Page 1
i
ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK
RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM
SYARIAH DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
MOCH. ARIFIN
21312019
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH (PS-S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2016
Page 2
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan,
koreksi dan perbaikan, maka naskah skripsi mahasiswa:
Nama : Moch. Arifin
NIM : 21312019
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN
QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)
BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
Dapat diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk
diujikan dalam sidang munaqasah. Demikian persetujuan pembimbing ini dibuat,
untuk menjadi pehatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 2 September 2016
Pembimbing
Dr. Anton Bawono, S.E,.M.Si
NIP. 19740320 200312 1001
Page 3
iii
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO
TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA
DISUSUN OLEH:
MOCH ARIFIN
NIM: 21312019
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 20
September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. .. ......................................
Sekretaris Penguji : Drs. H. Alfred L., M.Si. .......................................
Penguji I : Prof. Dr. HM. Zulfa, M.Ag. .......................................
Penguji II : Fetria Eka Yudiana, M.Si. .......................................
Salatiga, 20 September 2016
Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si
NIP. 19740320 200312 1001
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, FAX 323433 Salatiga 50721
Website: www.iainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
Page 4
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Moch. Arifin
NIM : 21312019
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : S1-Perbankan Syariah
Judul :
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang
lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 2 September 2016
Yang menyatakan
Moch. Arifin
21312019
ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN
QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET
(ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA
Page 5
v
HALAMAN MOTTO
Man jadda wa jada...
You Must Stand Straight And Hold Onto Your Pride.
Page 6
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini selasai atas rahmat dan ridho dari ALLAH SWT, dan saya
persembahakan kepada:
1. Ibu saya Rochmiyatun dan bapak saya Zaenuri, terimakasih atas semua
dukungan, kasih sayang, nasihat, motivasi, do’a dan segala daya upaya
yang telah diberikan.
2. Untuk Keluarga saya terimakasih atas semua yang telah diberikan dari
awal kuliah sampai saya bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga saya bisa
membalas kebaikan-kebaikanya.
3. Untuk adik saya Nurul Rizqi Amaliah, terima kasih atas do’a dan
dukungannya.
4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang
selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini
dapat terselesaikan.
5. Sahabat-sahabat saya Abdul Khakim dan Syukuri Ahmad Rifai yang
selalu menemani saya. Serta teman-teman PS-S1 angkatan tahun 2012
semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
6. Teman saya Hamdan Yuafi dan Ragil Teki Mulyani, yang telah membantu
saya dari awal mengerjakan proposal sampai menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman mahad Al-Islah terima kasih atas dukungannya dalam
berproses menyelesaikan skripsi ini.
Page 7
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS
PENGARUH CAR, EFISIENSI, FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP
RETURN ON ASSET (ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA”.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman
yang terang benderang ini.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam
ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberi arahan,
masukan dan menyempurnakan skripsi ini.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan S1-Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Page 8
viii
4. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan
wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.
5. Ibu saya Rohmiyatun dan bapak saya zaenuri yang telah memberikan do’a,
kasih sayang, semangat dan dukungan.
6. Teman-teman S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2012 terima kasih atas kebersamaan dan
kegembiraannya selama kuliah.
7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu
dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah
SWT, amiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan
segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya. Aamiin.
Salatiga, 2 September 2016
Penulis
Moch. Arifin
21312019
Page 9
ix
ABSTRAK
Arifin, Moch. 2016. Analisis pengaruh CAR, efisiensi, FDR, dan quick ratio
terhadap return on asset (ROA) Bank Umum Syariah. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN
Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si
Tujuan Penelitian ini adalah a) Untuk mengetahui pengaruh tingkat
kecukupan modal terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah b) Untuk
mengetahui pengaruh tingkat finance to deposit ratio terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah. c) Untuk mengetahui pengaruh tingkat biaya operasional dan
pendapatan operasional terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah d) Untuk
mengetahui pengaruh tingkat quick ratio terhadap profitabilitas Bank Umum
Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi
dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Jumlah sampel
terdiri dari empat Bank Umum Syariah di Indonesia. Teknik pemilihan sample
dengan menggunakan tehnik purpossive sampling. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Uji statistik yang terdiri
dari uji determinasi, uji t untuk menguji variabel secara parsial, serta uji F untuk
menguji antar variabel secara bersama-sama. Uji asumsi klasik yang terdiri dari
uji multikolinieritas, uji heteroskedasitas, dan uji autokorelasi.
Hasil penelitian ini menunjukan CAR berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap ROA,variabel FDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA,
variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, variabel QR
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. Kemampuan prediksi ke-
empat variabel independen terhadap ROA sebesar 50,9% yang ditunjukan dari
besarnya R2 sisanya 49,1% dijelaskan oleh variabel diluar model penelitian.
Kata kunci : CAR FDR, BOPO, QR Dan ROA.
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Penelitian 1
B. Rumusan Masalah 8
C. Tujuan Penelitian 8
D. Manfaat Penelitian 9
E. Sistematika Penulisan 10
BAB II Landasan Teori 12
A. Telaah Pustaka 12
B. Kerangka Teori 22
1. Perbankan di Indonesia
a. Pengertian Bank 22
b. Perbankan Syariah 23
2. Laporan Keuangan
a. Mengukur Tingkat Kesehatan Bank 27
b. Rasio Keuangan 29
Page 11
xi
c. Profitabilitas........................................................... 30
d. Capital Adequacy Ratio 31
e. BOPO 32
f. Rasio Likuiditas 33
i. Quick Ratio..................................................... 36
ii. Finance to Deposit ratio................................. 37
C. Kerangka Penelitain 39
D. Hipotesis 39
BAB III METODE PENELITIAN 41
A. Jenis Penelitian 41
B. Populasi dan Sampel 41
C. Teknik Pengumpulan Data 43
1. Dokumentasi 43
2. Jurnal 44
3. Kepustakaan 44
D. Skala Pengukuran 44
E. Metode Analisis Data 45
1. Uji Stasioneritas 45
2. Uji Regresi Linear berganda 45
3. Uji Statistik................................................................... 46
4. Uji Asumsi Klasik 47
F. Alat Analisis 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
A. Deskripsi Objek Penelitian 50
1. Deskripsi Data 50
2. Deskripsi Statistik 50
B. Analisis Data 53
1. Uji Stasioneritas 53
2. Analisis Regresi Linier Berganda 55
Page 12
xii
3. Uji Statistik 57
a. Uji Determinasi........................................................ 57
b. Uji Ttest..................................................................... 58
c. Uji Ftest..................................................................... 61
4. Hasil Uji Asumsi Klasik 62
a. Hasil Uji Multikolinieritas 62
b. Hasil Uji Heteroskendastisitas 63
c. Hasil Uji Autokorelasi 64
i. Uji Durbin-H..................................................... 66
ii. Uji Breusch-Godfrey......................................... 67
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan 68
BAB V PENUTUP 74
A. Kesimpulan 74
B. Saran 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Page 13
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Laporan Keuangan Triwulanan BUS 2011-2014
Lampiran 2 : Uji Deskriptif Statistik
Lampiran 3 : Uji Stasioneritas
Lampiran 4 : Uji Common Effect
Lampiran 5 : Uji Fixed Effect
Lampiran 6 : Uji Chow Test
Lampiran 7 : Uji Multikolinieritas
Lampiran 8 : Uji Heteroscendasticity
Lampiran 9 : Uji Autocorrelation
Lampiran 10 : SK Pembimbing
Lampiran 11 : Nota Pembimbing
Lampiran 12 : Daftar Surat Nilai Keterangan Kegiatan
Lampiran 13 : Curriculum Vitae
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh
setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja keuangan merupakan
cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan
mengalokasikan sumberdayanya. Bank sebagai sebuah perusahaan wajib
mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank yang
bersangkutan, oleh karena itu diperlukan transparansi atau pengungkapan
informasi laporan keuangan bank yang bertujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan, serta sebagai dasar pengambilan keputusan.
Memperoleh keuntungan merupakan tujuan utama berdirinya suatu
badan usaha baik badan usaha yang berbentuk PT, CV, Yayasan maupun
bentuk-bentuk badan usaha lainya. Keuntungan tersebut digunakan untuk
ekspansi perusahaan melalui berbagai kegiatan di masa yang akan datang.
Maka dari itu perlu adanya pengamatan terhadap progresifitas dari
manajemen keuangan perusahaan.
Dalam praktiknya tidak semua badan usaha memperoleh
keuntungan seperti yang diharapkan, bahkan tidak sedikit perusahaan yang
mati sebelum berkembang akibat terus-menerus menderita kerugian.
Dampak dari kerugian perusahaan berakibat Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) terhadap karyawannya yang pada akhirnya akan berakibat
Page 15
2
pengangguran. Agar suatu badan usaha tidak mengalami kerugian atau
dengan kata lain harus memperoleh keuntungan yang ditargetkan, maka
perlu adanya penanganan yang profesional. Kegiatan mengelola inilah
yang kita kenal dengan istilah manajemen. Pengertian Manajemen di
samping mengelola atau mengatur suatu kegiatan atau usaha adalah
mencapai tujuan melalui orang lain. Artinya, tidak ada suatu tujuan yang
dicapai tanpa bantuan orang lain. (Kasmir, 2000: 3)
Perusahaan memiliki ciri-ciri dan karakteristik tersendiri dalam
pengelolaanya. Salah satu ciri atau karakteristik yang sangat berbeda
adalah antara perusahaan yang menjual produk berbentuk barang atau
sering dikenal manufaktur dengan perusahaan yang menjual produk yang
berbentuk jasa. Kemudian salah satu perusahaan yang menjual jasa yaitu
perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Bank merupakan
perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan
masyarakat.
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
kemudian menyalurkannya kembali serta memberikan jasa bank lainnya
(Kasmir: 2014).
Page 16
3
Di era perkembangan zaman ekonomi berbasis islam ini semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya bank-bank syariah
yang berdiri di indonesia menunjukan semakin banyaknya penduduk di
indonesia yang menjadi nasabah bank syariah. Perbankan syariah di
Indonesia sendiri muncul pada tanggal 1 Mei 1992 yaitu sejak berdirinya
Bank Muamalat Indonesia (BMI), hingga saat ini perkembangan
perbankan syariah di Indonesia juga cukup menggembirakan. Perbankan
syariah memasuki sepuluh tahun terakhir, pasca perubahan UU Perbankan
yang ditandai dengan terbitnya UU No. 10/1998 tentang Perbankan,
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang amat pesat.
Perkembangan yang pesat itu tercatat sejak dikeluarkannya ketentuan
Bank Indonesia yang memberi izin untuk pembukaan bank syariah yang
baru maupun pendirian Unit Usaha Syariah (UUS).
Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan
syariah di Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan
kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan
efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk
mengukur kinerja suatu bank.
Perbankan syariah merupakan bagian dari ekonomi syariah,
dimana ekonomi syariah merupakan bagian dari muamalat (hubungan
antara manusia dengan manusia). Oleh karena itu, perbankan syariah tidak
bisa dilepaskan dari al qur’an dan as sunnah sebagai sumber hukum islam.
Untuk studi kasus kali ini penulis mencoba untuk mengamati
Page 17
4
pekembangan Bank Syariah di Indonesia khususnya dibidang analisa
laporan keuangan. Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur
profitabilitas bank, karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas
perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur
dengan aset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat.
Perbankan dalam hal ini dituntut untuk dapat meningkatkan
profitabilitasnya karena profitabilitas merupakan salah satu indikator
untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja manajemen bank serta
produktivitasnya dalam mengelola aset-aset perbankan secara keseluruhan,
sehingga dengan profitabilitas yang tinggi bank diharapkan dapat terus
menjalankan usaha serta meningkatkan kinerjanya sehingga kebutuhan
masyarakat akan terpenuhi. Profitabilitas juga menunjukkan apakah badan
usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang,
sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka
kelangsungan hidup badan tersebut akan lebih terjamin.
Rasio profitabilitas ialah rasio yang bertujuan untuk dapat
mengetahui kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba selama
periode tertentu serta memberikan gambaran mengenai tingkat efektifitas
manajemen didalam melaksanakan kegiatan operasinya. Efektifitas
manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan serta
investasi perusahaan. Rasio tersebut disebut juga dengan rasio rentabilitas
(ROA). ROA merupakan ukuran dari kinerja keuangan bank dalam
memperoleh laba sebelum pajak, yang dihasilkan dari total aset (total
Page 18
5
aktiva) bank yang bersangkutan (Surat EdaranBI No. 3/30DPNP tanggal
14 Desember 2001).
D
a
t
a
p
a
d
a
t
a
b
e
l
1.1 merupakan rasio return on asset Bank Syariah Indonesia yang diambil
dari website masing-masing bank. Berdasarkan tabel 1.1 perkembangan
tingkat keuntungan Bank Umum Syariah cenderung mengalami
penurunan. Tingkat rasio profitabilitas yang paling parah adalah di tahun
Tabel 1.1 Tingkat Return On asset Bank Umum
Syariah
NAMA BANK 2011 2012 2013 2014
PT MANDIRI
SYARIAH 2.08 2.2225 1.8475 0.85
PT BRI
SYARIAH 0.2175 0.9775 1.4075 0.2225
PT BUKOPIN
SYARIAH 0.575 0.555 0.9 0.2475
PT MEGA
SYARIAH 1.7175 3.8925 2.8525 0.675
Sumber: laporan keuangan masing-masing Bank
Page 19
6
2014 ke-empat bank tersebut mengalami penurunan yang sangat
signifikan, berada di bawah standar minimal Bank Indonesia (BI) yaitu
sebesar 1,5%. Hal tersebut dapat menjadi permasalahan bagi Bank. Karena
standar aman pencapaian ROA bank di Indonesia ditentukan oleh Bank
Indonesia. Hal ini perlu adanya analisa pengaruh menurunnya tingkat rasio
profitabilitas.
Tingkat keuntungan perusahaan yang di ukur dengan ROA dalam
analisanya diperlukan rasio-rasio keuangan lain. Kasmir (2012:216)
analisis dalam dunia perbankan yang digunakan adalah dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan bank yang sesuai dengan standart yang
berlaku yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas.
Rasio Solvabilitas bertujuan untuk mengukur efektifitas bank
dalam mencapai tujuannya. Oleh karna itu pada rasio solvabilitas yang
khususnya pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai
peran dalam mencapai keuntungan dalam perusahaan. Berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia, bank dinyatakan sehat harus memiliki CAR
paling sedikit sebesar 8%. Hal ini didasarkan pada ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank for International Settlemen (BIS). CAR merupakan
rasio yang mengukur kecukupan suatu modal bank. Semakin tinggi CAR
yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik, sehingga
laba bank semakin meningkat. Menurunnya CAR tentu saja berakibat
menurunnya kemampuan bank dalam menyalurkan kredit, yang pada
akhirnya bank kehilangan kemampuannya dalam menghasilkan laba yang
Page 20
7
optimal dari kegiatan pokoknya. Bank harus memelihara modal yang
cukup untuk mendukung aktivitas pengambilan risiko (risk taking).
Peranan modal sangat penting, dimana kegiatan operasional bank dapat
berjalan dengan lancar apabila memiliki modal yang cukup, sehingga pada
saat masa-masa kritis bank tetap aman karena memiliki cadangan modal di
Bank Indonesia (Kasmir, 2008). Kemampuan bank untuk survive pada saat
mengalami kerugian dan juga mengakibatkan turunnya kepercayaan
nasabah yang pada akhirnya dapat menurunkan profitabilitas bank. jika
nilai CAR rendah maka profitabilitas (ROA) bank akan mengalami
penurunan (Dendawijaya, 2005).
Menurut Kasmir (2008), likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat membayar kembali
pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi
permintaan kredit yang telah diajukan. Menurut Kasmir (2011) untuk
mengukur likuiditas perbankan diantaranya dapat menggunakan rasio
Loan to Deposit Ratio dan Quick Ratio. LDR mencerminkan kegiatan
utama suatu bank yang dapat diartikan tingkat penyaluran kredit juga
mempengaruhi besarnya nilai ROA, dimana rasio yang mengukur
perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para
Page 21
8
deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan deposito) dengan harta
yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.
BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Menurut Dendawijaya
(2005), setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada
berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan
laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan
penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH CAR, EFISIENSI,
FDR DAN QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET
(ROA) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, penulis mengajukan perumusan masalah:
1. Bagaimana pengaruh variabel Capital adequacy Ratio (CAR) terhadap
ROA?
2. Bagaimana pengaruh variabel Finance to Deposit Ratio (FDR)
terhadap ROA?
3. Bagaimana pengaruh variabel Biaya Operasi Pendapatan Operasi
(BOPO) terhadap ROA?
4. Bagaimana pengaruh variabel Quick Ratio terhadap ROA?
C. Tujuan Penulisan
Page 22
9
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisa pengaruh variabel Capital adequacy Ratio (CAR)
terhadap ROA
2. Menganalisa pengaruh variabel Finance to Deposit Ratio (FDR)
terhadap ROA
3. Menganalisa pengaruh variabel Beban Operasi Pendapatan Operasi
(BOPO) terhadap ROA.
4. Menganalisa pengaruh variabel Quick Ratio (QR) terhadap ROA
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yakni
manfaat akademis dan praktis.
a. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan
bermanfaat untuk:
1) Mengetahui pengelolaan laporan keungan dalam sebuah perusahan
yang pada khususnya perbankan syariah
2) Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai pembanding
hasil riset penelitian yang berkaitan dengan Return on Asset (ROA).
3) Menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian
penelitian.
b. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat
untuk:
Page 23
10
1) Bahan pertimbangan bagi manajemen bank syariah dalam
mengambil keputusan untuk mengelola manajemen bank yang
baik, sehingga mendapatkan keuntungan yang diharapkan.
2) Referensi dasar kelanjutan penelitian pada masa mendatang.
E. Sistematika Penulisan
Secara garis besar skripsi ini akan dibagi dalam lima (5) bab dan
setiap bab dibagi atas beberapa sub bab dengan kebutuhan pembahasan
dan uraiannya sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini penulis mengemukakan secara ringkas
latar belakang pemilihan judul, permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : URAIAN TEORITIS
Berisi teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan
diteliti, yaitu meliputi tinjauan tentang Return on Asset (ROA), Capital
Adiquecy Ratio (CAR), Biaya operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO), dan Rasio Likuiditas. Kemudian pembahasan telaah pustaka,
kerangka teori, kerangka pemikiran, dan Hipotesis.
Page 24
11
BAB III : METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian,
Populasi dan sample, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,
instrumen penelitian, pengujian data dengan uji asumsi klasik dan teknik
analisis data.
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis mencoba memberikan analisis dan evaluasi
terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan membandingkannya
antara teori dan hasil penelitian dari perusahaan.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan atas hasil
penelitian dengan memberikan sumbangsih berupa saran-saran yang
mungkin bermanfaat bagi perusahaan maupun civitas akademika IAIN
Salatiga, dan lampiran-lampiran.
Page 25
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya
laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah
menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat
diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aset atau
modal yang menghasilkan laba tersebut. Return on assets (ROA)
menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari
pengelolaan asset yang dimiliki (Kasmir, 2012). ROA digunakan untuk
mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan
pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank,
diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan
masyarakat (Dendawijaya, 2009). Semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin
baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2009).
Hasil penelitian Sartika (2012) Analisis pengaruh ukuran
perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, dan likuiditas
terhadap return On Asset (ROA). Studi kasus BUS (2006-2010). Hasil
penelitiannya mengatakan bahwa kecukupan modal mempunyai pengaruh
negatif terhadap profitabilitas.
Kemudian hasil penelitian Wibowo (2013) Analisis Pengaruh Suku
Bunga. Inflasi, CAR BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.
Page 26
13
Bahwa CAR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Penelitian ini di perkuat oleh Hasil penelitian Rendiana (2015) Analisis
pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA (studi kasus
perbankan syariah yang terdaftar di ojk) pengaruh CAR dengan ROA yaitu
berpengaruh negatif dan signifikan.
Namun Arimi, dkk. (2012) Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi profitabilitas perbankan (studi kasus Bank Umum yang
listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010) Hasil penelitianya
menunjukan bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
ROA. Penelitian tersebut didukung oleh Prasanjaya, dkk (2013) Analisis
Pengaruh Rasio CAR, BOPO,LDR dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Bank yang Terdaftar di BEI menyatakan bahwa CAR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Hasil penelitian dari Christiano, dkk (2014) Analisis Terhadap Rasio-
Rasio Keuangan Untuk Mengukur Rasio Profitabilitas Pada Bank Swasta
yang Go Public di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa BOPO
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA. Hal ini diperkuat
oleh Dewi (2015) Analisis pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL
terhadap Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta nasional
yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil penelitiannya BOPO
berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA.
Hasil penelitian Sudiyatno (2010) Analisis pengaruh dana pihak
ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor
Page 27
14
Perbankan yang Go Public di BEI (2005-2008) bahwa adanya pengaruh
positif dari variabel LDR terhadap ROA. Namun hasil penelitian dari
Suryani (2011) Analisa pengaruh FDR terhadap Profitabilitas Perbankan
Syariah periode 2008-2010. Bahwasannya FDR itu mempunyai pengaruh
negatif terhadap ROA.
Hasil penelitian dari Afrianda (2014) yang berjudul Analisis pengaruh
likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas pada perusahaan
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI Indonesia. Menyatakan
bahwa variabel Quick Ratio (QR) menunjukkan QR mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Hal tersebut didukung oleh
penelitian Sani, dkk. (2015) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Quick Ratio (QR) terhadap Return on Asset (ROA) pada BUS di Indonesia
2011-2013, bahwa variabel Quick ratio (QR) menunjukkan bahwa
variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Assets
perbankan
Dari beberapa ringkasan hasil penelitian terdahulu memiliki hasil yang
berbeda-beda dan ada pula yang sama, maka dari itu berikut tabel yang
berisikan hasil dari penelitian terdahulu:
Page 28
15
Tabel 2.1
Review penelitian terdahulu
Pengaruh CAR terhadap Return on Assets
No. Peneliti Judul Variabel Hasil penelitian
1 Gery
Rendiana
(2015)
Analisis
pengaruh
efisiensi
(BOPO) dan
CAR terhadap
ROA (studi
kasus
perbankan
syariah yang
terdaftar di
ojk)
BOPO, CAR,
ROA
CAR berpengaruh
negatif terhadap
ROA dengan
diperoleh hasil t
hitung = -2.468
dengan nilai
signifikan 0.017<
(0.05) ini berarti
signifikan terhadap
ROA.
2. Dewi Sartika
(2012)
Analisis
pengaruh
ukuran
perusahaan,
kecukupan
modal,
kualitas aktiva
produktif, dan
likuiditas
terhadap
return On
Asset (ROA).
Studi kasus
BUS (2006-
2010)
Ukuran
perusahaan,
kecukupn
modal, aktiva
produktif,
likuiditas.
CAR berpengaruh
negatif terhadap
ROA dengan nilai t
hitung -0,653
3. Edhi Satriyo
Wibowo
(2013)
Analisis
Pengaruh
Suku Bunga.
Inflasi, CAR
BOPO, NPF
Terhadap
Profitabilitas
Bank Syariah
Suku bunga,
CAR, BOPO,
NPF, ROA
CAR tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
ROA.
4. Arumi dan
Mahfudz
Analisis
Faktor-Faktor
CAR berpengaruh
positif dan tidak
Page 29
16
(2012) yang
mempengaruhi
profitabilitas
perbankan
(studikasus
Bank Umum
yang listed di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2007-
2010)
signifikan terhadap
ROA.
5. Prasanjaya
dan Ramantha
(2013)
Analisis
Pengaruh
Rasio CAR,
BOPO,LDR
dan Ukuran
pPerusahaan
Terhadap
Profitabilitas
Bank yang
Terdaftar di
BEI
CAR, BOPO,
LDR, ROA
CAR berpengaruh
positif dan tidak
signifikan terhadap
ROA.
6. Pandu
Mahardian
(2007)
Analisis
pengaruh
rasio CAR,
BOPO, NPL,
NIM, dan LDR
terhadap
kinerja
keuangan
perbankan
(studi kasus
perusahaan
yang tercatat
di BEJ periode
juni 2002 –
juni 2007
CAR, BOPO,
NPL, NIM,
LDR, ROA
Besarnya nilai CAR
adalah 0.243 yang
berarti memiliki
pengaruh positif
terhadap ROA.
7. Esther
Novelina
Hutagalung,
Analisis rasio
keuangan
terhadap
Kinerja
keuangan,
rasio-rasio
Tingkat kecukupan
modal tidak
berpengaruh
Page 30
17
Djumahir, dan
Kusuma
Ratnawati
(2011)
kinerja Bank
Umum di
Indonesia
keuangan signifikan terhadap
ROA dengan arah
negatif
Pengaruh FDR terhadap ROA
1. Bambang
Sudiyatno dan
Jati Suroso
(2010)
Analisis
pengaruh dana
pihak ketiga,
BOPO, CAR
dan LDR
terhadap
kinerja
keuangan
pada sektor
Perbankan
yang Go
Public di BEI
(2005-2008)
DPK, BOPO,
CAR, LDR,
ROA
Diperoleh thitung
untuk variable LDR
sebesar 0,753
dengan nilai
signifikasi t (sig-t)
sebesar 0,453.
Nilai signifikansi t
(sig-t) sebesar
0,543 lebih besar
dari 0,05, artinya
bahwa ada
kecenderungan
pengaruh LDR
terhadap ROA
yaitu positif.
2. Suryani (2011) Analisa
pengaruh FDR
terhadap
Profitabilitas
Perbankan
Syariah
periode 2008-
2010.
FDR, ROA Hasil Eviews t
hitung yang
dihasilkan 0,745
lebih kecil dari
nilai t tabel (2,032)
secara parsial tidak
terdapat pengaruh
positif Financing to
Deposit Ratio
(FDR) terhadap
Return on Asset
(ROA).
3. Ningsukma
Hakim, Haqiqi
Rafsanjani
(2016)
Pengaruh
Internal
Capital
Adequacy
Ratio, Finance
to deposit Rati,
dan BOPO
dalam
peningkatan
Profitabilitas
Industri bank
Syariah di
Indonesia.
CAR, FDR,
BOPO, ROA
Variabel FDR
berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
profitabilitas.
4. Slamet Riyadi, Pengaruh Bagi Hasil, Uji t untuk
Page 31
18
Agung
Yulianto
(2014)
Pvembiayaan
Bagi Hasil,
Pembiayaan
Jual Beli,
FDR, dan NPF
terhadap
Profitabilitas
Bank umum
Syariah di
Indonesia
Jual Beli,
FDR, NPF,
ROA
diperoleh hasil t-
hitung sebesar
2,737 dengan
signifikansi sebesar
0,009. Nilai
signifikansi
menunjukkan nilai
di bawah tingkat
signifikan yang
ditetapkan sebesar
5% (α = 0,05) yang
artinya bahwa
secara parsial FDR
berpengaruh
terhadap positif
ROA.
5. Aluishius
Wishnu
Nugroho
(2011)
Analisis
pengaruh
FDR, NPF,
BOPO, KAP,
dan PLO
terhadap ROA.
(studi kasus
Bank Syariah
Periode 2006-
2010
FDR, NPF,
KAP, PLO,
ROA
Secara parsial
diperoleh nilai t
hitung sebesar
2,333 dengan nilai
signifikansi sebesar
0,032. Karena nilai
signifikansi lebih
kecil dari 5% dan
nilai t hitung
(2,333) lebih besar
dari t tabel (1,96)
FDR berpengaruh
positif terhaadap
ROA.
Pengaruh BOPO terhadap ROA
No. Nama Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Pandu
Mahardian
(2007)
Analisis
pengaruh
rasio CAR,
BOPO, NPL,
NIM, dan LDR
terhadap
kinerja
keuangan
perbankan
(studi kasus
perusahaan
yang tercatat
di BEJ periode
juni 2002 –
CAR, BOPO,
NPL, NIM,
LDR, ROA
Bopo berpengaruh
signifikan negatif
terhadap ROA.
Nilai
signifikansinya
lebih kecil dari
0,05 yaitu sebesar
0,000. Untuk
koefisien regresi
sebesar -3,404
berarti setiap
kenaikan BOPO
sebesar 1% akan
menurunkan ROA
Page 32
19
juni 2007 sebesar 3,404%.
2. Gery Rendiana
(2015)
Analisis
pengaruh
efisiensi
(BOPO) dan
CAR terhadap
ROA (studi
kasus
perbankan
syariah yang
terdaftar di
ojk)
BOPO, CAR,
ROA
Tidak ada
pengaruhnya
BOPO terhadap
ROA.
3. Defri (2012) Pengaruh
Capital
Adequacy
Ratio (CAR),
Likuiditas dan
Efisiensi
Operasional
terhadap
Profitabilitas
perusahaan
perbankan
yang terdaftar
BEI
CAR,
Likuiditas,
BOPO, ROA
Uji secara parsial
diperoleh t hitung
sebesar -2,897
dengan nilai
signifikan sebesar
0,005 < 0,05). Ini
berarti BOPO
memiliki
pengaruh negatif
dan signifikan
terhadap ROA.
4. Marnov P.P.
Nainggolan
(2009)
Analisis
Pengaruh
LDR, NIM dan
BOPO
terhadap ROA
Bank Umum
Indonesia
LDR, NIM,
BOP, ROA
BOPO memiliki
pengaruh negatif
terhadap ROA
pada Bank Umum
Indonesia dan
besarnya koefisien
1,61. Artinya setiap
kenaikan BOPO
sebesar 1% maka
akan menyebabkan
penurunan ROA
sebesar 1,61%.
5. Luh Eprima
Dewi (2015)
Analisis
pengaruh
NIM, BOPO,
LDR, dan NPL
terhadap
Profitabilitas
(studi kasus
pada bank
umum swasta
NIM, BOPO,
LDR NPL,
ROA
Nilai signifiksansi
pada uji t hitung
(0,00<0,05) artinya
BOPO
berpengaruh
negatif terhadap
Profitabilitas Bank
umum Swasta
Nasional yang
Page 33
20
nasional yang
terdaftar di
BEI periode
2009-2013.
terdaftar di BEI
2009-2013
Pengaruh QR terhadap ROA
1. Irma Julita
(2011)
Pengaruh
likuiditas
terhadap
profitabilitas
pada sektor
perbankan
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
(BEI)
LDR, LAR,
QR
QR mempunyai
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap ROA
2. Kamalia Sani,
Maftukhatu
sholikhah
(2015)
Pengaruh
capital
adequacy ratio
(CAR)dan
quick ratio
(QR) terhadap
return on asset
(ROA) pada
bank umum
syariah di
indonesia
periode 2011-
2013
CAR, QR,
ROA
Hasil uji t pada
variabel Quick
ratio (QR)
menunjukkan
bahwa variabel ini
berpengaruh positif
signifikan terhadap
Return On Assets
perbankan
3 Eka Putra
Nicky Adare,
Sintje C.
Nangoy,
Ivonne S.
Saeang (2015)
Pengaruh
likuiditas bank
terhadapreturn
on asset (ROA)
bank swasta
nasional yang
terdaftar di
BEI tahun
2008-2013
QR, CR, LDR,
ROA
QR berpengaruh
signifikan negatif
terhadap variabel
ROA
4. Nadya
Afrianda
(2014)
Analisis
pengaruh
likuiditas dan
solvabilitas
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan
makanan dan
Current ratio,
cash ratio, QR,
DAR, DER,
LDER, ROA
Quick Ratio
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap ROA
Page 34
21
minuman yang
terdaftar di
BEI Indonesia.
5. Ellyn
Octavianty,
Raden Risma
Ayu Rachmalia
(2013)
Analisis
pengaruh
likuiditas
terhadap
profitabilitas
pada
perusahaan
dagang yang
terdaftar di
BEI (2008-
2012)
CR, QR, Cash
ratio, ROA
QR berpengaruh
tidak signifikan
terhadap ROA
Dari penelitian terdahulu (tabel 2.1 review penelitian terdahulu)
peneliti menemukan adanya gap antara lain:
1. Dari penelitian terdahulu yang peneliti review masing-masing
penelitian memiliki hasil yang berbeda sehingga peneliti ingin
melakukan penelitian lanjutan dengan perubahan pada transformasi
variabel.
2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temuan yang
bertentangan dengan teori.
3. Pada review penelitian terdahulu Tabel 2.1, belum ada peneliatan yang
menyatakan persamaan profitabilitas dari fungsi variabel f(CAR, FDR,
BOPO, QR)
4. Tahun penelitian yang peneliti ingin lakukan lebih up to date, yaitu
pada tahun 2011-2014.
5. Penentuan sampel terdiri dari PT Bank Mandiri Syariah, PT. BRI
Syariah, PT. Bukopin Syariah, PT. Bank Mega Syariah.
Page 35
22
B. Kerangka Teori
1. Perbankan di Indonesia
a. Pengertian Bank
Menurut kasmir (2008) lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa Bank
lainnya. Kemudian pengertian Bank menurut Undang-Undang RI
nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah: Badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha
perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama
yaitu:
a. Menghimpun dana
b. Menyalurkan dana
c. Memberikan jasa Bank
Pengertian menghimpun dana menurut Kasmir (2008) adalah
mengumpulkan atau mencari dana (uang) dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
Page 36
23
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh Bank dengan cara
memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan
dananya.
Selanjutnya pengertian menyalurkan dana menurut Kasmir (2008)
adalah melemparkan kembali dana yang diperoleh melalui simpanan
giro, tabungan dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman
(Kredit) bagi Bank yang berdasarkan prinsip konvensional atau berupa
pembiayaan bagi Bank yang berdasarkan prinsip syariah.
Berikutnya adalah pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa
pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan. Jasa-jasa ini diberikan
terutama untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiata
simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Banyaknya jenis jasa
yang mungkin bisa ditawarkan oleh Bank itu tergantung dari
kemampuan bank masing-masing semakin mampu Bnak tersebut maka
semakin banyak ragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank
dapat dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas sarana
dan prasarana yang dimilikinya.
b. Perbankan Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, melarang penggunaan bunga
(riba), dan memberikan imbalan berupa bagi hasil dalam aktifitas
Page 37
24
usahanya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
Ketentuan yang mengatur pola simpanan seperti yang telah
tertera di dalam al qur’an yaitu sebagai berikut
i. QS. Al-Baqarah (2): 275, yang artinya “orang-orang yang
makan (mengambil) riba tidak berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah
disebabkan mereka yang demikian itu adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah SWT telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba.”
ii. QS. Ali Imran (3): 130, yang artinya: “Hai orang-orang
yang beriman janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya
kamu mendapat keberuntungan.”
iii. QS. An-Nisa’ (4): 161, yang artinya: “Dan disebabkan
mereka memakan riba, padajal sesungguhnya mereka telah
dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta
orang dengan cara yang batil. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa
yang pedih.”
Page 38
25
Larangan terhadap riba dan kewajiban membayar zakat
serta anjuran-anjuran untuk melakukan infak dan sedekah, pada
hakikatnya adalah suatu kewajiban bagi mereka yang memiliki
dana lebih untuk melakukan investasi yang menghasilkan
produk-produk baru dan kesempatan kerja serta perdagangan
yang memperlancar arus barang dan jasa.
Melakukan investasi berarti melakukan kegiatan berani
yang mengandung resiko yang bercirikan kembalian (return)
yang tak pasti dan tidak tetap. Mengapa tidak pasti dan tidak
tetap? Karena, kembalian yang diperoleh itu tergantung kepada
hasil usaha investasi dan perdagangan yang tidak pasti dan
tidak tetap. Dengan demikian, kembalian yang sudah pasti
setiap bulan, seperti dalam praktik membungakan uang pada
bank konvensional tidak termasuk pengertian investasi
(Wirdyaningsih, 2005:6-7).
Pada tahun 1998, dikeluarkan UU No. 10 Tahun 1998
tentang Perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar
bagi pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Undang-
undang ini juga memberikan penegasan terhadap konsep
perbankan Islam dengan mengubah penyebutan “Bank
Berdsarkan Prinsip Bagi Hasil”. Pasal 1 Ayat (13) yang
menerangkan tentang pengertian prinsip syariah dalam
perbankan ini juga terdapat penguatan kedudukan Hukum
Page 39
26
Islam bdang perikatan dalam tatanan hukum positif. Pasal 1
Ayat (13) ini menyebutkan sebagai berikut: “Prinsip Syariah
adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain pembiayaan
berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip
jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah),
atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa
murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).”
2. Pengertian Laporan Keuangan
Suatu perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu
(periode tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuangannya.
Laporan keuangan ini bertujuan memberikan informasi keuangan
perusahaan, baik kepada pemilik, manajemen maupun pihak luar yang
berkepentingan terhadap laporan tersebut. Laporan keuangan
menunjukan kondisi keuangan bank secara keseluruhan. Dari laporan
ini akan terbaca bagaimana kondisi bank yang sesungguhnyaa,
termasuk kelemahan dn kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga
Page 40
27
menunjukan kinerja manajemen bank dalam satu periode (Kasmir:
2008)
a. Mengukur Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan pasal 29, disebutkan bebrapa ketentuan sebagai berikut:
1) Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank
Indonesia.
2) Bank Indonesia menetapkan ketentua tentang kesehatan bank
dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset,
kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan
aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.
3) Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan wajib
melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perbankan
tersebut, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran No.
26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, yang mengatur tentang Tata Cara
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Ketentuan ini merupakan
penyempurnaan ketentuan yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan
Surat Edaran No. 23/21/BPPP tanggal 28 Februari 1991.
(Dendawijaya, 2005: 141).
Metode atau cara penilaian tingkat kesehatan bank tersebut diatas
kemudian dikenal dengan metode CAMEL. Karena setelah dilakukan
Page 41
28
perhitungan tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL,
dilanjutkan dengan perhitungan tingkat kepatuhan bank pada beberapa
ketentuan khusus, metode tersebut akhirnya lebih dikenal dengan
istilah Metode CAMEL Plus. Dendawijaya (2005: 141).
Metode CAMEL berisikan langkah-langkah yang dimulai dengan
menghitung besarnya masing-masing rasio pada komponen-komponen
berikut:
1) C : Capital (untuk rasio kecukupan modal bank).
2) A : Assets (untuk rasio kualitas aktiva).
3) M : Management (untuk mengukur kualitas manajemen).
4) E : Earnings (untuk rasio rentabilitas bank).
5) L : Liquidity (untuk rasio likuiditas bank)
Tabel 2.2
Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Metode
CAMEL)
URAIAN C A M E L
Singkatan
dari
Capital Assets Management Earnings Liquidity
Dalam
bahasa
indonesia
Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas
Jumlah
rasio
1 2 5 2 2
Rasio 1) CAR 1) BDR
2) CAD
1) Manajemen
Modal
2) Manajemen
aktiva
3) Manajemen
1) ROA
2) BOPO
1) LDR
2) CA
3) QR
Page 42
29
umum
4) Manajemen
rentabilitas
5) Manajemen
likuiditas
Perhitung
an nilai
kredit
0 s/d
max 100
1) Max
100
2) Max
100
Total : max
100
1) Max
100
2) Max
100
1) Max10
0
2) Max
100
Bobot 25% 1) 25%
2) 5%
25% 1) 5%
2) 5%
3) 5%
4) 5%
Jumlah 25% 30% 25% 10% 10%
CAR = Capital Adequacy Ratio
BDR = Bad Debt Ratio
CAD = Cadangan aktiva yang
diklasifikasikan
ROA = Return on Assets
BOPO = Biaya operasional dan pendapatan operasional
LDR = Loan to Deposit Ratio
CA = Current Assets
b. Rasio Keuangan
Rasio merupakan perbandingan yang dapat memberikan gambaran
relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan bisa juga
secara sederhana disebut sebagai perbandingan jumlah dengan jumlah
lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan
ditemukan jawaban yang selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk
dianalisis dan diputuskan. Harahap (2010: 297) mendefinisikan rasio
keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
Page 43
30
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan (berarti), misalnya antara utang
dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok produksi
dengan total penjualan, dan sebagainya.
Menurut Kasmir (2010: 93) rasio keuangan merupakan indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan
ntuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
c. Profitabilitas.
Menurut Harahap (1998) Rasio Rentabilitas atau disebut juga
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan
laba melalui semua kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
sebagainya.
Return on assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen
bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki
(Kasmir, 2014). ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank
karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan
asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat (
Dendawijaya, 2009). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula
posisi bank dari segi penggunaan asset (Dendawijaya, 2009).
Page 44
31
d. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalan
perbankan dimana besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada
mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan
kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan maka bank
dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga
kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) diharapkan akan semakin
meningkat demikian juga sebaliknya (Muljono, 1999). Dengan
demikian Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh
terhadap kinerja bank.
Peranan modal sangat penting karena selain digunakan untuk
kepentingan ekspansi, juga digunakan sebagai “buffer” untuk
menyerap kerugian kegiatan usaha. Dalam hal ini Bank wajib
memenuhi ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) yang berlaku untuk peningkatan modal (SE. Intern BI, 2004).
Secara teknis, analisis tentang permodalan disebut juga sebagai
analisis solvabilitas, atau juga disebut capital adequacy analysis, yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah permodalan bank yang
ada telah mencukupi untuk mendukung kegiatan bank yang dilakukan
secara efisien, apakah permodalan bank tersebut akan mampu untuk
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan, dan apakah
Page 45
32
kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) akan semakin besar atau
semakin kecil (Muljono, 1999).
CAR (Capital Adequancy Ratio) memperlihatkan seberapa besar
jumlah seluruh aktiva bank yangmengandung resiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber
diluar bank. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
adalah minimal 8%, jika rasio CAR sebuah bank berada dibawah 8%
berarti bank tersebut tidak mampu menyerap kerugian yang mungkin
timbul dari kegiatan usaha bank, kemudian jika rasio CAR diatas 8%
menunjukkan bahwa bank tersebut semakin solvable. Dengan semakin
meningkatnya tingkat solvabilitas bank, maka secara tidak langsung
akan berpengaruh pada meningkatnya kinerja bank, karena kerugian-
kerugian yang ditanggung bank dapat diserap oleh modal yang dimiliki
bank tersebut.
Rasio CAR dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan
perusahaan dari sisi modal pemiliknya. Di indonesia standar CAR
adalah 9-12% (Harahap, 1998)
Rumus CAR = Modal x 100%
e. Biaya Operasinal Pendapatan Operasinal
Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Page 46
33
sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap
pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien
biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan
Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total
beban bunga dan total beban operasional lainnya.
BOPO = Biaya Operasional X 100%
Pendapatan Operasional
f. Rasio Likuiditas
Undang-undang yang mengatur tentang pengelolaan likuiditas
bank islam, Bank Indonesia telah mengeluarkan PBI No.
7/23/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005 tentang Fasilitas Pembiayaan
Jangka Pendek bagi Bank Islam (FPJPS). Selain itu, agar profitabilitas
pengelolaan dana bank-bank Islam dapat ditingkatkan (Wirdyaningsih,
2005: 57).
Pengertian likuiditas pada umumnya adalah mengenai posisi uang
kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban
(membayar utang) yang jatuh tempo tepat pada waktunya. Apabila
dikaitkan dengan lembaga bank, berarti kemampuan bank setiap waktu
untuk membayar utang jangka pendeknya apabila tiba-tiba ditagih oleh
nasabh atau pihak-pihak terkait. Jadi, yang dimaksud likuiditas disini
adalah kemudahan engubah aset menjadi uang tunai dari masing-
masing bank yang bersangkutan (Wirdyaningsih, 2005: 57).
Page 47
34
Pada suatu perusahaan yang mempunyai kemampuan membayar
belum tentu memiliki kemampuan untuk membayar atau belum tentu
dapat memenuhi segala kewajiban finansial yang harus segera
dipenuhi. Perusahaan baru dapat kemampuan membayar apabila semua
kewajiban sudah terpenuhi dengan kekuatan membayarnya sangat
besar. Kemampuaan membayar itu akan diketahui bila
membandingkan dengan terpenuhinya suatu kewajiban di antara satu
pihak dan pihak lain. Jika perusahaan mempunyai kekuatan yang besar
tersebut untuk memenuhi kewajiban disebut dengan likuid, sedangkan
yang tidak memiliki kemampuan untuk membayar disebut dengan
illikuid. Rasio likuiditas mengukur kemampuan bank
menyeimbangkan antara likuiditasnya dengan rentabilitasnya.
Sebagaimana diketahui dengan mengejar laba maka bisa kemungkinan
bank menghadapi masalah likuiditas. Sebaliknya, mengejar likuiditas
bisa mengurangi rentabilitas (Harahap, 1998:320).
Rasio Likuiditas ialah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu
pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat dengan cepat diubah
menjadi kas. Likuiditas sangat penting bagi perusahaan, jika berada
dalam keadaan likuid, maka kesempatan untuk memperoleh laba yang
besar. Jika tidak dalam keadaan likuid, maka untuk memperoleh laba
pada perusahaan tersebut terbatas. Rasio likuiditas bank merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan
Page 48
35
kata lain, bank dapat membayar kembali pencairan dana para
deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit
yang telah diajukan (Kasmir, 2011).
Pentingnya bank mengelola likuiditas secara baik terutama
ditujukan untuk memperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh
adanya kekurangan dana. Risiko likuiditas adalah kemungkinan
kerugian yang disebabkan karena usaha-usaha untuk memenuhi
kebutuhan akan kas dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasabah.
Dalam mengelola likuiditas, selalu akan terjadi benturan kepentingan
antara keputusan untuk menjaga likuiditas dan meningkatkan
pendapatan. Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditas
akan cenderung memelihara alat likuid yang relatif lebih besar dari
yang diperlukan dengan maksud untuk menghindari kesulitan
likuiditas. Namun, disisi lain bank juga dihadapkan pada biaya yang
besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuid yang berlebihan. Oleh
karena itu dalam manajemen likuiditas perlu adanya keseimbangan
antara dua kepentingan diatas.
Sebuah perusahaan dalam menjalankan operasinya membutuhkan
dana yang sangat besar, baik untuk produksi maupun untuk investasi,
kebutuhan dana ini tidak dapat sepenuhnya dipenuhi menggunakan
modal sendiri. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan
peminjaman dana ke pihak lain ataupun melakukan penundaan
pembayaran beberapa kewajiban. Hutang yang dimiliki oleh
Page 49
36
perusahaan harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak menambah
beban bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat menyebabkan
kerugian. Rasio hutang dalam sebuah laporan keuangan menunjukkan
seberapa besar asset yang dibiayai dengan hutang. Rasio ini
menekankan pada peran penting pendanaan hutang bagi perusahaan
dengan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang didukung
oleh pendanaan hutang (Horne, dkk. 2009).
Dalam penelitian ini Rasio Likuiditas di ukur dengan Quick Ratio
dan Finance to Deposit ratio:
i. Quick Ratio
Dendawijaya (2005: 114) semakin tinggi rasio ini semakin
tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan,
namun dalam praktiknya akan mempengaruhi profitabilitasnya.
Menurut ketentuan Bank Indonesia, alat likuid terdiri dari uang
kas ditambah dengan rekening giro bank yang disimpan di Bank
Indonesia. Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya
terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan, dan
deposito) dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh
bank. Quick Ratio juga dikenal dengan Acid-test Ratio,
perhitungannya hampir sama dengan Current Ratio hanya saja
jumlah persediaan sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar
harus dikeluarkan. Alasan yang melatarbelakangi dikeluarkannya
Page 50
37
persediaan dari komponen aktiva lancar dalam rumus ini adalah
karena persediaan merupakan komponen yang paling tidak likuid
atau sulit diuangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainya,
sementara Quick Ratio dirumuskan dengan maksud
membandingkan aktiva yang lebih lancar dengan utang lancar.
Quick Ratio ini sering disebut dengan istilah rasio cepat. Ini
adalah ukuran uji utang jangka pendek yang lebih teliti daripada
rasio lancar karena pembilangnya mengeliminasikan persediaan
yang dianggap aktiva lancar sedikit tidak likuid dan kemungkinan
menjadi sumber kerugian.
Menurut Kasmir (2010: 119) quick ratio perbandingan total
aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi utang lancar, dengan
perbandingan 2:1 maka perusahaa n tersebut dinilai sehat. Ketika
perusahaan dibawah 2:1 maka perusahaan harus menjual
persediaan atau surat berharga guna penagihan utang.
QR=
Aktiva Lancar -
Persediaan
Hutang lancar
ii. Finance to Deposit Ratio
Finance to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri
yang digunakan. Finance to deposit ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang
Page 51
38
menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan
kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. FDR
adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang
menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditas (Veithzal,dkk, 2007:724).
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 13 /30 /DPNP
tanggal 16 Desember 2011, pada lampiran 14 perihal pedoman
perhitungan rasio keuangan, dijelaskan bahwa dalam menentukan
tingkat likuiditas bank, digunakan rasio finance to deposit ratio
(FDR) sebagai acuan perhitungannya dengan membandingkan
jumlah kredit dengan jumlah dana pihak ketiga. Dengan
keluarnya aturan tersebut, maka setiap perusahaan perbankan
wajib mengikuti dan menggunakan rasio finance to deposit ratio
(FDR) sebagai penilaian atas likuiditas bank. Semakin tinggi
finance to deposit ratio (FDR) memberikan indikasi semakin
besar laba yang akan diperoleh bank. Tetapi hal tersebut memiliki
resiko yang besar pula, yaitu tidak kembalinya dana kredit yang
diberikan atau terjadinya kredit macet, sehingga akan berdampak
pada penurunan laba. Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, pada lampiran 2e yaitu
penetapan peringkat komponen Likuiditas, finance to deposit
Page 52
39
ratio (FDR) memiliki batas aman antara 75%-85%. Batas aman
ini memberikan indikasi bahwa setiap bank harus memiliki
tingkat finance to deposit ratio (FDR) berkisar pada 75%-85%,
agar bank yang bersangkutan berada pada kategori sehat. Nilai
finance to deposit ratio (FDR) yang berada di atas batas aman,
berarti bank yang bersangkutan berada dalam kategori kurang
likuid atau tidak sehat.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan Landasan teori tersebut maka sebagai acuan merumuskan
hipotesis, berikut sajian kerangka pemikiran teoritis yang di tuangkan
dalam model penelitian yang di tunjukan pada tabel berikut:
Tabel 2.2 Kerangka Model Penelitian
CAR
FDR
BOPO
QR
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian. Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya
dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan
penelitian di lapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam
ROA
Page 53
40
pengumpulan data. Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis dan hasil
temuan atas penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Capital |Adequacy Ratio
terhadap Retrurn on Asset.
H2: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Finance to Deposit Ratio
terhadap Retrurn on Asset.
H3: Ada pengaruh negatif dan signifikan antara Biaya Operasional dan
Pendapatan Operasional terhadap Retrurn on Asset.
H4: Ada pengaruh positif dan signifikan antara Quick Ratio terhadap
Retrurn on Asset.
Page 54
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur
dalam suatu skala angka), dengan menggunakan data sekunder berupa data
panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time series)
dan data cross section. Periode yang digunakan triwulanan tahun 2011-
2014. Penelitian ini menganalisa pengaruh variabel-variabel dalam rasio
keuangan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Bawono (2006), populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Bank
Umum Syariah di Indonesia.
Sampel menurut Bawono (2006) adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini
dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam
menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan
nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Sampel yang diambil pada
penelitian ini terdiri dari empat Bank Umum Syariah, yaitu PT. Bank
Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, dan PT Bank
Mega Syariah.
Page 55
42
Metode yang peneliti pakai adalah jenis purposive sampling atau
sampel bertujuan. Tehnik sampling ini digunakan pada penelitian-
penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat
populasi dalam menentukan sampel penelitian. Teknik purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini
bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan
menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil,
kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan
tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan
dan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya (Sugiyono, 2008: 85). Jadi, dapat diartikan bahwa purposive
sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
persyaratan sampel yang diperlukan. Peneliti menentukan sendiri sampel
yang diambil tidak secara acak, ditentukan sendiri oleh peneliti. Adapun
yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Data yang akan diteliti adalah data bank yang memiliki prinsip syariah
2. Bank yang akan diteliti memiliki laporan keuangan triwulanan yang
telah dipublikasikan di website resmi Bank Indonesia.
3. PT. Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin Syariah, dan
PT Bank Mega Syariah memiliki laporan keuangan triwulan pada
periode tahun 2011-2014 dengan rasio-rasio yang akan di analisa
berupa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Finance to Deposit
Page 56
43
Ratio (FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO)
dan Quick Ratio (QR).
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari
publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Dalam laporan keuangan
tersebut diambil dari website masing-masing bank dengan mengambil
beberapa variabel rasio keuangan yaitu: profitabilitas (ROA), Capital
Adequacy Ratio, Finance to Deposite Ratio, biaya operasional dan
pendapatan operasional, dan Quick Ratio. Selain itu data-data penelitian
ini juga berasal dari sumber yang relevan seperti: jurnal, buku, dan website
resmi, dll. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti
memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pekerjaan pengumpilan data
menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-
dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data
yang diperoleh melalui wesite masing-masing Bank, data yang diambil
berupa informasi mengenai laporan rasio keuangan Bank Umum
Syariah serta data lain yang menunjang penelitian. Hasil dari dokumen
ini berupa data kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data
sekunder.
Page 57
44
2. Jurnal
Yaitu pengumpulan data dari hasil penelitian terdahulu yang
berupa skripsi yang menggambarkan variabel yang berpengaruh.
Kemudian mencari perbandingan dari beberapa hasil penelitian untuk
dijadikan telaah pustaka.
3. Kepustakaan
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
membaca buku-buku, majalah, surat kabar, literatur-literatur, catatan-
catatan, laporan-laporan, internet dan lainnya yang relevan dan ada
hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian,
sehingga menunjang untuk dijadikan referensi. Berbagai sumber
kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara
lengkap dalam daftar pustaka.
D. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini skala pengukurnya mengunakan skala rasio.
Data rasio adalah data yang memiliki titik nol absolut. Dengan kata lain
rasio memiliki semua ciri dari data interval dan ditambah pula mempunyai
titik nol absolut sebagai titik permulaan (Burhan, 2005: 121).
Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini mengunakan lima variabel
yang terbagi atas satu variabel terikat (variabel dependen) dan empat
variabel bebas (variabel independen) yang meliputi : Tingkat Profitabilitas
Page 58
45
yang diukur dengan ROA (Y), tingkat kecukupan modal (X2), FDR (X2),
BOPO (X3), QR (X4).
E. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan uji regresi dengan
bantuan aplikasi eviews 9. Metode analisa data yang digunakan adalah
gabungan antara analisa deskriptif dan analisa kuantitatif. Metode
kuantitatif diperlukan untuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas.
1. Uji stasioneritas
Menganalisis data time series/cross section untuk melihat ada tidaknya
unit root yang terkandung diantara variabel sehingga hubungan antar
variabel dalam persamaan menjadi valid.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Bawono (2006) Regresi berganda digunakan untuk
menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan
untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel
independen yang lebih dari satu (minimal dua), sehingga analisa
regresi berganda sering disebut juga analisis multivariate, karena
variabel yang mempengaruhi naik turunnya variabel dependen (Y)
lebih dari satu variabel independen (X). Kondisi variabel independen
(X) dalam mempengaruhi variabel dependen (Y) bervariasi bisa positif
bisa juga negatif, atau beraneka ragam kondisi yang mempengaruhi.)
Page 59
46
dan satu variabel terikat (Y). Persamaan regresi berganda dapat berupa
sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 ἐ
Dimana;
Y : Estimasi variabel terikat
β0 : Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3,4 : Koefisien dari variabel independen X1,2,3
X1,2,3,4 : Variabel independen X1,2,3
ἐ : Residual atau predictor error
Fungsi persamaan dari model penelitian ini dapat pula dirubah
dalam model ekonometrik : ROA = β0 + β1CAR + β2FDR + β3BOPO
+ β4QR + ε
3. Uji Statistik
Melalui analisis regresi, kemudian diuji kebenaran hipotesis yang
telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasikan hasilnya.
Pengambilan keputusan atas hippotesis dapat dilihat dari nilai
profitabilitas signifikansi masing-masing variabel yang terdapat pada
output hasil analisis regresi menggunakan eviews jika angka
signifikansi < α (0,05) maka dikatakan bahwa ada pengaruh signifikan
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
a) Koefisien determinasi (R2)
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana kontribusi
Page 60
47
variabel mempengaruhi variabel dependen, besarnya nilai koefisien
determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, atau 0 ≤ R2 ≤ 1.
Koefisien Adjusted R2 merupakan korelasi dari R2 (Bawono,
2006: 92).
b) Uji Ftezt (Secara Serempak)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama (Bawono, 2006: 91).
c) Uji Ttest (Secara Individu)
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
dependen, jika f hitung < f tabel, maka, H0 diterima artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama (Bawono, 2006: 91).
4. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah
multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya
tanda dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Uji
multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode
Page 61
48
auxiliary regresi antar variabel dependen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama (Bawono,
2006: 120).
b) Uji Heteroskendastisitas
Heteroskendastisitas terjadi apabila varian variabel pengganggu
tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila
terjadi heteroskendastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak
efisien baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-
test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah
(Bawono, 2006: 133). Uji heteroskendastisitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Park dilakukan dengan meregresikan
logaritma residual kuadrat (U2i) dengan variabel bebas.
c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu
(time series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan
dari variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi
apabila suatu keadaan di mana variabel gangguan pada periode
tertentu. berkorelasi dengan variabel pengganggu pada periode
lain. Dalam mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin-watson (DW test) dengan kriteria du
< dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162).
Page 62
49
F. Alat Analisis
Penelitian kuantitatif (menggunakan data yang dapat diukur dalam
suatu skala numerik/angka) dengan menggunakan data sekunder berupa
data panel (pooling data) yang menggabungkan data runtut waktu (time
series) dan data kerat lintang (cros section) dalam periode waktu tahun
2011-2014. Dalam perhitungan statistik, alat yang digunakan guna
membantu olah data adalah aplikasi Eviewsi 9. Eviews merupakan
program statistik yang berfungsi untuk membantu dalam proses data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki para pengambil keputusan.
Page 63
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Deskripsi Data
Data pada penelitian ini terdiri dari empat Bank Umum Syariah di
Indonesia yang berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
terdiri atas PT. Bank Mandiri Syariah, PT. BRI Syariah, PT. Bukopin
Syariah, dan PT Bank Mega Syariah. Data ini terdiri dari Laporan
Keuangan Triwulan dari masing-masing bank, dengan mengambil
beberapa rasio yaitu kecukupan modal, biaya operasional dan
pendapatan operasional, Finance to Deposit Ratio (FDR), Quick Ratio
(QR) pada periode 2011 sampai dengan 2014. Maka data sekunder
tersebut diperoleh sebanyak 64 data observasi.
2. Deskripsi Statistik.
Statistik deskripsi memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness.
Statistic deskripsi yang dilakukan sebagai upaya untuk menggali
deskripsi data yang berhasil dihimpun sehingga diperoleh gambaran
mengenai karakteristik objek dari data tersebut. Berikut adalah
deskripsi tingkat return on asset Bank Umum Syariah periode 2011-
2014:
Page 64
51
Tabel 4.1 Data ROA Masing-Masing BUS
Waktu BSM BRIS
BUKOPIN
SYARIAH
MEGA
SYARIAH
2011
QW1 2.22 0.23 0.62 1.77
QW2 2.12 0.2 0.65 1.87
QW3 2.03 0.24 0.51 1.65
QW4 1.95 0.2 0.52 1.58
2012
QW1 2.17 0.17 0.54 3.52
QW2 2.25 1.21 0.52 4.13
QW3 2.22 1.34 0.61 4.11
QW4 2.25 1.19 0.55 3.81
2013
QW1 2.56 1.71 1.08 3.57
QW2 1.79 1.41 1.04 2.94
QW3 1.51 1.36 0.79 2.57
QW4 1.53 1.15 0.69 2.33
2014
QW1 1.77 0.46 0.22 1.18
QW2 0.66 0.05 0.27 0.99
QW3 0.8 0.3 0.23 0.24
QW4 0.17 0.08 0.27 0.29
Sumber: data sekunder diolah, 2016
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Dependent ROA.
Date: 08/22/16
Time: 14:13
Sample: 2011Q1 2014Q4
ROA
Mean 1.327500
Median 1.165000
Maximum 4.130000
Minimum 0.050000
Std. Dev. 1.061896
Skewness 0.915996
Kurtosis 3.202090
Jarque-Bera 9.058752
Probability 0.010787
Sum 84.96000
Sum Sq. Dev. 71.04020
Observations 64
Sumber : Hasil olah data dengan eviews, 2016
Page 65
52
Data tersebut diolah dengan eviews menunjukkan jumlah data
observasi (n) ada 64 data, dari 64 data ROA terkecil yang diperoleh
bank umum syariah sebesar 0.05 % merupakan ROA yang diperoleh
Bank rakyat Indonesia pada triwulan 2 tahun 2014. sedangkan ROA
terbesar (maksimum) sebesar 4.13% merupakan ROA yang diperoleh
Bank Mega Syariah triwulan ke 2 tahun 2012. Rata-rata ROA bank
umum syariah adalah 1.33% dengan standar deviasi 1.06%.
Tabel 4.3 Deskripsi Data Independen
DATA CAR FDR BOPO QR
Mean 14.09203 93.36016 88.24828 31.65328
Median 13.925 93.505 90.795 24.205
Maximum 21.7 105.61 101.38 95.02
Minimum 10.74 79.2 69.24 6.61
Std. Dev. 2.203961 6.639774 9.027918 24.58734
Skewness 1.070171 -0.0936 -0.57089 1.071849
Kurtosis 4.638292 2.276518 2.191542 2.973821
Jarque-Bera 19.37351 1.489258 5.219423 12.25635
Probability 0.000062 0.47491 0.073556 0.002181
Sum 901.89 5975.05 5647.89 2025.81
Sum Sq.
Dev. 306.019 2777.456 5134.708 38085.83
Observations 64 64 64 64
Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
Pada tabel 4.3 diperoleh data observasi sebanyak 64 data triwulan.
Rata-rata CAR sebesar 14.09%, tingkat rasio CAR terendah sebesar
10.74% dari Bank Bukopin Syariah triwulan 2 tahun 2014. Dan CAR
tertinggi adalah 21.7% dari BRI Syariah triwulan 1 tahun2011. Rata-
Page 66
53
rata FDR triwulan dari tahun 2011-2014 sebesar 93.39%. Kemudian
presentase FDR terendah (minimum) sebesar 79.2% dari Bank Mega
Syariah triwulan ke-1 tahun 2012, dan presentase FDR tertinggi
105.61% dari BRI Syariah triwulan ke-3 tahun 2013.
Untuk rata-rata variabel BOPO dari tahun 2011-2014 diperoleh
angka 88.25%.. Dengan tingkat presentase terendah sebesar 69.24%
dari Bank Mandiri Syariah pada triwulan ke-1 tahun 2013. Untuk
presentase BOPO tertinggi yaitu 101.38% dari BRI Syariah triwulan
ke-1 tahun 2011. Kemudian rata-rata QR sebesar 31.65% dengan
tingkat presentase terendah 6.61% dar Bank Mega Syariah triwulan ke-
2 tahun 2014 dan tingkat presentase tertinggi 95.02% dari BRI Syariah
triwulan ke-1 tahun 2013.
B. Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Melihat ada tidaknya unit root yang terkandung di antara
variabel sehingga hubungan antar variabel menjadi valid (Kasiran,
2009: 71). Pengujian ada tidaknya unit root dengan metode AD Fisher
Chi-Square pada variabel penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:
Page 67
54
Tabel 4.4 Hasil pengujian Unit Root Test pada level
VARIABEL PROBABILITY KETERANGAN
CAR 0.1818 TIDAK
STASIONER
FDR 0.5738 TIDAK
STASIONER
BOPO 0.8815 TIDAK
STASIONER
QR 0.002 STASIONER
ROA 0.9482 TIDAK
STASIONER
Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
Dari hasil pengujian pada tabel 4.4 masih terdapat empat variabel
belum stasioner pada level, pengujian unit root dilanjutkan pada
tingkat first difference. Hasil pengujian pada first difference dapat
dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil pengujian Unit Root Test pada 1st difference
VARIABEL PROBABILITY KETERANGAN
CAR 0.0000 STASIONER
FDR 0.0001 STASIONER
BOPO 0.0001 STASIONER
ROA 0.0002 STASIONER
Sumber: Hasil olah data dengan eviews, 2016
Pengujian pada unit root test pada level menunjukan variabel QR
yang telah stasioner, sedangkan empat variabel lainnya belum
stasioner. Maka dilanjutkan dengan unit root test 1st difference
dengan hasil empat variabel yang terdiri dari CAR, FDR, BOPO, dan
ROA telah stasioner. Dengan demikian seluruh variabel akan
diestimasi sesuai dengan tingkat stasioner masing-masing variabel.
Page 68
55
2. Analisis regresi linear berganda
Dalam penelitian ini, fungsi profitabilitas bank umum syariah
dapat dituliskan sebagai berikut:
Y= β0+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
ROA = f (CAR, FDR, BOPO, QR) atau dapat ditulis dengan model
ekonometrika ROA = β0+ β1CAR + β2FDR + β3BOPO + β4QR +. ε
setelah melalui uji stasioneritas data variabel diestimasi sesuai tingkat
stasioner masing-masing variabel, sehingga diperoleh estimasi variabel
sebagai berikut:
d(ROA) = β0+ β1d(CAR) + β2d(FDR) + β4d(BOPO) + β5QR + ε
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
panel/gabungan data cross section dan data time series, dalam
melakukan regresi data panel perlu dilakukan pemilihan model terbaik
sesuai dengan penelitian. Untuk menentukan model tersebut dilakukan
pengujian dengan bantuan aplikasi eviews, dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil pengujian regresi common effect
Dependent Variable: D(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/28/16 Time: 20:43
Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4
Periods included: 15
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(CAR) -0.002574 0.026041 -0.098844 0.9216
D(FDR) -0.005582 0.008726 -0.639679 0.5250
Page 69
56
D(BOPO) -0.078123 0.009655 -8.091828 0.0000
QR -0.001675 0.001732 -0.967308 0.3376
C 0.029712 0.069011 0.430547 0.6685
R-squared 0.544260 Mean dependent var -0.067167
Adjusted R-squared 0.511115 S.D. dependent var 0.451912
S.E. of regression 0.315978 Akaike info criterion 0.613366
Sum squared resid 5.491310 Schwarz criterion 0.787895
Log likelihood -13.40098 Hannan-Quinn criter. 0.681634
F-statistic 16.42071 Durbin-Watson stat 2.464107
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil uji eviews, 2016
Tabel 4.7 Hasil pengujian regresi fixed effect
Dependent Variable: D(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/19/16 Time: 11:03
Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4
Periods included: 15
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(CAR) 0.010450 0.026495 0.394406 0.6949
D(FDR) -0.009084 0.008784 -1.034212 0.3058
D(BOPO) -0.081351 0.009730 -8.361138 0.0000
QR -0.008261 0.003558 -2.321552 0.0242
C 0.238562 0.120066 1.986933 0.0522
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.581906 Mean dependent var -0.067167
Adjusted R-squared 0.525624 S.D. dependent var 0.451912
S.E. of regression 0.311254 Akaike info criterion 0.627149
Sum squared resid 5.037702 Schwarz criterion 0.906395
Log likelihood -10.81448 Hannan-Quinn criter. 0.736378
F-statistic 10.33915 Durbin-Watson stat 2.375413
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil uji eviews, 2016
Page 70
57
Setelah melakukaan dua regresi seperti pada tabel 4.6 dan tabel 4.7
dilanjutkan dengan langkah selanjutnya, pemilihan model regresi data
panel dengan chow test (F-test) untuk memilih model mana yang
terbaik antara common effect dan fixed effect.
Tabel 4.8 Hasil Uji Chow Test (F Test)
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: REGRESIFIXEDEFFECT
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 1.560740 (3,52) 0.2100
Cross-section Chi-square 5.173011 3 0.1596
Sumber: Hasil uji eviews, 2016
Dari hasil uji pada tabel 4.9 di atas dapat diperhatikan nilai Prob
Cross-section F jika niainya > 0,05 maka model CE yang dipilih, jika F
< 0,05 maka model FE yang dipilih. Hasil uji menunjukkan nilai Prob
Cross-section F sebesar 0.2100 > 0,05 artinya dalam penelitian ini
model penelitian yang akan digunakan adalah model penelitian common
effect.
3. Uji Statistik
a. Uji Determinasi
Menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
Apabila angka Adjusted R2 semakin mendekati angka 1 berati
model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model
Page 71
58
penduga terhadap variabel dependen (Y). Dari hasil regresi pada
tabel 4.6 diperoleh nilai Adjusted R2 0.511115 atau 51,1%.
mengidentifikasikan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam model penelitian ini memiliki kemampuan menjelaskan
variabel dependen sebesar 51,1%. Sedangkan sisanya 48,9%
dijelaskan oleh variabel diluar model.
b. Uji Ttest (Uji Secara Individu).
Menunjukkan sejauh mana pengaruh suatu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dengan syarat jika t hitung > t tabel. Cara lain dalam
melakukan uji t adalah bila jumlah degree of freedom (df) ≥ 20,
dan derajad kepercayaan sebesar 5%, maka H0 ditolak bila nilai t
> 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha yang
menyatakan bahwa variabel independen secara individu
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 99).
Tabel 4.9 Uji Ttest
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) -0.002574 0.026041 -0.098844 0.9216
D(FDR) -0.005582 0.008726 -0.639679 0.5250
D(BOPO) -0.078123 0.009655 -8.091828 0.0000
QR -0.001675 0.001732 -0.967308 0.3376
C 0.029712 0.069011 0.430547 0.6685 Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
Page 72
59
Hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian ini telah
disusun sebelumnya, Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
a) Hubungan antara CAR dengan profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah.
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara CAR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara CAR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien CAR menunjukan angka -
0.002574 dengan nilai sig 0.9216, maka H0 diterima bahwa
kecukupan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap
ROA dengan arah negatif.
b) Hubungan antara FDR dengan profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah.
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara FDR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien FDR menunjukan angka -
0.005582 dengan nilai sig 0.5250, maka H0 diterima bahwa
FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan
arah negatif.
Page 73
60
c) Hubungan antara BOPO dengan profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah.
H0 :Tidak ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara BOPO terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka
-0.078123 dengan nilai sig 0.0000, maka menolak H0 dan
menerima Ha bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap
ROA dengan arah negatif.
d) Hubungan antara QR dengan profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah.
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara QR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Ha : Ada pengaruh signifikan antara QR terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien QR menunjukan angka -
0.001675 dengan nilai sig 0.3376, maka H0 diterima bahwa
QR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah
negatif.
Page 74
61
c. Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Statistik F memiliki kriteria pengambilan keputusan: a)
quick look: apabila nilai F > 4 maka semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen
pada derajad kepercayaan 5%; b) membandingkan nilai F hasil
perhitungan dengan nilai F menurut tabel, bila nilai F hitung > F
tabel maka maka semua variabel independen secara serentak dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 93).
Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) yang hendak diuji
adalah sebagai berikut:
H0 : Tingkat kecukupan modal (CAR), finance to deposit ratio
(FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional
(BOPO), dan quick ratio (QR) secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum
Syariah.
Ha : Tingkat kecukupan modal (CAR), finance to deposit ratio
(FDR), biaya operasional dan pendapatan operasional
(BOPO), dan quick ratio (QR) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Umum
Syariah.
Page 75
62
Dari hasil regresi commont effect model tabel 4.7 diperoleh
nilai F hitung sebesar 16.42071 dengn nilai sig 0.0000 dibawah
nilai sig 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara
serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Maka H0 ditolak dan menerima Ha yang artinya tingkat kecukupan
modal, finance to deposit ratio (FDR), biaya operasional dan
pendapatan operasional (BOPO), dan quick ratio (QR) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank
Umum Syariah.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Masalah
multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115). Istilah multikolinieritas
digunakan untuk menunjukan adanya hubungan linier di antara
variabel-variabel bebas dalam model regeresi (Sumodiningrat, 1994:
281). Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan metode
auxiliary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 persamaan utama. Jika terdapat
nilai r2
> R2 dapat dikatakan terdapat masalah multikolinearitas.
Page 76
63
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas Auxiliary Model Regresi
PERSAMAAN r 2
d(CAR)= d(FDR)+d(BOPO)+QR+c 0.016139
d(FDR)= d(BOPO)+QR+d(CAR)+c 0.043722
d(BOPO)= QR+d(CAR)+d(FDR)+c 0.029559
QR= d(CAR)+d(FDR)+d(BOPO)+c 0.054730
R2 Persamaan Utama 0.544260
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
Dari hasil uji auxiliary regresi tabel 4.10 r2
d(CAR), d(FDR),
d(BOPO), QR, < R2
, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan
tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
b. Uji Heteroskendastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain, uji hateroskendastisitas dalam penelitian ini menggunakan
metode uji park. Uji park akan melihat varians residual dengan cara
mengamati hubungan antara error dan variabel bebas. Hasil uji park
dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/19/16 Time: 16:08
Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4
Periods included: 15
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) 0.054325 0.239951 0.226400 0.8217
D(FDR) -0.145774 0.080401 -1.813081 0.0753
D(BOPO) -0.021075 0.088959 -0.236905 0.8136
QR -0.012903 0.015960 -0.808464 0.4223
C -4.274242 0.635884 -6.721737 0.0000
Page 77
64
R-squared 0.062891 Mean dependent var -4.692974
Adjusted R-squared -0.005262 S.D. dependent var 2.903876
S.E. of regression 2.911506 Akaike info criterion 5.054874
Sum squared resid 466.2278 Schwarz criterion 5.229402
Log likelihood -146.6462 Hannan-Quinn criter. 5.123141
F-statistic 0.922786 Durbin-Watson stat 1.667037
Prob(F-statistic) 0.457416
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
Dari output yang ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat dilihat
bahwa koefisien masing-masing variabel independen bersifat tidak
signifikan, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
masalah heteroskendastisitas pada variabel-variabel tersebut.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi antara anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time
series). Menunjukkan hubungan nilai-nilai yang beruntutan dari
variabel-variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila suatu
keadaan di mana variabel gangguan pada periode tertentu berkorelasi
dengan variabel pengganggu pada periode lain. Dalam mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-watson
(DW test) dengan kriteria du < dw < 4 – du (Bawono, 2006: 160-162).
Autokolerasi merupakan hubungan yang terjadi antara anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (time
series) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data
silang waktu atau cross-section) (Gujarati, 2006: 112).
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(ROA)
Page 78
65
Method: Panel Least Squares
Date: 08/28/16 Time: 20:43
Sample (adjusted): 2011Q2 2014Q4
Periods included: 15
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
D(CAR) -0.002574 0.026041 -0.098844 0.9216
D(FDR) -0.005582 0.008726 -0.639679 0.5250
D(BOPO) -0.078123 0.009655 -8.091828 0.0000
QR -0.001675 0.001732 -0.967308 0.3376
C 0.029712 0.069011 0.430547 0.6685
R-squared 0.544260 Mean dependent var -0.067167
Adjusted R-squared 0.511115 S.D. dependent var 0.451912
S.E. of regression 0.315978 Akaike info criterion 0.613366
Sum squared resid 5.491310 Schwarz criterion 0.787895
Log likelihood -13.40098 Hannan-Quinn criter. 0.681634
F-statistic 16.42071 Durbin-Watson stat 2.464107
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil uji eviews, 2016
Pada tabel 4.12 diperoleh nilai dw 2.464107. Jika du < dw < 4-du
dapat dinyatakan tidak ada autokorelasi maka pada penelitian ini
diperoleh angka 1.7671 < 2.464107 > 2.2329 dinyatakan autokorelasi
positif. Karena terjadi autokorelasi positif maka dilakukan autokorelasi
berderajat satu atau di lag dengan kata lain dalam setiap periode
tertentu tergantung nilainya sendiri pada periode sebelumnya (first
order autoregressive scheme) (Sumodiningrat, 1994: 236). Maka
diperoleh estimasi regresi baru dengan rumus ekonometrika:
Y= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + λ1Y-1
Page 79
66
Atau di estimasikan dalam variabel: d(ROA) = β0+β1d(CAR)+
β2d(FDR) + β3d(BOPO) + β4QR + droa(-1)
i. Uji Durbin-H.
Pada pengujian Durbin-Watson di antara variabel-variabel
bebas persamaan regresi tersebut tidak terdapat variabel terikat
yang mempunyai nilai-nilai lag (lagged value), sebab kalau
terdapat uji Durbin-Watson itu tidak dapat diterapkan. Durbin
telah mengembangkan suatu pengujian korelasi bersaeri untuk
model-model autoregresif semacam itu, yaitu uji statistic-h
(Durbin-h) (Sumodiningrat, 1994: 249). Uji Durbin-h yaitu
pengujian autokorelasi derajat pertama (first order
autocorrelation) dalam model autoregresif. Pengujian ini
disebut statistik-h (Gujarati, 1999: 388). Rumusnya:
√
n = besarnya ukuran sampel
var(β2)= varian koefisien dari lag Yt-1 dihitung dari standar error
koefisien β2 dipangkatkan 2.
ρ = taksiran koefisien autokorelasi derajat pertama. ρ = 1-
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh nilai Durbin-h = -
3,225. Nilai H0 harus berada diantara -1,96 sampai dengan
Page 80
67
+1,96. Mengingat -3,225 < -1,96 maka H0 ditolak dengan
signifikasi 5%. Artinya terjadi autokorelasi.
ii. Uji Breusch-Godfrey
Karena data tersebut merupakan model autoregresi (ada
variabel dependen yang di lag kemudian dijadikan sebagai
varial independen) dengan menggunakan uji durbin-watson
ternyata masih ada autokorelasi didalam model. Kemudian
dalam penelitian ini akan digunakan model Breusch-Godfrey
untuk menguji autokorelasi dari dari persamaan yang telah di
autoregresi. Breusch-Godfrey. Tidak ada autokorelasi jika chi-
square hitung < chi-square tabel (Gujarati, 2009: 438)
Tabel 4.13 Uji Autokorelasi Model Breusch-Godfrey
Dependent Variable: RESID01
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:15
Sample (adjusted): 2012Q4 2014Q4
Periods included: 9
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. RESID01(-1) -0.342487 0.177563 -1.928816 0.0630
RESID01(-2) 0.093906 0.173951 0.539843 0.5932
RESID01(-3) 0.173276 0.143429 1.208094 0.2361
RESID01(-4) 0.012115 0.169571 0.071447 0.9435
RESID01(-5) -0.167786 0.184224 -0.910770 0.3694 R-squared 0.176745 Mean dependent var -0.033984
Adjusted R-squared 0.070518 S.D. dependent var 0.316535
S.E. of regression 0.305170 Akaike info criterion 0.592353
Sum squared resid 2.886999 Schwarz criterion 0.812287
Log likelihood -5.662362 Hannan-Quinn criter. 0.669116
Durbin-Watson stat 2.022009
Sumber: Hasil olah data eviews, 2016
Page 81
68
Ho : tidak ada autokorelasi jika chi-square hitung < chi-
square tabel. Berdasarkan tabel 4.13 untuk mengetahui data
terkena autokorelasi atau tidaknya, maka kita menghitung chi-
square, n-p times dengan nilai chi-square sebesar 6,36282.
Perbandingan nilai chi-square hitung dengan tingkat signifikasi
0.05 untuk df sebesar 5 diperoleh chi square hitung 6,36282
lebih kecil dari chi-quare tabel sebesar 11.070. Karena besar chi-
square hitung sebesar 6,36282 < chi square tabel yang nilainya
11.070. maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang
menyatakan tidak ada autokorelasi positif maupun negatif/tidak
terdapat autokorelasi.
C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
Setelah dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik maka,
diperoleh fungsi baru, yaitu: ROA = f(CAR, FDR, BOPO, QR, droa(-1))
atau dapat ditulis dengan model ekonometrika:
d(ROA)= β0+ β1 d(CAR) + β2 d(FDR) + β3 d(BOPO) + β4 QR + droa (-1)
d(ROA)= 0.030915+ 0.005021d(CAR)+ 0.006921d(FDR)+ 0.077537
d(BOPO}+0.001661QR+0.061870droa(-1)
Dengan model penelitian tersebut dapat dijelaskan hasil uji hipotesis
atas masing-masing variabel dalam model penelitian dan variabel yang
telah dikeluarkan dari model penelitian sebagai berikut:
Page 82
69
1. Pengaruh tingkat CAR terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah
Setelah dilakukan olah data eviews dan analisis data diperoleh nilai
koefisien CAR menunjukan angka -0.005021 dengan nilai sig 0.8074.
Menyatakan kecukupan modal tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah. Hal ini mendukung hasil penelitian
Hutagalung (2011) yang menyatakan tingkat kecukupan modal tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan arah negatif. Hal serupa
juga didapat dari hasil penelitian Wibowo (2013) yang menyatakan
CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Jika kecukupan modal semakin tinggi , maka semakin kuat kondisi
bank dan semakin bagus kinerja bank dalam mengahasilkan laba.
Namun demikian CAR yang terlalu tinggi mengindikasikan kondisi
bank yang konservatif disebabkan tidak menggunakan seluruh potensi
modalnya. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya
kecukupan modal bank (CAR) belum tentu menyebabkan besar
kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki modal besar namun
tidak dapat menggunakan modalnya secara efektif untuk menghasilkan
laba maka modal pun tidak akan berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas bank. Dengan adanya upaya bank syariah untuk menjaga
kecukupan modal bank, maka bank tidak mudah mengeluarkan dana
mereka untuk pendanaan karena hal tersebut dapat meningkatkan
risiko.
Page 83
70
2. Pengaruh FDR terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien FDR menunjukan angka -
0.006921 dengan nilai sig 0.4721, berarti tingkat FDR tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hakim (2016) yang
menyatakan FDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
Secara teoritis, FDR adalah rasio yang mengukur perbandingan
jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh
bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit
yang diberikan sebagai sumber likuiditas (Veithzal,dkk, 2007:724).
Semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan
likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang
diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Menurut
ketentuan BI untuk bank kategori sehat FDR-nya adalah < 94,75%.
FDR yang bernilai negatif dan tidak berpengaruh terhadap ROA,
mengindikasikan bahwa besarnya pemberian kredit tidak didukung
dengan kualitas kredit. Kualitas kredit yang buruk akan meningkatkan
risiko terutama bila pemberian kredit dilakukan dengan tidak
menggunakan prinsip kehati-hatian dan ekspansi dalam pemberian
kredit yang kurang terkendali, sehingga bank akan menanggung risiko
yang lebih besar pula. Atau penyebab lainnya karena adanya
Page 84
71
pergerakan data atau rasio FDR yang fluktuatif pada masing-masing
perusahaan perbankan di setiap tahunnya. Ada perusahan perbankan
yang mempunyai nilai FDR rendah dan ada perusahaan perbankan
yang mempunyai nilai FDR tinggi sehingga terjadi kesenjangan yang
cukup tinggi antar perusahaan perbankan syariah di indonesia.
3. Pengaruh BOPO terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka -
0.077537 dengan nilai sig 0.0000. Menyatakan bahwa BOPO
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat
profitabilitas Bank Umum Syariah. Hal ini mendukung hasil penelitian
Defri (2012) menyatakan bahwa BOPO berpengaruh signifikan dengan
arah negatif terhadap profitabilitas.
Menurut Dendawijaya (2005), setiap peningkatan biaya
operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak
yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA)
bank yang bersangkutan. BOPO mempunyai hubungan yang negatif
terhadap ROA, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika
BOPO meningkat yang berarti efisiensi menurun, maka Return On
Asset (ROA) yang diperoleh bank akan menurun. Hal ini disebabkan
karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya
berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut.
Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai
Page 85
72
rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut
akan naik.
4. Pengaruh QR terhadap tingkat profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien QR menunjukan angka -
0.001661 dengan nilai sig 0.3855, menyatakan bahwa quick ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas Bank
Umum Syariah. Dalam penelitian ini tingkat likuiditas bank yang
paling likuid adalah rasio quick ratio. Ketika rasio QR tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas maka kemungkinan
terjadi rendahnya tingkat rasio QR dengan rata-rata 31.65% yang
berakibat kurang likuid. Semakin tinggi QR pada perusahaan tersebut
maka ROA akan tinggi pula. Ini berarti kewajiban perusahaan dilunasi
dengan cepat sehingga aktivitas yang berkaitan dengan kinerja
operasional perusahaan yang nantinya menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan tidak terganggu. Dan pengelolaan dana pada perusahaan
tersebut sangat baik sehingga dana tersebut bisa digunakan guna
mendapatkan keuntungan yang lebih bagi perusahaan dan dampaknya
pada profitabilitas perusahaan pun meningkat. Walaupun jika QR pada
suatu perusahaan tinggi kerugian besar bisa terjadi dan keuntungan
yang besar juga bisa terjadi. QR yang tinggi berdampak pada
peningkatan laba.
Page 86
73
Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih
likuid (dengan asumsi bahwa bank mampu menyalurkan kreditnya
secara efektif). Semakin banyak dana yang tertanam di cash assets
mengindikasikan bahwa bank mempunyai kebijakan menginvestasikan
dananya dalam jangka pendek yang dapat menghasilkan keuntungan
sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Dengan menginvestasikan
dananya pada aktiva likuid maka bank masih dapat memenuhi
kewajibannya kepada deposannya dengan segera tanpa mengalami
kerugian, andai kata cash assets yang terdapat pada bank tersebut tidak
memadai.
Page 87
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menilik dari hasil pembahasan pada bab iv, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. CAR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
return on asset Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil uji regresi
berganda diketahui bahwa variable CAR nilai koefisien menunjukan
angka -0.005021 dengan nilai sig 0.8074. Sehingga tingkat kecukupan
modal mengakibatkan menurunnya ROA yang disebabkan banyaknya
modal yang menganggur.
2. FDR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return
on assets Bank Umum Syariah. Hasil uji t-Test nilai koefisien FDR
menunjukan angka -0.006921 dengan nilai sig 0.4721. Sehingga
mengakibatkan menurunnya ROA yang mengindikasikan bahwa
besarnya pemberian kredit tidak didukung dengan kualitas kredit.
3. Biaya operasional dan pendapatan operasional mempunyai pengaruh
negatif dan signifikan terhadap return on assets Bank Umum Syariah.
Hasil dari uji t-Test nilai koefisien BOPO menunjukan angka -
0.077537 dengan nilai sig 0.0000. Sehingga setiap peningkatan BOPO
mengakibatkan menurunnya ROA. Hal ini disebabkan karena tingkat
efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap
pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan
Page 88
75
operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO
rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik.
4. Variabel QR mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap return on assets Bank Umum Syariah. Hasil dari uji t-Test
nilai koefisien QR menunjukan angka -0.001661 dengan nilai sig
0.3855. Sehingga besarnya QR mengakibatkan menurunnya ROA
yang disebabkan rendahnya dana yang disalurkan pada cash assets
karena rendahnya kemampuan aktiva atau asset dijadikan uang tunai
dan mengindikasikan dana tersebut tidak disalurkan investasi jangka
pendek sehingga kurang produktif.
5. Secara parsial kecukupan modal, BOPO, FDR, dan QR bersama-sama
berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah dengan angka
koefisien sebesar 50,9%.
B. Saran
a. Bagi praktisi
Dalam upaya meningkatkan laba perusahaan perlua adanya kehati-
hatian dalam memanajemen keuangan, karena sumber dana terbesar
bank berasal dari masyarakat. Perlu adanya penanganan yang
implikatif terhadap laba. Tingkat laba yang menurun di tahun 2013-
2014 karna banyaknya modal sendiri yang menganggur ditambah lagi
dengan dana pihak ketiga dan aset lancar yang kurang optimal dalam
menyalurkannya. Hal ini berakibat menurunnya laba perusahaan.
Page 89
76
b. Bagi akademisi
Penelitian ini dapat bermanfaat dijadikan bahan referensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian yang
akan datang. Selain itu diharapkan kampus lebih menambah lagi
referensi baik yang berupa jurnal atau buku-buku yang terkait
keuangan.
c. Bagi peneliti yang akan datang
Untuk penelitian yang akan datang perlu adanya penambahan
ataupun pergantian variabel-variabel diluar penelitian ini, dengan
harapan mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
Page 90
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press.
Burhan, M. Bungin. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Perdana
Media.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan Kedua.
Bogor Jakarta: Ghalia Indonesia.
_______.2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indah
Fahmi, 2012.PengantarManajemenKeuangan. PenerbitAlfabeta, Bandung
Gujarati, Domodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain.
Erlangga, Jakarta.
______. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga.
Harahap, Sofian Safri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
Rajawali Persada.
________. 1998. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Persada, Jakarta
________. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan/Oleh Sofyan Syafri
Harahap,-Ed. 1,-6,-Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Horne, James C. Van dan John M.Machowicz. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan, Jakarta: Salemba Empat
Kasmir. 2008. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
_______. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
_______. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Sumodiningrat, Gunawan. (1994). Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE
Van Horne, James C & John M. Wachowicz Jr. (2009). Prinsip-prinsip
Veithzal, Rivai. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada
Widyaningsih. 2005. Bank dan Asuransi Syariah. Cet 2. Jakarta: Kencana.
Page 91
Jurnal:
Adare, Eka Putri Nicky, Sintjey C Nangoy, Ivonne S Saerang. 2015. Pengaruh
likuiditas bank terhadapreturn on asset (ROA) bank swasta nasional yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2013. Ringkasan Skripsi. Universitas Sam
Ratulangi.
Afrinda, Nadya. 2014. Analisis pengaruh likuiditas dan solvabilitas terhadap
profitabilitas pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI Indonesia. Ringkasan Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Azwir, Yakub. 2006. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuditas, NPL,
dan PPAP Terhadap ROA Bank ( study empiris : pada industri perbankan
yang listed di BEJ periode tahun 2001 – 2004). Tesis. Program Pasca
Sarjana Magister Manajemen. Universitas Diponegoro Semarang
Christiono, Mario. 2014. Analisis terhadap rasio-rasio keuangan untukmengukur
profitabilitas pada bank swasta yang Go Public di BEI. Ringkasan Skripsi.
Universitas Sam Ratulangi Manado.
Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Likuiditas dan Efisiensi Operasional
Terhadap Profitabilitas Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal
Manajemen. September. 2012. Vol. 01. No. 01.
Dewi, Luh Eprima. 2015. Analisis pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan NPL terhadap
Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta nasional yang terdaftar
di BEI periode 2009-2013). Jurnal Akuntansi, Program S1 (Volume: 3 No.
1 Tahun 2015). Universitas Pendidikan Ganesha
Hakim, Ningsukma, Haqiqi Rafsanjani. 2016. Pengaruh Internal Capital Adequacy
Ratio, Finance to deposit Rati, dan BOPO dalam peningkatan Profitabilitas
Industri bank Syariah di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM).
April. 2016. Vol 14 No 1, 2016. Universitas Airlangga Surabaya.
Hutagalung, Esther Novelina, Djumahir, Kusuma Ratnawati. 2011. Analisa Rasio
Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Ringkasan Skripsi.
Universitas Brawijaya.
Julita, Irma (2011). Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada sektor
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ringkasan
Skripsi. Universitas Negeri Padang
Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan
LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan
Page 92
Perbankan yang Tercatat di BEJ periode juni 2002 – juni 2007). Tesis.
Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana. Universitas
Diponegoro.
Nugroho, Aluisius Wishnu. 2011. Analisis Pengaruh FDR, NPF , BOPO ,KAP dan
PLO terhadap Return On Asset (Bank Syariah Indonesia
Periode 2006-2010). Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program
Pascasarjana. Universitas Diponegoro.
Octaviant, Ellyn. Raden Risma Ayu Rachmalia. 2013. Analisis pengaruh likuiditas
terhadap profitabilitas pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI
(2008-2012). Ringkasan Skripsi. Universitas Pakuan
Rendiana, Gery. 2015. Analisis pengaruh efisiensi (BOPO) dan CAR terhadap ROA
(studi kasus perbankan syariah yang terdaftar di ojk). Ringkasan Skripsi.
Riyadi, Slamet. Agung yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,
Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (FDR) Dan Non
Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia. Accounting Analysis Journal, 3 (4) (2014).
Universitas Negeri Semarang
Sani, Kamalia. Maftukhatusholikhah. (2015). Pengaruh capital adequacy ratio
(CAR)dan quick ratio (QR) terhadap return on asset (ROA) pada bank
umum syariah di indonesia periode 2011-2013). Ringkasan Skripsi.
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Sartika, Dewi. (2012). Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kecukupan modal,
kualitas aktiva produktif, dan likuiditas terhadap return On Asset (ROA).
Studi kasus BUS (2006-2010). Skripsi. Program Manajemen S1.
Universitas Hasanudin
Sudiyatno, Bambang, Jati Suroso. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
BOPO, CAR DAN LDR Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor
Perbankan yang GO PUBLIC di (BEI). Dinamika Keuangan dan
Perbankan, Vol. 2, No.2. Universitas Situbank Semarang
Suryani.(2011). Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen, Vol 19,
No 1, Hal:25. STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
Wibowo, Edhi Satrio. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga,Inflasi, CAR, BOPO,
NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Tesis. Jurnal Manajemen FEB,
Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013. Universitas Diponegoro Semarang.
Page 93
Widyastuti, Dyah Ayu. 2014. Analisi pengaruh BOPO, LDR, EAR, dan Firm Size
terhadap ROA. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNDIP.
Web:
Bank Indonesia. Peraturan Perbankan.
http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Default.aspx. diakses 15
Agustus 2016
Bank Mandiri Syariah. Laporan Keuangan Triwulan 2011-2014.
http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-
triwulan/ diakses 15 Agustus 2016
BRI Syariah. laporan Keuangan Triwulan 2011-2014.
http://www.brisyariah.co.id/?q=laporan-keuangan. diakses 15 Agustus
2016
Bukopin Syariah. Laporan Keuangan Triwulan 2011-2014.
http://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan diakses 15 Agustus 2016
Bank Mega Syariah. Laporan Keuangan Triwulan 2011-2014.
http://www.megasyariah.co.id/ diakses 15 Agustus 2016
Page 94
Lampiran-Lampiran
1. Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah
NAMA BANK TAHUN TRIWULAN CAR FDR BOPO QR ROA
PT. MANDIRI SYARIAH
2011
1 11.89 84.06 73.07 35.09 2.22
2 11.26 88.52 74.02 30.2 2.12
3 11.1 89.86 73.85 33.59 2.03
4 14.7 86.03 76.44 45.96 1.95
2012
1 13.97 87.25 70.47 35.53 2.17
2 13.7 92.21 70.11 27.01 2.25
3 13.2 93.9 71.14 27.5 2.22
4 13.88 94.4 73 28.78 2.25
2013
1 15.29 95.61 69.24 28.65 2.56
2 14.24 94.22 81.63 25.9 1.79
3 14.42 91.29 87.53 28.72 1.51
4 14.12 89.31 84.03 32.08 1.53
2014
1 14.9 90.34 81.99 32.56 1.77
2 14.94 89.91 93.03 33.2 0.66
3 15.63 85.68 93.02 38.39 0.8
4 14.81 82.13 98.46 41.51 0.17
PT. BRI SYARIAH
2011
1 21.7 97.44 101.38 76.83 0.23 2 19.99 93.34 100.3 83.25 0.2
3 18.33 95.58 98.56 69.93 0.24
4 14.74 90.55 99.56 73.34 0.2
2012
1 14.34 101.76 99.15 46.89 0.17
2 13.59 102.77 91.16 51.63 1.21
3 12.92 99.99 84.49 59.7 1.34
4 11.35 103.07 86.63 22.89 1.19
Page 95
2013
1 11.81 100.9 85.54 95.02 1.71
2 15 103.67 87.55 92.07 1.41
3 14.66 105.61 80.8 78.2 1.36
4 14.49 102.7 95.24 20.95 1.15
2014
1 14.15 102.13 92.43 70.42 0.46
2 13.99 96.14 99.84 73.21 0.05
3 13.86 94.85 97.35 66.84 0.3
4 12.89 93.9 99.14 76.43 0.08
PT. BUKOPIN SYARIAH
2011
1 12.12 95.18 93.72 17.35 0.62
2 17.46 93.45 94.43 17.77 0.65 3 17.72 81.12 93.96 25.52 0.51
4 15.29 83.66 93.86 21.63 0.52
2012
1 14.58 90.34 94.45 12.1 0.54
2 13.25 93.56 94.05 15.36 0.52
3 12.28 99.33 93.34 15.37 0.61
4 12.78 92.29 91.59 17.15 0.55
2013
1 12.63 87.8 88.67 14.97 1.08
2 11.84 92.43 88.82 12.91 1.04
3 11.18 95.15 91.5 11.43 0.79
4 11.1 100.29 92.29 13.23 0.69
2014
1 11.24 97.14 97.33 17.16 0.22
2 10.74 102.84 96.83 14.71 0.27
3 16.15 103.66 97.08 14.66 0.23 4 15.85 92.89 96.73 17.43 0.27
PT. MEGA SYARIAH
2011
1 15.07 84.9 90.03 6.72 1.77
2 14.75 81.48 89.49 6.62 1.87
3 13.77 83 90.79 6.92 1.65
4 12.03 83.08 90.8 9.93 1.58
2012 1 12.9 79.2 80.03 9.57 3.52
Page 96
2 13.08 92.09 77.3 11.81 4.13
3 11.06 88.03 76.89 12.32 4.11
4 13.51 88.88 77.28 11.88 3.81
2013
1 13.49 98.37 77.48 12.34 3.57
2 13.1 104.19 81.41 10.52 2.94
3 12.7 102.89 84.21 9.24 2.57
4 12.99 93.37 86.09 8.08 2.33
2014
1 15.28 95.53 89.82 7.48 1.18
2 15.93 95.68 91.9 6.61 0.99
3 16.9 90.5 97.96 45.48 0.24 4 19.26 93.61 97.61 9.27 0.29
Sumber: data sekunder diolah, 2016
2. Deskriptif Statistik
Date: 08/22/16
Time: 14:13
Sample: 2011Q1 2014Q4
ROA
Mean 1.327500
Median 1.165000
Maximum 4.130000
Minimum 0.050000
Std. Dev. 1.061896
Skewness 0.915996
Kurtosis 3.202090
Jarque-Bera 9.058752
Probability 0.010787
Sum 84.96000
Sum Sq. Dev. 71.04020
Observations 64
Page 97
DATA CAR FDR BOPO QR
Mean 14.09203 93.36016 88.24828 31.65328
Median 13.925 93.505 90.795 24.205
Maximum 21.7 105.61 101.38 95.02
Minimum 10.74 79.2 69.24 6.61
Std. Dev. 2.203961 6.639774 9.027918 24.58734
Skewness 1.070171 -0.0936 -0.57089 1.071849
Kurtosis 4.638292 2.276518 2.191542 2.973821
Jarque-Bera 19.37351 1.489258 5.219423 12.25635
Probability 0.000062 0.47491 0.073556 0.002181
Sum 901.89 5975.05 5647.89 2025.81
Sum Sq.
Dev. 306.019 2777.456 5134.708 38085.83
Observations 64 64 64 64
3. Uji Stasioneritas
a. CAR
Panel unit root test: Summary
Series: D(CAR)
Date: 08/19/16 Time: 06:39
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
User-specified lags: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.52531 0.0058 4 52
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -2.33585 0.0097 4 52
ADF - Fisher Chi-square 19.2108 0.0138 4 52
PP - Fisher Chi-square 38.6486 0.0000 4 56 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Page 98
b. FDR
Panel unit root test: Summary
Series: D(FDR)
Date: 08/19/16 Time: 06:39
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
User-specified lags: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.36994 0.0000 4 52
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -3.04404 0.0012 4 52
ADF - Fisher Chi-square 23.8440 0.0024 4 52
PP - Fisher Chi-square 31.6859 0.0001 4 56 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
c. BOPO
Panel unit root test: Summary
Series: D(BOPO)
Date: 08/19/16 Time: 06:40
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
User-specified lags: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -0.97687 0.1643 4 52
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.17251 0.1205 4 52
ADF - Fisher Chi-square 11.9431 0.1538 4 52
PP - Fisher Chi-square 30.8620 0.0001 4 56 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
d. QR
Panel unit root test: Summary
Page 99
Series: QR
Date: 08/19/16 Time: 06:41
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
User-specified lags: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.61082 0.0045 4 56
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.43926 0.0750 4 56
ADF - Fisher Chi-square 13.6656 0.0909 4 56
PP - Fisher Chi-square 24.3021 0.0020 4 60 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
e. ROA
Panel unit root test: Summary
Series: D(ROA)
Date: 08/19/16 Time: 06:41
Sample: 2011Q1 2014Q4
Exogenous variables: Individual effects
User-specified lags: 1
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.06485 0.0195 4 52
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.17176 0.1206 4 52
ADF - Fisher Chi-square 11.4666 0.1766 4 52
PP - Fisher Chi-square 29.8070 0.0002 4 56 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi -square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
4. Tabel uji Common Effect
Dependent Variable: D(ROA)
Page 100
5. Tabel Uji Fixed Effect
Dependent Variable: D(ROA)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 11:17
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) 0.010705 0.031570 0.339081 0.7361
D(FDR) -0.010208 0.009656 -1.057226 0.2958
D(BOPO) -0.080772 0.010241 -7.886754 0.0000
QR -0.008329 0.003828 -2.175895 0.0346
DROA(-1) 0.060559 0.099721 0.607288 0.5466
C 0.241918 0.129265 1.871488 0.0675 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.584133 Mean dependent var -0.071964
Adjusted R-squared 0.513348 S.D. dependent var 0.467257
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 11:06
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) -0.005021 0.030616 -0.164009 0.8704
D(FDR) -0.006921 0.009552 -0.724613 0.4721
D(BOPO) -0.077537 0.010144 -7.643429 0.0000
QR -0.001661 0.001897 -0.875558 0.3855
DROA(-1) 0.061870 0.100653 0.614687 0.5415
C 0.030915 0.075430 0.409851 0.6837 R-squared 0.547158 Mean dependent var -0.071964
Adjusted R-squared 0.501874 S.D. dependent var 0.467257
S.E. of regression 0.329781 Akaike info criterion 0.720179
Sum squared resid 5.437762 Schwarz criterion 0.937181
Log likelihood -14.16500 Hannan-Quinn criter. 0.804310
F-statistic 12.08277 Durbin-Watson stat 2.567095
Prob(F-statistic) 0.000000
Page 101
S.E. of regression 0.325960 Akaike info criterion 0.742143
Sum squared resid 4.993761 Schwarz criterion 1.067646
Log likelihood -11.78001 Hannan-Quinn criter. 0.868340
F-statistic 8.252125 Durbin-Watson stat 2.463659
Prob(F-statistic) 0.000001
6. Tabel uji Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.392940 (3,47) 0.2566
Cross-section Chi-square 4.769979 3 0.1894
7. Tabel uji Multikolinieritas
Dependent Variable: D(CAR)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:31
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(FDR) -0.006048 0.043679 -0.138458 0.8904
D(BOPO) 0.000712 0.046397 0.015340 0.9878
QR -0.003164 0.008664 -0.365160 0.7165
DROA(-1) -0.323772 0.458119 -0.706742 0.4829
C 0.068654 0.344863 0.199077 0.8430 R-squared 0.014760 Mean dependent var -0.011607
Adjusted R-squared -0.062514 S.D. dependent var 1.463281
S.E. of regression 1.508326 Akaike info criterion 3.744923
Sum squared resid 116.0274 Schwarz criterion 3.925758
Log likelihood -99.85784 Hannan-Quinn criter. 3.815032
F-statistic 0.191005 Durbin-Watson stat 2.044392
Prob(F-statistic) 0.942022
Page 102
Dependent Variable: D(FDR)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:33
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(BOPO) -0.122556 0.147720 -0.829649 0.4106
QR -0.035445 0.027359 -1.295563 0.2010
DROA(-1) 2.477115 1.434203 1.727172 0.0902
D(CAR) -0.062131 0.448738 -0.138458 0.8904
C 1.429094 1.087539 1.314063 0.1947 R-squared 0.096491 Mean dependent var 0.102500
Adjusted R-squared 0.025627 S.D. dependent var 4.897701
S.E. of regression 4.834536 Akaike info criterion 6.074493
Sum squared resid 1192.010 Schwarz criterion 6.255328
Log likelihood -165.0858 Hannan-Quinn criter. 6.144602
F-statistic 1.361645 Durbin-Watson stat 2.064564
Prob(F-statistic) 0.260268
Dependent Variable: D(BOPO)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:33
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. QR -0.023016 0.025982 -0.885846 0.3799
DROA(-1) -0.853061 1.384232 -0.616271 0.5405
D(CAR) 0.006483 0.422609 0.015340 0.9878
D(FDR) -0.108658 0.130969 -0.829649 0.4106
C 1.283265 1.025592 1.251243 0.2166 R-squared 0.038893 Mean dependent var 0.601786
Adjusted R-squared -0.036488 S.D. dependent var 4.471343
Page 103
S.E. of regression 4.552188 Akaike info criterion 5.954138
Sum squared resid 1056.843 Schwarz criterion 6.134973
Log likelihood -161.7159 Hannan-Quinn criter. 6.024248
F-statistic 0.515949 Durbin-Watson stat 2.462215
Prob(F-statistic) 0.724303
Dependent Variable: QR
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:34
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DROA(-1) 3.615047 7.413584 0.487625 0.6279
D(CAR) -0.824279 2.257310 -0.365160 0.7165
D(FDR) -0.898929 0.693852 -1.295563 0.2010
D(BOPO) -0.658379 0.743220 -0.885846 0.3799
C 31.97523 3.311161 9.656803 0.0000 R-squared 0.046819 Mean dependent var 31.28536
Adjusted R-squared -0.027940 S.D. dependent var 24.01345
S.E. of regression 24.34661 Akaike info criterion 9.307707
Sum squared resid 30230.62 Schwarz criterion 9.488542
Log likelihood -255.6158 Hannan-Quinn criter. 9.377817
F-statistic 0.626263 Durbin-Watson stat 0.482057
Prob(F-statistic) 0.645931
Dependent Variable: DROA(-1)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:35
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) -0.029956 0.042386 -0.706742 0.4829
D(FDR) 0.022308 0.012916 1.727172 0.0902
D(BOPO) -0.008665 0.014060 -0.616271 0.5405
QR 0.001284 0.002633 0.487625 0.6279
Page 104
C -0.095974 0.104075 -0.922166 0.3608 R-squared 0.080876 Mean dependent var -0.058393
Adjusted R-squared 0.008788 S.D. dependent var 0.460821
S.E. of regression 0.458791 Akaike info criterion 1.364602
Sum squared resid 10.73496 Schwarz criterion 1.545437
Log likelihood -33.20886 Hannan-Quinn criter. 1.434712
F-statistic 1.121907 Durbin-Watson stat 1.953818
Prob(F-statistic) 0.356526
8. Uji Heteroskendatisitas
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:38
Sample (adjusted): 2011Q3 2014Q4
Periods included: 14
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR) 0.047769 0.273783 0.174476 0.8622
D(FDR) -0.165240 0.085417 -1.934505 0.0587
D(BOPO) -0.026302 0.090715 -0.289938 0.7731
QR -0.014132 0.016961 -0.833173 0.4087
DROA(-1) 0.355077 0.900090 0.394491 0.6949
C -4.039046 0.674538 -5.987866 0.0000 R-squared 0.075004 Mean dependent var -4.535218
Adjusted R-squared -0.017495 S.D. dependent var 2.923614
S.E. of regression 2.949078 Akaike info criterion 5.101819
Sum squared resid 434.8531 Schwarz criterion 5.318821
Log likelihood -136.8509 Hannan-Quinn criter. 5.185951
F-statistic 0.810861 Durbin-Watson stat 1.514388
Prob(F-statistic) 0.547521
9. Uji Autokorelasi
Dependent Variable: RESID01
Method: Panel Least Squares
Date: 08/23/16 Time: 10:15
Page 105
Sample (adjusted): 2012Q4 2014Q4
Periods included: 9
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 36 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. RESID01(-1) -0.342487 0.177563 -1.928816 0.0630
RESID01(-2) 0.093906 0.173951 0.539843 0.5932
RESID01(-3) 0.173276 0.143429 1.208094 0.2361
RESID01(-4) 0.012115 0.169571 0.071447 0.9435
RESID01(-5) -0.167786 0.184224 -0.910770 0.3694 R-squared 0.176745 Mean dependent var -0.033984
Adjusted R-squared 0.070518 S.D. dependent var 0.316535
S.E. of regression 0.305170 Akaike info criterion 0.592353
Sum squared resid 2.886999 Schwarz criterion 0.812287
Log likelihood -5.662362 Hannan-Quinn criter. 0.669116
Durbin-Watson stat 2.022009