Page 1
TELAAH KEPUSTAKAAN MENGENAI PEMULIHAN
BENCANA COVID-19 DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi
Strata-1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Oleh:
RAMA PRASETIA HAKIM
D 600 170 120
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
Page 5
1
TELAAH KEPUSTAKAAN MENGENAI PEMULIHAN BENCANA COVID-19
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW
Abstrak
Pandemi COVID-19 sudah menjadi wabah yang mengubah tatanan kehidupan manusia saat
ini. Berawal dari akhir Desember 2019, COVID-19 dilaporkan pertama kali terjadi di Wuhan
China dan sampai sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia. Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah menghasilkan kajian mengenai upaya- upaya pemulihan dari
bencana COVID-19. Objek dalam penelitian ini adalah literatur tentang pemulihan bencana
COVID-19 secara global atau di berbagai negara di dunia. Dari literatur yang ada akan
dikumpulkan dan diseleksi sesuai dengan apa yang diharapkan dengan menggunakan metode
Systematic Literature Review (SLR). Ditemukan sebanyak 269 jurnal dan sampai seleksi
tahap akhir penelitian ini menggunakan 17 artikel ilmiah. Dari segi kesehatan banyak
ditemukan obat/antivirus yang dikembangkan dalam penyembuhan pasien positif .
Penggunaan teknologi sangat berperan dalam upaya pemulihan seperti pemanfaatan big data
yang diterapkan di China. Dari sisi teknik industri terdapat Viable Suply Chain (VSC) dan
recovery window yang digunkaan untuk mengatasi masalah supply chain management.
.Kebijakan dari berbagai negara juga diterapkan seperti isolasi, karantina , dan pembatasan
wilayah. Upaya pemulihan dari pandemi COVID-19 ini terus diupayakan diseluruh dunia.
Berbagai negara di dunia saling memberikan upaya yang terbaik untuk negaranya agar pulih
dari pandemi ini. Secara garis besar upaya pemulihannya hampir sama yaitu dengan
menjaga jarak (phisical distancing), isolasi, karantina, pembatasan wilayah, vaksinasi, dan
alokasi dana untuk memulihkan perekonomian.
Kata kunci: Pemulihan; COVID-19; systematic literature review
Abstract
The COVID-19 pandemic has become an epidemic that has changed the order of human life
today. Starting from the end of December 2019, COVID-19 was first reported to have
occurred in Wuhan, China and until now has spread throughout the world. The aim of this
research is to produce a study on recovery efforts from the COVID- 19 disaster. The object
of this research is the literature on COVID-19 disaster recovery globally or in various
countries in the world. The existing literature will be collected and selected according to
what is expected by using the Systematic Literature Review (SLR) method. There were 269
journals found and until the final selection stage this research used 17 journals. From a
health perspective, many drugs/antiviruses have been developed to treat positive patients.
The use of technology plays a very important role in recovery efforts, such as the use of big
data in China. In terms of industrial engineering, there are Viable Supply Chain (VSC) and
recovery windows which are used to solve supply chain management problems. .Policies
from various countries are also applied such as isolation, quarantine, and regional
restrictions. Efforts to recover from the COVID-19 pandemic continue to be pursued
throughout the world. Various countries in the world are giving each other their best efforts
for their countries to recover from this pandemic. Broadly speaking, the recovery efforts are
almost the same, namely phisical distancing, isolation, quarantine, regional restrictions,
vaccinations, and the allocation of funds to restore the economy.
Keywords: Recovery; COVID-19; systematic literature review
Page 6
2
1. PENDAHULUAN
Pandemi COVID-19 sudah menjadi wabah yang mengubah tatanan kehidupan manusia
saat ini. Berawal dari akhir Desember 2019, COVID-19 dilaporkan pertama kali terjadi di
Wuhan China dan sampai sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia (Zhang et al., 2021).
Penyebaran virus corona menyebar secara contagious, yang berarti menyebar secara cepat
dalam sebuah jaringan seperti bencana atau flu (Mona, 2020). Sebelum menjangkit manusia,
COVID-19 ini hanya berinangkan pada hewan seperti kelelawar, trenggiling, dan sebagainya
(Bima Jati & Putra, 2020).
World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 meningkatkan status
COVID-19 ini sebagai pandemi global setelah sebelumnya pada 30 Januari 2020 ditetapkan
sebagai endemi (Hennida, 2020). Atas deklarasi tersebut banyak negara-negara yang
menerapkan lockdown untuk memutus rantai penyebaran virus. Penerapan lockdown ini
merupakan hasil tinjauan berdasarkan kasus pandemi di masa lalu. Diharapkan dengan
diberlakukannya lockdown, masyarakat dapat melakukan isolasi mandiri atau karantina diri
dalam rumah masing-masing dan juga menerapkan social distancing (pembatasan jarak fisik)
guna memutus rantai penyebaran COVID-19 (Satria, 2020).
Berbeda dengan negara lain di Indonesia tidak menerapkan lockdown. Presiden Indonesia
Joko Widodo menegaskan untuk tidak melakukan lockdown, beliau beralasan bahwa karakter
budaya dan kedisiplinan di Indonesia berbeda dengan negara-negara lain yang menerapkan
lockdown (Satria, 2020). Namun pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan presiden
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
yang selanjutnya diubah melalui Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 yang bertujuan
untuk memperluas jangkauan atau cakupan tugas dan keanggotaan dari Gugus Tugas COVID-
19 yang melibatkan kementerian/lembaga terkait guna mempercepat penanganan COVID-19
ini (Hadi, 2020). Bahkan, untuk menanggapi keseriusan ini Presiden Joko Widodo
mengeluarkan Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam
Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional (Yuniarti
Tejasari, m dan purbaningsih, Wida, 2020).
Sampai saat ini belum ada kajian literatur terkait pemulihan bencana COVID-19 sehingga
penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai pemulihan pandemi ini dengan melakukan kajian literatur dan review
penelitian terkini tentang pemulihan dari bencana COVID-19. Hasil dari review ini diharapkan
mampu menjadi manfaat referensi bagi peneliti, pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat
dalam mengembangkan pemulihan pandemi COVID-19, serta tetap menerapkan protokol
Page 7
3
kesehatan sebagai kebiasaan baru demi mencegah perkembangan virus ini.
Data yang dikumpulkan berasal dari kepustakaan yang membahas tentang cara upaya
pemulihan- pemulihan apa saja yang dilakukan di berbagai negara di dunia. Data tersebut
diidentifikasi dengan menggunakan metode Systematic Literature Review. Pengertian
Systematic Literature Review sendiri adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
suatu penelitian atau riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan
serta mengevaluasi penelitian terkait topik tertentu. Tujuan dari metode ini adalah mampu
untuk mengidentifikasi, mengkaji mengevaluasi, dan menafsirkan penelitian yang ada dengan
topik tertentu, serta pertanyaan penelitian yang relevan dengan topik tersebut. Metode SLR
diharapkan dapat menghindari dari identifikasi yang bersifat subjektif dan hasil
identifikasinya mampu menambah literatur tentang penggunaan metode SLR dalam
identifikasi jurnal (Triandini et al., 2019).
2. METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana data yang diperoleh berasal
dari artikel ilmiah yang diperoleh dari hasil pencarian. Objek dalam penelitian ini adalah
literatur tentang pemulihan bencana COVID-19 secara global atau di berbagai negara di dunia.
Ada lima tahapan dari penelitian ini yaitu research question, search process, Inclusion and
exclusion criteria, quality assessment, analisis. Pada tiap tahap tersebut dilakukan seleksi
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Tahap pertama yaitu research question, dimana pada tahap ini merupakan penentuan
kumpulan pertanyaan yang spesifik sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap kedua search
process yaitu proses pencarian literatur dengan search engine dan kata kunci. Kemudian hasil
dari pencarian diseleksi pada tahap inklusi dan eksklusi. Hasil dari seleksi inklusi dan eksklusi
selanjutnya diseleksi penilaian kualitas atau (quality assessment). Artikel ilmiah dari hasil
penilaian kualitas adalah jurnal yang sesuai dengan kebutuhan penelitian dan yang digunakan
dalam penelitian ini dan kemudian dianalisis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Research Process
Penentuan pertanyaan research process:
1. Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pemulihan bencana COVID-19?
2. Bagaimana upaya pemulihan yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana upaya pemulihan bencana COVID-19 dari sisi teknik Industri?
Page 8
4
3.2 Search Process
Pada penelitian ini tahapan Search Process menggunakan software Publish or Perish dan
Garba Rujukan Digital (GARUDA). Dari hasil pencarian dengan menggunakan kata kunci
“COVID-19” OR ”Recovery COVID-19” OR “Pemulihan COVID-19” OR “Solution
COVID-19” OR “Solusi COVID- 19” didapatkan jumlah total 269 artikel ilmiah, 200 dari hasil
PoP dan 69 dari GARUDA. Artikel ilmiah ini nanti akan masuk dalam tahap selanjutnya yaitu
Inclusion and Exclusion Criteria.
3.3 Inclusion and Exclusion Criteria
Tahapan Inclusion and Exclusion Criteria ini digunakan untuk menyeleksi data apakah
data yang ditemukan layak dalam penelitian SLR atau tidak. Cara mengidentifikasi data
dengan kriteria Inklusi seperti judul artikel yang sesuai dengan pemulihan pandemi COVID-
19 dan artikel yang terbit pada rentang tahun 2019-2021. Kemudian diseleksi lagi dengan
kriteria Eklusi yaitu melalui luaran artikel seperti analisa pada sisi abstrak, kata kunci pada
artikel dan artikel yang sesuai dengan rumusan masalah. Dalam seleksi ini jurnal yang lolos
sebanyak 49 artikel.
3.4 Quality Assessment
Pertanyan Quality Assessment yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah artikel memuat tentang pemulihan di Indonesia?
2. Apakah artikel memuat tentang pemulihan di Mancanegara?
3. Apakah artikel terindeks Scopus dan SINTA S1-S4?
4. Apakah artikel memuat tentang pemulihan dalam dunia teknik Industri?
Hasil Penilaian Kualitas dari 49 artikel, ada 17 jurnal yang dapat digunakan dalam penelitian
ini.
3.5 Analisis
RQ 1: Bagaimana upaya yang dilakukan dalam pemulihan bencana COVID-19 ?
Menurut (Prideaux, 2020) ada empat faktor yang menentukan hasil dari strategi pemulihan
pandemi ini. Pertama pemerintah harus mengidentifikasi tujuan utama dari strategi yang
diadopsi untuk menghadapi pandemi ini. Dalam kasus COVID-19, tujuan utama sebagian
besar negara adalah perawatan kesehatan atau ekonomi. Kedua, pemerintah merupakan
elemen penting dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan respon krisis pandemi ini.
Ketiga, kebutuhan untuk menerima saran dari para ahli tentang pengembangan strategi untuk
menanggapi peristiwa krisis seperti COVID-19 telah muncul sebagai pelajaran utama bagi
pemerintah di semua tingkatan. Keempat, kebutuhan untuk merespons ancaman dengan
cepat, daripada menunda respons sampai masa depan, sekarang diterima secara luas.
Page 9
5
Masing-masing faktor tersebut dapat diterapkan dalam menghadapi krisis pandemi yang
semakin kritis.
Dari hasil penelitian ini ada beberapa upaya yang dilakukan untuk pemulihan dan telah
dikelompokan menjadi 3 sektor yaitu:
1) Kesehatan
(Costanzo et al., 2020) menuliskan beberapa obat/antivirus yang digunakan diberbagai
dunia dalam upaya pemulihan pandemi pada Tabel 1.
Tabel 1. Daftar obat/antivirus
Obat/antivirus Negara Hasil
Koktail
lopinavir/ritonavir,
dalam kombinasi
dengan obat anti-flu
oseltamivir
Thailand
Pasien menunjukkan perbaikan yang
signifikan hanya 12 jam setelah
diberikan pengobatan 3 obat dan luar
biasa, setelah 48 jam, bebas virus
oseltamivir
Australia Dua pasien yang sembuh dari
pneumonia SARS-CoV-2 di
Australia pada akhir Januari 2020
klorokuin hy
droxyl-derivative
hydroxychloroquine
Jepang Menunjukkan kemanjurannya dalam
pengobatan pasien di Jepang
droxychloroquine
dan azitromisin
Prancis dan
Belgia
Dr. Raoult dari Prancis, yang
melaporkan peningkatan signifikan
setelah 6 hari
remdesivir
Amerika Diberikan di AS kepada pasien
yang terinfeksi yang statusnya
meburuk hingga membaik
tocilizumab
Italia
Diuji di Italia pada 6 pasien yang
mengalami peningkatan pesat dalam
kesehatan mereka hanya 24- 48 jam
setelah pemberian
umifenovir
China
Pasien sembuh dari penyakit di
Cina
Traditional Chines Medicine (TCM) atau obat tradisonal China juga menunjukan bahwa
secara signifikan meningkatkan kemampuan kekebalan terhadap COVID-19 pada pasien
(Luo, 2020). Selain itu terdapat juga terapi serum yang digunakan untuk upaya pemulihan
ini, yaitu Plasma Konvalesen dari pasien yang sembuh dari COVID-19 dapat mengobati
pasien dengan COVID-19 yang parah (Saghazadeh, 2020).
2) Teknologi
Menurut (Thunström, 2020) teknologi merupakan inti dari solusi untuk memerangi
COVID-19 dan membuka kembali pariwisata dan ekonomi (misalnya aplikasi pelacakan
Page 10
6
mobilitas, pengiriman layanan tanpa sentuhan AI yang dirobot, paspor kesehatan digital dan
kontrol identitas, teknologi jarak sosial dan kontrol kerumunan, data besar untuk
pengambilan keputusan yang cepat dan real-time, robot humanoid mengeluarkan material,
mendisinfeksi dan mensterilkan ruang publik, mendeteksi atau mengukur suhu tubuh,
memberikan keselamatan atau keamanan). (Shin, 2020) menyatakan bahwa sebagian besar
jaringan hotel (misalnya, Marriott International, Hilton, dan Hyatt) baru-baru ini
mengumumkan pedoman kebersihan baru dan berencana untuk menggunakan teknologi baru
(misalnya, penyemprot elektrostatik, robot pembersih, dll.) untuk meningkatkan desinfeksi.
Misalnya, robot Xenex, yang telah umum digunakan di ruang operasi rumah sakit,
dikerahkan di properti perhotelan untuk membersihkan dan mendisinfeksi kamar tamu tanpa
kontak karyawan.
Pandemi COVID-19 telah mengubah ekonomi, masyarakat, dan sistem perawatan
kesehatan. Sementara menurut (Wosik et al., 2020) krisis ini telah menghadirkan tantangan
yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem pemberian layanan kesehatan AS, krisis
ini telah mengkatalisasi adopsi telehealth yang cepat dan mengubah pemberian layanan
kesehatan dengan kecepatan yang menakjubkan. Istilah telehealth mengacu pada seluruh
spektrum aktivitas yang digunakan untuk memberikan perawatan jarak jauh tanpa kontak
fisik langsung dengan pasien. Telehealth mencakup komunikasi penyedia ke-pasien dan
penyedia-ke-penyedia, dan dapat berlangsung secara sinkron (telepon dan video), asinkron
(pesan portal pasien, konsultasi elektronik), dan melalui agen virtual (chatbots) dan
perangkat yang dapat dikenakan. Selain itu teknologi dengan konsep sistem pengiriman
tersinkronisasi drone truk dapat digunakan untuk menjangkau pasien yang tinggal di gedung
bertingkat tinggi yang terletak di area yang terinfeksi parah (Singh, 2021). Di Cina,
teknologi big data menunjukkan potensinya untuk menekan, dan mengendalikan COVID-19.
Teknologi memainkan peran penting dalam surveilans epidemic dan peringatan dini,
penelusuran sumber virus dan personal pelacakan, perencanaan intervensi kesehatan
masyarakat, pemantauan obat skrining dan perawatan medis, penguatan komunitas dan
tanggapan pemerintah daerah terhadap epidemi, dan membimbing sosial dan pemulihan
ekonomi pada periode pasca-epidemi (Wu et al., 2020).
3) Kebijakan
(Hasan, 2021) mengungkapkan di negara-negara Arab, upaya pemulihan terhadap
COVID-19 ditegakkan oleh undang-undang baru tentang kesehatan, yang terdiri dari
kombinasi tindakan pengendalian penyakit tradisional (pengujian, pelacakan kontak, jarak
sosial), jarak fisik berbasis populasi (termasuk perintah tinggal di rumah, penutupan sekolah
Page 11
7
dan bisnis, dan larangan pertemuan sosial), batasan perjalanan (termasuk larangan
perjalanan, dan penutupan perbatasan), dan langkah- langkah dukungan ekonomi. Selain itu
diberikan juga kualitas dan akses kesehatan, tenaga kesehatan yang memadai, dan dana yang
cukup dalam sistem kesehatan di negara-negara Arab untuk memberikan upaya pemulihan
yang berkelanjutan terhadap pandemi COVID-19.
Pemerintah Bangladesh juga memberikan tindakan yang tegas dalam upaya pemulihan
dari pandemi ini dengan meningkatkan jumlah ICU dan memperkuat departemen kesehatan
dengan merekrut lebih banyak dokter, perawat, dan teknisi. Pemerintah Bangladesh
memberikan strategi terbaik untuk pulih dari pandemi dengan mempertahankan Lockdown
sebagian dengan kegiatan bisnis dan ekonomi dengan pedoman jarak sosial dan kesehatan.
Pemulihan dan penguatan sektor kesehatan, ekonomi, industri, pertanian, dan ketahanan
pangan harus difokuskan di bawah “new normal standard of life” mengikuti pedoman
kesehatan dan jarak social (Shammi, 2021).
Presiden Rodrigo Duterte mendeklarasikan seluruh wilayah di Filipina di bawah
“Enhanced Community Quarantine” (ECQ) yang membatasi pergerakan yang tidak perlu dari
orang-orang dengan pengecualian untuk petugas kesehatan dan garis depan (Era & Rosario,
2020). ECQ menyita operasi bisnis dan sekolah dan masyarakat disarankan untuk tinggal di
rumah, mempraktikkan kebersihan yang baik dan mengamati "jarak sosial" untuk
"meratakan kurva".
RQ 2: Bagaimana upaya pemulihan bencana COVID-19 yang ada di Indonesia ?
(Arifqi, 2021) menyatakan bahwa pemulihan perekonomian di Indonesia dapat teratasi
dengan digitalisasi UMKM, dimana digital marketing adalah salah satu cara pemasaran yang
dianggap lebih efektif dan efisien dalam era sekarang. Selain itu penyuluahn wirausaha
berbasis teknologi untuk pemulihan ekonomi masyarakat juga sangat penting dilakukan agar
masyarakat lebih mengetahui tentang penggunaan teknologi dalam berwirausaha di saat
pandemi seperti ini (Wibowo et al., 2020). Dalam dunia Pendidikan (Arizona et al., 2020)
mengungkapkan bahwa pembelajaran online berbasis proyek merupakan salah satu solusi
kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi. Secara khusus, pembelajaran berbasis proyek
terdiri dari tugas-tugas berbasis penyelidikan yang membantu peserta didik mengembangkan
pentingnya teknologi, sosial dan inti dari kurikulum.
Selain itu kebijakan pemerintah juga turut andil dalam upaya pemulihan bencana
COVID-19 di Indonesia seperti, mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Berbasis (PKKM) Mikro yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri
melalui Instruksi menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021. Kemudian karena kasus
Page 12
8
positif semakin meningkat lagi maka pemerintah mengeluarkan kebijakan lewat Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat Corona Viruse Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali yang
sesuai dengan kriteria level situasi pandemi. Selanjutnya diperbarui lagi dengan Instruksi
Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Level 4 Corona Viruse Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Pemerintah juga berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian
insentif/stimulus kepada UMKM dan korporasi diantaranya adalah memberikan penundaaan
angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat
dan Ultra Mikro, penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan pemberian insentif pajak
misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) yang ditanggung Pemerintah. Selanjutnya dalam
upaya pemulihan dari Pandemi ini Pemerintah juga melakukan upaya Vaksinasi kepada
masyarakat Indonesia. Hal ini dijelaskan secara detail di Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan
SIARAN PERS secara resmi pada tanggal 21 Juni 2021 yang salah satu isinya menyerukan
Pemerintah supaya mempercepat program vaksinasi massal dan memperluas upaya tracing
dan testing pada semua kelompok umur termasuk anak-anak.
RQ 3: Bagaimana upaya pemulihan bencana COVID-19 dari sisi teknik Industri ?
Pada Penelitian ini juga ditemukan upaya pemulihan dari sisi Teknik Industri yaitu
mengenai Suply Chain (SC). Seperti keadaan saat ini jaringan rantai pasok sangat terganggu
karena adanya pandemi. Oleh karena itu (Ivanov, 2020) dalam jurnalnya yang berjudul
“Viable supply chain model: integrating agility, resilience and sustainability perspectives—
lessons from and thinking beyond the COVID-19 pandemi” atau “Model rantai pasokan
yang layak: mengintegrasikan perspektif kelincahan, ketahanan, dan keberlanjutan—
pelajaran dari dan berpikir jauh dibalik adanya pandemi COVID -19” mengemukakan
gagasan baru mengenai Suply Chain yaitu Viable Suply Chain (VSC). Dalam
pendekatannya, viabilitas dianggap sebagai properti SC yang mendasari yang mencakup tiga
perspektif, yaitu, kelincahan, ketahanan, dan keberlanjutan. Ide-ide utama dari model VSC
adalah desain SC struktural yang dapat disesuaikan untuk alokasi permintaan-penawaran
dan, yang paling penting, pembentukan dan pengendalian mekanisme adaptif untuk transisi
antara desain struktural. Komponen VSC dapat dikategorikan di seluruh struktur organisasi,
informasi, fungsional proses, teknologi, dan keuangan.
Page 13
9
Gambar 1. Komponen Viable Suply Chain (VSC).
Model VSC dapat menjadi nilai bagi pengambil keputusan untuk merancang SC yang
dapat bereaksi secara adaptif terhadap perubahan positif (yaitu, sudut kelincahan) dan
mampu menyerap gangguan negatif, memulihkan dan bertahan selama gangguan jangka
pendek dan jangka panjang, guncangan global dengan transformasi sosial dan ekonomi
(yaitu, sudut ketahanan dan keberlanjutan). Model VSC dapat membantu perusahaan dalam
memandu keputusan mereka tentang pemulihan dan pembangunan kembali SC mereka
setelah krisis global jangka panjang seperti pandemi COVID-19. (Ivanov, 2020) juga
menekankan bahwa ketahanan adalah perspektif utama dalam VSC yang menjamin
kelangsungan hidup SC di masa depan.
Pandemi COVID-19 merupakan peristiwa luar biasa yang berdampak pada rantai pasok
secara global. Tantangan bagi produsen dengan permintaan tinggi dan produk esensial ada
dua: i) permintaan produk meningkat secara substansial dan tiba-tiba, ii) pasokan bahan baku
berkurang tanpa pemberitahuan. Gangguan ganda ini membuat perencanaan produksi
menjadi rumit, dan tanpa tindakan yang tepat, bisnis tidak dapat meningkatkan produksi dan
dapat kehilangan permintaan. Menanggapi hal seperti ini (Paul, 2020) mengembangkan
model pemulihan untuk merevisi rencana produksi, untuk waktu tertentu di masa depan
yang dikenal sebagai “recovery window” untuk memaksimalkan keuntungan. Model
pemulihan yang dikembangkan hanya berlaku untuk merevisi rencana pemulihan produksi
untuk produk komersial dengan permintaan tinggi selama wabah besar seperti epidemi atau
pandemi, di masa depan, konsep tersebut dapat diperluas lebih lanjut untuk mengembangkan
Page 14
10
rencana pemulihan lebih kompleks dan jaringan rantai pasok global mengingat dampak
pandemi global seperti COVID-19. Dalam model pemulihan tersebut, (Paul, 2020)
menganggap peningkatan kapasitas produksi dan sumber darurat serta kolaborasi sebagai
strategi pemulihan. (Paul, 2020) menemukan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam
total keuntungan jika produsen dapat menerapkan kedua strategi pemulihan secara
bersamaan.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa
upaya pemulihan dari pandemi COVID-19 ini terus diupayakan diseluruh dunia. Berbagai
negara di dunia saling memberikan upaya yang terbaik untuk negaranya agar pulih dari
pandemi ini. Secara garis besar upaya pemulihannya hampir sama yaitu dengan menjaga
jarak (physicall distancing), isolasi, karantina, pembatasan wilayah, vaksinasi, dan alokasi
dana untuk memulihkan perekonomian. Hal tersebut dilakukan untuk meratakan kurva
jumlah kasus positif. Dalam upaya pemulihan para ahli kesehatan terus melakukan
pengembangan obat/antivirus terbaik untuk dapat menyembuhkan pasien yang terdampak.
Selain itu proses vaksinasi juga terus dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan
mendorong terbentuknya herd immunity yang artinya kemungkinan kecil untuk menularkan
virus apabila sudah divaksin.
Selain itu Teknologi juga sangat berperan penting dalam pemulihan ini. Pemanfaatan
teknologi internet sangat dibutuhkan saat ini seperti dalam kegiatan pembelajaran yang
mengharuskan untuk daring. Selain itu pemanfaatan teknologi juga sangat membantu dalam
tracking dan pendataan masyarakat yang terpapar virus. Hal ini sangat membantu dalam
memonitoring orang yang terjangkit virus.
Pemulihan dari sisi Teknik Industri juga terus dikembangkan seperti pengembangan
model supply chain (SC). Berdasarkan penelitian ini dihasilkan metode metode rantai pasok
yang efektif digunakan saat kondisi saat ini. Viable Suply Chain (VSC) salah satu
pengembangan metode dari SC yang dimana VSC sendiri adalah kemampuan rantai pasok
(SC) untuk mempertahankan dirinya sendiri dan bertahan dalam lingkungan yang berubah
melalui desain ulang struktur dan perencanaan ulang kinerja dengan dampak jangka panjang.
Selain itu juga terdapat model “recovery window” yang merupakan model pemulihan yang
dikembangkan untuk merevisi rencana pemulihan produksi untuk produk komersial dengan
permintaan tinggi. Dalam model pemulihan tersebut, peningkatan kapasitas produksi dan
sumber darurat serta kolaborasi dianggap sebagai strategi pemulihan. Terbukti dengan
Page 15
11
adanya peningkatan yang signifikan dalam total keuntungan jika produsen dapat
menerapkan kedua strategi pemulihan secara bersamaan.
Dilihat dari data yang diperoleh maka dapat dikelompokkan bahwa upaya pemulihan
yang dilakukan oleh negara berkembang dan negara maju cukup berbeda, dimana negara
maju seperti Amerika dan China cenderung lebih maju dibidang teknologi seperti
penggunaan telehealth dan penggunaan big data. Sementara itu dinegara berkembang seperti
Bangladesh dan Philipina lebih menerapkan lockdown sebagian dan anjuran untuk tinggal
dirumah saja atau mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini mungkin dikarenakan negara
maju lebih siap dalam segi ekonomi sehinga mampu sedikit lebih maju dalam upaya
pemulihan bencana COVID-19 ini.
Pada penelitian ini perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan terus terbarukan. Hal ini
penting dilakukan karena pandemi COVID-19 ini kejadian baru, dan dalam upaya
pemulihannya masih terus dikembangkan oleh segala pihak. Diharapkan terdapat upaya
pemulihan ampuh agar kita semua mampu pulih dan mampu beraktifitas seperti biasa.
DAFTAR PUSTAKA
Arifqi, M. M. (2021). Pemulihan Perekonomian Indonesia Melalui Digitalisasi UMKM Berbasis Syariah
di Masa Pandemi Covid-19. Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah, 3(2), 192–
205. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v3i2.311
Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu
Solusi Kegiatan Belajar Mengajar Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 5(1), 64–70. https://doi.org/10.29303/jipp.v5i1.111
Bima Jati, B. J., & Putra, G. R. A. (2020). Optimalisasi Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Pandemi
Covid 19 Sebagai Bentuk Pemenuhan Hak Warga Negara. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya
Syar-I, 7(5). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.15316
Costanzo, M., De Giglio, M. A. R., & Roviello, G. N. (2020). SARS-CoV-2: Recent Reports on Antiviral
Therapies Based on Lopinavir/Ritonavir, Darunavir/Umifenovir, Hydroxychloroquine,
Remdesivir, Favipiravir and other Drugs for the Treatment of the New Coronavirus. Current
Medicinal Chemistry, 27(27), 4536–4541. https://doi.org/10.2174/0929867327666200416131117
Era, J. S. B., & Rosario, J. Del. (2020). Examining Tourism Resilience Practices as Basis for a Post-
Covid 19 Recovery in the Philippines. ASEAN Journal on Hospitality and Tourism, 18(1), 1–12.
https://doi.org/10.5614/ajht.2020.18.1.01
Hadi, S. (2020). Pengurangan Risiko Pandemi Covid-19 Secara Partisipatif: Suatu Tinjauan Ketahanan
Nasional terhadap Bencana. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of
Page 16
12
Development Planning, 4(2), 177–190. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.109
Hasan, H. F. (2021). Legal and health response to covid-19 in the Arab Countries. Risk Management and
Healthcare Policy, 14, 1141–1154. https://doi.org/10.2147/RMHP.S297565
Hennida, C. (2020). The Success of Handling COVID-19 in Singa- pore : The Case of the Migrant Worker
Clus- ter and the Economic Recession Keberhasilan Penanganan COVID-19 di Singapura : Kasus
Klaster Pekerja Migran dan Resesi Ekonomi Citra Hennida. 241–256.
Ivanov, D. (2020). Viable supply chain model: integrating agility, resilience and sustainability
perspectives—lessons from and thinking beyond the COVID-19 pandemic. Annals of Operations
Research. https://doi.org/10.1007/s10479-020-03640-6
Luo, E. (2020). Treatment efficacy analysis of traditional Chinese medicine for novel coronavirus
pneumonia (COVID-19): An empirical study from Wuhan, Hubei Province, China. Chinese
Medicine (United Kingdom), 15(1). https://doi.org/10.1186/s13020-020-00317-x
No, V., & Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek
Contagious (Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial Humaniora Terapan,
2(2), 117–125. https://doi.org/10.7454/jsht.v2i2.86
Paul, S. K. (2020). A production recovery plan in manufacturing supply chains for a high-demand item
during COVID-19. International Journal of Physical Distribution and Logistics Management,
51(2), 104–125. https://doi.org/10.1108/IJPDLM-04-2020-0127
Saghazadeh, A. (2020). Towards treatment planning of COVID-19: Rationale and hypothesis for the use
of multiple immunosuppressive agents: Anti-antibodies, immunoglobulins, and corticosteroids. In
International Immunopharmacology (Vol. 84). https://doi.org/10.1016/j.intimp.2020.106560
Satria, A. (2020). Kearifan Lokal Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19: Sebuah Kajian Literatur.
Sosietas, 10(1), 745–753. https://doi.org/10.17509/sosietas.v10i1.26063
Shammi, M. (2021). Strategic assessment of COVID-19 pandemic in Bangladesh: comparative lockdown
scenario analysis, public perception, and management for sustainability. Environment,
Development and Sustainability, 23(4), 6148–6191. https://doi.org/10.1007/s10668-020-00867-y
Shin, H. (2020). Reducing perceived health risk to attract hotel customers in the COVID-19 pandemic
era: Focused on technology innovation for social distancing and cleanliness. International Journal
of Hospitality Management, 91. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2020.102664
Singh, S. (2021). Impact of COVID-19 on logistics systems and disruptions in food supply chain.
International Journal of Production Research, 59(7), 1993–2008.
https://doi.org/10.1080/00207543.2020.1792000
Thunström, L. (2020). The Benefits and Costs of Using Social Distancing to Flatten the Curve for
COVID-19. Journal of Benefit-Cost Analysis, 11(2), 179–195. https://doi.org/10.1017/bca.2020.12
Page 17
13
Triandini, E., Jayanatha, S., Indrawan, A., Werla Putra, G., & Iswara, B. (2019). Metode Systematic
Literature Review untuk Identifikasi Platform dan Metode Pengembangan Sistem Informasi di
Indonesia. Indonesian Journal of Information Systems, 1(2), 63.
https://doi.org/10.24002/ijis.v1i2.1916
Wibowo, A., Library, N., & Found, S. (2020). 0 % Quotes.
Wosik, J., Fudim, M., Cameron, B., Gellad, Z. F., Cho, A., Phinney, D., Curtis, S., Roman, M., Poon, E.
G., Ferranti, J., Katz, J. N., & Tcheng, J. (2020). Telehealth transformation: COVID-19 and the rise
of virtual care. Journal of the American Medical Informatics Association, 27(6), 957– 962.
https://doi.org/10.1093/jamia/ocaa067
Wu, J., Wang, J., Nicholas, S., Maitland, E., & Fan, Q. (2020). Application of big data technology for
COVID-19 prevention and control in China: Lessons and recommendations. Journal of Medical
Internet Research, 22(10). https://doi.org/10.2196/21980
Yuniarti Tejasari, m dan purbaningsih, Wida, L. (2020). Bunga Rampai Artikel Penyakit Virus Korona (
COVID-19 ) Editor : Titik Respati. Kopidpedia, 24–35.
Zhang, H., Ma, S., Han, T., Qu, G., Cheng, C., Uy, J. P., Shaikh, M. B., Zhou, Q., Song, E. J., & Sun, C.
(2021). Association of smoking history with severe and critical outcome in COVID-19 patients: A
systemic review and meta-analysis. European Journal of Integrative Medicine, 43(February),
101313.