Top Banner

of 143

Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

Apr 14, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    1/143

    MODUL PLPG

    TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

    KONSORSIUM SERTIFIKASI GURUdan

    UNIVERSITAS NEGERI MALANGPanitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 115

    2013

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    2/143

    KATA PENGANTAR

    Buku ajar dalam bentuk modul yang relatif singkat tetapi komprehensif ini

    diterbitkan untuk membantu para peserta dan instruktur dalam melaksanakan kegiatanPendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Mengingat cakupan dari setiap bidang atau

    materi pokok PLPG juga luas, maka sajian dalam buku ini diupayakan dapat membekali

    para peserta PLPG untuk menjadi guru yang profesional. Buku ajar ini disusun oleh para

    pakar sesuai dengan bidangnya. Dengan memperhatikan kedalaman, cakupan kajian, dan

    keterbatasan yang ada, dari waktu ke waktu buku ajar ini telah dikaji dan dicermati oleh

    pakar lain yang relevan. Hasil kajian itu selanjutnya digunakan sebagai bahan perbaikan

    demi semakin sempurnanya buku ajar ini.

    Sesuai dengan kebijakan BPSDMP-PMP, pada tahun 2013 buku ajar yang

    digunakan dalam PLPG distandarkan secara nasional. Buku ajar yang digunakan di

    Rayon 115 UM diambil dari buku ajar yang telah distandarkan secara nasional tersebut,

    dan sebelumnya telah dilakukan proses review . Disamping itu, buku ajar tersebut

    diunggah di laman PSG Rayon 115 UM agar dapat diakses oleh para peserta PLPG

    dengan relatif lebih cepat.

    Akhirnya, kepada para peserta dan instruktur, kami sampaikan ucapan selamat

    melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Semoga tugas dan

    pengabdian ini dapat mencapai sasaran, yakni meningkatkan kompetensi guru agar

    menjadi guru dan pendidik yang profesional. Kepada semua pihak yang telah membantu

    kelancaran pelaksanaan PLPG PSG Rayon 115 Universitas Negeri Malang, kami

    menyampaikan banyak terima kasih.

    Malang, Juli 2013Ketua Pelaksana PSG Rayon 115

    Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M. PdNIP 19541006 198003 1 001

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    3/143

    PenyusunSudarsonoBidang KeahlianTeknik Instalasi TenagaListrik

    MODUL PLPG

    Penyusun

    TIM

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    4/143

    Kata Pengantar

    Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

    karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk

    Bidang Keahlian Teknik Listrik, khususnya Program Keahlian Teknik Instalasi

    Teaga Listrik.

    Sumber dan bahan dari pembuatan modul ini adalah sebagian besar

    diambilkan dari bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2005, oleh karena

    peserta diklat pada umumnya adalah guru-guru yang mengajar di SMK. Modul ini

    diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk

    mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja.

    Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,

    praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk

    melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada

    azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada

    perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja

    dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat.

    Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya

    peserta diklat SMK Bidang Keahlian Teknik Instalasi Listrik, atau praktisi yang

    sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

    Padang, Mei 2013

    Penyusun

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    5/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    6/143

    1

    A. Objektif

    1. Menjelaskan konsep dasar elektronika.

    2. Menjelaskan simbol komponen elektronika.

    3. Menjelaskan sifat-sifat komponen elektronika pasif.

    4. Menggambar karakteristik komponen elektronika.

    5. Menjelaskan peralatan alat ukur komponen elektronika.

    6. Melakukan pengukuran komponen R.

    7. Melakukan pengukuran komponen C.

    8. Melakukan pengukuran komponen L.

    9. Menjelaskan hasil pengukuran.

    B. Uraian Materi

    1. Pengertian Semikonduktor

    a. Struktur Atom Semikonduktor

    Prinsip dasar semikonduktor merupakan elemen dasar dari

    komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah Integrated

    Circuit (IC). Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini

    memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga,

    besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik, sebab logam memiliki

    susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat

    bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu

    memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28

    elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang

    disebut nucleus.

    Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat

    kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga

    1 Memahami Dasar-dasar danMenerapkan Pengukuran KomponenElektronika

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    7/143

    2

    partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom,

    proton dan neutron membentuk inti atom yang bermuatan positip dan

    sedangkan elektron-elektron yang bermuatan negatif mengelilingi inti.

    Elektron-elektron ini tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model

    Bohr dari bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah

    silikon dan germanium.

    Seperti pada gambar 1 atom silikon mempunyai elektron yang yang

    mengelilingi inti sebanyak 14 dan atom germanium 32 elektron. Pada

    atom yang seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan

    jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: - 1.602 -

    19 C dan muatan sebuah proton adalah: + 1.602 -19 C.

    Elektron yang terdapat pada lapisan terluar disebut elektron valensi.

    Atom silikon dan germanium masing mempunyai empat elektron valensi.

    Oleh karena itu baik atom silikon maupun atom germanium disebut juga

    dengan atom tetra-valent bervalensi empat (tetra-valent). Empat elektron

    valensi tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap elektron

    valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan elektron valensi dari

    Gambar 1. Struktur Atom (a) Silikon; (b) Germanium

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    8/143

    3

    atom-atom yang bersebelahan. Struktur kisi-kisi Kristal silikon murni

    dapat digambarkan secara dua dimensi seperti pada gambar 2 guna

    memudahkan pembahasan.

    Meskipun terikat dengan kuat dalam struktur Kristal, namun bisa

    saja elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju daerah

    konduksi apabila diberikan energi panas. Bila energi panas cukup kuat

    untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen maka elektron tersebut

    menjadi bebas dan disebut dengan elektron bebas. Pada suhu ruang

    terdapat kurang lebih 1.5 x 10 10 elektron bebas dalam 1 cm 3 bahan silikon

    murni (intrinsik) dan 2.5 x 10 13 elektron bebas pada germanium.

    Semakin besar energi panas yang diberikan semakin banyak jumlah

    elektron bebas yang keluar dari ikatan kovalen, dan hal ini menyebabkan

    konduktivitas bahan meningkat.

    b. Semikonduktor Tipe N

    Suatu kristal Silikon yang murni, dimana setiap atomnya adalah

    atom Silikon saja, disebut sebagai semikonduktor intrinsik. Untuk

    kebanyakan aplikasi, tidak terdapat pasangan elektron-hole yang cukup

    Gambar 2. Struktur Kristal Silikon dengan Ikatan Kovalen

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    9/143

    4

    banyak di dalam suatu semikonduktor intrinsik untuk dapat

    menghasilkan arus yang berguna. Doping adalah penambahan atom-atom

    impuritas pada suatu kristal untuk menambah jumlah elektron maupun

    hole. Suatu kristal yang telah di dop disebut semikonduktor ekstrinsik.

    Untuk memperoleh tambahan elektron pada jalur konduksi, diperlukan

    atom pentavalent. Atom pentavalen ini juga disebut sebagai atom donor.

    Setelah membentuk ikatan kovalen dengan tetangganya, atom pentavalen

    ini mempunyai kelebihan sebuah elektron, yang dapat beredar pula pada

    jalur konduksi, seperti pada Gambar 3. Sehingga terbentuk jumlah

    elektron yang cukup banyak dan jumlah hole yang sedikit. Keadaan ini

    diistilahkan dengan elektron sebagai pembawa mayoritas dan hole

    sebagai pembawa minoritas. Semikonduktor yang di-doping seperti ini

    disebut dengan semikonduktor type-n.

    Oleh karena atom antimoni (Sb) bervalensi lima, maka empat

    elektron valensi mendapatkan pasangan ikatan kovalen dengan atom

    silikon sedangkan elektron valensi yang kelima tidak mendapatkan

    pasangan. Oleh karena itu ikatan elektron kelima ini dengan inti menjadi

    Gambar 3. Struktur Kristal Semikonduktor (Silikon) Tipe N

    Si

    Si

    SiSi Si

    Si Si

    Si Sb

    atom antimoni

    (Sb)

    elektron valensi kelima

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    10/143

    5

    lemah dan mudah menjadi elektron bebas. Karena setiap atom depan ini

    menyumbang sebuah elektron, maka atom yang bervalensi lima disebut

    dengan atom donor. Dan elektron bebas sumbangan dari atom dopan

    inipun dapat dikontrol jumlahnya atau konsentrasinya.

    Meskipun demikian bahan silikon tipe n ini mengandung elektron

    bebas (pembawa mayoritas) yang cukup banyak, namun secara

    keseluruhan Kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada

    inti atom masih sama dengan jumlah keseluruhan elektronnya. Pada

    bahan tipe n disamping jumlah elektron bebasnya meningkat, ternyata

    jumlah holenya (pembawa minoritas) menurun. Hal ini disebabkan

    karena dengan bertambahnya jumlah elektron bebas, maka kecepatan

    hole dan elektron ber-rekombinasi (bergabungnya kembali elektron

    dengan hole) semakin meningkat. Sehingga jumlah holenya

    menurun.Level energi dari elektron bebas sumbangan atom donor

    digambarkan pada gambar 4. Jarak antara pita konduksi dengan level

    energi donor sangat kecil yaitu 0.01 eV untuk germanium dan 0.05 eV

    untuk silikon. Sehingga pada suhu ruang semua elektron donor dapat

    mencapai pita konduksi dan menjadi elektron bebas.

    Bahan semikonduktor tipe n dapat dilukiskan seperti pada Gambar 5.

    Karena atom-atom donor telah ditinggalkan oleh elektron valensinya

    pita valensi

    pita konduksi

    Eg = 0.67eV (Ge); 1.1eV (Si)

    level energi donor

    energi

    0.01eV (Ge); 0.05eV (Si)

    Gambar 4. Diagram Pita Energi Semikonduktor Tipe N

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    11/143

    6

    (yakni menjadi elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan

    positip. Sehingga digambarkan dengan tanda positip. Sedangkan

    elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas. Dan pembawa

    minoritasnya berupa hole.

    c.

    Semikonduktor Tipe PApabila bahan semikonduktor murni (intrinsik) didoping dengan

    bahan impuritas (ketidak-murnian) bervalensi tiga, maka akan diperoleh

    semikonduktor tipe p. Bahan dopan yang bervalensi tiga tersebut

    misalnya boron, galium, dan indium. Struktur kisi-kisi kristal

    semikonduktor (silikon) tipe p adalah seperti Gambar 6.

    Karena atom dopan mempunyai tiga elektron valensi, dalam Gambar

    6 adalah atom Boron (B) , maka hanya tiga ikatan kovalen yang bisa

    dipenuhi. Sedangkan tempat yang seharusnya membentuk ikatan

    kovalen keempat menjadi kosong (membentuk hole) dan bisa ditempati

    oleh elektron valensi lain. Dengan demikian sebuah atom bervalensi tiga

    akan menyumbangkan sebuah hole. Atom bervalensi tiga (trivalent)

    disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap untuk menerima

    elektron. Seperti halnya pada semikonduktor tipe n, secara keseluruhan

    kristal semikonduktor tipe n ini adalah netral. Karena jumlah hole dan

    elektronnya sama. Pada bahan tipe p, hole merupakan pembawa muatan

    Gambar 5. Bahan Semikonduktor Tipe N

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    12/143

    7

    mayoritas. Karena dengan penambahan atom dopan akan meningkatkan

    jumlah hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa

    minoritasnya adalah elektron.

    Level energi dari hole akseptor dapat dilihat pada Gambar 7. Jarak

    antara level energi akseptor dengan pita valensi sangat kecil yaitu sekitar

    0.01 eV untuk germanium dan 0.05 eV untuk silikon. Dengan demikianhanya dibutuhkan energi yang sangat kecil bagi elektron valensi untuk

    menempati hole di level energi akseptor. Oleh karena itu pada suhur

    ruang banyak sekali jumlah hole di pita valensi yang merupakan

    pembawa muatan.

    Bahan semikonduktor tipe p dapat dilukiskan seperti pada Gambar 8.

    Karena atom-atom akseptor telah menerima elektron, maka menjadi ion

    yang bermuatan negatif. Sehingga digambarkan dengan tanda negatif.

    Pembawa mayoritas berupa hole dan pembawa minoritasnya berupa

    elektron.

    Gambar 6. Struktur Kristal Semikonduktor (Silikon) Tipe P

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    13/143

    8

    2. Kode Warna dan Huruf pada Resistor

    a. Kode Warna ResistorResistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk

    menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah :

    1 M (mega ohm) = 1000 K (kilo ohm) = 10 6 (ohm) yang merupakan

    satuan nilai resistansi dari sebuah resistor. Resistor diberi lambang huruf

    R, sedangkan gambar simbolnya dari rangkaian listrik adalah :

    atau

    Gambar 9. Simbol Resistor

    pita valensi

    pita konduksi

    Eg = 0.67eV (Ge); 1.1eV (Si)

    level energi akseptor

    energi

    0.01eV (Ge); 0.05eV (Si)

    Gambar 7. Diagram Pita Energi Semikonduktor Tipe P

    Gambar 8. Bahan Semikonduktor Tipe P

    - -

    -

    -

    -

    ---

    pembawa minoritas

    pembawa mayoritasion akseptor

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    14/143

    9

    Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan

    toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin

    baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera harga

    toleransinya. Misalnya suatu resistor harga yang tertera = 100

    mempunyai toleransi 5%, maka harga sebenarnya adalah:

    Harga resistor = 100 (5% x 100) s/d 100 + (5% x 100)

    = 95 s/d 105 .

    Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna

    seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 10. Resistor dengan 4 Gelang dan 5 Gelang Warna.

    Tabel 1. Kode Warna pada Resistor 4 Gelang

    Warna

    Gelang 1

    (Angka

    pertama)

    Gelang 2

    (Angka kedua)

    Gelang 3

    (Faktor

    pengali)

    Gelang 4

    (Toleransi/%)

    Hitam - 0 1 -

    Coklat 1 1 10 1

    Merah 2 2 10 2

    Oranye 3 3 10 3

    Kuning 4 4 10 4

    Hijau 5 5 10 5 5

    Biru 6 6 10 6

    Ungu 7 7 10 7

    Abu-abu 8 8 10 8

    Putih 9 9 10 9

    Emas - - 10 - 5

    1 2 3 41 2 3 4 5

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    15/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    16/143

    11

    22 R berarti besarnya resistansi 22

    J berarti besarnya toleransi 5%- 5 W 1 k J

    5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt

    1 k berarti kemampuan besarnya resistansi 1 k

    J berarti besarnya toleransi 5%

    - 5 W R 1 k

    5 W berarti kemampuan daya resistor sebesar 5 watt

    RIK berarti besarnya resistansi 1 k

    c. Kode Angka dan huruf pada KapasitorKapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat

    menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam F (Farad) =

    10 -6 F (mikro Farad) = 10 -9 nF (nano Farad) = 10 -12 pF (piko Farad).

    Kapasitor elektrolit mempunyai dua kutub positif dan kutub negatif

    (bipolar), sedangkan kapasitor kering misal kapasitor mika, kapasitor kertas tidak membedakan kutub positif dan kutub negatif (non polar).

    Simbol kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

    Gambar 12. Simbol Kapasitor

    Bentuk sebenarnya dari kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah

    ini. Arti kode angka dan huruf pada kapasitor dapat dilihat pada tabel di

    bawah ini.

    +

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    17/143

    12

    Tabel 2. Kode Angka dan Huruf pada Kapasitor

    Kode

    angka

    Gelang 1

    (Angka pertama)

    Gelang 2

    (Angka kedua)

    Gelang 3

    (Faktor pengali)

    Kode huruf

    (Toleransi/%)

    0 - 0 1 B

    1 1 1 10 C

    2 2 2 10 D

    3 3 3 10 3 F = 1

    4 4 4 10 4 G = 2

    5 5 5 10 H = 3

    6 6 6 10 J = 5

    7 7 7 10 K = 10

    8 8 8 10 M = 20

    9 9 9 10

    Contoh :

    1) kode kapasitor = 562 J 100 V artinya : besarnya kapasitas = 56 x

    102 pF = 5600 pF; besarnya toleransi = 5%; kemampuan tegangan

    kerja = 100 Volt.

    2) Kode kapasitor = 100 nJ artinya : besarnya kapasitas = 100 nF;

    besarny atoleransi = 5%.

    3) Kode kapasitor : 100 F 50 V artinya = besarnya kapasitas = 100

    F; besarnya tegangan kerja = 50 Volt.

    d. Kodel Warna pada KapasitorCara membaca kode warna pada kapasitor dapat melihat tabel 3,

    dibawah ini :

    Gambar 13. Kode Warna pada Kapasitor ABCDE

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    18/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    19/143

    14

    XL = 2 . f . L (ohm). ............... (1)

    dimana :XL= reaktansi induktif ( )

    = 3,14

    f = frekuensi (Hz)

    L = kapasitas induktor (Henry)

    Beban induktor antara lain adalah :

    - Kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap.

    Induktor yang harganya tidak tetap yaitu Dekade Induktor dan Variabel

    Induktor.

    - Motor-motor listrik, karena memiliki lilitan kawat.

    - Transformator, karena memiliki lilitan kawat.

    Pada induktor terdapat unsur resistansi (R) dan induktif (X L) jika

    digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai beban

    sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Dalam sumber tegangan AC berlaku rumus :

    Z = V ........................................................... (2)

    I

    Z2 = R 2 + X L2

    XL2 = Z 2 R 2

    XL =

    Keterangan

    Z = Impedansi ( )

    R = Tahanan ( )

    V = Tegangan AC (Volt)

    XL = Reaktansi induktif ( )

    I = Arus (Ampere)

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    20/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    21/143

    16

    Oleh karena itu pada sisi p tinggal ion-ion akseptor yang bermuatan

    negatif dan pada sisi n tinggal ion-ion donor yang bermuatan positip.

    Namun proses ini tidak berlangsung terus, karena potensial dari ion-ion

    positip dan negatif ini akan mengahalanginya. Tegangan atau potensial

    ekivalen pada daerah pengosongan ini disebut dengan tegangan

    penghalang (barrier potential). Besarnya tegangan penghalang ini adalah

    0.2 untuk germanium dan 0.6 untuk silikon. Lihat Gambar 14.

    b. Bias Mundur (Reverse Bias)

    Bias mundur adalah pemberian tegangan negatif baterai ke terminal

    anoda (A) dan tegangan positip ke terminal katoda (K) dari suatu dioda.

    Dengan kata lain, tegangan anoda katoda V A-K adalah negatif (V A-K < 0).

    Gambar 15 menunjukkan dioda diberi bias mundur.

    Karena pada ujung anoda (A) yang berupa bahan tipe p diberi

    tegangan negatif, maka hole-hole (pembawa mayoritas) akan tertarik ke

    kutup negatif baterai menjauhi persambungan. Demikian juga karena pada

    ujung katoda (K) yang berupa bahan tipe n diberi tegangan positip, maka

    elektron-elektron (pembawa mayoritas) akan tertarik ke kutup positip

    baterai menjauhi persambungan. Sehingga daerah pengosongan semakin

    lebar, dan arus yang disebabkan oleh pembawa mayoritas tidak ada yang

    mengalir.

    Gambar 16. Dioda Diberi Bias Mundur

    daerah pengosongan

    tipe p tipe n

    A K

    - +

    A

    Is

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    22/143

    17

    Sedangkan pembawa minoritas yang berupa elektron (pada bahan

    tipe p) dan hole (pada bahan tipe n) akan berkombinasi sehingga mengalir

    arus jenuh mundur (reverse saturation current) atau Is. Arus ini dikatakan

    jenuh karena dengan cepat mencapai harga maksimum tanpa dipengaruhi

    besarnya tegangan baterai. Besarnya arus ini dipengaruhi oleh temperatur.

    Makin tinggi temperatur, makin besar harga Is. Pada suhu ruang, besarnya

    Is ini dalam skala mikro-amper untuk dioda germanium, dan dalam skala

    nano-amper untuk dioda silikon.

    c. Bias Maju (Foward Bias)

    Apabila tegangan positip baterai dihubungkan ke terminal Anoda

    (A) dan negatifnya ke terminal katoda (K), maka dioda disebut

    mendapatkan bias maju (foward bias). Dengan demikian V A-K adalah

    positip atau V A-K > 0. Gambar 16 menunjukan dioda diberi bias maju.

    Dengan pemberian polaritas tegangan seperti pada Gambar 11, yakni

    VA-K positip, maka pembawa mayoritas dari bahan tipe p (hole) akan

    tertarik oleh kutup negatif baterai melewati persambungan dan

    berkombinasi dengan elektron (pembawa mayoritas bahan tipe n).

    Demikian juga elektronnya akan tertarik oleh kutup positip baterai untuk

    melewati persambungan. Oleh karena itu daerah pengosongan terlihat

    semakin menyempit pada saat dioda diberi bias maju. Dan arus dioda

    yang disebabkan oleh pembawa mayoritas akan mengalir, yaitu I D.

    Gambar 17. Dioda Diberi Bias Maju

    daerah pengosongan

    tipe p tipe n

    A K

    -+ A K

    ID

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    23/143

    18

    Sedangkan pembawa minoritas dari bahan tipe p (elektron) dan dari

    bahan tipe n (hole) akan berkombinasi dan menghasilkan Is. Arah Is dan

    ID adalah berlawanan. Namun karena Is jauh lebih kecil dari pada ID,

    maka secara praktis besarnya arus yang mengalir pada dioda ditentukan

    oleh ID.

    d. Kurva Karakteristik Dioda

    Hubungan antara besarnya arus yang mengalir melalui dioda dengan

    tegangan VA-K dapat dilihat pada kurva karakteristik dioda (Gambar 17).

    Gambar 17 menunjukan dua macam kurva, yakni dioda germanium

    (Ge) dan dioda silikon (Si). Pada saat dioda diberi bias maju, yakni bila

    VA-K positip, maka arus ID akan naik dengan cepat setelah VA-K

    mencapai tegangan cut-in (V ). Tegangan cut-in (V ) ini kira-kira sebesar

    0.2 Volt untuk dioda germanium dan 0.6 Volt untuk dioda silikon.

    Dengan pemberian tegangan baterai sebesar ini, maka potensial

    penghalang (barrier potential) pada persambungan akan teratasi, sehingga

    arus dioda mulai mengalir dengan cepat.

    ID (mA)

    Ge Si

    Si Ge

    VA-K (Volt)Is(Si)=10nA

    Is(Ge)=1 A

    0.2 0.6

    Gambar 18. Kurva Karakteristik Dioda

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    24/143

    19

    Bagian kiri bawah dari grafik pada Gambar 17 merupakan kurva

    karakteristik dioda saat mendapatkan bias mundur. Disini juga terdapat

    dua kurva, yaitu untuk dioda germanium dan silikon. Besarnya arus jenuh

    mundur (reverse saturation current) Is untuk dioda germanium adalah

    dalam orde mikro amper dalam contoh ini adalah 1 A. Sedangkan untuk

    dioda silikon Is adalah dalam orde nano amper dalam hal ini adalah 10 nA.

    Apabila tegangan VA-K yang berpolaritas negatif tersebut dinaikkan

    terus, maka suatu saat akan mencapai tegangan patah (break-down)

    dimana arus Is akan naik dengan tiba-tiba. Pada saat mencapai tegangan

    break-down ini, pembawa minoritas dipercepat hingga mencapai

    kecepatan yang cukup tinggi untuk mengeluarkan elektron valensi dari

    atom. Kemudian elektron ini juga dipercepat untuk membebaskan yang

    lainnya sehingga arusnya semakin besar. Pada dioda biasa pencapaian

    tegangan break-down ini selalu dihindari karena dioda bisa rusak.

    Hubungan arus dioda (ID) dengan tegangan dioda (VD) dapat

    dinyatakan dalam persamaan matematis yang dikembangkan oleh W.

    Shockley, yaitu:

    keterangan:

    Id = arus dioda (amper)

    Is = arus jenuh mundur (amper)

    e = bilangan natural, 2.71828...

    VD = beda tegangan pada dioda (volt)

    n = konstanta, 1 untuk Ge; dan 2 untuk Si

    VT = tegangan ekivalen temperatur (volt)

    Harga Is suatu dioda dipengaruhi oleh temperatur, tingkat doping

    dan geometri dioda. Dan konstanta n tergantung pada sifat konstruksi dan

    parameter fisik dioda. Sedangkan harga VT ditentukan dengan persamaan:

    Id = Is [e(VD/n.VT)

    - 1]

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    25/143

    20

    =

    keterangan:

    k = konstanta Boltzmann, 1.381 x 10 -23 J/K

    (J/K artinya joule per derajat kelvin)

    T = temperatur mutlak (kelvin)

    q = muatan sebuah elektron, 1.602 x 10 -19 C

    Pada temperatur ruang, 25 oC atau 273 + 25 = 298 K, dapat dihitung

    besarnya VT yaitu:

    (1.381 x 10 -23 J/K)(298K)

    VT = 1.602 x 10 -19 C

    = 0.02569 J/C

    26 mV

    Harga VT adalah 26 mV.

    Sebagaimana telah disebutkan bahwa arus jenuh mundur, Is,

    dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: doping, persambungan, dan

    temperatur. Namun karena dalam pemakaian suatu komponen dioda,

    faktor doping dan persambungan adalah tetap, maka yang perlu mendapat

    perhatian serius adalah pengaruh temperatur.

    5. Penggunaan Dioda Semikonduktor

    a. Penyearah Setengah Gelombang

    Dioda semikonduktor banyak digunakan sebagai penyearah.

    Penyearah yang paling sederhana adalah penyearah setengah gelombang,

    yaitu yang terdiri dari sebuah dioda. Melihat dari namanya, maka hanya

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    26/143

    21

    setengah gelombang saja yang akan disearahkan. Gambar 18 menunjukkan

    rangkaian penyearah setengah gelombang.

    Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari

    skunder trafo yang berupa sinyal ac berbentuk sinus, vi = Vm Sin t

    (Gambar 18 (b)). Dari persamaan tersebut, Vm merupakan tegangan

    puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan

    CRO yakni dengan melihat langsung pada gelombangnya. Sedangkan

    pada umumnya harga yang tercantum pada skunder trafo adalah tegangan

    efektif. Hubungan antara tegangan puncap Vm dengan tegangan efektif

    (V eff ) atau tegangan rms ( Vrms ) adalah:

    Tegangan (arus) efektif atau rms (root-mean-square) adalah tegangan

    (arus) yang terukur oleh voltmeter (amper-meter). Karena harga Vm pada

    umumnya jauh lebih besar dari pada V (tegangan cut-in dioda), maka

    pada pembahasan penyearah ini V diabaikan.

    Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat

    sinyal input berupa siklus positip maka dioda mendapat bias maju

    sehingga arus (i) mengalir ke beban (R L), dan sebaliknya bila sinyal input

    berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga tidak

    mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b)

    dan arus beban (i) pada (c) dari Gambar 19.

    Vm

    V eff = V rms = = 0.707 Vm2

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    27/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    28/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    29/143

    24

    Dalam perencanaan rangkaian penyearah yang juga penting untuk

    diketahui adalah berapa tegangan maksimum yang boleh diberikan pada

    dioda. Tegangan maksimum yang harus ditahan oleh dioda ini sering

    disebut dengan istilah PIV (peak-inverse voltage) atau tegangan puncak

    balik. Hal ini karena pada saat dioda mendapat bias mundur (balik) maka

    tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari skunder trafo berada

    pada dioda. Bentuk gelombang dari sinyal pada dioda dapat dilihat pada

    Gambar 19. PIV untuk penyearah setengah gelombang ini adalah =

    .

    Bentuk gelombang sinyal pada dioda seperti Gambar 19 dengan

    anggapan bahwa Rf dioda diabaikan, karena nilainya kecil sekali

    dibanding RL. Sehingga pada saat siklus positip dimana dioda sedang ON

    (mendapat bias maju), terlihat turun tegangannya adalah nol. Sedangkan

    saat siklus negatif, dioda sedang OFF (mendapat bias mundur) sehingga

    tegangan puncak dari skunder trafo (Vm) semuanya berada pada dioda.

    b. Penyearah Gelombang Penuh Dengan Trafo CT

    Rangkaian penyearah gelombang penuh ada dua macam, yaitu

    dengan menggunakan trafo CT (center-tap = tap tengah) dan dengan

    sistem jembatan. Gambar 20 menunjukkan rangkaian penyearah

    gelombang penuh dengan menggunaka trafo CT.

    Terminal skunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan

    keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai

    Gambar 20 Bentuk Gelombang Sinyal pada Dioda

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    30/143

    25

    titik tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D 1

    dan D 2, sehingga saat D 1 mendapat sinyal siklus

    positip maka D 1 mendapat sinyal siklus negatif, dan sebaliknya.

    Dengan demikian D 1 dan D 2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i 1

    dan i 2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL

    menjadi satu arah (20 c).

    i1

    R L i2 masukansinyal acVi

    Vi

    D1

    D2

    i L

    V L

    Gambar 21. (a) Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan TrafoCT; (b) Sinyal Input; (c) Arus Dioda dan Arus Beban

    0 2

    i1

    Im

    0 2

    i2

    Im

    i L

    Im

    0 2

    I dc

    (c)

    (a)

    (b)

    vi

    0 2

    V

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    31/143

    26

    Terlihat dengan jelas bahwa rangkaian penyearah gelombang penuh

    ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang

    hidupnya bergantian setiap setengah siklus. Sehingga arus maupun

    tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang.

    Dengan cara penurunan yang sama, maka diperoleh:

    =2

    = 0,636

    dan

    = . = 2 .

    Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bisa diabaikan,

    sehingga:

    =2

    = 0,636

    Apabila penyearah bekerja pada tegangan Vm yang kecil, untuk

    memperoleh hasil yang lebih teliti, maka tegangan cut-in dioda (V ) perlu

    dipertimbangkan, yaitu:

    = 0,636 ( ) Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar

    2Vm. Misalnya pada saat siklus positip, dimana D1 sedang hidup (ON)

    dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada dioda

    D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan skunder trafo.

    Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam rangkaian penyearah

    dengan trafo CT adalah PIV=2 Vm

    c. Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

    Penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan ini bisa

    menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang biasa, atau

    bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. rangkaian dasarnya adalah

    seperti pada Gambar 21.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    32/143

    27

    Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan

    dapat dijelaskan melalui Gambar 21. Pada saat rangkaian jembatan

    mendapatkan bagian positip dari siklus sinyal ac, maka (Gambar 21b):

    - D 1 dan D 3 hidup (ON), karena mendapat bias maju

    - D 2 dan D 4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur

    Sehingga arus i1 mengalir melalui D 1, RL, dan D 3.

    Sedangkan apabila jembatan memperoleh bagian siklus negatif,

    maka (Gambar 21 c):

    - D 2 dan D 4 hidup (ON), karena mendapat bias maju

    - D 1 dan D 3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur

    Gambar 22. Penyearah Gelombang Penuh denganJembatan (a) Rangkaian Dasar; (b) Saat SiklusPositip; (c) Saat Siklus Negatip; (d) Arus Beban

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    33/143

    28

    Sehingga arus i2 mengalir melalui D 2, RL, dan D 4.

    Arah arus i1 dan i2 yang melewati RL sebagaimana terlihat pada

    Gambar 21 b dan c adalah sama, yaitu dari ujung atas RL menuju ground.

    Dengan demikian arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan

    penjumlahan dari dua arus i1 dan i2, dengan menempati paruh waktu

    masing-masing (Gambar 21 d).

    Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah

    gelombang penuh dengan trafo CT, yaitu: Idc = 2Im/ = 0.636 Im. Untuk

    harga Vdc dengan memperhitungkan harga V adalah:

    = 0,636( 2 )

    Harga 2V ini diperoleh karena pada setiap siklus terdapat dua buah

    dioda yang berhubungan secara seri.

    Disamping harga 2V ini, perbedaan lainnya dibanding dengan trafo

    CT adalah harga PIV. Pada penyearah gelombang penuh dengan sistem

    jembatan ini PIV masing-masing dioda adalah:

    =

    6. Dioda Semikonduktor Sebagai Pemotong (clipper)

    Rangkaian clipper (pemotong) digunakan untuk memotong atau

    menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas

    level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah

    setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan

    sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol.

    Secara umum rangkaian clipper dapat digolongkan menjadi dua,

    yaitu: seri dan paralel. Rangkaian clipper seri berarti diodanya

    berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti

    diodanya dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-

    masing jenis tersebut dibagi menjadi clipper negatif (pemotong bagian

    negatif) dan clipper positip (pemotong bagian positip). Dalam analisa ini

    diodanya dianggap ideal.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    34/143

    29

    Petunjuk untuk menganalisa rangkaian clipper seri adalah sebagai

    berikut:

    a) Perhatikan arah diode.

    - Bila arah dioda ke kanan, maka bagian positip dari sinyal input

    akan dilewatkan, dan bagian negatif akan dipotong (berarti clipper

    negatif).

    - bila arah dioda ke kiri, maka bagian negatif dari sinyal input akan

    dilewatkan, dan bagian positip akan dipotong (berarti clipper

    positip)

    b) Perhatikan polaritas baterai (bila ada)

    c) Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol pada level baterai (yang

    sudah ditentukan pada langkah 2 di atas)

    d) Batas pemotoyngan sinyal adalah pada sumbu nol semula (sesuai

    dengan sinyal input)

    Rangkaian clipper seri positip adalah seperti Gambar 22 dan

    rangkaian clipper seri negatif adalah Gambar 23.

    VBVi Vo

    D

    R

    vi

    Vm -VB

    vO

    VBVi Vo

    D

    R

    +V

    vO

    Gambar 23. Rangkaian Clipper Seri Positif

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    35/143

    30

    Petunjuk untuk menganalisa rangkaian clipper paralel adalah sebagai

    berikut:

    1. Perhatikan arah dioda.

    - bila arah dioda ke bawah, maka bagian positip dari sinyal input akan

    dipotong (berarti clipper positip)

    - bila arah dioda ke atas, maka bagian negatif dari sinyal input akan

    dipotong (berarti clipper negatif)

    2. Perhatikan polaritas baterai (bila ada).

    3. Gambarlah sinyal output dengan sumbu nol sesuai dengan input .

    4. Batas pemotongan sinyal adalah pada level baterai .

    Rangkaian clipper paralel positip adalah seperti Gambar 25 dan

    rangkaian clipper paralel negatif adalah Gambar 26.

    VBVi Vo

    D

    R

    VBVi Vo

    D

    R

    vO

    -VB

    vO

    +

    Gambar 24. Rangkaian Clipper Seri Negatip

    vi

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    36/143

    31

    vi

    Vm

    +V

    vO R

    VB

    Vi Vo

    D

    vi

    Vm

    R

    VB

    Vi Vo

    D

    R

    VB

    Vi Vo

    D +

    vO

    -

    vO

    Gambar 26 Rangkaian Clipper Paralel Negatip

    R

    VB

    Vi Vo

    D

    -VB

    vO

    Gambar 25. Rangkaian Clipper Paralel Positip

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    37/143

    32

    7. Dioda Semikonduktor Sebagai Penggeser (clamper)

    Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu

    sinyal ke level dc yang lain. Rangkain Clamper paling tidak harus

    mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor, disamping itu bisa pula

    ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih sedemikian rupa

    sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan

    muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini

    dianggap didodanya adalah ideal.

    Sebuah rangkaian clamper sederhana (tanpa baterai) terdiri atas

    sebuah R, D, dan C terlihat pada Gambar 26.

    Gambar 26 (a) adalah gelombang kotak yang menjadi sinyal input

    rangkaian clamper (b). Pada saat 0 - T/2 sinyal input adalah positip sebesar

    vi+V

    0 T/2 T

    -V

    C

    D R

    Vi Vo

    Vo

    0 T/2 T

    C+ -

    R +

    V-

    Vo

    C+ -

    R -

    V+

    Vo

    (a) (b) (c)

    (d) (e)

    Gambar 27. Rangkaian Clamper Sederhana

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    38/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    39/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    40/143

    35

    Salah satu cara pemberian tegangan kerja dari transistor dapat

    dilakukan seperti pada Gambar 30. Jika digunakan untuk jenis NPN, maka

    tegangan Vcc-nya positif, sedangkan untuk jenis PNP tegangannya negatif.

    Gambar 31. Rangkaian Transistor

    Arus Ib (misalnya Ib1) yang diberikan dengan mengatur Vb akan

    memberikan titik kerja pada transistor. Pada saat itu transistor akan

    menghasilkan arus collector (Ic) sebesar Ic dan tegangan Vce sebcsar Vce1.

    Titik Q (titik kerja transistor) dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut :

    Persamaan garis beban = Y = Vce = Vcc Ic x RL

    Jadi untuk Ic = 0, maka Vce = Vcc dan

    untuk Vce = 0, maka diperoleh Ic = Vcc/RL

    Apabila harga-harga untuk Ic dan Ice sudah diperoleh, maka dengan

    menggunakan karakteristik transistor yang bersangkutan, akan diperoleh titik

    kerja transistor atau titik Q.

    Pada umumnya transistor berfungsi sebagai suatu switching (kontak

    on-off ). Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini, selalu

    berada pada daerah jenuh (saturasi) dan daerah cut off (bagian yang diarsir

    pada Gambar 24). Transistor dapat bekerja pada daerah jenuh dan daerah cut

    off -nya, dengan cara melakukan pengaturan tegangan V b dan rangkaian pada

    basisnya (tahanan R b) dan juga tahanan bebannya (R L). Untuk mendapatkan

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    41/143

    36

    on-off yang bergantian dengan periode tertentu, dapat dilakukan dengan

    memberikan tegangan Vb yang berupa pulsa, seperti pada Gambar 31.

    Gambar 32. Pulsa Trigger dan Tegangan Output V ce

    Apabila V b = 0, maka transistor off (cut off ), sedangkan apabila

    V b=V 1 dan dengan mengatur Rb dan R 1 sedemikian rupa, sehingga

    menghasilkan arus Ib yang akan menyebabkan transistor dalam keadaan

    jenuh. Pada keadaan ini Vce adalah kira-kira sama dengan nol (Vsat = 0.2

    volt). Bentuk output Vce yang terjadi pada Gambar 31. apabila dijelaskan

    adalah sebagai berikut (lihat Gambar 31 dan Gambar 32) :

    1. Pada kondisi Vb = 0, harga Ic = 0, dan berdasarkan persamaan loop :

    Vcc+ IcR1 + Vce= 0, dihasilkan Vce= +Vcc

    2. Pada kondisi Vb = V1, harga Vce= 0 dan Iv = I saturasi

    Untuk mendapatkan arus I c, (I saturasi) yang cukup besar pada

    rangkaian switching ini, umumnya R L didisain sedemikian rupa sehingga R L

    mempunyai tahanan yang kecil.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    42/143

    37

    LEMBAR LATIHAN

    1. Jelaskan pengertian dari bahan semikonduktor!

    2. Apa arti dari elektron valensi?

    3. Apa yang dimaksud dengan semikonduktor intrinsik?

    4. Sebutkan beberapa contoh semikonduktor bervalensi tiga!

    5. Bagaimanakah rumus mencari harga reaktansi induktif (X L) ?

    6. Bagaimankah rumus mencari harga impedansi (Z) ?

    7. Suatu induktor diberi sumber tegangan AC 100 Volt, arus yang mengalir

    1 Ampere, jika diukur dengan Ohmmeter, induktor tersebut berharga 99

    . Jika frekuensi sumber 50 Hz, berapakah kapasitas induktansi L.?

    8. Apa arti kode warna resistor 5 gelang.?

    9. Apa arti kode warna resistor 4 gelang.?

    10. Apa arti kode 82 k 5% 9132 W pada resistor.?

    11. Apa arti kode 5 W 22 R J pada resistor.?

    12. Apa arti kode pada kapasitor: 562 J 100 V?

    13. Apa arti kode pada kapasitor: 100 nJ?

    14. Apa arti kode pada kapasitor: 10 F 50 V?

    15. Apa arti kode pada kapasitor: 104 k 100 V?

    16. Bagaimana dioda semikonduktor dibentuk?

    17. Bagaimana arus pada dioda yang diberi bias mundur?

    18. Bagaimana arus pada dioda yang diberi bias maju?

    19. Sebutkan macam-macam penggunaan dioda semikonduktor !

    20. Jelaskan prinsip kerja penyearah setengah gelombang !

    21. Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh dengan

    trafo CT!

    22. Jelaskan prinsip kerja penyearah gelombang penuh sistem

    jembatan!

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    43/143

    38

    DAFTAR PUSTAKA

    Boylestad and Nashelsky. (1992). Electronic Devices and Circuit Theory, 5th ed.

    Engelwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

    Floyd, T. (1991). Electric Circuits Fundamentals . New York: Merrill Publishing

    Co.

    Herman DS. (1996). Elektronika: Teori dan Penerapan. Yogyakarta: FPTK IKIP

    Yogyakarta.

    Malvino, A.P. (1993). Electronic Principles 5th Edition. Singapore: McGraw-

    Hill, Inc.

    Milman & Halkias. (1972). Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits

    and Systems . Tokyo: McGraw-Hill, Inc.

    Savant, Roden, and Carpenter. (1987 ). Electronic Circuit Design: An Engineering

    Approach . Menlo Park, CA: The Benjamin/Cummings Publishing

    Company, Inc.

    Stephen, F. (1990). Integrated devices: discrete and integrated. Englewood Cliffs,

    NJ: Prentice-Hall, Inc

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    44/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    45/143

    40

    Pesamaan tegangan sesaat

    t V t T

    V ft V v mmm sin2sin2sin = ==

    Dimana

    v = Tegangan sesaat

    Vm = Tegangan Maksimum

    = Frekuensi = 1/t (Hz)

    T = Periode = waktu untuk satu gelombang

    = kecepatan sudut = 2 = 2 /T = radian perdetik.

    Frekuensi dalam listrik AC merupakan banyaknya gelombang yang

    terjadi dalam satu detik. Jika waktu yang diperlukan oleh satu gelombang

    disebut periode (T) maka.

    T f

    1= atau f

    T 1

    =

    jika generator mempunyai P kutub dan berputar sebanyak N kalidalam satu menit, maka frekuensi mempunyi persamaan

    120PN

    f =

    P = Jumlah kutub generator

    N = Jumlah putaran permenit (rpm).

    b. Sudut Fase dan Beda Fase

    Dalam rangkaian listrik arus bolak-balik sudut fase dan beda fase

    akan memberikan informasi tentang tegangan dan arus. Sedangkan beda

    fase antara tegangan dan arus pada listrik arus bolak-balik memberikan

    informasi tentang sifat beban dan penyerapan daya atau energi listrik.

    Dengan mengetahui beda fase antara tegangan dan arus dapat diketaui sifat

    beban apakah resistif, induktif atau kapasitif.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    46/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    47/143

    42

    Persamaan tegangan sumber

    V(t) = Vm Sin t

    Persamaan tegangan pada Resistor R

    v = i R

    v = tegangan sesaat

    i = arus sesaat

    R = resistansi

    Sehingga i = Rt SinVm

    i = Im Sin t

    Pada beban resistor murni tegangan dan arus mempunyai fasa sama

    (sefase).

    Daya sesaat ( p )

    P = vi = Vm Sin t .I m Sin t = Vm Im Sin 2 t

    = )t2Cos-1(2

    ImVm

    =2

    t2CosImVm -

    2ImVm

    Untuk satu gelombang nilai rata rata

    0t2Cos2

    ImVm=

    Sehingga daya

    P =2

    Imx

    2

    Vm2

    ImVm=

    P = V I watt

    V = Tegangan Efektif

    I = Arus Efektif

    2) Induktor murni dalam arus bolak balik

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    48/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    49/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    50/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    51/143

    46

    = V m tSin )2

    t(SinIm

    +

    = V m Im tSin 2,158400

    ZV

    fase

    fase =

    =21

    Vm Im tSin

    daya untuk seluruh siklus

    P =21

    Vm Im 0dtt2Sin2

    0

    =

    Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa kapasitor tidak

    menyerap daya listrik

    Karakteristik tegangan dan arus dari ketiga elemen pasif

    tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut .

    Tabel 1. Karakteristik tegangan dan arus R, L, dan C

    Elemen Sudut fasa arus

    Dan tegangan Diagram Impedansi

    R

    L

    C

    Sefasa (sama fasa)

    Arus tertinggal 90 0 atau

    Arus mendahului

    tegangan 90 0 atau

    R

    XL= L = 2

    XC =

    = 2

    1C

    1

    B A

    V = V m Sin t

    i = I m Sin t

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    52/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    53/143

    48

    a. Daya (P):

    Daya rata-rata yang diserap rangkaian RL merupakan hasil kali V

    dengan komponen I yang searah V

    P = V I Cos

    Cos disebut faktor daya rangkaian

    Daya = Volt Ampere (VA) x Faktor Daya

    Watt = VA x Cos

    Jika daya dala kilowatt maka

    KW = K VA x Cos P = VI Cos = VI x (R/Z)

    = V/2 x I x P

    = I2 R

    P = I 2 R watt

    b. FAKTOR DAYA (Pf = Power Faktor)

    Faktor daya dapat dirumuskan

    1) Kosinus beda fase antara arus dan tegangan.

    2) ZR

    impedansi resistansi

    =

    3) kVAkW

    VAW

    Ampere.Voltwatt

    ==

    Sehingga

    Pf = Cos =kVAkW

    VAW

    ZR

    ==

    Jika digambarkan dengan segitiga daya seperti ditunjukkan oleh

    Gambar 9 berikut ini.

    Gambar 39. Segitiga Daya

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    54/143

    49

    Hubungan ke tiga jenis daya adalah sebagai berikut :

    S2 = P 2 + Q 2

    kVA 2 = kW 2 + k VAR 2

    kW = kVA Cos

    kVAR =k VA Sin

    c. Beban Resistor dan Kapasitor

    Sebuah resistor R dan kapasitor C dihubungkan seri dan diberi

    tegangan bolak-balik, seperti ditunjukkan oleh gambar 10.

    R C

    V

    Gambar 40. Rangkaian RC Seri dan Diagram Phasornya.

    VR = I R = drop tegangan pada R (fasa sama dengan nol).

    VC = I XC= drop tegangan pada C (ketinggalan terhadap I dengan

    sudut /2)

    XC = reaktansi kapasitif (diberi tanda negatif) karena arah V C

    pada sudut negatif Y

    ~

    Z

    XC

    R

    I VR VC I

    VR I

    V

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    55/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    56/143

    51

    dari VR, VL dan VC, seperti terlihat dalam Gambar 12 berikut ini.

    Perhatikan gambar 12 berikut ini.

    Gambar 42. Diagram Phasor Tegangan

    V = 2CLR )V(VV +

    Z = 2CL2 )X(XR +

    = 22 XR +

    Beda fasa antara tegangan dan arus :

    Tg =RX

    R )X-(X CL =

    Sedangkan faktor daya :

    Cos =2

    CL2 )X(XR

    R

    Z

    R

    +=

    Jika sumber tegangan diberikan

    V = Vm tSin

    Sehingga arus mempunyai persamaan :

    I = Im sin ( t )

    Tanda negatif bila arus ketinggalan terhadap tegangan, X L > X C

    atau beban bersifat induktif.

    XL X C VL V C

    VR

    -VC

    V Z

    R

    XC

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    57/143

    52

    TSaudara positif bila arus mendahului tegangan, X L < X C atau

    beban bersifat kapasitif.

    e. Resonansi RLC Seri.

    Resonansi pada rangkaian RLC seri terjadi jika besarnya reaktansi

    sama dengan nol. Hal ini terjadi bila nilai X L = X C. Frekuensi saat

    terjadinya resonansi disebut fo, maka :

    XL = XC

    2foL = foC21

    fo =LC2

    1

    f. Faktor Kualitas

    Faktor kualitas dalam rangkaian seri RLC adalah tegangan

    magnetisasi saat rangkaian berresonansi.

    Pada saat resonansi, besarnya arus maksimum :

    Im =RV

    Nilai Tegangan pada induktor atau kapasitor = I m XL

    Nilai Tegangan sumber adalah V = I m R

    Jadi tegangan magnetisasi dinyatakan sebagai berikut :

    RfoL2

    RX

    RIXI L

    m

    Lm ==

    Faktor kualitas

    =RfoL2

    di mana fo =LC2

    1

    Sehingga

    = )CL

    (R1

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    58/143

    53

    Faktor kualitas juga dapat didefinisikan dalam bentuk :

    = 2 perioda1dalamdiserapyangenergi

    disimpanyangmaksimalenergi

    Sedangkan lebar band :

    =0

    0

    3. Rangkaian Paralalel Arus Bolak Balik

    Dalam rangkaian arus bolak-balik apabila beban dihubungkan paralel

    maka untuk menganalisis rangkaian tersebut dapat diselesaikan dengan

    beberapa cara, antara lain :

    a. Metode Vektor.

    Misalkan rangkaian yang terhubung paralel terdiri dari dua cabang

    seperti ditunjukkan pada gambar 15 di bawah ini

    Gambar 43. Rangkaian AC dengan Beban Terhubung Paralel.

    Dari cabang A diperoleh persamaan sebagai berikut :

    Z1 =2L

    2 XR +

    I1 =2L

    21 XR

    VZV

    +=

    Cos 1 =1

    1

    ZR

    atau 1 = Cos 1(1

    1

    ZR

    )

    A

    C

    B

    I2 R 2

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    59/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    60/143

    55

    b. Metode Admitansi.

    Model rangkaian seperti gambar 17 dapat dianalisis dengan metode

    admintansi sebagai berikut;

    Gambar 45. Rangkaian dengan Beban Paralel.

    Z1 =2L

    21 XR + Y1 =

    1Z1

    = 2121 )b(g +

    Z2 =2

    2L22 XR + Y1 = 2Z

    1= 22

    22 )b(g +

    Z3 =2C

    2 XR + Y1 =3Z

    1

    1

    = 2323 )b(g +

    Y = Y 1 + Y 2 + Y 3

    Z =Y1

    c. Resonansi Pada Rangkaian Paralel

    Jika rangkaian paralel dihubungkan dengan sumber tegangan yang

    frekuensinya berubah-ubah, maka pada frekuensi tertentu komponen arus

    reaktif jumlahnya akan nol. Pada kondisi ini rangkaian disebut beresonansi.

    Perhatikan Gambar 18 berikut ini.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    61/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    62/143

    57

    CL

    = R 2 + X L2

    = R 2 + (2 f 0L)2

    2f 0 = 2

    2

    L

    RLC1

    sehingga f 0 =2

    12

    2

    LR

    LC1

    Jika R diabaikan maka freakuensi resonansi menjadi

    f =

    = 2

    1C1 sama seperti Resonansi Seri.

    4. Rangkaian Tiga Fasa

    a. Tegangan dan Arus pada Hubungan Bintang ( Y )

    Tegangan sistem tiga fase hubungan bintang terdiri dari empat

    terminal salah satunya titik nol. Urutan fase ada yang menyebut RST , a b c ,

    atau fase I , II , III. Dalam hubungan bintang sumber tegangan tiga fase

    ditunjukkan oleh Gambar 20 di bawah ini.

    Gambar 47. Diagram Phasor Sambungan Bintang

    Sedangkan V RS = V R - V S

    VST = V S - V T

    VTR = V T - V R

    Disebut dengan tegangan line ( v l )

    VL = V fase x 3

    Berdasarkan gambar phasor di atas

    fase

    angandengan tegdisebutVdanVV

    012VV

    120-VV

    0VV

    TSR,

    0ef T

    0ef S

    ef R

    +=

    =

    =

    VR

    VTR

    VT

    VS

    VST

    VRS

    N

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    63/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    64/143

    59

    Gambar 49. Sambungan Segitiga.

    Pada sambungan segitiga

    Tegangan line = tegangan fase

    VL = V f

    Arus line = 3 arus fase

    IL = 3 I f

    Jika beban seimbang besar arus line akan sama

    I1 = I 2 =I3 =I L

    tetapi sudut fase berbeda 120 0 listrik.

    c. Daya pada sambungan segitiga

    Daya setiap fase

    = cosIVPf f f

    Daya total

    =

    ==

    =

    cosIV3P

    maka 3

    II VV karena

    cosIVx3P

    f f

    L f Lf

    f f

    I1 = I R - IS

    I3 = I T I R

    I2 = I S I TIT

    IRIS

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    65/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    66/143

    61

    9. Hitunglah besar R dan C dari suatu rangkaian seri R c yang dihubungkan

    dengan tegangan 125 V, 60 Hz. Arus yang mengalir 2,2 A dan daya yang

    diserap 96,8 watt !

    10. Hitunglah besar C agar lampu pijar 750 watt,100 V mendapat tegangan

    yang sesuai, bila lampu tersebut digunakan pada tegangan 230 V, 60 Hz

    diseri dengan kapasitor. !

    11. Hitunglah kapasitansi kapasitor, induktansi, dan resistansi, jika diketahui

    sebuah resistor, kapasitor dan induktor variabel diseri dan dihubungkan

    dengan sumber tegangan 200 V, 50 Hz. Arus maksimum 314 mA dan

    tegangan pada kapasitor 300 V !

    12. Sebuah kumparan mempunyai resistansi 8 dan induktansi 0,0191 H

    diparalel dengan kapasitor 398 F dan resistansi 6 serta dihubungkan

    dengan tegangan 200 V, 50 Hz.

    Hitunglah:

    a. Arus masing-masing cabang.

    b. Daya masing-masing cabang

    c. Arus total

    d. Sudut fase antara arus dan tegangan

    1,8

    398 F

    200 V, 50 Hz

    6

    0,019 H

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    67/143

    62

    13. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !

    14. Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah induktor yang mempunyai

    induktansi 0,25 H dan resistansi 50 ohm dan di paralel dengan kapasitor 4

    F?

    15. Bagaimanakah hubungan antara tegangan phasa dengan tegangan line dari

    data yang diperoleh ?

    16. Bagaimanakah hubungan antara arus phasa dengan arus line untuk

    percobaan di atas ?

    17. Sumber tegangan tiga fase hubungan bintang dengan tegangan line 400 V

    dihubungkan dengan beban seimbang sambungan bintang yang setiap fase

    terdiri dari R = 40 dan X L = 30 .

    Hitunglah :

    a. Arus line

    b. Total daya yang diserap

    18. Tiga buah kumparan yang sama masingmasing mempunyai resistansi 20

    dan indukatansi 5 H

    a. Hitunglah arus dan daya yang diserap jika kumparan disambung

    bintang dan dihubungkan dengan tegangan tiga fase dengan tegangan

    line 400 V, 50 Hz. !

    b. Hitunglah arus dan daya yang diserap jika kumparan disambung

    segitiga.

    c.

    3

    6

    100 V

    8

    4

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    68/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    69/143

    64

    27. Hitunglah arus total dan faktor daya dari rangkaian di bawah ini !

    28. Sebuah sumber tiga fase yang mempunyai tegangan 400 V dihubungkan

    dengan beban tiga fase hubungan bintang yang tiap fase terdiri dari R =

    4 dan X L = 3 . Hitunglah arus jaringan dan daya yang diserap !

    DAFTAR PUSTAKA

    Edminister, Joseph A, Ir Soket Pakpahan, Teori dan soal-soal Rangkaian Listrik ,

    Erlangga, Jakarta, 1988.

    Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid

    I, Erlangga, Jakarta 1982.

    Hayat, William H, Kemmerly, Jack E, Pantur Silaban PhD, Rangkaian Listrik jilid

    II , Erlangga, Jakarta 1982.

    Theraja, Fundamental of Electrical Enginering and Electronics , S Chand & Co

    (PUT) LTD, New Delhi, 1976.

    5

    8

    200 V, 50 Hz

    6

    2

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    70/143

    65

    A. Objektif

    1. Memahami jenis peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat

    pemanas

    2. Memahami prosedur perawatan peralatan rumah tangga listrik menggunakan alat pemanas listrik

    3. Memahami jenis peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan motor

    listrik.

    4. Memahami prosedur perawatan peralatan rumah tangga listrik

    menggunakan motor listrik

    5. Merawat peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat pemanas

    dan motor 6. Memahami data sheet komponen peralatan rumah tangga yang

    menggunakan alat pemanas dan motor listrik.

    7. Memahami cara perbaikan peralatan rumah tangga listrik.

    8. Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik yang menggunakan alat

    pemanas dan motor listrik.

    9. Memeriksa hasil perbaikan menggunakan alat ukur multimeter.

    10.

    Melakukan uji fungsi hasil perbaikan

    B.Uraian Materi

    1. Peralatan Dasar untuk Perbaikan Peralatan Rumah Tangga Listrik.

    Untuk pekerjaan perbaikan peralatan, Saudara hanya memerlukan

    peralatan yang sederhana, peralatan mekanik dan listrik. Alat ini tidak mahal,

    mudah disiapkan, dan mudah menggunakannya; Saudara dapatmemiliki dan

    menyiapkannya di bengkel Saudara. Ada beberapa perlengkapan yang sangat

    3 Merawat dan MemperbaikiPeralatan Rumah Tangga Listrik

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    71/143

    66

    njlimet dibutuhkan untuk reparasi yang komplek, dan perlengkapan ini mahal

    tetapi itu gambaran untuk jangka panjang. Untuk banyak pekerjaan,

    bagaimanapun, peralatan sederhana sudahlah memadai.

    Belilah peralatan perbaikan peralatan Saudara karena Saudara

    membutuhkannya, jika Saudara belum memilikinya. Keperluan yang

    sederhana. Pertama,Saudara akan memerlukan pemilihan obeng yang

    berkualitas baik minimal 3 ukuran untuk obeng stSaudarar, dan sebuah obeng

    jenis - Phillips. Tang kombinasi berhidung panjang juga vital. Saudara juga

    membutuhkan palu sebuah palu genggam, baik kunci sekrup yang dapatdistel, dan satu set kunci sok, pompa minyak, perlengkapan pisau, dan lampu

    gangguan

    Beberapa perlengkapan listrik sederhana juga diperlukan pengepas

    patron, tang pengupas kabel dan alatsolder,jumper, dan tahanan lilitan kawat

    20 k /2W, untuk bekerja pada motor kapasitor.

    Tahanan tidak mahal dan banyak didapat di toko alat-alat TV. Semua

    peralatan listrik Saudara harus terisolasi dengan tangan. Untuk bekerja

    dengan peralatan kecil, Saudara membutuhkan peralatan yang sama; Saudara

    juga membutuhkan obeng yang lebih kecil. Tang kombinasi circlip, untuk

    membuka penahan clip pada rakitan gear, adalah berguna, tetapi tidak harus;

    obeng akan sering dipakai untuk hal yang sejenis. Bahanyang dibutuhkan

    untuk bekerja pada peralatan kecil termasuk tahanan-minyak panas,

    digunakan untuk peralatan yang menghasilkan panas, minyak-gear silikon,

    diperoleh pada tempatreparasi peralatan; dan pembersih kontak listrik, dapatdiperoleh di tempat reparasi peralatan dan suplier peralatan listrik. Saudara

    juga membutuhkan kertas gosok yang sangat baik (No. 0000), steel wool

    untuk membersihkan kotak kontak listrik, dan kain pembersih.

    2. Peralatan untuk Pengetesan Listrik

    Banyak reparasi peralatan yang juga memerlukan pengetesan listrik

    untuk mendiagnose permasalahan secara teliti. Minimal 80% dari waktu akan

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    72/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    73/143

    68

    dan untuk mengetes kelayakan pembumian. Kadang-kadangjuga digunakan

    untuk mengetahui apakah tegangan yang ada memadai. Carilah tester yang

    mempunyai daerah kerja (range tegangan) di atas 500 volt.

    Untuk menggunakan tester tegangan, tempelkan atau sambungkan

    salah satu probe pada kawat dan probe yang lain untuk kabel yang berbeda.

    Jika komponen sedang menerima listrik, lampu di dalam bola akan memijar;

    jika lampu tidak memijar, kesalahan ada di titik ini. Sebagai contoh, jika

    Saudara mencurigai bahwa kotak-kontak ada kesalahan, masukkan salah satu

    probe tester ke dalam lubang KK, dan probe yang lain masuk dalam lubangKK yang lain. Lampu tester akan segera menyala, jika tidak, KK mungkin

    rusak. Untuk melanjutkan tes KK, keluarkan KK dari tembok. Tempatkan

    salah satu probe tester pada sambungan terminal sekrup dan probe yang lain

    pada terminal sekrup yang lain. Jika bola pijar tester menyala, Saudara tahu

    bahwa KK tidak berfungsi lagi ada arus mengalir ke KK, tetapi aliran tidak

    melewati KK untuk menyediakan daya ke peralatan. Jika lampu tidak

    menyala, tidak ada arus yang masuk ke KK. Masalahnya mungkin sekering

    putus atau CB trip, atau kawat mungkin terputus atau kerusakan di belakang

    KK.

    b. Pengetes (Tester) Sambungan.

    Tester sambungan, pada pokoknya adalah alat diagnosis untuk

    perbaikan beberapa peralatan, terdiri dari sebuah baterai di dalam bodi,

    dengan sebuahprobe-testerhubungke salah satu ujung akhir pada rumah baterai dan kawat tes dengan sebuah kepala kekang dihubungkan pada

    ujungnya. Tester sambungan ini digunakan dengan kondisi arus mati, untuk

    menentukan kembali komponen listrik yang masih baik dan dimana letak

    kegagalan fungsinya.

    Untuk menggunakan tester sambungan, steker tidak diperlukan dan

    lepaskan saja untuk mendapatkan pengetesan pada komponen.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    74/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    75/143

    70

    Semua komponen ini dapat tidak berfungsi, dan sering kita lihat

    bahwa kerusakan total dalam suatu peralatan adalah karena gangguan pada

    komponen-komponen yang sangat sederhana. Untuk kasus ini, adalah penting

    untuk diketahui bagaimana komponen listrik dasar ini bekerja, mengapa

    mereka rusak, dan bagaimana memperbaikinya atau menggantinya. Dengan

    informasi ini, diharapkan dapat menangani banyak permasalahan peralatan

    yang sangat sederhana, dengan sedikit usaha dan tantangan.

    a. Kabel Power dan Kabel StekerBanyak peralatan yang rusak yang sesungguhnya adalah aus, kabel

    power yang terentang atau steker yang kurang panjang untuk membuat

    kontak listrik yang baik. Pastikan operasi aman Saudara dapat memeriksa

    semua kabel peralatan untuk permasalahan yang terjadi secara periodik, dan

    mengganti kabel yang meregang atau inti kabel yang putus. Jika Saudara

    curiga bahwa kabelnya rusak, lepaskan kabel dari peralatan dan periksalah

    dengan tester sambungannya. Jepitkan ujung kontak tester ke dalam steker,dan tempelkan probe pada salah satu dari kedua kawat atau jika kabel di

    dalam steker, masukkan probe dalam salah satu dari kedua lubang ujung akhir

    kabel dari peralatan. Jika tester berbunyi atau menyala, pindahkan ke kawat

    yang lain atau lubang yang lain, dan teslah kembali. Ulangi prosedur ini

    untuk mengetes ujung kontak yang lain pada steker. Jika tester menyala atau

    berbunyi pada setiap titik pengetesan, kabel tidak rusak; jika tidak nyala atau

    tidak bunyi pada beberapa titik, kabel atau steker ada gangguan. Saudara

    dapat menemukan titik kesalahan dengan memotong kabel pada ujungnya dan

    lakukan pengetesan. Jika sekarang tester menyala/berbunyi pada setiap titik,

    steker adalah bagian yang rusak. Komponen rusak kabel atau steker, atau

    keduanya dapat diganti.

    b. Penggantian Kabel Snur.

    Penggantian kabel snur pada peralatan, peralatan daya, dan juga

    perlengkapan lainnya biasanya merupakan pekerjaan yang mudah. Beberapa

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    76/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    77/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    78/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    79/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    80/143

    75

    Ada 2 jenis dasar gasket, dipasang rata dan dipasang beralur. Gasket

    pasangan-rata diamankan (dikunci) ke pintu oleh serentetan sekrup atau

    kekang (clip), atau pemegang di suatu tempat oleh keping (bantalan) penguat

    atau sebuah plat. Gasket pasangan -alur dicekam (dipegang) oleh pasak

    penguat; pemasak khusus atau alat gasket membuat pekerjaan pemasangan

    menjadi lebih mudah. Gunakan semen gasket untuk memasang jenis gasket

    yang lain, seperti yang direkomendasikan oleh pabrik.

    Pertama, lepaskan gasket yang sudah usang. Jika gasket adalah

    pasangan alur, tariklah dengan hati-hati dari alurnya; jika pasangan-rata,lepaskan pengunci, bantalan penguat, atau plat untuk memunculkan gasket.

    Bersihkan daerah yang dilewati gasket dengan air panas dan cairandetergen,

    atau, bila perlu dengan spirtus mineral. Keringkan pintu dan kemudian pasang

    gasket yang baru, haluskandi setiap tempat, masukkan pada tempatnya dan

    permudahlah di setiap pojok yang melingkar; gunakan semen gasket jika

    dikhususkan oleh pabriknya. Jika Saudara sedang memasang gasket pasangan

    pasangan-alur, tekan masuk pada tempatnya dengan alat pemasak. Yakinkan

    bahwa gasket berada pada posisi yang baik dan halus, dengan tanpa terdapat

    bagian yang menonjol atau melekuk ke bawah. Akhirnya, gantilah pengunci

    atau bantalan penguat atau plat dan kuncilah. Keluarkan sisa2 semen gasket

    dengan spirtus mineral; hati-hati jangan sampai merusak cat peralatan.

    d. Pengawatan

    Banyak pekerjaan perbaikan peralatan termasuk pengawatanhubungan kabel secara terpisah atau bergabung pada pemasangan kabel untuk

    komponen listrik baru. Pengawatan kelistrikan di dalam peralatan mungkin

    dihubungkan dalam satu atau beberapa cara, termasuk di dalamnya hubungan

    dasar dengan terminal sekrup, terminal tekan-masuk, dan kadang2 terminal

    sepatu kabel jenis selongsong. Kawat mungkin juga disambung dengan

    penghubung solder. Komponen yang mempunyai banyak pengawatan timer

    pencuci, dalam hal ini, yang mengontrol beberapa putaran operasi sering

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    81/143

    76

    disambungkan dalam suatu pengawatan, sekelompok kabel dimasukkan

    dalam selongsong plastik.

    Setiap jenis sambungan kawat harus dibuat baik saat Saudara

    memasang komponen baru, untuk setiap kabel terpisah dan setiap kabel pada

    kelompok. Sebelum Saudara menyambung beberapa kabel dalam peralatan,

    yakinkan bahwa Saudara tahu bagaimana mengikatnya; jika Saudara

    memasang komponen yang baru, ikatlah kabel dengan cara yang sama.

    e. Sakelar

    Sakelar bekerja untuk membuat hubungan dari penghantar pada

    rangkaian kelistrikan. Jika peralatan dimasukkan ke Kotak Kontak, berarti

    menghubungkan ke jaringan listrik yang tersedia, dalam hal ini daya listrik

    mengalir melewati penghantar dalam rangkaian dan ke peralatan listrik.

    Ketika sakelar ON/OFF peralatan dihidupkan, penghantar pada peralatan

    digerakkan masuk dan terhubung dengan penghantar jaringan, dan aliran

    listrik melalui sakelar untuk menjalankan/ mengaktifkan peralatan listrik.

    Arus mengalir dalam rangkaian tertutup melalui peralatan, kembali melalui

    sakelar dan ke jaringan. Komponen dasar peralatan yang lain sebenarnya

    sejenis atau variasi dari sakelar reoshtat, thermostat, solenoid, dan timer,

    sebagai contoh, semua adalah sakelar atau sakelar sekunder. Komponen-

    komponen ini bekerja di dalam peralatan, menggerakkan motor listrik,

    membuka dan menutup katup, elemen kontrol panas, dan menghidupkan

    bagian yang berbeda pada peralatan hingga putaran yang berbeda, sepertihalnya pembilas dan putaran kipas pada mesin cuci. Ada beberapa jenis

    sakelar tombol tekan, toggle, rockers, slides (sorong/geser), sakelar alir, dsb.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    82/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    83/143

    78

    Semua sakelar membuat kontak listrik di dalam rumah mekaniknya,

    dan kesalahan sakelar dapat disebabkan oleh permasalahan dengan kontaknya

    atau rumahnya. Ketika sakelar tidak berfungsi, putarlah pada posisi N dantelitilah jika kontak digerakkan masuk ke posisi hingga kotak kontak

    menyentuh. Jika kotak kontak tidak beroperasi dengan baik, jika kotak kontak

    tidak bekerja dengan baik, rumah sakelar adalah rusak, dan sakelar harus

    diganti. Jika kerja mekanik sakelar baik, kontaknya mungkin kotor atau

    bengkok; jika sakelar mempunyai terminal sekrup, ini dapat dibersihkan. Jika

    kontaknya kotor atau terkorosi, bersihkan dengan amril kayu, dan kemudian

    dengan kain halus; jika kontak belum lurus, luruskan dengan berhati-hatilah

    hingga kembalipada tempatnya.Kencangkan terminal sekrup yang dilepas.

    Jika kontak atau sekrup terkorosi berat, sakelar harus diganti.

    Untuk menentukan lagi apakah suatu sakelar dapat bekerja dengan

    baik, bongkarlah peralatan untuk mendapatkan sakelarnya, dan teslah dengan

    tester aliran atau AVO, setlah pada skala Rx1. Dengan steker peralatan

    terlepas, kaitkan kekang (clip) tester pada salah satu colok dengan sakelar dan

    tempatkan probe pada terminal yang lain; atau tempelkan probe AVO pada

    setiap terminal. Hidupkan sakelar. Jika sakelar berfungsi, tester aliran akan

    menyala atau berbunyi, dan akan menghentikan sinar atau bunyi jika sakelar

    dimatikan; atau AVO akan terbaca tak terhingga. Jika tester tak menyala atau

    berbunyi, atau AVO tidak menunjukkan harga yang lebih tinggi dari nol,

    sakelar rusak, dan harus diganti. Beberapa sakelar mungkin akan

    menunjukkan harga pembacaan yang lebih tingi dari nol, seperti yang

    terdapat dalam setiap peralatan. Gunakan sakelar yang baru dari jenis yang

    sama untuk mengganti sakelar yang lama, dan pasangkan pada tempatnya

    dengan cara yang sama.

    f. Thermostat

    Thermostat adalah sakelar yang mengontrol suhu, dalam komponen

    pemanas atau piranti pendingin. Thermostat digunakan di dalam peralatan

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    84/143

    79

    dengan menggunakan kekang-bimetal, cakram-bimetal, atau suatu tempat

    yang berisi gas untuk mengontrol kontak listrik. Kerusakan pada thermostat

    kekang-bimetal dan cakram-bimetal dapat diganti. Thermostat isi gas

    kadang2 dapat diperbaiki secara profesional; dimana perbaikan adalah

    mungkin tetapi kebanyakan sedikit lebih mahal daripada menggantinya.

    Untuk menentukan kembali sebuah thermostat masih berfungsi,

    bongkarlah peralatan untuk mengambil thermostat, dan testlah dengan tester

    aliran atau dengan AVO yang distel pada skala Rx1. Dengan melepas steker

    peralatan, kaitkan kekang tester pada salah satu lead ke thermostat dantempelkan probe ke yang lain; atau tempelkan salah satu probe pada setiap

    terminal AVO. Tester aliran harus menyala atau berbunyi; atau AVO akan

    terbaca nol. Putar ke bawah pengungkit (dial) dari pengontrol suhu; Saudara

    akan melihat titik kontak membuka pada thermostat. Thermostat akan

    menghentikan nyala atau bunyi jika kontak dibuka. Jika thermostat rusak,

    gantilah dengan yang baru dari jenis yang sama.

    g. Piranti Sakelar Kontrol

    Banyak peralatan yang memiliki beberapa fungsi, seperti halnya

    bermacam putaran pada pencuci atau bagian pencuci. Peralatan ini bekerja

    otomatis; pertama sakelar ON/OFFhidup, komponen sakelar di dalam

    peralatan, mengontrol panas, air atau aliran minyak, putaran motor, dan juga

    yang lain. Yang lebih penting dari piranti ini, digunakan untuk

    mengoperasikan sakelar, tuas, dan katup secara otomatis, juga solenoid2 relaidan elemen sensor.

    h. Elemen Pemanas

    Elemen pemanas bekerja sangat sederhana. Tidak seperti konduktor,

    elemen pemanas terbuat dari logam dengan tahanan listrik yang tinggi,

    biasanya paduan nikel-chrome yang disebut nichrome. Jika arus mengalir

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    85/143

    80

    melalui elemen, tahanan yang tinggi ini mencegahnya dari aliran yang mudah

    (cepat); aliran ini akan bekerja pada elemen, dengan kerja ini akan

    menghasilkan panas. Jika arus mati, elemen secara perlahan menjadi dingin.

    Ada 3 jenis elemen pemanas: kawat, pita, dan batang.

    Untuk mengecek lagi apakah elemen pemanas masih berfungsi,

    bongkarlah peralatan dan dapatkan elemen, lalu teslah dengan tester aliran

    atau AVO, set pada skala Rx1. Dengan steker terlepas, jepitlah clip tester

    pada terminal elemen pemanas dan tempelkan probe pada terminal yang lain;

    atau jepitkan salah satu clip AVO pada setiap terminal. Jika elemen berfungsitester akan menyala atau berbunyi; atau AVO akan membaca dari 15-30 .

    Jika tester tidak menyala atau berbunyi, atau AVO membaca lebih tinggi dari

    30 , elemen adalah rusak, dan harus diganti. Jika Saudara menggunakan

    tester aliran bagaimanapun lihat dengan teliti pada tester, terutama jika

    elemen jenis light-up beberapa elemen pemanas mempunyai faktor tahanan

    yang tinggi sekali, dan sinar yang dihasilkan hanya sinar yang redup atau

    bunyi yang lemah. Reaksi ini bukan berarti bahan elemen rusak, tetapi bahanitu merubah arus menjadi panas yang efisien.

    Gambar 55.Pengukuran Tahanan dari Rangkaian Kelistrikan

    Elemen Pemanas

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    86/143

    81

    2. Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Listrik pada Peralatan Rumah

    Tangga Listrik.

    Tergantung pada bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu harus

    diselesaikan, peralatan mungkin memiliki satu atau beberapa jenis motor.

    Peralatan-peralatankecilbiasanya digerakkan olehmotor universal, ataudimana

    daya yang kecil diperlukan, dengan motor shaded-pole atau motor sinkron.

    Peralatan-peralatan besar biasanya digerakkan oleh motor fase-belah (split-

    phase) atau motor kapasitor.

    Motor DC digunakan untuk peralatan kecil yang menggunakan bateraisebagai sumber tenaga. Motor-motor universal dan DC mempunyai dua buah

    takal( blok ) arangyangdisebutsikat,yang berfungsi sebagai kontak listrik.

    Motor-motor yang lain tidak mempunyai sikat; yaitu motor-motor induksi,

    dimana rotor lilit digerakkan di dalam lempeng tetap yang disebut stator.

    Motor-motor bersikat dua dan motor-motor induksi digerakkan oleh gaya

    elektromagnit yang dibangkitkan oleh arus listrik yang melaluinya.

    Antara ukuran dan daya motornya, motor-motor peralatan biasanya

    saling tergantung dari waktu pemakaiannya. Saudara dapat memperpanjang

    umurnyadanmeningkatkanefisiensikerjanya dengan cara melumasi dan

    menjaga kebersihannya dengan baik. Peralatan-peralatan yang berpenggerak

    motor harus digunakan secara baik, artinya jangan sekali-kali membebaninya

    terlalu berlebih, jangan menyalahgunakannya, dan jangan mengabaikan

    permasalahan hingga menjadi lebih parah.

    Ada beberapa prinsip dasar untuk mengoperasikan motor penggerak di

    dalam sebuah peralatan:

    Selalu menyambungkan peralatan pada sumber daya yang memadai;

    peralatan dengan tegangan kerja 220V-240V harus dihubungkan ke

    kotak-kontak (KK) 220V-240V. Jika KK untuk kebanyakan peralatan

    tidak digrounding, gunakan steker adapter-grounded untuk mengground-

    kan peralatan.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    87/143

    82

    Jangan pernah menggunakan peralatan kecil yang kondisinya basah, atau

    mengoperasikan beberapa peralatan sedang tangan Saudara basah. Jika

    peralatan besar seperti pencuci atau pengering, dalam keadaan basah,

    jangan mengoperasikannya atau mencoba untuk mencabut stekernya.

    Selesaikan motor secara profesional terlebih dahulu sebelum Saudara

    kembali menggunakan peralatan tersebut.

    Jangan pernah membebani terlalu berlebih pada peralatan. Kelebihan

    beban menyebabkan operasi tidak efisien dan pemanasan lebih terjadi

    pada motor, dan dapat menyebabkan pemakaian yang terlalu lebih. Jikamotor mati karena beban lebih, kurangi beban sebelum menstart ulang

    peralatan.

    Pemeliharaan reguler (tetap) dapat mencegah banyak permasalahan

    pada motor. Untuk mencegah panas lebih dan gangguan, sedotlah rumah

    motor secara periodik untuk menghilangkan debu dan kotoran lain. Yakinkan

    bahwa sirkulasi udara ke motor memadai, setidak-tidaknya setiap 1 tahun

    minyakilah motor jika terdapat atau memiliki tempat minyak dengan minyak motor non detergent no. 30 (tidak semua jenis minyak). Prosedur untuk

    kekhususan peralatan, lihat detail berikut:

    a. Motor Universal

    Motor-motor ini terdiri dari sebuah rotor yang dinamakan armatur,

    dengan kumparan kawat lilitnya, dan silinder putaran yang disebut

    komutator,dengan jalur ( alur )yangsalingberbalikanpada bahan penghantar

    dan bukan penghantar. Armatur dan komutator keduanya terletak pada poros

    motor. Pada setiap sisi komutator, sikat arang membawa arus dari rangkaian.

    Ketika sikat arang menekan komutator, armatur dimagnetisasi dan berputar.

    Kebanyakan motor universal juga mempunyai kipas pendingin pada ujung

    poros belakangnya. Motor universal digunakan dalam peralatan-peralatan

    dengan ukuran kecil hingga menengah; motor-motor ini memberikan daya

    yang kuat pada putaran rendah maupun tinggi . Motor universal dapat

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    88/143

    83

    beroperasi pada sumber AC ataupun DC. Kecepatannya dikontrol oleh

    tekanan, kontrol tap-medan, penyearah, atau regulator, atau dengan gerakan

    fisik pada gerakan sikat arang dari armatur.

    Motor universal kebanyakan diminyaki dan ditutup secara tetap oleh

    pabrik pembuatnya, dan tidak membutuhkan perhatian lebih lanjut. Beberapa

    motor universal, bagaimanapun, mempunyai bak pelumas yang tertutup,

    biasanya ditunjukkan dengan oil, pada ujung poros motor. Motor jenis iniharus diminyaki setiap 6 bulan, atau menurut instruksi pabrik pembuatnya.

    Angkat setiap penutup bagian dan gunakan setetes atau dua tetes minyak nondetergen no. 30 (tidak semua jenis minyak).

    Banyak motor universal yang tidak berfungsi disebabkan oleh

    berkurangnya bagian bawah sikat arang, batang lunak pada sikat yang

    menyempurnakan kontak listrik untuk komutator motor. Jika sikat-sikat ini

    menjadi aus, motor akan memercikkan bunga api pada waktu bekerja, dan

    kontak listrik menjadi tidak sempurna. Saudara dapat memecahkan

    permasalahan ini dengan mengganti sikat-sikat tersebut dengan yang baru..

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    89/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    90/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    91/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    92/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    93/143

    88

    Elemen pemanas kawat spiral

    dengan selongsong pelindung

    tuangan

    Elemen pemanas yang dililit pada

    lembaran mika

    Gambar 59. Bentuk Elemen Pemanas untuk Seterika Listrik

    terminal

    batutahan

    kawatnikelin mika

    terminal

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    94/143

    89

    Gambar 60. Bagian-bagian Seterika Secara Utuh

    plat

    pengatur

    suhu

    bautarak

    pelat

    tutup belakang

    jepitan untuk me-rin ankan kabel

    mekanik guling

    lampusinyal

    cakra pilihkabel

    elemen pemanas

    lampuindikator

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    95/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    96/143

    91

    magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk

    tegangan 110V - 220V dengan daya berkisar antara 250 - 750 watt.

    Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan

    menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya.

    Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis

    thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.

    a. Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:

    Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan,

    kemudian tombol pengatur panas ditempatkanpada suatu kedudukan tertentu.

    Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang

    ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak

    mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya,

    thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.

    Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarak/jauhnya bilah thermostat membengkok

    sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan

    suhu yang dikehendaki.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan

    penyemprot uap. Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama

    dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu

    ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu: Paling baik digunakan air suling (air destilata).

    Jika terpaksa menggunakan air yang mengandung mineral dan alkali,

    air perlu didihkan terlebih dahulukemudian disaring dengan kain

    bersih.

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    97/143

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    98/143

    93

    Letak sumber tegangan/stop kontak yang tidak sesuai dengan

    pemakaian, berakibat kabel selalu terpuntir. Seharusnya bagi orang

    yang biasa bekerja dengan tangan kanan, sumber tegangan dipasang di

    sebelah kanan pemakai. Bagi orang kidal letak stop kontak di sebelah

    kiri.

    Kabel yang memang sudah terlalu tua.

    3) Terminal, yang dimaksud dengan terminal adalah tempat

    persambungan antara ujung kawat elemen pemanas dengan kabel

    penghubung dari sumber arus. Terminal ini ada dua macam,

    sambungan langsung dan yang melalui tusuk kontak. Kerusakan

    terjadi karena

    Panas yang berlebihan, terminal menjadi hangus.

    Porselen tusuk kontaknya pecah atau pegas/penjepit hangus atau

    meregang sehingga tidak akan terjadi kontak hubungan yang baik.

    4) Tusuk kontak (pada kabel penghubung), porselinnya pecah sebab sering jatuh. Sambungan kabelnya putus/terlepas karena sewaktu mencabut tusuk

    kontak yang ditarik kabelnya, seharusnya tusuk kontaknya.

    5) Termostat, ialah pengatur panas. Termostat ini dapat rusak, jika pemakai

    kurang mentaati aturan pemakaiannya. Pemakai seharusnya bekerja untuk

    bahan-bahan yang tipis dan lunak, kemudian meningkat ke bahan yang

    lebih tebal dan keras. Dengan demikian pengaturan panasnya mula2 dari

    tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

    c. Cara Mencari Kesalahan dan Perbaikannya

    Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam memperbaiki

    kesalahan suatu peralatan, memerlukan keterampilan khusus.

    Keterampilan ini dapat ditunjang dengan menggunakan metode-metode

    yang benar, terutama dalam mencari kesalahan. Tegasnya, perbaikan akan

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    99/143

    94

    dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui;

    kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.

    Pemeriksaan hubungan terbuka, gunakan AVO, setlah pada skala

    Rx1k. Cabutlan tusuk kontak peralatan dari sumbernya. Ukurlah pada

    ujung2 dari tusuk kontak peralatan dengan AVO. Jika AVO

    menunjukkan harga tak terhingga, berarti rangkaian terbuka, tetapi

    jika AVO menunjukkan harga tertentu hingga beberapa kilo, berarti

    ada lingkaran arus tertutup. Harus terjadi rangkaian tertutup jika

    pengatur panas seterika diputarkan. Pemeriksaan hubungan badan, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1.

    Cabut tusuk kontak peralatan dari sumbernya. Ukurlah antara salah

    satu ujung2 kontak pada steker dengan bodi peralatan. Jika AVO

    menunjukkan harga tak terhingga, berarti tidak terjadi hubung badan,

    tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu, berarti terjadi kontak

    dengan badan peralatan. Seterika harus dibongkar untuk meneliti

    penyebab terjadinya hubung badan.

    d. Perbaikan seterika listrik dengan penyemprot uap

    Setiap kali selesai menggunakan seterika dengan penyemprot uap, sisa

    air yang ada harus dibuang hingga tuntas. Kemudian memasukkan tusuk

    kontaknya pada KK lagi selama beberapa saat, sehingga bagian dalam

    seterika menjadi kering sama sekali. Kalau air yang digunakan sebagai

    pengisi seterika air suling/air lunak (aquades) tidak perlu dikhawatirkan

    tentang pengendapan mineral dalam seterika tersebut. Tetapi jika digunakan

    air berat atau air leding yang belum dipanaskan, mineral akan mengendap

    dalam seterika. Banyaknya endapan mineral yang terjadi tergantung dari

    berat/air (bersih air). Dalam hal ini seterika memerlukan pemeliharaan

    dengan membersihkan bagian dalam tangki air dan lubang-lubang jalan uap

    secara teratur. Kalau tidak akan cepat terjadi penutupan lubang2 uap,

  • 7/27/2019 Tek Instalasi Tenaga Listrik Bidang Studi

    100/143

    95

    sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari

    kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air

    suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian

    didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring

    terlebih dahulu.

    Cara pembersihannya dapat dilakukan sbb:

    Buatlah campuran air dengan cuka dalam perbandingan 1:1.

    Masukkan c