PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL
SINGKONG INDONESIA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GTDiusulkan oleh :Ayu Tirta Diani
(1111305007)
Angkatan 2011Wahyu Nirmala
(1211305020)
Angkatan 2012
UNIVERSITAS UDAYANA BALI20151. Judul Kegiatan
: INTEGRATED COMMUNITY DEVELOPMENT
SOLUSI RENDAHNYA HARGA JUAL SINGKONG INDONESIA2. Bidang
Kegiatan
: ( ) PKM-AI
( v ) PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
:
b. NIM
:
c. Jurusan
:
d. Universitas/Institut/Politeknik:
e. Alamat Rumah dan No Tel/HP:
f. Alamat email
:
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
:
b. NIP
:
c. Alamat Rumah dan No Tel/HP:
Jimbaran, 19 Maret 2015Menyetujui,
Ketua JurusanTeknik Industri ITS
Ketua Pelaksana Kegiatan
(
)
(
)NIP.
NRPPembantu Rektor III ITS
Dosen Pendamping
(
)
(
)NIP.
NIP.
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik,
kelimpahan sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian
organik yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 50
Juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk organik
ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan
negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya
ini memperlihatkan sebarapa besar potensi besar yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari
seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke
depan.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
karya tulis ini yaitu:1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta
kesempatan untuk membuat karya tulis ini.2. Orangtua yang sangat
membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam
proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.3. Bapak Adithya
Sudiarno ST. MT. dan Ibu Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT dari
Jurusan Teknik Industri ITS yang selalu membimbing kami.4.
Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya
tulis ini.Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi
serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Jimbaran, 25 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman JuduliHalaman PengesahaniiKata PengantariiiDaftar
IsiivDaftar TabelivRingkasanvPENDAHULUAN1
Latar Belakang1
Tujuan1
Manfaat1GAGASAN1
Poly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis
Singkong1
Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung
Terigu2Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif
Dunia2Konsep Pertanian Organik2Konsep Dana Modal Community
Development3Solusi yang Pernah Ditawarkan3Gagasan Baru yang
Ditawarkan4Pihak yang Dapat Mengimplementasikan
Gagasan5Langkah-Langkah Strategis Implementasi
Gagasan6KESIMPULAN6Inti Gagasan6Teknik Implementasi
Gagasan7Prediksi Keberhasilan Gagasan7DAFTAR PUSTAKA8DAFTAR RIWAYAT
HIDUP9LAMPIRAN10DAFTAR TABEL
Tabel 1 Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol 2Tabel 2 Strategi
peningkatan nilai jual singkong Indonesia 4Tabel 3 Identifikasi
pelaksana, sumber dana dan program community development petani
singkong 5Tabel 4 Peranan elemen terkait dalam pengembangan
pertanian organik di Indonesi5DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1 Distribusi singkong antara petani dengan tengkulak
10Gambar 2 Strategi distribusi singkong 10RINGKASAN
Indonesia merupakan lima besar Negara penghasil singkong
terbesar di dunia. Kapasitas produksi singkong nasional pada tahun
2009 mencapai 22,4 Juta ton. Tingkat produksi singkong rata-rata di
Indonesia mencapai 11,43 ton/hektar (BAPPENAS, 2009). Namun, masih
belum banyak yang mengetahui jika Indonesia merupakan lima besar
produsen singkong terbesar di dunia (FAO, 2009). Kapasitas produksi
singkong yang besar ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan
petani. Hal ini ditunjukan dengan rendahnya harga jual singkong
hingga mencapai 175 rupiah perkilogram.Keadaan pasar yang terus
berkembang menjadikan permintaan dunia akan produk organik
mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah
semakin banyaknya limbah industri yang mencemari lingkungan.
Terjadinya peralihan perilaku menjadi green consumers (konsumen
produk hijau, bebas bahan kimia) menjadikan sebuah segmentasi baru
yang potensial untuk pemasaran produk organik. Karya tulis ini
bertujuan merumuskan konsep untuk meningkatkan nilai jual produk
singkong Indonesia. Konsep tersebut ditunjang oleh beberapa teori
yaitu penerapan perbaikan distribusi logistik singkong, community
development berbasis pertanian organik, penerapan teknologi lokal
karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan kebijakan
pemerintah yang menunjang keberlangsungan program, marketing kepada
potential green consumers, dan pencitraan potensi singkong
Indonesia melalui sektor pariwisata. Gagasan ini ditulis dengan
dengan analisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada petani
singkong di Indonesia, yang dikombinasi dengan solusi logis
berdasarkan tinjauan pustaka yang ada.Berdasarkan hasil analisis,
diketahui bahwa rendahnya harga jual singkong salah satunya
disebabkan pembelian murah yang dilakukan oleh tengkulak akibat
hutang dan ketidak mengerti-nya petani akan kondisi pasar. Untuk
meningkatkan nilai jual singkong, maka dilakukan strategi penguatan
internal petani selaku produsen serta pengembangan eksternal yang
meliputi aspek pencitraan dan pemasaran. Strategi internal yang
dilakukan pertama adalah melakukan community development terhadap
petani singkong dengan tujuan membentuk suatu komunitas atau badan
usaha yang mampu mengolah secara mandiri hasil singkong serta
memasarkanya. Pengembangan tersebut difasilitasi oleh lembaga
pemerintah LSM serta kalangan akademisi dan didukung oleh dana CSR
perusahaan. Pengembangan dilakukan dengan mengajarkan pembuatan
PolyLactic Acid (PLA), budidaya MOCAF (Modified Cassava Fluor) dan
pelatihan pembuatan Bio-Ethanol singkong. Peningkatan kualitas
singkong dilakukan dengan menerapkan pertanian organik secara
menyeluruh. Pelaksanaan community development tersebut menjadikan
alur distribusi tidak lagi melewati tengkulak dan langsung
dipasarkan secara langsung oleh komunitas/badan usaha yang
beranggotakan petani. Pasar luar negeri menjadi tujuan utama dengan
karakteristik produk yang diminati oleh green consumers
dunia.PENDAHULUANLatar BelakangPotensi pertanian singkong sebesar
22,4 Juta ton pertahun belum menjadikan petaninya sejahtera. Hal
ini ditunjukan dengan kecilnya harga jual singkong dari petani
dibeberapa daerah di Indonesia. Harga pasar rata-rata singkong di
Pulau Jawa mencapai 2000 rupiah perkilogram. Sedangkan harga jual
singkong dari petani di Lampung hanya 175 rupiah perkilogram. Data
statistik menunjukan bahwa propinsi Lampung merupakan penghasil
singkong terbesar di Indonesia sebesar 7.835.180 ton pertahun,
dibandingkan dengan propinsi Jawa Tengah sebesar 3.642.080 ton
pertahun (Badan Pusat Statistik, 2009).
Dewasa ini, terdapat potential demand produk hasil pertanian
yang mengikuti kemauan green consumers dunia yang semakin
meningkat. Data di Amerika Serikat menunjukan peningkatan jumlah
green consumers dari 62% menuju 77% dalam rentang waktu 2004-2006
(Ryan,2006). Trend ini juga diperkirakan akan meningkat seiring
dengan semakin banyaknya limbah industri yang dibuang dan mencemari
lingkungan. Kekhawatiran yang terjadi pada masyarakat dunia akan
ketidak-higienis-an produk dari bahan agrokimia (pestisida dan zat
kimia lain) merupakan suatu pangsa pasar potensial yang membutuhkan
supply berupa produk hijau yang aman untuk kesehatan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu strategi untuk memperkuat internal petani
singkong serta strategi keluar dalam menangkap peluang green
consumers.TujuanKarya tulis ini bertujuan merumuskan konsep
pengembangan pertanian singkong yang implementatif, efektif dan
efisien dalam mengembangkan potensi singkong Indonesia sesuai
dengan demand yang ada.ManfaatManfaat karya tulis ini adalah
memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat tentang potensi singkong
dan produk berbasis singkong Indonesia serta menjadi rekomendasi
terhadap pengembangan kebijakan dalam bidang-bidang yang menunjang
peningkatan kualitas produksi pertanian, bidang pertanian,
pariwisata, serta kebijakan luar negeri Indonesia.
GAGASANPoly Lactic Acid (PLA) Plastik Bio-Degradable Berbasis
SingkongPolyLactic Acid (PLA) berbasis singkong merupakan hasil
pemikiran dari seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Tito
Tegar pada tahun 2009. Poly Lactic Acid (PLA) adalah polimer dari
sumber yang terbaharui dan berasal dari proses esterifikasi asam
laktat yang diperoleh dengan cara fermentasi oleh bakteri dengan
menggunakan substrat pati atau gula sederhana (Bastioli dalam
Tegar, 2009). Singkong merupakan salah satu hasil bumi yang
memiliki potensi besar untuk dijadikan PLA berwujud plastik kemasan
atau perabot, seperti jerigen, peralatan makan, dan tas
belanja.
Setiap 5 kilogram singkong dapat diolah menjadi 1 kilogram PLA
yang bernilai ekonomis $ 3,97. Jika produksi rata-rata singkong
perhektar adalah 11,43 ton, maka dalam setiap hektar mampu
menghasilkan PLA sebanyak 2.268 kilogram dan bernilai ekonomis $
9,003.96 atau Rp. 81.035.640,- (kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-).
Pembuatan PLA ini yang nantinya akan diajarkan kepada komunitas
petani singkong dengan harapan akan mengakselerasi peningkatan
kesejahteraan petani anggotanya.
Teknologi MOCAF (Modified Cassava Fluor) Pengganti Tepung
TeriguMOCAF (Modified Cassava Fluor) merupakan tepung inovatif
berbahan dasar singkong yang menyerupai dan mampu diolah selayaknya
tepung terigu. MOCAF merupakan hasl penemuan Dr. Ahmad Subagyo dari
Fakultas teknologi Pertanian Universitas Jember. Saat ini
perkembangan teknologi MOCAF ini terpusat di Trenggalek, Jawa
Timur. MOCAF berasal dari modifikasi sel singkong yang 100% mampu
mensubtitusi tepung terigu sebagai bahan makanan kering, serta
kurang lebih 50% untuk bahan makanan basah. Nilai ekonomis ini
setara dengan perkembangan Sentra Pertanian Agirbisnis Terpadu
(SPAT) dengan produk bakpao telo dan beragam jenis olahan telo
lainya. Bio-Ethanol Berbasis Singkong Solusi Energi Alternatif
Dunia
Produk olahan lain berupa chip singkong untuk berbagai keperluan
dalam negeri dan luar negeri. Satu ton singkong dapat diolah
menjadi 300 kilogram chip singkong yang memiliki nilai jual Rp
2.350,- perkilogram chip. Artinya untuk setiap hektar dengan
kapasitas 11,43 ton mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp
8.058.150,-. Chip singkong ini dapat diolah menjadi Bio-ethanol
maupun diekspor langsung ke luar negeri seperti China.
Tabel 1. Potensi singkong sebagai Bio-Ethanol
Jenis TumbuhanProduksi Minyak (Liter per Ha)Ekivalen Energi (kWh
per Ha)
Manihot esculenta (singkong)1.0206.600
(Sumber : Purwanto, 2010Konsep Pertanian OrganikRevolusi
industri dunia mengakibatkan semakin banyaknya limbah industri yang
mencemari tanah, termasuk lahan pertanian. Selain itu juga
penggunaan pestisida dan bahan kimia penghilang hama pertanian
mengakibatkan banyak bahan kimia berbahaya yang tertinggal di hasil
produk pertanian, termasuk singkong. Sifat pestisida yang persisten
menjadikan konsumen mulai berpikir untuk tidak mengkonsumsi hasil
pertanian yang menggunakan bahan kimia dalam penanamanya. Selain
itu, trend perkembangan green consumers didunia menjadikan semakin
diminatinya produk pertanian yang bebas bahan kimia dan diolah
secara alami. Berikut ini poin penting tentang penerapan pertanian
singkong organik dijabarkan sebagai berikut :
1. Konversi lahan
2. Benih (Lokal / Hibrida)
3. Metode sedikit pengolahan tanah untuk menjaga keseimbangan
tanah4. Pupuk organik (berasal dari limbah kulit singkong)
5. Keseimbangan ekosistem dengan melakukan manajemen lahan
6. Waktu panen sesuai target (on-time)
7. Pasca panen (seleksi, pencucian, pengepakan, penyimpanan dan
pengangkutan) harus dilakukan secara higienis
8. Sertifikasi produk
a. Label organik
b. Informasi proses pengolahan
c. Kemasan ekslusif dan menarik
d. Warna khas hijau
e. Kandungan nutrisi berdasar AKG
f. Identitas negara Indonesia
g. Harga lebih tinggi
h. Rekomendasi segmentasi pasar spesifik
Konsep Dana Modal Community DevelopmentDalam UU no. 27 tahun
2008 disebutkan bahwa perusahaan wajib mengalokasikan dana 3% dari
total keuntungan bersihnya sebagai dana CSR perusahaan. Dana ini
merupakan dana potensial apabila ada kebijakan pemerintah untuk
menyalurkan dana kepada pelaksana program ini. Sebagai contoh, PT
Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2009 memiliki keuntungan bersih
sebesar 1.6 Trilliun Rupiah (www.astra-agro.co.id, 2009), berarti
dana CSR minimal yang dapat dialokasikan oleh perusahaan adalah
sebesar 48 Milyar rupiah. Contoh lain adalah PT. Bakrie Sumatra
Plantation, Tbk yang memiliki keuntungan bersih sebesar 173,569
Milyar rupiah, dengan dana CSR yang seharusnya dapat dialokasikan
sebesar 5,2 Milyar rupiah.Solusi yang Pernah Ditawarkan
Upaya community development salah satunya telah dilakukan oleh
PT. Freeport Indonesia. Berikut merupakan cuplikan berita tentang
pelaksanaan community development di PT. Freeport Indonesia (sumber
: www.bojonegoro.com, 2010)
.Program dalam bidang pertanian yang telah dilakukan oleh PTFI,
adalah pengembangan wirausaha pertanian bagi masyarakat dengan
melakukan kemitraan dengan Yayasan Jayasakti Mandiri, YJM. Program
yang dilakukan di satuan pemukiman (SP) 9 dan 12 ini, terbukti
efektif bagi masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk membuat
masyarakat menjadi usahawan tani yang mandiri. Masyarakat didorong
untuk memiliki tanggungjawab dan diberikan kesadaran bahwa suatu
saat mereka harus bekerja mandiri penuh tanpa dukungan dari PTFI.
Untuk mengkondisikan hal ini, pihak PTFI melakukan komunikasi
dengan masyarakat dalam berbagai kesempatan untuk menjelaskan bahwa
suatu waktu mereka harus mandiri tanpa dukungan langsung dari
perusahaan. Pada awalnya, masyarakat diperkerjakan untuk membangun
dan mengembangkan pusat pertanian dan bersamaan dengan itu diberi
pinjaman dalam bentuk bibit pertanian dan ternak ayam dan itik
untuk dikembangkan di lahan masing-masing...Community development
yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia belum mampu
mengembangkan potensi asli daerah yang terdapat disekitar
perusahaan. Warga hanya diberikan kompensasi berupa penggantian
lahan dan daerah berpotensi dengan bibit pertanian dan itik untuk
peternakan. Sebenarnya jika terdapat keunggulan lokal yang
dikembangkan maka akan menjadi lebih sustainable. Hal ini tidak
sesuai dengan prinsip dasar dari community development yang
menitikberatkan pada pengembangan sumberdaya local. Selain itu
penyaluranya masih terbatas kepada mitra perusahaan. Hal ini tidak
didasarkan atas potensi pengembangan daerah kedepan, serta tingkat
kebutuhan masyarakat untuk dikembangkan.
Gagasan Baru yang DitawarkanBerdasarkan fakta empiris yang ada
dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk
meningkatkan nilai jual singkong dapat dilakukan melalui strategi
sebagai berikut :
Tabel 2. Strategi pengingkatan nilai jual singkong
IndonesiaAspekStrategi
Penguatan InternalIntegrated Community Development petani
singkong Indonesia dengan stakeholder terkait
Penerapan pertanian organik singkong di Indonesia
Perbaikan distribusi hasil pertanian singkong Indonesia
Penerapan teknologi hasil karya anak bangsa untuk peningkatan
kesejahteraan, seperti PLA dan MOCAF
Penerapan kebijakan pemerintah yang menunjang program
internal
Pengembangan EksternalPembidikan segmentasi green consumer
dengan fokus produk yang beragam
(sumber : hasil analisis, 2010)
Strategi ini merupakan solusi yang mampu menjawab permasalahan
yang terjadi. Strategi ini mengulangi persoalan pembelian singkong
murah oleh tengkulak, menjadikan hasil pertanian singkong bernilai
tinggi untuk para konsumen hijau dunia, mampu menjadi ajang
aktualisasi prestasi dan penemuan anak bangsa melalui teknologi
yang dihasilkan serta mampu menjadi suatu gerakan terpola dan
bermanfaat untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Pihak-pihak yang dapat mengimplementasikan gagasan
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak
sebagai berikut :
Tabel 3. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program
community development petani singkongPelaksanaSumber danaProgram
yang diterapkan
Lembaga khusus pengembangan keunggulan lokal dibawah Pemerintah
daerahAlokasi dana APBN dan APBD pemerintah untuk pengembangan
daerahPenggunaan pertanian organik secara menyeluruh dalam lahan
singkong yang akan dikembangkan
LSM (Lembaga Swadaya masyarakat)Pengajuan usulan community
development sebagai program CSR perusahaan yang berkelanjutan
(peluang besar mendapatkan 3% dari total keuntungan perusahaan
sesuai UU No. 27 tahun 2008 tentang program CSR
perusahaan)Pelatihan & pelaksanaan pembuatan MOCAF (Modified
Cassava Fluor) kepada petani, serta peluang pasar kedepan
Kalangan akademisi (mahasiswa/Perguruan Tinggi)Dana pinjaman
dengan bunga rendah dari bank milik pemerintahPelatihan &
pelaksanaan pembuatan PLA (PolyLactic Acid) berbasis singkong
kepada petani, serta peluang kerjasama dengan perusahaan packaging
dan keperluan sehari-hari berbasis plastik
Dinas PariwisataAPBNPelatihan & pelaksanaan pembuatan
Bio-Ethanol berbasis singkong untuk peluang untuk ekspor ke luar
negeri
(sumber : hasil analisis, 2010)
Untuk pengembangan pertanian organik sebagai dasar peningkatan
nilai jual singkong, berkut ini merupakan pihak-pihak yang terkait
dalam pelaksanaan pertanian organik singkong :
Tabel 4. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pertanian
organik Indonesia No.LembagaPeranan
1Lembaga penelitianMelakukan riset metode pertanian organik yang
sesuai dan mampu menghasilkan output berkualitas.
2Dinas Pekerjaan UmumPerbaikan akses infrastruktur jalan dari
petani kepada konsumen yang akan dipergunakan oleh distributor
dalam mengirimkan barangnya.
3Universitas / Institut pertanianMelakukan riset bibit unggul
yang sesuai dengan karakteristik pertanian organik Indonesia, serta
riset mengenai potensi pasar dan rencana bisnis
4Pemerintah- Kebijakan dan arahan untuk konversi lahan pertanian
menjadi lahan organik- Melakukan pelatihan tentang pertanian
organik secara bertahap kepada petani singkong
5BankMemberikan kredit murah untuk memulai usaha budidaya
singkong organic
6DistrbutorMenentukan daerah tujuan operasi di dalam dan luar
negeri untuk memasarkan output produkTujuan distribusi utama adalah
luar negeri untuk menjawab demand green consumers di dunia.
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2010)
Langkah-langkah strategis implementasi gagasan
Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini dapat
diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal
strategis sebagai berikut :
1. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pemanfaatan
singkong Indonesia.2. Pemerintah menggandeng lembaga surveyor untuk
mendapatkan data spesifik karakteristik keinginan green consumers
tehadap beberapa pilihan produk olahan singkong organik yang akan
di ekspor.3. Penegasan kembali aturan dalam UU No 27 tahun 2008
tentang Corporate Social Responsibility perusahaan mengenai
kemanfaatan aliran dana CSR. Pembuatan kebijakan penyaluran dari
pemerintah dapat dilakukan apabila dana tidak terdistribusi dengan
baik.4. Pemerintah segera membeli hak cipta produk olahan singkong
seperti MOCAF yang mampu menjadi tumpuan hajat hidup orang banyak
seperti yang tertuang dalam UUD 1945.5. Adanya pertimbangan
pembuatan UU yang mengatur bahwa penemuan yang bermanfaat bagi
hajat hidup orang banyak dapat dikelola oleh Negara, dengan tidak
mengabaikan kompensasi untuk penemunya.6. Komitmen antara
pemerintah dan petani untuk menjadikan Indonesia mampu mengolah
produk singkong menjadi bernilai jual lebih tinggi sehingga mampu
menembus pasar luar negeri.7. Penyusunan Undang-undang untuk
melindungi hak petani Indonesia yang terkait dengan perdagangan
luar negeri yang masuk ke Indonesia seperti AFTA dan ACFTA.
8. Diperlukan riset atau cost and benefit analysis untuk
memperjelas tujuan, biaya, manfaat, dan dampak dari strategi
penjualan ke luar negeri agar dapat meyakinkan para stakeholder
yang melihat peluang ini.KESIMPULANInti Gagasan
Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini pada dasarnya
meliputi penerapan perbaikan distribusi logistik singkong,
community development berbasis pertanian organik, penerapan
teknologi lokal karya anak bangsa secara menyeluruh, penyusunan
kebijakan pemerintah yang menunjang keberlangsungan program,
marketing kepada potential green consumers, dan pencitraan potensi
singkong Indonesia melalui sektor pariwisata.Teknik Implementasi
GagasanLangkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan
berbasis community development petani singkong ini adalah :
1. Identifikasi potensi pengembangan daerah sesuai skala
prioritas tiap propinsi
2. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada tokoh
masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat
3. Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi keseluruhan
program community development yang akan dilaksanakan 4. Melakukan
kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana
CSR (Corporate Social responsibility) sebagai modal awal
pengembangan5. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust)
bakal menjadi lebih baik jika dilakukan community development
6. Melakukan mekanisme koordinasi dengan membagi tugas secara
jelas, termasuk pembagian keuntungan yang tidak merugikan salah
satu pihak7. Melakukan Pemetaan daerah potensial pengembangan dalam
daerah yang dituju
8. Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati
bersama
9. Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan
professionalPrediksi Keberhasilan Gagasan
Gagasan peningkatan nilai jual singkong ini secara ekonomis
sangat menguntungkan bagi petani, dimana mampu melipatgandakan
keuntungan petani. Pendapatan awal petani tanpa dilaksanakanya
strategi perhektar adalah Rp. 1.428.750,-. Sementara itu, biaya
produksi pertanian singkong biasa perhektar mencapai Rp.
3.652.500,-. Sedangkan dengan implementasi salah satu gagasan yaitu
penerapan pembuatan Poly Lactic Acid (PLA), satu hektar lahan
singkong petani menjadi bernilai $ 9,003.96 atau Rp. 81.035.640,-
(kurs $ 1 sama dengan Rp 9.000,-). Keberhasilan dari keseluruhan
gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa besar pendapatan
petani Indonesia yang mampu meningkatkan taraf kesejahteraanya.
Jika gagasan ini diterapkan secara massive dan konsisten diseluruh
penjuru Indonesia, maka segera Indonesia akan menjadi raja singkong
dunia dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Annual Report PT. Bakrie Sumatra Plantation, Tbk.
Sumatera Utara : Bakrie Sumatra Plantation
Anonim. 2009. Annual Report PT Astra Agro Lestari Tbk.
http://www.astra-agro.co.id/
Anonim. 2010. Community Development dalam Paradigma Pembangunan
Berkelanjutan. Indonesia Center for Sustainable Development
(ICSD)
Anonim. 2010. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Perdesaan. Jakarta : BAPPENAS
Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi Singkong Indonesia tahun
2006-2009. www.bps.go.id diakses tanggal 19 Februari 2010.
BATAN. 2009. Pengukuhan Profesor Riset.
http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/sorgum/sorgum_prof_riset.html
diakses tanggal 18 Februari 2010.Departemen Pertanian. 2008.
Prospek pertanian organik di Indonesia.
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/17/ diakses tanggal 18
Februari 2010
Purwanto. 2007. Peningkatan Produktvitas Singkong dengan
Teknologi Mukibat Sebagai sumber bahan baku Bio-Ethanol. Yogyakarta
: UGM
Ryan, Bill. 2006. Green Consumer, a growing market for many
local business. University of Wisconsin : USA
Tetanel, Yauri. 2008. Globalisasi dan Nasib Pertanian Indonesia,
Seminar Nasional Kedaulatan Pangan Fateta UGM 23 Agustus 2008.
Yogyakarta : Fateta UGM
Yahya, Kresnayana. 2009. Saatnya Bank danai sektor pertanian,
http://enciety.com/blog/2009/12/30/kresnayana-yahya-saatnya-bank-danai-sektor-pertanian/
diakses tanggal 18 Februari 2010.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompokNama
:
NRP
:
Jurusan / Fakultas
:
Tempat, tanggal lahir: Universitas
:
HP
: Alamat :
Email
:
Karya ilmiah yang pernah dibuat:
No.JudulKategoriTahun
1
Prestasi yang diraih :
No.JudulKategoriTahunPenyelenggaraTingkat
1
2
AnggotaNama
:
NRP
: Jurusan / Fakultas
: Tempat, tanggal lahir: Institut
:
HP
:
Alamat :
Email
: Karya ilmiah yang pernah dibuat:
No.JudulKategoriTahun
1
Prestasi yang diraih :
No.JudulKategoriTahunPenyelenggaraTingkat
1
2
LAMPIRAN
Gambar 1. Distribusi singkong antara petani dengan tengkulak
(Sumber : hasil analisis, 2010)
Gambar 2. Strategi distribusi singkong
(Sumber : hasil analisis, 2010)
Persyaratan dan Petunjuk Penulisan PKM-GT
1. Peserta adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan
terdaftar program pendidikan S1 atau Diploma
2. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi
yang berbeda atau dari program studi yang sama, tergantung pada
bidang kegiatan yang telah selesai dilaksanakan, namun masih dalam
satu perguruan tinggi yang sama.
3. Keanggotaan mahasiswa disarankan berasal dari minimal 2 (dua)
angkatan yang berbeda.4. Seorang mahasiswa diperkenankan masuk ke
dalam kelompok pengusul PKM-GT yang berbeda (lebih dari satu
kelompok PKM-GT). Seorang mahasiswa hanya dibenarkan mengirimkan
sebanyak-banyaknya 2 (dua) artikel PKM-GT, satu sebagai ketua, satu
sebagai anggota, atau kedua-duanya sebagai anggota kelompok
5. Seorang dosen diperkenankan membimbing lebh dari satu
kelompok pengusul PKM-GT, dengan jumlah maksimal 5 (lima)
kelompok.
JUDUL EKSPRESIF, SESUAI DENGAN MASALAH YANG DISOLUSIKAN
TIDAK MEMBUAT PENAFSARAN GANDA
PKM GT
MINIMAL 2 ORANG
MAKSIMAL 3 ORANG
TAHUN PENULISAN = 2015
HALAMAN DENGAN ANGKA LATIN, POSISI KANAN BAWAH
JUMLAH ANGGOTA
(MINUS KETUA)
TANGGAL PADA SAAT PENGESAHAN
PENGUMPULAN AKHIR WAJIB DITANDATANGANI
PENGUMPULAN AKHIR WAJIB DITANDATANGANI
PENGUMPULAN AKHIR WAJIB DITANDATANGANI DAN DI STEMPEL
KATA PENGANTAR DARI PENULIS
TANGGAL PENGESAHAN
WAJIB ADA
JIKA ADA
JIKA ADA
WAJIB ADA
RINGKASAN BUKAN ASBTRAK
MAKSIMAL 1 HALAMAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN, LANDASAN TEORI DAN METODA PENULISAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
REKOMENDASI
BAB-SUB BAB 2.5 SPASI
JANGAN ADA HEADER/FOOTER
NOMER KANAN ATAS, DITULIS ANGKA ARAB
SUB BAB - ISI 2 SPASI
INDENTASI PARAGRAF BARU1,25 CM
PENULISAN SPASI 1
LATAR BELAKANG
LENGKAP DENGAN DATA PENDUKUNG
TUJUAN YANG INGIN DICAPAI
MANFAAT YANG INGIN DICAPAI
JARAK ANTAR BAB 3 SPASI
BAB GAGASAN MELIPUTI :
KONDISI KEKINIAN
SOLUSI YANG PERNAH DITAWARKAN
SEBERAPA BAIK DAMPAK GAGASAN
PIHAK-PIHAK YANG AKAN MENGIMPLEMENTASIKAN
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS IMPLEMENTASI GAGASAN
PENOMERAN TABEL DIATAS, URUT BERDASARKAN KEMUNCULAN, DITULIS
ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)
BAB KESIMPULAN MELIPUTI :\
GAGASAN YANG DIAJUKAN
TEKNIK IMPLEMENTASI YANG AKAN DILAKUKAN
PREDIKSI HASIL YANG AKAN DIPEROLEH
DAFTAR PUSTAKA HARVARD / VANCOUVER STYLE
CONTOH PKM GT INI MENGGUNAKAN HARVARD STYLE
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
LAMPIRAN (JIKA DIPERLUKAN)
PENOMERAN GAMBAR DIBAWAH, URUT BERDASARKAN KEMUNCULAN, DITULIS
ANGKA ARAB (1,2,3, DST..)
JUMLAH HALAMAN MAKSIMAL 15 TERMASUK LAMPIRAN DAN DAFTAR
PUSTAKA