6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – teori Dasar/Umum Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem, perlu adanya pertimbangan – pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori yang dikenal secara umum. Beberapa landasan teori umum tersebut diuraikan di bawah ini. 2.1.1 Proyek Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proyek adalah rencana pekerjaan dengan sasaran khusus dan dengan saat penyelesaian yang tegas. Menurut Wikipedia, suatu proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan adalah sebuah kolaborasi yang biasanya melibatkan penelitian dan rancangan, yang dimana direncanakan dengan hati-hati untuk mendapatkan tujuan tertentu. Menurut Schwalbe (2000, p4), proyek adalah suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Menurut Gray (2000, p4), proyek adalah sesuatu yang kompleks, tidak rutin, usaha yang tepat waktu yang dibatasi oleh waktu , sumberdaya , dan spesifikasi performa yang didisain untuk kebutuhan pelanggan. Menurut Olson (2003, p2), suatu proyek melibatkan aktivitas yang baru dan kompleks, tujuan yang dapat didefinisikan melintasi berbagai tingkatan organisasi dan merupakan aktivitas yang unik.
48
Embed
teori Dasar/Umum 2.1.1 Proyek - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00106-IF Bab 2.pdf · • Proses manajemen proyek dipilih oleh tim manajemen proyek.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori – teori Dasar/Umum
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem, perlu adanya pertimbangan –
pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori yang dikenal secara umum.
Beberapa landasan teori umum tersebut diuraikan di bawah ini.
2.1.1 Proyek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proyek adalah rencana pekerjaan
dengan sasaran khusus dan dengan saat penyelesaian yang tegas.
Menurut Wikipedia, suatu proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan adalah
sebuah kolaborasi yang biasanya melibatkan penelitian dan rancangan, yang dimana
direncanakan dengan hati-hati untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Menurut Schwalbe (2000, p4), proyek adalah suatu usaha yang bersifat
sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik.
Menurut Gray (2000, p4), proyek adalah sesuatu yang kompleks, tidak rutin,
usaha yang tepat waktu yang dibatasi oleh waktu , sumberdaya , dan spesifikasi
performa yang didisain untuk kebutuhan pelanggan.
Menurut Olson (2003, p2), suatu proyek melibatkan aktivitas yang baru dan
kompleks, tujuan yang dapat didefinisikan melintasi berbagai tingkatan organisasi dan
merupakan aktivitas yang unik.
7
2.1.2 Software Project Management
Menurut Wikipedia, Software Project Management adalah seni dan ilmu
perencanaan dan proyek perangkat lunak terkemuka. Ini adalah sub-disiplin manajemen
proyek dalam proyek-proyek perangkat lunak mana yang direncanakan, dipantau dan
dikendalikan.
Tujuan perencanaan proyek adalah untuk mengidentifikasi ruang lingkup proyek,
estimasi kerja yang terlibat, dan membuat jadwal proyek. Perencanaan proyek dimulai
dengan persyaratan yang mendefinisikan perangkat lunak untuk dikembangkan. Rencana
proyek ini kemudian dikembangkan untuk menggambarkan tugas-tugas yang akan
mengarah pada penyelesaian.
Sementara tujuan dari pemantauan dan pengendalian proyek adalah untuk
menjaga tim dan manajemen tetap up to date pada kemajuan proyek. Jika proyek
menyimpang dari rencana, maka project manager dapat mengambil tindakan untuk
memperbaiki masalah. Pemantauan dan pengendalian proyek melibatkan status
pertemuan untuk mengumpulkan status dari tim. Ketika perubahan harus dilakukan,
perubahan kendali digunakan untuk menyimpan produk tetap up to date.
2.1.3 Manajemen Waktu Proyek
Menurut Schwalbe (2000, p11), didefinisikan meliputi proses - proses yang
dibutuhkan untuk memastikan ketepatan waktu pengerjaan suatu proyek. Proses – proses
utama yang terlibat pada manajemen proyek ini adalah :
1. Definisi Aktivitas (Activity definition) Pendefinisian aktivitas menghasilkan
Work Breakdown Structure (WBS) yang lebih spesifik dan penjelasan support
8
oleh tim proyek. Tujuan dari proses ini ialah untuk memastikan tim proyek
memiliki pengertian yang mendalam akan aktivitas atau tahapan yang harus
dijalankan sebagai bagian dari ruang lingkup proyek.
2. Barisan Aktivitas (Activity Sequencing) Setelah mendefinisikan aktivitas,
langkah selanjutnya adalah barisan aktivitas atau activity sequencing. Yaitu
meliputi memeriksa kembali aktivitas pada detail Work Breakdown Structure
(WBS), detail deskripsi produk, asumsi, dan batasan untuk menentukan
hubungan antar aktivitas.
3. Estimasi Durasi Aktivitas (Activity Duration Estimating) Proses selanjutnya ialah
mengestimasi durasi aktivitas. Output dari proses ini ialah estimasi durasi untuk
setiap aktivitas.
2.1.4 Pengertian Monitoring
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), monitoring adalah mengawasi,
mengamati, atau mengecek dengan cermat, terutama untuk tujuan khusus, memantau.
Menurut Djamin (1993, p114), untuk dapat melaksanakan monitoring yang baik
diperlukan :
a. Sistem pelaporan yang baik, yang memerlukan adanya komunikasi di antara
penanggung jawab masing – masing bagian kegiatan (project team members)
sehingga dapat diketahui apa yang sedang terjadi di lapangan.
b. Orang – orang yang tepat (right people), maksudnya,
a) penanggung jawab terhadap setiap kegiatan (project participants
responsible for activities);
9
b) pimpinan (supervisors) yang dapat mengintegrasikan laporan dari suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya, untuk dilakukan penyesuaian -
penyesuaian kegiatan.
c) Informasi yang benar. Informasi yang benar hanya dapat diperoleh bila
penanggung jawab setiap kegiatan atau langkah dipegang oleh orang –
orang yang tepat (right people).
c. Waktu yang tepat. Gejala – gejala hendaknya di laporkan atau di atasi sebelum
terjadi, agar dapat dilakukan tindakan – tindakan pengaman (corective action)
jauh sebelumnya.
2.1.4.1 Tujuan Monitoring
Menurut Departemen Sosial Republik IndonesiaBiro Perencanaan (2007), yang
bersumber dari http://perencanaan.depsos.go.id/.php?mod=news&id=44&t=p,tujuan
monitoring yaitu :
1. Mengkaji apakah kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah
tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran
kemajuan.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang
dari tujuan.
10
2.1.4.2 Manfaat Monitoring
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Biro Perencanaan (2007), yang
bersumber dari http://perencanaan.depsos.go.id/index.php?mod=news&id=44&t=p,
manfaat monitoring yaitu :
1. Bagi pihak penanggung jawab program :
• Salah satu fungsi manajemen yaitu pengendalian atau supervisi.
• Sebagai bentuk pertanggung-jawaban (akuntabilitas) kinerja.
• Untuk meyakinkan pihak - pihak yang berkepentingan.
• Membantu penentuan langkah - langkah yang berkaitan dengan kegiatan
proyek selanjutnya.
• Sebagai dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya.
2. Bagi pihak pengelola proyek, yaitu :
• Membantu untuk mempersiapkan laporan dalam waktu yang singkat.
• Mengetahui kekurangan - kekurangan yang perlu diperbaiki dan menjaga
kinerja yang sudah baik.
• Sebagai dasar (informasi) yang penting untuk melakukan evaluasi proyek.
2.1.4.3 Tipe dan Jenis Monitoring
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia Biro Perencanaan (2007), yang
bersumber dari http://perencanaan.depsos.go.id/index.php?mod=news&id=44&t=p, tipe
dan jenis monitoring yaitu :
11
• Aspek masukan (input) proyek antara lain mencakup : tenaga manusia, dana,
bahan, peralatan, jam kerja, data, kebijakan, manajemen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan proyek.
• Aspek proses / aktivitas yaitu aspek dari proyek yang mencerminkan suatu
proses kegiatan, seperti : penelitian, pelatihan, proses produksi, pemberian
bantuan.
• Aspek keluaran (output), yaitu aspek proyek yang mencakup hasil dari proses
yang terutama berkaitan dengan kuantitas (jumlah).
2.1.4.4 Memonitor dan mengontrol kerja proyek
Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p95) :
1. Perencanaan proyek manajemen
Isi perencanaan proyek manajemen merubah pandangan yang terlalu
mengandalkan area aplikasi dan kompleksitas dari proyek. Proses ini menghasilkan
perencanaan proyek manajemen yang diperbaharui dan diperbaiki melalui proses
penggantian kontrol yang terintegrasi. Perencanaan proyek manajemen
mendefinisikan bagaimana proyek dijalankan, dimonitor, dikontrol dan ditutup.
Perencanaan proyek manajemen melakukan pengumpulan dokumen dari output,
proses perencanaan dari sekumpulan proses termasuk :
• Proses manajemen proyek dipilih oleh tim manajemen proyek.
• Tingkatan implementasi pada masing – masing proses dipilih.
• Deskripsi dari tool dan teknik digunakan untuk menyelesaikan proses.
12
• Bagaimana proses yang dipilih akan digunakan untuk mengatur proyek
khusus, termasuk ketergantungan dan interaksi di antara input, proses,
output.
• Bagaimana pekerjaan dijalankan untuk tercapainya tujuan projek.
• Bagaimana penggantian yang dilakukan akan dimonitor dan dikontrol.
• Bagaimana konfigurasi manajemen akan dilaksanakan.
• Bagaimana integritas pelaksanaan pengukuran akan dipertahankan dan
digunakan.
• Kebutuhan dan teknik untuk berkomunikasi di antara pemegang saham.
• Siklus hidup proyek dipilih dan, untuk berbagai tahapan proyek,
diasosiasikan tahapan proyek.
• Kunci manajemen mereview isi, luas dan waktu untuk menfasilitasi isu – isu
yang ada dan menunda pengambilan keputusan.
2. Informasi pelaksanaan kerja
Status informasi dari pengerjaan proyek dilaksanakan untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek secara rutin dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan
perencanaan proyek manajemen. Yang termasuk dalam informasi ini, tetapi tidak
dibatasi untuk :
• Kemajuan jadwal menunjukkan status informasi.
• Dapat disampaikan yang telah dilengkapi dan tidak dilengkapi.
• Jadwal kegiatan yang dimulai dan telah diselesaikan.
• Perluasan untuk standar kualitas ditemukan.
13
• Biaya diperhitungkan dan diperhatikan.
• Perkiraan untuk kelengkapan jadwal kegiatan dimulai.
• Kelengkapan persentase secara fisik dari kegiatan jadwal tidak
dikembangkan.
• Pelajaran dokumentasi dipost untuk pelajaran yang diajarkan berbasis
pengetahuan.
• Pemanfaatan sumber sepenuhnya.
3. Menolak permintaan perubahan
Menolak permintaan perubahan termasuk permintaan perubahan yang
mendukung dokumentasi, dan mereview perubahan status yang menunjukkan
pembagian dari menolak permintaan penggantian.
2.1.4.5 Memonitor dan mengontrol kerja proyek : Tools dan Techniques
Menurut a guide to the Project Management Body of Knowledge (2004, p95) :
1. Metodologi manajemen proyek
Metodologi manajemen proyek didefinisikan sebagai suatu proses yang
membantu tim manajemen proyek dalam monitoring dan controlling kerja
proyek yang dilaksanakan berikut dengan perencanaan proyek manajemen.
2. Sistem informasi manajemen proyek
Sistem informasi manajemen proyek, suatu sistem automatisasi, yang digunakan
oleh tim manajemen proyek untuk memonitor dan mengontrol pemilihan
14
kegiatan yang direncanakan dan dijadwalkan pada perencanaan proyek
manajemen.
3. Teknik penilaian yang diterima
Teknik penilaian yang diterima mengukur kinerja proyek seperti pergerakan dari
proyek awal melalui penutupan proyek. Metodologi penilaian manajemen yang
diterima bermaksud untuk peramalan yang akan datang berdasarkan kinerja masa
lampau.
4. Pertimbangan ahli
Pertimbangan ahli digunakan oleh tim manajemen proyek untuk memonitor dan
mengontrol kerja proyek
2.1.5 Pengertian Sistem
Lucas (1992, p2) mengatakan, sistem adalah suatu himpunan komponen dan
variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantungan satu sama lain dan
terpadu.
Menurut Hall (2001, p5) mengatakan, sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen – komponen yang saling berkaitan atau sub elemen–sub elemen yang bersatu
untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut McLeod (2001, p10) sistem adalah sekelompok elemen yang
berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
15
2.16 Pengertian Informasi
Menurut Kamus Komputer dan Teknologi informasi mengatakan,
informasi adalah Keterangan, penerangan. Data yang telah diproses ke dalam
suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata,
sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa
bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Menurut Jogiyanto (1990, p11) Informasi adalah data yang dapat diolah
yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Murdik (1973, p12) Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Menurut Azmi dalam websitenya mengatakan bahwa Informasi adalah
data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna
dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang.
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri
yaitu :
1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila
penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti benar.
2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru
pada informasi yang talah ada.
4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah.
16
5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna
karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut.
Menurut Jhon Burch (1986, p3) mengemukakan suatu bentuk siklus informasi
(Information Cycle) seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi suatu informasi, kemudian user
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang
berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain akan membuat sejumlah data kembali,
data tersebut akan ditangkap sebagai input untuk diproses selanjutnya.
17
2.1.7 Konsep Analisis dan Perancangan
Menurut kamus komputer dan teknologi informasi, analisis adalah
analisa; kupasan.
Menurut McLeod (2001, p190) mengatakan bahwa analisis sistem
(system analysis) adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan
untuk merancang sistem baru atau diperbaharui. Di dalam tahap analisis sistem,
analisis sistem terus bekerja sama dengan manager, dan komite pengarah sistem
informasi manajemen yang terlibat dalam titik – titik yang penting.
Tahap – tahapannya antara lain :
a. Mengumpulkan penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek.
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi.
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem.
e. Menyiapkan usulan rancangan.
f. Menyetujui atau menolak rancangan sistem.
Menurut Jugiyanto (1990, p129) mengatakan analisis sistem merupakan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian dan komponennya
dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan –
permasalah, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan
kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan dapat di usulkan
baikan – perbaikannya.
18
Menurut Jugiyanto (1990, p130) memaparkan langkah – langkah analisis
sistem yang antara lain adalah :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada.
c. Menganalisa sistem.
d. Membuat laporan hasil analisis.
2.1.8 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Menurut Pressman (2001, p20), rekayasa piranti lunak adalah penerapan dan
penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dalam usaha menghasilkan piranti lunak yang
ekonomis, dapat dihandalkan dan bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya.
Paradigma rekayasa piranti lunak yang sering digunakan adalah the classic life cycle
atau lebih dikenal dengan waterfall model.(Pressman,2001,p28 29).
Gambar 2.2 Life Cycle Waterfall Model
19
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam waterfall model ini adalah :
1. Analisis dan perancangan sistem (System Information dan modelling)
Piranti lunak merupakan bagian dari suatu sistem yang lebih besar
sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan
kebutuhan untuk semua elemen sistem. Hal ini penting karena piranti
lunak harus lebih dulu berinteraksi dengan elemen-elemen lainnya seperti
perangkat keras, pengguna dan database.
2. Analisis kebutuhan piranti lunak (Software Requirement Analysis)
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif dan terfokus
khususnya pada piranti lunaknya. Untuk mengerti sistem yang akan
dibangun, seorang pembuat sistem harus memahami informasi yang
dibutuhkan piranti lunak, fungsi-fungsi, performance dan antar muka.
3. Perancangan (Design)
Perancangan dipusatkan pada empat atribut program yaitu struktur data,
arsitektur piranti lunak, perincian prosedur, dan karakteristik antar muka.
Sama seperti piranti lunak, perancangan ini juga menjadi bagian dari
konfigurasi piranti lunak.
4. Pengkodean (Coding)
Di dalam tahapan ini, pengkodean bertujuan untuk menterjemahkan
desain ke dalam bentuk yang dapt dimengerti oleh mesin. Jika desain
20
dilakukan secara terperinci, pengkodean dapat dilakukan secara mekanik
seluruhnya.
5. Pengujian (Testing)
Setelah proses pengkodean selesai, dilakukan pengujian sampai semua
perintah selesai diuji. Pengujian ini bertujuan untuk menemukan
kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan apa
yang diharapkan.
6. Dukungan (Support)
Piranti lunak ini akan mengalami perbaikan secara terus menerus setelah
dipergunakan oleh pengguna dan apabila terjadi perubahan karena
terjadinya kesalahan, hal ini menyebabkan diperlukannya perbaikan
fungsional dan unjuk kerja piranti lunak. Pemeliharaan piranti lunak
menawarkan setiap langkah daur hidup yang terdahulu menjadi program
yang sudah ada daripada membuat suatu program yang baru.
2.1.8.1 Elemen Pokok Rekayasa Piranti Lunak
Elemen pokok rekayasa piranti lunak sebagai berikut :
1. Process
Pada proses RPL merupakan perekat yang mengikat lapisa-lapisan teknologi
secara bersama dan memampukan perangkat lunak komputer untuk berkembang
secara tepat waktu dan rasional. Proses menggambarkan suatu kerangka kerja
21
untuk sekumpulan dari Key Process Areas (KPAs) yang harus ditetapkan untuk
keefektifan pengiriman dari teknologi rekayasa piranti lunak. Key Process Areas
merupakan bentuk dasar bagi control managemen dari proyek-proyek piranti
lunak dan menerapkan konteks dimana metode teknis dapat diterapkan. Produk
kerja (model, dokumen, data, laporan, bentuk , dll) yang diproduksi, kualitas
yang dipastikan, dan perubahan yang diatur dengan baik.
2. Methods
Metode Rekayasa Piranti Lunak menyediakan teknik bagaimana cara untuk
membangun piranti lunak. Metode yang meliputi suatu ruang lingkup tugas yang
luas yang meliputi analisa kebutuhan, desain, konstruksi program, pengujian, dan
dukungan. Metode Rekayasa Piranti Lunak bergantung pada prinsip-prinsip
dasar yang memerintah tiap area dari teknologi dan kegiatan modelling dan
teknik deskriptif berikutnya.
3. Tools
Peranan Rekayasa Piranti Lunak menyediakan dukungan yang otomatis dan
semi-otomatis bagi proses dan metode-metodenya. Ketika peralatan itu
terintegrasi, maka informasi yang dibentuk oleh suatu alat dapat digunakan oleh
yang lainnya. Suatu sistem yang mendukung perkembangan piranti lunak disebut
Computer-Aideds Software (CASE), telah didirikan. CASE merupakan
kombinasi dari software, hardware, dan suatu basis data rekayasa piranti lunak
(sebuah tempat penyimpanan yang berisi informasi penting tentang analisis,
22
desain, konstruksi program, dan pengujian) untuk menciptakan suatu lingkungan
analogis rekayasa piranti lunak untuk CAD/CAE (computer-aided
design/engineering) untuk perangkat keras.
2.1.9 Pengertian Internet
Menurut Hahn (1996, p2) internet adalah jaringan besar yang dibentuk
dari interkoneksi jaringan komputer dan komputer tunggal di seluruh dunia,
lewat saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya.
Menurut Ellsworth (1995,p3) mengatakan internet(Interconnection
Network)merupakan suatu jaringan yang luas yang terdiri dari jaringan komputer
yang saling berhubungan di seluruh penjuru dunia. Internet terdiri dari ribuan
sampai jutaan jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia yang terhubung
lewat media seperti : satelit, jalur telepon dan sistem komunikasi lainnya.
Menurut Nugroho (2004,p1) internet adalah suatu media informasi
komputerglobal yang dapat dikatakan sebagai teknologi tercanggih abad ini.
Sedangkan menurut Septanto (1998,p1) mendefinisikan internet secara
umum yaitu sebuah jaringan super network yang terdiri dari kumpulan jaringan
yang saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan protokol TCP/IP,
dimana jaringa tersebut dapat dengan mudah di akses dari jarak jauh hanya
dengan menggunakan saluran telepon lokal.
Menurut Sidharta (1996) : walaupun secara fisik Internet adalah
interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus
dipandang sebagai sumber daya informasi. Isi Internet adalah informasi, dapat
23
dibayangkan sebagai suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat
besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain
(maya) karena hampir seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet
seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.
Heywood (1996) menerangkan : sejarah Internet bermula pada akhir dekade 60-
an saat United States Department of Defense (DoD) memerlukan standar baru
untuk komunikasi Internetworking. Yaitu standar yang mampu menghubungkan
segala jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer,
organisasi penelitian dan ilmiah di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan
tahan kerusakan sehingga mampu beroperasi didalam kondisi minimum akibat
bencana atau perang.
Tahun 1969 Advanced Research Project Agency (ARPA) dibentuk
tugasnya melakukan penelitian jaringan komputer mempergunakan teknologi
packet switching. Jaringan pertama dibangun menghubungkan 4 tempat yaitu :
UCLA, UCSB, Utah dan SRI International. Hingga tahun 1972 jaringan ini telah
menghubungkan lebih dari 20 host dan disebut sebagai ARPANet. ARPANet
kemudian menjadi backbone Internetworking institusi pendidikan, penelitian,
industri dan kontraktor terutama yang berkaitan dengan jaringan militer
(MILNet).
Tahun 1986 ARPANet mulai dikomersialkan dengan mengisolasikan jaringan
militer. National Science Foundation (NFS) kemudian membiayai pembongkaran
backbone ARPANet menjadi backbone Internet komersial dan dikelola oleh
Advanced Network Service (ANS). Andrew S. Tanenbaum (1996) : andil besar
24
dalam perwujudan Internet adalah tergabungnya jaringan regional seperti SPAN
(jaringan fisika energi tinggi), BITNET (jaringan mainframe IBM), EARN
(jaringan akademis Eropa dan digunakan pula di Eropa Timur) dan ditambah
dengan sejumlah link transatlantik yang beroperasi pada 64 Kbps - 2 Mbps pada
tahun 1988.
Menurut Tung (1997), jaringan pendukung Internet di seluruh dunia
adalah :
™ Amerika didorong oleh NFS - ANSNet dan CO+RE (jaringan non profit
terbatas)
yang bekerjasama dengan Commercial Internet Exchange (CIX) serta Sprint
(perusahaan telekomunikasi umum) tahun 1990. Pengesahaan RUU NREN
(National Research and Education Network) oleh Kongres Amerika pada
Desember 1991. Ditambah 8 aliansi jaringan regional yang tergabung dalam
The Corporation for Regional an Enterprise Networking (CoREN) yaitu :