Top Banner
Chanda Pandestria W, Titis Srimuda P, Agung Kumoro W.W/ Jurnal SENTHONG 2019 333 KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN PENDEKATAN SUPERIMPOSE DI KOTA SURAKARTA Chanda Pandestria W, Titis Srimuda P, Agung Kumoro W.W Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Berdasarkan hasil catatan Real Estate Indonesia Solo Raya, Kota Surakarta kekurangan 40.000 hunian untuk penduduknya. Fenomena tersebut memerlukan tanggapan berupa strategi perancangan kawasan. Strategi perancangan diharapkan mampu mengakomodasi kegiatan masyarakat secara efektif dan efisien, sehingga mengurangi penggunaan lahan hijau. Mixed use building berbasis independent controlled zone merupakan kawasan mandiri dan memiliki kriteria tapak di lahan strategis. Kriteria tapak bertujuan agar lahan mampu dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Berdasarkan kriteria, tapak diolah melalui penyesuaian kebutuhan kawasan mixed use building dan kebutuhan lingkungan sekitar. Kebutuhan kawasan mixed use building dan lingkungan sekitar memiliki unsur yang saling membutuhkan dan unsur yang tidak saling membutuhkan. Setiap unsur disatukan untuk mengetahui keterkaitan antarunsur. Penyatuan unsur menggunakan metode superimpose. Metode superimpose merupakan metode yang menggunakan konsep tumpang-tindih. Konsep melingkupi unsur fungsi, program, ataupun aturan bentuk geometri tertentu yang berbeda. Berbagai unsur digabungkan menjadi satu wujud baru. Penggunaan metode superimpose berdampak pada tapak. Konsep tapak menggunakan konsep intermediary space, barrier zone, dan bentuk gubahan massa. Penerapan konsep difungsikan demi mewujudkan keharmonisan, keindahan, dan kenyamanan bagi lingkungan sekitar tapak. Kata kunci: mixed use building, independent controlled zone, superimpose 1. PENDAHULUAN Kota merupakan tempat interaksi masyarakat. Masyarakat kota memiliki perbedaan kondisi sosial, politik, agama, dan budaya. Perbedaan memberikan pengaruh terhadap perkembangan kota. Kondisi tersebut dapat ditinjau dari peningkatan pembangunan infrastruktur guna memfasilitasi masyarakat kota. Peningkatan fasilitas kota berbanding lurus dengan peningkatan arus urbanisasi. Arus urbanisasi berlangsung sedemikian padat. Kepadatan arus urbanisasi menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan kota. Seperti yang diungkapkan Bintarto (1989) bahwa semakin bertambahnya kendaraan bermotor, pabrik, penduduk, dan perumahan yang tidak sesuai dengan daya dukung kota akan menyebabkan permasalahan tentang ketenangan hidup kota. Sehingga keadaan tersebut menyebabkan turunnya kualitas lingkungan hidup di kota. Urbanisasi disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik (Herlianto, 1997). Faktor pendorong adalah faktor yang menjadikan masyarakat terdorong untuk pindah ke kota demi mencari kesempatan dan kenikmatan hidup lebih layak. Faktor penarik adalah faktor yang mempengaruhi keinginan masyarakat desa demi memperoleh fasilitas lebih baik untuk menjamin kehidupannya. Pertumbuhan penduduk meningkatkan kepadatan lahan hunian. Peningkatan tersebut mengakibatkan pengurangan lahan hijau di kota. Kota Surakarta memiliki luas lahan cukup kecil dibandingkan kota-kota lain di Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, kepadatan penduduk di Kota Surakarta mencapai angka 11.370 penduduk/km 2 . Angka tersebut dinilai cukup tinggi dibandingkan kota-kota lainnya di Jawa Tengah. Kota Surakarta memiliki dua permasalahan yang diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Pertama, kota Surakarta kekurangan 40.000 hunian untuk masyarakat berpenghasilan
10

TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

Nov 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W/JurnalSENTHONG2019

333

KONSEPTAPAKPADAMIXEDUSEBUILDINGDENGANPENDEKATANSUPERIMPOSEDIKOTASURAKARTA

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W

ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakartapandestria@gmail.com

Abstrak

Berdasarkanhasil catatanRealEstate IndonesiaSoloRaya,KotaSurakartakekurangan40.000hunianuntuk penduduknya. Fenomena tersebut memerlukan tanggapan berupa strategi perancangan kawasan.Strategi perancangan diharapkan mampu mengakomodasi kegiatan masyarakat secara efektif dan efisien,sehingga mengurangi penggunaan lahan hijau. Mixed use building berbasis independent controlled zonemerupakankawasanmandiridanmemilikikriteriatapakdilahanstrategis.Kriteriatapakbertujuanagarlahanmampu dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Berdasarkan kriteria, tapak diolah melalui penyesuaiankebutuhan kawasan mixed use building dan kebutuhan lingkungan sekitar. Kebutuhan kawasan mixed usebuilding dan lingkungan sekitar memiliki unsur yang saling membutuhkan dan unsur yang tidak salingmembutuhkan. Setiap unsur disatukan untuk mengetahui keterkaitan antarunsur. Penyatuan unsurmenggunakan metode superimpose. Metode superimpose merupakan metode yang menggunakan konseptumpang-tindih. Konsep melingkupi unsur fungsi, program, ataupun aturan bentuk geometri tertentu yangberbeda.Berbagaiunsurdigabungkanmenjadisatuwujudbaru.Penggunaanmetodesuperimposeberdampakpadatapak.Konseptapakmenggunakankonsepintermediaryspace,barrierzone,danbentukgubahanmassa.Penerapankonsepdifungsikandemimewujudkankeharmonisan,keindahan,dankenyamananbagilingkungansekitartapak.

Katakunci:mixedusebuilding,independentcontrolledzone,superimpose

1.PENDAHULUAN

Kotamerupakantempatinteraksimasyarakat.Masyarakatkotamemilikiperbedaankondisisosial,politik,agama,danbudaya.Perbedaanmemberikanpengaruhterhadapperkembangankota.Kondisi tersebut dapat ditinjau dari peningkatan pembangunan infrastruktur guna memfasilitasimasyarakatkota.Peningkatanfasilitaskotaberbandinglurusdenganpeningkatanarusurbanisasi.

Arusurbanisasiberlangsungsedemikianpadat.Kepadatanarusurbanisasimenjadisalahsatufaktor penyebab permasalahan kota. Seperti yang diungkapkan Bintarto (1989) bahwa semakinbertambahnya kendaraan bermotor, pabrik, penduduk, dan perumahan yang tidak sesuai dengandaya dukung kota akan menyebabkan permasalahan tentang ketenangan hidup kota. Sehinggakeadaantersebutmenyebabkanturunnyakualitas lingkunganhidupdikota.Urbanisasidisebabkanolehduafaktor,yaitufaktorpendorongdanfaktorpenarik(Herlianto,1997).Faktorpendorongadalahfaktoryangmenjadikanmasyarakatterdoronguntukpindahkekotademimencarikesempatandankenikmatanhiduplebihlayak.Faktorpenarikadalahfaktoryangmempengaruhikeinginanmasyarakatdesademimemperolehfasilitaslebihbaikuntukmenjaminkehidupannya.

Pertumbuhan penduduk meningkatkan kepadatan lahan hunian. Peningkatan tersebutmengakibatkan pengurangan lahan hijau di kota. Kota Surakarta memiliki luas lahan cukup kecildibandingkankota-kotalaindiProvinsiJawaTengah.Saatini,kepadatanpendudukdiKotaSurakartamencapaiangka11.370penduduk/km2.Angkatersebutdinilaicukuptinggidibandingkankota-kotalainnyadiJawaTengah.

Kota Surakarta memiliki dua permasalahan yang diakibatkan oleh peningkatan jumlahpenduduk. Pertama, kota Surakarta kekurangan 40.000 hunian untuk masyarakat berpenghasilan

Page 2: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

334

rendah(MBR)danmasyarakattidakberpenghasilanrendah(non-MBR).Jumlahkekuranganterbagimenjadi30.000MBRdan10.000non-MBR.Kedua,kenaikanjumlahpengunjungdipusatperbelanjaanpada setiap tahun. Kenaikan jumlah tersebut mengakibatkan over-capacity di bangunan pusatperbelanjaan.

Fenomena tersebut memerlukan strategi perancangan kawasan yang mampumengakomodasi kegiatanmasyarakat secara efektif dan efisien. Strategi perancangan diharapkandapat mengurangi penggunaan lahan hijau dan kepadatan lalu lintas. Salah satu cara untukmemecahkanmasalahtersebutyaitudenganmeminimalisiraksesdiluarkawasan.Olehkarenaitu,mixed-usebuildingyangmandirimerupakansalahsatualternatifstrategiperancangannya.Mixed-usebuilding dalam buku Office Development Hand Book, ULI-Urban Land Institute (1998), dijelaskanbahwa suatubagiandari kawasanbisnis kota yang menampungbeberapakegiatanbisnisdenganpengembangan yang akurat dan jelas dari masing-masing fungsi kegiatan tersebut. Konsepperancangan mixed-use building berbasis independent control zone merupakan suatu kawasanmultifungsibangunanmandiriuntukmengakomodasikegiatanberumahtinggal,bekerja,bermaindanberbelanja.

Kompleksitas fungsibangunanmemerlukanstrategipemilihan tapakyang tepat.Pemilihantapakmemiliki kriteria untukmencapai suatu keharmonisan, keindahan, dan kenyamanan antarakondisitapakeksistingsertakonseppengolahantapak.Kriteriatapakmemberikanpengaruhterhadapperkembangan kawasan sekitar. Perkembangan kawasan mempengaruhi peningkatan industri-industrikreatifdanmeningkatkanperankawasantersebutmenjadikawasanberbasisekonomikreatifyanglebihmaju.

2.METODEPENELITIAN

Metodologiperancanganadalahistilahyangdigunakandalamprosesperencanaanruangyangdimulaiketikapermasalahanperencanaandihadapkanpadadesainer(denganatautanpaprogram)danberakhirdalambentukdiagrambubbleataublockplan(Karlen,2007).Metodeperencanaandanperancanganpengolahantapakpadamixedusebuildingmenggunakanmetodesuperimpose.Metodesuperimposemerupakan suatu metode dengan konsep layering (tumpang tindih) dari beberapafungsi, program, ataupun bentuk geometri dengan aturan tertentu yang berbeda.Masing-masinglayerdigabungkanmenjadisatusehinggamencapaisuatuhalbaru.

Prosesperencanaandanperancanganpengolahan lahantapakdibagimenjaditigatahapanmetode. Tahapan pertama adalah pengumpulan data. Tahapan kedua penggunaan metodesuperimposedalampengolahandata.Tahapanketigaadalahtahapankonsepdesaintapak.

Data yang diperlukan dalam pengolahan tapak terdiri dari kondisi lingkungan yang ada disekitar tapak, potensi eksisting tapak, dan kondisi klimatologis. Kondisi lingkungan sekitar tapakmerupakankawasanyangmemilikikeberagamanfungsilahan.Keberagamanfungsitersebutberupalahanfungsipemukiman,fungsiperdaganganataujasa,fungsiolahragaatauRTH,fungsipendidikan,danfungsipemerintahan.

Tapak dikelilingi oleh jalan raya dan jalan perkampungan. Jalan perkampungan terdiri dariJalanSamratulangi,JalanGremet,JalanSrikatan,danJalanK.S.Tubun.JalanSamratulangimerupakanjalan raya yangberdampingandengan jalur rel keretaapi. Potensi laindi sekitar lingkungan tapakmemilikiprospekjangkapanjanguntukmenjadisuatukawasanmajudalambidangindustrikreatif.

Datamengenaikondisiklimatologistapakdigunakanuntukmenciptakansuatubangunanyangmampubertahandalamkondisiiklimsetempat.Dataklimatologisberupaarahpergerakanangindanarahpergerakansinarmatahari.

Page 3: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W/JurnalSENTHONG2019

335

Data yang diperoleh kemudian diolah menurut klasifikasi berdasarkan urutan kebutuhantapak.Kebutuhantapakdiurutkansesuaikriteriauntukmencapaisasarankonseppengolahantapak.Urutanyangpertamaadalahkonseplapisanresponpencapaian,keduakonseplapisanresponview,ketigakonseplapisanresponkebisingan,keempatkonseplapisanresponkebisingan,kelimakonseplapisanresponpenzoningan,danurutankeenamadalahkonseplapisanresponorientasibangunan.

Berdasarkanmetodesuperimpose,konseptapakmerupakanhasilperpaduandanpenyatuanantaramasing-masingkonseplapisannya.Setiapkonseplapisanmemilikiketerkaitaneratdansalingmempengaruhi. Keterkaitan antarlapisan menghasilkan konsep tapak yang harmonis, indah, dannyamanterhadapkondisilingkungansekitar.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Kriteriautamapemilihantapakterdiridaritigaunsur,yaitukeberagamanfungsi,program,danbentuk geometri. Kriteria didasarkan oleh hasilmetode superimpose. Kriteria keberagaman fungsilahanakanmenghasilkanresponpengolahantapakuntukmencapaikeharmonisan,keindahan,dankenyamanan. Keberadaanmixed use building di tapak menyinergikan danmempengaruhi kondisilingkungansekitartapaksecarapositif.

TapakterpilihberadadiJalanSamratulangi,KelurahanManahan,KecamatanBanjarsari,KotaSurakarta.Luastapakterpilihsekitar31.000m2.Tipologiwilayahdisekitartapakterdiridariberagamfungsi lahan (gambar 2). Area kuning merupakan area tapak terpilih. Area biru merupakan areapemukimanelit(ManahanParkResidence).AreamerahmerupakanfasilitasPendidikan(SMANegeri4SurakartadanSMKNegeri2Surakarta).Areahijaumerupakanareastrategisyangdiperuntukkansebagaiareaperdagangandanperkantoran(JalanAdiSuciptodanJalanSamratulangi).

Gambar1TapakTerpilih

Page 4: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

336

Jalandisekitartapakterdiriduatipejalan,yaitujalanutamadanjalankampung.JalanutamaadalahJalanSamratulangiyangterletakdisisiselatantapak.JalankampungadalahJalanGremetdisisibarattapak,JalanK.S.Tubundisisitimurtapak,danJalanSrikatanIdisisiutaratapak.

Berdasarkanmetodesuperimpose,urutan layer-layerharusdisesuaikandengankebutuhanpengolahan. Urutan layermenghasilkan konsep tapak yang harmonis, indah, dan nyaman sertamampu bersimbiosis dengan lingkungan. Urutan layer pertama adalah konsep lapisan responpencapaian.

Gambar2FungsiLahanSekitarTapak

Gambar3AnalisisPencapaian

Page 5: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W/JurnalSENTHONG2019

337

Dasarpertimbanganutamapemilihanpencapaianadalahkondisieksisting lebar jalanyangmengelilingi tapakdan fenomenakeramaianyangadadi sekitar tapak.Berdasarkanpertimbanganpemilihanpencapaian,makadiperolehkonseppencapaianmenujukedalamtapakberadaditigasisijalan,yaituJalanSamratulangisebagaipencapaianutama,sertaJalanK.S.TubundanJalanGremetsebagaipencapaianpenunjang.KonseppencapaianutamadijalanSamratulangidifungsikansebagaiaksesmasukdankeluarutamadikawasanmixed-usebuilding.

Urutanlayerkeduaadalahkonseplapisanresponview.Vieweksistingdiareasisiutara,barat,dantimurtapakadalahhunianpadatpenduduk.SisiselatantapakmemilikivieweksistingberupajalanSamratulangidanjalurkeretaapi.Berdasarkankondisiviewtapak,konsepviewterdiridariviewdaritapakdanviewke tapak.Viewdari tapakdiolahuntukdapatdinikmati olehpengunjungdi dalambangunan.ViewketapakmerupakanolahanbangunanyangdilihatdaripenggunaJalanSamratulangi.Pengolahanviewmenggunakangarisimajineryangdifungsikanuntukmendapatkansudutmaksimalpandanganditapak.Garisimajinerakanmenghasilkanareapandangmaksimal(areabiru).

Urutan layer ketiga adalah konsep lapisan respon klimatologis. Proses analisis klimatologisdilakukan dengan pengamatan arah sinar matahari dan pengaruh yang ditimbulkannya (panas,cahaya,danbayangan),sertaarahgerakanginsecaraalamimaupundampakaktivitasmanusia.Tapakberbentukpersegipanjangasimetris.Bentuktapakmemilikikarakterunik,khususnyapadaanalisisarahangin.Anginyangberhembuskedalamtapaksebagianbesardipengaruhiolehaktivitasdijalurkeretaapi.Keretaapiyangmelewatijalurdisebelahselatantapakmengakibatkanhembusananginke arah bangungan, sehingga perlu tanggapandesain lebih lanjut.Hembusan angin ke arah tapakmengakibatkan percepatan dan penguatan kebisingan. Hembusan angin memerlukan penahansebagaikonsepresponklimatologis.Konsepresponklimatologisjugamemerlukansunshadingdisisibangunanbagianbaratuntukmemperkecilintensitassinarmatahari(pukul12.00-15.00).

Gambar4AnalisisView

Page 6: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

338

Urutan layer keempat adalah konsep lapisan respon kebisingan. Sumber kebisingan tapakberasal dari tiga sumber berbeda. Pertama, kebisingan berasal dari Pasar Bangunharjo saat pagihinggasorehariketikapasarberaktivitas.Kedua,kebisinganberasaldariManahanFutsalHallpadasaatlapanganfutsaldigunakan.Ketiga,kebisinganberasaldariaktivitasJalanSamratulangidanjalurkereta api di sisi selatan tapak. Kondisi tersebut direspon dengan penghalang kebisingan untukmengurangi pengaruh kebisingan terhadap kenyamanan dalam tapak. Area yang perlu direspon

Gambar6AnalisisKlimatologis

Gambar5AnalisisKebisingan

Page 7: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W/JurnalSENTHONG2019

339

adalahsisiselatandantimurtapak.Konsepresponkebisingantersebutdenganmemberikanbarrierzone pada bagian terdekat dengan sumber kebisingan. Konsep ini dapat berupa pemberianpenghalangberupavegetasimaupunpengolahanlahankonturbuatanuntukmeredamkankebisingan.Selainitu,konseppemilihanmaterialdanbukaanpadabangunandisisiselatandantimurdisesuaikandengankondisikebisingan.

Urutanlayerkelimaadalahkonseplapisanresponpenzoningan.Zonatapakditentukanolehhasilbeberapaanalisissebelumnya.Respondaribeberapa lapisanpengolahantapakmenghasilkanareanetral.Areanetralpadatapakiniberadadibagiantengahtapak,sedangkansekelilingareatapakmerupakanareapenghubungantaraareabangunandanlingkungansekitar.Konsepareabangunanterbagi menjadi tiga bagian utama, zona penerima, zona inti bangunan, dan zona servis. Zonapenerimayangdigunakansebagaimukabangunanatausebagaiareapenarikpengunjung(areasudutpandang maksimum). Zona inti bangunan merupakan zona netral yang digunakan sebagai pusatkegiatan di dalam bangunan (intermediate space). Zona servis merupakan zona bagian belakangbangunanyangdigunakansebagaipenunjangkegiatanutamabangunan.

Urutan layer keenam adalah konsep lapisan orientasi bangunan. Hasil analisis orientasibangunanmerupakanhasilterakhirdaripengolahantapak.Sudutpandangmaksimumdariorientasibangunandidalamtapakmengarahkebagiansisiselatantapak.Dasarpertimbanganutamaorientasibangunanadalahjalanutamapencapaianketapak,yaituJalanSamratulangi.

Gambar7AnalisisPenzoningan

Page 8: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

340

Berdasarkanhasilresponpenggabunganseluruhlapisananalisis,konseptapakterdiridari3konsep.Konseppertamaadalahintermediaryspace.Areainimerupakansuatuzonaantaradariduaatau lebih fungsi zona yang berbeda. Berdasarkan teori metabolisme dan simbiosis (Kisho,2005)intermediaryspacemerupakanzonanetralatau transisiadengansebutanzonaabu-abu.Hasildarikonsepzonaintermediaryspaceiniakanmemberikankedinamisan,fleksibilitas,danefektivitasarea.

Konsepzonaintermediaryspaceiniterlihatdenganzonayangberwarnamerah(lihatgambar9). Zonamerahmerupakanzonapenetralantara zonamixed-usebuildingdenganzona lingkungansekitar tapak. Adapun konsep zona intermediary space difungsikan sebagai zona publik, sehinggawargamasyarakatdilingkungantapakdapatmenggunakanareatersebut.

Gambar9IntermediarySpace

Gambar8AnalisisOrientasiBangunan

Page 9: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

ChandaPandestriaW,TitisSrimudaP,AgungKumoroW.W/JurnalSENTHONG2019

341

Konsep barrier zone adalah zona penghalang dari kebisingan dan hembusan angin secaralangsung ke bangunan. Barrier zone difungsikan untukmenetralisir sumber kebisingan. Penyebabkebisingandiakibatkanolehaktivitaslalulintaskeretaapidanlalulintaskendaraanbermotordisisiselatantapak.Barrierzoneinidapatterlihatpadazonayangberwarnahijaupada(gambar9dan10).

Konseppengolahanbarrierzonedilakukandengancarapenambahankonturbuatan(gambar10). Dengan adanya kontur buatan, maka permukaan tanah pada barrier zone naik, sehinggamenghalangi alur kebisigan dan angin secara langsung ke bangunan. Selain sebagai penghalangkebisingan,penambahanvegetasipepohonan jugadifungsikan sebagaipembentuk iklimbuatandidalamtapak.

Konsep fungsi zona ini dapat dijadikan sebagai zona parkir di bagian bawah permukaantanahnya(basementparking).Bagiandiataspermukaantanahnyadapatdifungsikansebagaitamanataupadasaatadasuatueventdapatdifungsikansebagaiareafestivalataupunbazar.

Konsepbentukgubahanmassadisesuaikandengankondisiiklimsetempat.Kesesuaianantarabentukgubahanmassabangunandanolahantapakakanmenghasilkankeselarasanbentukbangunan.Gunamencapai keindahan dan kenyamanan dalambangunan, bentuk gubahanmassamerupakanhasilresponiklimsetempat.Denganadanyaarahsinarmataharidaritimurkebarat,makaorientasibangunandimiringkankurang lebih30derajatdari sumbuporos tapak (utara-selatan).Kemiringanorientasi bangunan difungsikan agar sinar matahari tidak menimbulkan silau terhadap penggunabangunan.

Selainmeresponsinarmatahari,konsepbentukgubahanmassamerupakanhasiltanggapandariarahanginyangberhembuskedalamtapak.Posisibangunanyangtidaktegaklurusdenganarahanginmampumengubaharahanginyangberhembus,sehinggaangintidakterhalangolehbangunan.Dengan adanya arus angin yang tidak bertabrakan dengan bangunan, maka gaya tekan yangdisebabkanhembusananginmampumengurangiresikokerusakanstrukturbangunan.

Gambar10BarierZone

Page 10: TH KONSEP TAPAK PADA MIXED USE BUILDING DENGAN …

SENTHONG,Vol.2,No.1,Januari2019

342

4.KESIMPULANDANSARAN

Konseptapakpadamixed-usebuildingdenganpendekatansuperimposediKotaSurakartainidiolahdenganberdasarkanurutan-urutankebutuhanlahan.Urutankonseplapisantersebutadalahkonseplapisanresponpencapaian,konseplapisanresponview,konseplapisanresponklimatologis,konsep lapisan responkebisingan, konsep lapisan responpenzoningan,dankonsep lapisan responorientasi bangunan. Berdasarkan metode superimpose, penggabungan konsep lapisan di atasmenghasilkankonsepintermediaryspace,barrierzone,danbentukgubahanmassauntukmencapaikeharmonisan,keindahan,sertakenyamananbagilingkungansekitarnya.

Pemilihan lahantapakmerupakanhalyangpalingdasardalamperancanganpembangunansuatubangunanapapun,terkhususuntukbangunaninvestasiyangmemilikiprospeknilai jualyangtinggi. Konsep pemilihan lahan tapak tidak sepenuhnya terletak pada lahan yangmasih kosong disekitar lahanya.Pemilihantersebuttidaksalahapabilakonseppemilihanlahantapakterletakpadalahan yang cukup padat dan memiliki beberapa karakter keunikan pada eksisting tapak. Denganadanyakeunikantersebut,apabilamampudirespondenganbaikdanbenarakanmemberikannilailebihpadabangunanyangadadiataslahantersebut.

REFERENSI

Bintarto. (1989). Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Herlianto. (1997). Urbanisasi, Pembangunan, dan Kerusuhan Kota. Bandung: Bintang

Alumni. Kurokawa, K. (2005). Metabolism and Symbiosis. Berlin: Jovis Verlag GmbH. Karlen, M. (2007). Dasar-Dasar Perencanaan Ruang. Jakarta: Erlangga. Urban Land Institute. (1998). Office Development Handbook. London: ULI.

Gambar11TransformasiBentukMassaBangunan