GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 24 lili» 2*16 TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAR KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK ÑAMA KENDARAAN BERMOTOR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 DAN PEMBUATAN SEBELUM TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : bahwa guna melaksanakan ketentuan Pasal 16 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Ñama Kendaraan Bermotor Tahun 2016, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Ñama Kendaraan Bermotor Untuk Kendaraan Bermotor Tahun 2016 dan Pembuatan Sebelum Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
17
Embed
TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAR KENDARAAN ... · menggunakan roda dan motor tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air. 6. Kendaraan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GUBERNUR JAWA TENGAH
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR 24 l i l i » 2*16
TENTANG
PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAR KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK ÑAMA KENDARAAN BERMOTOR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 DAN PEMBUATAN SEBELUM TAHUN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA TENGAH,
M enim bang : bahw a guna m elaksanakan k e ten tu an Pasal 16P era tu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 12 T ahun 2016 ten tan g Penghitungan D asar Pengenaan Pajak K endaraan Berm otor dan Bea Balik Ñ am a K endaraan B erm otor T ahun 2016, perlu m en e tap k an P era tu ran G u b ern u r ten tang Penghitungan D asar Pengenaan Pajak K endaraan Berm otor Dan Bea Balik Ñ am a K endaraan B erm otor U ntuk K endaraan B erm otor T ahun 2016 dan P em buatan Sebelum T ahun 2016;
M engingat : 1. U ndang-U ndang Nomor 10 T ahun 1950 ten tangPem bentukan Provinsi Jaw a Tengah (H im punan P e ra tu ran -P era tu ran Negara T ahun 1950 H alam an 86-92);
2. U ndang-U ndang Nomor 22 T ahun 2009 ten tang Lalu L intas Dan A ngkutan Ja la n (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 96, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
3. U ndang-U ndang Nomor 28 T ahun 2009 ten tan g Pajak D aerah Dan R etribusi D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2009 Nomor 130, T am bahan Lem baran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
4. U ndang-U ndang Nomor 23 T ahun 2014 ten tang Pem erin tahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2014 Nomor 244, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaim ana telah d iubah beberapa kali terakh ir dengan U ndang-U ndang Nomor 9 T ahun 2015 ten tang P erubahan Kedua Atas U ndang-U ndang Nomor 23 T ahun 2014 ten tan g P em erin tahan D aerah (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2015 Nomor 58, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
2
5. P e ra tu ran Pem erintah Nomor 91 T ahun 2010 ten tang Je n is Pajak D aerah Yang Di P ungu t B erdasarkan Penetapan Kepala D aerah a ta u d ibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2010 Nomor 153, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 51793);
5. P e ra tu ran Pem erintah Nomor 55 T ahun 2012 ten tang K endaraan (Lem baran Negara Republik Indonesia T ahun 2012 Nomor 120, T am bahan L em baran Negara Republik Indonesia Nomor 5317);
7. P e ra tu ran D aerah Provinsi Ja w a T engah Nomor 5 T ahun 2008 ten tang O rganisasi D an T ata Kerja D inas D aerah Provinsi Ja w a Tengah (Lem baran D aerah Provinsi Jaw a Tengah T ahun 2008 Nomor 2 Seri D Nomor 2, T am bahan L em baran D aerah Provinsi Jaw a Tengah Nomor 12);
8. P e ra tu ran D aerah Provinsi Ja w a Tengah Nomor 2 T ahun 2011 ten tang Pajak D aerah Provinsi Jaw a Tengah (Lem baran D aerah Provinsi Ja w a Tengah T ahun 2011 Nomor 2, T am bahan L em baran D aerah Provinsi Jaw a Tengah Nomor 12);
9. P e ra tu ran M enteri D alam Negeri Nomor 12 T ahun 2016 ten tang Penghitungan D asar Pengenaan Pajak K endaraan Berm otor dan Bea Balik Ñ am a K endaraan Berm otor T ahun 2016;
10. P e ra tu ran G ubernu r Jaw a Tengah Nomor 70T ahun 2008 ten tan g Pen jabaran T ugas Pokok, Fungsi dan T ata Kerja D inas P endapatan D an Pengelolaan Aset D aerah Provinsi Ja w a Tengah (Berita D aerah Provinsi Ja w a T engahT ahun 2008 Nomor 70);
11. P e ra tu ran G ubernu r Jaw a Tengah Nomor 21 T ahun 2011 ten tang P etun juk P e laksanaan P era tu ran D aerah Provinsi Jaw a Tengah Nomor 2 T ahun 2011 ten tan g Pajak D aerah Provinsi Ja w a Tengah (Berita D aerah Provinsi Jaw a Tengah T ahun 2011 Nomor 21);
MEMUTUSKAN :
M enetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGHITUNGANDASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK ÑAMA KENDARAAN BERMOTOR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 DAN PEMBUATAN SEBELUM TAHUN 2016.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam P era tu ran G u b ern u r ini yang d im aksud dengan :
1. G ubernur ad a lah G ub ern u r Ja w a Tengah.
3
2. D inas P endapatan d an Pengelolaan Aset D aerah ad a lah Dinas P endapatan d an Pengelolaan Aset D aerah Provinsi Ja w a Tengah.
3. Kepala D inas P endapatan Dan Pengelolaan Aset D aerah yang se lan ju tnya d iseb u t Kepala D inas adalah Kepala D inas P endapatan Dan Pengelolaan Aset D aerah Provinsi Jaw a Tengah.
4. In stansi Pem erin tah adalah Pem erintah, T en tara N asional Indonesia / Kepolisian Republik Indonesia, Pem erintah D aerah Provinsi Jaw a Tengah d an P em erin tah K abupaten /K ota .
5. K endaraan B erm otor ada lah sem ua k en d araan beroda beserta gandengannya yang d igunakan di sem ua jen is ja la n dara t, dan d igerakkan oleh p e ra la tan teknik b eru p a m otor a ta u p era la tan lainnya yang berfungsi u n tu k m engubah su a tu sum ber daya energi te rten tu m enjadi tenaga gerak k en d araan berm otor yang bersangku tan , te rm asu k a la t-a la t b e ra t d an a la t-a la t besar yang dalam operasinya m enggunakan roda d an m otor tidak m elekat secara perm anen serta k en d araan berm otor yang d ioperasikan di air.
6. K endaraan B erm otor A ngkutan Um um ad alah setiap k en d araan yang memiliki izin an g k u tan u m u m barang d a n /a ta u orang dengan d ipungu t bayaran .
7. Pajak K endaraan Berm otor, yang se lan ju tnya d isingkat PKB, adalah pajak a ta s kepem ilikan d a n /a ta u pen g u asaan k en d araan berm otor.
8. Bea Balik Ñ am a K endaraan Berm otor, yang se lan ju tnya disingkat BBN-KB, ad a lah pajak a ta s penyerahan h ak m ilik k e n d ara an berm otor sebagai ak ib a t perjan jian d u a p ihak a ta u p e rb u a tan sep ihaka tau keadaan yang terjad i k a ren a ju a l beli, tu k a r m enukar, h ibah , w arisan, a ta u p em asu k an ke dalam b ad an u sah a .
9. K endaraan berm otor u b a h b en tu k ad a lah k e n d ara an berm otor yang m engalam i p e ru b a h a n tekn is d a n /a ta u se rta penggunaannya.
10. Mobil ba rang ad a lah k en d araan berm otor yang d igunakan u n tu k an g k u tan barang , te rm asu k d idalam nya blind van, pick-up, light truck, d an truck.
11. A lat-alat b e ra t dan a la t-a la t besar yang bergerak ad a lah a la t-a la t bera t dan a la t-a la t b esa r yang dalam operasinya m enggunakan roda dan m otor dan tidak m elekat secara perm anen.
12. B adan h u k u m ad a lah badan a ta u perkum pu lan yang dalam h u k u m diakui sebagai sub jek h u k u m yang d ap a t d ileka tkan h ak dan kew ajiban h u k u m seperti Perseroan T erbatas d an Koperasi yang bergerak di b idang an g k u tan um um .
13. Nilai J u a l K endaraan B erm otor,yang se lan ju tnya d isingkat NJKB, adalah H arga P asa ran U m um a ta s su a tu k en d araan berm otor.
14. Nilai J u a l K endaraan Berm otor U bah B entuk, yang se lan ju tnya d isebu t NJKBUB adalah H arga P asaran Um um a ta s su a tu k en d araan berm otor yang m engalam i p e ru b ah an tekn is d a n /a ta u serta penggunaannya.
15. Harga P asa ran Um um , yang se lan ju tnya d isingkat HPU, ada lah harga ra ta -ra ta yang diperoleh dari berbagai sum ber d a ta yang ak u ra t.
16. H arga kosong (o ff the road) adalah harga k en d araan berm otor dari p a b rik a n /a g e n pen jua lan te rm asu k Pajak P ertam bahan Nilai.
17. H arga isi [on the road) adalah harga k en d araan berm otor dari p a b rik a n /a g e n pen jua lan te rm asu k Pajak P ertam bahan Nilai, Bea Balik Ñam a K endaraan Berm otor dan Pajak K endaraan Berm otor.
4
1 8 . T ahun p em b u a tan ada lah ta h u n perak itan d a n /a ta u ta h u n yang d ite tapkan b e rd a sa rk an reg istrasi d an iden tiñkasi oleh p ihak yang berw enang.
19. Kereta g an d en g an /tem p e l adalah su a tu a la t yang d ipergunakan u n tu k m engangkut ba ran g yang se lu ru h bebannya d itu m p u k an oleh a la t itu sendiri d an d irancang u n tu k d itarik oleh k en d araan berm otor.
BAB IIPENGHITUNGAN DAN PENETAPAN
DASAR PENGENAAN PKB DAN BBN-KB
Bagian K esatu K endaraan Berm otor
Pasal 2
(1) Penghitungan d a sa r pengenaan PKB d ite tapkan b e rd a sa rk an perkalian dari 2 (dua) u n s u r pokok:
a. NJKB dan;
b. Bobot yang m encerm inkan secara relative tingkat k e ru sak a n ja lan d a n /a ta u pencem aran lingkungan ak iba t penggunaan kendaraan berm otor.
(2) Penghitungan pengenaan Nilai J u a l K endaraan B erm otor u n tu k k en d araan ta h u n p em b u a tan 2016 berpedom an p ad a P era tu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 12 T ahun 2016.
(3) NJKB sebagaim ana d im aksud pada ayat (1) h u ru f a d ite tapkan b e rd asa rk an HPU a ta s su a tu k en d araan berm otor pada m inggu pertam a b u lan D esem ber T ahun 2015.
(4) NJKB sebagaim ana d im aksud pada ayat (3) sebagaim ana te rcan tu m pada kolom 6 Lam piran I m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah kan dari P e ra tu ran G u b ern u r ini.
(5) Bobot sebagaim ana d im aksud pada ayat (1) h u ru f b d inyatakan dalam koefisien yang n ilainya 1 (satu) sam pai dengan 1,3 (satu kom a tiga).
(6) Koefisien sebagaim ana d im aksud pada ayat (4) m eru p ak an nilai ba tas to leransi a ta s k e ru sak a n ja la n d a n /a ta u pencem aran lingkungan dalam penggunaan k en d araan berm otor.
(7) Bobot sebagaim ana d im aksud pada ayat (4) d ite tapkan sebagai berikut:
a. sepeda m otor roda d u a dan sepeda m otor roda tiga nilai koefisien sam a dengan 1 (satu);
b. sedan nilai koefisien sam a dengan 1,025 (satu kom a nol d u a pu luh lima);
c. jeep nilai koefisien sam a dengan 1,050 (satu kom a nol lim a puluh);
d. m in ibus nilai koefisien sam a dengan 1,050 (satu kom a nol lima puluh);
e. blind van nilai koefisien sam a dengan 1,050 (sa tu kom a nol lima puluh);
f. pick up nilai koefisien sam a dengan 1,075 (sa tu kom a nol tu ju h p u lu h lima);
5
g. m icrobus nilai koeñsien sam a dengan 1,075 (sa tu kom a nol tu ju h p u lu h lima);
h. b u s nilai koeñsien sam a dengan 1,1 (satu kom a satu); dan
i. light truck d an Truck nilai koeñsien sam a dengan 1,3 (satu kom a tiga).
(6) B esaran bobot sebagaim ana d im aksud pada ayat (4) te rcan tu m pada kolom 6 L am piran I m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari Pera tu ra n G u b e rn u r ini.
Pasal 3
D asar pengenaan PKB sebagaim ana d im aksud dalam Pasal 2 ayat (1) te rcan tu m p ad a kolom 8 Lam piran I m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari P e ra tu ran G ubernu r ini.
Pasal 4
(1) NJKB sebagaim ana d im aksud pada Pasal 2 ayat (3) d ijad ikan d asa r pengenaan BBN-KB.
(2) NJKB sebagaim ana d im aksud pada ayat (1) te rcan tu m pad a kolom 6 Lam piran I yang m eru p ak an bagian tidak te rp isah k an dari P era tu ran G ubernu r ini.
Paragraf 2K endaraan Berm otor A ngkutan Um um O ran g /B aran g
Pasal 5
(1) Pengenaan PKB u n tu k k en d araan berm otor a n g k u ta n um um orang d ite tapkan seb esar 30% (tiga p u luh persen) dari d a sa r pengenaan PKB sebagaim ana te rcan tu m pad a kolom 8 L am piran I P era tu ran G ubernur.
(2) Pengenaan BBN-KB u n tu k k en d araan berm otor an g k u tan um um orang d ite tap k an sebesar 30% (tiga p u lu h persen) dari d a sa r pengenaan BBN-KB sebagaim ana te rcan tu m pad a kolom 6 Lam piran I P era tu ran G ubernur.
(3) Pengenaan PKB u n tu k k en d araan berm otor a n g k u tan u m u m barang d ite tapkan sebesar 50% (Lima p u lu h persen) dari d a sa r pengenaan PKB sebagaim ana te rcan tu m pada kolom 8 Lam piran I P era tu ran G ubernur.
(4) Pengenaan BBN-KB u n tu k k en d araan berm otor a n g k u ta n um um barang d ite tap k an sebesar 50% (Lima p u lu h persen) dari d a sa r pengenaan BBN-KB sebagaim ana te rcan tu m pad a kolom 6 Lam piran I m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari P e ra tu ran G ubernu r ini.
Pasal 6
(1) Pengenaan PKB d an BBN-KB u n tu k k en d araan berm otor ang k u tan um um orang sebagaim ana d im aksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan (2),
6
hanya d iberikan bagi an g k u tan um um orang yang dimiliki oleh badan h u k u m Indonesia (Perseroan T erbatas a ta u Koperasi) yang bergerak di bidang u sa h a a n g k u ta n um um orang, memiliki ijin penyelenggaraan an g k u tan u m u m orang dan b u k u uji k en d araan yang m asih berlaku.
(2) Pengenaan PKB d an BBN-KB u n tu k k en d araan berm otor ang k u tan um um baran g sebagaim ana d im aksud dalam Pasal 5 ayat (3) d an (4), hanya d iberikan bagi an g k u tan u m u m barang yang dimiliki oleh badan h u k u m Indonesia (Perseroan T erbatas a ta u Koperasi) yang bergerak di b idang u sa h a an g k u tan um um barang d an b u k u uji k en d araan yang m asih berlaku.
(3) K husus k en d araan berm otor baru , k en d araan berm otor m u tasi m asuk baik dari dalam m au p u n luar provinsi dan k en d araan berm otor u b ah s ta tu s dari k en d araan pribadi m enjadi k en d araan a n g k u tan um um orang a ta u k en d araan an g k u tan um um barang, tidak perlu dilam piri b u k u uji ken d araan .
(4) K etentuan d an p e rsy ara tan k en d araan berm otor a n g k u tan um um orang dan an g k u tan um um barang d iterb itkan oleh D in as /In s tan s i terkait.
(5) K eten tuan Pasal 5 tidak berlaku bagi k en d araan u m u m orang a ta u K endaraan u m u m barang yang tidak m em enuhi ke ten tu an sebagaim ana d ia tu r dalam ayat (1), (2) dan (3).
Bagian KeduaK endaraan Berm otor U bah B en tuk dan G anti Mesin
Pasal 7
(1) NJKB u b a h b e n tu k sebagai d a sa r pengh itungan PKB dan BBN-KB d ite tapkan b e rd asa rk an hasil pen jum lahan NJKB dengan nilai jua l u b a h ben tuk .
(2) NJKB dan nilai ju a l u b a h b en tu k sebagaim ana d im aksud pad a ayat (1) te rcan tu m dalam L am piran I dan Lam piran II m eru p ak an bagian yang tidak te rp isah k an dari P e ra tu ran G ubernu r ini.
(3) K endaraan B erm otor yang m engalam i u b a h b e n tu k sehingga m engak ibatkan NJKB te rseb u t bertam bah , d ip u n g u t tam b ah an BBN- KB sebesar 12,5% (dua belas kom a lim a persen) dari :
a. selisih NJKB sebelum dan setelah m engalam i u b a h b en tu k apabila te rcan tu m dalam Tabel NJKB;
b. NJKB U bah B entuk , u n tu k K endaraan B erm otor yang m engalam i u b a h b e n tu k tidak te rcan tu m dalam tabel NJKB.
(4) NJKB T ruck dan Light T ruk sebagaim ana te rcan tu m pad a lam piran I m erupakan nilai ju a l chasis.
(5) P enetapan PKB dan BBNKB sebagaim ana d im aksud pad a ayat (4)huruf a, d ilakukan pen am b ah an nilai ju a l u b a h b e n tu k yang te rcan tu m dalam lam piran II yang m eru p ak an bagian tidak te rp isah k an dari P e ra tu ran G ubernu r ini.
(6) D asar p en g en a a n PKB dan BBNKB bagi k en d araan berm otor yang m engalam i u b a h ben tuk , d ite tapkan nilai u b a h b en tu k yang terakh ir b e rd asa rk an tanggal kw itansi p e ru b ah an b e n tu k /s u ra t keterangan bengkel.
7
Pasal 8
(1) D asar pengenaan PKB bagi k en d araan berm otor yang m engalam i penggantian m esin d ite tapkan sam a dengan sebelum m engalam i penggantian m esin.
(2) D asar pengenaan tam b a h an BBN-KB bagi K endaraan Berm otor yang m engalam i penggan tian m esin d ip ungu t tam b ah an BBN-KB sebesar 12,5% (dua belas kom a lim a persen) dari Nilai J u a l M esin Pengganti.
(3) Nilai J u a l M esin Pengganti sebagaim ana d im aksud pad a ayat (2) d ite tapkan sebagai be riku t :
a. m esin dengan isi silinder sam pai dengan 2 .500 cc, sebesar Rp. 8 .000 .000 ,- (delapan ju ta rupiah);
b. Mesin dengan isi silinder 2.501 cc sam pai dengan 5.000cc, sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas ju ta rupiah);
c. m esin dengan isi silinder 5 .0 0 lee sam pai dengan lO.OOOcc, sebesar Rp. 20 .000 .000 ,- (dua p u lu h ju ta rupiah);
d. m esin dengan isi silinder d ia tas lO.OOOcc, sebesarR p. 30 .000.000,- (tiga p u lu h ju ta rupiah).
Bagian KetigaAlat-Alat B erat dan Alat-Alat B esar
Pasal 9
(1) D asar pengenaan PKB dan BBBN-KB u n tu k a la t-a la t b e ra t d an alat- a la t b esa r d ite tapkan b e rd asa rk an NJKB a la t-a la t b e ra t dan a la t-a la t besar.
(2) NJKB a la t-a la t b e ra t dan a la t-a la t b esa r sebagaim ana d im aksud pada ayat (1) d ite tap k an b e rd asa rk an HPU a ta s su a tu a la t-a la t b e ra t dan a la t-a la t besar.
Bagian Keem patTarif PKB, BBNKB, Progresif, K endaraan B erm otor d an A lat-alat
B e ra t/B esa r se rta Pengenaan PKB u n tu k Kereta G andeng/T em pel
Pasal 10
Tarif PKB d ite tap k an sebesar:
a. 1,5% (satu kom a lim a persen) u n tu k kepem ilikan p ertam a kendaraan m otor pribadi dan B adan;
b. 1,0% (satu kom a nol persen) u n tu k k en d araan berm otor ang k u tan um um ;
c. 0,5% (nol kom a lim a persen) u n tu k k en d araan berm otor am bu lans, pem adam k eb ak aran , sosial keagam aan , lem baga sosial dan keagam aan , In s tan si Pem erintah;
d. 0,2% (nol kom a d u a persen) u n tu k k en d araan berm otor a la t-a la t bera t dan a la t-a la t besar.
V
8
Pasal 11
(1) Setiap orang pribadi yang memiliki k en d araan berm otor pribadi roda 2 (dua)196 (sera tus sem bilan pu lu h enam) cc ke a ta s d a n /a ta u roda 4 (empat) jen is sedan , jeep d an m in ibus lebih dari 1 (satu), m aka kepem ilikan k ed u a d an se te ru sn y a d ikenakan ta rif secara progresif.
(2) Kepem ilikan k e n d ara an berm otor sebagaim ana d im aksud pad a ayat (1) d id asa rk an a ta s ñ am a dan a lam at yang sam a.
(3) B esarnya ta rif progresif sebagaim ana d im aksud p ad a ayat (1) d ite tapkan sebagai be riku t :
a. kepem ilikan ked u a sebesar 2% (dua persen);
b. kepem ilikan ketiga sebesar 2,5% (dua kom a lim a persen);
c. kepem ilikan keem pat sebesar 3% (tiga persen);
d. kepem ilikan kelim a dan se te ru snya sebesar 3,5% (tiga kom a lima persen).
Pasal 12
(1) Tarif BBN-KB d ite tap k an sebesar:
a. 12,5% (dua belas kom a lim a persen) u n tu k penyerahan pertam adan ;
b. 1,0% (sa tu kom a nol persen) u n tu k penyerahan kedua dan se te ru sn y a te rm asu k penyerahan k e n d ara an berm otor lelang / dum p, h ibah dan waris.
(2) K husus u n tu k k en d araan berm otor a la t-a la t b e ra t dan a la t-a la t besar yang tidak m enggunakan ja lan um um tarif BBN-KB d ite tapkan sebesar:
a. 0,75% (nol kom a tu ju h p u luh lim a persen) u n tu k penyerahan pertam a; dan
b. 0,075% (nol kom a nol tu ju h pu lu h lima) persen u n tu k penyerahan ked u a d an se terusnya.
Pasal 13
(1) PKB u n tu k Kereta G andeng/T em pel d ite tapkan sebesar Rp. 1 .000.000,- (sa tu ju ta rupiah).
(2) Apabila PKB k en d araan berm otor penariknya lebih ren d ah dari PKB kere ta gan d en g /tem p el sebagaim ana d im aksud pad a ayat (1), m aka PKB kere ta gan d en g / tem pel d ite tapkan sebesar PKB k en d araan penariknya.
Pasal 14
(1) Penghitungan d a sa r pengenaan PKB d an BBN-KB te rm asu k a la t-a la t be ra t dan a la t-a la t b esa r yang jen is, m erek, tipe d an nilai ju a ln y a belum te rcan tu m dalam P era tu ran G u b ern u r ini, d ite tap k an lebih lan ju t dengan K epu tusan Kepala D inas a ta s ñ am a G ubernur.
(2) Penghitungan d a sa r pengenaan PKB d an BBN-KB u n tu k k en d araan berm otor p em b u a tan ta h u n 2016 te rm asu k a la t-a la t b e ra t dan alat-
9
a la t b esa r yang jen is, m erek, tipe dan nilai ju a ln y a belum te rcan tu m dalam P era tu ran M enteri Dalam Negeri Nomor 12 T ahun 2016, d ite tapkan lebih lan ju t dengan K eputusan Kepala D inas a ta s ñam a G ubernur, apab ila sam pai dengan 7 (tujuh) hari se telah pengajuan ke K em enterian D alam Negeri belum d ite tapkan .
BAB IVKETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Pada sa a t P e ra tu ran G u b ern u r ini m ulai berlaku , P e ra tu ran G ubernur Jaw a Tengah Nomor 23 T ahun 2015 ten tang Penghitungan D asar Pengenaan Pajak K endaraan Berm otor D an Bea Balik Ñam a K endaraan Berm otor T ahun 2015 (Berita D aerah Provinsi Ja w a Tengah T ahun 2015 Nomor 26), d icab u t dan d inyatakan tidak berlaku.
Pasal 16
P era tu ran G u b ern u r ini m ulai berlaku p ad a tanggal d iu n d an g k an dan d ilak sanakan paling lam bat 30 (tiga puluh) hari sejak d iundangkan .
Agar setiap orang m engetahuinya, m em erin tahkan pengundangan P era tu ran G u b ern u r ini dengan penem patannya dalam B erita D aerah Provinsi Ja w a Tengah.
Jabatan Raraf Tgl
Wagub wSekda X 4As. I/Pem i %As. IV/Adm f W -
Ka. DPPAD ¥ V‘Ka. Biro Hukum % X
D itetapkan di Sem arang pada tanggal 1, J » l i 2#té
GUBERNUR JAWA TENGAH,
GANJAR PRANOWO
D iundangkan di Sem arang pada tanggal t J hI í 2§1é
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH,
SRI PURYON/) KARTO SOEDARMO
BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 NOMOR 24
\
LAMPIRAN I
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH
NOMOR 24 2*1 íTENTANG
PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR DAN BEA BALIK ÑAMA KENDARAAN BERMOTOR
UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 DAN
PEMBUATAN SEBELUM TAHUN 2016
NILAI JUAL KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 JEN IS MOBIL PENUMPANG-SEDAN
NO KODING MEREK TYPE TH. BUAT NJKB 201 6 BOBOT DP PKB PKB
NOMOR 2 4 Ü Ü i i t l * 2 * 1 6TENTANGPENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK ÑAMA KENDARAAN BERMOTOR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016 DAN PEMBUATAN SEBELUM TAHUN 2016
NILAI JUAL UBAH BENTUK KENDARAAN BERMOTOR TAHUN 2016
NOTAHUN
BUSSTATI0NWAG0N/MINIBUS/MICROB
USDOUBLE CABIN
BESTELWAGON / DELVAN / BOX
DAN SEJENISNYATANGKI
BAKL.TRUCK/TRUCKTERBUKA/KAYU
BAK,TRONTON/
TANDUM/BESIDUMP TRUCK MIXER DEREK CRANE LODGING TRUCK CAR CARRIER
TRACTOR
HEAD/
TRAILER
RIVER
CONTAINER
i 2 3 4 5 6 7 8 9 10 i i 12 13 14 15 16i PICK UP -