PELABUHAN 04 – ALUR PELAYARAN Juli 2010 TEKNIK SIPIL - UNIVERSITAS JANABADRA TANIA EDNA BHAKTY
PELABUHAN04 – ALUR PELAYARAN
Juli 2010
TEKNIK SIPIL - UNIVERSITAS JANABADRA
TANIA EDNA BHAKTY
UMUM
Alur pelayaran digunakan untukmengarahkan kapal yang akan masuk kekolam pelabuhan.
Alur pelayaran ini ditandai dengan alatbantu pelayaran yang berupa pelampungdan lampu-lampu.
menjamin keselamatan kapal dalam perjalanannya masuk ke pelabuhan melalui di alur pelayaran sampai kemudian berhenti di dermaga
untuk mendapatkan navigasi yang aman
3dari berbagai sumber
Perencanaan alur pelayaran dan kolam pelabuhan ditentukan oleh :
kapal terbesar yang akan masuk ke pelabuhan sehingga perlu survey tipe dan jumlah kapal yang keluar-masuk Pelabuhan
kondisi meteorologi terutama arah dan kecepatanangin,
kondisi laut meliputi batimetri, oseanografi terutamaarah dan tinggi gelombang
4dari berbagai sumber
LAY-OUTALUR PELAYARAN
Ada beberapa daerah yang dilewati selama perjalanan kapal yaitu :
Alur masuk menuju kolam
Kolam Pelabuhan
PengarahDaerah Stabilisasi
Daerah Perlambatan
Turning Basin
Daerah pendekatan
Daerah tunggu kapal
Daerah tunggu kapal
6dari berbagai sumber
Contoh Alur Pelayaran Pelabuhan Jurong, Singapore
7dari berbagai sumber
Pemecah Gelombang
Turning Basin
Kolam Labuh
Alur PelayaranMenuju Kolam Labuh
Saluran Pendekatan
Contoh Alur Pelayaran
8dari berbagai sumber
Gerak Kapal M A S U K Pelabuhan
9dari berbagai sumber
Gerak Kapal K E L U A R Pelabuhan
10dari berbagai sumber
Macam Alur Pelayaran
ALUR PELAYARAN ALAMIContoh: alur sungai, alur diantara pulau (selat), alur diantara beberapa pulau gosong karang
ALUR PELAYARAN BUATANAnjir (Pulau Kalimantan), Terusan (Panama, Suez), Alur pelayaran yang dibuat dengan mengeruk
11dari berbagai sumber
Faktor-faktor Pengaruh Pemilihan Karakteristik Alur Masuk Ke Pelabuhan:
Keadaan trafik kapal
Keadaan geografi dan meteorologi di daerah alur
Sifat-sifat fisik dan variasi dasar saluran
Fasilitas-fasilitas atau bantuan-bantuan yang diberikan pada pelayaran.
Karakteristik maksimum kapal-kapal yang menggunakan pelabuhan
Kondisi pasang surut, arus dan gelombang
12dari berbagai sumber
Keuntungan alur masuk ke pelabuhan yang lebar dan dalam
Jumlah kapal yang dapat bergerak tanpa tergantung pada pasang surut akan lebih besar.
Berkurangnya batasan gerak dari kapal-kapal yang mempunyai draft besar.
Dapat menerima kapal yang berukuran besar masuk ke pelabuhan
Mengurangi waktu tunggu kapal yang hanya dapat masuk ke pelabuhan pada waktu air pasang
Mengurangi waktu transito barang-barang
13dari berbagai sumber
Alur pelayaran harus dibuat selurus mungkin,
Arah alur pelayaran dibuat sedemikian rupasehingga searah dengan arah angin dangelombang dominan.
Pada alur pelayaran dekat alur masuk dibuatbersudut tertentu ( 300 – 600) terhadap arah angindan gelombang dominan,
Apabila keadaan memungkinkan, alur masukdibuat lurus
Yang Harus Diperhatikan Dalam Perencanaan Arah Alur Pelayaran, Yaitu :
14dari berbagai sumber
Meskipun lebih baik mempunyai alur yang lurus, pembuatan tikungansering kali diperlukan dalam perencanaan layout dermaga dankebutuhan untuk ketenangan kolam pelabuhan.Satu garis lengkung akan lebih baik daripada sederetan belokan kecil
Dalam pembuatan tikungan, sudutpersinggungan dari garis tengahalur harus tidak boleh lebih dari30o atau radius lengkung sekitar 4 kali atau lebih dari panjangkeseluruhan kapal
Tikungan pada Alur Pelayaran:
15dari berbagai sumber
Panjang alur pelayaran dari alur masuk sampai dengan KolamPelabuhan atau tempat tambat untuk jangkar, berdasarkanpotensial setiap kapal.
Kapal yang masuk Pelabuhan tanpa bimbingan kapal penarik(kapal tandu) dengan kecepatan relatif tinggi (6 knot), akanmenempuh 4 kali panjangnya sampai benar-benar berhenti.
Dengan adanya penambahan panjang kapal dan jarak berhentimaka panjang alur dari alur masuk sampai dengan kolam atautempat tambat memerlukan lebih
Panjang Alur Pelayaran:
16dari berbagai sumber
KEDALAMANALUR PELAYARAN
cukup besar untuk memungkinkan pelayaran pada muka air terendah (LWL) dengan kapal bermuatan maksimum atau memperhatikan jarak toleransi dari gerakan kapal yang disebabkan olehgelombang, angin dan arus
Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal harus:
18dari berbagai sumber
Kedalaman alurpelayaran secaraumum dapatditentukan sbb :
Kedalaman air di alur pelayaran yang ideal harus:
H
H
h
Hh
Daerah pendekatanh = 0
Alur masuk0 < h < H dan h/H < 0.4
Saluranh > H
19dari berbagai sumber
Pemecah Gelombang
Turning Basin
Kolam Labuh
Alur PelayaranMenuju Kolam Labuh
Saluran Pendekatan
Contoh Alur Pelayaran
20dari berbagai sumber
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb :
H = d + G + R + P + S + K
h = kedalaman air diukur dari LWL (LWS)d = draft kapalG = Gerak vertikal kapal karena gelombang dan squatR = Ruang kebebasan bersih minimum adalah 0,5 m untuk dasar laut berpasir dan 1,0 untuk dasar karangP = Ketelitian pengukuranS = Pengendapan sedimen antara dua pengerukanK = toleransi pengerukan
d
Ruang kebebasanbruto
P
S
K
Elevasi pengerukan alur
LWS
Elevasi dasarAlur nominal
Sq
h
w
C
G
R
Sd
Ir
21dari berbagai sumber
Kedalaman alur pelayaran secara umum dapat ditentukan sbb :
h = d + W + Sq + C + Sd + Irh = kedalaman air diukur dari LWL (LWS)d = draft kapalSq = Penurunan kapal karena squatC = keel clearance (jarak amankapal) atau ruang kebebasan yang diperlukan kapal untuk bergerak sesuai dengan rencanaSd = Kedalaman tambahan yang disediakan untuk pengendapan sedimen (0.5 – 2.0 m)Ir = Iregularitas akibat pelaksanaan pengerukan termasuk ketidaktelitian pengukuran dan toleransi pengukuran (0.5 – 2.0 m)Rkb = Ruang kebebasan bruto
d
Ruang kebebasanbruto
P
S
K
Elevasi pengerukan alur
LWS
Elevasi dasarAlur nominal
Sq
h
w
C
G
R
Sd
Ir
Rkb = W + Sq + C 22dari berbagai sumber
PENGARUHGERAKAN KAPAL
K A P A L
24dari berbagai sumber
S Q U A TAdalah pertambahan draft kapal terhadap muka air yang disebabkan oleh kecepatan kapal. Diperhitungkan berdasarkan dimensi dan kecepatan kapal serta kedalaman air.
Sq
Sq = Squat∆ = volume air yang dipindahkan (m3)Lp = panjang kapal pada permukaan air (m)Fr = Bilangan Froude V = Kecepatan kapal (m/s)g = Percepatan gravitasi (m/s2)h = kedalaman air 25dari berbagai sumber
Gerak Kapal Akibat Pengaruh Gelombang
Gerakan kapal relatif terhadap posisinya pada saat tidak bergerak di air diam adalah paling penting didalam perencanaan alur pelayaran dan mulut pelabuhan.Gerakan vertikal kapal digunakan untuk menentukan kedalaman alur,Gerakan horizontal kapal terhadap sumbu alur untuk menentukan lebar alurBeberapa gerakan kapal karena pengaruh gelombang, yaitu heaving (angkatan), pitching (anggukan), rolling ( oleng), swaying ( goyangan), surging (sentakan) dan yawing (oleng kesamping).Kenaikan draf kapal yang disebabkan oleh gerakan tersebut kadang-kadang sangat besar misalnya pada kapal-kapal yang besar, pengaruh rolling sangat besar, terutama bila frekwensi rolling kapal sama dengan frekwensi gelombang
26dari berbagai sumber
Gerak Kapal Akibat Pengaruh Gelombang
Pengaruh rolling terhadap pertambahan draft kapal sangat besar, contoh:Kapal tanker lebar 60 m, oleng membentuk sudut 30, maka pertambahan draft-nya adalah 1.6 m
pertambahan draft =27dari berbagai sumber
Pengaruh Gerakan Kapal Terhadap Kebutuhan Kedalaman
Di laut terbuka, kondisi gelombang besar dan kecepatan kapal besar, ruang kebebasan bruto = 15% draft kapal rencanaDi daerah ruang tunggu kapal, kondisi gelombang besar, ruang kebebasan bruto = 15% draft kapal rencanaDi alur pelayaran luar kolam pelabuhan, kondisi gelombang besar, ruang kebebasan bruto = 15% draft kapal rencanaDi alur pelayaran yang tidak terbuka terhadap gelombang (laut bebas), ruang kebebasan bruto = 10% draft kapal rencanaDi kolam pelabuhan yang relatif terlindung, ruang kebebasan bruto = 7% draft kapal rencana
Bruun (1981) memberikan ruang kebebasan bruto (W + Sq + C) untuk berbagai kondisi gelombang:
28dari berbagai sumber
LEBARALUR PELAYARAN
Lebar, kecepatan dan gerakan kapal, Trafik kapal, apakah alur direncanakan untuk satuatau dua jalurKedalaman alurStabilitas tebing alurAngin, gelombang, arus dan arus melintang dalamalur
Lebar alur tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
30dari berbagai sumber
Untuk lebar alur pelayaran satu jalur (tidak ada persimpangan) adalah tiga sampai empat kali lebar kapal, sedangkan untuk lebar alur dengan dua jalur (ada persimpangan) adalah enam sampai tujuh kali lebar kapal.
Lebar alur ditetapkan dengan berdasarkan pada lebar kapal:
B
1,8 B1,5 B1,5 B
4,8 B
B
1,8 B1,0 B1,5 B
B
1,8 B1,5 B
7,6 B
31dari berbagai sumber
Cara lain untuk menentukan lebar alur ( OCDI, 1991), yaitu :
Panjang Alur Kondisi Pelayaran Lebar
Kapal sering bersimpangan 2 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal sering bersimpangan 1.5 Loa
Kapal tidak sering bersimpangan Loa
Relatif panjang
Selain dari alur
diatas
32dari berbagai sumber
KOLAM LABUH
Kolam pelabuhan merupakan perairan yang berada di depan dermaga dimana kapaldapat berlabuh untuk melakukan kegiatanbongkar muat barang, pengisian ulangbahan bakar dan air bersih, perbaikan, danlain-lain.
34dari berbagai sumber
Perairan harus cukup tenang, yaitu daerah yang terlindung dariangin, gelombang, dan arus sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan kapal di pelabuhan tidak terganggu.Lebar dan kedalaman perairan disesuaikan dengan fungsi dankebutuhan.Kapal yang bersandar memiliki kemudahan bergerak (maneuver).Areal harus cukup luas sehingga menampung semua kapal yang datang berlabuh dan kapal masih dapat bergerak dengan bebas.Radius harus cukup besar sehingga kapal dapat melakukan gerakanmemutar dengan leluasa dan sebaiknya memiliki lintasan gerakanmemutar melingkar yang tidak terputus.Perairan cukup dalam supaya kapal terbesar masih dapat masuk saatkondisi muka air surut terendah.
Syarat Kolam Pelabuhan
35dari berbagai sumber
• Panjang kolam tidak kurang dari panjang total kapal (Loa) ditambah dengan ruang yang diperlukan untuk penambatanyaitu sebesar lebar kapal.
• Apabila dermaga digunakan untuk tambatan tiga kapal ataukurang, lebar kolam di antara dermaga adalah sama denganpanjang kapal (LOA). Sedangkan dermaga untuk empat kapalatau lebih, lebar kolam adalah 1,5 LOA.
Panjang dan Lebar Kolam Pelabuhan
36dari berbagai sumber
Luas kolam putar yang digunakan untuk mengubah arahkapal minimum adalah luasan lingkaran dengan jari-jari1,5 kali panjang kapal total (Loa) dari kapal terbesar yang menggunakannya. Apabila perputaran kapal dilakukandengan bantuan jangkar atau menggunakan kapal tunda, luas kolam putar minimum adalah luas lingkaran denganjari-jari sama dengan panjang total kapal (Loa).
Luas kolam putar
37dari berbagai sumber
Luas kolam untuk Tambatan
PENGGUNAAN TIPE TAMBATAN TANAH DASAR ATAU
KECEPATAN ANGIN
JARI-JARI (m)
Penungguan di lepas
pantai atau bongkar
muat barang
Tambatan bisa
berputar 3600
Pengangkeran baik LOA + 6H
Pengangkeran jelek LOA + 6H + 30
Tambatan dengan dua
jangkar
Pengangkeran baik LOA + 4,5 H
Pengangkeran jelek LOA + 4,5 H +
30
Penambatan selama
ada badai
Kecepatan angin 20
m/s
LOA + 3 H + 90
Kecepatan angin 30
m/s
LOA + 4 H +
14538dari berbagai sumber
Kedalaman Kolam Pelabuhan harus diperhitungkan berdasarkan
Bathimetri perairanElevasi muka air laut rencana berdasarkan pasangsurutKondisi angin di lokasi perairanArah, kecepatan, dan tinggi gelombang di lokasiperairanArah dan kecepatan arusUkuran kapal rencana yang akan masuk ke pelabuhan
39dari berbagai sumber
Dimana:D = kedalaman kolam pelabuhan
(ditinjau dari muka air surutterendah)
d = draft kapal terbesar saatkeadaan muat penuh (full load)
C = keel clearance (jarak amankapal)
Vs = gerakan vertikal kapal akibatgelombang (Vgel) dan squat (ayunan kapal vertikal)
Dengan memperhitungkan gerak osilasi kapal karena pengaruh alam yaitugelombang, angin dan arus pasang surut, kedalaman kolam pelabuhan adalah1.1 kali draft kapal pada muatan penuh di bawah elevasi muka air rencanaatau:
Kedalaman Kolam Pelabuhan
D = d + Vs + C
40dari berbagai sumber
Kedalaman Kolam Pelabuhan (OCDI, 2002)
41dari berbagai sumber
dari berbagai sumber 42
Soal Latihan
Rencanakan alur pelayaran (gambarkan potongan melintang alur yang diperlukan) pada suatu pelabuhan yang mempunyai data-data sbb:
Data Kapal Barang
Data-data lain
Kapal bobot 10.000 DWT, intensitas tinggiKapal bobot 15.000 DWT, intensitas sedangKapal bobot 20.000 DWT, intensitas sangat rendah
Gerakan kapal akibat gelombang = 30 cmRuang bebas yang diperlukan oleh kapal = 100 cmHWL = +3.0 mLWL = +0.0 mDasar perairan = -2.0 mPenurunan kapal akibat squat = 20 cm
TERIMA KASIH
43dari berbagai sumber
dari berbagai sumber 44