SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA (Studi Terhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta) TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Oleh: Muhammad Aufa Muis Nim. 13.2.00.1.12.01.0052 Promotor: Dr. Nurlena Rifai, MA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436
33
Embed
TESIS Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39496/1/MUHAMMAD... · Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA
(Studi Terhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta)
TESIS
Diajukan Sebagai salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Magister Pengkajian Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Muhammad Aufa Muis
Nim. 13.2.00.1.12.01.0052
Promotor:
Dr. Nurlena Rifai, MA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015/1436
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah swt, penulisan tesis yang
berjudul “SERTIFIKASI GURU DAN PERMASALAHANNYA
(StudiTerhadap Guru di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta)”
ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam ke atas Nabi Muhammad saw
yang telah menunjukkan kepada kita jalan apa yang harus kita tempuh
untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Penulis menyadari bahwa upaya penulisan tesis ini mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala hormat dan bangga
penulis sampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada,
MA dan kepada Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA beserta jajarannya.
Selain itu terima kasih juga kepada pembimbing Dr. Nurlena
Rifai, MA yang telah meluangkan waktu untuk memberikan berbagai
masukan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini. Begitu juga terima
kasih kepada Prof. Dr. Iik Arifin Mansurnoor, MA, Dr. JM. Muslimin,
MA, Prof. Dr. Bambang Pranowo, MA, M. Zuhdi. M.Ed, Ph.D, Dr.
Sudarnoto Abdul Hakim, MA, Prof. Dr. Mundzier Suparta, MA, yang
memotivasi, membimbing dan memberikan kontribusi terhadap
perkembangan tesis ini.
Selanjutnya kepada para dosen dan karyawan Sekolah Pasca
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya berterima kasih dan
Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza. Demikian juga terima kasih penulis kepada Bapak Kepala Madrasah,
peserta didik, dan guru-guru di Madrasah Aliyah Pembangunan yang
telah memberikan data dan informasi nya dengan ikhlas guna
penyelesaian tesis ini.
Teristimewa terima kasih yang tak terhingga kepada yang tercinta
Ibunda Fadlun, Ayahanda Abdul Muis Tahir, Wak Yung Fadhlan Tahir,
istri saya Inayatun Najihah yang sedang mengandung anak pertama
kami, yang terus memberikan dukungan semangat, doa, serta dukungan
dana hingga akhir masa studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selanjutnya terima kasih kepada seluruh keluarga besar Bapak H.
Ilyas Marpaung, Ibu Fadhilah Nasution, Wak Ayang Zahri Tahir, Bu
Ninik, Rizkan Fauzi, Adinda Khairum Fika, M. Ikhwanul Huda, Ahmad
Muflih, dan Fadhlan serta seluruh keluarga yang telah mendoakan, dan
mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Atas segala jasa,
kebaikan, bantuan dan motivasinya InsyaAllah diberikan Allah swt
balasan yang lebih baik.
Terima kasih juga saya ucapkan atas dukungan dan motivasi yang
diberikan teman-teman Kos 69 (Adlan Fauzi Lubis, dan Hanafi Zuardi
dll). Selanjutnya terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Sekolah
Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan september 2013
(Abdul Aziz, Iredho Fani Reza, Autsaman Thukang, Eko Oktavia, Canra
Lubis), teman-teman FLP Cab. Ciputat, serta teman-teman HmI Cab.
Ciputat (Asri, dan Sadawi).
Terakhir, penulis menyadari bahwa penelitian ini tentunya
memiliki kekurangan dan kelemahan dari segi teoritis, metodologi dan
analisis. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati memohon
masukan dan kritikan demi peningkatan kualitas penelitian ini.
MUHAMMAD AUFA MUIS, SPd.I, MA.Pd
i
TRANSLITERATION
Table of the system of transliteration of Arabic words and names used
by
Library of Congress
b = ب
t = ت
th = ث
j = ج
h{ = ح
kh = خ
d = د
dh = ذ
r = ر
z = ز
s = س
sh = ش
s{ = ص
d{ = ض
t{ = ط
z{ = ظ
ع = ‘
gh = غ
f = ف
q = ق
k = ك
l = ل
m = م
n = ن
h = ه
w = و
y = ي
Short: a = ´ ; i = ; u =
Long: a< = ا ; i> = ي ; ū = و
Diphthong: ay = ا ي ; aw = ا و
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
PEDOMAN TRANSLITERASI
DAFTAR ISI ........................................................................... i
ABSTRAK .............................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Permasalahan ..................................................................... 8
1. Identifikasi Masalah ...................................................... 8
2. Pembatasan Masalah ..................................................... 9
3. Perumusan Masalah ....................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 10
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................... 11
F. Metodologi Penelitian ........................................................ 13
1. Jenis dan Sifat Penelitian .............................................. 13
2. Metode Pengumpulan Data ........................................... 14
3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 19
4. Metode Analisis Data .................................................... 21
G. Sistematika Penulisan ........................................................ 22
BAB II
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI
A. Sejarah dan Perbandingan Pendidikan ............................... 23
B. Kebijakan Terkait Tenaga Pendidik (Guru) dalam
Berbagai Program ............................................................. 31
C. Dialektika Peningkatan Kompetensi Guru ......................... 42
D. Dialektika Tunjangan Profesi Guru ................................... 50
E. Perundang-Undangan Terkait Kompetensi dan Sertifikasi . 58
F. Pendekatan Teori ............................................................... 69
BAB III
KOMPETENSI GURU DI MADRASAH ALIYAH
PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ................................... 79
ii
B. Kompetensi Guru .............................................................. 81
C. Kebijakan Madrasah Aliyah Pembangunan
Terhadap Pengembangan Kompetensi Guru ...................... 86
BAB IV
ANALISIS DAMPAK SERTIFIKASI DI MADRASAH
ALIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
A. Analisis 4 Kompetensi Guru .............................................. 99
B. Manfaat Program Sertifikasi Terhadap Peningkatan
Kompetensi Guru .............................................................. 111
BAB V
PENUTUP
C. Kesimpulan ........................................................................ 123
D. Saran ................................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA
INDEKS
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
iii
ABSTRAK
Upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru melalui
program sertifikasi guru dapat terwujud. Pernyataan tersebut
mendukung beberapa penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan antara sertifikasi guru dengan peningkatan
kompetensi guru yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andrean Perdana
(2014), Roland J. Quezada (2008), dan Fatma Widyastuti (2014).
Beberapa peneliti lainnya berbeda pandangan yang
menyimpulkan bahwa sertifikasi tidak meningkatkan kinerja guru, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Fatchurrohman (2009), Suarman
Almasdi Syahza (2013) yang menyimpulkan bahwa program sertifikasi
dapat dikatakan tidak efektif karena tidak terjadi peningkatan
kompetensi guru setelah memiliki sertifikat pendidik.
Penelitian ini menguraikan bahwa program sertifikasi guru
meningkatkan kompetensi guru. Perbedaan dengan penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya terkait peningkatan kompetensi guru
melalui program sertifikasi guru adalah penggunaan teori Intervensi
Politik dan Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow untuk menganalisis
data.
Pengumpulan data bersumber dari data primer dan data sekunder.
Adapun data primer dalam penelitian ini meliputi Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional terkait
sertifikasi guru, hasil angket, wawancara, dan observasi di lokasi
penelitian. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini meliputi buku-
buku, artikel, dan koran cetak maupun on line, serta dokumentasi.
Kata kunci: Guru Kompetensi Sertifikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah berupaya mewujudkan kecerdasan bangsa sejak awal
kemerdekaan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dalam rangka memenuhi
hak-hak sosial ekonomi masyarakat.1 Respon pemerintah di bidang
pendidikan ditunjukkan dengan pemberian tunjangan profesi sekaligus
peningkatan kompetensi guru melalui program sertifikasi.
Terjadi permasalahan yang melibatkan guru bersertifikasi yang
ditunjukkan dengan fakta berbagai kasus di media masa yang
menjelaskan bahwa guru bersertifikasi bekerja hanya sekedar ingin
melaksanakan kewajiban, tuntutan jam mengajarnya saja, tanpa
mengutamakan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Padahal
menurut Asril (2011) keberadaan guru yang berkualitas merupakan syarat
mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.2
Suarman dan Syahza menyimpulkan bahwa guru yang
bersertifikasi kemampuan pedagogiknya maupun kemampuan
profesionalnya sebagai guru tidak berbeda secara statistik dengan guru
yang belum tersertifikasi. Artinya cara guru mengajar maupun persiapan
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) belum berbeda nyata.3
Berbeda dengan hasil penelitian Murwati yang menyimpulkan
bahwa ada pengaruh sertifikasi profesi terhadap motivasi kerja guru dan
terhadap kinerja guru.4 Padahal menurut Mulyasa (2007) Sertifikasi guru
merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru yang ingin
memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai
profesi yang dipilihnya. Representasi pemenuhan standar kompetensi
yang telah ditetapkan dalam sertifikasi guru adalah sertifikat kompetensi
1Mita Noveria, Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya terhadap
Kesejahteraan (Jakarta: LIPI Press, 2011), 12. 2Asril, “Sertifikasi Guru Sebuah Harapan dan Tantangan Menuju Guru
Profesional,” el-Ghiroh Jurnal Studi Keislaman (Lubuk linggau: Volume I,
Nomor 02 September 2011), 88. 3Suarman, Almasdi Syahza, “Dampak Kebijakan Sertifikasi Terhadap
Kinerja Guru di Daerah Riau.”Jurnal Pendidikan, ISSN: 2086-4779, Vol 4, No 2
(2013), 25, http://ejournal.unri.ac.id (diakses pada tanggal 19 Februari 2015). 4Hesti Murwati, “Pengaruh Sertifikasi Profesi Guru Terhadap Motivasi
Kerja dan Kinerja Guru di SMK Negeri Se-Surakarta,” Jurnal Pendidikan Bisnis
dan Ekonomi (BISE), Vol.1 No. 1 (2013), 21, http://eprints.uns.ac.id (diakses
Artinya: … niscaya Allah akan meninggikan orang – orang yang
beriman di antaramu dan orang–orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa ketika
seseorang beriman kepada Allah SWT. maka ada keyakinan didalam
hatinya bahwa segala yang terjadi adalah atas izin Allah. Diantara contoh
wujud nyata seseorang yang beriman adalah, apabila sesorang
menghadapi suatu permasalahan dalam hidupnya, dan ia berusaha untuk
mendapatkan solusinya, serta bertawakal (berserah diri kepada kehendak
Allah), maka ia akan bersabar atas apapun hasil dari upayanya.
Sedangkan bagi orang yang berilmu, ilmu bukan hanya sekedar untuk
diketahui, dipahami, diajarkan atau disampaikan tapi juga diamalkan
sesuai dengan perintah Allah dan petunjuk Rasul-Nya.
Manusia diberikan kelebihan yang tidak dimiliki oleh ciptaan
Allah yang lainnya yaitu akal. Allah mengangkat dan memuliakan
seseorang dengan ilmu sebagaimana diuraikan dalam surah Al Mujadalah
(58):11.30 Inilah kemuliaan yang hanya diberikan Allah kepada orang-
orang yang beriman dan berilmu. Akan tetapi perlu diingat bahwa orang
yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu,
keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan
kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman,
ia akan menganggap pengetahuan yang dimilikinya yang paling benar dan
paling baik. Padahal ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan
sesama.
Sebelum melaksanakan penelitian penting untuk melakukan
perencanaan. Oleh karena itu perencanaan yang penulis lakukan meliputi
perumusan dan pembatasan masalah, serta merumuskan pertanyaan
penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data, dan semua
itu akan diuraikan berikutnya.31 Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya
maka penting untuk membuat suatu penelitian terkait sertifikasi guru dan
kompetensi guru, sehingga ditetapkan judul yang tepat untuk penelitian
ini adalah “Sertifikasi Guru dan Permasalahannya.”
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya maka yang menjadi permasalahan adalah program sertifikasi
guru dan kompetensi guru.
30Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Yogyakarta: 1990),
27. 31Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung:
P.T. Remaja Rosdakarya, 2008), 114.
9
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada, maka hal yang
menjadi fokus utama masalah adalah mengenai program sertifikasi guru
dan kompetensi guru. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini
dibatasi pada penelusuran mengenai pengaruh program sertifikasi guru
dan peningkatan kompetensi guru di Madrasah Aliyah Pembangunan
UIN Jakarta. Pembatasan masalah harus dilakukan agar kita tidak
membahas masalah hingga terlalu jauh. Dengan penetapan fokus yang
jelas dan mantap, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat
tentang data mana yang akan dikumpulkan dan mana yang tidak perlu
dijamah ataupun mana yang akan dibuang.32
Selanjutnya untuk memperjelas fokus kajian dalam penelitian ini,
maka peneliti membuat definisi operasional variabel penelitian.
Sertifikasi guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru.33 Sedangkan kompetensi
adalah kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang
bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.34
Selain itu didalam buku Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban
Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen dikatakan bahwa kompetensi
adalah kemampuan, kecakapan, dan keterampilan seseorang berkenaan
dengan tugas, jabatan maupun profesinya.35 Lebih lanjut kompetensi
menurut Usman (2005) merupakan kemampuan dan kewenangan guru
dalam melaksanakan profesi keguruannya.36
Berikutnya kompetensi menurut Abdul Khobir (2007) diartikan
sebagai pengetahuan, keterampilan, yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku-
prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.37
32Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: P.T.
Remaja Rosdakarya, 2000), 63. 33Suyatno, Panduan Sertifikasi Guru (Jakarta: Indeks, 2007), 2. 34Musfah Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar Teori dan Praktik (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011), 29. 35Trianto, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban Pendidik Menurut UU
Guru dan Dosen (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006), 62. 36Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), 14. 37Khobir Abdul,“Profil Guru Pendidikan Agama Islam di Kota
Pekalongan”, Jurmal Penelitian, Volume 4, Nomor 1, Mei 2007, 31.
10
Dengan demikian kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki untuk
mencapai keberhasil suatu kegiatan.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah, seberapa besar pengaruh sertifikasi guru terhadap
peningkatan kompetensi guru?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan
penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sertifikasi guru
dapat meningkatkan kompetensi guru.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat yang bisa
didapatkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat secara teoritis dan
praktis:
1. Manfaat Teoritis
Terdapat beberapa manfaat teoritis melalui penelitian ini yaitu
Pertama, agar bertambahnya kajian tentang program sertifikasi guru;
Kedua, sebagai kerangka acuan strategi penelitian tentang tema yang
sama; Ketiga, dapat dibuktikan efektif atau tidaknya program sertifikasi
guru; Keempat, sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah melalui
pihak-pihak yang terkait38 untuk mengevaluasi dan merubah konsep yang
dilakukan sehingga guru-guru memiliki peningkatan kompetensi serta
terjadi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Konsep perubahan penting dimiliki oleh guru ataupun lembaga
pendidikan untuk menjadi lebih baik. Sertifikasi guru sesungguhnya
38Yaitu: a) Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, merupakan kepanjangan tangan pemerintah, bertugas
menyiapkan perangkat kebijakan yang berkaitan dengan kuota sertifikasi guru
dan proses pelaksanaan sertifikasi; b) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
bertugas menyiapkan perangkat kebijakan berkaitan dengan penetapan
perguruan tinggi penyelenggaraan sertifikasi guru dan pelaksanaan pendidikan
profesi, dan peningkatan penilaian sertifikasi guru; c) Perguruan Tinggi
penyelenggara sertifikasi guru yang telah ditetapkan pemerintah, sebagai
penyelenggara sertifikasi guru bertugas melaksanakan proses penelitian guru
secara objektik, transparan, dan akuntabel sesuai dengan standard dan indikator
penilaian yang telah ditetapkan, dan mengeluarkan sertifikat pendidik bagi guru
yang telah memenuhi persyaratan. E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi (Bandung: Remaja Rosyada Karya, 2002), 204-205.
11
dilaksanakan sebagai proses pendidikan untuk menghasilkan perubahan39
terutama perubahan kearah peningkatan kompetensi guru.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat
bertambahnya ilmu pengetahuan guru-guru sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya. Selain itu penelitian ini diharapkan
menjadi inspirasi terhadap guru, sehingga setiap permasalahan yang
mungkin terjadi dapat diatasi, demi tercapainya tujuan pendidikan yang
diamanatkan oleh UU pendidikan Republik Indonesia.
Guru bersertifikasi hendaknya memiliki harapan di masa yang akan
datang agar pelaksanaan sertifikasi ini lebih baik karena jika seseorang
memiliki harapan yang tinggi terhadap suatu pekerjaan dan disertai
dengan usaha (effort) yang tinggi pula maka akan menghantarkan
seseorang pada penilaian kinerja yang baik.40
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan terkait sertifikasi
guru adalah penelitian yang dilakukan oleh: Mark John Pogliano dalam
program penelitiannya yang menyatakan bahwa program Career and technical teacher education (CTE) “Karir dan pendidikan teknis guru”
sebagai persiapan guru bisa memberikan dampak positif pada
pengalaman pendidikan siswa.41
Selain kesimpulan Pogliano di atas, juga diuraikan beberapa hasil
penelitian terkait pengaruh positif dari program sertifikasi guru sebagai
berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fatma Widyastuti yang
berbicara tentang kinerja guru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kemudian melalui penelitiannya memperoleh kesimpulan bahwa kinerja
39Nunu Nuchiyah, “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja
Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Pendidikan Dasar, Volume: V, Nomor: 7 (April 2007), http://file.upi.edu (diakses pada tanggal 18
februari 2015). 40Kardiyem, “Analisis Kinerja Guru Pascasertifikasi (Studi Empiris pada
Guru Akuntansi SMK Se-Kabupaten Grobogan),” Journal of Economic Education, ISSN 2252-6889, JEE 2 (1) (2013), 22, http://journal.unnes.ac.id
(diakses pada tanggal 17 februari 2015). 41Mark John Pogliano, “The Preparation And Certification Of Career And
Technical Education Teachers: A Descriptive Case Study,” UMI Dissertations
Publishing, ISBN 9781109064650 (Oktober 2008): 1-182,
http://search.proquest.com (diakses 25 agustus 2014).
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 173. 82Wawancara dengan Kepala Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta, di ruang kepala Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, Drs. Rusli
Ishaq, M.Pd, 19 Agustus 2015, pukul 15.00 WIB. 83Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 174. 84Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif
(Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2008), 41. 85Ketika melakukan penelitian terjadi pergantian kepala madrasah 86Perwakilan dari setiap kelas XII yang terdiri dari empat kelas. 87Walaupun cara seperti ini (Sampel Bertujuan atau Purposive Sample)
diperbolehkan, yaitu peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan
20
subjeknya bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu.88 Selain itu teknik ini dipilih
karena memiliki beberapa alasan.89
Walaupun peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan
tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: a)
Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau
karakteristik tertentu sesuai ciri-ciri pokok populasi; b) Subjek yang
diambil sebagai sampel benar-benar subjek yang paling banyak
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi; c) Penentuan
karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan.90 Berdasarkan uraian tersebut penulis menentukan
beberapa kriteria sampel sebagai berikut: 1) Guru Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta yang bersertifikasi dan yang belum
bersertifikasi, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan karena dapat
mewakili berbagai kategori; 2) Guru yang telah mengajar di MAP UIN
Jakarta lebih dari lima tahun91 karena guru tersebut telah memiliki
banyak pengalaman dan pengetahuan tentang Madrasah Aliyah
Pembangunan. 3) Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah Bidang
Kurikulum atau guru yang bersedia menjawab pertanyaan wawancara.
tertentu, tetapi ada syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu: a) Pengambilan
sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu,
yang merupakan ciri-ciri pokok populasi; b) Subjek yang diambil sebagai sampel
benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang
terdapat pada populasi; c) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan
cermat di dalam studi pendahuluan. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta , 2010), 183. 88Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 89Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya
alasan keterbatasan waktu, tenaga, dana, sehingga tidak dapat mengambil
sampel yang besar dan jauh. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 90Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), 183. 91Salah satu persyaratan sebagai peserta PLPG adalah dengan
menyerahkan fotokopi SK mengajar dari Kepala Sekolah dalam 5 tahun terakhir
yang disahkan oleh atasan. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014, Buku 4,
Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru (PLPG),
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014),