Top Banner
Teori Akuntansi 2015 BAB 4 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI: FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD BOARD (FASB): STATEMENTS OF FINANCIAL CONCEPT. MELIPUTI SFAC NO. 1, 2, 3, 6, DAN 7. Oleh: Ridho Dharul Fadli – F0312102 A. TINJAUAN KONSEP DASAR Menurut (Suwardjono 2005), konsep dasar merupakan premis- premis hasil atau kesimpulan dari suatu penalaran deduktif yang disepakati dan dianggap benar tanpa harus mencari kebenarannya. Premis-premis tersebut atau dalam hal ini konsep dasar tersebut bermanfaat dalam mengembangkan suatu kerangka konseptual. Konsep dasar ini dinyatakan secara implisit maupun eksplisit. Konsep dasar memiliki manfaat yang berarti bagi pembuat standar dalam menyatakan argumen dalam menentukan konsep, prinsip, atau teknik yang akan dijadikan standar. Hal tersebut menjelaskan bahwa dalam menyusun sebuah standar perlu didasari dengan teori atau konsep yang kuat. Selain itu, penyusunan standar harus objektif dan tidak memihak pada kepentingan pihak- pihak tertentu. 1
21

Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Apr 27, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

BAB 4

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI: FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARD BOARD (FASB): STATEMENTS OF

FINANCIAL CONCEPT. MELIPUTI SFAC NO. 1, 2, 3, 6,

DAN 7.

Oleh: Ridho Dharul Fadli – F0312102

A. TINJAUAN KONSEP DASAR

Menurut (Suwardjono 2005), konsep dasar merupakan premis-

premis hasil atau kesimpulan dari suatu penalaran deduktif yang

disepakati dan dianggap benar tanpa harus mencari kebenarannya.

Premis-premis tersebut atau dalam hal ini konsep dasar tersebut

bermanfaat dalam mengembangkan suatu kerangka konseptual. Konsep

dasar ini dinyatakan secara implisit maupun eksplisit.

Konsep dasar memiliki manfaat yang berarti bagi pembuat

standar dalam menyatakan argumen dalam menentukan konsep,

prinsip, atau teknik yang akan dijadikan standar. Hal tersebut

menjelaskan bahwa dalam menyusun sebuah standar perlu didasari

dengan teori atau konsep yang kuat. Selain itu, penyusunan

standar harus objektif dan tidak memihak pada kepentingan pihak-

pihak tertentu.

1

Page 2: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Dalam suatu pengembangan kerangka konseptual akuntansi,

peneliti menggunakan seperangkat konsep dasar seperti berikut

ini.

1. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)

Terdapat dua konsep dasar atau landasan asumsi yang disebut

secara spesifik dalam kerangka konseptual IASC yang juga

diadopsi oleh IAI, yaitu:

1. Basis akrual (accrual basis)

2. Usaha berlanjut (Going concern)

2. Paul Grady

Grady (1965) mendeskripsikan konsep dasar sebagai konsep

yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan kehandalan

informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan (limitations) yang

melekat pada laporan keuangan. Menurutnya terdapat sepuluh

konsep dasar seperti berikut:

1. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak

milik pribadi.

2. Entitas bisnis spesifik (specific business entities)

3. Usaha berlanjut (going concern)

4. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun (monetary

expression in account)

5. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama.

2

Page 3: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

6. Keaneragaman perlakuan akuntansi diantara entitas

independen.

7. Konservatisma (conservatism)

8. Keterandalan data melalui pengendalian internal.

9. Materialitas (Materiality)

10. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan

taksiran (timeliness in financial reporting requires estimates)

3. Accounting Principles Board

Accounting Principle Board (APB) menyebut konsep dasar sebagai

ciri-ciri dasar dan memuatnya dalam APB statement no 4.

Terdapat 13 konsep dasar yang diidentifikasi APB, yaitu:

1. Entitas Akuntansi (Accounting Entity)

2. Usaha berlanjut (Going Concern)

3. Pengukuran sumber ekonomis dan kewajiban

4. Perode waktu (Time Period)

5. Pengukuran dalam unit uang

6. Akrual (accrual)

7. Harga pertukaran (Exchange Price)

8. Angka pendekatan (Approximation)

9. Pertimbangan (Judgment)

10. Informasi keuangan umum

11. Statement keuangan berkaitan secara mendasar

12. Subtansi daripada bentuk (Substance over Form)

13. Materialitas (Materiality)

3

Page 4: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

4. Wolk, Tearney dan Dodd

Wolk dan Tearney mengidentifikasi empat konsep yang dianggap

sebagai postulat seperti berikut:

1. Usaha berlanjut (going concern)

2. Periode Waktu (Time period)

3. Entitas akuntansi

4. Unit moneter.

Selain itu, terdapat beberapa konsep lain sebagai prinsip

berorientasi-masukan (input-oriented principles) yaitu recognition,

matching, conservatism, disclosure, materiality,dan objectivity dan prinsip

berorientasi keluaran yaitu comparability, consistency, da uniformity.

5. Anthony, Hawkins, dan Merchant

Penulis mengkategorikan konsep 1-5 merupakan pelandas neraca

sedangkan 6-11 merupakan pelandas laporan laba-rugi.

1. Pengukuran dengan unit uang

2. Entitas

3. Usaha berlanjut

4. Kos (cost)

5. Aspek ganda

6. Perioda akuntansi

7. Conservatism

8. Realisasi

4

Page 5: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

9. Penadingan

10. Konsistensi

11. Materialitas

6. Paton dan Littleton

Konsep dasar menurut P&L merupakan konsep yang paling lama

dan merupakan konsep klasik yang sangat berpengaruh. Berikut

adalah konsep P&L :

1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)

2. Kontinuitas kegiatan / usaha (Continuity of activity)

3. Penghargaan sepakatan

4. Kos melekat

5. Upaya dan capaian/hasil

6. Bukti terverifikasi dan objektif

7. Asumsi (Assumption)

B. KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Konsep tingkat ketiga ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur

serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh

perusahaan. Konsep-konsep ini berfungsi sebagai pedoman dalam

menanggapi isu-isu pelaporan keuangan secara rasional.

Sebagaimana yang dijelaskan (Weygandt, Kieso et al. 2011),

konsep-konsep tersebut yaitu:

1. Asumsi Dasar

5

Page 6: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Terdapat asumsi-asumsi dasar yang mendasari sebuah struktur

akuntansi keuangan. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

a. Asumsi Entitas Ekonomi

Asumsi entitas ekonomi mengandung arti bahwa aktivitas

ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggungjawaban

tertentu. Artinya, aktivitas entitas bisnis dapat dipisahkan

dan dibedakan dengan aktivitas pemiliknya dan dengan setiap

unit bisnis lainnya. Perusahaan induk dan anak perusahaannya

merupakan entitas legal yang terpisah, tetapi penggabungan

aktivitas-aktivitas mereka untuk tujuan akuntansi dan

pelaporan tidak melanggar asumsi entitas ekonomi.

b. Asumsi Kelangsungan Hidup

Asumsi ini menjelaskan bahwa perusahaan bisnis akan memiliki

umum yang panjang. Meskipun banyak memiliki kegagalan

bisnis, perusahaan dapat memiliki kelangsungan hidup yang

panjang. Dan walaupun akuntan tidak percaya bahwa perusahaan

akan hidup selamanya, akuntan mengasumsikan bahwa perusahaan

akan hidup cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmennya.

Prinsip biaya historis akan menjadi tidak berguna jika

perusahaan diasumsikan akan dilikuidasi. Menurut pendekatan

likuidasi, nilai aktiva akan lebih relevan apabila

dilaporkan pada nilai realisasi bersihnya, yaitu harga jual

aktiva tersebut dikurangi dengan biaya penjualan, bukan pada

biaya akuisisinya. Kebijakan penyusutan dianggap benar

apabila menggunakan asumsi bahwa perusahaan akan hidup6

Page 7: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

selamanya. Asumsi kelangsungan hidup juga berlaku pada

banyak situasi bisnis. Namun pada saat likuidasi, asumsi

kelangsungan hidup tidak dapat diterapkan.

c. Asumsi Unit Moneter

Asumsi unit moneter mengandung arti bahwa uang adalah

denominator dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang

tepat bagi pengukuran dan analisa akuntansi. Asumsi ini

menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang paling

efektif untuk menunjukkan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan tentang perubahan modal serta pertukaran

barang dan jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan,

bersifat universal dan dapat dipahami, dan memiliki manfaat

bagi penggunanya.

d. Asumsi Periodisitas

Asumsi periodisitas menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan

ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam suatu

periode waktu artifisial. Periode waktu ini sangat bervariasi,

akan tetapi, pada umumnya adalah secara bulanan, kuartalan,

dan tahunan.

2. Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi

Empat prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat

transaksi adalah :

a. Prinsip Biaya Historis

7

Page 8: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Prinsip biaya historis memberikan ukuran yang dapat

dipercaya untuk mengukur tren historis, sehingga para

pengguna laporan keuangan umumnya memilih menggunakan

prinsip ini. Hal tersebut didukung oleh pernyataan (Benston,

Carmichael et al. 2007). Tetapi, informasi berdasarkan nilai

wajar akan lebih bermanfaat untuk jenis aktiva dan kewajiban

tertentu. Pada akuisisi aktiva maupun kewajiban awal, biaya

historis adalah sama dengan nilai wajarnya. Pada periode

selanjutnya, ketika keadaan pasar dan ekonomi berubah, biaya

historis dan niali wajar seringkali berbeda. Akibatnya,

ukuran atau estimasi nilai wajar seringkali menyajikan

informasi yang lebih relevan tentang arus kas masa depan

yang diharapkan terkait dengan aktiva atau kewajiban.

b. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan harus diakui apabila telah direalisasi dan telah

dihasilkan. Pendapatan dikatakan dapat direalisasi jika

produk baik barang maupun jasa atau jenis aktiva lainnya

telah dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas.

Pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang

diterima atau dipegang dapat segera dikonversikan menjadi

kas atau klaim kas.

c. Prinsip Penandingan

Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika

pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk diproduksi,

tetapi ketika produk baik barang maupun jasa secara akual

memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Prinsip

8

Page 9: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

penandingan menyatakan bahwa beban harus ditandingkan dengan

pendapatan sepanjang hal tersebut rasional untuk diterapkan.

d. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip pengungkapan penuh menyediakan informasi yang

mencakupi untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan

pengguna laporan keuangan. Prinsip pengungkapan penuh

mengakui bahwa jumlah dan sifat informasi yang tertera pada

laporan keuangan merefleksikan serangkaian trade-off

penilaian. Informasi yang dimaksud tersebut diungkapkan

dalam laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, dan

informasi suplementer (penjelasan manajemen).

3. Kendala

Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik

kualitatif agar membuatnya menjadi berguna, tiga kendala yang

harus diperhatikan dan diperhitungkan adalah:

a. Hubungan Biaya-Manfaat

Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat

yang bisa diperoleh dari pemakai informasinya. Dalam rangkan

menjustifikasi penerbitan suatu standar pengukuran atau

pengungkapan tertentu, manfaat yang bisa didapat dari

standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi

persyaratan tersebut. Analisis biaya-manfaat sangat sulit

untuk dilakukan karena biaya dan manfaatnya merupakan

estimasi yang tidak nyata dan dapat diukur.

9

Page 10: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

b. Materialitas

Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau

pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah

penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Jadi, suatu item

harus membuat pembeda satu dengan yang lainnya, atau, jika

tidak, tidak perlu diungkapkan. Apabila jumlah yang terlibat

signifikan ketika dibandingkan dengan pendapatan serta beban

lainnya, aktiva dan kewajiban, atau laba bersih entitas,

maka standar yang logis dan dapat diterima harus diikuti.

Jika jumlahnya sangat kecil sehingga tidak signifikan ketika

dibandingkan dengan item-item lain, maka aplikasi standar

tertentu dapat dipandang tidak penting.

c. Konservatisme

Konservatisme menyatakan jika terdapat keraguan, maka

ambilah solusi dan risiko yang kecil kemungkinannya

menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan

laba. Konservatisme apabila diaplikasikan secara tepat, akan

menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi

sesulit apapun.

C. STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT OLEH FASB

Perkembangan kerangka konseptual (conceptual framework) FASB

melahirkan beberapa konsep dasar atau sering disebut dengan

Statements of Financial Accounting Concepts (SFAC) diantaranya :

10

Page 11: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

- SFAC No. 1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises”,

yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.

- SFAC No. 2, ”Qualitative Characteristics of Accounting Information”, yang

menjelaskan karakteristik yang membuat informasi

akuntansi bermanfaat.

- SFAC No. 3, ”Elements of Financial Statements of Business Enterprises”,

yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam

laporan keuangan, seperti asset, liabilities, equity,

revenue, dan expense.

- SFAC No. 5, “Recognition and Measurements in Financial Statements of

Business Enterprises”, yang menetapkan kriteria pengakuan dan

pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi

apa yang biasanya harus dimasukkan ke dalam laooran

keuangan dan kapan waktu pelaporannya.

- SFAC No. 6, “Elements of Financial Statements”, yang menggantikan

SFAC No. 3 dan memperluas ruang lingkup SFAC No. 3 dengan

memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.

- SFAC No. 7, “Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting

Measurements”, yang memberikan kerangka kerja bagi

pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai

sekarang sebagai dasar pengukuran.

Berikut adalah penjelasan SFAC menurut (Wolk, Dodd et al.

2013)

SFAC No. 1 (1978), Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises

11

Page 12: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Secara umum, SFAC No. 1 membahas mengenai tujuan pelaporan

keuangan. Tujuan akuntansi menurut statement ini adalah untuk

menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

bisnis oleh pengguna laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan

harus bersifat general purpose atau melayani semua keutuhan secara

umum, sementara pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan

yang berbeda-beda (heterogen).

Dalam SFAC No. 1 terdapat beberapa value judgments yang penting:

Kegunaan laporan keaungan harus melebihi dari biaya dalam

pembuatannya.

Selain laporan akuntansi ada beberapa hal yang bias menjadi

sumber informasi sebuah perusahaan.

Akuntansi akrual sangat berguna dalam menilai dan

memperkirakan earning power dan aliran kas perusahaan

Informasi yang diberikan seharusnya berguna, namun pengguna

harus menggunakan prediksi dan penilaian mereka sendiri

Pada dasarnya, SFAC No. 1 ini menjelaskan bahwa pelaporan

keuangan diharuskan menyajikan informasi ekonomi tentang sumber

daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemilik perusahaan. Selain

itu, kinerja sebuah perusahaan juga harus dilaporkan dalam

laporan laba rugi yang dinyatakan dari pengukuran jumlah laba

perusahaan beserta komponennya serta bagaimana kinerja arus kas

perusahaan.

SFAC No. 2 (1980), Qualitative Characeristics Of Accountingg Information12

Page 13: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

SFAC No. 2 menjelaskan mengenai karakteristik kualitatif dari

informasi akuntansi. Selain itu, dijelaskan juga mengenai fungsi

laporan keuangan yaitu untuk membantu pengguna dalam pengambilan

keputusan bisnis. Seperti tertulis di SFAC No. 1, seluruh

pengguna dianggap memahami dan mengerti isi dari laporan

keuangan, akan tetapi pada kenyataannya tidak semuanya demikian.

Laporan keuangan yang dimengerti (understandability) atau tidak tetap

saja terdapat batasan dimana kebermanfaatan dari informasi

laporan keuangan harus lebih besar daripada biaya yang

dikeluarkan dalam penyajian laporan keuangan (information economics).

Keuntungan laporan keuangan dapat ditunjukkan dari

kebermanfaatan informasi tersebut dalam pengambilan

keputusan bagi para pengguna, terutama investor dan

kreditor.

Cost atau biaya yang dibutuhkan dalam penyajian laporan

keuangan dibagi menjadi dua, yaitu direct cost dan indirect cost.

1. Direct cost informasi terdiri atas kos untuk mengumpulkan,

menyiapkan dan menyebarkan informasi.

2. Indirect cost informasi adalah :

terkait bahwa nantinya informasi tersebut dapat

menimbulkan competitive disadvantage

terkait understandability informasi tersebut (informasi

tambahan tidak dipahami, information overload)

Selain itu dalam penyajian laporan keuangan, setidaknya

laporan keuangan harus mencakup dua kualitas spesifik keputusan13

Page 14: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

primer, yaitu relevance dan reliability. Relevance memiliki tiga aspek,

yaitu :

Predictive value (nilai prediktif): kebergunaan laporan dalam

memprediksi kejadian ekonomis di masa depan

Feedback value (nilai umpan balik): laporan keuangan dapat

mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi manajemen

sebelumnya

Timeliness (ketepatan waktu): informasi laporan keuangan

sesuai dengan pertimbangan pengguna saat ini

Sementara itu, Reliability terdiri dari tiga aspek berikut:

Verifiability: menurut (Holthausen and Watts 2001), variability

memiliki kontribusi dalam menjamin kualitas suatu informasi

akuntansi karena melalui serangkaian verifikasi untuk

merepresentasikan hal yang dijelaskan sebenarnya.

Representational faithfulness: representational faithfulness berkaitan

dengan measurement theory. Representational faithfulness mengacu pada

gagasan bahwa pengukuran itu sendiri harus berkorespondensi

dengan fenomena yang diukur.

Neutrality: proses penyusunan standar seharusnya memperhatikan

relevance dan reliability di atas efek standar tersebut terhadap

kelompok pengguna laporan keuangan atau perusahaan itu

sendiri

Selain konsep-konsep di atas, ada bebrapa konsep lain yang

dibahas dalam Statement No. 2, yaitu:14

Page 15: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Conservatism: pertimbangan mengenai pengakuan yang dapat

memengaruhi seluruh pos. konservatisme menekankan pada

mendahulukan pengakuan beban daripada pendapatan.

Comparability dan Consistency: laporan keuangan memiliki

kemampuan untuk dibandingkan dengan laporan keuangan lainnya

dalam kurun waktu tertentu maupun jenis perusahaan tertentu,

dan mengadopsi kebijakan atau standar yang konsisten dari

waktu ke waktu.

Materiality: pertimbangan dalam menilai suatu ukuran yang dapat

ditoleransi ataupun tidak dan mempengaruhi besar kecilnya

salah saji dalam pelaporan keuangan.

SFAC No. 3 (1980), Elements Of Financial Statements Business Enterprises

Statement No. 3 mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan,

di antaranya adalah sebagai berikut:

AKTIVA. Manfaat ekonomi yang memiliki kemungkinan terjadi

di masa depan, yang diperoleh atau dikuasai oleh perushaan

sebagai hasil dari transaksi bisnis atau kejadian-kejadian

di masa lalu.

KEWAJIBAN. Sebuah pengorbanan ekonomi yang memiliki

kemungkinan terjadi di masa depan, yang muncul akibat

kewajiban berjalan perusahaan atau kewajiban yang

ditimbulkan dari transaksi bisnis atau kejadian di masa

lalu untuk mengalokasikan aktiva atau menyediakan jasa

kepada entitas-entitas lain di masa mendatang.

15

Page 16: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

EKUITAS. Berupa kepentingan dalam aktiva sebuah perusahaan,

yang telah dikurangi dengan utang-utangnya. Pada sebuah

entitas bisnis, ekuitas dapat disebut dengan kepentingan

kepemilikan perusahaan.

INVESTASI OLEH PEMILIK. Kenaikan aktiva bersih sebuah

entitas yang dihasilkan akibat alokasi suatu hal yang

bernilai dari perusahaan lain terhadap perusahaan tersebut

untuk memperoleh kepentingan kepemilikan di dalam

organisasi. Aktiva merupakan bentuk paling umum yang

diterima sebagai investasi oleh pemilik. Akan tetapi

investasi tersebut juga dapat meliputi jasa atau konversi

kewajiban perusahaan terkait.

DEVIDEN. Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan akibat

transfer aktiva, penyediaan jasa, atau timbulnya kewajiban

oleh perusahaan kepada pemilik. Distribusi modal kepada

pemangku kepentingan akan menurunkan kepentingan

kepemilikan dalam perusahaan tersebut.

LABA KOMPREHENSIF. Perubahan modal sebuah perusahaan selama

suatu periode tertentu akibat transaksi dan kejadian

lainnya yang tidak berasal dari pemilik. Hal tersebut

termasuk semua perubahan modal selama satu periode, selain

perubahan yang akibat investasi oleh pemilik dan deviden.

PENDAPATAN. Inflow atau peningkatan atas aktiva sebuah

perusahaan atau pembayaran utang-utang perusahaan selama

siklus akuntansi, atau dimulai dari kegiatan produksi

barang atau penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivitas

16

Page 17: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

lainnya yang merupakan kegiatan operasional utama

perusahaan.

BEBAN. Outflow atau penggunaan atas aktiva sebuah perusahaan

atau meningkatnya jumlah kewajiban selama suatu siklus

akuntansi dari kegiatan produksi barang penyediaan jasa,

atau aktivitas-aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan

operasional utama perusahaan.

KEUNTUNGAN. Sebuah kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang

ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau insidentil dari

transaksi-transaksi ataupun kejadian lainnya dan situasi

yang mempengaruhi keuangan perusahaan selama suatu periode

tertentu, selain yang bersasal dari pendapatan atau

investasi oleh pemilik.

KERUGIAN. Sebuah penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang

ditimbulkan dari transaksi peripheral atau insidental maupun

dari transaksi dan kejadian lainnya yang mempengaruhi

perusahaan selama suatu periode akuntansi, selain yang

bersasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

SFAC No. 4 (1980), Objectives Of Financial Reporting By Nonbusiness

Organizations

SFAC No. 4 ini berkaitan dengan tujuan pelaporan keuangan

nonbisnis, dimana karakterisitik dari organisasi non bisnis

adalah:

17

Page 18: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Penerimaan sumber daya meskipun jumlahnya besar akan

tetapi tidak mengharapakan pengembalian.

Tujuan operasi selain untuk menyediakan barang dan jasa

Tidak adanya kepentingan pemilik yang dapat dijual,

dipindah, atau ditebus atau yang merupakan jatah bagian

dari distribusi sisa sumber daya pada saat

likuidasinya.

SFAC No. 5 (1984), Recognition Dan Measurement In Financial Statements Of

Business Enterprises

SFAC No. 5 menjelaskan mengenai pengakuan dan pengukuran.

Salah satu fokus SFAC No. 5 adalah menjelaskan pengertian earning

yang berbeda dengan net income. Earning merupakan net income dikurangi

efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya perubahan

prinsip akuntansi yang digunakan. Dengan demikian, selain

statement of earning, sekarang muncul statement of comprehensive income yang

memuat:

Semua perubahan ekuitas pemilik selain setoran pemilik

pada periode tersebut

Efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya

perubahan prinsip akuntansi yang digunakan

Efek rugi/untung dari marketable securities yang bukan termasuk

aset lancar

Penyesuaian mata uang asing.

18

Page 19: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Karena adanya pembedaan konsep antara earning dan comprehensive

income, muncullah masalah pengukuran. recognition criteria mengacu pada

ketika aset, kewajiban, biaya, pendapatan, untung, atau rugi

harus dicatat. Adapun dalam pengukuran baik aktiva ataupu pasiva

harus memenuhi beberapa atribut diantaranya:

1. Historical cost

2. Current/replacement cost

3. Exit/current market value

4. Net realizable value (selling cost – any cost to complete or dispose)

5. Present (discounted) value atau aliran kas masa depan

SFAC No. 6 (1985), Elements Of Financial Statements; A Replacement of FASB

Concepts Statements No. 3 Also Incorporating An Amendment of FASB Concepts

Statements No. 2

SFAC No. 6 merupakan pengganti dari SFAC No. 3, dimana

definisi yang terdapat didalamnya sama persis dengan yang

tertulis di SFAC No. 3 yang ditambahkan cakupan sampai ke

organisasi nonbisnis. Dengan demikian, karakteristik informasi

akuntansi pada SFAC No. 2 juga berlaku bagi organisasi nonbisnis.

SFAC No. 7 (2000), Using Cash Flow Informasi Dan Present Value In

Accounting Measurements

SFAC No. 7 menjelaskan mengenai permasalahan dalam

pengukuran khusus dan bukannya masalah konseptual yang lebih

luas. SFAC No. 7 mencakup kondisi dimana present-market determined

19

Page 20: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

amounts tidak tersedia saat harus diakui. Namun, metode present

value tidak digunakan secara konsisten dalam standar.

Hal yang paling penting mengenai pengukuran aset adalah

pengukuran-pengukuran present value merupakan metode untuk

mensimulasi nilai yang fair. Oleh karena itu, jika perusahaan

tidak mengetahui nilai pasar aset tertentu, maka perusahaan akan

bekerja keras terhadap tingkat diskon tersebut. Tingkat diskon

(potongan tunai) seharusnya meliputi resiko dan ketidakpastian,

yang dapat mencerminkan penilaian oleh nilai pasar.

Sementara itu hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran

pasiva adalah tingkat diskon harus dipengaruhi oleh posisi kredit

suatu perusahaan. Pembawaan nilai pasiva yang sebenarnya

dipengaruhi oleh kedudukan kredit perusahaan sehingga jika

kedudukan kredit perusahaan memburuk, maka penilaian pasiva akan

menurun (karena jika posisi kredit yang rendah berarti tingkat

potongan tunai akan naik). Pengukuran aset dan pasiva pada SFAC

No 7 bersifat tetap. Suatu aset dilihat dan dinilai secara

terpisah dari perusahaan yang memilikinya, tetapi pasiva tidak

dapat dipisahkan karena pasiva pada akhirnya akan dilunasi.

Benston, G. J., et al. (2007). "The FASB’s Conceptual Framework for Financial Reporting: A Critical Analysis." Accounting Horizons 21(2): 229-238.

Holthausen, R. W. and R. L. Watts (2001). "The relevance of the value-relevance literature for financial accounting standard setting." Elsevier Journal of Accounting and Economics 31: 3-75.

20

Page 21: Teori Akuntansi Bab 4 Konsep-konsep Dasar Akuntansi FASB: SFAC No. 1, 2, 3, 6, Dan 7

Teori Akuntansi 2015

Suwardjono (2005). Teori Akuntansi. Yogyakarta, BPFE Yogyakarta.

Weygandt, J. J., et al. (2011). Intermediate Accounting IFRS Edition. New York, John Wiley.

Wolk, H. I., et al. (2013). Accounting Theory Conceptual Issues in a Political and Economic Environment. sagepub.com, SAGE Publications, Inc.

21