Top Banner
HARMONIK DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK TATAP MUKA II DAN III TEORI HARMONIK Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. April 2010 Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Padang
33

Tatap Muka IIdan III

Jan 26, 2016

Download

Documents

rareperson

materi proteksi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tatap Muka IIdan III

HARMONIK DALAM SISTEM TENAGA LISTRIKTATAP MUKA II DAN III

TEORI HARMONIK

Oleh:Ir. Zulkarnaini, MT.

April 2010

Jurusan Teknik Elektro

Institut Teknologi Padang

Page 2: Tatap Muka IIdan III

TEORI DASAR HARMONIK

• Pendahuluan

• Analisa furier

• Difinisi dasar dari kuantitas harmonik

• Indikasi harmonik

• Respon sistem daya terhadap harmonik

• Solusi dari harmonik

• Kesimpulan

Page 3: Tatap Muka IIdan III

2.2 Deret Fourier

Setiap gelombang periodik, yaitu yang memiliki bentuk f(t) = f(t - T) (2.1)

untuk semua t. Konstanta terkecil T yang memenuhi persamaan (2.1) dinamakan periode fungsi f(t). Dengan mengiterasi persamaan (2.1) diperoleh

),()( hTtftf

dengan ,........2,1,0 h

Jika fungsi f(t) memenuhi syarat Dirichlit*, Edminister (1981), maka fungsi ini dapat diwakili oleh deret trigonimetri takterhingga:

.........)3cos()2cos()cos(2

)( 0302010 twatwatwaa

tf

...........)3sin()2sin()sin( 030201 twbtwbtwb

(2.2)

Page 4: Tatap Muka IIdan III

))sin()cos((2

1)(

100

h

hho thwbthwaatf

Maka didapat

(2.3)

dengan w0 = 2/T (rad/detik). Persamaan (2.3) merupakan deret Fourier trigonometri, yang dapat ditulis sbb:

)cos()(1

00 hh

h thwcctf

(2.4)

dengan ,2

00

ac

,22hhh bac dan h = tan-1(ah/bh).

Persamaan (2.3) dapat ditulis dalam bentuk kompleks sebagai berikut:

tjhw

hhectf 0)(

Untuk h = ,.....2,1,0 maka (2.5)

Page 5: Tatap Muka IIdan III

dtetfT

ch tjhwT

T

0

2/

2/

)(1

Fungsi orthogonal, maka dapat ditentukan koefesien trigonometri Fourier sebagai berikut:

(2.6)

dttfT

aT

T

2/

2/

0 )(2

(2.7)

dtthwtfT

ahT

T

)cos()(2

0

2/

2/

(2.8)

dtthwtfT

bhT

T

)sin()(2

0

2/

2/

dengan h = 1, 2, 3 ……..merupakan orde harmonik

(2.9)

Page 6: Tatap Muka IIdan III

2.3 Transformasi Fourier

• Transformasi Fourier atas suatu fungsi f(t) adalah:

dtetfwF jwt

)()( (2.10)

dan f(t) disebut invers transformasi Fourier dari F(w), yang didefinisikan sebagai :

dwewFtf jwt

)(2

2)(

(2.11)

Page 7: Tatap Muka IIdan III

2.4 Kuantitas Listrik pada Kondisi Tidak Sinusoidal

Jika harmonik dalam keadaan mantap (Steady state) dipertimbangkan, maka tegangan dan arus dapat direpresentasikan oleh deret Fourier sebagai berikut:

1

)()(h

h tvtv ,)sin(21

0

h

hh thwV (2.12) =

dan

1

)()(h

h titi = ,)sin(21

0

h

hh thwI (2.13)

dengan bagian dc biasanya diabaikan untuk kesederhanaan, Vh dan Ih nilai rms untuk harmonik orde ke h padamasing-masing tegangan dan arus, maka daya sesaat

p(t) = v(t) . i(t) (2.14)

Page 8: Tatap Muka IIdan III

dan daya rerata dalam suatu periode T dari p(t) didefinisikan

TdttpT

P

0)(

1(2.15)

Jika persamaan (2.12) dan (2.13) disubsitusikan dengan persamaan (2.14) dan dengan menggunakan relasi orthogonal,

jijiji dttt

,.0,.)()(

(2.16)

maka

1

)cos(.h

hhih

hhh PIVP (2.17)

Persamaan (2.17) memperlihatkan bahwa tiap harmonik memberikan konstribusi pada daya rerata, daya rerata yang dibangkitkan harmonik biasanya kecil bila dibandingkan dengan daya rerata dasar.

Page 9: Tatap Muka IIdan III
Page 10: Tatap Muka IIdan III
Page 11: Tatap Muka IIdan III
Page 12: Tatap Muka IIdan III
Page 13: Tatap Muka IIdan III
Page 14: Tatap Muka IIdan III
Page 15: Tatap Muka IIdan III
Page 16: Tatap Muka IIdan III
Page 17: Tatap Muka IIdan III
Page 18: Tatap Muka IIdan III
Page 19: Tatap Muka IIdan III
Page 20: Tatap Muka IIdan III
Page 21: Tatap Muka IIdan III
Page 22: Tatap Muka IIdan III
Page 23: Tatap Muka IIdan III
Page 24: Tatap Muka IIdan III
Page 25: Tatap Muka IIdan III
Page 26: Tatap Muka IIdan III
Page 27: Tatap Muka IIdan III
Page 28: Tatap Muka IIdan III
Page 29: Tatap Muka IIdan III
Page 30: Tatap Muka IIdan III
Page 31: Tatap Muka IIdan III
Page 32: Tatap Muka IIdan III
Page 33: Tatap Muka IIdan III