PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA RENCANA TATA RUANG (RrRw) i-)Ci(UMENTA:rii & AnSiP BAPFEit;\S .{cc No. | *.2/ .... .. -..247 r i,o' - , ..:..TKi 8:. ' TA TASIKMALAYA
PEMERINTAHKOTA TASIKMALAYA
RENCANA TATA RUANG(RrRw)
i - )C i (UMENTA: r i i & AnS iP
BAPFEit;\S.{cc No. | *.2/.... ..-..247r i,o'
- , ..:..TKi 8:.
'
TA TASIKMALAYA
Ren ca n a'l'ata Ru a n g Wilaya h Kota'I'u sik ma luya
BAB IPENDAHULUAN
Pembangunan tidak terlepas dari meningkatnya
pertumbuhan penduduk perkotaan yang diseftai peningkatan
arus urbanisasi (the level of urbanization), oleh sebab itu
Indonesia sebagai negara berkembang didalam
Pembangunan Nasional-nya diarahkan pada pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan bagi
seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa setiap
langkah kebijaksanaan harus teftuju pada sendi-sendi
keh id u pan masyara kat mela I u i " pa rtici patory plann i ngl' .
Untuk menghadapi permasalahan perkotaan dewasa ini (era
otonomi daerah), terutama Wilayah Priangan Timur Jawa
Barat (khususnya Kota Tasikmalaya) dalam menghadapi
fenomena perkembangan perkotaan dan sebagai pusat
pelayanan yang direkomendasikan tentunya memedukan
keterlibatan aktif Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat
(stakeholderl sangat diperlukan dalam penyediaan
prasarana dan sarana perkotaan mengingat keterbatasan
pemerintah dalam membiayai pembangunan daerahnya.
1.1 Latar Belakanq
Sejalan dengan proses desentralisasi pembangunan sebagai
konsekuensi dari pelaksanaan Otonomi Daerch, maka
kemampuan daerah baik di tingkat propinsi maupun
kabupaten/kota dalam mengelola pelaksanaan
pembangunan di wilayahnya perlu ditingkatkan.
Sehubungan dengan itu, Kota Tasikmalaya yang baru
menjadi kota berdasarkan Undang - Undang No.10 Tahun
2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya, merasakan
perlunya suatu alat dalam bentuk dokumen rencana tata
ruang wilayah yang dapat dijadikan acuan untuk
mengarahkan pelaksanaan pembangunan dan
pengembangan di wilayahnya agar dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan potensi yang
dimiliki dengan tetap memperhatikan kendala dan
permasalahan yang ada sehingga langkah-langkah yang
diambil dalam upaya pembangunan wilayahnya tidak
melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan di
wilayah Kota Tasikmalaya, sehingga kebutuhan untuk
mensinergikan setiap langkah pembangunan antar
kabupaten/kob maupun antara kabupaten/kota dengan
tingkat propinsi merupakan kebutuhan yang mutlak. Hal
tersebut dimaksudkan agar pembangunan dapat
dilaksanakan secara efisien dan efeKif, baik yang
Halaman I - 1
Ren ca n a'I.ata Ru ang )ltitayah Kota'I'usikma lay a
berkenaan derigan pemanfaatan sumberdava alam dan
manusia maupun pendanaannya, sefta dalam rangKa
mengintegrasikan pembangunan antar daerah dan antar
sektor. Hak otonomi penuh yang dimiliki kabupaten/kota
juga tidak berarti hubungan kemitraan antara
kabupaten/kotadengantingkatpropinsimenjadihi|ang.oleh
karenanya, dengan mengacu pada SK Gubernur
No.130.05/Kep-847-Desen/2001 tanggal 20 Agustus 2001
ten tangPembentukanT imFas i | i t as iPena taan
Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Cimahi dan Kota
Tasikmalaya,PemerintahPropinsiJawaBaratmemberikan
bantuan pada Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk menyusun
dan rnerumuskan RTRW Kota Tasikmalaya agar terpadu
dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi maupun dengan
RTRW Kabupaten/Kota di sekitarnya'
RencanaTataRuangWilayahKotainimerupakanpedoman
bagi pelaksanaan perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian ruang di wilayah kota yang bersangkutan' Pada
tahunanggaransebe|umnyaPemerintahPropinsiJawaBarat
telah memberikan bantuan dalam penyusunan Identifikasi
potensi dan Permasalahan pengembangan Kota Tasikmalaya
yang merupakan masukan maupun sebagian dari proses
penyusunan RTRW Kota. Pada tahun anggaran 2003'
berdasarkanzura tdar iWa| i ko taTas ikma|aya
No.050/453l}a@a12002 tanggal 5 Agustus 2002 perihal
Permohonan Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kota Tasikmalaya sebagai tindak lanjut
akand isusunRTRWKotaTas ikma|ayayangd imu|a idar i
tahap analisis berdasarkan potensi dan permasalahan yang
sudah diidentifikasikan sampai dengan perumusan rencana'
Selain latar belakang atau alasan tersebut di atas, ada pula
alasan teknis dan strategis dalam penyusunan RTRW Kota
Tasikmalaya yaitu Kabupaten sekitarnya, antai'a lain
tGbupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis'
Keterpaduan dengan RTRW Nasional, RTRW Propinsi sefta
RTRW lGbupaten/Kota sekitarnya ini merupakan keterkaitan
eksternal. Tentu saja dalam aspek teknis ini karaKer
wilayah, kecenderungan/trend perkembangan dan aspirasi
masyarakatnyasecarainterna|akanmenjadimoda|utamapengembangan ke depan.
Alasan atau latar belakang strategis dari penyusunan RTRW
Kota ini sangat terkait dengan keberadaannya sebagai Kota
Otonom yang baru dibentuk, yang tentu saja memerlukan
pedoman atau acuan bagi langkah{angkah pembangunan
dan pelayanan. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota ini akan
merupakan pedoman bagi perencanaan' pemanfaatan dan
pengendalian ruang di wilayah Kota yang bersangkutan'
PenyusunanRencanaTataRuangWi|ayahKotatersebut
Halaman I - 2
Rencano T'ata Ruang Wilayah Koto T'asikmoloya
tentu saja akan melalui proses atau tahap-tahap pekerjaan,
antara lain : pengumpulan data, analisis, dan perumusan
rencana. Selaras dengan proses tersebut, maka pada tahap
sekarang ini (Tahun 2003) pekerjaan atau proses
penyusunan RTRW Kota tersebut dititikberatkan pada analisa
dan rencana. Karena pada tahun sebelumnya (Tahun 2002),
telah dilakukan identifikasi potensi dan permasalahan yang
memperkirakan kemungkinan perkembangan di masa
datang. Dengan demikian, pada tahap ini merupakan kajian
analisis dengan fakta-fakta dilapangan dan masukan dari
stakeholders Kota Tasikmalaya, melalui jaring aspirasi
masyarakat maupun dialog yang di selenggarakan pada 23
November 2003 yang menghasilkan beberapa kesepakan.
Untuk di lanjutkan pada lokakarya sebagai pleno didalam
penyusunan Laporan Akhir, dengan demikian diharapkan
akan terakomodasi sistem pembangunan yang
berkesinambungan dan sesuai dengan karakteristik
kotanya (baik sosial, ekonomi dan budaya) sehingga
memberikan nuansa " Dengan Berlandaskan Iman dan
Taqwa Kota Tasikmalaya Menjadi Pusat Perdagangan
dan Industri Termaju di Priangan Timur Tahun 2OL2'.
!.2 Tuiuan dan Sasaran'
I.2,1 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan Rencana TataRuang Wilayah (RTRW) Kota Tasikmalaya yang dapat
diimplementasikan dalam bentuk ruang dengan jangka
waktu rencana 10 tahun ke depan (2014). Dalam proses
menuju tersusunnya RTRW Kota Tasikmalaya ini, telahmengalami beberapa diskusi, penjaringan aspirasimasyarakat yang dilakukan oleh tim Teknis (Pemkot
Tasikmalaya) dan dialog serta lokakarya maupun jajak
pendapat melalui media mass. Hal ini dilakukan untukmendapatkan suatu dokumen perencanaan yang utuh dan
dapat digunakan bagi proses penyusunan Perda KotaTasikmalaya dalam pengambilan keputuEan. Untukmerumuskan hal tersebut, tentunya memerlukan kebijakan
dan strategi pemanfaatan ruang dalam pengendalianpemanfaatan ruang di Kota Tasikmalaya melaluiketerpaduan, keterkaitan dan keserasian pembangunan
antar seKor maupun dan antar wilayah di KotaTasikmalaya.
7.2.2 finranAdapun sasaran yang harus dicapai untuk mewujudkan
tujuan di atas adalah :
Halaman I - 3
Rencanu'l'ata Ruung Wilayuh Kotu'I'asikmalaya
1. Terumuskannya tujuan pemanfaatan ruang wilayah Kota
Tasikmalaya sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
pembangunan wilayah Kota Tasikmalaya. Adapun visi
dan misi Kota Tasikmalaya adalah sebagai berikut:
A. Visi
" Dengan Berlandaskan Iman dan Taqwa Kota
Tasikmalaya Menjadi Pumt Perdagangan dan tndusti
Termaiu di Priangan Timur Tahun 2012"
B. Misi- Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang
beriman dan taqwa- Meningkatkan kesadaran hukum dan menegakan
supremasi hukum- Menumbuhkan kekuatan ekonomi kota- tlenciptakan pemerintahan yang profesional dan
bersih- Mengembangkan paftisipasi masyarakat dalam
pembangunan kota- Mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara berkelanjutan- Mengoptimalkan dan membangun sarana dan
prasarana kota
Terakomodimya harapan dan masukan masyarakat
dalam hubungannya dengan produk RTRW Kota
Tasikmalaya.
Terumuskannya kebutuhan pengembangan wilayah Kota
Tasikmalaya di bidang kependudukan, sosial, ekonomi
perkotaan, pengembangan lahan, maupun prasarana
dan sarana kota, berdasarkan daya dukung fisik
lingkungan maupun daya tampungnya.
4. Tei'umuskannya rencana dan indikasi program
pengembangan wilayah Kota Tasikmalaya yang
merupakan pertimbangan didalam prioritas
pembangunannya.
1.3 Landasan Penvusunan RTRWKota Tasikmalava
7.3,1 Dasar Hukum
Peraturan - perundangan yang dijadikan landasan dalam
penyusunan RTRW Kota Tasikmalaya adalah :
1. Undang-undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan
Ruang ;2. Undang-undang No.23 Tahun 1997 tentang Lingkungan
Hidup ;3. Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah ;
2.
Halaman I - 4
Ren can u Tato Rua ng Wila-yoh Koto'I'a sik mala-ya
4. Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah .
5. Undang-undang No. 10 Tahun 2001 tentang
Pembentukan Kota Tasikmalaya;
6. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 tentang Bentuk
dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan
Ruang;
7. Peraturan Pemerintah No, 47 Tahun L997 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ;B. Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2000 tentang
Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah ;9. Keppres No, 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
Kawasan Lindung;
10. Keppres No. 98 Tahun 1993 tentang Kawasan Industri JO
Keppres No.53 Tahun 1989 ;11. Keppres No. 57 Tahun 1989 tentang Kriteria Kawasan
Budidaya;
12. Keppres No. 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah
Bagi Pengembangan Kawasan Industri ;13. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 640/KPTS/1986
tentang Perencanaan Tata Ruang Kota ;14. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun L987
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota ;
l5.'Keputusan Menteri Dalam Negeri No.134 Tahun 1998
tentang Pedoman Penyusunan PERDA tentang RTRWP
DT I dan RTRW Kabupaten/Kota DT II;
16. Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 32ilKpTslM.l2002
tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan
Ruang ;17. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.B Tahun 1998
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.9 Tahun 1998
tentang Tata Cara Peran Sefta Masyarakat dalam Proses
Perencanaan Tata Ruang di Daerah;
19. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 130.05/Kep.847-
Desen/2001 tentang Pembentukan Tim Fasifitasi
Penataan Penyelenggaraan Pemerintahan Kota Cimahi
dan Tasikmalaya.
20. Perda Kota Tasikmalaya No. 2 Tahun 2003 tentang
Renstra Kota Tasikmalaya ;21. Perda Kabupaten Tasikmalaya No. 9 Tahun 1999
tentang RUTR Wilayah Pengembangan Kota
Tasikmalaya.
Beberapa dokumen dan hasil studi sebelumnya yang
dijadikan landasan dalam Penyusunan RTRW Kota
Tasikrnalaya antara lain adalah:
1. RTRW Propinsi Jawa Barat 2010 ;
Halaman I - 5
Renca na I'ata Rua n g Wilay a h Kota'l'u sik ma luya
5 .
4.
5.
2. Penyusunan Kebijakbn Pemanfaatan Ruang Kawasan
Andalan Priangan Timur ;
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Tasikmalaya (ldentifikasi Potensi dan Permasalahan) ;
RencanaUmumTataRuangWi layahPengembangan
Kota TasikmalaYa, 19951 t996'
Studi-studi lain Yang tekait.
7,9,2 Pengertian Umum
, Raang adalah wadah yang meliputi ruang daratan'
ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan
wilayah, tempat manusia dan mahluk lainnya hidup dan
melakukan kegiatan sefta memdihara kelangsungan
hidupnya.
. Tata Ruang adalah wujud struktural dan pola
pemanfaatan ruang' baik direncanakan maupun tidak'
. Penataan Ruang adalah proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang' dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
.RenanaTataRuangada|ahhasi|perencanaanwujud
struKural dan pola pemanfaatan ruang'
. Wujud Strulctural Pemanfaabn Ruang adalah
susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam'
lingkungan sosial dan lingkungan buatan yang secara
hirarkis dan struKural berhubungan satu dengan lainnya
membentuk ta ta ruang;d ian taranyamel ipu t ih i ra rk ipusat pelayanan sepefti pusat kota, lingkungan;
prasarana jalan seperti jalan afteri, koleKor' lokal dan
sebagainYa'
. Pola Pemanfaabn Ruang adalah bentuk
pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran
fungsi, serta karaKer kegiatan manusia dan atau
kegiatan alam; diantaranya meliputi pola lokasi' sebaran
permukiman, tempat kerja, industri, dan peftanian'
serta pola penggunaan tanah perdesaan dan perkotaan'
Kebutuhan atau tingkat kepentingan wujud struKural
dan pola pemanfaatan ruang secara bersamaan akan
berbeda untuk setiap tingkatan rencana tata ruang
kawasan perkotaan. Pada tingkat rencana sFuKur'
kebutuhanakankeseras iandanketerka i tans is tempusat-pusat menjadi prioritas utama dibandingkan
dengan kebutr'rhan akan pola pemanfaatan ruang'
Sebaliknya, rencana teknis ruang akan lebih
meniUkberatkan kebutuhan pengaturan tata letak
dibandingkanketerkai tansistempusat-pusatsecara
hirarkis dapat dilihat Pada Gambar 1'1'
Halaman I - 6
Rencana T'uta Ruang lltila-yoh Kota T'usikmalaya
Gambar 1.1Diagram Hubungan Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang
Pada Setiap Rencana Tata Ruang lGwasan Perkotaan
d. l€wasan'Perkotaan yang mempunyai bagian daridua atau lebih daerah yang berbatasan sebagai satukesatuan sosial, ekonomi dan fisik perkotaan.
. Perencanaan tata ruang Kawasan Perkotaan,secara sederhana dapat diaftikan sebagai kegiatanmerencanakan pemanfaatan potensi dan ruangperkotaan serta pengem bangan i nfrastruKur pendukung
yang dibutuhkan untuk mengakomodasikan kegiatansosial ekonomi yang diinginkan. Penanganan penataan
ruang masing-masing Kawasan Perkotaan tersebut perlu
dibedakan antara satu dengan lainnya.
Ada 3 klasifikasi Kawasan Perkotaan yang akandiuraikan dalam Pedoman Penyusunan Rencana TataRuang Kawasan Perkotaan ini, yaitu :1. Kawasan Perkotaan Metropolitan;
2. Kawasan Perkotaan yang berstatus Daerah Kota;
3. Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dariDaerah Kabupaten.
Sesuai dengan klasifikasi tersebut di atas, maka :. untuk Kawasn Perkotaan Metropolitan,
pengaturan pemanfaatan ruang diarahkan bagikeserasian pusat-pusat wilayah maupun kota, yang
dipandang dalam rangka keserasian administntif
RENCANA STRUKTUR PENGATUMN S-IRUKPJ}..PEMANFMTAN ./euarvc /RENCANA UMUM
RENCANA DEIA]L ./ PENGATUMN
)/ POTAPEMANFMTAN./ RUANGRENCANA TEKNIK
Kawasan Perkotaan adalah kawasan yang mempunyaikegiatan utama bukan peftanian dengan susunan fungsikawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan,pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentangPemerintahan Daerah, Kawasan Perkotaan dibedakanatas:
a. lGwasan Perkotaan yang berstatus administratifDaerah Kota;
b. Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian dariDaerah Kabupaten;
c. Kawasan Perkotaan Baru yang merupakan hasilpembangunan yang mengubah Kawasan Perdesaanmenjadi Kawasan Perkotaan;
Halaman I - 7
Rencana 'I'uto Ruang l{ilayah Kota T'asikmulayo
maupun fungsional, dan '
sifat rencananya i
menyangkut hal-hal yang sfrategis;
untuk Kawasan Perkotaan yang merupakanDaerah Kota, kedalaman rencananya bersifatumum;
untuk lGwasan Perkotaan yang merupakan
bagian dari Daerah Kabupfer, diakomodasikanperencanaannya dalam RTRW Kabupaten yang
bersifat umum.
Selanjutnya kawasan perkotaan yang berstatus Daerah Kotadisebut' Kotd . Untuk Kota Tasikmalaya dapat diklasifi kasikankedalam Kawasan Perkotaan yang merupakan Daerah Kota,karena pembentukannya berdasakan Undang - UndangNo.10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya.Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana UmumTata Ruang Kawasan Perkotaan, berdasarkan pasal 22ayat (1) UU No. 241t992 tentang Penataan Ruang,merupakan rencana umum tata ruang sebagai penjabaran
dari Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi atau RencanaTata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan ke dalamstrategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayahKota/Kawasan Perkotaan. Rencana Umum Tata RuangWilayah Kota/lGwasan Perkotaan adalah kebijaksanaan yang
menetapkan lokasi dari kawasan yang harus dilindungi dan
dibudidayakan serta wilayah yang akan diprioritaskanpengembangannya dalam jangka waKu 10 tahunperencanaan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan
merupakan rencana pemanfaatan ruang WilayahKota/Kawasan Perkotaan yang disusun untuk menjagakeserasian pembangunan antar seKor dalam rangkapenyusunan dan pengendalian program-programpembangunan perkotaan jangka panjang.
Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan merupakan
bagian dari Rencana Tata Ruang Wilayah lGbupaten.Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Rencana Umum TataRuang Kawasan Perkotaan dituangkan ke dalam peta
dengan ketelitian skala 1: 25.000
1,4 Kedudukan dan Jenis Rencana Tata RuanoKawasan Perkotaan
r Penataan ruang berdasarkan fungsi utama l<awagnmeliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya;
. Penataan ruang berdasarkan aspek administratifmeliputi
ruang wilayah Nasionaf, wifayah Propinsi, dan wilayahKabupaten/Kotamadya;
Halaman I - 8
Renca n a'I'ata Ru u n g Wiloya h Kota'l'asikmaloya
. Penataan ruang berdasarka n fungsi kawasan dan aspekkegiatan meliputi Kawasan Perdesaan, KawasanPerkotaan, dan Kawasan Tertentu;
o Penataan ruang Kawasan Perkotaan diselenggarakansebagai bagian dari penataan ruang wilayahKabupaten/Kota;
Penataan ruang Kawasan Perkotaan meliputi prosesperencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang danpengendal ian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan. ;
Perencanaan tata ruang Kawasan Perkotaan dilakukanmelalui proses dan prosedur penyusunan sefta penetapan
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan berdasarkanketentuan peratura n perundang-unda ngan yang berla ku;
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang dimaksuddalam RTRW Kota Tasikmalaya adalah:1) Rencana Struktu4 adalah kebijakan yang
menggambarkan arahan tata ruang untuk KawasanPerkotaan Metropolitan dalam jangka waKu sesuaidengan rencana tata ruang;
2) Rencana Umum, adalah kebijakan yangmenetapkan lokasi dari kawasan yang harusdilindungi dan dibudidayakan sefta diprioritaskanpengem banga nnya dala m jang ka waKu perenca naan ;
3) Renana Rinci, terdiri dari :
a. Rencana Detail, merupakan pengaturan yangmemperlihatkan keterkaitan antara blok-blokpenggunaan kawasan untuk menjaga keserasianpemanfaatan ruang dengan manajementransportasi kota dan pelayanan utilitas kota.
b. Rencana Teknik, merupakan pengaturangeometris pemanfaatan ruang yang
menggambarkan keterkaitan antara satubangunan dengan bangunan lainnya, sertaketerkaitannya dengan utilitas bangunan danutilitas kota/kawasan (saluran drainase, sanitasidll).
Sesuai dengan tingkatan kedalaman perencanaan tataruang tersebut, maka
Keterkaitan perencanaan masing-masing ti ngkatan RencanaTata Ruang Kawasan Perkotaan dapat digambarkan dalamproses perencanaan dapat dilihat Pada Gambar 1.2
Halaman I - 9
Ren ca n a T'ata Ru a ng Wiloyah Kota'I'asik ma lava
Gambar 1.2Bagan Alir Penyusunan Rencana Tata Ruang
Kawasan Perkotaan
R T R W N
R T R W P
RE^'CANA STRUKruR TATA RUANG KAWASAA'PERKOTAAN METROFoLI'AN
Perumusan kondisi Yang aKandatang:. Estimasi kabutufian
Pengembangan fungsional kotl-l(ota
. Estimasi hub. fungsional kota'
kota
. Arahan pengelolaan kawasan tindung dan budidaya
. Arahan Pengembangan slstsm prasarana dan saranapnmea
o irahan kebijaksanaan TGA, TGU DAN SDA lahnya
RENCAM AMUM TATA RUANG KA'YASAN PERKOTAAN
Rumusan kondisi Yang aKandatang :. Estimasi kebutuhan dan
peluang Peng€mbangan kota. Esttmaii hubungan fungsional
kawasan kota
. Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya
. Pengelolaan kawasan tertentu
. Slstim prasarana dan sarana sekunder TGt, TGU dan SDA
lainnya. Pentahapan dan prioritas psngsmbangan untuK
perwuludan struktul Pemanfaatan ruang kota
RENCANA OETAIL TATA RUANO TI.,WASAN PERKOTAAN
. iencan" Pemanfaatan luang kawasan fungsional dalam
blok{lok Peruntul(an. Rsncana struktur Pelayanan. Rencana sistem jaringan P€fgerakan primer dan sekundel
. Rencana sistem utilitas
. aianan kepadatan. ketingqian bangunan semPadan untuk
setia? blok Peruntul(an. Rencana pengelolaan sarana dan prasarana
Perkiraan Pemanfaatan fisik dan
daya dukung linglQngan
REN-CANA TETC{TK RUANG KAWASAN PERKOTAAN
. Rencana fremanfaatan ruang beaupa rcncana perpetakan
dan tata letaK bangunan. Arahan letak dan PenamPaog jalan s€rta udlitas -. Rencana tapalq tata letak bangunan gedung dan bukan
gedung
Halaman I - 10
Rencano'l'ata Ruang Wilayah Kato T'asikmulaya
1.5 Klasifikasi dan Kriteria Kawasan Perkotaan
7,5,7 Kawasan Perkoban Berdasarkan StatusPemerintahan Dibedakan Atas :
a) Kriteria Kawasan Perkotaan yang merupakan
Daerah Kota
Kemampuan ekonomi merupakan cerminan hasil
kegiatan usaha perekonomian yang berlangsung di
suatu Daerah Kota, yang dapat diukur dari:- PDRB (produk domestik regional bruto);- Penerimaan daerah sendiri.
Potensi daerat4, merupaican cerminan tersedianya
sumber daya yang dapat dimanfaatkan danmemberikan sumbangan terhadap penerimaan
daerah dan kesejahteraan masyarakat, yang dapat
diukur dari:- Lembaga keuangan;- Sarana ekonomi;- Sarana pendidikan;- Sarana kesehatan;- Sarana transportasi dan komunikasi;- Sarana pariwisata;- Ketenagakerjaan;
. Sosial buday4 merupakan cerminan yang berkaitan
dengan struKur sosial dan pola budaya masyarakat,yang dapat diukur dari:- Tempat peribadatan;
Tempat/kegiatan institusi sosial dan budaya;Sarana olahraga.
Sosial politik, merupakan cerminan kondisi sosialpolitik masyarakat, yang dapat diukur dari:- Paftisipasi masyarakat dalam berpolitik;- Organisasi kemasyarakatan.Jumlah pendudulq, merupakan jumlah tertentupenduduk suatu daerah.Luas daerah; merupakan luas tertentu suatu daerah.Pertimbangan lain yang memungkinkanterselenggaranya otonomi daerah; dapat diukur dari
- Keamanan dan ketertiban;- Ketersediaan sarana dan
pemerintahan;- Rentang kendali;- Kota yang akan dibentuk minimal telah terdiri dari
3 (tiga) Kecamatan;
a
a
prasarana
Halaman I - 11
Ren ca n o'l'ata Ru an g Wila-yu h K ota T'osikma lalta
b)
Cara pengukuran kriteria tersebut di atas dilakukanberdasarkan ketentuan yang tercantum dalam LampiranPP No. 129Tahun 2000.
Kriteria Umum Kawasan Perkotaan
. Memiliki fungsi kegiatan utama budidaya bukanpeftanian atau lebih dari 75o/o mata pencaharian
penduduknya di sektor perkotaan;. Memiliki jumlah penduduk sekurang-kurangnya
10.000 jiwa;
. Memiliki kepadatan penduduk sekurang-kurangnya 50jiwa per hektar;
. Memiliki fungsi sebagai pusat koleki dan distribusipelayanan barang dan jasa dalam bentuk sarana danprasarana pergantian moda transportasi.
Kriteria Kawasan Perkotaan Metropolitan
. Kawasan-kawasan Perkotaan yang terdapat di duaatau lebih daerah otonom yang saling berbatasan;
. Kawasan Perkotaan yang terdiri atas satu kota inti
berstatus otonom dan Kawasan Perkotaan di
sekitarnya yang membentuk suatu sistem fungsional;. Kawasan Perkotaan dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan melebihi 1.000.000 jiwa.
d) Kriteria Kawasan Perkotaan Baru '
. Kawasan yang memiliki kemudahan untukpenyediaan prasarana dan sarana perkotaan denganmembentuk satu kesatuan sistem kawasan dengankawasan perkotaan yang ada;
. Kawasan yang memiliki daya dukung lingkunganyang memungkinkan untuk pengembangan fungsiperkotaan;
. Kawasan yang terletak di atas tanah yang bukanmerupakan kawasan peftanian beririgasi teknis dan
bukan kawasan yang rawan bencana alam;. Kawasan yang tidak mengakibatkan terjadinya
konurbasi dengan kawasan perkotaan di sekitarnya;r Kawasan yang sesuai dengan sistem perkotaan
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional,Propinsi, dan Kabupaten;
. Kawasan yang dapat mendorong aktifitas ekonomi,sesuai dengan fungsi dan perannya;
. Kawasan yang mempunyai luas kawasan budi daya
sekurang-kurangnya 400 hektar dan merupakan satukesatuan kawasan yang bulat dan utuh, atau satukesatuan wilayah perencanaan perkotaan dalam satu
daerah kabupaten;
c)
Halaman | - t2
Rencanu Tato Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya
o Kawasan yang direncanakan berpenduduk sekurang-kurangnya 20,000 jiwa.
7,5,2 Kawasan Perkotaan Betdasarkan JumlahPenduduk Diklasifrkasikan Menjadi :
a). Kawasan Pe*otaan Krcil, yaitu Kawasan Per*otaandengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar 10.000hingga 100.000 jiwa;
Kawasn Perkotaan Sdang, yaitu Kawasan Per*otaandengan jumlah penduduk yang dilayani sebesar100.000 hingga 500,000 jiwa;
Kawasn Perkotaan Baar, yaitu Kawasan Perkotaandengan jumlah penduduk yang dilayani lebih besar dari500.000 jiwa;
l6wann Perkotaan Metropolitan, yaitu KawasanPerkotaan dengan jumlah penduduk yang dilayani lebihbesar dari 1.000.000 jiwa.
Mengenai ilustrasi kawasan perkotaan berdasarkan jumlah
penduduk ini, dapat dil ihat Pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3Kawasan Perkotaan Berdasarkan
Jumlah PendudukMETROPOLffiAN
K@TA BESAR
b).
c).
d).
10.0fi) Jlwn lfi).Ofi) Jlwa Sffi.OffiJlwa 1000,m0 Jlwa
E - - - +
Kawaran Perkotoan Kecll Kawasan Perkoiaan Sedang Kawasan Perkolaan B€sar Kawrsan Perkotaan Metropollotan
Halaman I - 13
Rencana T'ata Ruang Wilayah Kota Tasikmolaya
1.6 Ruanq Linokuo Pekeriaan
Ada 3 aspek yang akan menjelaskan mengenai ruang lingkup
pekerjaan ini, yaitu : lingkup wilayah, lingkup kegiatan dan
lingkup materi.
7.6.1 Lingkup Wilayah
Wilayah Kota Tasikmalaya merupakan perluasan atau lebih
besar daripada wilayah Kota Administratif Tasikmalaya
sebelumnya. Pada Pasal 3 UU No.10/2001 dikemukakan
bahwa wilayah Kota Tasikmalaya meliputi 8 kecamatan yang
mencakup 15 kelurahan dan 54 desa
Tiga kecamatan yang disebut pedima (Cihideung, Cipedes,
dan Tawang) merupakan wilayah Kota Administratif
Tasikmalaya sebelumnya. Selanjutnya pada Pasal 6
dikemukakan batas wilayah Kota Tasikmalaya, yaitu :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
sefta Kabupaten Ciamis (dengan batas Sungai Citanduy);- Sebelah Imur berbatasan dengan Kecamatan Manonjaya
lGbupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Tasikmalaya (dengan batas Sungai Ciwulan);- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Tasikmalaya.
Tabel I.1LINGKUP WILAYAH ADMINISTRATIF KOTA
TASIKMALAYA
Untuk lebih jelasnya mengenai batas-batas administratif
Kota Tasikmalaya dalam kaitannya dengan Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya dapat
dilihat Pada Gambar 1.4.
7.6,2 Lingkup Kegiahn
Secara garis besar lingkup kegiatan dalam pekerjaan
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya
ini melalui beberapa tahapan :
No Kecamatan JumlahDesa/Kelurahan
1 Kecamatan Cihideunq 6 Kelurahan2 Kecamatan Cipedes 4 Kelurahan3 Kecamatan Tawang 5 Kelurahan4 Kecamatan Indihianq 13 Desa5 Kecamatan Kawalu 10 Desa6 Kecamatan Manqkubumi 8 Desa7 Kecamatan Cibeureum 15 DesaI Kecamatan Tamansari 8 Desa
Kota Tasikmalaya 54 Desa/15 Kelurahan
Sumbq : Rel<apitulasi Revbi Ranst42002
Halaman I - 14
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota T'asihmalaya
Sumber: LamPiran UU No.10/2001
Gambar'1.4Cakupan Wilayah Kota Tasikrnalaya (lampiran UU No'10/2001)
[i. d-r;'-'!/G- l i ! \ .
!. cttridtr'1t .r'
r:
I l\.ttlstr$.'tu*l ',,. iTr*t"s
C*crrcsml l l , ' ' r !
[i,..,-'"' ' '-):i '''lsll
iliin x.r'u \ "",.'"'t
7, PerciaPan SurveY
Kegiatan yang dilaksanakan adalah mempersiapkan
kelengkapan administrasi dan teknis untuk pekerjaan
suryey laPangan, Yaitu:
survey dan melakukan kajian terhadap data dan
informasi yang ada dan berkaitan dengan RTRW
Kota dituju.
dan daftar pertanyaan serta penyiapan peralatan
yang diPerlukan dalam kajian ini'
2, Suruey
Kegiatan suruey ini meliputi survey data instansional
(data sekunder) dan suruey lapangan (data primer)
berupa pengecekan/observasi lapangan dan wawancara
atau interview kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholder).
Sebagai gambaran awal yang dimaksud dengan kegiatan
survey tersebut adalah :
) Survey data instansional (data sekunder)' berupa
pengumpulan data dan informasi sepefti angka-angka
statistik, peta, uraian keadaan wilayah kota maupun
bagian-bagian kota yang berkaraKer khusus'
kebijaksanaan terkait, dll'
F Survey data lapangan, berupa pengecekan dan
pembuatancatatan-catatandipetaataudibuatSecarakhusus tentang keadaan/kondisi lingkungan alami
maupun binaan yang terdiri dari sistem prasarana
dasar dan sarana penunjang lainnya' Kemudian
dilengkapi dengan wawancira atau interuiew kepada
Halaman I - 15
Rencano Tata Ruang llilayah Kota Tasikmalaya
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) pada
masing-masing kota yang bersangkutan.
3. Pengolahan data (studio)
Kegiatan pengolahan data (studio) ini adalah mengolah
atau mempross dalam studio oleh segenap anggota team
kerja untuk merumuskan dan menyajikan hasil pekerjaan
dalam bentuk laporan-laporan, yang terdiri dari :
) Kompilasi Data Potensi dan Permasalahan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun dokumen
kompilasi data mengenai informasi potensi dan
permasalahan yang telah terkumpul berdasarkan hasil
suryey lapangan dan kajian literatur.
Analisa Data Potensi dan Permasalahan
Analisis ini dilakukan untuk menemukenali potensi dan
permasalahan yang terjadi dan berkembang di wilayah
perencanaan, baik fisi( sosial, budaya, demografi,
ekonomi dan kelembagaan serta penyediaan prasarana
dan sarana perkotaan. Pada pembahasannya, dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) kajian, yaitu:
Analisa keadaan atau kondisi masa lalu, sekarang dan
perkembangannya di masa mendatang.
Analisa kebutuhan daya dukung, menyangkut daya
tampung dan pengaturan ruang untuk masa datang.
; 4. Diskusi dan Prsentasi
Laporan-laporan yang telah diselesaikan sesuai
tahapannya dipresentasikan untuk didiskusikan dengan
para pihak yang berkepentingan (Dinas Tata Tuang dan
Permukiman, Pemerintah Kota Tasikmalaya, sefta pihak-
pihak yang berkepentingan I sbkeholder pada kota
tersebut). Dari kegiatan diskusi dan presentasi tersebut
diharapkan diperoleh masukan-masukan untuk
menyempurnakan materi laporan-laporan
dipresentasi kan tersebut.
7.6.3 Lingkup Materi
Sejalan dengan lingkup kegiatan di atas, terutama tahappengumpulan data dan analisis pengidentifikasian potensi
dan masalah bagi pengembangan Kota Tasikmalaya, maka
substansi materi yang merupakan data/infurmasi dananalisis paling tidak akan meliputi :1. Kebijakan-kebijakan Pemerintah, baik pada tingkat
Pusat, Propinsi, lGbupaten dan atau Kota tetangga,
serta Kota Tasikmalaya itu sendiri, yang akanberpengaruh terhadap perkem bangan Kota Tasikmalaya
di masa datang.2. Aspek fisik dasar/alami/lingkungan, yang meliputi :
- Topografi
Halaman I - 15
Rencana T'otu Ruang *l/ilayah Kota T'asikmalaya
- ilenis dan sifat tanah,- Jenis dan struktur batuan,- Hidrologi, dan daerah aliran sungai (catchment ataD,- Iklim,- Gmlogi bencana & tata lingkungan,- Vegetasi.
Aspek prasarana dasar, yang meliputi :- Drainase (sistem primer),- Penyediaan air bersih (sumber-sumber air bersih
yang menjelaskan lokasi, kapasitas debit dankualitas),
- Sistem pembuangan limbah (treatment plant yang
meliputi lokasi dan kapasitas),- Sistem pembuangan sampah, TPA (lokasi dan
kapasitas),- Jaringan jalan (sistem Primer),- Listrik dan telepon,- Sistem transpoftasi.
Aspek srana dasar, yang meliPuti :- Perumahan,- Bangunan umum yang memiliki pelayanan tingkat
wilayah seperti perdagangan, industri, pergudangan,
rekreasi/wisata, akomodasi, perkantoran, sefta
fasilitas lainnya (kesehatan, pendidikan, keagamaan,
jalur hijau/taman).
5. Aspek strukhtr dan pola pemanfaatan ruang saat ini,
kecenderungan dan peluang pengembangan di masa
datang.Aspek keindahan lingkungan (townscape dan
landscape).Aspek Kependudukan dan kegiatannya, yang meliputi :- StruKur penduduk menurut jenis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, mata pencaharian, pendapatan,
dan agama,- Perkembangan /pertumbuhan penduduk,- Penyebaran penduduk fiumlah, kepadatan, dan
komposisi),- Adat istiadat, kebiasaan, dan perilaku masyarakat
yang berkaitan dengan perkembangan kota,
khususnya tata ruang,Aspek Perekonomian, yang meliPuti :- Produksi sektor kegiatan ekonomi dominan dan
penyebarannya,- Pola aliran barang dan jasa,- Ketenagakerjaan,- Daya tarik kawasan-kawasan bagi kegiatan
ekonomi/investasi.
9. Aspek kelembagaan, yang meliputi :- Kelembagaan pemerintahan,- Kelembagaan non-pemerintah yang formal,
7,.
8.
4.
Halaman I - L7
Rencana I'ata Ruang Wlayah Kota Tasikmalaya
- Kelembagaan non-pemerintah yang non-formal; yang
ketiganya dapat merepresentasikan stakeholder bagi
perkembangan kota di masa datang.
10. Aspek khusus, yaitu mengenai skala peta yang akan
dipakai dan disajikan dalam pekerjaan ini adalah peta
skala 1 : 25.000.
t.7 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang,
tujuan dan ssaran RTRW Kota Tasikmalaya,
landasan penyusunan RTRW, kedudukan dan
jenis rencana tata ruang kawasan perkotaan,
klasifikasi dan kriteria kawasan perkotaan, ruang
lingkup kegiatan dan sistematika pembahasan.
BAB II Dasar-Dasar Peftimbangan Dalam
Penyusunan RTRW Kota Tasikmalaya
Bab ini menguraikan dasar-dasar pertimbangan
penyusunan RTRW Tasikmalaya, baik secara
Nasional, Propinsi Jawa Barat, Kawasan Andalan
Priangan llmur dan Wilayah Sekitar (Wcinity)
Kota Tasikmalaya. Disamping itu diuraikan pula
mengenai gambaran umum Kota Tasikmalaya
besert: kajian-kajian terhada p ka ra kteristi k fi si k
sosial, ekonomi, budaya dan kemasyarakatan,
sefta lingkungan maupun fasilitas dan utilitas.
Selanjutnya dikemukakan pula kebijakan dasar
pengembangan Kota Tasikmafaya.
BAB III Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kota
Tasikmalaya
Dalam bab ini dikemukakan mengenai rencana
struktur dan pola pemanfaatan ruang, rencana
pengelolaan kawasan, rencana penatagunaan
tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya,
rencana sistem jaringan transpoftasi, rencana
pengembangan fasilitas dan utilitas sefta
pedoman pengendalian pemanfaatan ruang.
BAB Mekomendasi Implementasi
Pada bab ini dibahas mengenai mekanisme
pengelolaan RTRW Kota Tasikmlaya dan Indikasi
Program.
Halaman I - 18
Rencana T'uta Ruang ll/ilavah Kota Tosihmalaya
BAB IIDASAR-DASAR PERTIMBANGAN DALAM
PENYUSUNAN RTRW KOTA TASIKMALAYA
2.! Kota Tasikmalava Dalam Konteks Makrc
2.7,7 Kota Tasikmalaya Dalam Perspektif Nasional
Dalam lingkup Nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
dijelaskan mengenai kawasan andalan. Dalam lampiran III
Peraturan Pemerintah tersebut dijelaskan bahwa Kota
Tasikmalaya adalah termasuk dalam Kawasan Priangan Timur
dan sekitarnya (Lihat Gambar 2.1).
Didalam kawasan andalan iniTasikmalaya berfungsi sebagai kota
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sedangkan Garut-Ciamis-Banjar
berfungsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Untuk kebutuhan
air bersih dan pengairan, konselasi, serta pengendalian banjir
memegang peranan penting, hal ini terkait dengan Kota
Tasikmalaya termasuk dalam daerah pengaliran sungai Citanduy,
dan arahan pengembangan sumber daya air (sesuai dengan PP
No. 47 Tahun 1997 diatas),
Kawasan Andalan Priangan Timur mempunyai orde sebagai
berikut :
1. Tasikmalaya dan Garut berorde RDC - I
2. Banjar berorde RDC - II
3. Ciamis, Cibatu, Blubur Limbangan, V/anaraja,
Bayongbong, Singaparna, Kawali, Pangandaran
termasuk orde LSC.
Berdasarkan lingkup Nasional, maka Kota Tasikmalaya
termasuk dalam salah satu kawasan andalan yang
diarahkan menjadi pusat pengembangan wilayah dengan
pemanfaatan seKor unggulannya. Dengan demikian, peran
Kota Tasikmalaya sangat strategis mengingat keberadaan
Kota Tasikmalaya dengan kelengkapan sarana dan
prasarananya, diproyeksikan untuk dapat dijadikan sebagai
wilayah yang dapat memberikan pengaruh positif dalarn
perkembangan wilayah.
2,7.2 KoE TasikmalaYa Dalamfuopinsi Jawa hrat
Percpktif
Dalam lingkup Jawa Barat, berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Jawa Barat, dipeftegas
mengenai kawasan andalan yang telah ditetapkan di
RTRWN. Di wilayah Jawa Barat ditetapkan 8 kawasan
andalan, yaitu :Dalam kajian
Tahun 1985,
NUDS (National Urban Development Statql)
disimpulkan bahwa kota-kota yang berada di
Halaman II - 1
LAUT JAWA
,(: 4 "-]; \**..*^l . n^
' - - - - " - ) * u * n , . - . - /
. , " . {L l . - -_^ , - -\ \i:
SAMUDERA ,NDoNEs ,A
RENCANA TATA RUANG WILAYAH( RTRW )
KOTA TASIKMALAYA
Gambar: 2.1KA\\'.q,SAN ANDALAN JA14A UARA]
tRr-rdnsurkan RTR\\'P Jarvu Fl0rrl: i)02 - 201(,t
KETERAI. IGAN
Batas Proprns Jawa Baratdengan Propinsi tetangga
...t Kawasan Andalan berdasarkanRTRWN
1 Penyanggr DKI den s€kilamya
2 Bo$rnJur dan rakrlarnya
3 Sukabunr i dan seki tarnya
4 Cekungan Bandung dan seki larnya
5 Cirebon-hdrameyu dan s€kllarnya
6 Prlangan Timur dan sekltarnya
7 Pangandaran dan sekltamya
$ Purwasuka dan sekitarnya
Shbtui.Aar fri.. Lqtup lffia. ll!PtqhdtSDuf -
Edd.Lnei frt
Suof tu'd..rl F.dsi RfRltP MZ-ArO
$ G
ftFE=r--
PEMERINTAHKOTA TASIKMAI.AYAwJA\NA BAFR.A-T
Rencana Tata Ruang llilayah Kota Tasihmalaya
Halaman
Ren ca n a'l'ata Ru a n g l|/ilaya h Kota Tasikmoloya
a.
b.
c.
d .
e.
f.
9 .h.
Kawasan Penyangga DKI dan sekitarnya;
Kawasan Orebon - Indramayu dan sekitarnya ;Kawasan Bopuncur dan sekitarnya ;lGwasan Cekungan Bandung dan sekitarnya ;Kawasan Priangan Timur dan sekitarnya ;lGwasan Sukabumi dan sekitarnya ;Kawasan Pangandaran dan sekitarnya ;Kawasan Punvasuka
disimpulkan point-point penting yang dapat dUadikan
sebagai bahan peftimbangan yaitu :
Visi Pembangunan Jawa Barat : " Jawa Barat sebagaipropinsi termaju di Indonesia dan mitra terdepan
ibukota negara."
Core Bussines Jawa Barat, yaitu 6 sektor meliputi ;agribisnis, industri manufaktur, marine bussines(kelautan), pariwisata, industri jasa, danpengembangan sumber daya manusia.
Khusus mengenai lGwasan Andalan Priangan Timur
dan sekitarnya telah dilakukan dialog dengan poin
penting yang dihasilkan yaitu seKor-seKor unggulan
bagi Kawasan Andalan Priangan Timur dan sekitarnyayaitu agribisnis, kelautan, industri kecil dan menengah,pariwisata. Keempat seKor unggulan tersebut
didukung oleh rekomendasi adanya kawasan-kawasan
sentra produksi, untuk seKor-seKor unggulan
agrobisnis, industri kecil dan menengah, dan kelautan.
Difihat dari posisinya dalam kawasan
kelengkapan yang dimilikinya, maka
merupakan Kota Utama atau secara
tinggi dalam kawasan. Walaupun
dan kelengkapan-Kota Tasikmalaya
hirarki yang paling
perkembangannya Kawasan Andalandiidentifikasi adanya beberapa isu pokok.
demikian, dalam
Priangan Timur
a.
Dalam perkembangannya kota-kota yang termasuk Kawasan
Andalan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi(RTRWP) Jawa Barat disebutkan keberadaan Pusat Kegiatan
Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (P1(l1/) yang disertai
dukungan jaringan transpoftasi yang ditunjukkan Pada Gambar
2,2.
Sedangkan khusus unfuk Kawasan Andalan Priangan Timur Kota
Tasikmalaya merupakan PKVV dan lGbupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar sebagai PKL(Pusat Kegiatan Lokal).
Berdasarkan rangkaian dialog di tingl€t Propinsi Jawa Barat
antara lain Dialog Jawa Barat 20t0, Dialog Sunda 2070, Dialog
Rencana Pembangunan regional Makro (RPP.M), Dialog RTRWP
lawa Barat 2010, Dialog Pemberdayaan Ekonomi Rahyat, Dialog
Delapan Kawasan Andalan Jawa Barat, dan Dialog
Pengembangan Kawasan Andalan Priangan Timur, dapat
c.
Halaman II - 3
Rencana Tata Ruang ll/ilayah Kota Tasikmoluya
LAUT JAWA
SAIUUDERA tNDo^/Esr.4
J W IEI|GAH
RENCAN.{ T{I,i, RI]ANG \\ILA],\TI
KOTA TASIKITIAI.AYA
Garrrbar 1 1
RENCANA S'TRI-IKT{'R RTIAN(iPR()PINSI JA\\A BARAT :OIO
KETERANGAN
oT-
. l
\.J
Pural Krgirtan Nmlonal (PKNI
Pu{ Krgid.n WlhFh (FfiW)
Jal.n lol
J.rlnern Jalan
Rcncrna Jalan lol
Rd Krntr AplRrnc.na Rrl Krr.lr Apl
Kola Bandung
Xota Tnllrrrhya
s6au.har N l t qEP l@. lg ,J '@i l&LuM-&Bi Jaotdl2d3
SLntu M Tea A R..iti R fRtlP W2 Ei o
w PEMERINTAHKOTA TASIKMAI-AYAJAWA BARAT
Halaman II - 4
Rencana I'ata Ruang |ltitayah Kota I'asikmalaya
Isu pokok yang mencuat akhir-akhir ini, terutama pasca krisis
ekonomi yang berkepanjangan adalah:
1. Perubahan pola tata guna lahan yang tidak terkendali atau
tidak mengindahkan kondisi lingkungan dan ekosistem
setempat, sepefti erosi akibat penggundulan hutan dan
meningkatnya konversi lahan non budidaya menjadi lahan
budidaYa dan atau lahan tidur'
2. perubahan struktur sosial budaya dan kemasyarakatan,
seh inggamarg ina | i sas imasyaraka tse tempat t idak
te rakomodas idengans is temperubahanyang te r jad i
dewasa in i .Ak iba tnyabanyaksent imen-sent imenyang
secara tidak langsung memicu degradasi moral dan etika
berbudaya.
3. pembangunan infrastuKur yang masih kurang, terutama
pada Kawasan Andalan Priangan nmur yang memiliki embrio
pertumbuhan komoditas unggulan sektor agribisnis dan
kelautan.
2.7.3 Kota Tasikmataya Dalam Percpektif Kawasan
Andatan Prtangan fimur
seperti telah dikemukakan di atas, dalam konteks Kawasan
Andalan Priangan Timur dsk., Kota Tasikmalaya ini merupakan
pusat utama dengan hirarki sebagai P1(\^/ (Pusat Kegiatan
wilayah). Dilihat dari cakupan wilayah administrasi Kawasan
Andalan Priangan Timur (Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya dan Kabupaten ciamis) dapat dikelompokkan
atas :
a. Kecamatan yang masuk dalam delineasi awal kawasan
Andalan.b. Kecamatan yang merupakan wilayah
pengaruh/pelayanan kawasan Andalan
Khusus untuk Kabupaten ciamis terdapat Kawasan Andalan
Pangandaran dsk, yang sekaligus sebenamya dapat
menjadi wilayah pengaruh. Pada Gambar 2'3
diperlihatkan posisi Kawasan Andalan Priangan Timur
menurut delineasi awal ini dalam wilayah ketiga Kabupaten
di atas. secara khusus ditampilkan juga delineasi Kawasan
Andalan Pangandaran, mengingat wilayahnya masih dalam
lGbupaten yang bersamaan (Kabupaten ciamis). Dari hasil
s tud iyangdi lakukantahun200l ,ya i tuPenyusunanKebuakan Pemanfaatan Ruang Kawasan Andalan Priangan
Timur (Dinas Tata Ruang dan Permukiman Propinsi Jawa
Barat) ada dikemukakan skernatis hirarki simpul kota-kota
berdasarkan pelayanan dan pemasaran di Kawasan Andalan
priangan Timur, selanjutnya penggambaran sistem kota-
kota dan jaringan jalannya ditunjukkan oleh Gambar 2'4
dan Gambar 2.5.
Halaman II - 5
Rencana Tota Ruang Wilayah Kota Tasikmalaya
r o M o a I n D | ' T d
omrc
sstl|{TRla
tEcol(I Mr.lngflern
a_ - - . . ._ . - -o - - - . - . .
g.JMECA'.('
tctilT T
GrtuNc4tu
illc ll^Lla
O urus grou'..n
tc luLn
asoREr!t
oovloev i
RENC.\N.\ 1:{t:A, Rrr.{t\G U lL-{\_\H
KOTATASIKMATAYA
(lambar : 2 -1
IIDIK{SI PUSN.PI,]SAT 11'II"AI AHTA}IG IIITMPTI{G.{RIIHI KOT,I TASIKIIALll.{
KETERAI{OAI{
R6l Kereta ADi
: Jalan-ielan utama
Batae-Kabupabn di Priatim
Kanrasan Andalan Priangen Timurdan sekibrnya (Delinaasi Awal)
KawaeEn Andelan Pangandarandan sekibrnya
,:-' i \Arllayeh Pcngeruh
al Pusetfusat yang dikenilkekentlit dalam RTR\M.I
f!'i'; xuuunean Kuat
i i Hubungan Lemah
i '\
Kebrkaitan dalam Srstemt- _,' tQwacan Andalan Priangnn Tirnr.rr
Surrlrrfu. o.e/ foa. Rry 8o'i- 8.164.81. bntu Sutfuq6ail. T8l9rlt'n 6n crtno Dlut 1 90,
W& tU tm.tx M reii UleE S&fr Naa$aa d XMfr^ttun hbth, l.Nil n3
0 2,50 5,q) KmU
KAWASAN ANDALAN PRIANGAN TIMUR
Halaman II - 6
Rencana Tata Ruang Wlayah Kota Tasikmalaya
Gambar2.4lfuetracl Kctcrtaltan Ruang Dengan Wllayah Sekltar lVlclnltyl
Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa KotaTasikmalaya mempunyai peranan yang sangat menonjol bagipelayanan dan pemasaran di lGwan Priatim. Selanjutnya padakajian mengenai koridor pertumbuhan atau perkembanganwilayah di Kawasan Andalan Priangan nmur dikemukakantentang adanya fenomena perkembangan ruang berupakeberadaan Core Area atau Inti/Pusat perkembangan seftakoridor perkembangan yang merupakan sumbu-sumbuperkembangan wilayah lGwasan Andalan Priangan Timur dapatdilihat pada Gambar 2.6.
2.2 Kota Tasikmalava Dalam PersoektifWilavah Sekitar
Dalam lingkup interaksi dengan wilayah sekitar (vicinity)Kota Tasikmalaya mempunyai fungsi yang strategis, hal inidikarenakan dukungan prasarana dan sarana pelayanankota yang ada relatif lengkap dan mempunyai skalapelayanan yang luas, Beberapa kondisi yang berperanstrategis yaitu (Gambar 2.4) :1. Keberadaan Terminal Bus Cilembang yang befungsi
sebagai terminal regional, dari terminal ini pergerakanke pusat-pusat kegiatan dalam lingkup Nasional danwilayah sefta lokal dapat dicapai, misalnya ke Jakafta,Bandung, Cirebon, Garut, Banjar, Pangandaran, Ciawi,Ciamis, dan beberapa kota lainnya, Selain interaksidengan pusat-pusat kegiatan yang ada di wilayah JawaTengah dan Jawa Timur dapat dicapai melaluiTerminalCilembang. Interaksi yang terjadi ditunjang olehadanya jaringan jalan regional dan jalur kereta apiserta Lapangan Udara Wiriadinata.
2. Kota Tasikmalaya mempunyai prasarana dan saranadengan skala pelayanan wilayah kota dan sekitarnya,antara lain : Rumah Sakit, Pasar Induk, PusatPertokoan dan Perdagangan, dan Pusat Perkantoran(Kantor PLN dan Telkom),
\
- - - t - -
rl
Halaman lI - 7
(@ Kab. Kuningan
\ 7 . . . 0 . r r l . t o
Kab. Sumedang
C-y',c PURWOKERTO
t.'fbJAWA TENGAHI
Kab.Cianlur
'rF A
/NbN€s/A
Ke CILACAP
Ke CIREBON
RENC.\N_{ '1.{1.\
Rtr-{NG rA tl-.{\',-.\,H
KOTA TASIIGIAIAYA
Ganrbur : 2 5
SISTFNI KoT{.KOT\ DINJ,{RINO.{\ J.{L.{N
KETERAI{OAN
Batas ProPinsi
.- *- Ealrs Krbuprlan
Bat6s KecamBtan
- Jalan
""--"" Rcl K.rcte APi
Sungti
: :":;' Batr6 Palayanan
' - Jalan Art€ra Ptimer
- Jalan Kolektor Prtmcr
-- Jrltn Lokal Prlmcr
ll xota-rota Utam. : Trrik. Glrut,lil Brnllr. Ci.mrc
I xota-rota Intcrm.,lrllc- "Pangan t t n l "
o Kola-kola htermodlrtc" Pengantara 2 '
a Kola-kotr Kecamatan Lainnva
fp Areh Polsyrn.n Kelu.r- Kawaran Andllan
*-)Arlh Pchytmnke dan dErl Pus.t Kawr$n
--) Arrh Pelryanrn Sub-6ub Ptl36t
5@b tta O.ry ft ir€ !61 - Ltdqa4l ItMt SufrtOud l&t *r. d0 Cbnh htua I At
3unb' & ?mt* Kd.ta Afrhan Fdqfr frnu 'l',ot A0l
0 z,fi 5,00 Km+FLrb
KAWASAN ANDALAN PRIANGAN TIIIUR DAN SEKITARNYA
Halaman
Kab
f 'I . ,
Sumedeng
\ Kab Kuningan
Bandung :r tl
JAWA TENGAH
Kab.Cianjur
G
r / vD oN Es ,A
RENC.\NA'I]{I.\ RtI.\NG \\ IIA\.\H
KOTA TASIKJT{ALAYA
Gambar : 2 6
KORIIX)R PF.RN INIBI IH\\ UlI AY{H DANSISI'EIU J,{RI.\( i-TN JALA N
KETERA'reAN
BatEs ProPinsi
I Batr3 Krbup€lan
Batse Kocamatan
Rsi Kerets Afi
Sungsl
C t e"letK."artnAndllan
E "q Jalan Arteri Primer
*- Jalan KoleKoI Primar
- - - ' " i JalanLoksl Prm.r
. sumbu-sumbu PerlembanganI Wtayah Kowasan Andalan
Pfiangan Timur
friI "ot. Arca / Inti
S6ry9-aD.rr tr RuF !si-t*Mattl b'rt SudArO. fbl/tt LY.tuCht, Ltun t$g
Ernbr M larl* Kw.t4 Atd.tn hhryn Trns dlut &01
0 2,50 5,00 Kmryl#-
I$WASAN ANDALAN PRIANGAN TIMUR DAN SEKITARNYA
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmulaltu
Halamani l -
Rencana Tata Ruang l{ilayah Kota I'asikmalaya
3. Wilayah sekitar Kota Tasikmalaya yang berbatasan langsung
akan saling berpengaruh dan saling keterkaitan antar sumbu
perkembangan (yang kuat dan sedang), dan ada pula fungsi
bersama antara bagian Kota Tasikmalaya dengan wilayah
sekitar berupa peftanian dan konservasi. (Lihat Gambar
2.7) Dari gambar tersebut dapat diringkaskan sebagai
berikut:
o Sumbu perkembangan kuat; yang terletak mengikuti
keberadaan jaringan jalan utama yang menghubungkan
Kota Tasikmalaya dengan wilayah sekitar, dengan
pertumbuhan berupa kawasan terbangun dan kegiatan
jasa dan niaga. Ada 3 lokasi dengan karaKer ini, yaitu :
(1). Sumbu Tasikmalaya - Cikoneng - Ciamis,
(2). Sumbu TasikmalaYa - CisaYong,
(3). Sumbu Tasikmalaya - Singaparna.
o Sumbu perkembangan sedang; yang terletak mengikuti
keberadaan jaringan jalan cabang yang menghubungkan
Kota Tasikmalaya dengan wilayah sekitar, dengan
pertumbuhan yang belum sepesat tipe di atas, dan selain
kegiatan jasa dan niaga yang baru muncul ternyata masih
dominan fungsi kegiatan perdesaan/peftanian. Dengan
daerahnya yaitu :
(1). Sumbu Tasikmalaya - Manonjaya,
(2). Sumbu Tasikmalaya - Sukaraja.
o Fungsi bersama pertanian dan konseruasi; yaitu
pada perbatasan yang ditandai oleh pemanfaatan
ruang pertanian dan konselasi atau yang
dipisahkan oleh sungai yang sekaligus sebagai batas
wilayah. Dengan daerahnYa Yaitu :(1). Sisi selatan dan utara Sungai Citanduy, dengan
pemanfaatan ruang sebagai pedanian dan
konseruasi (semPadan sungai),(2). Perbatasan sebelah barat laut dengan kaki
komplek pegunungan (G. Galunggung dll)'
dengan pemanfaatan ruang sebagaipeftanian/kawasan perdesaan serta fungsi
konseruasi,(3). Perbatasan sebelah tenggara, berupa
punggungan topografi minor (bukit-bukit) dan
Sungai Cikembang, dengan pemanfaatan ruang
sebagai pertanian lahan kering, hutan, dan
konservasi;(4). Perbatasan sebelah barat daya, dengan Sungai
Ciwulan sebagai pembatas, dan pemanfaatan
ruang sebagai pertanian lahan kering dan
konseruasi (sempadan sungai).
Halaman I I - l l
Rencana I.ata Ruang Wilayah Kota T'asikmalaya
2.3 Kaiian Peminfaatan Ruano dan Penqem-
banqannva
2.9.7 finiauan Administrasi Kota Tasikmalaya
Secara geografis Kota Tasikmalaya terletak antara 108 0 0B'
5L,62"- 108 o L}', 3L,77" BT dan 7 o 76' 14,64" - 7 0 27', 2,5" lS
dengan batas administratif adalah sebagai berikut :
- sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
(Kecamatan cisayong) sefta Kabupaten ciamis (dengan batas
Sungai Citanduy, Kecamatan Cihaurbeuti dan Cikoneng);
- sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Manonjaya dan
Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya
- sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya
(dengan batas Sungai Ciwulan) ;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya'
sedangkan luas wilayah Kota Tasikmalaya dapat diuraikan
berdasarkan beberapa versi yaitu berdasarkan Prcfil Kecamatan,
Revisi Renstra Kota Tasikmalaya tahun 2002 - 2007 dan Data
Pokok Pembangunan Kota Tasikmalaya tahun 2003, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat Pada Tabel II.l dan Gambar 2.1'
Berdasarkan hasil kesepakatan di dalam forum Dialog pada
tanggal 23 Oktober 2003 (Bapeda Kota Tasikmalaya KompleK
Perkantoran Pemda Kota Tasikmalaya), memutuskan luas Kota
Tabel ll.1
LUA$ IIIILAYA}| |(OTA TASKIIALAYA
ffi Renstra oan 0ala Pototr Punbngnan Kda T xkndaya 2N3
Tasikmalaya disesuaikan dengan hasil Renstra, karena
secara nasional telah ditetapkan luasnya t7.L56'20 Ha
berdasarkan UU No. 10 tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Tasikmalaya. Selanjutnya didalam pembahasan ini,
luas yang akan dipergunakan mengacu kepada peraturan
nasional dan daerah yang telah ditetapkan (UU No.10 tahun
2001 dan Revisi Renstra).
llo. }(mmahnJumlah DesalKelunhanLuas (t|tlProfil
Luas (}|rlRcnstn
Lues (t|a|DahPokok
1 ClhiJeuno6 Kelurahan 5$,45 530,02 539,422 Cipedes { Kelurahan 730,81810,01 900,85J Tavanc 5 Kelurahan 492,13533,03 722,M4 Indihianq13 Desa 3.i80,533.010,032.842,505 Cibeuteum15Deu 3,237,162.941,033,1m,970 TamansadSDesa 2,042,542.852.023.794,55I Kawdu 10 Desa 3,533,544.112,044,290,40I l,|anqkttbumiI Desa 2,191,042.$8,02 2.455,09Kohlasihndtyat6 Krhnhnl54 hu 17.166,10.|7.166,1018.652,55
Halaman II- 12
Rencanq T'ata Ruong Wiluyah Kota Tasihmalayo
2.3.2 Kajian Fisik Dasar
A). Bentang AlamKecamatan yang paling tinggi berada di Desa Bungursari Kec.Indihiang (kaki G.Galunggung) yaitu 503 m dpl sedangkan yangterendah berada di Desa Urug Kec. Kawalu yaitu sekitar 201 mdpl, dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa KotaTasikmalaya menurut klasifikasi iklim menurut Junghuhntermasuk ke dalam Zone Panas yang suhunya berkisar antara25.'C - 30" C. Kalau ditinjau
dari zonefikasi iklim daerah tropika Kota Tasikmalaptermasuk ke dalam kategori tipe iklim Tierra Gliente,dimana daerah ini sangat cocok untuk jenis tanamanpangan dan perkebunan sehingga tidak mengherankanapabila di Kota Tasikmalaya masih terdapat sawah irigasiteknis dan perkebunan, untuk lebih jelasnya mengenaiketinggian masing-masing kecamatan yang berada di KotaTasikmalaya dapat dilihat Pada Tabet II.2.
Tabel ll.2KETINGGIAN WILAYAH KECAMATAN
DI KOTA TASIKMALAYA
f{o Kecamatan Tlnggidari muka laut (m dpl I1 Cihideuns 349 ndpl (Kel Nagara^/ansi) - 365 mdd (Kel. Cilembano)2 Cipedes 333 mdpl (Kel. Sukamanah) - 398 mdpl (Kel. Cioedes)3 Tawano 340 ndpl (Kel. Lengkon$ari) - 359 mdd (Kel. lGhuripan)4 Indhiano 410 mdpl (Desa Sukaiava) - 503 mdpl (Desa Bunoursari)5 Cibeureum ?50,ndd (Desa Singkup) - 362 mdd (Desa Setiaiava)6 Tamansari 347 mdd (DEa Setiamulyal -MB mdd (Desa Setiawarsi)7 Kaaalu ?01 qdd (Desa Urug) -445 mdpl (Desa Gununo tanOatatI Mangkubumi 343 mdd(Desa Sambongjaya) -473 mdpl (Desa Oparvitra)
Sumber HasilDelineasi Peta Rupa Bumi- Bakostrtanat, Tahun lggg
Hafaman II - 14
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota'l'usiknnlaya
B). Curah Huian
Curah hujan di Kota Tasikmalaya termasuk kedalam golongan
cukup tinggi dan didominasi dengan bulan basah (curah hujan >
100 mm), dengan rata-rata Curah Hujan 4.751mm/tahun.
Dimana perbadingan bulan basah dan bulan kering mencapai 98o/o bulan basah atau kata lain iklim di daerah ini termasuk iklim
basah (wet climate). Dengan kondisi iklim sepefti ini ada
beberapa keuntungan yang dapat diambil, yaitu cadangan air
tanah akan selalu terjaga karena
proses infiltrasi air hujan ke tanah cukup tinggi (catatan :
vqebsi yang ada cukup mendukung teriadinya proffi
infiltasi terrebut), sehingga vegetasi dan fauna sefta
ekosistem yang ada akan turnbuh dan berkembang. Untuk
itu dapat dihitung besarnya evapotranspirasi dari rata-rata
suhu udara sebesar 25,7 o C, menghasilkan 135 mm/tahun.
Dengan demikian akan mendukung formasi bentang alam
bagi terselenggaranya kegiatan pertanian dan perkebunan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Pada Tabel II.3.
Tabcl ll.3PERHITUNGAN CURAH HUJAN DAN EVAPOTRANSPIRASI (PANgUAPANI DI KOTA TASIKMATAYA
TAHUN t99lt - 2001
Keterangan: - Tidak ada dataperhitungan Prosentase Bulan Basah: Jumlah Bulan Basah /Rata-Rata Tolal = 98o/o
Perhitungan Evapotranspirasi : ET = c.l^ = 135 mm/thrr.ET = evapotranspirasi (mm/thn), c dan n = koefisien kondisi setempat
Halaman I I - 15
Rencana Tata Ruung Wilayah Kotu I'asihmalaya
C). Gslogi dan Jenis Tanah
Struftur geologi Kota Tasikmalaya berdasarkan hasil kajian Peta
Geologi lembar Tasikmalaya (T. Budhitrisna, t982), pada bagian
utara, tengah dan selatan terdapat sesar normal (normal fault)
sesar naik (thurtis fault) sefta lipatan berupa antiklin dan siklin.
Pola struktur sesar normal akan menimbulkan pemotongan pada
bagian tubuh batuan dan umumnya membentuk gawir,
sedangkan sesar naik disamping dapat membentuk gawir juga
perlapisan batuan menjadi berlipat-lipat dan hancur, bidang
pemotongan ini merupakan bidang lemah yang biasanya
membentuk gawir-gawir curam dan terjal dimana proses gerakan
tanah ini dapnt berkembang, hal ini sering terlihat pada bantaran
sungai akibat pengikisan dan penyempitan. untuk jenis tanah
demikian memiliki lapisan solum tanah yang tebal sampai sangat
tebal 130 cm - 500 cm bahkan lebih, Tanah penutup lempung
lanauan lempung pasiran benryama coklat-coklat kekuningan,
keras, plastis, rapuh, permeabilitas sedang ketebalan 0'5 - 5
meter. Tekstur seluruh solum umumnya liat, sedangkan
struKurnya remah dan gembur serta mempunyai daya menahan
air cukup baik. Adapun beberapa formasi atau jenis batuan yang
terdapat di Kota Tasikmalaya dapat di lihat Pada Gambar 2.9.
D). HidrolqiAir PermukaanAir permukaan adalah air yang terdapat di sungai, rawa,
cekungan, (danau/situ), serta sungai-sungai sepefti S.
Citanduy, S. Ciloseh, S. Ciwulan, S. Cibanjaran dengan Anak
Sungai; Cihideung/Dalem Suba, Cipedes, Ciromban,
Cidukuh, Cicacaban, Cibadodon, Cikalang, Tonggong
Londok, Cibeureum dan Cimulu. Sungai-sungai tersebut
mengalir sepanjang tahun dan bermuara di S. Citanduy
(kecuali S. Ciwulan). Secara mako sungai/anak sungai
tersebut merupakan Wilayah Aliran Sungai (WAS) Citanduy
dan Sub-WAS Ciloseh dan Cimulu. Di Wilayah Kob
Tasikmalaya terdapat 2 WAS yaitu WAS Citanduy dengan
lirnpasan air sungai rata-rata bulanan adalah 17 m3/detik
atau rata-rata harian sekitar 5,5 m3/detik dan WAS Ciwulan
yang mempunyai luas 1.165 l(m2 dengan rata-rata
tangkapan air harian sebesar !3,7 m3 /detik. S. Citanduy
merupakan batas di bagian Utara mulai dari Cisayong dan
Indihiang yang mengalir ke arah timur melalui Kecamatan
Manonjaya, sedangkan WAS Ciwulan berhulu di Gn'
Galunggung yang mengalir kearah Selatan melalui
Kecamatan Singaparna menuju Kecamatan Sukaraja yang
terdiri dari S. Ciwulan, S. Cikunir, S. Cmerah, S. Cikupang,
dan S. Cisaruni (Lihat Gambar 2.10).
Halaman II - 16
RENCANA TATA RUANG WILAYAH( RTRW }
KOTA TASIKMALAYA
Garrrbar: 2 9
LITOLOCI
KETERANiGAN
[Ill Bata" xora
[Tl Beb" K"."-.t"n
ffr r"unff i Retxereralpi
Fl .latur Listrik Tegangan Tinggl
[ l Sungureneksunga i
fl D.nuu r situ / Kotam
f] tonuo CiueurerttrVwkiadtmta
f] enaopon ounung Api Muda
f] formui Cantayang. HrtEng dan B€ntaho
f] Irtuc.-pins
I Enarpon atuvlat sungal
S s.*t, nyata atau dlFnrklmkan
@ e"nc-nrng Lttobgl
Surnb€/ tuta fboe Peb RuF Bumt Ba,/ros6erE/dts gg dan Ct/d IKONOS O t
Sutrdhf hI. fema,ik Peta Hdt@bgr OGfL OA
0 r,00 1,:5 150 KnSa-fr.r-
gffi PEMERTI{TAH rW KOTA TASIKMAI.AYAY
HalamanI I -
Rencana T'ata Ruang Wiloyah Kota T'asihmalaya
Disamping itu terdapat pula sumber daya air potensial yang
berupa situ/waduk (menurut Perda Propinsi Jawa Barat No. 2
tahun 7996), terdapat 7 lokasi danau/situ di Kota Tasikmalaya.
Keberadaan situ-situ tersebut berdasarkan hasil kajian Status
Lingkungan Hidup Daerah, harus dijaga agar tetap memenuhi
standar bakumutu. Hal ini untuk menghindari terjadinya
eutrophykasiakibat pemakaian bahan kimia organik phosfat dari
hasil pelarutan pupuk di kawasan pertanian yang berlebihan.
Disamping itu yang membebani perairan situ/danau adalah
buangan limbah domestik yang lansung dibuang ke badan air
setempat.
Dampak yang ditimbulkan terhadap perairan danau/situ
dapat berupa ledakan (blooming) algae, sehingga bebannya
akan melebihi kapasitas self puifikasidanau atau cadangan
oksigen terlarut akan tersedot. Dari kondisi ini danau dapat
bersifat anaerob sehingga mematikan kehidupan akuatik
danau dan berbau gas HzS dan Amonia (NHg). Oleh sebab
itu kualitas air yang masuk ke badan perairan situ/danau
harus tetap dijaga, termasuk delineasi fisik badan situ yang
semakin menyusut luasnnya. Sebagai gambaran awal
diperlihatkan kondisi eksisting situ/danau yang ada di Kota
Tasikmalaya seperti Pada Tabel II.4.
Tabel l l .4DANAU/SITU DI KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2OO2
NamaSltuMaduk
Ekslsting
Luas(Ha)
Kedalaman(m)
Volume(mt)
Kapasltas(m"/det)
Arealyang dla i r l (Ha)
Lokasi Kondisi
Situ Gede 47 3 1.410.000 6.000 230 Mangkubumi Baik
Situ Cibeureum 7 1 .7 119 .000 7.500 69 Cibeureum Rusak BeratSitu Cipaiaran 0.92 1 .5 13.800 9.000 20 Cibeureum Rusak BeratSitu Malinopino 3,5 1 ,5 52.500 3.000 30 Cibeureum Rusak BeratSitu Boiono 3.43 1 .5 51.450 4.500 25 Cibeureum Rusak BeratSitu Cicangri * 3 3.000 65 Tamansari Rusak Berat
Situ Rusdi*) 3 3.000 98 Tamansari Rusak Berat
Sumler Revr'si Renstrj Kota Tasikmalaya 2OO2 - 2007 dan Status Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Kmpraswil 2OO1Ketet'angan : *) lt fil ik ['eroron gan
Halaman II - 19
Rencana ll.ata Ruang llilayah Kota T'osikmalaya
Tabel l l .5INVENTARISASI OAERAH IRtGASt DI KOTA TASIKMALAYA
Sedangkan areal pengairan yang terdapat di wilayah Kota
Tasikmalaya berupa irigasi teknis yang mengairi area seluas
2.6ffi Hd, irigasi semi teknis seluas 3.366 Ha dan irigasi
perdesaan setuas 2.465 Ha. Semuanya dipergunakan untuk
mengairi sawah seluas 8.495 Ha atau 49,52 o/o dari luas wilayah
total Kota Tasikmalaya. Artinya Kota Tasikmalaya masih
didominasi oleh pesawahan, sehingga pengembangan kota
kedepan area pesawahan teknis masih tetap dipertahankan
untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Untuk itu
dikemukakan inventarisasi daerah irigasi Pada Tabel II.5.
Air Tanah
Air tanah dangkal di Kota Tasikmalaya yang bersumber dari
sumur dangkal dapat ditemukan pada kedalaman antara < 3
- 10 meter (Lihat Gambar 2.11). Untuk sumur gali sampai bisa
keluar air, antara 1,5 - 7 meter. Sumber mata air di Kota
Tasikmalaya berasal dari mata air dan sungai. untuk pelayanan
air bersih pada urnumnya berasal dari cipondok Kecamatan
Leuwisari dan mata air cibunigeulis di Kecamatan Indihiang yang
memiliki debit atau kapasitas produksi 15 -60 liter/detik. Data
tentang kawasan mata air yang tedapat di Kota Tasikmalaya
dapat dilihat Pada Tabel II.6.
Smrtpr: Rensta l6la Tffiikrndaya nO2 - nO7ieCraqan: -Xondisi Jilinqan tuig€lsi F'UlFwt|qintah T baih 16 % rc€k bqat dan l2'Stiqan'
- - Kadaan J*ittgan hgtasi perdesaan 24 % baik, 56 16 rus8//- berat dan 21 ?6 ru3ak dngan
TAHUN 2OO2
No. Drerdr lrherllnkrl Yrnr Dl A&I Tiatkrl
JrtlngrnKqrnDhtr A M ( H r )
ikmtq rloo C l. MmgKuDWr2 KswsluI CihidcunS
4. 'l
!san8
5. Cib$Eu6. Tmmsri
69525
l l o
2tt)
lgmls(2.66a l la)
Cikol !ns Citulec l o t xmr I ertrrs(3 366 | lu)ci lNh C rl{ucuor 214
(l lndihiang 192
Cibarr iaran . l 3 5
Cisal€ Cikrsh In. l ih iunx 198
Citanlul Citsnd l. lodrunB 653('1
8 Silu (ic& Cibejmn l. Mtngkubumr2. Cihideunc
l 4 )
85
Rotgkt* Cikr$h l . ln{thrsng?. Cigrle 125
l 0 Sulidmndi (:ilNh Pd.ksuYast JY', Pcrdc$sn(2.465 I lu)Cibuniccults
Lrl
I Muhsrg Sulsrindil
I BucsuMSukomulYo SutmulY!
t 6 Citqtscs Ct lo$h
Sukmsnrh
CivlimCidukuh Sukurnansh
CnrulutI K6hur
C6une Mirdi Ci\ulroc
2 t Cicunh74 )c lcm Suba
Cik$oc26 Cinlngliu
Tmuon! l.(ndol
] B Silu
29 Dan Amsidl(, Cilrmoirnn1 l
32 Cit6laracibcls
Cim0rElu (isun! Tordalu
cib Cibmcbu\:16 Ctlo.rnt0r t l rur
37 ('ii6rt ' f
1t Taniuc3940 CG
Talalrsi
Cikrdu TalrcasiJ u n l r h ( l h )
Halaman II - 20
Rcncana'l'ata Ruang |l/iloyah Kota'l'usikmaluya
Tabel II.5KAWASAN SEKITAR MATA AIR DI KOTATASIKMAI.AYA
NoNama
Mata Alr
Debit(liter/ det)
Lokasl Keterangan
Maks M in Desa Kecamatan
ICibunigeulis OU 1 5 Clbunigeulis Indihiang Dirnanfaatkan
PDAM
Clbangbay n l (n Setlawargi Tamansarl Belumdimanfaatka n
3Cianjur II 65 18 Linggajaya Mangkubumi Lahan milik
Deoranoan
Sumber: ienstra Kota Tasikmalaya 2002 - 2007'
untuk sistem akuifer di wilayah Kota Tasikmalaya yang dapat
dimanfaatkan utnuk pengambilan air, secara garis besr dibagi
menjadi 3 (tiga) kelompok, antara lain (Lihat Gambar 2'L2):
. Sistem aktrifer tunggal pada unit vulkanik terdiri dari endapan
kipas alluvium yang merupakan deposit dari lahar berkisar
dan bolder lava, mempunyai luas penyebaran sekitar 140
Kmz, berada pada ketinggian antara 300 sampai 500 meter
dan mempunyai ketebalan kurang dari 40 meter, kedalaman
air muka tanah tersebut berkisar kurang dari 5 meter dari
permukaan tanah setempat.
. Sistem akuifer pada celahan-celahan batuan Sedimen tersier
yangtermasukpadaFormas iHa lang,Formas iBentangdan
Formasi Genteng tersebar di bagian selatan dengan
kedalaman akuifer berkisar antara 40 meter sampai 150
meter dengan muka air tanah berkisar antara 5 - L2 meter
dari permukaan tanah setempat.
. Sistem akuifer rekahan-rekahan yang dibentuk oleh
batu gamping tersebar di bagian selatan sekitar wilayah
Sukaraja ukurannya mempunyai kedalaman muka air
tanah lebih dari 10 meter atau langka.
2,9.9 Penggunaan Lahan Kob Tasikmalaya
penggunaan lahan di Kota Tasikmalaya masih didominasi
oleh lahan non terbangun sepefti pertanian lahan kering'
ladang dan tegalan, perkebunan rakyat, lahan tidak
produktif, dan pengangonan yaitu sekitar 6.318,195 Ha
(36,830/o) sedangkan unhrk permukiman yaitu berupa
perumahan dan pekarangan sekitar 3'425,72L Ha
(L9,97o/o). Urrtuk lebih jelasnya mengenai penggunaan
lahan di Kota Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel II'7
dan Gambar 2'13' Taber rr.7
PENGGUNAAN TAHAN DI KOTA TASIIOIATAYA TAHUN2002
ffi innaaya Tahun 2 oo2 -2007
No Jenis Penggunaln !-lh!n- Llas (Ha) (C{t)
Permukiman, beruPa Perumahan danoekaranoan
3.42s,72r Ha L9,97
2 Sawah irigasi teknis 4.042,633Ha 23.56
3 Sawah irioasi oedesaan (non teknis) 2.465.000 Ha 14.37
4Pertanian lahan kering, ladang dantegalan, perkebunan rakyat, lahan tidaknroduktif. dan Denoaoonan
6.318,195 Ha 36,83
5 Hutan Negara 342,900 Ha 1.99
tt Danau atau situ L77,440 Ha r,o47 Emoano atau kolam 384.311 Ha 2,24
Kota Tasikmalaya 17.156,20 Ha 100
Halaman I l - 22
Rencana T'ata Ruang lililayah Kota I'asikmalayo
Memperhatikan keberadaan atdu kondisi pola penggunaan lahan
berdasarkan fisik dasar di Kota Tasikmalaya yang efektif untuk
pengembangan perkotaan dengan kemiringan berkisar antar 0 -
15 o/o seluas t2.998,227 Ha. Sedangkan bila mempeftimbangkan
faktor pembatas fisik yaitu aliran Sungai (Citanduy dan Cisoleh)
yang melalui Kota Tasikmalaya maka luas fungsional kota yang
efeKif untuk dapat dikembangkan sebagai kawasan perkotaan
sebesar L2.593,227 Ha (73,40 o/o) dari seluruh kota yaitu sebesar
t7.L56,20 Ha, sedangkan lahan yang termasuk kawasan lindung
adalah 4.562,973 Ha. Apabila dilihat dari data di atas maka dapat
disimpulkon bahwa Kota Tasikmalaya memiliki lahan cadangan
yang memadai untuk digunakan sebagai kegiatan perkotaan,
umumnya pola penggunaan lahan berupa pola melebar dan
cenderung mengikuti jaringan jalan sehingga dapat memberikan
interaksi dan aksesibilitas dengan fungsi kegiatan lainnya.
Dari prinsip struktur pemanfaatan ruang perkotaan, maka untuk
ruang wilayah Kota Tasikmalaya dapat diindikasikan pola umum
dengan 4 karaKer fisik binaan atau pemanfaatan ruang, sebagai
berikut :
t, "Pttfit kotd', dengan karaKer intensif perkotaan, dengan
kegiatan dan pemanfaatan ruang meliputi perdagangan &jasa, perkantoran pemerintahan, fasilitas-fasilitas utama
kota, dan perumahan tipe pusat kota;
2. &nderung dominasi perkoban, yang mengitari"pusat kota", dengan karakter berupa pergeseran yang
terus-menerus menjadi perkotaan (urbanized) yang
terlihat dari pergeseran penggunaan lahan dari non-terbangun (umumnya lahan peftanian) menjaditerbangun;
3. Transisi dari petdman ke perkotaan di mas
datang, di mana dewasa ini masih menonjol karaKerperdesaan dengan kegiatan atau penggunaan lahanpeftanian, di masa datang secara seleKif akan bergesermenjadi perkotaan (urbanized);
4. Perdsaan dan pertanian lahan kering, dewasa inimasih sangat jarang penduduknya dan kegiatan ataupenggunaan lahan didominasi oleh peftanian lahankering (kebun, tegalan, hutan); secara sangat selelGiflokasi-lokasi teftentu dapat bergeser menjadiperkotaa n (spot-spot).
Fenomena yang harus menjadi perhatian pada kawasancenderung dominasi perkotaan dan kawasan transisi dariperdesaan ke perkotaan di masa datang, yaifu keberadaansawah beririgasi teknis. Pada kedua kawasan tersebutterdapat lahan-lahan sawah, yang didukung oleh prasarana
berupa saluran irigasi.
Halaman II - 25
Rencana Tato Ruang llilu-vah Kota Tasikmolayo
Saluran irigasi yang sangat menonjol peranannya adalah
Saluran lrigasi Cikunten II yang melintasi bagian tengah Kota
Tasikmalaya, mengalir dari arah barat (Kec. Mangkubumi) ke
arah timur (Kec. Cibeureum).
Sehubungan dengan itu, ruang atau lahan sawah yang akan
bergeser menjadi terbangun harus diseleksi dengan
seksama. Khusus pada kawasan "pusat kota" dan cenderung
dominasi perkotaan dapat dilihat adanya fungsi-fungsi atau
kegiatan yang pelayanannya menunjukkan karalGer kegiatan
primer (fungsi kota) sebagai pusat pelayanan wilayah
sekitamya (hinterland), y?ng antara lain adalah:
. Perdagangan dan jasa,
. Industri dan pergudangan,
. Terminal dan stasiun KA,
. Militer, yaitu AURI dengan Lanud di Cibeureum.
Sebagai perbandingan, dikemukakan besaran luas
berdasarkan hasil perhitungan dari Peta Rupa Bumi Skala
1:25000 dengan hasil interpretasi citra Ikonos tahun 2001-
dan suruey lapangan sefta penyesuaian dari Draft Akhir
Data Pokok Pembangunan Kota Tasikmalaya, sehingga
diperoleh data hasil penyesuaian Pada Tabel II'8.
Sedangkan dari perhitungan Pada Tabel II.9,
diperoleh
. Pemerintahan,
. Pendidikan;
suryey.
Tabell l .8POLA PENGGUNMIiI I.AHAN KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2{l()3
No KecamatanPenggunaan lahan Kota Tasikmalaya (Ha) Tolal
Luasfia)
Permukiman/Terbanqun
Bandara SawahlriqasiTeltnis
SawahTadah Huian
Tegalan Kebun Situ/Danau
SemaUBelukar
Hutan
12345678
)ihideung)ipedesfawangndihianglibeureumfamansari(awaluVlanokubumi
340,14406,48338,68734,07870,14400,63586,79588,76
5,48
163,42326,79188,37
1.524,761.292,77
120,U269,08
1.137,59
18,86
151,20124,98516,19918,2360.01
10,1613,082,695,88
13,91514,70103,2316,79
lz,tg2,57
142,32567,22
1.215,832.025,44
34,27
48,0020,00
16,3032,610,71
431,7432,8155,9046,74
530.60162,55
530,02810,01533,03
2.989,952.955,322.U3,784.112,072.368,02
Jumlah (Ha) 4.265,68 5,48 5.023.33 1.789,46 680,43 3.999,85 68.00 1,1U,41 162.55 17j4220Peta Bumi Tahun 1999 Tahun 2N1 dan hasilAVaSumber HasilPefiitungan Luas (super Impose) Rupa :25M0, dengan
Halaman l l - 26
!! y,-,:1ytU ::. -t!: l':t -l!::!'t' t!," -[ 1 : l:' J:tL!:y, n t
Tztftl ll.gtlott Po.hiturtgan Pengchnlnllan P€nogtnaan Lrhan 0s.dartrkan Lu:
Di Kota fasik.nalrya
l l . r {
l t lu\Jro I f t i ld. lxclrr l
Ortt, Pct. t Citur
S t r r . l :
!!t r tu4i.$ "!
Ldd 4l!'t'|d t!''t"'rr'r"d.r|'.fuge.g'
edrrk,edr@ tule r oq* wrt.rtksrli tur i elr ' Bs.ut* r{g' 4:'|&tuqc
*!*i
i.tf.
t
A. Nrdr j t !hJsr0 Pcrlr{er{rn S. lamp.t
b . JJd t t . l rdsanlFru.^ 5d0rt
A!. S€n9rJ.^ Jl lurh SUff
Ar : ScnrPJ.n O.^.!
ll . tgrvr.rn OeJ&Yr
Itr s F.wrr.o Bddrrt Ouldro! I'hdu.{
t | r t . l td.n (P.rtrdJrr . Rrt tr t ,
. l ' ! rU(.( t rn t . rrr , r Plr lJ.v.rr {r , r rqUJ clr . . tu$ io r .n"r[ ' | ] . t t : .
. I ' r r U c r c . . I ( . r r . , r f i c r r r J U . , l l d d ' J . \ . r r t t U l . r c l ( r u " I l . l I i
. Surbro l r Mdd tuuM Lk [d |g Pc , ! l {1 . { .n Sdcn lga t la r tBdJp K.$r ld r l Erdadt t r ' J . t ' 'A
. Sun l r . r { r i Xr ( . t .n tuudrJ Pswd\ r r^ S . td .n t { t .6udd.y . tJ . r lu .vJ r r r - i t r i rung dd i l t l l l t t c l t laJ lP Xuwr .an 8ud{ lJya : ' l l . l 0 ' l
l- lalarnarr l l 2't
Rencana T'ata Ruong l{ilayah Kota Tasikmaloyo
inficrmasi bahwa dari hasil tersebut terdapat pergeseran
lahan dari lahan peftanian dan lahan kering berubah menjadi
lahan terbangun.
Diperkirakan berdasarkan penampalan peta eksisting dan
rencana, kondisi lahan peftanian bergeser menjadi L3,09 olo
hilang menjadi lahan terbangun. Begitu pula untuk lahan
kering berubah menjadi lahan terbangun sebesar 27,47 o/o.
Bila dilihat dari sumbangan murni kawasan lindung
perlindungan setempat (sempadan sungai, sempadanjaringan listrik/SuTT dan sempadan situ/danau) terhadap
kawasan budidaya hanya 3,75 o/o, namun bila digabungkan
antara kawasan lindung pedindungan setempat, kawasan
budidaya berfungsi lindung (hutan perhutani dan hutan
rakyat) serta Ruang Terbuka Hijau dapat mencapai 39,91o/o.
lika dikonversikan dengan RTRW Propinsi Jawa Barat yang
menghendaki sumbangan terhadap kawasan lindung (45 o/o),
ternyata tidak dapat terpenuhi. Hal ini terjadi karena kondisi
eksisting yang ada bukan berupa tegakan tinggi dan
cenderung hamparan lahan pesawahan maupun lahan
kering. Namun demikian tetap mengacu pada konsep
ekologis dalam mempertahankan ruang terbuka hijau yang
ada maupun kawasan lindung perlindungan setempat secara
konsisten.
2.4 EeBendudg@
2.4.7 Kepadahn dan Distribusi Penduduk
lumlah penduduk Kota Tasikmalaya pada tahun 2001
adalah 545.587 jiwa dengan rata-rata kepadatan 32
jiwa/Ha. Dimana konsentrasi penduduk berada di 3 (tiga)
kecamatan (pusat kota) yaitu Cihideung, Cipedes dan
Tawang dengan kepadatan di atas rata-rata Kota
Tasikmalaya. Kondisi ini dipengaruhi oleh kegiatan di pusat
kota dengan berbagai fasilitas ekonomi, infrastruktur dan
pusat kegiatan wilayah sehingga mampu menarik penduduk
di sekitarnya. Untuk lebih jelasnya mengenai kepadatan dan
persebaran penduduk per wilayah kecamatan di Kota
Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel I[.10.
Tabcl II.IO
KEPADATAN PENOUDUK DT KOTA TASIIGIALAYA
TAHUI{ 2OO1
Halaman l l- 28
Rencana I'ato Ruang Wilayah Kota I'asikmaloya
2.4.2 Struktur Penduduk
Struktur penduduk di Kota Tasikmalaya dapat dilihat dari
beberapa aspek, antara lain struKur penduduk berdasarkan
mata pencaharian dan umur. Untuk lebih jelasnya dapat
diuraikan sebagai berikut :
2.4,2,1 Struktur PendudukPencaharian
Menurut Mata
Berdasarkan data dari Rensffa Kota Tasikmalaya, besarnya
lapangan pekerjaan penduduk menurut mata pencaharian,
sebagian besar bekerja di seKor peftanian, indus:fi
pengolahan, PNS fiasa pelayanan), Penjahit (kerajinan
bordir) dan Pedagang. Hal ini disebabkan karena dengan
semakin berkembangnya Kota Tasikmalaya maka tuntutanjasa pelayanan juga semakin-meningkat. Oleh sebab itu tidak
mengherankan jika ke depan sektor industri, jasa danperdagangan merupakan sektor yang paling dominan dalam
menyerap tenaga kerja.
Secara keseluruhan serapan tenaga kerja di Kota
Ta si kma laya sebesar 234.4L9 jiwa, di mana kesem pata n kerja
mencapai 44,2L o/o. Untuk lebih jelasnya mengenai struKurpenduduk menurut mata pencaharian dapat dUabarkan pada
Tabel II.11.
Tabel II.11JUMI.AH PENDUIX'K USIA > 15 TAHUN MENURUT IAPANGAN
USAHA DI KOTA TASIKMAI.AYA
2.4.2.2 Struktur Penduduk Menurut Umur
Dari komposisi penduduk menurut kelompok umur terlihat
bahwa penduduk usia produ|Gif di Kota Tasikmalaya cukup
tinggi, yaitu sebesar 361.339 jiwa atau 69,51 06 dari jumlah
penduduk seluruhnya. Banyaknya jumlah penduduk usiaproduKif merupakan potensi bagi penyediaan sumber daya
manusia. Besamya jumlah penduduk usia produKif perlu
diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, hal ini
untuk mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran.
Berdasarkan data kependudukan dari Dinas Kependudukan
dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya Tahun 2002, strul(ur
No. lapangan Usaha Jumlah (Jiwa) Prosentase1 Peternakan tanaman
pangant4.23t 6,07
2 Perkebunan 299 0.133 Perikanan 484 0,2L4 Peternakan 7W 0,305 Pertanian lainnya 4.183 t,786 Industri penqolahan 30.134 12,857 Perdagangan 36.n6 L5,708 Jasa 81.298 34,69 Anqkutan 8.337 3,5610 Lain-lain 57.9s3 24,72
Kota Tasikmalaya 234.4t9 100
Sumbq: Rensta Kota Tasilonlya Tahun 2M2-2007
Halaman l l - 29
Renca n u'I'uta Rua n g l{ilu-yah Kota 7'a sik malaya
pendudi.rk menurut kelompok umur menunjukkan jumlah dan Tabel II.12
prosentase penduduk kelompok umur o - 4 tahun adalah PENDUDUKMENURUTJIIf$?MINDANSEXRArro
sebesar 51.975 jiwa (10 o/o), 5 - 9 tahun adalah 4L.249 jiwa
(7,93 o/o),10 - 14 tahun adalah 49.8L4 jiwa (9,58 o/o), umur
penduduk usia produKif yaitu 15 - 65 tahun adalah 361.339
jiwa (69,51 o/o) dan penduduk pada kelompok umur 65 tahun
ke atas jumlah dan prosentasenya mencapai 15.473 jiwa
(2,98o/o).
2.4.2"3 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin
dan Sex Ratio
Untuk struktur penduduk menurut jenis kelamin,perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan hampir
sama. Dimana sex ratio masing-masing kecamatan yang
terbesar adalah Kec. Kawalu, Kec. Cibeureum dan Ka.
Tamansari (lihat Pada Tabel II.12).
2.4.3 Skenario Penduduk
Didalam mempertimbangkan perkembangan penduduk Kota
Tasikmalaya yang berflulGuatif, tentunya diperlukanpendekatan skenario pesimis (skenario 1) dan skenario
optimis (skenario 2). Dimana untuk proyeksi pada skenario 1
didasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 1990 dan Sensus
Penduduk SP tahun 2000 dengan rata-rata LPP 1,30 o/o.
No Kecamatan Penduduk (Jiwa) SexRatiolaki-laki Perempuan Jumlah
1 . Cihitleuno 32.899 33.990 66.889 97
2. Cioedes 32.844 33.r72 56.016 99
3. Tawano 29.57t 31.371 60s42 94
4. Indihiang 34.099 35.517 59.616 96
5 . Cibeureum 44.193 44.302 88.495 1006. Tamansari 27.334 27389 54.723 1007. Kawalu 35.2163 35.354 70.817 1008. Manokuhrmi 33.7L7 34.372 68.089 98
Jumlah (iiwa) 270.A2(, 275.467 545.5879umfu: Rensta Kota - 2007Tasiknnlaya
Sedangkan berdasarkan kondisi optimis atau hasil
kompromi LPP negatif disesuaikan dengan nilai positif
terkeci! dengan desa yang berdekatan dalam satu
kecamatan, sehingga diperoleh nilai LPP kompromi sebesar
t,92 o/o. Untuk lengkapnya dapat dilihat Pada Tabel II.13
dan Tabel II.14.
2.5@
2.5.7 Kualihs Udara
Potensi pencemaran udara secara keseluruhan masihdibawah bakumutu udara ambien. Hal ini tedihat dari hasil
pengukuran kualitas udara pada Pada Tabel II.15.
Halaman l l - 30
Rencano Thta Ruang l{ilayah Kota I'asikmalaya
' Junl$ pertud* SP 19*10, SP Z(fr, dn Ml dati 9PS Kola Tasltundaya' PenfuilA tatw proy*siadalai hasil ana/isrs tamn M3' LPP predikti una hrqan UP pedode 19n - M
Perhlbryn dllahilan nanvd nasfug-nasfiP denhelwiln
Tabel trI.13
PROYEKSI PENDUDUK KOTA TASIKIIALAYA PER KECATIATAN(Skenado 1)
Tabel II.l4
PROYEKSI PENDUDUK KOTA TASIKMAUYA(Skenario 2l
Tabel II.15Hasil Penrantauan Kualitas Udara
Di Pusat Kota Tasikmalaya
Dari tabel di atas terlihat bahwa konsentrasi CO berada
pada kondisi sedang atau perubahan kimia tidak terdeteksi,
Nox pada kondisi baik atau sedikit berbau dan debu pada
kondisi sedang atau penurunan pada jarak pandang
tertentu. Meskipun demikian masih berada di bawah
ambang batas, dengan demikian Kota Tasikmalaya masih
nyaman untuk dijadikan tempat tinggal.
2, 5, 2 Kefuradaan Vqlebsi
Melihat kondisi vegetasi berdasarkan tatanan iklim mikro
dan mako di Kota Tasikmalaya masih dalam kondisi
seimbang, meskipun masih terdapat kerusakan pada
beberapa bagian wilayah kota. Oleh sebab itu perlu ada
upaya penanganan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kelestarian habitabel ekosistem yang sehat dan nyaman.
Keleratgar:' Junlah Nttdrdrlir. SP 19W, SP 2M, dd1 Ml dati BPS tbta Taslknalaya' Petrdttdtl< tahm f,rc/y€iff,t addah hasil analisis tahm N3. Untuk proyeksi penduduk desa/kdurahan yang mernfliki LPP negatft digarilt dengan LPP desafielumhan
wktarnya (nasih dalEn sdu kqandan) yag rrslttit ddr NiN kecil
Tahun 2002
tlo Kecamahn Jumhh Pendudul tJiwal tPP9l00
PrcnksiPenduduk (JiwalDr . tugt, Dr.iorru arul ruo; z00l atfl
,tuoeung OJ,JJ( 0ll.lul tp.0o u . l 04.uJ, 0l.UL u t . l c :
2 )ipees 5E.14( 63.951 66.01r 0,9 65.941 69.46: 74.04i3 tawang \a )7 t 57.93 o.94: 4,0 fi.27i 59.29: 61.251
n0nrang 0L/u{ (J.n l 0y.0ll LO /t.ga a5.l I 96.34:Jbeuteum rl.vt UJ,4UI 6U.49i 1,] l 0t . l J l u4.10 l03.5Ur
0 amamsn JV. /0r {u. l{l 54./a t,tA 5z.tu 5E.64t tt/.001
I Gu/alu 56.18r s.091 70.81 1,61 69.51 75.U u.2t6 rubuml 5J.U? 65.12' 66.{l0l z,zq 70.39( 79.001 91.20;
KobTas[mahr f02.37: 52f.ll8l slt5E; 1,3 516.0391 5EE.23:6{5.391
tlo l(Gcr|ulrI Jmldr Pcn&rdut lJx.l Prcplsl Pcttddt* lJhrrl tPP srttptl 20115r. ulo Or . ZUrU t00t 200t z00l z0tl
o.t.rto v|.au E.S 66.0/l t iullt , I .iaoa
2 )ip€dc8 5E.14( fi}.gfl 66.01 65.9{l 60.4d 74.04' 1 , X
3 hwang 8.27/. t/.931 60.944 60.30i 61.78{ 70.5d t .0(
4 . tu l t . a l l a8.0rq nlnl !6.// l *t.:t1, z.z1JDA..trlUm lt.cz' tf,t.zrr lu.tnril g/.I9( 94.16{ ttr|.5{', t .&
6 lmtnt|d J9./01 tU.ltlr u.t'r4 52.5061 56.0+ 0/.tf,x
Cwatu 56.r8 66.09 70.6r: 69.57, 75.U u.n 2,4
6 rubuml 53.02, 6.lz' 6E,OE 70.30{ 70.6{ 91.2qt5tr3'
l , t l
Kd. f.akndry. lf.Ll7a la.wol 5.5.!E 5{t.t03l 5rEr5i
Halaman l l - 31
Ren ca n a'I'atu Ruo n g Wiluyah Kota T'asik malaya
Harapan tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam
Negeri Nomor 14 Tahun 1988 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau di wilayah perkotaan.
Untuk jenis vegetasi yang ada di Kota Tasikmalaya, rata-rata
jenis tanaman kebun atau jenis kayu-kayuan, sedangkan
yang ada disepanjang jalan yang teridentifikasi terdapat dua
jenis tanaman kebun/hias dan pelindung.
Begitu pentingnya vegetasi ini bagi keberlangsungan kualitas
lingkungan (udara, tanah dan air) di Kota Tasikmalaya
dimasa mendatang, mengingat manfaat yang diperoleh dari
adanya vegetasi adalah:
1). Estetika
Mampu meningkatkan daya tarik secara visual didalam
menciptakan keindahan lingkungan, sehingga nyaman dan
asri bagi keseimbangan kota (baik sebagai buffermaupun
jalur hijau sungai, jalan, dll).
2). Orologis
Kemampuan vegetasi didalam menciptakan ketersediaan
air tanah melalui perakaran yang bersifat menghisap,
menyerap dan mempertahankan air dalam tanah dan
sekaligus filter biologi terhadap air limbah. Berdasarkan
hasil penelitian Crey dan Deneke (1986), 1 Ha ruang
terbuka hijau (RTH) dapat menetralisir 736.000 liter
limbah cair yang dihasilkan oleh kurang lebih 5.000 orang.
3). HidrologisKemampuan vegetasi untuk menyerap air dalam jumlah
banyak ser€ sekaligus sebagai cadangan air atau
kantung air. Dimana 1 Ha RTH mampu menyimpan air
tanah 900 m3 / tahun.4). Klimatologis
Memberikan iklim yang sejuk dan nyaman, karena
mampu mengurangi suhu udara yang panas (1 Ha RTH
dapat mentransfer 4.000 ltr / hari air, yang berafti dapat
mengurangi suhu udara 5 - 8" ; Kamer, Kozlowski dan
Faderer, 1970 ).5). Edhapis
Memberikan tempat perjumpaan bagi kehidupan
binatang, juga sebagai tempat pedindungan plasma
nutfah.6), Ekologis
Keberadaan vegetasi dapat dikatakan sebagai penjamin
keseimbangan alam, sehingga prinsip kualitas lingkungan
dapat terjaga.7). Protektif
Vegetasi dapat berfungsi sebagai peredam
kebisingan (1 Ha RTH dapat meredam suara 7 dB per 30
m jarak dari sumber suara pada frekuensi kurang dari
1.000 CPS ; Embleton, 1963 atau meredam kebisingan
25-80 o/o ; CarPenter, 1975 ).
Hafaman l1- 32
Rencuna'l'uta Ruang l{ila-yah Koto T'usikmalaya
Mampu menahan angin sampai 75 - 85 o/o kekuatan
angin (Grey dan Deneke, 1986) dan sekaligus mengurangi
polusi, satu jalur vegetasi selebar 500 m yang mengelilingi
kompleks industri dapat menurunkan polusi yang
disebabkan oleh konsentrasi belerang dioksida sebesar
70 o/o dan nitrat dioksida 67 olo (Dobenitte, t97Z) .
8). Hygienis
Tanaman sebagai penghasil COz di siang hari, merupakan
pembersih udara yang sangat efeKif sebagai paru-paru
kota (untuk mencegah polusi udara). Mempunyai
kemampuan dalam menghasilkan Oz (1 Ha RTH dapat
menghasilkan 0,6 ton Oz untuk konsumsi 1.500
orang/hari, Gerakls, 1985), sedangkan berdasarkan kajian
Pakar Lingkungan ITB, Haryo Winarso, 1 (satu) orang
memerlukan 0,6 kg oKigen/hari karena sah: pohon besar
hanya menghasilkan 1,2 kg oksigen/hari.
9). Edukatif
Tanaman dapat juga bermanfaat untuk kepentingan
pendidikan bagi masyarakat dengan memberikan nama
latin dan lokal serta kegunaannya sehingga lebih
menghayati dan menjaga keberadaanya.
Secara umum jenis vegetasi pingir jalan yang ditemukan
selama perjumpaan dilapangan dapat dilihat Pada Tabel
Ir.16.
Berdasarkan kebutuhan tanaman tegakan tinggi didalam
keseimbangan lingkungan untuk Kota Tasikmalaya dengan
asumsi 1 (satu) orang membutuhkan 0,6 kg oksigen/hari,
sementara 1 pohon besar hanya menghasilkan t,2 kg
oksigen/hari. Jadi untuk Kota Tasikmalaya dengan jumlah
penduduk rencana (skenario 2) membutuhkan 272.794
batang pohon tegakan tinggi dengan luas 34,10 Ha. Dimana
kebutuhan Oz rx€ncdPai 327.352 kg/hari. Sedangkan Kota
Tasikmalaya mempunyai luas vegetasi tegakan tinggi
seluas t62,55 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota
Tasikmalaya masih memiliki potensi vegetasi yang cukup
luas atau mencapai 5 x lipat dari kebutuhan yang
diharapkan.
2,5,3 Daenh Rawan Benana
2.5.3.1Bahaya Gunung Api
Gunung api terdekat dengan Kota Tasikmalaya adalah
Gunung Galunggung yang terletak di sebelah barat laut
dengan tipe A (gunung api yang masih aktif). Letusan
terakhir terjadi pada tahun 1982 yang mengakibatkan
kerusakan yang cukup Parah.
Halaman l l - 33
Rencana T'ata Ruong Wilayah Kota I'asikmulaya
Tabcl ll.1(r
Jenis Vegetasi Jatan Yang Ada Di Kota Tasikrnalaya
Hasl l Pengarnatan Lapangan Tahun 2OO3
m ad Y a ni, M u stho pa, Peri rr tis Kel4-9lq-9!gall
Perint is Kemerdekaan. Ahmad Yani. Gunung
.Ha t t a , RE . Ma r tad ina ta . l r . H . Juanda ,
Letnan Harun, Boiong, Kawedanaan' Musthopa,
. H Juanda. Le tnan Harun. RE.
dan pengarnstan ge
Halaman l l - 34
Rencano Tata Ruang )l/ilayah Kota Tasikmaloya
Berdasarkan data dasar gunung api di Indonesia (Direktorat
Vulkanologi 1978) beberapa lokasi yang termasuk daerah
waspada antara lain sekitar alur Sungai Ciwulan, Cimerah
serta di bagian timur dan utara Kota Tasikmalaya.
yang lama serta erosi lateral yang kuat. Dari Gambar 2.L4
terlihat bahwa zona gerakan tanah sebagian besar di Kota
Tasikmalaya berada sepanjang sungai, seperti Sungai
Cikuniri SungaiCiwulan dan sebagian Sungai Citanduy.
Gerakan tanah di Kota Tasikmalaya berdimensi kecil
terutama daerah yang berbatasan dengan lembah sungaiyang berupa gawir-gawir peralihan litologi atau tebing
2.5.3.2 Kerentanan Gerakan Tanah
2,5,3.3 Rawan Banjir
Rawan banjir yang dimaksud disini adalah genangan air
sesaat, yang terjadi pada waKu musim hujan akibat tidak
memadainya drainase. Adapun jalan-jalan )ang sering
mengalami genangan sesaat terdapat 25 titilq yaitu:
1). Jalan Ir. H. luanda (depan Kantor Taspen)
2). Jalan Ir. H. luanda (depan Pom Bensin Panjajaran)
3). lalan Ir. H. Juanda (depan Garasi DLY)
4). lalan Ir. H. luanda (depan TerminalTasikmalaya)
5). Jalan Ardiwinangun (Pasar I Tasikmalaya)
6). Jalan Mayor SL Tobing (depan Pabrik Sabun Palem)
7). Jalan Siliwangi (depan Universitas Sliwangi)
8). Perempatan Jalan Siliwangi - Jalan Peta
9). lalan Perintis Kemerdekaan
10). Jalan Ampera (Panglayungan)
11). Persimpangan Jalan Gunung Sabeulah-Jalan Bantar
12). Pertigaan Jalan Elang Subandar-Jalan Utuy Sobandi
13). Jalan l€langsari
14). Jalan Pasar Pancasila
15). Jalan Pengadilan Agama
16). Jalan Nagarawangi
t7). Jalan Paledang
18). Persimpangan Jalan Noenoeng lisnasaputra-
Tamansari19). Jalan Bebedahan20). Perempatan Tamansari-Jalan Garuda2L). Jalan Dadaha22). Jalan Lewo Bantar23). Jalan HZ. Musdropa (depan BCA)24). Jalan Sukasari25). Jalan Benda Cinanjung
Dari 25 titjk banjir yang ada, yang paling parah mengalami
rawan genangan terutama pada musim hujan, dapat dilihat
Tabel IL.l7.
Halaman l l- 35
Rencana Ttta Ruang l{ilayah Kota Tasikmalaya
Trbel II.17
OAERAH/LOKASI RAWAN GENANGAN OI KOTA TASIKMALAYA SETELAH
No LokaslGenrngan
Dra[h P.ngala..nBungalrs lurn P.nyrb.b c.n.ngrn
I Padayun0en C|;unut
. Saluran drainala bercamPuldeng.n sebran l.lge8l
. Dhn nsi 3.[ran k€clYlldakmernrdal
. Adrnyr bcrgunan pcnyadaPuntuk hir.ei
. Da.reh landli (<t %)
2 Nyantong/Clrnulu
Clnunul
. saunn dralnasa bercamPuld6ng8n Baluran ldgasl
. Dlmenol saluran koclutldakmomadal
I AdanF bangunan pehyadapuntuk i.igsei
. Daerah landei (<l %)
3 Tugu R.la Clnunut
. Srlunn drrlna3a b€Mmput(bmrn t luran lflgag
. Dlrn nd allr,ran *calutidakmemadal
. Ada.ry. bcnguntn p..ry.drprntuk ldgp.l
. D..6h Itn.t i l<l *l
4 Pana.sll! Chbrn
. srlutln cninasc b€tEarmputd.man salur.n lrigali
. Ofnansl aals.n kcdltldakmoma(bl
. AcbnY. baqgun.n p€ny.daPrhftrL Hdfil
Surnber : Bapedd Kota Tasikmalaya, Tahun 2OO2
2.5,4 Neraca Sumber Daya Air
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata curah hujan danpenguapan yang terjadi, per1u dipertimbangkan koefisien
aliran air permukaan, yang terlihat Pada Tabel II.18.
Sedangkan perhitungan limpasan aliran air permukaan diKota Tasikmalaya dapat dilihat Pada Tabel II.l9 dan Tabel
rI.20.
Tabel II.IE
Koefitaen Allran Aar Pa.mukaan Bcrdraartrn Nllai RentangAngk! Koofftlon Allnn Permukaan
Meskipun besamya limpasan aliran air permukaan di ke-3(tiga) kecamatan tersebut relatif kecil (< 10.000 m%hn),namun potensi resapan teftinggi (359.466.518 m3/thn)
berada di Kecamatan Kawalu. Hal ini dimungkinkan karena
mempunyai hutan sekunder seluas 162,55 Ha. SedangkanKecamatan Cibeureum dan Tamansari memiliki beberapasitu yang merupakan sistem resapan dan penampung
I im pasan permukaan sebagai pengendali banjir.
Ponggunarn Lohsn Koeflrlen Allran RenttngKoefi3len Allr.n
-eilot8an:'Pusat Kegiatan f\ob (CBD)...' Kawasan |ndu3tr i . . . . . . . . . . ..Permukiman:a). Berdasarkan Kepadatan Bangunan
'Kcpadatan rcndeh (< 20 Beng/Ha)...'Kepadatan sedang (20€0 Bang/Ha).'Kepadatan tinggi (> 60 Beng/Ha).....
b). Bcrdasarkan De.rah Kcpadatan'Daerah dengan bangunan terpencar' Daerah permukaman agak padat..,...' Daerah petmukiman p€dat.. . . . . . . . . . . .
' Jalan 6spal, lantai bcton.....
Porderarn:' Kemiringan curam (> 20%)... , . . . . . . . . . . . . . . .. Kemirlnoen bercdombano I AC"-2OVnl.
0,90 - 0,950,80 - 0,90
0.25 - 0,400,40 - 0,700,70 - 0,E0
0,30 - 0,700,05 - 0,300,10 - 0,300,10 - 0 , '15
0,50 - 0,600,40 - 0,500.25 - 0,350,45 - 0,550,80 - 1,00o 4 0 - 0 8 5
0,930,85
0,330,550,75
0,500,160,20o,25
0,550,450,300,500,900.63
Kemiringan landai bergelombang (< 8%)..
Hutan, k€bun dan lsdang...Jalan Tanah... .
Halaman l l- 37
Rencana Tata Ruang *l/ilayah Koto Tasikmalaya
No Kec!matanLuae
lahan(Ha)
KoefisienRun Offlllilayah
Luas SebaranKoeftsien l,,ahan
m2ldrn;
Gurrh HuianPe|srtu!n
Lues(mlrthn)
1 Cihideung 530,02 0,61 3.248.700,0C 2s.175,91
2 Cipedes 810,01 0,sz 4.376.450,0C 38.475,4,
Tawang 533,03 0,6( 3.207.?50,0C 25.318,9
Indihiang 3.010,03 0,31 9.409.800,0c t42.976,4',.
Cibeureum 2.941,03 0r3: 9.663.100,0C 139.598,9:
Tamansari 2.852,02 0,27 7.779.500,0t 135.470,91
Kawalu 4,LL2,44 0,28 11.358.300,0( 195.321,9(
Mangkubumi 2.W,02 0,31 7.442.40,0,0(. 112.€0,91
Jumlah 17.156,20 or41 56.485.5OO,0( 814.919,8(
Sumber: Hasil Analisis
Tabel II.19
PERHITUNGAN KOEFISIET{ AURAN AIR PERMUKAAN
BERDASARKAN LUAS I.AHAT{
Tabel II.2OESTIMASI NERACA SUMBER DAYA AIR
BERDASARKATI LUAS IAHAN DAN CURAH HUJAI{
Untuk mengantisipasi limpasan yang terjadi dapat diusulkanpembuatan sistem resapan buatan dengan jumlah
keseluruhan 8.27L unit atau dibuatkan kolam resapan
sebanyak 18 unit, bisa juga dengan pembuatan RTH (ruang
terbuka hijau) tegakan tinggi seluas L04,94 Ha (Lihat
Tabel II.21). Jika dibandingkan dengan kondisi hutanprimer yang ada di Kota Tasikmalaya dengan luas 162,55
Ho, kondisinya masih cukup matltap. Oleh sebab itu
keberadaannya harus tetap dijaga agar keseimbanganlingkungan di perkotaan terkendali.
2.6 KondisiPerekonomian
Salah satu indikator unh.rk melihat pertumbuhan ekonomi
suatu ciaerah adalah laju pertumbuhan Prcduk Domestik
Regional Bruto, indikator tersebut menggambarkan Laju
Pertumbuhan Produk yang dihasilkan oleh seluruh kqiatan
ekonomi yang bisa digambarkan dengan data peftumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan.
2.6.7 Struktur Dan Ptkemfungan Ekonomi
Kota TasikmalayaPenyajian PDRB atas dasar harga konstan mencerminkanperubahan PDRB tanpa dipengaruhi oleh perubahan hargapng biasanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Perkembangan PDRB Kota Tasikmalaya baik berdasarkan
harga berlaku maupun harga konstan dapat dilihat pada
l{o Kecarnatan Limparan(Run-Off)/rnt/thnl
Rcsapan(Run-ln)(ml/thnl
Umpasanvs
RegaDrn
Cihideung 8.178.911 5.164.8,16 -3.014.06r
Cipedes 16.838.599 14.326.92t -2.s11.671
fawang 8.t20.4L2 s.375.334 -2.745.07t
Indihiang 134.537.956 295.825.372 161.287.4r(Gbeurzum 134.9B.2.# 275.866.261 14o.873.79:
famansari 105.389.62s 280.976.233 175.586.60r
lGwalu 22t.852.474 581.318.99: 359.466.51{
I Mangkubumi 83.7t2.822 t82.644.3ti 98.931.49!
Jumlah 7r3.623.267 1.641.494.276 927.475.OG
Sumfur: Hasil Analisis
Halaman l l- 38
Rencana Tata Ruang lltilayah Kota 'I'osikmaloyo
Tabel 11.21 r
usuut{}t slLEsTt^slBERDASARKIil tt tS ltHAII DAil CUR H tfiJ.nil
Kdem R6apan
Tabel 11.22 terlihat perkembangan PDRB KotaTasikmalaya baik berdasarkan harga berlaku maupun hargakonstan dari tahun 1993 sampai tahun 2001 mengalamikenaikan yaitu dari Rp.611.620.390,00 menjadiRp.2.227.966.200,00 untuk harga berlaku sedangkan untukharga konstan dari Rp.611.620.390,00 menjadiRp.892.255.090,00.
Sedangkan dilihat dari nilai PDRB Per Kecamatan (Lihat
Tabel II.23) baik berdasarkan harga berlaku maupunharga konstan mengalami peningkatan juga, PDRB yang
terbesar diperoleh dari Kecamatan Ghideung dan nilai PDRByang terkecil berasal dari Kecamatan Mangkubumi. Apabiladiambil kesimpulan menunjukkan perkembangan ekonomidi Kota Tasikmalaya mempunyai prospek yang bagusselama kurun waKu tersebut dan diharapkan untuk tahunyang akan datang lebih ditingkatkan lagi.
2,6.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi KotaTasikmalaya
Laju pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikatorperkembangan ekonomi suatu daerah. Indikator inimenunjukkan naik Udaknya produk yang diha$lkan olehseluruh kegiatan ekonomi di Kota Tasikmalaya. Tabel11.24 memperlihatkan laju peftumbuhan ekonomi
.vdn'lohr-litula rtl|t$:50n. Krdarn. Son.Plf,t!. Sn. Ld(.5m
Kelaangan:a = tutuo belonb = pasangan laftok / nongc = salwan psnasukan paril dari
peumahand= saringane= saluranpelimpasanf = dasar sumur dibed koikilg = muka airlamhh = parit (saluran drainase)
Keiaangaa = dindinb = kolamc = dasar kolam yang diberi kerikild = saluran pemasukan air dari perumahane = bunga alau lanaman berakar pendekf= bnamanlahunang = salwan limpasan
.lrolrtr .l0.dtrht-l*laAtfnh.S-LAln'5n-Pltse '50m. bhr.10 m
0,2E0,31
i,a15,8519,5139,91
Tampak Samping
Halaman l l- 39
Rencana Tata Ruang lhilayah Kota Tasihmalayu
Tabel11.22
PDRB KOTA TASIKMAI.AYABERDASARKAN HARGA BERLAKU & KONSTAN
TAHUN 1993 - 2001 (Juta Rupiah )
Irlo Lapangan Usaha Harga Berlaku Halg! Xgqtq!1993 1999 2000 2001 1993 1999 2000 2001
1 Pertanian, Perkebunan,Peternakan, Kehulanan &Perikanana. Tanaman Bahan
Makananb. Tanaman Perkebunanc. Petemakan & Hasil -
lnsilnyad. Kehutanane. Perikanan
08.584,0{
38.649,001.624,85
20.509,7912,75
7.787,6s
227.1tt|,66
101.573,331.581,99
10/,382,4910,21
19.606.64
265.575,58
120.163,751.700,97
12,.fi2,fi17,09
21.$1,n
270.848,14
ln.945,321.918,18
124/N,7516,69
?3.559,20
68.58{,04
38.6,19,001.624,85
20.509,7912,75
7.787.65
87.512,'[3
32.496,95465,51
47.6/,,7015,28
6.891.S
91.455,84
30.847,14$0,54
52.753,6,|15,88
7.358.67
93.201,00
30.789,28€6,51
54.1644114,81
7.749.052 Pertambangan & Penggalian
a. Minyak dan Gas Eumlb. Pertambangan tanpa
migasc. Penggalian 0,00
s77.97
6n,970,00
0,0042.23
12,210.00
61,120,00
0,0061,12
66,400,00
0,0066.46
ll1,g70,00
0,00577.97
20,660,00
0,0020.66
14,000,00
0,0014,90
15,,|50,00
0,0015,15
3 Ustrik Gas dan Air Bersiha. Ustrikb, Gasc. Air Bersih
7.060,65,Jn,52
0,001.8E3,13
16"276,0613.400,71
0,002.875.s5
20.046,6215.6e47s
0,004.351.E7
29169,l225!43,79
0,004.015,33
7.000,685.177,52
0,001.883.13
t0.803,029.371,32
0,001,431,70
12.000,359.972,65
0,002.117,70
12.100,6,10.343,05
0,001.853,64
1 Banqunan 86.692,09 286.6G8.92 318.812.08 308.798.3286.692.99 122.2U.# 127.633.83fl'.nr.065 Perdagangan Hotel dan
Restolana. Perdagangan Besar I
Kecilb. Hotelc. Restolan
1C8.026,{2
105.116,553.210,12
4s.699,7s
396385,08
210.1%,365.947,35
180.312,37
425.131.26
nt.05r,r57.161,47
191.919,&f
452.001,91
2N.W,n7.161,93
195.s81.78
158.026,12
105.116,553.210,12
49.66S.75
218.819,06
135.342,883.M2,43
80.433,75
222.978,69
137.952,703.525,74
81.500,15
228.86t,19
1€.019,533.487,89
82443.n8r,sanbung
Halaman l l- 40
Rencana Tata Ruang Wilayoh Kota Tasikmalayu
abd 111.21,.........No Lapangan Usaha Harga Berlaku Harg Konstan
1993 1990 2000 2N1 1993 1999 2000 m017 Keuangan Persewaan dan
Jasa Pelusahaana. Bank.b. Lembaga Keuangan
Tanpa Bankc. Jasa Penunjang
Keuangand. Sewa Bangunane. Jasa Perusahaan
00.2{5,8824.656,42
3.324,21
0,0026.962,06r4.303.19
151.092,7835,356,07
8.461,30
0,0075.776,7434.498,67
l{4.336,729,48,54
9.637,83
0,0097.762,5837.512,77
163.651,3315.1 15,81
12.067,98
0,0092.849,5443,621.m
09.215,8824.656,42
3.324,21
0,0026.962,0614.303.t9
87.783,1318.181,66
3.304,94
0,m51,993,8214.303,31
75.731,164,413,@
3.83,38
0,m53,{/0,S14,S4,43
90.s,|,155,368,&
4.018,91
0,m56.098,S15.S449
I Jasa - Jasaa.Pemeilnlahan Umum
- AdminbtrasiPemednhhan danKeamananJasa PemerinhhanLainnya
16.112,5300.fi5,07
60.445.07
332.t86,63158.201,{8
r58.2fr,48
317.79{,29168.399,02
1S.3S,02
f06.668,01201.t70,21
nl.n0,n
76.fi2,5300.115,07
60.445,07
132.t18,2968.12{,t3
66,124,33
13L110,2r67.532,m
67.532,m
tr{t}.037,1973.819,8
73,949,p
8- $osial
Kemasyarakatan- Hifuran & Rekreasi- Pelorangan dan rumah
taruga
0,m1L667,16
1.942,20
1.060,54
11.664.72
0,00l7{.182,15
25.364,0.l
3.2is20
145.542,94
0,00181.395,27
27.6S,71
33n,47
150.3S.09
0,m205.288,11
m.E09,s
3.102,m
172.376,S
0,0014.607,{$
1.942,20
1.060,54
11.ffi4.72
0,0066.023,96
11.845,82
1.631,36
52.546,78
0,m60.578,16
12,m0,57
1.648,S
52.s,f.,A
0,m60.798,20
12,S7,18
1.S7,76
53.133,6P DRB 611.620.39,|.797,929.91,|,903.1,|6,192,227,W,n611.6ArJ9839.756,55857.55{,35892.255,09
Snber : BPS K ota T a$knnlaya, T ahun 2000-200 I
Halaman l l- 41
Rencona Tata Raong ltilayah Kota Tasikmalaya
Tabel11.23
PDRB KOTA TASIKMALAYA PER KECAMATANBERDASARKAN HARGA BERLAKU & KONSTAN
TAHUN 1993 - 2001 ( Juta Rupiah )
Sumber: BPS Kota Tasiknalaya, Tahun 2000 - 2001
Kota Tasikmalaya dan Prcpinsi Jawa Barat serta lajupertumbuhan per selGor Kota Tasikmalaya. Untuk jelasnya
lihat Tabell.I'.z+Tabel II.25 dan Tabel II.25.
Dilihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Per KecamatanKota Tasikmalaya yang mengalami kenaikan dari tahun 2000
sampai tahun 2001 adalah Kecamatan Tamansari sebesar7,53 olo menjadi 13,08 o/0. Laju pertumbuhan ekonomi yang
mengalami pertumbuhan negatif
pada tahun 2000 yaitu Cibeureum (L4,32o/o), Tawang
(0,95) dan Cihideung (1,56), Tawang (0,95o/o) dan Cihideng(1,95) sedangkan pada tahun 2001 LPE yang negatif terjadi
di Kecamatan Mangkubumi sebesa (5,620/o). Dari tabel
tersebut terlihat LPE Kota Tasikmalaya dari tahun 2000
sampai 2001 mengalami peningkatam yaitu dai 2,12 oh
menjadi 4,05 olo sedangkan LPE Propinsi Jawa Barat
mengalami penurunan dari 5,18 o/o menjadi 4,99el/0. Apabila
dibandingkan antara LPE Kota Tasikmalaya dan LPE Jawa
No KecamatanHarqa Berlaku HarEa Konstan
1993 1999 2000 200'l 1993 1999 2000 20011 Kawalu 69.587..i4215.368.59268.360,76 291.fi2.n 69.587.i4fi1.n9.67 1 17.396.52 118.763.67z Tamansari 53.104.45148.747.35171.531,07209.369.64 53.104.4569.n5.97 76.440.00 84.175.073 Cibeureum 75.003.05247.828,7snfi62,73 259.400.94 75.003.05115.332.U 98.820,87 103,355.424 Tawanq 79.240.17233.913.33 249.109,87287.978,47 79.240.17106.806.79 105.797,14110.703,615 Cihideuno 129.5s5.38327.s79.17346.n5,45 404,496,76129.535.38159.914.79157.416.35165.481.606 Manokubumi 43.483.67153.287.79174.032,34 177.224,ffi 43.483.6771.875J3 75.653.74 71.402.587 Indihiano u.m7.05235.624.81 261.956,99 291.515,35 81.027.05110.798,86116.126,43 121.337.87I Cipedes 80.638.95238.141,43 264.384,07 302.686,63 90.638,95105.873,72110.974,90115.223.03Kota Tasikmalaya 611.620,391.797.98,941.963..|16,.t92,227,966fr6il,620,39839.756,55 E57.554,35 892,255,09
Halaman ll - 42
Rencana T'ata Ruong Wiloyah Kota Tasikmalaya
Barat ternyata LPE Kota Tasikmalaya pada tahun 200L
hampir mendekati dengan LPE Propinsi lawa Barat.
Tabel11.24I.A'U PERTUMBUHAN EKONOMI BERDASARKAN HARGA
KONSTAN KOTATASIKMAIAYA & PROPINSI 'AWA BARATTAHUN 2000 - 200r
(dalamo/o)
2.6.3 Pertambuhan Ekonomi Petrekbr KotaTasikmalaya
Pertumbuhan PDRB yang digunakan sebagai indikator
perkembangan ekonomi adalah peftlmbuhan PDRB atas
dasar harga konstan. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan
ekonomi seKoral per kecamatan dapat dilihat pada Tabel
rr.26.TabelII.26
lArU PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TASIIG,IALAYAMENURUT SEI$OR BERDASARKAN HARGA KONSTAN
TAHUN 2000 - 2001(dalam o/o)
Tasiknnlay4
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Tasikmalaya mengalami
kenaikan dari tahun 2000 sampai tahun 2001 yaitu dari
2,L2 o/o menjadi 4,05 o/o, kenaikan pertumbuhan tersebut
dipengaruhi oleh seKor pengangkutan dan komunikasi.
TahunLaiu Perlumbuhan Ekonomi
Kota Trikmalaya Prooinsi Jawa Barat2000 2,L2 5,182001 4,05 4.99
R*a - Rat 3,(X) 5,09: BPS KotaTasikrmlaya,
Tabel II.25LAIU PERTUMBUHAN EKONOMI
BERDASARKAN HARGA KONSTANPER KECAMATAN KOTA TASIKMAUYA
TAHUN 2000 - 2001(Dalam o/o)
No lapangan tfsaha Tahun2qxl
Tahun2001
I Sekbr Pertanian, Peftebunan, Petenakan,Kehutanan & Perikanan
4,5L 1,91
2 Sekbr Pstambanqan dan Peruqalian -27,9L L,743 Sekbr Indusbi Fenqolahan 7,82 4,734 br Lbtrlk Cias dan Air Berslh 11,1 0.885 Sekbr Banounan 4,42 1,685 Sektor Perdaoanoan, HoEl dan Resbran L,90 2.687 Sekbr Pemanqkutan dan Kornunikasi 6.62 9.768 Sekbr Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan(13,73) 6,80
9 Sekbr Jasa - Jasa L,48 4,87laiu Perhrmbuhan Ekonomi Kota Tasikmalaya t2 4,O5
Kota Taslknalay4 Talwn 2N0 - 2001
No Kecamatanlaju Perttmbuhan Ekonomi
Tahun 2dXl Tahun 2fl111 Kawalu 15.91 1.162 Tamansari 7.s3 13.083 Cibanreum - L1.32 4.594 Tawanq - 0.95 4,645 Cihlteung - 1,56 5,L26 Mangkubumi 5,26 - 5.627 Indihhno 4,81 4.498 Cioedes 4,82 3.83Kota Trikmalava Ltz 4,o5
Sumbs : BPS Kota Tasknpbya Tahm 2000 - 2M1
Halaman l l- 43
Rencana T'ata Ruang Wilayah Kota T'asikmalaya
SeKor 'keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
mengalami peningkatan juga yaitu dari - L3,73 o/o pada
tahun 2000 menjadi 6,80 o/o' Selcor jasa - jasa mengalami
peningkatan pula dari dari L,48 olo menjadi 4,87 o/o ce,da
tahun 2a07. Dan untuk jasa sosial kemasyarakatan ditunjang
oleh penambahan murid dan mahasiswa dibanding tahun lalu
dan banyaknya pengunjung rumah sakit dan puskesmas'
seKor industri pengolahan mengalami penurunan dan 7,82
olo menjadi 4,81 olo pada tahun 2001, hal disebabkan
terjadinya kisis moneter yang terjadi sehingga pemasaran
hasil produksinya mengalami hambatan dan sebagian bahan
bakunya diambil dari luar daerah. Pada umumnya seKor
industri di Kota Tasikmalay,a berupa industri kecil dan rumah
tangga, sedangkan untuk industri besar dan sedang ada
tetapi kenaikan produksi terlihat pada akhir tahun 2002 dan
pertengahan tahun sekarang (setelah krisis ekonomi. selcor
perdagangan hotel dan restoran pertumbuhannya mengalami
peningkatan dari L,90 olo menjadi 2,68 olo pada tahun 2001,
kenaikan ini disebabkan naiknya pesanan catering dan
bertambahnya omset pedagang - pedagang besar untuk
hampir semua komoditas barang dan initerbuKi bahwa Kota
Tasikmalaya merupakan sentra perdagangan di Wilayah
Priangan Timur. SelGor peltanian peftumbuhannya
mengalami penurunan dari 4,51 olo pdatahun 2000 menjadi
L,9! olo pada tahun 2OOl, pada selGor ini yang paling besar
pertumbuhannya adalah sub sektor peternakan dan
perikanan. SeKor bangunan pertumbuhannya mengalami
penurunan dari 4,42 olo menjadi 1,68 o/o' SeKor
pertambangan dan penggalian mengalami peningkatan dari
- 27,9Lo/o menjadi !,74 olo pada tahun 2001, namun
besarnya peningkatan ini tidak berarti karena masih
didatangkan dari luar. seKor listrik, gas dan air bersih
mengalami penurunan dari tL,92 o/o menjadi 0,88 o/0,
pertumbuhan yang terbesar ini berasal dari sub sektor listrik
dimana dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah pemakaian
listrik sedangkan sub seKor air bersih mengalami
penurunan produksi dibanding tahun lalu, hal ini disebabkan
oleh musim kemarau yang panjang dan debit air semakin
menurun.
2.6.4 Stuktur Ekonomi Kota Tasikmalafa
Besarnya distribusi persentase nilai tambah bruto dari tiap
sektor terhadap nilai total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
(Lihat Tabel 11.27).
Dari Tabel 11.27 terlihat struktur perekonomian Kota
Tasikmalaya dari tahun 1999 sampai tahun 2001 masih di
didominasi oleh selcor Perdagangan Hotel dan Restoran,
kontribusi yang diberikan selama kurun waKu tersebut
tefiadi penurunan dari 22,05o/o menjadi 20,32o,io'
Hafaman ll - 44
Rencana Tata Ruang Wlayah Kota'I-asikmolayo
Tabel II.27KONTRIBUSI PDRB KOTA TASINMAIAYA
BERDASARKAN HARGA BERIAKUTAHUN 1999 - 2001
( dalam o/o )
Tasiknnlay4
kontribusi yang terbesar dari seKor ini adalah sub selcorperdagangan besar dan eceran sebesar tL,22 olo pda
tahun 2001, sub seKor restoran memberikan kontribusisebesar 8,78 o/o dan sub seKor hotel kontribusi yang
diberikan sebesar 0,32 o/a. Kontribusi yang terbesar pada
tahun 2001 berasal dari Kecamatan Mangkubumi sebesar29,58 o/o dan Kecamatan Cibeureum sebesar 25,28o/o.
SeKor Jasa - Jasa dari tahun 1999 sampai tahun 2001
sebesar 18,49 06 menjadi 18,25 o/o dengan kontribusi yang
terbesar dari sub sektor Pemerintahan Umum sebesar 9,030,6 dan sub selGor Swasta sebesar 9,2L olo. Kontribusi yang
terbesar ke sektor jasa - jasa berasal dari Kecamatan
No lapanqan Usaha 1999 2000 20011 Pertanian, Pedcebunan,
Peternakan, Kehutanan danPerikanan
12,63 13,53 L2,16
a, Tanaman Bahan Makanan 5.65 6,L2 5,43b. Tanaman Pertebunan 0,09 0,09 0.09c. Petemakan dan Hasil- heilnya 5.81 6.23 5.58d. Kefiutanan 0.00 0.00 0,00e. Perikanan L.27 1,09 1,06
2 Peftambanaan dan Penaoalian o,oo o,00 o(x)a. Minrak dan Gas Bumi 0.00 0,00 0,00b. Pertarnbanoan Tanoa Miqas 0,00 0,00 0,00c. Penooalian 0,00 0,00 0,00
3 Industri Fensolahtn 11,98 12,66 13,883.l IndustriMiqas 0.00 0.00 0,003.2 IndusbiTanpa Mbas 11,98 L2,6 13,88
4 Listrilc Gas dan Air Bersih o.91 L,o2 L,32a. Listrik 0,7s 0,80 L.L4b. Gas Kota 0,00 0,00 0,00c. Air Bersih 0,16 0.22 0.18
5 Banqunan 15,89 L6,24 16,s56 Perdaoangao ]lotel dan Restoran 22.05 2''66 20,32
a. Perda@nqan 11.69 11,51 11,66b. Hotel 0.36 0,35 0,32c. Resbran 10.03 9.78 8,33
7 Penqanskutan dan Komunikasi 9,49 9.82 LO,L71. Penqanqkutan 7.8L 8.0s 8.40
a. Anqkutan Rel 0.34 0,50 0,46b. Amkutan Jahn Ra\ra 6.63 6,78 7,L9c. Jasa Penuniano Amkutan 0.84 o,76 0.75
2.lGnunikasi 1,68 L.78 LN2.1 Pc dan Telekommikasi 1,58 1.78 L.772.2 Jasa Penunianq lGmunikasi 0.00 0.00 0,00
8 Keuangan Percewaan dan JasaPerusahaan
8,57 7,35 7r35
a. Bank 4,03 0,.l8 0.68b. Lembam Keuanqan Tanpa Bank 0,54 0.49 0.s4c. Jasa Penuniang Keuanqan 0.00 0.00 0.00d. Sewa Banounan 4,41 4,47 4,r7e. Jasa Perusahaan 2,34 1,91 L,96
9 Jasa - Jasa 18,49 t7,72 18,251. Pemerlntahan Umum 80 8..18 9.03
a. Adsmlnitrasi Pemerlntahan danPertahanan
8,80 8,48 9,03
b. Jasa Pemerintahan Lainnya 0,00 0,00 0,002. Swasta 9,69 9.24 9,21
a. Soslal Kernasyarakatan 1.41 t.4L t.34b. Hiburan dan Rekreasl 0.18 0,77 o,t4c. Peroranoan dan Rumah Tanoqa 8,10 7,66 7,74
Kota 1(xt 100 ooSumbq : BPS Kota Tasiknalaya, Tahun
Halaman l l - 45
Renconu Tata Ruong Wlayah Kota Tasikmalaya
Tawang sebesar 24,69 o/o'dan . Kecamatan Indihlang sebesar
22,74 o/o, sedangkan yang lainnya dapat dilihat Pada Tabel
II.28 dan Gambar 2,15.Menurut sifatnya, pembagian lapangan usaha
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) seKor yaitu :
1. Sektor Primer acialah sektor yang hanya memanfaatkan
sumber alam atau bahan - bahan yang sudah ada tanpaproses lebih lanjut. Sektor initerdiri dari seKor peftanian,
perkebunan, peternakan dan hasil - hasilnya, kehutanan,perikanan sefta seKor peftambangan dan penggalian.
a. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan
hasil - hasilnya' Kehutanan dan Perikanan
Memberikan kontribusi tiap tahunnya belariasi yaitu
pada tahun 1999 sebesar L2,63 olo mengalamipeningkatan sebesar 13,53 o/o pada tahun 2000 dan
mengalami penurunan kembali pada tahun 2001
sebesar L2,L6 olo . Kontribusi yang terbesar dari
selGor ini adalah sub seKor tanaman bahan makanan
dan sub seKor peternakan.
Sub sektor tanaman pangan memberikan kontribusipada tahun 2001 sebesar 5,43 oh, dengan
spesialisasinya padi sawah dan padi 94o, dengan
lokasinya di Keamatan Cibeureum, l€walu,
Tamansari dan Mangkubumi.
Sub sektor tanaman perkebunan kontribusi yang
diberikan pada tahun 2001 sebesar 0,09 o/o dengan
spesialisasinya aren, cangkeh, mendongdan kelapa dengan lokasinya di Kecamatan
Cibeureum dan Tamansari.
Sub seKor peternakan dan hasil hasilnya
kontribusi yang diberikan sebesar 5,58 o/o dengan
spesialisasinya ayam pedaging, ayam buras, ayampetelur dan itik dengan lokasinya di Kecamatan
lGwalu, Tamansari dan Indihiang.
Sub sektor perikanan kontribusi yang diberikan pada
tahun 2001 sebesar 1,06 o/o dengan spesialisa$nyaikan nila dan ikan mas dengan lokasinya di
Kecamatan lGwalu, Cibeureum dan Indihiang.
b. SelCor Peftambangan dan Penggalian
Memberikan kontribusi relatif menurun yaitu 0,00 o/o
dari tahun 1999 sampai 2001, spesialisasi di seldor
ini adalah bahan galian c dengan lokasinya di
Kecamatan Indihiang, lGwalu Cibeureum dan
Mangkubumi.
Halaman ll- 46
Rencana Tata Ruang Wila-1,qh Koto T'osikmaloyu
Tabel11.28DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU PER
KEGAMATAN KOTA TASIKMALAYATAHUN 200{ (dalam %)
No Krcmlrr Seltbrhfia*ar
SddoreXrttarUar
Seldorlnddd
SoldaU$rilqGs&ArBasih
SdddBtrgrnf,t
Sddorfudea4ar
lldtfudonr
frngarghlar&lhrrfltg{
fdngalhtsatrail&.hPqsctsr
Jsa.J6a
1 l(arclu 23,56 0ot 18,S 1,65 5,A 4,74 7.U 4,58 16,542 Tamnsad 2U 0,m x,u 0,84 3,S 21,76 3,17 5,25 17,753 Obararn 18,m 0,00 24,4 1,m 4.80 E,N 3.46 5.A 17.U4 Ta anq 1.48 0m 6,88 1.74 24,ffi 11.41 17.35 11.58 24,@5 Ohidaru 0.s 0,00 18,30 1,30 18.29 21.78 1534 9,59 $,46 l\hnokubuni 19,S 0,00 5,09 zm 7.12 p,5g 13,06 5,17 18.017 lMihiam 18,m 0.01 5.49 0.86 1281 267 10.88 6,52 ?2"74I Ooedes 2S 0,m 6,45 \n 45,S 1ZA. 7.M 8,24 15,64l(rtaTsilamlaa 13,39 0,00 13,84 1,34 15,29 20,89 g,n 7,M 18,45
BPS da? Eqpee Kda Txilndaya
Penurunan kontribusi ini disebabkan oleh penggalianyang terus dilakukan mengaiibatkan potensi sumberdaya alam semakin berkurang.
2. Sektor Sekunder adalah sektor yang mengolah bahanbaku baik yang berasal dari sektor primer maupun sektorsekunder itu sendiri menjadi bahan lebih tinggi nilainya.Sektor ini terdiri dari seKor industri pengolahan, seKorlistrik gas dan air bersih serta selCor bangunan Ikonstruksi.
a. Sektor Industri Pengolahan
Kontribusi yang diberikan dari seKor ini pada tahun1999 sampai tahun 2001 mengalami peningkatan
dari 11,98 06 menjadi 13,88 o/o . Spesialiasi dariseKor ini berupa industri kecil dan menengah yang
terkenal dengan keraiinan tangannya berupa bodir(Kecamahn Kawalu), anyaman mendong(Kecamatan Cibeureum), anyaman bambu
Halaman ll - 47
Rencana Tata Ruang Wilayah Koto I'asikmalaya
(Kecamatan Indihiang), kelom (Kecamatan
Tamansari), batik (Kecamatan Indihiang), payung
(Kecamata n Indihiang), meubel (Keamatan Cipedes),
makanan dan minuman (hampir di tiap Keecamatan
ada).
b. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum
Kontribusi yang diberikan dari sektor ini dari tahun
1999 sampai tahun 2001 mengafami kenaikan yaitu
dari 0,91 o/o menjadi L,32 o/o. Konfibusi )€ngterbesar dari sektor ini adalah sub selGor listrik
dengan kontribusi yang diberikan sebear 0,75 olo
pada tahun 1999 menjadi 1,14 % pada tahun 2001.
Hampir semua Kecamatan dan Desa dI Kota
Tasikmalaya sudah dapat pelayanan jaringan listrik
PLN, hal ini merupakan modal dasar yang cukup
strategis untuk pengembangan sektor perekonomian
yang lain. Sementara itu lingkup pelayanan air bersih
masih terbatas. Kalaupun sudah mulai dikembangkan
ke daerah perdesaan, itupun baru pada desa - desayang dekat dengan pusat pemerintahan kecamatanyang memperoleh fasilitas air bersih tersebut.
Di Kota Tasikmalaya belum dibangun instalasi gas
sebagaimana di kota - kota besar, pelayanan gas
untuk konsumsi masyarakat disalurkan melalui agen -
agen yang ditmjuk Pertamina dalam bentuk gas
tabung LPG dimana masih kerja sama denganKabupaten Tasi kmalaya.
G. Sektor BangunanKontribusi yang diberikan dari sektor ini mengalamipeningkatan dari tahun 1999 sebesar 15,89 olo
menjadi 16,55 olo pada tahun 2001. SeKorbangunan di Kota Tasikmalaya berupa proyek -
proyek fisik dari pemerintah dengan lokasinyamasing - masing kecamatan.
3. SeKor Tercier adalah sektor yang tidak memproduksi
/ mengolah bahan fisi|<' melainkan hanya bidang jasa.
Sektor ini terdiri dari sektor perdagangan, hotel danrestoran, seKor pengangkutan dan komunikasi, seKorkeuangan, persewaan dan jasa perusahaan sefta sektorjasa - jasa.
a. Sektor Perdagangan, Hotel dan RestoranSeKor perdagangan, hotel dan restoran mencakupsub seKor perdagangan besar dan eceran, sub sektorhotel dan restoran, secara umum selGor ini memilikikonffibusi yang dominan dalam strukturperekonomian di l(ota Tasikmalaya. Kontribusi darisektor mengalami penurunan dari tahun 1999 sampaitahun 2001 yaitu dan 22,05 o/o menjddi 20,32 olo .
Halaman ll - 48
Rencana Tata Ruung llilayah KotaTasikmalaya
Kontribusi yang terbesar dari seKor ini adalah sub
seKor perdagangan besar dan eceran dengan
kontribusi yang diberikan sebesar Lt,69 olo pada tahun
1999 menjadi 11,66 % pada tahun 2001 dengan jenis
perdagangan di Kota Tasikmalaya berupa kios, toko
dan supermarket.
Untuk sub seKor hotel kontribusi yang diberikan pada
tahun 2001 sebesar 0,32 0/o, jumlah hotel yang ada di
Kota Tasikmalaya sebanyak 31 buah dengan klasifikasi
hotel yaitu hotel bintang sebanyak 2 buah dan hotel
melati sebanyak 29 buah dengan jumlah tenaga keqayang terserap sebanyak 447 orang sedangkan untuk
sub selGor restoran kontribusi yang diberikan pada
tahun 2001 sebesar 8,33 o/o dengan jumlah restoranyang ada di Kota Tasikmalaya sebanyak 79 buah
dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak
489 orang.
Sub seKor hotel dan restoran dikembangkan sebagaipenunjang pengembangan sub seKor pariwisata,
dengan demikian seiring dengan direalisasikannyapembangunan pariwisata diharapkan kontribusi sektorperdagangan, hotel dan restoran mengalamipeningkatan.
Gambar 2.15STRUI(TUR PEREKOT{OMIAN KOTA TASIICTIALAYA
b. Sektor Pengangkutan dan KomunikasiSektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikankontribusi dari tahun 1999 sampai tahun 2001
mengalami peningkatan yaitu dari 9,49 o/o menjadi
10,L7 06 . Kontribusi yang terbesar dari selGor ini
adalah sub seKor angkutan jalan raya sebesar 7,81016 sdangkan sub sektor komunikasi kontribusi yang
diberikan sebesar 8,40 o/o.
TAHUN 2OO1
Halaman l l- 49
Rencona'I'ata Ruang Wlayoh Kota Tasikmalayo
Sektor pengangkutan merupakan sektor jasa pelayananyang penyelenggaraannya lebih didominasi olehpemerintah, sektor ini secara substansial merupakanseKor yang memiliki keterkaitan langsung denganselGor usaha lainnya, untuk dapat meningkatkankontribusi suatu seKor kadang - kadang harus melaluiperbaikan dan peningkatan pada jasa sektorpengangkutan.
Walaupun kontribusinya masih relatif kecil,pembangunan jasa telekomunikasi mengalami kenaikanyang cukup pesat, sampai akhir tahun 2000 hampirsemua kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya sudahdapat dihubungi dengan telepon sambungan langsungjarak jauh, hal ni merupakan indikasi pelayanan yangcukup kondusif untuk dapat memacu pertumbuhanekonomi wilayah pada khususnya dan pembangunanpada umumnya.
c. Sektor Keuangan, Pelsewaan dan JasaPerusahaan
Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaankontrih.rsi yang diberikan tiap tahunnya mengalamipenurunan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 yaitudari 8,57 o/o menjadi 7,35 o/o. Kontribusi yang terbesardari sektor ini adalah sub seKor sewa bangunan
dengan kontribusi yang diberikan sebe ar 4,17 olo
sedangkan sektor keuangan mengalami penurunanselama 5 (lima) tahun terakhir ini, hal ini didugaberkaitan langsung dengan semakin melemahnyakinerja perbankan selama kurun waKu tersebut.Sepefti diketahui bahwa sektor perbankan sangatberkaitan dengan kondisi kisis moneter yangberlanjut dengan krisis ekonomi, dengan kata lainsekor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi danperkembangan moneter dalam skala nasional.
d. SeKor Jasa - JasaKontribusi yang diberikan dari seKor ini bervariasi daritahun 1999 sampai tahun 2001 yaitu t8,49 olo
mengalami penurunan pada tahun 2000 sebesarL7,72 o/o dan pada tahun 20At mengalamipeningkatan kembali menjadi L8,25 0,6 . Kontribusiyang terbesar dari seKor ini pada tahun 2001 berasaldari sub seKor swasta sebesar 9,2L olo yang terbagi 3(tiga) sub sektor yaitu sub seKor sosialkemasyarakatan sebesar t,34 o/o, sub seKor hiiburandan rekreasi sebesar 0,14 ola dan sub sektorperorangan dan rumah tangga sebesar 7,7 o/o.
Halaman l l- 50
Rencana Tata Ruang l{ilayah Kota Tasikmalaya
2, 6. 5 PDRB/ PEN DAPATAN PER|(APTTA
PDRB Per Kapita Kota Tasikmalaya atas dasar harga berlaku
menunjukkan kenaikan dari Rp. 3.692.282,0t pada tahun
2000 menjadi Rp.4.136.695,35 pada tahun 2001. Sedangkan
untuk harga konstan mengalami peningkatan pula dari
Rp.1.612.911,41 pada tahun 2000 menjadi Rp.1.656.662,24pada tahun 2001. Dari Tabel II.29 terlihat bahwa PDRB
Kota Tasikmalaya masih dibawah PropinsiJawa Barat.
Tabel II.29PDRB Per Kapita Kota Tasikmalaya
Berdasarftan Harga Konstan & BerlakuTahun 2000 - 2001
2.6,6 Kqiahn Ekonomi
Kegiatan ekonomi yang menonjol di Kota Tasikmalayaterbagi 3 sektor yaitu SeKor Peftanian, Sektor IndusFi,SeKor Perdagangan dan Jasa.
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan,Kehutanan dan Perikanan
A. Sub Sektor Peftanian
SeKor Peftanian yang menonjol adalah sub selGor tanamanpangan dimana jenis tanaman pangannya berupa tanamanpada untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini :
Tebcl II.3OLUAS TAT{AMAN, LUAS PAI{ET{ DAl{ PRODUIGI PADI
PER KECAMATAN DI KOTA TASIKMAIAYATAHUT{ 2(X'1
No KecamatrnL||rl
Tanam(Ha)
LuarPcnen(Ha)
Prodqbl(Ton)
Rata -rutr
Produksl /Ha
fKnt)1 Cibeureum 2.338 2.784 t2.697 #.442 Tamansari 1.791 1.562 7.254 $,443 Kawalu 3.057 2.545 14.690 s7.74 Manokuburni 3.954 3.1s5 18.053 57,725 Indihianq 2.6t3 2.6t2 12.42 47,566 Cioedes 753 627 2.978 47,507 ihideunq 2 1 1 47.58 Tawano 347 309 1..168 47.51Kota Tacikrnalaya 15.O78 t3.7SS 70.565 51,30
Sumber: Kffi Tasikmalaya Dalam Anoka Tahun 200Tasikmalaya
Dad Tabel fI.30 terlihat luas tanaman, luas panen danluas produksi di Kota Tasikmalaya untuk jenis tanaman padi
sebanyak 15.078 ha untuk luas tanam, luas panen sebesar13.755 ha dan jumlah produksinya sebanyak 70.565ton.Ternyata yang menonjol dalam sub selGor tanamanpangan terdapat di Kecamatan Mangkubumi dengan luas
Tahun
Kota Tasikmalaya rwa BrrutAtas Dasar
Harga BerlakuAtac Dasar
Harga KonstanAtar Dasor
llargaBcrlaku
Atar DamrHarga
Konrtan2000 3,692.282.0t t.6L2.9rt,4L 4.7#.63s,00 1.696.254,00200t 4,r%.69s,3s 7.6s6.62,24 5.509.064,00 1.756.9110.00
Sumbe: BPS KoE TaslkrplayA Tahun 2N3
Halaman l l- 51
Rencano T'ata Ruang Wiloyah Kota T'asikmalaya
tanaman sebesar 3.954 ha, luds panen sebesar 3.155 ha danjumlah produksi sebanyak 18.053 ton dengan rata - rata
produksi / ha sebemr 57,72 o/o, disusul oleh Kecamatan
lGwalu dengan luas tanam sebesar 3.057 ha, luas panen
2.545 ha dan produksi sebanyak 18.053 ton dengan rata -
rata produksinya sebesar 57,72 o/o, sedangkan yang terkecil
berasal dari Kecamatan Cihideung dengan luas tanam
sebesar 225 ha, luas panen 211 ha dan jumlah produksi
hanya sebesar 1.002 ton dengan rata - rata produksinya / ha
sebesar 51,30 kwintal.
B. SubSektorPerkebunan
Perkebunan di Kota Tasikmalya mengenai pengelolaanya
terbagi 3 yaitu per*ebunan swasta, perkebunan negara dan
perkebunan rakyat. Pengelolaan perkebunan yang dikelola
swasta tidak ada sedangkan perkebunan yang dikelola
negara yaitu perkebunan teh dan coklat, untuk perkebunan
rakyat terdiri dari perkebunan kopi, cengkih, kelapa, kelapa
hibrida, pata, pinang, kapok, melinjo dan mendong, untuk
lebih jelasnya lihat Tabel II.31.
C. Sub Sektor Peternakan
Peternakan di Kota Tasikmalaya terdiri dari sapi, ayam, itik,
kambing,domba dan kerbau, dan yang paling dominan jenis
peternakannya adalah sapi perah dengan jumlah peternak
sebanyak L7 orang, jumlah sapi perah sebanyak 84 ekor
dan produksi susu per hari sebanyak 871 liter dengan nilai
produki sebesar Rp.2.286.374, yang paling banyak ternak
sapi perah ini terdapat di Kecamatan Indihiang. Untuk
ternak ayam yang menonjol yaitu ayam ras dan ayam
pedaging, jumlah ayam ras sebanyak 4.050 ekor denganproduki telur per hari 1.332 butir dan nilai produksinya per
hari sebesar Rp. 544.624, temak ayam rasdi Kota
Tasikmalaya hanya terdapat di Kecamatan Tawang dan
Mangkubumi sedangkan untuk ayam ras pedaging jumlah
peternak sebanyak 117 orang jumlah ayam ras pedaging
yang berumur kurang dan 4 minggu sebanyak 465 ekor danproduksi perminggu sebanyak 92.680,59 k9, yang paling
menonjol untuk ayam pedaging terdapat di Kecamatan
Kawalu, untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.32 s/d Tabel
rr.35.
Halaman l l - 52
Rencana T'ota Ruang Wloyoh Kota Tasikmalaya
Tabel II.31LUAS AREAL DAI{ PR,OOUI(SI TANAMATI
PERKEBUNAN T{EGARA DAT{ PERKEBUT{AN RAI(YATKOTA TASIrc,IAI-AYA
TAHUT{ 2qt1
Tabel II.32JUMI-AH TERNAK PER KEC.AMATAN KOTA TASIKMAIAYA
TAHUT{ 2OO1
Tabel II.33JUMI-AH SAPI PERAH DAN PRODUKSI SUSU
PER HARITAHUN 2OO1
SumMr : Kob Tasikmalaya Dalam Angl€ Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada data
Tabcl II.34JUMIAH AYAM RAS DAN PRODUI(SI TELUR
PER HARI TAHUT{ 2q'1
Sumfur : Kob Tasikmalap Dalam Angka Tahun 2001Kefunngan : - 77dak ada dab
t{o Kec.mat!n Jumlah
Petemak
Srpi Perah Produksi SusuDewasa Muda Jumlah
fttr)t{ilai (Rp)
I Cibeureum2 Tamansari3 Kawalu4 Manokubumi5 lndihianq I 50 2 494 1.296.7506 Cioedes 5 2s 312 819.0007 CihideunoI Tawano 1 6 1 65 t70.624
KotaTasikmalava
t7 81 3 a7| 2.2a6314
KcErangan : - TAak ada dab
to Kmnfin $d l{nhuftfi rhlh1
mh Alan dkPtd ft0r h Rfum&m
I Crhuan 118 1S {E (,|l 8.ffi $rtr 1,EI1I lilf[ai I t$E a t(ff isis 5s,sr0.ffi t,t071 lbril: 1Jil ?t6 t0 5S Lt12 10ilo(3ffi 1?tl, lhfihni J 1ts ll fr sl llX frfl 04.st ts
I'dl6no s2 0n 1fi s IR g2 1|0m{0ffi 0sCllds h 10 JU m |0m i.i16 (lN
Ohddff 0 12 3l I0 rrn 53i1 mE bmm 1
I t7 1l I 3.m iffi t[
f,ohf6kfffN a 16 t"0l s 2fi il8 1!S ffi$l ttf,l tf.st$r,$E.,rdiarfuPbisfrrr4d''.fdal*e
l{o
KecarnrtanAyam Ras
(Ekor)Tclur
ProduksifButir'l
Berat(Kol
]{ibi (Rp)
1 Cibeureum2 Tamansari3 Kawaltr4 Manokubumi 150 49 3 24.fiL5 Indihiano6 CiDedes7 Cihideuno8 Tawanq 3.900 1.2e3 75 s24.452Kota TasikmalaYa 4.O5{t 1.332 7a . s/14-62,|
Halaman l l- 53
Rencana Tata Ruang lYilayah Kota Tasikmalaya
I{o Kecamatan Petemak(Orang)
Jumlah AyamR.s
(Ekor)
ProduksiPerminggu
(Ko)1 Cibeureum 16 63.600 12.69.12z Tamansari 15 59.400 t1.832,48
Kawalu 45 r80.000 3s.856,004 Manokubumi 7 27.64 5.510,675 Indihiano 2 116.500 06,806 Goedes 4 16.000 3.187.207 Cihideunq 1 2.100 418,328 TawanoKota Tarikmalaya L7 '165.264 92.608,59
i Koa Tasikmalaya Dalam Anol<a Tahun
D. SubSektorKehutanan
Untuk jumlah rumpun tanaman bambu luas arealnyasebanyak 158,82 Ha sedangkan jumlah rumpunnya sebanyak63.528 jenis, rumpun tanaman bambu ini brdapat diKecamatan Mangkubumi, Cibeureum dan Indihiang. Budidaya lebah madu jumlah petani sebanyak 33 orang danproduksi madu sebanyak 776,96 kg, terdapat di KecamatanMangkubumi. Sedangkan untuk pemeliharaan ulat sutraterdapat di Kecamatan Tamansari dengan jumlah pemelihara
ulat sebanyak 1 orang dan produksi kokon sebanyak 16,9 kg.Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.36 s/d Tabel II.39
TabelII.36
Tlbet u.35 DATA POTENSI HUTAT{ RAtffAT/KEBUl{ RAKYAT
tUMtAH pETERT{AK AvAM RAs pEDAGTI{G DAr{ pRoDUtGl DI ll/rl-AYAH KOTATASTKiilqLAYATAHUI{ 2ql2rAHUN 2OO1
Tasi kma la ya Da la m Ang l<a
KECAMATAN Hutan (Ha)Negara Rakyat
Kawalu 318.9 1.040Mangkubumi 281Indihiano 339,64Tamansari 54.8 1.382.40Cibeureum 206.9Cihideunq 8,8sCipedes 2L,55Tawang 13.9sJumlah 373,7 3.294
Keterangan : - ndak ada daaSumber : Dinas Psekonomian Kota Taikmalaya 2d)2Sub Dinas Bina ftrtania4 Selai ftrkehtnan dan reftanianKeteftrtvan : - Tidak ada daa
Tabcl 11.37LUAS AREAL DAN JUMLAH RUMPUTI TANAMAN BAMBU
TAHUN 2(XI1
Tasilona la ya h lan Angla
No Kecamatan Luas Areal(Ha)
tumlahRumoun
1 Cibeureum 52.5 21.0002 Tamansari3 Kawalu 51.32 20.5281 Manokubumi5 Indihiang 55 22.M6 Cipedes7 Cihideuno8 TawangKota Tasikmalaya 15882 63.528
Sumber: Kota Talwn 2001Ketdangan: -Tfthkahtub
Halaman l l- 54
Renca n a Tata Ru a ng l4/ilayah Kota'I'asikma laya
TAHUI{ 2OO1
No KecamatanJumlahPetani
(Orano'l
JumlahKolonifStrrnl
LuasPakanfHal
ProduksiMadufKo)
Cibeureumz Tamansad3 lGwalu4 Manqkubumi 33 209 110 176.965 Indihiano
5 ODedes7 Cihideunq8 TawanqKota Tasikmalava 33 20!, 110 176.96
Tabel ll.3aBUDI DAVA ITBAH MADU DAN PENGEMBAI{GAN
SumMr : KoE Tasikmalaya Dalam Angka Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada daE
Tabel II.39PEMEUHARAATI UI-AT SUTERA DAN PROOUIGI KOKOTTI
E. Sub Sektor Perikanan
Jenis ikan yang di Kota Tasikmalaya terdiri dari Ikan
Tawes, Mujair, Nila, Tambak,Nilem ,Gurame dan
Lainnya. Hampir semua Kecamatan di Kota Tasikmalaya
mengelola perikanan, untuk lebih jelasnya lihat Tabel
II.40 di bawah ini :
pRoDursr DArr rrnAr "l*lllliuoloAyA
IKAN rAwARPER KECAMATAN DI KOTA TASIKMALAYA
TAHUI{ 2OO1
Mas,lkan
TAHUN 2OO1
Sumhr : Koa Tasikmalan Dalam AngkaKeterangan : - Trdak ada data
]lo lCsffiAilthn fum t{h [mHmn
Prodftifioil
milR!Sl
Pnd*titlonl
TIT|n!I00l
PilEilTonl
&ilRilrfil
Ph{frifil1
l|lulRrI00l
1 Ctletren 21r.mllir.rs 01,48$8n0 3$.552131.3trs23 4?X.150t Immai 87.15u2w p.m1701{p94S 507.S 31.50r57.50{
lh/dr ilo.7m8{2m 8.{01f,om110Sffi.5m 0.m 20.mI ilamkrhniffi.m 9$.m 0.m92{00il1.m7ft.m $.50 192.ffiI fd$'[ 12.$ ffi.7fl a.uffi4S m,7012402ms.74 {18.70tA Cbe6 134.40m4m 1.fr 5E.m{0.nZTIN 27.30ffi.ru7 Clidilr {5.15270.m r1.$ m.m 5,25 6.mI Iasu $.s $0.1tr 18.Sfl3.40 6.30 31.mf0al*fundm813105,ffl{il I19.ilil$.ru $9,655,$t,s ru,u1,0s,
SnF: K& IrJcdap &m WTilfln Ml
Halaman l l- 55
Rencanq T'oto Ruang Wilayah Kota Tasikmaloya
SeKor industri di Kota Tasikmalaya yang menonjoladalah industri kecil dan menengah atau di kenal denganhome industry menurut data yang kami terima jumlah
komoditas indusffi di Kota Tasikmalaya sebanyak 25komoditas dan yang menjadi unggulan hanya 8komoditas yaitu industri bordir, anyaman mendong,kerajinan anyaman bambu, keralinan alas kaki (kelomgeulis, sandal), meubel, batik, kerajinan payung geulis
dan makanan ringan.
Dari 8 (delapan) komoditas indusfri unggulan yang paling
dominan adalah industri bordir dengan jumlah total per
unit sebanyak 624 unit, total produksi per tahun sebesar366.037 kodi dan 1.200 per potong, nilai produksi per
tahun sebesar Rp.93.685.279.000,00 , total tenaga kerjasebanyak 2.355 orang dan pangsa pasr baru mencakuppasar dalam negeri. Sentra industri bordir ini yang paling
dominan di Kota Tasikmalaya terdapat di KecamatanlGwalu sebanyak 495 unit terdapat di Desa Talagasarisebanyak 216 unit dan Desa Gunung Tandala sebanyak138 unit. Disusul oleh industri alas kaki dan penunjang
dengan jumlah per unit sebanyak 232 unit, produksi per
tahunnya sebanyak 640.396 kodi dan 36 ton dengan nilaiproduksinya sebesar Rp.70.434.820.000,00 ,jumlahtenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyak 1.575
orang, dan pangsa pasarnya mencakup pasar dalamnegeri dan pasar luar negeri baru 30 o/o. Sentra industrialas lcki dan penunjang terdapat di KecamatanMangkubumi sebanyak t02 unit terdapat di DesaMangkubumi sebanyak 37 unit dan Desa Linggajayasebanyak 24 unit (Gambar 2.16). Untuk lebih jelasnya
mengenai data-data IKM dan Industri Manufakturterlampir.
3. Sektor Perdagangan, Hotel Restoran dan JasaUntuk sub seKor perdagangan di Kota Tasikmalayamencakup perdagangan besar dan eceran, pasr
tradisional dan pasar modem (swalayan).
Jumlah pasr tradisional di Kota Tasikmalaya sebanayk6 buah, pasar modern (swalayan) sebanpk 6 buah,untuk lebih jelasnya lihat Tabel 1f.41.
Tabcl 1I.41PASAR TRADISIO'IAL DI KOTA TASIKMALAYA
TAHUI{ 2q'1
Sumber: Anas Perekon@mian KoE Tasiknalaya Tahun 2001Ketenngan : - Tidak ada clata
No Kecamatan Dcsa Unit Pasar Keterangan1 Mangkubumi unggajaya Pasar Unit I Pasar Cikurubuk
Pasar Burung /Besi
2 TaWanq Lenqkonosari Pasar Unit II Pasar Pancaslla3 Cihideuno Tuouiava Pasar Unit Iil Pasar Padavunoan4 Indihiano Sukamaiu Kidul Pasar lndihiano5 Tamansari Tamanjaya Pasar Gegernoong
Halaman l l- 56
Rencana Tota Ruong Wilayah Kota'I'asikmolaya
Hotel dan restoran di Kota Tasikmalaya sebanyak 31 buah,
untuk hotel dengan klasifikasi hotel bintang 3 sebanyak 1
buah, bintang 2 sebanyak 1 buah, melati sebanpk 25 buah
dan yang non melati (Wisma) sebanyak 3 buah denganjumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor ini sebanyakk44T
orang sedangkan untuk rstoran dan rumah makan sebanyak79 buah dan jumlah tenaga kerja sebanyak 489 orang, untukfebih jelasnya lihat Tabel 11.42, dan Tabel II.43
Tabel II.42LOKASI HOTELDAN wlSMA
KOTA TASII(MALAYA TAHUI{ 2OO1
Tasikmalaya,
4. SeKor PariwisataJenis obyek Pariwisata di Kota Tasikmalaya masihbernuansa alam, sehingga untuk mengembangkanpotensi yang lain masih ada. Obyek wisata di KotaTasikmalaya terdiri dari situ dan beberapa bagiandominan alami, untuk lebih jelasnya lihat Tabel 11.4.
Tabel II.43RUMAH MAKAN DAN RESTORAN KOTATASIKMAI.AYA
TAHUN 2q'1
Sumbr: Anas Pariwisab Kota Tasikmalaya, Tahun 2002
No Kecamatcn HotelIndihianq Namira. Mandalawanoi-
2 f4angkubumi Mangkubumi, Linggajaya, Pajajaran,Borobudur, WismaSurva. Sartika. Setuiu
3 Cipedes Mahkota Graha, Ramayana, Wijayakusumah, Widuri,Nidya, Wsma Anoorek SehaL Santosa
4 TawarE Yudanegara, Kencana, Priangan, Indah, 'l'imur, Wisata,TasiK Selamet, Abadi, Wisma Galunggung, Kalimantan,Wsata, lGlimantan, Merdeka
5 Cihideuno': Sub Dinas Pariwisaa Kda Tasikmalam, Tahun 2003
Ketenngan : - Tidak ada dad
1. RI"l Krc2. RM Texas Fried Chicken3. RJ.l CFC4. Rl'1.Mc.Donald5. RM.MuUara6. RM.Cirebon7, RM.Nyiur Indah8. Rf"l.Yogya9. Rl4.Samudra10. Rl'1.Asia11. RM.Agung12. RM.Matahari13. RM.Eorobudur14. Rl'l.Mahkota Graha15. M.Ramayana16. Rl"l.Arum Sari17. RM.Pajajaran18. RM.Mangkubumi19. Rt'|.Sekedar Titipan20. RM.Mlnang Setia21. Rt'l.Minang Mini22. Rl"l.Buklt Alam23. Rl"l.Cltro Bundo24. RM.Sukamantri25. RM Gayabi26. RM. Saung Sawah27. RM. Pada Heroy28. RIvl.Minatrta29. Rl'l.Batara Nusantara$. M.Saung Gurih31. Catering Tiara Mulyaws32. Catering H.Oman33. Catering Samijaya34. RM.Samirasa35. RM.Pengkolan36. Rl'|. Sari Murni37. Rl4.Mambo38. RM.Sarinah39. RM.Kingkingl|() RM.Inti Rasa
4t RM. Lestari42 M.Baru43 RM JolyJoy44 RI'|. Jaja45 RM. Eot46 RM.Saung Indihiang47 RM. Sari Alam.A RM.Ina49 Rl'|. Sugema50 Rl"l.Riung Gunung51 RM.Pujasera52 Rl4.Basajan53 Rt"l.Shinta54 RM.Bale Bambu55 Rl"l.Tasik56 Rtl.Hobby57 Rl"t.Cahaya58 MB.SimpaU59 MB.Selera60 MB. Gunung Pereng61. MB.Sumaba62. MB.Parahiangan SR.63. MB.Asia Timur64. MB.AnUk65. MB. Phoenik65. MB. Mambo67. MB. Laksana68. MB. Wji69. MB. Popeye70. MB.Mambo71. MB.Lalcana72. MB.Wji73. MB.Popeye74. MB.Priangan75. MB.Sampurna76. Bubur Zaenal77.sffi Empangsari78. Sffi Pataruman79. Sirop Bojong
Halaman l l - 58
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tasikmaloya
No Ke€amatan l{ama Obyek Wgata JenisObyekWicrtr
Luas(Ha)
1 Manokubumi Situ Gede Alam 472 Cibeureum Situ Cibeureum Alam3 Tamansari Siur Malingping, Situ Cipanjaran,
Situ Rusdl,Situ BoionoAlam
4 Goedes Karanq Resik Alam 7: Dinas Pariwisab KoE Tirsikmalam. Tahun 2002
Tabel II.44'ENIS OBYEK WISATA DI KOTA TASIKMALAYA
TAHUN 2qI2
TasikmalanKetenngan : - ndak ada dab
Sedangkan jumlah wisatawan mancanegara maupunwisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Tasikmalayadapat dilihat pada Tabel II.45 dibawah ini :
Tabel II.45JUMLAH WISATAWAI{ YAT{G BERI(UNJUNG
KE KOTATASIKMALAYA
Tahun U\lirman Y\lirnus2002 3720 102.504
2003 s/d 8ln Juli tq $.q2Kota Tasikmalaya 3.860 155.906
Sumfur: Dinas Paiwisaa Kota Tasikmalaya, Tahun
2,6,7 Prcdiksi Petekonomian
Terkait dengan Visi Kota Tasikmalaya yang menekankanpada sektor perdagangan dan industri tentunya perananekonomi menjadi prioritas utama untuk ifu prediksiperekonomian. Kota Tasikmalaya dari tahun 2004 sampaitahun 2014 dapat di lihat dari Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), yang mana dari 9 (sembilan) sektor hanya 2(dua) seKor yang mengalami penurunan yaitu 1 (satu)SeKor Pertanian, Perkebunan, Petemakan, Kehutanan,Perikanan, dan 2 (dua) Sektor Pertambangan danPenggalian. Secara keseluruhan dapat dilihat padapenjelasan berikut ini :
1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan,Kehutanan Dan PerikananSeKor peftnnian terutama sub sektor tanaman panganprediKi smpai tahun 2014 mengalami penurunan halini disebabkan oleh pergeseran lahan.
SeKor Pertambangan dan PenggalianSeKor Pertambangan terutama sub sektor penggalianprediKi sampai tahun 2014 mengalami penurunan halini dikarenakan sektor pertambangan di perkotaansudah tidak dimungkinkan lagi untuk dikembangkan.
SeKor Ind ustri PengolahanSektor Industri yang ada di Kota Tasikmalaya berupaindustri rumah tangga (Home Indusfrl prdiksisampai tahun 2014 mengalami peningkatan, hal iniselain sudah menjadi ciri khas Kota Tasikmalaya jugamerupakan mata pencaharian masyarakat KotaTasikmalaya sehingga secara tidak langsungmenunjang perekonomian daerah.
Halaman ll- 59
Rencana I'ata Ruang lVilayah Koto I'asikmalaya
5.
6.
7,
8.
Sektor Listrik, Gas dan Air MinumPrediksi sampai tahun 20L4 mengalami peningkatan
mengingat jumlah penduduk semakin beftambah dimanakebutuhan masyarakat juga meningkat terutama darisegi pelayanan.
Sektor BangunanSeKor ini mengalami peningkatan sampai tahun 2014dimana Kota Tasikmalaya masih terus mengalamipembangunan baik dari segi pembangunan fisikmaupun ekonomi.
Sektor Perdagangan, Hotel dan RestoranSektor ini mengalami peningkatan sampai tahun 2014mengingat Kota Tasikmalaya merupakan Pusat KegiatanWilayah di fGwasan Priangan Timur baik dari sektorperdagangan maupun pariwisata
Sektor Pengangkutan dan KomunikasiSektor ini mengalami peningkatan dimana jasapelayanan menjadi penggerak (motor) didalam aKivitaskota baik internal maupun oGernal unfuk setiappergerakan atau kegiatan masyarakat.
Sektor Keuangan Pelsewaan dan JasaPerusahaan
SeKor ini mengalami peningkatan seiring dengan
semakin membaiknya daya beli masyarakat dan rodaperekonomi mengalami pemulihan.
9. SektorJasa-Jasa
Prediksi SeKor Jasa Jasa sampai tahun 20t4
mengalami peningkatan karena dengan terwujudnya
Kota Tasikmalaya sebagai kota otonom secara
langsung maupun tidak langsung berpengaruh kepadapelayanan masyarakat, baik dari segi pemerintah
maupun swasta.
2.7 Budava dan Sistem Kemasvarakatan
2,7,7 Budaya
Secara antropologi budaya Tasikmalaya dikenal dengansunda priangan yang mendapat pengaruh kultur dariMataram Islam. Dimana keberadaan dan keberlanjutan KotaTasikmalaya dipengaruhi nilai-nilai luhur Islam yang sangatkental dan telah ternaman sejak lama serta menjadi sendi-sendi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu tidakmengerankan apabila Kota Tasikmalaya sering dijuluki KotaSantri, karena memiliki pesatren-pesantren yang cukupdikenal.
Disamping itu secara turun-temurun mempunyai jiwa
kewirausahaan dan memegang tquh nilai kooperatif.
Halaman l l - 60
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tosikmalayo
Melihat karaKer budaya yang tidak terlepas dari Agama
Islam yang cukup dominan, maka Kota Tasikmalaya tidak
dapat dipisahkan antara Budaya dan Agama yang saling
beftautan, tetapi tetap memegang akidah sesuai ajaran
Islam. Tldak mengherankan apabila didalam Visi Kota
Tasikmalaya "Iman dan Taqwa" menjadi landasan
berpijaknya Pembangunan dimasa mendatang.
2,7.2 Sistem KemasYarakabn
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kehidupan keluarga-
batih di Kota Tasikmalaya, masih relatif kompak. Pekerjaan di
sawah masih sering ditakukan bersAma-sama dengan
pembagian kerja yang ada. Hubungan kekerabatan ini cukup
kuat, terutam mengenai prisip garis keturunan yang bersifat
bilateral atau dikenal dengan istilah bondoroyot (7 generasi
keatas danT generasi kebawah).
Dua generasi ke atas maupun ke bawah masih mempunyai
hubungan yang fungsional dalam hubungan kekerabatan,
sedang tiga generasi ke atas dan ke bawah hanya
mempunyai fungsi tradisional dalam hubungan
kekerabatan. Oleh sebab itu didalam hubungan kekerabatan
ini menjadi sangat bei'arti untuk membangun Kota
Tasikmalaya dimasa mendatang, sehingga tercipta satu
hubungan yang harmonis antara masyarakat, pemerintah,
akademisi dan ulama.
2,8 Sistem Transooftasi
2.8.7 Jaringan Jalan
Berdasarkan ruas jalan per kecamatan yang ada di wilayah
Kota Tasikmalaya, maka Kecamatan Kawalu mempunyai
ruas jalan terpanjang yaitr,r 136,600 Km. Untuk lebih
jefasnya fihat Tabel II.45 serta Gambar 2,L7.
Jaringan jalan di Kota Tasikmalaya sepanjang 580,241 Km,
berdasarkan kewenangannya didominasi oleh jalan desa
sepanjang 332,003 Km (48,81 o/o) sedangkan jalan propinsi
sepanjang 33,263 Km (4,89 o/o). Jika dibandingkan dengan
Pedoman Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk panjang
jalan kota (0,6 Km/1000 penduduk dengan ratio luas jalan 5olo dari luas wilayah), dimana jumlah penduduk akhir tahun
perencanian sebesar 647.273 jiwa (skenario 2)
Ke atas:1. kolot2. embah3. buyut4. bao5. janggawareng
6. udeg-udeg7. gantung siwur
Ke bawah:
1. anak
2. incu
3. buyut
4. bao
5. janggawareng
6. udeg-udeg
7. gantung siwur
Halaman l l - 61
Rencona Tata Ruong lltilayah Kota Tasikmolaya
membutuhkan panjan! jalan 388,364 Km. Sedangkan kondisieksisting saja sudah mencapai 680,241 Kfl, dengandemikian panjang jalan di Kota Tasikmalaya telah melebihiSPM yang ditetapkan. Artinya Kota Tasikmalaya kebutuhanjaringan jalan kota sudah terlampaui.
Kalau dilihat dari kondisi jalannya maka, jalan propinsisepanjang 27,798 Km dalam kondisi rusak dan sisanyaberkondisi sedang. Sedangkan jalan lainnya meliputi jalankota, lingkungan, dan desa umumnya berkondisi sedang danrusak. Melihat kondisi demikian dan perimbangan panjangjalan yang ada, dapat di simak bahwa Kota Tasikmalaya darisegi kualitas telah melebihi standar yang ditetapkan dalamSPM. Untuk lebih jelasnya lihat Tabe! !!.47.
Jaringan jalan di Kota Tasikmalaya berdasarkan unjuk kerjajalan-jalan utama pada jam sibuk (Lihat Tabel IL48).Secara umum arus stabil tetapi kecepatan operasi mulaidibatasi oleh kondisi lalu lintas, dimana pengemudi memilikikebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. AtinyaKota Tasikmalaya bukan merupakan daerahrawan kemacetan, namun demikian terdapat spot-spotkemacetan yang diakibatkan oleh kegiatan setempat, sepeftipola parkir yang tidak teratur (on st# prking),kedisiplinan
pengemudi (pola arah arus), pola kerumunan PKL(Pedagang Kaki Lima) dan belum tertatanya rute angkutankota.
Untuk itu dapat dikemukakan lokasi rawan kemacetansetempat tersebut sebagai berikut:
Cihideung Balong, rawan macet di KHZ. Musthopa yangdisebabkan oleh pola parkir yang memanfaatkan jalan (onstret prking).
- Jl. Ahmad Yani, rawan macet di Pasar Pancasila yangdisebabkan ketidak disiplinan para pengemudi maupunpengguna jasa angkutan.
- ll. Residen Ardiwinangun, rawan macet di PasarCikurubuk yang disebabkan ketidak disiplinan parapengemudi maupun pengguna jasa angkutan.
- Jl. Pasar Wetan, rawan macet di Pasar Wetan yangdisebabkan oleh kerumunan PKL (Pedagang Kaki Lima)yang memanfaatn trotoar dan sebagian badan jalan.
- Jl. Letnan Harun, yang disebabkan belum optimalnyaTerminal Indihiang sehingga terjadi penumpukkan aruskendaraan angkutan kota, tidak pada tempatnya.
Halaman l l - 62
Rencana Tota Ruang Wiluyah Kota Tasikmalaya
Tabel11.46PERBANDINGAN PANJANG JALAN PER KECAMATAN
KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2OO2 DENGAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Sumber : Renslra Kota TasikmalaYaKeterangan: - Paniangialan 0,6 Km/l@0 Penduduk
- Ratio luas ialan 5 %o dari luas wilayah
Tabelll.4TKONDISI JALAN WITAYAH KOTATASIKMAIAYA
TAHUN 2OO2
'asikmalaya
No KecamatanLuas(Hal
Panjang JalanEksisting
(Km)
PendudukTahun 2012
(Jiwa)
Standar Pelayanan MinimalPanjang(Km)
Luas(Ha)
1234567I
CihideungCipedesTawangIndihiangCibeureumTamansariKawaluManokubumi
530,02810,01533,03
3.010,032.941,O32.852,024.112,042.368.02
49,90737,11248,530
119,35093,392
112,550136,60082.800
64.99772.47265.04692.658
100.27664.09081.32286.972
38,99843,48339,02855;59560,16638,45448,79352.183
26,50140,50126,652
150,502147,052142,601205,602118,401
Kota Tasikmalaya 17.156,20 680,241 647.273 388,364 857,810Kota Tasikmalara Tahun dan Standar Minimal
No Status Jalan Jumlah(Kml
KondislJalan (Km)
Balk Sedang Rusak RusakBerat
1
2
3
4
Propinsi
Kota
Lingkungan
Desa
33.263
184.510
130.465
332.003
5.465
9.455
26.093
32.126
27.798
175.060
104.370
127.186 172.058
Kota Tasikmalaya 680.241 73.139 t|35.044 1V2.058Sttmber Renstra Kota T, 2002-Keterangan : - Ttdak ada data
Halaman l l - 64
Rencana T-ata Ruong Wilayah Kota Tosikmalayo
Tabel11.48
UNJUK KERJA JAI-ANJALAN UTAMA PADA JAM SIBUKDI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2OO2
Halaman l l- 65
Rencuna Tatu Ruang Wilayoh Kota Tosikmalayu
37.757
Sumber: Kantor LLA,I KotaTasikmataya tahun 2002 serta p*ltilungan berdasarkan Kumpulan Petunjuk Telais Lalu Lintas & Angkutan Jalan
Halaman l l - 66
Renca n a T'ata Rua ng Wilaya h Kota'I'asik malaya
2.8.2 Tsminat dan Stasiun Keteta Api
Di Kota Tasikmalaya terdapat terminal tipe A (ferminalCilembang) dengan skala pelayanan regional AKDP/AKAP.Kegiatan transpoftasi khususnya pergerakan penum pang daridan ke Kota Tasikmalaya terpusat di Terminal Cilembang.Kegiatan pergerakan penumpang ke Jakarta, Bandung,Cirebon, Garut, Ciamis, Banjar, wilayah Jawa Tengah danJawa Timur terlayani oleh angkutan bus yang ada di terminalini. Selain itu terdapat juga Stasiun Kereta Api KotaTasikrnalaya dan Awipari, dengan orientasi pergerakan keJakafta, Bandung, Ciamis, Banjar, dan kota-kota yang ada diwilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keberadaan terminal dan stasiun kereta api di KotaTasikmalaya sebagai titik simpul antar moda perjalanan,sangat berperan penting bagi perkembangan KotaTasikmalaya. Khusus untuk terminal dapat dilihat PadaTabel II.49.
Tabel11.49
TERMINAL DI KOTA TASIKMATAYA
Nilama Termlnal TI
mL||asfm2l
InstanslPend€loL Lokasl Kondisl
I Tcrmlnal Taslkmalaya(Cllembano)
A 24.825 Ll-At Mangkubuml
Balk
2 Sub TcrrdnalPancaslla
c 1.250 l t l Tawang Balk
3 SubTcmlndIndihland
c 2.255 TI.A' IMlhlang Balk
I Sub TcrmlnalClkurubuk
c 1.100 u-d, Manglalbuml
Balk
Dari data yang tersaji, terlihat bahwa kebutuhan luasterminal di Kota Tasikmalaya jika dibandingkan dengan hasilstudi Ditjendat mengenai standar luas terminal, ternyatamasih kurang.
Berdasarkan studi tersebut kebutuhan luas lahan TerminalTipe A dibutuhkan lahan seluas 46.988 fr', Tipe Bkebutuhan lahan seluas 34.510 m2, Tipe C kebutuhanlahan seluas 10.925 m2.
Seara kasat mata terlihat bahwa masalah terminal(khususnya) skala pelayanan regional AKDP/AKAp adalahketerbatasan lahan serta fasilitas terminal. Hal yang palingumum, tidak terdapatnya ruang tunggu penumpang yangrefresentatif dan ruang parkir kendaraan.
Dari hasil analisis sementara mengenai keberadaan terminalpengganti Cilembang, diarahkan sesuai dengan hirarki jalanmenurut statusnya yaitu menurut jalan negara yang menujuarah Bandung atau sekitar + 1 Km dari gapura selamatdahng. Disamping itu peftimbangan lain adalah menarikakses ke luar pusat kota (CBD) dengan maksud untukmemperkuat simpul-simpul pelayanan sehingga mampumenumbuhkan sistem transportasi yang terpadu denganmoda angkutan lainnya (Lihat Gambar 2.18).
Sumbq : Kanbr LW I@b faiknalan 2A02
Halaman l l - 67
Rencuna I'ata Ruang Wilayoh Kota T'asikmalaya
2.8,3 Angkutan Penumpang
Pelayanan angkutan, khususnya angkutan penumpang/orang di Kota Tasikmalaya dari dan keluar wilayah dilayaniangkutan darat berupa bus dan kereta api. Sedangkan untukpergerakan di dalam Kota Tasikmalaya dan wilayahsekitamya dilayani angkutan penumpang umum, becak,delman. Pergerakan angkutan penumpang dengan skalapelayanan kota dan sekitarnya menghubungkan beberapapusat kegiatan sepefti pusat pemerintahan, pasr indukTasikmalaya, Terminal Cilembang, perdagangan danperkantoran di Pusat Kota, beberapa lingkungan perumahandan pemukiman. Dengan dengan demikian interaksi antarpusat-pusat kegiatan yang ada di Kota Tasikmalaya relatifmudah. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel II.50.
Khusus Terminal Cilembang sebagai terminal Upe A yangmelayani trayek AKDP/AIGP (Antar Kota DalamPropinsi/Antar Kota Antar Pncpinsi) keberadaanya terkaitdengan keterbatasan lahan sefta fasifitas terminal yang tidakmemadai. Hal ini sering terlihat penumpukkan kendaraanAKDP/AKAP yang tidak bisa parkir sefta ditambahberaglomerasinya angkutan kota pada tempat-tempat yangtidak semestinya, s€hingga kenyamanan bagipenumpang.tidak tersedia, oleh sebab itu didalam rangkamenunjang pembangunan Kota Tasikmalaya perlu diusulkan
adanya relokasi terminal.
Tabel II.50]ARINGAN TRAYEK ANGKUTAN KOTA
KOTATASIKM'TI-AYA
Awlparl - Kota - Sub. Term. Pasar INyantong - Kota - Sut,. Te.m. P.sar I Taslkm.layaMuncang - Kota - Sub. Tcrm. PancasllaCibanjaran - Kotr - Sub. Tcrm. Pasar I T.slkmalayaSub, Term, Pasrr I Taslkmalaya - Panc.sllrLeuwldahu - Kota ' Sub. Tcrm. P.sar I TaslkmalayaKaranggr€slk - Kota - Sub. Tcrm. Pasrr I TaslkmalayaCllcmbang - Pasar I Ta$lkrnalaya - Sub. Tcrm. PancasllaClgeurcung - Kot| - Sub. Tcrm. Parar I T.slkmalayaC€gemoong - Kota - Sub. Term. Pasrr I TaslkmalayaPaslrangln - Sub Term. PancasllePurbaratu - Kota - Sub, Tcrm. Pesar I TaslkmalayaWr. Sab€uhh - Kota - Sub. Tcrm. PaE r I T$lkmalayaKaranganyar - Kota - Sub. Tcrm, Pasar I TaslkmalayaClbcud - Pm. Sambong - Sub. Tcrm. Pasrr I TaslkrnalayaPrm. Panglayungrn - Kot - Sub. Term. P.srrtTaslkm.layaSlndanggallh - Kota - Sub. Term. Pas.r I TaslkmalayaIndlhlang - Kot - Sub, Tcrm. P.sar I Taslk||alaya
: LLLt Kota Tasikmalaya, Tahun 2(n2
2,8,4 Tnnsprhsi Udan
Kota Tasikmalaya memiliki Bandara Udara Wiriadinata yangterletak di Kecamatan Cibeureum, milik AURI, namunseiring dengan perkembangan, maka keberadaannya dapatdigunakan sebagai bandara komersial yang dapat melayanipergerakan orang dan distribusi barang atau jasa denganskala pelayanan regional. Namun untuk itu prlu adakoordinasi lintas seKoral dan studi kelayakan selainlandasan udara juga terdapat komplek permukiman,Dahana dan lahan kosong
I234567I91011L213t415L6171819
1091010101Z107912101 l111010910118
80471259t6822611005369t62343501250342515
Halaman l l - 68
RencanaTata Ruang ll/ilayah Kota Tasikmalaya
yang dapat digunakan sebagai cadangan lahan apabilaterjadi pelebaran bandara. ;Dari keseluruhan kajian sistem transportasi berdasarkankondisi yang ada di Kota Tasikmalaya, maka beberapakondisi yang perlu diperhatikan:
a). Pemanfaatan jaringan jalan yaitu :
1. Saluran Air, beberapa ruas jalan terutama jalan utamaseperti jalan propinsi dan kota belum dilengkapi saluranair (lalan Ir. H. Juanda dan Jalan Letnan Harun)sehingga tingkat kerusakan jalan ini relatif cepat.
2. Aktivitas sekitar jalan, umumnya pemanfaatan jalanpropinsi dan kota dengan skala pelayanan antar wilayahdan pusat-pusat aKifitas kota diindikasikan adanyagangguan kegiatan masyarakat seperti kegiatan
.perdagangan (kios/warung, tambal ban, bengkel, danlain-lain), transpoftasi lokal seperti geroba( becak, dandelman hal ini dapat mengganggu aktifitas transportasiregional (bus, truk dan kendaraan lainnya),
3. Kondisi konstruksi tidak stabil dan kurangnya bangunanpelengkap jalan seperti rambu-rambu jalan.
4. Terdapat beberapa ruas jalan baik jalan propinsi (27,798Km) dan jalan kota (175,06 Km) dalarn kondisi rusak,selain kelengkapan jalan seperti bahu jalan, saluran air,
dan rambu-rambu yang kurang memenuhi persyaratanteknis.
Keberadaan terminal
Peranan terminal sebagai simpul antar moda, sepeftiTerminal Cilembang, Sub Terminal Pancasila, SubTerminal Indihiang dan Sub Terminal Cikurubuk.Terminal Cilembang sangat berperan dalampergerakan barang dan jasa maupun pergerakan orangdengan skala pelayanan regional, antar wilayahkabupaten dan kota, dan antar propinsi. Kegiatanpergerakan penumpang ke Jakarta, Bandung, Cirebon,Garut, Ciamis, Banjar, wilayah Jawa Tengah dan lawaTimur terlayani oleh angkutan bus yang ada di terminalini. Sedangkan keberadaan sub-sub terminaldifungsikan untuk melayani kegiatan dan pergerakan
dengan skala pelayanan kota dan sekitarnyamenghubungkan beberapa pusat kegiatan seperti pusat
Pemerintahan Kota Tasikmalaya di Jalan Ir. H. Juanda,Pasar Induk Tasikmalaya, Terminal RegionalCilenrbang, Pusat Pemerintahan KabupatenTasikamaiaya di pusat kota, pusat perdagangan danperkantoran di Pusai Kota, beberapa lingkungantempat wisata (seperti Karang Resik dan Situ Gede)perumahan dan pemukiman.
b).
Halaman ll - 70
Rencana I'ata Ruang Wilayah Kota Tasikmalayo
Sejalan dengan perkembangan Kota Tasikmalaya
sebagai Wilayah Administrasi "baru" maka peningkatan
status terminal dan jenis terminal yang sesuai dengankondisi Kota Tasikmalaya perlu diantisipasi melalui
relokasi terminal atau peningkatan terminal yang sudah
ada. Hal ini mengingat beberapa kondisi sebagai berikut:
. Kota Tasikmalaya merupakan "node" pergerakan
potensial karena berkembang berbagai fungsi fungsi
kota, terutama industri kecil dan menengah,perumahan, pemerintahan perdagangan dan jasa.
. Kota Tasikmalaya merupakan wilayah pemerintahan
"baru" yang berpotensi menjadi wilayah migrasipenduduk baru
. Angkutan penumpang cenderung belummemanfaatkan terminal dan sub terminal secara
optimal, dimana masih '*ngetem" di terminal
bayangan (temmt pemberhentian sementara)
sehingga da pat menyebabkan kemacetan di karena kan
terminal bayangan tersebut mengunakan ruas-ruasjalan terutama di pusat kota. \
. Masih bercampurnya antara angkutan kota, delman
dan becak dalam suatu sub terminal sehinggamenciptakan sistem pergerakan yang semrawut.
. Belum tersedianya ' lahan parkir yang khusus
sehingga masih menggunakan ruas-ruas jalan
terutama di pusat kota sepefti di sepanjang Jl. KHZ.
Mustofa.. Keberadaan Terminal Cilembang, secara fisik masih
mempunyai keterbatasan lahan dan fasilitas
terminal, sehingga dengan kondisi Kota Tasikmalayayang Enru diper:kirakan tidak memenuhi syarat
sebagai terminal. Oleh sebab itu diusulkan untuk
dipindah. Sedangkan lokasi lama diusulkan sebagaijasa atau komersil.
Stasiun Kereta Api
Selain terminal, pergerakan penumpang di Kota
Tasikmalaya, dapat dilakukan di Stasiun Kob
Tasikmalaya dan Stasiun Awipari, dengan orientasipergerakan ke Jakarta, Bandung, Ciamis, Banjar, dan
kota-kota yang ada di wilayah Jawa Tengah dan JawaTimur. Sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
bagi penggunaan moda transpoftasi di Kota
Tasikmalaya.
Stasiun Kereta Api
Kota Tasikmalaya memiliki Bandara Udara Wiriadinatayang terletak di Kecamatan Cibeureum, bandara ini
c).
d).
Halaman l l - 71
Rencanu T'ata Ruang Wilayoh Kota Tasikmalaya
dimiliki oleh Angkabn Udara Republik Indonesia (AURI),
dalam komplek bandara selain terdapat landasan udarajuga terdapat Dahana dan permukiman. Keberadaannya
dapat dioptimalkan menjadi bandara komersial yang
dapat melayani pergerakan orang dan distribusi barang
atau jasa dengan skala pelayanan regional.
Terkait dengan RTRW Kota Tasikmalaya, tentunya
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
Landasan Udara Wiriadinata dengan landasan pacu
berada di Kecamatan Cibeureum, menjadi perhatian
dalam pembangunan karena terkait dengan kompleks
Dahana, permukiman dan lahan kosong tersebut diatas.
Dengan adanya KKOP Landasan Udara Wiriadinata,
maka dapat diindikasikan sementara sebagai berikut :
. Permukaan Pendekatan dan Lepas Landas, adalahpermukaan dibawah lintas pesawat udara setelah
lepas landas atau mendarat yaitu sejauh 15 Km, dan
ujung landasan dengan kemiringan 2olo sekngian daripermukaan pendekatan dan lepas landas yang
berdekatan langsung dengan ujung-ujung landasan
merupakan kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan
yaitu sejauh 3 Km.
. Permukaan Transisi, adalah bidang miring sejajarporos landasan sampai 315 m dari sisi landasan,
dengan kemiringan L4,3 olo sampai memotong
permukaan horizontal dalam.
. Perrnukaan Horizontal Dalam, adalah bidang datar
diatas dan disekitar bandara dengan radius 4 Km
dari ujung landasan / permukaan utama dengan
ketinggian t 51 m diatas ketinggian ambang
landasan.
' Permukaan Kerucut, adalah bidang miring antara
jarak 4 km sampai 6 km dari ujung landasan /permukaan utama, dengan kemiringan 5 o/o yang
menghubungkan tepi luar permukaan horizontal
dalam dengan tepi dalam permukaan lrorizontal luar.
. Permukaan Horizontal Luar, adalah bidang daiar
disekitar bandara dengan radius mulai 6 Km sampai
15 Km dari ujung landasan.
Berdasarkan kepentingan KKOP Landasan Udara
Wiriadinata maka pengaturan ketinggian bangunan di
Wilayah Kota Tasikmalaya d.ihitung secara cermat
dengan masing-masing lokasi dan ketinggiannya di atas
permukaan laut. khusus untuk pengembangan bandara
ataupun landasan udara terdapat lahan kosong sebagai
lahan untuk pengembangan di sekitar bandara sefta
ditunjang dengan tidak adanya bangunan-bangunan
Halaman ll - 72
Rencans Tata Ruang lltilayoh Kota Tasikmala-ya
tinggi yang dapat menghambat Take Atr aM Landing - Akademi Keperawatan Departemen l(esehatan (AKPERpesawat Erbang (Lihat cambar 21,9) Depkes),
- Akademi lcperawatan (AKPER) Muhammadiyah,
2.9 RONA FASIUTAS - Al€demi Manajemen Informatika dan lGrnputer (MlK)
SukaDurd,29't Fasitibs pe"didilan
- sekorah ringgi Agama rsram (srAI),Kota Tasikmalaya sebagai pusat pelayanan wilayahsekibmya (wilayah rasikmalaya, Garut, camis) untjk
- sekolah rinqgi Hukum Galunggung (sTGH)'
pelay'dnan pendidikan didukung oleh fasilitas pendidil€n - Sekolah 1in99i Ilmu Administrag Yayasan Pernbinatingkat dasar sampai ting€i. Beberapa pequruan tirEgi yang Ferguruan Tinggi (SnA YPPT),berperan dalam perkembangan pendidikan kota dan nrilayah - Sekolah Tinggi Ilmu Ekmomi dan Komputer (sTrEsekibmya diantaranyar fou;,- Akademi Analisis l(esdEbn Yayasan Bhald runas - s€kolah ringgi mu sosial dan llmu politik (fislp),
Husada (AAK YBTH)' - sekolah ringgi Manajemen hbrmatika dan Komputer
- Akademl Kebidanan DeparEmen lcsehatan (AKBID (SIfvlIK DCI).Depkes)'
- universibs sitiwangi (uNsIL).- Akademi Kesehatan Gigi DeparEmen Kesehatan (AKG
Depkes), Dalam perkembBngan penyediaan fasilitas' selain dipenuhioleh negeri, juga dilal(lkan oleh $\rasta. Untuk lebih
- Akademi Pariwisata (AKPAR) sliwangi, Ftasnya Llhat Tabd rr.51, Lihat cambar 2.19 laltu
- Akademi Keperawatan Yayasan Bhaldi Tunas Husada Sebaran Faglibs Pendidikan.(MPER YBFfD.
Halaman l l - 73