8/20/2019 Tea Time Stress Control
1/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
2/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
3/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
4/35
“ Jangan meremehkan hal-hal kecil.Hal-hal besar hanya bisa tercapaidengan mencapai hal-hal kecil itu
terlebih dahulu ” (Merry Riana)
8/20/2019 Tea Time Stress Control
5/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
6/35
Penulis : Prita HandissaEditor & Design : Yogi Christianto
No. Buku : 02/FTT/PPM/2015
Buku ini diterbitkan oleh HRD-Penta GroupDiijinkan dikutip atau diperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini.
Seluruh kritik & saran dapat disampaikan melalui [email protected]
8/20/2019 Tea Time Stress Control
7/35
“ Happiness is a Choice“
8/20/2019 Tea Time Stress Control
8/35
“ Sebuah masalah yang sama bisaterasa berat untuk satu orang & terasa
ringan untuk orang lainnya. Semuatergantung pikiran kita. “
(Merrry Riana)
8/20/2019 Tea Time Stress Control
9/35
DAFTAR ISI Halaman
LATAR BELAKANG .......................................................................................................................BAB I PENGERTIAN STRES .........................................................................................................BAB II MANAJEMEN STRES ........................................................................................................BAB III PEMBAHASAN .................................................................................................................DID YOU KNOW.............................................................................................................................BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................DAFTAR PUSTAKA
1247
1519
8/20/2019 Tea Time Stress Control
10/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
11/35
DAFTAR PUSTAKA Bob Losyk. 2005. Kendalikan Stres Anda. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri abadi.
P. Robibins, Stephen dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi.
Jakarta : Salemba Empat
Radhen,Rumah. “Pengertian Stres dan Jenis-jenis stres”. 2014. https://
rumahraden.wordpress.com/materi-kuliahku/semester-iii/perilaku-dalam-berorganisasi/pengertian-stres-dan-jenis-jenis-stres.html
Gabriela,Gaby. “Stress Kerja”. 2015. http://gnomepath.blogspot.co.id/2015/09/stress-kerja.html
20
8/20/2019 Tea Time Stress Control
12/35
“Berpikir positif adalah pekerjaan
yang mudah, yang Anda perlukanhanyalah ‘jangan berpikir negatif’’ (Merry Riana)
8/20/2019 Tea Time Stress Control
13/35
LATAR BELAKANG Banyak di jumpai di dalam kehidupan sehari-hari bahkan di dalam pekerjaan
beberapa orang yang mengalami stress. Pekerjaan yang terlalu sulit serta keadaan seki-
tar yang menuntut secara berlebihan juga akan dapat menyebabkan stres dalam beker-
ja di beberapa Perusahaan. Banyak orang belum mengetahui arti stress itu sendiri, apa
dampaknya, apa penyebabnya, dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebenarnya
cukup banyak cara mengatasi stress, hanya saja orang-orang langsung menanggap-
inya dengan rasa panik sehingga stress itu terus meningkat. Beristirahat sejenak dari
rutinitas pekerjaan yang menekan. Merelaksasikan diri sangat diperlukan, melakukan
perjalanan liburan dengan keluarga/teman, atau menonton lm contohnya di jaman
modern seperti sekarang ini banyak lm-lm yang tersaji dengan tema dan cerita yang
beragam semua itu ditunjukan agar menarik perhatian dan menghibur masyarakat,
hiburan sangat membantu dalam mengurangi stress.
Hal dasar dalam mengatasi stress adalah diri sendiri tanpa adanya pembawaan
diri yang baik dan positif dalam menghadapi sebuah masalah stress itu akan terus me-
ningkat bahkan bisa jadi dalam tahap yang tidak dapat teratasi. Stress itu datang dari
sebuah pemikiran yang menggangu, emosional, berawal dari perasaan hati yang tidak
menerima. Stress tidak dapat disembuhkan dengan obat, melainkan diri sendiri yang
bisa mengubah stress itu menjadi sebuah hal positif dan tidak lupa berdoa kepada Tu-
han Yang Maha Esa bersyukur kepadaNYA dengan apa yang diterima.
1
8/20/2019 Tea Time Stress Control
14/35
“Jangan bilang “Ya Tuhan, akupunya masalah besar!”, tapi katakan “Hai
masalah, aku punyaTuhan YANG MAHA BESAR! “
(Merry Riana)
8/20/2019 Tea Time Stress Control
15/35
KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa Stress merupakan suatu keadaan atau kondisi ter-
tekan karena hal yang menuntut berlebihan dan di luar batas kemampuan diri. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui apa itu Manajemen Stress, selain dapat membantu
dalam mengurangi stress secara tidak langsung dampak manajemen stress tersebut
akan mempengaruhi mental psikologi diri sendiri yang mampu atau sudah terbiasa
menghadapi situasi terberat apapun. Seberat apapun stress itu tergantung pribadi in-dividual masing-masing menanggapinya. Karena Stress datang dari sebuah pikiran
yang mengganggu dan menjadi beban diri, jika kita bisa menguasai dan menanggap-
inya dengan Berpikir Positif kelak stress seberat apapun akan dapat ditangani den-
gan mudah. Selain itu Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa juga sangat diperlukan,
karena dengan berdoa perasaan dan pikiran akan tenang dan merasakan beban yang
sedang dihadapi berkurang.
BAB IV PENUTUP
19
8/20/2019 Tea Time Stress Control
16/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
17/35
Stress dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan cemas, dan tegang.
Dalam bahasa sehari-hari stress dikenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut
individu untuk melakukan penyesuaian.
Menurut Seyle, Stress adalah respon non spesik dari badan terhadap setiap
tuntutan yang dibuat atasnya. Reaksi pertama terhadap setiap jenis stress adalah kece-
masan. Selanjutnya, kecemasan itu akan diikuti oleh tahap perlawanan dan pengerah-
an kimiawi dari sitem pertahanan tubuh. Bila ancaman terjadi secara berkepanjangan,
maka tubuh akan kehabisan energy untuk melawan ancaman itu dan system pertah-
anan tubuh akan berkurang. Seyle menanamkan proses ini dengan sindrom adaptasi
umum (General Adaptation Syndrome). Stress tidak hanya merupakan pembunuh,
Seyle menekankan, tetapi ia juga merupakan kekuatan merusak yang drastic. Tiap
orang memiliki perlawanan herediter yang berbeda-beda untuk melawan stress, tetapi
sekali adaptasi energI seorang habis terkuras, maka tidak ada jalan untuk mengemba-
likan lagi. Menurut Selye mempelajari akibat yang diperoleh bila stress terus – menu-rus muncul. Ia mengembangkan istilah General Adaptation Syndrome (GAS) yang ter-
diri atas rangkaian tahapan reaksi siologis terhadap stress yaitu :
a. Fase reaksi yang mengejutkan (alram reaction)
Pada fase ini individu secara siologis merasakan adanya ketidak beresan
seperti jantungnya berdegup, keluar keringat dingin, muka pucat, leher tegang. Nadi
bergerak cepat, dsb. Fase ini merupakan pertanda awal orang terkena stress.
BAB IPENGERTIAN STRESS
2
8/20/2019 Tea Time Stress Control
18/35
b. Fase perlawanan (Stage of resistence)
Pada fase ini tubuh membuat mekanisme perlawanan pada stress, sebab pada
tingkat tertentu, stress akan membahayakan. Tubuh dapat mengalami disfungsi, bila
stress dibiarkan berlarut – larut. Selama masa perlawanan tersebut, tubuh harus cu-kup tersuplai oleh gizi yang seimbang, karena tubuh sedang melakukan kerja keras.
c. Fase keletigan (Stage of Exhaustion)
Fase disaat orang sudah tak mampu lagi melakukan perlawanan. Akibat yang
parah bila seseoran sampai pada fase inni adalah penyakit yang dapat menyerang ba-
gian – bagoan tubuh yang lemah.
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit.
Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormon adrenaline yang berfungsi untuk
mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres ringan
yang berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir
dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari
– hari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam ke-
hidupan yang biasanya memobsankan dan rutin. Tetapi stres yang terlalu banyak dan
berkelanjutan, bila tidak ditanggulagi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Dari sebuah kesimpulan Stress adalah ketidaksesuaian antara situasi yang di
inginkan dimana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan
individu untuk memenuhinya yang dinilai potensial tidak terkendali atau melebihi ke-
mampuan individu, jadi stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang bisa
disebabkan oleh tuntutan sik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang ber-
potensi merusak dan tidak terkontrol.
3
8/20/2019 Tea Time Stress Control
19/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
20/35
17
Dengan prestasi tersebut, Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda mo-tor, dan berhasi menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D, setelah mem-
buat mesin A, B, dan C. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2 tak dengan 98 cc dan
kecepatan maksimum hanya 50 km/jam.
Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah nansial
bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat na-
mun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirin-
ya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis
Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.
Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan ke-
inginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-
produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahandunia.
”Banyak orang hanya melihat 1 % kesuksesan saya. Tapi, mereka tidak melihat
99% kegagalan saya”. Kata Honda. Honda membuktikan bahwa sukses buan karena
kita memiliki IQ yang jenius tapi karena kegigihan yang kita lakukan. Jangan mudah
menyerah ketika mengalami kegegalan
8/20/2019 Tea Time Stress Control
21/35
“ Do your best at every opportunitythat you have “
8/20/2019 Tea Time Stress Control
22/35
BAB IIMANAJEMEN STRES
4
Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memi-
liki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.
Istilah manajemen stress merujuk pada identikasi dan analisis terhadap
permasalahan yang terkait dengan stress dan aplikasi berbagai alat teraupetik untuk
mengubah sumber stress atau pengalaman stress (Cotton dalam intan 2012). Berbeda
dengan Cotton, smith (dalam Riskha 2012) mengdenisikan manajemen stress sebagaisuatu keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi, mencegah,
mengelola, dan memulihkan diri dari stress yang dirasakan karena adanya ancaman
dan ketidakmampuan dalam coping yang dilakukan. Lain halnya Munandar (2001)
mengdenisikan manajemen stress sebagai usaha untuk mencegah timbulnya stress,
meningkatkan ambang stress dari individu dan menampung akibat siologikal dari
stress.
Manajemen stress bisa dilakukan dengan menerapkan beberapa teknik. Dalam
dunia psikiatri teknik mengolah stress tersebut dikelompokkan ke dalam empat metode
yakni kerekayasaan organisasi, kerekayasaan pribadi, teknik penenangan pikiran serta
teknik penenangan melalui aktivitas sik. Manajemen stress ini erat kaitannya dengan
istilah “Flight or Fight”. Flight berarti menanggalkan kondisi yang menekan mental
sedangkan Fight adalah melawan dengan baik kondisi tersebut. Opsi Fight ini yang
kemudian bermuara pada manajemen stress.
8/20/2019 Tea Time Stress Control
23/35
16
ores dinding slinder. Akhirnya ia datang ke Sekolah Tinggi Hamamatsu jurusan mesin,
dan diberitahu bahwa ada campuran lain yang diperlukan untuk membuat ring piston,
diantaranya silikon. Dengan informasi yang ia terima, akhirnya ia punya tekad yang
bulat untuk melanjutkan sekolah, walaupun saat itu Soichiro sudah berumur 28 tahun.
Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaan-
nya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir
menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah
Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun
tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan
pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempatterbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawan-
nya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal
Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya
hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota.
Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Sepeda Motor Pertama Honda
Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi
yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya
untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya me-
masang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang
menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon
yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Com-
pany dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan
Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.
8/20/2019 Tea Time Stress Control
24/35
15
Pada usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di
Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap
pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam
bidang mesin. Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya
senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu.
Pada umur 18 tahun, ia pergi ke kota Marioka untuk membetulkan mesin mo-
bil. Karena masih muda, sampai-sampai penjemput keheranan. “Tuan bengkel Art-
nya sedang ke toilet ya?” tanya salah satu dari dua orang penjemput, karena sangat
tidak percaya yang ia jemput hanyalah anak muda berumur belasan tahun. “Sayalah
yang anda maksud, terima kasih sudah menjemput saya” jawab Soichiro santai. Hihi-
hi.. lucu juga kalau melihat wajah kedua penjemput itu. Ketakjuban para teknisi tidak
sampai disitu, saat ia mulai membongkar mobil pun, banyak yang tak percaya ia bisa
memasangnya kembali. Tapi ternyata, ia berhasil membetulkan mobil tersebut. Den-
gan prestasinya tersebut, pada usia 22 tahun ia sudah menjadi kepala bengkel Art, dan
dipercaya untuk membuka cabang di kota Hamamatsu.
Pada kurun waktu 3 tahun, Soichiro membuat veleg mobil yang terbuat dari
besi. Di masa itu, veleg mobil terbuat dari kayu, sehingga jika digunakan dalam jangka
waktu yang lama, poros veleg tersebut akan longgar. Pada tahun 1933, ternyata Soi-
chiro sudah mulai membuat mobil balap dengan tangannya sendiri, yang ia namakan
Curtis. Nama Curtis diambil dari nama mesin yang ia gunakan, mesin pesawat jenis
Curtis A1. Dengan mobil buatannya, ia pernah menjuarai balapan tetapi hanya sebagai
navigator, bukan sebagai pembalap.
Dari Piston Ring ke Motor
Pada tahun 1934, Soichiro berencana membuat mobil sendiri. Bukan mengam-
bil mesin mobil dari merek-merek terkenal di masa itu. Niat itu pun ia jalani dengan
terlebih dahulu membuat ring piston. Di tahun 1935, tepat disamping bengkel Art ia
membuat papan nama Pusat Penelitian Ring Piston Art.
Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena ia sama sekali tak mengertimasalah pencampuran logam. Karena ring piston buatannya selalu patah atau mengg-
8/20/2019 Tea Time Stress Control
25/35
5
Teknik pertama dalam manajemen stress adalah Kerekayasaan organisasi.
Adalah usaha untuk mengubah lingkungan kerja dengan tujuan untuk membuatnya
lebih nyaman dan menyenangkan. Hal yang perlu diubah adalah faktor-faktor yang
berpotensi sebagai pembangkit stres. Secara kuantitatif banyaknya kegiatan dapat di-
kurangi, misalnya dengan penambahan tenaga kerja. Sedangkan secara kualitatif dapat
dikurangi derajat kemajemukan keterampilan yang diperlukan termasuk di dalamnya
pengurangan tanggung jawab. Menurut Elkin dan Rosch, sejumlah strategi menguran-
gi stress dengan mendesain ulang tugas, merancang lingkungan kerja yang bersaha-
bat, membuat jadwal kerja eksibel, mendorong manajemen partisipatif, membangun
tujuan-tujuan, memberikan dukungan sosial serta umpan balik dan masih banyak lagi
lainnya.
Sementara itu yang kedua adalah kerekayasaan kepribadian merupakan
strategi yang digunakan dalam upaya untuk menimbulkan perubahan-perubahan ter-
kait kepribadian individu. Tujuannya untuk mencegah timbulnya stres sehingga am-
bang stres bisa lebih ditingkatkan. Perubahan-perubahan yang dituju mencakup pen-
getahuan, kecakapan, keterampilan dan nilai-nilai yang mempengaruhi persepsi dan
sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya. Program pelatihan keterampilan merupak-an salah satu strategi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja sehingga timbul
rasa percaya diri akan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya.
Teknik ketiga adalah penenangan pikiran. Teknik ini bertujuan mengurangi
kegiatan pikiran, yaitu proses berpikir dalam bentuk merencana, mengingat, berimaji-
nasi, menalar secara bersinambungan kita lakukan dalam keadaan bangun, dalam ke-
adaan sadar. Jika berhasil mengurangi kegiatan pikiran, rasa cemas dan khawatir akan berkurang, kesigapan umum untuk bereaksi akan berkurang sehingga pikiran menjadi
tenang dan stres pun berkurang. Penenangan pikiran ini bisa dilakukan dengan cara
meditasi, yoga, berdzikir, pelatihan relaksasi autogenic, pelatihan relaksasi neuromus-
cular dan lain-lain.
Metode terakhir dalam lingkup manajemen stress adalah teknik penenangan
melalui aktivitas sik. Tujuan teknik penenangan melalui aktivitas sik adalah untukmenghamburkan atau untuk menggunakan sampai habis hasil-hasil stres yang diprod-
8/20/2019 Tea Time Stress Control
26/35
6
uksi oleh ketakutan dan ancaman, atau yang mengubah sistem hormon dan saraf kita
ke dalam sikap mempertahankannya. Manfaat yang kedua dari aktivitas sik adalah
bahwa ia menurunkan reaktivitas kita terhadap stres di masa mendatang dengan cara
mengkondisikan relaksasi. Aktitas sik semacam olahraga terbukti membantu kita
agar lebih kebal terhadap stress.
Stress adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Stress
dapat bermula dari alarm yang mengagetkan Anda di bangun tidur, macet di jalan,
klakson mobil, tekanan kerja di kantor, tuntutan beban hidup yang semakin tinggi,
berita yang tidak menyenangkan di televisi, sampai mungkin konik di rumah tangga
Anda. Apapun bisa menjadi sumber stress.
Namun, di balik fenomena stress yang tampaknya sepele dan merupakan hal
yang lumrah dialami oleh setiap orang, terdapat dampak yang berbahaya. Berbagai
penelitian telah membuktikan bahwa:
1.Stress adalah penyebab dari 70-95% penyakit. (Sumber: American Academy
of Family Physicians)
2.Stress dapat menciutkan otak. (Sumber: Yale University School of Medicine)
3.Stress menurunkan esiensi. (Sumber: University of Arizona)
4.Stress dapat merusak gen. (Sumber: Dr. Shigeo Haruyama – The Miracle of
Endorphin)
8/20/2019 Tea Time Stress Control
27/35
DID YOU KNOW
Saichiro Honda, mungkin sebagian dari kita belum mengetahui siapa itu
Saichiro Honda, namun jika kita sekilas melihat dari namanya saja mungkin kita su-
dah bisa menebak siapa dia. Ya! dia adalah penemu mesin honda yang perkembangan
nya hingga sekarang ini menjadi salah satu pabrikan otomotif terbesar di dunia. Kita
mungkin mengenal karya-karya yang dihasilkan Saichiro Honda namun bagaimana
cara nya ia bisa menjadi seperti sekarang ini kita mungkin belum mengetahuinya,
bagaimana ia melewati masa-masa yang sangat sulit, bagaimana ia melewati tekanan-
tekanan hidup, bagaimana ia bisa mengontrol tingkat stres nya sehingga ia mampu
melewati setiap rintangan sehingga karya-karyanya bisa kita gunakan hingga sekarang
ini. Semoga kisah dari Sachiro Honda ini bisa menjadi inspirasi bagi setiap orang yang
membaca buku ini.
Bernama lengkap Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada
17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda dan Mika. Adalah anak sulung dari
sembilan bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan bertempat tinggal
di daerah yang terpencil yang jauh dari keramaian. Ayahnya Gihei Honda bekerja seb-
agai seorang tukang besi. Ketertarikan Honda dalam dunia mesin sudah terlihat ketika
dirinya masih kecil. Dia bahkan mampu berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati
kinerja suatu mesin. Pada usia 8 tahun, ia rela bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk
melihat pesawat terbang. Ia sangat hobi mengamati mobil yang melintas di jalanan.
Dan pada usia 12 tahun ia sudah menciptakan sepeda motor sederhana dengan model
rem kaki.
14
8/20/2019 Tea Time Stress Control
28/35
8/20/2019 Tea Time Stress Control
29/35
7
BAB IIIPEMBAHASAN
Stress adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan
pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan
oleh individu itu dan hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban
rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan
kurang terkontrol secara sehat.
Stress merupakan hal yang sering di alami seseorang ketika mereka mengha-dapi sebuah tekanan dan tuntutan yang melebihi batas kemampuan mereka. Stress
dapat mempengaruhi kinerja seseorang, pola pikir, bahkan bersikap. Masih banyak
orang kurang mengetahui apa arti stress itu sendiri. Stress selalu di konteks kan pada
hal yang negatif padahal stress dapat dikategorikan sebagai hal yang positif. Berikut
adalah jenis-jenis stress dan penyebab stress itu sendiri :
•Stress Positif
Stress yang mempunyai nilai positif, sebuah keadaan atau tuntutan yang menekan ke-
mampuan seseorang tetapi memicu energi positif yang besar di dalam tekanan terse-
but. Jenis stress seperti ini cukup baik karena menimbulkan semangat individu di
dalam tekanan yang dapat menghasilkan sebuah kepuasan berbeda atau mutu peker-
jaan yang baik karena usaha dalam tekanan tersebut.
8/20/2019 Tea Time Stress Control
30/35
•Stress Kimiawi
Merupakan stress yang ditimbulkan oleh beberapa reaksi dari konsumsi alkohol, ro-
kok, makanan dan minuman berpengawet yang dikonsumsi secara rutin.
•Stress Fisik
Merupakan stress yang disebabkan oleh berbagai keadaan sik, seperti suhu yang ter-
alu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar matahari yang terlalu menyengat,
kecelakaan, posisi yang tidak tepat saat tidur atau terlalu lama beraktivitas di depan
computer.
•Stress Emosional
Stress yang disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidakmampuan
kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial bu-
daya, atau faktor keagamaan. Stress ini tidak dapat disembuhkan dengan obat medis,
karena stress ini berhubungan dengan rasa marah atau frustasi yang seringkali men-
imbulkan stress.
•Distress Internal
Ini adalah tipe stress yang buruk. Distress merupakan tipe stress negatif hasil dari pen-
galaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nya-
man. Pada dasarnya, tubuh menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut
terusik, tubuh pun mengalami distress.
•Distress Akut
Distress akut terjadi ketika seseorang mengalami distress yang dipicu oleh peristiwa
buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stress kronik terjadi ketika seseorang ha-
rus menahan stress dalam waktu yang lama. Kedua tipe stress ini akan memicu tim-
bulnya hiperstress.
8
8/20/2019 Tea Time Stress Control
31/35
13
8/20/2019 Tea Time Stress Control
32/35
mempengaruhi performa kerja sekaligus kesehatan. Jaga lingkungan kerja, terutama
meja, dari tumpukan kertas atau le.
6.Kembangkan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat merupakan kunci untuk bebas stres. Pilihlah makanan dan minuman
yang bisa menurunkan stres yaitu makanan yang banyak mengandung vitamin B dan
berolah raga secara teratur.
7.Tingkatkan Keterampilan
Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari keterampilan baru. Jika merasa kurang
mampu berkomunikasi, kita bisa mempelajarinya melalui buku-buku atau latihan
kepemimpinan yang sering diadakan di kota-kota. Peningkatan keterampilan akan
membuat kita menjadi karyawan yang lebih berharga.
8.Lupakan Pekerjaan Saat Libur
Membawa laptop saat liburan keluarga? Tinggalkan saja kebiasaan itu. Liburan sebai-
knya benar-benar digunakan untuk istirahat. Berlibur atau santai bukan berarti mem-
buang waktu. Selain mmeberikan energi tambahan yang akan membuat diri lebih kre-
atif, berlibur bersama akan mempererat hubungan dengan keluarga.
9.Cari Kegiatan atau Hobi
Bekerja memang penting, dan dengan sekaligus mendapat lahan untuk aktualisasi diri.
Tapi di luar pekerjaan, masih banyak kegiatan lain yang dapat menimbulkan perasaan
berguna bagi diri sendiri. Hobi menjadi satu alternatif untuk mengurangi stres den-
gan mengikuti kegiatan atau hobi di luar pekerjaan, stres di tempat pekerjaan akan
berkurang. Kita dapat menyakinkan diri bahwa walaupun tidak bisa memperbaiki
keadaan di tempat kerja, kita bisa mengendalikan hal-hal penting lainnya dalam ke-
hidupan kita. Perasaan mampu mengendalikan kehidupan kita sendiri adalah harta
tak ternilai.
12
8/20/2019 Tea Time Stress Control
33/35
9
•Hipostress
Tipe stress ini merupakan stress yang merasakan “ketidak adaan” stress, tetapi bisa
juga diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostress mung-
kin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apapun. Hi-postress dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
•Eustress
Eustress merupakan stress yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh men-
jadi lebih waspada. Eustress membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk mengha-
dapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stress ini dapat membantu
memberi kekuatan dan menentukan keputusan (Menemukan solusi untuk masalah).
Sumber-sumber potensi stress :
Faktor Lingkungan
Selain mempengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan
juga mempengaruhi tingkat stress para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam
siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya ketika kelangsungan pe-
kerjaan terancam maka seorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
Faktor Organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stress. Tekanan untuk
menghindari kesalahan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban
kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja
yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.
Faktor Pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta
kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
8/20/2019 Tea Time Stress Control
34/35
10
Dampak atau gejala-gejala dari stres
1.Gejala fsiologis
menciptakan sebuah perubahan dalam metabolisme tubuh. Meningkatkan detak jan-
tung dan tarikan pernafasan, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala,
dan memicu serangan jantung.
2.Gejala Psikologis
menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek
dari psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stress. Namun stress juga muncul
dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya ketegangan, kecemasan, kejengkelan,
kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
3.Gejala Perilaku
perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, se-
lain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, bicara gagap, serta keg-
elisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.
Cara mengendalikan stress
Cara menghadapi stress pertama-tama mengenali gejala stress itu sendiri, jika salah
satu dari gejala telah di tunjukan jangan bersikap panik tetapi mulailah berpikir jernih,
mencari tahu bagaimana cara mengendalikan stress tersebut. Inilah yang disebut
Manajemen Stress. Menurut Stephen Covey, stress muncul bukan karena beban yang
membuat kita menyuburkan stress tersebut, tetapi lamanya kita memikul beban terse-
butlah yang membuat intensitas stress meningkat, beban itu akan meningkat beratnya.
Sehingga yang harus kita lakukan adalah meninggalkan beban itu secara periodic, agar
kita dapat lebih segar dan mampu membawanya kembali. Jadi, merujuk pada nasehat
covey ini ada baiknya sebelum kita pulang ke rumah dari pekerjaan hari ini, tinggal-
kanlah beban pekerjaan hanya sampai di tempat kerja. Jangan membawa serta pulang
pekerjaan ke tempat istirahat kita bersama orang-orang tercinta yang telah menunggukita di rumah.
8/20/2019 Tea Time Stress Control
35/35
Hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan Stress :
1.Sediakan Waktu Rileks
Stress yang berhubungan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi, daripada memikirkan
beban pekerjaan (tapi tidak ada solusinya), lebih baik digunakan waktu yang terbatas
tersebut untuk melakukan relaksasi seperti meditasi dan yoga.
2.Bersikap Lebih Asertif
Kebanyakan masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya kesempatan untuk mem-
buat perubahan atau keputusan. Karenanya, bicarakan dengan atasan tentang tugas
dan tanggungjawab tambahan yang akan ditangani. Dengan demikian, bisa menentu-
kan pekerjaan yang akan dilakukan dengan cara kerja seperti yang diinginkan perusa-
haan.
3.Bekerja Lebih Esien
Selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas bisa jadi bukan disebabkan tu-
gas yang berlebihan, melainkan menyangkut waktu dan cara mengerjakannya. Untuk
bekerja secara lebih esien, harus terampil menentukan prioritas. Adanya urutan pri-
oritas dapat membantu mengatur strategi.
4.Tingkatkan Energi Dengan Tidur
“Ketika lelah, Anda lebih mudah merasa stress karena hal-hal yang sepele,” demikian
tulis Camile Anthony dalam “The Art of Napping at Work” (1999). Kesalahan juga akan
membuat perhatian Anda menurun sehingga mudah melakukan kesalahan. Dalam ke-
adaan demikian, tidur cukup efektif untuk mengurangi stress. Yang penting, tingkat-
kan energi segera jika sudah merasa terlalu lelah.
5.Atur Lingkungan Kerja
Bagaimana kondisi kerja? Apakah meja kerja berantakan atau ruangan kerja selalu di-
penuhi asap rokok? Hati-hati karena hal-hal yang tampaknya sepele tersebut dapat