Hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan dengan per dan return saham perusahaan manufaktur go – publik di bursa efek Jakarta Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta Diajukan Oleh: Nama : Ira Patma Sari NIM : S4106008 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Hubungan antara aspek internal fundamental
perusahaan dengan per dan return saham
perusahaan manufaktur go – publik
di bursa efek Jakarta
Tesis
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Magister Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Diajukan Oleh:
Nama : Ira Patma Sari NIM : S4106008
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
ABSTRACT
This research aimed to: 1) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 2) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 4) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange. This research carry out Jakarta Stock Exchange with used population amount 151 manufacture companies and used sample with amount 40 companies. Sample method with purposive random sampling. Data source obtained from Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), while data analysis method that used product moment correlation, multiple linear regression method, estimation accuracy test consist of t Test, F Test, and determination coefficient (R2), classic assumption test consist of normality test, multicolinearity test, autocorrelation test, and heteroscedastisity test. Research result show that: 1) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 2) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover significantly influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio partially significant influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, while inventory turnover partially significant not influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover simultaneously significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover partially significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, while book value, price book value, and debt ratio partially significant not influence toward stock return in Jakarta Stock Exhange, 7) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, and inventory turn over influence toward Price Earnings Ratio in which determination coefficient is 90,7%, 8) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, and inventory turn over influence significant toward stock return in which determination coefficient is 41,6%. Keyword: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio,
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 2) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 4) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan populasi sebanyak 151 perusahaan manufaktur dan menggunakan sampel sebanyak 40 perusahaan. Metode sampel dengan purposive random sampling. Sumber data berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah korelasi produk moment, metode regresi linier berganda, uji ketepatan parameter penduga yang terdiri dari uji t Test, uji F Test, koefisien determinasi (R2), Pengujian Asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskesdastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 2) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book value, dan debt ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 7) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%, 8) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien determinasi sebesar 41,6%. Kata kunci: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt
Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak Drs. Atmaji, MM NIP. 130 324 013 NIP. 131 472 197
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Manajemen
Prof. Dr. Hartono, MS NIP. 130 814 578
iii
HUBUNGAN ANTARA ASPEK INTERNAL FUNDAMENTAL
PERUSAHAAN DENGAN PER DAN RETURN SAHAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK DI
BURSA EFEK JAKARTA
Diajukan oleh: Ira Patma Sari
S 4106008
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji : Pada Tanggal : …………….
Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hartono, MS ........................ Pembimbing I : Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, AK ……………… Pembimbing II : Drs. Atmaji, MM ………………
Mengetahui, Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Manajemen
Prof. Dr. Suranto, MSc, PhD Prof. Dr. Hartono, MS NIP . 130 472 192 NIP. 130 814 578
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : Ira Patma Sari
NIM : S 4106008
Sebagai Mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam
tesis ini bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain.
Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, Februari 2008
Ira Patma Sari
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 2) memberikan bukti empiris hubungan antara aspek
internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 3) memberikan bukti empiris pengaruh aspek
internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap PER di Bursa Efek Jakarta, 4) memberikan bukti empiris pengaruh aspek internal
fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan populasi sebanyak 151 perusahaan manufaktur dan menggunakan sampel sebanyak 40 perusahaan. Metode sampel dengan menggunakan purposive
sampling. Sumber data berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), sedangkan metode analisis
data yang digunakan adalah korelasi product moment, metode regresi linier berganda, uji ketepatan parameter penduga yang terdiri dari uji t test, uji F test, koefisien determinasi (R2), pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji autokorelasidan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan antara aspek internal
fundamental perusahaan manufaktur yang go public dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 2) ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go public dengan return saham di Bursa Efek
Jakarta, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio dan debt ratio berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book value dan debt ratio tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta, 7) Variasi variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh terhadap Price Earnings Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%, 8) Variasi
variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 41,6%.
vi
Kata kunci : net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover, price earnings ratio, stock return
ABSTRACT
This research aimed to : 1) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 2) given empiric proven about relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward PER in Jakarta Stock Exchange, 4) given empiric proven about effect between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange.
This research carry out Jakarta Stock Exchange with used population amount 151 manufacture companies dan used sampel with amount 40 companies. Sample method with purposive random sampling. Data source obtained from Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Exchange Statistic (JSX Statistic), while data analysis method that product moment correlation, multiple linier regression method, estimation accuracy test consist of t Test, F Test dan determination coefficient (R2), classic assumption test consist of normality test, multicolinearity test, autocorrelation test, dan heteroscedastisity test.
Research result showed that: 1) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 2) present relation between aspect of manufacture company fundamental internal that go public toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 3) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover significantly influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 4) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio partially significant influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, while inventory turnover partially significant not influence toward Price Earnings Ratio in Jakarta Stock Exchange, 5) Net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover simultaneously significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 6) Net profit margin, current ratio, inventory turnover partially significant influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, while book value, price book value dan debt ratio partially significant not influence toward stock return in Jakarta Stock Exchange, 7) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio and inventory turnover influence toward Price Earnings Ratio in which determination coefficient is 90,7%, 8) Variation variable of net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover influence significant toward stock return interaksi which determination coefficient is 41,6%.
vii
Keyword: net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, inventory turnover, price earnings ratio, stock return
MOTTO
“Mengakui kekurangan diri adalah tenaga untuk kesempurnaan, terus mengisi kekurangan
adalah suatu yang berharga”
“Orang bijak mengatakan hidup dimulai pada hari ini, ketika kita bangun tadi pagi. Bukan hari
kemarin, bukan besok. Tapi aku percaya, hari ini dimulai bukan hanya dari kita membuka mata tadi
pagi. Hari ini dimulai jauh sebelum itu”
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. Ar - Raad : 11)
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder (archival) yang
xliv
terdiri dari data perusahaan manufaktur di BEJ yang memenuhi kriteria
sebagai berikut, yakni:
a. Memiliki data-data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa net
profit dan total sales untuk data net profit margin, asset, hutang dan
jumlah saham yang beredar untuk data book value, harga saham dan
book value untuk data price book value, aktiva dan hutang untuk data
current ratio dan data debt ratio
b. Harga penutupan saham pada tanggal 31 Desember 2001 s/d 31
Desember 2005.
K. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang
sahamnya terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 sampai dengan tahun
2005.
Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
dengan sampel penuh berdasarkan kriteria:
a. Telah terdaftar pada Bursa Efek Jakarta sejak tahun 2001 dengan laba per lembar saham (EPS) selama lima
tahun (2001 – 2005).
b. Telah menerbitkan laporan keuangan selama lima tahun (2001 – 2005).
L. Cara Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi
dokumentasi dari Indonesian Capital Market Directory tahun 2001 sampai
dengan tahun 2005 dan diambil dari www.jsx.co.id.
M. Definisi Operasional Variabel
xlv
Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Return, yang diperoleh dari perhitungan persentase perubahan harga
saham per 31 Desember 2001 relatif terhadap harga saham per 31
Desember 2000, perhitungan persentase perubahan harga saham per 31
Desember 2002 relatif terhadap harga saham per 31 Desember 2001,
perhitungan persentase perubahan harga saham per 31 Desember 2003
relatif terhadap harga saham per 31 Desember 2002, perhitungan
persentase perubahan harga saham per 31 Desember 2004 relatif terhadap
harga saham per 31 Desember 2003, perhitungan persentase perubahan
harga saham per 31 Desember 2005 relatif terhadap harga saham per 31
Desember 2004.
2. Price Earning Ratio (PER), merupakan perbandingan antara harga saham
dengan EPS, yang diperoleh dari neraca perusahaan per 31 Desember 2001
s/d 31 Desember 2005.
3. Net Profit Margin, yakni rasio kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan yang dicapai,
yang bersumber pada neraca perusahaan per 31 Desember 2001 s/d 31
Desember 2005.
4. Book Value, atau nilai buku yaitu rasio perbandingan antara ekuitas biasa
dengan saham yang beredar selama tahun 2001 – 2005.
5. Price to Book Value, merupakan rasio harga pasar saham terhadap nilai
buku selama periode tahun 2001 – 2005.
6. Current Ratio, merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan
xlvi
kewajiban lancar selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
7. Debt Ratio, merupakan perbandingan antara hutang yang dimiliki
perusahaan dengan modal sendiri selama periode tahun 2001 – 2005.
8. Inventory turnover, merupakan rasio harga pokok penjualan terhadap rata-
rata persediaan selama periode tahun 2001 - 2005.
N. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dilakukan dengan analisis
korelasi product moment dari pearson dengan rumus:
rxy = ( ) ( )( )
( ){ } ( ){ }å åå åååå--
-2222 YYnXXn
YXXYn
(Sugiyono, 1999: 182)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
X = nilai variabel independen
Y = nilai variabel dependen
n = jumlah sampel
2. Pengujian Hipotesis Ketiga dan Keempat
1. Pengujian Hipotesis Ketiga
1) Analisis Regresi berganda
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan model regresi linear berganda, sebagai independent variable (variabel bebas) adalah variabel internal fundamental perusahaan, sedangkan dependent variable (variabel tak bebas) adalah PER. Sehingga model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
xlvii
PER = a+ b1 NPM + b2 BV + b3 PBV + b4 CR + b5 DR + b6 IT + e
Keterangan:
PER : Price Earning Ratio
a : Konstanta
b1…b6 : Koefisien variabel
NPM : Net profit margin
BV : Book value
PBV : Price to book value
CR : Current ratio
DR : Debt ratio
IT : Inventory turnover
e : standard error
2) Uji Ketepatan Parameter Penduga atau Estimate
a) Uji t Test
Uji Ketepatan Parameter Penduga (Estimate) dilakukan
untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
bebas (independent variabel) terhadap perubahan variabel tak
bebas (dependent variabel), sedangkan untuk mengetahui
apakah Hipotesa Nol (Ho) ditolak dan Hipotesa Alternatif (Ha)
diterima atau sebaliknya, dengan membandingkan nilai t.
Bilamana nilai thitung > ttabel, maka Hipotesa Nol (Ho) ditolak
dan Hipotesa Alternatif diterima. Sebaliknya bila nilai thitung <
ttabel maka Hipotesa Nol (Ho) diterima dan Hipotesa Alternatif
xlviii
(Ha) ditolak.
b) Uji F Test
Uji ketepatan model (goodness of fit) bertujuan
mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau fit. Uji
ini dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F
hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat
(goodness of fit).
c) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi
ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Uji ini
dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan
R2 jika nilai R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka
model semakin tepat.
2. Pengujian Hipotesis Keempat
1) Analisis Regresi berganda
Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan model regresi linear berganda, sebagai independent variable (variabel bebas) adalah variabel internal fundamental perusahaan, sedangkan dependent variable (variabel tak bebas) adalah return saham. Sehingga model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
RS = a + b1 NPM + b2 BV + b3 PBV + b4 CR + b5 DR + b6 IT + e
Keterangan:
RS : Return saham
a : Konstanta
b1…b6 : Koefisien variabel
NPM : Net profit margin
BV : Book value
xlix
PBV : Price to book value
CR : Current ratio
DR : Debt ratio
IT : Inventory turnover
e : standard error
2) Uji Ketepatan Parameter Penduga atau Estimate
a) Uji t Test
Uji Ketepatan Parameter Penduga (Estimate) dilakukan
untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
bebas (independent variabel) terhadap perubahan variabel tak
bebas (dependent variabel), sedangkan untuk mengetahui
apakah Hipotesa Nol (Ho) ditolak dan Hipotesa Alternatif (Ha)
diterima atau sebaliknya, dengan membandingkan nilai t.
Bilamana nilai thitung > ttabel, maka Hipotesa Nol (Ho) ditolak
dan Hipotesa Alternatif diterima. Sebaliknya bila nilai thitung <
ttabel maka Hipotesa Nol (Ho) diterima dan Hipotesa Alternatif
(Ha) ditolak.
b) Uji F Test
Uji ketepatan model (goodness of fit) bertujuan
mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau fit. Uji
ini dengan membandingkan signifikansi nilai F, jika hasil F
hitung > dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat
(goodness of fit).
l
c) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi
ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi. Uji ini
dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan
R2 jika nilai R2 semakin besar atau mendekati 1 (satu) maka
model semakin tepat.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk menguji apakah model
regresi linier berganda yang diajukan benar-benar tidak terdapat
penyimpangan adanya normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan
heteroskesdastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji ini untuk mengetahui apakah variabel error (e) berdistribusi
normal atau tidak. Variabel error yang berdistribusi normal maka
variasi yang diteliti juga berdistribusi normal sehingga uji t dan uji F
dapat dilakukan atau digunakan. Karena uji t dan uji F diturunkan dari
asumsi bahwa data Y atau e berdistribusi normal.
Uji ini dilakukan dengan metode Kolmogorof-Smirnof. Kriteria
pengujian yang digunakan adalah bila Sig. Kolmogorof-Smirnof dari
residu > 0,05, data berasal dari distribusi normal (Ghozali, 200: 115).
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah situasi dimana antar variabel penjelas
atau variabel independen saling berkorelasi, jika hal ini terjadi maka
li
uji estimasi t statistik akan biasa dan tidak dapat ditarik
kesimpulannya. Multikolinearitas dalam program SPSS release 10
ditunjukkan adanya nilai VIF dan Nilai Tolerance yang menjauh dari
angka 1 (satu), atau dapat dilihat dengan hasil korelasi antar variabel
penjelas, jika nilai korelasi antar variabel penjelas mendekati angka 1
(satu) maka model mengalami masalah multikolinearitas. (Ghozali,
2001, 43).
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu kondisi dimana terdapat kesalahan
pengganggu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan
periode yang lain. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dengan
menggunakan “Uji Statistik Durbin Watson”.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
1) dh < dL : menolak Ho, menunjukkan autokorelasi positif. 2) dL < dh < du : tidak dapat disimpulkan. 3) 4-du < dh < 4-dl : tidak dapat disimpulkan. 4) 4-dl < dh < 4-dl : menolak Ho, menunjukkan autokorelasi negatif. 5) du < dh < 4-du : menerima Ho, tidak terdapat autokorelasi
positif atau negatif. (Gujarati, 1995, 143)
4. Uji Heterokesdastisitas
Gejala heterokedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual
yang tidak sama untuk semua pengamatan. Pada bagian ini, cara
mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas dilakukan dengan
lii
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (Zpred) dengan
residualnya (Sdresid). Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis
heterokedastisitas adalah sebagai berikut (Santoso, 2000):
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala
heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
liii
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-
smirnov dengan cara membandingkan nilai probabilitas (p-value) yang
diperoleh dengan taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0,05. Nilai
probabilitas (p-value) masing-masing variabel independen lebih besar dari
0,05 maka data berdistribusi normal, tetapi jika nilai probabilitas (p-value)
masing-masing variabel independen lebih kecil dari 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel IV.1
Uji Normalitas
Variabel P value Kriteria Status
Net Profit Margin 0,942 0,05 Berdistribusi normal
Book Value 0,741 0,05 Berdistribusi normal
Price Book Value 0,294 0,05 Berdistribusi normal
Current Ratio 0,312 0,05 Berdistribusi normal
Debt Ratio 0,609 0,05 Berdistribusi normal
Inventory Turnover 0,571 0,05 Berdistribusi normal
Price Earnings Ratio 0,363 0,05 Berdistribusi normal
Return Saham 0,198 0,05 Berdistribusi normal
Sumber: data primer (diolah)
Tabel IV.1 di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas (p-value)
masing-masing variabel memiliki nilai lebih besar dari 0,05 sehingga
liv
seluruh data pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur
yang go publik terhadap price earnings ratio dan return saham di Bursa
Efek Jakarta dalam penelitian ini berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x (independen) tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (varian inflation factor) tidak melebihi 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar 0,1. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa angka tolerance umumnya lebih besar dari 0,1 dan mempunyai nilai VIF tidak melebihi 10, sehingga model regresi dapat dikatakan bebas multikolinieritas. Rangkuman uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel IV.2
Uji Multikolinieritas
Tolerance VIF Variabel
Nilai Kriteria Nilai Kriteria
Keputusan
Net Profit Margin (X1) 0,865 0,1 1,156 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Book Value (X2) 0,647 0,1 1,545 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Price Book Value (X3) 0,895 0,1 1,118 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Current Ratio (X4) 0,893 0,1 1,120 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Debt Ratio (X5) 0,619 0,1 1,614 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Inventory Turnover (X6) 0,876 0,1 1,141 10 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: data primer diolah
Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa nilai variance inflation
factor (VIF) semua variabel independen yaitu net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover
tidak melebihi nilai 10 yaitu masing – masing sebesar 1,156; 1,545; 1,118;
1,120; 1,614 dan 1,141 serta memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1
yaitu masing-masing sebesar 0,865; 0,647; 0,895; 0,893; 0,619 dan 0,876
lv
sehingga seluruh data dalam penelitian ini tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
3. Uji Auttocorrelation atau Korelasi Serial
Uji Autokorelasi dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi
serial antara variabel independen yang ada, terjadinya autokorelasi atau
tidak dapat dilihat dari nilai Durbin Watson (d). Adapun kriteria uji
Autokorelasi adalah:
tidak terjadi terjadi tidak ada Autokorelasi tidak ada terjadi
Tabel IV. 3 Tabel Hasil Uji Auto Korelasi Durbin Watson Statistic
lvi
Scatterplot
Dependent Variable: PER
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d P
redi
cted
Val
ue
5
4
3
2
1
0
-1
-2
N d Statistik dL dU Kesimpulan
40 2,075 1,23 1,79 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: data primer diolah
Hasil pada tabel IV.3 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin
Watson (d) hasil output SPSS adalah 2,075 dengan jumlah sampel 40 dan
jumlah variabel independen enam maka nilai batas bawah Durbin Watson
(dL) adalah 1,23 dan nilai batas atas Durbin Watson (dU) adalah 1,79.
Hasil perhitungan Durbin Watson menunjukkan nilai 2,075 berada
diantara dU = 1,79 dan 4 – dU = 2,21 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi.
4. Uji Heteroskedasitas
Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam analisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Secara detail, hasil uji heterokedastisitas ini ditunjukkan dalam gambar grafik scatterplot di bawah ini.
lvii
Gambar IV. 1. Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar IV. 1. di atas, memperlihatkan tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
B. Analisis Data
1. Pengujian hipotesis pertama yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta
Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi. Hasil pengujian hipotesis pertama adalah sebagai berikut:
Tabel IV.4 Uji Hipotesis Pertama
Variabel Dependen : Price Earnings Ratio Variabel/parameter Koefisien
korelasi (r) hitung
r batas minimum
Status
Net Profit Margin (X1) 0,464 0,3 Berkorelasi lemah
Book Value (X2) 0,762 0,3 Berkorelasi kuat
lviii
Price Book Value (X3) 0,446 0,3 Berkorelasi lemah
Current Ratio (X4) 0,350 0,3 Berkorelasi lemah
Debt Ratio (X5) 0,671 0,3 Berkorelasi kuat
Inventory Turnover (X6) 0,090 0,3 Tidak berkorelasi
Sumber: data primer diolah
Hasil Tabel IV.4 menunjukkan bahwa variabel net profit margin,
book value, price book value, current ratio dan debt ratio memiliki
koefisien korelasi (r) hitung lebih besar dari r batas minimal yang
disyaratkan yaitu 0,3 (Sugiyono, 1999: 124) yaitu masing-masing sebesar
0,464; 0,762; 0,446; 0,350 dan 0,671 > 0,3 maka variabel net profit
margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio
memiliki hubungan positif dengan Price Earnings Ratio, sedangkan
inventory turnover memiliki koefisien korelasi (r) hitung lebih kecil dari r
batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 yaitu sebesar 0,090 < 0,3 maka
inventory turnover tidak memiliki hubungan dengan Price Earnings Ratio.
Korelasi net profit margin, price book value dan current ratio
terhadap Price Earning Ratio termasuk lemah artinya bahwa ketiga
variabel memiliki hubungan rendah dalam menyebabkan pertumbuhan
atau perkembangan perusahaan sampel selama periode pengamatan,
sedangkan korelasi book value dan debt ratio termasuk kuat artinya bahwa
kedua variabel memiliki hubungan yang kuat dalam menyebabkan
pertumbuhan atau perkembangan perusahaan sampel selama periode
pengamatan, khusus untuk book value sama-sama dapat dijadikan
indikator untuk melihat nilai pasar ditinjau dari sudut pandang investor.
lix
Hasil ini mengindikasikan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan
diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan
manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek
Jakarta terbukti dalam penelitian ini khususnya untuk variabel net profit
margin, book value, price book value, current ratio, dan debt ratio,
sedangkan inventory turnover tidak memiliki hubungan dengan Price
Earnings Ratio.
2. Pengujian hipotesis kedua yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Return Saham di Bursa Efek Jakarta
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji
korelasi. Hasil pengujian hipotesis kedua adalah sebagai berikut:
Tabel IV.5 Uji Hipotesis Kedua
Variabel Dependen : Return Saham Variabel/parameter Koefisien
korelasi (r) hitung
r batas minimum
Status
Net Profit Margin (X1) 0,325 0,3 Berkorelasi lemah
Hasil Tabel IV.5 menunjukkan bahwa variabel net profit margin,
current ratio dan inventory turnover memiliki koefisien korelasi (r) hitung
lebih besar dari r batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 (Sugiyono,
lx
1999: 124) yaitu masing-masing sebesar 0,325; 0,376 dan 0,336 > 0,3
maka variabel net profit margin, current ratio, dan inventory turnover
memiliki hubungan positif dengan return saham, sedangkan variabel book
value, price book value dan debt ratio memiliki koefisien korelasi (r)
hitung lebih kecil dari r batas minimal yang disyaratkan yaitu 0,3 yaitu
sebesar 0,089; 0,042 dan 0,275 < 0,3 maka book value, price book value
dan debt ratio tidak memiliki hubungan dengan return saham.
Korelasi net profit margin, current ratio dan inventory turnover
terhadap return saham termasuk lemah artinya bahwa ketiga variabel
memiliki hubungan rendah dalam menyebabkan tingkat pengembalian
saham yang diterima investor. Hasil ini mengindikasikan bahwa hipotesis
kedua yang menyatakan diduga ada hubungan antara aspek internal
fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan return saham
di Bursa Efek Jakarta terbukti dalam penelitian ini khususnya untuk
variabel net profit margin, current ratio, dan inventory turnover,
sedangkan variabel book value, price book value dan debt ratio tidak
memiliki hubungan dengan return saham.
3. Pengujian hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta
a. Model Regresi Empirik
Hasil dari Multiple Regression Analysis selanjutnya diuji
dengan pengujian parsial, selain itu dilakukan uji-t sehingga temuan
lxi
tersebut memenuhi standard signifikasi yang baku. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Tabel IV.6 sebagai berikut:
Tabel IV.6 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda Variabel Dependen: Price Earnings Ratio (Y)
Variabel Koefisien Regresi
Standard Error/SE
(b)
Standardized Coefficients
(β)
t – Hitung
Sig - t
Konstanta 2,520 2,012 1,252 0,219 Net Profit Margin (X1) 0,930 0,183 0,267 5,079 0,000 Book Value (X2) 1,828 0,291 0,382 6,289 0,000 Price Book Value (X3) 1,682 0,285 0,305 5,904 0,000 Current Ratio (X4) 1,864 0,295 0,327 6,319 0,000 Debt Ratio (X5) 1,943 0,319 0,378 6,087 0,000 Inventory Turnover (X6) 0,106 0,398 0,014 0,266 0,792 Multiple R : 0,921 R Square : 0,907 F hitung : 64,129 Sig. F : 0,000
Sumber: data hasil olahan SPSS
b. Pengujian hipotesis
1) Uji F/ uji simultan variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap price earnings ratio.
Uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh signifikan secara bersama-sama antara net profit margin,
book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover) terhadap price earnings ratio secara nyata/
signifikan.
Nilai F pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan
program software SPSS for Windows Versi 10. Hasil perhitungan
uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α
= 0,05 maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima ini
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara net profit
lxii
margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover secara bersama-sama terhadap variabel Price
Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta.
2) Uji t / uji parsial variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap price earnings ratio
Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh yang signifikan secara parsial net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover terhadap Price Earnings Ratio.
Hasil uji t parsial dapat dilihat bahwa variabel net profit
margin, book value, price book value, current ratio dan debt ratio
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 < nilai α = 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel net profit margin, book value, price
book value, current ratio dan debt ratio secara parsial terhadap
Price Earnings Ratio, sedangkan variabel inventory turnover
memiliki tingkat signifikansi 0,792 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak sehingga dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel inventory turnover terhadap Price
Earnings Ratio.
3) R Square (Koefisien Determinasi)
lxiii
Untuk mengetahui pengaruh variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover (Independent variable) terhadap variabel price earnings
ratio (Dependent variable) dapat dilihat dari besarnya koefisien
determinasi korelasi (R Square) yang memiliki nilai positif sebesar
0,907 yang menunjukkan bahwa variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover mempengaruhi variasi variabel price earnings ratio sebesar
90,7% dan sisanya sebesar 9,3% menggambarkan adanya variabel
bebas (Independent variable) lain yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
4. Pengujian hipotesis keempat yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta
a. Model Regresi Empirik
Hasil dari Multiple Regression Analysis selanjutnya diuji
dengan pengujian parsial, selain itu dilakukan uji-t sehingga temuan
tersebut memenuhi standard signifikasi yang baku. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Tabel IV.7 sebagai berikut:
Tabel IV.7 Rekapitulasi Hasil Regresi Linier Berganda
lxiv
Variabel Dependen: Return Saham (Y)
Variabel Koefisien Regresi
Standard Error/SE
(b)
Standardized Coefficients
(β)
t - Hitung
Sig - t
Konstanta 56,709 9,645 5,879 0,000 Net Profit Margin (X1) 3,561 0,969 0,477 3,675 0,001 Book Value (X2) 1,334 1,555 0,130 0,858 0,397 Price Book Value (X3) 0,274 1,512 0,023 0,181 0,857 Current Ratio (X4) 4,151 1,568 0,340 2,647 0,012 Debt Ratio (X5) 3,009 1,675 0,273 1,797 0,082 Inventory Turnover (X6) 3,162 0,992 0,402 3,189 0,003 Multiple R : 0,506 R Square : 0,416 F hitung : 5,638 Sig. F : 0,000
Sumber: data hasil olahan SPSS
b. Pengujian hipotesis
1) Uji F/ uji simultan variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap return saham.
Uji F dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh signifikan secara bersama-sama antara net profit margin,
book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover) terhadap return saham secara nyata/
signifikan.
Nilai F pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan
program software SPSS for Windows Versi 10. Hasil perhitungan
uji F menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 < nilai α
= 0,05 maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima ini
berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara net profit
margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover secara bersama-sama terhadap variabel return
saham di Bursa Efek Jakarta
lxv
2) Uji t / uji parsial variabel independen (net profit margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory turnover) yang berpengaruh terhadap return saham
Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh yang signifikan secara parsial net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover terhadap return saham.
Hasil uji t parsial dapat dilihat bahwa variabel net profit
current ratio dan inventory turnover memiliki tingkat signifikansi
masing-masing sebesar 0,001; 0,012 dan 0,003 < nilai α = 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel net profit margin, current
ratio dan inventory turnover secara parsial terhadap return saham,
sedangkan variabel book value, price book value dan debt ratio
memiliki tingkat signifikansi masing-masing 0,397; 0,857 dan 0,082
> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat dikatakan
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel book value,
price book value dan debt ratio terhadap return saham.
3) R Square (Koefisien Determinasi)
Untuk mengetahui pengaruh variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover (Independent variable) terhadap variabel return saham
(Dependent variable) dapat dilihat dari besarnya koefisien
determinasi korelasi (R Square) yang memiliki nilai positif sebesar
lxvi
0,416 yang menunjukkan bahwa variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio dan inventory
turnover mempengaruhi variasi variabel return saham sebesar
41,6% dan sisanya sebesar 58,4% menggambarkan adanya variabel
bebas (Independent variable) lain yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Pengujian hipotesis pertama yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aspek
internal fundamental perusahaan manufaktur dengan price earnings ratio.
Hasil ini mengindikasikan bahwa dalam penentuan kebijakan perusahaan
berkaitan dengan masalah free cash flow perusahaan dan faktor internal
fundamental dapat membantu investor dalam mengetahui kapan harus
membeli dan menjual sahamnya sehingga dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal dari selisih harga (capital gain). Hasil penelitian konsisten
dengan hasil penelitian John dan Williams (1985) dalam Mpaata dan
Sartono (1997) yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara
faktor fundamental terhadap price earning ratio.
2. Pengujian hipotesis kedua yaitu diduga ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik dengan Return Saham di Bursa Efek Jakarta
lxvii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aspek
internal fundamental perusahaan manufaktur dengan return saham
terutama pada net profit margin, current ratio dan inventory turnover.
Hasil ini mengindikasikan bahwa investor melakukan analisis kesehatan
suatu saham melalui rasio-rasio keuangan terutama pada rasio yang
menunjukkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh seperti net profit
margin, kemampuan membayar kewajiban jangka pendek seperti current
ratio dan perputaran persediaan (inventory turnover) karena adanya
keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari
suatu investasi saham, selain itu dapat pula digunakan untuk menentukan
pembelian saham atau melihat potensi perusahaan di masa depan. Hasil
penelitian konsisten dengan hasil penelitian Haruman et.al (2005) yang
menyatakan bahwa penilaian harga saham dapat dilakukan melalui
pendekatan fundamental dan tehnikal. Pendekatan fundamental dengan
cara memperhatikan faktor-faktor fundamental dari setiap perusahaan yang
telah tercatat di bursa.
3. Pengujian hipotesis ketiga yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh net profit margin,
book value, price book value, current ratio dan debt ratio terhadap price
earnings ratio, sedangkan inventory turnover menunjukkan tidak
signifikan terhadap price earnings ratio. Hasil ini mengindikasikan bahwa
investor dapat mempertimbangkan rasio net profit margin, book value,
lxviii
price book value, current ratio dan debt ratio guna memilah-milah saham
yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar di masa yang
akan datang sehingga pertumbuhan perusahaan yang tinggi diharapkan
mampu memiliki price earnings ratio yang besar hal ini terkait dari sisi
investor yang akan memperoleh keuntungan dengan menjual saham pada
saat price earnings ratio yang besar, tetapi jika invetor ingin mendapat
keuntungan dari pembelian saham maka dapat membeli pada saat price
earnings ratio rendah sehingga agar dapat memperoleh keuntungan yang
maksimal dari selisih harga (capital gain) maka sangat penting bagi
investor untuk mempertimbangkan aspek internal fundamental, selain itu
semakin meningkat net profit margin, book value, price book value,
current ratio dan debt ratio maka akan semakin besar price earnings ratio
sehingga memungkinkan harga dari setiap lembar saham akan semakin
baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sartono dan Munir
(1997) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh variabel internal
fundamental terhadap price earning ratio. Penelitian ini menunjukkan
hasil bahwa penjualan, dividend payout ratio.
4. Pengujian hipotesis keempat yaitu terdapat pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh net profit margin,
current ratio dan inventory turnover terhadap return saham, sedangkan
book value, price book value dan debt ratio menunjukkan tidak signifikan
terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan bahwa investor dapat
lxix
mempertimbangkan rasio net profit margin, current ratio dan inventory
turnover dalam memperoleh return saham secara maksimal dari investasi
saham yang ada sehingga investor dalam memilih saham perusahaan yang
dapat memberikan tingkat pengembalian keuntungan saham yang pasti
perlu mempertimbangkan aspek internal fundamental perusahaan dengan
memprioritaskan pertimbangannya pada rasio net profit margin, current
ratio dan inventory turnover perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan Fogler dan Kritzman (1994) dalam
Haruman et.al (2005) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh faktor
fundamental terhadap return saham.
lxx
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu, khususnya dalam analisis dan
pembahasan selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur
yang go publik dengan Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta terbukti
dalam penelitian ini khususnya untuk variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, dan debt ratio, sedangkan inventory
turnover tidak memiliki hubungan dengan Price Earnings Ratio.
2. Ada hubungan antara aspek internal fundamental perusahaan manufaktur
yang go publik dengan return saham di Bursa Efek Jakarta terbukti dalam
penelitian ini khususnya untuk variabel net profit margin, current ratio,
dan inventory turnover, sedangkan variabel book value, price book value
dan debt ratio tidak memiliki hubungan dengan return saham.
3. Ada pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go
publik terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta yaitu net profit
margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price
Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, sedangkan net profit margin, book
value, price book value, current ratio dan debt ratio berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek
lxxi
Jakarta, sedangkan inventory turnover tidak berpengaruh nyata secara
parsial terhadap Price Earnings Ratio di Bursa Efek Jakarta, dan variasi
variabel net profit margin, book value, price book value, current ratio,
debt ratio, dan inventory turn over berpengaruh terhadap Price Earnings
Ratio dengan nilai koefisien determinasi sebesar 90,7%
4. Ada pengaruh aspek internal fundamental perusahaan manufaktur yang go
publik terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta yaitu net profit
margin, book value, price book value, current ratio, debt ratio dan
inventory turnover berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return
saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan net profit margin, current ratio
dan inventory turnover berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
return saham di Bursa Efek Jakarta, sedangkan book value, price book
value dan debt ratio tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap return
saham di Bursa Efek Jakarta dan variasi variabel net profit margin, book
value, price book value, current ratio, debt ratio, dan inventory turn over
berpengaruh terhadap return saham dengan nilai koefisien determinasi
sebesar 41,6%.
B. Saran
1. Bagi investor, dalam memilih saham di pasar modal perlu
mempertimbangkan aspek internal fundamental karena dapat membantu
investor dalam mengetahui kapan harus membeli dan menjual sahamnya
sehingga dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari selisih harga
(capital gain).
lxxii
2. Bagi perusahaan, yang terpenting meningkatkan laba bersih perusahaan
sehingga dapat memberikan sinyal positif ke pasar dan menarik investor
untuk melakukan investasi.
3. Bagi penelitian berikutnya, sebaiknya perlu menambah variabel penelitian
khususnya tidak hanya dilihat dari aspek finansial perusahaan tetapi juga
perlu dilihat dari aspek makro ekonomi seperti inflasi, tingkat suku bunga,
dan kurs valuta asing.
C. Keterbatasan
Peneliti mengakui bahwa penelitian ini masih memiliki keterbatasan
yaitu:
1. Waktu pengamatan penelitian ini hanya dilakukan dalam kurun waktu
periode pengamatan selama 5 tahun, yaitu tahun 2001 – 2005, sehingga
hasilnya lebih cenderung tidak terdapat pengaruh yang signifikan.
2. Sampel dalam penelitian ini hanya pada sektor manufaktur, sehingga tidak
dapat digeneralisasi untuk sektor lainnya.
3. Penelitian ini hanya bersumber dari laporan Indonesian Capital Market
Directory dan www.jsx.co.id.
lxxiii
DAFTAR PUSTAKA Basu Sonjay., 1993. The Relationship Between Earnings Yield, Market Value and
Return for NYSE Common Stock, Journal of Financial Economics, Vol. 12, No. 1, pp. 126-441.
Brigham, Eugene F. 1992. Fundamental of Financial Managemen. Orlando,
Florida: The Dryden Press. Fabozzi, Frank J. 1999. Manajemen Investasi. Alih Bahasa: Tim Penerjemah
Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat. Fama, F. Eugene dan Kenneth R. French., 1995, Size and Book to Market Factors
in Earnings and Returns, The Journal of Finance, Vol. 1, No. 1, March, pp. 131-155
Fijrijanti, Tettet, dan Jogiyanto Hartono M. 2000. Analisis Korelasi Pokok
dengan Realisasi Pertumbuhan, Kebijakan, Pandanaan dan Deviden. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.
Fogler., H.R and Kritzman Mark., 1994. A Modern Teory of Security Analysis,
The Journal of Portofolio Management., 19, No. 3, pp. 6-14. Francis, Jack Clark. 1991. Investasi Analysis and Management. Singapore:
McGraw Hill Book Co. Ghozali, Imam., 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gibson, Charles H. 1992. Financial Analysis. Cincinnati, Ohio: South-Western
Publishing Co. Gujarati, D.N., 1995. Basic Econometrics, 3rd ed, Mc Graw – Hill, Inc. Gunawan dan Bandi. Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas. Depok:
Simposium Nasional Akuntansi III AIA-KAPd. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan.
Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap Tingkat Pengembalian Saham BEJ, Usahawan, No. 11 TH. XXXIV, November, hal. 26-37.
Haugen, R.A., 1993. Modern Investment Theory, Prentice – Hall, Inc, New York
lxxiv
Hwihanus dan Indriantoro, Nur., 1997. Hubungan Informasi Laporan Keuangan
dengan Perubahan Pricing of Earning, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, No. 3, hal. 75-82.
Imam Subekti dan Kusuma, Indra Wijaya., 2000. Asosiasi Antara Set
Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham, Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta.
Institute for Economic and Financial Research. 2003. Indonesia Capital Market
Directory 2003. Institute for Economic and Financial Research. 2006. Indonesia Capital Market
Directory 2006. Jogiyanto H.M. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta. John, K dan William, J., 1985. Dividends, Dilutions and Taxes: A Signaling
Equilibrium, Journal of Finance, Vol. 40, September, pp. 1053-1070. Kertonegoro, Sentanoe. 1995. Analisis dan Manajemen Investasi. Jakarta: PT
Widya Press Jakarta. Kertonegoro, Sentanoe. 1999. Pasar Uang Pasar Modal. Jakarta: Yayasan
Tenaga Kerja Indonesia. Kiso, Manoe and Volkert, S. Whitbeck., 1963. A New Tool in Investment
Decision Making, Financial Analysts Journal, Vol. 19, No. 3, pp. 55-62. Lintner, J., 1956. Distribution of Income of Corporations Among Dividends,
Retained Earnings, and Taxes, American Economics Review, 46, pp. 97-113.
MacLeod, Kenneth A., and Peitr Bohen (eds.). 1994. Financial Statement
Analysis. United States of America: McGraw-Hill, Inc. Malkiel, B.Gand Cragg, J., 1968. Expectations and The Structure of Share
Process: An Empirical Study, Financial Research Center, Research Memorandum, No. 4, Priceton University
Manurung, Adler Haymans. 1997.Penilaian Harga Saham. Usahawan, No.04 Th
XXVI April 1997, hal.32. Mpaata, A. Kaziba dan Agus Sartono. 1997, Factor Determining Price – Earnings
lxxv
(P/E) Ratio, Kelola, No.15/VI, hal. 133-150. Prasetya, Teguh. 2000. Analisis Rasio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar
Sebagai Prediksi Harga Saham di BEJ pada Periode Bullish dan Bearish. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.
Purnomo, Yogo. 1998. Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham.
Usahawan No. 12 Th XXVII (Desember 1998), hal. 33-38. Santoso, Singgih. 1999. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional.
Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Santoso, Singgih. 2000. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Alex
Media Komputindo. Sartono, Agus dan Misbahul Munir., 1997. Pengaruh Kategori Industri Terhadap
Price Earning Ratio dan Faktor-Faktor Penentunya, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 12, No. 3, hal. 83-98.
Subekti, Imam, dan Indra W. Kusuma. 2000. Assosiasi antara Set Kesempatan
Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan, serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham. Depok: Simposium Nasional Akuntansi III IAI-KAPd.
Subekti, Surono. 1999. Kiat Bermain Saham. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum. Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2002. Statistik Non Parametrik, CV. Alfabeta, Bandung. Syahrir. 1995. Analisis Bursa Efek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Utama, S dan Santosa, AYB., 1998. Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan
Imbal Hasil Saham pada BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 1, hal. 127-140.
Yeye, Susilowati., 2003. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) Terhadap Faktor
Fundamental Perusahaan (Dividend Payout Ratio, Earnings per Share, dan risiko) Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10, No. 1, hal. 51-66.