-
Mukhtasar, Te%gi Pemhehasal1..
TEOLOGI PEMBEBASAN MENURUTASGHAR.ALI ENGINEER;
Makna dan ~&elevansin,adaJamKonteks Pluralitas Agama
diAsia
L!BERATION THBOWGrACCORDING TOASGHARALIBNGlNBBR;TheMelJnina
.ndRe1efIImee in the Qm,tI!Iet tfReliBiIJIu PI.nUlty inAM
M. Mukhtasar
ABSTRACTThis research i.s intended a.tt an attempt to disclose
the meaning of theology of
liberation and its relevance in the context of plurality of'
religions in Asia. Themeaning and the relevance will be analyzed
according to the notion ofAsghar AliEngineer, a Muslim theolog
borned in India who ha.s vigorous mind andrevolutionary attitude in
working. This research used in the effort to actualize
thetheological transformative-revolutionary meanings, especially
for Islamic theology toface the problematic ofcontemporary human
lift. .
The· thought concept ofAsghar Ali in the context ofthe plurality
ofreligion.s inAsia, in this research is analyzed by philosophy
ofreligion approach. The followingmethods are applied in this ..
research, that· are; historical continuity, analysis andsynthesis,
interpretation, and description.
The results ofthi.tt research .'1how that the fundamental
problems of the AsgharAli's theology of liberation in the context
oj' the plurality of religions as itsbackground, relate to the
attempt to formulate thereltgionmeantng (essence) in thehuman life.
The problems maintain all of the ·theological, human, and
justicedimensions. The thought ofAsghar Ali about theology
ofItheration is con.s/rueted inthe frame ofreligion (Islam) values
that are centralized on the tauhid· concept by itsmoral vision. The
thought is intended to realize a universal
brotherhood,equali1)J,and social justice. Interreligious dialogue
and theactiono! the religions in Asia,therefOre implemented through
the basical paradigm in the frame of that value andmottol
vision.Key words: Islamic theology of liberation - context
ofplurality ofreligions ••. fonn ofuniversal brotherhood, equality,
and social justice •• interreligious dialogue and theaction
ofreligioas.
LPENGANTARKebebasanmerupakan nilai
fundamental bagi perwujudan eksistensialmanusia di dunia ini.
Dari refleksiteologis yangdilakukakn\ oleh Tillich
JurnaIJ/ilsajal, Seri ke-:31, Agustus 2000
(1978: 31), secara sangat impresif isn1enunjukkan makna
kebebasan .itudengan menggunakan frasa; berger.menuju ke yang
sublim, dem1transendensi diri dalam kebidupan dar
2;
-
Mukbtasar, 'Teo/()giPembeha-.all.
pencarian untuk mengaktualisasikanpotensi-potensi yang lebih
tinggi.Kebebasan adalab simbol ekspresif daTikemuliaan makhluk
,yang bemamamanusia. ~,~
Berhubungan dengan situasikontemporer 'yang menyiratkan
berbagaibentuk represikemanusi.aan,kebebasanwalaupun eukup naif
untukdiperjuangkan kembati. namun urgensinyatidak dapat'dinafikan
lantaran manusia ansich ada.Iab makhluk yang ·bebas. Upayamembuka
jalan' pembebasan "karenaitumerupakan,'tugas etis .bagi mereka
'yangseeara sadar tergugab tmtuk mengerahkansegala potensi kreatif
dan: daysinovatifnyadalam memberdayakansetiapelemen kesejarahan
umat'.'manusia:"yangseeara nyata telah bekudalam mozaikkehidupan
kontemporer 'yang serba;kapitalistik dan'totalitarianistik.
Asghar' Ali," EngiDeer(biasadiseb,utAsghar All), seorang pemikir
sekaligusteolog muslim yang kebetulan
adalahpemitttpinsebuah'kelolIlpokSyi'ahIsma'iliyah bernama' ,"
'·Daudi Dobras(Gauzare Daudi) 'di Botnbay~India, ',telabtnelakukan
hal' ito, ,'dengan ", menawarkanreligiositas '.' dariagama(lslam)"
,sebagaiparadigma moral..iSprituaJ seti.apperjuangan mengangkat
harkatkemanusiaan. Asumsi-asumsikeberagamaan dalam'koridoT
moral-spritual bagi Asghar Ali hamsdirekonstruksi,
direinterpretasi, dandirekonseptualisasi seeara radika1sehingga
'pada 'gilirannyameluruskanbias-bias 'historis yangsebagian
justroabistoris ,danbabkan'"tercerabut, dati' akarreligiositas
Qslam), ,menmut arti 'yangsebenamya
Dati upaya tersebut kemudian
mendorong Asghar Ali untuktnerumuskan sebuah eorak teologi
yangtidak saja bernuansa transendental,sebagairnana
teologi-teologitradisionaltanpa tergayut dengan dirnensi
bistorisagama (Islam), namunjuga merefleksikanpengalaman konkrit
manusia. Hal itoberarti, setiap agama merupakan
praksis~~basanyangm~bclak~gan
manusia dan untuk mengangkatnyakepada derajat kemanusiaan yang
palingtinggi. Pembebasan merupakan suatuproyek bersarna antar agama
yang ada diAsia (Amaladoss, 1997: 131).
Assrnann (1975: 38) memabamjteologi sebagai retleksi kritis alas
prosessejarab pembebasan da1am arti tItian yangmooeu1 dari
tindakan. Gutierrez (1973:]3) mela1ui kmyanya berjudul aTheology
of[.liberation, secara lebih utuhmengartikan teologi sebagai
sebUMretleksi kritis yang memungkinkanterbentuknya pandangan
keagamaan yangmendalam.
Problematika sekitar upayamerumuskan kembali malma
kebenaranmenurut agarna danmakna agama bagikehidupan manusia,
karena itu memilikisignifikansi dalarn upaya rnenjawabpertanyaan
teotang apa makna teologipembebasan AsgbarAli dan
bagaimanarelevansinya dengan konteks, pluralitasagarna dj Asia?
n. CARA PENELITIANTeoritisasi dan Metodologi
Teologi pembebasan merupakanteotogi khusus yang meretleksikan'
secarakritis pengalaman hidup manusiasehingga memungkinkan
terwujudnyatogas etis kemanusiaan di dunia iniTeologi pembebasan,
sebagai 'soatu
Jurnal Filst9at Seri ke-3 J" AgusillS
-
gerakan lebih tepat adalah pengungkapandata-data yang
mengabsahkan .suatugerakan sos1a1 yang amat 1uas pada awaltahun
1960-80. SemeDtara itu, teologipembebasan sebagai suatu
(Jokt,inadalah;
(1) Gugatan moral dan sos1al yangamat keras terhadap
ketergalltungankapitalisme sebagai· suatu sistem· yangtidakadil dan
ridak beradab, sebagaisuatu bentukdosa strukturals..·(2)
Pilihankhas bagi kaum miskin dankesetiakawanan terhadap
perjuanganmereka menuntut kebebasarl; (3)Kecaman terhadap teologi
tradisionalyang bennakna ganda sebagaillasiJ·.· dati,filsafat
YunaniPlatonis~ bukan dantradisi mumi Injil-di tnana
sejarallkemanusiaan dan ketuhanan berbeda tapitak dapat
dipisahkansatusama Jain(Lowy, 1999: 29.30).
Pen.dekatan fiJsafat agama terhadapproblem kehidupan manusis,
dalamperspektif teologi pembebasan ... adalabpendekatan yang
meletakkan pengertian"kesamaan"agama-agama yang padaintinyabertolak
dari pesan Tuhan danyang ·oleh'al Quran di sebut
Wa.,hiyyah;yaitupabam Ketuhanan Yang MahaEsa(tauhid), bukanpada
pokok-pokokkeyakinan. Refleksi kritis karena ···itudilakukan dengan
memperhatikan.pokok-·pokokkeyakinan-iman manusia dalamprakteknya.
.
Teoritisasidi atas dilandasi olebsebuah
argumeayangmenegaskan.bahwaseeara kbusus filsafat·
kritisdapatmembantu untuk merefleksikan kembalikedudukan &gama
di dalam komplekshubungan antara· individu,institusi, danideologi .
Agama dalam pendekatan.filsafat kritis juga adalsh· basis
'~bagj
Jurnal Filsqfcll,$eri ke-31, Agustus 2000
dialog antar...agama (t\1agnjs·Susen\)~1991: 8).... Oleh sebaba
itu detlganpendekatan .. filsafat &g81ll' agama
tidakdapatdipahll1li hakikatnya biladilihatsebagai fenomena sprimal
sema~ namunjuga harus dililltlt mela1ui·..·pengtlamanmanusia
dalam.. ·sejarah·.. dan lingkungansosial t ...• ·tempat
··nilai.ftiJai agaroa itut\imbuh dan_kernbang.
Merujukpada paudangan Asghar AliEngjneer(1993:80), peneliti
beTpendapatbahwa teologi pembcbasan seharusnyamampu
mendoTongsikapkritis terhadapsesuatu .yaag SUdallbaku
dansecarakonS1an menjelajabi kemungkinan-kemungkinan .bam.
Relevansi barutOO)081 pembebasanAsghar
Alipunharusdiletakkan'pada,konteks .yang sesuaidengan peTkembangan
atau kemajuatlhidupumatmanusia.
Data-data aalam penelitian In,diperolehmelalui .stu4i
kepustakaan yangdikelompokkanke dalam riga kategori}yaitu; .a.
·'Pustaka primerJ ·adalab·· naskah-naskah
yang menJadi sumber utamapenelitian) meliputi kary/a-karyaA_ghar
Ali dibidang filsafatag8l1'l8tkhususnya .yang.... ·berkaitan
denganteologi pembebasan.
b. Pustakasektmder, adalahnaskah-naskah yang ditulis
olebpengara.JliJain.· mengenai pemikiranAsghar Alitennasuk para
pengikut danpengritibya~
c~ Pustaka penunjang,adalah naskah-naskah· ... yang ·.mefJdukung
'peneliti_an,meliputi buku-buku filsafat secaraumum,
fj·)safatagama,· filsafat ·sosi81,sejarah filsafat
lslam,ensiklopedidankarnus filsafat.
Analisishasil peneHtian .ini dilakukan
-
Mukhtasar, .Teologi Pembebasan. ..
dengan menggunakan unsur-unsurmetodis yang umum bagi
suatupenelitian filsafat sebagai berikut;
a. Kesinambungan historis, yaitupemikiran ·Ashgar¢:··"~ Ali
dianalisismenurut kerangka historisuntukmenunjukkan
keberlangsungan. danrelevansi .barupemikiran itu dalampeta
perkembangan dati dabuIusampai sekarang, dan babkan· ke· masaakan
datang;
b. Analisis; yaitu pemikiran Asghar.Alidiperiksa dengan
menguraikan unsur-unsur yang bersifat umum untukmengetahui
unsur-unsur yang bersifatkhusus .. sehingga
.diperolehpengertianyang mendalam;
c.Sintesis; yaitu pemikiran Asghar Alidiperiksa
denganmemperhatikanunsur-unsuryang bersifat khususuntuk membuat
rumusan konsepsionalyang bersifat umum sehinggadiperoleh pemahaman
yang murni;
d. Interpretasi;. yaitu pemikiran AshgarAlidianalisis dengan
mengungkapkanmakna yang dikandungnya sehinggadapat disusun suatu
konsep yangkomprehensifdan integral;
e...Deskripsi, yaitu.• pemikiran Ashgar Aliditerangkan melalui
eksplisitasi···secaraapa adanya sehingga. menampakkanobjektivitas
penelitian.
IlL BASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
A. Pemildran Filsafat Asghar AliEngineerAsghar Ali Engineer atau
biasa
disebut dengan nama Asghar Alidilahirkan pada 10 Maret 1940
-
Asghar Ali memahaminegara Islambokan sebagai negara
"tbeokrasi"sebagaimana yang/4.'" digagas oleb a1-Maududi; neganl)
yang bentukpemerintahan di dalamnya tidakmemungkinkan tnanusia
untukberinisiatif dan terlibat dalammenetapkan hukum (Iegislasi).
Jikaajaran-ajaran lslam ditafsirkan dengantepat, di dalam arena
legislas;, Islamjugatidak melumpuhkan inisiatif manusia(Engineer,
1993: 26).
Menurut Asghar Ali,apabila syari'ahseperti yang dikompilasikan
oleb parateolog zaman-zaman Islamawal diambilsebagai ·corpus hukum
negara 'Islam,maka kedaulatan Tuhan laluakandisamakan ,dengan
kedaulatan olama.Pikiran Asghar Ali itu juga menyatakansecara tidak
langsung bahwa semuaperkembangan yang akan terjadidimasyarakat
,sudab', diantisipasi oleh paraulamadengan kompilasi hukum Islam
dizaman awal·lslam ini.
Asghar Ali Engineer (1993: 24)menganggap bahwa 'politik
semestinyatidak mengizinkan upaya-upaya 'yanghendak
memapankanketidakadilan' dankekuasaan tiranik yang jugaadalab
suamkedzaliman. AI Qur'an mengutuk '·kerassega1a bentuk kedzaliman,
sepertidinyatakan;
"Betapabanyak kota yangdihancurkan karena penduduknya
sangatdzalim"(Qs. 22: 4S) .
Larangan untuk membedakan hergabagi seseorang atau keJompok
tertentudengan mesyarakat secara umum dalamhal jual beli dan
perintah untukmenghormati kemuliaan manusia dalamsoal produksi dan
distribusiperekonomian sejalan dengan cara
Jurnal Filsafaf, Sen k.e-31, Agus'us 2000
Mukhtasar, Teologi Pembebawm...
pandang Islam tentang masyarakatpolitik, yaitu. bahwamanusia
selakumakhluk Tuhan adaIah sarna. Setiapmanusia, tanpa memandang
wama 'kulit,rasdan sukunya memilik]. hak-hakpolitik.
Setiap manusia berhak menuntutperlakuan'·yang·adil bagi
dirinya'masing-masing. Kriteria satu-satunya hanyalahkesalehan
(tidak hanya kesalehanreligius dengan melaksanakan ritualagama
secara cennat tapi juga kesalehansosialkarena a1 Qur'an
mensejajarkankesalehan dengan keadilan), tidak 'adayang lain
(Engineer, 1993: 24).
AI-Adlwa al-Ihsan (keadilan dankebajikan) diyakini oleh Asghar
Alisebagai 'dua kata kunci penting yangbarns mendasari konsep
ekonomi.Dinyatakan dalam at Qur'an bahwa Allahmemerintabkan manusia
untuk berbuatadil ('ad/) dan kebajikan (;hsan) ,karenakonsep adil
dan ihsan mengandungkebenaran sejati dan abadi.
Implikasimendasar konsep adl danihsandi atas adalah; ekonomi
Islambertujuan untuk mengatur aktivitasperekonomian, baik
menyangkutproduksi maupun distribusi agar sesuaidengantujuan-tujuan
moral, yangdapatmembawa ke arab pertumbuhanmasyarakat secara
harmonis. Tujuan itusejalan dengan fungsi esensial dariRububiyyah
(yakni sebuah prosespertumbuhanmenuju kesempurnaan)(Engineer,
1993:'48).
Pandangan Asghar Ali tentang dasaThukum bertwnpupada dua istilah
dati alQur'an, yaitu; mo'ru[ dan munkar, yangmengb.adirkan kembali
substansimoralitas 'Islam tanpa dirusak olehkendala-keDdalaruang
dan waktu. Ma'ru{
-
Mukhtasar) Teo/og; Pembebawm...
adaJah sesuatu yang umumnya dapatditerima masyarakatdan munlcar
ada1absesuatu yang ditolak masyarakat demimeqjaga tertib moral.
Konsep mo'ruf dim munlcor akanselalu betubah jika
masyarakatberubah,berkembans· dan mengaJami keinajuan.Khusus kata
ma',.,! memiliki duadimensi, yaitu;' pertoma,dimensiyangberkaitan
dengan lingkungan sosial,kedua, dimensi untuk moral dan
prinsip-prinsip· etika Kedua dimensi· harus salingmelengkapi Moral
harus berkaitandengan lingkungan sosial (Engineer,]981: 35-36),
B. -Malma Teoloai PembebasaDMeDurut ASlhar AU EDliDeerTeo)ogi
bagi Asghar AJiEngineer
(1990: 138) berarti upaya yang sungguh-sungguh untuk mengetahui
Tuban dengansegalapetu.njuk-Nya Tuhan bersifatkreatif .dalam
menciptakan .segala' yangada, dan karena itu teologisudabsemestinya
.menjadi kreatif: Tubanbersifat abadi, dan melal'll firman-NyaTuhan
terJnal1ifestasi pada setiap waktudan situasi Teologi6dak' akan.
berartiepa-apa kalautidak berakar darisuatusitu8si terte1ltu
apalagi jika teologimengabaikan·. situas1··ito.
Pemyataan Tuhan·dalamsejarah dantuntutan dinamika. yang
.barosada daJamteologi). masing-masing memberi artiyang
signifikansiDya ikut .mewamaihakikat .pembebuan. dalam·
termillologi"teoJogi pembebasan". Signifikans1 itokemttdian
menU1\iukkan bahwaarti"pembebasan" merupakan spirit atau rubyang
memancarkan visi kebebasan dalamteo1ogi pembebasanl
sebagaimanateoJogiadalah basil refleksi iman yang
263
menyatakan 'kebebasan" sebagaipancaran Dahilwujud Tuhan
dalamsejarah~ tennasuk sejarah kemanusiaan.
Perdebatan teologis tentangkebebasan dalam Islam telab
dimulaisejak periode awal kekuasaan Abbasiyah,bertepatan saat
pemikiran fi)safat Yunanimulai diterima oleb para teolog
MuslitrLMu'tazilah merupakan salah satu a1iranyang fonnat
teologisnya paling jelasmenerima pengaruh pemikiran
tersebut..terbukti bahwa Mu'tazilah mendulamgpenuh penggunaan nalar
(rasio) dalammengembangkan pemikiran-pemikiraD.teologisnya.
Para·teolog dalam teologi Islam yangmenolak konsep kebebasan
'untuk berbuatbagi manusia dan meJ1dukungkemapanan~ membatasi
kebebasanmanusia pada ketentuan takdir yang telahditetapkan o)eb
Tuhan. Manusia, menurutpandangan ito adalab makhluk yangterba.
tidak bebas dan harus patubpada ketetapan Tuhan.
Mengbadapi pandangan ito, AsgharAli Engineer (1990: 13)
berpendapat,meskipun Tuhan membuat batasan atauketentuan-ketentuan
(hudlld) natmI1lmanusia tetap makhluk bebas. Manusiabebas untuk
mentaati batasan &tauketentuan~ketentuan Tuban pada' satu
sisidan melanggamya pada sisi yang lain.Manusi&, karena itulah
sebabnya iadimintai pertanggungjawaban. Manusiaharus
mempertanggungjawabkan_ya; apakah ia t8at &taume1anggar.
Teolo8i pembebasan bukan·-OBi"status quo"l apalagi sekellar
seb8gaipelipllr lara.Il8l1tUD teologi pembeb8sanadalab teo)ogi
jihad (Engineer, 1993:83). Jihad(perjuaagan) dal8m Islam
-
harus dimengerti secara lurus dan mumiyaitu perjuangan di jalan
Allah yangsecara 8igm berupaya untuk menegakkankebenaran dengan"
cara menghapuskebothilan, dan mencegah kedzaliman.
Dimensi agama yang mendasariteo]ogi pembebasan menyiratkan
adanyabubungan kesatuan yang tak terpisahkandalam segi pemabaman
yang ber)atarbelakang pertimbangan lain, misalnyapsikologis,
sosiologis, dan politissekalipun. Dimensi agama mewujudkantthidayah
nabi" itu dalam setiapupayapembebasan. Perwujudan itu
sekaligusmenempatkan Icehadiran Jlahi/Tuhan
. dalam setiap perkembangan dan tuntutankehidupan manusia. Titik
beratpenekanan dimensi itu terletak padaadanya malmo. ketuhanan
dalam setiapupaya pembebasatl.
Asghar Ali Engineer (1993: )).meyakini babwa suatu agama,baik
yangmengaku sebagai agama wahyu maupunbukan, pasti dipengaruhi oleh
situasi atauasal-usulnya yang kompleks. Sebagmagama wahyu)
ajaran-aj811Ul Islamberlakuuniversal, tidak dibatasi olebruang dan
waktu. Islam bennaksudmembebaskan manusia daripenyembahan herbala
yang lnewujuddalam bentuk kekuasaan, baik ekonomi,politik. ballkan
mungkin ideologi danagama yang semuanya sengaja diciptakanoleh
manusia sendiri demi kepen.tingan-kepentingan sesaat Islam
denganrwnusantauhidnya "Ia [Iaha II/allah"menen1ang berhala cip1aan
manusia yangcetlderung dianggap abadi dan justrudipertahankan
sepanjang kepen·tingan-kepentingan manusia terpenuhio)ehnya.
Pemikiran Asghar Ali tetltang teologi
Mukhtasar, Te%gi Pembebason...
-
Mukhtasart Teulogi Pemhehawn, ,
ke-Esa-an Allah tidak dibatasi pada cara-cara peribadatan formal
saja, yaituhubungan manusia dengan Tuban namunjuga dalam ama1
perbuatan yangditunjukkan dalarn hUbungan kesatuanrnanusia dengan
manusia.
c. Teologi Pembebasan Asghar ~Enaineer; Implementasi
daD;Relevansioya dalam KonteksDialog dan Aksi Agama-Agama
diAsiaCoward (1989: ]67) mengakui
bahwa masih terlalu dini untukmengetahui isi dan bentuk bam
yangakan mooeul dati tantangan pluralismekeagamaan.. Dalam kontur
kemajemukanagama .yang diketahui adalah bahwasetiap agama memiliki
ajaran-ajaran dancarapemaknaannya yang khas.
Scbuon (1993: 27) memandangpernyataan-pemyataan yang dibuat
olebagama daJampengertian substansialnyaadalah bersifat mutlak.
Pengertianmenurut. bentuknya .atau padatingkatkemWlgkinan
manusiawi, pemyataan-pemyataan
-
mulal dibuka. Spiritualitas sebagajgerbang dialog yang dibuka
oleh AsgharAli bukanlah sPiritualitas. yang keringsehingga statis
dan menutup gerbang itusendiri. Spiritualitas 1tu sara1
dengannilai-nilai religius serta implikasi-implikasi etis yang
sangat mendalamsebingga memungkinkan terjadinyadialog antar semua
agama yang ada diAsia. Kemungkinan itu berarti pulabahwa di luar
kerangka 1eologis, yaknidalam pengalaman keagamaan,
terdapatkemungkinan dialog.
Teologi pembebasan Asghat Alimenetapkan, perbedaan agama
tidakpeniall dapat dijadikan alasan Ut1~menciptakan konflik
sehingga menutuppintu dialog. AI-Qur'an selalu memujimujahid
(seseorang yang berjuang dem;llaknya) (Q.S. 4: 95). Teks "jihadft
adalahpembenaran dalam rnelindungi oranglemah dan tertindas serta
pertallanatl dinterhadap agresi. Al-Qur'an menyatakan:
ftBertempurlah di jalan Allahme.lawan orang-orang
yangmenentangmu, tetapi jangan memulaipennusuban. Allah tidak
menyukaipeuyerangtt·(Qs. 53: 39).
Teologi pembebasanAsgbar Ali yangsecara kotlsisten dideri·vasi
.dati Syari'allIslam memilikj signifikansi dalamkerangka aksi
bersama dengan agama-agama di Asia, sebagaimana munculdalam; te%gi
Da/il di India, .teo/agiperlawanan rakyat Filipino di
Filipina,te%gi Minjung· di Korea, dan te%g;Buddhadasa di Thailand.
Islam harnsditampilkan sebagai agama yang penubdengan keterbukaan,
toleransi dan respekpada agama lain dalam rangkapembuktikan
signifikansi di a1as.Penampilan yang sedemikian itulah
Jurnal fllsajal, Ser; ke-31, AguSIUS 2000
Mukhtasar, Te%gi Pemhehasan ..
kiranya yang menjadi kerangka dasarbagi aksi pembebasan dalam
Islam.Al-Qur'an menya1akan:
ffUntuk setiap orang diantaramuKami tentukan jalan dan hukllm,
dan jikaAllah berkehendak fA akan~enjadikanrnu satu suk~ tetapi
bahwa iaakan mencobamu dengan apa yang iaberikan padamu. Maka
berlomba-lombalah dengan orang lain akanperbuatan baik" (Qs. 5:
48). Menunjukpada orang kafir, al Qur'an menegaskan:
"Untukm·u agamamu dan bagikuagamakuft (Qs. 2: 109). "Tak ada
paksaandalam agama" (Qs. 2: 256).
Sejatah Asosiasi Ecumenical AhliTeo]ogi Dunia Ketig~
secarakbususPieris pada tahun 1919, membentangkanrealitas· Asia
tidak hanya· pada kondisj·sosial masyarakatnya yang penub
dengankemiskinan, tetapi juga·· religiositasnya.Pieris (1988; 23)"
juga menunjukkan,betapa nilai-nilal religius telah dijadikansebagai
dasar orientasi dalam.penghapusan praktek-praktek
pemaksaail,pemiskinan, dan·· penindaSatl di Asia.Dengan cara ini,
ia menyoroti perananpositif agama dalam pembebasatl· di saatorang
cenderung melihat hanya padadampak pengasitigan ··dati agama.
Basis pernbebasan s081a1 ·1ersebu!metupakan visi baruduniadan
humanitasserta sistem nilai barn yang berdasarpadanya. Visi
barumemunculkan. budayabarn. Budaya batukemudian
menelnuk'aninspirasi dati dalam agatna dan ideologiserta sec8ra
pasti ditimbulkan ole~pengalaman adanya ketidakadilan
datpenindasan. Banyak aksi pembebasmgaga1 km-ena mereka
llany:mengkonsentrasikan pada . satu ata1sedikit dimensi nHai yang
bersifi
-
Mukhtasar, ,Te%gi Pemheba..an ...
fundamentaltersebut.Tidak dapat dihindari 'oleb ,siapapun
bahwa seJaJu ada ketegangan antara yangreal, dan yang mungkin
dalam 'hiduprnanusia. Teo)ogi tratsionaJ dalammengatasi 'ketegangan
itu, sebagairnanatelahdisinggm;lgpada uraianterdabuJu,seWu
berkompromi pada yang realdenganmenggunakan istiJah-istilab
alQur'an yangmendukungnya .. Teologipembebasan sebaliknya,
..berusaba untukmemperkuat ketegangan itu deuganmenekankan pada
yang mungkin danberjuangmengbadapi realitos yang adauntuk
menjadikannya terbuka . .ke arabkemungkinan-kemungkinan bam.
Manusia .sebagai yang bersangkutansajalah yang ·barns
mengusabakan untukmeraih yang mungkin, atau untuk terlql8Sdari
ketidak-berdayaan.Yang munglcinterdapatdalmn diri setiaporang.
Salahsatu pemyataanal Qur'an. ;yangmenegaskan hal itu adalab
artinya sebagaiberikut; t'Sesungguhnya Allah tidakQlranmerubah
suatu kaum .hingga leau,,! itusendiri melakukan perubahan".
Teologi,. pembebasan Asghar Aliberdasar padaYllng mungkin.
Teologipembebasan itu adaJab teologi yangtnengusah~ untuk
meningkatkanderajat kebebasan baik untuk,.individumaupun untuk
.kolektif (kelompok,masyarakat atau bangsa) dengan carsm.engurangi
'eksploitasi,· ekonomi Upayaitupun harns diwujudkan
melaluisosialisasi sarana produksi, pelaranganakumuJasikekayaan~
penindakan .secarahukum atas praktek riba',
pembentukaninstitusi-institusi tepat untukmenjaminkebutuban pokok
masyarakat,sebagaimana teJah digariskandalam a1Qur'an.
D. KESIMPULANBerikut dirumuskan ~jwnlah
pernyataan sebagai kesimpuJan dariuraian sebelumny~ yaitu:].
Teologi pembebasan adalab teologi
kontekstual yang menekankankebebasan, persamaan, dan
keadilan,serta menolak penin~penganiayaan, dan eksploitasi
manusiaoleh manusia. Teologi pembebasankarena itu dapat dikenali
mela1ui ciriutamanya sebagai pengakuan terbadapperlunya perjuangan
seeara serius atasproblem bipolaritas spritual-materialkehidupan
manusia dengan upayamenyusun kembali tatanan sosialdalam konteks
kekinian menjaditatanan yang tidak ekvploitatif, tetapiadil
danegaliter.
2. Konsep tauhid diterima dalam teologipembebasan
AsgbarAJimenurutartinya yang sangat luas, yaitu tauhidtidak sekedar
sebagai pernyataantentang ke-Esa-an Allah, sebagaimanadipabami
dalarnteologi-teologitradisionaI, namun juga sebagaipemyataan
kesatuanmanusia dalamsemua hal. Perluasan itu padagilirannya akan
membentukmasyarakattauhid (jami'it tauhidi).
3. Penegakan DiJai keadilan ekonomi danpolitik, ad/dan ihvan
merupakandasar pijakan yang niscaya akanmeogantarkan manusia
mencapaitujuan hidupnya. Implikasi mendasarkonsep tadl dan ihvQn di
atas adaJab;ekonomi ls]ambertujuan untukmeogatur aktivitas
perekonomian,baik rnenyangkut produksimaupundistribusi agar sesuai
dengan, tujuao-tujuan moral, yang dapat mem~~)Vakearab pertumbuhan
masyarakat.secara
Jurnal Filsafat, Seri ke-3J, Agustus 2000
-
hannonls. Poljtik semestinya tidakmengizinkan upaya-upaya
yanghendak memapankan ketidakadilandan kekuasaan tiranik yang
jugaadalah suatu kedzallman.
4. Seiring dengan perkembangan sosial,kemajemukan agama
menirnbulkanpersoalan yang juga semakinkompleks. Titik awal
refleksi teo]oglsuntuk pembebasan di Asia karena ituadalah
pengalarnan keagamaan dalamhidup bennasyarakat yang dapatmernberi
kemungkinan bagiberlangsungnya dialog dan aksipembebasan. lstilah
kuncl yangdigunakan di sini adalah etika sebagaivis] moral
universal.
5. Teologi pembebasan Asghar Alidengan sangat jelas sarat dengan
visimoral tersebut maka kedalaman dankeluasan V1Sl itu dapa1
tetaptnengemukakan nHai-nilai danmemberi inspirasi serta motivasi
untukberubah, sebagaimana setiap agamarnemilikinya. Asal
saja,komunitasagama barns yang m.enjalankannyasecar3 aktif dalam
melakukanperubahan.
6. Islam sarna seperti Kristen, Hindu,Buddha dan Konfusius
yangmemberikan inspirasi bahwapembebasan merupakan jalan ketuardaTi
berbagai bentuk represlkemanusiaan. Bagi Asghar Alipembebasan
diperjuangkan tidakhanya dar; sesuatu, tetapi juga untuksesuatu
sehingga pada gil1rannyamembentuk kesatuan hidup manusia-beragama.
Umat Muslimmenyatakannya dengan "ummah",urnat Kristen dengan
"komunitasmasyarakat barn yang mengakui
Jurnal Filsajat, Seri ke-31, Agustus 2000
Mukhtasar, Teo!ogi Pembehasan ..
kedaulatan Tuhan"~ Budhjsmemunculkan "pengalaman
antar-rnakhluktt,Konfusius menyatakan"keselarasan dengan alam", dan
Hindupada "pengalaman kesatuan makhluk".
7. Tujuan semua teologi pembebasan dariAsia adalah satu dan
marnputnenyatukan semua orang secarasignifikan dengan konteksnya,
sertatennotivasi dan diilhami oteh masing-masing agama mereka,
yaitu: hidupdalam kebebasan.
DAFTAR PUSTAKAAmaladoss~ Michael, 1997, Life in
Freedom; Liberation Theologiesfrom Asia, Orbis Books,
Maryknoll~New York, U.S.A
Assmann, Hugo, 1975~ PracticalTheology of Liberation, (terj.
PaulBums), Search Press, London
Coward, Harold, 1989, ·Pluralisme;Tantangan Agama-Agama,
terj.Bosco Carvallo, Kanisius,Yogyakarta
Engineer, A. A, 1987, "ContemporaryTrends of Religious
Commitment inIslatn~', dalam Journal of Dharma,vol. 12~ hal.
313-323
_______, 1988, "Religion andLiberation"~ dalam L~lam and
theModern Age, hal. 285-295
_____" 1990, "The Hindu-Muslim Problem; a CooperativeApproach",
dalam Lslam andChristian-Muslim Relations, vol. 21,hal. 89-105
, 1990, Islam and-------Liberation Theology.~ Essays
onLiberative Elements in Islam,Sterling Publisher Private
LimitecLNew Delhi
-
Mukhtasar, Teologi Pembebasan...
___--", 1993~ "Islam DemandsLove and Tolerance",
dalamJeevadhara~ vol 23, hal. 478-487
Engineer, A. A, 1993J~ lftlam and ltftRelevance to Our ~Age,
terj. HairosSalim dan Imam Baehaq~ LKiS,Yogyakaria
Gutierre~ Gustavo, 1973, a Theology ofLiberation~ (terj. c.
India dan JohnEagleson),Orbis Books, Maryknoll
Lowy, M., 1998~ TeologiPembebasan,Pustaka Pelajar,
Yogyakarta,terjemah olen; Roem Topatimasaag
Magnis-Suseno, Franz, 1991., Betfilsafatdari Konteks,
Gr~~Jakarta
Pieris, Aloysius, 1988, An AsianTheology ofliberation, Orbis
Book~MatyIcnoa New York
Scbuon~ Fritjof: 1993, L'tlam dan Fi/safatPerenial,Pustaka
Firdaus, Jakarta,penerjemab; Rahmani Astuti dari;Islam and the
Perennial Philosophy,World of Islam Festival Publishing,Company,
Ltd. (1976)
, ]996, Menear; Titi!-------'Temu Agama-Agama,
Petlerjemah;Safroedin Babar dari; theTranscendent Unity of
Religions,Harper Torchbook~ Harper & RowPublisher, New York
(1975)
Tillicb, .Paul, 1978, Systematic Theology~Chicago Press,
Chicago
Yayasan· ·Penyelenggara PenterjemabaJQut~ 1982, al Qur'an
danTerjemahannya, Departemen. AgamaRl,Jakarta