TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG BERDAYA HASIL TINGGI BPTP Sulawesi Tengah Temu Tugas Peneliti Penyuluh Balitbangtan Pemda Sulawesi Tengah Palu, 18 Februari 2020
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG BERDAYA HASIL TINGGI
BPTP Sulawesi Tengah Temu Tugas Peneliti Penyuluh Balitbangtan Pemda
Sulawesi Tengah Palu, 18 Februari 2020
Outline
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG
BERDAYA HASIL TINGGI
1. Varietas unggul
2. Benih bermutu
3. Penyiapan lahan dan penanaman
4. Pemupukan dan penyiangan
5. Pengairan
6. Pengendalian HPT
7. Panen
Jagung merupakan salah satu komoditi utama yang diprogramkan untuk swasembada
Kebutuhan akan jagung dari tahun ketahun terus meningkat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan produksi, antar lain: Perluasan areal tanam Peningkatan produktivitas
Rata-rata produktivitas jagung masih berkisar 3-5 ton/ha, sedangkan potensi hasil dari varietas jagung berkisar 12-13 ton/ha
Varietas Unggul - Produk Badan Litbang
Pertanian
Produksi 9,55 ton/ha
Produksi 9 ton/ha
Produksi 8,50 ton/ha
Produksi 9,68 ton/ha
Perbenihan Jagung Hibrida BIMA 20 URI, Desa Kaleke, 2017
PENAMPILAN VUB KOMPOSIT
SUKMARAGA Potensi hasil = 8,50 t/ha pipilan kering Umur = 105-110 hari
SRIKANDI KUNING
Potensi hasil = 8 t/ha Umur = 105-110 hari
Benih Bermutu
• Agar diperoleh produksi tinggi pilihlah benih yang baik (mengkilap, tidak keriput, sehat dan tdk tercampur kotoran atau varietas lain
• Daya tumbuh minimal 90%
• Kebutuhan benih antara 15-20 kg
• Untuk mencegah serangan penyakit bulai diperlukan perlakuan benih yaitu 1 kg benih dicampur dengan 2 gr saromil yang dilarutkan 10 ml air
Perlakuan Benih
• Sebelum ditanam, diberi perlakuan benih (seed treatment) metalaksil : Mencegah serangan penyakit bulai
• 2 gr + 10 ml air per 1 kg benih jagung.
Penyiapan lahan dan Penanaman
Olah tanah sempurna
Tanpa Olah tanah:
Olah tanah mimimum
IP2TP SIDONDO IP2TP SIDONDO
o JARAK TANAM: 75 cm X 40 cm, 2
TANAMAN/LUBANG
o JARAK TANAM: 75 cm X 20 cm, 1
TANAMAN/LUBANG
o TUTUP LUBANG BENIH DENGAN
PUPUK ORGANIK/TANAH
o TANAH UNTUK PENUTUP LUBANG
JANGAN YANG BERBONGKAH
PEMUPUKAN DAN PENYIANGAN
Dosis Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Pupuk Organik
PENYIANGAN Minimal 2 Kali : 10-15 HST dan 28-30 HST (Pada saat pemupukan ke 2
Untuk mendukung kegiatan fotosintesis agar hasil panen tinggi diperlukan pemupukan yang tepat .
Pemupukan
10-15 hst (Pertama) 35-40 hst (Kedua)
Lokasi : Desa Bulili, 2019
BAHAN AKTIF : ATRAZIN 500 gr/L + MESOTRION 50 gr/L Herbisida selektif – aplikasi awal tumbuh (10-15 hst) Tidak bisa unttuk tanaman lain)
Aplikasi dalam kondisi tanah lembab
N sifatnya mobil dalam tanaman gejala kahat N berangsur-angsur akan merambah ke daun di atasnya
N merupakan bagian utuh dari struktur klorofil warna hijau pucat atau kekuningan Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian bawah.
Pinggir daun berwarna ungu kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun. Gejala nampak pada daun bagian bawah.
Gejala Kekurangan pupuk KCl (K): Daun berwarna kuning, bagian pinggir biasanya berwarna coklat seperti terbakar, tulang daun tetap hijau. Gejala warna kuning membentuk huruf V terbalik. Gejala nampak pada daun bagian bawah.
Gejala Kekurangan pupuk ZA (S): Pangkal daun berwarna kuning. Gejala nampak pada daun yang terletak dekat pucuk.
TONGKOL NORMAL Ujung kelobot fidak penuh berisi biji.
KAHAT KALIUM ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna
KAHAT FOSFOR kesuburan polen menurun sehingga mengganggu persarian dan pembentukan biji: pembentukan biji yang tidak sempuma
Tongkol kecil dan sering bengkok dengan
Kahat Nitrogen tongkolnya kecil dan ujung tongkol tidak berbiji.
Kekeringan pembentukan rambut yang lambat; persarian tidak sempuma pada saat pembentukan biji.
Fase % penurunan hasil vegetatif 15- 40 Berbunga 53 -80 Bobot biji bobot biji menurun 51% di Berbunga-pengisian biji 90 kemandulan 70%
Disarankan tanaman diari minimal 6 kali : Sebelum tanam, 15 hst, 30 hst, 45 hst, 60 hst, 75 hst
IP2TP SIDONDO
PENGENDALIAN HPT
Rotasi tanaman
Perbaikan sanitasi Lingkungan
Perlakuan Benih
Penyakit Bulai
Hama Utama
Penggerek Batang Pemberian insektisida Carbofuran
PERIODE KRITIS PADA SAAT UMUR 1 – 5 MST
Busuk Batang
• Menyebabkan busuk batang, busuk biji, hawar kecambah.
• Ditemukan di daerah tropis, subtropis panas dan lembab.
• Tanaman bisa terinfeksi menjelang pembungaan
Fungisida Cabrio (ba. Piraklostrobin) Fungisida + ZPT dlll
Pengendalian OPT
Hama Baru pd Tanaman Jagung
1. Pengendalian secara mekanik dengan mengumpulkan/ mematikan larva,
2. Secara kimia dengan melakukan aplikasi semprot insektisida berbahan aktif Deltametrin atau emamektin
Fall Armyworm
TERIMA KASIH