Top Banner
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA RENCANA TATA RUANG (RrRw) i-)Ci(UMENTA:rii & AnSiP BAPFEit;\S .{cc No. | *.2/ .... .. -..247 r i,o' - , ..:..TKi 8:. ' TA TASIKMALAYA
183

tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Mar 27, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

PEMERINTAHKOTA TASIKMALAYA

RENCANA TATA RUANG(RrRw)

i - )C i (UMENTA: r i i & AnS iP

BAPFEit;\S.{cc No. | *.2/.... ..-..247r i,o'

- , ..:..TKi 8:.

'

TA TASIKMALAYA

Page 2: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n a'l'ata Ru a n g Wilaya h Kota'I'u sik ma luya

BAB IPENDAHULUAN

Pembangunan tidak terlepas dari meningkatnya

pertumbuhan penduduk perkotaan yang diseftai peningkatan

arus urbanisasi (the level of urbanization), oleh sebab itu

Indonesia sebagai negara berkembang didalam

Pembangunan Nasional-nya diarahkan pada pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan bagi

seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa setiap

langkah kebijaksanaan harus teftuju pada sendi-sendi

keh id u pan masyara kat mela I u i " pa rtici patory plann i ngl' .

Untuk menghadapi permasalahan perkotaan dewasa ini (era

otonomi daerah), terutama Wilayah Priangan Timur Jawa

Barat (khususnya Kota Tasikmalaya) dalam menghadapi

fenomena perkembangan perkotaan dan sebagai pusat

pelayanan yang direkomendasikan tentunya memedukan

keterlibatan aktif Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat

(stakeholderl sangat diperlukan dalam penyediaan

prasarana dan sarana perkotaan mengingat keterbatasan

pemerintah dalam membiayai pembangunan daerahnya.

1.1 Latar Belakanq

Sejalan dengan proses desentralisasi pembangunan sebagai

konsekuensi dari pelaksanaan Otonomi Daerch, maka

kemampuan daerah baik di tingkat propinsi maupun

kabupaten/kota dalam mengelola pelaksanaan

pembangunan di wilayahnya perlu ditingkatkan.

Sehubungan dengan itu, Kota Tasikmalaya yang baru

menjadi kota berdasarkan Undang - Undang No.10 Tahun

2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya, merasakan

perlunya suatu alat dalam bentuk dokumen rencana tata

ruang wilayah yang dapat dijadikan acuan untuk

mengarahkan pelaksanaan pembangunan dan

pengembangan di wilayahnya agar dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan potensi yang

dimiliki dengan tetap memperhatikan kendala dan

permasalahan yang ada sehingga langkah-langkah yang

diambil dalam upaya pembangunan wilayahnya tidak

melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan di

wilayah Kota Tasikmalaya, sehingga kebutuhan untuk

mensinergikan setiap langkah pembangunan antar

kabupaten/kob maupun antara kabupaten/kota dengan

tingkat propinsi merupakan kebutuhan yang mutlak. Hal

tersebut dimaksudkan agar pembangunan dapat

dilaksanakan secara efisien dan efeKif, baik yang

Halaman I - 1

Page 3: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n a'I.ata Ru ang )ltitayah Kota'I'usikma lay a

berkenaan derigan pemanfaatan sumberdava alam dan

manusia maupun pendanaannya, sefta dalam rangKa

mengintegrasikan pembangunan antar daerah dan antar

sektor. Hak otonomi penuh yang dimiliki kabupaten/kota

juga tidak berarti hubungan kemitraan antara

kabupaten/kotadengantingkatpropinsimenjadihi|ang.oleh

karenanya, dengan mengacu pada SK Gubernur

No.130.05/Kep-847-Desen/2001 tanggal 20 Agustus 2001

ten tangPembentukanT imFas i | i t as iPena taan

Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Cimahi dan Kota

Tasikmalaya,PemerintahPropinsiJawaBaratmemberikan

bantuan pada Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk menyusun

dan rnerumuskan RTRW Kota Tasikmalaya agar terpadu

dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi maupun dengan

RTRW Kabupaten/Kota di sekitarnya'

RencanaTataRuangWilayahKotainimerupakanpedoman

bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian ruang di wilayah kota yang bersangkutan' Pada

tahunanggaransebe|umnyaPemerintahPropinsiJawaBarat

telah memberikan bantuan dalam penyusunan Identifikasi

potensi dan Permasalahan pengembangan Kota Tasikmalaya

yang merupakan masukan maupun sebagian dari proses

penyusunan RTRW Kota. Pada tahun anggaran 2003'

berdasarkanzura tdar iWa| i ko taTas ikma|aya

No.050/453l}a@a12002 tanggal 5 Agustus 2002 perihal

Permohonan Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kota Tasikmalaya sebagai tindak lanjut

akand isusunRTRWKotaTas ikma|ayayangd imu|a idar i

tahap analisis berdasarkan potensi dan permasalahan yang

sudah diidentifikasikan sampai dengan perumusan rencana'

Selain latar belakang atau alasan tersebut di atas, ada pula

alasan teknis dan strategis dalam penyusunan RTRW Kota

Tasikmalaya yaitu Kabupaten sekitarnya, antai'a lain

tGbupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis'

Keterpaduan dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi sefta

RTRW lGbupaten/Kota sekitarnya ini merupakan keterkaitan

eksternal. Tentu saja dalam aspek teknis ini karaKer

wilayah, kecenderungan/trend perkembangan dan aspirasi

masyarakatnyasecarainterna|akanmenjadimoda|utamapengembangan ke depan.

Alasan atau latar belakang strategis dari penyusunan RTRW

Kota ini sangat terkait dengan keberadaannya sebagai Kota

Otonom yang baru dibentuk, yang tentu saja memerlukan

pedoman atau acuan bagi langkah{angkah pembangunan

dan pelayanan. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ini akan

merupakan pedoman bagi perencanaan' pemanfaatan dan

pengendalian ruang di wilayah Kota yang bersangkutan'

PenyusunanRencanaTataRuangWi|ayahKotatersebut

Halaman I - 2

Page 4: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano T'ata Ruang Wilayah Koto T'asikmoloya

tentu saja akan melalui proses atau tahap-tahap pekerjaan,

antara lain : pengumpulan data, analisis, dan perumusan

rencana. Selaras dengan proses tersebut, maka pada tahap

sekarang ini (Tahun 2003) pekerjaan atau proses

penyusunan RTRW Kota tersebut dititikberatkan pada analisa

dan rencana. Karena pada tahun sebelumnya (Tahun 2002),

telah dilakukan identifikasi potensi dan permasalahan yang

memperkirakan kemungkinan perkembangan di masa

datang. Dengan demikian, pada tahap ini merupakan kajian

analisis dengan fakta-fakta dilapangan dan masukan dari

stakeholders Kota Tasikmalaya, melalui jaring aspirasi

masyarakat maupun dialog yang di selenggarakan pada 23

November 2003 yang menghasilkan beberapa kesepakan.

Untuk di lanjutkan pada lokakarya sebagai pleno didalam

penyusunan Laporan Akhir, dengan demikian diharapkan

akan terakomodasi sistem pembangunan yang

berkesinambungan dan sesuai dengan karakteristik

kotanya (baik sosial, ekonomi dan budaya) sehingga

memberikan nuansa " Dengan Berlandaskan Iman dan

Taqwa Kota Tasikmalaya Menjadi Pusat Perdagangan

dan Industri Termaju di Priangan Timur Tahun 2OL2'.

!.2 Tuiuan dan Sasaran'

I.2,1 Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Kota Tasikmalaya yang dapat

diimplementasikan dalam bentuk ruang dengan jangka

waktu rencana 10 tahun ke depan (2014). Dalam proses

menuju tersusunnya RTRW Kota Tasikmalaya ini, telahmengalami beberapa diskusi, penjaringan aspirasimasyarakat yang dilakukan oleh tim Teknis (Pemkot

Tasikmalaya) dan dialog serta lokakarya maupun jajak

pendapat melalui media mass. Hal ini dilakukan untukmendapatkan suatu dokumen perencanaan yang utuh dan

dapat digunakan bagi proses penyusunan Perda KotaTasikmalaya dalam pengambilan keputuEan. Untukmerumuskan hal tersebut, tentunya memerlukan kebijakan

dan strategi pemanfaatan ruang dalam pengendalianpemanfaatan ruang di Kota Tasikmalaya melaluiketerpaduan, keterkaitan dan keserasian pembangunan

antar seKor maupun dan antar wilayah di KotaTasikmalaya.

7.2.2 finranAdapun sasaran yang harus dicapai untuk mewujudkan

tujuan di atas adalah :

Halaman I - 3

Page 5: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencanu'l'ata Ruung Wilayuh Kotu'I'asikmalaya

1. Terumuskannya tujuan pemanfaatan ruang wilayah Kota

Tasikmalaya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan

pembangunan wilayah Kota Tasikmalaya. Adapun visi

dan misi Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut:

A. Visi

" Dengan Berlandaskan Iman dan Taqwa Kota

Tasikmalaya Menjadi Pumt Perdagangan dan tndusti

Termaiu di Priangan Timur Tahun 2012"

B. Misi- Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang

beriman dan taqwa- Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakan

supremasi hukum- Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota- tlenciptakan pemerintahan yang profesional dan

bersih- Mengembangkan paftisipasi masyarakat dalam

pembangunan kota- Mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup

secara berkelanjutan- Mengoptimalkan dan membangun sarana dan

prasarana kota

Terakomodimya harapan dan masukan masyarakat

dalam hubungannya dengan produk RTRW Kota

Tasikmalaya.

Terumuskannya kebutuhan pengembangan wilayah Kota

Tasikmalaya di bidang kependudukan, sosial, ekonomi

perkotaan, pengembangan lahan, maupun prasarana

dan sarana kota, berdasarkan daya dukung fisik

lingkungan maupun daya tampungnya.

4. Tei'umuskannya rencana dan indikasi program

pengembangan wilayah Kota Tasikmalaya yang

merupakan pertimbangan didalam prioritas

pembangunannya.

1.3 Landasan Penvusunan RTRWKota Tasikmalava

7.3,1 Dasar Hukum

Peraturan - perundangan yang dijadikan landasan dalam

penyusunan RTRW Kota Tasikmalaya adalah :

1. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan

Ruang ;2. Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Lingkungan

Hidup ;3. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah ;

2.

Halaman I - 4

Page 6: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren can u Tato Rua ng Wila-yoh Koto'I'a sik mala-ya

4. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Daerah .

5. Undang-undang No. 10 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Kota Tasikmalaya;

6. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 tentang Bentuk

dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan

Ruang;

7. Peraturan Pemerintah No, 47 Tahun L997 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ;B. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2000 tentang

Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah ;9. Keppres No, 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan

Kawasan Lindung;

10. Keppres No. 98 Tahun 1993 tentang Kawasan Industri JO

Keppres No.53 Tahun 1989 ;11. Keppres No. 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan

Budidaya;

12. Keppres No. 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah

Bagi Pengembangan Kawasan Industri ;13. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1986

tentang Perencanaan Tata Ruang Kota ;14. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun L987

tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota ;

l5.'Keputusan Menteri Dalam Negeri No.134 Tahun 1998

tentang Pedoman Penyusunan PERDA tentang RTRWP

DT I dan RTRW Kabupaten/Kota DT II;

16. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 32ilKpTslM.l2002

tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan

Ruang ;17. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.B Tahun 1998

tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1998

tentang Tata Cara Peran Sefta Masyarakat dalam Proses

Perencanaan Tata Ruang di Daerah;

19. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 130.05/Kep.847-

Desen/2001 tentang Pembentukan Tim Fasifitasi

Penataan Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Cimahi

dan Tasikmalaya.

20. Perda Kota Tasikmalaya No. 2 Tahun 2003 tentang

Renstra Kota Tasikmalaya ;21. Perda Kabupaten Tasikmalaya No. 9 Tahun 1999

tentang RUTR Wilayah Pengembangan Kota

Tasikmalaya.

Beberapa dokumen dan hasil studi sebelumnya yang

dijadikan landasan dalam Penyusunan RTRW Kota

Tasikrnalaya antara lain adalah:

1. RTRW Propinsi Jawa Barat 2010 ;

Halaman I - 5

Page 7: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renca na I'ata Rua n g Wilay a h Kota'l'u sik ma luya

5 .

4.

5.

2. Penyusunan Kebijakbn Pemanfaatan Ruang Kawasan

Andalan Priangan Timur ;

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota

Tasikmalaya (ldentifikasi Potensi dan Permasalahan) ;

RencanaUmumTataRuangWi layahPengembangan

Kota TasikmalaYa, 19951 t996'

Studi-studi lain Yang tekait.

7,9,2 Pengertian Umum

, Raang adalah wadah yang meliputi ruang daratan'

ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan

wilayah, tempat manusia dan mahluk lainnya hidup dan

melakukan kegiatan sefta memdihara kelangsungan

hidupnya.

. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola

pemanfaatan ruang' baik direncanakan maupun tidak'

. Penataan Ruang adalah proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang' dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

.RenanaTataRuangada|ahhasi|perencanaanwujud

struKural dan pola pemanfaatan ruang'

. Wujud Strulctural Pemanfaabn Ruang adalah

susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam'

lingkungan sosial dan lingkungan buatan yang secara

hirarkis dan struKural berhubungan satu dengan lainnya

membentuk ta ta ruang;d ian taranyamel ipu t ih i ra rk ipusat pelayanan sepefti pusat kota, lingkungan;

prasarana jalan seperti jalan afteri, koleKor' lokal dan

sebagainYa'

. Pola Pemanfaabn Ruang adalah bentuk

pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran

fungsi, serta karaKer kegiatan manusia dan atau

kegiatan alam; diantaranya meliputi pola lokasi' sebaran

permukiman, tempat kerja, industri, dan peftanian'

serta pola penggunaan tanah perdesaan dan perkotaan'

Kebutuhan atau tingkat kepentingan wujud struKural

dan pola pemanfaatan ruang secara bersamaan akan

berbeda untuk setiap tingkatan rencana tata ruang

kawasan perkotaan. Pada tingkat rencana sFuKur'

kebutuhanakankeseras iandanketerka i tans is tempusat-pusat menjadi prioritas utama dibandingkan

dengan kebutr'rhan akan pola pemanfaatan ruang'

Sebaliknya, rencana teknis ruang akan lebih

meniUkberatkan kebutuhan pengaturan tata letak

dibandingkanketerkai tansistempusat-pusatsecara

hirarkis dapat dilihat Pada Gambar 1'1'

Halaman I - 6

Page 8: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'uta Ruang lltila-yoh Kota T'usikmalaya

Gambar 1.1Diagram Hubungan Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang

Pada Setiap Rencana Tata Ruang lGwasan Perkotaan

d. l€wasan'Perkotaan yang mempunyai bagian daridua atau lebih daerah yang berbatasan sebagai satukesatuan sosial, ekonomi dan fisik perkotaan.

. Perencanaan tata ruang Kawasan Perkotaan,secara sederhana dapat diaftikan sebagai kegiatanmerencanakan pemanfaatan potensi dan ruangperkotaan serta pengem bangan i nfrastruKur pendukung

yang dibutuhkan untuk mengakomodasikan kegiatansosial ekonomi yang diinginkan. Penanganan penataan

ruang masing-masing Kawasan Perkotaan tersebut perlu

dibedakan antara satu dengan lainnya.

Ada 3 klasifikasi Kawasan Perkotaan yang akandiuraikan dalam Pedoman Penyusunan Rencana TataRuang Kawasan Perkotaan ini, yaitu :1. Kawasan Perkotaan Metropolitan;

2. Kawasan Perkotaan yang berstatus Daerah Kota;

3. Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dariDaerah Kabupaten.

Sesuai dengan klasifikasi tersebut di atas, maka :. untuk Kawasn Perkotaan Metropolitan,

pengaturan pemanfaatan ruang diarahkan bagikeserasian pusat-pusat wilayah maupun kota, yang

dipandang dalam rangka keserasian administntif

RENCANA STRUKTUR PENGATUMN S-IRUKPJ}..PEMANFMTAN ./euarvc /RENCANA UMUM

RENCANA DEIA]L ./ PENGATUMN

)/ POTAPEMANFMTAN./ RUANGRENCANA TEKNIK

Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama bukan peftanian dengan susunan fungsikawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah, Kawasan Perkotaan dibedakanatas:

a. lGwasan Perkotaan yang berstatus administratifDaerah Kota;

b. Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dariDaerah Kabupaten;

c. Kawasan Perkotaan Baru yang merupakan hasilpembangunan yang mengubah Kawasan Perdesaanmenjadi Kawasan Perkotaan;

Halaman I - 7

Page 9: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana 'I'uto Ruang l{ilayah Kota T'asikmulayo

maupun fungsional, dan '

sifat rencananya i

menyangkut hal-hal yang sfrategis;

untuk Kawasan Perkotaan yang merupakanDaerah Kota, kedalaman rencananya bersifatumum;

untuk lGwasan Perkotaan yang merupakan

bagian dari Daerah Kabupfer, diakomodasikanperencanaannya dalam RTRW Kabupaten yang

bersifat umum.

Selanjutnya kawasan perkotaan yang berstatus Daerah Kotadisebut' Kotd . Untuk Kota Tasikmalaya dapat diklasifi kasikankedalam Kawasan Perkotaan yang merupakan Daerah Kota,karena pembentukannya berdasakan Undang - UndangNo.10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya.Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana UmumTata Ruang Kawasan Perkotaan, berdasarkan pasal 22ayat (1) UU No. 241t992 tentang Penataan Ruang,merupakan rencana umum tata ruang sebagai penjabaran

dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi atau RencanaTata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ke dalamstrategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayahKota/Kawasan Perkotaan. Rencana Umum Tata RuangWilayah Kota/lGwasan Perkotaan adalah kebijaksanaan yang

menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan

dibudidayakan serta wilayah yang akan diprioritaskanpengembangannya dalam jangka waKu 10 tahunperencanaan.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan

merupakan rencana pemanfaatan ruang WilayahKota/Kawasan Perkotaan yang disusun untuk menjagakeserasian pembangunan antar seKor dalam rangkapenyusunan dan pengendalian program-programpembangunan perkotaan jangka panjang.

Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan merupakan

bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah lGbupaten.Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum TataRuang Kawasan Perkotaan dituangkan ke dalam peta

dengan ketelitian skala 1: 25.000

1,4 Kedudukan dan Jenis Rencana Tata RuanoKawasan Perkotaan

r Penataan ruang berdasarkan fungsi utama l<awagnmeliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya;

. Penataan ruang berdasarkan aspek administratifmeliputi

ruang wilayah Nasionaf, wifayah Propinsi, dan wilayahKabupaten/Kotamadya;

Halaman I - 8

Page 10: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renca n a'I'ata Ru u n g Wiloya h Kota'l'asikmaloya

. Penataan ruang berdasarka n fungsi kawasan dan aspekkegiatan meliputi Kawasan Perdesaan, KawasanPerkotaan, dan Kawasan Tertentu;

o Penataan ruang Kawasan Perkotaan diselenggarakansebagai bagian dari penataan ruang wilayahKabupaten/Kota;

Penataan ruang Kawasan Perkotaan meliputi prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendal ian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan. ;

Perencanaan tata ruang Kawasan Perkotaan dilakukanmelalui proses dan prosedur penyusunan sefta penetapan

Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan berdasarkanketentuan peratura n perundang-unda ngan yang berla ku;

Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang dimaksuddalam RTRW Kota Tasikmalaya adalah:1) Rencana Struktu4 adalah kebijakan yang

menggambarkan arahan tata ruang untuk KawasanPerkotaan Metropolitan dalam jangka waKu sesuaidengan rencana tata ruang;

2) Rencana Umum, adalah kebijakan yangmenetapkan lokasi dari kawasan yang harusdilindungi dan dibudidayakan sefta diprioritaskanpengem banga nnya dala m jang ka waKu perenca naan ;

3) Renana Rinci, terdiri dari :

a. Rencana Detail, merupakan pengaturan yangmemperlihatkan keterkaitan antara blok-blokpenggunaan kawasan untuk menjaga keserasianpemanfaatan ruang dengan manajementransportasi kota dan pelayanan utilitas kota.

b. Rencana Teknik, merupakan pengaturangeometris pemanfaatan ruang yang

menggambarkan keterkaitan antara satubangunan dengan bangunan lainnya, sertaketerkaitannya dengan utilitas bangunan danutilitas kota/kawasan (saluran drainase, sanitasidll).

Sesuai dengan tingkatan kedalaman perencanaan tataruang tersebut, maka

Keterkaitan perencanaan masing-masing ti ngkatan RencanaTata Ruang Kawasan Perkotaan dapat digambarkan dalamproses perencanaan dapat dilihat Pada Gambar 1.2

Halaman I - 9

Page 11: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n a T'ata Ru a ng Wiloyah Kota'I'asik ma lava

Gambar 1.2Bagan Alir Penyusunan Rencana Tata Ruang

Kawasan Perkotaan

R T R W N

R T R W P

RE^'CANA STRUKruR TATA RUANG KAWASAA'PERKOTAAN METROFoLI'AN

Perumusan kondisi Yang aKandatang:. Estimasi kabutufian

Pengembangan fungsional kotl-l(ota

. Estimasi hub. fungsional kota'

kota

. Arahan pengelolaan kawasan tindung dan budidaya

. Arahan Pengembangan slstsm prasarana dan saranapnmea

o irahan kebijaksanaan TGA, TGU DAN SDA lahnya

RENCAM AMUM TATA RUANG KA'YASAN PERKOTAAN

Rumusan kondisi Yang aKandatang :. Estimasi kebutuhan dan

peluang Peng€mbangan kota. Esttmaii hubungan fungsional

kawasan kota

. Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya

. Pengelolaan kawasan tertentu

. Slstim prasarana dan sarana sekunder TGt, TGU dan SDA

lainnya. Pentahapan dan prioritas psngsmbangan untuK

perwuludan struktul Pemanfaatan ruang kota

RENCANA OETAIL TATA RUANO TI.,WASAN PERKOTAAN

. iencan" Pemanfaatan luang kawasan fungsional dalam

blok{lok Peruntul(an. Rsncana struktur Pelayanan. Rencana sistem jaringan P€fgerakan primer dan sekundel

. Rencana sistem utilitas

. aianan kepadatan. ketingqian bangunan semPadan untuk

setia? blok Peruntul(an. Rencana pengelolaan sarana dan prasarana

Perkiraan Pemanfaatan fisik dan

daya dukung linglQngan

REN-CANA TETC{TK RUANG KAWASAN PERKOTAAN

. Rencana fremanfaatan ruang beaupa rcncana perpetakan

dan tata letaK bangunan. Arahan letak dan PenamPaog jalan s€rta udlitas -. Rencana tapalq tata letak bangunan gedung dan bukan

gedung

Halaman I - 10

Page 12: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano'l'ata Ruang Wilayah Kato T'asikmulaya

1.5 Klasifikasi dan Kriteria Kawasan Perkotaan

7,5,7 Kawasan Perkoban Berdasarkan StatusPemerintahan Dibedakan Atas :

a) Kriteria Kawasan Perkotaan yang merupakan

Daerah Kota

Kemampuan ekonomi merupakan cerminan hasil

kegiatan usaha perekonomian yang berlangsung di

suatu Daerah Kota, yang dapat diukur dari:- PDRB (produk domestik regional bruto);- Penerimaan daerah sendiri.

Potensi daerat4, merupaican cerminan tersedianya

sumber daya yang dapat dimanfaatkan danmemberikan sumbangan terhadap penerimaan

daerah dan kesejahteraan masyarakat, yang dapat

diukur dari:- Lembaga keuangan;- Sarana ekonomi;- Sarana pendidikan;- Sarana kesehatan;- Sarana transportasi dan komunikasi;- Sarana pariwisata;- Ketenagakerjaan;

. Sosial buday4 merupakan cerminan yang berkaitan

dengan struKur sosial dan pola budaya masyarakat,yang dapat diukur dari:- Tempat peribadatan;

Tempat/kegiatan institusi sosial dan budaya;Sarana olahraga.

Sosial politik, merupakan cerminan kondisi sosialpolitik masyarakat, yang dapat diukur dari:- Paftisipasi masyarakat dalam berpolitik;- Organisasi kemasyarakatan.Jumlah pendudulq, merupakan jumlah tertentupenduduk suatu daerah.Luas daerah; merupakan luas tertentu suatu daerah.Pertimbangan lain yang memungkinkanterselenggaranya otonomi daerah; dapat diukur dari

- Keamanan dan ketertiban;- Ketersediaan sarana dan

pemerintahan;- Rentang kendali;- Kota yang akan dibentuk minimal telah terdiri dari

3 (tiga) Kecamatan;

a

a

prasarana

Halaman I - 11

Page 13: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n o'l'ata Ru an g Wila-yu h K ota T'osikma lalta

b)

Cara pengukuran kriteria tersebut di atas dilakukanberdasarkan ketentuan yang tercantum dalam LampiranPP No. 129Tahun 2000.

Kriteria Umum Kawasan Perkotaan

. Memiliki fungsi kegiatan utama budidaya bukanpeftanian atau lebih dari 75o/o mata pencaharian

penduduknya di sektor perkotaan;. Memiliki jumlah penduduk sekurang-kurangnya

10.000 jiwa;

. Memiliki kepadatan penduduk sekurang-kurangnya 50jiwa per hektar;

. Memiliki fungsi sebagai pusat koleki dan distribusipelayanan barang dan jasa dalam bentuk sarana danprasarana pergantian moda transportasi.

Kriteria Kawasan Perkotaan Metropolitan

. Kawasan-kawasan Perkotaan yang terdapat di duaatau lebih daerah otonom yang saling berbatasan;

. Kawasan Perkotaan yang terdiri atas satu kota inti

berstatus otonom dan Kawasan Perkotaan di

sekitarnya yang membentuk suatu sistem fungsional;. Kawasan Perkotaan dengan jumlah penduduk secara

keseluruhan melebihi 1.000.000 jiwa.

d) Kriteria Kawasan Perkotaan Baru '

. Kawasan yang memiliki kemudahan untukpenyediaan prasarana dan sarana perkotaan denganmembentuk satu kesatuan sistem kawasan dengankawasan perkotaan yang ada;

. Kawasan yang memiliki daya dukung lingkunganyang memungkinkan untuk pengembangan fungsiperkotaan;

. Kawasan yang terletak di atas tanah yang bukanmerupakan kawasan peftanian beririgasi teknis dan

bukan kawasan yang rawan bencana alam;. Kawasan yang tidak mengakibatkan terjadinya

konurbasi dengan kawasan perkotaan di sekitarnya;r Kawasan yang sesuai dengan sistem perkotaan

berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,Propinsi, dan Kabupaten;

. Kawasan yang dapat mendorong aktifitas ekonomi,sesuai dengan fungsi dan perannya;

. Kawasan yang mempunyai luas kawasan budi daya

sekurang-kurangnya 400 hektar dan merupakan satukesatuan kawasan yang bulat dan utuh, atau satukesatuan wilayah perencanaan perkotaan dalam satu

daerah kabupaten;

c)

Halaman | - t2

Page 14: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencanu Tato Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya

o Kawasan yang direncanakan berpenduduk sekurang-kurangnya 20,000 jiwa.

7,5,2 Kawasan Perkotaan Betdasarkan JumlahPenduduk Diklasifrkasikan Menjadi :

a). Kawasan Pe*otaan Krcil, yaitu Kawasan Per*otaandengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 10.000hingga 100.000 jiwa;

Kawasn Perkotaan Sdang, yaitu Kawasan Per*otaandengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar100.000 hingga 500,000 jiwa;

Kawasn Perkotaan Baar, yaitu Kawasan Perkotaandengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari500.000 jiwa;

l6wann Perkotaan Metropolitan, yaitu KawasanPerkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebihbesar dari 1.000.000 jiwa.

Mengenai ilustrasi kawasan perkotaan berdasarkan jumlah

penduduk ini, dapat dil ihat Pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3Kawasan Perkotaan Berdasarkan

Jumlah PendudukMETROPOLffiAN

K@TA BESAR

b).

c).

d).

10.0fi) Jlwn lfi).Ofi) Jlwa Sffi.OffiJlwa 1000,m0 Jlwa

E - - - +

Kawaran Perkotoan Kecll Kawasan Perkoiaan Sedang Kawasan Perkolaan B€sar Kawrsan Perkotaan Metropollotan

Halaman I - 13

Page 15: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruang Wilayah Kota Tasikmolaya

1.6 Ruanq Linokuo Pekeriaan

Ada 3 aspek yang akan menjelaskan mengenai ruang lingkup

pekerjaan ini, yaitu : lingkup wilayah, lingkup kegiatan dan

lingkup materi.

7.6.1 Lingkup Wilayah

Wilayah Kota Tasikmalaya merupakan perluasan atau lebih

besar daripada wilayah Kota Administratif Tasikmalaya

sebelumnya. Pada Pasal 3 UU No.10/2001 dikemukakan

bahwa wilayah Kota Tasikmalaya meliputi 8 kecamatan yang

mencakup 15 kelurahan dan 54 desa

Tiga kecamatan yang disebut pedima (Cihideung, Cipedes,

dan Tawang) merupakan wilayah Kota Administratif

Tasikmalaya sebelumnya. Selanjutnya pada Pasal 6

dikemukakan batas wilayah Kota Tasikmalaya, yaitu :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya

sefta Kabupaten Ciamis (dengan batas Sungai Citanduy);- Sebelah Imur berbatasan dengan Kecamatan Manonjaya

lGbupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten

Tasikmalaya (dengan batas Sungai Ciwulan);- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Tasikmalaya.

Tabel I.1LINGKUP WILAYAH ADMINISTRATIF KOTA

TASIKMALAYA

Untuk lebih jelasnya mengenai batas-batas administratif

Kota Tasikmalaya dalam kaitannya dengan Penyusunan

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya dapat

dilihat Pada Gambar 1.4.

7.6,2 Lingkup Kegiahn

Secara garis besar lingkup kegiatan dalam pekerjaan

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya

ini melalui beberapa tahapan :

No Kecamatan JumlahDesa/Kelurahan

1 Kecamatan Cihideunq 6 Kelurahan2 Kecamatan Cipedes 4 Kelurahan3 Kecamatan Tawang 5 Kelurahan4 Kecamatan Indihianq 13 Desa5 Kecamatan Kawalu 10 Desa6 Kecamatan Manqkubumi 8 Desa7 Kecamatan Cibeureum 15 DesaI Kecamatan Tamansari 8 Desa

Kota Tasikmalaya 54 Desa/15 Kelurahan

Sumbq : Rel<apitulasi Revbi Ranst42002

Halaman I - 14

Page 16: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota T'asihmalaya

Sumber: LamPiran UU No.10/2001

Gambar'1.4Cakupan Wilayah Kota Tasikrnalaya (lampiran UU No'10/2001)

[i. d-r;'-'!/G- l i ! \ .

!. cttridtr'1t .r'

r:

I l\.ttlstr$.'tu*l ',,. iTr*t"s

C*crrcsml l l , ' ' r !

[i,..,-'"' ' '-):i '''lsll

iliin x.r'u \ "",.'"'t

7, PerciaPan SurveY

Kegiatan yang dilaksanakan adalah mempersiapkan

kelengkapan administrasi dan teknis untuk pekerjaan

suryey laPangan, Yaitu:

survey dan melakukan kajian terhadap data dan

informasi yang ada dan berkaitan dengan RTRW

Kota dituju.

dan daftar pertanyaan serta penyiapan peralatan

yang diPerlukan dalam kajian ini'

2, Suruey

Kegiatan suruey ini meliputi survey data instansional

(data sekunder) dan suruey lapangan (data primer)

berupa pengecekan/observasi lapangan dan wawancara

atau interview kepada pihak-pihak yang berkepentingan

(stakeholder).

Sebagai gambaran awal yang dimaksud dengan kegiatan

survey tersebut adalah :

) Survey data instansional (data sekunder)' berupa

pengumpulan data dan informasi sepefti angka-angka

statistik, peta, uraian keadaan wilayah kota maupun

bagian-bagian kota yang berkaraKer khusus'

kebijaksanaan terkait, dll'

F Survey data lapangan, berupa pengecekan dan

pembuatancatatan-catatandipetaataudibuatSecarakhusus tentang keadaan/kondisi lingkungan alami

maupun binaan yang terdiri dari sistem prasarana

dasar dan sarana penunjang lainnya' Kemudian

dilengkapi dengan wawancira atau interuiew kepada

Halaman I - 15

Page 17: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano Tata Ruang llilayah Kota Tasikmalaya

pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) pada

masing-masing kota yang bersangkutan.

3. Pengolahan data (studio)

Kegiatan pengolahan data (studio) ini adalah mengolah

atau mempross dalam studio oleh segenap anggota team

kerja untuk merumuskan dan menyajikan hasil pekerjaan

dalam bentuk laporan-laporan, yang terdiri dari :

) Kompilasi Data Potensi dan Permasalahan

Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun dokumen

kompilasi data mengenai informasi potensi dan

permasalahan yang telah terkumpul berdasarkan hasil

suryey lapangan dan kajian literatur.

Analisa Data Potensi dan Permasalahan

Analisis ini dilakukan untuk menemukenali potensi dan

permasalahan yang terjadi dan berkembang di wilayah

perencanaan, baik fisi( sosial, budaya, demografi,

ekonomi dan kelembagaan serta penyediaan prasarana

dan sarana perkotaan. Pada pembahasannya, dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) kajian, yaitu:

Analisa keadaan atau kondisi masa lalu, sekarang dan

perkembangannya di masa mendatang.

Analisa kebutuhan daya dukung, menyangkut daya

tampung dan pengaturan ruang untuk masa datang.

; 4. Diskusi dan Prsentasi

Laporan-laporan yang telah diselesaikan sesuai

tahapannya dipresentasikan untuk didiskusikan dengan

para pihak yang berkepentingan (Dinas Tata Tuang dan

Permukiman, Pemerintah Kota Tasikmalaya, sefta pihak-

pihak yang berkepentingan I sbkeholder pada kota

tersebut). Dari kegiatan diskusi dan presentasi tersebut

diharapkan diperoleh masukan-masukan untuk

menyempurnakan materi laporan-laporan

dipresentasi kan tersebut.

7.6.3 Lingkup Materi

Sejalan dengan lingkup kegiatan di atas, terutama tahappengumpulan data dan analisis pengidentifikasian potensi

dan masalah bagi pengembangan Kota Tasikmalaya, maka

substansi materi yang merupakan data/infurmasi dananalisis paling tidak akan meliputi :1. Kebijakan-kebijakan Pemerintah, baik pada tingkat

Pusat, Propinsi, lGbupaten dan atau Kota tetangga,

serta Kota Tasikmalaya itu sendiri, yang akanberpengaruh terhadap perkem bangan Kota Tasikmalaya

di masa datang.2. Aspek fisik dasar/alami/lingkungan, yang meliputi :

- Topografi

Halaman I - 15

Page 18: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'otu Ruang *l/ilayah Kota T'asikmalaya

- ilenis dan sifat tanah,- Jenis dan struktur batuan,- Hidrologi, dan daerah aliran sungai (catchment ataD,- Iklim,- Gmlogi bencana & tata lingkungan,- Vegetasi.

Aspek prasarana dasar, yang meliputi :- Drainase (sistem primer),- Penyediaan air bersih (sumber-sumber air bersih

yang menjelaskan lokasi, kapasitas debit dankualitas),

- Sistem pembuangan limbah (treatment plant yang

meliputi lokasi dan kapasitas),- Sistem pembuangan sampah, TPA (lokasi dan

kapasitas),- Jaringan jalan (sistem Primer),- Listrik dan telepon,- Sistem transpoftasi.

Aspek srana dasar, yang meliPuti :- Perumahan,- Bangunan umum yang memiliki pelayanan tingkat

wilayah seperti perdagangan, industri, pergudangan,

rekreasi/wisata, akomodasi, perkantoran, sefta

fasilitas lainnya (kesehatan, pendidikan, keagamaan,

jalur hijau/taman).

5. Aspek strukhtr dan pola pemanfaatan ruang saat ini,

kecenderungan dan peluang pengembangan di masa

datang.Aspek keindahan lingkungan (townscape dan

landscape).Aspek Kependudukan dan kegiatannya, yang meliputi :- StruKur penduduk menurut jenis kelamin, umur,

tingkat pendidikan, mata pencaharian, pendapatan,

dan agama,- Perkembangan /pertumbuhan penduduk,- Penyebaran penduduk fiumlah, kepadatan, dan

komposisi),- Adat istiadat, kebiasaan, dan perilaku masyarakat

yang berkaitan dengan perkembangan kota,

khususnya tata ruang,Aspek Perekonomian, yang meliPuti :- Produksi sektor kegiatan ekonomi dominan dan

penyebarannya,- Pola aliran barang dan jasa,- Ketenagakerjaan,- Daya tarik kawasan-kawasan bagi kegiatan

ekonomi/investasi.

9. Aspek kelembagaan, yang meliputi :- Kelembagaan pemerintahan,- Kelembagaan non-pemerintah yang formal,

7,.

8.

4.

Halaman I - L7

Page 19: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ata Ruang Wlayah Kota Tasikmalaya

- Kelembagaan non-pemerintah yang non-formal; yang

ketiganya dapat merepresentasikan stakeholder bagi

perkembangan kota di masa datang.

10. Aspek khusus, yaitu mengenai skala peta yang akan

dipakai dan disajikan dalam pekerjaan ini adalah peta

skala 1 : 25.000.

t.7 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang,

tujuan dan ssaran RTRW Kota Tasikmalaya,

landasan penyusunan RTRW, kedudukan dan

jenis rencana tata ruang kawasan perkotaan,

klasifikasi dan kriteria kawasan perkotaan, ruang

lingkup kegiatan dan sistematika pembahasan.

BAB II Dasar-Dasar Peftimbangan Dalam

Penyusunan RTRW Kota Tasikmalaya

Bab ini menguraikan dasar-dasar pertimbangan

penyusunan RTRW Tasikmalaya, baik secara

Nasional, Propinsi Jawa Barat, Kawasan Andalan

Priangan llmur dan Wilayah Sekitar (Wcinity)

Kota Tasikmalaya. Disamping itu diuraikan pula

mengenai gambaran umum Kota Tasikmalaya

besert: kajian-kajian terhada p ka ra kteristi k fi si k

sosial, ekonomi, budaya dan kemasyarakatan,

sefta lingkungan maupun fasilitas dan utilitas.

Selanjutnya dikemukakan pula kebijakan dasar

pengembangan Kota Tasikmafaya.

BAB III Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kota

Tasikmalaya

Dalam bab ini dikemukakan mengenai rencana

struktur dan pola pemanfaatan ruang, rencana

pengelolaan kawasan, rencana penatagunaan

tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya,

rencana sistem jaringan transpoftasi, rencana

pengembangan fasilitas dan utilitas sefta

pedoman pengendalian pemanfaatan ruang.

BAB Mekomendasi Implementasi

Pada bab ini dibahas mengenai mekanisme

pengelolaan RTRW Kota Tasikmlaya dan Indikasi

Program.

Halaman I - 18

Page 20: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'uta Ruang ll/ilavah Kota Tosihmalaya

BAB IIDASAR-DASAR PERTIMBANGAN DALAM

PENYUSUNAN RTRW KOTA TASIKMALAYA

2.! Kota Tasikmalava Dalam Konteks Makrc

2.7,7 Kota Tasikmalaya Dalam Perspektif Nasional

Dalam lingkup Nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

dijelaskan mengenai kawasan andalan. Dalam lampiran III

Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Kota

Tasikmalaya adalah termasuk dalam Kawasan Priangan Timur

dan sekitarnya (Lihat Gambar 2.1).

Didalam kawasan andalan iniTasikmalaya berfungsi sebagai kota

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sedangkan Garut-Ciamis-Banjar

berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Untuk kebutuhan

air bersih dan pengairan, konselasi, serta pengendalian banjir

memegang peranan penting, hal ini terkait dengan Kota

Tasikmalaya termasuk dalam daerah pengaliran sungai Citanduy,

dan arahan pengembangan sumber daya air (sesuai dengan PP

No. 47 Tahun 1997 diatas),

Kawasan Andalan Priangan Timur mempunyai orde sebagai

berikut :

1. Tasikmalaya dan Garut berorde RDC - I

2. Banjar berorde RDC - II

3. Ciamis, Cibatu, Blubur Limbangan, V/anaraja,

Bayongbong, Singaparna, Kawali, Pangandaran

termasuk orde LSC.

Berdasarkan lingkup Nasional, maka Kota Tasikmalaya

termasuk dalam salah satu kawasan andalan yang

diarahkan menjadi pusat pengembangan wilayah dengan

pemanfaatan seKor unggulannya. Dengan demikian, peran

Kota Tasikmalaya sangat strategis mengingat keberadaan

Kota Tasikmalaya dengan kelengkapan sarana dan

prasarananya, diproyeksikan untuk dapat dijadikan sebagai

wilayah yang dapat memberikan pengaruh positif dalarn

perkembangan wilayah.

2,7.2 KoE TasikmalaYa Dalamfuopinsi Jawa hrat

Percpktif

Dalam lingkup Jawa Barat, berdasarkan Rencana Tata

Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Jawa Barat, dipeftegas

mengenai kawasan andalan yang telah ditetapkan di

RTRWN. Di wilayah Jawa Barat ditetapkan 8 kawasan

andalan, yaitu :Dalam kajian

Tahun 1985,

NUDS (National Urban Development Statql)

disimpulkan bahwa kota-kota yang berada di

Halaman II - 1

Page 21: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

LAUT JAWA

,(: 4 "-]; \**..*^l . n^

' - - - - " - ) * u * n , . - . - /

. , " . {L l . - -_^ , - -\ \i:

SAMUDERA ,NDoNEs ,A

RENCANA TATA RUANG WILAYAH( RTRW )

KOTA TASIKMALAYA

Gambar: 2.1KA\\'.q,SAN ANDALAN JA14A UARA]

tRr-rdnsurkan RTR\\'P Jarvu Fl0rrl: i)02 - 201(,t

KETERAI. IGAN

Batas Proprns Jawa Baratdengan Propinsi tetangga

...t Kawasan Andalan berdasarkanRTRWN

1 Penyanggr DKI den s€kilamya

2 Bo$rnJur dan rakrlarnya

3 Sukabunr i dan seki tarnya

4 Cekungan Bandung dan seki larnya

5 Cirebon-hdrameyu dan s€kllarnya

6 Prlangan Timur dan sekltarnya

7 Pangandaran dan sekltamya

$ Purwasuka dan sekitarnya

Shbtui.Aar fri.. Lqtup lffia. ll!PtqhdtSDuf -

Edd.Lnei frt

Suof tu'd..rl F.dsi RfRltP MZ-ArO

$ G

ftFE=r--

PEMERINTAHKOTA TASIKMAI.AYAwJA\NA BAFR.A-T

Rencana Tata Ruang llilayah Kota Tasihmalaya

Halaman

Page 22: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n a'l'ata Ru a n g l|/ilaya h Kota Tasikmoloya

a.

b.

c.

d .

e.

f.

9 .h.

Kawasan Penyangga DKI dan sekitarnya;

Kawasan Orebon - Indramayu dan sekitarnya ;Kawasan Bopuncur dan sekitarnya ;lGwasan Cekungan Bandung dan sekitarnya ;Kawasan Priangan Timur dan sekitarnya ;lGwasan Sukabumi dan sekitarnya ;Kawasan Pangandaran dan sekitarnya ;Kawasan Punvasuka

disimpulkan point-point penting yang dapat dUadikan

sebagai bahan peftimbangan yaitu :

Visi Pembangunan Jawa Barat : " Jawa Barat sebagaipropinsi termaju di Indonesia dan mitra terdepan

ibukota negara."

Core Bussines Jawa Barat, yaitu 6 sektor meliputi ;agribisnis, industri manufaktur, marine bussines(kelautan), pariwisata, industri jasa, danpengembangan sumber daya manusia.

Khusus mengenai lGwasan Andalan Priangan Timur

dan sekitarnya telah dilakukan dialog dengan poin

penting yang dihasilkan yaitu seKor-seKor unggulan

bagi Kawasan Andalan Priangan Timur dan sekitarnyayaitu agribisnis, kelautan, industri kecil dan menengah,pariwisata. Keempat seKor unggulan tersebut

didukung oleh rekomendasi adanya kawasan-kawasan

sentra produksi, untuk seKor-seKor unggulan

agrobisnis, industri kecil dan menengah, dan kelautan.

Difihat dari posisinya dalam kawasan

kelengkapan yang dimilikinya, maka

merupakan Kota Utama atau secara

tinggi dalam kawasan. Walaupun

dan kelengkapan-Kota Tasikmalaya

hirarki yang paling

perkembangannya Kawasan Andalandiidentifikasi adanya beberapa isu pokok.

demikian, dalam

Priangan Timur

a.

Dalam perkembangannya kota-kota yang termasuk Kawasan

Andalan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi(RTRWP) Jawa Barat disebutkan keberadaan Pusat Kegiatan

Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (P1(l1/) yang disertai

dukungan jaringan transpoftasi yang ditunjukkan Pada Gambar

2,2.

Sedangkan khusus unfuk Kawasan Andalan Priangan Timur Kota

Tasikmalaya merupakan PKVV dan lGbupaten Tasikmalaya,

Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar sebagai PKL(Pusat Kegiatan Lokal).

Berdasarkan rangkaian dialog di tingl€t Propinsi Jawa Barat

antara lain Dialog Jawa Barat 20t0, Dialog Sunda 2070, Dialog

Rencana Pembangunan regional Makro (RPP.M), Dialog RTRWP

lawa Barat 2010, Dialog Pemberdayaan Ekonomi Rahyat, Dialog

Delapan Kawasan Andalan Jawa Barat, dan Dialog

Pengembangan Kawasan Andalan Priangan Timur, dapat

c.

Halaman II - 3

Page 23: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang ll/ilayah Kota Tasikmoluya

LAUT JAWA

SAIUUDERA tNDo^/Esr.4

J W IEI|GAH

RENCAN.{ T{I,i, RI]ANG \\ILA],\TI

KOTA TASIKITIAI.AYA

Garrrbar 1 1

RENCANA S'TRI-IKT{'R RTIAN(iPR()PINSI JA\\A BARAT :OIO

KETERANGAN

oT-

. l

\.J

Pural Krgirtan Nmlonal (PKNI

Pu{ Krgid.n WlhFh (FfiW)

Jal.n lol

J.rlnern Jalan

Rcncrna Jalan lol

Rd Krntr AplRrnc.na Rrl Krr.lr Apl

Kola Bandung

Xota Tnllrrrhya

s6au.har N l t qEP l@. lg ,J '@i l&LuM-&Bi Jaotdl2d3

SLntu M Tea A R..iti R fRtlP W2 Ei o

w PEMERINTAHKOTA TASIKMAI-AYAJAWA BARAT

Halaman II - 4

Page 24: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ata Ruang |ltitayah Kota I'asikmalaya

Isu pokok yang mencuat akhir-akhir ini, terutama pasca krisis

ekonomi yang berkepanjangan adalah:

1. Perubahan pola tata guna lahan yang tidak terkendali atau

tidak mengindahkan kondisi lingkungan dan ekosistem

setempat, sepefti erosi akibat penggundulan hutan dan

meningkatnya konversi lahan non budidaya menjadi lahan

budidaYa dan atau lahan tidur'

2. perubahan struktur sosial budaya dan kemasyarakatan,

seh inggamarg ina | i sas imasyaraka tse tempat t idak

te rakomodas idengans is temperubahanyang te r jad i

dewasa in i .Ak iba tnyabanyaksent imen-sent imenyang

secara tidak langsung memicu degradasi moral dan etika

berbudaya.

3. pembangunan infrastuKur yang masih kurang, terutama

pada Kawasan Andalan Priangan nmur yang memiliki embrio

pertumbuhan komoditas unggulan sektor agribisnis dan

kelautan.

2.7.3 Kota Tasikmataya Dalam Percpektif Kawasan

Andatan Prtangan fimur

seperti telah dikemukakan di atas, dalam konteks Kawasan

Andalan Priangan Timur dsk., Kota Tasikmalaya ini merupakan

pusat utama dengan hirarki sebagai P1(\^/ (Pusat Kegiatan

wilayah). Dilihat dari cakupan wilayah administrasi Kawasan

Andalan Priangan Timur (Kabupaten Garut, Kabupaten

Tasikmalaya dan Kabupaten ciamis) dapat dikelompokkan

atas :

a. Kecamatan yang masuk dalam delineasi awal kawasan

Andalan.b. Kecamatan yang merupakan wilayah

pengaruh/pelayanan kawasan Andalan

Khusus untuk Kabupaten ciamis terdapat Kawasan Andalan

Pangandaran dsk, yang sekaligus sebenamya dapat

menjadi wilayah pengaruh. Pada Gambar 2'3

diperlihatkan posisi Kawasan Andalan Priangan Timur

menurut delineasi awal ini dalam wilayah ketiga Kabupaten

di atas. secara khusus ditampilkan juga delineasi Kawasan

Andalan Pangandaran, mengingat wilayahnya masih dalam

lGbupaten yang bersamaan (Kabupaten ciamis). Dari hasil

s tud iyangdi lakukantahun200l ,ya i tuPenyusunanKebuakan Pemanfaatan Ruang Kawasan Andalan Priangan

Timur (Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa

Barat) ada dikemukakan skernatis hirarki simpul kota-kota

berdasarkan pelayanan dan pemasaran di Kawasan Andalan

priangan Timur, selanjutnya penggambaran sistem kota-

kota dan jaringan jalannya ditunjukkan oleh Gambar 2'4

dan Gambar 2.5.

Halaman II - 5

Page 25: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tota Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya

r o M o a I n D | ' T d

omrc

sstl|{TRla

tEcol(I Mr.lngflern

a_ - - . . ._ . - -o - - - . - . .

g.JMECA'.('

tctilT T

GrtuNc4tu

illc ll^Lla

O urus grou'..n

tc luLn

asoREr!t

oovloev i

RENC.\N.\ 1:{t:A, Rrr.{t\G U lL-{\_\H

KOTATASIKMATAYA

(lambar : 2 -1

IIDIK{SI PUSN.PI,]SAT 11'II"AI AHTA}IG IIITMPTI{G.{RIIHI KOT,I TASIKIIALll.{

KETERAI{OAI{

R6l Kereta ADi

: Jalan-ielan utama

Batae-Kabupabn di Priatim

Kanrasan Andalan Priangen Timurdan sekibrnya (Delinaasi Awal)

KawaeEn Andelan Pangandarandan sekibrnya

,:-' i \Arllayeh Pcngeruh

al Pusetfusat yang dikenilkekentlit dalam RTR\M.I

f!'i'; xuuunean Kuat

i i Hubungan Lemah

i '\

Kebrkaitan dalam Srstemt- _,' tQwacan Andalan Priangnn Tirnr.rr

Surrlrrfu. o.e/ foa. Rry 8o'i- 8.164.81. bntu Sutfuq6ail. T8l9rlt'n 6n crtno Dlut 1 90,

W& tU tm.tx M reii UleE S&fr Naa$aa d XMfr^ttun hbth, l.Nil n3

0 2,50 5,q) KmU

KAWASAN ANDALAN PRIANGAN TIMUR

Halaman II - 6

Page 26: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wlayah Kota Tasikmalaya

Gambar2.4lfuetracl Kctcrtaltan Ruang Dengan Wllayah Sekltar lVlclnltyl

Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa KotaTasikmalaya mempunyai peranan yang sangat menonjol bagipelayanan dan pemasaran di lGwan Priatim. Selanjutnya padakajian mengenai koridor pertumbuhan atau perkembanganwilayah di Kawasan Andalan Priangan nmur dikemukakantentang adanya fenomena perkembangan ruang berupakeberadaan Core Area atau Inti/Pusat perkembangan seftakoridor perkembangan yang merupakan sumbu-sumbuperkembangan wilayah lGwasan Andalan Priangan Timur dapatdilihat pada Gambar 2.6.

2.2 Kota Tasikmalava Dalam PersoektifWilavah Sekitar

Dalam lingkup interaksi dengan wilayah sekitar (vicinity)Kota Tasikmalaya mempunyai fungsi yang strategis, hal inidikarenakan dukungan prasarana dan sarana pelayanankota yang ada relatif lengkap dan mempunyai skalapelayanan yang luas, Beberapa kondisi yang berperanstrategis yaitu (Gambar 2.4) :1. Keberadaan Terminal Bus Cilembang yang befungsi

sebagai terminal regional, dari terminal ini pergerakanke pusat-pusat kegiatan dalam lingkup Nasional danwilayah sefta lokal dapat dicapai, misalnya ke Jakafta,Bandung, Cirebon, Garut, Banjar, Pangandaran, Ciawi,Ciamis, dan beberapa kota lainnya, Selain interaksidengan pusat-pusat kegiatan yang ada di wilayah JawaTengah dan Jawa Timur dapat dicapai melaluiTerminalCilembang. Interaksi yang terjadi ditunjang olehadanya jaringan jalan regional dan jalur kereta apiserta Lapangan Udara Wiriadinata.

2. Kota Tasikmalaya mempunyai prasarana dan saranadengan skala pelayanan wilayah kota dan sekitarnya,antara lain : Rumah Sakit, Pasar Induk, PusatPertokoan dan Perdagangan, dan Pusat Perkantoran(Kantor PLN dan Telkom),

\

- - - t - -

rl

Halaman lI - 7

Page 27: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

(@ Kab. Kuningan

\ 7 . . . 0 . r r l . t o

Kab. Sumedang

C-y',c PURWOKERTO

t.'fbJAWA TENGAHI

Kab.Cianlur

'rF A

/NbN€s/A

Ke CILACAP

Ke CIREBON

RENC.\N_{ '1.{1.\

Rtr-{NG rA tl-.{\',-.\,H

KOTA TASIIGIAIAYA

Ganrbur : 2 5

SISTFNI KoT{.KOT\ DINJ,{RINO.{\ J.{L.{N

KETERAI{OAN

Batas ProPinsi

.- *- Ealrs Krbuprlan

Bat6s KecamBtan

- Jalan

""--"" Rcl K.rcte APi

Sungti

: :":;' Batr6 Palayanan

' - Jalan Art€ra Ptimer

- Jalan Kolektor Prtmcr

-- Jrltn Lokal Prlmcr

ll xota-rota Utam. : Trrik. Glrut,lil Brnllr. Ci.mrc

I xota-rota Intcrm.,lrllc- "Pangan t t n l "

o Kola-kola htermodlrtc" Pengantara 2 '

a Kola-kotr Kecamatan Lainnva

fp Areh Polsyrn.n Kelu.r- Kawaran Andllan

*-)Arlh Pchytmnke dan dErl Pus.t Kawr$n

--) Arrh Pelryanrn Sub-6ub Ptl36t

5@b tta O.ry ft ir€ !61 - Ltdqa4l ItMt SufrtOud l&t *r. d0 Cbnh htua I At

3unb' & ?mt* Kd.ta Afrhan Fdqfr frnu 'l',ot A0l

0 z,fi 5,00 Km+FLrb

KAWASAN ANDALAN PRIANGAN TIIIUR DAN SEKITARNYA

Halaman

Page 28: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Kab

f 'I . ,

Sumedeng

\ Kab Kuningan

Bandung :r tl

JAWA TENGAH

Kab.Cianjur

G

r / vD oN Es ,A

RENC.\NA'I]{I.\ RtI.\NG \\ IIA\.\H

KOTA TASIKJT{ALAYA

Gambar : 2 6

KORIIX)R PF.RN INIBI IH\\ UlI AY{H DANSISI'EIU J,{RI.\( i-TN JALA N

KETERA'reAN

BatEs ProPinsi

I Batr3 Krbup€lan

Batse Kocamatan

Rsi Kerets Afi

Sungsl

C t e"letK."artnAndllan

E "q Jalan Arteri Primer

*- Jalan KoleKoI Primar

- - - ' " i JalanLoksl Prm.r

. sumbu-sumbu PerlembanganI Wtayah Kowasan Andalan

Pfiangan Timur

friI "ot. Arca / Inti

S6ry9-aD.rr tr RuF !si-t*Mattl b'rt SudArO. fbl/tt LY.tuCht, Ltun t$g

Ernbr M larl* Kw.t4 Atd.tn hhryn Trns dlut &01

0 2,50 5,00 Kmryl#-

I$WASAN ANDALAN PRIANGAN TIMUR DAN SEKITARNYA

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmulaltu

Halamani l -

Page 29: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tua Ruang Wilayah Kota Tasihmalaya

Halaman

Page 30: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang l{ilayah Kota I'asikmalaya

3. Wilayah sekitar Kota Tasikmalaya yang berbatasan langsung

akan saling berpengaruh dan saling keterkaitan antar sumbu

perkembangan (yang kuat dan sedang), dan ada pula fungsi

bersama antara bagian Kota Tasikmalaya dengan wilayah

sekitar berupa peftanian dan konservasi. (Lihat Gambar

2.7) Dari gambar tersebut dapat diringkaskan sebagai

berikut:

o Sumbu perkembangan kuat; yang terletak mengikuti

keberadaan jaringan jalan utama yang menghubungkan

Kota Tasikmalaya dengan wilayah sekitar, dengan

pertumbuhan berupa kawasan terbangun dan kegiatan

jasa dan niaga. Ada 3 lokasi dengan karaKer ini, yaitu :

(1). Sumbu Tasikmalaya - Cikoneng - Ciamis,

(2). Sumbu TasikmalaYa - CisaYong,

(3). Sumbu Tasikmalaya - Singaparna.

o Sumbu perkembangan sedang; yang terletak mengikuti

keberadaan jaringan jalan cabang yang menghubungkan

Kota Tasikmalaya dengan wilayah sekitar, dengan

pertumbuhan yang belum sepesat tipe di atas, dan selain

kegiatan jasa dan niaga yang baru muncul ternyata masih

dominan fungsi kegiatan perdesaan/peftanian. Dengan

daerahnya yaitu :

(1). Sumbu Tasikmalaya - Manonjaya,

(2). Sumbu Tasikmalaya - Sukaraja.

o Fungsi bersama pertanian dan konseruasi; yaitu

pada perbatasan yang ditandai oleh pemanfaatan

ruang pertanian dan konselasi atau yang

dipisahkan oleh sungai yang sekaligus sebagai batas

wilayah. Dengan daerahnYa Yaitu :(1). Sisi selatan dan utara Sungai Citanduy, dengan

pemanfaatan ruang sebagai pedanian dan

konseruasi (semPadan sungai),(2). Perbatasan sebelah barat laut dengan kaki

komplek pegunungan (G. Galunggung dll)'

dengan pemanfaatan ruang sebagaipeftanian/kawasan perdesaan serta fungsi

konseruasi,(3). Perbatasan sebelah tenggara, berupa

punggungan topografi minor (bukit-bukit) dan

Sungai Cikembang, dengan pemanfaatan ruang

sebagai pertanian lahan kering, hutan, dan

konservasi;(4). Perbatasan sebelah barat daya, dengan Sungai

Ciwulan sebagai pembatas, dan pemanfaatan

ruang sebagai pertanian lahan kering dan

konseruasi (sempadan sungai).

Halaman I I - l l

Page 31: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I.ata Ruang Wilayah Kota T'asikmalaya

2.3 Kaiian Peminfaatan Ruano dan Penqem-

banqannva

2.9.7 finiauan Administrasi Kota Tasikmalaya

Secara geografis Kota Tasikmalaya terletak antara 108 0 0B'

5L,62"- 108 o L}', 3L,77" BT dan 7 o 76' 14,64" - 7 0 27', 2,5" lS

dengan batas administratif adalah sebagai berikut :

- sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya

(Kecamatan cisayong) sefta Kabupaten ciamis (dengan batas

Sungai Citanduy, Kecamatan Cihaurbeuti dan Cikoneng);

- sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manonjaya dan

Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya

- sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya

(dengan batas Sungai Ciwulan) ;

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya'

sedangkan luas wilayah Kota Tasikmalaya dapat diuraikan

berdasarkan beberapa versi yaitu berdasarkan Prcfil Kecamatan,

Revisi Renstra Kota Tasikmalaya tahun 2002 - 2007 dan Data

Pokok Pembangunan Kota Tasikmalaya tahun 2003, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat Pada Tabel II.l dan Gambar 2.1'

Berdasarkan hasil kesepakatan di dalam forum Dialog pada

tanggal 23 Oktober 2003 (Bapeda Kota Tasikmalaya KompleK

Perkantoran Pemda Kota Tasikmalaya), memutuskan luas Kota

Tabel ll.1

LUA$ IIIILAYA}| |(OTA TASKIIALAYA

ffi Renstra oan 0ala Pototr Punbngnan Kda T xkndaya 2N3

Tasikmalaya disesuaikan dengan hasil Renstra, karena

secara nasional telah ditetapkan luasnya t7.L56'20 Ha

berdasarkan UU No. 10 tahun 2001 tentang Pembentukan

Kota Tasikmalaya. Selanjutnya didalam pembahasan ini,

luas yang akan dipergunakan mengacu kepada peraturan

nasional dan daerah yang telah ditetapkan (UU No.10 tahun

2001 dan Revisi Renstra).

llo. }(mmahnJumlah DesalKelunhanLuas (t|tlProfil

Luas (}|rlRcnstn

Lues (t|a|DahPokok

1 ClhiJeuno6 Kelurahan 5$,45 530,02 539,422 Cipedes { Kelurahan 730,81810,01 900,85J Tavanc 5 Kelurahan 492,13533,03 722,M4 Indihianq13 Desa 3.i80,533.010,032.842,505 Cibeuteum15Deu 3,237,162.941,033,1m,970 TamansadSDesa 2,042,542.852.023.794,55I Kawdu 10 Desa 3,533,544.112,044,290,40I l,|anqkttbumiI Desa 2,191,042.$8,02 2.455,09Kohlasihndtyat6 Krhnhnl54 hu 17.166,10.|7.166,1018.652,55

Halaman II- 12

Page 32: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruong ll/iloyah Kota Tasihmalaya

Halaman II - 13

Page 33: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencanq T'ata Ruong Wiluyah Kota Tasihmalayo

2.3.2 Kajian Fisik Dasar

A). Bentang AlamKecamatan yang paling tinggi berada di Desa Bungursari Kec.Indihiang (kaki G.Galunggung) yaitu 503 m dpl sedangkan yangterendah berada di Desa Urug Kec. Kawalu yaitu sekitar 201 mdpl, dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa KotaTasikmalaya menurut klasifikasi iklim menurut Junghuhntermasuk ke dalam Zone Panas yang suhunya berkisar antara25.'C - 30" C. Kalau ditinjau

dari zonefikasi iklim daerah tropika Kota Tasikmalaptermasuk ke dalam kategori tipe iklim Tierra Gliente,dimana daerah ini sangat cocok untuk jenis tanamanpangan dan perkebunan sehingga tidak mengherankanapabila di Kota Tasikmalaya masih terdapat sawah irigasiteknis dan perkebunan, untuk lebih jelasnya mengenaiketinggian masing-masing kecamatan yang berada di KotaTasikmalaya dapat dilihat Pada Tabet II.2.

Tabel ll.2KETINGGIAN WILAYAH KECAMATAN

DI KOTA TASIKMALAYA

f{o Kecamatan Tlnggidari muka laut (m dpl I1 Cihideuns 349 ndpl (Kel Nagara^/ansi) - 365 mdd (Kel. Cilembano)2 Cipedes 333 mdpl (Kel. Sukamanah) - 398 mdpl (Kel. Cioedes)3 Tawano 340 ndpl (Kel. Lengkon$ari) - 359 mdd (Kel. lGhuripan)4 Indhiano 410 mdpl (Desa Sukaiava) - 503 mdpl (Desa Bunoursari)5 Cibeureum ?50,ndd (Desa Singkup) - 362 mdd (Desa Setiaiava)6 Tamansari 347 mdd (DEa Setiamulyal -MB mdd (Desa Setiawarsi)7 Kaaalu ?01 qdd (Desa Urug) -445 mdpl (Desa Gununo tanOatatI Mangkubumi 343 mdd(Desa Sambongjaya) -473 mdpl (Desa Oparvitra)

Sumber HasilDelineasi Peta Rupa Bumi- Bakostrtanat, Tahun lggg

Hafaman II - 14

Page 34: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota'l'usiknnlaya

B). Curah Huian

Curah hujan di Kota Tasikmalaya termasuk kedalam golongan

cukup tinggi dan didominasi dengan bulan basah (curah hujan >

100 mm), dengan rata-rata Curah Hujan 4.751mm/tahun.

Dimana perbadingan bulan basah dan bulan kering mencapai 98o/o bulan basah atau kata lain iklim di daerah ini termasuk iklim

basah (wet climate). Dengan kondisi iklim sepefti ini ada

beberapa keuntungan yang dapat diambil, yaitu cadangan air

tanah akan selalu terjaga karena

proses infiltrasi air hujan ke tanah cukup tinggi (catatan :

vqebsi yang ada cukup mendukung teriadinya proffi

infiltasi terrebut), sehingga vegetasi dan fauna sefta

ekosistem yang ada akan turnbuh dan berkembang. Untuk

itu dapat dihitung besarnya evapotranspirasi dari rata-rata

suhu udara sebesar 25,7 o C, menghasilkan 135 mm/tahun.

Dengan demikian akan mendukung formasi bentang alam

bagi terselenggaranya kegiatan pertanian dan perkebunan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada Tabel II.3.

Tabcl ll.3PERHITUNGAN CURAH HUJAN DAN EVAPOTRANSPIRASI (PANgUAPANI DI KOTA TASIKMATAYA

TAHUN t99lt - 2001

Keterangan: - Tidak ada dataperhitungan Prosentase Bulan Basah: Jumlah Bulan Basah /Rata-Rata Tolal = 98o/o

Perhitungan Evapotranspirasi : ET = c.l^ = 135 mm/thrr.ET = evapotranspirasi (mm/thn), c dan n = koefisien kondisi setempat

Halaman I I - 15

Page 35: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruung Wilayah Kotu I'asihmalaya

C). Gslogi dan Jenis Tanah

Struftur geologi Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil kajian Peta

Geologi lembar Tasikmalaya (T. Budhitrisna, t982), pada bagian

utara, tengah dan selatan terdapat sesar normal (normal fault)

sesar naik (thurtis fault) sefta lipatan berupa antiklin dan siklin.

Pola struktur sesar normal akan menimbulkan pemotongan pada

bagian tubuh batuan dan umumnya membentuk gawir,

sedangkan sesar naik disamping dapat membentuk gawir juga

perlapisan batuan menjadi berlipat-lipat dan hancur, bidang

pemotongan ini merupakan bidang lemah yang biasanya

membentuk gawir-gawir curam dan terjal dimana proses gerakan

tanah ini dapnt berkembang, hal ini sering terlihat pada bantaran

sungai akibat pengikisan dan penyempitan. untuk jenis tanah

demikian memiliki lapisan solum tanah yang tebal sampai sangat

tebal 130 cm - 500 cm bahkan lebih, Tanah penutup lempung

lanauan lempung pasiran benryama coklat-coklat kekuningan,

keras, plastis, rapuh, permeabilitas sedang ketebalan 0'5 - 5

meter. Tekstur seluruh solum umumnya liat, sedangkan

struKurnya remah dan gembur serta mempunyai daya menahan

air cukup baik. Adapun beberapa formasi atau jenis batuan yang

terdapat di Kota Tasikmalaya dapat di lihat Pada Gambar 2.9.

D). HidrolqiAir PermukaanAir permukaan adalah air yang terdapat di sungai, rawa,

cekungan, (danau/situ), serta sungai-sungai sepefti S.

Citanduy, S. Ciloseh, S. Ciwulan, S. Cibanjaran dengan Anak

Sungai; Cihideung/Dalem Suba, Cipedes, Ciromban,

Cidukuh, Cicacaban, Cibadodon, Cikalang, Tonggong

Londok, Cibeureum dan Cimulu. Sungai-sungai tersebut

mengalir sepanjang tahun dan bermuara di S. Citanduy

(kecuali S. Ciwulan). Secara mako sungai/anak sungai

tersebut merupakan Wilayah Aliran Sungai (WAS) Citanduy

dan Sub-WAS Ciloseh dan Cimulu. Di Wilayah Kob

Tasikmalaya terdapat 2 WAS yaitu WAS Citanduy dengan

lirnpasan air sungai rata-rata bulanan adalah 17 m3/detik

atau rata-rata harian sekitar 5,5 m3/detik dan WAS Ciwulan

yang mempunyai luas 1.165 l(m2 dengan rata-rata

tangkapan air harian sebesar !3,7 m3 /detik. S. Citanduy

merupakan batas di bagian Utara mulai dari Cisayong dan

Indihiang yang mengalir ke arah timur melalui Kecamatan

Manonjaya, sedangkan WAS Ciwulan berhulu di Gn'

Galunggung yang mengalir kearah Selatan melalui

Kecamatan Singaparna menuju Kecamatan Sukaraja yang

terdiri dari S. Ciwulan, S. Cikunir, S. Cmerah, S. Cikupang,

dan S. Cisaruni (Lihat Gambar 2.10).

Halaman II - 16

Page 36: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

RENCANA TATA RUANG WILAYAH( RTRW }

KOTA TASIKMALAYA

Garrrbar: 2 9

LITOLOCI

KETERANiGAN

[Ill Bata" xora

[Tl Beb" K"."-.t"n

ffr r"unff i Retxereralpi

Fl .latur Listrik Tegangan Tinggl

[ l Sungureneksunga i

fl D.nuu r situ / Kotam

f] tonuo CiueurerttrVwkiadtmta

f] enaopon ounung Api Muda

f] formui Cantayang. HrtEng dan B€ntaho

f] Irtuc.-pins

I Enarpon atuvlat sungal

S s.*t, nyata atau dlFnrklmkan

@ e"nc-nrng Lttobgl

Surnb€/ tuta fboe Peb RuF Bumt Ba,/ros6erE/dts gg dan Ct/d IKONOS O t

Sutrdhf hI. fema,ik Peta Hdt@bgr OGfL OA

0 r,00 1,:5 150 KnSa-fr.r-

gffi PEMERTI{TAH rW KOTA TASIKMAI.AYAY

HalamanI I -

Page 37: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmulaya

Halaman

Page 38: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruang Wiloyah Kota T'asihmalaya

Disamping itu terdapat pula sumber daya air potensial yang

berupa situ/waduk (menurut Perda Propinsi Jawa Barat No. 2

tahun 7996), terdapat 7 lokasi danau/situ di Kota Tasikmalaya.

Keberadaan situ-situ tersebut berdasarkan hasil kajian Status

Lingkungan Hidup Daerah, harus dijaga agar tetap memenuhi

standar bakumutu. Hal ini untuk menghindari terjadinya

eutrophykasiakibat pemakaian bahan kimia organik phosfat dari

hasil pelarutan pupuk di kawasan pertanian yang berlebihan.

Disamping itu yang membebani perairan situ/danau adalah

buangan limbah domestik yang lansung dibuang ke badan air

setempat.

Dampak yang ditimbulkan terhadap perairan danau/situ

dapat berupa ledakan (blooming) algae, sehingga bebannya

akan melebihi kapasitas self puifikasidanau atau cadangan

oksigen terlarut akan tersedot. Dari kondisi ini danau dapat

bersifat anaerob sehingga mematikan kehidupan akuatik

danau dan berbau gas HzS dan Amonia (NHg). Oleh sebab

itu kualitas air yang masuk ke badan perairan situ/danau

harus tetap dijaga, termasuk delineasi fisik badan situ yang

semakin menyusut luasnnya. Sebagai gambaran awal

diperlihatkan kondisi eksisting situ/danau yang ada di Kota

Tasikmalaya seperti Pada Tabel II.4.

Tabel l l .4DANAU/SITU DI KOTA TASIKMALAYA

TAHUN 2OO2

NamaSltuMaduk

Ekslsting

Luas(Ha)

Kedalaman(m)

Volume(mt)

Kapasltas(m"/det)

Arealyang dla i r l (Ha)

Lokasi Kondisi

Situ Gede 47 3 1.410.000 6.000 230 Mangkubumi Baik

Situ Cibeureum 7 1 .7 119 .000 7.500 69 Cibeureum Rusak BeratSitu Cipaiaran 0.92 1 .5 13.800 9.000 20 Cibeureum Rusak BeratSitu Malinopino 3,5 1 ,5 52.500 3.000 30 Cibeureum Rusak BeratSitu Boiono 3.43 1 .5 51.450 4.500 25 Cibeureum Rusak BeratSitu Cicangri * 3 3.000 65 Tamansari Rusak Berat

Situ Rusdi*) 3 3.000 98 Tamansari Rusak Berat

Sumler Revr'si Renstrj Kota Tasikmalaya 2OO2 - 2007 dan Status Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Kmpraswil 2OO1Ketet'angan : *) lt fil ik ['eroron gan

Halaman II - 19

Page 39: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana ll.ata Ruang llilayah Kota T'osikmalaya

Tabel l l .5INVENTARISASI OAERAH IRtGASt DI KOTA TASIKMALAYA

Sedangkan areal pengairan yang terdapat di wilayah Kota

Tasikmalaya berupa irigasi teknis yang mengairi area seluas

2.6ffi Hd, irigasi semi teknis seluas 3.366 Ha dan irigasi

perdesaan setuas 2.465 Ha. Semuanya dipergunakan untuk

mengairi sawah seluas 8.495 Ha atau 49,52 o/o dari luas wilayah

total Kota Tasikmalaya. Artinya Kota Tasikmalaya masih

didominasi oleh pesawahan, sehingga pengembangan kota

kedepan area pesawahan teknis masih tetap dipertahankan

untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Untuk itu

dikemukakan inventarisasi daerah irigasi Pada Tabel II.5.

Air Tanah

Air tanah dangkal di Kota Tasikmalaya yang bersumber dari

sumur dangkal dapat ditemukan pada kedalaman antara < 3

- 10 meter (Lihat Gambar 2.11). Untuk sumur gali sampai bisa

keluar air, antara 1,5 - 7 meter. Sumber mata air di Kota

Tasikmalaya berasal dari mata air dan sungai. untuk pelayanan

air bersih pada urnumnya berasal dari cipondok Kecamatan

Leuwisari dan mata air cibunigeulis di Kecamatan Indihiang yang

memiliki debit atau kapasitas produksi 15 -60 liter/detik. Data

tentang kawasan mata air yang tedapat di Kota Tasikmalaya

dapat dilihat Pada Tabel II.6.

Smrtpr: Rensta l6la Tffiikrndaya nO2 - nO7ieCraqan: -Xondisi Jilinqan tuig€lsi F'UlFwt|qintah T baih 16 % rc€k bqat dan l2'Stiqan'

- - Kadaan J*ittgan hgtasi perdesaan 24 % baik, 56 16 rus8//- berat dan 21 ?6 ru3ak dngan

TAHUN 2OO2

No. Drerdr lrherllnkrl Yrnr Dl A&I Tiatkrl

JrtlngrnKqrnDhtr A M ( H r )

ikmtq rloo C l. MmgKuDWr2 KswsluI CihidcunS

4. 'l

!san8

5. Cib$Eu6. Tmmsri

69525

l l o

2tt)

lgmls(2.66a l la)

Cikol !ns Citulec l o t xmr I ertrrs(3 366 | lu)ci lNh C rl{ucuor 214

(l lndihiang 192

Cibarr iaran . l 3 5

Cisal€ Cikrsh In. l ih iunx 198

Citanlul Citsnd l. lodrunB 653('1

8 Silu (ic& Cibejmn l. Mtngkubumr2. Cihideunc

l 4 )

85

Rotgkt* Cikr$h l . ln{thrsng?. Cigrle 125

l 0 Sulidmndi (:ilNh Pd.ksuYast JY', Pcrdc$sn(2.465 I lu)Cibuniccults

Lrl

I Muhsrg Sulsrindil

I BucsuMSukomulYo SutmulY!

t 6 Citqtscs Ct lo$h

Sukmsnrh

CivlimCidukuh Sukurnansh

CnrulutI K6hur

C6une Mirdi Ci\ulroc

2 t Cicunh74 )c lcm Suba

Cik$oc26 Cinlngliu

Tmuon! l.(ndol

] B Silu

29 Dan Amsidl(, Cilrmoirnn1 l

32 Cit6laracibcls

Cim0rElu (isun! Tordalu

cib Cibmcbu\:16 Ctlo.rnt0r t l rur

37 ('ii6rt ' f

1t Taniuc3940 CG

Talalrsi

Cikrdu TalrcasiJ u n l r h ( l h )

Halaman II - 20

Page 40: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayoh Kota Tasihmalaya

Halaman I l - 21

Page 41: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rcncana'l'ata Ruang |l/iloyah Kota'l'usikmaluya

Tabel II.5KAWASAN SEKITAR MATA AIR DI KOTATASIKMAI.AYA

NoNama

Mata Alr

Debit(liter/ det)

Lokasl Keterangan

Maks M in Desa Kecamatan

ICibunigeulis OU 1 5 Clbunigeulis Indihiang Dirnanfaatkan

PDAM

Clbangbay n l (n Setlawargi Tamansarl Belumdimanfaatka n

3Cianjur II 65 18 Linggajaya Mangkubumi Lahan milik

Deoranoan

Sumber: ienstra Kota Tasikmalaya 2002 - 2007'

untuk sistem akuifer di wilayah Kota Tasikmalaya yang dapat

dimanfaatkan utnuk pengambilan air, secara garis besr dibagi

menjadi 3 (tiga) kelompok, antara lain (Lihat Gambar 2'L2):

. Sistem aktrifer tunggal pada unit vulkanik terdiri dari endapan

kipas alluvium yang merupakan deposit dari lahar berkisar

dan bolder lava, mempunyai luas penyebaran sekitar 140

Kmz, berada pada ketinggian antara 300 sampai 500 meter

dan mempunyai ketebalan kurang dari 40 meter, kedalaman

air muka tanah tersebut berkisar kurang dari 5 meter dari

permukaan tanah setempat.

. Sistem akuifer pada celahan-celahan batuan Sedimen tersier

yangtermasukpadaFormas iHa lang,Formas iBentangdan

Formasi Genteng tersebar di bagian selatan dengan

kedalaman akuifer berkisar antara 40 meter sampai 150

meter dengan muka air tanah berkisar antara 5 - L2 meter

dari permukaan tanah setempat.

. Sistem akuifer rekahan-rekahan yang dibentuk oleh

batu gamping tersebar di bagian selatan sekitar wilayah

Sukaraja ukurannya mempunyai kedalaman muka air

tanah lebih dari 10 meter atau langka.

2,9.9 Penggunaan Lahan Kob Tasikmalaya

penggunaan lahan di Kota Tasikmalaya masih didominasi

oleh lahan non terbangun sepefti pertanian lahan kering'

ladang dan tegalan, perkebunan rakyat, lahan tidak

produktif, dan pengangonan yaitu sekitar 6.318,195 Ha

(36,830/o) sedangkan unhrk permukiman yaitu berupa

perumahan dan pekarangan sekitar 3'425,72L Ha

(L9,97o/o). Urrtuk lebih jelasnya mengenai penggunaan

lahan di Kota Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel II'7

dan Gambar 2'13' Taber rr.7

PENGGUNAAN TAHAN DI KOTA TASIIOIATAYA TAHUN2002

ffi innaaya Tahun 2 oo2 -2007

No Jenis Penggunaln !-lh!n- Llas (Ha) (C{t)

Permukiman, beruPa Perumahan danoekaranoan

3.42s,72r Ha L9,97

2 Sawah irigasi teknis 4.042,633Ha 23.56

3 Sawah irioasi oedesaan (non teknis) 2.465.000 Ha 14.37

4Pertanian lahan kering, ladang dantegalan, perkebunan rakyat, lahan tidaknroduktif. dan Denoaoonan

6.318,195 Ha 36,83

5 Hutan Negara 342,900 Ha 1.99

tt Danau atau situ L77,440 Ha r,o47 Emoano atau kolam 384.311 Ha 2,24

Kota Tasikmalaya 17.156,20 Ha 100

Halaman I l - 22

Page 42: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya

Halaman l l - 23

Page 43: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang lYilayah Kota Tasikmalaya

Halaman lI - 24

Page 44: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruang lililayah Kota I'asikmalayo

Memperhatikan keberadaan atdu kondisi pola penggunaan lahan

berdasarkan fisik dasar di Kota Tasikmalaya yang efektif untuk

pengembangan perkotaan dengan kemiringan berkisar antar 0 -

15 o/o seluas t2.998,227 Ha. Sedangkan bila mempeftimbangkan

faktor pembatas fisik yaitu aliran Sungai (Citanduy dan Cisoleh)

yang melalui Kota Tasikmalaya maka luas fungsional kota yang

efeKif untuk dapat dikembangkan sebagai kawasan perkotaan

sebesar L2.593,227 Ha (73,40 o/o) dari seluruh kota yaitu sebesar

t7.L56,20 Ha, sedangkan lahan yang termasuk kawasan lindung

adalah 4.562,973 Ha. Apabila dilihat dari data di atas maka dapat

disimpulkon bahwa Kota Tasikmalaya memiliki lahan cadangan

yang memadai untuk digunakan sebagai kegiatan perkotaan,

umumnya pola penggunaan lahan berupa pola melebar dan

cenderung mengikuti jaringan jalan sehingga dapat memberikan

interaksi dan aksesibilitas dengan fungsi kegiatan lainnya.

Dari prinsip struktur pemanfaatan ruang perkotaan, maka untuk

ruang wilayah Kota Tasikmalaya dapat diindikasikan pola umum

dengan 4 karaKer fisik binaan atau pemanfaatan ruang, sebagai

berikut :

t, "Pttfit kotd', dengan karaKer intensif perkotaan, dengan

kegiatan dan pemanfaatan ruang meliputi perdagangan &jasa, perkantoran pemerintahan, fasilitas-fasilitas utama

kota, dan perumahan tipe pusat kota;

2. &nderung dominasi perkoban, yang mengitari"pusat kota", dengan karakter berupa pergeseran yang

terus-menerus menjadi perkotaan (urbanized) yang

terlihat dari pergeseran penggunaan lahan dari non-terbangun (umumnya lahan peftanian) menjaditerbangun;

3. Transisi dari petdman ke perkotaan di mas

datang, di mana dewasa ini masih menonjol karaKerperdesaan dengan kegiatan atau penggunaan lahanpeftanian, di masa datang secara seleKif akan bergesermenjadi perkotaan (urbanized);

4. Perdsaan dan pertanian lahan kering, dewasa inimasih sangat jarang penduduknya dan kegiatan ataupenggunaan lahan didominasi oleh peftanian lahankering (kebun, tegalan, hutan); secara sangat selelGiflokasi-lokasi teftentu dapat bergeser menjadiperkotaa n (spot-spot).

Fenomena yang harus menjadi perhatian pada kawasancenderung dominasi perkotaan dan kawasan transisi dariperdesaan ke perkotaan di masa datang, yaifu keberadaansawah beririgasi teknis. Pada kedua kawasan tersebutterdapat lahan-lahan sawah, yang didukung oleh prasarana

berupa saluran irigasi.

Halaman II - 25

Page 45: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tato Ruang llilu-vah Kota Tasikmolayo

Saluran irigasi yang sangat menonjol peranannya adalah

Saluran lrigasi Cikunten II yang melintasi bagian tengah Kota

Tasikmalaya, mengalir dari arah barat (Kec. Mangkubumi) ke

arah timur (Kec. Cibeureum).

Sehubungan dengan itu, ruang atau lahan sawah yang akan

bergeser menjadi terbangun harus diseleksi dengan

seksama. Khusus pada kawasan "pusat kota" dan cenderung

dominasi perkotaan dapat dilihat adanya fungsi-fungsi atau

kegiatan yang pelayanannya menunjukkan karalGer kegiatan

primer (fungsi kota) sebagai pusat pelayanan wilayah

sekitamya (hinterland), y?ng antara lain adalah:

. Perdagangan dan jasa,

. Industri dan pergudangan,

. Terminal dan stasiun KA,

. Militer, yaitu AURI dengan Lanud di Cibeureum.

Sebagai perbandingan, dikemukakan besaran luas

berdasarkan hasil perhitungan dari Peta Rupa Bumi Skala

1:25000 dengan hasil interpretasi citra Ikonos tahun 2001-

dan suruey lapangan sefta penyesuaian dari Draft Akhir

Data Pokok Pembangunan Kota Tasikmalaya, sehingga

diperoleh data hasil penyesuaian Pada Tabel II'8.

Sedangkan dari perhitungan Pada Tabel II.9,

diperoleh

. Pemerintahan,

. Pendidikan;

suryey.

Tabell l .8POLA PENGGUNMIiI I.AHAN KOTA TASIKMALAYA

TAHUN 2{l()3

No KecamatanPenggunaan lahan Kota Tasikmalaya (Ha) Tolal

Luasfia)

Permukiman/Terbanqun

Bandara SawahlriqasiTeltnis

SawahTadah Huian

Tegalan Kebun Situ/Danau

SemaUBelukar

Hutan

12345678

)ihideung)ipedesfawangndihianglibeureumfamansari(awaluVlanokubumi

340,14406,48338,68734,07870,14400,63586,79588,76

5,48

163,42326,79188,37

1.524,761.292,77

120,U269,08

1.137,59

18,86

151,20124,98516,19918,2360.01

10,1613,082,695,88

13,91514,70103,2316,79

lz,tg2,57

142,32567,22

1.215,832.025,44

34,27

48,0020,00

16,3032,610,71

431,7432,8155,9046,74

530.60162,55

530,02810,01533,03

2.989,952.955,322.U3,784.112,072.368,02

Jumlah (Ha) 4.265,68 5,48 5.023.33 1.789,46 680,43 3.999,85 68.00 1,1U,41 162.55 17j4220Peta Bumi Tahun 1999 Tahun 2N1 dan hasilAVaSumber HasilPefiitungan Luas (super Impose) Rupa :25M0, dengan

Halaman l l - 26

Page 46: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ata Ruang lltila-vah Kota T.asikmalaya

TABEL II.9

Halaman l l - 27

Page 47: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

!! y,-,:1ytU ::. -t!: l':t -l!::!'t' t!," -[ 1 : l:' J:tL!:y, n t

Tztftl ll.gtlott Po.hiturtgan Pengchnlnllan P€nogtnaan Lrhan 0s.dartrkan Lu:

Di Kota fasik.nalrya

l l . r {

l t lu\Jro I f t i ld. lxclrr l

Ortt, Pct. t Citur

S t r r . l :

!!t r tu4i.$ "!

Ldd 4l!'t'|d t!''t"'rr'r"d.r|'.fuge.g'

edrrk,edr@ tule r oq* wrt.rtksrli tur i elr ' Bs.ut* r{g' 4:'|&tuqc

*!*i

i.tf.

t

A. Nrdr j t !hJsr0 Pcrlr{er{rn S. lamp.t

b . JJd t t . l rdsanlFru.^ 5d0rt

A!. S€n9rJ.^ Jl lurh SUff

Ar : ScnrPJ.n O.^.!

ll . tgrvr.rn OeJ&Yr

Itr s F.wrr.o Bddrrt Ouldro! I'hdu.{

t | r t . l td.n (P.rtrdJrr . Rrt tr t ,

. l ' ! rU(.( t rn t . rrr , r Plr lJ.v.rr {r , r rqUJ clr . . tu$ io r .n"r[ ' | ] . t t : .

. I ' r r U c r c . . I ( . r r . , r f i c r r r J U . , l l d d ' J . \ . r r t t U l . r c l ( r u " I l . l I i

. Surbro l r Mdd tuuM Lk [d |g Pc , ! l {1 . { .n Sdcn lga t la r tBdJp K.$r ld r l Erdadt t r ' J . t ' 'A

. Sun l r . r { r i Xr ( . t .n tuudrJ Pswd\ r r^ S . td .n t { t .6udd.y . tJ . r lu .vJ r r r - i t r i rung dd i l t l l l t t c l t laJ lP Xuwr .an 8ud{ lJya : ' l l . l 0 ' l

l- lalarnarr l l 2't

Page 48: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruong l{ilayah Kota Tasikmaloyo

inficrmasi bahwa dari hasil tersebut terdapat pergeseran

lahan dari lahan peftanian dan lahan kering berubah menjadi

lahan terbangun.

Diperkirakan berdasarkan penampalan peta eksisting dan

rencana, kondisi lahan peftanian bergeser menjadi L3,09 olo

hilang menjadi lahan terbangun. Begitu pula untuk lahan

kering berubah menjadi lahan terbangun sebesar 27,47 o/o.

Bila dilihat dari sumbangan murni kawasan lindung

perlindungan setempat (sempadan sungai, sempadanjaringan listrik/SuTT dan sempadan situ/danau) terhadap

kawasan budidaya hanya 3,75 o/o, namun bila digabungkan

antara kawasan lindung pedindungan setempat, kawasan

budidaya berfungsi lindung (hutan perhutani dan hutan

rakyat) serta Ruang Terbuka Hijau dapat mencapai 39,91o/o.

lika dikonversikan dengan RTRW Propinsi Jawa Barat yang

menghendaki sumbangan terhadap kawasan lindung (45 o/o),

ternyata tidak dapat terpenuhi. Hal ini terjadi karena kondisi

eksisting yang ada bukan berupa tegakan tinggi dan

cenderung hamparan lahan pesawahan maupun lahan

kering. Namun demikian tetap mengacu pada konsep

ekologis dalam mempertahankan ruang terbuka hijau yang

ada maupun kawasan lindung perlindungan setempat secara

konsisten.

2.4 EeBendudg@

2.4.7 Kepadahn dan Distribusi Penduduk

lumlah penduduk Kota Tasikmalaya pada tahun 2001

adalah 545.587 jiwa dengan rata-rata kepadatan 32

jiwa/Ha. Dimana konsentrasi penduduk berada di 3 (tiga)

kecamatan (pusat kota) yaitu Cihideung, Cipedes dan

Tawang dengan kepadatan di atas rata-rata Kota

Tasikmalaya. Kondisi ini dipengaruhi oleh kegiatan di pusat

kota dengan berbagai fasilitas ekonomi, infrastruktur dan

pusat kegiatan wilayah sehingga mampu menarik penduduk

di sekitarnya. Untuk lebih jelasnya mengenai kepadatan dan

persebaran penduduk per wilayah kecamatan di Kota

Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel I[.10.

Tabcl II.IO

KEPADATAN PENOUDUK DT KOTA TASIIGIALAYA

TAHUI{ 2OO1

Halaman l l- 28

Page 49: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ato Ruang Wilayah Kota I'asikmaloya

2.4.2 Struktur Penduduk

Struktur penduduk di Kota Tasikmalaya dapat dilihat dari

beberapa aspek, antara lain struKur penduduk berdasarkan

mata pencaharian dan umur. Untuk lebih jelasnya dapat

diuraikan sebagai berikut :

2.4,2,1 Struktur PendudukPencaharian

Menurut Mata

Berdasarkan data dari Rensffa Kota Tasikmalaya, besarnya

lapangan pekerjaan penduduk menurut mata pencaharian,

sebagian besar bekerja di seKor peftanian, indus:fi

pengolahan, PNS fiasa pelayanan), Penjahit (kerajinan

bordir) dan Pedagang. Hal ini disebabkan karena dengan

semakin berkembangnya Kota Tasikmalaya maka tuntutanjasa pelayanan juga semakin-meningkat. Oleh sebab itu tidak

mengherankan jika ke depan sektor industri, jasa danperdagangan merupakan sektor yang paling dominan dalam

menyerap tenaga kerja.

Secara keseluruhan serapan tenaga kerja di Kota

Ta si kma laya sebesar 234.4L9 jiwa, di mana kesem pata n kerja

mencapai 44,2L o/o. Untuk lebih jelasnya mengenai struKurpenduduk menurut mata pencaharian dapat dUabarkan pada

Tabel II.11.

Tabel II.11JUMI.AH PENDUIX'K USIA > 15 TAHUN MENURUT IAPANGAN

USAHA DI KOTA TASIKMAI.AYA

2.4.2.2 Struktur Penduduk Menurut Umur

Dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terlihat

bahwa penduduk usia produ|Gif di Kota Tasikmalaya cukup

tinggi, yaitu sebesar 361.339 jiwa atau 69,51 06 dari jumlah

penduduk seluruhnya. Banyaknya jumlah penduduk usiaproduKif merupakan potensi bagi penyediaan sumber daya

manusia. Besamya jumlah penduduk usia produKif perlu

diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, hal ini

untuk mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran.

Berdasarkan data kependudukan dari Dinas Kependudukan

dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya Tahun 2002, strul(ur

No. lapangan Usaha Jumlah (Jiwa) Prosentase1 Peternakan tanaman

pangant4.23t 6,07

2 Perkebunan 299 0.133 Perikanan 484 0,2L4 Peternakan 7W 0,305 Pertanian lainnya 4.183 t,786 Industri penqolahan 30.134 12,857 Perdagangan 36.n6 L5,708 Jasa 81.298 34,69 Anqkutan 8.337 3,5610 Lain-lain 57.9s3 24,72

Kota Tasikmalaya 234.4t9 100

Sumbq: Rensta Kota Tasilonlya Tahun 2M2-2007

Halaman l l - 29

Page 50: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renca n u'I'uta Rua n g l{ilu-yah Kota 7'a sik malaya

pendudi.rk menurut kelompok umur menunjukkan jumlah dan Tabel II.12

prosentase penduduk kelompok umur o - 4 tahun adalah PENDUDUKMENURUTJIIf$?MINDANSEXRArro

sebesar 51.975 jiwa (10 o/o), 5 - 9 tahun adalah 4L.249 jiwa

(7,93 o/o),10 - 14 tahun adalah 49.8L4 jiwa (9,58 o/o), umur

penduduk usia produKif yaitu 15 - 65 tahun adalah 361.339

jiwa (69,51 o/o) dan penduduk pada kelompok umur 65 tahun

ke atas jumlah dan prosentasenya mencapai 15.473 jiwa

(2,98o/o).

2.4.2"3 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin

dan Sex Ratio

Untuk struktur penduduk menurut jenis kelamin,perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan hampir

sama. Dimana sex ratio masing-masing kecamatan yang

terbesar adalah Kec. Kawalu, Kec. Cibeureum dan Ka.

Tamansari (lihat Pada Tabel II.12).

2.4.3 Skenario Penduduk

Didalam mempertimbangkan perkembangan penduduk Kota

Tasikmalaya yang berflulGuatif, tentunya diperlukanpendekatan skenario pesimis (skenario 1) dan skenario

optimis (skenario 2). Dimana untuk proyeksi pada skenario 1

didasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 1990 dan Sensus

Penduduk SP tahun 2000 dengan rata-rata LPP 1,30 o/o.

No Kecamatan Penduduk (Jiwa) SexRatiolaki-laki Perempuan Jumlah

1 . Cihitleuno 32.899 33.990 66.889 97

2. Cioedes 32.844 33.r72 56.016 99

3. Tawano 29.57t 31.371 60s42 94

4. Indihiang 34.099 35.517 59.616 96

5 . Cibeureum 44.193 44.302 88.495 1006. Tamansari 27.334 27389 54.723 1007. Kawalu 35.2163 35.354 70.817 1008. Manokuhrmi 33.7L7 34.372 68.089 98

Jumlah (iiwa) 270.A2(, 275.467 545.5879umfu: Rensta Kota - 2007Tasiknnlaya

Sedangkan berdasarkan kondisi optimis atau hasil

kompromi LPP negatif disesuaikan dengan nilai positif

terkeci! dengan desa yang berdekatan dalam satu

kecamatan, sehingga diperoleh nilai LPP kompromi sebesar

t,92 o/o. Untuk lengkapnya dapat dilihat Pada Tabel II.13

dan Tabel II.14.

2.5@

2.5.7 Kualihs Udara

Potensi pencemaran udara secara keseluruhan masihdibawah bakumutu udara ambien. Hal ini tedihat dari hasil

pengukuran kualitas udara pada Pada Tabel II.15.

Halaman l l - 30

Page 51: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano Thta Ruang l{ilayah Kota I'asikmalaya

' Junl$ pertud* SP 19*10, SP Z(fr, dn Ml dati 9PS Kola Tasltundaya' PenfuilA tatw proy*siadalai hasil ana/isrs tamn M3' LPP predikti una hrqan UP pedode 19n - M

Perhlbryn dllahilan nanvd nasfug-nasfiP denhelwiln

Tabel trI.13

PROYEKSI PENDUDUK KOTA TASIKIIALAYA PER KECATIATAN(Skenado 1)

Tabel II.l4

PROYEKSI PENDUDUK KOTA TASIKMAUYA(Skenario 2l

Tabel II.15Hasil Penrantauan Kualitas Udara

Di Pusat Kota Tasikmalaya

Dari tabel di atas terlihat bahwa konsentrasi CO berada

pada kondisi sedang atau perubahan kimia tidak terdeteksi,

Nox pada kondisi baik atau sedikit berbau dan debu pada

kondisi sedang atau penurunan pada jarak pandang

tertentu. Meskipun demikian masih berada di bawah

ambang batas, dengan demikian Kota Tasikmalaya masih

nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.

2, 5, 2 Kefuradaan Vqlebsi

Melihat kondisi vegetasi berdasarkan tatanan iklim mikro

dan mako di Kota Tasikmalaya masih dalam kondisi

seimbang, meskipun masih terdapat kerusakan pada

beberapa bagian wilayah kota. Oleh sebab itu perlu ada

upaya penanganan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kelestarian habitabel ekosistem yang sehat dan nyaman.

Keleratgar:' Junlah Nttdrdrlir. SP 19W, SP 2M, dd1 Ml dati BPS tbta Taslknalaya' Petrdttdtl< tahm f,rc/y€iff,t addah hasil analisis tahm N3. Untuk proyeksi penduduk desa/kdurahan yang mernfliki LPP negatft digarilt dengan LPP desafielumhan

wktarnya (nasih dalEn sdu kqandan) yag rrslttit ddr NiN kecil

Tahun 2002

tlo Kecamahn Jumhh Pendudul tJiwal tPP9l00

PrcnksiPenduduk (JiwalDr . tugt, Dr.iorru arul ruo; z00l atfl

,tuoeung OJ,JJ( 0ll.lul tp.0o u . l 04.uJ, 0l.UL u t . l c :

2 )ipees 5E.14( 63.951 66.01r 0,9 65.941 69.46: 74.04i3 tawang \a )7 t 57.93 o.94: 4,0 fi.27i 59.29: 61.251

n0nrang 0L/u{ (J.n l 0y.0ll LO /t.ga a5.l I 96.34:Jbeuteum rl.vt UJ,4UI 6U.49i 1,] l 0t . l J l u4.10 l03.5Ur

0 amamsn JV. /0r {u. l{l 54./a t,tA 5z.tu 5E.64t tt/.001

I Gu/alu 56.18r s.091 70.81 1,61 69.51 75.U u.2t6 rubuml 5J.U? 65.12' 66.{l0l z,zq 70.39( 79.001 91.20;

KobTas[mahr f02.37: 52f.ll8l slt5E; 1,3 516.0391 5EE.23:6{5.391

tlo l(Gcr|ulrI Jmldr Pcn&rdut lJx.l Prcplsl Pcttddt* lJhrrl tPP srttptl 20115r. ulo Or . ZUrU t00t 200t z00l z0tl

o.t.rto v|.au E.S 66.0/l t iullt , I .iaoa

2 )ip€dc8 5E.14( fi}.gfl 66.01 65.9{l 60.4d 74.04' 1 , X

3 hwang 8.27/. t/.931 60.944 60.30i 61.78{ 70.5d t .0(

4 . tu l t . a l l a8.0rq nlnl !6.// l *t.:t1, z.z1JDA..trlUm lt.cz' tf,t.zrr lu.tnril g/.I9( 94.16{ ttr|.5{', t .&

6 lmtnt|d J9./01 tU.ltlr u.t'r4 52.5061 56.0+ 0/.tf,x

Cwatu 56.r8 66.09 70.6r: 69.57, 75.U u.n 2,4

6 rubuml 53.02, 6.lz' 6E,OE 70.30{ 70.6{ 91.2qt5tr3'

l , t l

Kd. f.akndry. lf.Ll7a la.wol 5.5.!E 5{t.t03l 5rEr5i

Halaman l l - 31

Page 52: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Ren ca n a'I'atu Ruo n g Wiluyah Kota T'asik malaya

Harapan tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam

Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang

Terbuka Hijau di wilayah perkotaan.

Untuk jenis vegetasi yang ada di Kota Tasikmalaya, rata-rata

jenis tanaman kebun atau jenis kayu-kayuan, sedangkan

yang ada disepanjang jalan yang teridentifikasi terdapat dua

jenis tanaman kebun/hias dan pelindung.

Begitu pentingnya vegetasi ini bagi keberlangsungan kualitas

lingkungan (udara, tanah dan air) di Kota Tasikmalaya

dimasa mendatang, mengingat manfaat yang diperoleh dari

adanya vegetasi adalah:

1). Estetika

Mampu meningkatkan daya tarik secara visual didalam

menciptakan keindahan lingkungan, sehingga nyaman dan

asri bagi keseimbangan kota (baik sebagai buffermaupun

jalur hijau sungai, jalan, dll).

2). Orologis

Kemampuan vegetasi didalam menciptakan ketersediaan

air tanah melalui perakaran yang bersifat menghisap,

menyerap dan mempertahankan air dalam tanah dan

sekaligus filter biologi terhadap air limbah. Berdasarkan

hasil penelitian Crey dan Deneke (1986), 1 Ha ruang

terbuka hijau (RTH) dapat menetralisir 736.000 liter

limbah cair yang dihasilkan oleh kurang lebih 5.000 orang.

3). HidrologisKemampuan vegetasi untuk menyerap air dalam jumlah

banyak ser€ sekaligus sebagai cadangan air atau

kantung air. Dimana 1 Ha RTH mampu menyimpan air

tanah 900 m3 / tahun.4). Klimatologis

Memberikan iklim yang sejuk dan nyaman, karena

mampu mengurangi suhu udara yang panas (1 Ha RTH

dapat mentransfer 4.000 ltr / hari air, yang berafti dapat

mengurangi suhu udara 5 - 8" ; Kamer, Kozlowski dan

Faderer, 1970 ).5). Edhapis

Memberikan tempat perjumpaan bagi kehidupan

binatang, juga sebagai tempat pedindungan plasma

nutfah.6), Ekologis

Keberadaan vegetasi dapat dikatakan sebagai penjamin

keseimbangan alam, sehingga prinsip kualitas lingkungan

dapat terjaga.7). Protektif

Vegetasi dapat berfungsi sebagai peredam

kebisingan (1 Ha RTH dapat meredam suara 7 dB per 30

m jarak dari sumber suara pada frekuensi kurang dari

1.000 CPS ; Embleton, 1963 atau meredam kebisingan

25-80 o/o ; CarPenter, 1975 ).

Hafaman l1- 32

Page 53: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencuna'l'uta Ruang l{ila-yah Koto T'usikmalaya

Mampu menahan angin sampai 75 - 85 o/o kekuatan

angin (Grey dan Deneke, 1986) dan sekaligus mengurangi

polusi, satu jalur vegetasi selebar 500 m yang mengelilingi

kompleks industri dapat menurunkan polusi yang

disebabkan oleh konsentrasi belerang dioksida sebesar

70 o/o dan nitrat dioksida 67 olo (Dobenitte, t97Z) .

8). Hygienis

Tanaman sebagai penghasil COz di siang hari, merupakan

pembersih udara yang sangat efeKif sebagai paru-paru

kota (untuk mencegah polusi udara). Mempunyai

kemampuan dalam menghasilkan Oz (1 Ha RTH dapat

menghasilkan 0,6 ton Oz untuk konsumsi 1.500

orang/hari, Gerakls, 1985), sedangkan berdasarkan kajian

Pakar Lingkungan ITB, Haryo Winarso, 1 (satu) orang

memerlukan 0,6 kg oKigen/hari karena sah: pohon besar

hanya menghasilkan 1,2 kg oksigen/hari.

9). Edukatif

Tanaman dapat juga bermanfaat untuk kepentingan

pendidikan bagi masyarakat dengan memberikan nama

latin dan lokal serta kegunaannya sehingga lebih

menghayati dan menjaga keberadaanya.

Secara umum jenis vegetasi pingir jalan yang ditemukan

selama perjumpaan dilapangan dapat dilihat Pada Tabel

Ir.16.

Berdasarkan kebutuhan tanaman tegakan tinggi didalam

keseimbangan lingkungan untuk Kota Tasikmalaya dengan

asumsi 1 (satu) orang membutuhkan 0,6 kg oksigen/hari,

sementara 1 pohon besar hanya menghasilkan t,2 kg

oksigen/hari. Jadi untuk Kota Tasikmalaya dengan jumlah

penduduk rencana (skenario 2) membutuhkan 272.794

batang pohon tegakan tinggi dengan luas 34,10 Ha. Dimana

kebutuhan Oz rx€ncdPai 327.352 kg/hari. Sedangkan Kota

Tasikmalaya mempunyai luas vegetasi tegakan tinggi

seluas t62,55 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota

Tasikmalaya masih memiliki potensi vegetasi yang cukup

luas atau mencapai 5 x lipat dari kebutuhan yang

diharapkan.

2,5,3 Daenh Rawan Benana

2.5.3.1Bahaya Gunung Api

Gunung api terdekat dengan Kota Tasikmalaya adalah

Gunung Galunggung yang terletak di sebelah barat laut

dengan tipe A (gunung api yang masih aktif). Letusan

terakhir terjadi pada tahun 1982 yang mengakibatkan

kerusakan yang cukup Parah.

Halaman l l - 33

Page 54: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruong Wilayah Kota I'asikmulaya

Tabcl ll.1(r

Jenis Vegetasi Jatan Yang Ada Di Kota Tasikrnalaya

Hasl l Pengarnatan Lapangan Tahun 2OO3

m ad Y a ni, M u stho pa, Peri rr tis Kel4-9lq-9!gall

Perint is Kemerdekaan. Ahmad Yani. Gunung

.Ha t t a , RE . Ma r tad ina ta . l r . H . Juanda ,

Letnan Harun, Boiong, Kawedanaan' Musthopa,

. H Juanda. Le tnan Harun. RE.

dan pengarnstan ge

Halaman l l - 34

Page 55: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano Tata Ruang )l/ilayah Kota Tasikmaloya

Berdasarkan data dasar gunung api di Indonesia (Direktorat

Vulkanologi 1978) beberapa lokasi yang termasuk daerah

waspada antara lain sekitar alur Sungai Ciwulan, Cimerah

serta di bagian timur dan utara Kota Tasikmalaya.

yang lama serta erosi lateral yang kuat. Dari Gambar 2.L4

terlihat bahwa zona gerakan tanah sebagian besar di Kota

Tasikmalaya berada sepanjang sungai, seperti Sungai

Cikuniri SungaiCiwulan dan sebagian Sungai Citanduy.

Gerakan tanah di Kota Tasikmalaya berdimensi kecil

terutama daerah yang berbatasan dengan lembah sungaiyang berupa gawir-gawir peralihan litologi atau tebing

2.5.3.2 Kerentanan Gerakan Tanah

2,5,3.3 Rawan Banjir

Rawan banjir yang dimaksud disini adalah genangan air

sesaat, yang terjadi pada waKu musim hujan akibat tidak

memadainya drainase. Adapun jalan-jalan )ang sering

mengalami genangan sesaat terdapat 25 titilq yaitu:

1). Jalan Ir. H. luanda (depan Kantor Taspen)

2). Jalan Ir. H. luanda (depan Pom Bensin Panjajaran)

3). lalan Ir. H. Juanda (depan Garasi DLY)

4). lalan Ir. H. luanda (depan TerminalTasikmalaya)

5). Jalan Ardiwinangun (Pasar I Tasikmalaya)

6). Jalan Mayor SL Tobing (depan Pabrik Sabun Palem)

7). Jalan Siliwangi (depan Universitas Sliwangi)

8). Perempatan Jalan Siliwangi - Jalan Peta

9). lalan Perintis Kemerdekaan

10). Jalan Ampera (Panglayungan)

11). Persimpangan Jalan Gunung Sabeulah-Jalan Bantar

12). Pertigaan Jalan Elang Subandar-Jalan Utuy Sobandi

13). Jalan l€langsari

14). Jalan Pasar Pancasila

15). Jalan Pengadilan Agama

16). Jalan Nagarawangi

t7). Jalan Paledang

18). Persimpangan Jalan Noenoeng lisnasaputra-

Tamansari19). Jalan Bebedahan20). Perempatan Tamansari-Jalan Garuda2L). Jalan Dadaha22). Jalan Lewo Bantar23). Jalan HZ. Musdropa (depan BCA)24). Jalan Sukasari25). Jalan Benda Cinanjung

Dari 25 titjk banjir yang ada, yang paling parah mengalami

rawan genangan terutama pada musim hujan, dapat dilihat

Tabel IL.l7.

Halaman l l- 35

Page 56: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Taa Ruang Wibyah Kota Tasihmalaya

IJ)

Halaman ll- 36

Page 57: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Ttta Ruang l{ilayah Kota Tasikmalaya

Trbel II.17

OAERAH/LOKASI RAWAN GENANGAN OI KOTA TASIKMALAYA SETELAH

No LokaslGenrngan

Dra[h P.ngala..nBungalrs lurn P.nyrb.b c.n.ngrn

I Padayun0en C|;unut

. Saluran drainala bercamPuldeng.n sebran l.lge8l

. Dhn nsi 3.[ran k€clYlldakmernrdal

. Adrnyr bcrgunan pcnyadaPuntuk hir.ei

. Da.reh landli (<t %)

2 Nyantong/Clrnulu

Clnunul

. saunn dralnasa bercamPuld6ng8n Baluran ldgasl

. Dlmenol saluran koclutldakmomadal

I AdanF bangunan pehyadapuntuk i.igsei

. Daerah landei (<l %)

3 Tugu R.la Clnunut

. Srlunn drrlna3a b€Mmput(bmrn t luran lflgag

. Dlrn nd allr,ran *calutidakmemadal

. Ada.ry. bcnguntn p..ry.drprntuk ldgp.l

. D..6h Itn.t i l<l *l

4 Pana.sll! Chbrn

. srlutln cninasc b€tEarmputd.man salur.n lrigali

. Ofnansl aals.n kcdltldakmoma(bl

. AcbnY. baqgun.n p€ny.daPrhftrL Hdfil

Surnber : Bapedd Kota Tasikmalaya, Tahun 2OO2

2.5,4 Neraca Sumber Daya Air

Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata curah hujan danpenguapan yang terjadi, per1u dipertimbangkan koefisien

aliran air permukaan, yang terlihat Pada Tabel II.18.

Sedangkan perhitungan limpasan aliran air permukaan diKota Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel II.l9 dan Tabel

rI.20.

Tabel II.IE

Koefitaen Allran Aar Pa.mukaan Bcrdraartrn Nllai RentangAngk! Koofftlon Allnn Permukaan

Meskipun besamya limpasan aliran air permukaan di ke-3(tiga) kecamatan tersebut relatif kecil (< 10.000 m%hn),namun potensi resapan teftinggi (359.466.518 m3/thn)

berada di Kecamatan Kawalu. Hal ini dimungkinkan karena

mempunyai hutan sekunder seluas 162,55 Ha. SedangkanKecamatan Cibeureum dan Tamansari memiliki beberapasitu yang merupakan sistem resapan dan penampung

I im pasan permukaan sebagai pengendali banjir.

Ponggunarn Lohsn Koeflrlen Allran RenttngKoefi3len Allr.n

-eilot8an:'Pusat Kegiatan f\ob (CBD)...' Kawasan |ndu3tr i . . . . . . . . . . ..Permukiman:a). Berdasarkan Kepadatan Bangunan

'Kcpadatan rcndeh (< 20 Beng/Ha)...'Kepadatan sedang (20€0 Bang/Ha).'Kepadatan tinggi (> 60 Beng/Ha).....

b). Bcrdasarkan De.rah Kcpadatan'Daerah dengan bangunan terpencar' Daerah permukaman agak padat..,...' Daerah petmukiman p€dat.. . . . . . . . . . . .

' Jalan 6spal, lantai bcton.....

Porderarn:' Kemiringan curam (> 20%)... , . . . . . . . . . . . . . . .. Kemirlnoen bercdombano I AC"-2OVnl.

0,90 - 0,950,80 - 0,90

0.25 - 0,400,40 - 0,700,70 - 0,E0

0,30 - 0,700,05 - 0,300,10 - 0,300,10 - 0 , '15

0,50 - 0,600,40 - 0,500.25 - 0,350,45 - 0,550,80 - 1,00o 4 0 - 0 8 5

0,930,85

0,330,550,75

0,500,160,20o,25

0,550,450,300,500,900.63

Kemiringan landai bergelombang (< 8%)..

Hutan, k€bun dan lsdang...Jalan Tanah... .

Halaman l l- 37

Page 58: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang *l/ilayah Koto Tasikmalaya

No Kec!matanLuae

lahan(Ha)

KoefisienRun Offlllilayah

Luas SebaranKoeftsien l,,ahan

m2ldrn;

Gurrh HuianPe|srtu!n

Lues(mlrthn)

1 Cihideung 530,02 0,61 3.248.700,0C 2s.175,91

2 Cipedes 810,01 0,sz 4.376.450,0C 38.475,4,

Tawang 533,03 0,6( 3.207.?50,0C 25.318,9

Indihiang 3.010,03 0,31 9.409.800,0c t42.976,4',.

Cibeureum 2.941,03 0r3: 9.663.100,0C 139.598,9:

Tamansari 2.852,02 0,27 7.779.500,0t 135.470,91

Kawalu 4,LL2,44 0,28 11.358.300,0( 195.321,9(

Mangkubumi 2.W,02 0,31 7.442.40,0,0(. 112.€0,91

Jumlah 17.156,20 or41 56.485.5OO,0( 814.919,8(

Sumber: Hasil Analisis

Tabel II.19

PERHITUNGAN KOEFISIET{ AURAN AIR PERMUKAAN

BERDASARKAN LUAS I.AHAT{

Tabel II.2OESTIMASI NERACA SUMBER DAYA AIR

BERDASARKATI LUAS IAHAN DAN CURAH HUJAI{

Untuk mengantisipasi limpasan yang terjadi dapat diusulkanpembuatan sistem resapan buatan dengan jumlah

keseluruhan 8.27L unit atau dibuatkan kolam resapan

sebanyak 18 unit, bisa juga dengan pembuatan RTH (ruang

terbuka hijau) tegakan tinggi seluas L04,94 Ha (Lihat

Tabel II.21). Jika dibandingkan dengan kondisi hutanprimer yang ada di Kota Tasikmalaya dengan luas 162,55

Ho, kondisinya masih cukup matltap. Oleh sebab itu

keberadaannya harus tetap dijaga agar keseimbanganlingkungan di perkotaan terkendali.

2.6 KondisiPerekonomian

Salah satu indikator unh.rk melihat pertumbuhan ekonomi

suatu ciaerah adalah laju pertumbuhan Prcduk Domestik

Regional Bruto, indikator tersebut menggambarkan Laju

Pertumbuhan Produk yang dihasilkan oleh seluruh kqiatan

ekonomi yang bisa digambarkan dengan data peftumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan.

2.6.7 Struktur Dan Ptkemfungan Ekonomi

Kota TasikmalayaPenyajian PDRB atas dasar harga konstan mencerminkanperubahan PDRB tanpa dipengaruhi oleh perubahan hargapng biasanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Perkembangan PDRB Kota Tasikmalaya baik berdasarkan

harga berlaku maupun harga konstan dapat dilihat pada

l{o Kecarnatan Limparan(Run-Off)/rnt/thnl

Rcsapan(Run-ln)(ml/thnl

Umpasanvs

RegaDrn

Cihideung 8.178.911 5.164.8,16 -3.014.06r

Cipedes 16.838.599 14.326.92t -2.s11.671

fawang 8.t20.4L2 s.375.334 -2.745.07t

Indihiang 134.537.956 295.825.372 161.287.4r(Gbeurzum 134.9B.2.# 275.866.261 14o.873.79:

famansari 105.389.62s 280.976.233 175.586.60r

lGwalu 22t.852.474 581.318.99: 359.466.51{

I Mangkubumi 83.7t2.822 t82.644.3ti 98.931.49!

Jumlah 7r3.623.267 1.641.494.276 927.475.OG

Sumfur: Hasil Analisis

Halaman l l- 38

Page 59: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang lltilayah Kota 'I'osikmaloyo

Tabel 11.21 r

usuut{}t slLEsTt^slBERDASARKIil tt tS ltHAII DAil CUR H tfiJ.nil

Kdem R6apan

Tabel 11.22 terlihat perkembangan PDRB KotaTasikmalaya baik berdasarkan harga berlaku maupun hargakonstan dari tahun 1993 sampai tahun 2001 mengalamikenaikan yaitu dari Rp.611.620.390,00 menjadiRp.2.227.966.200,00 untuk harga berlaku sedangkan untukharga konstan dari Rp.611.620.390,00 menjadiRp.892.255.090,00.

Sedangkan dilihat dari nilai PDRB Per Kecamatan (Lihat

Tabel II.23) baik berdasarkan harga berlaku maupunharga konstan mengalami peningkatan juga, PDRB yang

terbesar diperoleh dari Kecamatan Ghideung dan nilai PDRByang terkecil berasal dari Kecamatan Mangkubumi. Apabiladiambil kesimpulan menunjukkan perkembangan ekonomidi Kota Tasikmalaya mempunyai prospek yang bagusselama kurun waKu tersebut dan diharapkan untuk tahunyang akan datang lebih ditingkatkan lagi.

2,6.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi KotaTasikmalaya

Laju pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikatorperkembangan ekonomi suatu daerah. Indikator inimenunjukkan naik Udaknya produk yang diha$lkan olehseluruh kegiatan ekonomi di Kota Tasikmalaya. Tabel11.24 memperlihatkan laju peftumbuhan ekonomi

.vdn'lohr-litula rtl|t$:50n. Krdarn. Son.Plf,t!. Sn. Ld(.5m

Kelaangan:a = tutuo belonb = pasangan laftok / nongc = salwan psnasukan paril dari

peumahand= saringane= saluranpelimpasanf = dasar sumur dibed koikilg = muka airlamhh = parit (saluran drainase)

Keiaangaa = dindinb = kolamc = dasar kolam yang diberi kerikild = saluran pemasukan air dari perumahane = bunga alau lanaman berakar pendekf= bnamanlahunang = salwan limpasan

.lrolrtr .l0.dtrht-l*laAtfnh.S-LAln'5n-Pltse '50m. bhr.10 m

0,2E0,31

i,a15,8519,5139,91

Tampak Samping

Halaman l l- 39

Page 60: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang lhilayah Kota Tasihmalayu

Tabel11.22

PDRB KOTA TASIKMAI.AYABERDASARKAN HARGA BERLAKU & KONSTAN

TAHUN 1993 - 2001 (Juta Rupiah )

Irlo Lapangan Usaha Harga Berlaku Halg! Xgqtq!1993 1999 2000 2001 1993 1999 2000 2001

1 Pertanian, Perkebunan,Peternakan, Kehulanan &Perikanana. Tanaman Bahan

Makananb. Tanaman Perkebunanc. Petemakan & Hasil -

lnsilnyad. Kehutanane. Perikanan

08.584,0{

38.649,001.624,85

20.509,7912,75

7.787,6s

227.1tt|,66

101.573,331.581,99

10/,382,4910,21

19.606.64

265.575,58

120.163,751.700,97

12,.fi2,fi17,09

21.$1,n

270.848,14

ln.945,321.918,18

124/N,7516,69

?3.559,20

68.58{,04

38.6,19,001.624,85

20.509,7912,75

7.787.65

87.512,'[3

32.496,95465,51

47.6/,,7015,28

6.891.S

91.455,84

30.847,14$0,54

52.753,6,|15,88

7.358.67

93.201,00

30.789,28€6,51

54.1644114,81

7.749.052 Pertambangan & Penggalian

a. Minyak dan Gas Eumlb. Pertambangan tanpa

migasc. Penggalian 0,00

s77.97

6n,970,00

0,0042.23

12,210.00

61,120,00

0,0061,12

66,400,00

0,0066.46

ll1,g70,00

0,00577.97

20,660,00

0,0020.66

14,000,00

0,0014,90

15,,|50,00

0,0015,15

3 Ustrik Gas dan Air Bersiha. Ustrikb, Gasc. Air Bersih

7.060,65,Jn,52

0,001.8E3,13

16"276,0613.400,71

0,002.875.s5

20.046,6215.6e47s

0,004.351.E7

29169,l225!43,79

0,004.015,33

7.000,685.177,52

0,001.883.13

t0.803,029.371,32

0,001,431,70

12.000,359.972,65

0,002.117,70

12.100,6,10.343,05

0,001.853,64

1 Banqunan 86.692,09 286.6G8.92 318.812.08 308.798.3286.692.99 122.2U.# 127.633.83fl'.nr.065 Perdagangan Hotel dan

Restolana. Perdagangan Besar I

Kecilb. Hotelc. Restolan

1C8.026,{2

105.116,553.210,12

4s.699,7s

396385,08

210.1%,365.947,35

180.312,37

425.131.26

nt.05r,r57.161,47

191.919,&f

452.001,91

2N.W,n7.161,93

195.s81.78

158.026,12

105.116,553.210,12

49.66S.75

218.819,06

135.342,883.M2,43

80.433,75

222.978,69

137.952,703.525,74

81.500,15

228.86t,19

1€.019,533.487,89

82443.n8r,sanbung

Halaman l l- 40

Page 61: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayoh Kota Tasikmalayu

abd 111.21,.........No Lapangan Usaha Harga Berlaku Harg Konstan

1993 1990 2000 2N1 1993 1999 2000 m017 Keuangan Persewaan dan

Jasa Pelusahaana. Bank.b. Lembaga Keuangan

Tanpa Bankc. Jasa Penunjang

Keuangand. Sewa Bangunane. Jasa Perusahaan

00.2{5,8824.656,42

3.324,21

0,0026.962,06r4.303.19

151.092,7835,356,07

8.461,30

0,0075.776,7434.498,67

l{4.336,729,48,54

9.637,83

0,0097.762,5837.512,77

163.651,3315.1 15,81

12.067,98

0,0092.849,5443,621.m

09.215,8824.656,42

3.324,21

0,0026.962,0614.303.t9

87.783,1318.181,66

3.304,94

0,m51,993,8214.303,31

75.731,164,413,@

3.83,38

0,m53,{/0,S14,S4,43

90.s,|,155,368,&

4.018,91

0,m56.098,S15.S449

I Jasa - Jasaa.Pemeilnlahan Umum

- AdminbtrasiPemednhhan danKeamananJasa PemerinhhanLainnya

16.112,5300.fi5,07

60.445.07

332.t86,63158.201,{8

r58.2fr,48

317.79{,29168.399,02

1S.3S,02

f06.668,01201.t70,21

nl.n0,n

76.fi2,5300.115,07

60.445,07

132.t18,2968.12{,t3

66,124,33

13L110,2r67.532,m

67.532,m

tr{t}.037,1973.819,8

73,949,p

8- $osial

Kemasyarakatan- Hifuran & Rekreasi- Pelorangan dan rumah

taruga

0,m1L667,16

1.942,20

1.060,54

11.664.72

0,00l7{.182,15

25.364,0.l

3.2is20

145.542,94

0,00181.395,27

27.6S,71

33n,47

150.3S.09

0,m205.288,11

m.E09,s

3.102,m

172.376,S

0,0014.607,{$

1.942,20

1.060,54

11.ffi4.72

0,0066.023,96

11.845,82

1.631,36

52.546,78

0,m60.578,16

12,m0,57

1.648,S

52.s,f.,A

0,m60.798,20

12,S7,18

1.S7,76

53.133,6P DRB 611.620.39,|.797,929.91,|,903.1,|6,192,227,W,n611.6ArJ9839.756,55857.55{,35892.255,09

Snber : BPS K ota T a$knnlaya, T ahun 2000-200 I

Halaman l l- 41

Page 62: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencona Tata Raong ltilayah Kota Tasikmalaya

Tabel11.23

PDRB KOTA TASIKMALAYA PER KECAMATANBERDASARKAN HARGA BERLAKU & KONSTAN

TAHUN 1993 - 2001 ( Juta Rupiah )

Sumber: BPS Kota Tasiknalaya, Tahun 2000 - 2001

Kota Tasikmalaya dan Prcpinsi Jawa Barat serta lajupertumbuhan per selGor Kota Tasikmalaya. Untuk jelasnya

lihat Tabell.I'.z+Tabel II.25 dan Tabel II.25.

Dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Per KecamatanKota Tasikmalaya yang mengalami kenaikan dari tahun 2000

sampai tahun 2001 adalah Kecamatan Tamansari sebesar7,53 olo menjadi 13,08 o/0. Laju pertumbuhan ekonomi yang

mengalami pertumbuhan negatif

pada tahun 2000 yaitu Cibeureum (L4,32o/o), Tawang

(0,95) dan Cihideung (1,56), Tawang (0,95o/o) dan Cihideng(1,95) sedangkan pada tahun 2001 LPE yang negatif terjadi

di Kecamatan Mangkubumi sebesa (5,620/o). Dari tabel

tersebut terlihat LPE Kota Tasikmalaya dari tahun 2000

sampai 2001 mengalami peningkatam yaitu dai 2,12 oh

menjadi 4,05 olo sedangkan LPE Propinsi Jawa Barat

mengalami penurunan dari 5,18 o/o menjadi 4,99el/0. Apabila

dibandingkan antara LPE Kota Tasikmalaya dan LPE Jawa

No KecamatanHarqa Berlaku HarEa Konstan

1993 1999 2000 200'l 1993 1999 2000 20011 Kawalu 69.587..i4215.368.59268.360,76 291.fi2.n 69.587.i4fi1.n9.67 1 17.396.52 118.763.67z Tamansari 53.104.45148.747.35171.531,07209.369.64 53.104.4569.n5.97 76.440.00 84.175.073 Cibeureum 75.003.05247.828,7snfi62,73 259.400.94 75.003.05115.332.U 98.820,87 103,355.424 Tawanq 79.240.17233.913.33 249.109,87287.978,47 79.240.17106.806.79 105.797,14110.703,615 Cihideuno 129.5s5.38327.s79.17346.n5,45 404,496,76129.535.38159.914.79157.416.35165.481.606 Manokubumi 43.483.67153.287.79174.032,34 177.224,ffi 43.483.6771.875J3 75.653.74 71.402.587 Indihiano u.m7.05235.624.81 261.956,99 291.515,35 81.027.05110.798,86116.126,43 121.337.87I Cipedes 80.638.95238.141,43 264.384,07 302.686,63 90.638,95105.873,72110.974,90115.223.03Kota Tasikmalaya 611.620,391.797.98,941.963..|16,.t92,227,966fr6il,620,39839.756,55 E57.554,35 892,255,09

Halaman ll - 42

Page 63: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruong Wiloyah Kota Tasikmalaya

Barat ternyata LPE Kota Tasikmalaya pada tahun 200L

hampir mendekati dengan LPE Propinsi lawa Barat.

Tabel11.24I.A'U PERTUMBUHAN EKONOMI BERDASARKAN HARGA

KONSTAN KOTATASIKMAIAYA & PROPINSI 'AWA BARATTAHUN 2000 - 200r

(dalamo/o)

2.6.3 Pertambuhan Ekonomi Petrekbr KotaTasikmalaya

Pertumbuhan PDRB yang digunakan sebagai indikator

perkembangan ekonomi adalah peftlmbuhan PDRB atas

dasar harga konstan. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan

ekonomi seKoral per kecamatan dapat dilihat pada Tabel

rr.26.TabelII.26

lArU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TASIIG,IALAYAMENURUT SEI$OR BERDASARKAN HARGA KONSTAN

TAHUN 2000 - 2001(dalam o/o)

Tasiknnlay4

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya mengalami

kenaikan dari tahun 2000 sampai tahun 2001 yaitu dari

2,L2 o/o menjadi 4,05 o/o, kenaikan pertumbuhan tersebut

dipengaruhi oleh seKor pengangkutan dan komunikasi.

TahunLaiu Perlumbuhan Ekonomi

Kota Trikmalaya Prooinsi Jawa Barat2000 2,L2 5,182001 4,05 4.99

R*a - Rat 3,(X) 5,09: BPS KotaTasikrmlaya,

Tabel II.25LAIU PERTUMBUHAN EKONOMI

BERDASARKAN HARGA KONSTANPER KECAMATAN KOTA TASIKMAUYA

TAHUN 2000 - 2001(Dalam o/o)

No lapangan tfsaha Tahun2qxl

Tahun2001

I Sekbr Pertanian, Peftebunan, Petenakan,Kehutanan & Perikanan

4,5L 1,91

2 Sekbr Pstambanqan dan Peruqalian -27,9L L,743 Sekbr Indusbi Fenqolahan 7,82 4,734 br Lbtrlk Cias dan Air Berslh 11,1 0.885 Sekbr Banounan 4,42 1,685 Sektor Perdaoanoan, HoEl dan Resbran L,90 2.687 Sekbr Pemanqkutan dan Kornunikasi 6.62 9.768 Sekbr Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan(13,73) 6,80

9 Sekbr Jasa - Jasa L,48 4,87laiu Perhrmbuhan Ekonomi Kota Tasikmalaya t2 4,O5

Kota Taslknalay4 Talwn 2N0 - 2001

No Kecamatanlaju Perttmbuhan Ekonomi

Tahun 2dXl Tahun 2fl111 Kawalu 15.91 1.162 Tamansari 7.s3 13.083 Cibanreum - L1.32 4.594 Tawanq - 0.95 4,645 Cihlteung - 1,56 5,L26 Mangkubumi 5,26 - 5.627 Indihhno 4,81 4.498 Cioedes 4,82 3.83Kota Trikmalava Ltz 4,o5

Sumbs : BPS Kota Tasknpbya Tahm 2000 - 2M1

Halaman l l- 43

Page 64: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ata Ruang Wilayah Kota T'asikmalaya

SeKor 'keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

mengalami peningkatan juga yaitu dari - L3,73 o/o pada

tahun 2000 menjadi 6,80 o/o' Selcor jasa - jasa mengalami

peningkatan pula dari dari L,48 olo menjadi 4,87 o/o ce,da

tahun 2a07. Dan untuk jasa sosial kemasyarakatan ditunjang

oleh penambahan murid dan mahasiswa dibanding tahun lalu

dan banyaknya pengunjung rumah sakit dan puskesmas'

seKor industri pengolahan mengalami penurunan dan 7,82

olo menjadi 4,81 olo pada tahun 2001, hal disebabkan

terjadinya kisis moneter yang terjadi sehingga pemasaran

hasil produksinya mengalami hambatan dan sebagian bahan

bakunya diambil dari luar daerah. Pada umumnya seKor

industri di Kota Tasikmalay,a berupa industri kecil dan rumah

tangga, sedangkan untuk industri besar dan sedang ada

tetapi kenaikan produksi terlihat pada akhir tahun 2002 dan

pertengahan tahun sekarang (setelah krisis ekonomi. selcor

perdagangan hotel dan restoran pertumbuhannya mengalami

peningkatan dari L,90 olo menjadi 2,68 olo pada tahun 2001,

kenaikan ini disebabkan naiknya pesanan catering dan

bertambahnya omset pedagang - pedagang besar untuk

hampir semua komoditas barang dan initerbuKi bahwa Kota

Tasikmalaya merupakan sentra perdagangan di Wilayah

Priangan Timur. SelGor peltanian peftumbuhannya

mengalami penurunan dari 4,51 olo pdatahun 2000 menjadi

L,9! olo pada tahun 2OOl, pada selGor ini yang paling besar

pertumbuhannya adalah sub sektor peternakan dan

perikanan. SeKor bangunan pertumbuhannya mengalami

penurunan dari 4,42 olo menjadi 1,68 o/o' SeKor

pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan dari

- 27,9Lo/o menjadi !,74 olo pada tahun 2001, namun

besarnya peningkatan ini tidak berarti karena masih

didatangkan dari luar. seKor listrik, gas dan air bersih

mengalami penurunan dari tL,92 o/o menjadi 0,88 o/0,

pertumbuhan yang terbesar ini berasal dari sub sektor listrik

dimana dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah pemakaian

listrik sedangkan sub seKor air bersih mengalami

penurunan produksi dibanding tahun lalu, hal ini disebabkan

oleh musim kemarau yang panjang dan debit air semakin

menurun.

2.6.4 Stuktur Ekonomi Kota Tasikmalafa

Besarnya distribusi persentase nilai tambah bruto dari tiap

sektor terhadap nilai total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

(Lihat Tabel 11.27).

Dari Tabel 11.27 terlihat struktur perekonomian Kota

Tasikmalaya dari tahun 1999 sampai tahun 2001 masih di

didominasi oleh selcor Perdagangan Hotel dan Restoran,

kontribusi yang diberikan selama kurun waKu tersebut

tefiadi penurunan dari 22,05o/o menjadi 20,32o,io'

Hafaman ll - 44

Page 65: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wlayah Kota'I-asikmolayo

Tabel II.27KONTRIBUSI PDRB KOTA TASINMAIAYA

BERDASARKAN HARGA BERIAKUTAHUN 1999 - 2001

( dalam o/o )

Tasiknnlay4

kontribusi yang terbesar dari seKor ini adalah sub selcorperdagangan besar dan eceran sebesar tL,22 olo pda

tahun 2001, sub seKor restoran memberikan kontribusisebesar 8,78 o/o dan sub seKor hotel kontribusi yang

diberikan sebesar 0,32 o/a. Kontribusi yang terbesar pada

tahun 2001 berasal dari Kecamatan Mangkubumi sebesar29,58 o/o dan Kecamatan Cibeureum sebesar 25,28o/o.

SeKor Jasa - Jasa dari tahun 1999 sampai tahun 2001

sebesar 18,49 06 menjadi 18,25 o/o dengan kontribusi yang

terbesar dari sub sektor Pemerintahan Umum sebesar 9,030,6 dan sub selGor Swasta sebesar 9,2L olo. Kontribusi yang

terbesar ke sektor jasa - jasa berasal dari Kecamatan

No lapanqan Usaha 1999 2000 20011 Pertanian, Pedcebunan,

Peternakan, Kehutanan danPerikanan

12,63 13,53 L2,16

a, Tanaman Bahan Makanan 5.65 6,L2 5,43b. Tanaman Pertebunan 0,09 0,09 0.09c. Petemakan dan Hasil- heilnya 5.81 6.23 5.58d. Kefiutanan 0.00 0.00 0,00e. Perikanan L.27 1,09 1,06

2 Peftambanaan dan Penaoalian o,oo o,00 o(x)a. Minrak dan Gas Bumi 0.00 0,00 0,00b. Pertarnbanoan Tanoa Miqas 0,00 0,00 0,00c. Penooalian 0,00 0,00 0,00

3 Industri Fensolahtn 11,98 12,66 13,883.l IndustriMiqas 0.00 0.00 0,003.2 IndusbiTanpa Mbas 11,98 L2,6 13,88

4 Listrilc Gas dan Air Bersih o.91 L,o2 L,32a. Listrik 0,7s 0,80 L.L4b. Gas Kota 0,00 0,00 0,00c. Air Bersih 0,16 0.22 0.18

5 Banqunan 15,89 L6,24 16,s56 Perdaoangao ]lotel dan Restoran 22.05 2''66 20,32

a. Perda@nqan 11.69 11,51 11,66b. Hotel 0.36 0,35 0,32c. Resbran 10.03 9.78 8,33

7 Penqanskutan dan Komunikasi 9,49 9.82 LO,L71. Penqanqkutan 7.8L 8.0s 8.40

a. Anqkutan Rel 0.34 0,50 0,46b. Amkutan Jahn Ra\ra 6.63 6,78 7,L9c. Jasa Penuniano Amkutan 0.84 o,76 0.75

2.lGnunikasi 1,68 L.78 LN2.1 Pc dan Telekommikasi 1,58 1.78 L.772.2 Jasa Penunianq lGmunikasi 0.00 0.00 0,00

8 Keuangan Percewaan dan JasaPerusahaan

8,57 7,35 7r35

a. Bank 4,03 0,.l8 0.68b. Lembam Keuanqan Tanpa Bank 0,54 0.49 0.s4c. Jasa Penuniang Keuanqan 0.00 0.00 0.00d. Sewa Banounan 4,41 4,47 4,r7e. Jasa Perusahaan 2,34 1,91 L,96

9 Jasa - Jasa 18,49 t7,72 18,251. Pemerlntahan Umum 80 8..18 9.03

a. Adsmlnitrasi Pemerlntahan danPertahanan

8,80 8,48 9,03

b. Jasa Pemerintahan Lainnya 0,00 0,00 0,002. Swasta 9,69 9.24 9,21

a. Soslal Kernasyarakatan 1.41 t.4L t.34b. Hiburan dan Rekreasl 0.18 0,77 o,t4c. Peroranoan dan Rumah Tanoqa 8,10 7,66 7,74

Kota 1(xt 100 ooSumbq : BPS Kota Tasiknalaya, Tahun

Halaman l l - 45

Page 66: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renconu Tata Ruong Wlayah Kota Tasikmalaya

Tawang sebesar 24,69 o/o'dan . Kecamatan Indihlang sebesar

22,74 o/o, sedangkan yang lainnya dapat dilihat Pada Tabel

II.28 dan Gambar 2,15.Menurut sifatnya, pembagian lapangan usaha

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) seKor yaitu :

1. Sektor Primer acialah sektor yang hanya memanfaatkan

sumber alam atau bahan - bahan yang sudah ada tanpaproses lebih lanjut. Sektor initerdiri dari seKor peftanian,

perkebunan, peternakan dan hasil - hasilnya, kehutanan,perikanan sefta seKor peftambangan dan penggalian.

a. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan

hasil - hasilnya' Kehutanan dan Perikanan

Memberikan kontribusi tiap tahunnya belariasi yaitu

pada tahun 1999 sebesar L2,63 olo mengalamipeningkatan sebesar 13,53 o/o pada tahun 2000 dan

mengalami penurunan kembali pada tahun 2001

sebesar L2,L6 olo . Kontribusi yang terbesar dari

selGor ini adalah sub seKor tanaman bahan makanan

dan sub seKor peternakan.

Sub sektor tanaman pangan memberikan kontribusipada tahun 2001 sebesar 5,43 oh, dengan

spesialisasinya padi sawah dan padi 94o, dengan

lokasinya di Keamatan Cibeureum, l€walu,

Tamansari dan Mangkubumi.

Sub sektor tanaman perkebunan kontribusi yang

diberikan pada tahun 2001 sebesar 0,09 o/o dengan

spesialisasinya aren, cangkeh, mendongdan kelapa dengan lokasinya di Kecamatan

Cibeureum dan Tamansari.

Sub seKor peternakan dan hasil hasilnya

kontribusi yang diberikan sebesar 5,58 o/o dengan

spesialisasinya ayam pedaging, ayam buras, ayampetelur dan itik dengan lokasinya di Kecamatan

lGwalu, Tamansari dan Indihiang.

Sub sektor perikanan kontribusi yang diberikan pada

tahun 2001 sebesar 1,06 o/o dengan spesialisa$nyaikan nila dan ikan mas dengan lokasinya di

Kecamatan lGwalu, Cibeureum dan Indihiang.

b. SelCor Peftambangan dan Penggalian

Memberikan kontribusi relatif menurun yaitu 0,00 o/o

dari tahun 1999 sampai 2001, spesialisasi di seldor

ini adalah bahan galian c dengan lokasinya di

Kecamatan Indihiang, lGwalu Cibeureum dan

Mangkubumi.

Halaman ll- 46

Page 67: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wila-1,qh Koto T'osikmaloyu

Tabel11.28DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU PER

KEGAMATAN KOTA TASIKMALAYATAHUN 200{ (dalam %)

No Krcmlrr Seltbrhfia*ar

SddoreXrttarUar

Seldorlnddd

SoldaU$rilqGs&ArBasih

SdddBtrgrnf,t

Sddorfudea4ar

lldtfudonr

frngarghlar&lhrrfltg{

fdngalhtsatrail&.hPqsctsr

Jsa.J6a

1 l(arclu 23,56 0ot 18,S 1,65 5,A 4,74 7.U 4,58 16,542 Tamnsad 2U 0,m x,u 0,84 3,S 21,76 3,17 5,25 17,753 Obararn 18,m 0,00 24,4 1,m 4.80 E,N 3.46 5.A 17.U4 Ta anq 1.48 0m 6,88 1.74 24,ffi 11.41 17.35 11.58 24,@5 Ohidaru 0.s 0,00 18,30 1,30 18.29 21.78 1534 9,59 $,46 l\hnokubuni 19,S 0,00 5,09 zm 7.12 p,5g 13,06 5,17 18.017 lMihiam 18,m 0.01 5.49 0.86 1281 267 10.88 6,52 ?2"74I Ooedes 2S 0,m 6,45 \n 45,S 1ZA. 7.M 8,24 15,64l(rtaTsilamlaa 13,39 0,00 13,84 1,34 15,29 20,89 g,n 7,M 18,45

BPS da? Eqpee Kda Txilndaya

Penurunan kontribusi ini disebabkan oleh penggalianyang terus dilakukan mengaiibatkan potensi sumberdaya alam semakin berkurang.

2. Sektor Sekunder adalah sektor yang mengolah bahanbaku baik yang berasal dari sektor primer maupun sektorsekunder itu sendiri menjadi bahan lebih tinggi nilainya.Sektor ini terdiri dari seKor industri pengolahan, seKorlistrik gas dan air bersih serta selCor bangunan Ikonstruksi.

a. Sektor Industri Pengolahan

Kontribusi yang diberikan dari seKor ini pada tahun1999 sampai tahun 2001 mengalami peningkatan

dari 11,98 06 menjadi 13,88 o/o . Spesialiasi dariseKor ini berupa industri kecil dan menengah yang

terkenal dengan keraiinan tangannya berupa bodir(Kecamahn Kawalu), anyaman mendong(Kecamatan Cibeureum), anyaman bambu

Halaman ll - 47

Page 68: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Koto I'asikmalaya

(Kecamatan Indihiang), kelom (Kecamatan

Tamansari), batik (Kecamatan Indihiang), payung

(Kecamata n Indihiang), meubel (Keamatan Cipedes),

makanan dan minuman (hampir di tiap Keecamatan

ada).

b. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum

Kontribusi yang diberikan dari sektor ini dari tahun

1999 sampai tahun 2001 mengafami kenaikan yaitu

dari 0,91 o/o menjadi L,32 o/o. Konfibusi )€ngterbesar dari sektor ini adalah sub selGor listrik

dengan kontribusi yang diberikan sebear 0,75 olo

pada tahun 1999 menjadi 1,14 % pada tahun 2001.

Hampir semua Kecamatan dan Desa dI Kota

Tasikmalaya sudah dapat pelayanan jaringan listrik

PLN, hal ini merupakan modal dasar yang cukup

strategis untuk pengembangan sektor perekonomian

yang lain. Sementara itu lingkup pelayanan air bersih

masih terbatas. Kalaupun sudah mulai dikembangkan

ke daerah perdesaan, itupun baru pada desa - desayang dekat dengan pusat pemerintahan kecamatanyang memperoleh fasilitas air bersih tersebut.

Di Kota Tasikmalaya belum dibangun instalasi gas

sebagaimana di kota - kota besar, pelayanan gas

untuk konsumsi masyarakat disalurkan melalui agen -

agen yang ditmjuk Pertamina dalam bentuk gas

tabung LPG dimana masih kerja sama denganKabupaten Tasi kmalaya.

G. Sektor BangunanKontribusi yang diberikan dari sektor ini mengalamipeningkatan dari tahun 1999 sebesar 15,89 olo

menjadi 16,55 olo pada tahun 2001. SeKorbangunan di Kota Tasikmalaya berupa proyek -

proyek fisik dari pemerintah dengan lokasinyamasing - masing kecamatan.

3. SeKor Tercier adalah sektor yang tidak memproduksi

/ mengolah bahan fisi|<' melainkan hanya bidang jasa.

Sektor ini terdiri dari sektor perdagangan, hotel danrestoran, seKor pengangkutan dan komunikasi, seKorkeuangan, persewaan dan jasa perusahaan sefta sektorjasa - jasa.

a. Sektor Perdagangan, Hotel dan RestoranSeKor perdagangan, hotel dan restoran mencakupsub seKor perdagangan besar dan eceran, sub sektorhotel dan restoran, secara umum selGor ini memilikikonffibusi yang dominan dalam strukturperekonomian di l(ota Tasikmalaya. Kontribusi darisektor mengalami penurunan dari tahun 1999 sampaitahun 2001 yaitu dan 22,05 o/o menjddi 20,32 olo .

Halaman ll - 48

Page 69: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruung llilayah KotaTasikmalaya

Kontribusi yang terbesar dari seKor ini adalah sub

seKor perdagangan besar dan eceran dengan

kontribusi yang diberikan sebesar Lt,69 olo pada tahun

1999 menjadi 11,66 % pada tahun 2001 dengan jenis

perdagangan di Kota Tasikmalaya berupa kios, toko

dan supermarket.

Untuk sub seKor hotel kontribusi yang diberikan pada

tahun 2001 sebesar 0,32 0/o, jumlah hotel yang ada di

Kota Tasikmalaya sebanyak 31 buah dengan klasifikasi

hotel yaitu hotel bintang sebanyak 2 buah dan hotel

melati sebanyak 29 buah dengan jumlah tenaga keqayang terserap sebanyak 447 orang sedangkan untuk

sub selGor restoran kontribusi yang diberikan pada

tahun 2001 sebesar 8,33 o/o dengan jumlah restoranyang ada di Kota Tasikmalaya sebanyak 79 buah

dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak

489 orang.

Sub seKor hotel dan restoran dikembangkan sebagaipenunjang pengembangan sub seKor pariwisata,

dengan demikian seiring dengan direalisasikannyapembangunan pariwisata diharapkan kontribusi sektorperdagangan, hotel dan restoran mengalamipeningkatan.

Gambar 2.15STRUI(TUR PEREKOT{OMIAN KOTA TASIICTIALAYA

b. Sektor Pengangkutan dan KomunikasiSektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikankontribusi dari tahun 1999 sampai tahun 2001

mengalami peningkatan yaitu dari 9,49 o/o menjadi

10,L7 06 . Kontribusi yang terbesar dari selGor ini

adalah sub seKor angkutan jalan raya sebesar 7,81016 sdangkan sub sektor komunikasi kontribusi yang

diberikan sebesar 8,40 o/o.

TAHUN 2OO1

Halaman l l- 49

Page 70: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencona'I'ata Ruang Wlayoh Kota Tasikmalayo

Sektor pengangkutan merupakan sektor jasa pelayananyang penyelenggaraannya lebih didominasi olehpemerintah, sektor ini secara substansial merupakanseKor yang memiliki keterkaitan langsung denganselGor usaha lainnya, untuk dapat meningkatkankontribusi suatu seKor kadang - kadang harus melaluiperbaikan dan peningkatan pada jasa sektorpengangkutan.

Walaupun kontribusinya masih relatif kecil,pembangunan jasa telekomunikasi mengalami kenaikanyang cukup pesat, sampai akhir tahun 2000 hampirsemua kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya sudahdapat dihubungi dengan telepon sambungan langsungjarak jauh, hal ni merupakan indikasi pelayanan yangcukup kondusif untuk dapat memacu pertumbuhanekonomi wilayah pada khususnya dan pembangunanpada umumnya.

c. Sektor Keuangan, Pelsewaan dan JasaPerusahaan

Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaankontrih.rsi yang diberikan tiap tahunnya mengalamipenurunan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 yaitudari 8,57 o/o menjadi 7,35 o/o. Kontribusi yang terbesardari sektor ini adalah sub seKor sewa bangunan

dengan kontribusi yang diberikan sebe ar 4,17 olo

sedangkan sektor keuangan mengalami penurunanselama 5 (lima) tahun terakhir ini, hal ini didugaberkaitan langsung dengan semakin melemahnyakinerja perbankan selama kurun waKu tersebut.Sepefti diketahui bahwa sektor perbankan sangatberkaitan dengan kondisi kisis moneter yangberlanjut dengan krisis ekonomi, dengan kata lainsekor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi danperkembangan moneter dalam skala nasional.

d. SeKor Jasa - JasaKontribusi yang diberikan dari seKor ini bervariasi daritahun 1999 sampai tahun 2001 yaitu t8,49 olo

mengalami penurunan pada tahun 2000 sebesarL7,72 o/o dan pada tahun 20At mengalamipeningkatan kembali menjadi L8,25 0,6 . Kontribusiyang terbesar dari seKor ini pada tahun 2001 berasaldari sub seKor swasta sebesar 9,2L olo yang terbagi 3(tiga) sub sektor yaitu sub seKor sosialkemasyarakatan sebesar t,34 o/o, sub seKor hiiburandan rekreasi sebesar 0,14 ola dan sub sektorperorangan dan rumah tangga sebesar 7,7 o/o.

Halaman l l- 50

Page 71: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang l{ilayah Kota Tasikmalaya

2, 6. 5 PDRB/ PEN DAPATAN PER|(APTTA

PDRB Per Kapita Kota Tasikmalaya atas dasar harga berlaku

menunjukkan kenaikan dari Rp. 3.692.282,0t pada tahun

2000 menjadi Rp.4.136.695,35 pada tahun 2001. Sedangkan

untuk harga konstan mengalami peningkatan pula dari

Rp.1.612.911,41 pada tahun 2000 menjadi Rp.1.656.662,24pada tahun 2001. Dari Tabel II.29 terlihat bahwa PDRB

Kota Tasikmalaya masih dibawah PropinsiJawa Barat.

Tabel II.29PDRB Per Kapita Kota Tasikmalaya

Berdasarftan Harga Konstan & BerlakuTahun 2000 - 2001

2.6,6 Kqiahn Ekonomi

Kegiatan ekonomi yang menonjol di Kota Tasikmalayaterbagi 3 sektor yaitu SeKor Peftanian, Sektor IndusFi,SeKor Perdagangan dan Jasa.

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan,Kehutanan dan Perikanan

A. Sub Sektor Peftanian

SeKor Peftanian yang menonjol adalah sub selGor tanamanpangan dimana jenis tanaman pangannya berupa tanamanpada untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini :

Tebcl II.3OLUAS TAT{AMAN, LUAS PAI{ET{ DAl{ PRODUIGI PADI

PER KECAMATAN DI KOTA TASIKMAIAYATAHUT{ 2(X'1

No KecamatrnL||rl

Tanam(Ha)

LuarPcnen(Ha)

Prodqbl(Ton)

Rata -rutr

Produksl /Ha

fKnt)1 Cibeureum 2.338 2.784 t2.697 #.442 Tamansari 1.791 1.562 7.254 $,443 Kawalu 3.057 2.545 14.690 s7.74 Manokuburni 3.954 3.1s5 18.053 57,725 Indihianq 2.6t3 2.6t2 12.42 47,566 Cioedes 753 627 2.978 47,507 ihideunq 2 1 1 47.58 Tawano 347 309 1..168 47.51Kota Tacikrnalaya 15.O78 t3.7SS 70.565 51,30

Sumber: Kffi Tasikmalaya Dalam Anoka Tahun 200Tasikmalaya

Dad Tabel fI.30 terlihat luas tanaman, luas panen danluas produksi di Kota Tasikmalaya untuk jenis tanaman padi

sebanyak 15.078 ha untuk luas tanam, luas panen sebesar13.755 ha dan jumlah produksinya sebanyak 70.565ton.Ternyata yang menonjol dalam sub selGor tanamanpangan terdapat di Kecamatan Mangkubumi dengan luas

Tahun

Kota Tasikmalaya rwa BrrutAtas Dasar

Harga BerlakuAtac Dasar

Harga KonstanAtar Dasor

llargaBcrlaku

Atar DamrHarga

Konrtan2000 3,692.282.0t t.6L2.9rt,4L 4.7#.63s,00 1.696.254,00200t 4,r%.69s,3s 7.6s6.62,24 5.509.064,00 1.756.9110.00

Sumbe: BPS KoE TaslkrplayA Tahun 2N3

Halaman l l- 51

Page 72: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencano T'ata Ruang Wiloyah Kota T'asikmalaya

tanaman sebesar 3.954 ha, luds panen sebesar 3.155 ha danjumlah produksi sebanyak 18.053 ton dengan rata - rata

produksi / ha sebemr 57,72 o/o, disusul oleh Kecamatan

lGwalu dengan luas tanam sebesar 3.057 ha, luas panen

2.545 ha dan produksi sebanyak 18.053 ton dengan rata -

rata produksinya sebesar 57,72 o/o, sedangkan yang terkecil

berasal dari Kecamatan Cihideung dengan luas tanam

sebesar 225 ha, luas panen 211 ha dan jumlah produksi

hanya sebesar 1.002 ton dengan rata - rata produksinya / ha

sebesar 51,30 kwintal.

B. SubSektorPerkebunan

Perkebunan di Kota Tasikmalya mengenai pengelolaanya

terbagi 3 yaitu per*ebunan swasta, perkebunan negara dan

perkebunan rakyat. Pengelolaan perkebunan yang dikelola

swasta tidak ada sedangkan perkebunan yang dikelola

negara yaitu perkebunan teh dan coklat, untuk perkebunan

rakyat terdiri dari perkebunan kopi, cengkih, kelapa, kelapa

hibrida, pata, pinang, kapok, melinjo dan mendong, untuk

lebih jelasnya lihat Tabel II.31.

C. Sub Sektor Peternakan

Peternakan di Kota Tasikmalaya terdiri dari sapi, ayam, itik,

kambing,domba dan kerbau, dan yang paling dominan jenis

peternakannya adalah sapi perah dengan jumlah peternak

sebanyak L7 orang, jumlah sapi perah sebanyak 84 ekor

dan produksi susu per hari sebanyak 871 liter dengan nilai

produki sebesar Rp.2.286.374, yang paling banyak ternak

sapi perah ini terdapat di Kecamatan Indihiang. Untuk

ternak ayam yang menonjol yaitu ayam ras dan ayam

pedaging, jumlah ayam ras sebanyak 4.050 ekor denganproduki telur per hari 1.332 butir dan nilai produksinya per

hari sebesar Rp. 544.624, temak ayam rasdi Kota

Tasikmalaya hanya terdapat di Kecamatan Tawang dan

Mangkubumi sedangkan untuk ayam ras pedaging jumlah

peternak sebanyak 117 orang jumlah ayam ras pedaging

yang berumur kurang dan 4 minggu sebanyak 465 ekor danproduksi perminggu sebanyak 92.680,59 k9, yang paling

menonjol untuk ayam pedaging terdapat di Kecamatan

Kawalu, untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.32 s/d Tabel

rr.35.

Halaman l l - 52

Page 73: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T'ota Ruang Wloyoh Kota Tasikmalaya

Tabel II.31LUAS AREAL DAI{ PR,OOUI(SI TANAMATI

PERKEBUNAN T{EGARA DAT{ PERKEBUT{AN RAI(YATKOTA TASIrc,IAI-AYA

TAHUT{ 2qt1

Tabel II.32JUMI-AH TERNAK PER KEC.AMATAN KOTA TASIKMAIAYA

TAHUT{ 2OO1

Tabel II.33JUMI-AH SAPI PERAH DAN PRODUKSI SUSU

PER HARITAHUN 2OO1

SumMr : Kob Tasikmalaya Dalam Angl€ Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada data

Tabcl II.34JUMIAH AYAM RAS DAN PRODUI(SI TELUR

PER HARI TAHUT{ 2q'1

Sumfur : Kob Tasikmalap Dalam Angka Tahun 2001Kefunngan : - 77dak ada dab

t{o Kec.mat!n Jumlah

Petemak

Srpi Perah Produksi SusuDewasa Muda Jumlah

fttr)t{ilai (Rp)

I Cibeureum2 Tamansari3 Kawalu4 Manokubumi5 lndihianq I 50 2 494 1.296.7506 Cioedes 5 2s 312 819.0007 CihideunoI Tawano 1 6 1 65 t70.624

KotaTasikmalava

t7 81 3 a7| 2.2a6314

KcErangan : - TAak ada dab

to Kmnfin $d l{nhuftfi rhlh1

mh Alan dkPtd ft0r h Rfum&m

I Crhuan 118 1S {E (,|l 8.ffi $rtr 1,EI1I lilf[ai I t$E a t(ff isis 5s,sr0.ffi t,t071 lbril: 1Jil ?t6 t0 5S Lt12 10ilo(3ffi 1?tl, lhfihni J 1ts ll fr sl llX frfl 04.st ts

I'dl6no s2 0n 1fi s IR g2 1|0m{0ffi 0sCllds h 10 JU m |0m i.i16 (lN

Ohddff 0 12 3l I0 rrn 53i1 mE bmm 1

I t7 1l I 3.m iffi t[

f,ohf6kfffN a 16 t"0l s 2fi il8 1!S ffi$l ttf,l tf.st$r,$E.,rdiarfuPbisfrrr4d''.fdal*e

l{o

KecarnrtanAyam Ras

(Ekor)Tclur

ProduksifButir'l

Berat(Kol

]{ibi (Rp)

1 Cibeureum2 Tamansari3 Kawaltr4 Manokubumi 150 49 3 24.fiL5 Indihiano6 CiDedes7 Cihideuno8 Tawanq 3.900 1.2e3 75 s24.452Kota TasikmalaYa 4.O5{t 1.332 7a . s/14-62,|

Halaman l l- 53

Page 74: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang lYilayah Kota Tasikmalaya

I{o Kecamatan Petemak(Orang)

Jumlah AyamR.s

(Ekor)

ProduksiPerminggu

(Ko)1 Cibeureum 16 63.600 12.69.12z Tamansari 15 59.400 t1.832,48

Kawalu 45 r80.000 3s.856,004 Manokubumi 7 27.64 5.510,675 Indihiano 2 116.500 06,806 Goedes 4 16.000 3.187.207 Cihideunq 1 2.100 418,328 TawanoKota Tarikmalaya L7 '165.264 92.608,59

i Koa Tasikmalaya Dalam Anol<a Tahun

D. SubSektorKehutanan

Untuk jumlah rumpun tanaman bambu luas arealnyasebanyak 158,82 Ha sedangkan jumlah rumpunnya sebanyak63.528 jenis, rumpun tanaman bambu ini brdapat diKecamatan Mangkubumi, Cibeureum dan Indihiang. Budidaya lebah madu jumlah petani sebanyak 33 orang danproduksi madu sebanyak 776,96 kg, terdapat di KecamatanMangkubumi. Sedangkan untuk pemeliharaan ulat sutraterdapat di Kecamatan Tamansari dengan jumlah pemelihara

ulat sebanyak 1 orang dan produksi kokon sebanyak 16,9 kg.Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.36 s/d Tabel II.39

TabelII.36

Tlbet u.35 DATA POTENSI HUTAT{ RAtffAT/KEBUl{ RAKYAT

tUMtAH pETERT{AK AvAM RAs pEDAGTI{G DAr{ pRoDUtGl DI ll/rl-AYAH KOTATASTKiilqLAYATAHUI{ 2ql2rAHUN 2OO1

Tasi kma la ya Da la m Ang l<a

KECAMATAN Hutan (Ha)Negara Rakyat

Kawalu 318.9 1.040Mangkubumi 281Indihiano 339,64Tamansari 54.8 1.382.40Cibeureum 206.9Cihideunq 8,8sCipedes 2L,55Tawang 13.9sJumlah 373,7 3.294

Keterangan : - ndak ada daaSumber : Dinas Psekonomian Kota Taikmalaya 2d)2Sub Dinas Bina ftrtania4 Selai ftrkehtnan dan reftanianKeteftrtvan : - Tidak ada daa

Tabcl 11.37LUAS AREAL DAN JUMLAH RUMPUTI TANAMAN BAMBU

TAHUN 2(XI1

Tasilona la ya h lan Angla

No Kecamatan Luas Areal(Ha)

tumlahRumoun

1 Cibeureum 52.5 21.0002 Tamansari3 Kawalu 51.32 20.5281 Manokubumi5 Indihiang 55 22.M6 Cipedes7 Cihideuno8 TawangKota Tasikmalaya 15882 63.528

Sumber: Kota Talwn 2001Ketdangan: -Tfthkahtub

Halaman l l- 54

Page 75: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renca n a Tata Ru a ng l4/ilayah Kota'I'asikma laya

TAHUI{ 2OO1

No KecamatanJumlahPetani

(Orano'l

JumlahKolonifStrrnl

LuasPakanfHal

ProduksiMadufKo)

Cibeureumz Tamansad3 lGwalu4 Manqkubumi 33 209 110 176.965 Indihiano

5 ODedes7 Cihideunq8 TawanqKota Tasikmalava 33 20!, 110 176.96

Tabel ll.3aBUDI DAVA ITBAH MADU DAN PENGEMBAI{GAN

SumMr : KoE Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada daE

Tabel II.39PEMEUHARAATI UI-AT SUTERA DAN PROOUIGI KOKOTTI

E. Sub Sektor Perikanan

Jenis ikan yang di Kota Tasikmalaya terdiri dari Ikan

Tawes, Mujair, Nila, Tambak,Nilem ,Gurame dan

Lainnya. Hampir semua Kecamatan di Kota Tasikmalaya

mengelola perikanan, untuk lebih jelasnya lihat Tabel

II.40 di bawah ini :

pRoDursr DArr rrnAr "l*lllliuoloAyA

IKAN rAwARPER KECAMATAN DI KOTA TASIKMALAYA

TAHUI{ 2OO1

Mas,lkan

TAHUN 2OO1

Sumhr : Koa Tasikmalan Dalam AngkaKeterangan : - Trdak ada data

]lo lCsffiAilthn fum t{h [mHmn

Prodftifioil

milR!Sl

Pnd*titlonl

TIT|n!I00l

PilEilTonl

&ilRilrfil

Ph{frifil1

l|lulRrI00l

1 Ctletren 21r.mllir.rs 01,48$8n0 3$.552131.3trs23 4?X.150t Immai 87.15u2w p.m1701{p94S 507.S 31.50r57.50{

lh/dr ilo.7m8{2m 8.{01f,om110Sffi.5m 0.m 20.mI ilamkrhniffi.m 9$.m 0.m92{00il1.m7ft.m $.50 192.ffiI fd$'[ 12.$ ffi.7fl a.uffi4S m,7012402ms.74 {18.70tA Cbe6 134.40m4m 1.fr 5E.m{0.nZTIN 27.30ffi.ru7 Clidilr {5.15270.m r1.$ m.m 5,25 6.mI Iasu $.s $0.1tr 18.Sfl3.40 6.30 31.mf0al*fundm813105,ffl{il I19.ilil$.ru $9,655,$t,s ru,u1,0s,

SnF: K& IrJcdap &m WTilfln Ml

Halaman l l- 55

Page 76: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencanq T'oto Ruang Wilayah Kota Tasikmaloya

SeKor industri di Kota Tasikmalaya yang menonjoladalah industri kecil dan menengah atau di kenal denganhome industry menurut data yang kami terima jumlah

komoditas indusffi di Kota Tasikmalaya sebanyak 25komoditas dan yang menjadi unggulan hanya 8komoditas yaitu industri bordir, anyaman mendong,kerajinan anyaman bambu, keralinan alas kaki (kelomgeulis, sandal), meubel, batik, kerajinan payung geulis

dan makanan ringan.

Dari 8 (delapan) komoditas indusfri unggulan yang paling

dominan adalah industri bordir dengan jumlah total per

unit sebanyak 624 unit, total produksi per tahun sebesar366.037 kodi dan 1.200 per potong, nilai produksi per

tahun sebesar Rp.93.685.279.000,00 , total tenaga kerjasebanyak 2.355 orang dan pangsa pasr baru mencakuppasar dalam negeri. Sentra industri bordir ini yang paling

dominan di Kota Tasikmalaya terdapat di KecamatanlGwalu sebanyak 495 unit terdapat di Desa Talagasarisebanyak 216 unit dan Desa Gunung Tandala sebanyak138 unit. Disusul oleh industri alas kaki dan penunjang

dengan jumlah per unit sebanyak 232 unit, produksi per

tahunnya sebanyak 640.396 kodi dan 36 ton dengan nilaiproduksinya sebesar Rp.70.434.820.000,00 ,jumlahtenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyak 1.575

orang, dan pangsa pasarnya mencakup pasar dalamnegeri dan pasar luar negeri baru 30 o/o. Sentra industrialas lcki dan penunjang terdapat di KecamatanMangkubumi sebanyak t02 unit terdapat di DesaMangkubumi sebanyak 37 unit dan Desa Linggajayasebanyak 24 unit (Gambar 2.16). Untuk lebih jelasnya

mengenai data-data IKM dan Industri Manufakturterlampir.

3. Sektor Perdagangan, Hotel Restoran dan JasaUntuk sub seKor perdagangan di Kota Tasikmalayamencakup perdagangan besar dan eceran, pasr

tradisional dan pasar modem (swalayan).

Jumlah pasr tradisional di Kota Tasikmalaya sebanayk6 buah, pasar modern (swalayan) sebanpk 6 buah,untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1f.41.

Tabcl 1I.41PASAR TRADISIO'IAL DI KOTA TASIKMALAYA

TAHUI{ 2q'1

Sumber: Anas Perekon@mian KoE Tasiknalaya Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada clata

No Kecamatan Dcsa Unit Pasar Keterangan1 Mangkubumi unggajaya Pasar Unit I Pasar Cikurubuk

Pasar Burung /Besi

2 TaWanq Lenqkonosari Pasar Unit II Pasar Pancaslla3 Cihideuno Tuouiava Pasar Unit Iil Pasar Padavunoan4 Indihiano Sukamaiu Kidul Pasar lndihiano5 Tamansari Tamanjaya Pasar Gegernoong

Halaman l l- 56

Page 77: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang l{ilnyah Kota Tasikmalaya

Halaman l l - 57

Page 78: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tota Ruong Wilayah Kota'I'asikmolaya

Hotel dan restoran di Kota Tasikmalaya sebanyak 31 buah,

untuk hotel dengan klasifikasi hotel bintang 3 sebanyak 1

buah, bintang 2 sebanyak 1 buah, melati sebanpk 25 buah

dan yang non melati (Wisma) sebanyak 3 buah denganjumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyakk44T

orang sedangkan untuk rstoran dan rumah makan sebanyak79 buah dan jumlah tenaga kerja sebanyak 489 orang, untukfebih jelasnya lihat Tabel 11.42, dan Tabel II.43

Tabel II.42LOKASI HOTELDAN wlSMA

KOTA TASII(MALAYA TAHUI{ 2OO1

Tasikmalaya,

4. SeKor PariwisataJenis obyek Pariwisata di Kota Tasikmalaya masihbernuansa alam, sehingga untuk mengembangkanpotensi yang lain masih ada. Obyek wisata di KotaTasikmalaya terdiri dari situ dan beberapa bagiandominan alami, untuk lebih jelasnya lihat Tabel 11.4.

Tabel II.43RUMAH MAKAN DAN RESTORAN KOTATASIKMAI.AYA

TAHUN 2q'1

Sumbr: Anas Pariwisab Kota Tasikmalaya, Tahun 2002

No Kecamatcn HotelIndihianq Namira. Mandalawanoi-

2 f4angkubumi Mangkubumi, Linggajaya, Pajajaran,Borobudur, WismaSurva. Sartika. Setuiu

3 Cipedes Mahkota Graha, Ramayana, Wijayakusumah, Widuri,Nidya, Wsma Anoorek SehaL Santosa

4 TawarE Yudanegara, Kencana, Priangan, Indah, 'l'imur, Wisata,TasiK Selamet, Abadi, Wisma Galunggung, Kalimantan,Wsata, lGlimantan, Merdeka

5 Cihideuno': Sub Dinas Pariwisaa Kda Tasikmalam, Tahun 2003

Ketenngan : - Tidak ada dad

1. RI"l Krc2. RM Texas Fried Chicken3. RJ.l CFC4. Rl'1.Mc.Donald5. RM.MuUara6. RM.Cirebon7, RM.Nyiur Indah8. Rf"l.Yogya9. Rl4.Samudra10. Rl'1.Asia11. RM.Agung12. RM.Matahari13. RM.Eorobudur14. Rl'l.Mahkota Graha15. M.Ramayana16. Rl"l.Arum Sari17. RM.Pajajaran18. RM.Mangkubumi19. Rt'|.Sekedar Titipan20. RM.Mlnang Setia21. Rt'l.Minang Mini22. Rl"l.Buklt Alam23. Rl"l.Cltro Bundo24. RM.Sukamantri25. RM Gayabi26. RM. Saung Sawah27. RM. Pada Heroy28. RIvl.Minatrta29. Rl'l.Batara Nusantara$. M.Saung Gurih31. Catering Tiara Mulyaws32. Catering H.Oman33. Catering Samijaya34. RM.Samirasa35. RM.Pengkolan36. Rl'|. Sari Murni37. Rl4.Mambo38. RM.Sarinah39. RM.Kingkingl|() RM.Inti Rasa

4t RM. Lestari42 M.Baru43 RM JolyJoy44 RI'|. Jaja45 RM. Eot46 RM.Saung Indihiang47 RM. Sari Alam.A RM.Ina49 Rl'|. Sugema50 Rl"l.Riung Gunung51 RM.Pujasera52 Rl4.Basajan53 Rt"l.Shinta54 RM.Bale Bambu55 Rl"l.Tasik56 Rtl.Hobby57 Rl"t.Cahaya58 MB.SimpaU59 MB.Selera60 MB. Gunung Pereng61. MB.Sumaba62. MB.Parahiangan SR.63. MB.Asia Timur64. MB.AnUk65. MB. Phoenik65. MB. Mambo67. MB. Laksana68. MB. Wji69. MB. Popeye70. MB.Mambo71. MB.Lalcana72. MB.Wji73. MB.Popeye74. MB.Priangan75. MB.Sampurna76. Bubur Zaenal77.sffi Empangsari78. Sffi Pataruman79. Sirop Bojong

Halaman l l - 58

Page 79: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmaloya

No Ke€amatan l{ama Obyek Wgata JenisObyekWicrtr

Luas(Ha)

1 Manokubumi Situ Gede Alam 472 Cibeureum Situ Cibeureum Alam3 Tamansari Siur Malingping, Situ Cipanjaran,

Situ Rusdl,Situ BoionoAlam

4 Goedes Karanq Resik Alam 7: Dinas Pariwisab KoE Tirsikmalam. Tahun 2002

Tabel II.44'ENIS OBYEK WISATA DI KOTA TASIKMALAYA

TAHUN 2qI2

TasikmalanKetenngan : - ndak ada dab

Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara maupunwisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Tasikmalayadapat dilihat pada Tabel II.45 dibawah ini :

Tabel II.45JUMLAH WISATAWAI{ YAT{G BERI(UNJUNG

KE KOTATASIKMALAYA

Tahun U\lirman Y\lirnus2002 3720 102.504

2003 s/d 8ln Juli tq $.q2Kota Tasikmalaya 3.860 155.906

Sumfur: Dinas Paiwisaa Kota Tasikmalaya, Tahun

2,6,7 Prcdiksi Petekonomian

Terkait dengan Visi Kota Tasikmalaya yang menekankanpada sektor perdagangan dan industri tentunya perananekonomi menjadi prioritas utama untuk ifu prediksiperekonomian. Kota Tasikmalaya dari tahun 2004 sampaitahun 2014 dapat di lihat dari Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB), yang mana dari 9 (sembilan) sektor hanya 2(dua) seKor yang mengalami penurunan yaitu 1 (satu)SeKor Pertanian, Perkebunan, Petemakan, Kehutanan,Perikanan, dan 2 (dua) Sektor Pertambangan danPenggalian. Secara keseluruhan dapat dilihat padapenjelasan berikut ini :

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan,Kehutanan Dan PerikananSeKor peftnnian terutama sub sektor tanaman panganprediKi smpai tahun 2014 mengalami penurunan halini disebabkan oleh pergeseran lahan.

SeKor Pertambangan dan PenggalianSeKor Pertambangan terutama sub sektor penggalianprediKi sampai tahun 2014 mengalami penurunan halini dikarenakan sektor pertambangan di perkotaansudah tidak dimungkinkan lagi untuk dikembangkan.

SeKor Ind ustri PengolahanSektor Industri yang ada di Kota Tasikmalaya berupaindustri rumah tangga (Home Indusfrl prdiksisampai tahun 2014 mengalami peningkatan, hal iniselain sudah menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya jugamerupakan mata pencaharian masyarakat KotaTasikmalaya sehingga secara tidak langsungmenunjang perekonomian daerah.

Halaman ll- 59

Page 80: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ata Ruang lVilayah Koto I'asikmalaya

5.

6.

7,

8.

Sektor Listrik, Gas dan Air MinumPrediksi sampai tahun 20L4 mengalami peningkatan

mengingat jumlah penduduk semakin beftambah dimanakebutuhan masyarakat juga meningkat terutama darisegi pelayanan.

Sektor BangunanSeKor ini mengalami peningkatan sampai tahun 2014dimana Kota Tasikmalaya masih terus mengalamipembangunan baik dari segi pembangunan fisikmaupun ekonomi.

Sektor Perdagangan, Hotel dan RestoranSektor ini mengalami peningkatan sampai tahun 2014mengingat Kota Tasikmalaya merupakan Pusat KegiatanWilayah di fGwasan Priangan Timur baik dari sektorperdagangan maupun pariwisata

Sektor Pengangkutan dan KomunikasiSektor ini mengalami peningkatan dimana jasapelayanan menjadi penggerak (motor) didalam aKivitaskota baik internal maupun oGernal unfuk setiappergerakan atau kegiatan masyarakat.

Sektor Keuangan Pelsewaan dan JasaPerusahaan

SeKor ini mengalami peningkatan seiring dengan

semakin membaiknya daya beli masyarakat dan rodaperekonomi mengalami pemulihan.

9. SektorJasa-Jasa

Prediksi SeKor Jasa Jasa sampai tahun 20t4

mengalami peningkatan karena dengan terwujudnya

Kota Tasikmalaya sebagai kota otonom secara

langsung maupun tidak langsung berpengaruh kepadapelayanan masyarakat, baik dari segi pemerintah

maupun swasta.

2.7 Budava dan Sistem Kemasvarakatan

2,7,7 Budaya

Secara antropologi budaya Tasikmalaya dikenal dengansunda priangan yang mendapat pengaruh kultur dariMataram Islam. Dimana keberadaan dan keberlanjutan KotaTasikmalaya dipengaruhi nilai-nilai luhur Islam yang sangatkental dan telah ternaman sejak lama serta menjadi sendi-sendi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu tidakmengerankan apabila Kota Tasikmalaya sering dijuluki KotaSantri, karena memiliki pesatren-pesantren yang cukupdikenal.

Disamping itu secara turun-temurun mempunyai jiwa

kewirausahaan dan memegang tquh nilai kooperatif.

Halaman l l - 60

Page 81: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tosikmalayo

Melihat karaKer budaya yang tidak terlepas dari Agama

Islam yang cukup dominan, maka Kota Tasikmalaya tidak

dapat dipisahkan antara Budaya dan Agama yang saling

beftautan, tetapi tetap memegang akidah sesuai ajaran

Islam. Tldak mengherankan apabila didalam Visi Kota

Tasikmalaya "Iman dan Taqwa" menjadi landasan

berpijaknya Pembangunan dimasa mendatang.

2,7.2 Sistem KemasYarakabn

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kehidupan keluarga-

batih di Kota Tasikmalaya, masih relatif kompak. Pekerjaan di

sawah masih sering ditakukan bersAma-sama dengan

pembagian kerja yang ada. Hubungan kekerabatan ini cukup

kuat, terutam mengenai prisip garis keturunan yang bersifat

bilateral atau dikenal dengan istilah bondoroyot (7 generasi

keatas danT generasi kebawah).

Dua generasi ke atas maupun ke bawah masih mempunyai

hubungan yang fungsional dalam hubungan kekerabatan,

sedang tiga generasi ke atas dan ke bawah hanya

mempunyai fungsi tradisional dalam hubungan

kekerabatan. Oleh sebab itu didalam hubungan kekerabatan

ini menjadi sangat bei'arti untuk membangun Kota

Tasikmalaya dimasa mendatang, sehingga tercipta satu

hubungan yang harmonis antara masyarakat, pemerintah,

akademisi dan ulama.

2,8 Sistem Transooftasi

2.8.7 Jaringan Jalan

Berdasarkan ruas jalan per kecamatan yang ada di wilayah

Kota Tasikmalaya, maka Kecamatan Kawalu mempunyai

ruas jalan terpanjang yaitr,r 136,600 Km. Untuk lebih

jefasnya fihat Tabel II.45 serta Gambar 2,L7.

Jaringan jalan di Kota Tasikmalaya sepanjang 580,241 Km,

berdasarkan kewenangannya didominasi oleh jalan desa

sepanjang 332,003 Km (48,81 o/o) sedangkan jalan propinsi

sepanjang 33,263 Km (4,89 o/o). Jika dibandingkan dengan

Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk panjang

jalan kota (0,6 Km/1000 penduduk dengan ratio luas jalan 5olo dari luas wilayah), dimana jumlah penduduk akhir tahun

perencanian sebesar 647.273 jiwa (skenario 2)

Ke atas:1. kolot2. embah3. buyut4. bao5. janggawareng

6. udeg-udeg7. gantung siwur

Ke bawah:

1. anak

2. incu

3. buyut

4. bao

5. janggawareng

6. udeg-udeg

7. gantung siwur

Halaman l l - 61

Page 82: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencona Tata Ruong lltilayah Kota Tasikmolaya

membutuhkan panjan! jalan 388,364 Km. Sedangkan kondisieksisting saja sudah mencapai 680,241 Kfl, dengandemikian panjang jalan di Kota Tasikmalaya telah melebihiSPM yang ditetapkan. Artinya Kota Tasikmalaya kebutuhanjaringan jalan kota sudah terlampaui.

Kalau dilihat dari kondisi jalannya maka, jalan propinsisepanjang 27,798 Km dalam kondisi rusak dan sisanyaberkondisi sedang. Sedangkan jalan lainnya meliputi jalankota, lingkungan, dan desa umumnya berkondisi sedang danrusak. Melihat kondisi demikian dan perimbangan panjangjalan yang ada, dapat di simak bahwa Kota Tasikmalaya darisegi kualitas telah melebihi standar yang ditetapkan dalamSPM. Untuk lebih jelasnya lihat Tabe! !!.47.

Jaringan jalan di Kota Tasikmalaya berdasarkan unjuk kerjajalan-jalan utama pada jam sibuk (Lihat Tabel IL48).Secara umum arus stabil tetapi kecepatan operasi mulaidibatasi oleh kondisi lalu lintas, dimana pengemudi memilikikebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. AtinyaKota Tasikmalaya bukan merupakan daerahrawan kemacetan, namun demikian terdapat spot-spotkemacetan yang diakibatkan oleh kegiatan setempat, sepeftipola parkir yang tidak teratur (on st# prking),kedisiplinan

pengemudi (pola arah arus), pola kerumunan PKL(Pedagang Kaki Lima) dan belum tertatanya rute angkutankota.

Untuk itu dapat dikemukakan lokasi rawan kemacetansetempat tersebut sebagai berikut:

Cihideung Balong, rawan macet di KHZ. Musthopa yangdisebabkan oleh pola parkir yang memanfaatkan jalan (onstret prking).

- Jl. Ahmad Yani, rawan macet di Pasar Pancasila yangdisebabkan ketidak disiplinan para pengemudi maupunpengguna jasa angkutan.

- ll. Residen Ardiwinangun, rawan macet di PasarCikurubuk yang disebabkan ketidak disiplinan parapengemudi maupun pengguna jasa angkutan.

- Jl. Pasar Wetan, rawan macet di Pasar Wetan yangdisebabkan oleh kerumunan PKL (Pedagang Kaki Lima)yang memanfaatn trotoar dan sebagian badan jalan.

- Jl. Letnan Harun, yang disebabkan belum optimalnyaTerminal Indihiang sehingga terjadi penumpukkan aruskendaraan angkutan kota, tidak pada tempatnya.

Halaman l l - 62

Page 83: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang Wlayah Kota Tasikmalaya

Halaman l l - 63

Page 84: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tota Ruang Wiluyah Kota Tasikmalaya

Tabel11.46PERBANDINGAN PANJANG JALAN PER KECAMATAN

KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2OO2 DENGAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Sumber : Renslra Kota TasikmalaYaKeterangan: - Paniangialan 0,6 Km/l@0 Penduduk

- Ratio luas ialan 5 %o dari luas wilayah

Tabelll.4TKONDISI JALAN WITAYAH KOTATASIKMAIAYA

TAHUN 2OO2

'asikmalaya

No KecamatanLuas(Hal

Panjang JalanEksisting

(Km)

PendudukTahun 2012

(Jiwa)

Standar Pelayanan MinimalPanjang(Km)

Luas(Ha)

1234567I

CihideungCipedesTawangIndihiangCibeureumTamansariKawaluManokubumi

530,02810,01533,03

3.010,032.941,O32.852,024.112,042.368.02

49,90737,11248,530

119,35093,392

112,550136,60082.800

64.99772.47265.04692.658

100.27664.09081.32286.972

38,99843,48339,02855;59560,16638,45448,79352.183

26,50140,50126,652

150,502147,052142,601205,602118,401

Kota Tasikmalaya 17.156,20 680,241 647.273 388,364 857,810Kota Tasikmalara Tahun dan Standar Minimal

No Status Jalan Jumlah(Kml

KondislJalan (Km)

Balk Sedang Rusak RusakBerat

1

2

3

4

Propinsi

Kota

Lingkungan

Desa

33.263

184.510

130.465

332.003

5.465

9.455

26.093

32.126

27.798

175.060

104.370

127.186 172.058

Kota Tasikmalaya 680.241 73.139 t|35.044 1V2.058Sttmber Renstra Kota T, 2002-Keterangan : - Ttdak ada data

Halaman l l - 64

Page 85: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana T-ata Ruong Wilayah Kota Tosikmalayo

Tabel11.48

UNJUK KERJA JAI-ANJALAN UTAMA PADA JAM SIBUKDI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2OO2

Halaman l l- 65

Page 86: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencuna Tatu Ruang Wilayoh Kota Tosikmalayu

37.757

Sumber: Kantor LLA,I KotaTasikmataya tahun 2002 serta p*ltilungan berdasarkan Kumpulan Petunjuk Telais Lalu Lintas & Angkutan Jalan

Halaman l l - 66

Page 87: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Renca n a T'ata Rua ng Wilaya h Kota'I'asik malaya

2.8.2 Tsminat dan Stasiun Keteta Api

Di Kota Tasikmalaya terdapat terminal tipe A (ferminalCilembang) dengan skala pelayanan regional AKDP/AKAP.Kegiatan transpoftasi khususnya pergerakan penum pang daridan ke Kota Tasikmalaya terpusat di Terminal Cilembang.Kegiatan pergerakan penumpang ke Jakarta, Bandung,Cirebon, Garut, Ciamis, Banjar, wilayah Jawa Tengah danJawa Timur terlayani oleh angkutan bus yang ada di terminalini. Selain itu terdapat juga Stasiun Kereta Api KotaTasikrnalaya dan Awipari, dengan orientasi pergerakan keJakafta, Bandung, Ciamis, Banjar, dan kota-kota yang ada diwilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Keberadaan terminal dan stasiun kereta api di KotaTasikmalaya sebagai titik simpul antar moda perjalanan,sangat berperan penting bagi perkembangan KotaTasikmalaya. Khusus untuk terminal dapat dilihat PadaTabel II.49.

Tabel11.49

TERMINAL DI KOTA TASIKMATAYA

Nilama Termlnal TI

mL||asfm2l

InstanslPend€loL Lokasl Kondisl

I Tcrmlnal Taslkmalaya(Cllembano)

A 24.825 Ll-At Mangkubuml

Balk

2 Sub TcrrdnalPancaslla

c 1.250 l t l Tawang Balk

3 SubTcmlndIndihland

c 2.255 TI.A' IMlhlang Balk

I Sub TcrmlnalClkurubuk

c 1.100 u-d, Manglalbuml

Balk

Dari data yang tersaji, terlihat bahwa kebutuhan luasterminal di Kota Tasikmalaya jika dibandingkan dengan hasilstudi Ditjendat mengenai standar luas terminal, ternyatamasih kurang.

Berdasarkan studi tersebut kebutuhan luas lahan TerminalTipe A dibutuhkan lahan seluas 46.988 fr', Tipe Bkebutuhan lahan seluas 34.510 m2, Tipe C kebutuhanlahan seluas 10.925 m2.

Seara kasat mata terlihat bahwa masalah terminal(khususnya) skala pelayanan regional AKDP/AKAp adalahketerbatasan lahan serta fasilitas terminal. Hal yang palingumum, tidak terdapatnya ruang tunggu penumpang yangrefresentatif dan ruang parkir kendaraan.

Dari hasil analisis sementara mengenai keberadaan terminalpengganti Cilembang, diarahkan sesuai dengan hirarki jalanmenurut statusnya yaitu menurut jalan negara yang menujuarah Bandung atau sekitar + 1 Km dari gapura selamatdahng. Disamping itu peftimbangan lain adalah menarikakses ke luar pusat kota (CBD) dengan maksud untukmemperkuat simpul-simpul pelayanan sehingga mampumenumbuhkan sistem transportasi yang terpadu denganmoda angkutan lainnya (Lihat Gambar 2.18).

Sumbq : Kanbr LW I@b faiknalan 2A02

Halaman l l - 67

Page 88: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencuna I'ata Ruang Wilayoh Kota T'asikmalaya

2.8,3 Angkutan Penumpang

Pelayanan angkutan, khususnya angkutan penumpang/orang di Kota Tasikmalaya dari dan keluar wilayah dilayaniangkutan darat berupa bus dan kereta api. Sedangkan untukpergerakan di dalam Kota Tasikmalaya dan wilayahsekitamya dilayani angkutan penumpang umum, becak,delman. Pergerakan angkutan penumpang dengan skalapelayanan kota dan sekitarnya menghubungkan beberapapusat kegiatan sepefti pusat pemerintahan, pasr indukTasikmalaya, Terminal Cilembang, perdagangan danperkantoran di Pusat Kota, beberapa lingkungan perumahandan pemukiman. Dengan dengan demikian interaksi antarpusat-pusat kegiatan yang ada di Kota Tasikmalaya relatifmudah. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.50.

Khusus Terminal Cilembang sebagai terminal Upe A yangmelayani trayek AKDP/AIGP (Antar Kota DalamPropinsi/Antar Kota Antar Pncpinsi) keberadaanya terkaitdengan keterbatasan lahan sefta fasifitas terminal yang tidakmemadai. Hal ini sering terlihat penumpukkan kendaraanAKDP/AKAP yang tidak bisa parkir sefta ditambahberaglomerasinya angkutan kota pada tempat-tempat yangtidak semestinya, s€hingga kenyamanan bagipenumpang.tidak tersedia, oleh sebab itu didalam rangkamenunjang pembangunan Kota Tasikmalaya perlu diusulkan

adanya relokasi terminal.

Tabel II.50]ARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA

KOTATASIKM'TI-AYA

Awlparl - Kota - Sub. Term. Pasar INyantong - Kota - Sut,. Te.m. P.sar I Taslkm.layaMuncang - Kota - Sub. Tcrm. PancasllaCibanjaran - Kotr - Sub. Tcrm. Pasar I T.slkmalayaSub, Term, Pasrr I Taslkmalaya - Panc.sllrLeuwldahu - Kota ' Sub. Tcrm. P.sar I TaslkmalayaKaranggr€slk - Kota - Sub. Tcrm. Pasrr I TaslkmalayaCllcmbang - Pasar I Ta$lkrnalaya - Sub. Tcrm. PancasllaClgeurcung - Kot| - Sub. Tcrm. Parar I T.slkmalayaC€gemoong - Kota - Sub. Term. Pasrr I TaslkmalayaPaslrangln - Sub Term. PancasllePurbaratu - Kota - Sub, Tcrm. Pesar I TaslkmalayaWr. Sab€uhh - Kota - Sub. Tcrm. PaE r I T$lkmalayaKaranganyar - Kota - Sub. Tcrm, Pasar I TaslkmalayaClbcud - Pm. Sambong - Sub. Tcrm. Pasrr I TaslkrnalayaPrm. Panglayungrn - Kot - Sub. Term. P.srrtTaslkm.layaSlndanggallh - Kota - Sub. Term. Pas.r I TaslkmalayaIndlhlang - Kot - Sub, Tcrm. P.sar I Taslk||alaya

: LLLt Kota Tasikmalaya, Tahun 2(n2

2,8,4 Tnnsprhsi Udan

Kota Tasikmalaya memiliki Bandara Udara Wiriadinata yangterletak di Kecamatan Cibeureum, milik AURI, namunseiring dengan perkembangan, maka keberadaannya dapatdigunakan sebagai bandara komersial yang dapat melayanipergerakan orang dan distribusi barang atau jasa denganskala pelayanan regional. Namun untuk itu prlu adakoordinasi lintas seKoral dan studi kelayakan selainlandasan udara juga terdapat komplek permukiman,Dahana dan lahan kosong

I234567I91011L213t415L6171819

1091010101Z107912101 l111010910118

80471259t6822611005369t62343501250342515

Halaman l l - 68

Page 89: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang l{ilayah Kota Tasikmalaya

Halaman l l - 69

Page 90: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

RencanaTata Ruang ll/ilayah Kota Tasikmalaya

yang dapat digunakan sebagai cadangan lahan apabilaterjadi pelebaran bandara. ;Dari keseluruhan kajian sistem transportasi berdasarkankondisi yang ada di Kota Tasikmalaya, maka beberapakondisi yang perlu diperhatikan:

a). Pemanfaatan jaringan jalan yaitu :

1. Saluran Air, beberapa ruas jalan terutama jalan utamaseperti jalan propinsi dan kota belum dilengkapi saluranair (lalan Ir. H. Juanda dan Jalan Letnan Harun)sehingga tingkat kerusakan jalan ini relatif cepat.

2. Aktivitas sekitar jalan, umumnya pemanfaatan jalanpropinsi dan kota dengan skala pelayanan antar wilayahdan pusat-pusat aKifitas kota diindikasikan adanyagangguan kegiatan masyarakat seperti kegiatan

.perdagangan (kios/warung, tambal ban, bengkel, danlain-lain), transpoftasi lokal seperti geroba( becak, dandelman hal ini dapat mengganggu aktifitas transportasiregional (bus, truk dan kendaraan lainnya),

3. Kondisi konstruksi tidak stabil dan kurangnya bangunanpelengkap jalan seperti rambu-rambu jalan.

4. Terdapat beberapa ruas jalan baik jalan propinsi (27,798Km) dan jalan kota (175,06 Km) dalarn kondisi rusak,selain kelengkapan jalan seperti bahu jalan, saluran air,

dan rambu-rambu yang kurang memenuhi persyaratanteknis.

Keberadaan terminal

Peranan terminal sebagai simpul antar moda, sepeftiTerminal Cilembang, Sub Terminal Pancasila, SubTerminal Indihiang dan Sub Terminal Cikurubuk.Terminal Cilembang sangat berperan dalampergerakan barang dan jasa maupun pergerakan orangdengan skala pelayanan regional, antar wilayahkabupaten dan kota, dan antar propinsi. Kegiatanpergerakan penumpang ke Jakarta, Bandung, Cirebon,Garut, Ciamis, Banjar, wilayah Jawa Tengah dan lawaTimur terlayani oleh angkutan bus yang ada di terminalini. Sedangkan keberadaan sub-sub terminaldifungsikan untuk melayani kegiatan dan pergerakan

dengan skala pelayanan kota dan sekitarnyamenghubungkan beberapa pusat kegiatan seperti pusat

Pemerintahan Kota Tasikmalaya di Jalan Ir. H. Juanda,Pasar Induk Tasikmalaya, Terminal RegionalCilenrbang, Pusat Pemerintahan KabupatenTasikamaiaya di pusat kota, pusat perdagangan danperkantoran di Pusai Kota, beberapa lingkungantempat wisata (seperti Karang Resik dan Situ Gede)perumahan dan pemukiman.

b).

Halaman ll - 70

Page 91: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana I'ata Ruang Wilayah Kota Tasikmalayo

Sejalan dengan perkembangan Kota Tasikmalaya

sebagai Wilayah Administrasi "baru" maka peningkatan

status terminal dan jenis terminal yang sesuai dengankondisi Kota Tasikmalaya perlu diantisipasi melalui

relokasi terminal atau peningkatan terminal yang sudah

ada. Hal ini mengingat beberapa kondisi sebagai berikut:

. Kota Tasikmalaya merupakan "node" pergerakan

potensial karena berkembang berbagai fungsi fungsi

kota, terutama industri kecil dan menengah,perumahan, pemerintahan perdagangan dan jasa.

. Kota Tasikmalaya merupakan wilayah pemerintahan

"baru" yang berpotensi menjadi wilayah migrasipenduduk baru

. Angkutan penumpang cenderung belummemanfaatkan terminal dan sub terminal secara

optimal, dimana masih '*ngetem" di terminal

bayangan (temmt pemberhentian sementara)

sehingga da pat menyebabkan kemacetan di karena kan

terminal bayangan tersebut mengunakan ruas-ruasjalan terutama di pusat kota. \

. Masih bercampurnya antara angkutan kota, delman

dan becak dalam suatu sub terminal sehinggamenciptakan sistem pergerakan yang semrawut.

. Belum tersedianya ' lahan parkir yang khusus

sehingga masih menggunakan ruas-ruas jalan

terutama di pusat kota sepefti di sepanjang Jl. KHZ.

Mustofa.. Keberadaan Terminal Cilembang, secara fisik masih

mempunyai keterbatasan lahan dan fasilitas

terminal, sehingga dengan kondisi Kota Tasikmalayayang Enru diper:kirakan tidak memenuhi syarat

sebagai terminal. Oleh sebab itu diusulkan untuk

dipindah. Sedangkan lokasi lama diusulkan sebagaijasa atau komersil.

Stasiun Kereta Api

Selain terminal, pergerakan penumpang di Kota

Tasikmalaya, dapat dilakukan di Stasiun Kob

Tasikmalaya dan Stasiun Awipari, dengan orientasipergerakan ke Jakarta, Bandung, Ciamis, Banjar, dan

kota-kota yang ada di wilayah Jawa Tengah dan JawaTimur. Sehingga dapat digunakan sebagai alternatif

bagi penggunaan moda transpoftasi di Kota

Tasikmalaya.

Stasiun Kereta Api

Kota Tasikmalaya memiliki Bandara Udara Wiriadinatayang terletak di Kecamatan Cibeureum, bandara ini

c).

d).

Halaman l l - 71

Page 92: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencanu T'ata Ruang Wilayoh Kota Tasikmalaya

dimiliki oleh Angkabn Udara Republik Indonesia (AURI),

dalam komplek bandara selain terdapat landasan udarajuga terdapat Dahana dan permukiman. Keberadaannya

dapat dioptimalkan menjadi bandara komersial yang

dapat melayani pergerakan orang dan distribusi barang

atau jasa dengan skala pelayanan regional.

Terkait dengan RTRW Kota Tasikmalaya, tentunya

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)

Landasan Udara Wiriadinata dengan landasan pacu

berada di Kecamatan Cibeureum, menjadi perhatian

dalam pembangunan karena terkait dengan kompleks

Dahana, permukiman dan lahan kosong tersebut diatas.

Dengan adanya KKOP Landasan Udara Wiriadinata,

maka dapat diindikasikan sementara sebagai berikut :

. Permukaan Pendekatan dan Lepas Landas, adalahpermukaan dibawah lintas pesawat udara setelah

lepas landas atau mendarat yaitu sejauh 15 Km, dan

ujung landasan dengan kemiringan 2olo sekngian daripermukaan pendekatan dan lepas landas yang

berdekatan langsung dengan ujung-ujung landasan

merupakan kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan

yaitu sejauh 3 Km.

. Permukaan Transisi, adalah bidang miring sejajarporos landasan sampai 315 m dari sisi landasan,

dengan kemiringan L4,3 olo sampai memotong

permukaan horizontal dalam.

. Perrnukaan Horizontal Dalam, adalah bidang datar

diatas dan disekitar bandara dengan radius 4 Km

dari ujung landasan / permukaan utama dengan

ketinggian t 51 m diatas ketinggian ambang

landasan.

' Permukaan Kerucut, adalah bidang miring antara

jarak 4 km sampai 6 km dari ujung landasan /permukaan utama, dengan kemiringan 5 o/o yang

menghubungkan tepi luar permukaan horizontal

dalam dengan tepi dalam permukaan lrorizontal luar.

. Permukaan Horizontal Luar, adalah bidang daiar

disekitar bandara dengan radius mulai 6 Km sampai

15 Km dari ujung landasan.

Berdasarkan kepentingan KKOP Landasan Udara

Wiriadinata maka pengaturan ketinggian bangunan di

Wilayah Kota Tasikmalaya d.ihitung secara cermat

dengan masing-masing lokasi dan ketinggiannya di atas

permukaan laut. khusus untuk pengembangan bandara

ataupun landasan udara terdapat lahan kosong sebagai

lahan untuk pengembangan di sekitar bandara sefta

ditunjang dengan tidak adanya bangunan-bangunan

Halaman ll - 72

Page 93: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencans Tata Ruang lltilayoh Kota Tasikmala-ya

tinggi yang dapat menghambat Take Atr aM Landing - Akademi Keperawatan Departemen l(esehatan (AKPERpesawat Erbang (Lihat cambar 21,9) Depkes),

- Akademi lcperawatan (AKPER) Muhammadiyah,

2.9 RONA FASIUTAS - Al€demi Manajemen Informatika dan lGrnputer (MlK)

SukaDurd,29't Fasitibs pe"didilan

- sekorah ringgi Agama rsram (srAI),Kota Tasikmalaya sebagai pusat pelayanan wilayahsekibmya (wilayah rasikmalaya, Garut, camis) untjk

- sekolah rinqgi Hukum Galunggung (sTGH)'

pelay'dnan pendidikan didukung oleh fasilitas pendidil€n - Sekolah 1in99i Ilmu Administrag Yayasan Pernbinatingkat dasar sampai ting€i. Beberapa pequruan tirEgi yang Ferguruan Tinggi (SnA YPPT),berperan dalam perkembangan pendidikan kota dan nrilayah - Sekolah Tinggi Ilmu Ekmomi dan Komputer (sTrEsekibmya diantaranyar fou;,- Akademi Analisis l(esdEbn Yayasan Bhald runas - s€kolah ringgi mu sosial dan llmu politik (fislp),

Husada (AAK YBTH)' - sekolah ringgi Manajemen hbrmatika dan Komputer

- Akademl Kebidanan DeparEmen lcsehatan (AKBID (SIfvlIK DCI).Depkes)'

- universibs sitiwangi (uNsIL).- Akademi Kesehatan Gigi DeparEmen Kesehatan (AKG

Depkes), Dalam perkembBngan penyediaan fasilitas' selain dipenuhioleh negeri, juga dilal(lkan oleh $\rasta. Untuk lebih

- Akademi Pariwisata (AKPAR) sliwangi, Ftasnya Llhat Tabd rr.51, Lihat cambar 2.19 laltu

- Akademi Keperawatan Yayasan Bhaldi Tunas Husada Sebaran Faglibs Pendidikan.(MPER YBFfD.

Halaman l l - 73

Page 94: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP

Rencana Tata Ruang ll/ilayah Kota Tasikmalaya

Halaman l l - 74

Page 95: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 96: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 97: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 98: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 99: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 100: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 101: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 102: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 103: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 104: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 105: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 106: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 107: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 108: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 109: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 110: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 111: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 112: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 113: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 114: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 115: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 116: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 117: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 118: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 119: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 120: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 121: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 122: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 123: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 124: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 125: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 126: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 127: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 128: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 129: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 130: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 131: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 132: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 133: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 134: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 135: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 136: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 137: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 138: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 139: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 140: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 141: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 142: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 143: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 144: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 145: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 146: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 147: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 148: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 149: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 150: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 151: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 152: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 153: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 154: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 155: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 156: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 157: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 158: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 159: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 160: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 161: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 162: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 163: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 164: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 165: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 166: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 167: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 168: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 169: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 170: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 171: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 172: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 173: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 174: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 175: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 176: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 177: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 178: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 179: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 180: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 181: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 182: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP
Page 183: tentang PedomanPenyusunanPERDAtentang RTRWP