Top Banner
PENDAPATAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi Dosen Pengampu: Diana Rahmawati, M.Si Disusun Oleh : Kelompok 5 Palupi Anggun K 12803241015 Seruni Purbaningtyas 12803241017 Istiana Dewi K 12803241018 Rochmad Nugroho 12803241032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
25

teori akuntansi bab pendapatan

Apr 04, 2023

Download

Documents

Pipit Utami
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: teori akuntansi bab pendapatan

PENDAPATAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu: Diana Rahmawati, M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Palupi Anggun K 12803241015

Seruni Purbaningtyas 12803241017

Istiana Dewi K 12803241018

Rochmad Nugroho 12803241032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

Page 2: teori akuntansi bab pendapatan

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kahadirat Allah

Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya,

sehingga kami dapat membuat makalah ini tanpa ada suatu

halangan yang berarti. Makalah ini kami susun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi yang

didalamnya menjelaskan tentang Pendapatan. Terima kasih

kami ucapkan kepada:

1. Ibu Diana Rahmawati, M.Si dosen pengampu mata

kuliah Teori Akuntansi

2. Teman-teman Pendidikan Akuntansi yang hingga

saat sudah membantu kelancaran penyelesaian

makalah ini

3. Berbagai pihak yang selalu

mendukung penyelesaian makalah ini

Kami menyadari masih ada kekurangan dalam

penulisan makalah ini, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Page 3: teori akuntansi bab pendapatan

Semoga makalah yang kami susun ini bisa menjadi

bahan referensi dan memberikan informasi bagi

pembaca.

Yogyakarta, 16 April

2015

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep dasar upaya dan hasil menyatakan bahwa hasil

atau capaian harus diperoleh dengan upaya dan bukan

sebaliknya capaian dulu baru capaian menanggung upaya.

Dalam akuntansi, pendapatan merepresentasi capaian dan

biaya merepresentasi upaya. Dengan demikian, konsep

Page 4: teori akuntansi bab pendapatan

upaya dan hasil mempunyai implikasi bahwa pendapatan

dihasilkan oleh biaya. Artinya, hanya dengan biaya

pendapatan bisa tercipta dan bukan sebaliknya

pendapatan menanggung biaya.

Walaupun demikian, secara teknis akuntansi pendapatan

biasanya diukur lebih dahulu dan baru kemudian biaya

yang diperkirakan mengasilkan pendapatan tersebut

diukur sehingga laba dapat ditentukan dengan tepat.

Oleh karena itu, dalam statemen laba rugi pendapatan

disajikan dahulu dan baru kemudian dikurangi dengan

biaya. Namun demikian tidak berarti pendapatan

menanggung biaya. Biaya bukan merupakan beban yang

harus dihindari tetapi merupakan upaya yang sengaja

dilakukan dengan senang hati serta penuh kesadaran,

semangat dan pengertian.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan?

2. Bagaimanakah pendapatan bisa terjadi?

3. Bagaimanakah memperlakukan pendapatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa arti dari pendapatan

2. Mengetahui bagaimana pendapatan bisa terjadi

3. Mengetahui dan memahami perlakuan dalam pendapatan

BAB II

Page 5: teori akuntansi bab pendapatan

PEMBAHASAN

Pengertian Pendapatan

SFAC No. 6, FASB mendefinisikan pendapatan sebagai

berikut: ”Revenues are inflows or other enhancement of an entity or

settlements of its liabilities (or combination of both) from delevering or

producing goods, rendering services or other activities that constitute the

entity’s ongoing major or central operations”.

Karakteristik-Karakteristik Pendapatan

karakteristik – karakteristik yang membentuk pengertian

pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian

pendapatan adalah :

1. Aliran masuk atau kenaikan aset

2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau

sentral yang menerus

3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewjibn

4. Suatu entitas

5. Produk perusahaan

6. Pertukaran produk

7. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa

bentuk

8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas

Page 6: teori akuntansi bab pendapatan

Aliran Masuk Atau Kenaikan Aset

Untuk menyatakan bahwa pendapatan itu ada

atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian

yang menaikan aset atau menimbulkan aliran masuk

aset. Akan tetapi, tidak semua kenaikkan aset

dapat menimbulkan pendapatan. Paton dan Litleton

(1970, hlm 47) menyebutkan bahwa aset dapat

bertambah karena berbagai transaksi, kejadian,

atau keadaan sebagai berikut:

a. Transaksi pendanaan yang berasal dari

kreditor dan investor

b. Laba yang berasal dari kegiatan investasi

c. Hadiah, donasi, atau temuan

d. Revaluasi aset yang telah ada

e. Penyedia dan penyerahan produk

Untuk disebut sebagai pendapatan, aliran aset

masuk adalah jumlah rupiah. FASB mengisyaratkan

jumlah kotor dengan menyatakan bahwa pendapatan

adalah jumlah rupiah yang datang dari penyerahan

produk atau pelaksanaan jasa.

Operasi Utama Berlanjut

Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan

operasi atau bukan kegiatan investasi atau

pendanaan. Kegiatan operasi ini diwujudkan dalam

Page 7: teori akuntansi bab pendapatan

bentuk memproduksi dan mengirim berbagai barang

kepada pelanggan atau menyerahkan atau

melaksanakan berbagai jasa.

Pengertian “operasi utama” dalam hal ini

lebih dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan

yaitu menghasilkan produk atau jasa untuk

mendatangkan laba dan bukan untuk membatasi jenis

produk menjadi produk utama dan produk samping.

Operasi dan Nonoperasi

Produk yang dihasilkan secara tidak rutin

atau insidental sering dianggap sebagai pos

pendapatan “nonoperasi” dan dipisahkan

peyajiaannya. Untuk kepentingan manajerial,

pemisahaan kegiatan menjadi operasi dan nonoperasi

dapat saja dilakukan. Akan tetapi, untuk tujuan

eksternal, kedua kegiatan tersebut harus tetap

dipandang sebagai operasi.

Penurunan Kewajiban

Pengiriman barang atau pelaksanaan jasa akan

mengurangi kewajiban yang menimbulkan kewajiban.

Kejadian pengiriman barang (event) mengubah

kewajiban menjadi pendapatan. Timbulnya pendapatan

yang berasal dari turunnya kewajiban banyak dipicu

oleh penyesuaian akhir tahun. Asas alrual juga

Page 8: teori akuntansi bab pendapatan

menimbulkan kenaikan aset yang memenuhi definisi

sebagai pendapatan.

Suatu entitas

Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan

aset bukannya kenaikan ekuitas bersih meski pun

kenaikan aset tersebut akhirnya berpengaruh

terhadap kenaikan ekuitas bersih. Jadi aset yang

masuk itulah yang disebut dengan pendapatan. Oleh

karena itu kenaikan aset karena pendapatan. Jadi,

naiknya ekuitas merupakan konsekuensi bukan sumber

pendapatan sehingga pendapatan tidak dapat

didefinisikan sebagai kenaikan ekuitas.

Produk perusahaan

Pendapatan merupakan aliran masuk aset dan

hal tersebut berkaitan dengan aliran fisis berupa

penyerahan produk perusahaan. Walaupun aset

merupakan objek, pendapatan berkaitan dengan

kenaikan nilai aset. Jadi pendapatan adalah

kejadian moneter naiknya nilai perusahaan karena

produksi atau penjualan produk

Pertukaran

Paton dan Littleton memasukan kata pertukaran

dalam definisinya karena pendapatan akhirnya harus

dinyatakan dalam satuan moneter yang paling

Page 9: teori akuntansi bab pendapatan

objektif adalah kalau jumlah rupiah tersebut

merupakan hasil transaksi atau pertukaran antara

pihak independen. Dengan konsep harga sepakatan,

pendapatan dinyatakan dalam jumlah rupiah

penghargaan dalam transaksi penjualan yang

besarnya sama dengan harga jual persatuan

dikalikan kuantitas terjual.

Berbagai Bentuk dan Nama

Pendapatan adalah konsep yang bersifat

generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai

bentuk dan nama apapun.

Untung

Seperti pendapatan, kata – kata kunci yang

melekat pada pengertian untung adalah :

1. kenaikan ekuitas ( aset bersih )

2. transaksi periferal atau insidental

3. selain yang berupa pendapatan atau

investasi oleh pemilik

FSAB merinci lebih lanjut transaksi,

kejadian, atau keadaan yang menimbulkan untung

menjadi empat sumber atau karakteristik yaitu :

Page 10: teori akuntansi bab pendapatan

a. periferal dan insidental

b. transfer nontimbal – balik

c. penahana aset

d. faktor lingkungan

Pengakuan Pendapatan

Pengakuan merupakan pencatatan jumlah rupiah secara

resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah

tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Pengertian

pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan

bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga harus

dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan

demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi

pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut

diakui ( dicatat secara resmi ) sebagai pendapatan.

Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari

landasan konsptual. Oleh karena itu, secara konseptual

pendapatan hanya dapat diakui jika memenuhi kualitas

terukuran dan keterandalan.

Pembentukan Pendapatan

Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa

pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak bersamaan

Page 11: teori akuntansi bab pendapatan

dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses

berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai

hasil transaksi tertentu.

Operasi perusahaan meliputi kegiatan produksi,

penjualan, dan pengumpulan piutang. Konsep pembentukan

ini sering disebut pendekatan proses pembentukan

pendapatan atau pendekatan kegiatan. Pendekatan ini

dilandasi oleh konsep dasar upaya dan hasil / capaian

serta kontinuitas usaha.

Realisasi Pendapatan

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat

dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi

kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen

(pembeli) untuk membayar produk baik produk telah

selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat sama

sekali. Berdasarkan konsep, pendapatan sebenarnya

terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi

penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau

kontrak tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau

terbentuk.

Konsep realisasi atau pendekatan transaksi lebih

menekankan kejadian yang dapat menandai pengakuan

pendapatan yaitu :

Page 12: teori akuntansi bab pendapatan

1. kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa

lain melalui proses penjualan yang sah atau

semacamnya ( misalnya kontrak penjualan ).

2. penguatan atau validasi transaksi penjualan

tersebut dengan diperolehnya aset lancar ( kas,

setara kas, atau piutang ).

Kriteria Pengakuan Pendapatan

Pendapatan baru dapat diakui setelah suatu produk

selesai diproduksi dan penjualan benar – benar telah

terjadi yang ditandai dengan penyerahan barang, FASB

mengajukan dua kriteria pengakuan pendapatan ( dan

untung ) dan harus dipenuhi, yaitu :

1. terealisasi atau cukup pasti terealisasi

2. terbentuk / terhak

Terbentuknya pendapatan tidak harus selalu

mendahului realisasi pendapatan; dapat terjadi,

pendapatan terealisasi sebelum terbentuk. Kam

mengemukakan kriteria pengakuan secara lebih teknis.

Pendapatan baru dapat diakui jika dipenuhi syarat –

syarat berikut :

1. keterukuran nilai aset

2. adanya suatu transaksi

3. Proses penghimpunan secara substansial telah

selesai

Page 13: teori akuntansi bab pendapatan

Saat Pengakuan Pendapatan

a. Pada saat kontrak penjualan

Dapat terjadi perusahaan telah menandatangani

kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas

untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan

belum mulai memproduksi barang. Pada saat ini

pendapatan sudah terealisasi tetapi belum

terbentuk. Pengakuan harus menunggu sampai proses

penghimpunan cukup selesai yaitu di tahap

penjualan. Sementara itu, pembayaran dimuka harus

diakui sebagai kewajiban sampai barang atau jasa

diserahkan kepada pembeli.

b. Selama proses produksi secara bertahap

Dalam industry tertentu, pembuatan produk

memerlukan waktu yang cukup lama. Pengakuan

pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per

perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses

produksi atau sekaligus pada saat projek selesai

dan dikerjakan.

Akresi

Berkaitan dengan pengakuan pendapatan sebagai fungsi

kegiatan produksi adalah masalah akresi yaitu

pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses

alamiah lainnya. Dari segi pelaporan laba periodic,

tidak diakuinya akresi sebagai pendapatan bukan berarti

Page 14: teori akuntansi bab pendapatan

meniadakan arti penting akresi, lebih-lebih untuk

kepentingan analisis internal. Bila harus dilaporkan,

pelaporan harus sedemikian sehingga tidak memberi kesan

bahwa akresi telah terealisasi. Jumlah rupiah kreditnya

harus dilaporkan terpisah dari laba yang telah benar-

benar teralisasi.

Apresiasi

Apresiasi adalah selisih “nilai pasar wajar” asset

perusahaan dengan kos (atau nilai buku asset

terdepresiasi). Apresiasi berlaku untuk semua jenis

asset tidak terbatas pada asset yang yang dikategori

sebagai produk. Apresiasi lebih kurang memenuhi

pengertian pendapatan karena tidak berkaitan langsung

dengan operasi perusahaan tetapi lebih berkaitan

dengan kondisi pasar.

Paton dan Littelon (1970) sangat menentang pengakuan

apresiasi sebagai pendapatan. Argumen yang diajukan

diuraikan berikut ini:

1. Apresasi bukan merupakan transaksi

2. Apresiasi tidak objektif

Penghematan Kos

Dua pos yang bersangkutan dengan proses pembelian yang

sering dianggap sebagai pendapatan, yaitu potongan

pembelian dan pembelian dengan harga murah atau

Page 15: teori akuntansi bab pendapatan

pembelian beruntung. Potongan pembelian tidak memenuhi

definisi pendapatan karena berkaitan dengan proses

pembelian yaitu proses pemerolehan asset pada tingkat

awal. Oleh karena itu, mengakui pendapatan pada tingkat

ini sama saja dengan mengantisipasi pendapatan. Hal ini

merupakan salah satu contoh ekstrem pengakuan

pendapatan yang belum terealisasi. Jika potongan

pembelian diakui sebagai pendapatan yang terealisasi

maka akan terjadi hal yang janggal yaitu bahwa

perusahaan yang baru saja berdiri dan belum memproduksi

dan menjual produk sudah memperoleh pendapatan melalui

proses pembelian bahan baku dengan memanfaatkan

potongan yang ditawarkan.

c. Pada saat produksi selesai

Jika sudah ada kontrak penjualan sebelumnya tidak

menjadi masalah dengan pengakuan pada saat produk

selesai karena pendapatan sudah terealisasi dengan

pada saat produk selesai pendapatan secara

substansial sudah terbentuk.

d. Pada saat penjualan

Pengakuan ini merupakan dasar yang paling umum

karena pada saat penjualan kriteria penghimpunan

dan realisasi telah terpenuhi. Kriteria

terealisasi telah dipenuhi karena telah ada

kesepakatan pihak lain untuk membayar jumlah

rupiah pendapatan secara objektif. Dengan

Page 16: teori akuntansi bab pendapatan

demikian, saat penjualan merupakan saat yang

kritis dalam operasi perusahaan sehingga menjadi

standar utama dalam pengakuan pendapatan.

Kembalian dan Potongan Tunai

Kembalian atau return untuk suatu periode yang

timbul akibat barang cacat atau rusak dicatat dengan

membalik jurnal yang telah dibuat pada saat penjualan

dengan jumlah rupiah pengembalian. Demikian juga

keringanan-keringanan dapat diperlakukan dengan cara

yang sama. Adakalanya terjadi penjualan barang yang

disertai dengan hak pembeli untuk mengembalikan barang

bukan karena bukan karena barang rusak atau alasan umum

lainnya melainkan karena perjanjian menyatakan bahwa

pembeli berhak mengembalikan barang dalam periode

tertentu, contoh pengembalian produk baru dalam tahap

perkenalan atau percobaan. Adanya potongan tunai

penjualan sama sekali tidak menghalangi pengakuan

pendapatan pada saat penjualan. Masalah yang timbul

tidak berkaitan dengan pengakuan pendapatan tetapi

dengan berapa rupiah pendapatan harus dicatat.

Kos Purna-jual

Masalah yang paling pelik dan sulit adalah masalah

yang bersangkutan dengan penyesuaian yang diperlukan

untuk mengakui pengaruh kegiatan yang mungkin terjadi

setelah penjualan dan harus dibebankan terhadap

Page 17: teori akuntansi bab pendapatan

penjualan tersebut. Prosedur umum yang biasanya

dilakukan untuk mengantisipasi kos semacam ini adalah

mendebit jumlah rupiah taksiran kos kegiatan dan

mengkredit jumlah rupiah yang sama ke dalam akun

cadangan melalui penyesuaian akhir tahun. Jumlah rupiah

debit tersebut menjadi pengurang langsung terhadap

pendapatan dan jumlah rupiah kredit yang sama akan

menjadi kontra terhadap jumlah rupiah piutang.

Kerugian Piutang

Keberatan lain terhadap dasar penjualan adalah

pendapat yang menyatakan bahwa piutang bukanlah

merupakan bukti yang efektif terhadap realisasi

pendapatan karena piutang bukan merupakan sarana yang

dapat digunakan sebagai alat pembayaran sehingga kurang

tepat digunakan sebagai pengukur pendapatan. Masalah

kerugian piutang dapat diatasi dengan perlakukan yang

sama seperti kos purna jual yaitu dengan membentuk

cadangan kerugian piutang. Kerugian piutang yang

ditaksir tersebut dapat disajikan dalam kelompok biaya

dalam statemen laba-rugi sebagai biaya penjualan.

Transaksi Penjualan

Penjualan dikatakan telah terjadi secara teknis

bila produk telah ditransfer ke pembeli dan sebagai

penghargaan penjual mendapatkan kas atau klaim atas

kas. Kontrak penjualan yang belum disertai transfer

produk secara teknis belum dapat dikatakan sebagai

Page 18: teori akuntansi bab pendapatan

transaksi penjualan. Pengiriman barang tanpa kontrak

penjualan juga tidak dapat disebut sebagai transaksi

penjualan. Jadi, kriteria realisasi telah terpenuhi

pada saat penjualan hanya kalau telah terjadi transfer

atau pengiriman barang tak bersyarat.

e. Pada Saat Kas Terkumpul

Pengakuan pendapatan pada saat kas terkumpul

sebenarnya merupakan pengakuan pendapatan

berdasarkan asas kas dimana ini banyak digunakan

untuk transaksi penjualan yang barang atau jasanya

telah diserahkan tetapi kasnya baru akan diterima

secara berkala dalam waktu yang cukup panjang.

Alasan digunakan dasar ini adalah adanya

ketidakpastian tentang kolektibilitas atau

ketertagihan piutang, dengan cara ini pendapatan

diakui sejumlah kas yang diterima pada saat kas

diterima atau terkumpul dan baru kemudian

menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan

dasar kas tersebut.

Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Pendek

Dalam perusahaan jasa, kalau satuan jasa yang

diserahkan berupa suatu tindakan atau penyediaan jasa

lain dalam bentuk tertentu yang dilakukan dalam waktu

yang relatif pendek, seperti perusahaan angkutan atau

bioskop.

Page 19: teori akuntansi bab pendapatan

Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Panjang

Apabila jasa yang diberikan adalah kompleks dan

baru akan selesai dalam periode yang relatif panjang

seperti halnya perusahaan penyewaan ruang atau

bangunan maka besar kemungkinan akan terjadi perbedaan

yang sangat mencolok antara jumlah rupiah pendapatan

yang diakui dalam suatu periode atas dasar penyerahan

jasa dan jumlah rupiah pendapatan yang diakui dalam

periode yang sama atas dasar penerimaan kas.

Argumen Pendukung

Dasar ini mempunyai validitas terutama untuk

penjualan jasa atau barang secara angsuran. Validitas

ini berdasarkan tiga pertimbangan yang saling

berkaitan:

1. Seluruh atau sebagian piutang yang timbul bukan

merupakan asset yang mempunyai daya beli murni.

2. Makin lama jangka waktu untuk mengangsur makin

besar kemungkinan piutang tak tertagih.

3. Kos purna jual, terutama kos penagihan dan

pengumpulan piutang biasanya lebih tinggi

dibandingkan dengan kos purna jual untuk penjualan

kredit biasa (jangka pendek).

Alasan Penyanggah

Pengakuan pendapatan dasar kas kurang dapat

didukug dengan berbagai alasan. Pertama, mempunyai

kedudukan sama dengan piutang timbul dari penjualan

Page 20: teori akuntansi bab pendapatan

barang. Kedua, belum tentu ada kegagalan penagihan

piutang. Ketiga, dalam pembayaran diterima di muka,

kemungkinan terjadinya kerugian sudah tidak ada lagi.

Prosedur Akuntansi Dasar Kas

Penerapan dasar kas untuk mengukur pendapatan pada

hakikatnya sama dengan tidak mengakui piutang angsuran

sebagai pos asset meskipun harga jual cukup pasti dan

barang telah dikirim, dengan demikian piutang hanya

dicatat dalam bentuk memorandum.

Biaya Administrasi dan Penjualan

Kalau pendapatan diukur atas dasar penerimaan kas,

kos yang dibebankan sebagai biaya haruslah kos yang

benar-benar telah dikorbankan untuk mendapatkan

pendapatan dasar kas tersebut. Pada umumnya kos

administrasi dan penjualan bukan merupakan kos yang

dapat diperlakukan seperti kos sediaan yaitu

tersediaankan. Kos tersebut harus segera dibebankan

kependapatan sebagai biaya perioda.

Saat Pengakuan Penjualan JasaUntuk jasa jangka pendek, saat penerimaan kas

merupakan saat yang umum untuk mengakui pendapatan

karena penerimaan kas biasanya terjadi hampir bersamaan

dengan penyelesaian pekerjaan jasa. AICPA memberikan

kaidah pengakuan umum untuk penjualan jasa sebagai

berikut:

Page 21: teori akuntansi bab pendapatan

1. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan satu

pekerjaan, pendapatan harus diakui pada saat

pekerjaan tersebut telah dilakukan.

2. Jika pemberian jasa terdiri dari serangkaian

pekerjaan, maka pendapatan harus diakui selama

periode berjalan.

3. Jika pemberian jasa terdiri atas pelaksanaan

serangkaian pekerjaan secara bertahap, pendapatan

dapat diakui saat seluruh pekerjaan telah selesai

dilaksanakan.

4. Jika terdapat ketidakpastian yang tinggi,

pendapatan baru diakui setelah kas terkumpul.

Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan

FASB meringkas pedoman umum tentang hal ini

sebagai berikut:

1. Kriteria terbentuk dan terrealisasi biasanya

dipenuhi pada saat produk atau barang dagangan

diserahkan. Oleh karena itu, pendapatan dari

kegiatan produksi dan pemasaran serta untung dan

rugi dari penjualan asset lainnya pada umumnya

diakui pada saat penjualan.

2. Kalau kontrak penjualan mendahului produksi dan

pengiriman, pendapatan dapat diakui pada saat

terhak dan pengiriman.

Page 22: teori akuntansi bab pendapatan

3. Kalau produk dikontrak belum selesai diproduksi,

pendapatan dapat diakui secara bertahap dengan

metode persentase penyelesaian.

4. Kalau jasa diberikan untuk menggunakan asset

berlangsung secara menerus selama satu periode

dengan kontrak harga pasti, pendapatan diakui

bersamaan dengan berjalannya waktu.

5. Kalau produk dapat segera terrealisasi karena

dapat dijual dengan harga cukup pasti tanpa biaya

tambahan, pendapatan dan beberapa untung atau rugi

dapat diakui pada saat selesainya produksi.

6. Kalau produk, jasa, atau asset lain ditukar dengan

asset nonmoneter yang tidak segera dapat

dikonversi menjadikas, untung atau rugi dapat

diakui pada saat meretia telah berhak atau pada

saat transaksi telah selesai.

7. Kalau ketertagihan asset yang diterima untuk

produk, jasa, atau asset lain meragukan,

pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang

terkumpul.

Prosedur Pengakuan

Saat atau kaidah pengakuan pendapatan di atas

merupakan ketentuan pada level penetap standar. Agar

dapat dilaksanakan di level perusahaan, kaidah tersebut

harus dijabarkan secara teknis dan procedural dalam

Page 23: teori akuntansi bab pendapatan

bentuk kebijakan akuntansi perusahaan. Kebijakan

akuntansi perusahaan harus menetapkan kejadian atau

kegiatan internal apa yang dapat digunakan sebagai

pemicu pencatatan ke dalam system akuntansi.

Penyajian

Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan

adalah pemisah anantara pendapatan dan untung dan

pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan

luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba-

rugi.

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan aset

bukannya kenaikan ekuitas bersih meski pun kenaikan

aset tersebut akhirnya berpengaruh terhadap kenaikan

ekuitas bersih. Jadi aset yang masuk itulah yang

disebut dengan pendapatan. Oleh karena itu kenaikan

Page 24: teori akuntansi bab pendapatan

aset karena pendapatan. Jadi, naiknya ekuitas merupakan

konsekuensi bukan sumber pendapatan sehingga pendapatan

tidak dapat didefinisikan sebagai kenaikan ekuitas.

Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat

dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi

kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen

(pembeli) untuk membayar produk baik produk telah

selesai dan diserahkan atau maupun belum dibuat sama

sekali. Berdasarkan konsep, pendapatan sebenarnya

terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi

penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau

kontrak tersebut terjadi pendapatan belum terjadi atau

terbentuk.

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: teori akuntansi bab pendapatan

Suwarjono. 2011. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan

Keuangan Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE