TEHNIK ANESTHESIA DAN ANALGESIAPembimbing :dr. Wiryawan P., SpOG (K)
Oleh :Julius Pangayoman
PendahuluanNyeri : masalahCara mengatasi nyeriTidak mudah :Hawkins : 3.8% kematian ibu berhubungan dengan anestesiaFaktor terpenting : pengalaman ahli anestesi
Prinsip Utama(Pelayanan anestesi obstetri)Rumah sakit dengan perawatan obstetri :Harus dapat memberikan pelayanan anestesi 24 jamOrang yang kompetenRumah sakit yang lebih besar :Harus dapat memberikan pelayanan seksio sesarea dalam waktu 30 menit dari keputusan ditetapkan
Prinsip Utama(Mengatasi nyeri)KesederhanaanKeamananMempertahankan homeostasis janin
Spesialis Obstetri harus kompeten dalam lokal dan pudendal analgesiaUntuk kemampuan anestesi umum : disesuaikan dengan keadaan
Metoda analgesia nonfarmakologisMengatasi rasa takutMemberi informasi yang diperlukanMeyakinkan ibu akan kemampuan penolong dan stafKeberadaan anggota keluarga yang mendukungCara lain : pengaturan nafas
Analgesia selama persalinanMeperidine 50-100 mg + promethazine 25 mg i.m. interval 2-4 jamButorphanol (stadol) : 1-2 mg butorphanol ~ 40-60 mg meperidineNalbuphine (Nubain)Efek : Melewati placenta depresi nafas janinDosis 15-20 mg i.v tidak menyebabkan depresi nafasFentanyl :Short acting : 50 100 ug i.v.
Antagonis NarkotikNaloxone HCl (Narcan):0,1 mg/KgBB vena umbilikalis
Anesthesia umumN2O :Diberikan kombinasi dengan O2, dgn perbandingan 50% : 50%Ditambah barbiturat short acting dan muscle relaxant (Succinylcholine) sebelum intubasi
Volatile anestheticsHalotan (Fluothane), Enfluran (Ethran), Isofluran (Forane)
Dapat diberikan untuk suplemen N20 sewaktu anesthesi untuk maintenance.Melalui placenta dan dapat menyebabkan depresi pernafasan fetus.Menyebabkan myometrium relaksasi.
Anesthesia IntravenaThiopental (pentotal)Induksi sangat cepat, terkontrol, muntah Daya analgesia burukKetamine0.2 - 0.3 mg/kgBB tekanan darah
Hal yang perlu diperhatikan pada Anesthesia umumPuasa minimal 8 jam (ideal 12 jam)Beri zat-zat untuk mengurangi keasamaan lambung :Simetidin, ranitidinSkill Intubasi, sellick maneuverEkstubasi ibu harus sudah sadar
ANESTHESIA REGIONALAmino ester : - 2 chloroprocaine
- tetracaineAmino amides : - lidocaine
- Bupivacaine- RopivacaineHati-hati :- CNS toxicity
- cardiovascular toxicity
Efek terhadap:CVS : heart blockVaskuler : Vasodilatasi resistensi periferCNS : kejang
Inervasi UterusSensory : uterus, cervix, bag atas vagina
Frankenhauser ganglion (lateral dr cervix)Pelvis plexus Middle and superior internal iliac plexusL1, T12, T11, T10
Motorik : T7, T8
Lower genital tract
(perineum, anus, bagian medial vulva, clitoris)Melalui N.pudendal (cabang central S2,S3,S4)
Regional anestesiLocal infiltrationPudendal BlockParacervical block5-10 ml disuntikkan pada cervix jam 3 dan 9Spinal Block (Subarachnoid block)Bahaya: Hipotensi, total spinal block (paralisis respirasi), ansietas, spinal headache, kejang,
Gangguan kandung kemih, arachnoiditis, meningitisEpidural BlockBahaya: Spinal block, tidak efektif, hipotensi, rangsangan CNS (kejang), efek terhadap persalinan, pyrexia
Anesthesia LokalLidocaineBenzocaineMepivacaineBupivacaineChlorprocaine
Paraservikal BlokLidocain atau chloroprocaineDosis : 100 mg (10 cc 1%)Kedalaman : 2-4 mm (sub mucosa)Jam : 3 dan 9Dilakukan untuk :PersalinanTindakan ginekologis
Pudendal blokSuntik (1 cc lidocaine 1%) pada mukosa vagina tepat dibawah ujung spina ischiadica
Lanjutkan hingga menyentuh ligamentum sakrospinosus, suntikkan 3 cc lidocaine 1%
Lanjutkan hingga menembus ligamentum dan suntikkan 3 cc lidocaine 1%
Tarik hingga daerah suntikkan pertama, arahkan ke atas spina ischiadica, masukkan jarum dan suntikkan sisanya
Mild toxic reactionRasa metalikMati Rasa pada mukaTinitusVertigo
Penglihatan kaburNauseaVomitingBicara kaku
Moderate toxic reactionTidak sadarTwiching (terutama otot muka)Tremor (terutama otot muka)
Th/ : O2 FacemaskDiazepam 0,1 mg/kg i.v
Severe toxic reactionKejangApnoeSianosisTh/:O2 Facemask- DiazepamSuccinylcholin- IntubasiSirkulasi !