-
TEKNIK UNTUK MENURUNKAN PERILAKUSATIATION Memberikan stimulus
yang memperkuat perilaku bermasalah dalam jumlah yang besar
sehingga menimbulkan pengaruh menolak pada individu yang
menerimanya (menimbulkan kejenuhan) dan berkurangnya perilaku
bermasalah
NEGATIVE PRACTICE Indivu yang menampilkan perilaku bermasalah
(maladaptif) diminta untuk mengulangi perilaku tersebut secara
terus menerus sehingga individu tersebut merasa kelelahan dan
perilaku tersebut dirasa menyakitkan sehingga individu tersebut
dapat mengontrol perilakunya. Teknik ini dapat digunakan untuk
mengurangi perilaku latah, menggigiti kuku, menghisap jari
-
3. POSITIVE PUNISHMENT
memberikan stimulus yang tidak diinginkan oleh individu yang
menampilkan perilaku bermasalah sehingga individu tersebut tidak
lagi ingin menampilan perilaku tersebut
4. NEGATIVE PUNISHMENT (RESPONSE COST). Merupakan upaya untuk
mengurangi perilaku bermasalah dengan cara menghindarkan stimulus
positif atau stimulus yang diinginkan oleh individu tersebut.
Response cost dapat digunakan melalui dua cara: - secara langsung,
misal mencabut hak indivudu - melalui token, misal dengan
ancaman
-
5. TIME OUT
Merupakan bentuk lain dari response cost dan teknik ini lebih
cocok digunakan untuk anak-anak.
Caranya adalah menghindarkan anak dari situasi terjadinya
perilaku bermasalah dan terjadinya penguatan terhadap perilaku
tersebut. Misal memasukkan anak diruangan yang kosong atau tidak
disukai anak
Teknik ini dapat efektif apabila dilakukan dengan tegas dan
konsisten namun tidak sewenang-wenang, penentuan batas waktu yang
jelas dan anak harus diberi penjelasan bahwa tindakan ini merupakan
konsekuensi dari perilaku anak yang tidak dapat ditolerensi
-
6. OPERANT EXTINCTION
Memutuskan hubungan antara penguat dengan penampilan perilaku
bermasalah sehingga perilaku tersebut tidak lagi ditampilkan.
Asumsinya adalah bahwa perilaku yang biasanya mendapat penguat
apabila diulang namun tidak mendapatkan penguat maka perilaku
tersebut lama-lama akan berkurang
Extinction baik digunakan untuk perilaku yang diperkuat oleh
penguat sosial, misal perhatian orang lain. Bentuk extinction
adalah tidak berinteraksi dengan individu yang memiliki perilaku
bermasalah, tidak mengajak bermain atau tidak memberikan
perhatian
-
7. SYSTEMATIC DESENSITIZATION
Teknik pengubahan perilaku ini yang paling banyak digunakan di
seting klinis untuk mengatasi masalah emosional yang maladaptif
seperti cemas dan takut. Teknik ini pada dasarnya menggunakan
counterconditioning. Dalam prosesnya ada 5 langkah, yaitu: a.
asesmen upaya untuk mendapatkan informasi tentang riwayat perilaku
bermasalah dan hubungannya dengan penampilan perilaku saat ini
(misal: situasi apa yang menimbulkan reaksi emosional negatif
seperti takut atau cemas)
-
Samb.. b. merumuskan hierarki kecemasan menentukan situasi yang
menimbulkan tigkat kecemasan paling rendah sampai dengan kecemasan
yang tinggi c. pelatihan relaksasi relaksasi adalah merupakan
respon yang paling umum untuk mengatasi kecemasan d. implementasi
individu diminta untuk mengkondisikan dirinya dalam keadaan relaks
kemudian diminta untuk membayangkan situasi yang menimbulkan
kecemasan dimulai dari tingkatan yang paling ringan dan secara
bertahap meningkat ketingkat yang lebih tinggi.
-
Samb. Apbila individu merasa cemas dalam membayangkan situasi
tersebut maka dirinya diminta untuk mengangkat tangannya sebagai
tanda, kemudian pekerja sosial akan membimbing individu tersebut
untuk kembali relaks. Setelah individu merasa relaks maka latihan
membayangkan situasi mencemaskan dimulai lagi dari awal sampi
individu mampu mengendalikan dirinya ketika membayangkan situasi
yang mencemaskan
-
8. AVERSIVE COUNTERCONDITIONING
Prinsipnya sama dengan counterconditioning tetapi dilakukan
dengan cara yang berbeda yaitu dengan cara mengkondisikan respon
negatif atau menolak kepada stimulus yang menimbulkan respon
positif atau mendekat.
Stimulus yang tidak menyenangkan yang kuat pengaruhnya dapat
digunakan dalam teknik ini.
Teknik ini digunakan untuk mengubah perilaku yang paling sulit
yang hampir tidak mungkin diubah dengan teknik lain
-
9. COVERT SENSITIZATION
Teknik ini merupakan variasi dari aversive counterconditioning
dengan menggunakan skenario yang dibayangkan sebagai peristiwa
penolakan.
Teknik ini dignakan untuk menghindari efek samping dari stimulus
eksternal, misal individu yang overeating diminta membayangkan
bahwa dirinya menjadi gemuk dan tidak ada lawan jenis yang tertarik
padanya, sehingga individu dapat mengendalikan dirinya untuk
mengurangi frekuensi makannya
-
10. IMPLOSION
Terapi ini dikembangkan oleh STAMPFL dengan tujuan untuk
menghilangkan emosi yang maladaptif seperti cemas dan takut.
Caranya adalah individu diminta membayangkan peristiwa-
peristiwa yang menimbulkan rasa cemas tanpa disertai dengan
relaksasi. Teknik ini tidak banyak disukai karena justru dapat
meningkatkan rasa cemas
-
11. CONTACT DESENSITIZATION Teknik ini dikembangkan oleh Ritter
yang merupakan kombinasi dari modeling dan desensitization. Dalam
prakteknya pekerja sosial bertindak sebagi model sosial, ada 3
langkah dalam menerapkan model ini, yaitu: a. pekerja sosial
menampilkan model yang diinginkan b. pekerja sosial membantu
individu untuk mengulangi perilaku yang dimodelkan, misal pekerja
sosial memegang tangan klien pada saat menyentuh obyek yang
ditakuti c. secara bertahap dukungan pekerja sosial dihilangkan
sehingga individu berani mendekati obyek yang ditakuti tanpa orang
lain
-
12. THOUGHT STOPPINGMerupakan teknik self-control yang kompleks
yang digunakan untuk mengurangi pemikiran yang obsesif, halusinasi,
perilaku kompulsif.
Teknik ini dimulai dengan meminta individu untuk membayangkan
hal-hal yang mengganggu dan meminta indivu tersebut untuk
mengangkat tangannya ketika merasa cemas kemudian pekerja sosial
meneriakkan kata-kata stop untuk mengacaukan konsentrasi individu
terhadap pemikiran yang mengganggu dan kemudian meminta individu
untuk mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal lain yang ada
disekitarnya. Pekerja sosial kemudian memberi penjelasan kepada
individu tersebut bahwa sebenarnya pemikiran mengganggu dapat
dihentikan