TEKNIK PENYAMBUNGAN DAN PEMELIHARAAN PIPING & ACCESORIES | 1 DAFTAR ISI I.PENDAHULUAN II.UNDANG-UNDANG PENGELOLA AN LINGKUNGAN HIDUP III.LINGKUNGAN HIDUP 3.1. Sistem3.2. Ruang3.3. Benda dan Daya 3 4. Keadaan3.5. Makhluk Hidup3.6. Manusia dan Perilakunya3.7. Kesejahteraa n Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya IV.ETIKA LINGKUNGAN 4.1. Etika Internal4.2. Etika Ekstemal 4.3. Etika Transensental V.PERILAKU MANUSIA, PEMBANGUNAN DAN KUA LITAS HIDUP VI.PEMBANGUNAN : PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN 6.1. Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan 6.2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dalam Pembangunan VII.DAMPAK DAN RESIKO LINGKUNGAN LAMPIRAN 1.MISI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP2.VlSI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP3.MATRIKS MISI PEMBANGUNA N LINGKUNGAN HIDUP
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
Sebelum beranjak ketopik pembahasan akan lebih baik jika terlebih dahulu membuatpertanyaan dibenak kita masing-masing untuk apa dan mengapa ada X-mastree,flow line, manifold, separator dan macam-macam peralatan baik sumur di stasiun.
X-Mastree merupakan fasilitas permukaan yang pertama dijumpai dalam prosesproduksi minyak, alat ini berperan sebagai pengatur aliran fluida dari dalam sumursekaligus juga sebagai penghubung pipa di bawah permukaan.
Selanjutnya adalah pipa saliran (flow line) bertindak sebagai alat transportasi fluida
dari sumur sampai kejalur utama /stasiun pengumpul.
Di stasiun pengumpul fluida yang terdiri dari air, minyak, lumpur, pasir, gas dan unsur-unsur lain dipisahkan menggunakan peralatan pemisah (separator ) ada beberapa jenis separator yang diklasifikasikan berdasarkan tekanan fluida yang ditanganinya.
Sebagai alat transportasi pipa merupakan fasilitas yang penting selain akanmempengaruhi jumlah produksi akibat kebocoran juga akan memberikan dampakpencemaran lingkungan dan bahaya bagi penduduk dan masyarakat sekitarnya.
Kandungan fluida yang ditransportasikan melalui pipa memiliki temperature dantekanan yang bervariasi sehingga dalam seleksi pemilihan harus disesuaikan denganstandard yang berlaku dan dalam pengerjaannya harus dilakukan inspeksi dan
pengujian.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
1) X Mastree, terdiri dari master valve, wing valve dan top valve. ( lihat gambarnomor 1). Berfungsi sebagai pengatur utama laju produksi, penghubungdengan pipa bawah tanah, sebagai tempat alat ukur data bawah tanah(manometer, pressuregauge, BHP).
2) Flow Line sebagai sarana transportasi fluida dari sumur, ukurannya berkisarantara 2 inch – 10 inch.
3) Manifold, Sekumpulan pipa, kerangan (valves) dan sambungan (fitting) yangberfungsi sebagai pengaturan aliran sesuai keinginan.
B. Fasilitas Stasiun Pengumpul (SP)
1) Header ManifoldSekumpulan flow line, kerangan (valves) dan fitting yang berfungsi sebagaipengumpul aliran fluida dari beberapa flow line untuk dialirkan ke separatoratau sebagai penyekat untuk mengalirkan aliran dari satu sumur ke separatortest.
2) SeparatorKlasifikasi berdasarkan konstruksi :
Separator Vertikal (tegak), lihat gambar 2. Separator Horizontal (lurus), lihat gambar 3. Separator Spherical (budar), lihat gambar 4.
Klasifikasi berdasarkan pemisahan fluida : Dua phase (pemisahan gas dan cairan) Tiga phase (pemisahan cairan dan cairan)
Definisi Separator adalah tabung bertekanan yang diciptakan untukmemisahkan gabungan cairan dan gas menjadi komponen masing-masing dandialirkan secara terpisah.
Cara kerja separator :
Fluida masuk ke separator membentur inlet diventer, sehingga sebagiancairan dan gas terpisah, cairan karena BJ dan gravitas cederung jatuh jatuhke bawah, gas yang mengandung uap air menuju ke atas. Cairan yang jatuhditampung dan dialirkan ke bagian bawah, sementara gas dan uap cairandisaring kembali di bagian atas oleh mix extractor sehingga gas yang keluardari bagian atas hanya sedikit sekali mengandung uap cairan /kering. (lihatgbr. 5).
Bagian dari separator (Gbr. 5) Lubang masuk (Inlet), Pemisahan awal (Inlet diverter ), Penampung cairan,
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
Tanki di separator berfungsi sebagai tempat untuk penampungan produksiyang bersifat sementara dan selanjutnya produksi dikirim /dipompa menuju kePPP. Pada umumnya tanki di separator dengan type vertical “cone roof tank”.
4) Pipa
Benda padat terbuat dari logam berbentuk slinder yang berlubangdipergunakan untuk transportasi fluida dari satu tempat ketempat lain.
Lingkup pekerjaan berkenaan dengan pemipaan : Pekerjaan pemasangan seluruh system pemipaan untuk minyak dan gas,
penyambungan flensa, valve fitting coating dan lain-lain. Pelaksanaan inspeksi atau pengujian /test terhadap pekerjaan perpipaan
jenis pengujian adalah NDT (Non Dekruktif Test), berupa pengujian Dyepenetran, Radiografi, pengujian partikal magnetic dan pengujian tekanan(Hydrostatis).
STANDARD DAN PEMAKAIAN
1. ANSI /ASME B31.1 Power Piping.
2. ANSI B31.2 Fuel Gas Piping.3. ANSI /ASME B31.3 Chemical Plant and Petroleum Refinery Piping.4. ANSI / ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System.5. ANSI B16. 1 Cast iron pipe flanges and flanged fitting 25, 125, 250 and 800 lb.6. ANSI B15. 5 Steel pipe flanges and flanged fitting, including ratings for class
150, 300, 600, 900, 1500 dan 2500.7. ANSI B16. 9 Factory-made wrought steel butt-welding fitting.8. ANSI B16. 10 Face to face & end to end Dimension of ferrous valves.9. ANSI B16. 11 Forget – steel fitting, socket-welding and threaded fitting.10. ANSI B16. 20 Ring – joint gaskets and grooves for steel pipe flanges.11. ANSI B16. 21 Non - Metallic gaskets for pipe flanges.12. ANSI B16. 25 butt welding end for pipe, valves, flanges and fittings.13. ANSI B16. 28 Wrought steel butt-welding short-radius elbow and return.14. ANSI B16. 30 unfired pressure vessel flange dimension.15. ANSI B16. 34 steel valve.16. ANSI B1. 1 unified screw threads.17. ANSI B2. 1 pipe threads18. ANSI B2. 2 Dry seal pipe threads19. ANSI B18.2.2 square and hex nuts.20. ANSI B18.2.1 square and hex bolts and screws.21. ANSI B36.10 Wekdes & Seamless Wrought Steel Pipe22. ANSI B36.19 Stainless Steel Pipe.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
Kabel ground peralatan las listrik harus di klem pada pipa yang akan disambung.Busur harus dikenakan pada permukaan groove atau metal yang ditambahkanpada ujung lasan diusahakan agar busur dikenakan pada base metal.
B. Pengelasan dengan Busur Gas Tungsten
Kabel ground las listrik harus klem pada pipa yang akan disambung diusakansedekat mungkin. Busur harus dikenakan pada permukaan groove. Layar pertamadipergunakan metal pengisi. Untuk pipa Cr – Mo dan Austenistic harus diberi sealgas argon.
C. Lapisan Akar
Lapisan akar harus tembus dengan baik dengan kedalaman maksimum 1/16 inchdan dilaksanakan berurutan keliling pipa penuh tanpa menunda penyelesaian.Pipa tersebut tidak boleh digoyang /digerakan sampai pengelasan lapisan akarselesai.
D. Lapisan Panas
Selang waktu maksimum antara selesainya lapisan akar dan dimulainya lapisanpanas adalah 5 menit. Paling tidak dua lapisan selesai penuh apabila akanditinggal lebih dari 12 jam.
E. Lapisan Akhir
Hasil lapisan akhir harus sekaligus disikat dan dibersihkan untuk pelaksanaaninspeksi. Lebar kampuh las untuk lapisan akhir tidak boleh sampai lebih kurang3.2 mm lebih lebar dari celah groove.
REINFORCEMENT
Tinggi reinforcement harus sesuai dengan table di bawah ini :
TEBAL LOGAM TINGGI REINFORCEMENT
< 1” 3.2 mm
½” - 1” 4.0 Mm
> 1” 4.8 mm
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
Di dalam bab ini yang kita bahas adalah khusus yang sering dipergunakan dalamdunia perminyakan. Adapun yang akan kita bahas, antara lain :
1. Pipe line
2. Fitting
3. Flanges
4. ValveMeliputi :
Standard yang dipakai ASTM, ANSI, API Type Size Thickness Length Process of manufacture End finish Surface Finish Specification dll.
1. Pipa (Pipeline)
Salah satu alat transport khususnya minyak / gas yang paling murah danekonomis adalah pipa.
1) Standar yang dipakai untuk pipa
ASTM ( American Society for Testing & Material). Khususnya untukgeneral pipa
API ( American Petroleum Institute)
ASTM
ASTM A 120 : Welded and seamless pipe for ordinary in steam, water andgas. Tidak berlaku pada suhu tinggi, coiling, bending dansebagainya. Disini pemeriksaan pipa hanya melaluihydrostatic test.
ASTM A 53 : Welded and seamless pipe, suitable for coiling bendingwelding and general fabrication. Disini sudah diperlukan baikpemeriksaan dengan tensile hydrostatic, coiling dan bending juga komposisi kimianya.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
F = 0.7 untuk pipa yang dipasang di luar kota.F = 0.6 untuk pipa yang dipasang di dalam kota agak padat.
F = 0.5 untuk pipa yang dipasang pada daerah pada daerah padat /menyebrang jalan.
E = Joint factorE = 1.0 seamless pipe.E = 0.8 spiral welded.E = 0.6 but welded (ASTM A53, API 5L)
T = Temperatur factorT = 1 untuk suhu 250oFT = 0.967 untuk suhu 300oFT = 0.933 untuk suhu 350oFT = 0.900 untuk suhu 400oFT = 0.867 untuk suhu 450oF
S = Minimum yield strength (psi)
2. Fitting
1) Standard yang dipakai
ANSI : American National Standard Institute, B-16 mengenai ukuran. ASAS : United States of American Standard B-31 mengenai design. ASTM : - Material Spesification.
‐ Process Spesification.‐ Chemical & Mechanical Properties.
ANSI B16.5 : dimension. ASTM b 16.0 : pressure, temperature rating. ASTM – Material (cast iron, cast steel, carbon steel. alloy steel).
1) Type of flanges.
a. Welding neck (untuk but weld joint).
Size tergantung diameter nominal. Jenis ini paling banyak dipakai. Antaraflanges dengan pipa disambung dengan las.
b. Slip on flanges.
Sedikit lebih pendek disbanding dengan welding neck, jadi tidak
memerlukan banyak tempat.
c. Threaded flange (screwed)Type ini sekarang jarang dipakai.
d. Socket flange.
Type inipun jarang dipakai, kekuatan hanya terletak pada las diujung.
Flanges facing
Menurut ANSI 816.5 maka digolongkan :
1. Raised face (tahan pada suhu 1000oF). Antara kedua facenya diberikan gasket. Jenis gasket menurut ANSIB16.20 metalic gasket, B16.12 non metalic gasket.Ring joint (untuk suhu tinggi > 1000oF).
3 Male & famale, large & small size facing.4. Tongue and groove (large & small)5. Lap joint.
Kekuatan flange
Menurut ANSI Rating Steel Only : 150, 300, 400, 600, 900,1500, 2500, Castiron : 125, 250.
Bolt & Nut
‐ Untuk suhu 20 – 900 °F.Bolt = Stud, ASTM A 193 grade B.Nut = ASTM A194 grade 2
‐ Untuk suhu 901 – 1100 °F.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
Untuk suhu 1100 - 1500 °F.Bolt = Stud, ASTM grade BNut = ASTM A194 grade 8H
Valves
Standard yang dipakai : API – 6D : covers flanges and but welding steel valve.
ANSI B16.10 : dimension for pipe line service in the following type :
‐ Plug Valve.
‐ Ball Valve.‐ Gate Valve.‐ Check Valve.
API 600 : specification for flanged and but welding and steel gateand plug valves for rifinery.
Menurut fungsinya digolongkan kedalam :
1) Start and stop flow.
2) Regulation of flow.
3) Back pressure prevention.
4) Safety valve.
Ad. 1. Start and stop flow.Jenis yang sering dipakai :‐ Gate valve (fully open & fully closed).‐ Plug valve (fully open & fully closed dan gas service).‐ Ball valve (fully open & fully closed dan gas service).
Ad. 2. Regulation of flow.
a. Globe valve, bentuknya stream line, maka bila dibuka sedikit tidakakan rusak. Seat dibuat dari bahan yang keras dan tahan erosi
serta dapat dibuka untuk diganti.
b. Needle valve, seperti globe biasanya untuk accurabe thotthing,small size, for instrument.
Ad. 3. Back pressure prevention.
Check valve jenisnya :
‐ Swing check valve.‐ Ball check valve
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
‐ Apabila ujung - ujung pipa rusak, agar tersebut dipotong dan dibevel kembali.
‐ Pipa yang diecer harus disusun, tidak terputus-putus dan disusun agar tidakmengganggu lalulintas.
‐ Pipa yang diecer harus diletakan di atas balok.
2) Penyablonan pipa.
Tahap pelaksanari :
‐ Setiap pipa yang akan di pasang harus di sablon.
‐ Alat sablon dapat digunakan besi beton Φ 12 mm dan ujungnya dibuat /dipasang tahanan sesuai dengan Φ pipa yang disablon
‐ Penyablonan dilakukan dengan cara memasukan alat sablon besi beton dantahanan dari plat yang dilapisis busa / kain kasa kemudian ditarik, sehinggasemua kotoran dalam pipa terbawa ke luar oleh sablon.
‐ Penyablonan dilaksanakan pada saat akan pemasangan pipa.
3) Penyambungan pipa.
a. Sistem Las.
‐ Persiapan
‐ Periksa apakah bevel pada ujung pipa tidak rusak atau oval.‐ Apabila rusak maka ujung pipa tersebut dipotong dan dibuat
kembali.
‐ Ujung pipa / bevel tersebut harus dibersihkan/dihaluskandengan gerinda.
‐ Dekatkan kedua ujung pipa yang akan disambung dan jarak
kedua ujung pipa (bevel) ± 1/18” atau 1/16”.
‐ Diameter luar/dalam dari kedua ujung pipa harus sama (tidak
terjadi high low).
‐ Sambungan pipa harus benar-benar lurus.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
‐ Bila penyambungan belum selesai, maka ujung pipa yangsudah terpasang ditutup dengan plat yang telah di tack weld
pada sock/nipple.‐ Bila pemasangan telah selesai keseluruhan, dapat dilakukan
flushing.
4) Flushing lsi Pipa
Dengan Pigging
‐ Pipa yang telah terpasang dibuatkan koneksi flange untuk dapatmemompakan air kedalam pipa.
‐ Pompakan air ke dalam pipa dengan tekanan tertentu.
‐ Biarkan air mengalir sampai jernih sesuai dengan air waktu masuk.
‐ Bila pig sudah keluar dan tidak rusak, maka flushing dianggap selesai
Hal –hal yang perlu diperhatikan.
‐ Kalau memakai pig maka pemasangan elbow biasa tidak dapat dilakukan.
‐ Yang dipakai adalah Bend (R > 5D) disesuaikan dengan pig yang akandipergunakan.
Dengan Hot Oil Flush.
Tujuan : untuk menanggulangi terjadinya hambatan aliran produksi sumur
pompa (Pumping Unit) yang disebabkan terjadinyaendapan/akumulasi parafin dengan cara memompakan minyakmentah (crude oil) yang dipanaskan dengan Hot Oil Unit.
Tahap pelaksanaan :
1. Siapkan dan periksa semua peralatan Hot Oil Unit.
2. lsi tanki crude oil ± 30 bbl.
3. Tempatkan unit, tutup pemans ± 100 ft dari kepala sumur.
4. Stop pumping unit, tutup kerangan kepala sumur.
5. Pasang pipa saluran (chicksan) dari unit pemanas kesumur (flow line)6. Lakukan pemansan crude oil dengan menghidupkan Hot Oil Unit.
‐ Buka kerangan 1, 2 & 3 pada saluran oil pump unit pemanas.
‐ Hidupkan mesin penggerak utama.
‐ Jalankan pampa minyak (oil pump) dan lakukan sirkulasi crude oilhingga mencapai tekanan tertentu.
‐ Periksa dan pastikan sistem pengapian pada busi (spark plug) bekerjadengan baik.
‐ Buka kerangan bahan bakar No.5 secara perlahan-lahan untuk
menghidupkan pembakaran.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
‐ Atur alat kontrol panas (Thermostat) sesuai dengan yang diinginkan.
7. Salurkan/pompa minyak panas ke flow line sumur dengan membukakerangan kerangan flow line No.4 dan menutup kerangan By Pass No.3.
8. Amati dan catat tekanan pompa selama pernompaan berlangsung.
9. Hal-hat pentinq.‐ Tidak diperbolehkan menghidupkan pembakaran sebelum di lakukan
sirkulasi (heath coil kosong).‐ Untuk mematikan stop pompa minyak dan matikan mesin penggerak
utama.
5) Hydrostatic Test Pressure.
Tahap pelaksanaan
‐ Persiapan.‐ Membuat manifold untuk isi pipa yang akan dihydristatis.‐ Isi pipa dengan air sampai penuh.‐ Tutup kedua ujung pipa.‐ Hubungkan pipa dengan hand pump ke pipa yang akan dihydrostatis
pasang peralatan indicator tekenan antara lain manometer.‐ Lakukan penekanan / jack sampai dengan 25% tekanan yang
didibutuhkan.‐ Buang udara yang ada dalarn pipa melalu valve pembuang.
‐ Lanjutkan penekanan sampai 50% dari yang dibutuhkan , tahan tekanansampai dengan ± 30 menit.
‐ Amati hubungan antara hand pump dan pipa yang press.‐ Bila tidak ada kebocoran diantara pipa penghubung ke pipa yang
dipress, lanjutkan penekanan sampai 100% sesuai tekanan yangdiinginkan.
‐ Tahan press selama minimal 2 jam.‐ Teliti kenaikan tekanan pada manometer apabila ada kenaikan /
penurunan segera periksa pada jalur yang dipress.‐ Buang tekanan apabila tekanan apabila melebihi dari yang ditentukan.‐ Pengecekan bersama secara visual pada setiap lasan.‐ Jika keadaan semua berjalan baik pekerjaan dianggap selesai. Buang
tekanan di dalam pipa perlahan – lahan sampai manometermenunjukan angka nol.
‐ Pekerjaan hydrostatis selesai.‐ Laporkan kepada user.
6) Tie In Pipa.
Tahap pelaksanaan
‐ Buat galian bak tanah (tanki air air / lumpur) sesuai ukuran pipa yang
diganti.
‐ Kosongkan pipa existing yang akan diganti.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A
‐ Lakukan pemotongan pada kedua sisi pipa existing yang akan diganti
dengan menggunakan pipe cutter gergaji besi.
‐ Tampung tumpahan minyak di dalam bak tanah (tangki air asin / lumpur).
‐ Angkat minyak ke stasiun pengumpul terdekat.
‐ Stop al iran minyak pada kedua sisi yang dipotong dengan
menggunakan pipe plug.
‐ Lakukan pengelasan flange pada kedua sisi pipa existing atas dasar
rekomendasi dari Insp.LK3.
‐ Koneksikan flange kedua sisi dengan cara mengikat stud bolt. Buka gate
valve di SP.
‐ Lakukan pemompaan secara bertahap.
‐ Check kebocoran pada flange yang baru diikat.
7) Pemasangan Catodic Protection Pipa.
Tahap pelaksanaan :
‐ Yakinkan bahwa bagian-bagian dari rectifier dan bond/current control boxdalam keadaan baik.
‐ Breaker pada rectifier harus pada posisi "On".
‐ Battery untuk penggerak miller meter harus dalam keadaan baik
‐ Catat (check) berapa besar amper yang terpakai ulituk memproteksi pipa-pipa yang terproteksi, dengan memutar (merubah) change overspeed swicthpada bond/current control box.
‐ Gunakan miller meter untuk mengukur pipe to soil potensial dengan caramembenamkan electrode ke dalam tanah secukupnya, hubungkankabel electrode ke miller meter pada posisi (+), hubungkan kabel dari posisi(-) miller meter ke pipa yang akan diukur.
‐ Sebelum menempelkan kabel ke pipa yang akan diukur, sebaiknya pipa
tersebut dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan amplas ataukikir.
‐ Nilai dari pipa P/S potensial yang baik adalah minimum 850 mV.
‐ Pengukur pipe to soil potensial setiap 3 bulan dan setiap bulandilakukan pengecekan rectifier dan bond/current control box.
7/21/2019 Teknik Penyambungan Dan Pemeliharaan p & A