-
i
MAKALAH RECORDER
MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL
Disusun oleh :
1. Achmad Choirul Mukminin 41. 14. 0030
2. Alfin Rianto Pangaribuan 41. 14. 0031
3. Aprilia Erlita Lisnawati 41. 14. 0032
4. A.R. Puput Saputro 41. 14. 0033
5. Fania Yolanda Kholis 41. 14. 0034
6. Farhan Radifan Ihsan 41. 14. 0035
7. Hesti Hati Nurani 41. 14. 0036
8. I Made Kurniawan Putra 41. 14. 0037
9. Jeremia Dinata P. 41. 14. 0038
Kelompok 1
Kelas : Instrumentasi 2B
JURUSAN INSTRUMENTASI
SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
2015
-
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmatNya kepada kita semua, sehingga penyusunan makalah teknik
digital yang
berjudul Register ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Makalah ini akan banyak membahas mengenai apa itu register,
bagaimana
fungsi dan cara kerjanya, serta apa saja jenis-jenis register
yang lazim digunakan
di dunia elektronika.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak sekali rintangan
yang
terjadi, namun dengan segenap usaha, doa dan bantuan dari
berbagai pihak
akhirnya penyusun berhasil menyelesaikan dengan baik. Penyusun
mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna memperbaiki
dan
menyempurnakan makalah ini.
Secerah harapan yang digantungkan, mudah-mudahan makalah ini
dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan tentu saja bagi para
pembaca sekalian
pada umumnya. Dan juga, semoga makalah ini bisa menjadi
referensi
pembelajaran kedepannya untuk kita semua.
Tangerang Selatan, Juli 2015
-
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
.......................................................................................................
i
Kata Pengantar
......................................................................................................
ii
Daftar
Isi................................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN
..................................................................................
1
1.1. Latar Belakang
..........................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
.....................................................................................
1
1.3. Tujuan
........................................................................................................
1
1.4. Manfaat
......................................................................................................
2
BAB II. PEMBAHASAN
.....................................................................................
3
2.1. Pengertian Register
...................................................................................
3
2.2. Fungsi Register
..........................................................................................
9
2.3. Jenis Register
.............................................................................................
10
2.4. Golongan Register
.....................................................................................
11
2.5. Ukuran register
..........................................................................................
13
2.6. Aplikasi Register pada SIC
.......................................................................
13
2.7. Cara Register Menyimpan dan Memindah Data pada Register
................ 14
2.8. Aplikasi Register Geser
.............................................................................
16
BAB III. PENUTUP
.............................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................
20
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Elektronika digital merupakan wahana dari pengembangan
kalkulator, komputer,
rangkaian terpadu dan bilangan biner 0 dan 1, hal ini merupakan
suatu bidang yang
menarik di dalam elektronika karena penggunaan rangkaian digital
yang berkembang
pesat. Satu rangkaian terpadu yang kecil melaksanakan fungsi
ribuan transistor, dioda
dan resistor.
Semua orang yang bekerja dalam bidang elektronika sekarang harus
memahami
rangkaian elektronika digital. Rangkaian terpadu yang tidak
mahal telah membuat
masalah elektronika digital menjadi mudah dipelajari.anda akan
menggunakan banyak
rangkaian terpadu untuk membuat rangkaian digital.
Register adalah suatu susunan flip-flop berdampingan
register-register dapat
menyimpan seluruh bilangan biner. Register sering kali
dipergunakan pada elemen-
elemen aritmatika dan kontrol dari sebuah komputer, dalam
register itu disimpan
komando (instruksi), hasil operasi aritmatika, dan hasil yang
belum rampung sambil
menunggu waktu operasi berikutnya untuk diambil
kesimpulannya.
Register sangat penting, bukan hanya karena kemampuan menyimpan,
tetapi
karena mudahnya memindahkan isi dari register yang satu ke
register yang lain pada titk
dan waktu tertentu dengan komando tertentu pula.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat
rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari register elektronika?
2. Apa fungsi register elektronika?
3. Apa saja jenis register?
4. Apa saja golongan register?
5. Berapa ukuran register?
6. Bagaimana aplikasi register pada SIC?
7. Bagaimana cara menyimpan dan memindah data pada register?
8. Bagaimana aplikasi register geser?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan
penulisan
makalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari register elektronika.
2. Mengetahui fungsi register elektronika.
-
2
3. Mengetahui jenis register.
4. Mengetahui golongan register.
5. Mengetahui ukuran register.
6. Mengetahui aplikasi register pada SIC.
7. Mengetahui cara menyimpan dan memindah data pada
register.
8. Mengetahui aplikasi register geser.
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini agar dapat membantu memberikan
informasi
mengenai segala hal tentang register baik bagi penulis dan
diharapkan pula bagi para
pembaca sekalian sehingga dapat membantu untuk proses
pembelajaran selanjutnya.
Selain itu manfaat ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Digital.
-
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Register
Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai
kecepatan akses
cukup tinggi (5 sampai 10 kali lebih cepat dari memori utama),
dan digunakan untuk
menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementara
data dan instruksi
lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di
dalam memori utama.
Setiap register dapat menyimpan satu bilangan hingga mencapai
jumlah maksimum
tertentu tergantung pada ukurannya. Register-register dapat
dibaca dan ditulis dengan
kecapatan tinggi karena berada pada CPU.
Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data
sementara sebelum
data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah
flip-flop. Setiap flip-flop
menyimpan sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data n-bit,
diperlukan n buah
flip-flop yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk register.
Register digunakan
sebagai tempat menyimpan sementara sebuah grup bit data. Bit-bit
data (1atau 0)
yang sedang berjalan di dalam sebuah sistim digital,
kadang-kadang perlu dihentikan,
dicopy, dipindahkan atau hanya digeser ke kiri atau ke kanan
satu atau lebih posisi. Suatu
memori register menyimpan data 1001 dapat ditunjukkan secara
blok diagram seperti
gambar di bawah ini :
Blok Diagram Register Memori 4 bit
Data Biner dapat Dipindahkan secara Seri atau Paralel
Transfer Data (a) Mode Seri (b) Mode Paralel
-
4
Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan secara berurutan satu per
satu : b0, b1, b2,
dan seterusnya. Dalam mode paralel, bit-bit dipindahkan secara
serempak sesuai dengan
cacah jalur paralel (empat jalur untuk empat bit) secara sinkron
dengan sebuah pulsa
clock. Ada empat cara dimana register dapat digunakan untuk
menyimpan dan
memindahkan data dari satu bagian ke bagian sistem yang lain
:
1. Serial input paralel output (SIPO)
2. Serial input serial output (SISO)
3. Paralel input parallel output (PIPO)
4. Paralel input serial output (PISO)
Beberapa tipe flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu
register. Jika D FF
digunakan untuk membentuk register memori 4-bit, susunannya
dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Rangkaian Register Memori 4-Bit
Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah register memori 4 bit
yang terdiri dari 4
buah D FF. Data input dimasukkan secara paralel pada terminal A,
B, C, dan D. Data
pada input akan di transfer ke output setiap ada pulsa clock
secara paralel juga. Karena
data input masuk secara paralel dan output juga secara paralel
maka rangkaian di atas
disebut sebagai Paralel Input dan Paralel Output (PIPO). Data
yang disimpan pada
rangkaian di atas tidak dapat digeser dari satu D FF ke D FF
yang lainnya. Jika output
QA dihubungkan ke input B, data akan di geser dari kiri ke kanan
yang dikenal sebagai
shift register, seperti ditunjukkan pada gambar di atas.
Misalkan QA dan QB diset awal
ke 0. Bit pertama dimasukkan ke input flip-flop A, jika ada
clock pertama, bit tersebut
akan di transfer ke output QA. Bit pertama sekarang telah
tersambung ke input B, dan bit
ke dua dari data input terhubung ke input flip-flop A. Jika ada
pulsa clock kedua, bit
pertama berpindah ke output QB dan bit kedua berpindah ke output
QA. Proses
perpindahan data akan berlanjut sampai 4-bit. Data dapat dibaca
secara paralel dari QA,
QB, QC, dan QD secara simultan, dikenal sebagai Serial Input
Serial Output (SISO).
-
5
Shift Register 4-bit
Shift register juga dapat disusun dari SR FF atau JK FF, dengan
penambahan
fasilitas Preset dan Clear. Rangkaian dapat digunakan untuk
serial input maupun paralel
input. Untuk paralel input dan paralel output dapat ditunjukkan
pada gambar di bawah
ini :
Register Paralel Input Paralel Output
Shift Register akan menerima maupun mengeluarkan data dengan
cara pergeseran,
yaitu menggeser satu bit data ke kiri atau ke kanan untuk setiap
satu periode clock yang
diberikan.
-
6
Model Pergeseran Pada Shift Register
-
7
Timing Diagram Konversi Paralel Input to Serial Output
(PISO)
Konversi Serial Input Paralel Output (SIPO)
-
8
Timing Diagram Serial Input Paralel Output (SIPO)
Contoh Rangkaian SIPO Shift Register 4 bit
IC Shift Register 76164 (8-bit Serial In, Parallel Out Shift
Register)
-
9
IC Shift Register 76164 (8-bit Serial In, Parallel Out Shift
Register)
IC 74194 (Universal Shift Register)
2.2. Fungsi Register
a. User Visible Register
Register ini memungkinkan pemrograman bahasa mesin dan bahasa
assembler
meminimalkan referensi memori utama dengan cara mengoptimasi
penggunaan
register.
b. Control dan Status Register
Register ini digunakan oleh unit kontrol untuk mengontrol
operasi cpu dan oleh
program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program.
-
10
2.3. Jenis Register
1. Program Counter (PC)
Merupakan register yang menunjuk ke instruksi berikutnya yang
harus diambil dan
dijalankan.
2. Instruction Register (IR)
Merupakan register yang menyimpan instruksi yang sedang
dijalankan.
3. General Purpose Register
Merupakan register yang memiliki kegunaan umum yang berhubungan
dengan data
yang diproses.
4. Memory Data Register (MDR)
Merupakan register yang digunakan untuk menampung data atau
instruksi hasil
pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yang
akan direkam ke
memori utama dari hasil pengolahan CPU.
5. Memory Address Register (MAR)
Merupakan register yang digunakan untuk menampung alamat data
atau instruksi
pada memori utama yang akan diambil atau yang akan
diletakkan.
Register terbagi menjadi beberapa kelas :
1. Register data : digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam
bilangan bulat
(interger).
2. Register alamat : digunakan untuk menyimpan alamat-alamat
memori dan juga
untuk mengakses memori.
3. Register general purpose : digunakan untuk menyimpan angka
dan alamat secara
sekaligus.
4. Register floating-point : digunakan untuk menyimpan
angka-angka bilangan titik
mengambang.
5. Register konstanta (constant register) : digunakan untuk
menyimpan angka-angka
tetap yang hanya dapat dibaca (bersifa read-only) semacam phi,
null, true, false dan
lainnya.
6. Register vektor : digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan
vektor yang
dilakukan oleh prosesor SIMD.
7. Register special purpose : digunakan untuk menyimpan data
internal proseor seperti
halnya instruction pointer, stack pointer, dan status
register.
Register yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific
register) dalam
beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data
atau pengaturan yang
berkaitan dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap
register langsung
dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin
register jenis ini tidak
menjadi standar antara generasi prosesor.
-
11
2.4. Golongan Register
A. General purpose register (Scratch Pad Register)
General purpose register terdiri dari empat buah register yang
mempunyai
kemampuan 16 bit dan dapat dibagi menjadi register low dan high
bits yang masing-
masing berkemampuan 8 bit.
1. AX (AH+AL) = Accumulator register
Merupakan register aritmatik, karena register ini selalu dipakai
dalam
operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Setiap
general
purpose register mempunyai register low dan register high, maka
untuk AX
register low nya adalah AL dan register high nya adalah AH.
Register AH
merupakan tempat meletakkan nilai service number untuk beberapa
interrupt
tertentu.
2. BX (BH+BL) = Base register
Merupakan salah satu dari dua register base addressing mode yang
dapat
mengambil atau menulis langsung dari/ke memori.
3. CX (CH+CL) = Counter Register
Merupakan suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada
loop
yang dilakukan.
4. DX (DH+DL) = Data Register
Mempunyai tiga tugas, yaitu :
a. Membantu AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama
perkalian
dan pembagian 16 bit.
b. DX merupakan register offset dari DS
c. DX bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port
B. Segment Register
1. CS (Code segment register)
Bertugas untuk menunjukkan segment program berada. Pasangan
register ini
adalah register IP.
2. DS (Data segment register)
Tugas register DS dan SS adalah menunjukkan segmen dari segment
data dan
segment stack. Pasangan dari register ini adalah register
DX.
3. SS (Stack segment register)
Pasangan register ini adalah register SP
4. ES (Extra segment register)
Tidak mempunyai tugas khusus, namun berguna untuk pemograman
pada saat
melakukan operasi ke segment lain.
C. Pointer Register
Pointer register berfungsi untuk menyimpan offset dari relative
address.
1. IP (Instruction pointer register)
-
12
Pasangannya adalah register CS yang merupakan register
terpenting untuk
menunjukkan baris perintah program. Pada pertama program
dijalankan register
ini akan langsung menunjuk pada awal program.
2. SP (Stack pointer register)
Pasangannya adalah register SS yang digunakan untuk operasi
stack. Pada
saat program pertama dijalankan register ini akan menunjuk pada
byte terakhir
stack.
3. BP (Base pointer register)
Mempunyai fungsi yang sama dengan register BX yaitu dapat
menulis dan
membaca ke/atau dari memori secara langsung. Perbedaannya adalah
BX
menulis dan membaca dengan segment SS. Register BP digunakan
juga dalam
komunikasi antara bahasa komputer, seperti PASCAL dengan
Assembler
ataupun Turbo C dengan Assembler.
D. Index Register
Index register terdiri dari dua register yaitu register DI dan
SI. Dimana kedua
register ini merupakan register yang dipakai untuk melakukan
operasi string. Kedua
register ini sering digunakan untuk menulis dan membaca ke atau
dari memori
seperti BX dan BP.
SI = Source Index Register
DI = Destination Index Register
E. Flag Register
X
X
X
O
D
I
T
S
Z
X
A
X
P
X
C
Flag Bit :
O = Overflow Flag
D = Direction Flag
I = Interrpt Flag
T = Trap Flag
S = Sign Flag
Z = Zero Flag
A = Auxiliary Flag
P = Parity Flag
C = Carry Flag
X = Reserved (kosong)
Flag register ini merupakan suatu komposisi register 16 bit
dengan ketentuan
seperti gambar diatas, dimana komposisi bitnya dapat mengecek
apakah sesuatu
berfungsi atau tidak. Contoh : Interrupt Flag mengecek apakah
pada saat operasi
-
13
Interupt sedang aktif atau tidak, bila tidak aktif, Interrupt
tidak akan dijalankan.
Ca11rry Flag mengecek apakah pada saat operasi terjadi kesalahan
atau tidak.
Sign Flag menunjukkan apakah suatu bilangan bertanda atau tidak
dan sebagainya.
2.5. Ukuran Register
Register Prosessor
4-bit Intel 4004
8-bit Intel 8080
16-bit Intel 8086, Intel 8088, Intel 80286
32-bit Intel 80386, Intel 80486, Intel Pentium Pro, Intel
Pentium, Intel
Pentium2, Intel Pentium3, Intel Pentium4, Intel Celeron,
Intel
Xeon, AMD K5, AMD K6, AMD Athlon, AMD Athlon MP,
AMD Athlon XP, AMD Athlon4, AMD Duron, AMD Sempron
64-bit Intel Itanium, Intel Itanium2, Intel Xeon, Intel Core,
Intel Core2,
AMD Athlon64, AMD Athlon X2, AMD Athlon FX, AMD
Turion64, AMD TurionX2, AMD Sempron
2.6. Aplikasi Register pada SIC
a. Register A : register yang digunakan untuk proses
perhitungan.
b. Register X : register yang digunakan untuk mode pengalamatan
berindex.
c. Register PC : register yang menyimpan alamat instruksi
berikutnya.
d. Register L : register yang menyimpan alamat asal sebelum
melakukan subroutines.
e. Register IR : register yang menyimpan instruksi yang sedang
dikerjakan.
f. Register MBR : register yang digunakan untuk proses masukan
atau keluaran data
dari memori.
g. Register MAR : register yang menyimpan alamat memori untuk
proses pembacaan
atau penulisan.
h. Register SW: register yang berisi informasi status relative
terhadap instruksi
sebelumnya.
i. Register C : register yang membangkitkan signal waktu t0, t1,
t2, t2, t3.
j. Register INT : register yang menentukan apakah signal
interruo telah diterima.
k. Register F : register yang digunakan dalam proses siklus
fetch.
l. Register E : register khusus yang digunakan dalam proses
siklus eksekusi.
m. Register S: register yang akan mengaktifkan register C
-
14
2.7. Cara Register Menyimpan dan Memindahkan Data
a. Serial In Serial Out
Dasar register geser empat-bit dapat dirangakai dengan
menggunakan empat D
flip-flop, seperti yang diperlihatkan di bawah. Pengoprasian
rangkaian terlihat seperti
yang dijelaskan berikut. Pertama-tama register di-clear, memaksa
keempat output
bernilai nol. Input data kemudian diterapkan secara sekuensial
dengan D input dari
flip-flop yang pertama di kiri (FF0). Selama pulsa clock,
satu bit ditransmisikan dari kiri ke kanan. Menerima suatu kata
data menjadi
1001. Least significant bit (LSB) data telah digeser lewat
register dari FF0 ke
FF3.
Dalam penerimaan untuk mendapat data keluar dari register,
mereka harus
digeser keluar dengan serial. Ini dapat dilakukan dengan merusak
atau tidak merusak.
Jika merusak output susunan yang dapat dibaca (destructive
readout), data asli
hilang dan pada akhir putaran data, semua flip-flop di-reset
pada nol.
Untuk menghindari kehilangan data, suatu susunan pembacaan yang
tidak
merusak (non-destructive reading) dapat dilakukan dengan
menambah dua gerbang
AND, sebuah gerbang OR dan sebuah inverter pada sistem. Susunan
rangkaian
ditunjukan dibawah.
Data di angkut pada register saat garis kontrol tinggi (HIGH
dengan kata lain
WRITE). Data dapat di geser keluar dari register saat garis
kontrol rendah ( LOW
dengan kata lain READ). Ini ditunjukan dalam animasi di
bawah.
b. Serial In Paralel Out
Dari jenis register ini, bit-bit data dimasukan secara serial
sama artinya seperti
yang didiskusikan dalam seksi terakhir.Perbedaanya adalah cara
dimana bit-bit data
dipindahkan dari register. Sekali data disimpan, setiap bit
muncul pada masing-
-
15
masing baris keluarannya, dan semua bit-bitnya mampu secara
simultan. Sebuah
susunan empat-bit register SIPO diperlihatkan di bawah ini.
c. Register Geser Parallel In Serial Out (PISO)
Suatu register geser Parallel In Serial Out diperlihatkan
dibawah. Rangkaian
ini menggunakan D flip-flop dan gerbang NAND utuk memasukan data
(dengan kata
lain menulis) pada register.
D0, D1, D2 dan D3 adalah paralel input, dimana D0 adalah most
significant bit
(MSB) dan D3 adalah least significant bit (LSB). Untuk menulis
data masuk, baris
pengontrolan mode diambil pada rendah dan data di-clock masuk.
Data dapat digeser
saat baris kontrol mode tinggi bersamaan SHIFT aktif tinggi.
Register menampilkan
operasi geser kanan pada aplikasi satu pulsa clock.
d. Paralel In Paralel Out (PIPO)
Untuk register Parallel In Parallel Out, semua bit-bit data
muncuk pada
keluaran-keluaran paralel secara mendadak mengikuti masukan yang
simultan dari
bit-bit data. Rangkaian ini dibangun dengan D flip-flop.
-
16
Masukan-masukan D dan keluaran Q adalah paralel. Sekali register
di-clock,
semua data di D input muncul pada keluaran Q yang berhubungan
secara simultan.
2.8 Aplikasi Register Geser
Berikut adalah rancangan penggunaan register geser sebagai
pengendali lalu lintas
(traffic lights) dengan urutan kejadian : nyala hijau selama 20
detik, nyala kuning selama
10detik, dan nyala merah selama 20detik. Selain itu, pada malam
hari hanya terjadi nyala
kuning yang berkedip setiap 1detik secara terus menerus.
Perhatikan gambar 11.9.
Digunakan sumber detak 1Hz dan fototrarnsistor untuk
membedakansiang dan malam
hari. Pada malam hari proses pergeseran registernya dihentikan
dan menyalakan lampu
kuning dengan berkedip.
Pada siang hari, cahaya matahari menyinari fototransistor dan
membuatnya
hambatan kolektor-emitor rendah yang memberikan tegangan rendah
pada masukan picu
Schmitt dan gerbang OR ke 4 masuk ke pembagi 10. Keluaran
pembagi 10 digunakan
untuk mengendalikan masukan detak pada setiap flip-flop.
Kemudian keluaran setiap
flip-flop akan tinggi selama 10detik secara bergiliran.
Perhatikan bentuk gelombang
pewaktunya pada gambar 11.10. Kemudian semua keluaran flip-flop
dihubungkan
seperti pada gambar. Lampu hijau akan hidup selama 20detik jika
Q0 atau Q1 tinggi.
Berikutnya, lampu kuning akan hidup selama 1detik jika Q2
tinggi. Akhirnya, lampu
merah akan hidup selama 20detik jika Q3 atau Q4 tinggi.
-
17
Pengendali Lalu Lintas
Pada malam hari, pototransistor berhambatan tinggi sehingga
masukan picu
Schmitt pertama tinggi yang mengakibatkan keadaan tinggi pada
gerbang OR ke 4.
Keadaan ini akan menghentikan masukan detak kesemua flip-flop.
Keadaan rendah pada
keluaran picu Schmitt pertama dihubungkan dengan saluran riset
flip-flop yang
mempertahankan keluaran rendah pada keluarannya. Keadaan tinggi
pada keluaran picu
Schmitt kedua membuat gerbang AND dapat dilewati detak 1Hz untuk
menghidupkan
gerbang OR ke 2 dan menghasilkan cahaya kuning yang berkedip
tiap 1detik. Pada siang
hari, keluaran dari picu Schmitt pertama berubah dari rendah
ketinngi yang
menyebabkan register geser bekerja kembali. Peralihan dari
rendah ke tinggi
mengakibatkan aliran arus sesaat melewati rangkaian RC. Arus ini
akan menyebkan
keadaan tinggi pada masukan picu Schmitt ke tiga dan membuat
keedaan rendah pada S0
yang membuat Q0 tinggi. Ketika arus telah berlalu , S kembali
tinggi dan register geser
akan menghasilkan putaran keadaan tinggi Q0 ke Q1 ke Q2 ke Q3 ke
Q4 terus menerus
sepanjang hari.
-
18
Diagram Pewaktu Register
-
19
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan yang telah dituliskan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai
kecepatan akses cukup
tinggi (5 sampai 10 kali lebih cepat dari memori utama).
2. Fungsi register ada dua yaitu, User Visible Register serta
Control dan Status Register
3. Register terdapat lima jenis, yaitu :
a. Program Counter (PC)
b. Instruction Register (IR)
c. General Purpose Register
d. Memory Data Register (MDR)
e. Memory Address Register (MAR)
4. Golongan register adalah General Purpose Register (Scratch
Pad Register), Segment
Register, Pointer Register, Index Register, dan Flag
Register.
5. Register memunyai berbagai ukuran antara lain, 4 bit, 8 bit,
16 bit, 32 bit, dan 64 bit.
6. Aplikasi register pada SIC :
a. Register A : register yang digunakan untuk proses
perhitungan.
b. Register X : register yang digunakan untuk mode pengalamatan
berindex.
c. Register PC : register yang menyimpan alamat instruksi
berikutnya.
d. Register L : register yang menyimpan alamat asal sebelum
melakukan subroutines.
e. Register IR : register yang menyimpan instruksi yang sedang
dikerjakan.
f. Register MBR : register yang digunakan untuk proses masukan
atau keluaran data
dari memori.
g. Register MAR : register yang menyimpan alamat memori untuk
proses pembacaan
atau penulisan.
h. Register SW: register yang berisi informasi status relative
terhadap instruksi
sebelumnya.
i. Register C : register yang membangkitkan signal waktu t0, t1,
t2, t2, t3.
j. Register INT : register yang menentukan apakah signal
interruo telah diterima.
k. Register F : register yang digunakan dalam proses siklus
fetch.
l. Register E : register khusus yang digunakan dalam proses
siklus eksekusi.
m. Register S: register yang akan mengaktifkan register C
7. Ada 4 cara menyimpan dan memindah data pada register yaitu
Serial In Serial Out
(SISO), Serial In Parallel Out (SIPO), Parallel In Serial Out
(PISO), dan Parallel In
Parallel Out (PIPO).
8. Salah satu aplikasi register geser dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada pengendali
lalu lintas.
-
20
DAFTAR PUSTAKA
http://busran.files.wordpress.com/2009/07/aritmatika-komputer.pdf
diakses pada tanggal 20
Juli 2015 jam 01.43 wib.
http://kauni07.files.wordpress.com/2009/03/modul_4_-_alu.pdf
diakses pada tanggal 20 Juli
2015 jam 02.19 wib.
http://lecturer.ukdw.ac.id/mahas/dossier/arkom_05.pdf diakses
pada tanggal 20 Juli 2015 jam
03.12 wib.
http://nelly_sofi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35635/Arsitektur+Komputer.pdf
diakses pada tanggal 20 Juli 2015 jam 02.01 wib.
http://raamira.blogspot.com/2012/06/register.html diakses pada
tanggal 20 Juli 2015
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Register%20&%20counter.pdf
diakses pada 28 Juli
2015 jam 05.34 wib.
http://www.eelab.usyd.edu.au/digital_tutorial/part2 diakses pada
28 Juli 2015 jam 05.02 wib.
http://www.electronics-tutorials.ws/sequential/seq_6.html
diakses pada 28 Juli 2015 jam
04.24 wib.
http://www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-1/TK304/121078/TK304-121078-764-3.pdf
diakses
pada tanggal 20 Juli 2015 jam 03.55 wib
https://iyant201043500251.files.wordpress.com/2012/05/jurnal-arsitektur-dan-organisasi-
komputer3.docx diakses pada tanggal 20 Juli 2015 jam 01.56
wib.