JURNALDESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN : PENELITIAN PADA
POPULASI YANG TELAH DIPILIH DI ARAB SAUDI
RINGKASANPenentuan dari berbagai jenis gigi tiruan sebagian
lepasan (GTSL) mencakup desainnya dan perbandingan terhadap
penelitian sebelumnya yang menyediakan informasi bermanfaat untuk
pendidikan mengenai gigi yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menentukan pola dari ompong (edentulism) sebagian,
penghubung utama,gesper , dan desain dari 740 kobalt kromium
kerangka gigi tiruan sebagian lepasan untuk populasi yang telah
dipilih di Arab Saudi. Informasi desain kerangka gigi tiruan
sebagian lepasan dan data pribadi pasien didapatkan dari formulir
otorisasi kerja dan rekam medik mengenai gigi masing-masing.
Hubungan antara usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan jenis-jenis
kelas gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy ditentukan oleh analisa
statistik chi-square. Hasilnya menunjukkan bahwa gigi tiruan
sebagian lepasan kelas III Kennedy adalah yang paling sering
digagaskan. Walaupun jenis kelamin tidak memberikan pengaruh yang
signifikan, usia dan kenegaraan mempunyai pengaruh statistik yang
signifikan terhadap jenis gigi tiruan sebagian lepasan Kennedy.
Palang sekitar lidah dan strap bagian palatum anterior posterior
adalah yang paling sering digunakan pada penghubung utama rahang
atas atau rahang bawah. Bagaimanapun, pelat lingual dan palatal
adalah yang paling sering digunakan dibanding penghubung utama
bagian distal GTSL. Perbandingan dengan penemuan sebelumnya
menegaskan variasi dari desain GTSL. Ompong (edentulism) memberikan
pengaruh pola umum kehilangan gigi yang bisa dimodifikasi dari
kebutuhan pasien dan status social-ekonomi. Praktisinya harus
mengetahui sendiri secara penuh prinsip dasar dari desain gigi
tiruan sebagian lepasan mengenai kelas GTSL yang paling sering
ditemui. Katakunci: Ompong sebagian (partial edentulism), kerangka
GTSL, desain gigi tiruan sebagian lepasan, klasifikasi menurut
Kennedy.Citation: Sadig WM, Idowu AT. Removable partial dnture
design: A study of a selected population in Saudi Arabia. J Contemp
Dent Pract 2002 November ; (3)4:040-053.PENDAHULUANGigi tiruan
sebagian lepasan merupakan sesuatu yang serba guna, biaya yang
terjangkau, dan merupakan metode perawatan untuk pasien yang ompong
sebagian (edentulism) pada usia berapapun. Dengan kecenderungan
berubahnya perawatan gigi yang menyokong gigi asli, maka penolakan
terhadap penggunaan gigi tiruan lengkap diantisipasi dengan
meningkatkan jumlah gigi tiruan sebagian lepasan. Sasaran dari
desain gigi tiruan sebagian lepasan telah ditentukan. Hal itu
termasuk pemulihan fungsi, perbaikan estetika, dan yang paling
penting adalah pemeliharaan gigi dan jaringan periodontal yang
masih ada. Tujuan utama dari klasifikasi lengkung edentulous adalah
untuk mengidentifikasi kemungkinan kombinasi edentulism pada daerah
ridge yang dapat berguna untuk memfasilitasi komunikasi antara
fakultas kedokteran gigi, mahasiswa, dan teknisi. Klasifikasi
tersebut harusnya dapat memberikan perbandingan dari
kelas-kelas/jenis-jenis GTSL. Selain itu, kecendrungan dalam
pembuatan variasi kelas GTSL harus ditinjau secara berkala untuk
dijadikan pedoman pengajaran. Sebuah penelitian yang dilakukan
Stratton dan Wiebelt mencakup tiga ribu rahang bawah edentulous
sebagian dan dua ribu rahang atas edentulous sebagian. Pembagian
variasi kelas GTSL menurut Kennedy didominasi oleh kelas I di
bagian rahang bawah (gambar 1) dan jenis kelas III di bagian rahang
atas (gambar 2).Variasi dalam desain gigi tiruan sebagian lepasan
telah dibuktikan diantara para dokter gigi dan pekerja
laboratorium. Demikian pula dengan teori dan praktik dari konsep
desain yang diketahui diantara berbagai negara seperti yang
ditunjukkan dalam catatan mengenai perbedaan tipe dari penghubung
utama yang digunakan di Swedia dibandingkan yang digunakan di
Amerika Utara. Sebuah penelitian dari profesi kedokteran gigi dan
laboratorium kedokteran gigi di Inggris menunjukkan bahwa 60%
cetakan gigi yang diterima oleh laboratorium hanya punya sedikit
atau tidak ada masukan dari dokter gigi dalam desain gigi tiruan
sebagian lepasan dari pasien mereka. Selama bertahun-tahun, konsep
dari desain GTSL didasarkan pada banyak faktor seperti kondisi
klinis, hasil penelitian ilmiah, dukungan social, tradisi dogmatis,
dan aksioma filosofis.
Pola dari kehilangan gigi telah dievaluasi pada berbagai sampel
populasi di berbagai negara. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan pola dari ompong sebagian (edentulism) dan
frekuensi desain kerangka kobalt kromium GTSL yang dibuat untuk
pasien yang hadir di klinik di Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi untuk membangun database
perbandingan kecenderungan dan sejauh mana konsep desain saat ini
diikuti.
BAHAN DAN METODEFormulir otorisasi kerja untuk 650 pasien
membutuhkan form GTSL dari klinik di Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas King Saud, Riyadh yang selama satu tahun terakhir
ditulis dan ditinjau untuk penelitian ini. Mahasiswa kedokteran
gigi di bawah pengawasan supervisor, dokter gigi muda, dan staf
fakultas merawat pasien. Dikecualikan dalam penelitian ini yaitu
pekerjaan transisi GTSL (29%), dan non-konvensional seperti
pembengkokan kunci GTSL (0,6%), obturator (1%), kelengkapan penahan
GTSL (2%), dan situasi di mana desain dan instruksinya ambigu
(2,5%). Dari 650 otorisasi, 422 otorisasi kerja untuk konvensional
kobalt kromium kerangka GTSL dimasukkan dalam
penelitian.Klasifikasi Kennedy dengan pedoman yang dianjurkan
Applegate untuk setiap lengkungan rahang edentulous yang dicatat.
Kategori modifikasi untuk kelas Kennedy diperluas menjadi lima
kategori:1. Tidak ada daerah yang diperbaiki2. Perbaikan daerah
anterior3. Perbaikan daerah posterior4. Kombinasi perbaikan antara
daerah anterior dan daerah posterior5. Penggunaan GTSL luas dimana
hanya ada satu atau dua gigi yang ada di salah satu atau kedua
lengkung rahang.Jumlah daerah perbaikan, tipe dari penghubung
utama, jumlah dan tipe dari penyangga langsung, kegunaan dari
penyangga tidak langsung, dan sandaran belakang dari kawat
sambungan GTSL juga ikut dicatat. Umur, jenis kelamin dan
kenegaraan dari pasien diperoleh dari rekam medik kedokteran gigi,
dan hubungannya dengan berbagai klasifikasi kelas Kennedy yang
ditentukan dengan analisa statistik chi-square.
HASILTabel pertama menunjukkan jumlah, usia, dan jenis kelamin
dari sampel populasi. Rata-rata usia adalah 42 untuk pria dan
wanita. Dari 422 pasien, 319 menggunakan GTSL pada kedua lengkung
rahang dan 103 hanya menggunakan pada salah satu lengkung rahang.
Jumlah total kerangka GTSL adalah 740. Pembagiannya berdasarkan
atas klasifikasi Kennedy yang digambarkan pada tabel 2. Klasifikasi
Kennedy kelas III adalah yang paling banyak digunakan (40,8%) dan
GTSL kelas IV (5,9%) yang paling jarang digunakan (gambar 3).
Sementara GTSL kelas III dan kelas IV pada rahang atas lebih
sering digunakan daripada penggunannya di rahang bawah, lebih
banyak ekstensi GTSL bagian distal yang ditemukan pada rahang bawah
dibanding rahang atas(kelas I dan kelas III). Dari 16 kombinasi
berbagai jenisr kelas dari penggunaan GTSL di antara 319 pasien
dengan GTSL pada kedua rahang, GTSL rahang atas kelas IV yang
dipasangkan dengan GTSL rahang bawah kelas IV. Pada rahang atas
GTSL kelas III berpasangan dengan GTSL kelas III rahang bawah
adalah yang paling banyak ditemui (22,5%). Kemudian diikuti oleh
GTSL kelas III pada rahang atas yang dipasangkan dengan GTSL kelas
II pada rahang bawah (13,1%). Kemudian yang umum ditemui
selanjutnya yaitu GTSL kelas I di rahang atas berpasangan dengan
GTSL kelas I di rahang bawah dan GTSL kelas II di rahang atas dan
rahang bawah. Keduanya hampir sama banyak yaitu sekitar 11,3%.
Di antara GTSL tanpa modifikasi, kelas I GTSL (rahang atas 6%
dan rahang bawah 12%) adalah yang paling umum (tabel 3). GTSL
dengan kombinasi daerah anterior dan posterior serta modifikasi
ekstensif yang lebih sering ditemukan pada kelas III diikuti kelas
II pada rahang atas dibanding pada rahang bawah dibagian
posterior.
UmurLaki-lakiPerempuanTotal n (%)
15-2421930 (7)
25-34562581 (19,1)
35-449149140 (33,1)
45-548532117 (27,7)
55-6430737 (8,7)
>6515217 (4)
Total298124422 (100)
Tabel 1.
Lengkung RahangKelas IKelas IIKelas IIIKelas IVTotal
n %n %n %n %n %
Rahang atas72 (20)96 (27)162 (45)32 (8)362 (100)
Rahang bawah116 (30)110 (30)140 (37)12 (3)378 (100)
Tabel 2.
Tabel 3.
Dari 740 kerangka, 491 (sekitar dua pertiga) memperlihatkan satu
atau lebih daerah yang dimodifikasi.Hubungan antara umur, jenis
kelamin, kenegaraan, dan pembagian klasifikasi GTSL ditunjukkan
dalam tabel 4. Walaupun jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang
signifikan, umur dan kenegaraan secara statistic memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap klasifikasi (masing-masing
x2=61,2. p