Teori Akuntansi 2015 BAB 4 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI: FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (FASB): STATEMENTS OF FINANCIAL CONCEPT. MELIPUTI SFAC NO. 1, 2, 3, 6, DAN 7. Oleh: Ridho Dharul Fadli – F0312102 A. TINJAUAN KONSEP DASAR Menurut (Suwardjono 2005), konsep dasar merupakan premis- premis hasil atau kesimpulan dari suatu penalaran deduktif yang disepakati dan dianggap benar tanpa harus mencari kebenarannya. Premis-premis tersebut atau dalam hal ini konsep dasar tersebut bermanfaat dalam mengembangkan suatu kerangka konseptual. Konsep dasar ini dinyatakan secara implisit maupun eksplisit. Konsep dasar memiliki manfaat yang berarti bagi pembuat standar dalam menyatakan argumen dalam menentukan konsep, prinsip, atau teknik yang akan dijadikan standar. Hal tersebut menjelaskan bahwa dalam menyusun sebuah standar perlu didasari dengan teori atau konsep yang kuat. Selain itu, penyusunan standar harus objektif dan tidak memihak pada kepentingan pihak- pihak tertentu. 1
21
Embed
Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Teori Akuntansi 2015
BAB 4
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI: FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARD BOARD (FASB): STATEMENTS OF
FINANCIAL CONCEPT. MELIPUTI SFAC NO. 1, 2, 3, 6,
DAN 7.
Oleh: Ridho Dharul Fadli – F0312102
A. TINJAUAN KONSEP DASAR
Menurut (Suwardjono 2005), konsep dasar merupakan premis-
premis hasil atau kesimpulan dari suatu penalaran deduktif yang
disepakati dan dianggap benar tanpa harus mencari kebenarannya.
Premis-premis tersebut atau dalam hal ini konsep dasar tersebut
bermanfaat dalam mengembangkan suatu kerangka konseptual. Konsep
dasar ini dinyatakan secara implisit maupun eksplisit.
Konsep dasar memiliki manfaat yang berarti bagi pembuat
standar dalam menyatakan argumen dalam menentukan konsep,
prinsip, atau teknik yang akan dijadikan standar. Hal tersebut
menjelaskan bahwa dalam menyusun sebuah standar perlu didasari
dengan teori atau konsep yang kuat. Selain itu, penyusunan
standar harus objektif dan tidak memihak pada kepentingan pihak-
pihak tertentu.
1
Teori Akuntansi 2015
Dalam suatu pengembangan kerangka konseptual akuntansi,
peneliti menggunakan seperangkat konsep dasar seperti berikut
ini.
1. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)
Terdapat dua konsep dasar atau landasan asumsi yang disebut
secara spesifik dalam kerangka konseptual IASC yang juga
diadopsi oleh IAI, yaitu:
1. Basis akrual (accrual basis)
2. Usaha berlanjut (Going concern)
2. Paul Grady
Grady (1965) mendeskripsikan konsep dasar sebagai konsep
yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan kehandalan
informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan (limitations) yang
melekat pada laporan keuangan. Menurutnya terdapat sepuluh
konsep dasar seperti berikut:
1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak
milik pribadi.
2. Entitas bisnis spesifik (specific business entities)
3. Usaha berlanjut (going concern)
4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun (monetary
expression in account)
5. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama.
AKTIVA. Manfaat ekonomi yang memiliki kemungkinan terjadi
di masa depan, yang diperoleh atau dikuasai oleh perushaan
sebagai hasil dari transaksi bisnis atau kejadian-kejadian
di masa lalu.
KEWAJIBAN. Sebuah pengorbanan ekonomi yang memiliki
kemungkinan terjadi di masa depan, yang muncul akibat
kewajiban berjalan perusahaan atau kewajiban yang
ditimbulkan dari transaksi bisnis atau kejadian di masa
lalu untuk mengalokasikan aktiva atau menyediakan jasa
kepada entitas-entitas lain di masa mendatang.
15
Teori Akuntansi 2015
EKUITAS. Berupa kepentingan dalam aktiva sebuah perusahaan,
yang telah dikurangi dengan utang-utangnya. Pada sebuah
entitas bisnis, ekuitas dapat disebut dengan kepentingan
kepemilikan perusahaan.
INVESTASI OLEH PEMILIK. Kenaikan aktiva bersih sebuah
entitas yang dihasilkan akibat alokasi suatu hal yang
bernilai dari perusahaan lain terhadap perusahaan tersebut
untuk memperoleh kepentingan kepemilikan di dalam
organisasi. Aktiva merupakan bentuk paling umum yang
diterima sebagai investasi oleh pemilik. Akan tetapi
investasi tersebut juga dapat meliputi jasa atau konversi
kewajiban perusahaan terkait.
DEVIDEN. Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan akibat
transfer aktiva, penyediaan jasa, atau timbulnya kewajiban
oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi modal kepada
pemangku kepentingan akan menurunkan kepentingan
kepemilikan dalam perusahaan tersebut.
LABA KOMPREHENSIF. Perubahan modal sebuah perusahaan selama
suatu periode tertentu akibat transaksi dan kejadian
lainnya yang tidak berasal dari pemilik. Hal tersebut
termasuk semua perubahan modal selama satu periode, selain
perubahan yang akibat investasi oleh pemilik dan deviden.
PENDAPATAN. Inflow atau peningkatan atas aktiva sebuah
perusahaan atau pembayaran utang-utang perusahaan selama
siklus akuntansi, atau dimulai dari kegiatan produksi
barang atau penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas
16
Teori Akuntansi 2015
lainnya yang merupakan kegiatan operasional utama
perusahaan.
BEBAN. Outflow atau penggunaan atas aktiva sebuah perusahaan
atau meningkatnya jumlah kewajiban selama suatu siklus
akuntansi dari kegiatan produksi barang penyediaan jasa,
atau aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan
operasional utama perusahaan.
KEUNTUNGAN. Sebuah kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dari
transaksi-transaksi ataupun kejadian lainnya dan situasi
yang mempengaruhi keuangan perusahaan selama suatu periode
tertentu, selain yang bersasal dari pendapatan atau
investasi oleh pemilik.
KERUGIAN. Sebuah penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang
ditimbulkan dari transaksi peripheral atau insidental maupun
dari transaksi dan kejadian lainnya yang mempengaruhi
perusahaan selama suatu periode akuntansi, selain yang
bersasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
SFAC No. 4 (1980), Objectives Of Financial Reporting By Nonbusiness
Organizations
SFAC No. 4 ini berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan
nonbisnis, dimana karakterisitik dari organisasi non bisnis
adalah:
17
Teori Akuntansi 2015
Penerimaan sumber daya meskipun jumlahnya besar akan
tetapi tidak mengharapakan pengembalian.
Tujuan operasi selain untuk menyediakan barang dan jasa
Tidak adanya kepentingan pemilik yang dapat dijual,
dipindah, atau ditebus atau yang merupakan jatah bagian
dari distribusi sisa sumber daya pada saat
likuidasinya.
SFAC No. 5 (1984), Recognition Dan Measurement In Financial Statements Of
Business Enterprises
SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran.
Salah satu fokus SFAC No. 5 adalah menjelaskan pengertian earning
yang berbeda dengan net income. Earning merupakan net income dikurangi
efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya perubahan
prinsip akuntansi yang digunakan. Dengan demikian, selain
statement of earning, sekarang muncul statement of comprehensive income yang
memuat:
Semua perubahan ekuitas pemilik selain setoran pemilik
pada periode tersebut
Efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya
perubahan prinsip akuntansi yang digunakan
Efek rugi/untung dari marketable securities yang bukan termasuk
aset lancar
Penyesuaian mata uang asing.
18
Teori Akuntansi 2015
Karena adanya pembedaan konsep antara earning dan comprehensive
income, muncullah masalah pengukuran. recognition criteria mengacu pada
ketika aset, kewajiban, biaya, pendapatan, untung, atau rugi
harus dicatat. Adapun dalam pengukuran baik aktiva ataupu pasiva
harus memenuhi beberapa atribut diantaranya:
1. Historical cost
2. Current/replacement cost
3. Exit/current market value
4. Net realizable value (selling cost – any cost to complete or dispose)
5. Present (discounted) value atau aliran kas masa depan
SFAC No. 6 (1985), Elements Of Financial Statements; A Replacement of FASB
Concepts Statements No. 3 Also Incorporating An Amendment of FASB Concepts
Statements No. 2
SFAC No. 6 merupakan pengganti dari SFAC No. 3, dimana
definisi yang terdapat didalamnya sama persis dengan yang
tertulis di SFAC No. 3 yang ditambahkan cakupan sampai ke
organisasi nonbisnis. Dengan demikian, karakteristik informasi
akuntansi pada SFAC No. 2 juga berlaku bagi organisasi nonbisnis.
SFAC No. 7 (2000), Using Cash Flow Informasi Dan Present Value In
Accounting Measurements
SFAC No. 7 menjelaskan mengenai permasalahan dalam
pengukuran khusus dan bukannya masalah konseptual yang lebih
luas. SFAC No. 7 mencakup kondisi dimana present-market determined
19
Teori Akuntansi 2015
amounts tidak tersedia saat harus diakui. Namun, metode present
value tidak digunakan secara konsisten dalam standar.
Hal yang paling penting mengenai pengukuran aset adalah
pengukuran-pengukuran present value merupakan metode untuk
mensimulasi nilai yang fair. Oleh karena itu, jika perusahaan
tidak mengetahui nilai pasar aset tertentu, maka perusahaan akan
bekerja keras terhadap tingkat diskon tersebut. Tingkat diskon
(potongan tunai) seharusnya meliputi resiko dan ketidakpastian,
yang dapat mencerminkan penilaian oleh nilai pasar.
Sementara itu hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran
pasiva adalah tingkat diskon harus dipengaruhi oleh posisi kredit
suatu perusahaan. Pembawaan nilai pasiva yang sebenarnya
dipengaruhi oleh kedudukan kredit perusahaan sehingga jika
kedudukan kredit perusahaan memburuk, maka penilaian pasiva akan
menurun (karena jika posisi kredit yang rendah berarti tingkat
potongan tunai akan naik). Pengukuran aset dan pasiva pada SFAC
No 7 bersifat tetap. Suatu aset dilihat dan dinilai secara
terpisah dari perusahaan yang memilikinya, tetapi pasiva tidak
dapat dipisahkan karena pasiva pada akhirnya akan dilunasi.
Benston, G. J., et al. (2007). "The FASB’s Conceptual Framework for Financial Reporting: A Critical Analysis." Accounting Horizons 21(2): 229-238.
Holthausen, R. W. and R. L. Watts (2001). "The relevance of the value-relevance literature for financial accounting standard setting." Elsevier Journal of Accounting and Economics 31: 3-75.
20
Teori Akuntansi 2015
Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.
Weygandt, J. J., et al. (2011). Intermediate Accounting IFRS Edition. New York, John Wiley.
Wolk, H. I., et al. (2013). Accounting Theory Conceptual Issues in a Political and Economic Environment. sagepub.com, SAGE Publications, Inc.