatandividenddanmetodependekatanpendapatan.PendekatanDividen
Pendekatan ini menggunakan teknik kapitalisasi dividen yang berarti mendiskontokansemua arus dividen yang diharapkan dimasa datang dengan tingkat diskonto tertentu kemasasekarang(BlockandHirt,1992).
Pendekatan deviden terdiri dari tiga model, yaitu model dividen tanpa pertumbuhan,modeldividendenganpertumbuhandanmodeldividendyield.MenurutBlockdanHirt(1992)
Model dividen ini mengasumsikan bahwa dividen akan berkembang dari periode keperiode dengan tingkat pertumbuhan yang sama selamanya, oleh karena itu disebutpertumbuhan konstan. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan konstan didasarkan padaasumsi sebagai berikut: (1) Laba ditahan merupakan satu-satunya sumber pembiayaan, (2)Tingkat pengembalian atas investasi perusahaan adalah tetap, dan (3) Biaya modal (Ke)perusahaantetapdanhargalebihbesardaritingkatpertumbuhan(g).MenurutWilliamF.Sharpe(1997)JikadividenperusahaansaatiniadalahDo,makadividensesudahttahunadalah: Dt=Do(1+g) Dimana:Dt = Dividenpadatahunke-tDo = Dividenpadatahunke-0g = Tingkatpertumbuhanyangdiharapkan,dimanag = ROEx(1-b)b = DividenpayoutratioROE = ReturnonEquitySehinggahargasahampadasaatini(Po)=
Dividend yield suatu perusahaan dipengaruhi olehdividend payout ratio, yaitu proporsidividen dibandingkan dengan laba per lembar saham. Jika perusahaan menginginkan dividendyield yang tinggi,maka dapat dilakukan denganmeningkatkandividend payout. Saham dengandividend yield yang tinggi akan menarik calon investor, akan tetapi berdampak negatif bagiperkembangan perusahaan dimasa mendatang, karena dengan meningkatkan dividend payoutberartimengurangi tersedianyadana internalperusahaanyangdapatdigunakanuntuk investasidanekspansiperusahaan.
DividendYield=Saham Harga
shareper Dividen
PendekatanPendapatanPendekatan pendapatan dibagi menjadi tiga model, yaitu model nilai sekarang
HargasahammerupakanpenjumlahannilaisekarangdariseluruhEPS(EarningPerShare)yang akandiperolahdimasa yang akandatang.Nilai sekarangearningper share selaludihitungmeskipun perusahaan tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Dengandemikian, harga saham tidak dipengaruhi oleh besar atau kecilnya dividen, tetapi dipengaruhioleh seberapa besar perusahaanmampumemberikan pendapatan per saham. Jika earning pershareterusmeningkat,makaharsasahamjugameningkat.
Price earning ratio digunakan investor untukmenghubungkan laba perusahaan denganhargasahamnya,yangdapatdirumuskansebagaiberikut:
shareper Earningshareper ValuePresent PER =
(c.)ValueEarningRatio(VER)
Padasaatseoranginvestormembelisahambiasa,satu-satunyaaruskasyangdiharapkanakan diterima akan memiliki saham tersebut adalah dividen kas, sehingga rumus VER adalahsebagaiberikut:
rateGrowth rateDiscount
EPS:DividendCash Ratio Earning Value
−=
Dariketigamodeltersebutdiatas,modelpriceearningratiopalingseringdigunakanolehinvestor untuk menilai harga saham suatu perusahaan. Untuk mendapatkan kebijakan ataskeputusan investasi, suatu sahamdikatakanunder price jikaVER lebih besar dariPER sehinggamerupakan saat yang tepat untuk membeli, suatu saham dikatakan over price jika VER lebihrendahdariPERsehinggamerupakansaatyangtepatuntukmenjualagarterhindardarikerugianyang akan terjadi jika harga semakin turun, sedangkan jikaVER sama dengan PER maka hargasaham sama dengan nilainya sehingga bukan merupakan saat yang tepat baik untuk menjualmaupunmembeli.MODELPENELITIAN
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah denganmengumpulkandatasekunderyaitulaporankeuanganperusahaangopublikuntukperiode2011-2013yangterdaftardiBursaEfekJakartadandatamengenaikurstenganrupiahBankIndonesiaterhadapdollarAmerikadaritahun2011-2013.Metodeyangdipakaidalampenelitianiniadalahmetode kuantitatif dengan analisa regresi berganda. Untuk mengetahui hubungan diantaravariabel-variabel yang ada serta pengolahan data lainnya digunakan program SPSS (StatisticalProgramforSocialScience).Ujivaliditasdatadenganmenggunakanmetodeujiasumsiklasikyaituuji normalitas, uji autokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Uji hipotesis dalampenelitianinimeliputiujiFdanujit.
Analisa regresi berganda dilakukan dengan menguji data observasi untuk tahun 2011-2013.Adapunbentukumumdaripersamaanregresinyaadalahsebagaiberikut:
Pengujian regresi dikatakan valid jika memenuhi asumsi klasik yaitu tidak adaautokorelasi, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Sebelum dilakukan uji hipotesis makaperludilakukanpengujianasumsiklasik,yangmeliputi:
UjiNormalitas
UjiNormalitasbertujuanuntukmengujiapakahdalammodelregresivariabelterikatdanvariabel bebas keduanyamemiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalahmemiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data dapatdilakukandenganmelihathistogramataunormalprobabilitasplot.MenurutSantoso(2003),jikaresidualberasaldaridistribusinormal,makanilai-nilaisebarandataakanterletakdisekitargarislurus,makadapatdikatakanpersyaratannormalitasbisadipenuhi.
UjiAutokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antar pengganggu padasuatuperiode(t)dengankesalahanpadaperiodesebelumnya(t-1)yangbiasanyaterjadikarenamenggunakan data time series. Pengujian asumsi autokorelasi menggunakan angka DurbinWatson(DW)
Ho : TidakadaautokorelasiHa : AdaautokorelasiKesimpulan:Jika4-dL<angkaDurbinWatson(DW)atau<dL,makaHoditolak(adaautokorelasi)JikadL<angkaDurbinWatson(DW)<4-dL,makaHoditerima(tidakadaautokorelasi)
UjiMultikolinearitas
UjiMultikoleniaritasdilakukanuntukmenyakinkanbahwaantarvariabelindependenyangdipakaidalammodeltidakmengandungkorelasi.Bilavariabel-variabelbebasberkolerasidengansempurna,maka disebutmultikolinearitas sempurna. Hal ini akanmenjadikan koefisien regresinilainyanoldanjikamultikoleniaritasnyakuat,makakoefisienregresinilainyakecil.JikaVarianceInflationFactor (VIF)>10,makaHoditolak(adamultikolinearitas).JikaVarianceInflationFactor(VIF)<10,makaHoditerima(tidakadamultikolinearitas).
UjiHeteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui ketidaksamaan varian residualdarisuatupengamatankepengamatanyanglain.Heteroskedastisitasdapatdiujidenganmetodegrafik, yaitudenganmelihatada tidaknyapola tertentuyang tergambarpadascatterplot, dasarpengambilankeputusanadalah:a. Jikaadapolayangjelas,sertatitikmenyebardiatasdandibawahangka0padasumbuY,maka
tidakterjadiheteroskedastisitas.b. Jika ada pola tertentu yang teratur ( bergelombangmelebar kemudianmenyempit ),maka
oninvestment,debttoequityratiodancurrencyrisksebagai independentvariabledenganresikosaham sebagai dependent variable digunakan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakanteknik analisis berupa metode analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda dilakukandenganmenguji data observasi untuk tahun 2011-2013. adapun bentuk umumdari persamaanregresinyaadalahsebagaiberikut:
Digunakan untuk menguji apakah secara simultan seluruh independent variablemempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dependent variable dengan tingkat tarafsignifikansi(α )sebesar0.05Ho : b1=b2=b3=b4=0 Secarabersama-samaseluruhindependentvariabletidakmempengaruhidependentvariable Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4 ≠ 0 Secara bersama-sama seluruh independent variable mempengaruhi secara signifikanterhadapdependentvariableJikasigFstat<0.05maka,H0ditolakJikasigFstat>0.05maka,H0diterima
Ujit
Digunakan untuk menguji apakah secara partial independent variable mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap dependent variable dengan tingkat signifikansi (α ) sebesar0.05H0 : b1=0Ha : b1>0,b1<0,b1≠ 0Jikasigtstat<0.05,makaH0ditolakJikasigtstat>0.05,makaH0diterima
HASILDANPEMBAHASAN
Penelitiandalamtesis inidifokuskanpadaperusahaan-perusahaannonmanufakturyanggopublikdiBEJ.Populasipenelitianadalahperusahaan-perusahaanindustriyangterdaftardiBEJselamatahun2011-2013berjumlah147perusahaan.SektorAgriculture,ForestryandFishingada7perusahaan, sektorAnimalFeedandHusbandry ada6perusahaan, sektorMiningandMiningServicesada11perusahaan,sektorConstructionada3perusahaan,sektorTransportationServicesada 10perusahaan, sektorTelecommunication ada 5 perusahaan, sektorWhole Sale andRetailada16perusahaan, sektorCreditAgencesandOtherBank ada14perusahaan, sektorSecuritiesada15perusahaan,sektorInsuranceada12perusahaan,sektorRealEstateandPropertyada38perusahaan, sektorHotel and Travel Services ada 6 perusahaan, dan sektorHolding andOtherInvestmentCompanyada4perusahaan.
Dari147perusahaan industriyangterdaftardiBEJterdapatdalam13kelompok industriyang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel ada 98 perusahaan yang terdapat dalam 13kelompok industri. Diperoleh sebanyak 205 jumlah pengamatan dengan periode waktu 2011-2013. Sampel penelitian diambil dengan metode simple random sampling yaitu bahwaperusahaanyangdijadikansampeladalahyangmemenuhisyaratsebagaiberikut:1. Perusahaan-perusahaannonmanufakturyangtercatatdiBEJpadatahun2011sampaitahun
Statistikdeskiptifyangakandibahasadalahnilaiminimum,maksimum,meandanstandardeviasidari5variabelpenelitianselama3 tahun (2011-2013).Digunakanuntukmelihat indikasiadanyadatayangoutlierdengancaramembandingkanantarameandanstandardeviasi.
2. Rata-rata returnon investment dari jumlahdata205,nilaimean-nya adalah sebesar5.1492denganstandardeviasisebesar4.47136.halinimenunjukkantidakadaoutlierpadavariablereturnoninvestmentkarenamean-nyalebihbesardaristandardeviasi.
3. Rata-rata debt to equity ratio dari jumlah data 205, nilaimean-nya adalah sebesar 1.2956denganstandardeviasisebesar1.05281.halinimenunjukkantidakadaoutlierpadavariabledebttoequityratiokarenamean-nyalebihbesardaristandardeviasi.
4. Rata-ratacurrencyriskdarijumlahdata205,nilaimean-nyaadalahsebesar9105.6065denganstandar deviasi sebesar 474.29546. hal ini menunjukkan tidak ada outlier pada variablecurrencyriskkarenamean-nyalebihbesardaristandardeviasi.
5. Rata-rata price earning ratio dari jumlah data 205, nilaimean-nya adalah sebesar 13.6495denganstandardeviasisebesar11.99518.halinimenunjukkantidakadaoutlierpadavariablepriceearningratiokarenamean-nyalebihbesardaristandardeviasi.
PengujianAsumsiKlasikUjiNormalitas
Melakukanpengujianterhadapnormalitasdatamerupakan langkahpertamayangharusdilakukan untuk setiap analisis multivariate. Setelah dilakukan pengujian normalitas terhadapdata ternyata ada beberapa variabel yang tidak berdistribusi secara normal. Untuk mengatasiketidaknormalan data dari setiap variabel dilakukan transformasi data dengan LN, setelahditransformasikan maka data berdistribusi normal. Untuk melihat normalitas data dapatdilakukandenganmelihathistogramataunormalprobabilitasplot.MenurutSantoso(2003),jikaresidualberasaldaridistribusinormal,makanilai-nilaisebarandataakanterletakdisekitargarislurus,makadapatdikatakanpersyaratannormalitasbisadipenuhi.
terlihat pada gambar 1 di atas ini dapat dikatakan bahwa seluruh data mempunyai distribusinormal, karena butiran-butiran data penelitian yang menyebar disekitar garis diagonal danpenyebaranbutiran-butirantersebutsearahmengikutigarisdiagonal.
UjiAutokorelasi
Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Untuk mendeteksi autokorelasi penelitian ini dapat digunakan dengan uji Durbin Watson (DW). Ringkasan hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel4
UjiAutokorelasi
Model R RSquareAdjustedRSquare
Std.Errorofthe
EstimateDurbin-Watson
1 .267(a) .071 .052 .98395 2.000
Sumber:DatadiolahdenganSPSS14Untukmengetahui ada autokorelasi dalam suatumodel dapat digunakan patokan nilai
Durbin Watson hitung mendekati atau disekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dariasumsiklasikautokorelasi(Nugraho,2005)
Uji DurbinWatson = 2.000 atau angka 2maka tidak terdapat autokorelasi padamodelregresi.
UjiMultikolinearitas
UjiMultikoleniaritasdilakukanuntukmenyakinkanbahwaantarvariabelindependenyangdipakaidalammodeltidakmengandungkorelasi.Bilavariabel-variabelbebasberkolerasidengansempurna,maka disebutmultikolinearitas sempurna. Hal ini akanmenjadikan koefisien regresinilainyanoldanjikamultikoleniaritasnyakuat,makakoefisienregresinilainyakecil.
Dari uji multikolinearitas, nilai VIF untuk variable operating profit margin, return oninvestment,debttoequityratiodancurrencyriskmasingmasingadalah1.130,1.131,1.009dan1.002.KarenanilaiVarianceInflationFactor(VIF)untukkeempatvariabeltersebut<10,dannilaiTolerance tidakkurangdari0.1makaHoditerimaberarti tidakadamultikolinearitas. (Nugroho,2005).
UjiHeteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah modelregresi terjadiketidaksamaanvarians residualdari suatupengamatankepengamatanyang lain.Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebuthomoskedastisitas, dan jika varians suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak tetap(berbeda)maka disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah homoskedastisitasatautidakterjadiheteroskedastisitas.Heteroskedastisitasdapatdiujidenganmetodegrafik.
Dari grafik scatterplot di atas ini terlihat titik-titikmenyebar secara acak serta tersebarbaikdiatasmaupundibawahangkanolpadasumbuYdantidakmembentukpolatertentu.Halinidapatdisimpulkanbahwatidakterjadiheteroskedastisitaspadamodelregresi.
Setelahdilakukanpengujianasumsiklasik,makaselanjutnyadilakukanpengujianhipotesadengan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihatapakah operating profit margin, return on investment, debt to equity ratio dan currency riskberpengaruh secara signifikan terhadapprice earning ratio. Ringkasan hasil pengujian hipotesisdapatdilihatpadatabel6berikutini.
Sedangkan nilai R square (R2 ) atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukurseberapajauhkemampuanmodeldalammenerangkanvariasivariabeldependen.NilaiR2adalahantaranol atau satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuanmodeldalammenerangkanvariasivariabel sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabeldependen. SecaraumumR2untukdata silang (crossection) relatif rendahkarenaadanyavariasiyang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan umtuk data runtun (time series)biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan yang mendasar denganpenggunaanR2adalahbiasterhadapjumlahvariabelindependenyangdimasukkandalammodel.Setiap ada pertambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat, tidak perduliapakahvariabeltersebutberpengaruhsecarasignifikanterhadapvariabeldependen.Olehkarenaitu, beberapa peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saatmengevaluasi(Ghozali,2003).
Berdasarkanhaltersebut,makapadapenelitianinimenggunakandataAdjustedR2.NilaiAdjustedR2sebesar0.052yangmempunyaiartibahwaveriabeldependenmampudijelaskanolehvariabel independen sebesar 5.2%.Dengan kata lain 5.2%perubahandalamprice earning ratiomampudijelaskanvariabeloperatingprofitmargin,returnoninvestment,debttoequityratiodancurrencyrisk,sedangkan94.8%dijelaskanolehfaktorlainyangtidakdimasukkandalampenelitianini.
NilaiFdapatdigunakanuntukmelihatgoodnessoffittestsuatumodelpenelitian.DariujiANOVAatauFtest,diperolehFhitungdengantingkatsignifikansi0.007.karenaprobabilitas0.007lebih kecil dari α (0.05), maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruhoperating profit margin, return on investment, debt to equity ratio dan currency risk terhadappriceearningratio.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sartono danMunir (1997), Singgih (1998), Harkivent danMurtanto (2000) dan Astuti dan Suryaputri (2001)yangmenyatakanbahwavariabelreturnoninvestmentperusahaanberpengaruhsecarasignifikanterhadappriceearningratio.Hasilpenelitianinimemberikanbuktiempirisbahwavariabelreturnon investment berpengaruh secara signifikan terhadap price earning ratio perusahaan selamapengamatandaritahun2011sampaitahun2013untukperusahaanindustridiBursaEfekJakarta.
Pengujian hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antaraoperating profit margin terhadap price earning ratio. Hasil pengujian menunjukkan bahwavariabel operating profit margin tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat alpha 5%terhadapvariabelpriceearningratiodenganp-value0.821dant-hitung0.227.
HasilpengujianterhadaphipotesainitidakkonsistendenganhasilpenelitianSartonodanMunir (1997), Singgih (1998), Harkivent danMurtanto (2000) dan Astuti dan Suryaputri (2001)yang menyatakan bahwa variabel operating profit margin perusahaan berpengaruh secarasignifikanterhadapvariabelpriceearningratioperusahaan.Hasilpenelitianinitidakmemberikanbukti empiris bahwa variabel operating profit margin berpengaruh secara signifikan terhadapprice earning ratio perusahaan selamapengamatan dari tahun2011 sampai tahun2013untukperusahaanindustridiBursaEfekJakarta.
Pengujianhipotesayangmenyatakanbahwaterdapatpengaruhsignifikanantaradebttoequity ratio terhadapprice earning ratio. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa variabeldebt toequity ratio tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkatalpha 5% terhadap variabelpriceearningratiodenganp-value0.465dant-hitung0.732.
HasilpengujianterhadaphipotesainitidakkonsistendenganhasilpenelitianSartonodanMunir (1997), yang menyatakan bahwa variabel debt to equity ratio perusahaan berpengaruhsecara signifikan terhadap variabel price earning ratio perusahaan. Hasil penelitian ini tidakmemberikan bukti empiris bahwa variabeldebt to equity ratio perusahaan berpengaruh secara
Hasil pengujian terhadaphipotesa ini tidakkonsistendenganhasil penelitianAstutidanSurtaputri(2001),yangmenyatakanbahwavariabelcurrencyriskperusahaanberpengaruhsecarasignifikanterhadapvariabelpriceearningratioperusahaan.Hasilpenelitianinitidakmemberikanbukti empiris bahwa variabel currency risk perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadapprice earning ratio perusahaan selamapengamatan dari tahun2011 sampai tahun2013untukperusahaanindustridiBursaEfekJakarta.
tidakberpengaruhsecarasignifikanpositifterhadapvariabelpriceearningratio.2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel return on investment
2. Penelitian selanjutnya masih perlu dikembangkan lagi dengan cara melakukan pengujianlanjutan terhadap rasio-rasio perusahaan pada industri yang berbeda dan rasio-rasiokeuanganlainsertavariabeleksternallainsepertiinterestratemaupuninflationrate.
Wibowo FX, 2001,”Kemungkinan Perubahan Price Earning Ratio bila terjadi Perilaku KinerjaPerusahaanPadaIndustriOtomotif”,tesisPascaSarjanaUniversitasTrisakti.