-
TEKTONIK LEMPENG(PLATE TECTONICS)BAGIAN DALAM BUMIBagian dalam
bumi dapat dibagi menjadi 4 lapis, yaitu inti dalam (inner core),
inti luar (outer core), mantel, dan kerak bumi (crust).Inti dalam
bersifat padat karena tekanannya yang sangat besar; inti luar
bersifat cair karena suhunya yang tinggi, dan mantel diatas 1000 0C
bersifat padat tapi dpt berubah bentuk secara perlahan seperti
plastik (bersifat plastis).
Dalam teori tektoniklempeng, yang paling berperan adalah
kerakbumi (crust), yang ber-sifat elastis namun ra-puh atau mudah
patah(britle)
-
MANTEL BAGIAN ATAS (UPPER MANTLE)Tektonik lempeng terutama
berhubungan dengan mantel atas, yaitu:1. Litosfer yang bersifat
mudah patah (brittle).2. Astenosfer yang bersifat plastis.Untuk
gejala yang cepat (seperti gelombang seismik) semua bagianmantel
bersifat padat dan elastik.
-
KERAK BUMI (CRUST)Kerak bumi merupakan bagian terluar dari
mantel yang bersifat padat (elastik dan mudah patah).Antara kerak
bumi dan litosfer (mantel bagian atas yang paling padat) dibatasi
oleh diskontinuitas Mohorovisic, yang lebih dikenal sebagai Moho,
dimana kecepatan gelombang P meloncat dari sekitar 6 menjadi 8
km/s.Kerak bumi ada 2 jenis, yaitu kerak benua (continental crust)
dan kerak samodera (oceanic crust).
Ketebalan kerak benua rata-rata = 35 km, berkisar antara ~25 km
di continental margin dan dapat mencapai 80 km di mountain range
(Himalaya).Kerak benua terdiri dari kerak bagian atas (granitik)
dan kerak bagian bawah (basaltik).MMCBASALTBASALTGRANITAIR LAUT18
km5 km15 km5 kmOKERAK BENUAKERAK SAMODERAOM : Diskontinuitas
Mohoroviic (Moho)C : Diskontinuitas Conrad
-
TEORI TEKTONIK LEMPENGKonsep dasar teori tektonik lempengBagian
kerak bumi paling luar yang dikenal sebagai litosfera mengalami
deformasi yang kuat hanya pada jalur-jalur atau sabuk aktif (mobile
belt) yang relatif sempit. Jalur-jalur ini bersama-sama dengan
transform fault membagi kerak bumi menjadi lempeng- lempeng yang
bergerak relatif satu sama lain.
Jenis-jenis batas lempeng tektoniki. Batas divergen atau batas
konstruktif, dimana material kerak bumi ter-bentuk dari material
mantel, yaitu di Punggungan Tengah Samodere (Mid Oceanic Ridge,
MOR)ii. Batas konvergen atau batas destruktif, dimana material
kerak bumi rusakkarena 2 lempeng kerak bumi saling mendekat ,
dimana salah satu lem- peng dapat menyusup di bawah lempeng yang
lain (subduction) atau kedua lempeng akan saling bertumbukan
(collision).iii. Batas konservatif, dimana tidak ada material kerak
yang terbentuk atau-pun rusak, yaitu di sepanjang transform
fault.
-
JALUR AKTIF (MOBILE BELT)Jalur aktif ditandai dengan Seismisitas
(aktivitas kegem-paan) yang tinggi, merupakanBatas antar
lempengLEMPENG TEKTONIK UTAMA (MAIN TECTONIC PLATE)Dari jalur aktif
tersebut, menurut Le Pichon secara tektonik permukaan bumi dapat
dibagi menjadi 6 lempeng utama (main plate), yaitu:1. Pacific
plate2. Indian-Australian plate3. Eurasian plate4. American plate5.
African plate6. Antarctic plateAda yang menambahkan plate yang ke
7, yaitu plate Philippines.
-
PEMBAGIAN LEPENG TEKTONIK YANG LEBIH DETAIL (MAYOR
PLATES)Berdasar studi tektonic yang lebih lengkap, permukaan bumi
dapat dibagi menjadi 13lempeng mayor: Pacific, Indian-Australian,
Eurasian, North American, South American,African, Antarctic, Nazca,
Cocos, Arabian, Caribbean, dan Philippines plates.
-
BATAS KONVERGENBila 2 lempeng samodra yang saling mendekat,
lempeng yang satu akanmenghunjam kebawah lempeng yang lain,
membentuk busur kepulauan.Bila lempeng benua dan lempeng samodra
yang saling mendekat, makalempeng samodranya akan menghunjam
kebawah lempeng benua, membentuk pegunungan uplift seperti
Andes.Bila 2 lempeng benua yang saling mendekat, terjadilah
peristiwa tumbukan (collision), membentuk pegunungan lipatan
seperti Himalaya.
-
BATAS DIVERGEN Pemekaran cepat > 5 cm/tahunPemekaran lambat
< 5 cm/tahunBatas divergen, yaitu di sepanjang punggungan tengah
samodera (MOR), dimana kerak bumi baru terbentuk dari material
mantel (magma), yang kemudian memisah / menyebar kesamping kanan
dan kiri.Magma (cair) yang panas tersebut akan membeku bila
bersentuhan dengan air laut membentuk sheeted dikes layer di bagian
bawah dan lava (oceanic volcanic layer) di bagian atas. Kedua layer
inilah yang menyusun oceanic crust.
-
SESAR TRANSFORMMOR tidak kontinyu, tapi terputus-putusdan
masing-masing bloknya dihubungkanoleh Sesar Transform.Sesar
transform ini sangat mendominasi kenampakan dasar samodera di
sekitar MORMORTRANSFORM FAULT
-
Topography of the Ocean Floor
-
MOR DI SAMODERA ATLANTIKMOR yang ideal karena letaknya yang
hampir sempurna di tengah samodra dengantopografi yang simetris
(kesamping kiri & kanan). Ini disebabkan karena usia
per-kembangan Samodera Atlantic relatif masih muda.
-
HOT SPOTHot spot adalah titik di permukaan bumi tempat keluarnya
magma yang ber- asal dari material mantel, seperti gunungapi di
Hawai.Hot spot dianggap merupakan titik yang posisinya tetap di
permukaan bumi.Hotspot yang berada di bawah kerak samodera yang
sedang bergerak akan membentuk deret gunung api bawah laut (seamont
chain), yang arahnya sesuai dengan arah gerakan lempeng samodera
ybs. Pada saat ini lempeng samo- dera Pacific bergerak ke arah
barat-baratlaut, dan pernah bergerak ke arah utara- barat
sebelumnya.Hot spot tidak hanya timbul di tengah kerak samodera,
tapi juga di tengah kerak benua, seperti Yellow Stone.
-
TOPOGRAFI DASAR SAMODRAPunggungan tengah samodera (MOR), palung
laut (trench), deretan gunung bawah laut (seamount chain) dan
sebagainya.
-
Resume: TEORI TEKTONIK LEMPENGKonsumsi gerakan antar lempengDi
batas difergen atau konstruktif yaitu di MOR kedua lempeng bergerak
saling memisah digantikan oleh kerak baru yang terbentuk dari
material mantel.Di batas konvergen atau destruktif, ada 2
kemungkinan yang dapat terjadi: 1.Di zona subduksi, lempeng
samodera akan menghunjam di bawahlempeng benua, atau lempeng
samodera menghunjam di bawah lempengsamodera yang lain (membentuk
busur kepulauan). 2.Di zona tumbukan, kedua lempeng terlipat
membentuk pegunungan ting-gi (misal Himalaya, Alpen, dsb).Di batas
konservatif atau zona transform fault, kedua lempeng bergeser
secara lateral berlawanan arah. Bagian kerak bumi paling luar
(litosfera) dapat dibagi menjadi beberapa lem- peng kerak bumi (ada
6 lempeng utama) yang bergerak relatif satu sama lain. Ada 3 jenis
batas antar lempeng: i). Batas differgen atau konstruktif, ii).
Batas konvergen atau destruktif, dan iii). Transform fault atau
konservatif.Hal-hal yang mendukung teori tektonik lempengi).
Apungan benua (continental drift), ii). Pemekaran dasar samodera
(sea floorspreading), dan iii). Sesar transform (transform
fault).
-
ILUSTRASI TEKTONIK LEMPENG LENGKAP(KECUALI TUMBUKAN ANTAR
LEMPENG BENUA)
-
APUNGAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT)Wegener (1912) mengembangkan
hipotesis mengenai apungan benua berdasar kecocokan yang sangat
jelas baik antara pantai timur Amerika Selatan dengan pantai barat
Afrika dan bukti-bukti yang lain.Menurutnya, pada zaman upper
Paleozoic, di muka bumi ada satu massa benua yg sangat besar yang
dia sebut sebagai Pangaea. Massa benua ini kemudian pecah menjadi
fragment-fragment yg cenderung mengapung menjauhi kutub dan kearah
barat pada zaman Mesozoik dan Tersier.Wegener menyatakan bahwa
rotasi bumi menyebabkan fragment benua tsb bermigrasi kearah
ekuator, dan gaya tarik bulan dan matahari menye- babkan fragment
tsb bergerak kebarat. Sekarang dipercaya bahwa pada zaman Devonian
dan Carboniferous, di muka bumi ini ada 2 massa benua utama, yaitu
Gondwanaland (benua selatan) dan Eurasialand (benua utara).
Gondwanaland terdiri dari Amerika selatan, Afrika, Madagaskar,
India, Australia, dan Antartika. Eurasialand terdiri dari Amerika
Utara, Green- land, Eropa, dan Asia (kecuali India). Dua massa
benua ini bertumbukan (di peg. Hercynian) membentuk 1 benua besar
(super continent) Pangaea, yang ada pada zaman Permian dan Triasic.
Pangaea mulai terpecah pada zaman Triassic akhir yang fragmentnya
bermigrasi pada Mesosoic dan Tersier, menyebar seperti pada saat
ini.
-
APUNGAN BENUA (CONT DRIFT)Illustration ofContinental drift
-
BUKTI-BUKTI TERJADINYA APUNGAN BENUABukti geologis
Kecocokan garis pantai Amerika dan Afrika Kecocokan kenampakan
geologi yang lain seperti pegunungan lipat- an, cekungan
sedimentasi, struktur & pola umur batuan dasar, stra- tigrafi
batuan sedimen, dsb. Palaeoclimatologi, salah satu cabang ilmu
geologi sangat membantu mencocokan kenampakan-kenampakan geologi
tsb.
Past glacial deposits berubungan dengan iklim di kutub
Evaporites mengindikasikan suhu tinggi dan curah hujan rendah
Bauksit terbentuk di daerah beriklim tropis dan subtropis Reef
deposits tumbuh di laut dangkal beriklim tropis dan subtropis Dune
bedding menunjukkan arah angin pada saat itu (yang lalu)
Sebagai contoh, selama zaman Carboniferous, Gondwanaland
sebagianbesar dipengaruhi oleh glasiasi yang tersebar luas,
sementara itu reef de-posits, batu bara, dan evaporites terbentuk
di Inggris dan USA.
-
PaleomagnetismePalaeomagnetisme mempelajari medan magnet bumi
selama waktu geologi yang lalu. Studi palaeomagnetik menjadi alat
yang paling han- dal untuk mengetahui gerakan kerak bumi pada masa
lalu seperti apungan benua, dsb.
Studi palaeomagnetik magnetisasi permanen, yaitu Magnetisasi
Rema- nen Natural (NRM = Natural Remanent Magnetization) yang
tertinggal pada batuan, pada saat batuan tsb terbentuk. NRM dapat
diukur de- ngan menggunakan astatic atau spinner magnetometer.
Hasil studi palaeomagnetik menjadi sangat penting karena 2 hal:
Dapat mengungkapkan medan magnet bumi pada masa lalu, seperti ada-
nya pembalikan polaritas (polarity reversal). Dapat menentukan
palaeolatitude dan palaeoazimuth batuan pada masa lalu, yaitu pada
saat terbentuknya batuan tsb. Ini dapat dipakai untuk pelajari
gerakan kerak bumi pada masa lalu.
-
Magnetisasi Remanen Natural (NRM)Pada saat terbentuknya, batuan
akan termagnetisasi (terinduksi) oleh medan magnet bumi pada saat
itu. NRM adalah magnetisasi yang tertinggal pada batuan bila medan
magnet yang menginduksinya hilang (misal karena pembalikan
polaritas) NRM biasanya hanya terekam pada fraksi batuan yang
relatif kecil, yaitu pada mineral ferromagnetik, terutama
magnetite. NRM dapat terekam melalui bebe- rapa proses: Thermo
Remanent Magnetization (TRM), yaitu magnetisasi remanen yang tere-
kam oleh batuan beku pada saat suhunya melewati titik (temperatur)
Currie ma- terial magnetik ybs. Depositional Remanent Magnetization
(DRM), yaitu magnetisasi remanen yang dimiliki oleh batuan sedimen
melalui proses pengarahan (alignment) butiran- butiran magnetik
oleh medan magnet bumi pada saat batuan tsb diendapkan. Chemical
Remanent Magnetization (CRM), yaitu magnetisasi yang terjadi bila
batuan memproduksi material magnetik baru melalui proses kimia,
yang beraso- siasi dengan alterasi diagenetik, pelapukan, atau
metamorphisme. Viscous Remanent Magnetization (VRM), yaitu
magnetisasi remanen yang dimi- liki batuan, jika batuan tersebut
berada pada medan magnet yang lemah, pada suhu relatif rendah, dan
pada waktu relatif lama.
-
SEBARAN HOT SPOT