Tata Guna Pengolahan Lahan 2013 1 BAB III DATA ANALISA 3.1 Gambaran Umum Jaringan Jalan Kota Malang Berdasar dari Profil Kota Malang, jaringan jalan merupakan unsur utama dalam pembangunan kota utamanya yang berhubungan dengan strategi pengembangan dan perluasan kota, selanjutnya klasifikasi sistem jalan utama di Kota Malang, menurut fungsinya terdiri dari jalan arteri primer dan sekunder yang merupakan poros utara-selatan dan sebagian besar untuk rute timur-barat merupakan jalan kolektor. 1. Pola Jaringan Jalan Pola jaringan jalan Kota Malang adalah radial, karena pusat kota merupakan daerah kegiatan utama dalam kota. Jalan besar menjadi titik pusat untuk menjangkau wilayah- wilayah sekitar pusat kota. 2. Tipe Jalan Kota Malang memiliki tipe jalan yang berbeda-beda. Mulai dari 2/1 UD, seperti pada jalan lingkungan dekat DAS Brantas. Tipe jalan 2/2 UD seperti Jalan Panjaitan, Jalan MT. Haryono, dan Jalan Gajayana. Alasannya, 2/2 UD adalah minimnya lebar jalan dan merupakan wilayah permukiman. Tipe jalan 4/2 D, terdapat di Jalan Bandung dan Jalan Ijen. Alasannya, wilayah tersebut memang diperuntukkan untuk kawasan elit. 3. Hirarki Jalan Hirarki jalan di Kota Malang terdiri dari empat hirarki, yaitu arteri sekunder, kolektor sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan sekunder. B. Pola Pergerakan 1. Pola Pergerakan Pendidikan Pola pergerakan dipengaruhi oleh adanya sarana pendidikan. Pada saat tertentu pola pergerakan akan tinggi karena pengaruh sarana pendidikan,contohnya di Jalan Veteran terdapat Universitas Brawijaya dan deretan sekolah swasta. 2. Pola Pergerakan Perdagangan Perdagangan menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap pola pergerakan. Contohnya, pola pergerakan akan tinggi pada waktu tertentu di pusat perbelanjaan seperti Malang Town Square dan Pasar Besar.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
1
BAB III
DATA ANALISA
3.1 Gambaran Umum Jaringan Jalan Kota Malang
Berdasar dari Profil Kota Malang, jaringan jalan merupakan unsur utama dalam
pembangunan kota utamanya yang berhubungan dengan strategi pengembangan dan perluasan
kota, selanjutnya klasifikasi sistem jalan utama di Kota Malang, menurut fungsinya terdiri
dari jalan arteri primer dan sekunder yang merupakan poros utara-selatan dan sebagian besar
untuk rute timur-barat merupakan jalan kolektor.
1. Pola Jaringan Jalan
Pola jaringan jalan Kota Malang adalah radial, karena pusat kota merupakan daerah
kegiatan utama dalam kota. Jalan besar menjadi titik pusat untuk menjangkau wilayah-
wilayah sekitar pusat kota.
2. Tipe Jalan
Kota Malang memiliki tipe jalan yang berbeda-beda. Mulai dari 2/1 UD, seperti pada
jalan lingkungan dekat DAS Brantas. Tipe jalan 2/2 UD seperti Jalan Panjaitan, Jalan
MT. Haryono, dan Jalan Gajayana. Alasannya, 2/2 UD adalah minimnya lebar jalan
dan merupakan wilayah permukiman. Tipe jalan 4/2 D, terdapat di Jalan Bandung dan
Jalan Ijen. Alasannya, wilayah tersebut memang diperuntukkan untuk kawasan elit.
3. Hirarki Jalan
Hirarki jalan di Kota Malang terdiri dari empat hirarki, yaitu arteri sekunder, kolektor
sekunder, lokal sekunder, dan lingkungan sekunder.
B. Pola Pergerakan
1. Pola Pergerakan Pendidikan
Pola pergerakan dipengaruhi oleh adanya sarana pendidikan. Pada saat tertentu pola
pergerakan akan tinggi karena pengaruh sarana pendidikan,contohnya di Jalan Veteran
terdapat Universitas Brawijaya dan deretan sekolah swasta.
2. Pola Pergerakan Perdagangan
Perdagangan menjadi salah satu yang berpengaruh terhadap pola pergerakan.
Contohnya, pola pergerakan akan tinggi pada waktu tertentu di pusat perbelanjaan seperti
Malang Town Square dan Pasar Besar.
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
2
3. Pola Pergerakan Pemerintah
Pola pergerakan karena pusat pemerintah juga berpengaruh besar. Adapun letak dari
pusat pemerintah biasanya berada di pusat Kota Malang. Contohnya, kantor walikota yang
berada di Jalan Tugu.
4. Pola Pergerakan Kebudayaan
Pola pergerakan kebudayaan di Kota Malang, bisa disebabkan adanya sanggar budaya.
Contonya, Sanggar Tari Taruna yang berada di Jalan Sulfat, karena masyarakat yang ingin
mengenal tari tradisional dapat mengunjunginya.
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
3
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
4
3.2 Gambaran Umum Jaringan Jalan Kecamatan Klojen
Klojen adalah sebuah kecamatan di kota Malang, Propinsi Jawa Timur, Indonesia.
Kawasan ini disebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur
dengan Kecamatan Kedungkandang, selatan dengan Kecamatan Sukun dan barat dengan
Kecamatan Sukun dan Lowokwaru.
Perkerasan jalan di daerah sekitar Kecamatan Klojen kondisinya relatif baik, namun
masih ada jalan-jalan yang kondisinya kurang baik. Hal tersebut terlihat dari permukaan jalan
yang memburuk akibat kurangnya pemeliharaan dan air yang tergenang tidak dapat mengalir
karena kurangnya sistem drainase yang memadai.
A. Pola Jaringan Jalan
Pola jaringan jalan di Kecamtan Klojen adalah jaringan jalan tidak teratur, karena
lebar dan pola jalannya berbeda-beda.
1. Tipe Jalan
Tipe jalan di Kecamatan Klojen bertipe 2/2 UD, akan tatapi ada beberapa jalan yang
memiliki tipe 4/2 D seperti Jalan Veteran, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Bandung, dan Jalan
Ijen.
2. Hirarki Jalan
Hirarki jalan di Kecamatan Klojen adalah kolektor sekunder, lokal sekunder, dan
lingkungan sekunder. Namun, secara umum jalan di Kecamatan Klojen adalah kolektor
sekunder, karena menghubungkan antara Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen.
B. Pola Pergerakan
1. Pola Pergerakan Perdagangan
Pusat perdagangan di Kecamatan Klojen menjadi salah satu pengaruh pola
pergerakan. Sebagai contoh adalah pusat perbelanjaan Malang Town Square. Dalam jangka
waktu tertentu pola pergerakan tersebut akan tinggi.
2. Pola Pergerakan Pendidikan
Pola pergerakan pendidikan di Kecamatan Klojen banyak terdapat di Jalan Veteran
dan Jalan Bandung yaitu Universitas Brawijaya dan sekolah sawata, selain itu terdapat juga
di Simpang Lima yaitu sekolah kompleks.
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
5
3. Pola Pergerakan Pelayanan Umum
Terdapat banyak tempat pelayanan umu dan jasa, seperti adanya bank dan grapari. Hal
tersebut juga dapat berpengaruh terhadap pola pergerakan, karena masyarakat masih sangat
bergantung terhadap pelayanan umum.
4. Pola Pergerakan Budaya
Salah satu penyebab terjadinya pola pergerakan budaya di Kecamatan Klojen adalah adanya
sanggar-sanggar budaya. Contohnya, Sanggar Senaputra Budaya Malang yang terletak Jalan
Kahuripan.
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
6
Tata Guna Pengolahan Lahan 2013
7
3.3 Gambaran Umum Jaringan Jalan Kelurahan Oro-Oro Dowo
Sistem jaringan jalan terjalin dalam hubungan hirarki, berdasarkan survei yang kami
lakukan di Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang jalan-jalan yang ada
di kawasan ini merupakan jalan yang berhirarki lingkungan sekunder II, lingkungan sekunder,
jalan khusus, lokal sekunder, kolektor sekunder, dan kolektor primer. Berdasarkan survey
tersebut jaringan jalan yang ada di Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota
Malang merupakan jaringan jalan sekunder karena masih berada dalam kawasan perkotaan
dan lingkupnya menghubungkan antar wilayah dalam satu kota.
A. Pola Jaringan Jalan Kelurahan Oro-Oro Dowo
Pola jaringan jalan yang ada di Keluraharan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota
Malang adalah pola jaringan grid, berdasarkan survei penelitian yang dilakukan dan melihat
dari peta eksisting yang ada. Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang
memiliki pola jalan yang teratur dan tertata sehingga pola jaringan jalannya adalah grid.
B. Hirarki Jalan Kelurahan Oro-Oro Dowo
Berdasarkan UU No. 34 tahun 2006 tentang jalan, hirarki jalan adalah
pengelompokkan jalan berdasarkan fungsi dan kapasitasnya. Hirarki jalan juga terbagi
menjadi Jalan Arteri, Kolektor, Lokal dan Lingkungan. Pada Kelurahan Oro-Oro Dowo,
hirarki jalan didominasi oleh Jalan Lingkungan Sekunder II karena kawasan didominasi oleh
permukiman yang padat. Kemudian Jalan yang termasuk Kolektor Sekunder adalah Jl.