Top Banner
TETANUS
14

Tetanus

Feb 02, 2016

Download

Documents

Tetanus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tetanus

TETANUS

Page 2: Tetanus

NAMA KELOMPOK

• Ahmad Sholihin Saad G1A112079

• Tiya Safarini G1AII3041

• Eka Mayasari GIAII3042

• Reissa Amira Pratiwi GIAII3043

• Yolan Sentika Novaldi GIAII3044

Page 3: Tetanus

Definisi

•penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid)

Page 4: Tetanus

ETIOLOGI Clostridium tetani •Bentuk batang•Badan ramping dengan ukuran 2 – 5 x 0,4 milimikron•Berspora•Dengan pewarnaan bersifat gram positif•Anaerobtahan terhadap sinar matahari dan bersifat resisten terhadap desinfektan dan pendidihan selama 20 menit.

Page 5: Tetanus

Anamnesis

KELUHAN UTAMA

 Trismus, Panas tinggi, kejang, kekakuan,dan penurunan tingkat kesadaran.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

bagaimana sifat timbulnya kejang, stimulus apa yang sering menimbulkan kejang , dan tindakan apa yang diberikan dalan upaya menurunkan kejang tersebut. Adanya penurunan atau perubahan pada tingkat kesadaran dihubungkan dengan toksin tetanus yang menginflamasi jaringan otak. Keluhan perubahan perilaku juga umum terjadi . Sesuai perkembangan penyakit dapat terjadi letargik, tidak responsif , dan koma.

Page 6: Tetanus

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat penyakit dahulu memungkinkan adanya hubungan atau menjadi predisposisi keluhan sekarang meliputi pernahkah pasien mengalami luka tusuk yang dalam misalnya tertusuk paku, pecahan kaca, terkena kaleng atau luka yang menjadi kotor, karena terjatuh di tempatnyang kotor dan terluka atau kecelakaan dan timbul luka yang tertutup debu atau kotoran, luka bakar dan patah tulang terbuka. Adakah porte d’entree lainnya seperti luka gores yang ringan yang kemudian menjadi bernanah, gigi berlubang dikorek dengan benda kotor. Riwayat apakah pasien punya pemeberian ATS 9( anti tetanus toxid), apakah pasien mempunyai riwayat alergi, DM, dan oenyakit infeksi lainnya. Riwayat pemberian vaksin DT ( difteri dan tetanus ).

Page 7: Tetanus

Pemeriksaan fisik

A. Tetanus generalized

Merupakan tetanus yang paling sering dijumpai. Gejalanya adalah trismus, kekakuan otot masseter, pnggung serta bahu. Gejala lain juga bisa ditemukan antara lain opistotonus, posisi dekortikasi, serta ekstensi dari ekstremitas bawah.

B. Tetanus localized

Gejalanya berupa kekakuan pada daerah luka (hanya sebatas daerah tempat luka), biaanya ringan bertahan beberapa bulan dan sembuh dengan sendirinya. Pasien kadang mengalami kelemahan, kekakuan serta nyeri pada daerah yang terkena tetanus.

.

C. Tetanus chepalicTerjadi gangguan pada otot yang diperantarai oleh susunan saraf perifer bagian bawah. Gejalanya sering membingungkan, seperti disfagia, trismus dan focal cranial neurophaty. Namun dengan perjalanan penyakit bisa timbul parese wajah, disfagia serta gangguan pada otot ekstraokular.

D. Tetanus neonatalDitandai dengan terjadinya kelemahan dan ketidakampuan untuk menyusu, kadangdisertai opistotonus

Page 8: Tetanus

Gejala klinis •Gejala awal: Kaku kuduk, nyeri tenggorokan, dan

kesulitan membuka mulut •meningkatnya tonus otot dan spasme

generalisata. Masa inkubasi : 3-10 hari•Spasme otot masseter (trismus), spasme otot-

otot wajah (risus sardonicus), hingga meluas ke otot-otot untuk menelan --> disfagia.•Disfungsi otonom yang bisa terjadi : takikardia

dan hipertensi berat yang bergantian dengan hipotensi, bradikardia. Selain itu terjadi hipersalivasi dan meningkatnya sekresi bronkial. Adanya hiperpireksia dan keringat berlebihan akibat tonus simpatis yang meningkat.

Page 9: Tetanus

•Derajat ringan = <9•Derajat sedang = 9-16•Derajat berat >16

Page 10: Tetanus

Pemeriksaan Penunjang

a) PEMERIKSAAN PENUNJANG TETANUS

b) Pemeriksaan darah lengkap (Complate Blood Count/CBC)

c) Pemeriksaan CSF (Cerebrospinal Fluid)

d) Kultur dan pewarnaan gram

Page 11: Tetanus

TATALAKSANA

TUJUAN :

1. Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya, berupa: membersihkan luka, irigasi luka, debridement luka (eksisi jaringan nekrotik),membuang benda asing

2. Diet cukup kalori dan protein, bentuk makanan tergantung kemampuan

3. Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan tindakan terhadap penderita

4. Oksigen, pernafasan buatan dan trachcostomi bila perlu.

5. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

Page 12: Tetanus

LANJUTAN….1. Antibiotika : Diberikan parenteral Peniciline 1,2juta U / hari selama 10 hari, IM.

2. Antitoksin Antitoksin dapat digunakan Human Tetanus Immunoglobulin ( TIG) dengan dosis 3000-6000 U Bila tidak ada, gunakan ATS 40.000 U 20.000 U + 200 cc NaCl iv dalam30-45 menit. 20.000 U sisanya diberikan im infiltrasi sekitar luka

3. Antikonvulsan Diazepam

4. Tetanus Toksoid Pemberian TT secara im,dilakukan pada sisi yang berbeda dari ATS.

Page 13: Tetanus

Kasus berat : 1. Semua penderita dirawat di ICU (satu team ) 2. Dilakukan tracheostomi segera. Endotracheal tube minimal harus dibersihkan setiap satu jam dan setiap 3 hari ETT harus diganti dengan yang baru. 3. Curare diberi secukupnya mencegah spasme sampai 2 jam. 4. Penderita rubah posisi/ miringkan setiap 2 jam. Mata dibersihkan tiap 2 jam mencegah conjuntivitis 5. Pasang NGT, diet tinggi, cairan cukup tinggi, jika perlu 6 1./hari 6. Urine pasang kateter, beri antibiotika. 7. Kontrol serum elektrolit, ureum dan AGDA 8. Rontgen foto thorax 9. Pemakaian curare yang terlalu lama, pada saatnya obat dapat dihentikan pemakaiannya. Jika KU membaik, NGT dihentikan. Tracheostomy dipertahankan beberapa hari, kemudian dicabut/dibuka dan bekas luka dirawat dengan baik.

Page 14: Tetanus

Daftar pustaka

1. Ismanoe,Gatoet.’Tetanus’Buku Ajar Ilmu Penyakit DalamJilid III Edisi V.Jakarta:Interna Publishing,2009.

2.http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-kiking2.pdf

3.ARUP Laboratories.2006 (diakses melalui http://www.arupconsult.com/topics/tetanus.html#test_data pada tanggal 27 Agustus 2015)