FUNGSI KORTIKAL LUHUR Selamat datang di tentir fungsi kortikal luhur. Langsung aja Pukovisamasuk ke pembahasan kuliahnya jangan lama-lama seperti nunggu dr. Pukovisa. Sebagai pengenalan, kita pelu mengingat kembali nih fungsi dari sistem saraf pusat kita, yang diantaranya: • Pengaturan kesadaran dan perilaku • Pusat pengatur motorik • Pusat pengatur sensorik • Pusat pengatur saraf otonom Jika terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat kita maka akan terganggu semua fungsi di atas tadi. Kerusakan pada sistem saraf pusat banyak penyebabnya seperti neoplasma, kelainan vascular, inflamasi/infeksi, trauma, kelainan kongenital, metabolik, imunologi, dan degeneratif. NEUROBEHAVIOUR Jadi ada beberapa konsep mengenai neurobehavior, yaitu: a. Berdasarkan lokalisasi yang spesifik/ longitudinal. Klasifikasi ini menjelaskan bahwa fungsi yang spesifik itu memiliki lokalisasi yang spesifik di otak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FUNGSI KORTIKAL LUHUR
Selamat datang di tentir fungsi kortikal luhur. Langsung ajaPukovisamasuk ke pembahasan kuliahnya jangan lama-lama sepertinunggu dr. Pukovisa. Sebagai pengenalan, kita pelu mengingatkembali nih fungsi dari sistem saraf pusat kita, yangdiantaranya:
• Pengaturan kesadaran dan perilaku
• Pusat pengatur motorik
• Pusat pengatur sensorik
• Pusat pengatur saraf otonom
Jika terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat kita maka akanterganggu semua fungsi di atas tadi. Kerusakan pada sistem sarafpusat banyak penyebabnya seperti neoplasma, kelainan vascular,inflamasi/infeksi, trauma, kelainan kongenital, metabolik,imunologi, dan degeneratif.
NEUROBEHAVIOUR
Jadi ada beberapa konsep mengenai neurobehavior, yaitu:
a. Berdasarkan lokalisasi yang spesifik/ longitudinal.
Klasifikasi ini menjelaskan bahwa fungsi yang spesifik itumemiliki lokalisasi yang spesifik di otak
b. Berdasarkan Lateralisasi
Kalo klasifikasi ini membagi fungsi otak menjadi fungsi otak kiridan kanan, sebagai contoh:
• Otak kanan : fungsinya adalah sebagai pengaturan tangan kiri,musik, seni dan artistik, orientasi special, dan kreativitas
• Otak kiri memiliki fungsi sebagai pengatur tangan kanan,berbicara dan berbahasa, kemampuan numerik, kemampuan sains.
c.
Parallel Distributed Processing
Otak kita itu memiliki sirkuat neuronal terintegrasi, yangterdistribusi diseluruh otak dalam otak dan memiliki kemampuanuntuk melakukan perubahan sebagai respons dari prosespembelajaran. Pada beberapa titik di otak, sirkuit membentukinterkoneksi antar sirkuit lainnya. Berdasarkan konsep ini,kerusakan satu sirkuit saja (dimanapun lesinya dalam satusirkuit) maka dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa fungsi.Selain itu, efek yang serupa dapat berasal dari lesi di beberapalokasi pada sirkuit yang sama.
Neurobehavior-Terminology:
Etiologi perubahan perilaku dapat berupa:
a. Gangguan Mental Organik atau Fungsional
Gangguan Organik
Contoh: Epilepsiperubahan fungsional baik dengan maupun tanpaabnormalitas struktural
Gangguan Fungsional
Contoh: psikosis dan depresi yang merupakan komplikasi darigangguan neurologis (tumor, stroke)
b. Idiopatik
Sudah jelas ya idiopatik maksudnya apa, etiologi danpatofisiologinya masih belum diketahui secara jelas
c. Neurologis dan Toksik-Metabolik
Beberapa jenis gangguan otak diketahui dapat menyebabkanperubahan perilaku
Apabila terdapat kerusakan pada sirkuit-sirkuit di dalam otakmaka dapat menimbulkan suatu gejala dan tanda baik kognitifmaupun non-kognitif (neuropsychiatric symptoms). Berikut tandadan gejala gangguan neurobehaviour:
Fungsi non-kognitif dari seseorang di dalam otak diatur olehsistem limbik. Sistem limbik ini terdiri dari girus singuli,girus parahipokampus, unkus, girus hipokampus, dan amigdala. Jikaterjadi kerusakan pada sistem limbic maka dapat muncul tanda-tanda non kognitif seperti yang tertera pada tabel di atas tadi.
Selain itu, kerusakan pada lobus frontal dapat menyebabkangangguan non-kognitif juga. Lobus frontal itu meliki interkoneksidengan sistem limbik makanya dapat menyebabkan gangguan non-kognitif. Makanya kalo kata dr.Pukovisa kalo sujud harus kyusuk jangan buru-buru nanti lesi lobus frontal lohh... Berikut gangguan yang dapat disebabkanoleh lesi lobus frontal:
a. Pseudo depresi: apatis, hilangnya inisiatif, penurunanaktivitas seksual, emosi meningkat, dan sedikit berbicara.
b. Pseudo Psycopath: tingkah laku yang buruk/immature,menurunnya kebijaksanaan seseorang, berbicara yang kasar,meningkatnya akivitas motorik dan terdapat gangguan darifungsi sosial dan seksual seseorang.
Setelah kita membahas fungsi non kognitif sekarang mari masuk kedalam fungsi kognitif ya..
ATENSI
Terminology:
a. Atensi: kemampuan seseorang untuk menanggapi/memperhatikanstimulus spesifik tanpa terganggu oleh stimulus eksternalatau lingkungan. Dengan kata lain merupakan kapasitasseseorang untuk dapat fokus ke stimulus tunggal/spesifik.
b. Alertness/vigileance: proses dasar dari kesadaran dimanaseseorang yang terjaga dapat merespon beberapa stimulus yangberasal dari luar atau lingkungan.
c. Atensi yang menetap/bertahan/ konsentrasi: kemampuan untukmempertahankan perhatian terhadap stimulus spesifik dalambeberapa kurun waktu.
d. Inatensi (distractibility) sendiri dapat didefinisikansebagai berikut:
Tidak memperhatikan atau tidak dapat mempertahankanperhatian yang baik.
Gangguan atensi yang spesifik dan unilateral dapatdisebabkan karena kerusakan otak pada kontralateral darigangguannya.
Anotomi
Atensi seseorang sangat dipengaruhi oleh kesadaran. Struktur yangterlibat untuk mempertahankan kesadaran adalah batang otak dimanaterdapat suatu sistem yang dinamakan sebagai ARAS (AscendingReticular Activating System) dan mengirimkan projeksinya secaradifus ke thalamus dan dilanjutkan ke korteks serebri untukdipersepsikan. Dalam pengaturan kesadaran ini berberan pulasistem limbic sebagai pengisi kesadaran seseorang.
Penyebab umum dari penurunan atensi seseorang pada suatu populasidi rumah sakit, diantaranya:
a. Disfungsi otak yang difus (gangguan metabolik, intoksikasiobat, setelah operasi, infeksi sistemik)
b. Gangguan korteks bilateral yang ekstensif (infark multiple,ensefalitis, trauma kepala, dan sindrom korsakoff)
c. Gangguan atensi unilateral yang paling sering disebabkanoleh lesi kanan (jadi yang mengalami gangguan atensi adalahbagian tubuh kiri).
d. Perubahan mood (ansietas, depresi)
BERBAHASA
Berbahasa merupakan suatu modal yang sangat penting dalamberkomunikasi dan dasar yang penting dari seluruh kemampuankognitif. 90% populasi di muka bumi ini kan right-handed, jadi99% hemisfer kiri dominan untuk kemampuan berbahasa. Sehinggalesi hemisfer kiri dapat menyebabkan afasia.
Tapi pada yang kidal agak sedikit berbeda, tetap saja 70%hemisfer kiri dominan, 13% dominan hemisfer kanan, dan sisanyacampuran. Penting untuk mengetahui fungsi otak yang dominan
berbahasa dalam melokalisasi lesi dan dapat menentukan risikoprosedur pembedahan yang melibatkan kemampuan berbahasa.
Pusat berbicara terdapat di bagian lobus frontal yang dinamakanarea Broca dan pusat berbahasa terdapat di lobus parietal dantemporal yang dinamakan area Wernicke.
Struktur otak yang berperan dalam pengaturan berbahasa danberbicara yaitu:
a. Fisura sylvian: merupakan sulcus lateralis dan bergunasebagai suatu jalur dari fasikulus arkuatus.
b. Area Broca / area Broadmann 44
c. Area Wernicke/ area Broadmann 22
d. Fasikulus Arcuatus merupakan suatu sirkuit di antara areaBroca dan area Wernicke.
Dasar utama dari berbahasa yaitu kelancaran berbicara,komprehensif, repetisi, penamaan, membaca dan menulis.
Gangguan Berbahasa:
Aphasia: gangguan berbahasa dimana pasien mengalami kesulitanmemproduksi atau mengkomprehensifkan suatu pembicaraan. Lesikerusakan yang akut biasanya menyebabkan gangguan berbahasa danbicara yang berat dengan tanda utama disorientasi berbicara danbingung. Pada beberapa minggu pertama, apabila diobati dengancepat maka perbaikannya pun akan cepat pula. Namun apabilaterlambat, proses penyembuhannya tidak dapat diprediksi karenabergantung pada proses reorganisasi otak yang dapat berlangsunghingga beberapa bulan hingga tahun.
Berikut adalah cara mendiagnosis aphasia dilihat dari fluensi,komprehensi dan pengulangan berbicara:
Pasien berbicara masih bisa lancar (fluen), namun tidakkomprehensif dan tidak dapat mengulang pembicaraannya
Aphasia Wernicke
Pasien berbicara tidak lancar, masih komprehensif dan tidakdapat melakukan pengulangan Aphasia Broca
Pasien berbicara tidak lancar, tidak komprehensif dan tidakdapat melakukan pengulangan Aphasia Global
Disarthria: tanda yang spesifik berupa gangguan artikulasi dimanafungsi dasar berbahasanya (grammar, komprehensi, dan pilihankatanya) masih baik.
Disprosody: gangguan pada melodi berbicara (tone, aksen, tempo).
Apraxia (gangguan otot buccofacial dan oral) : ketidakmampuanuntuk memberikan ekspresi wajah dan gerakan berbicara.
MEMORI
Secara umum kalo memori terbagi menjadi 2 yaitu memori jangkapendek dan memori jangka panjang.
Pada saat terdapat suatustimulus untuk disimpan makaotak pertama kali akanmenyimpannya sebagai memorijangka pendek, selanjutnyaseiring dengan prosespembelajaran atau repetisimaka memori jangka pendekini dapat berubah menjadimemori jangka panjang. Namunapabila memori jangkapanjang ini tidakdilanjutkan kembali melalui proses pembelajaran maka dapatberubah kembali menjadi memori jangka pendek.
Pusat pengaturan memori adalah di hipokampus dan hipotalamus. Dihipokampus merupakan tempat terjadinya konsolidasi.
Disfungsi Memori dapat disebabkan oleh:
Traumatic Bain Injury yang dapat mengakibatkan PostTraumatic Amnesia
Stroke (Transient Global Amnesia, Memory impairment/VascularCognitive Impairment, Vascular Dementia)
Anterograde Amnesia: hilangnya kemampuan utuk mempelajarihal baru setelah trauma otak
Retrograde Amnesia: hilangnya kemampuan untuk mengingatkembali kejadian sebelum trauma otak
Periode amnesia bisa hanya beberapa detik saja, atau bahkanbertahun-tahun.
VISUOSPASIAL
Kemampuan visuospasial atau dinamakan juga kemampuankonstruksional merupakan kemampuan untuk menggambarkan ataumengkonstruksi gambar atau bentuk dua atau tiga dimensi.Kemampuan ini merupakan kemampuan yang melibatkan integrasi darifungsi lobus oksipital, parietal, dan frontal.
Umumnya, lesi hemisfer kanan memiliki tingkat insidensi tinggidan keparahan disfungsi yang lebih berat dibandingkan denganhemisfer kiri. Selain itu, lobus parietal juga memainkan peranyang penting untuk integrasi penglihatan, jadi apabila terjadidisfungsi dari lobus parietal terutama fisura Rolandic akanmenyebabkan gangguan visuospasial yang berat.
Pada penglihatan, terdapat perbedaan jalur yang memprosespersepsi penglihatan (analisis spasial/where dan analisisbentuk/what). Ini ada contoh dari tentir 2009:
Seseorang berdiri di suatu tempat. Untuk analisis spasial, dia dapat tahu dimana diaberdiri “oh saya sakarang sedang berada di FKUI”. Untuk analisis bentuk, dia tahubentuk bangunan FKUI yang dia lihat “ FKUI gedungnya megah dan seperti bangunantua”. Nah ternyata pengaturan kedua analisis ini berbeda. Kalau analisis spasial makajaras impulsnya setelah melewati lobus oksipital maka dia berjalan ke superior dimanaterdapat lobus parietal. Untuk analisis bentuk setelah jaras impulsnya melewati girusoksipital selanjutnya berjalan menuju girus temporal.
FUNGSI EKSEKUTIF
Fungsi Eksekutif ini berperan dalam menjalankan fungsi sebagaiberikut:
Inisiasi Pemecahan masalah
Perencanaan
Pengembangan ide
Abstraksi
Kecepatan psikomotor
Set shifting
Psikomotor halus
Daerah otak yang utama menentukan fungsi eksekutif ini adalahdaerah lobus frontal lebih tepatnya pada korteks prefrontal dansubkortikal.
Untuk menilai fungsi eksekutif bisa diberikan beberapa tessebagai berikut: Jadi untuk penilaian fungsi dapat dilakukanserangkaian tes berikut:
Tes kecepatan psikomotor/kelancaran bicara: pasien disuruhmenyebutkan nama hewan sebanyak-banyaknya dalam waktu 1menit
Tes set shifting: pasien disuruh menyebutkan abjad plusurutan ke berapa abjad tersebut. Contoh a-1, b-2, c-3, d-4,dan seterusnya.
Tes Abstraksi: pasien diminta membuat suatu frase dari kata-kata dan mencari persamaan kata.
Tes Luria 3 langkah: fungsinya adalah untuk tes psikomotorhalus. Caranya meminta pasien untuk memposisikan tangannyaseperti gambar:
Tes pengembangan ide: pasien diminta untuk menggambar sebuahgaris dan didalam garis tersebut terdapat bentuk bangun bisasegitiga ataupun kotak yang diulang-ulang/perseverasi.
Akhirnya selesai juga tentir fungsi kortikal luhur ini. Sebagai penutup, di slidenya dr. Pukovisa itu ada klinis penyakit Alzheimer sama Vascular Dementia. Dibaca-baca yaa.. siapa tau dr.Visa mau jadiin dua penyakit itu sebagai kasus untuk Suma.. Makasih...