Top Banner
1 Pertemuan 23 Pondasi Dalam Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi Tahun : 2005 Versi : 1.1
29

tepon

Aug 13, 2015

Download

Documents

Jajat Sudrajat

pondasi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tepon

1

Pertemuan 23Pondasi Dalam

Matakuliah : S2094 / Rekayasa Pondasi

Tahun : 2005

Versi : 1.1

Page 2: tepon

2

Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa

akan mampu : Mahasiswa mampu menghitung dan

merancang daya dukung pondasi lateral tiang pancang dan tiang bor

Page 3: tepon

3

Outline Materi

Daya dukung lateral Tiang Pancang dan Tiang Bor

Page 4: tepon

4

Pendahuluan Beban lateral dan momen dapat bekerja pada pondasi tiang akibat

gaya gempa, gaya angin pada struktur atas, dan beban statik seperti misalnya tekanan aktif tanah pada abutment jembatan atau pada soldier pile, tumbukan kapal, dan lain-lain.

Beban lateral yang diijinkan pada pondasi tiang diperoleh berdasarkan salah satu dari 2 kriteria :o beban lateral ijin ditentukan dengan membagi beban ultimit dengan

suatu faktor keamanan.o beban lateral ditentukan berdasarkan defleksi maksimum yang

diijinkan. Metoda analisis yang dapat digunakan adalah :

Metoda Broms Metoda Brinch – Hansen Metoda Reese – Matlock

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Page 5: tepon

5

Pada tanah lempung teguh yang over consolidated, modulus subgrade tanah (ks) umumnya diasumsi konstan terhadap kedalaman tanah. Faktor kekakuan R untuk menentukan tiang pendek atau panjang.

panjang)satuan (dalam ... .

.4

Bk

IER

s

p

di mana:

Ep = modulus elastisitas tiang (ton/m2)

Ip = momen inersia (m4)

ks = modulus subgrade tanah dalam arah horisontal (ton/m3)

B = diameter atau sisi tiang (m)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

PENENTUAN KRITERIA TIANG PENDEK DAN PANJANG

Page 6: tepon

6

PENENTUAN KRITERIA TIANG PENDEK DAN PANJANG

Sedangkan pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal dan tanah berbutir kasar, nilai modulus subgrade umumnya meningkat terhadap kedalaman, sehingga digunakan kriteria lain, yaitu :

dimana:

E = modulus tiang

I = momen inersia tiang

h = modulus variasi

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

5

EIT (dalam satuan panjang)

Gbr. 1. Hubungan h dan Kepadatan Tanah Pasir

Page 7: tepon

7

PENENTUAN KRITERIA TIANG PENDEK DAN PANJANG

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Jenis tiang

Modulus Tanah

Kaku (Pendek)

L 2 T L 2R

Elastis (panjang)

L 4T L 0.35 R

Kriteria tiang pendek atau panjang ditentukan berdasarkan nilai R atau T yang telah dihitung dan ditunjukkan dalam tabel 1

tabel 1 Kriteria jenis perilaku tiang

Page 8: tepon

8

Metoda Analisis

Metode Brinch Hansen

Metoda ini berdasarkan teori tekanan tanah dan memiliki keuntungan karena dapat diterapkan baik pada tanah homogen, tanah dengan c‑ dan tanah berlapis, tetapi hanya berlaku untuk tiang pendek dan dalam solusinya membutuhkan cara coba‑coba untuk mendapatkan titik rotasi dari tiang.

Tahanan ultimit tanah pada suatu kedalaman dihitung dengan menggunakan persamaan :

Psu = 1v . Kq + c . Kc

di mana Kc dan Kq merupakan fungsi dan x/D, yang ketentuannya seperti pada Gbr. 2.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Page 9: tepon

9

Metoda Analisis(Brinch Hansen)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 2. Reaksi Tanah, Geser, dan Momen Lentur pada Metoda Brinch Hansen

Page 10: tepon

10

Metoda Analisis(Brinch Hansen)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 3. (a) Koefisien Kc (b) Koefisien Kq

Page 11: tepon

11

Metode Analisis

Metoda Broms

Metoda perhitungan ini menggunakan teori tekanan tanah yang disederhanakan dengan menganggap bahwa sepanjang kedalaman tiang, tanah mencapai nilai ultimit.

Keuntungan metoda Broms : Dapat digunakan pada tiang panjang maupun tiang pendek. Dapat digunakan pada kondisi kepala tiang terjepit maupun bebas.

Kerugian metoda Broms : Hanya berlaku untuk lapisan tanah yang homogen, yaitu tanah

lempung saja atau tanah pasir saja. Tidak dapat digunakan pada tanah berlapis. Broms membedakan

antara tiang pendek dan panjang serta membedakan posisi kepala tiang bebas dan terjepit.

Broms membedakan antara tiang pendek dan panjang serta membedakan posisi kepala tiang bebas dan terjepit.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Page 12: tepon

12

Metode Analisis(Broms)

Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas (Free Head)

Untuk tiang pendek (L/T < 2), pola keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan ultimit tanah ditunjukkan oleh Gbr. 4.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 4.a. Pola Keruntuhan Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas

Gbr. 4.b. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas pada Tanah Pasir

Gbr. 4.c. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Kepala Tiang Bebas pada Tanah Lempung

Page 13: tepon

13

Metode Analisis(Broms) Pada tanah butir kasar atau pasiran, titik rotasi diasumsikan

berada di dekat ujung tiang, sehingga tegangan yang cukup besar yang bekerja di dekat ujung (Gbr. 4.b.) dapat diganti dengan sebuah gaya terpusat. Dengan mengambil momen terhadap kaki tiang diperoleh :

Momen maksimum diperoleh pada kedalaman xo, dimana :

Hubungan di atas dapat dinyatakan dengan chart yang menggunakan suku tak berdimensi L/D terhadap seperti terlihat pada Gbr. 5.a.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

L)(e

KBLγ0.5H p

3'

u

oumax

p

u0

15xeHM

KB'γ

H0.82x

Page 14: tepon

14

Metode Analisis(Broms)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 5.a Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek pada Tanah Pasir (sumber:Broms,1964)

Gbr. 5.b. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Pendek pada Tanah Lempung (sumber:Broms,1964)

Page 15: tepon

15

Metode Analisis(Broms)

Pada tanah lempung, momen maksimum diberikan untuk dua rentang kedalaman, yaitu :

Mmax = Hu (e + 1.5B + 0.5xo) untuk 1.5B +x0

Mmax = 2.25 . B . cu . (L – xo)2 untuk L – x0

dan harga xo dinyatakan sebagai berikut :

Solusi perhitungan diberikan pada Gbr. 5. di mana dengan mengetahui rasio L/B dan e/B maka akan diperoleh nilai Hu/ (cu.B2) ; sehingga Hu dapat dihitung.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Bc9 u0 uHx

Page 16: tepon

16

Metode Analisis(Broms)

Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Pendek Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 6.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 6.a. Pola Keruntuhan Tiang Pendek – Kepala Tiang Terjepit

Gbr. 6.b. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Pendek – Kepala Tiang Terjepit pada Tanah Pasir

Gbr. 6.c. Reaksi Tanah dan Momen Lentur Tiang Pendek – Kepala Tiang Terjepit Pada Tanah Lempung

Page 17: tepon

17

Metode Analisis(Broms)

Pada tanah pasir maka kapasitas lateral dan momen maksimum dinyatakan sebagai berikut :

Hu = 1.5x 1 x L2 x B x KpMmax = 1 x L3 x B x Kp

Untuk tanah lempung, kapasitas lateral dan momen maksimum adalah sebagai berikut

HU = 9 x cu x B x (L‑15D)Mmax = 4.5 x cu x B x (L2 – 2.25 D2)

Seperti halnya pada kondisi kepala tiang bebas, maka untuk kondisi kepala tiang terjepit, solusi grafis juga diberikan berupa chart dengan suku tak berdimensi. L/B sebagaimana terlihat pada Gbr. 5.a dan 5.b

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Page 18: tepon

18

Metode Analisis(Broms)

Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Bebas (Free Head)

Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 7.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 7. Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Bebas

(a) pada Tanah Pasir (b) pada Tanah Lempung

Page 19: tepon

19

Metode Analisis(Broms)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Pada tanah pasir, karena momen maksimum terletak pada titik dengan gaya geser sama dengan nol, maka momen maksimum dan gaya ultimit lateral dapat dihitung sebagai berikut :

Mmax = Hmax (e + 0.67 x0)

dengan xo =

Hu =

dimana Mu adalah momen kapasitas ultimit dari penampang tiang.

Nilai Hu dapat dihitung dengan menggunakan chart hubungan antara nilai terhadap nilai seperti pada Gbr. 8.

p1

u

KDγ

H0.82

p1

u

u

KDγ

H0.54e

M

31p

u

BγK

H

41p

u

BγK

H

Page 20: tepon

20

Metode Analisis(Broms)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 8.a. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang pada Tanah PasirGbr. 8.b. Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang Panjang

pada Tanah Lempung

Untuk tanah lempung maka digunakan persamaan seperti pada tiang pendek yaitu :Mmax = Hu (e + 1.5 D + 0.5 xo)dimana xo =

Dc9

H

u

u

3u

u

Dc

M

2u

u

Dc

H

Dengan mengetahui nilai maka nilai

dapat ditentukan dari Gbr. 8.b. dan harga Hu dapat diperoleh.

Page 21: tepon

21

Metode Analisis(Broms)

Metoda Broms untuk Kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

Mekanisme keruntuhan yang mungkin terjadi dan distribusi dari tahanan tanah dapat dilihat pada Gbr. 9.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Gbr. 9. Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Terjepit

(a) pada Tanah Pasir (b) pada Tanah Lempung

Page 22: tepon

22

Metode Analisis(Broms)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Momen maksimum dan gaya ultimit lateral dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Mmax = Hmax (e + 0.67 x0)

Sedangkan untuk tanah lempung dapat digunakan persamaan :

Untuk perhitungan kapasitas lateral ultimit, maka untuk kondisi kepala tiang terjepit, Gbr. 8.a. dapat digunakan untuk tanah pasir, sedangkan untuk tanah lempung digunakan Gbr. 8.b.

o

u

0.5x1.5D

2MHu

0.5

p1

uo

o

uu

KDγ

H0.82x

0.67xe

2MH

Dc 9

H

u

u

ox

Page 23: tepon

23

Metode Analisis

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Metode Reese & MatlockDisamping kapasitas lateral ultimit sebagai kriteria desain, dapat pula digunakan defleksi lateral ijin. Metoda yang digunakan adalah Reese & Matlock yang menggunakan pendekatan reaksi subgrade.

Gbr. 7. 11. Pondasi Tiang dengan Beban Lateral H dan Momen M

(a) Defleksi ; (b) Slope ; (c) Momen ; (d) Geser ; (e) Reaksi Tanah (sumber: Reese & Matlock, 1956)

Page 24: tepon

24

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Perilaku tiang tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan

Solusi umum dari persamaan tersebut ditunjukkan dengan persamaan :

y = f(x, T, L, kh EI, H, M)dimana :x = kedalaman dibawah permukaan tanahT = faktor kekakuanL = panjang tiangkh = h . x = modulus reaksi subgrade horisontalB = diameter tiang atau sisi tiangEI = kekakuan tiangH = beban lateral yang diterima oleh kepala tiangM = momen yang diterima oleh kepala tiang.

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

0EI

yk

dx

yd h4

4

Page 25: tepon

25

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Persamaan‑persamaan berikut ini dapat digunakan untuk menghitung defleksi yx, momen Mx , slope Sx , gaya geser Vx , dan reaksi tanah px, sebagai berikut :

Harga‑harga Ay, As, Am, Av, Ap, By, Bs, Bm, Bv, BP, dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

2ppBAx

VVBAx

S

2

SBAx

bmBAx

23

BAx

T

MB

T

HAppp

T

MBHAVVV

EI

M.TB

EI

THASSS

MBTHAMMMEI

M.T

EI

THyy y

yy BA

Page 26: tepon

26

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Tabel 3. Koefisien B untuk Tiang Panjang(Zmax > 5) Kondisi Kepala Tiang Bebas(Sumber : R.J. Woodwood, et.al., 1972)

Tabel 2. Koefisien A untuk Tiang Panjang(Zmax 5) Kondisi Kepala Tiang Bebas(Sumber : R.J. Woodwood. et.al., 1972)

Page 27: tepon

27

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

Pada tiang dengan kepala terjepit, harga slope di kepala tiang adalah nol. Karena itu :

Dengan mengambil harga AS dan BS dari tabel 7.3 dan tabel 7.4., maka untuk x = 0 diperoleh :

Dengan demikian untuk perhitungan defleksi momen dan perlawanan tanah dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

EI

M.TB

EI

THASSS S

2

SBAx

0.93(H.T)M

0.931.75

1.623

B

A

H.T

M

S

S

T

HCp

THCMEI

THCy

px

mx

3

yx

Page 28: tepon

28

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC

Page 29: tepon

29

Metode Analisis(Reese & Matlock)

Sumber : Manual Pondasi Tiang, GEC