Page 1
PENERAPAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
SEBAGAI SISTEM KENDALI PADA MESIN KONVEYOR
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : Ahmad Hanif
NIM : 5201401038
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2006
Page 2
2
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 24 Maret 2006
Panitia ujian,
Ketua Sekretaris
Drs. Pramono Drs. Supraptono, M.Pd NIP. 131 474 226 NIP. 131 126 645 Pembimbing I Penguji I
Drs. Wirawan S., M.T Drs. Wirawan S., M.T NIP. 131 876 223 NIP 131 876 223
Pembimbing II Penguji II
Drs. Karsono, M.Pd Drs. Karsono, M.Pd NIP. 130 515 762 NIP 130 515 762
Penguji III
Drs. Pramono NIP. 131 474 226
Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik
Prof.Dr. Soesanto, M.Pd NIP 130 875 753
Page 3
3
ABSTRAK
Ahmad Hanif,. “Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor”. Skripsi. Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sistem kendali suatu mesin yang menggunakan sistem pengendali otomatis sebagai pengganti sistem pengendali konvensional atau menggunakan saklar magnet (Magnetic Controller). Sebagian besar industri menggunakan sistem kendali yang ringkas, mudah penggunaannya, mudah untuk memodifikasi kerjanya dan mempunyai keistemewaan dibandingkan dengan saklar magnet kendali konvensional. Dari analisis saat ini ditemukan bahwa sebagian besar industri yang menerapkan sistem kontrol menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai alat kontrol kerja produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah miniatur suatu mesin transfer menggunakan sistem kendali berbasis PLC yang dapat digunakan sebagai simulasi kerja pemindahan barang di suatu industri.
PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). Pengguna membuat program (dengan menggunakan Ladder program atau diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan. PLC menentukan aksi yang harus dilakukan pada instrumen keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. Program yang digunakan untuk pembuatan Ladder Diagram bagi perintah PLC adalah menggunakan Program Syswin seri 3.2. Komponen utama sebagai perintah masukan PLC sebagai pemicu program adalah sensor LDR (Light Dependent Resistor) dan saklar ON/OFF. Sedangkan Output yang digunakan sebagai perintah lanjutan bagi masukan PLC adalah relay sebagai pemicu kerja Motor AC dan kerja Selenoid Valve untuk menggerakkan Silinder Pneumatik yang menggunakan jenis Double Active Cylinder (Cylinder Pneumatik) Penggerak Ganda.
Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor menggunakan metode penelitian diskriptif prosentase kuantitatif. Variabel penelitian yang digunakan adalah ON, OFF, Belok 900. Diskriptif kuantitatif ditunjukkan dengan banyaknya jumlah benar atau salah kemudian diprosentase besarnya jumlah benar dan salahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada posisi ON, OFF, Belok 900 PLC memberi keluaran yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa PLC yang ada dapat digunakan atau diterapkan pada mesin konveyor yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
Pembuatan sistem kontrol berbasis PLC diperlukan pengujian berulang-ulang terutama untuk memperoleh waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan matinya motor AC.
Page 4
4
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (seseorang) jika bukan kaum itu
(seseorang) itu yang merubah nasibnya sendiri.
2. Keberhasilan tidak akan di nikmati tanpa adanya usaha dan pengorbanan. (Q.S
Al- An’am: 3)
3. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan
memudahkan kepadanya jalan yang baik/ surga. (HR Muslim)
4. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu masalah), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap. (Q.S Al
Insyirakh).
5. Hidup didunia ini hanya ada 2 yaitu bersyukur dan bersabar. (Peneliti)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kuperuntukan kepada:
1. Bapak dan Ibuku tercinta
2. Mbahku, Mas Ayis, Adik Mamnun dan Seluruh Keluarga Besar Mbah Hadi.
3. Seseorang yang selalu memberiku semangat
4. Teman-teman seperjuangan skripsi konveyor
Page 5
5
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Drs. Pramono, Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Semarang.
3. Bapak Drs. Murdani, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.
4. Bapak Wirawan, MT, Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Drs. Karsono, M.Pd Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Drs. Pramono, Dosen Penguji netral.
7. Rekan-rekan PTM 2001 dan kost 001 yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materiil selama penelitian ini berlangsung.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa yang telah
membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini memberikan tambahan ilmu bagi yang
membacanya.
Semarang, Maret 2006
Peneliti
Page 6
6
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................... 2
C. Permasalahan .................................................................. 2
D. Tujuan Penelitian ............................................................. 2
E. Manfaat Penelitian .......................................................... 3
F. Penegasan Istilah.............................................................. 3
G. Sistematika Skripsi........................................................... 4
Page 7
7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. PLC .................................................................................. 6
B. Penerapan PLC pada Mesin Konveyor ......................... 23
C. Kerangka Berpikir ......................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ......................................................... 41
B. Variabel Penelitian ........................................................ 41
C. Tahap Penelitian ............................................................ 41
D. Instrumen Penelitian ...................................................... 42
E. Alur Penelitian .............................................................. 42
F. Metode Pengumpulan Data ........................................... 44
G. Analisis Data ................................................................. 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian .............................................................. 48
B. Pembahasan .................................................................. 51
C. Keterbatasan Penelitian.................................................. 54
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................... 55
B. Saran............................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 8
8
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Indikator status pada CPM 1A ..................................................... 21
Tabel 2. Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut) ..................... 22
Tabel 3. Uji ON, OFF, Belok 900 .............................................................. 45
Tabel 4. Hasil Penelitian ............................................................................ 48
Tabel 5. Prosentase Penelitian .................................................................... 52
Page 9
9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC ...................... 8
Gambar 2. Diagram Blok Sistem PLC .......................................................... 8
Gambar 3. Simbol Perangkat masukan PLC ............................................... 10
Gambar 4. Contoh-contoh simbol perangkat keluaran ............................... 12
Gambar 5. Load (LD) .................................................................................. 15
Gambar 6. Load Not (LD NOT) ................................................................ 15
Gambar 7. AND .......................................................................................... 16
Gambar 8. AND NOT ................................................................................ 16
Gambar 9. OR ............................................................................................ 16
Gambar 10. OR NOT ................................................................................. 16
Gambar 11. OUT ........................................................................................ 17
Gambar 12. AND Load (AND LD) ........................................................... 17
Gambar 13. OR Load (OR LD) ................................................................. 18
Gambar 14. Simbol Diagram Ladder .......................................................... 19
Gambar 15. Gambar OMRON CPM 1A ..................................................... 25
Gambar 16. Rangkaian Kelengkapan PLC OMRON CPM 1A ................. 25
Gambar 17. Tampilan awal program Syswin 3.2 ........................................ 27
Gambar 18. Tampilan menu awal project Syswin 3.2 .................................. 28
Gambar 19. Tampilan menghubungkan PLC dengan komputer ................. 30
Gambar 20. Tampilan Menu Port Communication ..................................... 30
Gambar 21. Tampilan menu monitoring program pada saat PLC ON ........ 30
Page 10
10
Gambar 22. Tampilan Menu monitoring Program Syswin 3.2 ................... 31
Gambar 23. Mesin Konveyor ..................................................................... 31
Gambar 24. Rangkaian Sensor Cahaya ....................................................... 36
Gambar 25. Alur Masukan dan Keluaran Pengerjaan PLC ......................... 38
Page 11
11
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.Diagram Ladder........................................................................ 57
Lampiran 2.Tabel Mnemonic ....................................................................... 60
Lampiran 3. Gambar Rangkaian I/O PLC CPM 1A..................................... 63
Lampiran 4. Gambar Rangkaian Kabel Motor AC ...................................... 64
Lampiran 5. Gambar Rangkaian Kabel Alur Masukan PLC ....................... 65
Lampiran 6. Gambar Rangkaian Kabel Keluaran Pneumatik...................... 66
Lampiran 7.Gambar Kontruksi Konveyor Berbasis PLC ........................... 67
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian........................................................... 68
Lampiran 9. Hasil Penelitian ....................................................................... 71
Lampiran 10. Surat Keterangan Dosen Pembimbing................................... 72
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 73
Lampiran 12. Surat Tugas Dosen Penguji .................................................. 74
Page 12
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia teknologi berkembang pesat dewasa ini sehingga menuntut kita
untuk lebih maju agar tidak tertinggal dengan negara lain. Dunia Industri
menuntut kita untuk meningkatkan produksinya dengan efektif dan efisien.
Sistem pengendalian dan pengontrolan berbasis Programmable Logic
Controller (PLC) akhir-akhir ini sedang dikembangkan seiring dengan
tuntutan industri. Laju perkembangan zaman yang terjadi pada saat ini, sistem
kendali suatu mesin tidak menggunakan sistem pengendali konvensional yang
menggunakan saklar magnet (Magnetic Controller), tetapi sebagian besar
industi menggunakan PLC, dan mempunyai keistemewaan dibandingkan
dengan saklar magnet kendali konvensional.
Berdasarkan latar belakang diatas dimana teknologi berkembang pesat
yang menuntut peralihan dari mesin konvensional ke mesin otomatis, akan
diangkat suatu tema penggunaan PLC sebagai pengendali dalam proses
perpindahan barang dengan menggunakan konveyor berdasarkan
keistemewaan penggunaan pengendali berbasis PLC. Berdasarkan judul ini
penulis akan membuat sebuah miniatur sistem pengendali PLC pada mesin
konveyor yang digunakan untuk memindahkan beban dari satu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan penggerak motor AC (Alternating Current).
Page 13
2
B. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas dari pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan skripsi ini. Pembatasan
masalah dari judul ini adalah :
1. Pembuatan miniatur suatu mesin konveyor sesuai yang diinginkan dan
dikendalikan dengan PLC.
2. Menerapkan program sebagai perintah di dalam PLC sesuai dengan mesin
konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok 900.
C. PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan diangkat dalam pembuatan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat miniatur sistem kendali konveyor berbasis PLC ?
2. Bagaimana menerapkan program keluaran PLC sebagai perintah untuk
mengendalikan mesin konveyor yang dirancang untuk ON, OFF dan Belok
900 ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat merancang sebuah miniatur suatu mesin konveyor menggunakan
sistem kendali PLC.
Page 14
3
2. Dapat menerapkan program keluaran PLC untuk ON, OFF dan Belok 900
yang digunakan sebagai perintah-perintah untuk mengerakkan mesin
konveyor.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberi alternatif setingkat lebih maju dari sebuah sistem pengendalian
dengan menggunakan sistem pengendali berbasis PLC terhadap sistem
pengendalian konvensional yang masih menggunakan Magnetic
Controller.
2. Bagi dunia industri merupakan sumbang saran, khususnya pada proses
sistem pengendalian agar efisiensi dan optimalisasi hasil produksi dapat
terpenuhi.
3. Bagi dunia pendidikan khususnya Jurusan Teknik Mesin UNNES
merupakan salah satu aplikasi sistem pengendalian suatu mesin sehingga
menjadi bahan praktikan dan mudah dipahami sekaligus dapat
dipraktikkan oleh mahasiswa lain.
F. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul skripsi ini, diperlukan
penegasan istilah, yaitu sebagai berikut:
Page 15
4
1. Penerapan : Memasang sesuatu pada sesuatu hal yang lain.
Dalam judul ini yang dimaksud adalah memanfaatkan,
mengunakan atau memakai PLC untuk program ON,
OFF dan Belok 900sebagai pengendali pada mesin
konveyor. (KBBI Edisi Kedua, 1995:1044).
2. PLC (Programable Logic Controlled) : Sebuah alat yang digunakan untuk
menggantikan rangkaian sederetan relay yang
dijumpai pada sistem control proses konvensional
(Eko Putra, Agfianto. 2004:1).
3. Sistem Kendali : Sesuatu hal yang mengatur. Dalam judul ini PLC
mengatur jalannya mesin konveyor. (KBBI Edisi
Kedua, 1995:478).
4. Mesin Konveyor : Mesin yang digunakan untuk membawa atau
memindahkan barang (KBBI Edisi Kedua,1995:524).
G. SISTEMATIKA SKRIPSI
Sistematika skripsi digunakan untuk memperjelas dalam penyusunan
skripsi. Adapun sistematika yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Permasalahan,
Penegasan istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Skripsi.
Page 16
5
Bab II Landasan Teori Dan Hipotesis
Bab ini dijelaskan tentang teori PLC, Penerapan PLC sebagai
sistem kendali pada mesin konveyor, dan Kerangka Berpikir.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi Metode Penelitian, Variabel Penelitian, Waktu dan
Tempat Penelitian, Instrumen Penelitian, Alur Penelitian, Metode
Pengumpulan data dan Metode Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Bab ini berisi penyajian data yang berupa Hasil Penelitian dan
Pembahasan dengan menggunakan metode yang digunakan sebagai
analisis yaitu diskriptif prosentase serta Keterbatasan Penelitian.
Bab V Simpulan Dan Saran
Bab ini berisi ungkapan kembali pokok persoalan beserta hasilnya
secara singkat serta berisi keinginan penulisan menyampaikan
suatu gagasan yang belum tercapai dalam tujuan penelitian demi
perbaikan.
Bagian terakhir berisi daftar pustaka dan lampiran
Page 17
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER)
1. Pengertian PLC
Suatu industri akan membutuhkan hasil produksi yang semaksimal
dan seefisien mungkin, sehingga untuk memenuhinya diperlukan peralatan
kendali yang menunjang proses produksi maupun pendistribusiannya.
PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan
rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses
konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara
mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan
proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa
menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati).
Pengguna membuat program (dengan menggunakan ladder program atau
diagram tangga) yang kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
PLC adalah suatu piranti yang memiliki saluran masukan (input), saluran
keluaran (output). Output yang dihasilkan ditentukan oleh status input dan
program yang dimasukkan ke dalamnya. input dapat berupa relay, limit
switch, photo switch maupun proximity switch.
Input dimasukkan kedalam program PLC kemudian akan
menghasilkan output berupa relay-relay maupun kontaktor. PLC berisi
Page 18
7
rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti Normally Open
(NO) dan bentuk kontak Normally Close (NC) relay.
Perbedaan PLC dengan relay yaitu nomor kontak relay (NC atau NO)
pada PLC dapat digunakan berkali-kali untuk semua instruksi dasar selain
instruksi output. Jadi dengan kata lain, bahwa dalam suatu pemrograman PLC
tidak diijinkan menggunakan output dengan nomor kontak yang sama.
2. Keuntungan dari PLC
Keuntungan PLC menurut Factory Automatic Omron (CPM 1
Training Manual, 1998:8) adalah sebagai berikut :
a. Lama pengerjaan untuk sistem baru desain ulang lebih singkat.
b. Modifikasi sitem tanpa tambahan biaya yang masih ada input dan output.
c. Perkiraan biaya suatu sistem desain baru lebih pasti.
d. Relatif mudah untuk dipelajari.
e. Desain sistem baru mudah untuk dimodifikasi dan aplikasi PLC sangat
luas.
f. Mudah dalam hal perawatan (maintenance) dan sangat handal.
g. Standarisasi sistem control mudah diterapkan.
3. Sistem PLC
Sistem PLC memiliki tiga komponen utama yaitu unit prosesor,
bagian masukan/keluaran, dan perangkat pemrograman. Fungsi kerja dari
ketiga komponen tersebut digambar secara diagram pada gambar berikut :
Page 19
8
Gambar 1. Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC.
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Diagram kerja tiga komponen utama sistem PLC diatas, akan lebih
dijelaskan lebih rinci dengan gambar diagram blok sistem PLC seperti terlihat
pada gambar berikut:
PLC
Gambar 2. Diagram Blok Sistem PLC
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Prosesor
Catu Daya Luar
Modul Keluaran
Perangkat Keluaran
Modul Masukan
Perangkat Masukan
Pengisi P
Catu Daya Dalam
Unit Prosesor Devais Pemrograman
Bagian masukan/keluaran Keluaran Kendali
Masukan Sensor
Page 20
9
Urutan kerja dari gambar diagram blok diatas dimulai dari perangkat
masukan yang akan memberikan sinyal pada modul masukan. Sinyal tersebut
diteruskan ke prosesor dan akan diolah sesuai dengan program dibuat. Sinyal
dari prosesor kemudian diberikan ke modul keluaran untuk mengaktifkan
perangkat keluaran.
a. Perangkat dan Modul Masukan
Perangkat masukan merupakan perangkat keras yang dapat
digunakan untuk memberikan sinyal kepada modul masukan. Sistem
PLC dapat memiliki jumlah perangkat masukan sesuai dengan sistem
yang diinginkan. Fungsi dari perangkat masukan untuk memberikan
perintah khusus sesuai dengan kinerja perangkat masukan yang
digunakan, misalnya menjalankan atau menghentikan motor. Dalam hal
tersebut seperti misalnya, perangkat masukan yang digunakan adalah
push button yang bekerja secara Normally Open (NO) ataupun Normally
Close (NC). Ada bermacam-macam perangkat masukan yang dapat
digunakan dalam pembentukan suatu sistem kendali seperti misalnya :
selector switches, foot switches, flow switches, proximity sensors dan
lain-lain. Gambar 3 memperlihatkan simbol-simbol perangkat masukan
yang sering digunakan pada sistem kendali.
Page 21
10
Gambar 3. Simbol Perangkat masukan PLC
Keterangan :
a. NO Pushbutton c. NO Flow Switch
b. NC Pushbutton d. NO Pressure Switch
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2.
Modul masukan adalah bagian dari sistem PLC yang berfungsi
memproses sinyal dari perangkat masukan yang kemudian memberikan
sinyal tersebut ke prosesor. Suatu sistem PLC dapat memiliki beberapa
modul masukan. Masing-masing modul dapat mempunyai jumlah
terminal masukan tertentu, yang berarti modul tersebut dapat melayani
beberapa perangkat masukan. Pada umumnya modul masukan
ditempatkan pada sebuah rak.
b. Prosesor
Prosesor adalah bagian pemroses dari sistem PLC yang akan
membuat keputusan logika. Keputusan yang telah dibuat berdasarkan
pada program yang telah disimpankan pada memori. Prosesor adalah
bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan
menerima, menganalisa, memproses dan memberikan informasi kemodul
a. b.
c. d.
Page 22
11
keluaran. Didalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari
ribuan relay. Hal tersebut bukan berarti didalamnya terdapat banyak
relay dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika
digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relay.
Memori berfungsi sebagai tempat dimana informasi tersebut
disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk
Integrated Circuits (IC). Masing-masing jenis memori memiliki
keuntungan dan kerugian dan dipilih untuk spesifikasi yang terbaik
sesuai dengan aplikasinya.
Salah satu jenis memori yang digunakan dalam CPU PLC adalah
Random Access Memory (RAM). Satu kerugian dari jenis memori
tersebut adalah diperlukannya catu daya untuk menjaga agar memori
tetap bekerja. Pada aplikasi PLC diperlukan catu daya cadangan yang
digunakan untuk menjaga agar isi dari memori tidak hilang apabila tiba-
tiba catu daya hilang. RAM sering digunakan untuk keperluan memori
karena RAM mudah diubah dengan cepat ketika di bandingkan dengan
jenis memori yang lain. RAM disebut juga sebagai memori baca/tulis,
karena dengan RAM dapat dibaca dan ditulis data untuk disimpan di
RAM.
Read Only Memory (ROM) adalah jenis memori yang semi
permanen dan tidak dapat diubah dengan pengubah program. Memori
tersebut hanya digunakan untuk membaca saja dan jenis memori tersebut
Page 23
12
tidak memerlukan catu daya cadangan karena isi memori tidak hilang
meskipun catu daya terputus.
Programmable Read Only Memory (PROM) adalah jenis lain dari
memori yang bekerja hampir menyerupai ROM, dengan satu
pengecualian yaitu bisa diprogram. PROM di rancang untuk diisi dengan
program yang terprogram. Apabila data dapat diubah, maka dapat
diadakan pemrograman. Pemrograman ulang dari PROM, membutuhkan
perlengkapan khusus yaitu PROM Programmer dimana PLC sendiri
tidak dapat melakukannya.
c. Perangkat dan Modul Keluaran
Perangkat keluaran adalah komponen-komponen yang
memerlukan sinyal untuk mengaktifkan komponen tersebut. Pada sistem
PLC dapat mempunyai beberapa perangkat keluaran seperti motor listrik,
lampu indikator, sirine dan lain-lain. Gambar 2.8 memperlihatkan
contoh-contoh simbol dari perangkat keluaran yang sering digunakan.
Gambar 4. Contoh-contoh simbol perangkat keluaran
M 3
a. b. c.
Page 24
13
Keterangan :
a. Simbol motor listrik
b. Lampu Indikator
c. Sirine/Alarm
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
PLC dapat memliki beberapa modul keluaran tergantung dari
ukuran yang ada dan aplikasinya pada sistem kendali. Perangkat keluaran
disambungkan ke modul keluaran dan akan aktif pada saat sinyal
diterima oleh modul keluaran dari prosesor sesuai dengan program
sistem kendali yang telah diisi ke memorinya. Catu daya yang digunakan
untuk mengaktifkan perangkat keluaran tidak langsung dari modul
keluaran tetapi berasal dari catu daya luar, sehingga modul keluaran
sebagai saklar yang akan menyalurkan catu daya dari catu daya luar ke
perangkat keluaran.
d. Catu Daya
Sistem PLC memiliki dua macam catu daya dibedakan
berdasarkan fungsi dan operasinya yaitu catu daya dalam dan catu daya
luar. Catu daya dalam merupakan bagian dari unit PLC itu sendiri
sedangkan catu daya luar yang memberikan catu daya pada keseluruhan
bagian dari sistem termasuk didalamnya untuk memberikan catu daya
pada catu daya dalam dari PLC. Catu daya dalam akan mengaktifkan
proses kerja pada PLC. Besarnya tegangan catu daya yang dipakai
disesuaikan dengan karakteristik PLC. Bagian catu daya dalam pada PLC
Page 25
14
sama dengan bagian-bagian yang lain dimana terdapat langsung pada
satu unit PLC atau terpisah dengan bagian yang lain. Catu daya dalam
PLC adalah menggunakan.
e. Pengisi Program
Pemrograman PLC adalah memasukkan instruksi-instruksi dasar
PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu sistem kendali
yang diinginkan. Bahasa pemrograman biasanya telah disesuaikan
dengan ketentuan dari pembuat PLC itu sendiri. Dalam hal ini setiap
pembuat PLC memberikan aturan-aturan tertentu yang sudah disesuaikan
dengan pemrograman CPU yang digunakan pada PLC tersebut.
Program yang digunakan dalam pemrograman PLC tergantung
dari jenis atau merk PLC itu sendiri, karena PLC yang akan dijadikan
sebagai bahan penelitian menggunakan PLC merk Omron maka program
yang digunakan adalah Syswin. Sedangkan seri Syswin yang digunakan
adalah Syswin 3.2. Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC
sebagai perintah adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder
Diagram).
Ladder logic adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik
atau bahasa yang digambar secara grafik. Pemrogram dengan mudah
menggambar skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut
menyerupai diagram dasar yang digunakan pada logika kendali sistem
kontrol panel dimana ketentuan instruksi terdiri dari koil-koil, NO, NC
dan dalam bentuk penyimbolan. Pemrograman tersebut akan
Page 26
15
memudahkan pemrogram dalam mentransisikan logika pengendaliannya
khususnya bagi para pemrogram yang telah memahami logika
pengendalian sistem kontrol panel. Simbol-simbol tersebut tidak dapat
dipresentasikan sebagai komponen tetapi dalam pemrogramannya
simbol-simbol tersebut dipresentasikan sebagai fungsi dari komponen
sebenarnya. Instruksi-instruksi yang digunakan pada pemrograman akan
dibahas lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.
f. Instruksi Dasar PLC dengan Menggunakan Ladder Diagram
Semua instruksi (perintah program) merupakan instruksi dasar
pada PLC. Pada akhir program harus terdapat instruksi dasar END yang
oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Instruksi tersebut
tidak ditampilkan pada tombol operasional programming console, akan
tetapi berupa sebuah fungsi yaitu FUN(01).
1) LD (Load) dan LD NOT (Load not)
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 5. Load (LD) Gambar 6. Load Not (LD NOT)
Load adalah sambungan langsung dari line dengan logika
pensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika
pensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi ini dibutuhkan
jika urutan kerja pada suatu sistem kendali hanya membutuhkan satu
kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu keluaran.
LD LD NOT
Page 27
16
2) AND dan AND NOT
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 7. AND Gambar 8. AND NOT
Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang
berada di depannya, karena penyambungannya seri. Logika
pensakelarannya AND seperti sakelar NO dan AND NOT seperti
sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu
sistem kendali membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus
terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu keluaran.
3) OR dan OR NOT
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 9. OR Gambar 10. OR NOT
OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya
paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan
jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja
dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk
mengeluarkan satu keluaran. Logika OR logika pensakelarannya
adalah seperti sakelar NO dan OR NOT logika pensakelarannya
seperti sakelar NC.
AND AND NOT
OR NOTOR
Page 28
17
4) OUT
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 11. OUT
Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang
terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika
pengendalian tertentu. Logika pengendalian dari instruksi OUT
sesuai dengan pemahaman pengendalian sistem PLC yang telah
dibahas diatas dimana instruksi OUT ini sebagai koil relay yang
mempunyai konak di luar perangkat lunak. Sehingga jika OUT
memperoleh sinyal dari instruksi program yang terpasang maka
kontak di luar perangkat lunak akan bekerja.
5) AND LD (AND Load)
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 12. AND Load (AND LD)
Penyambungan AND LD terlihat pada gambar tersebut diatas,
dimaksudkan untuk mengeluarkan satu keluaran tertentu.
OUT
Page 29
18
6) OR LD (OR Load)
Simbol diagram ladder seperti dibawah ini :
Gambar 13. OR Load (OR LD)
Sistem penyambungannya seperti gambar diatas pada prisnsipnya
sama dengan AND NOT, dimana untuk memberikan keluaran sesuai
dengan instruksi yang telah terpasang pada gambar tersebut.
7) TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Timer/Counter pada PLC Omron jenis CPM 1A berjumlah 128
buah yang bernomor TC 000 sampai TC 127 (tergantung tipe PLC).
Jika suatu nomor sudah dipakai sebagai Timer/Counter, maka nomor
tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai Timer ataupun Counter yang
lain.
a) Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung
mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah
hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO
Timer/Counter akan bekerja.
b) Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam
bentuk BCD (Binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100
ms. Counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas
antara 0000 sampai dengan 9999.
Page 30
19
Gambar13. Simbol Diagram Ladder
4. Bagian-bagian PLC
CPU adalah otak dari PLC, merupakan tempat mengolah program
sehingga sistem control yang telah didesain akan bekerja seperti yang
diprogramkan. Bagian – bagian dari PLC adalah sebagai berikut :
a. Terminal Input Power Supply
Terminal Input Power Supply adalah terminal untuk memberi
tegangan sumber dari CPU ke Power Supply (100 sampai 240 VAC atau
VDC).
b. Terminal Ground fungsional (Fungtional earth Terminal)
Terminal Ground fungsional (Fungtional earth Terminal) adalah
terminal yang harus masuk ground jika menggunakan tegangan sumber
AC.
Keterangan : N = Nomor TIM/CNT SV = Set Value CP = Pulsa R = Reset
TIM N
SV
CNT N
SV
CP
R
TIMER
COUNTER
Page 31
20
c. Terminal Output power supply
Satu buah CPM dengan tegangan sumber AC dengan dilengkapi output
24 V DC untuk mensuplai tegangan-tegangan.
d. Terminal masukan (terminal input)
Terminal masukan (terminal input) adalah terminal yang
menghubungkan kerangkaian input.
e. Terminal keluaran (terminal output)
Terminal keluaran (terminal output) adalah terminal yang
menghubungkan kerangkaian output
f. Indikator PC
Indikator yang menampilkan status opersi atau mode dari PC.
g. Terminal Ground pengaman (protective out terminal)
Terminal Ground pengaman (protective out terminal) adalah terminal
pengaman ground untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
h. Indikator masukan
Menyala saat terminal koresponden ON.
i. Indikator keluaran
Indikator keluaran menyala saat terminal output koresponden menyala
ON.
j. Peripheral Port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya.
Page 32
21
k. Expansion I/O
Penghubung CPU ke expansion I/O unit untuk menambah 12 input
dan 8 output extra.
Tabel 1. Indikator status pada CPM 1A
INDIKATOR STATUS KETERANGAN
ON Power sedang disuplai ke Program Consule Power
(Hijau) OFF Power tidak dihubungkan ke Program Consule
ON Program Consule sedang mengoperasikan
mode RUN atau monitor
RUN
(Hijau)
OFF Program Consule ada dalam mode program
atau kesalahan total terjadi
ON Kesalahan fatal terjadi (Program Consule
berhenti operasi)
Flashing Kesalahan yang tidak fatal terjadi (Program
Consule meneruskan operasi)
ERROR/
Alarm
(Merah)
OFF Mengindikasikan operasi normal
ON Data sedang ditransfer lewat terminal
peripheral
COMM
(Orange)
OFF Data tidak ditransfer lewat terminal peripheral
Page 33
22
Tabel 2. Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut)
Tombol/ShortCut Gambar Fungsi
ESC
Mouse ke fungsi select
“
Normally Open Contact
/
Normally Close Contact
-
Horizontal Connector
|
Vertical Connector
O
Normally OFF Output
Q
Normally ON Output
F
Function
T
Timer
C
Counter
/
Negate / Differentiate
Del
Delete Item
Shift + F2
Open Project
Shift + F3
Save Project
Shift + F4
Print Object
Ctrl + x
Cut Items
Ctrl + c
Copy Items
Ctrl + v
Paste Items
Ctrl + z
Undo
Ctrl + F2 Data Force (jika Online)
Ctrl + F3 Data Set (jika Online)
Ctrl + F4 Choose Editor
Shift + F5
Select Network
Page 34
23
Shift + F6 / Alt + Ins
Insert Network
Shift + F7 / Alt + Del
Delete Network
Shift + F8 / Alt + Enter
Test Network
Ctrl + F5
Block Manager
Ctrl + F6
Edit Address Symbols
Ctrl + F7
Edit Network Symbols
Ctrl + F8
Statement List
Shift + F9
Communications Connect
Shift + F10
PLC Mode (jika Online)
Ctrl + F11
Monitoring (jika Online)
Shift + F11
Online Edit (jika Online)
Shift + F12
Overview Mode
B. PENERAPAN PLC PADA MESIN KONVEYOR
Penerapan PLC pada mesin konveyor adalah memanfaatkan PLC untuk
digunakan sebagai sistem pengendali otomatis pada mesin konveyor.
1. Spesifikasi dan Karakteristik PLC
PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-
sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan
sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan
keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati). Pengguna membuat
program (dengan menggunakan ladder program atau diagram tangga yang
dalam aplikasinya di komputer menggunakan program Syswin 3.4) yang
kemudian dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Page 35
24
Spesifikasi karakteristik PLC yang akan digunakan dalam
pembuatan conveyor ini menggunakan PLC merk OMRON Sysmac series
CPM 1A. Pada pembuatan rancang bangun miniature sistem pemindah
barang dengan menggunakan PLC ini, yang akan digunakan adalah PLC
dengan spesifikasi dan karakteristik sebagai berikut :
a. Spesifikasi
Merek : OMRON Sysmac series CPM 1A
Model : 20 CDR A
Tegangan Suplai : 100 - 240 V AC
Frekuensi : 50 -60 Hz
Daya : 30 VA
Arus Input : 5 mA / 12 mA
Tegangan Output : 24 V DC (RCS), 250 V AC (GEN)
b. Karakteristik
Metode kontrol : Metode penyimpan program
Bahasa pemrograman : Ladder Diagram menggunakan program
Syswin 3.4
Panjang Instruksi : 1 set setiap instruksi (1-5) word / instruksi
Kapasitas program : 2048 words
Max I/O point : 50
Output : 8 buah
Input : 12 buah
Kecepatan : 0,72 - 16,2 Ms
Page 36
25
IINNPPUUTT TTEERRMMIINNAALL
OOUUTTPPUUTT TTEERRMMIINNAALL
IINNPPUUTT IINNDDIICCAATTOORR
OOUUTTPPUUTT IINNDDIICCAATTOORR
SSTTAATTUUSS IINNDDIICCAATTOORR PPEERRIIPPHHEERRAALL PPOORRTT
Gambar15. Gambar OMRON CPM 1A
PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Gambar 16. Rangkaian Kelengkapan PLC OMRON CPM 1A
Page 37
26
2. Catu Daya
Catu daya adalah pesawat atau alat yang mampu mengubah tegangan
arus bolak-balk menjadi arus searah (DC). Catu daya yang digunakan
dalam pembuatan alat ini digunakan untuk mengaktifkan kerja LDR yang
membutuhkan daya 12 volt, selain itu juga digunakan sebagai catu daya
luar PLC yang dimasukkan dalam keluaran PLC untuk mengaktifkan kerja
relai 24 volt sebagai pemicu kerja motor dan kerja Selenoid Valve.
3. Perencanaan Perangkat Lunak
Perangkat lunak akan digunakan untuk mengendalikan kerja dari
pergerakan konveyor yang berbasis PLC ini. Berikut ini program yang
akan digunakan dalam pembuatan dalam desain pembuatan konveyor.
a. Diagram Ladder
Diagram ini dibuat untuk rancangan atau desain sistem
pengendalian pada PLC yang kemudian diagram Ladder ini dibuat
dalam data mnemonic untuk ditransfer ke CPU PLC melalui
Programing Consule atau melalui Kabel Data komputer. Program
Ladder yang dibuat dengan menggunakan program Sywin 3.2 akan
dipindahkan langsung ke dalam memori PLC sehingga bisa langsung
digunakan tanpa harus menggunakan Programming Consule.
Biasanya Ladder ini dibuat setelah dibuatnya rangkaian
konvensional dan disadur ke dalam Ladder diagram, sehingga
mempermudah dalam mendesain suatu rancangan pengendali. Pada
sistem pengendali konveyor berbasis PLC, Diagram Laddernya
Page 38
27
menyusul setelah rangkaian telah terpasanng semua. Apabila
pemrograman PLC yang dilakukan dengan menggunakan
Programming Consule maka diagram Laddernya harus diteerjemahkan
dulu ke dalam table mnemonic untuk transfer program dari
Programming Consule ke CPU PLC.
b. Memasukkan Program Syswin 3.2 ke dalam PLC
1) Apabila mengaktifkan Syswin 3.2 akan memunculkan gambar
program seperti di bawah ini:
Gambar 16. Tampilan awal program Syswin 3.2
Sumber : Software program Syswin 3.2
Page 39
28
Mulailah dengan menu File New Project, sehingga akan
dimunculkan kotak dialog sebagai berikut:
Gambar 17. Tampilan menu awal project Syswin 3.2
Sumber : Software program Syswin 3.2
Lakukan seting seperti pada gambar di atas.
Mulailah melakukan penggambaran diagram Ladder, lihat
Ringkasan tombol/shortcut.
2) Setelah melakukan pembuatan program, langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah dengan melakukan koneksi/hubungan antara PLC
dengan computer, untuk memindahkan program yang telah jadi ke
dalam PLC. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan pemindahan
program adalah: Adapter Port Periphereal dan kabel penghubung
Port RS-232 C.
3) Beberapa perintah program yang penting dan perlu dipahami pada
saat PLC dalam status terhubung dengan computer :
Page 40
29
a) Connect
Merupakan perintah program untuk menyambungkan antara
computer dengan PLC.
b) Up load Program
Merupakan perintah untuk melihat isi program yang sudah ada
dalam PLC.
c) Down Load Program
Merupakan perintah untuk mentransfer program yang telah
dibuat ke dalam PLC.
d) Mode
Dalam perintah Mode ini terdapat 3 pilihan kerja bagi PLC
yaitu:
Monitor
Perintah untuk melihat kondisi PLC pada saat bekerja.
Run
Perintah untuk menjalankan program yang telah ditransfer ke
dalam PLC
Stop
Perintah untuk menghentikan program yang sedang dijalankan
di PLC.
4) Memasukkan Program ke dalam PLC
Mengatur komunikasi serial dengan PLC melalui menu Projects
Communications (lakukan seting seperti gambar berikut):
Page 41
30
Gambar 18. Tampilan menghubungkan PLC dengan komputer
Sumber : Software program Syswin 3.2
Untuk melakukan koneksi dengan PLC gunakan Online
Connect ! (tombol-tombol berikut hanya aktif jika sudah On-line)
a) b) c) d)
Gambar 19. Tampilan Menu Port Communication
Sumber : Software program Syswin 3.2
Keterangan:
Communications Connect: untuk melakukan koneksi dengan
PLC yang bersangkutan;
PLC Mode: untuk memilih mode kerja dari PLC yang
bersangkutan, jika diklik akan dimunculkan pilihan:
Gambar 20. Tampilan menu monitoring program pada saat PLC ON
Sumber : Software program Syswin 3.2
Page 42
31
Monitoring: untuk melakukan monitoring kerja PLC melalui
komputer, contoh tampilan:
Gambar 21. Tampilan Menu monitoring Program Syswin 3.2
Sumber : Software program Syswin 3.2
Komponen Konveyor
Gambar 22. mesin konveyor
Page 43
32
1. Penggerak Konveyor
Komponen dari konveyor yang dibuat adalah sebagai berikut :
a. Motor Listrik AC 0,5 PK/HP
Putaran motor listrik 1400 rpm. Putaran ini direduksi oleh reducer
sehinga menjadi 116 rpm.
b. Roll Konveyor
c. Gear (Pulley)
Ada 4 gear. 1 pada motor, 2 pada reducer, 1 pada roll utama konveyor.
d. Belt Konveyor
Lebar belt : 20 cm terbuat dari bandrefill.
e. Belt Penghubung Motor dengan konveyor
Ada 2 :
1) Belt penghubung motor dengan reducer. Mempunyai ukuran 26
2) Belt penghubung motor dengan reducer. Mempunyai ukuran 39
f. Gear Reducer
Perbandingannya 1:20 artinya 20 putaran motor sama dengan 1 putaran
reducer
g. Rangka Konveyor
2. Pneumatik
Istilah pneumatik berasal dari Yunani, yaitu ‘Pneuma’ yang berarti
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik
penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atm atau kurang dari
Page 44
33
1 atm. Sehingga Pneumatik dapat diartikan sebagai teknik penggerak,
pengaturan, penghubung, pengembalian dan perentang yang mengambil
gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Udara mampat sendiri adalah
atmosfer yang diisap oleh kompressor dan dimampatkan dari tekanan
normal (0,98 bar) sampai tekanan yang lebih tinggi (antara 4 sampai
dengan 10 bar).(Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik, 1985:13).
Pneumatik mengunakan kompresor sebagai penyuplai udara ke
tabung pneumatik. Kompressor berfungsi untuk menghisap udara atmosfir
kemudian dimampatkan ketabung penyimpan hingga tekanan tertentu.
Sistem kontrol pneumatik beroperasi menggunakan media udara
bertekanan dengan volume dan tekanan udara yang sesuai sistem tersebut.
Dalam hal ini kompressor disebut juga sebagai pompa vakum.
3. Komponen Pendukung
a. Relay
Relay adalah saklar yang bekerja atas dasar kemagnetan
kumparan, pada umumnya relay bekerja dengan tegangan DC maupun
relay yang bekerja pada tegangan AC. jadi saklar pada relay bekerja
karena pengaruh sistem kemagnetan pada kumparan. Medan magnet
pada kumparan akan menarik pelat besi yang ada diatas kumparan
(jangkar). Karena jangkar tersebut terkait dengan pengungkit saklar,
maka ketika saklar bekerja pengungkit jangkarpun ikut bekerja. Pada
relay input setiap saklar akan mengeluarkan dua output yaitu output
Page 45
34
kondisi NC dan kondisi NO. Dengan demikian pada saat relay tidak
bekerja terminal output NC terhubung dengan terminal input dan
terminal NO terbuka. Namun sebaliknya apabila relay bekerja maka
kondisi tersebut diatas akan berbalik keadaannya.
Relay yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan
adalah relay yang berupa masukan dari output PLC yang berupa arus 24
DC yang digunakan untuk menyambung arus 220 AC yang menuju ke
motor AC.
b. Tombol Tekan (Push Button)
Kedudukan kontak-kontak tombol tekan dibagi menjadi menjadi
2, yaitu:
1) Tombol Tekan Normally Open (NO)
Tombol tekan jenis ini adalah tombol tekan yang dalam
keadaan normal kontaknya terbuka, bila ditekan maka akan
menutup (dari NO menjadi NC) tetapi lidah kontak akan kembali
keposisi semula (NO).
2) Tombol Tekan Normally Close (NC)
Cara kerja tombol ini kebalikan dari cara kerja tombol tekan
NO yang telah dijelaskan.
c. Sensor Cahaya
Komponen utama dari rangkaian sensor cahaya ini adalah LDR
(Light Dependent Resitor). LDR ini memiliki karakteristik bahwa bila
ada cahaya yang jatuh padanya maka nilai tahanannya akan berkurang
Page 46
35
dan akan naik tahanannya apabila intensitas cahanya berkurang. Prinsip
kerja dari rangkaian LDR ini adalah LDR akan ditembak cahaya terus-
menerus oleh cahaya, apabila ada benda yang memotong cahaya
tersebut maka nilai tahanan LDR tersebut akan naik dan rangkaian
bekerja untuk mengaktifkan relai dan memberi pulsa pada counter yang
ada pada CPU PLC.
Prinsip kerja rangkaian sensor cahaya, barang dipindahkan
dengan menggunakan konveyor akan menyentuh cahaya yang
ditembakkan secara terus-menerus pada LDR terhalang cahaya oleh
barang tersebut maka sensor cahaya yang terhubung dengan PLC
tersebut akan memberikan informasi untuk memberi perintah pada
bagian lain sesuai dengan order kerja yang ada pada CPU PLC.
Sensor cahaya ini nanti akan memiliki 3 jenis kerja yaitu:
1) Memutus arus yang menuju motor AC sehingga motor menjadi
berhenti.
2) Mengalirkan arus menuju motor AC sehingga motor bekerja (motor
hidup).
3) Memberi masukan PLC untuk menggerakkan pneumatik maju dan
mundur.
Sensor ini diletakkan pada jalur yang dilewati barang hasil
produksi yang dipindahkan melalui konveyor ini. Sensor yang
dibutuhkan adalah 3 buah.
Page 47
36
Gambar 24. Rangkaian Sensor Cahaya
B. Alur Kerja Konveyor Berbasis PLC
Masing-masing sistem akan dikendalikan oleh PLC OMRON CPM 1A.
Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas hardware
maupun software. Dengan fasilitas tersebut, PLC ini dapat menghasilkan
keluaran arus sebesar 12 volt. Untuk dapat mengeluarkan sinyal tersebut
diperlukan suatu program yang akan menjalankan jalannya sinyal keluaran
sesuai yang diinginkan. Sebuah mesin konveyor dapat dijalankan secara
otomatis dengan menggunakan PLC CPM 1 A sesuai variasi dengan
mengubah arus yang terhubung pada masing-masing output. Kombinasi arus
yang terhubung ke masing-masing komponen tersebut dapat dihasilkan oleh
PLC dengan cara meberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu
Page 48
37
yang diinginkan. Karena sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil unutk
dapat menggerakkan konveyor secra keseluruhan, sehingga diperlukan suatu
interface sebagai penambah tenaga keluaran PLC.
Perencanaan pembuatan program untuk menggerakkan konveyor ini
adalah kombinasi antara waktu untuk menggerakkan motor dan menghentikan
motor serta variasi waktu untuk menggerakkan Cylinder Pneumatik untuk
melakukan pemindahan barang didalam siklus kerja konveyor. Untuk
kombinasi kerja antara pemberhentian motor, pergerakan motor dan juga
penggerak Pneumatiknya diberikan penundaan waktu atau jeda sehingga
barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam
dahulu sebelum dipindahkan.
Diagram pengaturan konveyor ini dapat dilihat dari flowchart
dibawah ini:
Page 49
38
Gambar 25. Alur Masukan dan Keluaran Pengerjaan PLC
Sumber : Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic Controllers)
dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Page 50
39
C. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian pada mesin konveyor ini akan dikendalikan oleh PLC OMRON
CPM 1A. Hal ini dapat direalisasikan karena PLC ini memilki fasilitas
hardware maupun software. Dengan fasilitas tersebut, PLC dapat
menghasilkan keluaran arus sebesar 12 volt. Untuk dapat mengeluarkan sinyal
tersebut diperlukan suatu program yang akan menjalankan sinyal keluaran
yang diinginkan. Sebuah mesin konveyor dapat dijalankan secara otomatis
dengan menggunakan PLC CPM 1 A sesuai variasi dengan mengubah arus
yang terhubung pada masing-masing output. Kombinasi arus yang terhubung
ke masing-masing komponen tersebut dapat dihasilkan oleh PLC dengan cara
memberikan program sesuai pola gerakan atau variasi waktu yang diinginkan.
Sinyal keluaran dari PLC masih terlalu kecil, untuk dapat menggerakkan
konveyor secara keseluruhan maka diperlukan suatu interface sebagai
penambah tenaga keluaran PLC.
Perencanaan pembuatan program untuk menggerakkan konveyor ini
adalah kombinasi antara waktu untuk menggerakkan motor dan menghentikan
motor serta variasi waktu untuk menggerakkan silinder pneumatik untuk
melakukan pemindahan barang didalam siklus kerja konveyor. Untuk
kombinasi kerja antara pemberhentian motor, pergerakan motor dan juga
penggerak pneumatiknya diberikan penundaan waktu atau jeda sehingga
barang yang digunakan sebagai objek dalam konveyor dalam keadaan diam
dahulu sebelum dipindahkan.
Page 51
40
Penelitian ini menggunakan 3 variabel sebagai variabel penelitian yaitu uji
ON, OFF dan Belok 900. Uji ON adalah pengujian tombol start dengan
jalannya motor AC berjalan. Uji OFF adalah pengujian saat motor AC mati
dengan pemrograman dari PLC. Sedangkan uji Belok 900 adalh pengujian saat
berpindahnya barang dari konveyor satu ke konveyor selanjutnya.
Page 52
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif
prosentase yaitu mengambarkan keadaan dengan memasukkan hasil penelitian
dalam prosentase hasil interpretasi.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan ada 3 yaitu :
1. On
2. Off
3. Belok 900
4. Hubungan antara beban dengan laju
C. Tahap Penelitian
Penelitian dilakukan dalam 2 tahap :
1. Tahap Pembuatan Alat
Dilakukan pada Nopember 2005 s/d Pebruari 2006 di
Laboratorium Pneumatik E9 Lt.2 Teknik Mesin Universitas Negeri
Semarang.
Page 53
42
2. Tahap Pengambilan Data
Dijadwalkan pada hari Senin 20 Pebruari 2006 dan hari Selasa 7
Maret 2006 di Laboratorium Pneumatik E9 Lt.2 Teknik Mesin Universitas
Negeri Semarang.
3. Tahap Analisis Data
Dilakukan setelah selesai melakukan pengambilan data.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah PLC yang diterapkan pada
mesin konveyor yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan. Disamping
itu juga stop watch untuk mendapatkan waktu tempuh yang digunakan untuk
menghitung beban dengan laju.
E. Alur Penelitian
Alur penelitian bermula saat PLC pada posisi reset, ada 3 proses
pengambilan data :
1. Tombol start di tekan sampai PLC bisa mengerakkan keluaran yang
berupa motor listrik AC. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan
jalannya motor < 1 detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai
2. Jika motor berjalan dengan jeda antara tekan dan jalannya motor ≥ 1
detik maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 1, sebaliknya jika
motor mati maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0. Hal ini
diulang sampai 10 kali.
Page 54
43
2. Barang mengenai sensor 1 dalam jeda waktu 2 detik motor akan berhenti.
PLC akan memberi keluaran untuk menghentikan motor listrik. Jika motor
berhenti dengan jeda waktu antara 2,5 – 3,5 detik setelah barang mengenai
sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai 2. Jika motor
berhenti dengan jeda waktu lebih dari 3,5 detik setelah barang mengenai
sensor maka masukkan dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika
motor masih berjalan maka masukkan dalam kolom salah dengan nilai 0.
Hal ini diulang sampai 10 kali.
3. Setelah posisi motor listrik berhenti barang akan berhenti di depan
pneumatik 1. PLC akan memberi keluaran untuk mengerakkan pneumatik
1 untuk mendorong barang sampai konveyor selanjutnya. Jika pneumatik 1
bergerak dengan jeda waktu < 1 detik antara barang berhenti (OFF)
dengan pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 900 maka
masukkan dalam kolom benar dengan nilai 2. Jika pneumatik 1 bergerak
dengan jeda waktu ≥ 1 detik antara barang berhenti (OFF) dengan
pneumatik 1 bergerak maju dan barang bisa bergerak 900 maka masukkan
dalam kolom benar dengan nilai1 , sebaliknya jika pneumati 1 mati dan
barang tidak bisa bergerak 900 maka masukkan dalam kolom salah dengan
nilai 0. Penelitian ini juga dilakukan 10 kali.
Mesin konveyor berbasis PLC ini juga bisa digunakan untuk
menghitung apakah ada hubungan antara beban dengan laju pergerakan
konveyornya. Alur pengukurannya adalah awal mula sistem pada
konveyor dinyalakan lewat pemrograman PLC yang telah dibuat melalui
Page 55
44
Diagram Ladder. Konveyor akan berkerja apabila tombol start yang
dijadikan sebagai sensor mula bekerja. Sebelum tombol start dipencet,
terlebih dahulu tombol reset dipencet agar program kembali semula dan
tidak mengganggu kerusakan kerja program PLC..Tombol start tersebut
akan mengaktifkan motor sehingga barang yang dijadikan beban akan
bergerak.
Pengukuran waktu dilakukan dari awal mula sensor menyentuh
sensor pertama yang terletak sebelum pneumatik sampai motor berhenti.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan stopwatch yang dijalankan
berdasar tombol start dipencet sampai motor berhenti. Jarak pengukuran
adalah 1,55 meter, beban yang digunakan adalah antara 1-7 kg.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode diskriptif
eksperimen yang bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. Data
yang dikumpulkan sebagai bahan analisis adalah saat PLC pada posisi ON
(Motor berjalan), OFF (Motor berhenti) dan barang membelok 900 dengan
ketentuan nilai sebagai berikut :
1. PLC pada posisi ON (Motor berjalan)
Jeda Waktu Antara Tombol Start
Ditekan dengan Motor Nyala
Nilai
< 1 Detik 1 (Benar)
≥ 1 Detik 0 (Salah)
Page 56
45
2. PLC pada posisi OFF (Motor berhenti)
Jeda Waktu Antara Barang Mengenai
Sensor dengan Motor Mati
Nilai
2,5 – 3,5 Detik 1 (Benar)
≥ 3,5 Detik 0 (Salah)
3. Barang membelok 900
Jeda Waktu Antara Motor Mati dengan
Pneumatik 1 Bergerak Maju
Nilai
< 1 Detik 1 (Benar)
≥ 1 Detik 0 (Salah)
Tabel 3. data uji ON, OFF, Belok 900
ON (Motor Berjalan) OFF (Motor Berhenti) Belok 900
Benar Salah Benar Salah Benar Salah Pengujian
1 0 1 0 1 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Page 57
46
Pada pengambilan data hubungan antara beban dengan laju pergerakan
mesin konveyor, Data yang diambil adalah sebagai berikut:
Beban
(X)
Jarak tempuh
(Meter)
Waktu
tempuh
Rata-rata
waktu tempuh
Laju
(Y)
1
2
3
4
5
6
7
1,55
G. Analisis Data
Penelitian mengenai “Penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin
konveyor” adalah suatu penelitian yang membuktikan bisa atau tidaknya PLC
diterapkan dalam suatu mesin yang didesain sesuai yang diinginkan. Analisis
data yang digunakan adalah menggunakan penelitian diskriptif. Penelitian
diskriptif bertujuan untuk memberi gambaran suatu objek penelitian.
Penggunaan analisis data menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Data
Page 58
47
kuantitatif digunakan untuk menghitung jumlah centangan yang terdapat
dalam kolom. Data kualitatif berupa keterangan atau alasan sesuatu itu bisa
terjadi.
Analisis data merupakan cara mengolah data untuk mengetahui hasil akhir
penelitian. Penelitian ini mengunakan analisis deskriptif yaitu mengamati
langsung hasil eksperimen kemudian menyimpulkan dan menentukan hasil
penelitian.
1. Teknik Penyajian Data
Tujuan penelitian akan sesuai dengan yang diharapkan jika data yang
telah terkumpul dianalisis sebagai berikut:
a. Memeriksa dan meneliti data-data yang telah terkumpul.
b. Mengkategorikan data-data yang sesuai dengan kriteria serta hal-hal
yang diperlukan dalam suatu pendataan. Hasil penelitian ini
dimasukkan dalam tabel yang telah disiapkan.
2. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian disajikan berdasarkan diskriptif
prosentase kedalam nilai 1 (benar) dan 0 (salah). Secara umum analisis
data yang digunakan adalah secara kualitatif yaitu analisis yang tidak
didasarkan pada perhitungan statistik, tetapi dalam bentuk pernyataan dan
uraian yang selanjutnya akan disusun secara sistematis dalam bentuk
skripsi. Data dalam penelitian ini juga dapat dibuat klasifikasi sendiri
tentang tingkat keberhasilan penelitian.
Page 59
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Diskriptif Data
Penelitian ini menghasilkan data-data yang berupa benar atau salah.
Data yang dihasilkan adalah :
Tabel 4. Hasil Penelitian
Pengujian ON OFF Belok 90 0
1 Benar Benar Salah
2 Benar Benar Benar
3 Benar Benar Benar
4 Benar Benar Benar
5 Benar Benar Benar
6 Benar Benar Benar
7 Benar Benar Benar
8 Benar Benar Benar
9 Benar Benar Benar
10 Benar Benar Benar
Untuk pengujian hubungan beban dengan laju pergerakan konveyor.
Data yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Page 60
49
Beban (Kg)
Laju (m/dt)
(X)
Jarak Tempuh
(m)
Waktu Tempuh
(dt)
Rata - Rata Waktu
Tempuh (dt) (Y)
XY X2 Y2
11.86
11.89 1
11.87
11.87 0.131 0.131 1 0.017
11.64
11.67 2
11.69
11.67 0.133 0.266 4 0.018
11.85
11.90 3
11.87
11.87 0.131 0.392 9 0.017
11.92
12.02 4
11.94
11.96 0.130 0.518 16 0.017
12.21
12.20 5
12.21
12.21 0.127 0.635 25 0.016
12.37
12.34 6
12.33
12.35 0.126 0.753 36 0.016
12.43
12.42 7
1.55
12.48
12.44 0.125 0.872 49 0.016
∑ X ∑ t ∑ Y ∑ XY ∑ X2 ∑ Y2
28 84.370 0.901 3.566 140 0.116
Page 61
50
2. Analisis Data
Dari data yang dihasilkan menunjukkan bahwa :
a. Pengujian 1 atau ON, PLC menghasilkan data benar sebesar 100%.
b. Pengujian 2 atau OFF, juga dihasilkan data yang sama yaitu 100%.
c. Pada pengujian yang ke-3 menghasilkan data benar 90%.
Dengan demikian maka PLC yang digunakan dapat diterapkan pada
mesin konveyor yang dibuat sesuai dengan yang diinginkan.
100 100
90
84
86
88
90
92
94
96
98
100
PRO
SENT
ASE
(%)
ON OFF BELOK 90
VARIABEL
Gambar 24. Grafik Pengujian ON, OFF, Belok 900
Disamping itu juga mesin konveyor yang dibuat dapat digunakan
untuk menghitung hubungan antara beban dengan laju karena dari data
yang dihasilkan menunjukkan bahwa semakin besar beban maka semakin
kecil laju yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
antara beban dengan laju pergerakan mesin konveyor.
Page 62
51
0.131
0.133
0.1310.130
0.1270.126
0.125
0.120
0.122
0.124
0.126
0.128
0.130
0.132
0.134
1 2 3 4 5 6 7
Beban (Kg)
Laju
(M/D
etik
)
Gambar 25. Grafik Hubungan Antara Beban dengan Laju
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil pengujian ON, OFF, Belok 900 menunjukkan bahwa :
1. Pengujian pertama saat PLC memberi keluaran untuk pengujian On maka
motor listrik berjalan. Hasil pengujian menunjukkan 100% pengujian On
untuk PLC berhasil.
2. Pengujian yang kedua pada saat motor listrik berhenti atau OFF juga
sama. Pengujian ini menghasilkan data benar 10 kali (100%).
3. Pengujian yang ketiga berupa belok 900 ada satu pengujian yang tidak
berhasil (salah). Hal itu dikarenakan pada katup solenoid valve tidak
menutup secara tepat sehingga terjadi kebocoran gas. Tapi perintah pada
PLC menunjukkan keluaran yang benar. Pengujian selanjutnya benda
behasil belok 900 karena katup pada solenoid valve sudah tepat menutup.
Page 63
52
Tabel 5. Prosentase Penelitian
Prosentase Interpretasi
0 % - 25 %
26 % - 50 %
51 % - 75 %
76 % - 100 %
Sangat sulit diterapkan
Sulit diterapkan
Mudah diterapkan
Sangat mudah diterapkan
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga pengujian
diinterpretasikan dalam kategori Sangat mudah diterapkan sehingga PLC
dapat diterapkan pada mesin konveyor yang dibuat sesuai dengan yang
diinginkan.
Hasil hubungan antara beban dengan waktu menunjukkan hasil yang
sebanding yang artinya semakin berat beban yang digunakan maka akan
semakin bertambah pula waktu yang ditempuh. Kecuali pada beban 1 Kg
(pertama), dikarenakan pada beban 1 Kg ada faktor-faktor dari luar yang
mempengaruhi penambahan waktu yang berakibat pada laju yang kecil. Pada
beban kedua (2 Kg) sampai seterusnya waktu yang hasilkan konstan (tetap).
Faktor yang mempengaruhi beban pertama adalah karena bebarapa hal
antara lain :
1. Kurangnya gesekan antara bandrefill dengan roll, dikarenakan beban 1 Kg
merupakan kotak kosong..
2. Pada beban 1 Kg hampir sama dengan konveyor yang berjalan tanpa beban
atau tidak diberi beban sehingga tekanan pada bandrefill kurang.
Page 64
53
3. Peletakan awal dari beban walaupun sudah ditandai.
Korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah korelasi product
momen yaitu korelasi untuk menentukan dua gejala yang timbul. Dalam
penelitian ini dua gejala itu adalah Beban (X) dan Laju (Y).
Rumus Koefisien Korelasi :
rxy = { }{ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−2222 )()(XN
))((
YYNX
YXXYN
Hasil dari hasil penelitian dimasukkan dalam rumus diatas adalah :
rxy = { }{ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑ ∑−−
−2222 )()(XN
))((
YYNX
YXXYN
rxy = { } { }22 )901,0()116,07()28()1407(
)901,028()566,37(
−−
−
xxx
xx
rxy = 275,0253,0−
rxy = - 0,92
rxy2 = 0,85
Dari hasil koefisien korelasi ditas menunjukkan bahwa hasilnya – 0,92.
Angka – 0,92 artinya bahwa hubungan antara beban dengan laju menunjukkan
angka 0,92, sedangkan minus ( - ) hanya menunjukkan tanda bahwa antara
beban dengan laju berbanding terbalik. Semakin banyak beban atau bila beban
ditambah maka akan semakin turun laju atau jika beban (X) naik maka laju
(Y) turun.
Angka rxy2 = 0,85 artinya bahwa 85% laju konveyor dipengaruhi oleh
beban sedangkan 15% lainya dipengaruhi oleh faktor luar seperti faktor
Page 65
54
gesekan antara roll dengan bandrefill dan tekanan antara beban dengan
bandrefill itu sendiri. Disamping itu juga faktor peletakan pertama beban pada
saat start.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian tidak lepas dari keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah :
1. PLC yang tidak bisa dibongkar.
2. Penentuan waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan pneumatik
sehingga harus dilakukan percobaan berulang-ulang.
Page 66
55
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pengujian dan evaluasi data serta
pembahasan pada penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin
konveyor maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. PLC dapat diterapkan pada mesin konveyor yang telah dibuat sesuai yang
diinginkan.
2. Program pada PLC dapat diubah berdasarkan pada alat yang diinginkan.
3. Penerapan PLC pada mesin konveyor dikategorikan ke sangat mudah,
berdasarkan kriteria uji ON sebesar 100 % (sangat mudah), OFF sebesar
100 % (sangat mudah) dan belok 900 sebesar 90% (sangat mudah).
B. Saran
Saran yang dapat diberikan sehubungan dengan penelitian tentang
penerapan PLC sebagai sistem kendali pada mesin konveyor ini adalah :
1. Pembuatan software harus dilakukan pengujian berulang-ulang agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.
2. Pada percobaan waktu tenggang (time delay) antara sensor dengan
pneumatik perlu dilakukan percobaan berkali-kali agar didapatkan waktu
tenggang yang pas.
Page 67
57
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.
Eko Putra, Agfianto. 2004. PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Gava
Media : Yogyakarta.
Factory Automatic Omron. 1997. CPM 1 Training manual. Omron : Jakarta.
Factory Automatic Omron. 2000. Sysmac CPM 1A Programmable Controller-
Operation Manual. Omron : Jakarta.
Irianto Tj, Tri. 2005. Modul Pengenalan Dasar PLC (Programmable Logic
Controllers) dan Dasar Pemrograman Syswin 3.2
Sugihartono. 1985. Dasar-Dasar Kontrol Pneumatik. Tarsito : Bandung
Suharsimi, Arikunto. 2000. Porsedur Penelitian. PT. Rineka Cipta : Yogyakarta.
Software program Syswin 3.2.
Page 68
60
Lampiran 2. Kode Mnemonic
SYSTEM PENGENDALIAN CONVEYOR BERBASIS PLC OMRON
TYPE CPM-1A DENGAN PEMINDAH BARANG MENGGUNAKAN
PNEUMATIK
Alamat Ladder Code Operand Value
0000
0001
0002
0003
0004
0005
0006
0007
0008
0009
0010
0011
0012
0013
0014
0015
0016
0017
0018
0019
0020
0021
0022
0023
0024
LD
OR
AND
OUT
LD
TIM
LD TIM
AND NOT TIM
OUT
LD TIM
TIM
LD TIM
AND NOT TIM
OUT
LD TIM
TIM
LD
OR
AND NOT TIM
OUT
LD
OR
AND
OUT
LD
000.00
015.08
015.05
010.00
015.00
000
000
001
010.01
010.01
001
001
002
010.02
001
002
000.01
015.00
002
015.00
010.01
015.10
015.05
010.03
000.02
0023
0025
0025
Page 69
61
0025
0026
0027
0028
0029
0030
0031
0032
0033
0034
0035
0036
0037
0038
0039
0040
0041
0042
0043
0044
0045
0046
0047
0048
0049
0050
0051
0052
0053
0054
0055
OR
AND NOT TIM
OUT
LD
TIM
LD TIM
AND NOT TIM
OUT
LD TIM
TIM
LD TIM
AND NOT TIM
OUT
LD TIM
TIM
LD
OR
AND
AND NOT
OUT
LD
OR
AND NOT
OUT
LD
OR
AND NOT TIM
OUT
LD
OR
AND NOT TIM
015.01
005
015.01
015.01
003
003
004
010.04
003
004
004
005
010.05
003
005
010.04
015.11
015.05
000.03
010.06
000.04
015.05
000.05
015.05
010.00
015.08
000
015.08
010.03
015.10
003
0023
0023
0030
Page 70
62
0056
0057
0058
0059
0060
0061
OUT
LD
OR
AND NOT
OUT
END (01)
015.10
010.06
015.11
000.03
015.11
Page 71
63
Lampiran 3. Gambar Rangkaian I/O PLC CPM 1A
plc
Adaptor
24
AC
Motor 1
Motor 2
Motor 3
S 1
S 2
S 3
0
12
R 2
R 1
R 3
SELEN
OID
P 1
SELEN
OID
P 2
MAJU
MAJU
MUNDUR
MUNDUR
Rangkaian I/O PLC CPM 1A
Page 72
64
Lampiran 4. Gambar Rangkaian Kabel Motor AC
PLC
Adaptor
24
AC
Motor 1
Motor 2
Motor 3
0
12
R 2
R 1
R 3
KabelCOOM PLC
Output 07PLC
Output 00PLC
Output 03PLC
SAKLAR OO PLC
Rangkaian Kabel Motor AC
Page 73
65
Lampiran 5. Gambar Rangkaian Kabel Alur Masukan PLC
A D A P T O R
12 V O LT
TO MBO LSTAR T
TO MBO LPAU SE
P LC
C ATU D AYA +
C ATU D AYA -S A K LA R O N
IN P U T 01
IN P U T 02
IN P U T 03
ALUR MASUKAN SENSOR
Page 74
66
Lampiran 6. Gambar Rangkaian Kabel Keluaran Pneumatik
PLC
SELEN
OID
P 1
SELE
NO
IDP
2
GROUND
PNEUMATIK1 MAJU
PNEUMATIK 1MUNDUR
PNEUMATIK 2MAJU
PNEUMATIK 2MUNDUR
OUTPUT 01
OUTPUT 02
OUTPUT 04
OUTPUT 05
RANGKAIAN PNEUMATIK
Page 75
67
Lampiran 7. Gambar Rangkaian Kontruksi Konveyor
Page 76
68
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Konstruksi Sistem Konveyor Berbasis PLC
Alat yang Digunakan Sebagai Objek Penelitian
Page 77
69
Bagian Pengendali Konveyor Berbasis PLC
Motor Penggerak dan Sensor Sebagai Masukan PLC
Page 78
70
Pengukuran Waktu Pemindahan Barang
Page 79
71
Lampiran 9. Hasil Penelitian
ON (Motor
Berjalan)
OFF (Motor
Berhenti) Belok 900
Benar Salah Benar Salah Benar Salah Pengujian
1 0 1 0 1 0
1 √ √ √
2 √ √ √
3 √ √ √
4 √ √ √
5 √ √ √
6 √ √ √
7 √ √ √
8 √ √ √
9 √ √ √
10 √ √ √