Top Banner
14 Mei 2015: 14 - 21 Ida Widaningrum JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214 TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN (BEBAS LIMBAH) Ida Widaningrum Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Ponorogo email:[email protected] ABSTRAK Tahu memiliki protein nabati kualitas terbaik karena memiliki komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kitan mengetahui bahwa tahu selama ini menggunakan cuka, dengan biaya yang relatif rendah. Tapi tahu ini memerlukan banyak air dalam proses manufaktur, limbah tahu selama ini sangat mengganggu lingkungan sekitar, serta efek cuka dapat menyebabkan asam lambung. Dengan perkembangan teknologi, ada bahan yang bisa menggantikan cuka untuk membekukan bubur kedelai, zat ini tidak menimbulkan bau serta tidak melepaskan limbah, dan tidak membutuhkan tempat yang luas. Jenis ini dikenal sebagai Tofu tahu nigarin dimana proses pembuatannya menggunakan air laut Nigarin atau sari. Nigarin tahu yang diproses tanpa limbah, tidak berbau, sehingga proses manufaktur yang ramah lingkungan. Selain itu, mikro Nigarin mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Berisi lebih dari 80 jenis mineral, termasuk Magnesium, Kalium, Besi, Kalsium, Boron, Selenium, dan Zinc. Tujuan IbM adalah untuk memperkenalkan dan praktek membuat tahu menggunakan Nigarin ini kepada produsen tahu, masyarakat dan komunitas bisnis warung makanan (dalam hal ini kantin sekolah). Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi, diskusi, pelatihan dan pendampingan cara membuat tahu ramah lingkungan, pembuatan makanan / minuman yang berasal dari ampas tahu, evaluasi dan monitoring. Hasilnya cukup menarik perhatian dan minat masyarakat dengan indikator keberhasilan peningkatan pengetahuan tentang cara lain untuk menghasilkan tahu yang sehat dan lebih praktis. Pengetahuan tentang penggunaan nigarin yang bisa berfungsi untuk menebalkan bubur kedelai sebagai pengganti cuka. Menambah pengetahuan tentang bahaya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah. Kata kunci: Tahu, Sumber Protein, Cuka, Nigarin, Ramah Lingkungan PENDAHULUAN Analisa Situasi. Bagi orang Indonesia nama tahu tentulah tidak asing lagi untuk didengar, karena tahu sudah termasuk makanan pokok (pengganti ikan). Tahu adalah salah satu makanan yang paling favorit bagi orang Indonesia. Merupakan makanan yang selalu hadir disetiap harinya baik itu merupakan lauk pendamping nasi maupun sebagai camilan, baik itu tanpa olahan maupun dengan dimodifikasi menjadi bentuk panganan lainnya yang berbasis tahu.Disadari ataupun tidak sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85%- 98%).Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan.Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi. dll dl l dll Gambar 1. Produk Kedelai dan Tahu Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam (cuka). Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan serentak di seluruh
8

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

Oct 06, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

14 Mei 2015: 14 - 21

Ida Widaningrum JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN(BEBAS LIMBAH)

Ida Widaningrum

Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Ponorogoemail:[email protected]

ABSTRAK

Tahu memiliki protein nabati kualitas terbaik karena memiliki komposisi asam amino paling lengkapdan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kitan mengetahui bahwa tahu selama inimenggunakan cuka, dengan biaya yang relatif rendah. Tapi tahu ini memerlukan banyak air dalam prosesmanufaktur, limbah tahu selama ini sangat mengganggu lingkungan sekitar, serta efek cuka dapatmenyebabkan asam lambung. Dengan perkembangan teknologi, ada bahan yang bisa menggantikan cukauntuk membekukan bubur kedelai, zat ini tidak menimbulkan bau serta tidak melepaskan limbah, dan tidakmembutuhkan tempat yang luas. Jenis ini dikenal sebagai Tofu tahu nigarin dimana proses pembuatannyamenggunakan air laut Nigarin atau sari. Nigarin tahu yang diproses tanpa limbah, tidak berbau, sehinggaproses manufaktur yang ramah lingkungan. Selain itu, mikro Nigarin mengandung mineral yang dibutuhkanoleh tubuh. Berisi lebih dari 80 jenis mineral, termasuk Magnesium, Kalium, Besi, Kalsium, Boron, Selenium,dan Zinc. Tujuan IbM adalah untuk memperkenalkan dan praktek membuat tahu menggunakan Nigarin inikepada produsen tahu, masyarakat dan komunitas bisnis warung makanan (dalam hal ini kantin sekolah).Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi, diskusi, pelatihan danpendampingan cara membuat tahu ramah lingkungan, pembuatan makanan / minuman yang berasal dariampas tahu, evaluasi dan monitoring. Hasilnya cukup menarik perhatian dan minat masyarakat denganindikator keberhasilan peningkatan pengetahuan tentang cara lain untuk menghasilkan tahu yang sehatdan lebih praktis. Pengetahuan tentang penggunaan nigarin yang bisa berfungsi untuk menebalkan buburkedelai sebagai pengganti cuka. Menambah pengetahuan tentang bahaya pencemaran lingkungan yangdisebabkan oleh limbah.

Kata kunci: Tahu, Sumber Protein, Cuka, Nigarin, Ramah Lingkungan

PENDAHULUAN

Analisa Situasi.

Bagi orang Indonesia nama tahu tentulah tidakasing lagi untuk didengar, karena tahu sudah termasukmakanan pokok (pengganti ikan). Tahu adalah salahsatu makanan yang paling favorit bagi orangIndonesia. Merupakan makanan yang selalu hadirdisetiap harinya baik itu merupakan lauk pendampingnasi maupun sebagai camilan, baik itu tanpa olahanmaupun dengan dimodifikasi menjadi bentuk pangananlainnya yang berbasis tahu.Disadari ataupun tidaksebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakanmakanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahumempunyai mutu protein nabati terbaik karenamempunyai komposisi asam amino paling lengkap dandiyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85%-98%).Kandungan gizi dalam tahu, memang masihkalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur,daging dan ikan.Namun, dengan harga yang lebih

murah, masyarakat cenderung lebih memilihmengkonsumsi tahu sebagai bahan makananpengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhangizi.

dll dl

l

dll

Gambar 1. Produk Kedelai dan Tahu

Tahu diproduksi  dengan memanfaatkan  sifatprotein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi denganasam (cuka). Penggumpalan protein oleh asam cukaakan berlangsung secara cepat dan serentak di seluruh

Page 2: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

15Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah)

Volume 12, Mei 2015Versi online / URL :

bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besarair yang semula tercampur dalam sari kedelai akanterperangkap didalamnya. Pengeluaran air yangterperangkap tersebut dapat dilakukan denganmemberikan tekanan. Semakin besar tekanan yangdiberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan darigumpalan protein.Gumpalan protein itulah yangkemudian disebut sebagai tahu.

Dari pembuatan tahu yang menggunakan cukatersebut akan menghasilkan limbah dan apabila dibuangakan menimbulkan bau dan pemandangan yang kurangbaik, dan tentu saja hal ini akan merusak lingkunganapabila limbah tersebut tidak diolah lebih dahulusebelum dibuang. Biasanya hal ini akan menimbulkankecemasan tetangga sekitar pabrik pembuatan tahutersebut. Kebiasaan seperti ini kalau dibiarkan terusmaka akan sangat berbahaya bagi sustainabilitaskehidupan sendiri. Untuk itu harus dibangun, dilatihdan dibiasakan pembuatan tahu yang menggunakanbahan yang lebih ramah lingkungan bahkan limbahnyadapat dipergunakan untuk tambahan penghasilan.Untuk merubah kebiasaan seperti itu memang tidakmudah, harus diawali dari membangun mindset, yangkemudian dilakukan pelatihan, diberikan contoh-contohpraktek.

Gambar 2. Pembuatan Tahu Tradisional; ProsesPenggumpalannya Menggunakan Asam (cuka).

Gambar 3. Pembuatan Tahu Nigarin; ProsesPenggumpalannya Menggunakan Nigarin

Perkembangan teknologi yang terjadi akhir ini,terdapat suatu bahan yang bisa menggantikan fungsicuka untuk menggumpalkan bubur kedelai tersebut,zat itu tidak menimbulkan bau juga tidak mengeluarkanlimbah, serta tidak butuh tempat yang luas. Tahu modelini dikenal dengan tahu Nigarin. Tahu Nigarin adalahtahu yang proses pembuatannya dengan menggunakanNigarin atau sari air laut. Penggunaan sari air lautuntuk pembuatan tahu ini di rintis oleh Nelson

Page 3: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

16 Mei 2015: 14 - 21

Ida Widaningrum JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214

Sembiring yang selama 9 tahun menempuh studi diJepang berkat beasiswa yang ia peroleh. Biasanyatahu yang kita kenal selama ini proses pembuatannyamenggunakan cuka. Memang tahu yang dibuat dengancuka biayanya sangat murah. Tapi tahu dengan cukasangat boros air dalam proses pembuatannya.Limbahnya pun sangat mengganggu lingkungansekitar, dan yang sangat tidak dianjurkan efek cuka-nya bisa menyebabkan asam lambung.

Tahu Nigarin sangat hemat air, 1 kg kedelaihanya membutuhkan 7-10 liter air saja. Tahu Nigarindiproses tanpa limbah, tidak berbau, dengan demikianproses pembuatan tahu nigarin sangat ramahlingkungan. Selain itu, Nigarin mengandung mineralmikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Nigarinmemiliki kandungan lebih dari 80 jenis mineral,termasuk Magnesium, Kalium, Besi, Kalsium, Boron,Selenium, dan Zinc.

Selama proses pembuatan tahu ini ada tigamanfaat sekaligus yang didapat yaitu bahan yangsudah mengental dijadikan tahu, air sisa perasan tahubisa digunakan lagi sebagai minuman yang banyakmengandung zat yang bagus untuk tubuh danampasnya bisa digunakan untuk dibuat makanan lainseperti lentho (bahasa Jawa), tempe gembus dan jugadapat digunakan untuk makanan ternak sehingga takakan ada lagi limbah yang terbuang sia-sia dalamproses produksi tahu model ini.

Dengan menggunakan sari air laut ini, kandunganMagnesium pada air sisa perasan tahu empat kali lebihtinggi dari tahu biasa. Pada tahu dengan sari air laut,kandungan Magnesiumnya mencapai 8,06 mg per 100gr. Sedangkan pada tahu biasa yang menggunakancuka hanya 2,11 mg per 100 gr. Khusus untuk tahuyang memakai cuka, meski mengandung Magnesium,dalam jangka panjang akan berefek pada iritasilambung.

Melalui proses pembuatan tahu, Nigarindifungsikan sebagai pengental sari kedelai yang sudahdididihkan sebagai pengganti cuka. Pada awalnya,kedelai yang sudah direndam beberapa jam digilingmenggunakan blender atau juicer. Air perasan itudipanaskan hingga mendidih. Setelah itu, beberapatetes (sekitar 10-20 ml Nigarin/2 kg kedelai)dimasukkan ke dalam bubur kedelai itu. Air susukedelai itu langsung menghasilkan gumpalan-gumpalanprotein bahan tahu di bagian atasnya. Gumpalan itudiambil dengan serok/penyaring dan dimasukkan ke

dalam cetakan tahu dan dipres. Jadilah tahu sehat danhigienis yang siap dimakan langsung. Adapun air yangtersisa, bisa dibuat minuman sari kedelai yang sehatdengan mencampurkan gula dan aneka perasa.

Mengingat pentingnya persoalan tersebut bagisustainabilitas kehidupan manusia maka perguruantinggi yang memiliki dan memahami teknologi danilmunya, berkewajiban menularkan dan menerapkankepada masyarakat produsen tahu bahwa ada caralain untuk pembuatan tahu yang lebih ramahlingkungan dan limbahnya dapat dimanfaatkan untukmenghasilkan produk yang bisa menghasilkantambahan pemasukan.

Disamping itu, persoalan ini penting untukdiangkat dalam program pengabdian melalui ipteks bagimasyarakat (IbM) didasarkan pada pengamatan Timbahwa produsen tahu yang ada di KabupatenPonorogo cukup banyak. Berdasarkan data dari DinasPerindustrian dan Perdagangan dan Koperasi(Indakop) ada sekitar 30 produsen tahu baik skala besarmaupun kecil. Dimana model atau cara pembuatannyamasih menggunakan cara lama.

Demikian juga berkenaan dengan mitra IbM yaituprodusen tahu di wilayah Patihan yang kapasitasproduksi sekitar 100 kg/hari juga masih menggunakancara lama sebagaimana umumnya, sehingga dalamproses-proses produksi tersebut masih menimbulkanmasalah pencemaran lingkungan sehingga tetanggasekitarnya merasa kurang nyaman.

Melihat kenyataan tersebut maka dari kegiatanini diharapkan menjadi pilot project (percontohan)dalam pembuatan tahu tanpa limbah secara tepat danbenar yang kemudian dapat ditularkan dan diikuti olehprodusen-produsen tahu yang lain di wilayahKabupaten Ponorogo. Pembuatan tahu yang ramahlingkungan (tanpa limbah) ini dimulai dari bagaimanacaranya membangun mindset peduli terhadaplingkungan dengan berupaya untuk melakukankegiatan yang tidak menimbulkan pencemaran atauperusakan lingkungan. Kemudian memberikanwawasan pembuatan tahu tanpa limbah yang ramahlingkungan dengan menggunakan bahan yang mudahdan murah untuk didapat, sedangkan penggunaan ataupembuatan tahu yang biasa dilakukan akanmenimbulkan selain limbah itu sendiri juga limbahnyaakan mencemari lingkungan. Apabila tahu tersebutdibuat dengan bahan yang ramah lingkungan makaakan banyak sekali pengurangan resiko pencemaranlingkungan yang terjadi di Ponorogo.

Page 4: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

17Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah)

Volume 12, Mei 2015Versi online / URL :

Permasalahan Mitra

Secara umum yang menjadi permasalahan mitraadalah:• Kurangnya pemahaman tentang bahaya dari

pembuatan tahu menggunakan bahan yangsudah biasa digunakan terhadap pencemaranlingkungan.

• Kurangnya pemahaman tentang adanya bahanpembuat tahu tepatnya bahan untukmenggumpalkan yang tidak akan menimbulkanpencemaran lingkungan sekitar.

• Kurangnya pemahaman tentang pembuatan tahumenggunakan bahan yang ramah lingkunganyang akhirnya akan mengganggu kesehatan diridan lingkungannya.

• Belum adanya tokoh masyarakat yang terjununtuk memberikan contoh bagaimana pembuatantahu yang menggunakan bahan yang ramahlingkungan dan tidak menimbulkan limbahbahkan limbahnya dan ampasnya bisadimanfaatkan.

• Belum adanya penggerak yang memberikanmotivasi dalam pembuatan tahu tanpa limbah.

• Belum adanya wadah yang menampung ataumenjembatani bagaimana cara pembuatan tahutanpa limbah yang baik, tepat dan benar.

Target

Target utama yang ingin dicapai dalam kegiatanini adalah:• Memberikan pengetahuan tentang pembuatan

tahu ramah lingkungan• Memberikan pengarahan untuk membuat tahu

bebas limbah• Memberikan pengetahuan dan kesadaran

tentang pembuatan tahu ramah lingkungan yangbaik dan benar/tepat yang diawali denganmembangun mindset.

• Memberikan pelatihan bagaimana cara membuattahu bebas limbah yang ramah lingkunganbahkan menambah penghasilan karena air sisarebusan tahu yang biasanya menjadi limbahdapat diolah dan dimanfaatkan untuk membuatminuman yang menyehatkan karenamengandung Magnesium. Demikian jugaampasnya bisa diolah menjadi bahan panganan

lainnya ataupun dapat dijual untuk makananternak.

LuaranLuaran dari program Iptek bagi Masyarakat

dengan tema Teknologi Pembuatan Tahu yang RamahLingkungan (Bebas Limbah) ini adalah berupa produktahu dan ampasnya, sebagai berikut ;• Hasil atau produk utama adalah tahu yang

merupakan hasil penggilingan yang kemudianmengalami proses pemisahan antara sari danampas kedelai, setelah itu dididihkan dandigumpalkan menggunakan Nigarin atau sari airlaut.

• Air yang dihasilkan setelah melalui prosespemberian Nigarin maka akan terpisah darigumpalan tahu yang kemudian gumpalan tahutersebut dicetak. Air ini bisa dimanfaatkan untukbahan minuman dengan cara dididihkan kembalikemudian diberi gula dan rasa misalnya denganpenambahan jahe. Air ini sangat bermanfaatkarena di dalamnya masih mengandung Nigaranyang kaya mineral.

• Sari kedelai atau susu kedelai yang dihasilkandari ampas setelah proses pertama, digiling lagisebanyak satu atau dua kali apabila dididihkandan diberi gula dan perasa lainnya misalnya rasastroberi, coklat, melon dan lainnya.

• Ampas dari proses sebelumnya apabila diolahlagi akan menghasilkan panganan bentuk lainnya,misalnya lentho dana apabila tidak diprosespunbisa diberikan untuk makanan ternak.

METODE PELAKSANAAN

Setelah menganalisa situasi dan memperhatikanpermasalahan yang dihadapi maka solusi yangditawarkan adalah “Membuka wawasan,pengetahuan, kesadaran, kemauan (membangunmindset) dan memberikan percontohan atau pelatihanbagaimana caranya membuat tahu tanpa limbah tanpamengganggu bahkan dapat menjaga dan melestarikanlingkungan yang bersih dan sustainable.

Metoda yang ditawarkan untuk mengatasipermasalahan tersebut adalah:

Page 5: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

18 Mei 2015: 14 - 21

Ida Widaningrum JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214

• Melakukan sosialisasi kepada masyarakatprodusen tahu tentang pembuatan tahu tanpalimbah mengunakan sari air laut.

• Melakukan diskusi secara terbuka kepadaprodusen tahu tersebut tentang pembuatan tahuoleh tim dari Pusat Studi Lingkungan Hidupmaupun dar i Lembaga Penelitian danPengabdian kepada Masyarakat (LPPM)Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

• Melakukan pelatihan dan pendampingan cara-cara pembuatan tahu yang bebas limbah.

• Melakukan pelatihan pembuatan bahanmakanan/minuman berasal dari limbah tahu yangbebas limbah.

• Melakukan evaluasi dan pendampingan.

Gambar 4. Sosialisasi dan Praktek Pembuatan TahuNigarin;

Sedangkan cara pembuatan Tahu Nigarin ( untukpembuatan sebanyak 1 kg kedelai, untuk ukuran laintinggal dilipatkan) adalah sebagai berikut:• Kedelai sebanyak 1 Kg.• Dicuci secukupnya lalu direndam dahulu selama

4 (empat) jam.• Kedelai kemudian digiling dengan mesin khusus

bersama 7 Liter air mentah.• Dipanaskan sampai mendidih.• Kemudian campurkan 20 cc Nigarin yang sudah

diencerkan dengan 120 cc air putih.• Diaduk perlahan-lahan sampai ter jadi

penggumpalan.• Ambil tahu yang sudah menggumpal dengan

serok kemudian letakkan dicetakan dan ditekanatau dipres.

• Diamkan sampai agak dingin sampai suhu ±50°C.• Tahu Nigarin siap dikonsumsi.

Page 6: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

19Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah)

Volume 12, Mei 2015Versi online / URL :

1 Kg Kedelai

Direndam selamakurleb 4 jam

Dicuci

Digiling

Dicampur gula +lainnya

Digoreng

Dicetak

Gumpalan Tahu

Dicampur

Dididihkan

Air sari kedelai

Minuman sehat

Air 7 liter

Dididihkan

Ampas kedelai

Digiling Air

Nigarin

Air sisa

Dicampurgula + perasa

sari kedelai Ampas

Susu kedelai

Diolah lagi /makanan ternak

Gambar 5. Diagram Alir Proses Pembuatan Tahu dan Pengolahan Sisanya

Kelengkapan Mesin (stenlis)

Gambar 6. Mesin Tahu

Bahan Kedelai 10 Kg X Rp. 10.000,- Rp. 100.000,- Bahan Bakar Rp. 10.000,- Nigarin Rp. 600,- Jumlah Rp. 110.600,- Pendapatan 10 X 6 Liter Sari Kedelai (Rp. 500/200 Ml) Rp. 150.000,-

Tahu 15 Kg X Rp10.000/Kg Rp. 150.000,- Ampas Tahu Rp. 1000 X 10 Kg Rp. 10.000,- Jumlah Rp. 310.000,-

Analisis Keuntungan

Tabel 1. Biaya Produksi untuk 10 kg Kedelai

Keterangan :• Tiap 1 kg kedelai menghasilkan 6 liter sari kedelai• Sari kedele dijual dengan harga Rp. 500,- per

200 ml• Ampas tahu dijual dengan harga Rp. 1000,- per

kg

Kandungan Tahu Nigarin dan Tahu Biasa

Tabel 2. Perbedaan Kandungan Tahu

Tahu Biasa (mg/l)

Tahu Nigarin (mg/l)

Air Tahu (mg/l)

Magnesium 2,11 8,06 88,40 Vit B-12 1,02 4,56 1,43 Isoflavon 0,88 3,11 0,98

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Mitra

Mitra Kegiatan untuk program IbM ini adalahpengusaha tahu di dua tempat yang bersebelahan di

Page 7: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

20 Mei 2015: 14 - 21

Ida Widaningrum JURNAL DEDIKASI, ISSN 1693-3214

Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.Keduanya merupakan pengusaha tahu yang masihbertahan sampai sekarang, walaupun kemudian adasedikit perubahan strategi produksinya. Kenaikanharga kedelai yang lumayan tinggi akhir-akhir ini sangatberpengaruh sekali kepada pengusaha-pengusaha tahuskala kecil, sehingga banyak diantaranya yang gulungtikar. Mitra memilih berhenti memproduksi tahu karenabiaya produksinya yang sangat tinggi dibandingkandengan keuntungan yang diraih. Dengan kondisidemikian, maka kedua pengusaha tahu yang menjadimitra IbM ini merubah strategi produksinya. Merekamemproduksi tahu apabila ada pesanan saja, ataudengan kata lain hanya menjual jasa pembuatannyasaja. Dengan demikian tidak perlu khawatir denganproduksinya apakah habis terjual atau tidak karenakerjanya tergantung dari pesanan saja. Biasanya orangyang menggunakan jasanya adalah orang yang benar-benar sudah punya konsumen tetap misalnya untukwarung, keperluan khusus atau pelanggan-pelanggantetap lainnya. Dengan kondisi seperti itu, produksi tahumenjadi berkurang tetapi hal ini akan mengurangi risikokerugian yang dialami oleh produsen tersebut.

Pendampingan Mitra

Tim IbM memberikan pemahaman tentangpembuatan tahu yang lebih sehat menggunakan sariair laut (Nigarin), karena mereka sudah terbiasamenggunakan cara dan bahan lama yang lebih murahdan mudah didapat, Selain itu juga kapasitas produksiuntuk tahu menggunakan alat yang ada lebih banyakdaripada menggunakan alat/mesin yang baru,walaupun pengerjaannya lebih praktis dan lebih cepat.Tentang limbah yang dihasilkan dari prosesproduksinya, mitra mengakui bahwa hal itumemberikan suasana lingkungan yang tidak nyamandan sering mendapat teguran dari tetangga. Upayayang dilakukan adalah membuat pembuangan sendirisehingga limbah tidak langsung dibuang begitu saja,walaupun ini juga masih belum maksimal.

Apabila dibandingkan dengan cara konvensionalyang sudah ada, maka pembuatan tahu denganmenggunakan Nigarin memerlukan biaya lebih mahalkarena harga Nigarin yang lumayan mahal dan tidakmudah untuk mendapatkannya. Tetapi apabila dikajilebih mendalam, dengan menggunakan Nigarin bisamemanfaatkan ampas atau sisa dari perasan. Ampas

dari kedelai, bisa dimanfaatkan untuk membuat sarikedelai dengan cara menggilingnya kembali sebanyakdua sampai tiga kali. Air perasan yang dihasilkankemudian dididihkan kembali dengan penambahangula. Penambahan bahan lain bisa juga dilakukanuntuk memberikan rasa yang berbeda misalnya rasacoklat, stroberi, melon dan lainnya sesuai denganselera.

Air dari hasil pemisahan dari tahu yang sudahmenggumpal juga sebenarnya masih bisadimanfaatkan, karena airnya mengandung kandunganNigarin yang cukup tinggi dimana sudah diketahuibahwa Nigarin mengandung berbagai macam mineral.Air ini bisa dididihkan dengan penambahan gula dansedikit rasa, misalnya ditambahkan jahe, atau susu dansebagainya.

Ampas juga bisa dimanfaatkan untuk membuatpanganan yang biasa di daerah Jawa disebut lentho,yaitu campuran antara ampas kedelai, parutan ketela,kelapa parut dan rempah-rempah sebagai bumbunya.Selain itu apabila dirasa ampasnya sudah sangat sedikitkandungan gizinya maka bisa langsung dimanfaatkanuntuk makanan ternak.

Aktifitas IbM

Koordinasi dengan mitra dan sosialisasi.Sosialisasi sudah dan masih berjalan dengan baiksehingga mitra sangat antusias mengikuti programpendampingan ini melalui diskusi dan pendampinganlapang. setelah menganalisa situasi danmemperhatikan permasalahan yang dihadapi makakegiatan pendampingan ini dapat “Membukawawasan, pengetahuan, kesadaran, kemauan(membangun mindset) dan memberikan percontohanatau pelatihan bagaimana caranya membuat tahutanpa limbah tanpa mengganggu bahkan dapatmenjaga dan melestarikan lingkungan yang bersih dansustainable”

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

• Teknologi pembuatan Tahu Nigarin dapatmenciptakan produk tahu tanpa limbah karenasemua hasil olahan dapat dimanfaatkan secarasempurna untuk aneka olahan lainnya.

Page 8: TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU YANG RAMAH LINGKUNGAN …

21Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah Lingkungan (Bebas Limbah)

Volume 12, Mei 2015Versi online / URL :

• Mitra IbM sangat antusias mengikuti kegiatanpendampingan ini dan mulai mengaplikasikannya.

• Biaya produksi pembuatan Tahu Nigarin lebihmahal dari biaya produksi pembuatan tahuumumnya, namun hasil sampingnya memiliki nilaitambah dan ramah lingkungan (bebas limbah).

Saran

Perlu pendampingan berkelanjutan agar mitraIbM lebih memahami dalam mengaplikasikanpembuatan Tahu Nigarin dengan berbagai macamkeunggulannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sarjono, P. R, dkk.,2006, Profil Kandungan ProteinDan Tekstur Tahu Akibat Penambahan FitatPada Proses Pembuatan Tahu, Jurusan KimiaUniversitas Diponegoro, JSKA.Vol.IX.No.1.Tahun.2006.

Damayanti, A., dkk., 2004, Analisis ResikoLingkungan Dari Pengolahan LimbahPabrik Tahu Dengan Kayu Apu (PistiaStratiotes L.), Jurusan Teknik LingkunganFTSP-ITS, Jurnal Purifikasi, Vol.5, No.4, Oktober2004 : 151-156.

Radiyati, T. et.al., 1992, Pengolahan Kedelai.Subang: BPTTG Puslitbang Fisika Terapan –LIPI, 1992. Hal. 9 – 14.

Karti , E B.S Dan Rosida, 2009, Tinjauan Gizi TahuDan Tempe Gembus Dari Beberapa JenisKacang Sebagai Bahan Alternatif PenggantiKedelai, Seminar Nasional Peran TeknologiInformasi Di Bidang Industri Pangan, Kimia DanManufaktur Dalam Menunjang PembangunanSurabaya, 3 Desember 2009 DiselenggarakanOleh Fak Teknik Industri & LPPM UPN“Veteran” Jawa Timur.

Ulya, M., .., Identifikasi Persyaratan PelangganTerhadap Produk Tahu, Program StudiTeknologi Industri Pertanian, UniversitasTrunojoyo Madura.

Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri,Jurnal Riset Teknologi Pencegahan DanPencemaran Industri Vol. 1 No. 2, November2010.