-
1. Teknik Kriteria Matriks (Criteria Matrix Technique)
Dalam teknik penentuan prioritas masalah ini kriteria yang
paling banyak digunakan
adalah Pentingnya masalah, kelayakan teknologi dan Sumber daya
yang tersedia.
a. Pentingnya masalah
Pentingnya masalah Makin penting (importancy) masalah tersebut,
makin
diprioritaskan penyelesaiannya. Beberapa ukuran pentingnya
masalah sebagai
berikut:
- Besarnya masalah (prevalence)
- Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity)
- Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
- Derajat keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi (degree of
unmeet need)
- Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social
benefit)
- Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern)
- Suasana politik (political climate)
Pemberian nilai untuk I yaitu :
Nilai 5 : Sangat penting
Nilai 4 : Penting
NIlai 3 : Agak penting
Nilai 2 : Kurang penting
Nilai 1 : Tidak penting
b. Kelayakan teknologi
Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk
mengatasi
masalah (technical feasibility), makin diprioritaskan masalah
tersebut. Kelayakan
teknologi yang dimaksudkan disini adalah menunjuk pada
penguasaan ilmu dan
teknologi yang sesuai.
Pemberian nilai untuk T yaitu :
Nilai 5 : Sangat Mudah
Nilai 4 : Mudah
NIlai 3 : Agak Mudah
Nilai 2 : Kurang Mudah
Nilai 1 : Tidak Mudah
-
c. Sumber daya yang tersedia
Sumber daya yang dimaksudkan disini adalah yang menunjuk
pada
tenaga(man), dana (money) dan sarana(material )Makin tersedia
sumberdaya yang
dapat dipakai seperti tenaga, dana dan sarana untuk mengatasi
masalah (resource
ability) makin diprioritaskan masalah tersebut.
Pemberian nilai untuk R yaitu :
Nilai 5 : Sangat tersedia
Nilai 4 : tersedia
NIlai 3 : Agak tersedia
Nilai 2 : Kurang tersedia
Nilai 1 : Tidak tersedia
Untuk menetukan prioritas masalah adalah yang jumlah nilainya
paling besar dari hasil
perhitungan Jumlah I X T X R
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T
X R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1
2
3
4
-
2. Identifikasi masalah
Berdasarkan data yang diperoleh dari diskusi dengan Sekretraris
Dinas
Kesehatan Kabupaten Situbondo, dan data yang bersumber dari
Profil Kesehatan
Kabupaten Situbondo Tahun 2013, maka beberapa permasalahan
kesehatan yang ada
di Kabupaten Situbondo antara lain penyakit kusta, HIV-AIDS,
Difteri dan
permasalahan kepemilikan jamban.
Prevalensi Kusta di Kabupaten Situbondo juga tergolong tinggi
sebab masih
berada diatas 1 per 10.000 penduduk. Dalam lima tahun terakhir
prevalensi kusta di
Kabupaten Situbondo selalu berada diatas 1 per 10.000 penduduk.
Pada tahun 2009
prevalensi kusta di Kabupaten Situbondo adalah 1,98 per 10.000
penduduk, naik
menjadi 2,69 per 10.000 penduduk pada tahun 2010, pada tahun
2011 menjadi 3,69
per 10.000 penduduk, 4,43 per 10.000 penduduk pada tahun 2012
dan pada tahun 2013
menjadi 2,68 per 10.000 penduduk. Angka prevalensi kusta ini
merupakan salah satu
indikator utama dalam Program Penanggulangan Kusta di Indonesia.
Angka prevalensi
ini menunjukkan besarnya masalah penyakit kusta di Kabupaten
Situbondo, sebagai
alat untuk menentukan beban kinerja dan juga sebagai alat
evaluasi program kusta.
-
Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014
Gambar 1.1 Prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Situbondo
Tahun 2009-
2013
Selain Penyakit Kusta, penyakit lainya yang menjadi masalah
kesehatan adalah
Penyakit HIV-AIDS. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten
Situbondo, dapat
diketahui bahwa angka penderita baru HIV-AIDS pada tahun 2011
jumlahnya
mencapai 65 kasus, dan 33 kasus pada tahun 2012. Pada tahun 2013
jumlah kasus
yang tercatat mengalami kenaikan 50% lebih dari tahun 2012.
Dimana pada tahun 2013
ada 55 kasus HIV-AIDS yang baru teridentifikasi. Berdasarkan
narasi profil kesehatan,
pada umumnya penderita yang teridentifikasi tersebut berasal
dari daerah berdekatan
dengan daerah lokalisasi atau penderita tersebut pernah menjadi
driver antar muat
barang antar provinsi selama 15 tahun terakhir.
Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014
Gambar 1.2 Jumlah Kasus Baru HIV-AIDS di Kabupaten Situbondo
Tahun 2011- 2013
1.98
2.68
3.69
4.43
2.68
2009 2010 2011 2012 2013
Pre
vale
nsi
per
10
.00
0 p
end
ud
uk
Tahun
65
33
55
0
20
40
60
80
2011 2012 2013
Jum
lah
Kas
us
Tahun
Jumlah Penderita kasus HIV-AIDS Kabupaten Situbondo Tahun 2011-
2013
-
Permasalah Penyakit lainnya yang menjadi Penting adalah jumlah
kasus Difteri.
Pada tahun 2010 jumlah kasus Difteri mencapai 33 kasus, naik
menjadi 129 kasus baru
pada tahun 2012. Pada tahun 2013 terjadi 16 kasus difteri.
Walaupun jumlah relatif
turun, tentu tetap saja menjadi KLB difteri di Kabupaten
Situbondo. Sebab 1 kasus
difteri saja sudah dapat di kategorikan KLB.
Sumber : Dinkes Kabupaten Situbondo 2014
Gambar 1.3 Jumlah kasus Difteri di Kabupaten Situbondo Tahun
2011- 2013
Sanitasi lingkungan yang ada di Kabupaten Situbondo adalah masih
rendahnya
kepemilikan Jamban di rumah. Jumlah RT dengan kepemilikan Jamban
masih 64%.
Itu artinya masih banyak warga Situbondo yang BAB (Buang Air
Besar di sungai atau
di kebun). Permasalah ini tentu dapat menyebabkan berbagai
permasalahan kesehatan
dan lingkungan.
3. Daftar masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumen, maka dapat
disimpulkan bahwa
permasalah kesehatan yang ada di kabupaten Situbondo antara lain
:
1. Prevalensi Kusta di Kabupaten Situbondo selalu berada diatas
1 per 10.000
penduduk dalam lima tahun terakhir
2. Jumlah kasus HIV-AIDS meningkat lebih dari 50% dari jumlah
tahun lalu ( 55
kasus baru tahun 2013)
3. Jumlah kasus Difteri mencapai 16 kasus di tahun 2013
4. Jumlah RT dengan kepemilikan Jamban masih 64%
33
129
160
50
100
150
2011 2012 2013
JUM
LAH
KA
US
BA
RU
TAHUN
J U M L A H K A S U S B A R U D I F T E R I D I K A B U PAT E N
S I T U B O N D O TA H U N 2 0 1 1 - 2 0 1 3
-
4. Simulasi Pembobotan
Berdasarkan simulasi Pembobotan yang dilakuan pada beberapa nara
sumber
maka didapat hasil sebagai berikut : a. hasil pembobotan Matrix
oleh narasumber no 1
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1 per
10.000 penduduk dalam lima tahun
terakhir 5 4 4 4 4 5 4 4 4 409600 I
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 3 4 4 5 4 3 4 4 3 138240 IV
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 5 4 4 5 3 4 4 4 5 384000 II
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 3 4 3 5 4 3 4 5 4 172800 III
b. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 2
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1 per
10.000 penduduk dalam lima tahun
terakhir 5 3 4 4 5 2 3 5 3 108000 III
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 5 5 5 4 5 3 4 4 3 360000 II
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 5 5 4 4 5 4 4 4 3 384000 I
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 4 2 2 3 4 3 5 5 3 43200 IV
-
c. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 3
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 5 4 4 4 4 4 4 4 4 327680 III
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 5 5 5 4 4 4 5 4 4 640000 II
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 5 5 5 5 4 4 5 4 4 800000 I
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 5 4 4 3 5 4 4 4 4 307200 IV
d. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 4
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X
R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 5 4 3 4 5 3 4 3 4 172800 II
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 3 4 5 3 4 3 4 5 4 172800 II
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 4 4 5 5 3 4 3 4 4 230400 I
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 5 4 3 3 4 3 4 5 4 172800 II
-
e. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 5
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X
R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 5 5 5 4 4 5 4 5 5 1000000 I
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 5 5 4 4 5 4 4 5 5 800000 II
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 4 4 3 3 3 3 3 3 3 34992 II
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 4 4 4 3 3 3 3 3 2 31104 IV
f. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 6
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X
R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 5 4 4 3 3 4 3 4 3 103680 II
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 5 5 5 4 5 4 3 4 5 600000 I
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 5 5 5 3 4 4 5 4 3 360000 III
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 5 4 3 3 4 4 4 4 3 138240 IV
-
g. hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 7
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X
R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 4 4 3 4 5 4 3 4 4 184320 II
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 5 5 5 4 5 5 4 4 4 800000 I
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 4 3 4 4 4 3 4 3 4 110592 III
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 4 3 4 4 3 3 4 3 4 82944 IV
i.hasil pembobotan Matrix oleh narasumber no 8
NO
Daftar Masalah
I
T
R
Jumlah
I X T X
R
Prioritas P S RI DU SB PB PC
1 Prevalensi Kusta di Kabupaten
Situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima
tahun terakhir 5 4 4 2 3 3 3 4 3 51840 II
2 Jumlah kasus HIV-AIDS
meningkat lebih dari 50% dari
jumlah tahun lalu ( 55 kasus baru
tahun 2013) 4 4 5 3 2 2 3 3 4 34560 III
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16
kasus di tahun 2013 5 4 4 3 3 4 3 5 3 129600 I
4 Jumlah RT dengan kepemilikan
Jamban masih 64% 3 4 4 3 4 2 3 2 3 20736 IV
-
Berdasarkan hasil kompilasi dan penjumlahan dari delapan nara
sumber maka
didapatkan hasil Matriks sebagai berikut :
No Daftar Masalah
Jumlah Total Prioritas
I X T X R
1 Prevalensi Kusta di kabupaten situbondo selalu berada diatas 1
per 10.000 penduduk dalam lima tahun terakhir
2357920 II
2 Jumlah kasus HIV-AIDS meningkat lebih dari 50% dari jumlah
tahun lalu ( 55 kasus baru tahun 2013)
3545600 I
3 Jumlah kasus Difteri mencapai 16 kasus di tahun 2013 2433584
II
4 Jumlah Rumah Tangga dengan kepemilikan Jamban masih 64% 969024
IV
Sehingga dapat disimpukan bahwa, berdasarkan metode Criteria
Matrix Technique
dalam upaya menentukan prioritas masalah kesehatan di kabupaten
Situbondo, permasalahan
yang menjadi prioritas adalah masalah no. 2 yaitu Jumlah kasus
HIV-AIDS meningkat lebih
dari 50% dari jumlah penderita baru tahun lalu.
-
TUGAS
Penggunaan Criteria Matrix Technique dalam Analisis
Masalah Kesehatan Di Kabupaten Situbondo Tahun 2014
Disusun Sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah
Analisis Masalah Kesehatan
Oleh :
FIRMAN SURYADI RAHMAN
NIM : 101414553028
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014