i Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Disusun Oleh : BRAMA TRI YOGA ADJI LAKSONO D0205050 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
170
Embed
Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan/Tayangan... · Pemirsa Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI di ... dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ... Mendapat Informasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan
(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa
Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI
di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh :
BRAMA TRI YOGA ADJI LAKSONO
D0205050
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
i
Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan
(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa
Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI
di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh :
BRAMA TRI YOGA ADJI LAKSONO
D0205050
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini disetujui untuk diuji/ dipertahankan di depan panitia ujian skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, 18 Mei 2010
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
(Drs. Haryanto, M. Lib)
NIP. 19600613 198601 1 001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Hari :
Tanggal :
Susunan Panitia Penguji:
1. Drs. Subagyo, SU sebagai Ketua (…......……………)
NIP. 19520917 198003 1 001
2. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si sebagai Sekretaris (…......……………)
NIP. 19570821 198303 2 001
3. Drs. Haryanto, M. Lib sebagai Penguji (…......……………)
NIP. 19600613 198601 1 001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. H. Supriyadi SN, SU
NIP. 19530128 198103 1 001
iv
MOTTOMOTTOMOTTOMOTTO
“Berusahalah Mencintai Apa yang Kamu Miliki,
Karena Apa yang Kamu Cintai belum tentu Kamu Miliki”
(Penulis)
“Hiduplah untuk MEMBERI lebih banyak,
Bukan untuk MENERIMA lebih banyak”
(NN)
“Syukuri apa yang ada,
Hidup adalah anugerah…
Tetap jalani hidup ini,
Melakukan yang terbaik…
Jangan menyerah…”
(D’Masiv)
v
PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan teruntuk:
Ibu dan BapakIbu dan BapakIbu dan BapakIbu dan Bapak
Atas segala kasih sayang yang tak pernah tergantikan
Serta untaian do’a yang tak pernah berhenti mengiringi langkah hidupku
Kakak, Adik dan Keponakanku:Kakak, Adik dan Keponakanku:Kakak, Adik dan Keponakanku:Kakak, Adik dan Keponakanku:
Ikhwan Setya AP
Tri Widyastuti MHP
Fatih Rahadian RR
All All All All My best Friend:My best Friend:My best Friend:My best Friend:
Who give me all things about life, love and solidarity
Wiyono, Sapta Setianingsih, Ranu Ario Kurniawan,
Andika Wisnu Pratama, Nova Ardian Wibowo, Novi Eko Cahyanto
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penyusunan skripsi dengan judul ”TAYANGAN BERITA DAN
KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada
Pemirsa Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI di Kalangan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS)” ini, Insya Allah telah berhasil
diselesaikan dengan baik.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari banyak memperoleh
bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, perkenankan penulis menghaturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Supriyadi SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP UNS dan Drs. Hamid Arifin, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Komunikasi FISIP UNS.
3. Drs. Haryanto, M.Lib, selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran yang sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
vii
4. Ibu dan Bapakku tercinta. Terima kasih atas segala doa, cinta, dan
pengorbanan yang tiada habisnya.
5. Kedua kakakku tercinta, Ikhwan Setya A. P. dan Tri Widyastuti M. H. P.
terima kasih atas dukungan kalian.
6. Semua teman-teman Komunikasi 2005 yang sabar dan mau mengerti aku.
Firman, Wendi, Galih, Pramuji, Yusuf, Atik dan Rafiska. Terima kasih atas
Tabel III.24.b Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk
bersantai dalam 3 klasifikasi kategori................................. 112
Tabel III.25 Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk
memperoleh hiburan............................................................ 113
Tabel III.25.b Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk
memperoleh hiburan dalam 3 klasifikasi kategori.............. 114
Tabel III.26 Kategorisasi tingkat kepuasan yang dicapai responden
setelah menonton Kabar Petang dan Metro Hari Ini........... 115
Tabel IV.1 Kesenjangan Kepuasan Setelah Menyaksikan Kabar
Petang di TV One................................................................ 118
Tabel IV.2 Kesenjangan Kepuasan Setelah Menyaksikan Metro Hari
Ini di Metro TV................................................................... 119
Tabel IV.3 Acara yang lebih unggul dalam memenuhi kebutuhan
responden berdasarkan persentase kesenjangan kepuasan.. 120
xx
DAFTAR SKEMA
Struktur Organisasi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS……………………. 51
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
• Surat keterangan bukti penelitian dari fakultas FISIP UNS
• Kuesioner penelitian
• Data hasil angket kuisioner
xxii
ABSTRAK
Brama Tri Yoga Adji Laksono, D0205050, TAYANGAN BERITA DAN KESENJANGAN KEPUASAN (Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS), Skripsi (S-1), Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni, 2010.
Perkembangan dunia pertelevisian dalam satu dekade terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan dengan lahirnya stasiun televisi baru baik swasta nasional maupun daerah. Dari beberapa stasiun televisi nasional, hanya dua yang memposisikan diri mereka sebagai stasiun televisi yang mayoritas acaranya adalah berita. Kedua stasiun televisi tersebut adalah Metro TV dan TV One. Sebagai stasiun yang bergenre sama, maka keduanya pun saling bersaing satu sama lain. Salah satunya melalui tayangan Metro Hari Ini dan Kabar Petang yang menempati waktu jam tayang sama. Masing-masing tayangan memiliki kelebihan tersendiri yang berbeda dalam menyajikan informasi kepada pemirsa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (gratification sought/GS) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (gratification obtained/GO) responden penelitian, yakni mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009 setelah menonton Kabar Petang dan Metro Hari Ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan Uses and Gratifications dan metode survei. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebar angket kuesioner. Data dari hasil kuisioner kemudian dikoding secara manual lalu diinterpretasikan. Selanjutnya, kesenjangan kepuasan dihitung dengan rumus statistik diskrepansi milik Palmgreen. Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Setelah diadakan penelitian diketahui bahwa terdapat tiga jenis kebutuhan yang mendapat perhatian utama responden, yaitu kebutuhan untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar, kebutuhan untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia secara global, dan kebutuhan untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai masalah. Sedangkan jenis kebutuhan yang kurang mendapat perhatian responden adalah kebutuhan untuk melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi. Sementara itu pada variabel GO diketahui baik Kabar Petang maupun Metro Hari Ini mayoritas mampu memenuhi kebutuhan responden. Hal ini ditinjau dari 12(duabelas) jenis kebutuhan, terdapat 9 jenis kebutuhan yang pemenuhannya termasuk kategori memuaskan. Sedangkan 3 jenis kebutuhan lainnya masuk kategori cukup memuaskan. Ketiga jenis kebutuhan itu adalah kebutuhan untuk melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi, kebutuhan untuk bersantai dan kebutuhan untuk memperoleh hiburan. Dari hasil penghitungan analisis diskrepansi diketahui bahwa media Metro Hari Ini lebih baik dalam hal memenuhi kebutuhan responden dengan angka kesenjangan yang lebih kecil. Karena angka kesenjangan yang lebih kecil menunjukkan angka pemenuhan kebutuhan yang lebih besar. Pada tayangan Kabar Petang angka kesenjangannya sebesar 19,8%, sementara Metro Hari Ini memiliki angka kesenjangan sebesar 11,1%.
xxiii
ABSTRACT Brama Tri Yoga Adji Laksono, D0205050, NEWS AND SATISFACTION DISCREPANCY (Study About Satisfaction Discrepancy of Audience of News KABAR PETANG and METRO HARI INI among Student of Majors of Science of Communications of FISIP UNS), Thesis (S-1), Mass Communication Study Program of Social and Political Science Faculty of Sebelas Maret University, June, 2010.
The development of the television world in the last decade has experienced rapid growth. It is shown by the birth of new private television stations either national or regional levels. From several national television stations, they are two stations were positioning themselves as television stations that the majority of their programs are news. Both television stations are Metro TV and TV One. As a station with the same genre, they were competing with each other. One of them through program of Metro Hari Ini and Kabar Petang which time slot occupying the same time. Each show has a distinct advantages in presenting information to the audiences.
The purpose of this study is to determine the gap between the expected satisfaction (gratification sought / GS) with real satisfaction obtained (gratification obtained / GO) research respondents, they are the students of Communication Sciences Social Politics 2006-2009 UNS, after watching the Kabar Petang and the Metro Hari Ini. This study uses Uses and Gratifications approach and survey methods. The data in this study were obtained by spreading the questionnaire. Data from the questionnaires are coded manually and then being interpreted. Furthermore, the satisfaction discrepancy is calculated using the formula of statistical discrepancy Palmgreen. Discrepancy formula is then operationalized by cross tabulation, in which the items in the GS are crossed with the items in the GO.
After a research shows that there are three types of needs that the main attention of respondents, they are the need to know the various events and conditions relating to the surrounding community, needs to know the various events and conditions associated with the global state of the world, and the need to obtain information concerning various issues. While these types of needs that less attention is the need for respondents to forget their problems. Meanwhile, on the variables GO known to either Kabar Petang or Metro Hari Ini are able to meet the needs of the majority of respondents. It is observed from 12 (twelve) kinds of needs, there are nine types of needs including categories satisfying fulfillment. Meanwhile, three other types of entry requirement is satisfactory category. The third type of requirement is the need to forget their problems, the need to relax and the need to obtain entertainment. From the results of a calculation discrepancy analysis found that Metro Hari Ini is better in terms of fulfilling the needs of respondents with a number of smaller gaps. Because of the smaller gap figures show number greater fulfillment. In the Kabar Petang program shows the gap amounted to 19.8%, while Metro Hari Ini has a number of gap is 11.1%.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi sebagai sebuah media komunikasi massa tentunya sangatlah
dekat dengan kehidupan kita. Dimana saat ini televisi sudah tidak lagi menjadi
sebuah barang mewah yang hanya dimiliki oleh kalangan tertentu. Bila
dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu, perkembangan televisi
sekarang kian pesat baik itu dari segi kuantitas serta kemudahan dalam
mengaksesnya.
Dunia pertelevisian di Indonesia dalam 1 dekade ini mengalami
kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut utamanya terjadi setelah adanya
reformasi nasional tahun 1998 silam. Seiring dengan itu, kebutuhan
masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah.
Seperti kita ketahui, hingga tahun 1998 di Indonesia hanya ada 5 stasiun
TV swasta nasional yaitu RCTI, SCTV, TPI, ANTV dan INDOSIAR.
Sedangkan saat ini stasiun TV swasta nasional yang kita miliki mencapai 10
stasiun. Hal ini terjadi dengan hadirnya Trans TV, Metro TV, TV7 (sekarang
Trans7), Lativi (sekarang TvOne) dan Global TV yang ikut meramaikan
pertelevisian nasional. Jumlah tersebut masih belum termasuk TV milik
pemerintah, TVRI dan juga TV lokal yang ada di daerah/provinsi ataupun TV
komunitas. Jika dihitung seluruhnya, jumlahnya bisa mencapai puluhan.
2
Dari sejak awal lahirnya media pertelevisian di Indonesia, tayangan
berita selalu menjadi perhatian media tersebut untuk menyajikan yang lebih
baik dibanding televisi lain. Apalagi ketika masa orde baru berakhir,
kebutuhan masyarakat akan berita yang aktual dan faktual semakin tinggi.
Sementara setiap stasiun televisi ingin menjadi yang tercepat dan terbaik
dalam melaporkannya.
Bahkan Metro TV yang berdiri sejak tahun 2000 telah
mengidentifikasikan dirinya sebagai TV swasta yang memfokuskan pada
tayangan berita. Dimana Metro TV berangkat dari sebuah media cetak
bernama Media Indonesia, ingin mengukuhkan diri sebagai televisi yang
senantiasa menyampaikan informasi khusunya melalui berita.
Hal tersebut lalu diikuti jejaknya oleh TvOne yang dahulu bernama
Lativi. Seiring dengan adanya kontroversi & larangan mengenai tayangan
mistis dan adegan kekerasan dalam tayangan Smackdown, yang berdampak
pada perilaku anak-anak yang menirunya. Kini TvOne menjadi sebuah televisi
yang memberikan porsi utamanya mengenai berita.
Tayangan berita memang tidak hanya dimiliki oleh kedua stasiun televisi
tersebut. Akan tetapi kedua stasiun tersebut yang paling tampak bersaing,
berangkat dari keduanya yang mempunyai tipikal hampir sama dalam visinya
menjadi sebuah televisi yang mayoritas acaranya adalah berita.
Kali ini penulis mengambil tayangan Kabar Petang dan Metro Hari Ini
sebagai bahan penelitian. Hal ini diambil dengan beberapa alasan, yaitu
sebagai berikut :
3
1. Stasiun televisi penayang merupakan dua stasiun televisi yang paling
besar porsinya menempatkan tayangan berita. Hal ini juga dibuktikan
dengan adanya siaran langsung sesaat ketika sebuah peristiwa besar
tengah terjadi, misalnya melalui Breaking News. Ketika hal tersbut
terjadi maka kedua stasiun ini langsung menunda penayangan program
lain atau justru meniadakannya dan tetap menampilkan Breaking News
dalam durasi yang jauh lebih lama dibanding televisi lain yang lebih
mementingkan tayangan bersifat komersil.
2. Waktu penayangan Kabar Petang dan Metro Hari Ini berada pada jam
yang sama. Dengan demikian semakin menunjukkan bahwa keduanya
saling bersaing antara satu sama lain dan berusaha merebut perhatian
para pemirsa.
3. Kedua tayangan berita berada pada jam yang ideal untuk disaksikan lebih
banyak pemirsa. Dengan memulai siaran pukul 17.30 WIB, merupakan
saat-saat ketika banyak orang telah selesai beraktifitas. Misalnya sekolah,
kuliah, dan bekerja yang ingin mendapatkan informasi tantang apa yang
terjadi pada hari itu baik di sekitarnya maupun Indonesia secara
keseluruhan.
4. Di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi UNS yang menitik beratkan
studinya pada komunikasi massa dianggap mempunyai perhatian
terhadap kedua tayangan tersebut. Yaitu untuk mendapatkan informasi
serta sebagai acuan dalam studinya untuk memperoleh gambaran
mengenai dunia jurnalistik televisi.
4
Secara umum, Kabar Petang dan Metro Hari Ini menyajikan acara yang
sama. Yaitu tayangan berita yang menitikberatkan informasinya pada hard
news/straight news. Dengan kemasan lebih menarik dan durasi yang lebih
lama. Berikut ini penulis uraikan tentang deskripsi kedua tayangan tersebut:
Tabel I.1
Perbandingan Kabar Petang dengan Metro Hari Ini
No. Pembanding Kabar Petang Metro Hari Ini
1. Stasiun TV TvOne Metro TV
2. Waktu tayang
Setiap Hari
(Senin – Minggu)
Pukul 17.30 – 19.30 WIB
Setiap Hari
(Senin – Minggu)
Pukul 17.30 – 19.00 WIB
3. Pembaca
Berita
Muhammad Rizky
Rahma Sarita
Shinta Puspitasari
Divi Lukmansyah, dll.
Kania Sutisnawinata
Zelda Savitri
Fifi Aleyda Yahya
Najwa Shihab, dll.
4.
Jumlah
pembaca
berita
2 ( Pria & Wanita )
Dalam satu frame ada 2
orang dan terkadang dise-
lingi 1 orang berdiri mem-
bacakan grafis (jika diper-
lukan)
1 ( Wanita )
Dalam satu frame hanya
ada 1 news anchor.
5. Durasi 120 menit 90 menit
6. Ciri Khas /
Keunggulan
• Siaran Langsung dari 3
Biro (Medan, Surabaya
dan Makassar)
• Paket berita eksklusif
dan grafis yang menarik
• Segmen Topikal (dialog
dan live khusus untuk
topik-topik pilihan)
• Paket berita eksklusif
dan grafis yang menarik
• Segmen Topikal (dialog
dan live khusus untuk
topik-topik pilihan)
5
Dari tabel perbandingan di atas, dapat dilihat bahwa meskipun kedua
acara tersebut serupa, namun terdapat perbedaan dalam cara pengemasan
diantara keduanya. Berikut ini adalah penjelasan beberapa perbedaan tersebut.
1. Jumlah Pembaca Berita / News Anchor
Pembaca berita atau sering juga disebut anchor, sedikit banyak
mempengaruhi citra suatu stasiun televisi. Banyak orang memilih
program berita di stasiun televisi tertentu karena alasan pembaca
beritanya. (Morissan, 2008a:47)
• Kabar Petang
Kabar Petang menampilkan dua orang pembawa berita/news
anchor sekaligus dalam satu frame. Mereka tampil berdampingan
satu sama lain sehingga seperti tampak pada gambar di bawah ini :
• Metro Hari Ini
Metro Hari Ini hanya menampilkan satu orang news anchor.
Namun ada kalanya juga memakai dua orang sekaligus. Akan tetapi
ketika menggunakan 2 orang, keduanya tidak tampil bersamaan. Dan
6
format yang biasa disajikan adalah seperti yang tampak pada gambar
di bawah ini:
2. Ciri Khas / Keunggulan
• Kabar Petang
Kabar Petang memiliki satu ciri khas tersendiri. Dengan
dihadirkannya siaran langsung dari 3 biro tetap yang ada di daerah.
Yakni Biro Medan, Biro Surabaya dan Biro Makassar. Ketiganya
kerap tampil bersamaan namun penyampaian beritanya tetap satu
persatu secara bergantian. Seperti tampak pada gambar di bawah ini:
7
• Metro Hari Ini
Sementara itu Metro Hari Ini tidak menampilkan beberapa biro
tetap yang ada di daerah sebagaimana yang dilakukan oleh TvOne.
Namun ada kalanya dalam beberapa materi berita tertentu yang
bobot informasinya tinggi dan lokasinya ada di daerah, Metro Hari
Ini juga kerap menampilkan siaran langsung dari lokasi. Akan tetapi
ini sifatnya lebih insidental. Tidak seperti Kabar Petang yang selalu
menampilkan 3 biro daerahnya dalam penayangannya. Hal ini seperti
yang tampak pada gambar di bawah ini:
3. Cara menyampaikan berita.
Saat ini media massa ramai memberitakan sebuah kasus penting
yaitu mengenai masalah yang menyeret dua institusi hukum negara kita,
KPK dan Polri. Audien dihadapkan dengan pemberitaan diantaranya
yang mengklaim benar antara satu dengan yang lain. Hal ini juga yang
selalu memenuhi pemberitaan di Metro TV dan TvOne. Dalam hal ini
mereka pula yang selalu tampil terdepan dengan selalu menghadirkan
8
siaran langsung terhadap peristiwa penting yang menyangkut masalah
ini.
Dalam beberapa kali pemberitaan keduanya memang tampak serupa
karena senantiasa hadir dengan laporan langsung di lapangan. Akan
tetapi dalam kaitannya dengan narasumber terkadang ada sedikit
perbedaan. Seperti yang disiarkan pada hari Sabtu, 7 November 2009
berikut ini :
• Kabar Petang
Kabar Petang tampil dengan menyajikan siaran langsung
wawancara terhadap Ari Muladi, salah seorang saksi kunci kasus
tersebut. Sehari sebelumnya Metro Hari ini memang juga
menyajikan wawancara ekslusif dengan Ari Muladi hanya saja tidak
dilakukan siaran langsung melainkan rekaman.
• Metro Hari Ini
Setelah sehari sebelumnya Metro Hari Ini mewawancarai Ari
Muladi. Pada hari yang sama ketika TvOne menyajikan wawancara
9
dengan Ari Muladi, Metro Hari ini justru menyajikan hasil rekaman
wawancara dengan Kabareskrim non-aktif Susno Duaji.
Di sini dapat kita lihat ada sedikit perbedaan di luar berbagai
kesaamaan diantara keduanya. Yakni Metro TV unggul dalam hal
lebih dahulu bisa mewawancarai orang yang sama (Ari Muladi).
Akan tetapi TvOne juga punya kelebihan dengan wawancara siaran
langsung. Seperti diketahui, bilamana sebuah tayangan disiarkan
secara langsung, apalagi wawancara, kita akan bisa melihat sebuah
peristiwa jauh lebih riil dan bila terjadi kesalahan maka akan tampak
tanpa mampu dikendalikan karena tanpa proses editing.
4. Pemilihan Narasumber dan Sudut Pandang
Dalam penyajiannya, kedua stasiun televisi kerapkali menghadirkan
wawancara langsung dengan beberapa narasumber terkait dengan topik
yang sedang ramai diperbincangkan. Dengan ini mereka memerlukan
narasumber yang berwenang, kredibel, dan legitimet untuk memperkuat
pembuktian dari fakta yang hendak dilaporkan. (Santana, 2004:110)
10
Untuk itu dalam pemilihannya mereka bersaing untuk mampu
mendapatkan narasumber yang terkait dengan permasalahan yang hendak
diungkap. Seperti mantan pejabat, eksekutif dan pekerja lainnya. Atau
mungkin orang luar akan tetapi masih mengtahui seluk beluk
permasalahannya. (Santana, 2004:110)
Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh narasumber sangat tergantung
kepada dua hal, yakni bagaimana pewawancara dipandang oleh sumber
berita, dan bagaimana pewawancara tersebut bersikap. Narasumber akan
melepas semua keterangan yang disimpannya jika ia mendapatkan
kepercayaan bahwa media yang ada memang layak dipercaya, mampu
menerjemahkan dan tidak hanya mencari sensasi. Untuk itulah seorang
reporter kerap amat menjaga perilaku dan sikapnya di hadapan
masyarakat agar mendapatkan persepsi yang baik, serta untuk
mengurangi salah langkah dan membatasi distorsi. (Santana, 2004:249)
Berikut ini adalah contoh pemilihan narasumber oleh Kabar Petang
dan Metro Hari Ini yang tayang pada hari Kamis, 19 November 2009.
Saat itu yang menjadi topik pembicaraan adalah mengenai kelanjutan
kasus Bibit – Chandra setelah tim delapan resmi menyampaikan
rekomendasi kepada Presiden.
• Kabar Petang
Kabar Petang menghadirkan seorang narasumber di studio yakni
Laode Ida, yang merupakan wakil ketua DPD. Sedangkan dua
narasumber lain dihadirkan melalui teleconference masing-masing
11
adalah Denny Indrayana, salah seorang staf khusus Presiden. Serta
Faruq Muhammad, seorang mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian.
Dalam wawancara yang dilakukan, Kabar Petang lebih
menyoroti materi mengenai langkah konkrit apa yang akan
dilakukan oleh Presiden atas rekomendasi tim delapan. Dalam
pernyataannya Denny Indrayana menyebutkan bahwa rekomendasi
tim delapan tengah diserahkan kepada Kepolisian dan Kejaksaan
Agung untuk dipelajari lebih lanjut dan diberi waktu tiga hari untuk
menyikapinya. Sehingga pernyataan ini menimbulkan pernyataan
kembali bawasannya jika langkah yang dilakukan hanya sebatas itu
maka pembentukan tim delapan dianggap sia-sia karena akhirnya
harus disikapi sendiri tanpa ada sesuatu yang lebih yang dilakukan
oleh Presiden.
Dengan menampilkan ketiga narasumber tersebut, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa Kabar Petang cenderung melihat
aspek permasalahan ini dari sudut pandang rekomendasi tim delapan
12
harusnya disikapi oleh Presiden dengan wujud apa. Di satu sisi
Presiden tidak memiliki wewenang untuk menghentikan sebuah
kasus hukum. Karena apabila itu dilakukan maka Presiden bisa
dianggap melanggar undang-undang yang ada. Atau dengan kata lain
menegakkan hukum tapi dengan cara melanggar hukum itu sendiri.
Sedangkan di sisi lain apabila rekomendasi tim delapan tidak
dilaksanakan maka niscaya pembentukan tim delapan tersebut
menjadi mubadzir.
• Metro Hari Ini
Sementara itu Metro TV memilih dua orang yang masing-
masing masih aktif sebagai aktivis. Satu orang hadir langsung di
studio adalah Eggy Sudjana, seorang pendukung melanjutkan kasus
Bibit-Chandra. Dan berbicara di ujung telepon adalah Fadjroel
Rahman yang mana salah seorang pendukung penghentian kasus
Bibit-Chandra.
Dalam wawancara yang dilakukan, Metro Hari Ini lebih
menonjolkan sisi mengenai perlu tidaknya kasus tersebut dilanjutkan
13
ke proses persidangan. Karena sesuai rekomendasi tim delapan yang
menyebutkan bahwa sebenarnya kasus tersebut sesungguhnya tidak
cukup memenuhi bukti untuk tetap dilanjutkan ke proses persidangan.
Sehingga perlu adanya penghentian kasus melalui beberapa cara yang
bisa ditempuh.
Dengan menampilkan kedua narasumber tersebut, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa Metro Hari Ini cenderung melihat
aspek permasalahan ini dari sudut pandang masyarakat. Karena
seiring berkembangnya kasus ini dan dengan semakin gencarnya
pemberitaan di media massa mengakibatkan masyarakat kita terbelah
menjadi dua sisi. Di satu sisi masyarakat yang mendukung Polri dan
Kejaksaan tetap menghendaki kasus ini berlanjut ke proses
persidangan. Di sisi lain, masyarakat yang mendukung KPK
menginginkan agar kasus ini dihentikan dan tidak berlanjut ke proses
persidangan. Untuk itulah Metro Hari Ini menghadirkan dua
narasumber yang masing-masing masih aktif sebagai akitivis dan
keduanya secara tersirat sudah dapat dianggap mewakili suara
masyarakat luas yang memang terbagi menjadi dua sisi.
Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa dalam proses
penyajian informasi yang sama, kedua stasiun tv memiliki cara
pandang suatu masalah yang berbeda satu dengan yang lain. Hal ini
tampak dengan pemilihan narasumber yang berbeda maupun juga
topik pembicaraan yang berbeda pula. Meskipun ada kalanya kedua
14
stasiun TV ini menampilkan satu narasumber yang sama dan
wawancara bersamaan seperti ketika Rani Jualiani diwawancarai oleh
Kania Sutisnawinata (Metro Hari Ini) dan Tina Talisa (Kabar Petang)
beberapa waktu yang lalu.
Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kedua hard news tersebut
merupakan program yang serupa namun tak sama. Tak hanya dari segi
pengemasan, cara penyampaian informasi yang ditampilkan di antara
keduanya pun juga berbeda. Masing-masing program menawarkan kelebihan
yang berbeda dalam menyajikan informasi kepada pemirsa.
Hal ini tentunya berimbas kepada kepercayaan penonton. Karena siaran
berita televisi tidak boleh bersumber dari desas-desus yang masih diragukan
kebenarannya. Termasuk dalam hal cara menyampaikannya. Tentunya
ketelitian yang tinggi dapat menimbulkan kepercayaan yang besar di kalangan
pemirsa. Sehingga akan meningkatkan martabat televisi itu sendiri. (Idris,
1987:145)
Keputusan dalam penggunaan suatu media tertentu berhubungan erat
dengan faktor kepuasan (kondisi psikologis) yang diperoleh dari media
tersebut. Keadaan ini sifatnya subyektif, dalam arti masing-masing responden
bebas untuk menentukan media massa mana yang akan dipilih. Hal ini
berkaitan dengan kepuasan kebutuhan yang dicari melalui media yang
menimbulkan harapan-harapan tertentu serta tingkat kepuasan yang
diperolehnya. Hanya pemirsa sendirilah yang mengetahui program dan media
mana yang dianggap memberikan kontribusi yang paling besar bagi pemuasan
15
kebutuhannya Media yang lebih bisa memberi kepuasan kepada merekalah
yang cenderung dipilih.
Selain itu, juga dimungkinkan adanya perbedaan informasi yang
diterima, sehingga menyebabkan bias atau bermakna ganda akan penyerapan
informasi tersebut. Hal itu mengakibatkan tingkat kepercayaan responden
dapat berbeda antara satu dengan yang lain.
Salah satu peneliti yang membahas mengenai hal tersebut adalah Steve
Jones dalam jurnalnya berjudul Television News: Geographic and Source
Biases, 1982 – 2004. Menyebutkan bahwa :
There are, however, other types of news bias to be considered, ones that can be objectively measured and analyzed. Among these are the locations from which news stories are reported, the length of stories, their order in which they appear in a newscast, and the types of sources that appear in them. (Jones, 2008:224)
(Disana terdapat beberapa jenis penyimpangan/bias dalam berita yang
dapat dipertimbangkan orang-orang secara obyektif terukur dan dianalisa.
Diantaranya adalah lokasi dimana cerita berita dilaporkan, durasi cerita,
pesanan mereka yang ingin ditampilkan dalam warta berita dan jenis sumber
yang tampil di depan mereka).
Dalam penelitian ini, penulis memilih mahasiwa Ilmu Komunikasi FISIP
UNS angkatan 2006-2009 sebagai responden penelitian. Dalam pandangan
penulis, mahasiswa tersebut dianggap telah mampu mencerna adanya
kebutuhan-kebutuhan dari dalam dirinya yang akan dicarikan pemuasannya
melalui media massa televisi.
16
Selain itu, jam siaran yang berada di waktu petang (menjelang malam)
memungkinkan para mahasiswa tersebut sudah berada di rumah dan bisa
menyaksikan tayangan ini (Morissan, 2008b:257). Sehingga layak untuk
dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini.
Dengan otoritas yang dimiliki, mereka bebas memilih dan menentukan
tayangan berita mana yang lebih mampu memuaskan kebutuhan mereka.
Karena perbedaan latar belakang dan motif yang dimilikinya, ada mahasiswa
yang menganggap Kabar Petang yang ditayangkan TvOne lebih memuaskan.
Tetapi ada pula yang menganggap Metro Hari Ini sebagai tayangan yang lebih
memuaskan.
Namun, dalam penggunaan media komunikasi tertentu, seringkali terjadi
kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) antara apa yang
diharapkan khalayak dari media (Gratifications Sought) dengan tingkat
kepuasan nyata yang diperoleh khalayak setelah mengkonsumsi media
tersebut (Gratifications Obtained).
Uraian demi uraian di atas menjelaskan bahwa penelitian ini cenderung
melihat mahasiswa sebagai pribadi yang aktif dalam upaya memenuhi
kebutuhannya melalui penggunaan media massa. Motif-motif tertentu yang
ada dalam diri mereka menimbulkan sikap selektif terhadap media yang akan
digunakannya. Media yang menurut pandangan atau keyakinan mereka paling
menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka cenderung dipilih dan
digunakan.
17
Melalui pendekatan Uses and Gratifications, yaitu suatu pendekatan
yang lebih berorientasi pada studi khalayak, penulis ingin memperoleh
gambaran tentang kebutuhan apa saja yang ingin dicarikan pemuasannya
melalui media massa, pola penggunaan media, dan kepuasan yang diperoleh.
Selanjutnya, akan diketahui apa yang akan diperbuat oleh pemirsa setelah
mendapatkan kontribusi dari media televisi, karena tingkat kepuasan
berhubungan erat dengan pemilihan media. Dengan kata lain, perbedaan
kepuasan yang diperoleh akan mempengaruhi keputusan seseorang dalam
menentukan media yang akan dipergunakannya, sehingga akan nampak media
mana yang sering digunakan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan. Hal ini
berlaku bagi tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di
Metro TV, dimana seseorang akan memilih tayangan mana yang akan
memuaskan mereka. Kepuasan yang diperoleh para responden akan
mempengaruhi keputusannya dalam menentukan media mana yang akan
dipergunakan apakah tayangan berita Kabar Petang di TvOne ataukah Metro
Hari ini di Metro TV.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Seberapa besar kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought)
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009 dengan
menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV?
18
2. Bagaimana pola penggunaan media televisi, yaitu Kabar Petang di TvOne
dan Metro Hari Ini di Metro TV di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi
FISIP UNS angkatan 2006-2009?
3. Seberapa besar kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained)
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009 setelah
menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV?
4. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang
diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009
setelah menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro
TV?
5. Tayangan berita mana yang lebih memuaskan mahasiswa Ilmu
Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009? Kabar Petang di TvOne
atau Metro Hari Ini di Metro TV?
C. Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan yang diharapkan
(Gratifications Sought) mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan
2006-2009 dengan menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini
di Metro TV.
2. Untuk mengetahui bagaimana pola penggunaan media televisi, yaitu Kabar
Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV di kalangan mahasiswa
Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009.
19
3. Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan yang diperoleh (Gratifications
Obtained) mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009
setelah menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro
TV.
4. Untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications
Discrepancy) yang diperoleh mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS
angkatan 2006-2009 setelah menonton Kabar Petang di TvOne dan Metro
Hari Ini di Metro TV.
5. Untuk mengetahui tayangan berita mana yang lebih memuaskan
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2006-2009, Kabar
Petang di TvOne atau Metro Hari Ini di Metro TV.
D. Kerangka pemikiran dan teori
Dalam era modernisasi dan globalisasi seperti yang terjadi sekarang ini,
kebutuhan manusia akan semakin bertambah. Hal ini juga termasuk
pemenuhan kebutuhan di luar hal-hal pokok seperti sandang, pangan dan
papan. Salah satunya adalah kebutuhan akan rekreasi dan informasi. Hal
tersebut dapat dipenuhi dengan menggunakan media massa. Dan disinilah
peran media massa sangat besar. Terutama televisi, harga perangkat yang
terjangkau serta kemudahan akses yang dimilikinya mampu membuat media
ini menjadi prioritas dalam pemenuhan kebutuhannya tersebut.
Selain itu, siaran televisi juga dianggap mampu mengendap dalam daya
ingatan manusia lebih lama apabila dibandingkan dengan perolehan informasi
20
yang sama dengan membaca. Hal tersebut karena adanya dua visualisasai yang
langsung diterima oleh kedua indera kita. Yaitu informasi visual yang dapat
diterima oleh indera penglihatan dan informasi audio yang dapat diterima oleh
indera pendengaran. (Muda, 2003:27)
Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Pengertian
komunikasi massa itu sendiri menurut Bittner dalam Rakhmat (2001:188)
adalah “pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang”. Sedangkan Gerbner dalam Rakhmat (2001:188) menyebutkan
“komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat industri”.
Dari beberapa pengertian tersebut, Jalaluddin Rakhmat (2001:189) telah
merangkum definisi yang diberikan para ahli dalam satu pengertian.
“Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan pada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim, melalui media cetak
atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat.”
Komunikasi massa memliki ciri-ciri tersendiri. Seperti yang disebutkan
oleh Denis McQuail (1996:33-34) sebagai berikut:
1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi formal.
2. Sang pengirim seringkali merupakan komunikator profesional. 3. Pesannya tidak unik, beraneka ragam dan seringkali diproses serta
selalu diperbanyak. 4. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan
jarang sekali bersifat interaktif.
21
5. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak bersifat pribadi.
6. Adanya kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh yang luas dalam waktu singkat dan menimbulkan respon seketika dari banyak orang secara serentak.
Televisi merupakan salah satu media massa yang paling berkembang
saat ini. Baik dari segi kuantitasnya, juga kemudahan dalam mengaksesnya
yang kini dapat dinikmati semua kalangan. Sebagai media massa, tentunya
televisi juga memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh media massa itu
sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Michael W. Gamble dan Teri Kwal
Gamble (1989:11) dalam bukunya diantaranya sebagai berikut :
1. They inform and help us a watch on our world, artinya media massa
mempunyai fungsi untuk memberikan informasi kepada kita tentang
keadaan yang terjadi di sekitar kita. Baik itu menyampaikan informasi
melalui berita, atau memberikan informasi yang dapat membantu kita
dalam membuat sebuah keputusan.
2. The mass media help us to connect with various group in society,
artinya media massa dapat menghubungkan kita dengan elemen-elemen
tertentu. Misalnya kita bisa dapat berinteraksi dengan seorang menteri
yang difasilitasi oleh televisi melalui dialog interaktif lewat telepon.
3. The media help to socialize us, artinya media massa membantu kita
dalam bersosialisasi atau mengenal dunia luar yang mungkin tidak bisa
kita ketahui secara langsung. Misalnya ketika kita melihat sebuah
tayangan yang merepresentasikan sebuah kebudayaan di suatu daerah
22
tertentu. Yang barangkali kita tidak dapat mengetahuinya langsung,
dengan media massa hal tersebut bisa kita ketahui.
4. The media entertain, artinya media massa dapat memberikan kita
hiburan. Dalam televisi saat ini banyak sekali porsi hiburan yang
diberikan. Misalnya acara kuis, musik, pertandingan sepakbola, dsb.
Studi mengenai komunikasi massa kian sering dilakukan. Seiring
dengan itu, media komunikasi massa juga mengalami perkembangan. Hal ini
seperti diungkapkan Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (2009:999) :
At first, this capability was confined to cheap print, and then later expanded to motion-pictures, both of which were still dependent on physical transport. This limitation did not extend to either radio or television, which, given their wide reach, were destined to become the media of mass communication par excellence.
Di masa kini, khalayak merupakan seseorang yang aktif dan dinamis,
keberadaan institusi media sebagai sumber informasi tidak lagi dominan.
Adanya keaktifan khalayak mencari informasi maupun hiburan dan selektifitas
khalayak dalam memilih media massa banyak didorong oleh faktor-faktor
dalam diri audience. Salah satunya adalah dorongan audience untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Hal tersebut juga didukung dengan
banyaknya alternatif pemuas bagi audience untuk memenuhi kebutuhannya.
Audience bergerak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya
saja. Motivasi yang berbeda antara satu orang dan lainnya, menyebabkan
audience cenderung memilih media yang paling dapat memenuhi
kebutuhannya. Dan itu akan berlangsung terus menerus selama media tersebut
23
dapat memberi kepuasan. Kewenangan untuk memilih inilah yang disebut
sebagai otoritas audience dalam memenuhi berbagai motivasi/kebutuhannya.
Dalam kaitannya dengan pemuasan kebutuhan (Need Gratifications)
oleh media, peneliti komunikasi pun tidak menunjukkan kesepakatan. Katz,
Blumler, Gurevitch mengelompokkan berbagai motif penggunaan media ke
dalam beberapa kategori, yaitu: motif unifungsional, motif bifungsional, motif
empat fungsional.
Penganut aliran unifungsional yaitu Stephenson dan Kaarle
Nordenstreng. Mereka beranggapan bahwa motif penggunaan media oleh
seseorang didasarkan pada satu motif saja. Stephenson beranggapan bahwa
media massa hanya memenuhi satu kebutuhan saja, yaitu memuaskan
keinginan melarikan diri atau hasrat bermain. Kaarle Nordenstreng
menyebutkan motif dasar untuk menggunakan media adalah kebutuhan akan
kontak sosial.
Weiss dan Wilbur Schramm menilai bahwa fungsi media massa ada dua
(bifungsional). Menurut Weiss, media massa memenuhi kebutuhan akan
fantasi dan informasi. Sedangkan Schramm menganggap fungsi media massa
adalah hiburan dan informasi.
Sementara itu, Harold Laswell dan Charles Wright menilai ada empat
fungsi (empat fungsional) media massa dalam memenuhi kebutuhan khalayak:
Daftar motif memang tak terbatas, namun Blumler (Rakhmat,
1999:208) telah memberikan suatu bentuk operasionalisasi yang cukup
sederhana mengenai orientasi dalam menggunakan media massa, yaitu:
1. Orientasi Kognitif, yaitu kebutuhan akan informasi, kebutuhan akan surveillence, atau ekplorasi realitas. Khalayak mencari informasi tentang segi kemasyarakatan dan dunia sekitarnya.
2. Orientasi Biversi, yaitu kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan. Khalayak menggunakan media massa untuk mencari hiburan/terlepas dari beban.
3. Orientasi Identitas Personal, yaitu menggunakan isi media massa untuk memperkuat atau memperkokoh sesuatu yang penting dalam kehidupan/situasi khalayak sendiri.
Pada dasarnya individu-individu menggunakan media massa karena
didorong oleh motif-motif tertentu yang dicarikan pemuasannya melalui
media tertentu pula, meski betapapun kecilnya pemuasan yang dapat
dilakukan media tersebut. Dari berbagai motif yang mendorong menggunakan
media, akan tumbuh semacam harapan yang dicarikan pemuasannya melalui
media tersebut. Hal ini akan menimbulkan suatu pola perilaku penggunaan
media sebagai perwujudan dari motif yang ada.
Penelitian mengenai hubungan media massa dengan khalayaknya secara
luas sering dibedakan ke dalam dua kelompok penelitian. Yaitu penelitian
mengenai pengaruh media massa terhadap khalayaknya dan penelitian
mengenai penggunaan serta pemuasan khalayak terhadap media massa yang
sering disebut pendekatan Uses and Gratifications.
Model ini digambarkan Swanson (Rakhmat, 1999:65) sebagai a
dramatic break with effects tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari
model jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan
25
media pada diri orang, tetapi teori ini tertarik pada apa yang dilakukan orang
terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media
untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and
gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan Michael
Gurevitch (Rakhmat, 1999:65), Uses and Gratifications meneliti (1) sumber
sosial dan psikologis dari (2) kebutuhan, yang melahirkan (3) harapan-harapan
dari (4) media massa atau sumber-sumber lain yang menyebabkan (5)
perbedaan pola terpaan media (atau keterlibatan dalam kegiatan lain), dan
menghasilkan (6) pemenuhan kebutuhan dan (7) akibat-akibat lain, bahkan
seringkali akibat-akibat yang tidak dikehendaki.
Selain itu mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar mengenai
pendekatan teori ini, yaitu:
1. Khalayak dianggap aktif, merupakan bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang sangat luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat tergantung kepada perilaku khalayak.
4. Banyak tujuan penelitian media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penelitian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. (Rakhmat, 2001:205)
26
Seiring dengan perkembangan jaman, teori Uses and Gratifications
yang dikemukakan oleh Katz dkk mengalami pengayaan oleh beberapa
ilmuwan komunikasi lainnya. Pengayaan tersebut melahirkan 4 model yang
dikenal secara umum yaitu;
1. Model Katz, Blumler, dan Gurevith (1974)
Di dalam model ini, Katz dkk menekankan pentingnya faktor-
faktor psikologi dan sosial sebagai penyebab timbulnya kebutuhan
penggunaan media oleh individu. Faktor psikologi dan sosial tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Situasi atau kondisi psikologi dan sosial menimbulkan ketegangan dan pertentangan, karena itu individu mengkonsumsi media.
b. Situasi atau kondisi psikologi dan sosial menciptakan kesadaran akan adanya masalah-masalah yang membutuhkan perhatian dan informasi.
c. Situasi atau kondisi psikologi dan sosial menawarkan kesempatan-kesempatan peningkatan taraf hidup dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhan tertentu yang semuanya dapat dipenuhi oleh media massa.
d. Situasi atau kondisi psikologi dan sosial memberikan dukungan dan penguatan pada nilai-nilai tertentu melalui konsumsi media yang selaras.
e. Situasi atau kondisi psikologi dan sosial menyajikan sejumlah harapan yang telah diketahui melalui materi-materi media tertentu. (Palmgreen, 1981:156)
2. Model Levi dan Windahl (1984)
Pendekatan ini mendekatkan pada khalayak aktif dalam melakukan
aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan mereka melalui
penggunaan media massa. Aktivitas-aktivitas tersebut dalam 3 tahap:
a. Before exposure, receiver may actively select what they want to consume to obtain gratifications. (Sebelum terpaan, khalayak dapat secara aktif memilih apa yang mereka
27
butuhkan untuk digunakan dalam mencapai kepuasan tertentu)
b. During exposure, audience members selectively perceive and interpret communication content as well as identify with element of message. (Saat terpaan, anggota khalayak secara aktif mengamati dan menginterpretasikan isi komunikasi dengan mengidentifikasi unsur-unsur pesannya)
c. After exposure, receivers selectively recall information from what they received. (Setelah terpaan, khalayak secara aktif mengungkap kembali informasi yang mereka terima). (Windhal, 1992:175)
3. Model Rosengren, dkk (1985)
Model yang dikembangkan oleh Rosengren dkk ini memandang
bahwa kebutuhan-kebutuhan dasar manusia dalam tingkatan yang
rendah maupun yang tinggi akan berinteraksi dengan berbagai
karakteristik intra dan ekstra individual serta struktur masyarakat
sekitarnya, dimana termasuk struktur media. Interaksi akan
menghasilkan berbagai kombinasi masalah individu, baik yang terasa
maupun tidak serta cara-cara penyelesaian yang dianggap tepat untuk
masalah itu. (Rakhmat, 2001:66)
4. Model Palmgreen dkk (1985)
Palmgreen dkk menganggap bahwa model-model terdahulu
mengalami kegagalan dalam mengukur perbedaan antara apa yang
dicari khalayak dengan apa yang mereka peroleh dari media. Mereka
kemudian membuat model untuk mengukur kesenjangan (discrepancy)
antara kepuasan yang dicari (Gratification Sought) dengan kepuasan
yang diperoleh (Gratification Obtained).
28
Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan
akan diterima seseorang jika ia menggunakan media massa tertentu.
Sedangkan Gratification Obtained merupakan kepuasan yang diperoleh
seseorang setelah ia menggunakan media massa tersebut.
Dalam hal menyangkut GS tidak ada perbedaan antara bentuk dan
jenis media yang satu dengan yang lainnya. Artinya kepuasan yang
diharapkan audience sebelum mengkonsumsi media tidak terdapat
perbedaan antara media yang satu dengan yang lain. GS lebih banyak
dipengaruhi oleh harapan-harapan khalayak yang diabstraksikan dari
pengalaman dari berbagai jenis dan bentuk media massa. Sedangkan
GO lebih diabstraksikan terhadap materi favorit yang disajikan media
massa tertentu.
Model Palmgreen menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara
kepuasan yang dicari dan kepuasan yang diperoleh diantara khalayak
satu dengan yang lain dapat menggambarkan mana khalayak “fanatik”
pengguna media dan mana yang tidak. (Utari, 2004:9)
Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Beliefs
Evaluations
Gratification Sought
Media Consumption
Perceive Gratification
Obtained
29
Dari gambar tersebut dapat diterangkan bahwa terdapat umpan balik
dari kepuasan yang diperoleh (GO) ke aspek psikologis kepercayaan dan
evaluasi dari perilaku medianya. Kepercayaan dan evaluasi mempengaruhi
pencarian kepuasan (GS), dan setiap konsumsi media akan menghasilkan
suatu persepsi mengenai kepuasan tertentu yang diperoleh.
Pada teori Uses and gratifications yang dikembangkan Palmgreen ini,
kebutuhan atau motif yang menuntun seorang individu untuk menggunakan
suatu media dipandang sebagai GS atau kepuasan yang dicari, seperti
misalnya kepuasan yang diharapkan oleh khalayak televisi ataupun surat
kabar.
Berangkat dari pendekatan Uses and Gratifications model Palmgreen
ini, penulis ingin mengetahui sejauh mana kesenjangan kepuasan yang
diterima oleh pemirsa tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari
ini di Metro TV.
E. Definisi Konsepsional dan Operasional
1. Definisi Konsepsional
Definisi Konsepsional adalah penggambaran hubungan antara konsep-
konsep spesifik yang berbeda-beda yang ingin kita pelajari. Konsep yang
digunakan dalam level ini bersumber pada konsep-konsep yang digunakan
dalam level teoritis.
Definisi-definisi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
30
a. Tayangan Berita
Dean M. Lyle Spencer dalam Muda (2003:21-22) mendefinisikan
berita sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat
menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Sedangkan Mitchel
V. Charnley (Muda,2003:21-22) mengartikan berita sebagai laporan
yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik
atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tayangan berita
adalah suatu paket acara yang menghadirkan fakta atau ide atau opini
aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi pemirsa.
Adapun kriteria kelayakan berita, yang bersifat umum untuk
semua media adalah sebagai berikut:
- Penting. Suatu peristiwa diliput jika dianggap punya arti penting bagi mayoritas khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
- Aktual. Suatu peristiwa dianggap layak diliput jika baru terjadi.
- Unik. Suatu peristiwa diliput karena punya unsur keunikan, kekhasan, atau tidak biasa.
- Asas Kedekatan (proximity). Suatu peristiwa yang terjadi dekat dengan kita (khalayak media), lebih layak diliput ketimbang peristiwa yang terjadi jauh dari kita.
- Asas Keterkenalan (prominence). Nama terkenal bisa menjadikan berita.
- Magnitude. Kecelakaan kereta api yang menewaskan 200 orang pasti lebih besar magnitude-nya daripada serempetan antara becak dan angkot, yang hanya membuat penumpang becak menderita lecet-lecet. Semakin besar magnitude-nya, semakin layak peristiwa itu diliput.
- Human Interest. Suatu peristiwa yang menyangkut manusia, selalu menarik diliput.
31
- Unsur konflik. Konflik, seperti juga berbagai hal lain yang menyangkut hubungan antar-manusia, juga menarik untuk diliput.
- Trend. Sesuatu yang sedang menjadi trend atau menggejala di kalangan masyarakat, patut mendapat perhatian untuk diliput media. (Arismunandar, 2008)
b. Kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought)
Gratifications Sought merupakan kepuasan yang dicari atau
diinginkan pengguna ketika menggunakan suatu jenis media tertentu.
Dengan kata lain, pengguna akan memilih atau tidak memilih suatu
media tertentu di pengaruhi oleh sebab-sebab tertentu, yaitu didasari
motif-motif pemenuhan sejumlah kebutuhan yang ingin dipenuhi.
(Kriyantono,2008:213)
c. Pengunaan Media (Media Use)
Media Use adalah perilaku mahasiswa ilmu Komunikasi FISIP
UNS angkatan 2006-2009, sebelum, saat, dan setelah menggunakan
media yang dilihat dari pilihan tingkat perhatian, frekuensi, dan
curahan waktu rata-rata yang diberikan responden pada tayangan
berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV.
d. Kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained)
Gratifications Obtained adalah sejumlah kepuasan nyata yang
diperoleh individu atas terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu
setelah individu tersebut menggunakan media (Kriyantono,2008:215).
Yang dimaksud dengan Gratification Obtained (kepuasan yang
diperoleh) dalam penelitian ini adalah sejumlah kebutuhan yang dapat
32
dipenuhi setelah menonton tayangan berita Kabar Petang di TvOne
dan Metro Hari Ini di Metro TV.
e. Kesenjangan Kepuasan (Gratifications Discrepancy)
Gratifications Discrepancy merupakan perbedaan perolehan
kepuasan yang terjadi antara skor gratifications sought dan
gratifications obtained dalam mengkonsumsi suatu media tertentu.
Dalam penelitian ini, kesenjangan tersebut diukur dengan melihat
jawaban yang diberikan responden mengenai kepuasan yang
diharapkan (GS) dengan kepuasan yang diperoleh (GO) terhadap
tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro
TV.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan atas sifat-sifat
hal yang didefinisikan yang dapat diamati dan diobservasikan. Adapun
definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:
a. Tayangan Berita
Tayangan berita yang akan diteliti di sini adalah siaran berita
Kabar Petang dan Metro Hari Ini. Kabar Petang ditayangkan setiap
hari oleh TvOne dengan jadwal siaran pukul 17.30 – 19.30 WIB.
Sedangkan Metro Hari Ini disiarkan oleh Metro TV setiap hari dengan
jadwal siaran pukul 17.30-19.00 WIB.
33
b. Kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought)
Untuk mengukur Gratifications Sought (GS), diajukan beberapa
pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari menyaksikan tayangan
berita yang disiarkan masing-masing media televisi, yaitu TvOne
dengan Kabar Petang dan Metro TV dengan Metro Hari Ini. Tingkat
GS ini dibagi menjadi dalam lima kelompok yang
dioperasionalisasikan dalam 12 item pertanyaan sebagai berikut:
1) Motif Pengetahuan (Knowledge Motive)
- Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
- Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan keadaan dunia secara global.
- Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai masalah.
- Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai
pendapat.
2) Motif Kegunaan Pribadi (Interpersonal Utility Motive)
- Untuk mendapat bahan perbincangan dengan orang lain.
- Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman.
- Untuk menambah kepercayaan diri.
- Agar bisa memberikan informasi kepada khalayak.
3) Motif Pelepasan (Divertion Motive)
- Untuk melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi.
- Untuk mengisi waktu luang.
34
4) Motif Relaksasi (Relaxation Motion)
- Untuk bersantai.
5) Motif Hiburan (Entertainment Motive)
- Untuk memperoleh hiburan.
Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan
sembilan alternatif skor yang dapat dipilih responden yang
menyatakan kuatnya keinginan responden untuk memuaskan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Sembilan skor yang
dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut :
Skala tersebut merupakan skala numeris yang mirip dengan skala
perbedaan semantis (Semantic Differential Scale) yang digunakan
pertama kali oleh Osgood dan Tannenbaum untuk mengukur arti
objek psikologis, sosial atau fisik. Hanya saja Osgood menggunakan
skala penilaian tujuh poin yang menyatakan secara verbal dua kutub
(bipolar) yang berlawanan. (Roslan, 2003:200)
Responden diminta untuk mengisi kolom yang tersedia untuk
melihat seberapa kuat responden terhadap keinginan pemenuhan akan
kebutuhan dengan memilih jawaban diantara kedua kutub yang
berlawanan tersebut.
Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi 12x9 =
108 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 12x1 = 12 (sebagai batas
9 8 7 6 5 4 3 2 1 Sangat Penting Sangat Tidak Penting
35
bawah). Untuk menentukan tiga kelas yang menyatakan tingginya
harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui tayangan
berita tersebut maka diperoleh range (jarak) interval:
kelasjumlah
bawahbatasatasbatasi
−=
3
12-108i =
3
96i =
i = 32
Kategorisasi ketiga kelas tingkat kepuasan yang diharapkan
responden tersebut adalah:
Tinggi : 77 – 108, artinya responden mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
Sedang : 45 – 76, artinya responden kurang mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
Rendah : 13 – 44, artinya responden tidak mengharapkan pemuasan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
c. Penggunaan Media (Media Use)
Media Use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan
media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian
ini dihitung berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan
waktu rata-rata yang diberikan responden pada tayangan Kabar Petang
di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV.
36
1) Tingkat perhatian, meliputi:
- Pre Activity (Pra aktivitas/sebelum terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas responden sebelum
menggunakan media televisi. Digambarkan dengan aktivitas
pencarian informasi acara televisi oleh responden dan setelah
mendapat informasi tersebut apakah responden sengaja
meluangkan waktu untuk menontonnya atau tidak.
- Duractivity (Selama terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas responden saat menggunakan
media. Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti
tayangan tersebut, dan apakah mengikutinya sampai selesai
atau tidak.
- Post Activity (Pasca aktivitas/setelah terpaan media)
Menunjuk pada aktivitas khlayak setelah terpaan media,
yaitu setelah menyaksikan tayangan tersebut apakah
responden memperbincangkannya dengan orang lain dalam
interakasi sosialnya.
2) Frekuensi
Adalah tingkat keseringan responden dalam menonton
tayangan berita yang dimaksud. Dalam penelitian ini adalah
berapa kali responden menonton Kabar Petang dan Metro Hari Ini
dalam satu minggu. Frekuensi responden dalam menonton acara
37
Kabar Petang dan Metro Hari Ini, dikategorikan menjadi 3
tingkatan, yaitu:
Tinggi : jika responden menonton lebih dari 5 kali dalam 1
minggu.
Sedang : jika responden menonton 3 - 5 kali dalam 1 minggu.
Rendah : jika responden menonton kurang dari 3 kali dalam 1
minggu.
3) Curahan waktu
Adalah waktu rata-rata yang diberikan responden dalam
sekali menonton Kabar Petang dan Metro Hari Ini, yang
dinyatakan dalam satuan menit. Dalam hal ini, dikategorikan
menjadi 3 tingkatan, yaitu:
Tinggi : jika responden mencurahkan waktu selama 81 – 120
menit dalam sekali menonton Kabar Petang.
jika responden mencurahkan waktu selama 61 – 90
menit dalam sekali menonton Metro Hari Ini.
Sedang : jika responden mencurahkan waktu selama 41 – 80
menit dalam sekali menonton Kabar Petang.
jika responden mencurahkan waktu selama 31 – 60
menit dalam sekali menonton Metro Hari Ini
Rendah : jika responden mencurahkan waktu selama 1 – 40
menit dalam sekali menonton Kabar Petang.
38
jika responden mencurahkan waktu selama 1 – 30
menit dalam sekali menonton Metro Hari Ini.
d. Kepuasan yang Diperoleh (Gratifications Obtained)
Dalam penelitian ini, variabel kepuasan yang diperoleh (GO)
diukur dengan mengajukan kembali pertanyaan-pertanyaan yang
dioperasionalkan dari 12 item pernyataan kebutuhan dalam 5
kelompok yang berkaitan dengan jenis kebutuhan manusia seperti
pada GS, tetapi lebih dikhususkan lagi dalam arti telah menunjuk pada
media televisi tertentu, yaitu TvOne dan Metro TV. Langkah ini untuk
mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk masing-masing
jenis tayangan, yaitu Kabar Petang dan Metro Hari Ini.
Pada masing-masing item pernyataan kebutuhan diberikan
sembilan alternatif skor yang dapat dipilih responden yang
menyatakan kuatnya kepuasan responden dalam pemenuhan
kebutuhannya melalui tayangan tersebut. Sembilan skor yang
dimaksud dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari sembilan skor tersebut, untuk memudahkan
mengklasifikasikan pernyataan responden maka akan dilakukan
pengkategorian dalam tiga tingkat kepuasan nyata yang diperoleh
responden setelah menonton tayangan tersebut. Klasifikasi yang
dimaksud yakni sebagai berikut:
9 8 7 6 5 4 3 2 1 Sangat Puas Sangat Tidak Puas
39
- Puas, apabila responden memilih skor diantara 7-9.
- Cukup puas, apabila responden memilih antara skor 4-6.
- Tidak Puas, apabila responden memilih antara skor 1-3.
Seperti pada GS, untuk mengoperasionalkan GO, akan diperoleh
batas-batas interval seperti pada GS. Dengan demikian, kategorisasi
tingkat kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menyaksikan
Kabar Petang dan Metro Hari Ini dalam 3 kategori adalah:
Tinggi : 77 – 108, artinya responden merasa terpuaskan akan
pemenuhan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
Sedang : 45 – 76, artinya responden merasa cukup terpuaskan
pemenuhan kebutuhannya melalui tayangan tersebut.
Rendah : 13 – 44, artinya responden merasa tidak terpuaskan
akan pemenuhan kebutuhannya melalui tayangan
tersebut.
e. Kesenjangan Kepuasan (Gratification Discrepancy)
Variabel kesenjangan kepuasan merupakan perbedaan kepuasan
yang diperoleh responden setelah menggunakan media. Diukur
dengan menyilangkan nilai GS dengan GO yang diperoleh sehingga
akan nampak kesenjangan kepuasan yang dialami responden setelah
menonton program Kabar Petang yang ditayangkan TvOne dengan
Metro Hari Ini yang ditayangkan Metro TV. Adanya kesenjangan
kepuasan kedua media tersebut dibuktikan dengan statistik
discrepancy.
40
F. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Uses and Gratifications yang
menggunakan model dari Palmgreen. Model ini dikenal dengan
kepercayaan (Belief), Nilai-nilai (Values), Kepuasan (Gratification) dan
Penggunaan / konsumsi media. Dalam penelitian ini jenis yang digunakan
adalah penelitian eksplanatif (explanatory research). Menurut Masri
Singarimbun (1989:3), penelitian eksplanatif adalah penelitian penjelasan
yang menyoroti hubungan antar variabel-variabel penelitian. Walaupun
uraiannya juga mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relasional
fokusnya terletak pada hubungan antar variabel.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian survei. Metode
penelitian survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner
sebagai instrumen pengumpulan datanya. (Kriyantono, 2008:59)
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sedangkan
alasan pemilihannya adalah sebagai berikut :
- karena heterogenitas mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS dan
tingginya terpaan media televisi sehingga mereka dianggap dapat
mewakili audience Kabar Petang dan Metro Hari Ini.
41
- Karena mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS merupakan
mahasiswa yang mempelajari bidang komunikasi massa sehingga
mereka dianggap lebih mencermati tayangan berita di televisi.
- Kedekatan geografis yang berimbas memudahkan pencarian data,
serta efisiensi waktu dan biaya.
4. Populasi
Yang dimaksud dengan populasi menurut Drs. Komaruddin (Mardalis,
2007:53) adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel. Pada kenyataannya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang
perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal
atau peristiwa.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 reguler jurusan
Ilmu Komunikasi FISIP UNS Surakarta angkatan 2006-2009 yang
menonton tayangan Kabar Petang dan Metro Hari Ini.Diketahui jumlah
mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi S1 reguler angkatan 2006-2009
adalah sebanyak 430 orang.
Tabel I.2
Jumlah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Reguler Angkatan 2006-2009
Tahun angkatan Jumlah
2006 111
2007 110
2008 122
2009 87
Total 430
Sumber: Data Kemahasiswaan FISIP UNS per Januari 2010
42
5. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel berarti contoh, yaitu sebagian individu yang diselidiki dari
seluruh individu yang menjadi objek penelitian (Nurbuko, 2007:107).
Dalam penelitian ini, besarnya sampel diukur dengan rumus yang
diberikan oleh Taro Yamane:
( ) 12 +=
dN
Nn
Keterangan:
n = jumlah sampel yang dicari
N = jumlah populasi
d = nilai presisi
Dalam penelitian ini, peneliti memperkirakan kesalahan dalam
penarikan sampel adalah 10% dan tingkat kepercayaan 90%, sehingga
setelah dihitung dengan menggunakan rumus diatas, diperoleh banyaknya
sampel sebagai berikut:
1)1,0(430
4302 +
=n
13,4
430
+=n
3,5
430= 13,81=
Dibulatkan menjadi 81 responden.
Sedangkan metode yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah
Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak distratifikasi).
Dengan menggunakan metode ini maka dapat diperoleh sampel yang lebih
sesuai dengan keadaan populasi. Artinya keadaan jumlah populasi yang
43
berbeda pada masing-masing tingkatan dapat terwakili secara seimbang.
Besarnya sampel tiap populasi dapat diketahui dengan menarik proporsi
tiap sub populasi.
Melalui pengambilan Stratified Random Sampling ini maka akan
diketahui besarnya sampel di tiap sub-populasi dengan cara sebagai
berikut:
Tabel I.3
Proporsi Jumlah Sampel dari Masing-Masing Angkatan
Tahun angkatan Jumlah Sampel
2006 111/430 x 81 = 21
2007 110/430 x 81 = 21
2008 122/430 x 81 = 23
2009 87/430 x 81 = 16
Total 81
6. Jenis dan Teknik Pengumpulan data
a. Jenis data
Dalam penelitian ini, ada dua jenis data yang digunakan peneliti, yaitu:
- Data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari responden
dengan menggunakan angket kuesioner yang telah disusun terlebih
dahulu.
- Data sekunder, yakni data yang diperoleh dari observasi dan studi
kepustakaan untuk melengkapi data primer. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan data yang lengkap dan lebih terperinci.
44
b. Teknik pengumpulan data
- Observasi : mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan
langsung di lokasi penelitian.
- Kuesioner : mengumpulkan data dengan menyebarkan angket
(daftar pertanyaan) yang harus diisi responden.
- Kepustakaan : mengumpulkan data melalui buku-buku referensi
dan literatur yang relevan.
7. Analisis Data
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden.
Setelah semua data yang diperoleh di lapangan terkumpul, langkah
pertama yang dilakukan adalah mengkoding data. Tujuannya untuk
menyederhanakan data yang diperoleh. Pengkodingan dilakukan secara
manual dengan menggunakan coding sheet. Langkah berikutnya adalah
mengklasifikasikan data, baru kemudian mengintrepretasikannya.
Statistik yang digunakan untuk mengukur kesenjangan kepuasan
dalam penelitian ini mengacu pada rumus statistik discrepancy
(Palmgreen,1985:158) yang diberikan Palmgreen sebagai berikut:
Keterangan :
D : discrepancy / kesenjangan
n : jumlah sampel
i : kepuasan yang dicari (GS)
J : kepuasan yang diperoleh (GO)
Dimana i ≠ j
∑∑
∑≠=
i j
ji
ji.n.
ji..n
D
45
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan
perhitungan tabulasi silang atau cross tabulation (cross tab), dimana item-
item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi
silang tersebut akan dapat diketahui prosentase tingkat kesenjangan
kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang
mengalami ketidaksesuaian antar GS dan GO-nya.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat
pula diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya
kepuasan yang mampu diberikan oleh tayangan berita Kabar Petang dan
Metro Hari Ini kepada responden dapat dihitung dengan mengurangi
tingkat kepuasan maksimal sebesar 100% dan minimal sebesar 0% dengan
tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami responden pada tiap-tiap
itemnya.
Dengan jumlah kelas yang telah ditentukan untuk semua variabel
sebanyak 3 kelas, maka akan diketahui jarak (interval) sebagai berikut:
i = kelasJumlah
bawah batas - atas Batas
i = 3
0% - 100%
i = 33,3 dibulatkan menjadi 33
Sehingga diperoleh klasifikasi dalam 3 kategori pemenuhan kepuasan,
yaitu:
46
- Apabila hasil pengurangan tersebut antara 0% - 33% maka media itu
dinyatakan tidak mampu memberikan kepuasan kepada responden
atau tingkat kepuasan rendah.
- Apabila hasilnya antara 34% – 66%, maka kemampuan media dalam
memberikan kepuasan kepada responden adalah sedang.
- Apabila hasilnya antara 67% – 100% berarti media tersebut dapat
memberikan kepuasan yang tinggi kepada responden.
Semakin besar angka kesenjangan, berarti media tersebut semakin
tidak mampu memuaskan responden atau dengan kata lain semakin tidak
mampu memenuhi harapan-harapan responden. Tetapi sebaliknya,
semakin kecil angka kesenjangan, berarti media tersebut semakin mampu
memuaskan responden atau semakin mampu memenuhi harapan-harapan
responden terhadap media itu.
47
BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Universitas Sebelas Maret Surakarta
1. Sejarah Perkembangan Universitas Sebelas Maret Surakarta
Berdasar Buku Pedoman UNS tahun 2009/2010, Universitas Sebelas
Maret yang pada mulanya bernama Universitas Negeri Surakarta Sebelas
Maret diresmikan pada tanggal 11 Maret 1976 dengan Surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia. Universitas Sebelas Maret atau disingkat
dengan UNS merupakan penyatuan dari lima unsur perguruan tinggi
yang ada di Surakarta pada saat itu. Kelima perguruan tinggi tersebut
meliputi:
a. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Surakarta
b. Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Negeri Surakarta
c. Akademi Administrasi Niaga (AAN) Surakrta yang telah
diintegrasikan ke dalam AAN Negeri Yogyakarta
d. Universitas Gabungan SurakArta (UGS) merupakan gabungan
beberapa Universitas-universitas swasta di Surakarta, (Universitas
Islam Indonesia) cabang Surakarta, Universitas 17 Agustus 1945
cabang Surakarta, Universitas Cokroaminoto Surakarta, Universitas
Nasional Saraswati Surakarta.
e. Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional
(PTPN) Veteran cabang Surakarta.
48
Setelah melebur menjadi Universitas Sebelas Maret, UNS memiliki 9
Fakultas yaitu:
a) Fakultas Ilmu Pendidikan
b) Fakultas Keguruan
c) Fakultas Sastra Budaya
d) Fakultas Sosial Politik
e) Fakultas Hukum
f) Fakultas Ekonomi
g) Fakultas Kedokteran
h) Fakultas Pertanian
i) Fakultas Teknik
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Universitas Sebelas Maret Surakarta hingga saat
ini mengalami 4 kali penyusunan. Dan hingga saat ini struktur
organisasinya berdasarkan pada Keputusan Mendikbud RI No.
0297/O/1996 tanggal 1 Oktober 1996, Surat Keputusan Rektor No.
161/J27/KM/1997 tanggal 27 Mei 1997 serta SK Rektor No.
795/J27/KP/2002 tanggal 16 November 2002, struktur organisasi
Universitas Sebelas Maret secara lengkap menjadi sebagai berikut:
a. Rektor dan Pembantu Rektor
b. Biro Administrasi Akademik
c. Biro Administrasi Umum dan Keuangan
d. Biro Administrasi Kemahasiswaan
49
e. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi
f. Fakultas:
a) Fakultas Sastra dan Seni Rupa
b) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
c) Fakultas Hukum
d) Fakultas Ekonomi
e) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
f) Fakultas Kedokteran
g) Fakultas Pertanian
h) Fakultas Teknik
i) Fakultas MIPA
g. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyaraka
h. Lembaga Pengembangan Pendidikan
i. Unit Pelaksana Teknis (UPT):
a) Perpustakaan
b) Komputer
c) Pelayanan dan Pengembangan Bahasa
d) UNS Press
e) Laboratorium MIPA Pusat
f) Pembinaan Olahraga dan Seni Mahasiswa (PORSIMA)
50
B. Gambaran Umum Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS
1. Sejarah Singkat Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
(FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikan
berdirinya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan
dengan Keputusan Presiden RI Nomor : 10 Tahun 1976. FISIP-UNS
termasuk salah satu diantara sembilan Fakultas di lingkungan UNS.
Pada saat berdiri nama FISIP-UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik dan memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Negara dan
Jurusan Publisistik. Baru pada tahun 1982, berdasarkan SK Presiden RI
Nomor : 55 Tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Sebelas
Maret, nama Fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS). Kemudian berdasarkan
SK Mendikbud RI Nomor : 017/0/1983, tertanggal 14 Maret 1983 nama
Jurusan juga berubah, menjadi Jurusan Ilmu Administrasi dan Jurusan
Ilmu Komunikasi.
Dengan keluarnya SK Mendikbud RI Nomor : 055/0/1983 tanggal 8
Desember 1983 tentang Jenis dan Jumlah Jurusan pada Fakultas di
Lingkungan Universitas Sebelas Maret, FISIP-UNS menambah satu
Jurusan baru, yaitu Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU). Jurusan
ini khusus melayani Mata Kuliah Dasar Umum di semua Program Studi
(Prodi) di lingkungan Universitas Sebelas Maret dan berada di bawah tim
MKDU Universitas Sebelas Maret.
51
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I (SK Dirjen
Dikti Depdikbud) Nomor : 27/Dikti/Kep./1986 tanggal 29 Mei 1986, di
FISIP-UNS dibentuk Program Studi Sosiologi yang mengawali
programnya pada semester Juli-Desember 1986. Terakhir dengan SK
Dirjen Dikti Nomor : 66/Dikti/Kep./1998, tanggal 2 Maret 1998 Program
Studi Sosiologi menjadi Jurusan Sosiologi yang merupakan Program
Sarjana (S1) dan berada dibawah Dekan. Kemudian Jenis dan jumlah
Prodi di setiap Jurusan pada Fakultas-Fakultas di lingkungan UNS juga
ditata/dibakukan berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud R.I. Nomor :
222/Dikti/Kep./1996 tentang Program Studi pada Program Sarjana di
Lingkungan Universitas Sebelas Maret. Prodi untuk Jurusan Ilmu
Administrasi dan Jurusan Ilmu Komunikasi masing-masing adalah Ilmu
Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
2. Struktur Organisasi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS
Sumber: Buku Pedoman FISIP UNS 2006/2007, hal 17
Senat Fakultas
Dekan
PD I, PD II, PD III
Perpustakaan Kepala Bagian Tata Usaha
Jurusan Ilmu Komunikasi
Lab. Kom
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi
HMJ
52
Beberapa jabatan di atas saat ini diduduki oleh:
Dekan : Drs. Supriyadi SN, SU
Pembantu Dekan I : Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si
Pembantu Dekan II : Drs. H. Marsudi, MS
Pembantu Dekan III : Dra. Suyatmi, MS
Kajur Ilmu Komunikasi : Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D
Sekretaris Jurusan : Drs. Hamid Arifin, M.Si
3. Kondisi Jurusan Ilmu Komunikasi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret adalah jurusan dengan akreditasi “A”. Status
ini bermakna bahwa jurusan memiliki seluruh kualifikasi ideal untuk
mengoperasikan proses dan sistem pendidikan tinggi sesuai dengan
standar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia.
Saat ini Jurusan Ilmu Komunikasi memiliki program S1 Reguler, S1
Ekstensi, Program DIII Komunikasi Terapan untuk program studi (Prodi)
Periklanan (Advertising), Penyiaran (Broadcasting), Hubungan
Masyarakat (Public Relations), dan program studi Perpustakaan. Mulai
tahun 2001, jurusan membuka program pasca sarjana dengan konsentrasi
Manajemen Komunikasi dan Teori Komunikasi. Peningkatan kualitas
jurusan juga terus dilakukan, dengan cara menyekolahkan beberapa
dosen untuk meraih gelar S2 maupun S3, baik di dalam mupun ke luar
negeri.
53
4. Sistem Pendidikan
a. Pengertian
Sistem pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS
adalah Sistem Kredit Semester (SKS), yaitu sistem penyelenggaraan
pendidikan yang beban studi mahasiswa dan beban tenaga pengajar
dinyatakan dalam kredit. Sistem ini diatur dalam SK rektor UNS
nomor 177/PT40.H/921.
b. Program Pendidikan
Beban Studi Kumulatif yang harus ditempuh mahasiswa Jurusan
Ilmu Komunikasi sekurang-kurangnya 149 SKS dan sebanyak-
banyaknya 160 SKS dan dengan lama studi kumulatif antara 8-14
semester. Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah dan
kegiatan akademik ini terbagi atas 3 kegiatan yaitu:
1. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar;
2. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur yang tidak
terjadwal tetapi direncanakan dan dipantau oleh tenaga
pengajar/pembimbing akademik (PA);
3. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa atas dasar kemampuannya untuk
mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain dari suatu tugas
akademik dan dipantau oleh tenaga pengajar / PA.
54
c. Perkuliahan
Perkuliahan adalah kegiatan akademik yang dapat berbentuk
Nurbuko, Cholid & Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Palmgreen, Philip & JD Rayburn II. 1985. An Expectancy Value Approach to Media Gratifications, in Media Gratifications Research Current Perspective. London: Sage Publication.
Palmgreen, Philip. 1981. Gratifications Discrepancies and News Program Choice. Beverly Hills: Sage Publication.
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Roslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
130
Santana H, Septiawan. 2004. Jurnalisme Investigasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: LP3ES
Windhal, Sven, dkk. 1992. Using Communication Theory, An Introduction to Planned Communication. London: Sage Publication.
Jurnal Internasional :
Jones, Steve. 2008. Television News:Geographic and Source Biases, 1982 – 2004, University of Illinois at Chicago, http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/252/1105 diakses pada 19/02/2010 10.23
Lang, Kurt & Gladys Engel Lang. 2009. Mass Society, Mass Culture, and Mass Communication: The Meaning of Mass, University of Washington, http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/2847 diakses pada 19/02/2010 10.25
Unpublished :
Utari, Prahastiwi. 2004. Uses and Gratification Theory (Materi Kuliah). Solo: Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS.
Website :
Arismunandar, Satrio. Teknik Reportase atau Teknik Meliput Berita. http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=9801 diakses pada 27/06/2010/13.25
http://id.wikipedia.org/wiki/MetroTV diakses pada 15/12/2009/12.35
http://id.wikipedia.org/wiki/TvOne diakses pada 15/12/2009/12.37
http://www.metrotvnews.com diakses pada 25/06/2010/19.54
http://www.tvone.co.id diakses pada 26/06/2010/12.24
LAMPIRAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta Telp. 648379
Nomor : 1217/H27.5/PP/2010
Lamp. : 1 ( satu ) bendel
H a l : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada : Yth. Dekan Fakutas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dalam rangka menyelesaikan studi tingkat sarjana, ( S-1 ) kami mohon berkenan
Bapak/Ibu/Saudara memberi ijin untuk mengadakan penelitian bagi mahasiswa :
N a m a : Brama Tri Yoga Adji Laksono
N I M : D0205050
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
Judul Skripsi : Tayangan Berita Dan Kesenjangan Kepuasan
(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan
Berita KABAR PETANG dan METRO HARI INI di Kalangan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS).
Proposal terlampir.
Atas bantuan dan kerjasama yang terjalin diucapkan terima kasih.
Surakarta, 15 Februari 2010 a.n. Dekan Pembantu Dekan I Drs. Priyanto Susiloadi, M.Si NIP. 19601009 198601 1 001
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, menerangkan bahwa:
N a m a : Brama Tri Yoga Adji Laksono
N I M : D0205050
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Semester : X (Sepuluh)
Jangka Waktu : 15 Februari 2010 – 15 April 2010 (2 bulan)
Telah melakukan penelitian di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta dengan judul skripsi:
Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan
(Studi Tentang Kesenjangan Kepuasan pada Pemirsa Tayangan Berita KABAR PETANG dan
METRO HARI INI di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS)
Demikian surat keterangan ini agar dapat dipergunakan sebagaimana perlunya.
Surakarta, 11 Juni 2010 a.n. Dekan Pembantu Dekan I Drs. Priyanto Susiloadi, M. Si NIP. 19601009 198601 1 001
Kepada Yth, Teman-teman Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 Reguler Angkatan 2006-2009
Saya Brama Tri Yoga Adji Laksono (D0205050), saat ini sedang menyusun skripsi berjudul “Tayangan Berita dan Kesenjangan Kepuasan (Studi tentang kesenjangan kepuasan pada pemirsa tayangan berita Kabar Petang dan Metro Hari di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS)“, di mana teman-teman menjadi responden dalam penelitian ini. Adapun maksud dan tujuan dari pengumpulan data melalui kuesioner ini adalah dalam rangka menyusun penelitian guna menyelesaikan studi di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS.
Pengisian kuisioner ini tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap studi Anda. Oleh karena itu saya memohon teman-teman untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan keadaan teman-teman yang sebenarnya, karena jawaban yang Anda berikan merupakan data yang sangat berharga untuk penelitian ini.
Akhirnya atas kesediaan Anda untuk mengisi angket ini dengan ikhlas, saya mengucapkan terima kasih. Semoga amal kebaikan Anda mendapatkan balasan dari Tuhan YME.
Surakarta, Februari 2010 Hormat Saya,
Peneliti
KUISIONER A. PERTANYAAN PENDAHULUAN
1. Data Responden
Nama : …………………………………….
Jenis Kelamin : Pria / Wanita (coret yang tidak perlu)
Angkatan : ……………………………………..
2. Dari stasiun televisi dibawah ini, pilihlah 5 diantaranya yang sering anda tonton. a. TVRI f. ANTV k. TV ONE b. RCTI g. METRO TV c. SCTV h. TRANS TV d. TPI i. GLOBAL TV e. INDOSIAR j. TRANS 7
3. Dari jenis-jenis program televisi berikut ini, manakah yang paling sering anda ikuti? a. Informasi (berita, feature, news magazine, infotainment) b. Hiburan (variety show, sinetron, film, acara musik, komedi) c. Program religius/agama d. Acara-acara olahraga (sport) e. Lainnya (sebutkan)………………………………
4. Apakah anda menggemari siaran program-program berita di televisi? a. Ya b. Tidak
5. Dimana biasanya anda menonton acara Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV? a. Di rumah c. Di rumah tetangga/teman b. Di kos d. Lainnya (sebutkan)…………………….
6. Disamping menonton TV, darimana anda biasanya memperoleh informasi mengenai berbagai peristiwa yang tengah terjadi? a. Surat kabar c. Majalah b. Tabloid d. Radio
7. Bila anda mengikuti tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV, tentunya anda mempunyai pembaca berita favorit, sebutkan dua saja pembaca berita favorit anda.
a. ………………………………….. b. …………………………………………
B. PERTANYAAN LANJUTAN
VARIABEL KEPUASAN YANG DICARI (GRATIFICATIONS SOUGHT) (Kepuasan yang anda harapkan dari tayangan berita Kabar Petang di TV One dan Metro Hari Ini di Metro TV) 8. Pada pertanyaan ini saya ingin mengetahui pernyataan anda mengenai tayangan berita Kabar
Petang di TV One dan Metro Hari Ini di Metro TV. Silahkan isi kolom berikut menurut pendapat anda. Petunjuk : Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kotak angka yang telah disediakan. Keterangan : SP : Sangat Penting STP : Sangat Tidak Penting
No Kebutuhan SP 9 8 7 6 5 4 3 2 1 STP
1.
Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
2.
Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia secara global.
3. Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai masalah.
4. Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai pendapat.
5. Untuk mendapat bahan perbincangan dengan orang lain.
6. Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman.
7. Untuk menambah kepercayaan diri.
8. Agar bisa memberikan informasi kepada khalayak.
9. Untuk melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi.
10. Untuk mengisi waktu luang.
11. Untuk bersantai.
12. Untuk memperoleh hiburan.
VARIABEL PENGGUNAAN MEDIA (MEDIA USE) Berikut ini adalah pertanyaan mengenai pola penggunaan media dalam menonton tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV. Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap sesuai. KABAR PETANG 9. Sebelum menonton tayangan berita Kabar Petang di TVOne, apa yang anda lakukan terlebih dahulu?
a. Saya mencari informasi di media massa (surat kabar, radio, TV) b. Saya melihat dari iklan di TV yang ditayangkan secara berulang-ulang c. Saya bertanya kepada teman mengenai acara tersebut d. Saya tidak mencari informasi apapun mengenai acara tersebut
10. Dalam mengikuti tayangan berita Kabar Petang di TVOne, apakah anda juga melakukan aktifitas lain? a. Tidak, saya hanya fokus menonton Kabar Petang & tidak melakukan aktivitas lain b. Kadang-kadang diselingi aktivitas lain c. Ya, saya selalu melakukan aktivitas lain
11. Apakah anda selalu mengikuti tayangan berita Kabar Petang di TVOne sampai selesai? a. Selalu mengikuti sampai acara selesai b. Kadang-kadang mengikuti sampai acara selesai c. Tidak pernah mengikuti sampai acara selesai
12. Setelah menyaksikan tayangan berita Kabar Petang di TVOne, apakah anda selalu memperbincangkannya dengan orang lain? a. Ya, saya selalu memperbincangkannya dengan orang lain b. Kadang-kadang saya memperbincangkannya dengan orang lain c. Saya tidak pernah memperbincangkannya dengan orang lain
13. Bila “Ya”, siapa yang biasa anda ajak berbincang-bincang tentang hal tersebut? (boleh lebih dari 1) a. Teman b. Orang tua/ saudara c. Tetangga/orang lain d. Lainnya……………………………..
14. Apakah anda sering meluangkan waktu khusus untuk menonton tayangan berita Kabar Petang di TVOne? a. Selalu meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut b. Kadang-kadang meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut c. Tidak pernah meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut
15. Berapa kali biasanya anda menonton tayangan berita Kabar Petang di TVOne dalam seminggu? (seminggu = 7x tayang) a. Lebih dari 5 kali dalam 1 minggu. b. Antara 3 - 5 kali dalam 1 minggu. c. Kurang dari 3 kali dalam 1 minggu.
16. Berapa menit rata-rata anda menonton tayangan berita Kabar Petang di TVOne dalam setiap penayangannya? (pukul 17.30-19.30 = durasi 2 Jam = 120 menit) a. 81-120 menit b. 41-80 menit c. 1-40 menit
METRO HARI INI 17. Sebelum menonton tayangan berita Metro Hari Ini di Metro TV, apa yang anda lakukan terlebih
dahulu? a. Saya mencari informasi di media massa (surat kabar, radio, TV)
b. Saya melihat dari iklan di TV yang ditayangkan secara berulang-ulang c. Saya bertanya kepada teman mengenai acara tersebut d. Saya tidak mencari informasi apapun mengenai acara tersebut
18. Dalam mengikuti tayangan berita Metro Hari Ini, apakah anda juga melakukan aktifitas lain? a. Tidak, saya fokus menonton Metro Hari Ini & tidak melakukan aktivitas lain b. Kadang-kadang diselingi aktivitas lain c. Ya, saya selalu melakukan aktivitas lain
19. Apakah anda selalu mengikuti tayangan berita Metro Hari Ini sampai selesai? a. Selalu mengikuti sampai acara selesai b. Kadang-kadang mengikuti sampai acara selesai c. Tidak pernah mengikuti sampai acara selesai
20. Setelah menyaksikan tayangan berita Metro Hari Ini di Metro TV, apakah anda selalu memperbincangkannya dengan orang lain? a. Ya, saya selalu memperbincangkannya dengan orang lain b. Kadang-kadang saya memperbincangkannya dengan orang lain c. Saya tidak pernah memperbincangkannya dengan orang lain
21. Bila “Ya”, siapa yang biasa anda ajak berbincang-bincang tentang hal tersebut? (boleh lebih dari 1) a. Teman b. Orang tua/ saudara c. Tetangga/orang lain d. Lainnya........................................
22. Apakah anda sering meluangkan waktu khusus untuk menonton tayangan berita Metro Hari Ini di Metro TV? a. Selalu meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut b. Kadang-kadang meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut c. Tidak pernah meluangkan waktu khusus untuk acara tersebut
23. Berapa kali biasanya anda menonton tayangan berita Metro Hari Ini di Metro TV dalam seminggu? (seminggu= 7x tayang) a. Lebih dari 5 kali dalam 1 minggu. b. Antara 3 - 5 kali dalam 1 minggu. c. Kurang dari 3 kali dalam 1 minggu.
24. Berapa menit rata-rata Anda menonton tayangan berita Metro Hari Ini di Metro TV dalam setiap penayangannya? (pukul 17.30-19.00 = durasi 1,5 Jam = 90 menit) a. 61-90 menit b. 31-60 menit c. 1-30 menit
VARIABEL KEPUASAN YANG DIPEROLEH (GRATIFICATIONS OBTAINED) (Sejumlah kepuasan nyata yang diperoleh setelah menyaksikan tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV) Setelah menonton tayangan berita Kabar Petang di TvOne dan Metro Hari Ini di Metro TV, tentu anda akan mendapatkan kepuasan atas kebutuhan-kebutuhan yang anda cari. 25. Isilah kolom tabel di bawah ini menurut pendapat anda mengenai tingkat kepuasan yang diperoleh
dari acara tayangan berita Kabar Petang di TVOne dan Metro Hari Ini di Metro TV. Petunjuk : Berilah tanda centang ( √ ) pada salah satu kotak angka di masing-masing acara sesuai dengan tingkat kepuasan yang anda dapatkan. Keterangan: SP : Sangat Puas STP : Sangat Tidak Puas
T E R I M A K A S I H
No Kebutuhan
Kabar Petang TV One Metro Hari Ini Metro TV
SP
9 8 7 6 5 4 3 2 1 STP
SP
9 8 7 6 5 4 3 2 1 STP
1.
Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
2.
Untuk mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia secara global.
3. Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai masalah.
4. Untuk memperoleh informasi menyangkut berbagai pendapat.
5. Untuk mendapat bahan perbincangan dengan orang lain.
6. Untuk berkumpul dengan keluarga dan teman.
7. Untuk menambah kepercayaan diri.
8. Agar bisa mem-berikan informasi kepada khalayak.
9. Untuk melupakan persoalan-persoalan yang dihadapi.
10 Untuk mengisi waktu luang.
11 Untuk bersantai.
12 Untuk memperoleh hiburan.
���������������� ����� ���������� ��������
1
2
3
4
5
6
No
Jen
is
An
gk
ata
nS
tas
iun
TV
Re
s.
Ke
lam
inT
VR
I R
CT
I S
CT
V
TP
I IN
DO
SIA
R
AN
TV
M
ET
RO
TV
T
RA
NS
TV
G
LO
BA
L T
V
TR
AN
S 7
T
V O
NE
1
P
2006
•
•
•
•
•
A
B
B
A
2
P
2006
•
•
•
•
A
A
A
A
3
P
2006
•
B
A
A
A
4
P
2006
•
•
•
•
•
A
A
AB
A
D
5
P
2006
•
•
•
•
•
B
A
A
A
6
P
2006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
7
W
2006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
8
W
2006
•
•
•
•
•
B
A
B
A
9
W
2006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
10
W
2
006
•
•
•
•
•
B
A
B
A
11
W
2
006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
12
W
2
006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
13
W
2
006
•
•
•
•
•
AB
A
A
A
14
W
2
006
•
•
•
•
•
A
B
A
A
A
15
W
2
006
•
•
•
•
•
A
BD
A
B
AD
16
W
2
006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
17
W
2
006
•
•
•
•
•
A
B
A
C
18
W
2
006
•
•
•
•
•
AB
A
A
A
19
W
2
006
•
•
•
•
•
AB
A
B
C
20
W
2
006
•
•
•
•
•
A
A
B
A
21
W
2
006
•
•
•
•
•
A
A
A
A
22
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
B
A
23
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
A
C
24
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
B
A
25
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
A
A
26
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
B
A
27
W
2
007
•
•
•
A
A
B
A
28
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
A
A
29
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
B
A
30
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
A
A
31
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
A
A
32
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
A
A
33
W
2
007
•
•
•
•
•
B
A
A
A
34
W
2
007
•
•
•
•
A
A
B
A
BC
D
35
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
A
A
36
W
2
007
•
•
•
•
•
A
B
B
A
37
W
2
007
•
•
•
•
•
A
A
A
A
38
P
2
007
•
•
•
•
•
D
A
B
A
39
P
2
007
•
•
•
•
•
A
A
B
A
40
P
2
007
•
•
•
•
•
B
A
B
A
41
P
2
007
•
•
•
•
•
A
A
A
A
42
P
2
007
•
•
•
•
•
B
A
B
A
43
P
2
008
•
•
•
•
•
A
A
A
A
44
P
2
008
•
•
•
•
•
A
BC
A
B
A
45
P
2
008
•
•
•
•
•
D
A
B
A
46
P
2
008
•
•
•
•
•
A
A
A
A
47
P
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
48
P
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
49
P
2
008
•
•
•
•
•
D
A
A
A
50
P
2
008
•
•
•
•
•
D
A
A
A
51
P
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
52
P
2
008
•
•
•
•
•
D
A
A
A
53
P
2
008
•
•
•
•
•
D
A
B
A
54
P
2
008
•
B
A
A
A
55
P
2
008
•
•
•
•
•
A
A
D
A
56
P
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
57
P
2
008
•
•
•
•
A
A
A
A
58
W
2
008
•
•
•
•
•
B
A
B
A
59
W
2
008
•
B
A
A
A
60
W
2
008
•
•
•
•
•
A
A
A
A
61
W
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
62
W
2
008
•
•
•
•
•
A
A
A
D
63
W
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
B
64
W
2
008
•
•
•
•
•
B
A
A
A
65
W
2
008
•
•
•
•
•
A
A
A
A
66
P
2
009
•
•
•
•
•
A
A
C
A
67
P
2
009
•
•
•
•
•
B
B
B
A
68
P
2
009
•
•
•
•
•
B
B
A
A
69
P
2
009
•
A
A
B
A
70
P
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
A
71
P
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
A
72
W
2
009
•
•
•
•
•
B
A
A
A
73
W
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
A
74
W
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
A
75
W
2
009
•
•
•
•
•
B
A
A
D
76
W
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
A
77
W
2
009
•
•
•
•
•
B
B
A
A
78
W
2
009
•
•
A
A
A
A
C
79
W
2
009
•
•
•
•
•
A
A
A
C
80
W
2
009
•
•
•
•
•
AB
A
A
A
81
W
2
009
•
•
•
•
•
B
A
A
A
� � �
��
��
���
���
�
����
� �
����
���
���
������
���
�����
�
���
��
��
���
��
��
�� �!
��
���
���
���
����
�
!�
��"
��
�# �
���
� �
No
.
Res.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
2
22
324
GR
AT
IFIC
AT
ION
S S
OU
GH
T
ME
DIA
US
E
New
s A
nch
or F
avo
rit
1
23
45
67
89
10
11
12
KA
BA
R P
ET
AN
G
ME
TR
O H
AR
I IN
I
1T
om
my C
okro
F
rida L
idw
ina
99
99
99
99
99
99
D
B
B
B
A
C
B
C
D
B
C
B
A
C
B
C
2T
ina T
alis
a
Pra
bu R
evolu
si
95
79
75
77
25
33
B
B
B
B
C
B
B
B
B
B
B
B
C
C
B
B
3P
rabu R
evolu
si
Tin
a T
alis
a
98
88
75
58
18
88
D
B
B
B
AB
C
B
C
D
B
C
B
A
B
C
C
C
4M
uham
mad R
izky
Gra
ce N
ata
lie
98
81
13
41
11
11
D
B
A
B
B
B
B
B
D
B
C
B
B
C
C
C
5T
ina T
alis
a
Gra
ce N
ata
lie
86
45
22
31
16
77
D
B
A
B
A
B
B
A
B
B
A
B
A
B
B
A
6In
dy r
ahm
aw
ati
9
78
98
59
91
22
3D
B
B
B
A
B
A
B
D
B
C
C
C
C
B
7In
dia
rto P
riadi
Gra
ce N
ata
lie
97
66
62
55
44
47
D
C
B
B
A
B
B
B
D
C
B
A
A
C
B
B
8
6
65
43
62
44
56
5D
C
B
C
A
C
C
C
D
C
C
C
A
C
C
C
9
5
25
53
64
63
67
6D
B
C
C
C
C
C
D
B
C
C
C
A
C
10
Gra
ce N
ata
lie
Muham
mad R
izky
99
88
98
99
46
57
D
A
B
C
B
B
C
D
A
C
C
B
C
C
11
Pra
bu R
evolu
si
8
97
67
77
76
88
8D
B
B
B
A
B
B
C
C
B
B
A
A
AB
D
B
B
B
12
78
95
33
55
17
78
D
B
C
B
A
C
C
C
D
B
B
B
A
B
B
B
13
Rahm
a S
ari
ta
Tom
my C
okro
9
69
63
35
71
52
2B
B
B
B
A
B
C
C
C
B
B
B
B
AB
B
C
C
14
Tin
a T
alis
a
Kania
Sutisn
aw
inata
9
99
97
99
75
55
5D
B
C
C
C
C
C
D
B
B
B
AB
B
B
C
15
Tom
my C
okro
A
lfito D
ea
nnova
88
87
76
67
25
86
D
B
B
B
AB
C
C
C
D
B
B
B
A
B
C
C
C
16
77
56
76
88
66
98
D
C
B
B
B
B
C
C
D
C
B
C
B
C
C
17
Tin
a T
alis
a
7
78
75
57
63
67
7D
A
B
B
A
B
B
B
B
D
B
C
B
AB
C
C
B
18
Rahm
a S
ari
ta
Alfito D
ea
nnova
87
75
67
67
13
55
D
B
B
B
AB
D
C
B
C
D
B
C
B
AB
C
C
C
19
Pra
bu R
evolu
si
Najw
a S
hih
ab
99
87
96
76
34
14
D
B
B
B
A
B
B
B
C
B
B
B
AB
B
B
B
20
Tom
my C
okro
T
ina T
alis
a
97
97
77
87
18
69
D
B
B
A
A
B
B
B
D
A
A
A
A
A
A
A
21
Kania
Sutisn
aw
inata
A
lfito D
ea
nnova
98
98
77
56
23
55
D
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
A
A
B
B
B
22
Ralp
h T
am
pu
bolo
n
7
77
75
57
51
35
7D
B
C
B
A
C
B
C
D
B
C
B
A
C
B
C
23
Najw
a S
hih
ab
Chanta
l D
. C
onceta
9
99
97
88
98
99
9D
B
B
B
A
B
C
C
C
B
B
B
A
B
B
C
24
Gra
ce N
ata
lie
9
89
88
88
96
68
8A
B
B
B
A
BC
B
B
B
A
B
B
B
A
BC
B
B
B
25
Tom
my C
okro
G
race N
ata
lie
75
86
47
85
25
66
D
C
B
B
B
B
A
B
D
C
B
B
B
B
A
B
26
Lo
uis
a K
usnand
ar
Najw
a S
hih
ab
87
96
78
76
55
89
D
B
B
B
A
C
B
B
D
B
B
B
A
C
B
B
27
Tin
a T
alis
a
7
88
65
56
72
55
4B
B
B
B
A
C
B
B
B
B
B
B
A
C
C
B
28
Najw
a S
hih
ab
9
99
99
99
91
99
9D
B
B
B
B
C
B
B
D
B
B
B
B
C
B
B
29
Muham
mad R
izky
Gra
ce N
ata
lie
99
99
76
77
36
69
D
B
B
B
A
B
B
B
D
B
B
B
A
B
B
B
30
Gra
ce N
ata
lie
8
88
88
87
87
85
5B
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
B
AB
B
B
B
31
Gra
ce N
ata
lie
Najw
a S
hih
ab
99
99
99
99
99
99
A
B
B
B
AB
B
C
B
A
B
B
B
A
B
B
B
B
32
Najw
a S
hih
ab
Fessy A
lwi
55
56
46
75
27
43
D
C
C
C
C
C
C
D
C
C
B
A
B
C
C
B
33
Pra
bu R
evolu
si
Chanta
l D
. C
onceta
8
88
76
65
45
56
6D
B
B
A
B
C
C
B
D
B
B
A
B
C
B
B
34
Najw
a S
hih
ab
Gra
ce N
ata
lie
99
99
77
88
88
88
D
B
B
B
AB
B
A
C
B
B
B
B
A
B
B
B
C
35
Pra
bu R
evolu
si
Chanta
l D
. C
onceta
88
96
65
58
64
56
D
B
B
B
B
B
B
C
C
B
C
B
B
B
B
C
36
Tin
a T
alis
a
Chanta
l D
. C
onceta
7
67
58
49
91
88
1D
B
B
B
A
C
B
B
B
B
B
B
A
B
C
C
37
Pra
bu R
evolu
si
Tom
my C
okro
9
99
77
57
85
54
4A
B
B
B
B
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
38
Gra
ce N
ata
lie
Najw
a S
hih
ab
88
96
79
98
75
47
A
C
B
B
A
B
B
B
A
C
B
B
A
B
B
B
39
Tin
a T
alis
a
Fessy A
lwi
98
67
86
97
86
78
A
C
B
B
A
B
B
B
A
B
B
B
A
B
B
B
40
Pra
bu R
evolu
si
Najw
a S
hih
ab
96
75
33
34
25
36
B
B
C
B
A
C
C
C
B
B
C
B
A
C
C
C
41
99
88
75
46
55
58
D
B
B
B
AC
B
B
A
D
B
B
B
A
C
B
B
A
42
Tin
a T
alis
a
Chanta
l D
. C
onceta
8
88
87
66
66
76
6D
B
B
B
A
B
A
B
D
B
B
B
A
B
A
B
43
Najw
a S
hih
ab
Fessy A
lwi
99
99
56
59
92
77
D
B
B
A
B
B
B
B
D
B
B
A
B
B
B
B
44
88
78
76
57
67
65
D
B
C
B
C
B
C
D
B
C
B
C
B
C
45
Najw
a S
hih
ab
Pra
bu R
evolu
si
88
86
77
79
57
77
D
B
B
B
A
C
C
C
D
B
B
B
A
C
B
B
46
Gra
ce N
ata
lie
Najw
a S
hih
ab
99
98
98
69
79
78
D
B
B
A
B
A
A
A
D
A
B
A
B
B
B
A
47
Tin
a T
alis
a
Gra
ce N
ata
lie
89
96
65
59
98
99
B
B
B
B
A
B
B
C
C
B
B
B
A
B
B
C
48
Najw
a S
hih
ab
Chanta
l D
. C
onceta
9
99
89
77
82
76
9D
B
C
B
B
C
C
C
B
B
C
B
B
C
C
B
49
Chanta
l D
.Co
nceta
87
75
56
79
49
85
D
B
B
B
A
B
B
B
B
B
B
B
A
B
B
B
50
75
35
55
55
57
75
D
C
C
C
C
C
C
D
C
C
C
C
C
C
51
78
87
51
78
28
76
D
B
B
B
A
B
B
A
D
B
B
B
A
B
B
A
52
Tin
a T
alis
a
9
98
88
66
98
66
6A
B
B
B
A
BC
B
A
B
A
B
B
B
A
BC
B
A
B
53
Muham
mad R
izky
5
66
65
75
82
56
7D
B
B
B
B
B
B
B
D
B
B
B
B
B
B
B
54
67
65
44
23
36
65
B
B
C
C
A
C
C
C
A
C
C
C
C
C
C
55
99
99
77
97
75
57
A
B
A
B
A
B
B
A
A
B
B
A
A
B
B
A
56
Pri
ta L
aura
G
adiz
a F
auzi
99
99
68
98
88
88
D
B
C
A
AB
B
B
B
B
A
B
A
A
B
A
A
A
57
Fessy A
lwi
Najw
a S
hih
ab
67
76
76
77
56
66
D
C
B
B
A
B
B
B
D
B
B
B
A
B
B
B
58
99
98
74
69
16
57
A
B
B
B
A
C
B
B
A
B
B
B
A
C
B
A
59
Pra
bu R
evolu
si
Para
mitha S
oem
antr
i9
88
76
87
89
76
6B
B
C
B
A
C
B
B
B
B
B
B
A
B
C
A
B
60
Fessy A
lwi
Para
mitha S
oem
antr
i 9
98
76
66
84
67
5B
B
B
A
A
B
C
A
B
B
B
B
A
AB
C
B
B
61
Tin
a T
alis
a
Pra
bu R
evolu
si
99
96
75
58
55
59
B
B
B
A
A
B
B
B
A
B
B
A
A
B
C
C
62
Tin
a T
alis
a
8
78
77
77
77
77
7A
B
C
B
B
C
B
C
B
B
B
B
B
C
B
C
63
Meutia H
afids
Gra
ce N
ata
lie
99
75
77
58
43
65
B
B
B
B
AB
B
B
C
B
B
B
B
A
B
B
B
B
64
Tin
a T
alis
a
Najw
a S
hih
ab
89
98
88
69
68
99
A
B
B
B
AB
B
B
B
A
B
B
B
A
B
B
B
B
65
Tin
a T
alis
a
9
89
74
17
64
75
6D
C
B
B
A
BC
C
B
B
D
C
B
B
A
BC
C
B
B
66
99
99
93
98
87
77
A
B
C
A
A
B
A
C
B
B
A
A
A
B
B
C
67
99
77
77
88
77
77
D
B
B
B
A
B
C
C
D
B
B
C
B
B
C
68
Najw
a S
hih
ab
9
88
66
76
56
55
4C
B
B
A
A
B
A
B
C
B
C
B
A
B
A
A
69
88
88
78
98
89
88
C
B
C
B
A
B
B
C
A
C
A
A
A
B
B
B
70
Pra
bu R
evolu
si
9
99
99
99
95
99
9D
C
B
B
B
B
C
B
D
B
B
B
B
B
B
B
71
Gra
ce N
ata
lie
9
88
78
95
78
77
6B
B
B
C
B
B
B
B
B
B
A
B
A
C
B
B
72
Kania
Sutisn
aw
inata
66
98
96
69
34
36
A
B
B
A
B
B
B
C
A
B
B
B
B
B
B
B
73
Tin
a T
alis
a
Najw
a S
hih
ab
99
88
87
78
67
76
D
B
B
B
A
B
B
B
D
B
B
B
A
B
B
B
74
Tom
my C
okro
89
95
58
68
59
65
B
B
B
B
AB
B
B
B
B
B
B
B
A
B
B
B
B
75
Najw
a S
hih
ab
Alfito D
ea
nnova
99
97
69
77
49
99
D
B
B
B
C
C
C
C
D
B
B
B
C
C
C
C
76
Tin
a T
alis
a
Rahm
a S
ari
ta
99
98
64
46
57
71
D
B
C
C
B
B
B
C
D
B
B
B
B
C
B
B
77
Najw
a S
hih
ab
Pra
bu R
evolu
si
97
56
64
55
24
31
D
C
B
B
B
C
B
B
D
D
B
B
B
C
B
B
78
Najw
a S
hih
ab
Ralp
h T
am
pub
olo
n
99
86
98
87
68
68
D
A
B
B
A
B
C
C
D
A
B
B
A
B
C
C
79
99
99
65
59
45
54
D
B
B
B
Pa
car
B
B
C
D
B
B
B
Pa
car
B
B
C
80
Pra
bu R
evolu
si
Tin
a T
alis
a
88
77
99
87
79
88
B
B
B
B
AB
C
B
B
B
B
B
A
A
B
B
B
B
81
Tom
my C
okro
K
ania
Sutisn
aw
inata
8
88
88
97
84
67
8B
B
B
A
B
B
B
B
D
B
B
A
B
B
B
B
� � � � � � �
DATA HASIL KUISIONER (Lanjutan-bagian 2) : GRATIFICATIONS OBTAINED
No. Res.
GRATIFICATIONS OBTAINED (25) KABAR PETANG METRO HARI INI