Top Banner
TEKNIK POTONG BASAH TEKNIK POTONG BASAH Vega Karlowee Vega Karlowee
33

TEKNIK POTONG BASAH

Jun 26, 2015

Download

Documents

junedisitorus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TEKNIK  POTONG  BASAH

TEKNIK POTONG BASAHTEKNIK POTONG BASAH

Vega KarloweeVega Karlowee

Page 2: TEKNIK  POTONG  BASAH

Potong basah jaringan representatif thd

selurh sediaan

Butuh informasi : Identitas Diagnosa Keadaan klinis pasien

⇨ ⇨ diketahui dokter klinis

Page 3: TEKNIK  POTONG  BASAH

Sebelum dilakukan potong basah, diperhatikan :

Identitas pasien Nama dokter Riw singkat penyakit, diagnosa, jenis operasi &

sediaan Keterangan sediaan

segar atau difiksasi, jenis fiksasi kanan atau kiri warna & konsistensi; ukuran tiga dimensi / jumlah; deskripsi kelainan patologis

Keterangan tambahan

Page 4: TEKNIK  POTONG  BASAH

MAMMAE (mastektomi)

Teknik potong : Ident kanan / kiri & orientasi (kulit menghadap atas) Pengukuran (organ, aksiler, kulit, areola, bekas luka

operasi) Pewarnaan tepi potongan operasi. Eksternal (kulit) : jar parut, retraksi, bekas luka operasi

(lokasi & ukuran) Posisi kulit di bawah : pemotongan longitudinal interval

1 cm dari posterior - perm kulit (kulit tetap utuh) Potongan dipalpasi (nodul / massa)

→ ukr 3 dimensi & batas terdekat dg tepi potongan operasi, kuadran letak, sifat (konsistensi, warna)

Page 5: TEKNIK  POTONG  BASAH

Kelenjar limfe dipisahkan

Papiloma intraduktus / sekret abnormal :

I → ident & buka duktus yang bersangkutan sampai lesi (+).

Kmd pengukuran : lesi, jarak dg papila, & duktus.

Dilanjutkan cross section duktus : mengetahui keadaan periduktal.

Page 6: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan : tumor, sekitarny & tepi pot operasi terdekat (3-4) daerah biopsi sebelumnya (3-6) kulit (1) lesi lain potongan vertikal papilla (2), jaringan ikat tiap kuadran (@ 2)

⇨ pengambilan sampel menyeluruh !! ca intraduktal & lobular in situ, metas kel limfe yg tumor primerny (?) !!

otot (1) kelenjar limfe papiloma intraduktus / sekret abnormal :

pengambilan seluruh lesi, 4-8 jar ikat sekelilingnya, 2 jar dekatnya, jari papilla.

Page 7: TEKNIK  POTONG  BASAH

KELENJAR LIMFE

Teknik potong : Dibersihkan dari jar sekitarnya & diukur. > ½ cm : pemotongan sesuai sumbu

panjang dengan interval 0,15 – 0,2 cm

< ½ cm : pemotongan sesuai sumbu pendek menjadi dua / interval 2 -3 mm.

Deskripsi bagian dalam kelenjar (warna, konsistensi).

Jaringan :

Kelenjar limfe (1 – 5) sesuai ukuran

Page 8: TEKNIK  POTONG  BASAH

TIROID (tiroidektomi)

Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi

Orient perm luar (warna, permukaan, tumor), btk

keseluruhan (oval, nodular), isthmus (tiroidektomi

total), & jar lunak yg menyertai.

Pewarnaan anterior & posterior kelenjar.

Pemotongan sesuai sumbu pendek interval 5 mm.

Deskripsi bagian dalam kelenjar : area noduler

(tunggal atau multipel, konsistensi, kista atau padat,

warna) & jar parenkim sekitar (warna, konsistensi).

Page 9: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

Pada keadaan bukan tumor :

Setiap lobus 5 & isthmus 1

Pada keadaan tumor / noduler :

kapsul & tumor (+) dlm pemotongan,

multinoduler : 1-3 / nodul sesuai ukr nodul

nodul soliter : 5 / slrh nodul

seluruh kelenjar paratiroid dan kelenjar limfe

Page 10: TEKNIK  POTONG  BASAH

COLON (non neoplasia)

Teknik potong :

Orientasi organ, lap serosa (warna, perforasi).

Usus dibuka (pemotongan sepanjang sumbu), massa fekal disisihkan.

Pengukuran p & ø usus, orient bagian penyempitan / pelebaran.

Deskripsi lap mukosa (warna, ulkus, perforasi), lokasi lesi, tebal dinding usus.

Page 11: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan : batas prox & distal pot operasi daerah lesi :

inflamasi : min 5, meliputi lesi (ulkus) & batas lesi - jar normal

iskemia : 5 , meliputi batas lesi - jar normal perforasi : tepi perforasi (3) divertikulosis : divertikula (2)

jar normal (1-3) kelenjar limfe & apendiks

Page 12: TEKNIK  POTONG  BASAH

COLON (NEOPLASI)

Teknik potong : Orient dg palpasi (perkiraan lokasi tumor),

pembersihan organ dari jar lmk, memisahkan kelenjar limfe, deskripsi lap serosa

Pewarnaan distal & proksimal potg operasi. Usus dibuka (pemotongan sepanjang sumbu)

pd bag kontralat tumor, massa fekal disisihkan. Pengukuran p & ø rata-rata usus, penentuan

dilatasi proksimal tumor & derajat obstruksi yang disebabkan.

Page 13: TEKNIK  POTONG  BASAH

Pengukuran tumor 2 dimensi, jarak dengan

batas prox & distal potongan operasi, deskripsi

tumor (warna, konsistensi), lap mukosa,

pengukuran lesi lain dan dinding usus.

Pemotongan tumor dan penentuan

kedalamannya, deskripsi bagian dalam tumor.

Page 14: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan yang diambil :

tumor (minimal 5),

bag prox & distal batas potongan operasi,

bag mukosa yang dilekati tumor (2 ,

bagian usus yang normal (2 dari t4 ‡),

polip : dipotong longitudinal menyertakan

bagian usus, interval 3mm,

apendiks dan kelenjar limfe.

Page 15: TEKNIK  POTONG  BASAH

APENDIKS (apendiktomi)

Teknik potong : Pewarnaan bag prox jika dicurigai ada tumor, pd lap

serosa. Pengukuran p & ø apendiks. Orient lap serosa (perforasi, eksudat, perdarahan). Pemotongan 2/3 prox & dibuka sesuai sumbu

panjang, orient massa. Pemotongan 1/3 distal sesuai sumbu pendek dg

interval 5 mm, orient massa (fekalit, tumor, pus). Pengukuran tebal dinding. Jika terdapat tumor : sifat, lokasi, lesi yang

menyertai, invasi.

Page 16: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

batas prox potongan operasi,

seluruh 1/3 distal,

bagian 2/3 prox :

jika peradangan : daerah lesi (2)

jika tumor : jaringan tumor (5 dg menyertakan

lap serosa), batas prox potongan operasi -

tumor (1), nodul serosal.

Page 17: TEKNIK  POTONG  BASAH

EMPEDU (kolesistektomi)

Teknik potong : Pengukuran p & ø Dinding luar (warna, perforasi), bagian

dalam empedu jika sudah terbuka. Dibuka secara longitudinal, orient batu yang

menyumbat duktus sistikus. Jmh & deskripsi cairan empedu & batu

empedu yang ada. Deskripsi mukosa (ulkus), massa atau

nodul, ukurn tebal dinding.

Page 18: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

dinding fundus, corpus dan leher kandung

empedu (@ 1-2),

potongan jar dg kelainan (penebalan, massa),

bagian prox potongan operasi, jika curiga

kanker,

kelenjar limfe, jika ada.

Page 19: TEKNIK  POTONG  BASAH

HATI (hepatektomi parsial)

Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi. Deskripsi perm luar (laserasi, noduler,

halus) & potongan (tumor). Pewarnaan batas potongan operasi jika

terdapat tumor. Pemotongan organ dg interval 1 cm, tegak

lurus batas potongan operasi. Deskripsi nodul / massa yang ada, serta

parenkim yang tidak mengalami kelainan.

Page 20: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

Jika terdapat tumor : tumor (3), batas potongan operasi (2 pd daerah terdekat

tumor), Jar parenkim yang jauh dari massa tumor (2).

Jika tidak terdapat tumor : potongan bagian dg kelainan, bagian tanpa kelainan (2).

Page 21: TEKNIK  POTONG  BASAH

LIMPA (splenektomi)Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi. Orientasi perm luar (defek, noduler), limpa aksesoris,

kel limfe. Pemotongan organ sesuai sumbu pendek interv 1 cm. Orient & deskripsi potgn (nodul, fibrosis, konsistensi).Jaringan : Tanpa penyakit (trauma) : 2 jar limpa + kapsul.

Dengan penyakit : bagian dg kelainan (beberapa potong), hilum (1), kapsul (2).

limpa aksesoris (1-2), kelenjar limfe

Page 22: TEKNIK  POTONG  BASAH

GENITALIA ♀ (histerektomi)jinak

Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi (fundus-serviks,ant-post, cornu) Pemotongan dari serviks, menembus ddg lat, menuju

fundus. Deskripsi bagian-bagian uterus :

ektoserviks (ulserasi, kista, perdarahan), endoserviks (tekstur mukosa), serosa (warna, nodul), miometrium (tebal dinding, warna, perdarahan), endometrium (tebal dinding, keadaan cavum), ovarium dan tuba falopii.

Pemotongan uterus secara transversal interval ½ cm, (tidak memotong serosa). Pemotongan serviks secara tegak lurus arah pemotongan uterus.

Page 23: TEKNIK  POTONG  BASAH
Page 24: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

serviks (2 dari ant dan post),

korpus uteri (2 dari endomet, miomet, /serosa)

pada leiomioma : max 5, berupa daerah

noduler, circumsribed, putih keabuan.

pada polip endometrium : pemotongan tegak

lurus dinding menyertakan tangkai & dinding.

ovarium & tuba falopii.

Page 25: TEKNIK  POTONG  BASAH

GENITALIA ♀ (histerektomi)hiperpl endometr & ca

Teknik potong :

= pada keadaan jinak, dengan tamb prosedur : Pewarnaan lapisan serosa, untuk mem‡ ant &

post Penentuan keadaan tumor (terlokalisir atau

difus, keterlibatan struktur lain) & sifat tumor (ulserasi, padat).

Orientasi potongan uterus (mengetahui invasi tumor)

Orientasi adanya kelenjar limfe.

Page 26: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan : jaringan tumor (min 5, meliputi bag terinvasi

tumor), endometrium tanpa kelainan (3), batasan endoserviks - segmen bawah uterus

(2 secara longitudinal), Tumor (-) : jaringan setiap potongan uterus

dari bagian ant maupun post, serviks (2 dari ant dan post), kelenjar limfe dan bagian vagina, ovarium dan tuba falopii.

Page 27: TEKNIK  POTONG  BASAH

GENITALIA ♀ (histerektomi)ca cervix

Teknik potong := pada keadaan jinak, kecuali pada bagian serviks.Teknik pemotongan serviks : Pengukuran ektoserviks, bagian vagina, & jar lunak

parametrium. Deskripsi mukosa, lesi & massa tumor (ukuran, invasi). Pewarnaan vagina & parametrium untuk mem‡ bag

ant dan post. Serviks dipisahkan dari uterus, dg pemotongan

transversal pd 2-3 cm prox ostium. Pemotongan serviks secara radial, searah jarum jam,

dari arah jam 12.

Page 28: TEKNIK  POTONG  BASAH

Jaringan :

serviks (seluruh potongan),

bagian vaginal (seluruh potongan),

daerah parametrium (seluruh potongan),

daerah perbatasan endoserviks dan segmen

bawah uterus (2 secara longitudinal),

kelenjar limfe.

Page 29: TEKNIK  POTONG  BASAH

TUBA FALOPII (salpingektomi)

Teknik potong : Pengukuran p & ø tuba, bag yg melebar Deskripsi lap serosa (warna, nodul, ruptur) &

bag dlm tuba (jendalan darah, tumor). Pemotongan tuba serial (tanpa memotong

serosa)

Jaringan : Tuba normal : 3 dari bag ‡ Kehamilan ektopik : 3-5 (hsl konsepsi, jend

drh,ddg ruptur) & 1 tuba normal.

Page 30: TEKNIK  POTONG  BASAH

OVARIUM (ooforektomi)

Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi, deskripsi btk & ddg luar Pemotongan ovarium normal : membelah 2,

pada abnormal : serial. Perm potongan yg padat (warna, nekrosis,

konsistensi), bag dlm kista, cairan (warna, konsistensi), struktur lain (rambut, gigi)

Jaringan : Normal : 1 Kista : 3-5 dinding kista & 1 ovarium normal jika ada. Tumor / kista neoplastik : 1 dari tiap interval 1 cm, tu

bag padat & 1 ovarium tanpa kelainan.

Page 31: TEKNIK  POTONG  BASAH

PROSTAT (prostatektomi suprapubik)

Teknik potong : Pengukuran 3 dimensi. Deskripsi organ & perm luarny (warna,

noduler). Pemotongan transversal interval 3 mm. Orient & deskripsi tiap potongan (warna,

konsistensi), tu jk nodul (+)

Jaringan :

6-8 (kanan & kiri, tu pd bag dg nodul)

Page 32: TEKNIK  POTONG  BASAH

OMENTUM

Teknik potong : Penghitungan & pengukuran fragmen jar Orient adanya tumor / abnormalitas. Pemotongan jar interval 1 cm & deskripsi

setiap potongan (warna, konsistensi).

Jaringan :

Normal : 1-3

Karsinoma : 1 setiap 2 cm.

Massa : 3-5

Page 33: TEKNIK  POTONG  BASAH

TERIMA KASIHTERIMA KASIH