teori-biaya

Teori Biaya Produksi

Abd. Jamal, S.E., M.Sihttp://abdjamal1966.wordpress.com

[email protected]@aim.com

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Konsep Biaya

Biaya (cost) dihadapi oleh berbagai komponen, seperti : manajer, politisi, dan konsumen, dengan istilah masing-masing (misal, pengeluaran, anggaran atau budget)

Ekonom menggunakan konsep biaya yang lebih luas : Nilai dari peluang (opportunities) yang dikorbankan

Tidak semua biaya melibatkan pengeluaran moneter langsung ekonom membedakan: Biaya eksplisit pengeluaran langsung Biaya implisit pengeluaran tidak langsung

2Teori Biaya Produksi | Abd. Jamal


Opportunity Cost

Teori Biaya Produksi | Abd. Jamal 3

Gagasan ekonom bahwa biaya merupakan nilai dari peluang yang dikorbankan didasarkan pada konsep Opportunity Cost

Opportunity cost nilai dari alternatif terbaik selanjutnya yang hilang, bila alternatif yang lain dipilih

Opportunity cost meliputi biaya eksplisit dan implisit

Opportunity cost berguna di dalam pengambilan keputusan

Lingkungan yang berbeda memiliki opportunity cost yang berbeda


Economic Cost vs Accounting Cost

Economic costs sama dengan opportunity cost(biaya eksplisit + biya implisit)

Accounting costs adalah biaya yang dimunculkan dalam akuntansi (biaya eksplisit) yang terjadi di masa lalu



Sunk Costs

Sunk costs biaya yang telah terjadi, dan tidak dapat ditutupi lagi Biaya ini tidak dapat dimasukkan ke dalam biaya

perusahaan

Contoh : Anda membeli sebuah toko seharga Rp 200 juta,-di suatu kota. Anda membayar panjar sebesar Rp 5 juta. Akan tetapi, Anda mendapatkan informasi harga toko di kota tersebut tidak lebih dari Rp 185 juta, sehingga membatalkan untuk membeli toko tersebut

Panjar yang Rp 5 juta,- menjadi sunk costs

Jadi Economic cost Rp 180 juta



Short-run Costs

Total Fixed Cost (TFC) = FC Biaya yang tidak tergantung pada berapa banyak

output yang dihasilkan. Misal, biaya sewa gedung

Total Variable Cost (TVC) = VC Biaya yang tergantung pada banyaknya jumlah

output yang diproduksi

Total Cost (TC) = TFC + TVC



Marginal Cost (MC) Perubahan total cost sebagai akibat berubahnya

output sebanyak satu unit (TC/Q)

Average Fixed Cost (AFC) = TFC/Q

Average Variable Cost (AVC) = TVC/Q

Average Cost (AC) = TC/Q



Contoh

Output FC VC TC MC AFC AVC AC

0 50 0 50 - - - -

1 50 50 100 50 50 50 100

2 50 78 128 28 25 39 64

3 50 98 148 20 16,7 32,7 49,3

4 50 112 162 14 12,5 28 40,5

5 50 130 180 18 10 26 36

6 50 150 200 20 8,3 25 33,3

7 50 175 225 25 7,1 25 32,1

8 50 204 254 29 6,3 25,5 31,8

9 50 242 292 38 5,6 26,9 32,4

10 50 300 350 58 5 30 35

11 50 385 435 85 4,5 35 39,5


TC=28Q=1

TC/Q = 28/1= 28

28

FC/Q = 50/4=12,5

12,5

VC/Q = 150/6=2525

TC/Q = 292/9=32,4

32,4


Short-run Cost Curves


TFC

TC

VC

50

0 Q

Cost

7

A

Titik A MC = AVC


Short-run Cost Curves


AFC

AC

AVC

0 Q

Cost

7

A

MC


Long-run Costs

Dalam jangka panjang perusahaan dapat mengubah semua input (tidak ada lagi yang fixed) dan mengupayakan meminimumkan biaya

Isocost line meliputi semua kemungkinan kombinasi input yang dibeli dengan total cost tertentu (given)



Long-run Cost Curves


C1

Isoquant

0 Labor

Capital

L1

A

C3C2

K2

L3L2

K3

K1

Isocost lineExpansion Path


Long-run Cost Curves


LTC

0 Q

LTCTitik A LMC = LAC

A


Long-run Cost Curves (contd)


LAC

0 Q

LMC, LAC

LMC

A


Hubungan Short-run dan Long-run Cost (CRTS)


SAC3

0 Q

Cost per unit (Rp)

SMC3

LAC=LMC

SAC2SAC1SMC2SMC1

Q1 Q2 Q3

10

3rd plant is best,Output is the most


Hubungan Short-run dan Long-run Cost (Economies and Diseconomies of Scale)


SAC3

0 Q

Cost per unit (Rp)

SMC3

LACSAC2SAC1

SMC2

SMC1

Q1

8

LMC

10A

B

Higher output level diseconomiesSmall plant is better than a minimum size (B than A)


teori-biaya

Documents