Lembaga Pengembangan Fraud Auditing TEKNIK PENGENDALIAN KECURANGAN DAN MEMBANGUN WHISTLEBLOWER SYSTEM (WBS) YANG EFEKTIF ersoalan fraud merupakan persoalan global, bukan hanya P masalah suatu korporasi yang berdiri sendiri. Fraud pada umumnya dilakukan oleh para karyawan yang memahami dan paling mengerti operasi internal di tempat kerja mereka. Pelaku fraud umumnya memanfaatkan keuntungan atas kelemahan pengendalian internal perusahaan. Pilar pencegahan fraud dilandasi oleh 5 (lima) prinsip dasar yaitu; 4 Tone at the top, keteladanan pimpinan 4 Kebijakan dan pedoman yang mengatur batasan kewenangan dan tanggungjawab 4 Budaya organisasi 4 Tata kelola organisasi dan 4 Sistem kendali fraud. Teknik pengendalian kecurangan dan WBS merupakan strategi manajemen korporasi yang berisi rancangan kebijakan anti-fraud yang tersusun secara komprehensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk pengendalian fraud. Peserta Materi Instruktur Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman. Sebagian besar adalah pemegang sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dan Certified Forensik Auditor (CFrA) lpfa_indonesia lpfa_indonesia lpfa_indonesia Rp. 4.000.000, Meliputi: Modul/Handout, Training Kit (Tas, Blocknote, Ballpoint, Flashdisk), Coffee break, Lunch & Sertifikat Biaya tersebut diatas tidak termasuk PPN dan akomodasi bagi Peserta Investasi Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal, Unit Anti- Fraud, Risk Management, Controller, Divisi Legal, Divisi SDM atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan terkait teknik pengendalian kecurangan dan membangun WBS yang efektif 5 - 6 Desember 2019 Grand Inna Malioboro, Jl. Malioboro No. 60, Yogyakarta · Overview fraud risk management · Fraud risk assessment · Rencana penanganan dan mitigasi risiko kecurangan · Pencegahan dan pendeteksian fraud · Teknik menangani komplain dan pengaduan fraud · Metodologi perlindungan saksi · Menyusun Fraud Control Plan (FCP) · Komunikasi kebijakan anti fraud Registrasi ® Teguh 0817 6892987 ® Agriyadi 0812 13063869 ® Pipit 0856 49002510
9
Embed
TEKNIK PENGENDALIAN KECURANGAN DAN MEMBANGUN …lpfa.co.id/download/Brosur/WS-16 November.pdfInvestasi Pelatihan ini ... · Studi Kasus Peserta Instruktur Investasi ... dianggap lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Lembaga PengembanganFraud Auditing
TEKNIK PENGENDALIAN KECURANGAN DANMEMBANGUN WHISTLEBLOWER SYSTEM (WBS) YANG EFEKTIF
ersoalan fraud merupakan persoalan global, bukan hanya
P masalah suatu korporasi yang berdiri sendiri. Fraud pada umumnya dilakukan oleh para karyawan yang memahami dan
paling mengerti operasi internal di tempat kerja mereka. Pelaku fraud umumnya memanfaatkan keuntungan atas kelemahan pengendalian internal perusahaan. Pilar pencegahan fraud dilandasi oleh 5 (lima) prinsip dasar yaitu; 4Tone at the top, keteladanan pimpinan4Kebijakan dan pedoman yang mengatur batasan kewenangan dan
tanggungjawab4Budaya organisasi 4Tata kelola organisasi dan4Sistem kendali fraud.
Teknik pengendalian kecurangan dan WBS merupakan strategi manajemen korporasi yang berisi rancangan kebijakan anti-fraud yang tersusun secara komprehensif integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk pengendalian fraud.
Peserta
Materi
Instruktur
Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman. Sebagian besar adalah pemegang sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dan Certified Forensik Auditor (CFrA)
Biaya tersebut diatas tidak termasuk PPN dan akomodasi bagi Peserta
Investasi
Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal, Unit Anti-Fraud, Risk Management, Controller, Divisi Legal, Divisi SDM atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan terkait teknik pengendalian kecurangan dan membangun WBS yang efektif
· Overview fraud risk management· Fraud risk assessment· Rencana penanganan dan mitigasi risiko kecurangan· Pencegahan dan pendeteksian fraud· Teknik menangani komplain dan pengaduan fraud· Metodologi perlindungan saksi· Menyusun Fraud Control Plan (FCP)· Komunikasi kebijakan anti fraud
IDENTIFIKASI TITIK KRITISKECURANGAN (FRAUD) DALAM PENGADAAN BARANG /JASA
Materi
Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa merupakan kegiatan yang rentan terjadinya KKN, dan tak dapat dipisahkan bagi suatu Instansi atau Badan Usaha Milik
Negara/Daerah, Pemerintah Pusat maupun Daerah dan satuan kerja terkait lainnya. Kegiatan pengadaan barang/jasa (procurement) merupakan salah satu aktivitas pembiayaan perusahaan yang memerlukan biaya besar. Kegiatan ini melibatkan jumlah uang yang relatif besar sehingga peluang untuk melakukan fraud menjadi terbuka sangat lebar. Kompleksitas permasalahan fraud dalam pengadaan barang dan jasa timbul sebagai akibat banyaknya personil (staff) yang terlibat, adanya kepentingan dari vendor agar mereka tetap ditunjuk sebagai penyedia barang/jasa sehingga dalam setiap aktivitas pengadaan barang/jasa sangat kental nuansa KKN-nya.
lpfa_indonesia lpfa_indonesialpfa_indonesia
31 Okt - 1 November 2019Harris Hotel Batam CenterJl. Engku Putri, Tlk. Tering
Batam
· Pembahasan Mengenai Perpres No. 16 Tahun 2018· Titik Kritis dalam Penyusunan HPS· Titik-titik Kritis Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
dan Korporat· Kajian Modus Operandi Kecurangan Pengadaan
Barang/Jasa· Studi Kasus
Peserta
Instruktur
Investasi
Workshop ini sebaiknya diikuti oleh: BUMN/D, Pemerintah P u s a t / D a e r a h , P P K , P e n g a m b i l K e p u t u s a n , Pegawai/Karyawan yang berhubungan dengan Pengadaan Barang dan Jasa, serta para Profesional yang ingin mendalami mengenai pencegahan kecurangan dalam proses pengadaan
Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman yang sebagian besar telah bersertifikat ahli pengadaan barang/jasa.
Selama beberapa tahun terakhir para profesional dibidang anti-fraud lembaga pembuat regulasi, lembaga pembentuk standar profesi, dan otoritas penegak hukum memainkan
peran penting dalam mengembangkan program penilaian risiko fraud (Fraud Risk Assessment).
Proses asesmen/penilaian terhadap fraud umumnya baru dilakukan oleh suatu organisasi/korporasi apabila telah menjadi korban atas insiden fraud pada organisasi/korporasi atau entitasnya.
Selama ini pelaksanaan asesmen/penilaian risiko fraud (FRA) lebih banyak diserahkan kepada auditor/konsultan eksternal. Seiring dengan perjalanan waktu, internal audit dituntut oleh manajemen senior untuk mampu melakukan asesmen risiko fraud sendiri. Hal ini dianggap lebih tepat dan bijaksana karena internal audit lebih mengetahui persoalan masalah finansial dan fungsi operasi bisnis dibanding eksternal auditor. Internal audit lebih mudah memahami bagaimana fraud bisa terjadi dalam proses tertentu, transaksi, dan prosedur bisnis.
· Gambaran Umum Fraud Risk Management· Metode Pelaksanaan Fraud Risk Assessment· Proses Penilaian pada tingkat Entitas dan tingkat
Transaksional· Identifikasi Risiko Kecurangan· Identifikasi Modus Operandi dan Skenario Kecurangan· Membangun Fraud Risk Register· Langkah Mitigasi Risiko Kecurangan· Teknik dan Metodologi Pencegahan dan Pendeteksian Titik
Kritis Kecurangan
Investasi
Materi
Peserta
Instruktur
Workshop Auditor Internal, Auditor ini sebaiknya diikuti oleh: Eksternal, Unit Anti-Fraud, Risk Management, Controller, atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan terkait Metodologi dan Teknik Asesmen Risiko Kecurangan (Fraud Risk Assessment)
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing The key to managing your corporate fraud risk
METODOLOGI DAN TEKNIK ASESMEN RISIKO KECURANGAN (FRAUD RISK ASSESSMENT) PADA KORPORASI
5 - 6 September 2019Best Western Premier La Grande HotelJl. Merdeka 25-29, Bandung
Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman. Sebagian besar adalah pemegang sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dan Certified Forensik Auditor (CFrA)
Lembaga Pengembangan Fraud AuditingGd. Thamrin City, Cosmo Terrace, Office Suite Lt. 3AJl. Thamrin Boulevard Tanah Abang Jakarta Pusat
raud atas laporan keuangan merupakan kategori fraud yang pada F umumnya memiliki dampak kerugian terbesar dalam occupational fraud and abuse. Fraud atas laporan keuangan seringkali dimaknai
sebagai fraud manajemen yang dilakukan untuk merugikan investor dan kreditor melalui penyajian yang salah (secara material) atas laporan keuangan. Fraud atas laporan keuangan juga merupakan bagian dari pemanfaatan atau penyalahgunaan jabatan seseorang untuk memperkaya diri sendiri, entitas, organisasi dan/atau korporasi dengan menggunakan sumber, sarana atau aset milik organisasi. Pelaku fraud occupational biasanya mencakup pegawai, manajer, officer atau pemilik organisasi yang melakukan fraud dengan atau atas nama organisasi.
· Pemahaman Umum (overview) atas bentuk-bentuk kecurangan Laporan Keuangan dan Manajemen Fraud (Financial Statement & Management Fraud)
· Fraud profiling, identifikasi titik kritis, kerentanan, skema dan modus operandi menggunakan pendekatan pohon kecurangan (fraud tree – schemes)
· Red flag, symptom dan indikasi-indikasi kecurangan korporasi, laporan keuangan dan manajemen fraud
· Fraud Risk Management dan Fraud Risk Assessment atas F/S & Management Fraud
· Metode dan teknik pendeteksian atas Financial Statement (F/S) dan Manajemen fraud.
· Penggunaan Tools dalam Pendeteksian – metode deteksi konvensional, dan deteksi teknologi based
· Metodologi Investigasi dan Pengungkapan Financial Statement & Management Fraud
Materi
Peserta
Workshop Auditor Internal, Auditor Eksternal, Unit ini sebaiknya diikuti oleh: Anti-Fraud, Risk Management, Controller, atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan terkait bagaimana mengidentifikasi dan mendeteksi kecurangan (fraud) Manajemen dan Laporan Keuangan
TEKNIK IDENTIFIKASI, DETEKSI ATAS KECURANGAN(FRAUD) MANAJEMEN DAN FINANCIAL FRAUD
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing The key to managing your corporate fraud risk
10 - 11 Januari 2019Oria Hotel Jakarta Jl. KH. Wahid Hasyim 85 Jakarta
Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman. Sebagian besar adalah pemegang ser t i f ikas i Certified Fraud Examiner (CFE) dan Certified Forensik Auditor (CFrA)
eberhasilan Auditor menuliskan Kertas Kerja Investigatif yang K menjadi dasar untuk melakukan pemberkasan merupakan pemenuhan standar pekerjaan lapangan (field work) yang harus dipenuhi oleh seorang auditor. Kertas kerja yang baik merupakan dasar untuk menyusun laporan hasil audit investigasi. Pimpinan organisasi pengawasan kurang menyadari bahwa titik kritis pertanggungjawaban kinerja auditor justru terletak pada bagian akhir proses investigasi, yaitu pemberkasan kertas kerja dan penulisan laporan hasil audit investigasi. Kelemahan dalam PLHAI justru terletak pada kesulitan-kesulitan umum dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Perumusan teknis pengungkapan hasil-hasil pengujian yang dilakukan dan merumuskan pokok-pokok pikiran yang harus mudah dimengerti dan tidak bertele-tele. Hal ini bisa dipahami karena pimpinan memiliki keterbatasan waktu untuk mengikuti seluruh proses investigasi.
· Overview audit investigatif· Teknik Metodologi pemberkasan· Simulasi dan studi kasus pemberkasan· Penyusunan modus operandi· Standar penyusunan laporan hasil audit investigasi· Teknik penulisan laporan hasil audit investigasi· Ekspose dan komunikasi laporan hasil audit investigasi· Studi kasus penulisan laporan hasil audit investigasi
Materi
Peserta
Auditor Internal, Auditor Eksternal, Unit Anti-Fraud, Risk Management, Controller, Divisi Legal, Divisi Sumber Daya Manusia, atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan terkait Teknik Pemberkasan dan Penulisan Laporan Hasil Audit Investigasi
Instruktur
Instruktur adalah para praktisi yang berpengalaman. Sebagian besar adalah pemegang sertifikasi Certified Fraud Examiner (CFE) dan Certified Forensik Auditor (CFrA)
TEKNIK PENDETEKSIAN DANPENANGANAN KEBOHONGANBAGI INTERNAL AUDIT
19 - 20 September 2019Grand Inna MalioboroJl. Malioboro 60, Yogyakarta
eorang auditor memiliki peran penting dalam mendukung
S kelancaran aktivitas bisnis organisasi/entitasnya. Bagi profesi
auditor internal dalam melaksanakan tugasnya khususnya dalam
melakukan penggalian informasi melalui wawancara/permintaan
keterangan diperlukan kemampuan untuk mendapatkan informasi yang
akurat agar tugas audit bisa dijalankan dengan baik. Namun demikian,
pada prakteknya, banyak informasi yang tidak diperoleh secara terbuka
bahkan kadang-kadang terdapat informasi seringkali disembunyikan
dengan berbagai motivasi dari pihak auditee, sehingga auditor kesulitan
untuk mengambil kesimpulan karena adanya data/informasi yang sulti
untuk diperoleh.
Kebohongan menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dalam teknik
wawancara dan interview, suatu tugas pencarian informasi yang selalu
menjadi salah satu andalan dalam penggalian informasi bagi para
auditor internal. Kemampuan untuk mendeteksi kebohongan serta
menangani kebohongan membuktuhkan pendekatan dan metodologi
secara unik dan terstruktur. Kemampuan seorang auditor dalam
melakukan pendeteksian dan penanganan kebohongan tentunya akan
bermanfaat bagi kelancaran kinerja auditor.
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing The key to managing your corporate fraud risk
Materi4 Memahami 3 (tiga) proses yang harus dikuasi/terjadi dalam interview4 Hambatan yang umum dimiliki auditor dalam mendeteksi kebohongan4 Mengerti dan mengenali 3(tiga) bentuk/tipe pembohong4 Mengenali dan Memahami tanda-tanda kebohongan4 Tips dan Triks: titik fokus pengamatan untuk 'menangkap' perbuatan /
perkataan bohong.4 Penggunaan metode : 'Hic-Up' untuk menangani kebohongan4 Menciptakan situasi yang tepat agar kebohongan lebih mudah
ditangani4 Simulasi pendeteksian dan penanganan kebohongan
Peserta
Workshop ini direkomendasikan untuk : Auditor Internal, Auditor Eksternal, Unit Anti-Fraud, Risk Management, Controller, Divisi Legal, Divisi Sumber Daya Manusia, atau mereka yang ingin m e m p e r d a l a m p e n g e t a h u a n t e n t a n g bagaimana mengetahui Teknik Pendeteksian dan Penanganan Kebohongan bagi Internal Audit
Instruktur
Dalam workshop ini Narasumber merupakan Praktisi yang berpengalaman, antara lain:· Dra. Winny Windrawati Sutopo M.PsiT
Assesor, Trainer, Konsultan HRD & Pengembangan Potensi Diri