Aproach to the Patient With Shock Maier RV. Harrison Principles of Internal Medicine 18 th ed. Chap 270 pp 2215-2222
Nov 08, 2015
Aproach to the patient with shock
Aproach to the Patient With ShockMaier RV. Harrison Principles of Internal Medicine 18 th ed. Chap 270 pp 2215-2222PendahuluanShock sindrom klinis yang dihasilkan dari inadekuatnya perfusi jaringanCedera seluler dikarenakan pengiriman oksigen yang tidak memadai menginduksi terjadinya damage associated molecular patterns (DAMPs) dan mediator inflamasi mengubah fungsi dan struktural dalam mikrovaskularisasi menyebabkan gangguan aliran darah terjadi gagal organ multiple kematian
Patogenesis dan respon organRespon selulerPengangkut nutrisi pd interstitial mengalami shock. Disfungsi mitokondrial dan tidak menyatunya oksidatif posporilasi sangat bisa menyebabkan penurunan ATPAdanya akumulasi ion hidrogen, laktat, dan produk lain dari metabolisme anaerobik Respon Neuroendokrin hipovolemik, hipotensi, dan hipoxia merupakan baroreseptor dan kemoreseptor yang mengkontribusi respon autonomik .Misalnya pada pengeluaran renin yg meningkatkan respon adrenergik dan mengurangi perfusi dari juxtaglomerular aparatus di ginjal.
Respon kardiovaskularTerdapat 3 variabel: pengisian ventrikel (preload), ejeksi ventrikel ( afterload/, dan myocardial kontraktility yang mengontrol stroke volumeKeadaan seperti sepsis, iskemik, myocardial infarction, trauma berat jaringan, hipotermi, general anastesi, prolong hipotensi, dan acidemia menyebabkan gagalnya myocardial kontraktiliti dan menurunkan stroke volume.
Respon PulmonalShock yg menginduksi takipneu mengurangi volume tidal dan meningkatkan ventilasi. Hipoxia relatif dan takipnea menginduksi respirasi alkalosisKehilangan surfaktan dan volume paru dalam kombinasi meningkatkan intersisial dan edema alveolar mengurangi komplain paru. Respon RenalAcute Kidney Injury komplikasi serius dr shock dan hipoperfusiAcute Tubular Nekrosis juga lebih sering dengan adanya keterlibatan syok, sepsis, dan agen nefrotoksik seperti aminoglikosida , dan rabdomyolisis
Kekacauan metabolikAdanya gangguan pada siklus normal dari karbohidrat, lipid dan metabolisme proteinPeningkatan laktat akan menyebabkan inadekuatnya jaringan perfusi sehingga terjadi kelemahan otot berat.
Respon inflamasi
Syok hipovolemikAdanya tanda ketidakstabilan hemodinamik dan sumber hilangnya volume jelasDiagnosis sulit ditegakkan bila sumber perdarahn tersembunyi, ex: GI tractTanda hipernatremia juga diindikasika sbg hipovolemikHarus dibedakan dengan syok kardiogenikSyok kardiogenik ditemukan tanda: distensi jugular vena, rales (rhonki), dan S3 gallop dimana penambahan volume tidak diperlukan
Terapi syok hipovolemikInisiasi terapi dengan pemberian cairan untuk mengontrol apa yg telah hilang. Cairan infus diberikan seperti isotonic salin, atau cairan garam berimbang seperti Ringer LaktatTidak ada data bila pengganti cairan adalah koloidInfus 2-3 liter dari RL selama 20-30 menit akan mengembalikan kestabilan hemodinamik.Bila resusitasi tidak tercapai, lihat apakah Hb 0,5 mL/Kg/jam dengan cairan berkelanjutan. Jika diperlukan dapat menggunakan furosemide.Pemakaian dosis norepineprin dan dopamin seharusnya memakai kateter sentral. Dan dapat ditambahkan dobutamin jika diperlukanTerapi ventilator diindikasikan untuk hipoksemia, hiperkapnia, kelainan neurologis, dan kegagalan otot pernapasan.Terapi syok sepsisTranfusi eritrosit direkomendasikan bila level hemoglobin