TES MONONUKLEOSIS METODE ICT
Ralat:Hal.1, paragraf ke-1,baris ke-5, tertulis kemapuan
seharusnya kemampuanHal.5, poin 3,baris ke-1, tertulis : ...dan
tambahkan 1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke
lubang sampel (S) dari perangkat tesseharusnya ...dan 1 tetes serum
atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke lubang sampel (S) dari
perangkat tes.Ralat :Hal. 7, poin e, tertulis Positif palsu akan
ditemukan....., seharusnya Positif palsu bisa ditemukan....TES
MONONUKLEOSIS METODE ICT Tutorial ImunologiWandani Syahrir, Asvin
Nurulita, Uleng Bahrun
Bagian Patologi Klinik FK UNHAS RS Wahidin Sudirohusodo
Makassar
PendahuluanInfeksi mononukleosis (IM) merupakan penyakit yang
ditandai oleh faringitis, demam yang tdk terlalu tinggi, dan
lymphadenopathydisebabkan oleh Epstein-Barr Virus (EBV)Umumnya
dikenal sebagai kissing disease
PENDAHULUAN (cont.)PrevalensiTerjadi pada 30-50% remaja dan
dewasa muda di seluruh duniaPenderita sekitar 2 dari 1.000Gambar 1.
Pola respon imunologi pada infeksi EBV
TUJUAN TESMendeteksi adanya antibody heteropile IM dalam darah
pasien secara kualitatif dengan metode imunokromatografi
menggunakan Pro Advantage TM Infectious Mononucleosis Test
Device.
Pra Analitik a. Persiapan Pasien Tidak ada persiapan khususb.
Persiapan sampelSampel yang digunakan yaitu whole blood, serum atau
plasma pasien
Pra Analitik (cont.)c. Alat dan Bahan Pro Advantage TM
Infectious Mononucleosis Test Device terdiri atas :1. Cassette
test2. Sample droppers sekali pakai3. Heparinized capillary tube
sekali pakai4. Sample buffer
Analitik2. Analitika. Prinsip Test Immunochromatography berbasis
strip untuk mendeteksi antibody heteropile IM dalam darah, serum
atau plasmaGambar 2. Skema reaksi pada Tes Mononukleosis
Analitik (cont.)b. Cara Kerja1. Keluarkan perangkat uji dari
kantong foil, gunakan sesegera mungkin. 2. Tempatkan perangkat uji
pd permukaan bersih 3. U/ sampel whole blood: Pipet ditahan tegak,
2 tetes dari darah (sekitar 50 uL) ditambahkan ke lubang sampel
(S),1 tetes sample buffer ditambahkan ke lubang sampel. Mulai
timer12Analitik (cont.)4. U/ sampel whole blood (fingerstick) :
tahan pipet tegak,1 tabung kapiler darah (sekitar 50 uL)
ditambahkan ke lubang sampel (S),1 tetes sample buffer ditambahkan
ke lubang sampel. Mulai timer.
Analitik (cont.)5. U/ sampel Serum atau Plasma: Pipet ditahan
tegak,1 tetes serum atau plasma (sekitar 25 uL) ditambahkan ke
lubang sampel (S),1 tetes sample buffer ditambahkan ke lubang
sampel.
Analitik (cont.)6. Hindari adanya gelembung udara di lubang
sampel. Tunggu garis merah muncul. Hasilnya dapat dibaca setelah 5
menit. Jangan membaca hasil setelah 10 menit.
Cara kerja dan interpretasi hasil Tes Mononukleosis metode
ICT
Analitik (cont.)c. InterpretasiPositif: Dua garis merah muncul,
satu baris di garis kontrol (C) & baris lain di garis uji (T).
Negatif: Satu garis merah muncul di wilayah garis kontrol (C).
Tidak ada garis muncul di garis uji (T). Invalid: Tdk ada garis
yang muncul di wilayah garis kontrol (C). Pasca Analitika. Hasil1.
Positifberarti bahwa antibodi heterofil IM terdeteksidalam
sampel.2. Negatifberarti bahwa antibodi heterofil IM tidak
terdeteksi dalam sampel.Pasca Analitik (cont.)b. Keterbatasan
AlatPerangkat tes ini untuk penggunaan diagnostic invitro saja.
Perangkat tes ini hanya akan menunjukkan adanya antibodi heterofil
IM dalam sampel tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya kriteria
untuk diagnosis infeksi mononukleosis.
Pasca Analitik (cont.)Negatif palsu sering ditemui jika test
dilakukan terlalu dini, angka persentasi negatif palsu sebesar 25%
pada minggu pertama.
Pasca Analitik (cont.)Positif palsu pada tes ini bisa ditemukan
pada pasien dengan infeksi toxoplasma, rubella, CMV, HIV, virus
herpes simplex, juga pada pasien keganasan seperti limfoma burrkit,
dan leukemia, dan pada pasien autoimmune seperti Systemic Lupus
ErythromatousPasca Analitik (cont.)c. Performa AlatSebanyak 611
sampel klinis diuji dalam studi klinis. Slide aglutinasi (monospot
methods) merupakan metode referensi untuk penelitian. Dari studi
klinis ini didapatkan sensitivitas 97% dan spesivisitas 99%
Algoritma penegakan diagnosa dan terapi pada Infeksi
Mononukleosis
Keterangan :IM: Infection MononucleosisGABHS: group A
beta-hemolytic streptococciTERIMA KASIH