TESIS PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI MADE DWI BASKARA WIGUNA GIRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014
105
Embed
the influence of budgetary participation on managerial performance
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TESIS
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADAKINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILANDISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN
KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAIVARIABEL PEMEDIASI
MADE DWI BASKARA WIGUNA GIRI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2014
i
TESIS
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADAKINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILANDISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN
KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAIVARIABEL PEMEDIASI
MADE DWI BASKARA WIGUNA GIRI
NIM 1091662010
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2014
ii
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADAKINERJA MANAJERIAL DENGAN KEADILANDISTRIBUTIF, KEADILAN PROSEDURAL, DAN
KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAIVARIABEL PEMEDIASI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magisterpada Program Magister Program Studi Akuntansi,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
MADE DWI BASKARA WIGUNA GIRI
NIM 1091662010
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2014
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL 3 Februari 2014
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr.A.A.N.B.Dwirandra,SE.,MSi.,Ak. Ni Putu Sri Harta Mimba,SE.,MSi.,Ph.D, Ak.NIP. 19641223 199303 1 001 NIP. 19730515 199903 2 003
Mengetahui,
Ketua Program DirekturStudi Magister Akuntansi Program PascasarjanaProgram Pascasarjana Universitas Udayana,Universitas Udayana,
Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA.,Ak. Prof.Dr.dr.A.A. Raka Sudewi,Sp.S(K)NIP. 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis ini telah diuji pada
Tanggal 9 Januari 2014
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana,
No. 0085/UN14.4/HK/2013 Tanggal 9 Januari 2014
Ketua : Dr.A.A.N.B.Dwirandra, SE., MSi., Ak.
Sekretaris : Ni Putu Sri Harta Mimba, SE., MSi., Ph.D, Ak.
Anggota :
1. Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE., MSi.
2. Prof. Dr. I Wayan Suartana, SE., MSi., Ak.
3. Dr. I.D.G. Dharma Suputra, SE., MSi., Ak.
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : Made Dwi Baskara Wiguna Giri
NIM : 1091662010
Program Studi : Magister Akuntansi
Judul Tesis : Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial
dengan Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan
Komitmen Tujuan Anggaran sebagai Variabel Pemediasi
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas Republik
Indonesia No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, Februari 2014
(Made Dwi Baskara Wiguna Giri)
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugrahanya, sehingga tesis dengan judul
“PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJA
MANAJERIAL DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN
PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI
VARIABEL PEMEDIASI” dapat terselesaikan.
Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Strata 2 (S2) di Program Pascasarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana
guna memperoleh gelar Magister Akuntansi, konsentrasi Akuntansi Keuangan dan
Auditing. Sepenuhnya disadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, usaha yang
dilakukan untuk menyelesaikan tesis ini tidak akan membuahkan hasil yang
berarti. Pada kesempatan ini perkenankan pula penulis untuk mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas restuNYA dalam
penyelesaian tesis ini.
2. Dr.A.A.N.B.Dwirandra, SE., MSi., Ak., sebagai Pembimbing I beserta Ni
Putu Sri Harta Mimba, SE., MSi., Ph.D, Ak., sebagai Pembimbing II yang
dengan penuh kesabaran membimbing dan memberikan dorongan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Para penguji tesis ini, yaitu Dr. Gerianta Wirawan Yasa, SE., MSi., Prof.
Dr. I Wayan Suartana, SE., MSi., Ak.. dan Dr. I.D.G. Dharma Suputra,
vii
SE., MSi., Ak., yang dengan penuh perhatian memberi saran kepada
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD
atas fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program Magister, Program Studi Akuntansi
pada Program Pascasarjana, Universitas Udayana.
5. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) sebagai Direktur Program
Pascasarjana, Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada
penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister, Program Studi
Akuntansi pada Program Pascasarjana, Universitas Udayana.
6. Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, Ak., selaku Ketua Program
Studi Magister Akuntansi (MAKSI), Universitas Udayana. Bapak dan Ibu
pengajar serta seluruh staf Program Magister Akuntansi, Universitas
Udayana yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis ini.
7. Terima kasih untuk orang-orang tercinta, Papa, dr. I Ketut Rumasta Giri
M.Kes, Mama, dr. IGA Sri Kastariani M.Kes, Kakak, dr. Putu Bagus
Surya Witantra Giri, Kakak Ipar, drg Dian Mahayuni Karina, dan Wiwit
atas segala doa dan dukungan yang tidak pernah terhenti kepada penulis
selama menempuh pendidikan.
8. Rekan seperjuangan saya, Adi, Lanang, Dewa, Rudy, Agung, dan seluruh
rekan mahasiswa angkatan VII MAKSI Universitas Udayana, terima kasih
atas dukungan, semangat dan kerjasama rekan-rekan yang telah
viii
memotivasi penulis dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis
ini.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan anugerah-Nya kepada kita semua, serta kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung selama
menempuh studi hingga penulisan tesis ini selesai.
Denpasar, Januari 2014
Penulis
ix
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA KINERJAMANAJERIAL DENGAN KEADILAN DISTRIBUTIF, KEADILAN
PROSEDURAL, DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAIVARIABEL PEMEDIASI
ABSTRAK
Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untukmeningkatkan efektivitas organisasi. Kinerja manajerial didasarkan pada seberapajauh manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputiperencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf,negosiasi, dan perwakilan. Kinerja manajerial dikatakan efektif jika tujuananggaran dapat tercapai dan bawahan mendapatkan kesempatan terlibat atauberpartisipasi dalam penganggaran. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruhpartisipasi penganggaran pada kinerja manajerial menemukan hasil yang tidakkonsisten. Inkonistensi hasil penelitian sebelumnya dapat dipengaruhi oleh adanyavariabel lain yang memengaruhi hubungan partisipasi penganggaran dan kinerjamanajerial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasipenganggaran pada kinerja manajerial dengan keadilan distributif, keadilanprosedural, dan komitmen tujuan anggaran sebagai variabel pemediasi. Penelitiandilakukan pada tahun 2013.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan 37manajer tingkat menengah RSUP Sanglah sebagai responden. Responden dipilihberdasarkan metode purposive sampling, yaitu memiliki jabatan (kepalabidang/kepala bagian/kepala unit dan kepala sub bidang/kepala sub bagian/kepalasub unit), telah menduduki jabatan tersebut minimal 1 tahun, serta terlibat dalamproses penyusunan anggaran. Teknik analisis yang digunakan adalah Partial LeastSquare (PLS).
Instrumen penelitian telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisisstatistik menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerjamanajerial dengan keadilan distributif, keadilan prosedural, dan komitmen tujuananggaran sebagai variabel pemediasi.
Kata kunci: Partisipasi penganggaran, Kinerja Manajerial, Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural, Komitmen Tujuan Anggaran.
x
THE INFLUENCE OF BUDGETARY PARTICIPATION ON MANAGERIALPERFORMANCE WITH DISTIBUTIVE FAIRNESS, PROCEDURALFAIRNESS, AND BUDGET GOAL COMMITMENT AS MEDIATING
VARIABLES
ABSTRACT
Managerial performace is a factor that can be used to increase theorgananisational effectiveness. Managerial performance is based on how farmanager could do the management functions which consist of planning,investigating, coordinating, evaluating, supervising, staff selecting, negotiating,and representing. Managerial performance will be effective if the budget goalscan be achieved and subordinates have a chance to get involve or participate inthe process of budget arrangement. Previous research concerning the effect ofbudgetary participation on managerial performance have found inconsistentresults. These could be affected by another variable that affect the relationshipbetween budgetary participation and managerial performace. This research wasconducted in 2013 and directed to determine the effect of budgetary participationon managerial performance with distributive fairness, procedural fairness, andbudget goal commitment as mediating variables.
Data collection was done using questionnaires and dedicated to 37 middlelevel managers of RSUP Sanglah as respondents. Respondents was selected bypurposive sampling method in which the respondents should have middle levelmanager position, minimum of one year experience in that position, and involvedin the making of budget. The analysis technique used in this study is Partial LeastSquare (PLS).
The instruments have been examined for its validity and reliability.Stastical analysis showed that distributive fairness, procedural fairness, andbudget goal commitment could be a mediating variables in the relationship ofbudget participation on managerial performace.
DAFTAR ISI................................................................................................ …….xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ….. xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... …...xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah........................................................... 11.2 Rumusan Masalah .................................................................... 81.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 91.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Teori Ekuitas ............................................................................ 102.2 Teori Penetapan Tujuan ........................................................... 112.3 Partisipasi Penganggaran ......................................................... 122.4 Keadilan Distributif.................................................................. 132.5 Keadilan Prosedural ................................................................. 142.6 Komitmen Tujuan Anggaran.................................................... 152.7 Kinerja Manajerial ................................................................... 152.8 Penelitian Sebelumnya ............................................................. 18
xii
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESISPENELITIAN3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 243.2 Konsep Penelitian..................................................................... 253.3 Hipotesis Penelitian.................................................................. 25
BAB IV METODE PENELITIAN4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 304.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 324.3 Ruang Lingkup Penelitian........................................................ 324.4 Penentuan Sumber Data ........................................................... 32
4.4.1 Sumber Data.................................................................... 324.4.2 Populasi dan Sampel ....................................................... 33
4.5 Variabel Penelitian ................................................................... 344.5.1 Identifikasi Variabel........................................................ 344.5.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .............. 35
4.6 Analisis Data ............................................................................ 36
BAB V HASIL PENELITIAN5.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................ 435.2 Hasil Uji Partial Least Square (PLS) ...................................... 46
5.2.1 Goodness of fit ................................................................ 475.2.2 Pengujian Hipotesis......................................................... 55
BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................... 60
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN7.1 Simpulan .................................................................................. 657.2 Saran......................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
4.1 Jumlah Sampel Penelitian ................................................................. 345.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner ..................... 435.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 445.3 Profil Responden Berdasarkan Umur................................................ 445.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja .................................. 455.5 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................ 465.6 Uji convergent validity ...................................................................... 485.7 Uji discriminant validity ................................................................... 505.8 Average Variance Extracted (AVE) ................................................. 525.9 Composite Reliability ........................................................................ 535.10 R2 Variabel Latent Endogen............................................................. 545.11 t-statistic............................................................................................ 555.12 Path Coefficients ............................................................................... 57
3.2 Konsep Penelitian.............................................................................. 25
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 314.2 Ilustrasi Model Penelitian ................................................................. 385.1 Hasil Uji PLS .................................................................................... 47
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian
2. Rangkuman hasil penelitian sebelumnya
3. Tabulasi Kuesioner
4. Output uji goodness of fit
5. Output uji hipotesis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi dalam
keberhasilan pembangunan bangsa. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan
Undang-Undang Nomor 23/ Tahun 1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak fundamental setiap penduduk. Setiap individu, keluarga, dan
masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara
bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya
termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu (Irawati, 2008)
Rumah sakit sebagai salah satu organisasi yang menyediakan jasa
pelayanan kesehatan diharapkan untuk selalu dapat memberikan kualitas
pelayanan terbaik bagi masyarakat. Banyaknya rumah sakit yang ada saat ini,
lingkungan usaha yang semakin maju, dan tingginya persaingan dalam
memberikan kualitas pelayanan terbaik bagi masyarakat, mengharuskan seluruh
rumah sakit yang telah berdiri dan beroperasi untuk mempersiapkan diri membina
organisasinya terutama sumber daya dan sistem manajerial agar mampu
menciptakan jasa pelayanan kesehatan rumah sakit yang berkualitas bagi
pelanggannya (Hafizurrachman, 2009). Pengelolaan sumber daya yang ada
membutuhkan berbagai macam pengetahuan dan keterampilan manajemen yang
dimiliki oleh seorang manajer.
2
Manajer yang baik adalah manajer yang menjalankan fungsi-fungsi
manajemen dengan efektif. Fungsi-fungsi manajemen tersebut meliputi
η = Variabel laten endogenξ = Variabel laten eksogen
b. Evaluasi Inner Model
Wiyono (2011:399) menyatakan evaluasi inner model digunakan untuk
menspesifikasi hubungan antar variabel laten yang satu dengan
variabel laten yang lainnya dengan tingkat signifikansi 5 %. Persamaan
yang digunakan dalam inner model yaitu :
ηj = Σiβ ji ηi + Σ I γ jb ξb + ζj
Keterangan :η = Variabel laten endogenξ = Varibel laten eksogenβji= Koefisien jalur yang menghubungkan satu variabel latenendogen dengan endogen yang lain.ζ = Variabel inner residual.
5) Estimasi
Nilai estimasi koefisien jalur antara konstruk harus memiliki nilai
yang signifikan. Signifikansi hubungan dapat diperoleh dengan prosedur
Bootstapping. Nilai yang dihasilkan berupa nilai t-hitung yang kemudian
dibandingkan dengan t-tabel. Apabila nilai t-hitung > t-tabel (2,0423) pada
taraf signifikansi ( 2,5%, DF = 30) maka nilai estimasi koefisien jalur
tersebut signifikan.
41
6) Goodness of fit
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui
berbagai kriteria goodness of fit. Goodness of fit dalam PLS dibagi atas dua
bagian yaitu sebagai berikut.
a. Outer Model
Wiyono (2011:403) menyatakan kriteria penilaian yang digunakan dalam
menilai indikator adalah :
a. Convergent validity nilai loading factor 0,50 sampai 0,60.
b. Discriminant validity nilai korelasi cross loading dengan variabel
latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap
variabel laten yang lain.
c. Nilai AVE harus diatas 0,50.
d. Nilai composite reliability yang baik apabila memiliki nilai ≥0,70.
b. Inner Model
Goodness of fit pada inner model diukur menggunakan R square variabel
laten dependen, Q square predictive relevance untuk model struktural
yang digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan
oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q square > 0
menunjukkan model memiliki predictive relevance yang baik, sebaliknya
jika nilai Q square ≤ 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive
relevance.
42
Nilai predictive-relevance diperoleh dengan rumus:
Q2 = 1 – (1-R12) (1-R2
2) (1-R32) (1-R4
2)
Keterangan :R1
2 = R square keadilan distributifR2
2 = R square keadilan proseduralR3
2 = R square komitmen tujuan anggaranR4
2 = R square kinerja manajerial
7) Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada pengujian inner model yaitu :
a. t statistic
Apabila koefisien t statistic menunjukan koefisien yang lebih besar dari t
tabel, hasil ini menggambarkan variabel tersebut signifikan, maka dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna pada variabel laten
terhadap variabel laten lainnya.
b. Path Coefficients
Nilai path coefficients menunjukkan koefisien hubungan antara variabel
laten dengan variabel laten lainnya. Sedangkan besarnya pengaruh total
variabel laten terhadap variabel laten lainnya (total effect) diperoleh
melalui hasil tambah antara pengaruh langsung (direct effect) dengan
pengaruh tidak langsung (indirect effect) yang dimiliki.
43
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang dan kuesioner disebarkan ke
seluruh sampel. Kuesioner yang kembali sebanyak 37 buah dengan 2 buah
kuesioner yang tidak diisi lengkap. Total kuesioner yang kembali dan layak
digunakan adalah sebanyak 35 buah (94,6%).
Tabel 5.1 Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner
Kuesioner yang disebar 37Kuesioner yang kembali (response rate) 37 (100%)Kuesioner yang tidak lengkap (2)Total kuesioner yang kembali dan dapat digunakan(useable response rate)
35 (94,6%)
Sumber: Data diolah, 2013
Data karakteristik responden adalah sebagai berikut :
1) Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin responden dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui
keterlibatan gender dari responden dalam pembuatan keputusan pada proses
penganggaran. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 5.2 sebagai berikut:
44
Tabel 5.2 : Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)Pria 20 57,1 %
Wanita 15 42,9 %Jumlah 35 100 %
Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 5.2, dari total 35 responden, responden yang berjenis kelamin
pria sebanyak 20 orang (57,1%) sedangkan responden berjenis kelamin wanita
sebanyak 15 orang (42,9%). Hal ini mengindikasikan bahwa keterlibatan gender
dalam proses penganggaran sudah merata.
2) Profil Responden Berdasarkan Umur
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada
Tabel 5.3 sebagai berikut :
Tabel 5.3 : Profil Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Responden Persentase (%)35-39 5 14,3 %40-44 11 31,4 %>44 19 54,3 %
Jumlah 35 100%Sumber: Data diolah, 2013
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden terwakili pada semua kategori usia
profuktif, namun menyebar secara tidak merata. Responden paling banyak
berdasarkan umur berada diatas rentang 44 tahun yaitu 19 orang (54,3%).
Responden paling sedikit berdasarkan umur berada pada rentang 35 sampai
dengan 39 tahun, yaitu 5 orang (14,3%). Pada rentang usia tersebut, responden
dianggap memiliki stabilitas emosi yang baik, sehingga memiliki tingkat
45
penerimaan yang baik atas suatu prosedur. Selain itu dalam usia tersebut
diasumsikan bahwa responden dapat berkomunikasi dan mengambil keputusan
dengan lebih baik pada suatu proses penganggaran.
3) Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat
pada Tabel 5.4 sebagai berikut.
Tabel 5.4 : Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja Jumlah Responden Persentase (%)1-5 tahun 4 11,4 %
6-10 Tahun 12 34,3 %>10 Tahun 19 54,3 %
Jumlah 35 100 %
Sumber: Data diolah, 2013
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa responden paling banyak berdasarkan lama
bekerja berada di atas 10 tahun yaitu 19 orang (54,3%), sedangkan responden
paling sedikit berada pada rentang 2 sampai dengan 5 tahun yaitu 4 orang
(11,4%). Dilihat dari profil responden berdasarkan lama bekerja dapat
diasumsikan bahwa sebagian besar responden sudah berpengalaman serta
memahami dengan baik lingkup kerja dan tanggung jawabnya pada proses
partisipasi penganggaran, sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban yang
lebih objektif.
4) Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
46
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat
dilihat pada Tabel 5.5 sebagai berikut :
Tabel 5.5 : Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Responden Persentase (%)S1 23 65,7%S2 12 34,3%
Jumlah 35 100 %Sumber: Data diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 5.5, responden dengan tingkat pendidikan terakhir S1 ada
sebanyak 23 orang (65,7%), dan responden dengan tingkat pendidikan terakhir S2
sebanyak 12 orang (34,3%). Berdasarkan data di atas diharapkan responden dapat
memberikan jawaban dengan lebih seksama dan objektif terhadap keadaan yang
sebenarnya atas pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan.
5.2 Hasil Uji Partial Least Square (PLS)
Uji PLS pada penelitian ini menggunakan evaluasi outer model dengan model
reflektif dan evaluasi inner model dengan tingkat signifikansi 5 %. Secara umum
hasil Uji PLS dapat dilihat pada gambar 5.1.
47
Gambar 5.1 Hasil Uji PLS
5.2.1 Goodness of fit
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model melalui berbagai
kriteria goodness of fit. Goodness of fit dalam PLS dibagi atas dua bagian yaitu
sebagai berikut.
a. Outer model
1) Uji Convergent Validity
Uji convergent validity dilakukan untuk mengetahui validitas dari indikator yang
digunakan. Indikator dinyatakan valid dengan nilai weights or loadings faktor
48
berkisar di atas 0,50. Uji weights or loadings faktor masing-masing variabel dapat
Berdasarkan tabel 5.12, hasil path coefficients menunjukkan partisipasi
penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial sebesar 0,843. Namun apabila
melalui variabel keadilan distributif maka pengaruh variabel partisipasi
penganggaran pada variabel kinerja manajerial menjadi 0.932. Pengaruh total
antara partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial melalui variabel
keadilan distributif diperoleh dengan mengalikan pengaruh tidak langsung
variabel partisipasi penganggaran ke variabel keadilan distributif sebesar 0.713
dengan pengaruh tidak langsung variabel keadilan distributif ke variabel kinerja
manajerial sebesar 0,125, lalu hasil kali tersebut dijumlahkan dengan pengaruh
langsung variabel partisipasi penganggaran ke variabel kinerja manajerial sebesar
0,843, maka diperoleh pengaruh total sebesar 0,932. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh total antara partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial melalui variabel keadilan distributif lebih besar
daripada pengaruh langsung partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial. Hal
58
ini mengindikasikan bahwa keadilan distributif merupakan variabel pemediasi
antara hubungan partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial.
Bila melalui variabel keadilan prosedural, maka pengaruh partisipasi
penganggaran pada kinerja manajerial menjadi 1,134. Pengaruh total antara
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial melalui variabel keadilan
prosedural diperoleh dengan mengalikan pengaruh tidak langsung variabel
partisipasi penganggaran ke variabel keadilan prosedural sebesar 0.884 dengan
pengaruh tidak langsung variabel keadilan prosedural ke variabel kinerja
manajerial sebesar 0,329, lalu hasil kali tersebut dijumlahkan dengan pengaruh
langsung variabel partisipasi penganggaran ke variabel kinerja manajerial sebesar
0,843, maka diperoleh pengaruh total sebesar 1,134. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh total antara partisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial melalui variabel keadilan prosedural lebih besar
daripada pengaruh langsung partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial. Hal
ini mengindikasikan bahwa keadilan prosedural merupakan variabel pemediasi
antara hubungan partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial.
Bila melalui variabel komitmen tujuan anggaran, pengaruh partisipasi
penganggaran pada kinerja manajerial menjadi 1,306. Pengaruh total antara
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial melalui variabel komitmen
tujuan anggaran diperoleh dengan mengalikan pengaruh tidak langsung variabel
partisipasi penganggaran ke variabel komitmen tujuan anggaran sebesar 0.861
dengan pengaruh tidak langsung variabel komitmen tujuan anggaran ke variabel
kinerja manajerial sebesar 0,538, lalu hasil kali tersebut dijumlahkan dengan
59
pengaruh langsung variabel partisipasi penganggaran ke variabel kinerja
manajerial sebesar 0,843, maka diperoleh pengaruh total sebesar 1,134.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh total antara
partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial melalui variabel komitmen
tujuan anggaran lebih besar daripada pengaruh langsung partisipasi penganggaran
pada kinerja manajerial. Hal ini mengindikasikan bahwa komitmen tujuan
anggaran merupakan variabel pemediasi antara hubungan partisipasi
penganggaran pada kinerja manajerial.
Hasil ini mendukung hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga yaitu
partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial dengan keadilan
distributif sebagai variabel pemediasi, partisipasi penganggaran berpengaruh pada
kinerja manajerial dengan keadilan prosedural sebagai variabel pemediasi, dan
partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial dengan komitmen
tujuan anggaran sebagai variabel pemediasi,
60
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini menguji pengaruh keadilan distributif, keadilan prosedural,
dan komitmen tujuan anggaran pada hubungan antara partisipasi penganggaran
dengan kinerja manajerial pada Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah di
Provinsi Bali. Penelitian ini menguji tiga hipotesis.
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah partisipasi penganggaran
berpengaruh pada kinerja manajerial dengan keadilan distributif sebagai variabel
pemediasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis pertama dapat diterima.
Hal ini berarti keadilan distributif mampu memediasi hubungan antara partisipasi
penganggaran dengan kinerja manajerial. Peningkatan partisipasi penganggaran
yang melibatkan manajer tingkat menengah akan mengakibatkan peningkatan
persepsi keadilan distibutif, yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Hanny (2013) dan Rofingatun dkk. (2013) yang menemukan bahwa semakin
tinggi partisipasi manajer tingkat menengah dalam penganggaran maka persepsi
manajer tingkat menengah pada keadilan distributif yang dirasakan akan semakin
meningkat, kemudian peningkatan persepsi manajer tingkat menengah pada
keadilan distributif akan meningkatkan kinerja manajerial dari manajer tingkat
menengah. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ulupui (2005) yang menemukan bahwa persepsi keadilan
61
distributif yang dirasakan oleh manajer tingkat menengah tidak berpengaruh pada
kinerja manajer tingkat menengah. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung hasil
penelitian Mulyasari dan Sugiri (2005) serta Yenti (2003) yang menemukan
bahwa hubungan langsung partisipasi penganggaran dan kinerja masih lebih kuat
dibanding hubungan tidak langsung yang dimediasi oleh keadilan distributif.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah partisipasi penganggaran
berpengaruh pada kinerja manajerial dengan keadilan prosedural sebagai variabel
pemediasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis kedua dapat diterima.
Hal ini berarti keadilan prosedural mampu memediasi hubungan antara partisipasi
penganggaran dengan kinerja manajerial. Peningkatan partisipasi penganggaran
yang melibatkan manajer tingkat menengah, akan mengakibatkan peningkatan
persepsi keadilan prosedural, yang pada akhirnya akan mengakibatkan
peningkatan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rofingatun (2013) dan Hanny (2013) yang menemukan
bahwa semakin tinggi partisipasi manajer tingkat menengah dalam penganggaran
maka persepsi manajer tingkat menengah pada keadilan prosedural yang dirasakan
akan semakin meningkat, kemudian peningkatan persepsi manajer tingkat
menengah pada keadilan prosedural akan meningkatkan kinerja manajerial dari
manajer tingkat menengah. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil
penelitian yang dilakukan Mulyasari dan Sugiri (2005) serta Yenti (2003) yang
menemukan bahwa hubungan langsung partisipasi penganggaran dan kinerja
masih lebih kuat dibanding hubungan tidak langsung yang dimediasi oleh
keadilan prosedural.
62
Penerimaan terhadap hipotesis pertama dan kedua dapat terjadi karena
dalam proses penganggaran, manajer turut serta dalam proses penentuan alokasi
anggaran, yang berarti bahwa partisipasi manajer dalam proses penganggaran
akan meningkatkan persepsi keadilan distributif dan keadilan prosedural manajer.
Selain itu dengan berpartisipasi dalam proses penganggaran, manajer akan
memiliki informasi-informasi mengenai bagaimana anggaran tersebut
didistribusikan. Penerimaan alokasi dan target-target anggaran oleh manajer, akan
memotivasi mereka untuk mencapai target-target tersebut sehingga meningkatkan
kinerja manajerial mereka (Lau dan Lim, 2002). Hanny (2013) juga menyatakan
bahwa persepsi keadilan dapat meningkatkan kinerja manajerial. Mereka percaya
bahwa anggaran telah dibuat serasional mungkin sehingga dorongan atau motivasi
yang mereka miliki untuk memenuhi anggaran tersebut juga meningkat.
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah partisipasi penganggaran
berpengaruh pada kinerja manajerial dengan komitmen tujuan anggaran sebagai
variabel pemediasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis ketiga dapat
diterima. Hal ini berarti komitmen tujuan anggaran mampu memediasi hubungan
antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial. Peningkatan
partisipasi penganggaran yang melibatkan manajer tingkat menengah, akan
mengakibatkan peningkatan komitmen anggaran, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan peningkatan kinerja manajerial. Hal ini dapat terjadi karena
partisipasi manajer dalam proses penganggaran akan meningkatkan kepercayaan,
pengendalian, dan keterlibatan diri mereka dengan organisasi, sehingga mereka
dapat menerima dan mempunyai komitmen terhadap anggaran yang disusun
63
(Sields dan Sields, 1998; dalam Indarto dan Ayu, 2011). Damayanti (2007) juga
menyatakan keterlibatan manajer ini akan dapat menumbuhkan sikap mau
menerima, berkomitmen yang lebih, dan penentuan untuk mencapai tujuan.
Tingginya komitmen terhadap tujuan anggaran ini akan mempermudah
penerimaan anggaran tersebut, meskipun sulit untuk dicapai, dengan demikian
tingkat kinerja akan meningkat (Indarto dan Ayu, 2011). Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan Hanny (2013), Indarto (2011) dan
Damayanti (2007) yang menemukan bahwa komitmen anggaran memediasi
hubungan partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini
tidak mendukung hasil penelitian Mulyasari dan Sugiri (2005), serta Yenti (2003)
yang menemukan bahwa hubungan langsung partisipasi penganggaran dan kinerja
masih lebih kuat dibanding hubungan tidak langsung yang dimediasi oleh
komitmen tujuan anggaran.
Selain berdasarkan teori dan hasil penelitian-penelitian sebelumnya,
penerimaan terhadap hipotesis dalam penelitian ini juga mungkin disebabkan oleh
karakteristik respondennya. Pada profil responden ditemukan bahwa 54,3%
responden berumur di atas 44 tahun. Pada rentang usia tersebut, tingkat
kedewasaan dan emosi seseorang sudah stabil, sehingga dapat diasumsikan
tingkat kedewasaan dan emosi tersebut dapat berpengaruh pada komunikasi dan
pengambilan keputusan dalam proses penganggaran. Berdasarkan profil
responden juga dapat dilihat bahwa 54,3% responden bekerja lebih dari 10 tahun.
Hal ini mengindikasikan bahwa responden sudah memahami lingkup pekerjaan
dan memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam pelaksanaan proses
64
penyusunan anggaran sehingga pelaksanaan penyusunan anggaran sesuai dengan
apa yang diperlukan pada masing-masing daerah pertanggungjawaban.
Pemahaman manajer tingkat menengah terhadap lingkup pekerjaan serta
pengalaman yang dimilikinya dalam pelaksanaan penyusunan anggaran dapat
meningkatkan persepsi keadilan distributif, keadilan prosedural serta komitmen
pada tujuan anggaran dari para manajer tingkat menengah.
65
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, hipotesis
dan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial dengan
keadilan distributif sebagai variabel pemediasi. Hal ini berarti bahwa dengan
adanya peningkatan partisipasi penganggaran yang melibatkan manajer
tingkat menengah, akan mengakibatkan peningkatan persepsi keadilan
distibutif, yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan kinerja
manajerial.
2) Partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial dengan
keadilan prosedural sebagai variabel pemediasi. Hal ini berarti bahwa dengan
adanya peningkatan partisipasi penganggaran yang melibatkan manajer
tingkat menengah, akan mengakibatkan peningkatan persepsi keadilan
prosedural, yang pada akhirnya akan mengakibatkan peningkatan kinerja
manajerial.
3) Partisipasi penganggaran berpengaruh pada kinerja manajerial dengan
komitmen tujuan anggaran sebagai variabel pemediasi. Hal ini berarti bahwa
dengan adanya peningkatan partisipasi penganggaran yang melibatkan
manajer tingkat menengah, akan mengakibatkan peningkatan komitmen
66
terhadap tujuan anggaran, yang pada akhirnya akan mengakibatkan
peningkatan kinerja manajerial.
7.2 Saran
Guna mempertahankan akreditasi yang telah dimiliki rumah sakit dan
meningkatkan mutu pelayanan yang ada, hendaknya manajer tingkat menengah
selalu berpartisipasi dalam setiap proses penganggaran yang terjadi di rumah
sakit, karena berdasarkan hasil pada penelitian ini, partisipasi dalam proses
penganggaran terbukti dapat meningkatkan persepsi keadilan distributif, keadilan
prosedural, dan komitmen tujuan anggaran dari manajer tingkat menengah, yang
pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja manajerial.
Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu:
1) Penggunaan self rating scale pada pengukuran kinerja manajerial dapat
menimbulkan liniency bias, dimana responden memiliki kecendrungan untuk
menjawab kinerja mereka terlalu tinggi. Penelitian selanjutnya dapat
mengukur kinerja tanpa menggunakan self rating scale, melainkan dilakukan
oleh rekan sejawat atau pimpinan.
2) Penelitian ini hanya dilakukan pada satu tempat penelitian yaitu RSUP
Sanglah dengan sampel yang terbatas, sehingga tingkat generalisasi hasil
penelitian ini masih rendah. Penelitian selanjutnya dapat menambah sampel
penelitian dengan meneliti beberapa rumah sakit yang memiliki standar atau
tipe yang sama, sehingga dapat meningkatkan generalisasi hasil penelitian.
3) Terkait karakteristik responden, persentase tingkatan usia responden dalam
penelitian ini tidak merata. Sebesar 54% reeponden dalam penelitian ini
67
berada pada tingkat usia 44 tahun ke atas, sedangkan hanya 14,3% responden
berada pada rentang usia 35-39 tahun. Diharapkan responden penelitian
selanjutnya dapat lebih merata dari sisi tingkatan usia. Hal ini dapat terkait
dengan tingkat kestabilan emosi dari responden yang menunjukkan tingkat
penerimaan responden atas prosedur yang ditentukan oleh organisasi. Selain
itu kuesioner dalam penelitian ini tidak mencantumkan jurusan pendidikan
terakhir responden secara spesifik, yang menunjukkan kesesuaian pendidikan
dengan posisi atau jabatan dalam organisasi. Penelitian selanjutnya dapat
mencantumkan fakultas dan program studi/jurusan dari pendidikan terakhir
responden. Misalnya sarjana (S1) Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi,
jurusan Manajemen, atau jurusan Ekonomi Pembangunan. Hal yang sama juga
bisa dilakukan pada responden yang mempunyai pendidikan terakhir S2.
Kesesuaian jurusan pendidikan terakhir responden dengan posisi atau jabatan
responden dapat digunakan sebagai justifikasi atas hasil penelitian.
4) Pengembangan penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara partisipasi
penganggaran dan kinerja manajerial dapat menggunakan variabel pemediasi
lain seperti misalnya job relevant information (JRI) dan kecukupan anggaran,
dimana ketersediaan informasi yang diperoleh dari partisipasi manajer tingkat
menengah dalam proses penganggaran dapat meningkatkan kinerja manajerial
karena informasi-informasi tersebut mewakili kebutuhan masing-masing
daerah pertanggungjawaban dan informasi itu relevan dengan tugas yang
terkait dengan pembuatan keputusan atau pembuatan anggaran yang lebih
realistis dan lebih akurat oleh manajemen (Indarto, 2011).
68
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Yogi. 2008. “Analisis Pengaruh Partisipasi PenyusunanAnggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja, Job relevenantInformation dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi EmpirisPada Rumah Sakit Swasta di Wilayah Kota Semarang). Tesis. Semarang:Universitas Diponegoro.
Brownell, Peter. 1982. The Role of Accounting Data in PerformanceEvaluation, Budgetary Participation, and Organizational Effectiveness. Journal ofAccounting Research, Vol.20, No.1. pp. 16-27.
Byrne, S. and F. Damon, 2008. To Participate or not to Participate? Voiceand Explanation Effects on Performance in a Multi-Period Budget Setting. BritishAccounting Review, Vol.40, No.3, pp. 207-227.
Chong, V.K. dan Chong, Kar Min. 2002. Budget Goal Commitment andInformational Effects of Budget Participation on Performance: A StructuralEquation Modelling Approach. Behavioral Research in Accounting, Vol. 1, pp.65-86.
Damayanti, Titien. 2007. Pengaruh Komitmen Anggaran dan KulturOrganisasional terhadap Hubungan Partisipasi Penganggaran dan KinerjaManajerial pada Kondisi Stretch Target. Jurnal Akuntansi dan AuditingIndonesia, Vol.11, No.1, pp.81-101
Eker, Melek. 2007. The Impact of Budget Participation on ManagerialPerformance Via Organizational Commitment: A Study on The Top 500 Firms InTurkey. e-Journal Ankara Univesitesi SBF Dergisi, pp 118-136.
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling Dalam PeneltianManajemen. Edisi 2. Seri Pustaka Kunci 03/BP UNDIP.
Folger, R. dan Konovsky, M.A. 1989. Effect of Procedural andDistributive Justice on Reactions to Pay Raise Decisions. Academy ofManagement Journal, Vol.32, No.1, pp.115-130.
Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modeling, Metode Alternatifdengan Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Greenberg, J. 1982. Determinants of Perceived Fairness of PerformanceEvaluations. Journal of Applied Psychology, Vol.71, No.2, pp.340-342.
69
Guerrero, Andersen, and Afifi. (2007). Close Encounters: Communicationin Relationships, 2nd edition. Sage Publications, Inc.
Hafizurrachman. 2009. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit di Q-Hospital. Majalah Kedokteran Indonesia, Vol.59, No.8, pp.343-347.
Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Hudayati, Ataina. 2002. Perkembangan Penelitian AkuntansiKeperilakuan: Berbagai Teori dan Pendekatan yang Melandasi. JAAI, Vo.6, No.2,pp.81-96.
Hanny. 2013. The Influence of Budgetary Participation on ManagerialPerformance at Banking Sector in Bandung and Cimahi City. InternationalConference on Business, Economics, and Accounting. Bangkok-Thailand.
Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan.Jakarta : Salemba Empat.
Ikhsan, Arfan. 2007. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap SenjanganAnggaran Dengan Menggunakan Lima Variabel Pemoderasi. Simposium NasionalAkuntansi. Vol.X:01-27.
Indarto, Stefani Lily. 2011. Pengaruh Partisipasi dalam PenyusunanAnggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan melalui Kecukupan Anggaran,Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job RelevantInformation (JRI). Seri Kajian Ilmiah, Vol. 14, No.1.
Irawati, Novian. 2008. Gambaran Penyelenggaraan Kegiatan SafeguardingProgram Jaminan Pemeliharaaan Kesehatan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin(ASKESKIN) oleh Sekretariat Safeguarding Pusat Tahun 2007. Skripsi.Universitas Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 tentangPerizinan Rumah Sakit. Jakarta.
Kenis, I. 1979. Effect on Budgetary Goal Characteristic on ManagerialAttitudes And Peformance. The accounting review, Vol.54, No.4, pp.707-721.
Kurnia, Ratnawati. 2010. Pengaruh Budgetary Goal Characteristicsterhadap Kinerja Managerial dengan Budaya Paternalistik dan KomitmenOrganisasi sebagai Moderating Variabel. Ultima Accounting, Vol. 2, No.2.
70
Latif, A.B. 2007. Hubungan Antara Keadilan Prosedural Dan KinerjaManajerial Dengan Partisipasi Anggaran Sebagai Variabel Intervening (PenelitianTerhadap Manajer Perusahaan Manufaktur Di Jawa Tengah). Tesis. UniversitasDiponegoro.
Lau, Chong M. dan Lim, Edmond. 2002. The Effect od Procedural Justiceand Evaluative Style on The Relationship Between Budgetary Participation andPerformance. Advance in Accounting, Vol.19, pp.139-160.
Lee, B.H. dan Jamil, M. 2003. An Empirical Study of OrganizationalCommitment: A Multi-Level Approach. The Journal of Behavioral and AppliedManagement, Vol.4, No.3, pp. 176-187.
Lindquist, T.M. 1995. Fairness as an Antecedent to ParticipativeBudgeting: Examining the Effects of Distributive Justice, Procedural Justice, andReferent Cognitions on Satisfaction and Performance. Journal of ManagementAccounting Research. Vol.7.
Locke, E.A., et al. 1981. Goal Setting and Task Performance: 1969-1980.Psycological Bulletin. Vol.90, No.1, pp.125-152.
Locke, E.A., G.P. Latham, dan M. Erez. 1988. The Determination of GoalCommitment. Academy of Management Review, Vol.13, No. 1, pp. 23-39.
Magner, N. dan Johnson, G.G. 1995. Municipal Official’s Reactions toJustice in Budgetary Resource. Public Administration Quarterly, Vol. 18, No.4,pp.439-456.
Maiga, A.S. dan Jacobs, F.A. 2007a. Budget Participation’s Influence onBudget Slack: The Role of Fairness Perceptions, Trust, and Goal Commitment.Journal of Management Accounting Research. Vol.5, No.1, pp.39-58.
____. 2007b. The Relationship Between Budgetary Participation andManagerial Performance: The Role of Trust and Budget Goal Commitment. TheSouthern Business & Economic Journal. Vol.30, No.3&4, pp.2-48.
Maria, D. dan Nahartyo, E. 2012. Influence of Fairness Perception andTrust on Budgetary Slack: Study Experiment on Participatory Budgeting Context.Simposium Nasional Akuntansi XVI. Banjarmasin.
71
Milani, K. 1975. The Relationship of Participation in Budget-Setting onIndustrial Supervisor Performance and Attitudes: A Field Study. The AccountingReview 50. April. pp.104-123.
Mulyasari, Windu dan Sugiri, Slamet. 2005. Keadilan, Komitmen padaTujuan, dan Job-relevant Information dalam Penganggaran Partisipatif. JRAI,Vol. 8, No. 3.
Nor, Wahyudin. 2007. Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan SebagaiVariabel Moderating Dalam Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggarandan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Pareke, F.J. 2004. Hubungan Keadilan dan Kepuasan dengan KeinginanBerpindah: Peran Komitmen Organisasional sebagai Variabel Pemediasi. JurnalSiasat Bisnis, Vol. 2, No. 9, pp.157-178.
Poon, J.M., dkk. 2006. Trust-In-Supervisor: Antecedents and Effect onAffective Organizational Commitment. Asian Academy of Management Journal,Vol. 11, No. 2, pp.35–50.
Republik Indonesia. 1945. Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia tahun 1945, pasal 28 H. Jakarta.
_____. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992tentang Kesehatan. Jakarta.
_____. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009tentang Rumah Sakit. Jakarta.
Riduwan, Engkos Ahmad Kuncoro. 2006. Cara Menggunakan DanMemakai Analisis Jalur. Alfabeta, Jakarta.
Robbins, Stephen P. dan Judge, T.A. 2008. Perilaku Organisasi(Organizational Behavior). Jakarta: Salemba Empat.
Rofingatun, Siti, dkk. 2013. Effect of Budgeting Participation to JusticeOrganization, Organizational Commitment, and Organizational Performance inPapua Hospital. IOSR Journal of Business and Management, Vol.8, Issue 2, pp.1-6.
Salleh, Munir, et al. 2013. Fairness of Performance Appraisal andOrganizational Commitment. Asian Social Science, Vol. 9, No. 2.
Sekaran, U. 1992. Research Methods for business: A skill Approach, JohnWiley. New York.
72
Siegel, G. and Marconi, R. H. 1989. Behavioural Accounting. Ohio:South-Western Publishing Co.Cincinnati.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan keduabelas (revisiterbaru). Bandung :Alfabeta.
Sumadiyah dan Susanta, Sri. 2004. Job Relevant Information danKetidakpastian Lingkungan dalam Hubungan Partisipasi Penyusunan Anggarandan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali.
Sumarno, J. 2005. Pengaruh Komitmen Organisasi dan GayaKepemimpinan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan KinerjaManajerial. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Supriyono. 2004. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Keinginan Sosialterhadap Hubungan antara Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial.Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar.
Susmitha, Y. 2012. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran PadaKinerja Manajerial Dengan Locus Of Control dan Komitmen OrganisasionalSebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris pada Rumah Sakit Pemerintah diProvinsi Bali), Tesis. Denpasar: Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana.
Ulupui. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Persepsi Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural, dan Goal Commitment terhadap Kinerja Dinas. Kinerja, Vol.9, No.2, pp.98-112.
Wentzel, K. 2002. The Influence of Fairness Perceptions and GoalCommitment on Manager’s Performance in a Budget Setting. BehavioralResearch in Accounting, Vol 12, pp.247-271.
Wiyono,Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisisSPSS 17.0 & Smart PLS 2.0. Edisi Pertama. Yogyakarta: YKPN.
Yenti, Riza Reni. 2003. Pengaruh Keadilan Distributif, Keadilan Prosedur,Komitmen terhadap Tujuan, dan Motivasi terhadap Kinerja Manajerial dalamPenyusunan Anggaran. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.
Zainuddin, Suria dan Isa, Che Ruhana. 2011. The Role of OrganizationalFairness and Motivation in the Relationship Between Budget Participation andManagerial Performance: A Conceptual Paper. Australian Journal of Basic andApplied Sciences, Vol.5, No.12, pp.641-648.
73
Lampiran 1KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir (tesis) sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar sarjana (S2), maka dengan ini saya bermaksud
melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik se-Provinsi Bali. Untuk maksud
tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner yang semata-mata untuk memenuhi data yang saya perlukan.
Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu
dan silahkan menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan dari setiap
pernyataan dengan memilih salah satu dari tujuh pilihan jawaban. Data yang
terkumpul nantinya akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk agregat, sehingga
jawaban individual tidak akan tampak. Sesuai dengan kode etik penelitian, semua
DATA DIJAMIN KERAHASIAANNYA dan digunakan semata-mata untuk
kepentingan akademis.
Pengisian jawaban ini tidak didasarkan atas penilaian “benar” atau “salah”,
tetapi berdasarkan yang paling mencerminkan sikap Bapak/Ibu/Saudara/i.
Keberhasilan penelitian ini sangat bergantung pada perhatian dan kesungguhan
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini.
SAYA SANGAT MENGHARGAI KEJUJURAN DAN
KETERBUKAAN ANDA SAAT MENGISI KUESIONER INI. Bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat
besar dan berarti dalam keberhasilan dan kelancaran penelitian ini. Atas
partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk
menjawab kuesioner ini, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Made Dwi Baskara Wiguna GiriNIM. 1091662010
74
A. Identitas Responden1. Umur :……………….…tahun2. Lama bekerja :………………… tahun3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Tingkat Pendidikan :a. D3b. S1c. S2d. S3
B. Petunjuk Pengisian KuesionerUntuk pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, Bapak/Ibu cukup memberi
tanda silang (X) atau (√) pada tempat yang telah disediakan.
PARTISIPASI PENGANGGARANKeterangan:
1 = Sangat Rendah 4 = Sedang 7 = Sangat Tinggi2 = Rendah 5 = Cukup Tinggi3 = Cukup Rendah 6 = Tinggi
No
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7
1 Saya terlibat dalam penyusunan rencanakegiatan anggaran di wilayah pertanggungjawaban saya
2 Saya mempunyai pengaruh dalampenentuan jumlah akhir dari anggaranwilayah pertanggung jawaban saya
3 Saya selalu memprakarsai adanya diskusidalam penyusunan Rencana Kegiatan danAnggaran (RKA)
4 Pengaruh usulan dan pemikiran sayaterhadap anggaran akhir
5 Kontribusi saya di wilayah pertanggungjawaban saya sangat penting
75
KEADILAN DISTRIBUTIF
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Netral 7 = Sangat Setuju2 = Tidak Setuju 5 = Agak Setuju3 = Agak Tidak Setuju 6 = Setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
1 Wilayah tanggung jawab saya menerimaanggaran yang sesuai
2 Anggaran yang dialokasikan untuk wilayahtanggung jawab saya secara memadaimencerminkan kebutuhan saya
3 Anggaran di daerah tanggung jawab saya,sesuai dengan yang saya harapkan
4 Saya menganggap anggaran di wilayahtanggung jawab saya sudah adil
5 Atasan saya mengungkapkan keprihatinandan sensitivitas ketika mendiskusikanpembatasan anggaran pada daerah tanggungjawab saya
76
KEADILAN PROSEDURAL
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Setuju 4 = Netral 7 = Sangat Setuju2 = Tidak Setuju 5 = Agak Setuju3 = Agak Tidak Setuju 6 = Setuju
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7
1 Prosedur penganggaran diterapkan secarakonsisten di semua daerah tanggung jawab.
2 Prosedur penganggaran diterapkan secarakonsisten sepanjang waktu.
3 Keputusan anggaran untuk daerah tanggungjawab saya didasarkan pada informasi akuratdan pendapat yang diinformasikan denganbaik.
4 Prosedur penganggaran saat ini memuatketentuan-ketentuan yang memungkinkansaya untuk mengajukan set anggaran untukdaerah tanggung jawab saya.
5 Prosedur penganggaran saat ini sesuaidengan standar etik dan moralitas saya.
6 Pengambil keputusan anggaran berusahakeras untuk tidak mendukung salah satudaerah tanggung jawab di atas yang lainnya.
7 Prosedur penganggaran saat ini cukupmewakili apa yang menjadi perhatian disemua daerah tanggung jawab
8 Pengambil keputusan anggaran menjelaskansecara memadai bagaimana penentuanalokasi anggaran untuk wilayah tanggungjawab saya.
77
KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN
No Keterangan 1 2 3 4 5 6 7
1 Komitmen terhadap tujuan berartipenerimaan tujuan tersebut sebagai tujuanpribadi Anda dan tekad Anda untukmencapai tujuan tersebut. Seberapa besarkomitmen Anda untuk mencapai anggaran didaerah tanggung jawab Anda? (1 = sangattidak berkomitmen, 2 = tidak berkomitmen, 3= agak tidak berkomitmen, 4 = netral, 5 =agak berkomitmen, 6 = berkomitmen, 7 =sangat berkomitmen).
2 Seberapa penting bagi Anda, untuksetidaknyamencapai anggaran di wilayah tanggungjawab Anda?(1 = sangat tidak penting, 2 = tidak penting, 3= agak tidak penting, 4 = netral, 5 = agakpenting, 6 = = penting, 7 = sangat penting)
3 Sejauh mana Anda berusaha untuk mencapaianggaran di wilayah tanggung jawab Anda?(1 = sangat tidak berusaha, 2 = tidakberusaha, 3 = agak tidak berusaha, 4 = netral,5 = agak berusaha, 6 = berusaha, 7 = sangatberusaha
78
KINERJA MANAJERIAL
Keterangan:
1 = Sangat Rendah 4 = Sedang 7 = Sangat Tinggi2 = Rendah 5 = Cukup Tinggi3 = Cukup Rendah 6 = Tinggi
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 71 Perencanaan: Menentukan tujuan, kebijakan dan
rencana kegiatan seperti penjadwalan kerja,penyusunan anggaran, dan penyusunan program
2 Investigasi: Pengumpulan dan penyiapaninformasi yang biasanya berbentuk catatan danlaporan
3 Pengkoordinasian: Tukar menukar informasidalam organisasi untuk mengkoordinasikan danmenyesuaikan laporan
4 Pengawasan: Mengarahkan, memimpin danmengembangkan para bawahan yang ada padaunit/sub unit saudara
5 Penilaian Staf: Mempertahankan angkatan kerjapada unit/sub unit saudara (misalnya ;menyeleksi dan mempromosikan bawahansaudara)
6 Negosiasi: Melakukan kontrak untuk barangatau jasa yang dibutuhkan pada unit/sub unitsaudara dengan pihak luar.
7 Perwakilan: Mempromosikan visi, misi, dantujuan organisasi dengan cara berkonsultasisecara lisan, atau berhubungan dengan pihaklain di luar organisasi
8 Kinerja secara keseluruhan: Bagaimana Andamengevaluasi kinerja Anda secara keseluruhan
9 Evaluasi: Menilai dan mengukur proposal,kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaianpegawai, penilaian catatan hasil, penilaianlaporan keuangan.
10 Kinerja secara keseluruhan disesuaikan dengantarget
Nb.: Mohon periksa kembali untuk memastikan semua pernyataan sudahdijawab.
-TERIMA KASIH-
79
Lampiran 2
Rangkuman Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitidan TahunPenelitian
Variabel Penelitiandan Objek Penelitian
TeknikAnalisis
DataHasil Penelitian
Rofingatun,dkk. (2013)
Variabel bebas :PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat :Kinerja organisasionalVariabel Pemediasi:KeadilanOrganisasi,KomitmenOrganisasiObjek Penelitian:Manajer-manajer levelmenengah di RumahSakit yang ada di Papua
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:Kinerja ManajerialVariabel Pemediasi:Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural,Komitmen TujuanAnggaran, Job RelevantInformationObjek Penelitian :Manajer pada sektorperbankan di Bandungdan Cimahi
StructuralEquationModeling(SEM)
Partisipasi penganggaranmeningkatan persepsikeadilan, komitmen tujuananggaran, dan JRI. Persepsikeadilan, komitmen tujuananggaran, dan JRI memilikipengaruh positif signifikanpada kinerja manajerial.
80
Indarto(2011)
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:Kinerja ManajerialVariabel Pemediasi:Kecukupan Anggaran,Komitmen Organisasi,Komitmen TujuanAnggaran, dan JobRelevant Information(JRI)Objek Penelitian:Manajer-manajer levelmenengah di JawaTengah
AnalisisRegresi
Partisipasi dalam prosespenganggaran berhubunganpositif dengan kinerjamanajerial. Kecukupananggaran, komitmenorganisasi, komitmen tujuananggaran, JRI dapatberfungsi sebagai mediatordalam hubungan antarapartisipasi anggaran dengankinerja manajerial.
Damayanti(2007)
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:Kinerja ManajerialVariabel Pemediasi:Komitmen TujuanAnggaran,KulturOrganisasionalObjek Penelitian :Manajer departemendari tiga hotel bintanglima di Jawa dan Bali
structuralequationmodeling(SEM)
Komitmen tujuan anggaranmemediasi hubunganpartisipasi penganggarandan kinerja manajerial,sedangkan budayaorganisasi memoderasi(meningkatkan) pengaruhpositif partisipasipenganggaran dan kinerjamanajerial.
Eker(2007)
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:Kinerja ManajerialVariabel Pemoderasi:Komitmen OrganisasiObjek Penelitian:Manajer departemenakunting dan keuanganpada 500 perusahaan diTurkey
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:KinerjaVariabel Pemediasi:Trust, KomitmenTujuan AnggaranObjek Penelitian:Manajerpertanggungjawabanunit bisnis manufaktur
structuralequationmodeling(SEM)
Partisipasi penganggaranmemiliki pengaruh positifsignifikan pada trustmanajer, dan trust manajerberpengaruh signifikan padakomitmennya terhadaptujuan penganggaran, padaakhirnya memiliki pengaruhpositif pada kinerja.
Nor (2007) Variabel bebas:PartisipasiPenganggaran VariabelTerikat: KinerjaManajerialVariabel Pemoderasi:Desentralisasi danGaya KepemimpinanObjek Penelitian:Manajer PusatPertanggungjawabanRumah Sakit
Terdapat pengaruh positifsignifikan partisipasipenganggaran pada kinerjamanajerial. Desentralisasidan gaya kepemimpinantidak memengaruhihubungan partisipasipenganggaran dengankinerja
Ulupui(2005)
Variabel bebas:PartisipasiPenganggaran,Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural,dan Komitmen TujuanAnggaranVariabel Terikat :KinerjaObjek Penelitian :Kepala Dinas, KabagTU dan Kasubdin padaDinas-Dinas diKabupaten Badung
RegresiLinierBerganda
Partisipasi penganggaranberpengaruh signifikan padakinerja, keadilan proseduralberpengaruh signifikan padakinerja, namun keadilandistributif tidak berpengaruhsignifikan pada kinerja.Komitmen tujuan anggaranditemukan berhubungannegatif dengan partisipasianggaran.
82
Mulyasaridan Sugiri(2005)
Variabel bebas:PenganggaranPartisipatifVariabel Terikat:KinerjaVariabel Pemediasi:Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural,Komitmen TujuanAnggaran, Job RelevantInformationObjek Penelitian:Manajer perusahaanjasa dan manufaktur
structuralequationmodeling(SEM)
Hubungan penganggaranpartispatif dan kinerja tidaksignifikan setelah terdapatfaktor lain yang memediasihubungan tersebut. Namun,hubungan langsungpenganggaran partisipatifdan kinerja masih lebih kuatdibanding hubungan tidaklangsung yang dimediasioleh keadilan distributif,keadilan prosedural,komitmen pada tujuan, danjob-relevant information.Keadilan persepsian danjob-relevant informationmempengaruhi kinerja.Komitmen pada tujuan tidakterbukti mempengaruhikinerja manajer dalampenganggaran partisipatif.
Supriyono(2004)
Variabel bebas :PartisipasiPenganggaran VariabelTerikat : KinerjaManajerialVariabel Pemoderasi :Komitmen Organisasidan Keinginan SosialObjek Penelitian :Manajer-manajerperusahaan goingpublic di BEJ
UjiInteraksi(ModeratedRegressionAnalysis/MRA)
Terdapat pengaruh positifsignifikan partisipasipenganggaran pada kinerjamanajerial, serta komitmenorganisasi dan keinginansosial meningkatkanpengaruh partisipasipenganggaran pada kinerjamanajerial.
Yenti(2003)
Variabel bebas:PartisipasiPenganggaran VariabelTerikat: KinerjaManajerialVariabel Pemediasi:Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural,Komitmen TujuanAnggaran, MotivasiObjek Penelitian:Manajer PerusahaanManufaktur di
structuralequationmodeling(SEM)
Hasil penelitian tidakmendukung hubunganantara partisipasipenyusunan anggarandengan kinerja manajerialdengan variabel interveningkeadilan distributif, keadilanprosedur, komitmenterhadap tujuan anggarandan motivasi, karenahubungan tidak langsungyang memediasi antarapartisipasi penyusunan
83
Indonesia anggaran dengan kinerjamanajerial menunjukkannilai yang rendah dan sangatlemah.
Wentzel(2002)
Variabel bebas:PartisipasiPenganggaran VariabelTerikat: KinerjaVariabel Pemediasi:Keadilan Distributif,Keadilan Prosedural,Komitmen TujuanAnggaranObjek Penelitian:Manajer PusatPertanggungjawabanRumah Sakit
structuralequationmodeling(SEM)
Peningkatan partisipasiselama proses penganggaranakan memupuk rasakeadilan, sehinggameningkatkan komitmenmanajer pada tujuananggaran dan kemudianmeningkatkan kinerja.Ditemukan pula pengaruhlangsung antara persepsikeadilan dan kinerjamenjadi tidak signifikanketika komitmen tujuandipertimbangkan.
Kenis(1979)
Variabel bebas:Budgetary GoalCharacteristicsVariabel Terikat:Perilaku dan KinerjaManajerialObjek Penelitian : 169manajer departemenyang memilikitanggung jawabterhadap anggaran
RegresiLinierBerganda
Partisipasi anggaranmemiliki pengaruh positifdan signifikan pada perilakudan kinerja manajerial.
Milani(1975)
Variabel bebas:PartisipasiPenganggaran VariabelTerikat: KinerjaManajerialObjek Penelitian:Manajer produksi levelteredah perusahaanbesar berskalainternasional.
RegresiLinierBerganda
Tidak ada pengaruhsignifikan antara partisipasipenyusunan anggaran dankinerja manajerial.