Top Banner
Thaharah 1 Thaharah (Bersuci)
38

Thaharah

May 27, 2015

Download

Spiritual

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Thaharah

Thaharah

1

Thaharah(Bersuci)

Page 2: Thaharah

Arti Thaharah

• Arti Thaharah, menurut bahasa

adalah “Suci” atau “Bersih”, tetapi

menurut Syar’i, artinya adalah

bersih dari Hadats dan Najis.

2

bersih dari Hadats dan Najis.

• Suci itu terdiri dari dua macam,

yaitu : suci lahir dan suci batin.

Page 3: Thaharah

Bersuci dibagi 2 macam :

3

Page 4: Thaharah

Dasar Hukum Bersuci

• Allah Swt, berfirman (QS.At-Taubah [9]:108):

• Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

4

• “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak

mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan taganmusampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)

• Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,

dan sesunguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

(QS-S.As Syams: 9-10)

Page 5: Thaharah

Dasar Hukum Bersuci :

Nabi Muhammad Saw. Bersabda :

“Agama itu dibangun di atas kebersihan”(H.R. Ibnu Hibban bersumber Dari ‘Aisyah.r.a)

5

“Kunci sholat adalah suci”(H.R. Abu Daud – At-Turmudzy – Ibnu Majah)

“Bersihlah kamu ! Karena Islam itu Bersih”.(H.R. Abu Daud. At-turmudzy. Ibnu Majah dari ‘Ali r.a)

“Suci adalah setengah dari Iman”(H.R. Muslim dan At-turmudzy)

Page 6: Thaharah

4 Tahapan Bersuci :

1. Membersihkan jasmani dari Hadas;

2. Membersihkan anggota badan dari

kejahatan dan perbuatan dosa;

3. Membersihkan hati dari akhlaq tercela;

Imam Ghazali, Mutiara Ihya’ ‘Ulumuddin

6

3. Membersihkan hati dari akhlaq tercela;

4. Membersihkan batin dari selain Allah.

( berurutan )

Tidak sepatutnya menganggap bahwa tujuan bersuci

hanya pembersihan jasmani saja.

Page 7: Thaharah

Kesucian Jasmani (Zahir) :

• Kesucian zahir itu ada tiga bagian

1. Suci dari Najis.

2. Suci dari Hadats besar dan kecil.

3. Suci dari Fudhul

7

3. Suci dari Fudhul (kelebihan-kelebihan Tubuh).

Yang bisa mengotori diri kita dari sesuatu,

umpamanya : Berkhitan; Memotong kuku

Tangan atau Kaki; Mencukur Bulu di Ketiak; Bulu

di Kemaluan ; & Menggunting Rambut di kepala.

Page 8: Thaharah

Thaharah

Jenis

Najis Hadats

Ringan Sedang Berat Kecil Besar

88

Ringan Sedang Berat Kecil Besar

Percikkan Cuci Cuci Wudhu

Tayammum

Warna

Rasa

Aroma

6 air

1 Tanah

Page 9: Thaharah

Bersuci dari Hadast :

• Jenis hadast ada 2 macam :

1. Hadats - Besar

2. Hadats - Kecil

• Cara menghilangkan hadats besar ialah dengan

9

• Cara menghilangkan hadats besar ialah dengan

mandi besar

• Cara menghilangkan hadats kecil bisa dengan

berwudhu atau tayammum.

Page 10: Thaharah

Arti Najis

• Najis (Najasah) menurut bahasa

artinya adalah kotoran. Dan

menurut Syara’ artinya adalah

10

menurut Syara’ artinya adalah

kotoran yang bisa mempengaruhi

Sah-nya Sholat. Seperti air kencing

dan najis-najis lainnya.

Page 11: Thaharah

Bersuci dari Najis : membersihkan badan, pakaian

dan tempat dari najis dengan air mutlaq

11

Page 12: Thaharah

Jenis Najis : Ada 3 Bagian :

1. Najis Mughollazoh �َــ�ـــ��ــــَ�ـــُ( )Yaitu Najis yang berat, yg timbul dari Najis Anjing dan Babi.

Cara mensucikannya ialah harus terlebih dahulu dihilangkan

wujud benda Najis tersebut. Kemudian baru dicuci bersih

dengan air sampai 7 kali dan permulaan atau

penghabisannya diantara pencucian itu wajib dicuci dengan

12

penghabisannya diantara pencucian itu wajib dicuci dengan

air yang bercampur dengan Tanah (disamak).

• Cara ini berdasarkan Sabda Rasul :"Sucinya tempat (perkakas) mu apabila telah dijilat oleh Anjing, adalah

dengan mencucikan tujuh kali. Permulaan atau penghabisan diantara

pencucian itu (harus) dicuci dengan air yang bercampur dengan Tanah”.

(H.R. At-Tumudzy)

Page 13: Thaharah

2. Najis Mutawassithah �ْــــ ـــ�ــــَ� ��ــَُ( )

Yaitu najis yang sedang, yaitu kotoran

manusia atau hewan, seperti air kencing,

nanah, darah, bangkai. (selain dari

Jenis Najis :

13

nanah, darah, bangkai. (selain dari

bangkai ikan, belalang, dan mayat

manusia).

Page 14: Thaharah

Jenis Najis :

3. Najis Mukhofafah

• Yaitu najis yang ringan, seperti air kencing Anak

Laki-laki yang usianya kurang dari dua tahun dan

belum makan apa-apa, selain air Susu Ibunya.

• Cara membersihkannya, cukup dengan

14

• Cara membersihkannya, cukup dengan

memercikkan air bersih pada benda yang terkena

Najis tersebut sampai bersih betul.

• Kita perhatikan Hadits dibawah ini :

“Barangsiapa yang terkena Air kencing Anak Wanita, harus dicuci. Dan

jika terkena Air kencing Anak Laki-laki. Cukuplah dengan memercikkan

Air pada nya”. (H.R. Abu Daud dan An-Nasa’iy)

Page 15: Thaharah

Cara Menghilangkan Najis Mutawassithah ada 2 :

1. Najis ‘Ainiah, yaitu Najis yang bendanya berwujud.

Cara mensucikannya :

Pertama, menghilangkan zat nya terlebih dahulu,

hilang rasanya, hilang baunya dan hilang warnanya.

Kedua, kemudian baru menyiramnya dengan air

15

Kedua, kemudian baru menyiramnya dengan air

sampai bersih betul.

2. Najis Hukmiah, yaitu najis yang bendanya tidak

berwujud : seperti bekas kencing, bekas arak yang

sudah kering. Cara mensucikannya ialah: dengan

mengalir kan air pada bekas najis tersebut.

Page 16: Thaharah

Alat/bahan utama bersuci adalah : Air

162 kulllah = 0.41 m3 = 75cmx75cmx75cm

Page 17: Thaharah

• Sebelum buang hajat :

– Menghindari penglihatan manusia jika di tempat

terbuka.

– Tidak membawa sesuatu yang terdapat asma Allah

Adab Buang Hajat :

“Apabila Nabi SAW hendak buang air besar, beliau pergi

sehingga tidak seorangpun yang tahu.” (HR. Abu Dawud)

– Tidak membawa sesuatu yang terdapat asma Allah

SWT.

– Tidak meghadap atau membelakangi kiblat,

kecuali dalam kakus.

17

“Nabi Muhammad SAW memakai cincin yang tertulis Muhammad Rasulullah. Beliau selalu menanggalkan cincin

tersebut bila mau buang air.” (HR. Tirmidzi)

Page 18: Thaharah

• Masuk ke dalam Kakus / Toilet :

- Memakai alas kaki dan tutup kepala.

- Mendahulukan kaki kiri seraya berdo’a, “Bismillaahi, allaahumma innii a’uudzubika minal

khubutsi wal khabaaits.” (HR. Bukhari).

Adab Buang Hajat :

khubutsi wal khabaaits.” (HR. Bukhari). Artinya : Dengan nama-Mu Ya Allah, sesungguhnya aku

berlindungkepada-Mu dari godaan syetan laki – laki dan syetan

perempuan

- Menyiapkan air/batu sebelum jongkok.

- Jongkok dan bertumpu di kaki kiri. Jangan

kencing berdiri, kecuali darurat. 18

Page 19: Thaharah

• Bersuci Istinja’ :

- Jangan berbicara ketika sedang buang air besar.

- Hendaklah menuntaskan kencing dengan

berdehem dan menyeka dengan air sebanyak 3

kali, atau ganjil

Adab Buang Hajat :

- Jangan menggunakan tangan kanan :

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah salah seorang diantara kamu

membersihkan kemaluannya dengan tangan kanan ketika buang air.”

(HR Mutafaq’Alaih)

•Ketika keluar mendahulukan kaki kanan seraya berdo’a.

“Alhamdulillaahiladzii adzhaba ‘annil ‘adzaa wa ‘aafani”. (Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan

penyakit dariku dan yang telah menyehatkanku).

Page 20: Thaharah

Berwudhu

• Arti wudhu : bersih / indah

• Arti menurut syar’i : menggunakan air suci

pada anggota badan susuai dengan sifat yang

ditentukan oleh syara’. ditentukan oleh syara’.

• Hukum wudhu : wajib

“ Hai orang-orang yang beriman, jika kamu hendak mendirikan

shalat, basuhlah mukamu, tanganmu sampai siku dan

sapulah kepala dan kakimu sampai mata kaki”. ( QS.Al-

Maidah : 6)

20

Page 21: Thaharah

Syarat Wudhu

21

Page 22: Thaharah

Fardhu (Wajib) Wudhu :

22

Page 23: Thaharah

Sunnat Wudhu :

23

Page 24: Thaharah

Tata Cara Wudhu

24

Page 25: Thaharah

Yang membatalkan Wudhu :

25

Page 26: Thaharah

Niat Wudhu & Doa sesudah wudhu:

Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap

orang hanyalah mendapatkan apa yang diniatkannya. ”

(HR. Bukhari dan Muslim).

26

Do’a sesudah wudhu :

“ Asyha an laa ilaaha illaah Wahdahuu la syariikalah, Wa

asyhadu anna Muhammadan ‘abuduhu wa rasuluh.

Allahumma j’ alni minat-tawwaabin Waj’alni minal muta

thohirin Waj’alni min ibaadi kash – sholihin.”

Page 27: Thaharah

Dasar Mandi Wajib : QS. Annisa’ : 43

Mandi Wajib = Mandi Besar = Jannabah

27

Page 28: Thaharah

Fardhu Mandi Wajib

28

Page 29: Thaharah

Sunnat Mandi

29

Page 30: Thaharah

Tatacara Mandi Wajib

• Hadits dari Aisyah r.a.,

“Rasulullah SAW bila hendak mandi junub (mandi

wajib), beliau memulai dengan membersihkan

kedua tangannya sebelum memasukkannya ke

30

dalam bejana, kemudian beliau membersihkan

farjinya, lalu berwudhu seperti wudhu akan shalat,

lalu membersihkan rambutnya dengan air,

kemudian mengguyurkan kepalanya tiga kali, baru

mengguyurkan air ke seluruh tubuh.”

(HR. Tirmidzi)

Page 31: Thaharah

31

Imam Ghazali, Cahaya di atas Cahaya

Page 32: Thaharah

32

Imam Ghazali, Cahaya di atas Cahaya

Page 33: Thaharah

Tayammum

Tayammum yaitu pengganti wudhu atau

mandi dengan memakai debu tanah yang

suci, diusapkan pada wajah dan kedua

tangan serta dengan syarat tertentu.

33

Orang yang sholat dengan Tayammum,

tidak diwajibkan lagi sholatnya setelah

menemukan air. Tetapi Tayammum untuk

menghilangkan hadas besar, jika

mendapati air maka wajib mandi besar

untuk sholat berikutnya.

Page 34: Thaharah

Tayammum

34

Page 35: Thaharah

Wajib Tayammum

35

Page 36: Thaharah

Yang Membatalkan Tayammum

36

Page 37: Thaharah

Sunnat Tayammum

37

Page 38: Thaharah

Tata Cara Tayammum :

1. Niat Tayammum.

2. Membaca : Bismillahirrahmanirrahim

3. Menepukkan kedua tangan di atas tanah/pasir

yang suci dengan sekali tepukan kemudian

ditepiskan.

4. Mengusap muka dengan tangan yang telah

38

4. Mengusap muka dengan tangan yang telah

ditepukkan pada tanah/pasir.

5. Menepukkan kedua tangan di atas tanah/pasir

yang suci dengan sekali tepukan di tempat yang

berlainan dari (3) kemudian ditepiskan.

6. Mengusap dengan telapak tangan kiri pada tangan

kanan dari punggung sp siku, seterusnya dengan

telapak tangan kanan pada tangan kiri.